Nyonya
Hwang langsung bertanya pada anaknya alasan Menantu Ahn datang. Bong Soon yang
masih kaget mengatakan kalau ingin sendirian. Nyonya Hwang penasaan alasan
Menantu Ahn tiba-tiba datang ke rumah. Bong Soon mengaku tak tahu dan meminta
agar berhenti memanggilnya
"Menantu."
“Dia akan
menganggapku apa kalau Ibu memanggilnya seperti itu? Memalukan sekali!” keluh
Bong Soon pada ibunya.
“Bong
Soon. Aku ingin periksa apa kalian pasangan yang cocok apa tidak. Jadi Bisa
tanyakan kapan tanggal dan waktu lahirnya?” ucap Nyonya Hwang, Bong Soon merengek
kesal pada ibunya.
“ Berapa
usia Menantu Ahn?” tanya Nyonya Hwang, Bong Soon mengaku tak tahu
Nyonya
Hwang pikir kalau bertanya nanti bisa
dibilang kasar. Bong Soon meminta agar ibunya jangan melakukan itu dan nanti
akan mearah, lalu menyuruh ibunya agar bisa masuk ke kamar dan tidur saja.
Nyonya Hwang tetap ingin Bong Soon agar menanyakan umurnya.
Bong Soon
mendorong ibunya agar cepat masuk, lalu memgang dadanya kebingungan karena
tiba-tiba berdebar kencang. Nyonya Hwang tetap penasaran kembali datang ingin
tahu tanggal lahir dan umur Min Hyuk. Bong Soon mengaku tak tahu meminta agar
Ibunya masuk kamar saja.
Min Hyuk
mengingat saat mengungkapkan perasaanya “Sepertinya...Aku menyukaimu.” Bong
Soon pun melonggo kaget karena tiba-tiba Min Hyuk menyatakan perasaanya.
Flash Back
“Kau
orang pertama yang mengatakan suka padaku. Jadi Tolong beri aku waktu untuk
berpikir.” Ucap Bong Soon.
“Bagaimana
dan apa yang akan kau pikirkan?” tanya Min Hyuk
“Aku
memerlukan waktu untuk mengatur pikiranku dan mencari tahu bagaimana
perasaanku.” Kata Bong Soon dan pamit untuk masuk ke dalam rumah.
Min Hyuk
tersenyum mengingat ucapan Bong Soon, lalu memikirkan caranya sambil berdiri
didepan kaca bertanya apakah Bong Soon sudah tidur, lalu membuat tanda love
dari embun.
Bong Soon
terbangun dari tidurnya terlihat gelisah, merasa jantuhnya terus berdebar
kencang. Teringat kembali perkatanya pada Min Hyuk “Aku memerlukan waktu untuk mengatur pikiranku dan
mencari tahu bagaimana perasaanku.”
Flash Back
“Tapi aku
tidak bisa memberikan banyak waktu. Cepat lakukan. Dan kau hanya boleh
menatapku.” Ucap Min Hyuk
Bong Soon
memikirkanya dan memilih untuk segera tidur saja tapi saat itu ponselnya
berdering. Gook Doo dan Min Hyuk mengirimkan pesan yang sama “Ayo kita pergi
nonton film besok.” Bong Soon makin binggung karena ada dua pria yang
mengajaknya kencan disaat yang bersamaan.
Khayalanya
pun kembali datang, Min Hyuk dan Bong Soon saling memanggil Romeo & Juliet.
Tiba-tiba Gook Doo datang dengan menaiki balkon berteriak marah kalau dirinya
sebagai Romeo. Min Hyuk meminta buktinya
“Bukti
pertama. Keluarganya dan keluargaku musuhan. Lalu Bukti kedua. Aku yang
sebenarnya ia cintai.” Ucap Gook Doo
Keduanya
akhirnya saling berembut siapa yang akan menjadi romeo, Bong Soon pun
kebingungan memilih yang mana romeo sebenarnya. Tiba-tiba Tuan Do datang
melihat Gook Doo yang mengunakan syal di lehernya, lalu menarik rambut Ji Soo
agar melepaskan tanganya dari Min Hyuk dengan mengancam akan melaporkannya ke
polisi.
Bong Soon
bertemu dengan Tuan Do diruanganya. Tuan Do ingin meminta penjelesan karena
telah banyak berpikir tapi masih saja menganggunya. Bong Soon pikir tak ada
yang perlu dijelaskanya. Tuan Do mengingat saat di ruang rapat dan meja besar
measa yakin kalau Bong Soon tidak mendorong meja itu dan berpikir kalau
benar-benar gempa bumi. Bong Soon hanya berpura-pura tidak tahu.
“Kau
sangat menakutkan dan aneh sekali. Kau membuatku terjebak di sana dan kabur! Aku
benci gadis-gadis sepertimu.” Keluh Tuan Do sinis
“Anda
harus berhenti menggangguku.” Pinta Bong Soon, Tuan Do langsung menolaknya.
“Aku akan
mengganggumu dengan segenap jiwa dan kekuatanku, Karena kau jelek.” Ucap Tuan
Do
“Sunbae-nim,
Anda harusnya bersikap baik padaku.” Pinta Bong Soon
“Tidak
ada sesuatu yang membuatku ingin bersikap baik padamu.” Tegas Tuan Do menyuruh
Bong Soon membuatkan kopi yang sangat manis untuknya.
Bong Soon
kesal menatap dengan penuh dendam, Tuan Do pun berdiri dengan bertolak pinggang
menyuruh agar Bong Soon menurunkan matanya, Bong Soon pun hanya bisa tertunduk
mengikuti perintah Tuan Do agar membuat kopi rasa Manis.
Bong Soo
membuat kopi dengan cemberut karena tahu Tuan Do yang tak suka gula merah dan
akhirnya dengan sengaja memasukan banyak gula di kopi buatanya. Lalu Ia
memberikan pada Tuan Do diruangan, Tuan Do menyuruh Bong Soon yang mencoba
dulu. Bong Soon menolak karean tidak
suka kopi manis.
“Apa Kau
tidak meludah ke kopinya?” ucap Tuan Do curiga, Bong Soon meminumnya dan
mengaku kalau itu rasanya sangat manis
“Rasanya
sangat sempurna.” Kata Tuan Do, Bong Soon pun bisa mengucap syukur. Tuan Do
dengan sinisnya menyuruh Bong Soon agar Jangan terlalu bersemangat. Bong Soon
pun akan pamit pergi
“Berhenti...
Serahkan laporanmu sampai besok.” Kata Tuan Do, Bong Soon pikir Seharusnya bilang
dari awal.
“Kenapa
malah membantahku? Itu terserah padaku dan pergi ke Ruang barang, bawakan 10
kardus kertas A4. Jangan berani-beraninya bilang kau lemah.” Ucap Tuan Do
“Katanya,
Anda ingin aku untuk menyerahkan laporan besok. Jika Anda tidak memerlukan
kertas A4 sekarang, besok saja.” Kata Bong Soon.
Tuan Do
mulai memarahinya, kalau ia yang memutuskan semuanya. Bong Soon pun mengangguk
mengerti
Tuan Do
sedang menelp dalam ruangan kaget melihat Bong Soon bisa mengangkat semua kotak
kertas sekali jalan dan menaruhnya didalam ruangan, lalu pamit pergi. Tuan Do
benar-benar melonggo kaget lalu mencoba mengangkat kertas tak kuat mengangkat
semuanya.
Bong Soon
masuk ke ruangan, Min Hyuk belum datang. Sek Gong masuk memberitahu Presdir Ahn
harus menghadiri seminar jadai harus pergi menjemputnya dan mengantarnya ke
seminar dan akan terlambat. Bong Soon mengangguk mengerti.
“Dan ada
presentasi game baru siang ini. Dia ingin kau untuk ikut, juga.” Kata Sek Gong,
Bong Soon tak percaya dan terlihat bersemangat dan mengucapkan Terima kasih. Sek
Gong pun memberikan jempolnya sebagai pujian.
Bong Soon
duduk di meja bertanya-tanya apa yang harus dikatakan saat bertemu Min Hyuk
nanti.
“Haruskah
aku berpura-pura seperti tidak ada yang terjadi, dan tersenyum sumringah?”
gumam Bong Soon, tapi menurutnya itu tak mungkin karean Itu bukan gayanya.
Ponselnya
kembali berbunyi, Min Hyuk dan Gook Doo sama-sama menuliskan pesan “Kenapa
tidak membalas pesanku?” Bong Soon heran dengag keduanya seperti belahan jiwa
dan mencoba untuk menipunya.
“Mengapa
mereka melakukan ini padaku?” keluh Bong Soon dibuat kebingungan dengan
keadaanya.
Baek Tak
seperti bermimpi buruk dengan toples wine kotoran sudah mulai berkurang, lalu
terbangun kalau melihat tumpahan air di
dalam mimpinya. Saat bangun merasa tubuhnya lebih enak bisa mengerakan
tubuhnya, lalu memegang wajahnya yang sudah tak membengkak, saat melihat
dicermin wajahnya sudah kembali seperti dulu hanya tinggal matanya saja. Akhirnya
ia menatap di toples
[Wine
Kotoran: Efek Wine kotoran tidak diketahui. Bisa saja efeknyaberbeda pada
setiap orang. Hasilnya dipertanyakan].
Kwang Bok
yang melihatnya tahu kalau Baek Tak itu meminumnya dengan tubuh yang masih
digantung seperti mumi.
Min Hyuk
dalam mobil mengatakaan tidak ingin pergi. Sek Gong mengatakan kalau Min Hyuk
harus pergi ke pertemuan-pertemuan ini supaya bisa mengenal orang-orang dan
mendapatkan informasi baru. Min Hyuk mengaku benci pergi ke pertemuan seperti
itu.
“Namanya
saja "Rapat Pengusaha Muda Abad 21.Malam Pendukung Pengusaha Kreatif Abad
21." Kenapa selalu pakai perkataan "Abad 21"? Semua yang mereka
bicarakan hanya barang-barang abad ke-20.” Kata Min Hyuk mengeluh
Pesan Bong
Soon masuk ke dalam ponsel Min Hyuk “Aku sedang banyak pekerjaan. Sepertinya,
aku tidak bisa menonton film. Maaf” Min Hyuk binggung tiba-tiba Bong Soon yang
bicara informal padanya.
Sementaar
Gook Doo baru masuk mobil menerima pesan yang sama, tapi binggung karena Bong Soon
menuliskan bahasa formal padanya bukan seperti biasanya.
Sementara
Min Hyuk berpikir kalau Bong Soon itu ingin lebih dekat dengannya karena
mengunakan bahasa banmal, yang membuat
jantungnya berdebar. Sek Gong yang duduk disampingnya bertanya apa yang
dikatakan Bossnya itu
“Padahal
dia selalu berbicara sopan padaku sampai sekarang. Tiba-tiba dia berbicara
santai. Ini semakin membuatku bersemangat dan Sangat menarik.” Ucap Min Hyuk
sambi tersenyum
“Apa Anda
suka jika orang-orang berbicara informal padamu? Kau seharusnya bilang.” Ucap Sek
Gong
Min Hyuk
kembali membaca pesan yang dikirimkan Bong Soon merasa dirinya semakin
bersemangat saja.
Bong Soon
melihat berkas proposa dan heran karena ditolak padanya ide yang segar dan brilian, lalu melihat
berkas yang lainya tentang pemainan Babi Katsu, menurutnya Ada orang yang mengajukan proposal payah seperti
itu tapi berada dalam Tim dan kenapa ia masih magang.
“Game-ku,
"Super Bong Soon" lebih baik dari itu dan Seperti 1.000x lebih baik.”
Ungkap Bong Soon dengan membuka laptopnya.
Saat itu Bong
Soon dikagetkan dengan wallpaper laptopnya wajah Min Hyuk yang memberikan
gambar cinta dan bertingkah lucu. Ia langsung berdiri dari tempat duduknya dan
menjauh
“Aku
sudah gila..Aku harus menemukan Kim Jang Hyun juga. Tapi Min Hyuk berjanji akan
membantuku mengendalikan kekuatanku. Tapi kenapa dia selalu membuatku berada di
sisi kantornya” keluh Bong Soon mengingat saat Min Hyuk menyelamatkan dari
tusukan.
“Apa dia
gugup setelah tertusuk?” ungkap Bong Soon, lalu berpikir kalau tidak bisa
melakukan ini karena Min Hyuk akan terluka. Jika dia terus berada di sisinya.
“Aku
terlalu berbahaya untuk tetap dekat dengannya. Haruskah aku hanya fokus pada
pengembangan game?” ucap Bong Soon.
Tapi Bong
Soon pikir harus menangkap Kim Jang Hyun dulu dan berpikir untuk mengambil
libur, Tapi sebelumnya Min Hyuk menyatakan perasasan padanya jadi lebih baik
harus mengurus itu dulu, tapi ia binggung memilih apa yang harus diurus lebih
dulu dan sikapnya nanti pada Gook Doo.
Bong Ki
membuka perban wajah Kwang Bok melihat kalau Wajahnya baik-baik saja dan
meminta agar membuka mulut. Ia melihat Tulang pipi Kwang Bok masih rusak jadi tidak
boleh tertawa terlalu keras. Hyun Do mengeluh karena berpikir kalau ketuanya
itu bodoh
“Lihatlah
wajahnya. Mana bisa dia tertawa dalam situasi ini? Aku memberimu peringatan.” Kata
Hyu Do marah dan meminta agar Kwang Bok tak tertawa
.
“Apa Anda
sudah buang air besar?”tanya Bong Ki pada Agari, Agari mengaku kesulitan
seperti tersumbat. Bong Ki menyarankan untuk melakukan enema.
“Aku tidak
ingin melukai harga diriku dan akan mengurus sendiri.” Ucap Agari
Bong Ki
akan keluar dari ruangan dan melihat topless tinggal setengah, lau bertanya kemana Baek Tak pergi. Agari
memberitahu Baek Tak yang pergi keluar untuk berjalan-jalan. Bong Ki berpikir
kalau Apa botol itu bocor, Kwang Bok yang tak bicara kalau dengan bahasa tak
jelas mengatakan kalau Baek Tak meminumnya.
Gook Doo
mengirimkan pesan bertanya apa yang sedang dilakukanya, Bong Soon pun baru
sadar kalau salah kirim. Sementara Gook Doo pergi ke toko perhiasan dan melihat
sebuah kalung. Pegawai memberitahu arti kalung itu adalah "Berharap pada
Bulan."
Gook Doo
melihat kalung itu terlihat kecil tapi pegawai melihat kalau kalung itu ukuran
yang sempurna. Gong Dgoo memberitahu ingin memberikan pada gadis yang sangat
imut dan bertanya-tanya apakah ini cocok untuknya. Pegawai itu yakin kalau akan terlihat cocok. Akhirnya Gook Doo
memutuskan untuk membelinya.
Gook Doo
menelp Bong Soon dengan hadiahnya bertanya apakah sedang sibuk, Bong Soo mengaku kalau dipindahkan ke Tim
Perencanaan dan Pengembangan jadi agak sibuk. Gook Doo mengaku sengaja ambil hari
libur untuk bertemu dengan Bong Soon.
“Jika
hari ini kau tidak bisa nonton film, boleh aku mampir untuk menemuimu?” kata
Gook Doo
“Aku
harus berada di sini sampai larut malam.” Kata Bong Soon. Gook Doo mengatakan akan
pergi ke kantornya. Bong Soon pun tak bisa mneolak
“Bong
Soon.. Jangan temui Presdir Ahn di luar perusahaan. Kau berada di Tim
Perencanaan dan Pengembangan. Kau bukan pengawalnya lagi. Dan dia juga sudah
dipulangkan dari RS. Kau tidak perlu menjaganya sekarang.” Ucap Gook Doo, Bong
Soon membenarkan.
“Aku hanya
memberikan beberapa saran sebagai teman. Dan...Hari ini jadi hari yang
terakhir. aku memberikan saran hanya sebagai teman.” Ucap Gook Doo memberikan
kode lalu berjanji akan menelp kembali kalau sudah sampai.
Ketua
Yook mengintai sendirian melihat dari kejauhan Tuan Kim yang berjalan keluar
dari rumah lalu mengikuti kemana perginya Hee Jin sampai ke dalam tempat
latihan cello. Ketua Yook dengan sengaja melihatnya dengan berpura-pura minum
kopi di seberang jalan, Tuan Kim pun meminum kopi dan melihat Hee Ji sebagai
target berikutnya.
Tuan Do
berjalan melihat sebuah karangan bunga dengan wajah Baek Tak, lalu memanggil
Bong Soon yang ada di pantry, lalu bertanya apakah Baek Tak pacarnya. Bong Soon
mengelengkan kepala dan melonggo melihat tulisanya "Berharap yang terbaik
untuk masa depan Bong Soon!"
“Jika dia
bukan pacarmu, kenapa juga dia mengirim karangan bunga dengan kutipan seperti
itu? Apa Kau wanita yang murahan?”tanya Tuan Do Sinis,
“Kenapa
Anda benci sekali padaku?” keluh Bong Soon kesal. Tuan Do pun ingin tahu cara
Bong Soon membawa kardus itu bahkan melihat dengan matany sendiri dan ingin
tahu siapa sebenarnya juniornya itu.
“Aku.. Do
Bong Soon yang tinggal di Dobong-gu, Dobong-dong.” Ucap Bong Soon, Tuan Do
benar-benar tak mengerti karena Bong Soon itu
yang mendorong meja itu.
“Sejujurnya...
aku alien.” Bisik Bong Soon sengaja berbicara di telinga Tuan Do.
Di toilet
Dua
pekerja membahas tentang yang sedang dibahas dalam social media, kalau Presdir
Ahn "coming out " seseorang yg LGBT berubah jadi normal di seminar
itu. Si perempuan satu memberitahu kalau Min Hyuk bukan sebagai gay dansecara resmi mengumumkan
bahwa pria yang menyukai wanita.
Bong Soon
masuk untuk mencuci tangan, mendengar pembicaraan keduanya kalau Min Hyuk
mengaku menyukai salah satu karyawan di
perusahaan, mereka merasa menyesa kalau
tahu Min Hyuk menyukai wanita pati
membuat gerakan dan sudah kehilangan kesempatannya. Perempuan lain pun
melihat kalau . para karyawan wanita nya semakin bersikap baik padanya. Mereka
pun bertanya-tanya siapa wanita yang disukai Min Hyuk itu.
Bong Soon
keluar melihat Min Hyuk yang selesai seminar berjalan dengan kemeja lalu
mengunkan jasnya, dimatanya seperti ada sinar yang terang seperti saat melihat
Gook Doo. Min Hyuk mendekat melihat Bong Soon seperti terkesiam dengan
mengandeng tangan mengajak Bong Soon pergi.
Sek Gong
melonggo begitu juga dua pegawai lainya, Bong Soon piki min Hyuk harus
melepaskan tangannya. Min Hyuk mengatakan Tidak mau. Bong Soon ingin menarik
tanganya agar Min Hyuk jangan melakukan di
tempat kerja. Min Hyuk menegaskan kalau tak mau, dan menyuruhnya agar ikut denganya, Bong Soon
berusaha menariknya tapi Min Hyuk tetap mengengamnya dengan erat. Semua pegawai
pun mulai membicarakan kalau Bong Soon adalah wanita yang disukai oleh Min
Hyuk.
Min Hyuk
melihat games yang dibuat oleh Bong Soon dalam laptopnya, lalu menyuruh agar
terus mengejarkan bersamanya. Bong Soon pikir Min Hyuk sedang bercada. Min Hyuk
menegaskan tidak bercanda.
“Kenapa
juga aku bercanda? Kau sungguh harus melakukan pekerjaan yang bagus untuk ini. Supaya
kau dapat melakukan apapun semaumu dalam Tim Perencanaan dan Pengembangan. Kau harus
makan siang, dan pastikan menghadiri pertemuan tim. Perhatikan bagaimana cara
mereka melakukan presentasi. Kau mungkin mendapatkan kesempatan untuk
menyajikan game ini di depan mereka suatu hari nanti.” Ucap Mi Hyuk mengajak makan
siang dulu.
“Presdir
Ahn. Katanya, kau hanya makan sehari sekali” kata Bong Soon, Min Hyuk mengaku
sekarang tidak seperti itu lagi. Bong
Soon binggung menanyakan alasanya.
“Karena
kau makan tiga kali sehari. Aku seharusnya jangan hanya makan sekali sehari.” Kata
Min Hyuk, Bong Soon tersenyum bahagia. Kepala Yook berusaha untuk melihat isi tempat mobil bekas dari balik dinding.
Hee Jin
menelp Bong Ki untuk berkencan di Daehak
Street, karena restoran India yang terkenal jadi mereka bisa bertemu disana
nanti Jam 6 sore. Bong Ki mengatakan akan menjemputnya, Bong Ki pun bertanya
keberadan Hee Ji sekarang. Hee Ji mengatakan ada Di ruang latihan.
Si pelaku
yang sudah menaruh alat sadap dalam tas Hee Jin bisa mengetahui yang akan
dilakukan Hee Ji.
Bong Soon
duduk berhadapan dengan Min Hyuk terus menatapnya, Min Hyuk melihat Bong Soon
hanya menatapnya menyuruh agar segera mengaduk nasinya, Bong Soon pun
menganguk. Saat itu Sek Gong dan Tuan Do datang dengan makanan mereka untuk
bergabung
“Apa
rasanya enak?”kata Sek Gong dengan bahasa banmal. Bong Soon pikir Sek Gong
bicara denganya. Sek Gong mengaku itu pada Min Hyuk semua melonggo
mendengarnya.
“Tadi
katanya kau lapar saat di dalam mobil. Apa rasanya enak?” ucap Sek Gong, Min
Hyuk pun mengatakan kalau rasanya enak.
“Apa Kau
sudah gila, Sekretaris Gong? Kenapa malah bicara informal ke Presdir Ahn?” ucap
Tuan Do
“Presdir
Ahn bilang, katanya dia suka jika orang bicara informal padanya.” Kata Sek Gong
“Aku
tidak suka kauberbicara informal padaku. Jangan lakukan itu.” Tegas Min Hyuk
dengan mata melotot. Sek Gong pun hanya bisa meminta maaf.
“Presdir..
Ada sesuatu yang ingin aku katakan. Kalian harus tahu identitas Bong Soon yang
sebenarnya. Dia adalah wanita yang sangat menakutkan. Dia membawa 10 kardus
kertas A4, Sekaligus. Dia yang mengunciku di kantor” ucap Tuan Do dengan
mengebu-gebu
Min Hyuk
seperti tak peduli terus makan, Tuan Do pun memberitahu kalau Bong Soon
mengakui dirinya adalah alien. Min Hyuk menaruh lauk di sendok Bong Soon
sebagai makanan favoritnya. Tuan Do
menjerit kesal karean tak ada yang mendengarnya kalau Bong Soon itu alien dan sangat
kuat. Bong Soon tersenyum menerima makanan dari Min Hyuk.
Mereka
selesai makan, Bong Soon memanggil Tuan Do kalau punya hadiah sebuah Accessories. Tuan Do
mengejek kalau Bong Soon itu tak tahu
tentang aksesori, Bong Soon meminta agar Tuan Do mengulurkan pergelangan tangannya.
Tuan Do
memberikan tanganya, saat itu Bong Soon membuat besi dijadikan sebagai gelang.
Tuan Do melonggo. Bong Soon mengatakan akan memberikan kalung juga. Tuan Do
akhirnya jatuh pingsan tak percaya dengan kekuatan Bong Soon.
Bong Soon
masuk ruangan terkesima dengan Min Hyuk yang duduk dengan gayanya setlan kemeja
sibuk menatap komputer. Ia mengintip melihat saat Min Hyuk bicara dengan
presdir, gayanya seperti petinggi perusahaan yang sangat bertanggung jawab,
beda saat diawal mengenalinya.
Tuan Do
menangis mengetahui Min Hyuk yang menyukai wanita karena sangat mencintainya
dan Sek Gong pasti tahu tentang ini. Sek
Gong mengaku tak tahu karena Min Hyuk hanya membiarkan rumor itu menyebar. Jadi
mengir kira rumor itu benar.
“Sepertinya
dia menyukai Do Bong Soon. Kau akan menemukan seseorang yang pria yang baik.” Kata
Sek Gong
Tuan Do
menangis di dada Sek Gong seperti sepasang kekasih, Sek Gong panik meminta agar
jangan melakukan hal itu. Dua pegawai wanita masuk kaget melihat keduanya
sedang berpelukan, Sek Gong langsung mendorong Tuan Do agar menjauh darinya.
Kumpulan
anak SMA berkumpul di warnet membahas Bong Soon yang berperang melawan 30 gangster serta Seluruh
anggota geng berada di Rumah Sakit Hansae. Ketua Genk terlihat marah, karena
itu alasanya tidak bisa menghubungi Bong Soon. Teman mereka pikir tak perlu
ikut campur.
“Aku
tidak bisa memaafkan mereka. Haruskah kita memberikan mereka pelajaran?” ketua
Genk mereka pun bersiap-siap untuk membalas dendam.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar