PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 09 Maret 2019

Sinopsis Touch Your Heart Episode 10 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Jung Rok baru saja akan naik lift melihat Tuan Yeon yang juga sedang menunggu. Tuan Yeon menyapanya mengaku  Sudah lama bertemu dengannya berada di depan lift lagi lalu mengeluh karena Jung Rok berpikir sedang menunggunya.
“Aku menunggumu... Aku menunggu empat jam... Omong kosong macam apa ini? Aku akan menunggu Yoon Seo, bukan kau.” Ejek Tuan Yeon. 

Saat pintu lift terbuka, Yoon Seo ada didalam. Tuan Yeon terlihat bersemangat melihat Yoon Seo yang ditunggunya.  Yoon Seo dan Jung Rok saling bertatapan dengan senyuman. Tuan Yeon melihat pasangan didepan mereka saling bergandengan tangan. Jung Rok menahan senyum.
“Mereka pasangan yang kerja di perusahaan yang sama. Kulihat mereka diam-diam berpegangan tangan di atap beberapa kali.” Ucap Tuan Yeon. Jung Rok pikir itu pantas.
“Itulah Bagusnya... Merahasiakan kasih sayang dari orang-orang dan berkencan singkat di atap. Betapa menyenangkan.” Kata Tuan Yeon isi.
“Jika seiri itu, kau juga berkencanlah.” Komentar Jung Rok. Yoon Seo kaget Tuan Yeon yang belum menikah. Tuan Yeon menahan tawanya.
“Pengacara Kwon, sudah lama tak melihat tawamu.” Keluh Tuan Yeon pada Jung Rok. Jung Rok hanya menahan senyum.
“Walau ketampananku cukup untuk menikahi seseorang, namun sayangnya, aku masih lajang. Pada usia 30-an, aku sibuk membela keadilan untuk kaum lemah. Dan pada usia 40-an, aku sibuk bekerja siang dan malam untuk mengelola firma. Itu sebabnya aku masih lajang.” Kata Tuan Yeon
Yoon Seo menganguk mengertik menurutnya Tuan Yeon sangat menarik dan baik hati dan menyuruh agar mengencani seseorang dan muungkin harus mengencani seseorang di firma. Ia pikir sama seperti yang Tuan Yeon katakan kaaalau betapa mendebarkandan romantisnya berkencan di kantor. 



Tuan Yeon pun bertanya-tanya dengan siapa bisa berkencan di firma. Jung Rok dan Yoon Seo hanya menahan senyum. Saat itu para pekerja sedang berkumpul untuk sarapan bersama. Hae Ryoung mengajak mereka  makan wafel karena Yoon Hyuk sudah membelinya.
“Kelihatannya lezat. Aku sangat suka wafel.” Kata Yoon Seo. Yoon Hyuk pun menyuruh Yoon Seo agar duduk.
“Kenapa tiba-tiba beli wafel?” tanya Tuan Yeon sambil makan wafel
“Tiba-tiba teringat musim dingin yang kuhabiskan di Kanada. Hatiku membeku seperti ladang bersalju, dan apa yang hanya bisa menghangatkan tubuh dan jiwaku adalah sepiring wafel tertutup sirup maple.” Kata Yoon Hyuk seperti ingin mengambil hati Yoon Seo.
Yoon Seo hanya tersenyum lalu memuji kalau rasanya enak dan Sangat lezat. Jung Rok menatap Yoon Seo yang sedang makan lalu memberikan kedipan matanya, Yoon Seo panik karena ada banyak orang tapi Jung Rok seperti ingin membalas kedipanya.
Akhirnya Yoon Seo pun memberikan kedipan matanya, Tuan Yeon melihatnya bertanya apakah ada sesuatu masuk mata Yoon Seo. Yoon Seo gugup membenarkan sambil mengucek matanya. Tuan Yeon dan Yoon Hyuk panik langsung bergegas untuk membawa saline. Jung Rok hanya bisa menahan senyum. 



Jung Rok dan Yoon Seo akhirnya masuk ruanan. Yoon Seo dengan malu-malu mengeluh apda Jung Rok yang tiba-tiba mengedipkan mata di depan orang. Jung Rok melihat Tadi di dalam lift, Yoon Seo bilang menunjukkan kasih sayang secara rahasia itu mendebarkan dan romantis.
“Jadi itu Itu sebabnya aku melakukanya” kata Jung Rok. Yoon Seo yang malu memukul-mukul Jung Rok.
“Walau begitu kau tak bisa tiba-tiba begitu tanpa peringatan... Apa kau tahu aku sangat kaget” kata Yoon Seo sambil memukul manja Jung Rok.
“Tak boleh begini. Mulai kini, akan kumanfaatkan sisa waktuku. Sebaiknya tak kusia-siakan waktu. Akan kulakukan yang terbaik untuk membantumu.” Kata Jung Rok. Yoon Seo hanya bisa menahan malu. 

Mereka makan bersama dalam satu ruangan, Tuan Yeon pikir , ini kali pertama mereka makan siang dengan Yoon Seo. Yoon Seo mengaku  itu karena restoran biasanya banyak orang saat makan siang. Eun Ji mengerti karena banyak orang membuatnya tak nyaman.
“Apa aku salah mengajakmu makan siang?” tanya Tuan Yeon. Yoon Seo mengaku tidak.
“Tak apa jika memesan ruangan seperti ini” kata Yoon Seo. Tuan Yeoon pikir Tak banyak lauk untuk dimakan dan mengajak mereka untuk makan.
Jung Rok tiba-tiba mendorong mangkuk daging, Yoon Seo tak melihatnya lalu menerima pesan dari Jung Rok “Oh Jin Sim lihat ke depan, kudorong daging sapi rebus. Karena kau suka daging.” Wajah Yoon Seo tersenyum bahagia lalu mulai makan.
Tuan Yeon sibuk meminta air minum dan Eun Ji memberikanya. Yoon Seo berpura-pura mengeser mangkuk lalu mengirimkan pesan “Aku menempatkan ham goreng di depanmu. Karena kau punya selera anak kecil.” Jung Rok pun membacanya setelah memakannya.
“Benar, aku langsung memakannya.. Nikmati makan siangmu.” Tulis Jung Rok.
“Pengacara Kwon.. SMS siapa di tengah makan siang?” tanya Tuan Yeon. Jung Rok mengaku Klien mengiriminya SMS.
“Bahkan selama makan, kau tak bisa melepaskan gairahmu untuk pekerjaan ini. Itu sebebnya kau jadi panutanku. Aku sangat menghormatimu.” kata anak magang. Jung Rok hanya bisa tersenyum dengan wajah bangga.
“Kalian penjilat... Harusnya seimbang. Selama makan, tak boleh bekerja. Dari apa yang kulihat, dia gila kerja.” Ucap Tuan Yeon
“Benar juga. Terkadang, aku khawatir karena Pengacara Kwon terlalu banyak bekerja.” Kata Tuan Lee
“Kenapa? Apa salahnya jika dia menikmatinya? Kau benar-benar menyukai pekerjaanmu, kan?” ucap Eun Ji
“Ya, aku benar-benar suka bekerja.” Kata Jung Rok bahagia menatap Yoon Seo yang duduk didepanya. 




Yoon Seo sudah menunggu ditangga darurat, Jung Rok datang bertanya apa yang ingin dikatakan padanya. Yoon Seo mengaku  Daging sapi rebus tadi Rasanya lezat. Jung Rok heran karena Yoon Seo yang  mengatakannya di sini.
“Dalam acara TV, pasangan yang diam-diam berkencan ketemuan di tangga. Aku pun ingin mencobanya juga.” Ucap Yoon Seo bahagia.
“Jika ada waktu, maukah makan malam denganku?” kata Jung Rok. Yoon Seo senang mereka akan Kencan lalu menyetujui usulanya.
“Kalau begitu, aku akan mereservasi restoran yang bagus.” Kata Jung Rok. Yoon Seo menganguk setuju.
Keduanya saling menatap terlihat malu-malu dan akhirnya Jung Rok mendekat ingin mencium Yoon Seo tapi tiba-tiba ada pegawai yang masuk dari pintu darurat. Jung Rok langsung berteriak memarahi Yoon Seo layaknya seorang atasan.
“Cepat cetak dokumen bea cukai.” Teriak Jung Rok. Yoon Seo menganguk mengerti akan mengerjakanya dan akan pergi tapi salah jalan. Jung Rok menariknya kalau mereka harus naik ke lantai atas. 

Moon Hee membahas dengan klienya kalau pasti sudah tahu tak boleh berjudi, bahkan saat pergi ke luar negeri. Ia juga tak bisa berkata-kata dan mungkin ucapnya ini bisa terdengar terlalu kasar karena ini bukan pelanggaran pertama klienya jadi sepertinya akan sulit.
“Aku pun benci diriku yang seperti itu. Aku sangat tahu tak boleh seperti itu, tapi aku tak bisa menahan diri.” Ucap Klien.
Moon Hee menatap Yoon Hyuk berjalan didepan ruanganya, hatinya tiba-tiba berdebar-debar.
“Kenapa tak bisa menahan diri? Sepertinya kau gila.” Ucap Moon Hee. Klienya binggung.
“Sepertinya aku gila?” kata Moon Haa masih belum sadar dari ucapanya. Klienya heran Moon Hee mengatakan itu.
“Aku tak membicarakanmu... Maafkan aku.” Kata Moon Hee panik. Klienya terlihat sangat marah. 


Hae Yeong menatap ponselnya dengan senyuman bahagia. Moon Hee yang melihatnya bertanya Apa yang membuatnya tersenyum. Hae Young memberitahu kalau sudah menikmati scuba diving belakangan ini dengan teman yang ditemui lewat aplikasi.
“Aku melihat foto yang kuambil dengan mereka.” Kata Hae Young. Moon Hee memastikan kalau Hae Young bertemu teman di aplikasi. Hae Young membenarkan.  
“Di aplikasi ini, kau dapat bertemu teman yang memiliki minat yang sama. Kenapa? Apa Kau punya ketertarikan juga?” kata Hae Young
“Akhir-akhir ini aku terganggu, aku ingin memfokuskan pikiranku pada sesuatu yang lain. Apa ada orang yang menikmati ukulele? Aku sangat ingin bergabung dengan mereka.” Kata  Moon Hee. 

“Apa ada yang bicarakan ukulele? Aku punya satu yang tak dipakai, maukah kau membelinya dariku?” kata Yoon Hyuk keluar dari ruangan, Moon Hee terlihat bingung.
“Aku akan memberikan harga murah padamu dan Aku akan membawanya ke kantor segera.” Ucap Yoo Hyuk. Moon Hee pikir tak perlu. Yoon Hyuk tak peduli langsung masuk ruangan kembali.
“Ah.... Seharusnya tak seperti ini.” Kata Moon Hee binggung. 

Jung Rok dan Yoon Seo makan malam bersama, Yoon Seo bertanya  apa ini hari istimewa karena ini bukan sembarang restoran. Jung Rok tahu kalau Yoon Seo tak bisa pergi ke restoran yang banyak orang, jadi mereka hanya makan makanan dari truk mobil.
“Aku ingin membawamu ke restoran yang layak.” Jelas Jung Rok. Yoon Seo menganguk mengerti dengan senyuman.
“Tadi aku sangat kaget... Seperti yang kau tahu, biasanya kau kalem. Aku tak kepikiran, kau akan mencoba hal yang sangat beresiko di depan orang. Kau lebih berani dari yang kupikir.” Komentar Yoon Seo
“Aku juga tak tahu aku seperti itu... Kulakukan itu karena kau menyukainya. Dan Juga, seperti yang kau katakan. Aku tak ingin menyia-nyiakan waktu kita. Hanya tersisa sekitar sebulan untuk menikmati kehidupan kencan rahasia kita.” Kata Jung Rok.
Yoon Seo tak percaya mendengar ucapan Jung Rok seperti merasa tak ingin berpisah. Jung Rok memberitahu Piring Yoon Seo itu kosong. Yoon Seo kaget bertanya-tanya Kapan makan semuanya lalu merasa  benar-benar punya masalah dengan steak sambil menahan malu.
“Di atas piring besar, mereka memberi sedikit daging. Bukankah steak harusnya sekitar setengah ukuran piring? Apa Tak ada undang-undang yang terkait soal itu?” ucap Yoon Seo
“Membuat undang-undang mengenai itu akan sulit, aku terima ini sebagai gantinya.” Ucap Jung Rok menaruh daging diatas piring Yoon Seo
“Bukan karena ingin ini aku mengatakannya.” Kata Yoon Seo mengembalikanya. Jung Rok pikir tak perlu.
Yoon Seo ingin mengembalikanya. Jung Rok meminta untuk menghentikan dan makan bersama. Keduanya pun tersenyum bahagia. 



Yoon Seo mengaku  Akhir-akhir ini, hari-harinya penuh kebahagiaan dengan memiliki Jung Rok yang ada di sisinya adalah alasan terbesar. Ia mengaku  Ketika kali pertama mulai bekerja di firma, bilang pada dirinya sendiri untuk tak peduli dan bertahan di sana untuk tiga bulan.
“Tapi sekarang sangat menyenangkan, dan makan malam juga menjadi menyenangkan. Bahkan Workshop juga menyenangkan. Semuanya menyenangkan dan mengasyikkan.” Kata Yoon Seo bahagai
“Yang dikatakan CEO Yeon benar. Kau seperti Putri Ann di "Roman Holiday". Kau meninggalkan hidupmu yang penat dan menemukan kebahagiaan dengan cara sederhana.” Komentar Jung Rok
“Apa Kau pernah menonton "Roman Holiday"?” tanya Yoon Seo tak percaya
“Sepertinya kutonton di bioskop ketika penayangan film klasik. Tak begitu ingat...” ucap Jung Rok
“Bukan seperti itu... "Roman Holiday" harusnya ditonton dengan baik. Itu film yang paling kusuka. Aku punya DVD Bluray di rumah. Apa Mau nonton bareng? Besok hari Sabtu. Datanglah ke rumahku.” Kata Yoon Seo penuh semangat. Jung Rok langsung menyetujuinya.
“Tunggu sebentar... Apa yang baru saja kukatakan?” kata Yoon Seo panik karena mengajak Jung Rok ke rumahnya.
“Tunggu... Jadi Artinya aku akan ke rumah Oh Jin Sim besok.” Ucap Jung Rok juga ikut panik
“Bagaimana ini... Aku sungguh hanya ingin nonton film dengannya.” Kata Yoon Seo
“Dia memintaku untuk datang nonton film, jadi kusetujui. Bagaimana jika dia berpikiran aku ingin sesuatu yang lain?” gumam Jung Rok
“Tidak begitu, kan? Dalam situasi seperti ini, aku harus bersikap santai. Jika tidak, mungkin jadi lebih canggung.” Gumam Yoon Seo akhirnya dengan sikap sangat mengajak mereka nonton film itu besok.
“Tak pernah kubayangkan nonton "Roman Holiday".” Kata Jung Rok untuk bisa bersikap santai juga. 



Se Won melihat Jung Rok pulang bertanya apakah sudah makan malam. Jung Rok yang gugup tak menjawab langsung masuk ke dalam ruang kerja. Se Won binggung melihat sikap Jung Rok berpikir ada kerjaan yang mendesak.
“Aku tak boleh pergi dengan tangan kosong. Lalu Harus bawa apa?” kata Jung Rok akhirnya mencari keyword  [Berkunjung ke rumah pacar]
Tapi yang keluar artikel [Fantasi erotis pria muncul saat mengunjungi rumah pacar] dan untuk 19plus. Wajah Jung Rok panik melihat artikel padaha hanya akan menonton film dan lokasinya rumah Oh Jin Sim bukan bioskop.

Yoon Seo mencoba membersihkan semua rumah agar terlihat tak berdebu, lalu dengan bangag kalau semua sudah cukup bersih untuk membuat dirinya bisa  seperti orang rapi.
“Ini pertama kalinya pacar datang ke rumahku... Aku gugup!” kata Yoon Seo lalu bergegas untuk berganti pakaian. 

Jung Rok sudah membawa bunga dan juga buah tangan lalu menekan rumah Yoon Seo. Yoon Seo mendengar bel terlihat panik karena Jung Rok pasti sudah datang dan melihat wajah pacarnya di interkom malah bertanya “Siapa?” Jung Rok memberitahu kalau sudah datang. Akhirnya Yoon Seo membuka pintu rumah dengan gugup.
“Oh ya... Silakan masuk.” Kata Yoon Seo. Jung Rok pun memberikan buket bunga lebih dulu. Yoon Seo menerimanya dengan wajah gugup.
“Apa ini?” tanya Yoon Seo tiba-tiba Jung Rok memberian bungkusan lain. Jung Rok mengatakan kalau itu hadiah untuk pacarnya.
“Katamu kau mengidap insomnia. Kudengar anggur sangat membantu untuk tidur nyenyak.” Kata Jung Rok.
“Terima kasih. Aku menantikan malam ini...” ucap Yoon Seo lalu panik dengan yang diucapkanya.
“Apa Kau menantikan malam ini?” tanya Jung Rok. Yoon Seo menjelaskan kalau ingin tidur nyenyak.
“Bagaimana jika dia memikirkan yang lain?” gumam Yoon Seo panik. Jung Rok pun berharap tidur Yoon Seo nyenyak malam ini.
“Bolehkah aku melepasnya?” kata Jung Rok lalu panik karena tak menyebutkan objeknya
“Harusnya kukatakan, "Bisakah kulepas jaketku"? Kau itu pengacara. Bagaimana bisa tak memikirkan itu? Bagaimana jika dia memikirkan hal aneh?” gumam Jung Rok panik
Jung Rok menjelaskan maksunya ingin melepaskan jaketnya, dan ingin meletakan diatas kursi. Yoon Seo pun memperbolehkanya.  Jung Rok pikir Rumah Yoon Seo terlihat cantik. Yoon Seo berpikir Jung Rok melihat-lihat. Jung Rok pun setuju untuk mengurangi rasa canggung. 


Yoon Seo mengajak Jung Rok ke ruang belajar dan mengaku kalau menghabiskan sebagian besar waktunya di ruangan belajar. Jung Rok melihat Yoon Seo punya banyak buku. Jung Rok mengaku sangat suka membaca. Jung Rok memegang rak tiba-tiba melihat ada debu ditanganya.
“Siapa saja mungkin berpikir debu ini menumpuk karena bukunya tak pernah dibaca, tapi itu tak benar. Aku banyak membaca, tapi tak sering bersih-bersih. Maksudku... Aku sering bersih-bersih, tapi buku... Tidak...Ah.. Kenapa tak melihat-lihat tempat lain?” kata Yoon Seo panik. Jung Rok hanya bisa menahan senyuman bahagia

Yoon Seo pergi ke kamar tidurnya dengan bangga kalau Meja riasnya cantik. Jung Rok berdiri didepan pintu dengan gugup. Yoon Seo duduk di diatas tempat tidur mengaku Tempat tidurnya itu juga sesuai stylenya da Tipe desain ini tampak biasa, tapi sangat jarang.
“Headboard diatur dengan tepat, dan kasurnya juga nyaman.” Ucap Yoon Seo sambil melompat-lompat diatas tempat tidurnya.
“Apa ini? Kenapa kujelaskan tempat tidurku secara detail padanya sekarang? Apa maksudmu mengatakan kasur ini benar-benar nyaman? Apa Kau memintanya untuk berbaring di sebelahmu atau apa? Jangan-jangan... Dia tak menafsirkannya seperti itu, kan?” ucap Yoon Seo panik.
Saat itu Jung Rok tak sengaja menekan saklar lampu. Yoon Seo binggung karena Jung Rok yang matikan lampunya. Jung Rok pun binggung karena tiba-tiba mematikan lampu di kamar tidur lalu meminta agar sadar dan kembali menyalakan lampu mengaku Tak sengaja.
“Tentu saja, aku tahu... Lalu haruskah melihat dapur?” kata Yoon Seo mengajak Jung Rok pergi. 

Moon  Hee berbicara di telp kaalu akan mengirimkan opini tertulis pada klienya lewat email dan Jika klienya punya opini bisa silakan kirim balasan. Yoon Hyuk melihat Moon Hee datang, Moon Hee kaget ada Yoon Hyuk ada didepanya.
“Ada perlu apa pada akhir pekan begini?” tanya Moon Hee binggung.
“Ada kasus yang harus kupersiapkan. Bagaimana denganmu?” kata Yoon Hyuk. Moon Hee mengaku  masih ada kerjaan juga.
“Baguslah. Aku membawa ukulele yang ingin kuberikan kepadamu. Aku akan membawanya ke kantormu segera.” Kata Yoon Hyuk lalu masuk ruanganya.
“Apa ini?Apa Hanya kita berdua di kantor pada akhir pekan? Apa ini yang disebut takdir?” ucap Moon Hee tersenyum bahagia.
“Hei... Sadarkan kepalamu, Dan Moon Hee... Kau sudah berjanji.” Kata Moon Hee menyadarkan dirinya. 

Yoon Hyuk akhirnya masuk ruangan membawa ukulele, Moon He mengambil dompet bertanya berapa harganya. Yoon Hyuk pikir tak perlu tapi meminta agar mentraktri saja minum kapan-kapan. Moon Hee kaget karena itu artinya minum alkohol.
“Nah. Kalau begitu, ini ukulele-nya...” kata Yoon Hyuk ingin menyerahkan pada Moon Hee tapi malah berbicara pada Ukulele kesayanganya.
“Terimakasih untuk semuanya... Kau bagian dariku, dan aku bagian dari dirimu. Kau dan aku menjadi satu dan membuat harmoni-harmoni emosional. Takkan pernah kulupakan. Sebagai perpisahan, aku akan memainkan lagu yang biasa kita nikmati.” Ucap Yoon Hyuk.
Moon Hee hanya bisa melonggo lalu terpana dengan Yoon Hyuk yang menyanyi dengan merdu.  Setelah itu Yoon Hyuk meemberikan Moon Hee ukulele berpesan agar merawat baik-baik. Moon Hee menganguk mengerti.
“Apa Kau tahu cara memainkan ukulele?” tanya Yoon Hyuk
“Aku belajar sebentar waktu dulu. Aku tahu cara memainkan kunci dasar.” Kata Moon Hee mulai memainkan kunci C lalu F..
“Postur tubuhmu salah.”komentar Yoon Hyuk lalu berdiri dibelakang Moon Hee memperbaikinya. Moon Hee terlihat gugup berdekatan dengan Moon Hee.
“Kendurkan bahumu. Maka kau harus memegang ukulele dengan sangat berharga seperti bayi kecil.” Ucap Yoon Hyuk. Moon Hee makin gugup. 


Diatap gedung, Moon Hee menyanyikan lagu dengan lirik perasaanya.
“Perasaanku mulai berkembang padanya, Kuberdo'a perasaan itu tak akan menjadi cinta. Dan tatapan memilukan pada matamu saat kau menatapku... Kuharap... Aku salah... Cinta kita direstui langit... Dan tak ada orang lain..”
“Tolong! Wujudkanlah cintaku! Aku hanya ingin mencintainya! Pengacara Choi!” teriak Moon Hee sangat berharap. 

Jung Rok akhirnya duduk disofa melihat Yoon Seo sering menonton film. Yoon Seo mengaku memang sangat suka menonton film. Ponsel Jung Rok berdering, lalu meminta izin untuk mengangkatnya karena dari jaksa. Yoon Seo akan siap menyalakan filmnya dan kebingungan karena tak ada di dekat TV.
“Hei, Oppa... DVD Blu-ray tak ada, kemana perginya?” tanya Yoon Seo. Manager Gong memberitahu kalau mengambilnya untuk diperbaiki. Yoon Seo kaget mendengarnya.
“Kau harus mengatakannya sebelum kau ambil.” Kata Yoon Seo marah.
“Apa? Setiap kali ada yang rusak di rumahmu, aku selalu mengambilnya untuk diperbaiki. Kenapa sesensitif itu tiba-tiba?” keluh Manager Gong.
Yoon Seo melihat Jung Rok kembali dan langsung menutup ponselnya,  Jung Rok pikir mereka bisa memulai menonton. Yoon Seo binggung lalu mengaku Tak ada. Jung Rok binggung dan berpikir karena Yoon Seo khawatir mungkin tak menyenangkan.
“Tak apa... Aku biasanya tak nonton film, tapi karena ini adalah film favoritmu, aku bersedia menontonnya.” Kata Jung Rok
“Tidak, bukan begitu... Maksudku, pemutar filmnya tak ada. Itu Sedang diperbaiki. Aku pasti lupa.” Jelas Yoon Seo. Jung Rok menganguk mengerti. 


Keduanya duduk di sofa tiba-tiba saling menatap karena saling berdekat, Jung Rok dan Yoon Seo terlihat makin gugup dan sama-sama sedikit menjauh. Yoon Seo mengajak untuk menontonnya di laptop saja dan akan mengunduh film dengan cepat
“Tak apa.. Kau bisa  Pelan-pelan saja... Dari tadi aku penasaran ingin lihat tropi-tropimu... Bolehkah aku lihat dari dekat?” tanya Jung Rok. Yoon Seo memperbolehkanya.
Jung Rok melihat “Penghargaan Popularitas KBC. MBU Hot Issue Celebrity Award, Penghargaan Pilihan Remaja TBM, Penghargaan SBC Netizens.” Lalu berkomentar Jung Rok yang sangat banyak mendapat penghargaan.Yoon Seo dengan bangga kalau sangat banyak mendapatkan.
“Walaupun masalahnya hanya penghargaan popularitas.” Kata Yoon Seo sedih. Jung Rok pikir kenapa itu menjadi masalah.
“Aku tak pernah mendapat penghargaan untuk akting. Itu semua penghargaan popularitas, jadi agak memalukan.” Ungkap Yoon Seo
“Kenapa memalukan? Kenyataan kau populer berarti banyak orang menyukaimu. Mendapatkan hati orang-orang, itu sangat sulit. Aku sangat terkesan.” Kata Jung Rok memuji. Yoon Seo pun seperti bisa tersenyum mendengarnya,
“Tapi jika sekarang aku mendapat peran, sungguh aku akan bisa bekerja keras. Saat itu, aku tak benar-benar tahu bagaimana rasanya menyukai seseorang atau bagaimana rasanya jantungku berdebar.” Cerita Yoon Seo
“ Jadi aku tak tahu bagaimana mengekspresikan perasaan itu. Tapi sekarang... Sekarang, sepertinya aku sedikit tahu.” Kata Yoon Seo malu-malu menatap Jung Rok. Jung Rok menahan senyuman.
“Foto itu dari drama yang mana? Kau sangat cantik.” Tanya Jung Rok melihat poster besar.
“Yang itu bukan dari drama.. Tapi Iklan bar coklat yang membantu debutku. Semua coklat terjual habis gara-gara iklan ini, dan orang-orang mulai memanggilku "peri cokelat". Apa Kau tak melihat iklan ini?” keluh Yoon Seo. Jung Rok mengaku tidak.
“Tak bisa begini... Kita seharusnya tak menonton "Roman Holiday".. Ayo Kemari.” Kata Yoon Seo mengajak Jung Rok duduk bersama. 



Yoon Seo memperlihatkan iklan coklat yang menurutnya sangat cantik, Jung Rok tak bisa menutupi senyuman bahagia mengaku sangat cantik.  Yoon Seo memperlihatkan lagi iklan lain, Jung Rok pun ikut senang karena itu iklan yang membuatnya bertopang dagu. Yoon Seo pikir dirinya yang terlihat sangat elegan
“Apa aku mau lihat koleksi pemotretanku juga?” tanya Yoon Seo. Jung Rok pikir itu yang ada diatas meja. Yoon Seo membenarkan.
“Saat itu aku tak tahu, tapi aku cantik... Benar, kan?” ucap Yoon Seo memperlihatkan foto pada albumnya. Jung Rok hanya diam saja.
“Kalau diperhatikan, kenapa kau tak merespons? Apa Aku tak cantik?” keluh Yoon Seo
“Tidak. Kau cantik... Tapi, sekarang kau lebih cantik yaitu wanita yang duduk di depanku saat ini.” Puji Jung Rok. Yoon Seo tersipu malu mendengarnya.
Jung Rok meminta satu foto Yoon Seo untuk dirinya, lalu mengaku sejujurnya ingin semuanya, tapi kedengarannya tak benar dan hanya ingin mengambil yang satu ini. Yoon Seo pun setuju memperbolehkanya akan memberikan satu lagi dan Jung Rok harus memilih dengan hati-hati. Jung Rok menunjuk foto yang ada di iklan coklat. 


Mereka akhirnya duduk dimeja makan sambil meminum wine, Yoon Seo mengkau suka bau winenya. Jung Rok mengucap syukur karena menyukainya,  Tapi Yoon Seo merasa tak enak hati mengundang Jung Runtuk menonton film, tapi tak bisa menonton apa pun dan meminta maaf.
“Aku benar-benar lega karena kita tak bisa menonton film.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo terlihat binggung.
“Sejujurnya, aku tak bisa tidur sedikitpun kemarin malam Karena gugup. Memikirkan datang ke rumahmu membuatku merasa asing, canggung, dan bersemangat pada saat bersamaan.”akui Jung Rok
“Aku pun begitu. Memikirkan kau datang ke rumahku membuat jantungku berdebar-debar. Aku sudah sulit tidur karena insomnia. Tapi tadi malam, aku benar-benar terjaga sepanjang malam. Kupikir aku satu-satunya yang merasakan itu.” Kata Yoon Seo
“Ya, aku pun begitu juga. Pokoknya, aku benar-benar gugup. Tapi aku merasa jauh lebih baik sesudah banyak mengobrol denganmu saat kita melihat koleksi pemotretanmu tadi.” Jelas Jung Rok
“Itu juga sama denganku. Aku juga lega ketika mulai melihat foto-fotoku. Sebelumnya, aku tak bisa berhenti memikirkan kenyataan kau dan aku berada di rumahku. Dan itu membuatku membayangkan banyak hal. Tapi itu bukan berarti aku membayangkan sesuatu yang buruk.” Kata Yoon Seo malu
“Jika sesuatu yang buruk, apa mungkin...” kata Jung Rok tiba-tiba mendekati Yoon Seo dan langsung menciumnya
“Apa Ini maksud perkataanmu?” tanya Jung Rok. Yoon Seo terdiam dan bingung. Jung Rok pikir kalau memang bukan itu makan ciuman yang lain dan menciumnya lebih dalam lagi. 




Yoon Seo bangun pagi dengan baju pink terliat sangat bersemangat menerima telp dari Manager Gong yang akan datang telat.  Ia ingin tahu Berapa lama dan meminta agar menghubungi jika sudah sampai.
“Aku bersenang-senang dengan Pengacara Kwon tadi malam. Apa ini sebabnya orang menikah? Apa pun yang dilakukan jika bersama terasa menyenangkan?” ucap Yoon Seo terlihat bahagia. 

Se Won menonton berita di TV “Lee Gang Joon, mantan direktur Jeguk Entertainment yang ditangkap dengan tuduhan narkoba, kembali sebagai wakil presiden Jeguk Holdings, perusahaan induk Grup Jeguk. Seluruh grup akan ditata ulang karena dia akan mengawasi berbagai anak perusahaan. Beberapa mengkritik bahwa kembalinya terlalu dini.”
Se Won teringat saat berbicara dengan Jung Rok memberitahu  Wakil Presiden Lee Gang Joon dari Jeguk Group terkenal terlibat dalam kasus narkoba dengan seorang aktris dan namanya Oh Yoo Seo. Jung Rok seperti dulu tak begitu tertarik.
“Dia menguntit Oh Yun Seo, karena Yun Seo tak menerima cintanya. Jadi dia memanggil narkotika untuk menjebaknya atas tuduhan narkoba.” Ucap Se Won. 

Se Won kembali menonton TV melihat  Jeguk Group berjanji untuk menerima semua kritik dan Lee Gang Joon lalu buru-buru mematikan TV karena Jung Rok keluar dari ruangan lalu bertanya apakah sudah bersiap kerja.
“Memangnya jam segini mau kemana lagi aku pergi?” keluh Jung Rok seperti Se Won hanya basa-basi lalu pamit pergi.
“Itu... Tak ada masalah dengan Oh Yoon Seo, kan? Aku bertanya hanya karena penasaran. Bagaimana kabar dewi alam semesta?” tanya Se Won dengan wajah panik.
“Dia baik-baik saja...Kau harus berangkat bekerja juga.” Kata Jung Rok. Se Won menganguk mengerti. 

Manager Gong menerima telp dari CEO Yeon kalau melihat berita juga bahwa Lee Gang Joon kembali ke Korea dan melapor Belum ada hal yang tak biasa. Tapi menurutnya Yoon Seo tahu karena tak pernah menonton berita lalu bergegas menutup telp karena Yoon Seo sudah keluar dari rumah.
“Ada apa? Panggilan dari siapa yang tiba-tiba kau akhiri?” tanya Yoon Seo saat masuk mobil.
“Apa? Aku tak melakukan hal semacam itu... Tapi Yoon Seo...” ucap Manager Gong ragu. Yoon Seo bertanya ada apa.
“Belakangan ini tak ada apa-apa, kan? Apa Ada yang mengintai di sekitarmu atau mengikutimu?” tanya Manager Gong
“Tunggu Sebentar. Kenapa tiba-tiba menanyakan itu?” tanya Yoon Seo binggung.
“Memangnya Kenapa lagi? Kau Oh Yun Seo! Kau sangat cantik sehingga aku selalu khawatir.” Kata Manager Gong memastikan.
Yoon Seo memastikan lebih dulu kalau Hari ini terlihat cantik, Manager Gong pkir seperti biasa Yoon Seo cantik dan akhirnya mereka pun segera berangkat.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar