PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Bong Soon
datang sambil menangis meminta tolong pada Min Hyuk kalau Kyung Shim diculik jadi meminta agar pacarnya
itu menemukan keberadaan Kyung Shim. Min Hyuk menatap Bong Soon yang menangis
sesunggukan didepanya.
“Kau bisa
menemukan seseorang, siapa saja 'kan? Jika aku melaporkan ini ke polisi
katanya, ia akan membunuhnya. Jangan bertanya lagi. Beritahu aku keberadaan
bajingan itu, dan keberadaan Kyung Shim..” Ucap Bong Soon
“Apa yang
akan aku lakukan jika kita menemukannya?” tanya Min Hyuk
“Namanya
Kim Jang Hyun. Dia pemilik toko barang rongsokan. Aku sudah baru saja ke sana
Tapi dia tidak ada di sana. Aku juga tidak bisa menemukan Kyung Shim.” Ucap Bong
Soon
“Aku akan
menemukannya. Tapi kau harus pergi bersamaku. Jangan pergi ke sana sendirian.” Kata
Min Hyuk meminta Bong Soon berjanji
“Kyung
Shim... Jika sesuatu terjadi padanya, aku tidak bisa...” ucap Bong Soon terus
menangis.
Min Hyuk
memegang wajah Bong Soon meminta agar menatapnya, lalu menyakinkan kalau Kyung
Shim akan baik-baik saja adi meminta agar Jangan khawatir, karean si pelaku
hanya ingin mengumpulkan para wanita dan tidak akan pernah membunuhnya. Ia pun
meminta agar Bong Soon tak menangis lagi, Bong Soon mengangguk dan Min Hyuk pun
memeluknya dengan erat.
[Episode 13 - Meskipun begitu...]
Gook Doo
memberikan berbicara dengan Ketua Yook menjelaskan kalau awalnya Tuan Kim hanya
menargetkan wanita yang kurus dan lemah Tapi ada titik balik, karena selama ini
mendengar, dan tahu cara kerja polisi. Dimana mereka tahu target Tuan Kim
adalah wanita kurus
“Lalu ia
beralih taktik dan mulai menculik orang secara acak. Itu dimulai dengan Kyung
Shim.” Ucap Gook Doo. Ketua Yook membenarkan
“Tapi... gara-gara
Bong Soon...Tapi, Tuan Kim kewalahan. Dan ada sesuatu yang salah.” Ucap Gook
Doo, Ketua Yook bertanya apa yang salah
“Sejak
itu, pola kejahatannya jadi berubah dengan metode yang memungkinkan dia untuk
membalas dendam. Dia menjadi lebih obsesif. Aku kelewatan poin penting itu..” Ucap
Gook Doo sedikit kesal
Bong Soon
duduk di sofa diruangan bawah tanah, Min Hyuk pikir mereka tidak tahu apa yang mungkin dilakukan Pelaku selanjutnya.
Ia melihat Tuan Kim membuat jebakan dengan menggunakan Jo Hee Ji dan memikat polisi
padahal yang selama ini yang dincar adalah Kyung Shim.
“ Kyung
Shim... Masalahnya... Dia sekarang tahu kalau Kyung Shim dan kau berteman. Dia
tidak akan membiarkannya saja. Itu yang paling aku khawatirkan.” Ucap Min Hyuk
lalu berjongkok di depan Bong Soon.
“Bong
Soon... Apa pun itu, jangan coba untuk melakukannya sendiri. Oke?” kata Min
Hyuk
Ia pun
memberikan sebuah kalung bentuk kunci dengan bergumam “Aku harap ini bisa
melindungimu dan kau tahu betapa aku ingin membuatmu terasa aman.” Lalu
memberitahu Bong Soon kalau kalung itu
akan melindunginya, jadi meminta agar jangan pernah dilepaskan. Ia pun
akan mengantar pulang meminta Bong Soon untuk tidur dan akan bertemu di kantor besok dan ia akan mencoba untuk melakukan
sesuatu.
Bong Soon
masuk kamarnya terlihat masih khawatir, Min Hyuk dalam perjalanan pulang
memikirkan Kim Jang Hyun, Toko barang
rongsokan. Sementara di tempat barang rongsokan di bawah tanah, Kyung Shim
berada didalam sel tahanan dengan tangan terikat sambil menangis.
Detektif
Lain memberikan informasi Karyawan yang
bekerja di toko barang rongsokan. Namanya Jang Kwang Seok, lahir pada tahun
1976, tinggal dengan Ibunya yang sudah tua dan tidak memiliki catatan kriminal.
Sementara Kim Jang Hyun, dibebaskan dari wajib militer karena penyakit
mentalnya.
“Saat ia
berusia 15 tahun, ia membakar sesuatu dan membunuh seseorang. Ia pernah ditahan
di Pusat Penahanan Di Bawah Umur.” Ucap Detektif Lain, Gook Doo terlihat serius
mendengarnya.
“Aku tahu
dia menyembunyikan sesuatu.” Ucap Ketua Yook
“Aku
melihat ke dalam riwayat perjalanan Kim Jang Hyun. Karyawan itu berbohong
tentang Kim Jang Hyun yang pergi ke Sudan. Dia tidak pernah keluar negeri.” Kata
Gook Doo menambahkan
“Lalu,
apa maksudnya? Maksudmu, Kim Jang Hyun berbohong padanya, atau mereka bekerja
sama?” kata Ketua Yook
“Mereka
bekerja sama.” Ucap GooK Doo yakin, Ketua Yook bertanya bagaimana Gook Doo bisa
mengetahuinya. Gook Doo mengaku
Nalurinya yang mengatakan demikian. Ketua Yook tertawa mengejek Gook Doo
yang sudah mirip denganya.
“Kita
tidak punya surat izin penggeledahan dan penyitaan. Jadi Kita adakan perang
gerilya di rumahnya.” Ucap Ketua Yook
“Aku akan
pergi ke tempat barang rongsokan dulu.” Kata Gook Doo, Detektif Kim pikir Gook
Doo sudah melihatnya dan tak ada apa-apa.
“Tapi aku
masih merasa resah. Yang kita lihat bukanlah keseluruhannya.” Kata Gook Doo,
Ketua Yook pun membiarkan Gook Doo mengikuti naluri yang dikatakanya.
“Brown
Bear dan Kaca Pembesar, kita geledah rumahnya. Kau harus pergi menemui
psikiaternya dan memeriksa catatan kesehatannya. Dan Clumsypants, apa tugasmu?”
ucap Ketua Yook pada anak buahnya, Si pria tambun bisa tahu tugasnya pergi dan
mengawasi para pengawas polisi.
“Gook Du,
kau harus pergi ke tempat barang rongsokan, dan...” ucap Ketua Yook terhenti
karena tak melihat Gook Doo dalam ruangan.
Detektif Kim pikir Gook Doo itu mungkin detektif tercepat di Asia.
Bong Soon
terbangun dengan posisi duduk disamping tempat tidur dan alarm yang berbunyi.
Min Hyuk pun terbangun dengan posisi duduk di depan komputer dan kembali
mencari sesuatu. Bong Soon selesai mandi dengan tangan sedikit gemetar
mengambil ponselnya.
Ia
melihat kembali video yang dikirimkan, lalu mendengar Kyung Shim yang meminta
agar jangan menolongnya dan saat itu kena pukul Tuan Kim sambil menjerit. Bong
Soon mencoba kembali mendengarnya lebih jeli, karena mengingat suara yang gaduh
dibagian dalam sama dengan yang didenganya semalam.
Sek Gong
masuk ruangan memberitahu Berkas untuk
rapat hari ini sudah disiapkan. Lalu melihat di tempat Bong Soon yang masih
kosong padahal menyuruhnya untuk ke Tim Perencanaan dan Pembangunan tadi pagi.
Min Hyuk yang hanya diam saja sambil menatap serius ke layar monitor.
“Apa dia
masih belum datang karena begadang semalaman untuk mempersiapkan Presentasi Super
Girl Bong Soon?”ucap Sek Gong, Min Hyuk menyuruh agar menunggu saja.
“Haruskah
aku meneleponnya?” kata Sek Gong mengeluarkan ponselnya.
Agari sudah
bersiap-siap dengan kemeja dan jas, Bong Ki datang bertanya mau kemana. Agari
menjawab ingin pulang. Bong Ki memberitahu kalau mereka masih belum diperbolehkan
pulang.
“Apa Aku
sedang di penjara? Apa ini penjara? Aku bisa pulang, jika menginginkanya” ucap
Agari
“Tapi...Apa
Nama Anda sungguh "Agari"?” kata Bong Ki melihat papan nama dan arti
dalam bahasa Korea adalah rahang
“Aku
berasal dari Naju, Agari dari Naju. Namaku artinya "pohon plum yang
indah." Agari.” Ucap Agari. Anak buah yang lain seperti tak percaya kalau
itu nama aslinya.
“Agari-ssi,
jika Anda benar-benar ingin pulang Anda harus mengikuti semua prosedur, jika
ingin dipulangkan. Aku akan memberikan resep obatnya.” Ucap Bong Ki, Agari pun
tak melawan dengan tanda oke mengunakan tanganya.
Kwang Bok
terus mengangkat bagian belakangnya dengan bahasanya mengatakan “Pantatku
gatal.” Agari bisa mengerti yang dikatakan Kwang Bok kalau pantatnya gatal. Bong
Gi memberitahu Perbannya masih belum boleh dilepas.
“Sepertinya
ada serangga di pantatku.” Ucap Kwang Bok dengan suara tak jelas, Hyun Dong tak
mengerti meminta agar mengatakanya perlahan.
Agari
kali ini tak mengerti dan nebak-nebak kalau Kwang Bok menanyakan Xia Junsu lalu memberitahu kalau sedang wajib
militer. Lalu kembali berpikir maksudnya Shinsegae, Shin Se Kyung. Kwang Bok
terlihat lelah tak ada yang mengerti. Agari lalu melihat anak buahya yang
sedang membaca buku puisi lalu bertanya
siapa “Yangjae-dong Madam Itik” dengan judul buku Kalian Saja yang Memikirkan
Judulnya.
Baek Tak
menuliskan buku dengan nama inisial “Aku Yangjae-dong Madam Itik. Jangan
tanyakan kenapa aku menamakan seperti itu. Aku tidak bisa memberi nama dengan
"Madam Ayam". Kalian yang harus memikirkannya.
Biksu
datang, Baek Tak memberitahu kalau ia sekarang sedang menulis puisi, dan Sudah tiga tahun sejak mulai
menulis puisi sebagai "penyair tak berwajah." Serta memiliki lebih
dari lima koleksi puisi. Keduanya pun kembali saling memberikan hormat dengan
mengatakan “Namaste.”
“Kita
tidak pernah tahu bagaimana kehidupan kita mulai, atau bagaimana akhirannya. Aku
memutuskan untuk meninggalkan semua hubunganku dengan dunia luar dan berfokus
untuk berlatih asketisme selama sisa hidupku. Bagaimana menurutmu?” ucap Baek
Tak
“Aku
harus pergi sekarang, ke super market. Aku butuh kunci mobilmu.” Ucap Biksu,
Baek Tak bingung karena tak membawa mobil dan juga Biksunya itu ingin membeli
apa.
“Kau
memakan semua kariku Dan kau jadi semakin gemuk. Aku harus menguncir rambutku. Aku
pakai sumpit untuk menguncir rambut sekarang. Aku membutuhkan perawatan untuk
rambutku.” Kata Biksu.
“Kurasa,
kau bisa membeli yang seperti itu di toserba kecil saja.” Kata Baek Tak yang
berpikir meninggalkan dunia luar tapi Biksu malah ingin pergi ke minimarket.
“Aku
pernah adu mulut dengan pekerja paruh waktu di sana. Jadi Rahasiakan ini. Dia
memintaku untuk menunjukkan kartu identitasku, tapi aku tidak punya.” Ucap Si
Biksu Keduanya kembali saling memberikan hormat.
Bong Soon
berjalan ke tempat rongsokan pesan dari Sek Gong asuk [Datang ke Tim
Perencanaan dan Pengembangan pagi ini jam 10. Tolong datang tepat waktu]. Tapi
akhirnya Bong Soon memilih untuk tetap pergi ke tempat rongsokan.
Sek Gong
sudah menunggu di ruang rapat, Min Hyuk datang melihat Bong Sook yang belum
datang. Sek Gong memberitahu kalau Bong Soon tidak menjawab teleponnya. Akhirnya
Min Hyuk meminta maaf untuk menunda presentasinya dan keluar dari ruangan.
Bong Soon
sudah menemui Tuan Jang menanyakan keberadan Tuan Kim Jang Hyun. Tuan Jang mengaku kalau bosnya itu
tak ada di tempat dan mengaku tidak tahu tapi yakin kalau Tuan Kim pasti sedang
bersama temannya. Bong Soon tetap memaks agar Tuan Jang bisa memberitahu
keberadaan Tuan Kim sekarang. Tuan Jang tetap mengaku tak tahu.
Akhirnya
Bong Soon berteriak memanggil Kyung Shim disekeliling ruang rongsokan, lalu
mendorong semua mobil dan membalikan mencari tahu keberadaan temanya. Didalam
ruangan CCTV, Tuan Kim terlihat panik melihat kekuatan Bong Soon yang bisa
membalikan mobil.
Saat itu
Min Hyuk seperti menemukan ruangan bawah tanah dan tiba-tiba melihat sinyal
yang diberikan Bong Soon ada di dekat tempat Kyung Shim disekap. Ia berusaha
menelp tapi ponsel Bong Soon tak diangkat, Bong Soon terus mencoba mencari
sampai akhirnya menemukan pintu masuk ruang bawah tanah.
Tuan Kim
memukul Kyung Shim sampai pingsan lalu membawanya keluar, Bong Soon berjalan
masuk ke lorong yang gelap sampai menemukan cermin yang sudah dipakai oleh
temanya. Ia pun memberanikan diri untuk masuk lebih dalam. Saat itu di
menemukan beberapa orang dalam sel yang meminta agar diselamatkan. Bong Soon pun meminta agar mereka mundru dari
pintu dan bisa melepaska dengan mudah.
Ketiganya
akhirnya bisa terlepas dari penjara, sementara Tuan Kim sudah membawa Kyung
Shim memerintahkan Tuan Jang agar menghancurkan semuanya lalu berkata kalau pada
Kyung Shim kalau temanya ituakan mati hari ini dan kalau Bong Soon mati maka
Kyung Shim juga akan tamat.
Bong Soon
yang berhasil membuka semua pintu tak menemukan Kyung Shim, Salah satu korban pikir kalau Kyung Shim
pasti dibawa keluar. Bong Soon kebingungan tapi akhirnya mencoba menolong
wanita yang mengunkan pakaian pengantin yang lemas.
Tuan Jang
sibuk menumpahkan bensin di sekitar mobil rongsokan dan menyulutnya dengan api,
saat itu juga ledakan pun terjadi sampai
ke bawah tahan. Bong Soon dan yang lainya sempat terpental. Gook Doo sedang dalam perjalanan melihat ada
ledakan dari tempat rongsokan.
Bong Soon
melihat api sudah berkobar dan beberapa kayu pun jatuh ingin menimpanya. Tapi
beberapa saat kemudian, Bong Soon bisa keluar dengan mendorong mobil yang
menghalangi jalanya. Tuan Jang sampai melotot kaget melihat. Bong Soon pun
membantu ketiga korban untuk duduk dan kembali menanyakan keberadan Tuan Kim
pada Tuan Jang.
“Sekarang
Yang tidak ada disini hanya temanku. Tolong beritahu aku dimana dia. Kumohon.” Ucap
Bong Soon, Tuan Jang tetap mengaku tak tahu. Bong Soon terlihat benar-benar
marah.
Saat itu
Gook Doo datang langsung menangkap Tuan Jang dengan memborgolnya seperti aturan
kalau bisa memanggil pengacara dan memiliki hak untuk tetap diam. Ketiga wanita
itu pun terlihat ketakutan walaupun berhasil keluar dari tahanan.
Beberapa
saat kemudian, Polisi dan ambulance datang membawa korban. Bong Soon yang
sedang menutupi kepalanya dengan Hoddie lalu berjala keluar, saat itu Min Hyuk
baru datang melihat Bong Soon lalu turun dari mobil dan membuka pintu. Bong
Soon tak banyak berkata-kata naik ke mobil dan pergi ke pinggir sungai Han.
“Sudah
kubilang, aku akan membantumu. Aku memintamu untuk pergi denganku.” Ucap Min
Hyuk menahan amarahnya, Bong Soon hanya tertunduk meminta maaf.
“Wanita-wanita
itu... Apa Kau yang menyelamatkan mereka? Bagaimana dengan Kyung Shim?” ucap
Min Hyuk. Bong Soon mengelegngkan kepala.
Ketua
Yook turun ke bagian bawah tanah dan melihat Tempatnya jadi berantakan lalu
meminta agar mereka mengambil gambar kejadian.
Lalu melihat Tim Investigasi Khusus juga datang padahal Gook Doo yang
menemukan tempat persembunyian lebih dulu jadi merka yang akan mengurus
sisanya.
“Inspektur
mengatakan kepada kami untuk bekerja sama.” Kata Kepala Tim khusus
“Jadi Maksudmu,
kau yang ingin enaknya saja?” ucap Ketua Yook sinis,
Tiba-tiba
dilantai atas Gook Doo berteriak meminta Ketua Yook melihatnya. Mereka pun
bergegas naik ke lantai atas dan dikejutkan pada sebuah ruangan dengan layar
monitor CCTV yang digunakan oleh pelaku. Mereka pun melihat banyak foto wanita
dalam bingkai termasuk foto Bong Soon. Gook Doo yakin kalau Tuan Kim itu
benar-benar seorang psikopat.
Nyonya
Hwang dkk menonton berita dari ponsel “Tiga orang yang diculik di persimpangan
Chungwoon semuanya telah diselamatkan. Polisi menemukan bahwa mereka dikurung
di ruang bawah tanah di tempat barang rongsokan. Polisi mengira bahwa Tn. Jang
yang berada di TKP adalah kaki tangan pelaku.”
“Polisi
telah menangkapnya dan sedang diselidiki. Pelaku sesungguhnya, Tn. Kim adalah
pemilik tempat barang rongsokan. Dia masih belum ditemukan. Polisi sedang
mengejarnya dan masih belum mengatakan apapun tentang bagaimana cara mereka menyelamatkan
korban.”
“Menurut
tetangga yang berada di lingkungan itu sebelum mereka diselamatkan korban ada
kebakaran dan ledakan. Warga bertanya-tanya apakah polisi melakukan operasi
khusus. Semua korban telah dibawa ke rumah sakit dan menerima pengobatan. Menurut
petugas rumah sakit korban mengalami shock yang serius. Dia mengatakan mereka
juga akan menjalani pengobatan psikiater dan
juga mengatakan bahwa anggota rumah sakit akan melakukan yang terbaik
untuk membantu para korban pulih.
Ketua Yook
berada di lorong rumah sakit dengan para wartawan yang sudah mengepung lalu
meminta mereka pergi karena tidak boleh mewawancarai para korban.
Saat itu
Ketua Yook mencoba mewawancarai salah satu korban ingin tahu cara mereka keluar
dari sana ketika ada ledakan yang keras
disana. Korban hanya memalingkan wajahnya seperti enggan memberikan mengingat
kembali kejadian yang membuatnya ketakutan.
Bong Soon
duduk diam memegang cermin milik temanya memikirkan Kyung Shim yang belum bisa
ditemukan. Min Hyuk yang tak bisa tidur melampiskan amarahnya dengan memukul
samsak tinju.
Esok
paginya, Min Hyuk menonton berita “Pelaku Kasus Penculikan di Chungwoon membuat
ruang bawah tanah rahasia di tempat barang rongsokan nya.< Dia memberi makan
dan mengunci para korban di sana. Dia melakukan kejahatan yang belum pernah
terjadi sebelumnya. Dia adalah penggemar berat drama "Si Kumis Biru dan
Tujuh Pengantin".”
Saat itu
Sek Gong masuk ruangan melihat Min Hyuk terlihat serius menonton berita memilih untuk menutup kembali
dan membiarkanya. Min Hyuk mematikan TV dan duduk dengan wajah penuh tekanan
memikirknya.
Nyonya
Hwang juga menonton TV meminta agar Bong Soon memberitahu Kyung Shim untuk
jangan ke Seoul dulu, karena mereka juga tidak tahu di mana pelakunya jadi
harus lebih hati-hati. Bong Soon hanya diam saja karena Nyonya Hwang belum tahu
dan bergegas pergi. Nyonya Hwang pun menatap binggung.
Gook Doo
melihat rekaman video yang dikirimkan Tuan Kim, lalu memamarhi Bong Soon yang
harusnya memberitahu bukan datang sendiri. Bong Soon pikir itu urusannya dengan
Tuan Kim. Gook Doo tak setuju karena Tuan Kim sudah jadi buron. Bong Sook
mengatakan harus melakukan ini sendiri.
“Aku akan
menangkapnya. Kau jangan ikut campur.” Ucap Gook Doo
“Dia
mengirim video itu untukku. Aku yang sedang dia incar.” Kata Bong Soon. Gook Doo
mengatakan kalau Bong Soon itu tak boleh seperti ini.
“Tidak mungkin. Jika polisi terlibat dalam
ini, Kyung Shim akan berada dalam bahaya besar.” Kata Bong Soon
“Polisi
memang sudah mengerjakan kasus ini.” Ucap Gook Doo
“Tapi
kita tidak bisa membiarkan warga tahu tentang ini. Aku mohon, Gook Du. Bantu
aku. Dia mengatakan akan membunuh Kyung Shim. Katanya, dia akan membunuh Kyung Shim
jika aku bilang ke polisi.” Kata Bong Soon ketakutan sambil menangis.
Min Hyuk
datang melihat Gook Doo yang memberikan tissue pada Bong Soon, perasan seperti
terasa sakit. Gook Doo menyakinkan Bong Soon kalau mereka akan melakukan investigasi tertutup. Bong Soon
pun mengucapkan Terima kasih dan meminta agar jangan sampai warga tahu tentang
bagaimana caranya menyelamatkan para korban. Gook Doo mengerti dan meminta Bok
Soon agar jangan mengkhawatirkan hal itu.
Keduanya meninggalkan
cafe, bertemu dengan Min Hyuk. Gook Doo langsung pamit pergi. Min Hyuk yang
terlihat marah menarik Bong Soon ke perpustakaan, dengan nada marah bertanya
artinya ia dimata Bong Soon. Bong Soon mencoba menjelaskan tapi Min Hyuk lebih
dulu menyela.
“Aku
tahu, aku bukan orang yang penting untukmu Dan aku tahu Kau punya kelebihan. Aku
juga tahu, aku tidak boleh seperti ini sekarang. Lalu Apa lagi yang aku tahu? Aku
tahu, karena mencintaimu, aku harus berbeda dari orang lain. Aku tahu, saat kau
berada dalam bahaya, aku tidak bisa dan tidak boleh menghentikanmu. Itu artinya
Aku sudah tahu banyak, kan? Berapa banyak lagi yang harus aku ketahui
tentangmu?” ucap Min Hyuk marah
“Aku
sudah bilang ini dari awal... Sudah kubilang, aku berbeda.” Kata Bong Soon
“Aku tahu
kau berbeda... Aku sangat tahu itu. Tapi ini membuatku gila. Aku sangat cemas.
Rasanya itu sangat membunuh diriku. Saat aku memikirkan kau pergi kesana untuk
bertemu dengannya... Itu membuatku gila.” Kata Min Hyuk
“Lalu
kenapa kau melatihku selama ini? Bukankah, kau tahu bahwa ini mungkin akan
terjadi?” kata Bong Soon
“Tidak,
aku tidak tahu itu.Aku tidak tahu kalau aku akan sangat mencintaimu seperti
ini.” Ucap Mi Hyuk
“Kita
tidak bisa bersama. Sepertinya, berkencan sangatlah mewah untukku. Aku akan
hidup seperti ini, sebagai monster. Jalanilah hidupmu seperti biasanya. Yang
pasti, kita memang tidak cocok.” Kata Bong Soon
Min Hyuk
tak percaya Bong Soon memutuskan hubungan begitu saja, Bong Soon pikir lebih
baik hentikan sampai disini dan sudah seharusnya seperti ini. Min Hyuk merasa
kalau Bong Soon itu tahu kalau dirinya yang sangat mencintainya dan membuatnya
meremehkannya. Bong Soon tak peduli pergi begitu saja. Min Hyuk berteriak
memanggilnya tapi Bong Soon tak peduli pergi begitu saja.
“Aku
ingin hidup seperti orang biasa juga. Tapi aku tidak bisa hidup seperti itu.” Gumam
Bong Soon di depan rak buku
“Aku
tidak ingin kehilangan seseorang yang aku cintai. Tidak akan lagi.” Gumam Min
Hyuk didepan jendela
“Kau
mungkin akan terluka jika kau tetap berada di sisiku.” Gumam Bong Bong Soon
melihat ke arah Min Hyuk
“Apa Kau
tidak bisa berada di sisiku saja?” gumam Min Hyun seperti tak ingin lepas dari
Bong Soon
Bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar