Na Mi yang tergeletak melihat dengan samar Eun Hee yang melihatnya dari atas. lalu Eun Hee mengambil ponsel Na Mi dan langsung kabur.
Jae Bok baru datang panik melihat Na Mi yang sudah tak sadarkan diri lalu memegang kepalanya dan
kaget karena darah yang menempel ditanganya. Akhirnya ia menelp ambulance
memberitahu kalau sedang ada di Yeonshin-dong dan Seseorang terluka dan meminta
agar cepat datang.
Dua
polisi datang mengatakan menerima panggilan. Jae Bok langsung memanggilnya
untuk memberitahu Na Mi yang sudah terluka.
Polisi melihat Na Mi yang terluka. Jae Bok memberitahu kalau baru sampai
dan Na Mi yang sudah jatuh. Polisi memeriksa denyut nada lalu merasa kalau Na
Mi sudah tak bernyawa.
Polisi
melihat tangan Jae Bok yang terkena darah, lalu bertanya Apa ambulancenya tidak
datang. Jae Bok mengatakan baru saja meneleponnya Polisi memberitahu kalau menerima
panggilan kalau ada dua perempuan berkelahi. Jae Bok mengaku bukan dengannya tapi Na Mi bertemu
seorang wanita bernama Lee Eun Hee dan yakin pasti kelahi dengannya
“Ayo ikut
kami ke Kantor dan berikan pernyataan Anda.” Ucap Polisi, Jae Bok yang tak merasa
bersalah pun menyetujuinya.
Bong Goo
mengemudikan mobilnya lalu menerima telp dari nomor yang tak dikenal. Lalu terlihat kaget meminta agar mereka
mengulang sekali lagi. Polisi memberitahu kalau Jung Na Mi dinyatakan Sudah
Meninggal. Bong Goo terdiam seperti wajahnya benar-benar tak percaya
mendengarnya.
Jae Bok
duduk diam dengan tatapan kosong di kantor polisi, lalu memberikan pernyataan
ketika sampai di TKP Jung Na Mi sudah pingsan dengan darah yang mengalir.
Polisi bertanya apakah Jae Bok bertemu dengan Na Mi hari ini. Jae Bok mengaku
tidak.
“Na Mi
Bilang ...dia bertemu seorang wanita bernama Lee Eun Hee, dan dia orang yang
berbahaya, jadi aku khawatir maka menyusulnya” ucap Jae Bok. Salah satu polisi
membisikan sesuatu pada rekan kerjanya.
“Shim Jae
Bok. Apa Jung Na Mi pernah selingkuh..dengan mantan suami Anda?” kata Polisi,
Jae Bok membenarkan dengan tatapan binggung dan mengaku sudah diselesaikan.
“Dilihat
dari kejadian ini.. Anda adalah orang pertama yang dipertanyakan.”kata Polisi,
Jae Bok tahu hal itu.
“Tapi itu
membuktikan bahwa saya tidak ada hubungannya dengan itu.” Ucap Jae Bok berusaha
menyangkalnya.
“Mengingat
semua keadaan, Anda adalah tersangka utama pembunuhannya” kata Polisi tak mau
tahu
Jae Bok
benar-benar tak percaya dianggap tersangka, lalu meminta agar Panggil Lee Eun
Hee untuk diinterogasi dan mencaritahu keberadanya. Polisi memborgol Jae Bok
ditangkap atas pembunuhan Jung Na Mi. Jae Bok panik berusaha mengelak kalau
memang bukan ia pelakunya dan semua terjadi karena dia bertengkar dengan Lee
Eun Hee.
Eun Hee
dalam mobil bergegas menganti pakaian dan mencoba untuk berdandan seperti tak
terjadi apapun. Ia melihat ponselnya ada miss call, lalu melihat pesan yang
masuk. “Saya Detektif Yoon Jae Hyuk dari Kepolisian Gangnam. Kami tidak bisa
menghubungi Anda. Silahkan hubungi kami.”
Sementara
Jae Bok terdiam dalam sel tahan melihat polisi yang berkerja dengan mencari
kasus pembunuhan di Insan-dong. Dalam hati Jae Bok berusaha menenangkan hatinya
kalau Berdiri teguh dan akan baik-baik saja.
Jung Hee
terdiam dalam ruangan dengan papan nama sebagai direktur. Ia mengingat kembali
pesan Na Mi berharap dirinya bisa bahagia Bukan seperti ini, yaitu benar-benar
bahagia yang sebenarnya.
Eun Hee
masuk ruangan, Jung Hee kaget karena Eun Hee yang datang ke ruangan. Eun Hee
mengatakan kalau ada yang ingin dikatakan. Jung Hee terlihat malas mendengarkanya
karena ingin sendiri.
“Jung Na
Mi ... sudah meninggal.” Ucap Eun Hee, Jung Hee kaget mendengarnya seperti Eun
Hee sedang mengigau.
“Dia baru
saja meninggal beberapa saat yang lalu. Kau juga akan menerima panggilan
secepatnya” kata Eun Hee dengan wajah tenang.
“Jangan
mengatakan hal yang tidak masuk akal. Kenapa dia? Apa penyebabnya? Jangan
bilang ... kau...” ucap Jung Hee menduga sesuatu yang dilakukan Eun Hee pada Na
Mi
“Apa kau
yang melakukannya? Apa kau yang membunuh Na Mi?” teriak Jung Hee marah sambl
menguncangkan tubuh Eun Hee seperti pada Jae Bok ketika mengetahui Na Mi yang
meninggal.
“Itu
sebuah kecelakaan.” Kata Eun Hee merasa tak bersalah.
“Jangan
berbohong padaku. Kau yang melakukannya, kan? Kau membunuh Jung Na Mi,kan? Kenapa
kau melakukannya? Kenapa kau membunuhnya? Kenapa kau melakukannya?” ucap Jung
Hee berteriak histeris tak percaya. Eun Hee hanya diam saja.
“Eun
Kyung.... Kau benar-benar sudah gila rupanya” kata Jung Hee lalu mengambil telp
dari mejanya.
Eun Hee
panik yang akan dilakukan Jung Hee. Jung Hee merasa harus melaporkannya. Eun Hee meminta agar
Jung Hee Jangan lakukan itu. Jung Hee pikir tidak bisa membiarkan begitu saja
karena Eun Hee yang membunuh Na Mi. Eun Hee langsung melempar semua barang
diatas meja seperti mengamuk. Jung Hee berteriak memanggil nama Moon Eun Kyung.
“Jika aku
berakhir di sini, apa Kau pikir kau akan aman? Jika sesuatu terjadi padaku, kau
juga akan berakhir, Kau akan kehilangan hak asuh dan tidak dapat apapun. Apa
kau ingin jadi pecundang seperti Koo Jung Hee yang dulu?” ucap Eun Hee berusaha
menghasut Jung Hee.
“Itu
sebuah kecelakaan. Kita punya argumen. Aku mengancamnya, tapi aku tidak ada
maksud untuk membunuhnya Itu kecelakaan saat dia mencoba melarikan diri. Aku
tidak membunuhnya. Kita harus bisa melewati ini. Kalau kau bisa melakukannya, maka
kita akan baik-baik saja. Kau bisa membawa anak-anakmu..Kau pasti bisa. Kita
akan sangat bahagia dan Kau bisa memiliki semuanya.” Ucap Eun Hee menyakinkan.
Jung Hee seperti termakan omongan dan langsung menangis di pelukan Eun hee.
Bong Goo
melihat mayat Na Mi di ruang otopsi, petugas memberitahu Na Mi yang mengalami patah tulang tengkorak dan
pendarahan otak serta dinyatakan meninggal. Bong Goo tak percaya melihat Na Mi
yang sduah meninggal lalu meminta agar membiarkan berdua dengan adiknya. Petugas
pun keluar dari ruangan.
“Na Mi,
Oppa disini” ucap Bong Goo. Na Mi yang sudah meninggal pun hanya diam saja. Bong
Goo yang tak bisa terima memanggil Na Mi kalau ia sudah datang.
“Kau
akting lagi, kan? Sudahlah. Hentikan... Kalau tidak coba gerakkan tanganmu...
Coba gerakkan jarimu sebentar.. Aku berjanji tidak akan memberitahu siapapun”
ucap Bong Goo memegang tangan Na Mi sambil menangis. Na Mi tetap diam
“Kalau
kau terus melakukan ini, Kau tidak boleh menyebutku Oppa”ancam Bong Goo dan langsung
menangis histeris karena menyakinkan Na Mi yang sudah tak bernyawa lagi.
Jae Bok
berada di dalam Sel, Hye Ran dan Won Jae datang dengan wajah panik ke kantor
polisi. Hye Ran langsung mengomel pada polisi karena menahan Jae Bok dan
mengatakan kalau temanya bukan seperti itu tapi
dijebak.Won Jae meminta agar Hye Ran bisa tenang. Hye Ran pikir mana
mungkin dirinya bisa tenang melihat temanya yang ditahan.
“Kau harus
bertindak secara rasional. Kita harus tenang. Itulah cara untuk membantunya.” Jelas
Won Jae. Keduanya pun menanyakan keadaan Jae Bok.
“Aku
baik-baik saja. Bagaimana anak-anakku?” tanya Jae Bok khawatir
“Pengasuh
yang merawat mereka. Jangan khawatir. Bagaimana ini terjadi denganmu?” kata Won
Jae. Hye Ran yakin kalau pasti ulah si
pemilik rumah itu dan menjebaknya.
Saat itu
Bong Goo masuk ruangan dengan tatapan lesu, Jae Bok menanyakan keadaanya dan
memastikan kalau Na Mi itu benar-benar sudah tiada dan sudah memeriksanya. Bong
Goo mengangguk. Jae Bok tak percaya mendengarnya begitu juga Hye Ran dan Won
Jae.
“Pengacara
Kang, itu bukan aku. Aku tidak melakukannya. Ketika aku sampai di sana, Jung Na
Mi sudah ...” kata Jae Bok, Bong Goo mengangguk kalau sudah mengetahuinya.
“Aku
percaya denganmu, Shim Jae Bok.” Kata Bong Goo, Jae Bok pun menanyakan keadaan
Bong Goo yang juga pasti terpukul
“Aku akan
buktikan kalau kau tidak bersalah. Aku akan menangkap ... pembunuh yang
sesungguhnya, percayalah padaku.” Ungkap Bong Goo sambil memegang tangan Jae
Bok di sel tahanan untuk meyakinkanya.
Di rumah
Jung Hee
minum dengan cepat wine dalam gelas penuh, Eun Hee menambah kembali wine
menyuruh Jung Hee minum terus karena mereka perlu alibi. Jung Hee pun terus
minum sampai telp rumah berdering, keduanya saling menatap dengan wajah tegang,
lalu Jung Hee mengangkat telp.
“Apakah
saya berbicara dengan Koo Jung Hee?” kata Detektif, Jung Hee membenarkan.
“Ya, Saya
Detektif Yoon dari kepolisan Gangnam. Kami sudah menelpon Anda beberapa kali.
Kenapa Anda tidak menjawabnya?” tanya Detektif Yoon
“Oh. Aku
meninggalkan ponselku di dalam mobil. Ada apa?” kata Jung Hee lalu berpura-pura
kaget mendengarnya.
Sementara
Bong Goo bertanya apakah mereka menemukan darah? Pada Jae Bok. Detektif Yoon
membenarkan kalau ada di tangan dan
pakaiannya dan perkiraan waktu kematiannya, Bersamaan dengan waktu perkelahiannya
dengan Shim Jae Bok,
“Kami
percaya kalau dia tersangka utama kasus pembunuhan ini” kata Detektif Yoon
“Bukankah
Darah bisa mudah menempel dimanapun” kata Bong Goo membela
“Dia yang
pertama kali menemukan Jung Na Mi dan Itulah yang Shim Jae Bok katakan, tetapi
tidak ada CCTV di daerah sana jadi Tidak ada cara untuk membuktikannya.” Kata Detektif
Yoon. Bong Goo tak habis pikir lalu salah seorang polisi memberitahu kalau Koo Jung Hee datang. Jung
Hee dan Eun Hee datang melihat Jae Bok yang sudah ada di sel tahanan.
Eun Hee
pura-pura kaget mengetahui Jung Na Mi
benar-benar sudah mati. Jung Heee hanya duduk diam. Bong Goo menyindir kalau Jung
Hee itu pasti sudah dengar dari Lee Eun
Hee Sebelum Jung Na Mi meninggal.
“Apa
Sempat ada perkelahian perkelahian? Dengan
siapa?” tanya Eun Hee pura-pura tak tahu menahu.
“Lee Eun
Hee, Anda tidak bisa dihubungi, Di mana keberadaan Anda pada saat kematian Jung
Na Mi?” tanya polisi
“Aku
bersama dengan suamiku. Aku pergi bertemu dengannya di kantor, lalu kami pulang untuk minum Wine” cerita Eun Hee
Polisi
bertanya apakah sampai mereka memanggilnya. Eun Hee membenarkan. Jae Bok
menatap keduanya yang berusaha mengunakan alibinya. Eun Hee menceritakan aklau Sebenarnya,
mereka bertengkar kemarin pagi dan mencoba melakukanya.
“Alibi mu
sangat singkat sekali, Jadi Haruskah aku menduga Shim Jae Bok yang melakukannya
?” ejek Bong Goo. Jung Hee hanya bisa tertunduk diam.
“Detektif
Yoon... Saya ingin berbicara dengan Koo Jung Hee” ucap Jae Bok dengan menahan
amarahnya di dalam sel tahanan.
Keduanya
berada di ruang interogasi dengan seorang polisi yang menjaga di pintu. Jae Bok
melihat Jung Hee yang tak mau menatapnya, lalu menyindir mantan suami yang tak
berani menatap matanya. Jung Hee akhirnya berani menatap Jae Bok.
“Jae Bok,
aku tahu itu bukan kau. Aku percaya denganmu dan Aku tahu itu sulit, tunggulah
sebentar. Aku akan menyewakan pengacara terbaik untuk membuktikan kalau kau
tidak bersalah” kata Jung Hee menyakinkan.
“Aku
tidak tahu seperti apa pengacara yang akan kau sewa tapi itu tidak akan ada
gunanya.” Kata Jae Bok sinis. Jung Hee menyakinkan kalau bisa berbicara dengan
tim hukumnya.
“Kau
membuang hati nuranimu dan berjabat tangan dengan Lee Eun Hee. Bagaimana semua
itu bisa membantuku? Kau juga sudah tahu siapa yang melakukannya.” Kata Jae Bok
yakin
“Bagaimana
aku bisa tahu? Aku hanya percaya kalau bukan kau yang melakukannya.” Ucap Jung
Hee mencoba menyangkal
“Lupakan.
Jangan percaya padaku dan Aku juga tidak akan mempercayaimu. Kau berubah
menjadi orang yang menakutkan. Bagaimana bisa aku mempercayaimu?” tegas Jae Bok
benar-benar marah
Eun Hee
baru saja keluar dari toilet, Bong Goo langsung menghadangnya bertanya apakah
sudah diinterogasi dan ingin tahu alasan membunuh Na Mi. Eun Hee mencoba
mengubrisnya. Bong Goo langsung menariknya dengan mengcengkram tubuh Eun Hee
berteriak histeris ingin tahu alasan Eun Hee yang berani membunh adiknya.
“Apa kau
tidak tahu dimana kita sekarang?” ucap Eun Hee seperti tak takut, Bong Goo tak
peduli terus mendesak Eun Hee ingin tahu alasan membunuhnya.
“Katakan padaku.
Kenapa kau membunuhnya? Dia lemah dan anak yang baik. Kenapa kau membunuh Na Mi
yang malang? Kenapa kau membunuhnya? Beritahu aku..kenapa kau membunuhnya.” Teriak
Bong Goo yang terus menekan Eun Hee.
Eun Hee
ketakutan berusaha memanggil agar meminta bantuan, Dua orang polisi akhirnya berusaha menarik
Bong Goo agar tak menyakiti Eun Hee. Bong Goo mengamuk dengan memukul dan
menendang gallon. Eun Hee duduk dengan wajah ketakutan. Jung Hee dari kejauhan
melihatnya.
Jae Bok
duduk dalam sel melihat Bong Goo yang duduk didepanya, lalu menyuruhnya pergi
saja. Bong Goo mengaku kalau ingin tetap di kantor polisi. Jae Bok pikir bisa tinggal
sendirian jadi menyuruh Bong Goo pergi saja.
“Aku
tidak tahan sendirian.” Ucap Bong Goo melirik pada Jae Bok dengan sedih.
“Maafkan
aku.. Coba saja aku sampai di sana lebih dulu, Aku pasti bisa menyelamatkannya.”
Ungkap Jae Bok sedih
“Tidak...
Itu bukan salahmu.” Ucap Bong Goo. Keduanya terlihat merasa sedih dengan
kehilangan Na Mi.
Nyonya Choi
melihat keduanya pulang dengan panik bertanya tentang hasilnya. Eun Hee
memberikan kode pada ibunya agar tak ingin ikut campur. Jung Hee lebih dulu
naik ke lantai atas. Eun Hee mengikutinya dan menyakinkan Jung Hee agar tak
perlu khawatir kalau semuanya akan berhasil.
“Aku akan
membawa anak-anak.” Ucap Jung Hee. Eun Hee terlihat binggung dan bertanya
kenapa harus membawa anak-anak.
“Kemarin
Kau bilang memikirkan anak-anak. Apa kau berubah pikiran?” kata Jung Hee. Eun
Hee pikir kalau ini sangat tiba-tiba.
“Ibu
mereka sedang ditahan. Jadi Tentu saja, aku harus merawat mereka sebagai
ayahnya. Kalau kau tidak suka, maka tidak ada pilihan lain. Kau kan tahu
hidupku tidak akan berarti tanpa mereka. Aku akan melakukan apa pun yang aku
inginkan dengan anak-anakku.” Kata Jung Hee dan menegaskan kalau ingin
istirahat jadi meminta agar tak mengikutinya.
Eun Hee
pun hanya diam saja. Jung Hee masuk kamar dan langsung menangis memikirkan Jae
Bok yang harus masuk tanahan karena membela Eun He yang membunuh Na Mi.
Bong Goo
pulang ke rumah membuka meja makan dan melihat menu makanan yang lengkap diatas
meja. Lalu teringat kembali saat ia mengajak
makan malam dengan Na Mi tapi Na Mi mengatakan kalau menyuruhnya agar
makan dirumah karena sudah membuat
makanan yang lezat.
Bong Goo
mengingat kenangan saat Na Mi yang tak terbiasa masak, lalu meminta agar memberikan sedikit Merica
dan mengatakan telur dadar yang sempurna. Bong Goo pun hanya bisa menangis
melihat masakan terakhir yang dibuatkan Na Mi untuknya.
Won Jae
bergegas membawa Hae Wook keluar rumah karena
sudah terlambat. Hae Wook lalu bertanya pada Won Jae apakah ibunya akan
pulang ke rumah hari ini. Won Jae mengatakan kalau akan menelepon dan mencari
tahu dan merasa ibunya sedang sibuk dengan perjalanan bisnisnya.
Tiba-tiba
sebuah mobil datang dan Jung Hee turun dari mobil, Hae Wook terlihat senang
melihat ayahnya yang datang. Won Jae
binggung karena Jung Hee yang tiba-tiba datang pagi-pagi sekali. Jung Hee
mengaku kalau datang untuk membawa Hae Wook.
“Kenapa
kau membawanya?” ucap Won Jae binggung menahan Hae Wook tetap ada di
sampingnya.
“Karena
Jae Bok tidak ada..jadi aku yang akan mengurus anak anak” ucap Jung Hee menyuruh Hae Wook agar masuk ke
dalam mobil. Won Jae melotot tak percaya.
“Ayah,
Apa kita akan naik Mobil ayah?” tanya Hae Wook terlihat bahagia. Jung Hee
mengatakan kalau Hae Wook bisa ke rumahnya hari ini. Hae Woo terlihat bahagia
lalu masuk mobil
“Jung Hee
,Kau tahu kan..kau tidak harus melakukan ini.” Kata Won Jae berusaha memanggil
Hae Wook. Jung Hee langsung menahanya.
“Kau kan
sudah tahu... Kalau aku punya hak untuk membawanya” tegas Jung Hee
“Ini bukan
karena Jae Bok belum kembali. Kau harus menunggunya, apa Kau mau melakukan ini?
Jae Bok tidak akan tinggal diam kalau dia tahu” ucap Won Jae lalu memanggil Hae
Wook.
Jung Hee
menahanya kalau membawa Hae Wook bukan untuk selamanya tapi selama Jae Bok tak
ada menurutnya berada di rumah Won Jae itu membuatnya tak nyaman. Hae Wook yang sudah berada dalam mobil
memberitahu Won Jae kalau akan pergi kerumah Ayah dengan senyuman memberikan
lambaian tangan. Won Jae seperti tak bisa berbuat apa-apa. Jung Hee mengatakan
kalau hanya sampai Jae Bok kembali dan yang akan memberitahu Jae Bok.
Eun Hee
tersenyum bahagia membentangkan tanganya menyambut Jin Wook dan Hae Wook yang
datang mengaku kalau merindukan keduanya sambil memeluk Jin Wook. Jung Hee
datang dengan membawa ibunya, lalu mengajak agar segera naik ke lantai atas.
Eun Hee terdiam melihat sikap Jung Hee seperti dingin dan ikut naik ke lantai
atas.
“Jin
Wook, Kau mau makan apa? Ahjumma akan memasakkannya untukmu dan Hae Wook,
Ahjumma beli banyak boneka untukmu. Jin
Wook, Kau sudah besar sekarang.. Ahjumma akan menunjukkan gitar baru untukmu”
ucap Eun Hee mencoba menarik perhatian pada dua anak Jung Hee. Jung Hee
tiba-tiba langsung memegang tangan Eun Hee seperti tak ingin menyentuh anaknya.
“Eun Hee,
Kau pergilah ke bawah. Aku rasa banyak pekerjaan yang harus kau lakukan” kata Jung Hee. Eun Hee sempat kaget tapi
dengan senyuman mengatakan akan mengurus anak-anak. Jung Hee pun mengajak mereka
pun masuk ke dalam ruangan.
Jung Hee
mengajak ibunya masuk ke ruangan dengan nada berbisik agar meminta agar
mengurus anaknya dengan baik dan pasti mengetahui alasanya. Ibu Jung Hee
mengangguk mengerti.
“Moon Eun
Kyung ... Maksudku Eun Hee terlihat baik sekarng tapi dia tiba-tiba bisa
berubah. Ibu tidak boleh meninggalkannya sendirian Anggap saja ibu mengurusnya
di rumah ibu, oke?” ucap Jung Hee meminta pada ibunya.
“Baiklah.
Aku akan membuka mataku lebar lebar.. dan menjaga mereka”kata Ibu Jung Hee
Jae Bok
kaget mengetahui Jung Hee yang membawa anak-anak dengan nada penuh emosi kalau
tak memiliki hak melakukan itu. Jung Hee pikir Jae Bok suah tahu kalau Di
situasi yang aneh seperti ini Tidak ada yang menjaganya jadi akan menjaga
mereka dengan baik.
“Apa kau melakukan
ini untuk membawanya? Apa kau mau mendorongku ke sudut untuk membawa mereka
pergi?”kata Jae Bok tak percaya
“Mereka akan tinggal denganku sampai kau keluar.” Kata
Jung Hee
“Kenapa
kau membawa anak-anak kita dengan wanita gila itu? Dia bahkan sudah membunuh
Jung Na Mi. Bagaimana bisa kau melakukan ini? “ kata Jae Bok marah
“Jangan
khawatir. Aku akan memastikan tidak ada yang menyentuh mereka. Aku berjanji
kepadamu, Jae Bok” kata Jung Hee.
“Kau..Kau
melakukan ini ... untuk mengambil Jin Wook dan Hae Wook dariku kan? Itu Tidak
akan. Itu tidak akan terjadi. Aku tidak akan membiarkan kau membawa mereka
pergi. Hanya kau lah satu-satunya yang akan terjebak dengan Eun Hee ... tanpa
anak-anakku” kata Jae Bok memperingatinya.
“Baiklah..
Jika itu terjadi, itu semua salahku. Aku akan mendapatkan karmaku.. Maaf, Jae
Bok.” Kata Jung Hee. Jae Bok hanya bisa menangis memikirkan dua anaknya.
Bong Goo
melihat TKP tempat Na Mi meninggal dengan garis polisi, Ia yakin Na Mi tidak akan mati tanpa
melakukan sesuatu dan tidak akan menyerah dengan mudah Ia pun tahu kalau ponsel
Na Mi yang menghilang.
Ia pun
kembali ke kantor memberitahu Sam Kyu kalau ponsel Na Mi menghilang menurutnya foto
dan rekaman nya mungkin saja ada di folder dan yakin kalau rekan kerjanya bisa
menemukannya, Sam Kyu akan mencobanya.
Detektif
Yoon menelp Bong Goo memberitahu kalau ada Serpihan kuli yaitu ditemukan pada
bekas luka Jung Na Mi menurutnya itu mungkin
dari Dompet si penyerang atau tas nya. Bong Goo pikir itu artinya si penyerang memukul Na Mi dengan
tasnya.
“Shim Jae
Bok tidak membawa tasnya waktu itu. Anda tahu itu.” Ucap Bong Goo
“Terlalu cepat
untuk membuat kesimpulan. Kami sedang menyelidikinya sekarang.” Kata Detektif
Yoon.
Eun Hee
pun mengetahui dari anak buahnya kalau polisi menyimpulkan Jung Na Mi di pukul
dengan sebuah Tas. Nyonya Choi mendengarnya, lalu lalu merasa sesuatu yang
buruk tentang ini dan kebenaran akan keluar kalau mereka tidak melakukan
sesuatu. Eun Hee pun panik yang harus dilakukan sekarang.
“Aku
akhirnya bisa hidup bahagia dengan Jung Hee. Aku akhirnya bahagia. Jika itu
terjadi, apa yang harus ku lakukan?” ucap Eun Hee memikirkanya. Nyonya Choi pun
terlihat ikut memikirkanya juga.
Bersambung
ke part 2
mbak, segera dong sinopsisnya.. gregetan.. hehehhee
BalasHapus