PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 28 April 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 17 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Na Mi yang tergeletak melihat dengan samar Eun Hee yang melihatnya dari atas. lalu Eun Hee mengambil ponsel Na Mi dan langsung kabur. 
Jae Bok baru datang panik melihat Na Mi yang sudah tak sadarkan diri lalu memegang kepalanya dan kaget karena darah yang menempel ditanganya. Akhirnya ia menelp ambulance memberitahu kalau sedang ada di Yeonshin-dong dan Seseorang terluka dan meminta agar cepat datang.

Dua polisi datang mengatakan menerima panggilan. Jae Bok langsung memanggilnya untuk memberitahu Na Mi yang sudah terluka.  Polisi melihat Na Mi yang terluka. Jae Bok memberitahu kalau baru sampai dan Na Mi yang sudah jatuh. Polisi memeriksa denyut nada lalu merasa kalau Na Mi sudah tak bernyawa.
Polisi melihat tangan Jae Bok yang terkena darah, lalu bertanya Apa ambulancenya tidak datang. Jae Bok mengatakan baru saja meneleponnya Polisi memberitahu kalau menerima panggilan kalau ada dua perempuan berkelahi. Jae Bok  mengaku bukan dengannya tapi Na Mi bertemu seorang wanita bernama Lee Eun Hee dan yakin pasti kelahi dengannya
“Ayo ikut kami ke Kantor dan berikan pernyataan Anda.” Ucap Polisi, Jae Bok yang tak merasa bersalah pun menyetujuinya. 
Bong Goo mengemudikan mobilnya lalu menerima telp dari nomor yang tak dikenal.  Lalu terlihat kaget meminta agar mereka mengulang sekali lagi. Polisi memberitahu kalau Jung Na Mi dinyatakan Sudah Meninggal. Bong Goo terdiam seperti wajahnya benar-benar tak percaya mendengarnya. 


Jae Bok duduk diam dengan tatapan kosong di kantor polisi, lalu memberikan pernyataan ketika sampai di TKP Jung Na Mi sudah pingsan dengan darah yang mengalir. Polisi bertanya apakah Jae Bok bertemu dengan Na Mi hari ini. Jae Bok mengaku tidak.
“Na Mi Bilang ...dia bertemu seorang wanita bernama Lee Eun Hee, dan dia orang yang berbahaya, jadi aku khawatir maka menyusulnya” ucap Jae Bok. Salah satu polisi membisikan sesuatu pada rekan kerjanya.
“Shim Jae Bok. Apa Jung Na Mi pernah selingkuh..dengan mantan suami Anda?” kata Polisi, Jae Bok membenarkan dengan tatapan binggung dan mengaku sudah diselesaikan.
“Dilihat dari kejadian ini.. Anda adalah orang pertama yang dipertanyakan.”kata Polisi, Jae Bok tahu hal itu.
“Tapi itu membuktikan bahwa saya tidak ada hubungannya dengan itu.” Ucap Jae Bok berusaha menyangkalnya.
“Mengingat semua keadaan, Anda adalah tersangka utama pembunuhannya” kata Polisi tak mau tahu
Jae Bok benar-benar tak percaya dianggap tersangka, lalu meminta agar Panggil Lee Eun Hee untuk diinterogasi dan mencaritahu keberadanya. Polisi memborgol Jae Bok ditangkap atas pembunuhan Jung Na Mi. Jae Bok panik berusaha mengelak kalau memang bukan ia pelakunya dan semua terjadi karena dia bertengkar dengan Lee Eun Hee.

Eun Hee dalam mobil bergegas menganti pakaian dan mencoba untuk berdandan seperti tak terjadi apapun. Ia melihat ponselnya ada miss call, lalu melihat pesan yang masuk. “Saya Detektif Yoon Jae Hyuk dari Kepolisian Gangnam. Kami tidak bisa menghubungi Anda. Silahkan hubungi kami.”
Sementara Jae Bok terdiam dalam sel tahan melihat polisi yang berkerja dengan mencari kasus pembunuhan di Insan-dong. Dalam hati Jae Bok berusaha menenangkan hatinya kalau Berdiri teguh dan akan baik-baik saja.
Jung Hee terdiam dalam ruangan dengan papan nama sebagai direktur. Ia mengingat kembali pesan Na Mi berharap dirinya bisa bahagia Bukan seperti ini, yaitu benar-benar bahagia yang sebenarnya. 

Eun Hee masuk ruangan, Jung Hee kaget karena Eun Hee yang datang ke ruangan. Eun Hee mengatakan kalau ada yang ingin dikatakan. Jung Hee terlihat malas mendengarkanya karena ingin sendiri.
“Jung Na Mi ... sudah meninggal.” Ucap Eun Hee, Jung Hee kaget mendengarnya seperti Eun Hee sedang mengigau.
“Dia baru saja meninggal beberapa saat yang lalu. Kau juga akan menerima panggilan secepatnya” kata Eun Hee dengan wajah tenang.
“Jangan mengatakan hal yang tidak masuk akal. Kenapa dia? Apa penyebabnya? Jangan bilang ... kau...” ucap Jung Hee menduga sesuatu yang dilakukan Eun Hee pada Na Mi
“Apa kau yang melakukannya? Apa kau yang membunuh Na Mi?” teriak Jung Hee marah sambl menguncangkan tubuh Eun Hee seperti pada Jae Bok ketika mengetahui Na Mi yang meninggal.

“Itu sebuah kecelakaan.” Kata Eun Hee merasa tak bersalah.
“Jangan berbohong padaku. Kau yang melakukannya, kan? Kau membunuh Jung Na Mi,kan? Kenapa kau melakukannya? Kenapa kau membunuhnya? Kenapa kau melakukannya?” ucap Jung Hee berteriak histeris tak percaya. Eun Hee hanya diam saja.
“Eun Kyung.... Kau benar-benar sudah gila rupanya” kata Jung Hee lalu mengambil telp dari mejanya.
Eun Hee panik yang akan dilakukan Jung Hee. Jung Hee merasa  harus melaporkannya. Eun Hee meminta agar Jung Hee Jangan lakukan itu. Jung Hee pikir tidak bisa membiarkan begitu saja karena Eun Hee yang membunuh Na Mi. Eun Hee langsung melempar semua barang diatas meja seperti mengamuk. Jung Hee berteriak memanggil nama Moon Eun Kyung.

“Jika aku berakhir di sini, apa Kau pikir kau akan aman? Jika sesuatu terjadi padaku, kau juga akan berakhir, Kau akan kehilangan hak asuh dan tidak dapat apapun. Apa kau ingin jadi pecundang seperti Koo Jung Hee yang dulu?” ucap Eun Hee berusaha menghasut Jung Hee.
“Itu sebuah kecelakaan. Kita punya argumen. Aku mengancamnya, tapi aku tidak ada maksud untuk membunuhnya Itu kecelakaan saat dia mencoba melarikan diri. Aku tidak membunuhnya. Kita harus bisa melewati ini. Kalau kau bisa melakukannya, maka kita akan baik-baik saja. Kau bisa membawa anak-anakmu..Kau pasti bisa. Kita akan sangat bahagia dan Kau bisa memiliki semuanya.” Ucap Eun Hee menyakinkan. Jung Hee seperti termakan omongan dan langsung menangis di pelukan Eun hee. 

Bong Goo melihat mayat Na Mi di ruang otopsi, petugas memberitahu Na Mi yang  mengalami patah tulang tengkorak dan pendarahan otak serta dinyatakan meninggal. Bong Goo tak percaya melihat Na Mi yang sduah meninggal lalu meminta agar membiarkan berdua dengan adiknya. Petugas pun keluar dari ruangan.
“Na Mi, Oppa disini” ucap Bong Goo. Na Mi yang sudah meninggal pun hanya diam saja. Bong Goo yang tak bisa terima memanggil Na Mi kalau ia sudah datang.
“Kau akting lagi, kan? Sudahlah. Hentikan... Kalau tidak coba gerakkan tanganmu... Coba gerakkan jarimu sebentar.. Aku berjanji tidak akan memberitahu siapapun” ucap Bong Goo memegang tangan Na Mi sambil menangis. Na Mi tetap diam
“Kalau kau terus melakukan ini, Kau tidak boleh menyebutku Oppa”ancam Bong Goo dan langsung menangis histeris karena menyakinkan Na Mi yang sudah tak bernyawa lagi. 

Jae Bok berada di dalam Sel, Hye Ran dan Won Jae datang dengan wajah panik ke kantor polisi. Hye Ran langsung mengomel pada polisi karena menahan Jae Bok dan mengatakan kalau temanya bukan seperti itu tapi  dijebak.Won Jae meminta agar Hye Ran bisa tenang. Hye Ran pikir mana mungkin dirinya bisa tenang melihat temanya yang ditahan.
“Kau harus bertindak secara rasional. Kita harus tenang. Itulah cara untuk membantunya.” Jelas Won Jae. Keduanya pun menanyakan keadaan Jae Bok.
“Aku baik-baik saja. Bagaimana anak-anakku?” tanya Jae Bok khawatir
“Pengasuh yang merawat mereka. Jangan khawatir. Bagaimana ini terjadi denganmu?” kata Won Jae. Hye Ran yakin kalau  pasti ulah si pemilik rumah itu dan menjebaknya. 

Saat itu Bong Goo masuk ruangan dengan tatapan lesu, Jae Bok menanyakan keadaanya dan memastikan kalau Na Mi itu benar-benar sudah tiada dan sudah memeriksanya. Bong Goo mengangguk. Jae Bok tak percaya mendengarnya begitu juga Hye Ran dan Won Jae.
“Pengacara Kang, itu bukan aku. Aku tidak melakukannya. Ketika aku sampai di sana, Jung Na Mi sudah ...” kata Jae Bok, Bong Goo mengangguk kalau sudah mengetahuinya.
“Aku percaya denganmu, Shim Jae Bok.” Kata Bong Goo, Jae Bok pun menanyakan keadaan Bong Goo yang juga pasti terpukul
“Aku akan buktikan kalau kau tidak bersalah. Aku akan menangkap ... pembunuh yang sesungguhnya, percayalah padaku.” Ungkap Bong Goo sambil memegang tangan Jae Bok di sel tahanan untuk meyakinkanya. 

Di rumah
Jung Hee minum dengan cepat wine dalam gelas penuh, Eun Hee menambah kembali wine menyuruh Jung Hee minum terus karena mereka perlu alibi. Jung Hee pun terus minum sampai telp rumah berdering, keduanya saling menatap dengan wajah tegang, lalu Jung Hee mengangkat telp.
“Apakah saya berbicara dengan Koo Jung Hee?” kata Detektif, Jung Hee membenarkan.
“Ya, Saya Detektif Yoon dari kepolisan Gangnam. Kami sudah menelpon Anda beberapa kali. Kenapa Anda tidak menjawabnya?” tanya Detektif Yoon
“Oh. Aku meninggalkan ponselku di dalam mobil. Ada apa?” kata Jung Hee lalu berpura-pura kaget mendengarnya. 

Sementara Bong Goo bertanya apakah mereka menemukan darah? Pada Jae Bok. Detektif Yoon membenarkan kalau ada  di tangan dan pakaiannya dan perkiraan waktu kematiannya, Bersamaan dengan waktu perkelahiannya dengan Shim Jae Bok,
“Kami percaya kalau dia tersangka utama kasus pembunuhan ini” kata Detektif Yoon
“Bukankah Darah bisa mudah menempel dimanapun” kata Bong Goo membela
“Dia yang pertama kali menemukan Jung Na Mi dan Itulah yang Shim Jae Bok katakan, tetapi tidak ada CCTV di daerah sana jadi Tidak ada cara untuk membuktikannya.” Kata Detektif Yoon. Bong Goo tak habis pikir lalu salah seorang polisi  memberitahu kalau Koo Jung Hee datang. Jung Hee dan Eun Hee datang melihat Jae Bok yang sudah ada di sel tahanan. 

Eun Hee pura-pura kaget mengetahui  Jung Na Mi benar-benar sudah mati. Jung Heee hanya duduk diam. Bong Goo menyindir kalau Jung Hee  itu pasti sudah dengar dari Lee Eun Hee Sebelum Jung Na Mi meninggal.
“Apa Sempat ada perkelahian perkelahian?  Dengan siapa?” tanya Eun Hee pura-pura tak tahu menahu.
“Lee Eun Hee, Anda tidak bisa dihubungi, Di mana keberadaan Anda pada saat kematian Jung Na Mi?” tanya polisi
“Aku bersama dengan suamiku. Aku pergi bertemu dengannya di kantor, lalu  kami pulang untuk minum Wine” cerita Eun Hee
Polisi bertanya apakah sampai mereka memanggilnya. Eun Hee membenarkan. Jae Bok menatap keduanya yang berusaha mengunakan alibinya. Eun Hee menceritakan aklau Sebenarnya, mereka bertengkar kemarin pagi dan mencoba melakukanya.
“Alibi mu sangat singkat sekali, Jadi Haruskah aku menduga Shim Jae Bok yang melakukannya ?” ejek Bong Goo. Jung Hee hanya bisa tertunduk diam.
“Detektif Yoon... Saya ingin berbicara dengan Koo Jung Hee” ucap Jae Bok dengan menahan amarahnya di dalam sel tahanan. 

Keduanya berada di ruang interogasi dengan seorang polisi yang menjaga di pintu. Jae Bok melihat Jung Hee yang tak mau menatapnya, lalu menyindir mantan suami yang tak berani menatap matanya. Jung Hee akhirnya berani menatap Jae Bok.
“Jae Bok, aku tahu itu bukan kau. Aku percaya denganmu dan Aku tahu itu sulit, tunggulah sebentar. Aku akan menyewakan pengacara terbaik untuk membuktikan kalau kau tidak bersalah” kata Jung Hee menyakinkan.
“Aku tidak tahu seperti apa pengacara yang akan kau sewa tapi itu tidak akan ada gunanya.” Kata Jae Bok sinis. Jung Hee menyakinkan kalau bisa berbicara dengan tim hukumnya.
“Kau membuang hati nuranimu dan berjabat tangan dengan Lee Eun Hee. Bagaimana semua itu bisa membantuku? Kau juga sudah tahu siapa yang melakukannya.” Kata Jae Bok yakin
“Bagaimana aku bisa tahu? Aku hanya percaya kalau bukan kau yang melakukannya.” Ucap Jung Hee mencoba menyangkal
“Lupakan. Jangan percaya padaku dan Aku juga tidak akan mempercayaimu. Kau berubah menjadi orang yang menakutkan. Bagaimana bisa aku mempercayaimu?” tegas Jae Bok benar-benar marah 


Eun Hee baru saja keluar dari toilet, Bong Goo langsung menghadangnya bertanya apakah sudah diinterogasi dan ingin tahu alasan membunuh Na Mi. Eun Hee mencoba mengubrisnya. Bong Goo langsung menariknya dengan mengcengkram tubuh Eun Hee berteriak histeris ingin tahu alasan Eun Hee yang berani membunh adiknya.
“Apa kau tidak tahu dimana kita sekarang?” ucap Eun Hee seperti tak takut, Bong Goo tak peduli terus mendesak Eun Hee ingin tahu alasan membunuhnya.
“Katakan padaku. Kenapa kau membunuhnya? Dia lemah dan anak yang baik. Kenapa kau membunuh Na Mi yang malang? Kenapa kau membunuhnya? Beritahu aku..kenapa kau membunuhnya.” Teriak Bong Goo yang terus menekan Eun Hee.
Eun Hee ketakutan berusaha memanggil agar meminta bantuan,  Dua orang polisi akhirnya berusaha menarik Bong Goo agar tak menyakiti Eun Hee. Bong Goo mengamuk dengan memukul dan menendang gallon. Eun Hee duduk dengan wajah ketakutan. Jung Hee dari kejauhan melihatnya. 

Jae Bok duduk dalam sel melihat Bong Goo yang duduk didepanya, lalu menyuruhnya pergi saja. Bong Goo mengaku kalau ingin tetap di kantor polisi. Jae Bok pikir bisa tinggal sendirian jadi menyuruh Bong Goo pergi saja.
“Aku tidak tahan sendirian.” Ucap Bong Goo melirik pada Jae Bok dengan sedih.
“Maafkan aku.. Coba saja aku sampai di sana lebih dulu, Aku pasti bisa menyelamatkannya.” Ungkap Jae Bok sedih
“Tidak... Itu bukan salahmu.” Ucap Bong Goo. Keduanya terlihat merasa sedih dengan kehilangan Na Mi. 

Nyonya Choi melihat keduanya pulang dengan panik bertanya tentang hasilnya. Eun Hee memberikan kode pada ibunya agar tak ingin ikut campur. Jung Hee lebih dulu naik ke lantai atas. Eun Hee mengikutinya dan menyakinkan Jung Hee agar tak perlu khawatir kalau semuanya akan berhasil.
“Aku akan membawa anak-anak.” Ucap Jung Hee. Eun Hee terlihat binggung dan bertanya kenapa harus membawa anak-anak.
“Kemarin Kau bilang memikirkan anak-anak. Apa kau berubah pikiran?” kata Jung Hee. Eun Hee pikir kalau ini sangat tiba-tiba.
“Ibu mereka sedang ditahan. Jadi Tentu saja, aku harus merawat mereka sebagai ayahnya. Kalau kau tidak suka, maka tidak ada pilihan lain. Kau kan tahu hidupku tidak akan berarti tanpa mereka. Aku akan melakukan apa pun yang aku inginkan dengan anak-anakku.” Kata Jung Hee dan menegaskan kalau ingin istirahat jadi meminta agar tak mengikutinya.
Eun Hee pun hanya diam saja. Jung Hee masuk kamar dan langsung menangis memikirkan Jae Bok yang harus masuk tanahan karena membela Eun He yang membunuh Na Mi. 


Bong Goo pulang ke rumah membuka meja makan dan melihat menu makanan yang lengkap diatas meja. Lalu teringat kembali saat ia mengajak  makan malam dengan Na Mi tapi Na Mi mengatakan kalau menyuruhnya agar makan dirumah karena  sudah membuat makanan yang lezat.
Bong Goo mengingat kenangan saat Na Mi yang tak terbiasa masak,  lalu meminta agar memberikan sedikit Merica dan mengatakan telur dadar yang sempurna. Bong Goo pun hanya bisa menangis melihat masakan terakhir yang dibuatkan Na Mi untuknya. 

Won Jae bergegas membawa Hae Wook keluar rumah karena  sudah terlambat. Hae Wook lalu bertanya pada Won Jae apakah ibunya akan pulang ke rumah hari ini. Won Jae mengatakan kalau akan menelepon dan mencari tahu dan merasa ibunya sedang sibuk dengan perjalanan bisnisnya.
Tiba-tiba sebuah mobil datang dan Jung Hee turun dari mobil, Hae Wook terlihat senang melihat ayahnya yang datang.  Won Jae binggung karena Jung Hee yang tiba-tiba datang pagi-pagi sekali. Jung Hee mengaku kalau datang untuk membawa Hae Wook.
“Kenapa kau membawanya?” ucap Won Jae binggung menahan Hae Wook tetap ada di sampingnya.
“Karena Jae Bok tidak ada..jadi aku yang akan mengurus anak anak” ucap  Jung Hee menyuruh Hae Wook agar masuk ke dalam mobil. Won Jae melotot tak percaya.
“Ayah, Apa kita akan naik Mobil ayah?” tanya Hae Wook terlihat bahagia. Jung Hee mengatakan kalau Hae Wook bisa ke rumahnya hari ini. Hae Woo terlihat bahagia lalu masuk mobil
“Jung Hee ,Kau tahu kan..kau tidak harus melakukan ini.” Kata Won Jae berusaha memanggil Hae Wook. Jung Hee langsung menahanya.
“Kau kan sudah tahu... Kalau aku punya hak untuk membawanya” tegas Jung Hee
“Ini bukan karena Jae Bok belum kembali. Kau harus menunggunya, apa Kau mau melakukan ini? Jae Bok tidak akan tinggal diam kalau dia tahu” ucap Won Jae lalu memanggil Hae Wook.
Jung Hee menahanya kalau membawa Hae Wook bukan untuk selamanya tapi selama Jae Bok tak ada menurutnya berada di rumah Won Jae itu membuatnya tak nyaman.  Hae Wook yang sudah berada dalam mobil memberitahu Won Jae kalau akan pergi kerumah Ayah dengan senyuman memberikan lambaian tangan. Won Jae seperti tak bisa berbuat apa-apa. Jung Hee mengatakan kalau hanya sampai Jae Bok kembali dan yang akan memberitahu Jae Bok. 


Eun Hee tersenyum bahagia membentangkan tanganya menyambut Jin Wook dan Hae Wook yang datang mengaku kalau merindukan keduanya sambil memeluk Jin Wook. Jung Hee datang dengan membawa ibunya, lalu mengajak agar segera naik ke lantai atas. Eun Hee terdiam melihat sikap Jung Hee seperti dingin dan ikut naik ke lantai atas.
“Jin Wook, Kau mau makan apa? Ahjumma akan memasakkannya untukmu dan Hae Wook, Ahjumma beli banyak boneka untukmu.  Jin Wook, Kau sudah besar sekarang.. Ahjumma akan menunjukkan gitar baru untukmu” ucap Eun Hee mencoba menarik perhatian pada dua anak Jung Hee. Jung Hee tiba-tiba langsung memegang tangan Eun Hee seperti tak ingin menyentuh anaknya.
“Eun Hee, Kau pergilah ke bawah. Aku rasa banyak pekerjaan yang harus kau lakukan”  kata Jung Hee. Eun Hee sempat kaget tapi dengan senyuman mengatakan akan mengurus anak-anak. Jung Hee pun mengajak mereka pun masuk ke dalam ruangan. 


Jung Hee mengajak ibunya masuk ke ruangan dengan nada berbisik agar meminta agar mengurus anaknya dengan baik dan pasti mengetahui alasanya. Ibu Jung Hee mengangguk mengerti.
“Moon Eun Kyung ... Maksudku Eun Hee terlihat baik sekarng tapi dia tiba-tiba bisa berubah. Ibu tidak boleh meninggalkannya sendirian Anggap saja ibu mengurusnya di rumah ibu, oke?” ucap Jung Hee meminta pada ibunya.
“Baiklah. Aku akan membuka mataku lebar lebar.. dan menjaga mereka”kata Ibu Jung Hee 

Jae Bok kaget mengetahui Jung Hee yang membawa anak-anak dengan nada penuh emosi kalau tak memiliki hak melakukan itu. Jung Hee pikir Jae Bok suah tahu kalau Di situasi yang aneh seperti ini Tidak ada yang menjaganya jadi akan menjaga mereka dengan baik.
“Apa kau melakukan ini untuk membawanya? Apa kau mau mendorongku ke sudut untuk membawa mereka pergi?”kata Jae Bok tak percaya
“Mereka  akan tinggal denganku sampai kau keluar.” Kata Jung Hee
“Kenapa kau membawa anak-anak kita dengan wanita gila itu? Dia bahkan sudah membunuh Jung Na Mi. Bagaimana bisa kau melakukan ini? “ kata Jae Bok marah
“Jangan khawatir. Aku akan memastikan tidak ada yang menyentuh mereka. Aku berjanji kepadamu, Jae Bok” kata Jung Hee.
“Kau..Kau melakukan ini ... untuk mengambil Jin Wook dan Hae Wook dariku kan? Itu Tidak akan. Itu tidak akan terjadi. Aku tidak akan membiarkan kau membawa mereka pergi. Hanya kau lah satu-satunya yang akan terjebak dengan Eun Hee ... tanpa anak-anakku” kata Jae Bok memperingatinya.
“Baiklah.. Jika itu terjadi, itu semua salahku. Aku akan mendapatkan karmaku.. Maaf, Jae Bok.” Kata Jung Hee. Jae Bok hanya bisa menangis memikirkan dua anaknya. 

Bong Goo melihat TKP tempat Na Mi meninggal dengan garis polisi,  Ia yakin Na Mi tidak akan mati tanpa melakukan sesuatu dan tidak akan menyerah dengan mudah Ia pun tahu kalau ponsel Na Mi yang menghilang.
Ia pun kembali ke kantor memberitahu Sam Kyu kalau ponsel Na Mi menghilang menurutnya foto dan rekaman nya mungkin saja ada di folder dan yakin kalau rekan kerjanya bisa menemukannya, Sam Kyu akan mencobanya. 

Detektif Yoon menelp Bong Goo memberitahu kalau ada Serpihan kuli yaitu ditemukan pada bekas luka Jung Na Mi  menurutnya itu mungkin dari Dompet si penyerang atau tas nya. Bong Goo pikir itu  artinya si penyerang memukul Na Mi dengan tasnya.
“Shim Jae Bok tidak membawa tasnya waktu itu. Anda tahu itu.” Ucap Bong Goo
“Terlalu cepat untuk membuat kesimpulan. Kami sedang menyelidikinya sekarang.” Kata Detektif Yoon. 

Eun Hee pun mengetahui dari anak buahnya kalau polisi menyimpulkan Jung Na Mi di pukul dengan sebuah Tas. Nyonya Choi mendengarnya, lalu lalu merasa sesuatu yang buruk tentang ini dan kebenaran akan keluar kalau mereka tidak melakukan sesuatu. Eun Hee pun panik yang harus dilakukan sekarang.
“Aku akhirnya bisa hidup bahagia dengan Jung Hee. Aku akhirnya bahagia. Jika itu terjadi, apa yang harus ku lakukan?” ucap Eun Hee memikirkanya. Nyonya Choi pun terlihat ikut memikirkanya juga.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

1 komentar: