Baek Tak
terlihat senang membayangkan 20 persen keuntungan yang di dapatkanya. Agari pun
memberikan selamat pada Baek tak atas keberhasilannya. Baek Tak merasa teringat Kwang Bok dan bertanya apakah anak
buahnya itu masih di rumah sakit.
“Da terus
mengganggu para dokter supaya bisa cepat pulang dan juga terus meminta mereka untuk
membuka bokongnya.” Cerita Hyun Do
“Apa
otaknya cedera? Ada Wine yang akan menyembuhkannya. Tapi sulit untuk
mendapatkannya langsung, bisa saja beracun. Biksu Nijamuttin menyediakan energi
khusus untuk pemulihan. Haruskah kita meminta dia untuk pengobatan itu?”ucap
Baek Tak
Agari
baru saja menerima telp lalu memberitahu Baek Tak kalau Biksu India meneleponnya dan ingin
pergi ke sauna bersama-sama, menurutnya si biksu pasti mengira mereka punya
banyak waktu luang. Baek Tak mengajak mereka pergi saja kaena Biksu Nijamuttin
pernah melakukan meditasi di Sungai Gangga dan suka air dengan air, lalu
memberikan hormat ala Budha.
Nyonya
Hwang dkk mengeluh karena tiba-tiba kantor distrik menyetujui proyek
pembangunan ulang yang menurutnya sangat tidak adil, lalu memikirkan tentang petisi
yang sudah mereak tandatangani. Ibu
Myung Soo ingat kalau sudah diperingatkan untuk memberikan uang pada yang
memiliki pedang dan menurutnya semua karena mereka tidak menyogok.
“Kudengar,
harga nya akan naik 4x lipat jika kita proyek itu tidak disetujui dalam waktu
empat tahun. Proyek pembangunan ulang ini dilakukan oleh perusahaan Presdir
yang tampan itu. Benar, kan?” kata Ibu Myung Soo
“Harusnya
aku jangan memberikan Wine kotoran itu untuknya.” Kata Nyonya Hwang kesal, Ibu
Myung Soo berpikir kalau mereka akan membuat
Presdir Baek berpihak pada mereka.
Saat itu
Ibu Gook Doo datang, Nyonya Jung
mengatakan pada Tuan Do ingin membeli kenari untuk membuat bubur kenari, karena
melihat Gook Du tidak nafsu makan belakangan ini jadi sangat khawatir. Tuan Do
pun akan mengambilnya. Nyonya Hwang
memanggil Ibu Gook Doo dengan nada sinis.
“Aku
menolak untuk menjual produk kami padamu. Kau mungkin sangat tahu ini karena
kau seseorang yang berpendidikan tinggi. Pemilik toko bebas untuk menolak
penjualan untuk pelanggan mereka semaunya. Kami tidak akan menjual produk kami
padamu.” Kata Nyonya Hwang, Nyonya Jung pun sinis mendengar ucapan Nyonya
Hwang.
“Maaf. Memang
Kau siapa, sampai bilang kita akan menolak penjualan? Toko ini bukan milikmu, Ini
milikku. Omong kosong macam apa yang kau katakan? Kenapa kau menolak menjual
produk kita pada pelanggan yang sopan seperti Ibu nya Gook Du? Kau punya hak
apa? Yang kau lakukan hanya main-main saja.” Kata Tuan Do marah
Nyonya
Hwang tak percaya suaminya bisa berani melawan ucapanya, lalu menyuruh agar cepat
membungkus pesanan.
Min Hyuk
dan Bong Soon kembali mendesign karakter bersama, dengan mempertebal alis
karena akan bisa tahu kalau orang itu penjahat. Bong Soon merasa kalau Wajah
karakter yang mereka buat tampaknya sangat akrab. Sek Gong masuk ruangan,
memberitahu kalau ada rapat staf. Min Hyuk dan Bong Soon melonggo karena wajah
Sek Gong itu mirip dengan karakter yang mereka buat.
Keduanya
mulai berkencan dengan saling bergandengan tangan, Bong Soon melihat toko
coklat dan membeli sekotak coklat dengan ingin menyuapinya pada Min Hyuk. Min
Hyuk sudah membuka mulut, tapi Bong Soon sengaja mengodanya dengan memakan
coklatnya sendiri.
Min Hyuk
cemberut Bong Soon itu menjahilinya, Bong Soon akhirnya memberikan kembali
coklat agar Min Hyuk memakanya. Min Hyuk mencium Bong Soon lebih dulu setelah
itu baru makan coklat dengan senyuman bahagia. Bong Soon pun kesal lalu pasti
Min Hyuk yang sengaja melakukanya dan
mengejarnya.
Baek Tak
sudah ada di dalam sauna, bertanya pada Agari yang sedang di lakukan Bong Soon
hari ini. Agari menceritakan rumor yang didengarnya, kalau Presdir Ahn dan Bong
Soon punya hubungan khusus. Baek Tak kaget mendengarnya menurutnya kalau Min
Hyuk Pasti kesulitan sekali dengan memastikan kalau Bong Soon tidak akan
menghajar pacarnya sendiri. Tiba-tiba Biksu terbangun dari tidurnya.
“Aku
sudah melihat ke sekeliling. Kualitas sauna ini tidak cocok untukku. Penyakit
kulit atopikku malah semakin parah. Rasanya sangat gatal.” Kata si biksu lalu meminta
agar mangarukanya.
Baek Tak
menyuruh Agari yang melakukanya. Agari menunjukan tanganya yang masih di perban
tapi Baek Tak tak peduli menyuruh agar segera membantu mengarukan. Agari
akhirnya mengarukan punggung Biksu, lalu kaget melihat ada tato gambar pulang
sebagai Kampung halaman biksu.
Polisi
menemukan sesuatu di pinggir danau, di kantor mereka membahas kalau Mayat yang
mengambang dan masih belum ditemukan Tapi menemukan baju yang dikenakan oleh Tuan
Kim. Ketua Yook ingin tahu ketinggian
tebingnya. Detektif Lain pikir Tidak ada harapan, karena Tuan Kim itu jatuh
dari ketinggian 50 meter .
“Tapi
Kenapa mayatnya masih belum ketemu?” keluh Detektif lain heran.
“Nanti
juga akan terlihat, Hei... Gook Du!
Petugas In! Kau sudah Kerja bagus, semuanya juga begitu. Aku tahu kalian tidak bisa pulang dan selalu
disalahkan. Jadi Kita pergi keluar, untuk minum-minum.” Kata Ketua Yook, semua
pun keluar dari kantor tapi Gook Doo terlihat masih tetap khawatir.
Di rumah
Nyonya Hwang
merasa A tidak bisa hidup dengan suaminya jadi lebih baik bercerai saja. Tuan
Do tak percaya Nyonya Hwang ingin bercerai dan mamastikan kalau tidak akan menyesal
nantinya. Nyonya Hwang mengaku tak akan menyesal
“Bagaimana
aku bisa tinggal dengan pria mesum dan tidak punya tulang punggung sepertimu?”
ucap Nyonya Hwang, Tuan Do makin marah mendengarnya.
“kau tinggal
saja dengannya jika kau sangat suka padanya.” Ucap Nyonya Hwang sinis.
Bong Soon
baru pulang melihat ayah ibunya yang bertengkar dan mencoba merelai tapi malah
tubuhnya terhempas begitu saja. Tuan Do pun memarahi istrinya yang mendorong
Bong Soon begitu saja membuat jatuh. Nyonya Hwang balik menyalahi Tuan Do dan
menyuruhnya agar tak berisik.
“Jika kau
sangat suka pada Ibu nya Gook Du, ayo kita temui Ayah nya Gook Du sekarang.” Ucap
Nyonya Hwang menantang. Bong Soon pun memilih untuk membiarkan dan masuk ke dalam
kamar.
Bong Soon
melihat buku peninggalan dari neneknya merasa sudah tidak banyak Tapi sekarang tidak
bisa menulis ini lagi. Pesan dari “Min Min “ [Kau tahu kita akan piknik besok ‘Kan?] Bong Soon tersenyum membahasnya.
Pagi
harinya, Bong Soon sudah menyiapkan bekal untuk mereka pergi piknik,
buah-buahan yang dipotong dengan rapi. Lalu memilih pakaian yang cocok untuk
pintu bersama dengan Min Hyuk, berkencan seperti orang biasa.
Bong Soon
melihat cuaca yang cukup bagus dan mengajak segera pergi. Min Hyuk masih
melonggo dan mengajak mereka segera pergi.
Keduanya
berada di pinggir sungai Han, Min Hyuk berbaring dipangkuan Bong Soon dengan
nyaman. Bong Soon melihat wajah Min Hyuk yang kena sinar mencoba untuk
menutupinya dengan tangan. Min Hyuk seperti bisa merasakan dan menarik tangan
Bong Soon.
“Aku
butuh fotosintesis sekarang jadi membutuhkan sinar matahari. Tanganmu akan
sakit.” Ucap Min Hyuk, Bong Soon tersenyum dengan tangan saling mengenggam.
Bong Soon
dan Min Hyuk membaca komik bersama, tiba-tiba Min Hyuk mengusap tangan di
pipinya. Bong Soon mengejek Min Hyuk yang menangis. saat membaca buku komik.
Min Hyuk mengelak dengan memalingkan wajahnya.
Bong Soon pun memberikan komik yang dibacanya, kali ini gantian Min Hyuk
yang tertawa dan Bong Soon menangis membaca komik.
Bong Soon
membuka kotak makanya, lalu sedih karena sudah membuatnya susah payah tapi
bentuknya malah hancur yang seharusnya berbentuk hati. Min Hyuk akhirnya
membuat kembali kacang polong yang berbentuk hati dengan bangga kalau ia adalah
ahli dalam bidang hati dan perasaan.
Keduanya
pun makan bersama, Min Hyuk memuji makanan Bong Soon yang sangat enak dan benar-benar
pandai memasak.
Tuan Kim
seperti masih hidup dengan sengaja meninggalkan jaketnya di pinggir danau dan
kembali ke persembunyianya, lalu membaca artikel wawancara Min Hyuk [Saya
mendengar bahwa aku orang yang kompetitif karena saya benci kekalahan, dengan Reporter
Daily Media, Kim Tae Hyun. Dibagian bawah. Tuan Kim melihat artikel langsung
memotong rambutnya jadi pendek menghilangkan wajahnya seperti pelaku.
Sek Gong
melihat artikel milik Min Hyuk memuji foto bosnya yang terlihat fotogenik sekali.
Min Hyuk hanya tersenyum lalu menanyakan Jam berapa rapat Tim Perencanaan. Sek
Gong melihat schedule dengan wajah serius.
Sementara
Bong Soon menerima telp dari Gook Doo yang sedang mengemudi mobil. Gook Doo
mengaku sudah dengar semuanya dari Kyung
Shim dan menanyakan keberadaanya, Bong Soon
mengaku baik-baik saja Gook Doo memberitahu akan mampir ke kantor Bong Soon
jadi memintanya untuk keluar. Bong Soon
pun mengerti.
Penampilan
Tuan Kim sudah berubah dengan rambutnya yang pendek dan juga berkacamata
mengunakan jas yang rapih, datang ke meja receptionist. Ia mengaku sebagai reporter Kim Tae Hyun dari
Daily Media dan ada rapat dengan Presdir hari ini. Si pegawai menelp
memberitahu kalau Reporter Daily Media sudah datang.
Setelah
itu memberitahu kalau Presdir Ahn sedang
tidak luang sekarang. Tuan Kim sedikit agar kecewa dan berharap bisa masuk
untuk menunggu. Si Pegawai sedikit binggung, Tuan Kim mengaku kalau mendapat review bagus dari wawancara terakhir
Jadi ingin melakukan wawancara tindak lanjut pada produk baru itu. Si pegawai
kembali menelp akhirnya meminta Tuan Kim mengikutinya.
Tuan Kim
dengan senyuman bahagia bisa masuk ke dalam gedung Min Hyuk denga akses kartu.
Gook Doo baru saja lewat melihat sosok seperti dikenalnya saat di depan lift
dan akhirnya memanggil nama Kim Jang Hyun. Tuan Kim menengok. Gook Doo pun akan
mengejar si pelaku tapi Tuan Kim mengancam dengan menyandera seorang pegawai
wanita dan pergi masuk lift.
Akhirnya
Gook Doo mengejarnya melalui tangga darurat dan mencoba menelp Min Hyuk, tapi
Min Hyuk yang sedang rapat memilih untuk tak mengangkatnya. Gook Doo terus mencoba menelp sampai akhirnya
Min Hyuk pun keluar dari ruangan untuk mengangkat telp.
“Kim Jang
Hyun ada di gedung ini sekarang. Tolong tutup semua pintu keluar.” Ucap Gook Doo.
Min Hyuk kaget dan langsung keluar
ruangan.
Tuan Kim
berada di lift tanpa ada kecurigaan pegawai yang baru masuk. Min Hyuk pun
meminta pegawai agar menutup semua pintu keluar di gedung ini, agar semua orang
tidak ada yang bisa keluar. Sekarang juga. Gook Doo terus berlari keluar dari
tangga darurat. Tuan Kim sudah keluar dari lift dan Min Hyuk berlari di lorong.
Petugas
menutup pintu dan Tuan Kim melihat ke bagian seberang gedung dibagian atas.
Gook Do memeriksa toilet dan Min Hyuk melihat CCTV saat Tuan Kim masuk ke dalam
gedung, dengan wajah penuh amarah karena si pelaku ternyata masih hidup.
Bong Soon
berada di ruangan sedang mengambar games, Sek Gong datang memberitahu kalau ada pria yang
mencurigakan yang masuk ke gedung. Terdengar pengumuman dari pengeras suara
untuk para karyawan Ainsoft.
“Saat ini kami telah menutup semua
pintu keluar dan menyalakan alarm keamanan. Silakan laporkan ke tim keamanan
jika Anda melihat seseorang yang mencurigakan. Pastikan untuk tetap berada di
dalam kantor.”
Gook Doo
bisa melihat Tuan Kim yang menaiki tangga dan terus mengejarnya. Min Hyuk
datang dengan wajah panik menanyakan
keadaan Bong Soon, Bong Soon mengaku baik-baik saja dengan wajah ketakutan
berpikir yang datang itu Tuan Kim. Min Hyuk membenarkan kalau Tuan Kim tidak
mati dan baik-baik saja. Saat itu terdengar suara Tuan Kim dari pengeras suara.
“ Ahn Min Hyuk! Kau seorang gamer,
Kan? Apa Kau ingin memainkan Game-ku? Aku tidak bisa memberikanmu banyak waktu,
Hanya 15 menit. Jika kau tidak bisa menangkapku selama 15 menit, aku akan
meledakkan gedung ini.”
Gook Doo
bisa menebak kalau itu dari studio dan langsung berlari, Min Hyuk pun berpesan
pada Sek Gong agar Jangan meninggalkan Bong Soon sendirian. Bong Soon
mengenggam tangan Min Hyuk agar berhati-hati dengan wajah khawatir. Min Hyuk
pun meminta agar Bong Soon Jangan khawatir.
Min Hyuk memasang
waktu mundur 15 menit dalam jamnya. Tuan Kim sudah menaiki tangga darurat. Gook
Doo lebih dulu masuk ke studio melihat dua wanita yang sudah terikat dengan
mulut di berikan lakban, lalu membantu melepaskanya. Min Hyuk datang menyuruh keduanya
agar pergi lebih dulu.
“Kita
mengalami situasi serius. Tolong simpan dan matikan server yang sedang kalian
gunakan dan segera pergi untuk melindungi diri kalian.” Ucap Min Hyuk
memberitahu semua karyawan.
Semua
karyawan yang ada dalam ruangan langsung bergegas menyimpan semua file dan
keluar dari dari gedung. Tuan Kim berbalik arah dengan para pegawai yang akan
keluar dari gedung.
Min Hyuk
dan Gook Doo dalam ruangan, Gook Doo pun bertanya apa dilakukan Min Hyuk
sekarang. Min Hyuk menegaskan akan menangkapnya karena berani datang ke
kantornya. Gook Doo menanyakan keberadan Bong Soon. Min Hyuk memberitahu kalau
ada di ruangan. Gook Doo langsung keluar ruangan.
Sek Gong
akan mengawal Bong Soon keluar dari ruangan dan ingin melalui tangga darurat.
Tiba-tiba Tuan Kim datang langsung memukul bagian belakang Sek Gong langsung
jatuh pingsan. Bong Soon pun langsung di berikan sapu tangan. Semua pegawai
keluar dari gedung berbondong-bondong.
Tuan Kim
sudah membuat Bong Soon pingsan langsung membawanya, Min Hyuk menelp bagian ruang
kendali agar mematikan semua listrik di gedung Ainsoft. Pegawai diluar gedung
pun kaget melihat lampu gedung dimatikan.
Gook Doo
pun berjalan di lorong denga penerangan lampu darurat, Tuan Kim sedikit panik
dengan lampu mati, tapi disakunya sudah ada senter. Min Hyuk melihat waktunya 8
menit 30 detik lagi. Tuan Kim membawa Bong Soon melalui tangga darurat.
Bong Soon
tersadar berada di bagian pipa besar dalam gedung. Tuan Kim mengeluarkan rantai
dari tasnya dan menguncinya. Min Hyuk melihat waktunya tinggal 6 menit lagi. Bong
Soon sudah terikat dengan rantai dan lakban ditanganya.
“Coba hancurkan!
Waktu itu kau bahkan bisa membengkokkan batang besi. Kau melemparkan mobil
bekas seperti serpihan sampah!” ucap Tuan Kim mengejek lalu kembali memukulnya
sampai membuat Bong Soon pingsan.
Gook Doo
menemukan Sek Gong pingsan dan tak melihat Bong Soon. Min Hyuk terus mencari
Tuan Kim, Gook Doo menelp memberitahu
kalau Tuan Kim sudah membawa Bong Soon. Min Hyuk mengumpat marah dan melihat
GPS yang dimiliki Bong Soon memberitahu Gook Doo kalau mereka ada diatap.
Min Hyuk
sampai ke atap berteriak memanggil Bong Soon, Tuan Kim sudah mengunci pintu
dengan rantai, yakin kalau Semuanya benar-benar akan berakhir lalu bergegas
pergi.
Gook Doo
menaik tangga seperti melihat sosok Tuan Kim yang berjalan depanya, tapi ia
menemukan sebuah kotak perasaan sedikit takut dan mencoba membukanya, ternyata
hanya jebakan lelucon yang dibuat Tuan Kim. Sementara Tuan Kim sudah ada di
luar gedung bergabung dengan beberapa pegawai.
Min Hyuk
mencari Bong Soon dan melihat pintu yang dirantai, mengedor pintu memastikan
kalau Bong Soon ada didalam. Bong Soon tersadar melihat bom ditubuhnya tinggal
3 menit lalu berusaha membukanya tapi tak bisa. Akhirnya sambil menangis
menyuruh Min Hyuk pergi saja tak boleh ada didekatnya. Min Hyuk berusaha
mendobrak.
Bong Soon
terus menyuruh Min Hyuk pergi, Min Hyuk menarik rantai agar bisa membukanya. Bong
Soon menyuruh Min Hyuk segera pergi karena Ada bom waktu. Min Hyuk pikir tak
ada tempat yang dituju dan tidak akan meninggalkannya sendirian jadi akan pergi
sama-sama. Bong Soon terus menangis, Min Hyuk meminta Bong Soon agar jangan
menangis.
“Kau
tidak pernah mendengarkanku. Tidak ada banyak waktu yang tersisa. Tolong pergi!
Kumohon!” ucap Bong Soon menangis.
“Aku tidak
akan pernah meninggalkanmu sendirian. Tidak pernah. Ada sesuatu yang ingin aku
katakan.. Aku akan berada disampingmu. Jangan takut.” Kata Min Hyuk
Akhirnya
Bong Soon memohon agar bisa diselamatkan dan bisa menyelamatkan Min Hyuk juga. Saat
itu sebuah sinar datang dari langit, seperti dewa mendengarnya suara Bong Soon.
Bong Soon bisa mendapatkan kekuatanya lagi bisa melepaskan rantai dan membuka
pintu, bom yang tinggal beberapa detik lagi langsung dilempar ke langit.
Ledakan pun terjadi, Min Hyuk dan Bong Soon menatap kaget dan akhirnya seperti
kembang api. Keduanya pun berpelukan sambil menangis.
Bersambung
ke episode 15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar