PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yoon Seo
datang menemui Tuan Yeon bertanya Masalah apa yang ingin dibicarakan. Tuan Yeon
pikir Yoon Seo pasti merasa sangat sulit, Yoon Seo binggung. Tuan Yeon
memberikan saputanganya, berpikir Yoon Seo bisa menangis.
“Jangan
sungkan untuk menangis, silakan pakai ini...Yun Seo , kau orang bodoh. Jika sulit,
seharusnya katakan padaku.” Ucap Tuan Yeon
“Kenapa
menyuruhku menangis? Apa Aku bodoh? Aku tak mengerti maksudnya.” Kata Yoon Seo
binggung
“Jun Seok
memberitahuku semuanya. Selama ini katanya Pengacara Kwon sangat keras padamu.
Kudengar dia suka memarahi, bersikap kasar, dan selalu membuatmu lembur. Alasanmu
tak masuk kerja juga adalah karena kau sungguh tak tahan dengan kekejaman Pengacara
Kwon.” Kata Tuan Yeon. Yoon Seo kaget.
“Akan kupecat
sekarang juga jika bisa, tapi dia sangat kompeten bertentangan dengan
kepribadiannya yang jahat. Dan juga, dia bertanggung jawab atas banyak
persidangan. Jadi inti pembicaraanku... Dua bulan tersisa, bagaimana jika
pindah ke kantor Pengacara Choi? Tanya Tuan Yeon
“Tak
mau.. Pengacara Kwon tak kasar. Aku tak masuk kerja karena alasan pribadi.
Pengacara Kwon tak punya kesalahan. Ini salah paham.” Tegas Yoon Seo
“Lalu
kenapa kau bilang ingin menghancurkan Kwon Byeon dan melemparkannya ke lubang
api?” kata Tuan Yeon. Yoon Seo kaget karena CEO-nya mengatakan hal itu pada
Tuan Yeon.
“Itu waktu
baru mulai bekerja di sini. Sekarang tidak ada masalah. Aku banyak belajar dari
dia, dan dia sangat perhatian. Betapa aku berterima kasih padanya.” Jelas Yoon
Seo menahan rasa bahagia.
“Kalau
begitu Apa kedepannya kau ingin terus bekerja sebagai sekretarisnya?” kata Tuan
Yeon memastikan.
Yoon Seo
mengangguk. Tuan Yeon pun mengucap syukur karena merasa sangat khawatir
mungkin mengambil langkah yang sulit.
Yoon Seo pun keluar ruangan. Tuan Yeon terus mengucap syukur.
Yoon Seo
kembali ke ruanganya mengeluh karena CEO Yeon mengatakan sesuatu yang tak
perlu, menurutnya Hidup tanpa Pengacra Kwon akan hampa.
“Tunggu
Sebentar... Sepertinya malam ini dia senggang. Haruskah aku ajak kencan?” ucap
Yoon Seo penuh semangat mencari keyword [Restoran yang bagus untuk kencan] lalu
mengubahnya "Restoran yang tak banyak orang dan menawarkan privasi."
Ia pun melihat pilihan restoran yang terlihat sangat cantik dan romantis.
Jung Rok
baru saja bertemu dengan klien akan menghubunginya, Yeo Reum baru saja berjalan
ke pengadilan, keduanya bertemu. Jung Rok menanyakan keadaan Yeo Reum apakah
Baik-baik saja. Yeo Reum mengaku baik-baik saja dan itu berkat Jung Rok.
“Hari
itu, terimakasih sudah membawaku ke UGD.” Kata Yeo Reum
“Bukan
apa-apa... Maka, hiduplah dengan baik.” Ucap Jung Rok terlihat canggung.
“Kwon
Jung Rok... Bukankah kita tak seharusnya canggung seperti ini? Malam ini, mari
minum bir.” Kata Yeo Reum. Jung Rok menganguk.
Tuan Lee
membaca buku tentang [BINTANG YANG
KUCINTAI] sementara Moon Hee terus menatap ponselnya seperti mengharap sesuatu.
Jung Rok menyapa semua rekan kerjanya,
Tuan Lee menyapa Jung Rok bertanya apakah punya bintang yang dicintai di
lubuk hatinya.
Jung Rok
sedikit berpikir lalu mengaku kalau punya bintang lalu masuk ke dalam ruangan.
Tuan Lee pun memikirkan bintang yang ada dihatinya. Moon Hee terlihat sedih.
Jung Rok
menyapa Yoon Seo baru pulang, Yoon Seo bersemangat melihat Jung Rok akhirnya
pulang, bertanya Bagaimana persidangannya. Jung Rok mengaku memenangkan sidang.
Yoon Seo memujinya dan ingin membahas malam ini.
“Ah...
Baru saja akan kukatakan. Sepertinya malam ini aku akan minum.” Ucap Jung Rok.
Yoon Seo langsung menyetujuinya dengan wajah sumringah. Jung Rok binggung.
“Aku mau
minum bersama Jaksa Yoo” ucap Jung Rok. Yoon Seo kaget yang dimaksuda Yoo Yeo
Reum
“Yah,
karena kita menjadi lawan pada Kasus Im Yun Hee. Aku akhirnya memperburuk
situasi. Kami masih berteman dalam beberapa hal, jadi lebih baik jika cepat
mengakhiri ketidakakuran. Mungkinkah... Kau tak suka?” tanya Jung Rok
“Tidak, kenapa
harus tak suka ? Apa salahnya minum bersama teman?” ucap Yoon Seo menahan rasa
kecewa.
“Aku tahu
kau akan mengatakan demikian. Lalu apa Sudah kau temukan kasus yang kuminta?”tanya
Jung Rok
Yoon Seo
menunjuk ke layar komputer kalau sudah dikerjakan, Jung Rok melihat layar komputer Yoon Seo baru
menyelesaikan “Reservasi” dengan polos bertanya apakah punya janji malam ini.
Yoon Seo membenarkan. Jung Rok bertanya dengan siapa.
“Itu... Dengan
Pengacara Dan, Aku dan dia mereservasi
restoran.” Kata Yoon Seo menunjuk Moon Hee yang lewat didepan ruangan. Moon Hee
yang tiba-tiba ditunjuk terlihat binggung.
“Apa
kalian berdua dekat?” tanya Jung Rok. Yoon Seo mengaku mereka seperti teman baik, bahkan saling curhat.
“Aku
senang melihatmu punya teman di sini. Aku mendukung pertemananmu.” Kata Jung
Rok akhirnya pamit pergi.
Moon Hee
dan Yoon Seo akhirnya duduk di restoran yang terlihat sangat romantis. Moon Hee
mengaku ini kali pertamnya ke tempat seperti ini dengan wajah sumringah. Yoon
Seo dengan wajah sedih mengaku Ini kali
pertamanya juga.
“Tapi, Apa
kau sungguh mereservasi tempat ini untuk kita berdua? Siapa pun akan mengatakan
ini tempat kencan.” Kata Moon Hee curiga.
“Tempat
kencan apanya... Aku sungguh mereservasi tempat ini untuk datang denganmu.”
Kata Yoon Seo.
Saat itu
pelayan datang membawakan menu makanan Romantic Couple's Course Moon Hee tak
percaya kalau Yoon Seo mengajaknya ke tempat seperti ini dan memesan Romentic
Couple's Course, lalu berkomentar kalau Yoon Seo pasti ingin berkencan.
“Kau
harus cepat cari pacar.” Ucap Moon Hee. Yoon Seo membenarkan saja dengan
menahan rasa kecewa.
Jung Rok
dan Yeo Reum minum bir bersama. Yeon Seo meminta maaf karena selama ini egois mengaku Sebenarnya, ingin memenangkan kasus
ini lalu bergabung departemen kejaksaan khusus jadi Itu sebabnya menganggap
kasus ini sebagai tiket ekspresnya.
“Aku fokus
pada imbalan dan kehilangan apa yang penting. Tapi Aku sudah belajar. Maaf
karena bersikap jahat padamu juga.” Kata Yeo Reum. Jung Rok tak ingin
membahasnya.
“Karena
memanggil saksi mendadak, aku menyesal.” Akui Jung Rok. Yeo Reum tak percaya
mendenagrnya
“Kau
menyesal, kan? Sejujurnya aku tak bisa percaya. Bagaimana bisa kau menusukku
dari belakang seperti itu? Bagaimana bisa kau mengungkapkan pembunuh sebenarnya
di pengadilan?” keluh Yeo Reum.
Moon Hee
tahu Yoon eo tak masuk kantor beberapa
hari yang lalu dan ingin tahu masalahnya.
Yoon Seo mengaku hanya tak enak
badan. Moon Hee berpikir karena bertengkat dengan Pengacara Kwon lagi. Yoon Seo
pikir tak ada alasan keduanya harus bertengkar?
“Kenapa? Pengaara
Kwon bisa sangat jahat. Sejujurnya, aku terkejut dengan tindakannya selama
Kasus Im Yun Hee. Aku selalu tahu dia berhati dingin, tapi aku tak mengira dia
akan seperti itu pada Jaksa Yoo. Bagaimana bisa dia membodohi cinta pertamanya?”
ucap Moon Hee.
“Apa? Cinta
pertamanya?!!!” kata Yoon Seo kaget. Moon Hee pikir Yoon Seo mungkin tak tahu.
“Ini rahasia...
Sebenarnya, aku dengar dari yang sekampus dengan Pengacara Kwon. Pengacara
Kwon menyukai Jaksa Yoo Yeo Reum” kata
Moon Hee.
“Apa Dua
orang itu pernah berkencan?” tanya Yoon Seo. Moon Hee menjawab tidak
“Dia
berkencan dengan Jaksa Kim Se Won sebagai gantinya.” Ucap Moon Hee. Yoon Seo
bertanya siapa Jaksa Kim Se Won.
Akhirnya
Moon Hee mengangap macaroon Jung Rok, Yeo Reum dan Se Won tanpa wajah karena
Yoon Seo belum mengenalnya. Ia menceritaakn kalau Ketiganya adalah teman yang
sangat dekat, Kwon Jung Rok menyukai Yoo Yeo Reum, tapi Yoo Yeo Reum menyukai
Kim Se Won.
“Keduanya
mulai berkencan, dan Pengcara Kwon cinta pertamanya berakhir.” Kata Moon Hee.
Yoon Seo
mengingat saat datang ke ruangan Yeo Reum,
Yeo Reum pikir mereke berdua itu harus makan kapan-kapan. Jung Rok
dengan senyuman bahagia mengaku kalau bisa kapan saja. Yeo Reum pun senang
karena Jung Rok seperti menyentuh hatinya.
Pada
pertemuan keduanya, Yeo Reum mengajak makan siang dengan pasta, Lalu Jung Rok seperti tak mau diganggu menyuruh
Yoon Seo untuk kembali ke kantor duluan.
“Jadi Apa
dia dulu suka padanya?” tanya Yoon Seo memastikan. Moon Hee pikir seperti itu.
“Ini
hanya menurutku, tapi Pengacra Kwon sepertinya
masih menyukai Jaksa Yeo Reum, Cara dia menatapnya seperti tak biasa.”kata Moon
Hee.
Yoon Seo
seperti sangat marah langsung menusuk macaroon dengan garpu, Moon Hee kaget
bertanya ada apa. Yoon Seo beralasan akalu Macaroon ini sangat kecil dan
berpikir kalau seukuran telapak tangan. Moon Hee mengalah menyuruh Yoon Seo makan
semua saja.
Jung Rok
berjalan pulang menerima telp Yoon Seo mengaku
Setelah sampai rumah, baru akan meneleponnya. Yoon Seo mengajak untuk
bertemu. Jung Rok bingung apakah harus sekarang. Yoon Seo mengatakan harus
sekarang juag karena ada yang perlu dikatakan.
“Aku akan
menemuimu, sedang di mana kau?” kata Yoon Seo. Jung Rok mengaku sudah hampir
sampai rumah dan akan mengirimkan alamat.
“Apa ada
masalah? Sampai datang jauh-jauh kemari. Padahal aku bisa menemuimu.” Ucap Jung
Rok melihat Yoon Seo sudah menunggu didepan rumahnya.
“Pengacara
Kwon.. Kudengar, kau suka Jaksa Yoo, Kau dan temanmu sama-sama menyukainya. Apa
itu benar?” kata Yoon Seo. Jung Rok membenarkan.
“Kenapa
mengatakannya dengan percaya diri?” ucap Yoon Se marah. Jung Rok pikir Haruskah
mengatakan dengan malu-malu
“Semuanya
hanya masa lalu.” Ucap Jung Rok merasa tak masalah.
“Walau
begitu, meskipun masa lalu, Itu rasanya aneh untuk minum bersama wanita yang
dulu kau suka. Mana ada pacar yang memahami hal itu.” Kata Yoon Seo
“Tapi sekarang
kami hanya berteman.” Akui Jung Rok. Yoon Seo pikir klau hanya Jung Rok yang
berpikir seperti itu.
“Kau
masih baik padanya dan bahkan menemuinya. Orang lain dapat berpikir kau masih
memiliki perasaan untuknya.” Kata Yoon Seo marah.
Se Won
datang memanggil Kwon Jung Rok bertanya sedang apa didepan rumah dan bertanya
siapa wanita itu. Yoon Seo langsung memakai kacamatanya. Se Won menduga kalau
wanita itu pacar Jung Rok. Yoon Seo pun menyapa dan membenarkannya.
“Aku
teman sekamar Jung Rok, Kim Se Won.” Ucap Se Won. Yoon Seo kaget ternyata Se
Won yang ada didepanya.
“Wah,
senang bertemu denganmu. Aku sudah sangat ingin bertemu pacarnya. Bagaimana
jika begini... Mari pergi bersama... Mari pesan ayam goreng dan minum bir.”
Ucap Se Won penuh semangat.
“Lain
kali. Kita akan berkumpul bersama secara formal.” Kata Jung Rok menolak.
“Kenapa
harus lain kali ketika kita di sini bersama sekarang? Jangan dengarkan
perkataannya. mari kita minum bir bersama... Ayo ikut. Cepat pergi.” ucap Se
Won memaksa.
“Tapi dia
sibuk...” kata Jung Rok menolak. Yoon Seo heran, Se Won tak peduli mengajak
mereka segera masuk saja. Jung Rok akhirnya mengajak Yoon Seo masuk rumahnya.
Yoon Seo
memakai kacamata hitamnya masih menatap sinis Jung Rok yang mengambil bir dari
dalam lemari es. Se Won akhirnya datang dengan dua kotak ayam goreng. Mereka pun duduk dimeja makan, Se Won
terlihat bersemangat bertemu dengan pacar Jung Rok.
“Sungguh
senang bertemu denganmu. Aku penasaran siapa yang dia bicarakan.” Ucap Se Won
“Apa dia
menceritakan aku?” kata Yoon Seo tak percaya. Se Won membenarkan.
“Bukankah
kalian berdua ada di makan malam perusahaan? Kalian menonton film bersama. Ketika
pulang, dia terus menatap tiket. Saat itulah aku tahu. Ini cinta, Ternyata
karena cinta.” Kata Se Won. Yoon Seo bisa tersenyum mendengarnya.
“Diam dan
makan ayammu.” Keluh Jung Rok langsung memasukan ayam ked dalam mulut Se Won.
“Kenapa?
Malu? Apa kau malu? Omong-omong, bukankah tak nyaman? Kenapa masih memakai
kacamata hitam?” kata Se Won
“Yah, karena
mungkin kedepannya kita akan sering bertemu, kalau begitu...” kata Yoon Seo
melepaskan kacamatanya.
“Kau
terlihat seperti Oh Yoon Seo.” Komentar Se Won polos. Yoon Seo mengaku kalau
itu memang dirinya.
“Apa
Sungguh? Kau Oh Yun Seo? Dewiku, dewimu, dewi alam semesta, Oh Yoon Seo itu?”
ucap Se Won. Jung Rok kaget Se Won tahu
slogan itu juga.
“Tentu
saja... Tahukah kau betapa populernya dia? Iklannya selalu ada setiap kali
kunyalakan TV. Bukankah pernah syuting iklan untuk merek ayam ini?” ucap Se Won
dengan PD menyanyi saat iklan ayam dan Yoon Seo pun ikut menyanyi ayam
“Moracana”
“Wah
Daebak!.. Kupikir Jung Rok berkencan dengan sekretarisnya. Mungkinkah
sekretarisnya adalah kau?” kata Se Won.
“Ahh...
Ada sesuatu, dan aku setuju untuk bekerja hanya tiga bulan.” Kata Yoon Seo. Se
Won bisa mengerti.
“Hei! Kau
harus bersyukur karena berkencan dengan Oh Yoon Seo Si Dewi Alam Semesta. Kenapa
kau membuatnya marah?” keluh Se Won. Yoon Seo senang dibela.
“Bagaimana
kau tahu?”tanya Jung Rok binggung. Se Won mengaku melihat mereka berdua seperti
sedang bertengkar di luar jadi sengaja keluar untuk menengahi situasi.
“Dia
bodoh dalam berkencan... Yoon Seo , katakan padaku apa kesalahannya.” Kata Se
Won. Jung Rok hanya bisa menghela nafas. Yoon Seo terlihat gugup.
“Ayo,
silakan jangan sungkan beri tahu aku.” Ucap Se Won memancing dan berusaha untuk
santai.
“Sepertinya
kudengar dia masih punya perasaan pada seseorang.” Kata Yoon Seo
“Dia tahu
aku dulu suka Yeo Reum Dan soal cinta segitiga kita.” Kata Jung Rok menujuk Se
Won, Yoon Seo kaget.
“Oh,
kukira apa... Jika soal itu, tak perlu khawatir. Dia hanya tertarik sebentar
saat kuliah. Dia bahkan tak bisa mengatakan kalau menyukainya. Itu hanya
perasaan kecil. Jika dia serius, maka kita akan menjadi musuh. Bagaimana bisa
tetap menjadi teman dan teman sekamar? Bukankah begitu?” kata Se Won
“Itu
benar, tapi...” kata Yoon Seo seperti masih ragu. Se Won menjelaskan dari yang
dilihat kalau satu-satunya wanita di hati Jung Rok adalah Yoon Seo.
“Aku
belum pernah melihat dia membuka hati begitu luas kepada siapa pun.” Ucap Se
Won.
Yoon Seo
seperti tak percaya, Se Won menyakinkan dan meminta Yoon Seo berhenti marah karena sudah tahu kalau Jung
Rok sangat rewel, dan agak bodoh dan
berpesan agar Yoon Seo bisa menjaganya. Jung Rok mengeluh dianggap rewel.
“Apa Kau
benar-benar tak tahu? Akan kuceritakan semua padanya. Ketika masih kuliah, aku
lupa mengerjakan tugasku, dan memintanya untuk membiarkanku nyontek Lalu dia mengatakan "Aku tak akan pernah
membiarkanmu menyontek, urus sendiri. Jika kau masih ingin menyontek, bayar
5.000 won per halaman." Cerita Se
Won
“Walau
begitu, itu lebih baik dari yang kualami. Hari pertamaku sebagai sekretaris, aku
membersihkan meja Pengacara Kwon untuknya, tapi dia bilang aku menyentuh
barang-barangnya tanpa izin dan marah padaku. Dia pandai mempermalukan orang.”
Cerita Yoon Seo mengadu
“Sungguh
bisa kubayangkan... "Kenapa menyentuh barang-barangku tanpa izin?"
Apa Seperti itu yang dikatakan?” kata Se Won dengan menarik matanya.
“Tidak...
Dia menatapku dengan mata membara dan mengatakan, "Kenapa menyentuh
barang-barangku tanpa izin!" Seperti itu.” Kata Yoon Seo
“Kapan
aku berteriak seperti itu? Aku hanya mengatakan, "Kenapa menyentuh
barang-barangku tanpa izin?" Aku mengatakannya dengan nada lembut.” Kau
pasti masih salah paham.” Ucap Jung Rok membela diri.
Yoon Seo
masih ingat Jung Rok dengan suara
tinggi, lalu mereka bertiga tertawa bersama sambil minum.
Jung Rok
mengantar Yoon Seo sampai rumah. Yoon Seo merasa Se Won sungguh orang yang menyenangkan. Jung Rok
membenarkan karena Se Won sangat cerdas dan Itu sebabnya populer di kalangan
wanita. Yoon Seo pikir itu sebabnya Se Won
mengambil Yeo Reum darinya. Jung Rok hanya menatap sinis.
“Aku
Bercanda.....” kata Yoon Seo. Jung Rok bisa tersenyum lalu bertanya apakah
sekarang, hati Yoon Seo sudah baikkan .
“Yah...
Saat kali pertama kudengar, aku sangat cemburu. Tapi... seperti yang kau
katakan, itu semua masa lalu. Dan seperti kata Jaksa Kim Se Won , aku
satu-satunya yang ada di dalam hatimu.” Kata Yoon Seo malu-malu.
“Terimakasih
sudah berpikir seperti itu. Kupikir kecemburuan adalah perasaan yang paling tak
perlu ada. Selama kita saling percaya, masa lalu bukanlah masalah. Jangan buang
waktu, dan tetap setia pada perasaan kita saat ini.” Kata Jung Rok. Yoon Seo
pun bisa tersenyum.
Jung Rok
pulang, Se Won langsung menyapanya si pencuri yang baru pulang. Jung Rok
binggung tiba-tiba dipanggil pencuri. Se Won mengatkan kalau Jung Rok adlalah pencuri
ketiga paling terkenal di negara mereka.
“Kesatu adalah
kepiting yang diasinkan, kedua adalah Rain yang menikahi Kim Tae Hee, dan kau
nomor tiga, orang yang mengencani Oh Yoon Seo. Kedepannya perlakukan dia dengan
baik. Ada banyak pria yang memperhatikan Oh Yoon Seo, jika tak ingin kehilangan
dia, bersikaplah baik.” Pesan Se Won
“Bagaimana
melakukannya?” tanya Jung Rok binggung. Se Won hanya meminta agar Jung Rok Bersikap
baik padanya.
“Jika dia
menginginkan sesuatu, berikan padanya. Jika ada masalah, beri perhatian dan tunjukkan
kasih sayang padanya. Hanya melakukan itu.” Kata Seo Won
“Itu tak
semudah kedengarannya.” Komentar Jung Rok seperti tak punya pengalaman
berkencan.
“Tadi
jika bukan karena kau....” ucap Se Won. Jung Rok mengucapkan Terima kasih lalu masuk kamar.
“Wah, aku
tak percaya dia bilang itu...Sungguh cinta... Ini Cinta.” Komentar Se Won tak
percaya.
Jung Rok
sudah berpakaian memakai parfum dan tak lupa mengunakan lipgloss agar bibirnya
tak kering. Se Won baru selesai mandi
mengaajk Jung Rok Apa alasannya memakai pelembab bibir dan penasaran apa yang
akan dilakukan.
“Jika kau
punya waktu untuk mengejekku, bagaimana jika cari rumah? Kapan kau akan pindah?”
balas Jung Rok sinis
“Berhentilah
sombong karena kau punya rumah.” Keluh Se Won.
“Bagaimana
dengan Yeo Reum?” tanya Jung Rook. Se Won dengan banga kalau sudah tenggelam
dalam ingatannya.
“Kalau
begitu, silakan dapatkan dia.” Balas Jung Rok seperti tak peduli lagi dengan
Yeo Reum.
Jung Rok
keluar rumah melonggo kaget melihat Yoon Seo sudah ada didepan rumah bertanya
ada perlu apa kemari. Yoon Seo heran dengan pertanyaan Jung Rok karena ingin
berangkat kerja dengan pacarnya, menurutnya seperti sukacita rahasia berkencan
di tempat kerja.
“Tapi Kemana
perginya?” kata Yoon Seo mencari sesuatu dalam saku celananya.
“Apa Kau
ketinggalan sesuatu di rumah?” tanya Jung Rok. Yoon Seo membenarkan terus
mencarinya.
“Kecemburuan...
Aku meninggalkan kecemburuanku di rumah. Perasaan yang tak berarti itu hanya
akan membuat kita semakin menjauh. Kedepannya, aku tak akan membawa
kecemburuan... Kalau begitu, haruskah berangkat?” ucap Yoon Seo.
“Berikan
kunci mobilnya. Kau buruk dalam mengemudi, dan membuatmu lelah... Aku tak boleh
membuatmu lelah.” Kata Jung Rok mengambil kunci dari tangan Yoon Seo lalu masuk
mobil.
“Astaga...
Apa Dia mengkhawatirkanku lagi? Dia tak pernah bosan.” Ucap Yoon Seo tersipu
malu dengan sikap Jung Rok.
Yoon Seo
menatap cermin ditanganya, Jung Rok
melihat Cermin itu sangat kecil. Yoon
Seo pikir cerminya memang terlihat lucu dan menganggap sebagai maskot
keberuntungannya, karena Pada hari membelinya,
dicasting dalam perjalanan.
“Jadi aku
percaya ini membawakanku banyak uang. Tapi kau tak akan membutuhkan yang
seperti ini. Itu karena orang yang memegang maskot beruntung ini dan dewi
keberuntungan adalah pacarmu!” goda Yoon Seo bergaya imut dengan Jung Rok. Tapi
Jung Rok tak bergeming.
“Astaga,
kau pandai membuat orang merasa malu.” Kelu Yoon Seo kesal memegang tanganya.
“Apa Boleh
kupegang tanganmu?” tanya Jung Rok. Yoon Seo melonggo kaget.
“Kenapa
bertanya seperti itu tiba-tiba?” kata Yoon Seo dan Jung Rok menarik tangan Yoon
Seo memegang tanganya sambil mengemudi. Yoon Seo tersenyum bahagia.
Tuan Yeon
memberitahu semua pegawai kalau ada dua siswa sekolah hukum akan magang di firma mulai hari ini dan
menyuruh keduanya memberikan salam dan memperkenalkan diri. Si Maknea
mempersilahkan seniornya lebih dulu tapi Seniornya menyuruh juniornya lebih
dulu.
“Halo,
namaku Lee Jong Hwa.” Ucap si Pria Maknae membungkuk dengan sopan.
“Halo, namaku
Kim Pil Gi. Dan aku akan jadi pemagang yang selalu mencatat semua yang di
katakan sehingga tak akan pernah melupakan semua pelajaran yang di ajarkan.”
Teriak Pil Gi yang membuat semua menutup kupingnya.
“Omong-omong,
Jong Hwa.. Namamu sedikit kewanita-wanitaan. Tapi tak seperti namanya, dia
terlihat sangat kepria-priaan.” Komentar Eun Ji
“Benar.
Dia tak setampanku, tapi yah... kau boleh juga” ucap Yoon Hyuk percaya diri.
Jong Hwa hanya tersenyum berharap bisa kerjasama.
“CEO Yeon
Joon Gyu. Pengacara Kwon Jung Rok
Pengacara Choi Yun Hyuk Dan Moon Hee” ucap Pil Gi. Moon Hee melotot
kaget mendengarnya.
“Bagaimana
kau menghafal semua nama kami?”tanya Moon Hee.
“Apa Kau
sadar? Aku milihat ke home page firma hukum kita. Wajar untuk menghafal
nama-nama seniornya. Bukankah begitu?” kata Pil Gi. Moon Hee pikir benar juga.
“Aku
merasa sangat terhormat mendapat kesempatan untuk mengukir semua nama para
senior yang cemerlang dan terhormat di otak kiri dan kananku.” Kata Pil Gi
bangga
“Omong-omong,
kita akan mengadakan workshop akhir pekan ini. Jong Hwa dan Pil Set?” ucap Tuan
Yeon. Pil Gi meralat namanya Kim Pil Gi, bukan Pil Set.
“Ya, Pil
Gi. Kau dan Jong Hwa harus bergabung dengan kami jika bisa.” Kata Tuan Yeon.
Dua pegawai magang pun mengucapkan Terima kasih.
Yoon Seo
baru datang meminta maaf terlambat
karena harus menjawab telepon dari klien. Dua pegawai magang melonggo dan
terpesona melihat Yoon Seo yang cantik ada didepan mereka. Jung Rok menahan
rasa cemburu lalu mengomel pada Tuan Yeon.
“Apa mereka
sebelumnya diberitahu bahwa Oh Yoon Seo bekerja di sini?” tanya Jung Rok
“Tentu,
sudah kuberitahu. Bahkan aku membuat mereka menandatangani perjanjian
kerahasiaan.” Ucap Tuan Yeon lalu tak percaya kalau keduanya benar-benar tersihir.
“Yoon Seo
, tolong jaga dua pekerja magang ini... Mereka akan belajar dari kantor Pengacara
Kwon” kata Tuan Yeon. Jung Rok kaget mendengarnya.
“Ya, aku
akan membuatnya bekerja dengan semua orang Dan mereka bisa mulai denganmu.”
Ucap Tuan Yeon.
Akhirnya
rapat selesai, Tuan Yeon mengajak Jung Rok untuk bicara diruanganya. Yoon Hyuk
berkomentar pada Moon Hee kalau pasti
merasa sangat kesal dan mungkin sedang sekarat karena ingin mengajar Jong Hwa
dan tahu kalau Moon Hee itu seorang fanatik pria tampan.
“Tidak
perlu. Sekarang, aku punya pacar.” Kata Moon Hee lalu tersadar kalau rahasia.
“Sungguh?
Kebetulan, apa pacarmu seorang pekerja sosial?” ejek Yoon Hyuk.
“Pacarku
pemilik kafe di sekitar sini. Coba Lihat... Dia sungguh menarik, kan? Setiap
pagi, aku pergi ke kafe dan minum Americano berukuran besar...” ucap Moon Hee
memperlihatkan foto pacarnya di ponselnya.
“Maafkan
aku. Itu terlalu membosankan.” Ejek Yoon Hyuk lalu bergegas pergi.
“Kau
harus minta maaf. Minta maaf kubilang!” teriak Moon Hee mengejar Yoon Hyuk.
Yoon Seo
dengan gaya cantiknya akan memulai orientasi, keduanya terlihat terpana dengan
kecantikan Yoon Seo sambil siap menulis. Yoon Seo menjelaskan Ada beberapa aturan yang perlu keduanya ingat
jika ingin bekerja dengan Pengacara Kwon.
“Pertama,
Kalian harus datang ke kantor tepat waktu... Pengacara Kwon membenci orang yang
terlambat. Kedua. Kalian harus pulang
tepat waktu. Pengcara Kwon juga membenci orang yang tak dapat menyelesaikan pekerjaannya
pada jam kerja.” Ucap Yoon Seo
“Ketiga.
Yang ini penting... Pengacara Kwon juga membenci orang yang menyentuh
barang-barangnya tanpa izin. Ada banyak hal lain yang dia membenci. Tapi kalian
dapat belajar soal itu saat bekerja dengannya. Kalian harus, dengan segala cara,
pastikan tak pernah melanggar tiga aturan yang baru saja kukatakan.” Tegas Yoon
Seo
Keduanya
menganguk mengerti, Yoon Seo akhirnya
duduk dimeja kerjanya. Pil Gi memanggil Nyonya Oh Yoon Seo. Yoon Seo meminta
agar dipanggil Sek Oh saja. Pil Gil pun ingin menanyakan sesuatu.
“Tapi
bisakah aku mendapatkan tanda tangan?” ucap Pil Gi. Yoon Seo kaget seperti
sudah tak biasa. P
“Aku
penggemar berat...Lalu bisakah aku mengambil foto denganmu?” kata Jong Hwa
“Lalu
bisakah aku menjabat tanganmu?” kata Pil Gil mencari perhatian. Jong Hwa tak
mau kalah ingin mengucapkan "Hwaiting".
Jung Rok
masuk ke dalam ruangan terlihat cemburu dan menyuruh keduanya untuk segera
kembali bekerja lalu masuk ruangan. Pil Gil panik melihat tatapan Jung Rok yang benar-benar marah.
“Sepertinya
dia tak menyukaiku... Tak boleh begini... Aku harus berlutut dan minta maaf.”
Ucap Pil Gil panik
“Tunggu
Sebentar, jangan salah paham.. Dia selalu terlihat seperti itu.” Kata Yoon Seo
tersenyum bahagia.
Yoon Seo
memberikan dokumen yang diminta. Jung
Rok mengucapkan terima kasih lalu
membahas Yoon Seo pasti senang karena dua pegawai magang itu adalah
penggemarnya.
“Sejujurnya,
selama bekerja di sini, aku sedikit lupa bahwa sebenarnya selebriti. Tapi
mendengar pujian dari mereka. Aku senang... Omong-omong, kau cemburu?”ucap Yoon
Seo mengoda.
“Mana
mungkin aku begitu.... Bukankah sudah kuberitahu? Kecemburuan adalah perasaan
yang tak perlu. Aku juga meninggalkan kecemburuanku di rumah.” Kata Jung Rok
dengan nada sinis
“Padahal
cemburu juga tak apa.” Ucap Yoon Seo berbisik. Jung Rok seperti mendengar. Yoon
Seo mengaku bukan apa-apa dan bergegas pamit.
Se Won
keluar dari pengadilan melihat Yeo Reum berjalan dengan sekertarisnya. Yeo Reum
membahas Sesudah selesai menanyai saksi,
sepertinya juri pengadilan setuju dengan lawan mereka. Juniornya berpikir kalau
Ketua marahkarena kasus ini kalah.
“Tidak
ada yang tahu apa yang akan terjadi sampai hakim memberikan putusan akhir. Jangan
takut, dan cari lagi bukti tambahan. Jika melewatkan sesuatu, kita dapat
meminta untuk membuka kembali kasus ini. Jangan terlalu khawatir.” Ucap Yeo
Reum.
“Terimakasih,
Seonbae-nim. Sampai jumpa lagi.” Ucap Juniornya lalu pamit pergi.
Se Won
melihat Yeo Reum bisa tersenyum lalu berjalan mendekat, Yeo Reum heran Se Won
menatap seperti itu. Se Won merasa Sepertinya
akhirnya Yeo Reum membali menjadi dirinya yang dulu, menurutnya mantan pacarnay
tak cocok terlihat sangat lemah.
“Sudahlah...
Kau harus meluangkan waktu, mari kita makan... Aku harus membalas budi.” Ucap
Yoon Reum
“Kau
bahkan tak ingin melihat mataku. Apa kita cukup dekat untuk makan bersama?”ejek
Se Won.
“Baru
kukatakan, aku hanya membalas budi... Lupakan jika tak mau.” Ucap Yeo Reum. Se
Won mangaku mau dan menyuruh Yeo Reum membalas budi.
“Bayar
aku dengan lebih.Bagaimana jika malam ini?” kata Se Won penuh semangat.
“Hari
ini, aku sibuk, nanti kita bertemu.... Kalau begitu, permisi.” Ucap Yeo Reum
berjalan pergi dengan senyuman.
“Kalau
begitu mari kita tetapkan waktunya sesegera mungkin.” Pinta Se Won yang
terlihat ikut bahagia.
Yoon Hyuk
pergi ke cafe memesan espresso lalu duduk sambil menelp kalau akan menyerahkan
opini tertulis pada hari Rabu jadi harus melihat dan menilainya. Setelah
menutup telp Ia teringat dengan ucapan Moon Hee. “Pacarku pemilik kafe di sekitar sini. Dia
benar-benar menarik, kan?”
Seorang
pria datang memberikan secangkir espresso untuk Yoon Hyuk, lalu bertemu dengan
temanya yang sudah menunggu. Temanya mendengar kalau si pemilik cafe punya
pacar. Si pemilik mengeluh mendengarnya karena membiarkan begitu karena wanita
itua sangat menyukainya.
“Kenapa?
Kudengar dia sangat baik dan kompeten. Bukankah dia pengacara?” kata temanya.
“Lalu,
kenapa kalau pengacara?” ucap Si pria. Temanya pikir pemilik cafe jangan berkencan dengannya. Yoon Hyuk
mendengarnya.
“Aku
menghadapi gugatan dengan pemilik gedung dan
Akan menghabiskan banyak uang untuk menyewa pengacara untuk itu.
Ditambah lagi, dia membelikanku makanan dan hadiah. Dia sangat berguna.” Ucap Si pemilik.
Yoon Hyuk
akan marah tapi ternyata Moon Hee sudah ada dibelakang pria yang
membicarakanya. Si pemilik kaget, Moon Hee akhirnya memilih untuk keluar dari
cafe. Yoon Hyuk mengejarnya bertanya apakah baik-baik saja dengan wajah
khawatir.
“Aku tak
baik-baik saja...Aku sudah tahu dia tak menyukaiku. Dia selalu sibuk dan benci
ketika aku pergi ke tempat kerjanya. Itu bukan cara memperlakukan seseorang
yang di sukai.” Cerita Moon Hee sambil menangis.
“Tapi kupikir
bisa mengubah pikirannya. Ternyata aku tidak tahu perasaan dia yang sebenarnya,
aku bodoh... Aku Tak bisa mengakhiri dengan cara seperti ini... Setidaknya
harus kuberi pelajaran.” Kata Moon Hee berjalan pergi. Yoon Hyuk panik
memanggil rekan kerjanya.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar