PS
: All images credit and content copyright : KBS
Seol Ok
berhasil mengarsir dari tulisan, Wan Seung melihat tulisan seperti 52 derajat
bahkan bertanya apakah Celcius atau Fahrenheit bahkan melihatnya lagi seperti
garis lintang bujur. Seol Ok menegaskan tak mungkin Ho Soon tahu semua itu.
“Dia 'kan
memiliki gelar Ph.D.” komentar Wan Seung. Seol Ok menegaskan kalau Ho Soon
seorang dokter psikologi jadi hanya belajar.
“Dia
tidak bisa menyetir dan tidak memiliki tujuan. Dia tidak tahu apa-apa tentang
garis lintang. Dia tidak tahu ada dua kota bernama Gwangju.” Jelas Seol Ok. Wan
Seung tak ingin berbasa basi lagi ingin tahu apakah itu tulisan 52 derajat
“Ini
bukan 52 derajat. Bacalah yang benar. Ini Pulau Oido.” Kata Seol Ok. Wan Seung
tak percaya kalau yang dimaksud adalah Pulau Oido dari Ansan
“Kau bisa
memberi tahuku. Jangan mempersulit sesuatu.” Kata Wan Seung, Seol Ok mengejek
kalau Wan Seung itu payah sekali padahal sudah jelas memberikanya jawaban dengan memperlihatkan tulisan didepan
wajahnya.
Wan Seung
menjerit karena tidak bisa melihat jalannya dan mengangkat telp yang berdering.
Dong Gi akhirnya menelp Wan Seung memberitahu kalau Jaksa Kim tahu istrinya adalah korban dan
langsung menutup telp tanpa penjelasan lagi.
Kwang Tae pikir Wan Seung itu pasti marah, Dong Gi tak peduli dengan
berjalan meninggalkanya.
Wan Seung
terdiam lalu melihat ponsel Seol Ok yang bergetar dan itu telp dari suaminya,
dalam hatinya bergumam kalau Seol Ok tidak boleh mengangkat teleponnya.
Akhirnya ia sengaja berteriak dengan suara nyaring kalau sudah lama sekali tak
melihat laut.
“Bukan
waktunya untuk senang-senang, Ho Soon dalam bahaya sekarang.” Kata Seol Ok
“Aku
sedang bahagia sekarang jadi akan
menangkap orang itu. Begitu aku menangkapnya, kau akan berterimakasih padaku.” Kata
Wan Seung, Seol Ok mengejek Wan Seung yang sangat percaya diri.
“Aku suka
cuaca ini, Cobalah Lihatlah bunga sakura itu. Mereka sangat cantik.” Ucap Wan
Seung seperti sengaja mengalihkanya.
Seol Ok
akhirnya menatap ke arah luar dan Wan Seung dengan cepat menarik ponsel Seol Ok
dan sengaja membuangnya ke kursi belakang. Seol Ok pikir mayat yang tersembunyi akan ditemukan satu
per satu karena cuaca panas. Wan Seung dengan bahagia mengajak Seol Ol mencari
ke seluruh samudra.
Sementara
Jaksa Kim binggung dengan istrinya yang tak mau mengangkat telpnya, menurutnya
Seol Ok bukan tipe yang tidak mengangkat teleponnya dan Akhir-akhir ini
istrinya itu cukup aneh.
Ia
mengingat saat keluar dari tempat jaksa dengan Wan Seung membahas tentang Jang
Do Jang yaitu orang yang tangkap di pasar. Jaksa Kim pun bertanya-tanya kenapa
istrinya berhubungan dengan Detektif Ha.
Nyonya
Park sedang bersusah payah melakukan gerakan yoga, ponselnya berdering dengan
nada lembut mengangkat telp dari anak kesayanganya yang sangat sibuk. Ia pun kaget mengetahui Seol Ok yang tidak
mengangkat telepon
“Dia
mungkin berada di tempat makan siang.” Ucap Nyonya Park dan akan menelpnya
lagi. Lalu ia menelp Seol Ok dan ponselnya kali ini tak bisa dihubungi,
akhirnya ia mencari nomor telp Kyung Mi.
Mereka
berjalan di sisi pantai, Wan Seung bertanya
Apa ada hal lain selain Pulau Oido dan Bagaimana mereka bisa
menemukannya tanpa petunjuk. Seol Ok melihat Hal pertama yang muncul adalah
jalan yang mereka telusuri sekarang ketika mencari Pulau Oido.
“Kita
harus menemukan jejaknya untuk menemukan keberadaannya.” Kata Seol Ok. Wan Seung
heran kenapa Ho Soon itu mengunjungi observatorium sebelum penculikan.
“Dia
tidak akan berjalan-jalan jika dia tahu itu.” Ucap Seol Ok. Wan Seung mengejek
adik ipar Seol Ok itu sangat aneh.
“Temukan
kunci cinta. Aku yakin dia meletakkannya di suatu tempat.” Kata Seol Ok bisa
membayngkan Ho Soon menaruh kunci
Wan Seung
heran karena berpikir Ho Soon dalam bahaya dan kenapa memasang sesuatu seperti
itu. Seol Ok pikir kalau Ho Soon tidak akan melakukannya jika tahu dalam
bahaya. Ho Soon benar memasang gembok
dengan bertuliskan [Ho Soon, Min Woo]
Mereka
pun mencari pada tempat orang yang bisa memasang gembok, lalu Wan Seung
memberitahu kalau sudah berhasil menemukanya. Seol Ok membaca nama Min Woo dan
Wan Seung menyimpulkan kalau itu pria di belakang semua ini.
“Kenapa
dia datang kemari kalau bukan karena laki-laki?” ucap Seol Ok
“Ini tidak
terlihat seperti penculikan. Mereka memasang kunci bersama. Ini bukan
penculikan.” Komentar Wan Seung
“Dia
mencoba meyakinkannya dan mungkin berpikir ini seperti bulan madu Bagaimana dia
bisa mendapatkan gelar doktornya?.” Keluh Seol Ok
“Apa
semua ini kasus penculikan?” kata Wan Seung mengangap remeh.
Mereka pun
pergi ke tempat lain di pinggir menara dan Seol Ok melihat kembali gembok putih
bertuliskan nama yang sama. Wan Seung mengeluh pasangan itu memasang kunci di
mana pun mereka pergi. Seol Ok pikir Ho Soon akan melakukannya kemanapun mereka
pergi dan tidak akan membuang kesempatan ini serta pasti sangat senang.
Sepasang
pria dan wanita saling berbicang kalau mereka
ingin naik kapal. Seol Ok yang mendengarnya menyuruh wanita itu harus
berhati-hati. Wan Seung pikir pasangan itu sedang jatuh cinta.
“Sepasang
suami istri menenggelamkan diri dan terbunuh
saat naik kapal. Tidakkah kau tahu tentang pembunuh berantai seorang nelayan?”
kata Seol Ok seperti mencurigai semuanya. Pasangan yang mendengar ucapan Seol
Ok langsung mengubah tujuan dengan bersepeda.
“Kepalanya
yang dipenggal ditemukan di dinding Dan tubuhnya ditemukan di sana.” Kata Seol
Ok. Wan Seung pikir Semua orang tahu itu adalah aneh karena polisi menemukan
bagian tubuh setiap hari.
“Alangkah
baiknya jika kita bisa menguras semua air itu.”kata Seol Ok, pasangan yang ada
disamping mereka hanya bisa melonggo diam.
Ji Won
pergi ke rumah melihat nama [Wan Seung dan Hyun Soo] dan masih ada tanaman
kaktus di pinggir jendela. Lalu Sek Jung
mengirimkan gambar Wan Seung bersama Seol Ok ada di mercusuar, lalu menelp
ingin tahu tepatnya.
Seol Ok
turun dari mercusuar merasa kalauKuncinya berada di mercusuar merah dan berarti
Ho Soon berjalan di sepanjang ini jadi mengajak agar cepat dan perlu
menyusulnya. Wan Seung memegang tangan Seol Ok saat akan terjatuh karena
berlari menuruni tangga.
“Astaga,
aku menyelamatkan hidupmu jadi Kau harus membantuku.” Ucap Wan Seung
“Apa
maksudmu? Aku sendiri yang cepat menahannya.” Kata Seol Ok
“Kau
pasti sudah mengalami geger otak jika jatuh.” Kata Wan Seung. Seol Ok yakin
kalau Tengkoraknya keras seperti batu. Wan Seung mengejek kalau memang seperti
itu.
Seol Ok
sadar dengan ponselnya, Wan Seung langsung mengalihkanya kalau mereka harus
segera mengejar Ho Soon. Ji Won
mengemudikan mobilnya merasa heran dengan Wan Seung yang mencuri mobilnya.
Sementara
di pinggir pelabuhan, beberapa anggota band terlihat kebinggungan karena
penyanyinya yang tak kunjung datang. Seol Ok mencari di pinggir pantai lalu
menjerit melihat Ho Soon dan langsung bersembunyi.
“Dimana? Apa
Wanita yang memakai rok pendek itu?” tanya Wan Seung dan melihat kalau Ho Soon Sepertinya
tidak diculik. Seol Ok melihat Ho Soon yang akan pergi dengan Min Woo.
“Kau
terlalu banyak menonton film. Bagaimanapun, dia pergi melarikan uang, Jadi kita
harus menangkapnya.” Kata Wan Seung dan ingin mendekat.
Seol Ok
menahanya. Wan Seung pikir Ho Soon tak bisa lari karena memakai sepatu hak tinggi jadi harus
menangkapnya dan Seol Ok itu pelari yang hebat. Seol Ok menahanya merasa mereka
bisa kehilangan dia di depan mata. Wan Seung melihat Min Woo yang masuk mobil
lebih dulu. Seol Ok berpikir dan menyuruh Wan Seung untuk bernyanyi.
Wan Seung
binggung karena mereka tidak punya waktu
untuk itu. Seol Ok yakin Ho Soon akan berhenti dan mendengarkannya danitu Lagu
yang dinyanyikan Wan Seung di mobil dan
Ho Soon itusangat tergila-gila dengan lagu itu. Wan Seung mengeluh kalau Lagu
itu hampir membuatnya gila.
“Kaulah
yang harus menyanyikannya. Dia akan mengenali suaraku. Kau sudah
berpakaian yang pas untuk menyanyi.” Kata
Seol Ok mendorong Wan Seung agar bernyanyi. Wan Seung menolak dengan mencoba
menahan dari dorongan.
“Aku akan
melakukan apapun yang kau minta.” Kata Seol Ok. Wan Seung pun mempertegas kalau
Seol Ok mau melakukan apapun yang diminta. Seol Ok mengangguk menyakinkan lalu
meminta pemain piano memainkan lagu "Lies, Lies”
Sebelum
bernyanyi Wan Seung mengingatkan janji Seol Ok,
dan akhirnya mulai menyanyi. Ho Soon mendengar syair pertama langsung
berhenti tak ingin menuruni tangga menuju mobil. Ho Soon terus menyanyi penuh
penghayatan. Min Woo sudah membuka pintu mobil dan berusaha untuk mengajak Ho
Soon pergi.
Ho Soon
yang tergila-gila dengan lagu terus mendengarnya, Seol Ok berusaha berlari
menemui Ho Soon tapi tiba-tiba Wan Seung berhenti menyanyi. Ho Soon tak
mendengar lirik lagu yang disukainya pun langsung menuruni tangga dan saat itu
Seol Ok sudah siap mendekat tapi Ho Soon sudah naik mobil lebih dulu dan pergi
dengan Min Woo.
Sementara
Wan Seung mengingat dengan Hyun Do yang tertawa bahagia saat menyanyikan lagu
itu. Lalu meninggal didepan matanya dengan tubuh penuh luka dan ia pun berjalan
di di bawah guguran bunga sakura.
Di mobil
Seol Ok
mengomel Wan Seung yang berhenti pada saat yang penting. Wan Seung mengatakan akan
menemukannya tidak peduli apapun. Seol Pikir kalau memang Wan Seung lupa lirik
maka seharusnya bersenandung saja. Wan Seung tak memikirkanya, Seol Ok pun
merasa dirinya bodoh.
“Hentikan.
Aku sudah tidak tahan.” Kata Wan Seung, Seol Ok tetap mengumpat kalau Wan Seung
itu idiot.
Wan Seung
langsung meminggirkan mobilnya dan menyuruh Seol Ok keluar. Seol Ok tetap diam
dan mengunci pintu saat Wan Seung ingin membuka pintu. Wan Seung menyuruh Seol
Ok untuk menurunkan kacanya. Seo Ok menurunkan kaca dan memberitahu kalau Tidak
ada bus.
“Kenapa
kau khawatir? Kau pintar dan cantik. Orang akan memberimu tumpangan.” UcapWan
Seung
“Bagaimana
jika seorang pembunuh berantai membawaku? Tidakkah kau tahu kasus Kang Ho Shik?”
kata Seol Ok
“Kau bawa
mobil ini, dan Aku akan menangkap Ho
Shik di jalan nanti. Aku takut bahaya jika tinggal bersamamu.” Ucap Wan Seung
kesal.
Seol Ol
menarik tangan Wan Seung dan mengaku kalau tidak bisa menyetir. Wan Seung
mengejek Seol Ok yanbg tidak bisa menyetir karena seorang istri jaksa dan menyuruh
agar menelp sopirnya saja. Dan berteriak marah kalau Seol Ok sekarang sangat
membutuhkannya. Seol Ok merasa atak perlu karena akan menelpon taksi.
“Apa Kau
gila? Tidakkah kau tahu kasus Ohn Bo Hyun? Sopir taksi berantai. Itu sangat
berbahaya... Aku yang salah.” Kata Wan Seung seperti tak ingin Seol Ok
sendirian lalu masuk mobil
“Dan Ahjumma,
jangan lupa kau berhutang padaku.” Ucap Wan Seung sambil memasang sabuk
pengamanya. Seol Ok mengeluh kalau Seol
Wan Seung itu Sombong sekali.
Ji Won
pergi mengemudikan mobilnya merasakan cuaca hangat yang sangat nyaman. Sementara
Wan Seung dan Seol Ok kembali berjalan menyusuri jalan di pulau. Wan Seung mengejek kalau Seol Ok yang tidak bisa menyetir dan sok pintar bahkan tak
tahu kalau tidak bisa naik taksi dari sana.
Seol Ok
menatap stir mobil dan mengingat dengan seseorang seperti meninggal diatas stir
mobil. Lalu memalingkan wajahnya dan mengatakan dirinya itu adalah istri jaksa.
Saat itu ponsel Wan Seung berdering, dan langsung meminta maaf pada Ji Won
untuk hari ini.
“Aku
menuju ke Pulau Daeja sekarang.” Kata Ji Won, Wan Seung kaget Ji Won tidak di
hotel dan mengapa malah datang ke pulau
“Bukankah
sudah jelas?” ucap Ji Won, sementara Seol Ok menunjuk mobil yang dinaiki Ho
Soon terlihat ada didepanya.
“Asal kau
tahu saja, Aku melaporkan mobil itu dicuri.” Ucap Ji Woon
“Aku
seorang detektif. Kau tidak bisa begini padaku dan Tidak ada waktu untuk
menelpon.” Kata Wan Seung langsung menutup telp karena harus berkonsentrasi
menyetir.
Wan Seung
tahu Inilah satu-satunya jalan menuju Pulau Daeja. Jadi akan mendapatkannya
sebentar lagi. Seol Ok pun meminta agar Wan Seung lebih cepat lagi. Wan Seung
menyuruh Seol Ok diam karena perlu berkonsentrasi saat menyetir.
Didepan
jalan ada portal pemeriksaan, Wan Seung langsung meminggirkan mobil dan
bergegas keluar dari mobil menyuruh Seol Ok lari, Seol Ok binggung dan tetap
diam. Wan Seung akhirnya membuka pintu dan membuka sabuk pengamanan Seol Ok.
“Mobil
ini dilaporkan telah dicuri.” Ucap Wan Seung. Seol Ok binggung karena Wan Seung
itu polisi dan mencuri mobil
“Aku
hanya meminjamnya.” Akui Wan Seung. Seol Ok bertanya Mengapa dilaporkan sebagai
pencurian. Wan Seung berkata kalau Pemiliknya sangat rewel. Keduanya masih
saling ngotot didalam mobil, akhirnya Wan Seung menarik Seol Ok keluar dari
mobil untuk kabur.
Nyonya
Park keluar dari rumah menelp Kyung Mi ingin tahu tentang Seol Ok, sebelum
Kyung Mi menjawab Nyonya Park sudah ada didepan matanya, diseberang jalan.
Nyonya Park pun bertanya keberadaan Seol Ok. Seol Ok binggung.
Kyung Mi
mengingat Seol Okmeminta apabila ibu mertuanya datang, agar mengatakan padanya
Ho Soon menelepon. Kyung Mi berkata pada Nyonya Park kalau seharusnya Seol Ok
berada disana. Nyonya Park pun akan masuk restoran.
Keduanya
berjalan kaki menghindari polisi. Seol Ok kesal karena mereka hampir menangkapnya dan bagaimana bisa
seorang polisi mencuri mobil bahkan Setelah memamerkan itu semua, mereka kehilangan
Ho Soon dan Min Woo, lalu ingin tahu nasib mereka.
“Sudahlah...
Hentikan, aku juga lelah.” Kata Wan Seung yang juga frustasi
“Tidak
ada waktu, Ho Soon berada dalam bahaya besar... Ahh.. Seharusnya aku tidak
mendengarkan idiot ini.” Kata Seol Ok kesal. Wan Seung marah karena dipanggil
idiot.
Seol Ok
berusaha mendekati mobil-mobil yang diparkir agar bisa memberikan tumpangan
sampai ke Seoul. Tapi semua orang menolaknya. Wan Seung mengeluh sedih kalau secara
sukarela mau mengalami masalah ini dan Seol Ok seharusnya berterimakasih atas
niat baiknya.
Ia
berpikir kalau lebih baik pergi saja tapi mengingat kalau butuh kesaksiannya
untuk melawan Jang Do Jang dan melihat tempat penyewaan sepeda. Sementar Seol
Ok terus berusaha mendapatkan tumpangan.
Wan Seung
memanggil Seol Ok dengan sepeda tandem memberitahu Tidak ada taksi atau bus dan
Hanya ada sepeda. Seol Ok mengeluh aklau seharusnya meminjam sesuatu yang
bagus. Wan Seung pikir juga tak mau melakukanya dan baru saja menyewa bahkan hampir tidak bisa menyewa karena mereka.
“Jaraknya
sekitar 11,9 km. Haruskah kita berjalan kaki? Kau bisa jalan kalau memang mau”
ucap Wan Seung. Seol Ok pun mau tak mau menaikinya.
Mereka
pun mengayuh sepeda bersama, Seol Ok mengeluh kalau sangat bekerja keras dan
berpikir hanya ia yang mengayuhnya. Wan Seung yang duduk didepan malah mengeluh
kalau seharusnya yang berkata seperti itu dan menyuruh lebih cepat lagi. Seol
Ok tak bisa menginjak pedal karena terlalu cepat.
“Inilah
sebabnya mengapa banyak pasangan yang putus.” Kata Wan Seung mencoba memberikan
aba-aba
“Kau
mengayuh dengan kaki bukan mulutmu.” Ejek Seol Ok dan bertanya seberapa jauh
lagi mereka.
Wan Seung
mengaku tak tahu dan harap bisa menangkapnya. Seol Ok yang tak tahan memilih
turun dari sepeda dan berlari di depanya. Wan Seung memperingatakan Seol Ok
kalau akan mati jika berlari seperti itu. Akhirnya Seol Ok kembali mengayuh
sepeda agar bisa menyusul Ho Soon.
Beberapa saat
kemudian mereka berada di tepi jalan. Seol Ok mencoba menghentikan mobil dan
Wan Seung kembali mengomel kalau Seol Ok itu mengacaukannya maka itu sebabnya rantainya
bisa lepas. Seol Ok mengejek kalau Wan Seung itu datang untuk memamerkan otot-ototnya bahkan tidak
sabar dan tidak berperasaan jadi itu sebabnya sepedanya rusak. Wan Seung
mengelak
“Mengapa
kau mengikutiku dan menghancurkan semuanya? Aku sudah bilang tidak butuh
bantuanmu. Seharusnya aku tidak naik sepeda saat kau bertanya tadi.Seharusnya
aku tidak mempercayaimu” ucap Seol Ok kesal ingin pergi meninggalkanya.
“Hei...
Kembali. Aku tidak bisa memperbaikinya sendiri jadi Pegang sepeda ini.”kata Wan
Seung
Di
restoran
Nyonya Park
memperlihatkan wajah sedihnya lalu meminta maaf karena menantunya sangat mengerikan dalam menjaga batasan. Kyung
Mi mengingatkan kalau mereka mungkin berteman, tapi ia juga masih bosnya.
“Dia
tiba-tiba menghilang dan mengatakan harus pulang ke rumah untuk memasak makan malam. Dia terlambat datang
hanya karena diskon telur.” Kata Kyung Mi
“Aku akan
berbicara dengannya saat pulang.” Ucap Nyonya Park
“Hari ini
juga. Dia pergi untuk membantu iparnya menulis paper dan dia pergi pada jam
makan siang.” Kata Kyung Mi
Nyonya
Park binggung kenapa Ho Soon butuh bantuan menulis paper. Kyung Mi mengaku pun
tidak tahu lalu mencoba menelp Ho Soon. Kyung Mi panik tapi untungnya ponsel Ho
Soon tak aktif dan mengajak minum arak beras. Nyonya Park meminta maaf karena
menganggunya lalu setuju untuk minum satu gelas.
Seol Ok
dan Wan Seung akhirnya duduk di mobil bak dengan kardus anggur. Seol Ok mengaku
kalau senang bisa menumpang truk. Wan Seung merasa kalau Seol Ok itu membuatnya
melakukan banyak hal. Seol Ok mengucapkan terimakasih dan memuji kalau tidak jelek dalam menyanyi. Wan Seung dengan
bangga kalau sudah mengetahuinya.
“Aku pernah
ingin menjadi aktor musikal.” Akui Wan Seung mengingat kembali saat memetik
gitar dan Hyun Do tersenyum padanya.Seol Ok mengaku itu cerita yang mengejutkan
dan ingin tahu alasan jadi polisi
“Rasanya
keren saja.” Kata Wan Seung menutupi rasa sedihnya.
Ji Won
bersama polisi melihat mobil Wan Seung yang ditinggalkan, Ji Won melihat ponsel
Seol Ok dari suaminya.
Sementara
Seol Ok dan Wan Seung sudah sampai di pinggir dermaga, Seol Ok pun berta lalu
bertanya dimana lagi mereka bisa menemukannya sekarang. Wan Seung pikir tidak
diketahui oleh seorang Detektif dan telah menjadikan hidupnya sebagai hidung
anjing selama ini.
“Jika
mereka ada di sini, berarti mereka akan naik kapal. Ada banyak pulau diluar
sana. Mari kita cari terminal “ kata Wan Seung yakin
Seol Ok terdiam
mendengar tentang pulau lalu kembali mengingat saat Profiler Woo berkata tengan
kasus pembunuhan kalau keluar tidak tahu apa mereka hidup atau mati.
“Kami
kehilangan kontak dengan mereka di Bandara Incheon. Ketiga wanita itu mencintai
satu orang pria. Penipu ini dengan ilmu yang sedikit bahkan belum pernah ke Amerika
Ketiga penculikan ini...”
Lalu Seol
Ok mengaku tahu siapa penculiknya. Wan Seung pun bertanya siapa
penculiknya. Seol Ok yakin pelaku
dipanggil No Du Gil.
Seorang pria
sedang menyalakan musik dari radio lalu melepaskan jaketnya dan mengalih tanah
dari kejauhan, Ho Soon berbaring ditanah seperti sudah tak bernyawa.
Bersambung
ke Episode 8
D tunggu lanjutan nya mba
BalasHapusD tunggu lanjutan nya mba
BalasHapusLanjut min semangat yaaa...
BalasHapusDItunggu juga ms perfect lanjutannya..