PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 01 Maret 2019

Sinopsis Touch Your Heart Episode 8 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Yoon Seo datang menemui Tuan Yeon bertanya Masalah apa yang ingin dibicarakan. Tuan Yeon pikir Yoon Seo pasti merasa sangat sulit, Yoon Seo binggung. Tuan Yeon memberikan saputanganya, berpikir Yoon Seo bisa menangis.
“Jangan sungkan untuk menangis, silakan pakai ini...Yun Seo , kau orang bodoh. Jika sulit, seharusnya katakan padaku.” Ucap Tuan Yeon
“Kenapa menyuruhku menangis? Apa Aku bodoh? Aku tak mengerti maksudnya.” Kata Yoon Seo binggung
“Jun Seok memberitahuku semuanya. Selama ini katanya Pengacara Kwon sangat keras padamu. Kudengar dia suka memarahi, bersikap kasar, dan selalu membuatmu lembur. Alasanmu tak masuk kerja juga adalah karena kau sungguh tak tahan dengan kekejaman Pengacara Kwon.” Kata Tuan Yeon. Yoon Seo kaget.
“Akan kupecat sekarang juga jika bisa, tapi dia sangat kompeten bertentangan dengan kepribadiannya yang jahat. Dan juga, dia bertanggung jawab atas banyak persidangan. Jadi inti pembicaraanku... Dua bulan tersisa, bagaimana jika pindah ke kantor Pengacara Choi? Tanya Tuan Yeon
“Tak mau.. Pengacara Kwon tak kasar. Aku tak masuk kerja karena alasan pribadi. Pengacara Kwon tak punya kesalahan. Ini salah paham.” Tegas Yoon Seo
“Lalu kenapa kau bilang ingin menghancurkan Kwon Byeon dan melemparkannya ke lubang api?” kata Tuan Yeon. Yoon Seo kaget karena CEO-nya mengatakan hal itu pada Tuan Yeon.
“Itu waktu baru mulai bekerja di sini. Sekarang tidak ada masalah. Aku banyak belajar dari dia, dan dia sangat perhatian. Betapa aku berterima kasih padanya.” Jelas Yoon Seo menahan rasa bahagia.
“Kalau begitu Apa kedepannya kau ingin terus bekerja sebagai sekretarisnya?” kata Tuan Yeon memastikan.
Yoon Seo mengangguk. Tuan Yeon pun mengucap syukur karena merasa sangat khawatir mungkin  mengambil langkah yang sulit. Yoon Seo pun keluar ruangan. Tuan Yeon terus mengucap syukur. 



Yoon Seo kembali ke ruanganya mengeluh karena CEO Yeon mengatakan sesuatu yang tak perlu, menurutnya Hidup tanpa Pengacra Kwon  akan hampa.
“Tunggu Sebentar... Sepertinya malam ini dia senggang. Haruskah aku ajak kencan?” ucap Yoon Seo penuh semangat mencari keyword   [Restoran yang bagus untuk kencan] lalu mengubahnya "Restoran yang tak banyak orang dan menawarkan privasi." Ia pun melihat pilihan restoran yang terlihat sangat cantik dan romantis. 

Jung Rok baru saja bertemu dengan klien akan menghubunginya, Yeo Reum baru saja berjalan ke pengadilan, keduanya bertemu. Jung Rok menanyakan keadaan Yeo Reum apakah Baik-baik saja. Yeo Reum mengaku baik-baik saja dan itu berkat Jung Rok.
“Hari itu, terimakasih sudah membawaku ke UGD.” Kata Yeo Reum
“Bukan apa-apa... Maka, hiduplah dengan baik.” Ucap Jung Rok terlihat canggung.
“Kwon Jung Rok... Bukankah kita tak seharusnya canggung seperti ini? Malam ini, mari minum bir.” Kata Yeo Reum. Jung Rok menganguk. 

Tuan Lee membaca buku tentang  [BINTANG YANG KUCINTAI] sementara Moon Hee terus menatap ponselnya seperti mengharap sesuatu. Jung Rok menyapa semua rekan kerjanya,  Tuan Lee menyapa Jung Rok bertanya apakah punya bintang yang dicintai di lubuk hatinya.
Jung Rok sedikit berpikir lalu mengaku kalau punya bintang lalu masuk ke dalam ruangan. Tuan Lee pun memikirkan bintang yang ada dihatinya. Moon Hee terlihat sedih. 

Jung Rok menyapa Yoon Seo baru pulang, Yoon Seo bersemangat melihat Jung Rok akhirnya pulang, bertanya Bagaimana persidangannya. Jung Rok mengaku memenangkan sidang. Yoon Seo memujinya dan ingin membahas malam ini.
“Ah... Baru saja akan kukatakan. Sepertinya malam ini aku akan minum.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo langsung menyetujuinya dengan wajah sumringah. Jung Rok binggung.
“Aku mau minum bersama Jaksa Yoo” ucap Jung Rok. Yoon Seo kaget yang dimaksuda Yoo Yeo Reum
“Yah, karena kita menjadi lawan pada Kasus Im Yun Hee. Aku akhirnya memperburuk situasi. Kami masih berteman dalam beberapa hal, jadi lebih baik jika cepat mengakhiri ketidakakuran. Mungkinkah... Kau tak suka?” tanya Jung Rok
“Tidak, kenapa harus tak suka ? Apa salahnya minum bersama teman?” ucap Yoon Seo menahan rasa kecewa.
“Aku tahu kau akan mengatakan demikian. Lalu apa Sudah kau temukan kasus yang kuminta?”tanya Jung Rok
Yoon Seo menunjuk ke layar komputer kalau sudah dikerjakan,  Jung Rok melihat layar komputer Yoon Seo baru menyelesaikan “Reservasi” dengan polos bertanya apakah punya janji malam ini. Yoon Seo membenarkan. Jung Rok bertanya dengan siapa.
“Itu... Dengan Pengacara Dan, Aku dan dia  mereservasi restoran.” Kata Yoon Seo menunjuk Moon Hee yang lewat didepan ruangan. Moon Hee yang tiba-tiba ditunjuk terlihat binggung.
“Apa kalian berdua dekat?” tanya Jung Rok. Yoon Seo mengaku mereka  seperti teman baik, bahkan saling curhat.
“Aku senang melihatmu punya teman di sini. Aku mendukung pertemananmu.” Kata Jung Rok akhirnya pamit pergi.



Moon Hee dan Yoon Seo akhirnya duduk di restoran yang terlihat sangat romantis. Moon Hee mengaku ini kali pertamnya ke tempat seperti ini dengan wajah sumringah. Yoon Seo dengan wajah sedih mengaku  Ini kali pertamanya juga.
“Tapi, Apa kau sungguh mereservasi tempat ini untuk kita berdua? Siapa pun akan mengatakan ini tempat kencan.” Kata Moon Hee curiga.
“Tempat kencan apanya... Aku sungguh mereservasi tempat ini untuk datang denganmu.” Kata Yoon Seo.
Saat itu pelayan datang membawakan menu makanan Romantic Couple's Course Moon Hee tak percaya kalau Yoon Seo mengajaknya ke tempat seperti ini dan memesan Romentic Couple's Course, lalu berkomentar kalau Yoon Seo pasti ingin berkencan.
“Kau harus cepat cari pacar.” Ucap Moon Hee. Yoon Seo membenarkan saja dengan menahan rasa kecewa. 

Jung Rok dan Yeo Reum minum bir bersama. Yeon Seo meminta maaf karena selama ini  egois mengaku Sebenarnya, ingin memenangkan kasus ini lalu bergabung departemen kejaksaan khusus jadi Itu sebabnya menganggap kasus ini sebagai tiket ekspresnya.
“Aku fokus pada imbalan dan kehilangan apa yang penting. Tapi Aku sudah belajar. Maaf karena bersikap jahat padamu juga.” Kata Yeo Reum. Jung Rok tak ingin membahasnya.
“Karena memanggil saksi mendadak, aku menyesal.” Akui Jung Rok. Yeo Reum tak percaya mendenagrnya
“Kau menyesal, kan? Sejujurnya aku tak bisa percaya. Bagaimana bisa kau menusukku dari belakang seperti itu? Bagaimana bisa kau mengungkapkan pembunuh sebenarnya di pengadilan?” keluh Yeo Reum. 

Moon Hee tahu Yoon eo  tak masuk kantor beberapa hari yang lalu dan ingin tahu masalahnya.  Yoon Seo mengaku  hanya tak enak badan. Moon Hee berpikir karena bertengkat dengan Pengacara Kwon lagi. Yoon Seo pikir tak ada alasan keduanya harus bertengkar?
“Kenapa? Pengaara Kwon bisa sangat jahat. Sejujurnya, aku terkejut dengan tindakannya selama Kasus Im Yun Hee. Aku selalu tahu dia berhati dingin, tapi aku tak mengira dia akan seperti itu pada Jaksa Yoo. Bagaimana bisa dia membodohi cinta pertamanya?” ucap  Moon Hee.
“Apa? Cinta pertamanya?!!!” kata Yoon Seo kaget. Moon Hee pikir Yoon Seo mungkin tak tahu.
“Ini rahasia... Sebenarnya, aku dengar dari yang sekampus dengan Pengacara Kwon. Pengacara Kwon  menyukai Jaksa Yoo Yeo Reum” kata Moon Hee.
“Apa Dua orang itu pernah berkencan?” tanya Yoon Seo. Moon Hee menjawab tidak
“Dia berkencan dengan Jaksa Kim Se Won sebagai gantinya.” Ucap Moon Hee. Yoon Seo bertanya siapa Jaksa Kim Se Won.


Akhirnya Moon Hee mengangap macaroon Jung Rok, Yeo Reum dan Se Won tanpa wajah karena Yoon Seo belum mengenalnya. Ia menceritaakn kalau Ketiganya adalah teman yang sangat dekat, Kwon Jung Rok menyukai Yoo Yeo Reum, tapi Yoo Yeo Reum menyukai Kim Se Won.
“Keduanya mulai berkencan, dan Pengcara Kwon cinta pertamanya berakhir.” Kata Moon Hee.
Yoon Seo mengingat saat datang ke ruangan Yeo Reum,  Yeo Reum pikir mereke berdua itu harus makan kapan-kapan. Jung Rok dengan senyuman bahagia mengaku kalau bisa kapan saja. Yeo Reum pun senang karena Jung Rok seperti menyentuh hatinya.
Pada pertemuan keduanya, Yeo Reum mengajak makan siang dengan pasta,  Lalu Jung Rok seperti tak mau diganggu menyuruh Yoon Seo untuk kembali ke kantor duluan.
“Jadi Apa dia dulu suka padanya?” tanya Yoon Seo memastikan. Moon Hee pikir seperti itu.
“Ini hanya menurutku, tapi Pengacra Kwon  sepertinya masih menyukai Jaksa Yeo Reum, Cara dia menatapnya seperti tak biasa.”kata Moon Hee.
Yoon Seo seperti sangat marah langsung menusuk macaroon dengan garpu, Moon Hee kaget bertanya ada apa. Yoon Seo beralasan akalu Macaroon ini sangat kecil dan berpikir kalau seukuran telapak tangan. Moon Hee mengalah menyuruh Yoon Seo makan semua saja.


Jung Rok berjalan pulang menerima telp Yoon Seo mengaku  Setelah sampai rumah, baru akan meneleponnya. Yoon Seo mengajak untuk bertemu. Jung Rok bingung apakah harus sekarang. Yoon Seo mengatakan harus sekarang juag karena ada yang perlu dikatakan.
“Aku akan menemuimu, sedang di mana kau?” kata Yoon Seo. Jung Rok mengaku sudah hampir sampai rumah dan akan mengirimkan alamat.
“Apa ada masalah? Sampai datang jauh-jauh kemari. Padahal aku bisa menemuimu.” Ucap Jung Rok melihat Yoon Seo sudah menunggu didepan rumahnya.
“Pengacara Kwon.. Kudengar, kau suka Jaksa Yoo, Kau dan temanmu sama-sama menyukainya. Apa itu benar?” kata Yoon Seo. Jung Rok membenarkan.
“Kenapa mengatakannya dengan percaya diri?” ucap Yoon Se marah. Jung Rok pikir Haruskah mengatakan dengan malu-malu
“Semuanya hanya masa lalu.” Ucap Jung Rok merasa tak masalah.
“Walau begitu, meskipun masa lalu, Itu rasanya aneh untuk minum bersama wanita yang dulu kau suka. Mana ada pacar yang memahami hal itu.” Kata Yoon Seo
“Tapi sekarang kami hanya berteman.” Akui Jung Rok. Yoon Seo pikir klau hanya Jung Rok yang berpikir seperti itu.
“Kau masih baik padanya dan bahkan menemuinya. Orang lain dapat berpikir kau masih memiliki perasaan untuknya.” Kata Yoon Seo marah. 


Se Won datang memanggil Kwon Jung Rok bertanya sedang apa didepan rumah dan bertanya siapa wanita itu. Yoon Seo langsung memakai kacamatanya. Se Won menduga kalau wanita itu pacar Jung Rok. Yoon Seo pun menyapa dan membenarkannya.
“Aku teman sekamar Jung Rok, Kim Se Won.” Ucap Se Won. Yoon Seo kaget ternyata Se Won yang ada didepanya.
“Wah, senang bertemu denganmu. Aku sudah sangat ingin bertemu pacarnya. Bagaimana jika begini... Mari pergi bersama... Mari pesan ayam goreng dan minum bir.” Ucap Se Won penuh semangat.
“Lain kali. Kita akan berkumpul bersama secara formal.” Kata Jung Rok menolak.
“Kenapa harus lain kali ketika kita di sini bersama sekarang? Jangan dengarkan perkataannya. mari kita minum bir bersama... Ayo ikut. Cepat pergi.” ucap Se Won memaksa.
“Tapi dia sibuk...” kata Jung Rok menolak. Yoon Seo heran, Se Won tak peduli mengajak mereka segera masuk saja. Jung Rok akhirnya mengajak Yoon Seo masuk rumahnya. 

Yoon Seo memakai kacamata hitamnya masih menatap sinis Jung Rok yang mengambil bir dari dalam lemari es. Se Won akhirnya datang dengan dua kotak ayam goreng.  Mereka pun duduk dimeja makan, Se Won terlihat bersemangat bertemu dengan pacar Jung Rok.
“Sungguh senang bertemu denganmu. Aku penasaran siapa yang dia bicarakan.” Ucap Se Won
“Apa dia menceritakan aku?” kata Yoon Seo tak percaya. Se Won membenarkan.
“Bukankah kalian berdua ada di makan malam perusahaan? Kalian menonton film bersama. Ketika pulang, dia terus menatap tiket. Saat itulah aku tahu. Ini cinta, Ternyata karena cinta.” Kata Se Won. Yoon Seo bisa tersenyum mendengarnya.
“Diam dan makan ayammu.” Keluh Jung Rok langsung memasukan ayam ked dalam mulut Se Won.
“Kenapa? Malu? Apa kau malu? Omong-omong, bukankah tak nyaman? Kenapa masih memakai kacamata hitam?” kata Se Won
“Yah, karena mungkin kedepannya kita akan sering bertemu, kalau begitu...” kata Yoon Seo melepaskan kacamatanya.
“Kau terlihat seperti Oh Yoon Seo.” Komentar Se Won polos. Yoon Seo mengaku kalau itu memang dirinya.
“Apa Sungguh? Kau Oh Yun Seo? Dewiku, dewimu, dewi alam semesta, Oh Yoon Seo itu?” ucap Se Won. Jung Rok kaget Se Won  tahu slogan itu juga.
“Tentu saja... Tahukah kau betapa populernya dia? Iklannya selalu ada setiap kali kunyalakan TV. Bukankah pernah syuting iklan untuk merek ayam ini?” ucap Se Won dengan PD menyanyi saat iklan ayam dan Yoon Seo pun ikut menyanyi ayam “Moracana”
“Wah Daebak!.. Kupikir Jung Rok berkencan dengan sekretarisnya. Mungkinkah sekretarisnya adalah kau?” kata Se Won.
“Ahh... Ada sesuatu, dan aku setuju untuk bekerja hanya tiga bulan.” Kata Yoon Seo. Se Won bisa mengerti.
“Hei! Kau harus bersyukur karena berkencan dengan Oh Yoon Seo Si Dewi Alam Semesta. Kenapa kau membuatnya marah?” keluh Se Won. Yoon Seo senang dibela.
“Bagaimana kau tahu?”tanya Jung Rok binggung. Se Won mengaku melihat mereka berdua seperti sedang bertengkar di luar jadi sengaja keluar untuk menengahi situasi.
“Dia bodoh dalam berkencan... Yoon Seo , katakan padaku apa kesalahannya.” Kata Se Won. Jung Rok hanya bisa menghela nafas. Yoon Seo terlihat gugup.
“Ayo, silakan jangan sungkan beri tahu aku.” Ucap Se Won memancing dan berusaha untuk santai.
“Sepertinya kudengar dia masih punya perasaan pada seseorang.” Kata Yoon Seo
“Dia tahu aku dulu suka Yeo Reum Dan soal cinta segitiga kita.” Kata Jung Rok menujuk Se Won,  Yoon Seo kaget.

“Oh, kukira apa... Jika soal itu, tak perlu khawatir. Dia hanya tertarik sebentar saat kuliah. Dia bahkan tak bisa mengatakan kalau menyukainya. Itu hanya perasaan kecil. Jika dia serius, maka kita akan menjadi musuh. Bagaimana bisa tetap menjadi teman dan teman sekamar? Bukankah begitu?” kata Se Won
“Itu benar, tapi...” kata Yoon Seo seperti masih ragu. Se Won menjelaskan dari yang dilihat kalau satu-satunya wanita di hati Jung Rok adalah Yoon Seo.
“Aku belum pernah melihat dia membuka hati begitu luas kepada siapa pun.” Ucap Se Won. 
Yoon Seo seperti tak percaya, Se Won menyakinkan dan meminta Yoon Seo  berhenti marah karena sudah tahu kalau Jung Rok  sangat rewel, dan agak bodoh dan berpesan agar Yoon Seo bisa menjaganya. Jung Rok mengeluh dianggap rewel.
“Apa Kau benar-benar tak tahu? Akan kuceritakan semua padanya. Ketika masih kuliah, aku lupa mengerjakan tugasku, dan memintanya untuk membiarkanku nyontek  Lalu dia mengatakan "Aku tak akan pernah membiarkanmu menyontek, urus sendiri. Jika kau masih ingin menyontek, bayar 5.000 won per halaman."  Cerita Se Won
“Walau begitu, itu lebih baik dari yang kualami. Hari pertamaku sebagai sekretaris, aku membersihkan meja Pengacara Kwon untuknya, tapi dia bilang aku menyentuh barang-barangnya tanpa izin dan marah padaku. Dia pandai mempermalukan orang.” Cerita Yoon Seo mengadu

“Sungguh bisa kubayangkan... "Kenapa menyentuh barang-barangku tanpa izin?" Apa Seperti itu yang dikatakan?” kata Se Won dengan menarik matanya.
“Tidak... Dia menatapku dengan mata membara dan mengatakan, "Kenapa menyentuh barang-barangku tanpa izin!" Seperti itu.” Kata Yoon Seo
“Kapan aku berteriak seperti itu? Aku hanya mengatakan, "Kenapa menyentuh barang-barangku tanpa izin?" Aku mengatakannya dengan nada lembut.” Kau pasti masih salah paham.” Ucap Jung Rok membela diri.
Yoon Seo masih ingat Jung Rok  dengan suara tinggi, lalu mereka bertiga tertawa bersama sambil minum. 





Jung Rok mengantar Yoon Seo sampai rumah. Yoon Seo merasa Se Won  sungguh orang yang menyenangkan. Jung Rok membenarkan karena Se Won sangat cerdas dan Itu sebabnya populer di kalangan wanita. Yoon Seo pikir itu sebabnya Se Won  mengambil Yeo Reum darinya. Jung Rok hanya menatap sinis.
“Aku Bercanda.....” kata Yoon Seo. Jung Rok bisa tersenyum lalu bertanya apakah sekarang, hati Yoon Seo sudah baikkan .
“Yah... Saat kali pertama kudengar, aku sangat cemburu. Tapi... seperti yang kau katakan, itu semua masa lalu. Dan seperti kata Jaksa Kim Se Won , aku satu-satunya yang ada di dalam hatimu.” Kata Yoon Seo malu-malu.
“Terimakasih sudah berpikir seperti itu. Kupikir kecemburuan adalah perasaan yang paling tak perlu ada. Selama kita saling percaya, masa lalu bukanlah masalah. Jangan buang waktu, dan tetap setia pada perasaan kita saat ini.” Kata Jung Rok. Yoon Seo pun bisa tersenyum. 


Jung Rok pulang, Se Won langsung menyapanya si pencuri yang baru pulang. Jung Rok binggung tiba-tiba dipanggil pencuri. Se Won mengatkan kalau Jung Rok adlalah pencuri ketiga paling terkenal di negara mereka.
“Kesatu adalah kepiting yang diasinkan, kedua adalah Rain yang menikahi Kim Tae Hee, dan kau nomor tiga, orang yang mengencani Oh Yoon Seo. Kedepannya perlakukan dia dengan baik. Ada banyak pria yang memperhatikan Oh Yoon Seo, jika tak ingin kehilangan dia, bersikaplah baik.” Pesan Se Won
“Bagaimana melakukannya?” tanya Jung Rok binggung. Se Won hanya meminta agar Jung Rok Bersikap baik padanya.
“Jika dia menginginkan sesuatu, berikan padanya. Jika ada masalah, beri perhatian dan tunjukkan kasih sayang padanya. Hanya melakukan itu.” Kata Seo Won
“Itu tak semudah kedengarannya.” Komentar Jung Rok seperti tak punya pengalaman berkencan.
“Tadi jika bukan karena kau....” ucap Se Won. Jung Rok mengucapkan  Terima kasih lalu masuk kamar.
“Wah, aku tak percaya dia bilang itu...Sungguh cinta... Ini Cinta.” Komentar Se Won tak percaya. 


Jung Rok sudah berpakaian memakai parfum dan tak lupa mengunakan lipgloss agar bibirnya tak kering.  Se Won baru selesai mandi mengaajk Jung Rok Apa alasannya memakai pelembab bibir dan penasaran apa yang akan  dilakukan.
“Jika kau punya waktu untuk mengejekku, bagaimana jika cari rumah? Kapan kau akan pindah?” balas Jung Rok sinis
“Berhentilah sombong karena kau punya rumah.” Keluh Se Won.
“Bagaimana dengan Yeo Reum?” tanya Jung Rook. Se Won dengan banga kalau sudah tenggelam dalam ingatannya.
“Kalau begitu, silakan dapatkan dia.” Balas Jung Rok seperti tak peduli lagi dengan Yeo Reum. 

Jung Rok keluar rumah melonggo kaget melihat Yoon Seo sudah ada didepan rumah bertanya ada perlu apa kemari. Yoon Seo heran dengan pertanyaan Jung Rok karena ingin berangkat kerja dengan pacarnya, menurutnya seperti sukacita rahasia berkencan di tempat kerja.
“Tapi Kemana perginya?” kata Yoon Seo mencari sesuatu dalam saku celananya.
“Apa Kau ketinggalan sesuatu di rumah?” tanya Jung Rok. Yoon Seo membenarkan terus mencarinya.
“Kecemburuan... Aku meninggalkan kecemburuanku di rumah. Perasaan yang tak berarti itu hanya akan membuat kita semakin menjauh. Kedepannya, aku tak akan membawa kecemburuan... Kalau begitu, haruskah berangkat?” ucap Yoon Seo.
“Berikan kunci mobilnya. Kau buruk dalam mengemudi, dan membuatmu lelah... Aku tak boleh membuatmu lelah.” Kata Jung Rok mengambil kunci dari tangan Yoon Seo lalu masuk mobil.
“Astaga... Apa Dia mengkhawatirkanku lagi? Dia tak pernah bosan.” Ucap Yoon Seo tersipu malu dengan sikap Jung Rok. 


Yoon Seo menatap  cermin ditanganya, Jung Rok melihat  Cermin itu sangat kecil. Yoon Seo pikir cerminya memang terlihat lucu dan menganggap sebagai maskot keberuntungannya, karena  Pada hari membelinya, dicasting dalam perjalanan.
“Jadi aku percaya ini membawakanku banyak uang. Tapi kau tak akan membutuhkan yang seperti ini. Itu karena orang yang memegang maskot beruntung ini dan dewi keberuntungan adalah pacarmu!” goda Yoon Seo bergaya imut dengan Jung Rok. Tapi Jung Rok tak bergeming.
“Astaga, kau pandai membuat orang merasa malu.” Kelu Yoon Seo kesal memegang tanganya.
“Apa Boleh kupegang tanganmu?” tanya Jung Rok. Yoon Seo melonggo kaget.
“Kenapa bertanya seperti itu tiba-tiba?” kata Yoon Seo dan Jung Rok menarik tangan Yoon Seo memegang tanganya sambil mengemudi. Yoon Seo tersenyum bahagia. 


Tuan Yeon memberitahu semua pegawai kalau ada dua siswa sekolah hukum  akan magang di firma mulai hari ini dan menyuruh keduanya memberikan salam dan memperkenalkan diri. Si Maknea mempersilahkan seniornya lebih dulu tapi Seniornya menyuruh juniornya lebih dulu.
“Halo, namaku Lee Jong Hwa.” Ucap si Pria Maknae membungkuk dengan sopan.
“Halo, namaku Kim Pil Gi. Dan aku akan jadi pemagang yang selalu mencatat semua yang di katakan sehingga tak akan pernah melupakan semua pelajaran yang di ajarkan.” Teriak Pil Gi yang membuat semua menutup kupingnya.
“Omong-omong, Jong Hwa.. Namamu sedikit kewanita-wanitaan. Tapi tak seperti namanya, dia terlihat sangat kepria-priaan.” Komentar Eun Ji
“Benar. Dia tak setampanku, tapi yah... kau boleh juga” ucap Yoon Hyuk percaya diri. Jong Hwa hanya tersenyum berharap bisa kerjasama.
“CEO Yeon Joon Gyu. Pengacara Kwon Jung Rok  Pengacara Choi Yun Hyuk Dan Moon Hee” ucap Pil Gi. Moon Hee melotot kaget mendengarnya.
“Bagaimana kau menghafal semua nama kami?”tanya Moon Hee.
“Apa Kau sadar? Aku milihat ke home page firma hukum kita. Wajar untuk menghafal nama-nama seniornya. Bukankah begitu?” kata Pil Gi. Moon Hee pikir benar juga.
“Aku merasa sangat terhormat mendapat kesempatan untuk mengukir semua nama para senior yang cemerlang dan terhormat di otak kiri dan kananku.” Kata Pil Gi bangga
“Omong-omong, kita akan mengadakan workshop akhir pekan ini. Jong Hwa dan Pil Set?” ucap Tuan Yeon. Pil Gi meralat namanya Kim Pil Gi, bukan Pil Set.
“Ya, Pil Gi. Kau dan Jong Hwa harus bergabung dengan kami jika bisa.” Kata Tuan Yeon. Dua pegawai magang pun mengucapkan Terima kasih.


Yoon Seo baru datang meminta maaf  terlambat karena harus menjawab telepon dari klien. Dua pegawai magang melonggo dan terpesona melihat Yoon Seo yang cantik ada didepan mereka. Jung Rok menahan rasa cemburu lalu mengomel pada Tuan Yeon.
“Apa mereka sebelumnya diberitahu bahwa Oh Yoon Seo bekerja di sini?” tanya Jung Rok
“Tentu, sudah kuberitahu. Bahkan aku membuat mereka menandatangani perjanjian kerahasiaan.” Ucap Tuan Yeon lalu tak percaya kalau keduanya  benar-benar tersihir.
“Yoon Seo , tolong jaga dua pekerja magang ini... Mereka akan belajar dari kantor Pengacara Kwon” kata Tuan Yeon. Jung Rok kaget mendengarnya.
“Ya, aku akan membuatnya bekerja dengan semua orang Dan mereka bisa mulai denganmu.” Ucap Tuan Yeon. 

Akhirnya rapat selesai, Tuan Yeon mengajak Jung Rok untuk bicara diruanganya. Yoon Hyuk berkomentar pada Moon Hee kalau  pasti merasa sangat kesal dan mungkin sedang sekarat karena ingin mengajar Jong Hwa dan tahu kalau Moon Hee itu seorang fanatik pria tampan.
“Tidak perlu. Sekarang, aku punya pacar.” Kata Moon Hee lalu tersadar kalau rahasia.
“Sungguh? Kebetulan, apa pacarmu seorang pekerja sosial?” ejek Yoon Hyuk.
“Pacarku pemilik kafe di sekitar sini. Coba Lihat... Dia sungguh menarik, kan? Setiap pagi, aku pergi ke kafe dan minum Americano berukuran besar...” ucap Moon Hee memperlihatkan foto pacarnya di ponselnya.
“Maafkan aku. Itu terlalu membosankan.” Ejek Yoon Hyuk lalu bergegas pergi.
“Kau harus minta maaf. Minta maaf kubilang!” teriak Moon Hee mengejar Yoon Hyuk. 


Yoon Seo dengan gaya cantiknya akan memulai orientasi, keduanya terlihat terpana dengan kecantikan Yoon Seo sambil siap menulis. Yoon Seo menjelaskan  Ada beberapa aturan yang perlu keduanya ingat jika ingin bekerja dengan Pengacara Kwon.
“Pertama, Kalian harus datang ke kantor tepat waktu... Pengacara Kwon membenci orang yang terlambat.  Kedua. Kalian harus pulang tepat waktu. Pengcara Kwon juga membenci orang yang tak dapat menyelesaikan pekerjaannya pada jam kerja.” Ucap Yoon Seo
“Ketiga. Yang ini penting... Pengacara Kwon juga membenci orang yang menyentuh barang-barangnya tanpa izin. Ada banyak hal lain yang dia membenci. Tapi kalian dapat belajar soal itu saat bekerja dengannya. Kalian harus, dengan segala cara, pastikan tak pernah melanggar tiga aturan yang baru saja kukatakan.” Tegas Yoon Seo
Keduanya menganguk mengerti,  Yoon Seo akhirnya duduk dimeja kerjanya. Pil Gi memanggil Nyonya Oh Yoon Seo. Yoon Seo meminta agar dipanggil Sek Oh saja. Pil Gil pun ingin menanyakan sesuatu.
“Tapi bisakah aku mendapatkan tanda tangan?” ucap Pil Gi. Yoon Seo kaget seperti sudah tak biasa. P
“Aku penggemar berat...Lalu bisakah aku mengambil foto denganmu?” kata Jong Hwa
“Lalu bisakah aku menjabat tanganmu?” kata Pil Gil mencari perhatian. Jong Hwa tak mau kalah ingin mengucapkan "Hwaiting". 


Jung Rok masuk ke dalam ruangan terlihat cemburu dan menyuruh keduanya untuk segera kembali bekerja lalu masuk ruangan. Pil Gil panik melihat tatapan Jung Rok  yang benar-benar marah.
“Sepertinya dia tak menyukaiku... Tak boleh begini... Aku harus berlutut dan minta maaf.” Ucap Pil Gil panik
“Tunggu Sebentar, jangan salah paham.. Dia selalu terlihat seperti itu.” Kata Yoon Seo tersenyum bahagia. 

Yoon Seo memberikan  dokumen yang diminta. Jung Rok mengucapkan  terima kasih lalu membahas Yoon Seo pasti senang karena dua pegawai magang itu adalah penggemarnya.
“Sejujurnya, selama bekerja di sini, aku sedikit lupa bahwa sebenarnya selebriti. Tapi mendengar pujian dari mereka. Aku senang... Omong-omong, kau cemburu?”ucap Yoon Seo mengoda.
“Mana mungkin aku begitu.... Bukankah sudah kuberitahu? Kecemburuan adalah perasaan yang tak perlu. Aku juga meninggalkan kecemburuanku di rumah.” Kata Jung Rok dengan nada sinis
“Padahal cemburu juga tak apa.” Ucap Yoon Seo berbisik. Jung Rok seperti mendengar. Yoon Seo mengaku bukan apa-apa dan bergegas pamit. 

Se Won keluar dari pengadilan melihat Yeo Reum berjalan dengan sekertarisnya. Yeo Reum membahas  Sesudah selesai menanyai saksi, sepertinya juri pengadilan setuju dengan lawan mereka. Juniornya berpikir kalau Ketua marahkarena kasus ini kalah.
“Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi sampai hakim memberikan putusan akhir. Jangan takut, dan cari lagi bukti tambahan. Jika melewatkan sesuatu, kita dapat meminta untuk membuka kembali kasus ini. Jangan terlalu khawatir.” Ucap Yeo Reum.
“Terimakasih, Seonbae-nim. Sampai jumpa lagi.” Ucap Juniornya lalu pamit pergi. 

Se Won melihat Yeo Reum bisa tersenyum lalu berjalan mendekat, Yeo Reum heran Se Won menatap seperti itu. Se Won merasa  Sepertinya akhirnya Yeo Reum membali menjadi dirinya yang dulu, menurutnya mantan pacarnay tak cocok terlihat sangat lemah.
“Sudahlah... Kau harus meluangkan waktu, mari kita makan... Aku harus membalas budi.” Ucap Yoon Reum
“Kau bahkan tak ingin melihat mataku. Apa kita cukup dekat untuk makan bersama?”ejek Se Won.
“Baru kukatakan, aku hanya membalas budi... Lupakan jika tak mau.” Ucap Yeo Reum. Se Won mangaku mau dan menyuruh Yeo Reum membalas budi.
“Bayar aku dengan lebih.Bagaimana jika malam ini?” kata Se Won penuh semangat.
“Hari ini, aku sibuk, nanti kita bertemu.... Kalau begitu, permisi.” Ucap Yeo Reum berjalan pergi dengan senyuman.
“Kalau begitu mari kita tetapkan waktunya sesegera mungkin.” Pinta Se Won yang terlihat ikut bahagia. 


Yoon Hyuk pergi ke cafe memesan espresso lalu duduk sambil menelp kalau akan menyerahkan opini tertulis pada hari Rabu jadi harus melihat dan menilainya. Setelah menutup telp Ia teringat dengan ucapan Moon Hee.  “Pacarku pemilik kafe di sekitar sini. Dia benar-benar menarik, kan?”
Seorang pria datang memberikan secangkir espresso untuk Yoon Hyuk, lalu bertemu dengan temanya yang sudah menunggu. Temanya mendengar kalau si pemilik cafe punya pacar. Si pemilik mengeluh mendengarnya karena membiarkan begitu karena wanita itua sangat menyukainya.
“Kenapa? Kudengar dia sangat baik dan kompeten. Bukankah dia pengacara?” kata temanya.
“Lalu, kenapa kalau pengacara?” ucap Si pria. Temanya pikir pemilik cafe  jangan berkencan dengannya. Yoon Hyuk mendengarnya.
“Aku menghadapi gugatan dengan pemilik gedung dan  Akan menghabiskan banyak uang untuk menyewa pengacara untuk itu. Ditambah lagi, dia membelikanku makanan dan hadiah.  Dia sangat berguna.” Ucap Si pemilik. 


Yoon Hyuk akan marah tapi ternyata Moon Hee sudah ada dibelakang pria yang membicarakanya. Si pemilik kaget, Moon Hee akhirnya memilih untuk keluar dari cafe. Yoon Hyuk mengejarnya bertanya apakah baik-baik saja dengan wajah khawatir.
“Aku tak baik-baik saja...Aku sudah tahu dia tak menyukaiku. Dia selalu sibuk dan benci ketika aku pergi ke tempat kerjanya. Itu bukan cara memperlakukan seseorang yang di sukai.” Cerita Moon Hee sambil menangis.
“Tapi kupikir bisa mengubah pikirannya. Ternyata aku tidak tahu perasaan dia yang sebenarnya, aku bodoh... Aku Tak bisa mengakhiri dengan cara seperti ini... Setidaknya harus kuberi pelajaran.” Kata Moon Hee berjalan pergi. Yoon Hyuk panik memanggil rekan kerjanya.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar