PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Jung Rok
bertemu dengan seorang klien, Si pria mengaku
sangat kecewa dan Tak apa baginya menerima kritik yang adil Tapi, mereka
bilang, takkan makan macaroon yang dijualnya
bahkan jika di bayar dan mengaku para pembelinya sakit perut sesudah
memakannya.
“Bagaimana
bisa menghadapi kebohongan itu sampai akhir? Masalah power blogger dan semua
orang yang meninggalkan komentar di postingan dapat dituntut, kan?” ucap Si
Pria.
“Tentu
saja. Kau dapat menuntut mereka atas penyebaran informasi palsu dan fitnah. Terlebih
dahulu kau harus ajukan keluhan. Dan pada saat bersamaan, korban juga dapat
mengajukan gugatan ganti rugi terhadap pelaku.” Jelas Jung Rok
“Aku
bermimpi buruk setiap hari.” Akui Si pria. Jung Rok mengaku datang untuk menghormati para selebriti yang
dilihat di TV.
“Aku
penasaran bagaimana mereka bisa bertahan dengan semua komentar jahat di
internet. “ jelas Jung Rok
“Omong-omong,
sekretarismu pasti sangat suka macaroon.” Komentar Si pria melihat Yoon Seo
yang terlihat terkesima dengan macaroon.
“Silakan
kirimkan screenshot dari komentar yang menurutmu bisa menjadi masalah. Lalu
Akan kukirim petisi sesudah selesai menulisnya. Dan jika hanya itu, aku akan
langsung mengurusnya.” Ucap Jung Rok. Si pria menganguk mengerti.
Yoon Seo
tak percaya melihat maccaron yang banyak dalam kotak lalu mengucapkan Terima
kasih karena sudah membelikannya
sebanyak ini dan karena Jung Rok akan makan banyak macaroon. Jung Rok
mengatakan Yoon Seobisa memakannya dan memberikannya pendapat yang objektif.
“Lihat
apa itu cukup buruk sampai orang berkomentar keras soal itu.” Kata Jung Rok
“Apa itu alasanya
kau membawaku? Untuk mencicipi macaroon? Baiklah. Kau bisa mengandalkanku. Aku
sangat suka macaroon.” Kata Yoon Seo bahagia
“Tapi
sekeras apa pun kau suka, Apa kau sungguh berpikir bisa makan semuanya
sendiri?” tanya Jung Rok menahan tawa.
“Aku tak
akan makan ini sendirian. Hanya akan makan satu dan berbagi sisanya dengan
semua orang di firma. Aku wanita yang setia.” Ucap Yoon Seo bangga.
“Bukan
hanya setia, kau juga menarik dan ramah.” Puji Jung Rok pada pacaranya.
“Wahh..
Siapa kau? Pengacara Kwon-ku bukan orang yang bisa bicara manis... Ayo Kubilang,
siapa kau?” ucap Yoon Seo mengoda. Jung Rok langsung cemberut. Yoon Seo mengaku
kalau hanya bercanda.
“Karena
kau bicara semanis itu, maka aku tak bisa kupercaya. Kedepannya, sering-seringlah
mengatakannya.” Pinta Yoon Seo. Jung Rok menganguk setuju.
“Tapi, Apa
kau tak makan macaroonnya?” tanya Jung Rok. Yoon Seo akan mulai makan dan ingin
memilih yang mana akan dimakan.
“Nama-nama
macaroonnya sangat menarik. Yang ini "Rasa yang tak bisa di tolak hati,
macaroon mocha" Lalu yang ini "Lezat dan cantik, cokelat
macaroon". Sedangkan "Rasa ciuman, mint macaroon". Ucap Yoon Seo
lalu terdiam.
Ia
bertanya-tanya "Rasa ciuman", seperti apa rasanya lalu teringat saat
Jung Rok menciumnya dan tersipu malu. Jung Rok hanya terdiam menahan tawanya.
Yoon Seo
sampai di kantor menyapa semua pegawai menawarkan macaroon memberitahu kalau
Jung Ro yang membelikanya jadi bisa mengambil yang mereka inginkan. Hae Young
mengataakan mau yang strawberry. Tuan Lee ingin makan yang coklat.
“Aku,
Earl Grey. Aku akan memakannya.” Kata Eun Ji lalu menyuruh Yoon Seo agar makan
yang "Rasa ciuman, mint macaroon".
“Ya
ampun, aku tak ingin mencium siapa pun.” Kata Yoon Seo panik, Semua melonggo
binggung. Yoon Seo malu langsung bergegas masuk ruangan.
Jung Rok
berada diluar ruangan, Yoon Seo bertanya apakah membutuhkan sesuatu. Jung Rok
mengatakan Mulai sekarang tak akan bertanya. Yoon Seo melonggo kaget teringat
saat Jung Rok menciumnya lalu berkata “Kau
bilang aku tak harus bertanya.”
“Apa Kau
tak akan bertanya? Di sini?” ucap Yoon Seo panik. Jung Rok membenarkan.
“Aku selalu
memeriksa apa kau memberikan vonis dengan benar. tapi tak akan lagi karena kau
selalu melakukan pekerjaan dengan baik.” Jelas Jung Rok. Yoon Seo menghela
nafas karena ternyata dugaanya salah.
“Astaga,
aku lelah. Aku butuh secangkir kopi.” Ucap Yoon Seo malu akhirnya keluar dari
ruangan.
“Sudah gila!
Walau bagus tapi tak benar. Apa yang kau bicarakan? Bagus apanya? Yah, aku tak
bisa bilang tak bagus... Sial! Terserah... Ini tempat kerja yang sakral.... Oh
Yoon Seo... Mari fokus bekerja saja... Fokus. Fokus!” ucap Yoon Seo berbicara
sendiri.
Yoon Seo
masuk ruangan Jung Rok memberikan bahan yang diminta. Jung Rok menerimanya. Yoon Seo menjelaskan
Seperti yang dikatakan bosnya bahkan Komentar kebencian itu bukan main
menurutnya Macaroon itu berkualitas baik, tapi orang bicara buruk soal itu hanya
karena mereka marah.
“Beberapa
bahkan menulis kebohongan soal bosnya tak pernah bekerja di toko roti Jerman.
Si Bos pasti benar-benar kesal. Sebelumnya, banyak yang menulis komentar
kebencian padaku, aku paham betul perasaannya.” Cerita Yoon Seo
Yoon Seo
teringat dengan kalimat "Mari jangan pedulikan, Mari tetap tegar" dan
mengaakan pada diri sendiri ratusan-ribuan kali.
“Namun,
beberapa komentar menusuk hatiku. sampai sekarang masih belum terlupakan, dan
mereka menikamku dari waktu ke waktu.” Cerita Yoon Seo
“Kenapa
tak menuntut mereka?” tanya Jung Rok terlihat kesal.
“Sebenarnya
aku sudah melakukannya. Kutemui mereka, dan mereka adalah siswa atau orang tua
yang memiliki anak. Menuntut mereka sepertinya tak benar. Jadi Kubatalkan tuntutan
sesudah mereka berjanji untuk tak mengulanginya lagi.” Ucap Yoon Seo
Yoon Seo
keluar ruangan karena telepon berdering dimejanya, Jung Rok pun bertanya-tanya Seberapa
brutalnya komentar kebencian itu lalu mencari keyword “Oh Yun Seo” dan keluar berita ["Selebriti Top Oh Yun
Seo Dipertanyakan soal Penggunaan Narkoba"]
“Tuntut
sekarang juga!” ucap Jung Rok keluar dari ruangan. Yoon Seo binggung soal apa.
“Aku mencari
komentar yang ditulis tentangmu. Bukan sekedar komentar kebencian. Itu
kejahatan. Mereka harus tahu apa yang mereka lakukan dengan menulis hal-hal
jahat seperti itu. Dan Juga, mereka harus dihukum berat...Jadi sekarang juga...”
kata Jung Rok marah dan Yoon Seo hanya bisa tersenyum.
“Kenapa
tertawa? Sekarang aku serius.” Tegas Jung Rok. Yoon Seo mengaku menyukainya.
Jung Rok bingung.
“Apa yang
kau sukai?” tanya Jung Rok. Yoon Seo tahu kalau Jung Rok biasanya tanpa emosi.
“Kau
biasanya seperti itu, sekarang kau marah karena apa yang terjadi padaku
seolah-olah terjadi padamu.”ejek Yoon Seo
“Mulai
sekarang, masalahmu adalah masalahku.”tegas Jung Rok membela Yoon Seo sebagai
pasanganya.
“Aku
baik-baik saja...Terima kasih sudah peduli.” Kata Yoon Seo menepuk pundak Jung
Rok
“Oh Jin
Sim-ssi, bagaimana kalau makan malam...” teriak Moon Hee lalu melongo kaget
karena tangan Yoon Seo ada di pundak Jung Rok.
Yoon Seo
panik langsung mendorong Jung Rok, lalu berteriak marah kaalu sudah mengerti,
tentang Preseden akan mencarinya. Jung Rok terdiam dan terlihat shock. Yoon Seo
mengeluh Jung Rok yang terus memberitahuku soal itu
“Wah,
waktuku pasti tidak tepat... Akan kubiarkan kalian mengurus masalah kalian.”ucap
Moon Hee. Jung Rok menganguk. Moon Hee akhirnya keluar dari ruangan.
“Pengacara
Kwon, Apa kau baik-baik saja?” tanya Yoon Seo mendekati pacarnya. Jung Rok
mengaku baik-baik saja.
“Maafkan
aku... Aku berimprovisasi agar kita tak ketahuan. Bahkan aku berakting sedikit.”
akui Yoon Seo
“Benar.
Aku memuji pemikiran cepatmu dan Kau juga lumayan bertenaga.” Komentar Jung Rok
tak percaya merasakan kekuatan Yoon Seo.
Jung Rok
mengemudikan mobil berkomentar kalau Kelihatannya aktor menjalani kehidupan
yang glamor, tapi pasti sangat stres menurutnya Komentar yang mengerikan harus
dianggap sebagai bahaya. Yoon Seo pikir walaupun seperti itu punya lebih banyak
momen menyenangkan.
“Naskah
yang mengasyikkan membuat hatiku berdebar. Berada di lokasi yang sibuk
membuatku merasa seperti hidup. Ketika pekerjaanku diterima dengan baik, maka
aku merasa bersyukur.” Cerita Yoon Seo
“Sebagian
besar ingatanku adalah insiden bahagia. Ada acara yang kugarap disebut
"Signal". Itulah yang paling kuingat. Aku harus mengeluarkan sisi
baru yang tersembunyi di dalam diriku. Sepertinya kuingat itu karena menantang.
Aku menyukai semua proyek yang kukerjakan.” Ungkap Yoon Seo.
“Namun,
kau tak akan tahu karena tak pernah nonton drama.” Komentar Yoon Seo. Jung Rok
tak bisa komentar lalu harus menerima telepon.
“Ya, ini
Kwon Jung Rok... Aku di luar sekarang, tapi akan kukirimkan dokumen itu segera
sesudah kembali. Tentu saja.” Ucap Jung Rok lalu menutup telpnya.
“Apa kau
harus kembali ke kantor?” tanya Yoon Seo. Jung Rok membenarka.
“Lalu
kenapa kau keluar kantor?” tanya Yoon Seo heran. Jung Rok mengatakan karena ingin mengantar
Yoon Seo pulang.
Yoon Seo
tak percaya mendengarnya, karena Jung Rok itu tak perlu melakukanya. Ia lalu
berpikir Ini pasti alasan orang berkencan Karena punya orang yang
mengkhawatirkan dan menurutnya sangat bagus. Jung Rok pun hanya bisa tersenyum.
Jung Rok
kembali ke kantor menyelesaikan tugasnya lalu teringat dengan ucapan Yoon Seo “Ada
acara yang kugarap disebut "Signal". Itulah yang paling kuingat.
Namun, kau tak akan tahu karena tak pernah menonton drama.”
Akhirnya
Jung Rok kembali mencari keywor dan menemukan cerita drama Yoo Seo "Seorang wanita
menjadi perencana asuransi di Signal Insurance." Dia mengubah hidupnya sesudah
menjadi wiraniaga top."
Yoon Seo
berakting menerima telp dari Lee Jae Ha, bertanya Apa yang sebenarnya terjadi
pada tahun 1997 dengan wajah panik mengaku tak tahu klienya itu menjalani
operasi usus buntu. Namun, asuransinya tak mencakup pengeluaran aktualnya.
Jung Rok
menonton akting Yoon Seo seperti sangat terkesima, lalu melihat akting Yoon Seo
yang marah pada pacarnya karena menemui
wanita ketika berkencan dengannya. Jung Rok tersenyum dan melihat wajah Yoon
Seo berjalan di carpet merah layaknya seorang selebriti.
Ia
melihat iklan Yoon Seo memperlihatkan minum kopi dengan tangan bertopang dagu.
Jung Rok mengikutinya seperti keduanya saling menatap dengan senyuman bahagia.
Saat itu
Yoon Seo tiba-tiba datang, Jung Rok malu buru-buru menurunkan tanganya.Yoon Seo
melihat Jung Ro lebih terkejut daripada yang dipikirkan dan merasa kalau itu
makanya tak memberitahu lebih dulu. Jung Rok pun bertanya kenapa Yoon Seo
datang selarut ini.
“Ta-da...
Aku datang bawakan camilan malam. Jam segini waktu perut tersa lapar dan aku
ingin melihat bagaimana kabarmu tanpaku. Selin itu Juga, aku juga
merindukanmu.”akui Yoon Seo. Jung Rok tiba-tiba mendekat dan langsung mencium
Yoon Seo.
“Apa yang
membuatmu serius seperti itu?” tanya Yoon Seo malu-malu.
“Aku
sedang menonton dramamu... Kau terlihat luar biasa.” Akui Jung Rok.
“Benar,
kan? Aku unik, kan? Aku sadar, tak ahli berakting, tapi aktingku juga tak
terlalu buruk.”kata Yoon Seo. Jung Rok membenarkan.
“Kedepannya
jika lihat komentar itu, kau tak perlu berkecil hati. Karena mereka tak benar
sama sekali.” ucap Jung Rok menyakinkan.
“Itu
maksudku... Kedepannya jika kau melihat komentar seperti itu, arahkan jempol ke
bawah.” Kata Yoon Seo. Jung Rok menyetujuinya dan menatap pacaranya.
“Kenapa
menatapku seperti itu?” tanya Yoon Seo heran. Jung Rok pikir melihat Yoon Seo
sampai setegar jadi ingin tahu seberapa hatinya terluka.
“Selama
ini kau melewati masa sulit. Kau sungguh mengatasinya dengan baik..” kata Jung
Rok lalu memeluk erat Yoon Seo. Yoon Seo terlihat senang karena memiliki Jung
Rok.
Esok hari
Yoon Seo
sedang mengetik di ruangan. Eun Ji masuk ruangan mengetajui pengacara Kwon
masih belum kembali dan mengajak untuk Bergabunglah makan siang dengan mereka.
Yoon Seo terliaht binggung tapi berpikir
hanya akan menunggu dan makan siang dengan Jun Rok yang akan segera kembali.
“Jika kubilang
sudah makan sendirian, dia mungkin berpikir aku tak setia.” Ucap Yoon Seo
“Aku
mengerti. Nikmati makan siangmu.” Kata Eun Ji. Yoon Seo pun meminta Eun Ji
menikmati makan siangnya lalu bertanya-tanya kapan Jung Rok kembali
Tuan Yeon
melihat Pangsit ini rasanya sungguh luar biasa dan akan menaruh ke dalam
mangkuk tapi terkena wajah Yoon Hyuk. Yoon Hyuk
mengeluh karena kuah panasnya mengenai wajahnya lalu meminta Lain kali
mereak harus mengecualikan kuah panas
seperti ini dari menu makan siang.
“Bagaimana
jika wajah tampanku ada luka bakar hanya karena panci rebusan pangsit? Itu
namanya, ceroboh.” Kata Yoon Hyuk. Tuan Yeon mengeluh dengan ucapan Yoon Hyuk.
“Pengacara
Dan, Apa kau mau bicara? Katakan.” Ucap Tuan Yeon. Moon ee terliha bingung.
“Aku tahu
kau membenci Pengacara Choi, Jadi jangan menahan diri dan kritik dia
sepuasnya.” Ucap Tuan Yeon
“Kapan
aku bilang membencinya?” komentar Moon Hee mengelak dan buru-buru makan. Tuan
Yeon kembali mengambil kuah dan Yoon Hyuk menaruh kembali di mangkuk.
“CEO, kau
harus berhenti makan pangsit. Ada total 8 pangsit, dan orang-orang punya jatah
2. Kau sudah memakan semua jatahmu.” Ucap Yoon Hyuk
“Kenapa
sangat pelit padahal cuma pangsit? kata Tuan Yeon
“Kita
bisa memesan lebih banyak. Haruskah kita memesan lagi?” Tapi Sepertinya butuh
waktu untuk memasak pangsit.” Komentar Eun i
“ Kita tak
punya waktu untuk menunggu. Pengacara Choi , biarkan aku makan jatahmu.” Kata
Tuan Yeon. Yoon Hyuk menjatuhkan kembali mandu.
“Tidak
boleh... Aku suka pangsit di restoran ini. Aku tak akan pernah memberikan
pangsitku kepadamu, Karena rasanya
terlalu luar biasa.”tegas Yoon Hyuk.
Moon Hee
menatap Yoon Hyuk teringat saat membela dirinya mengatakan “ Aku tak akan
membiarkanmu mengambil seseorang seperti dia dariku. Karena dia terlalu hebat.”
Yoon Hyuk pun memakai celemek dengan bangga kalau harga pakaianya itu malah.
Tuan Yeon
mengeluh mendengarnya, Moon Hee melihat Yoon Hyuk mengunakan celemek teringat
saat tak sengaja melihat otot berotot milik Yoon Hyuk dan memegang pipinya
“Ada apa Pengacara
Dan? Kenapa memegang pipimu seperti itu?” ucap Tuan Yeon. Moon Hee panik.
“Apa kau
sakit gigi? Apa Gigimu busuk? Jika sakit, kau harus bergegas dan pergi ke
dokter gigi.” Kata Tuan Yeon. Moon Hee mengaku tak seperti itu.
“Apanya
yang tidak? Kau jelas terlihat sakit gigi. Biasanya kau juga bukan orang yang
ceria, dan jika terus cemberut seperti itu, klienmu akan merasa tak nyaman. Jika
sakit, pergi ke dokter gigi.” Kata Tuan Yeon.
“Sudah
kubilang, bukan sakit gigi!” ucap Moon Hee tak ingin malu didepan Yoon Hyuk.
Tapi Yoon
Hyuk terlihat santai, Moon Hee yang gugup memilih makan salad dengan banyak.
Tuan Yeon pikir Moon Hee sangat suka salah lalu memberikan pada rekan kerjanya.
Yoon Seo
di ruang memikirkan menu makan siang dengan Jung Rok meulai dari bulgogi,
jjajangmyeon, lalu Sup kimchi dan nasi dan pindah ke menu italia yaitu Pizza.
Ia pikir semua menu sangat enak untuk dimakan dan menatap ke jam dinding.
“Astaga,
waktu makan siang hampir berakhir. Kapan dia kembali?” keluh Yoon Seo lalu
bersemangat melihat Jung Rok yang menelp.
“Ya, Pengacara
Kwon Kapan kau... Apa Kau akan terlambat?” ucap Yoon Seo sedih
“Ya,
obrolan ini lebih lama dari yang kukira. Jadi Aku akan makan siang di sini dan Kau
juga harus pergi makan siang.” Kata Jung Rok. Yoon Seo mengajuk mengerti dan
menahan rasa kecewa.
“Tadi
harusnya ikut Pengacara Yang makan siang.” Keluh Yoon Seo.
Sek Yeo
Reum mengaku rasanya terasa kenyang dan mersa
supnya agak asin hari ini. Rekan kerjanya pikir Sek Yeo Reum itumakan
dua mangkuk nasi, jadi berpikir punya nafsu makan yang besar. Sek Yeo Reum
menegaskan makan dua mangkuk karena
supnya terlalu asin.
“Aku
menetralkan rasa asin dengan nasi.” Kata Sek Yeo Reum membela diri.
“Harusnya
kau minum air putih. Siapa yang mencampur lebih banyak nasi?” ejek Rekan
kerjanya.
Yeo Reum
hanay bisa tersenyum melihat rekan kerjanya adu mulut, lalu melihat botol
minuman dengan note [Kudengar teh dandelion bagus untuk gastritis Minumlah ini,
bukan kopi. Omong-omong, kapan kau akan membalas budi?]
Ia
tersenyum melihat pesan dari Seo Won lalu mulai minum, dengan senyuman bahagia.
Seo Won
sedang rapat dengan Jaksa Lee, membahas Di antara barang-barang yang mereka
sita, tidak ada "Smoking Gun" yang bisa membuktikan tuduhannya. Jaksa
Lee pikir Jika seperti ini, permintaan untuk
memperpanjang masa penjara Jung Ji Ho sepertinya tidak akan diterima.
“Ketika
Jung Ji Ho ditangkap karena perjudian ilegal di luar negeri, perusahaannya mungkin
mengulurkan tangan padanya. Ini tidak sepenuhnya tak terduga. Jaksa Choi Yoon
Su adalah pakar di bidang ini.” Kata Seo Won
“Apa Kau
kenal Jaksa Choi Yoon Su dengan baik?” tanya Jaksa Lee. Seo Won mengaku
mengenalnya.
“Kami
bekerja bersama di departemen kejaksaan khusus. Dulunya dia adalah jaksa
penuntut terbaik di negeri ini. Sekarang, dia hanya seorang pengacara yang
melakukan pekerjaan kotor untuk konglomerat. Omong-omong, kerja bagus jadi Aku
akan mengurus sisanya.” Ucap Seo Won
Jaksa Lee
menganguk mengerti, Seo Won membaca pesan di ponselnya “Bagaimana dengan makan malam minggu depan? Akan
kubayar saat itu.” Wajahnya langsung
tersenyum bahagia. Jaksa Lee bertanya apa yang membuat Seo Won tersenyum dan
ingin tahu siapa yang mengirimnya pesan.
“Yeo
Reum.” Ucap Seo Won. Jaksa Lee terlihat kaget dan binggung. Seo Won akhirnya
menatap dengan wajah serius.
“Karena
sedang membahas masalah ini, mari kita perjelas. Aku masih punya perasaan pada
Yoo Yeo Reum. Dan di hatiku tak ada wanita selain Yoo Yeo Reum.” Tegas Seo Won.
Jaksa Lee terlihat shock.
“Jadi
mulai sekarang, jangan melewati batas. Aku tak ingin kehilangan junior kompeten
yang pandai. Oke?” kata Seo Won. Jaksa Lee hanya bisa terdiam.
Yoon Seo
memberikan materi yang diminta pada Jung Rok diruangan. Jung Rok pikir Yoon Seo sudah waktunya jadi
sebaiknya pulang. Yoon Seo mengerti dan perutnya tiba-tiba berbunyi, lalu
mengaku karena tak makan siang. Jung Rok binggung karena Yoon Seo tak makan
siang.
“Memangnya
Kenapa lagi? Aku ingin makan bersamamu, jadi aku menunggu. Tapi tiba-tiba kau
menelepon berkata akan terlambat. Jadi aku hanya minum teh air mata.”komentar
Yoon Seo menyindir.
“Kalau
begitu, harusnya kau makan sendirian.” Komentar Jung Rok.
“Kau Tahu
sendiri! Aku tak bisa makan sendiri.”keluh Yoon Seo. Jung Rok heran Yoon Seo
yang tak bisa makan sendirian
“Pengacara
Kwon, kau pasti lupa karena aku selalu di sisimu, dan melihatku setiap hari. Dulu
aku selebriti. Jika makan sendiri, aku mungkin akan mendapat masalah. Dan aku
adalah bintang top yang tak punya waktu untuk makan sendirian.” Ucap Yoon Seo
“Tapi
sekarang 'kan bukan.” Kata Jung Rok. Yoon Seo kesal mendengarnya.
“Itu
benar, tapi... Tiba-tiba tak bisa melakukan sesuatu yang belum pernah kulakukan
sebelumnya. Aku enggan karena mungkin terlihat menyedihkan jika makan
sendirian. Pokoknya, sulit bagiku.” Ucap Yoon Seo
“Kau
pasti lapar. Mari cari makan dulu.” Ajak
Jung Rok. Yoo Seo pikir itu ide bagus dan akan siap-siap terlebih dahulu
dengan penuh semangat.
Mereka
pergi ke sebuah restoran, Yoon Seo heran kalau ini tempat yang ingin
direkomendasikan Jung Rok padanya dan beprikir kalau ini restoran terkenal.
Jung Rok poikir Bukan restoran terkenal tapi restoran pribadi. Yoon Seo binggung yang
dimaksud Restoran pribadi.
“Ya... Semua
kursi dipisahkan oleh partisi seperti ruang baca, jadi tak akan tahu siapa yang
duduk di sebelah, atau apa yang mereka makan. Ini tempat yang sempurna untuk
belajar makan sendirian.” Kata Jung Rok
“Tunggu.
Tunggu sebentar.... Kau bilang Belajar cara makan sendiri? Kenapa harus makan
terpisah padahal datang ke sini bersama? Apa alasannya?” ucap Yoon Seo
“Kau perlu
berlatih terlebih dahulu, barangkali harus makan sendiri saat aku tak ada.”
Kata Jung Rok
“Walau
begitu, aku benci makan sendirian.” Kata Yoon Seo. Jung Rok pikir Jika tak bisa
makan sendiri, maka tak ada yang bisa dilakukan Yoon Seo sendiri.
“Aku akan
membantumu, mari berlatih perlahan.” Kata Jung Rok. Yoon Seo cemberut dan
mengikutinya.
Jung Rok
dan Yoon Seo masuk ke restoran dan duduk berjauhan. Yoon Seo binggung kenapa
Jung Rok duduk jadi meminta agar duduk disampingnya. Jung Rok beralsan Agar Yoon Seo berpikir
seperti sedang sendirian. Yoon Seo pun tak bisa berkata-kata dan akhirnya pesan
pun datang. Jung Rok akan makan tapi pesan masuk ke ponselnya.
Yoon Seo
mengirimkan “Pengacara Kwon, apa mau pangsit?” Jung Rok melihat Yoon Seo yang
memegang pangsit lalu membalas pesannya “Anggaplah seperti sedang sendirian dan
fokus pada makananmu.” Wajah Yoon Seo makin cemberut membaca pesan Jung Rok.
“Sejujurnya,
aku sangat canggung. Aku sungguh tak tahu harus melihat ke mana. Kupikir
mungkin akan lebih tak aneh jika aku mengirim sms sambil makan.” Balas Yoon Seo
“Itu
hanya akan membuat makanmu lebih lama. Jadi mari bicara nanti. Fokuslah pada
makananmu.”tulis Jung Rok
Akhirnya
mereka mulai makan, Yoon Seo tiba-tiba datang ke meja Jung Rok. Jung Rok
menyuruh agar Yoon Seo fokus makan saja. Yoon Seo mengaku bukan itu tapi hanya
ingin memint Jung Rok untuk mengambil fotonya makan sendirian.
“Ini
sangat berarti bagiku, jadi aku ingin mengabadikannya. Kau harus Jadikan tampak
seperti foto paparazzi.” Ucap Yoon Seo.
Jung Rok
akhirnya mengambil foto dengan seolah-olah paparazi dan Yoon Seo berpura-pura
tak tahu ada yang mengambil gambarnya.
Tuan Lee
berjalan halte bus, Eun Ji menyapa Tuan Lee yang pulang larut. Tuan Lee mengaku
ada beberapa kerjaan dan bertanya kenapa Eun Ji baru pulang. Eun Ji mengaku
bertemu teman untuk minum teh. Akhirnya mereka pun naik bus bersama dan melihat
Eun Ji yang tertidur.
“Dia
pasti sangat lelah. Dia juga tertidur seperti ini saat kali pertama bertemu.”
Gumam Tuan Lee mengingat kenanganya.
Flash Back
Tuan Lee
pertama kali melihat Eun Ji yang tertidur di bus dan hampir jatuh menyetuh
orang lain. Eun Ji pun meminta maaf dan Tuan Lee seperti sudah terkesima dengan
Eun Ji. Saat di kantor Tuan Lee memperkenalkan diri, pada Yoon Hyuk dan juga
Moon Hee.
“Aku Lee
Du Seop, dan aku akan bekerja di sini sebagai paralegal mulai hari ini.” Ucap
Tuan Lee.
“Dia
dulunya seorang detektif, jadi dia akan sangat membantu.” Kata Tuan Yeon. Tuan
Lee tak percaya melihat Eun Ji yang ada di kantor yang sama.
Tuan Yeon
melihat Eun Ji yang belum pulang. Eun Ji mengaku akan pulang setelah
menyelesaikan ini lalu bergegas pulang setelah menerima telp dari ibu guru. Tuan Yeon memberitahu kalau
Eun Ji terlihat sangat lelah karena Begitu pulang, bahkan perlu mengurus
anaknya. Tuan Lee kaget Eun Ji yang punya anak. Tuan Yeon membenarkan.
Eun Ji
memberikan foto anaknya yang menurutnya imutnya, lalu memberitahu Instruktur taekwondonya
mengirim foto padanya, menurutnya anaknya memang sangat lucu. Tuan Lee terlihat
senang membenarkan anaknya Eun Ji memang imut.
“Aku
berpikir dalam hati bahwa senyumnya terlihat sangat cantik. Jadi aku ingin dia
tetap tersenyum. Dia tampak lelah, tapi aku berharap hidupnya akan dipenuhi
dengan hal-hal yang terus-menerus membuatnya tertawa. Itu mungkin kali pertama aku
mulai menyukai Pengacara Yang. “ Gumam Tuan Lee mengingat kenanganya.
Tuan Lee
menekan bel agar bus bisa berhenti lalu membangunkan Eun Ji kalau sudah sampai.
Eun Ji pun terbangun lalu turun dari bus. Tuan Lee terlihat bahagia menatap Eun
Ji yang turun.
Eun Ji
pulang ke rumah menyalakan lampu kaget melihat anaknya duduk di ruang tengah
lalu bertanya Kenapa duduk sendirian di
sana dalam gelap. Seo Jin mengaku tak apa-apa meminta memberikan makan karena lapar.
Yoon Seo
mengucapkanTerima kasih sudah Jung Rok mengantarnya pulang dan mengkhawatir
mengenai semua komentar jahat yang didapatkan, dan bahkan mengajarinya cara
makan sendirian. Ia pun memberi nilai 99 poin dari 100.
“Kenapa
hilang satu poin?” tanya Jung Rok binggung. Yoon Seo mengatakan alasanya Karena
cara bicaranya.
“Jika kau
tak bicara formal kepadaku, maka kau akan mendapatkan 100 poin. Tidak bisakah
bicara padaku dengan lebih santai? Kau selalu memanggilku "Oh Jin
Sim-ssi". Tapi bukannya memanggilku... Kau bisa memanggilku "Jin
Sim-ssi", tidak... Kau bisa Panggil saja aku "Jin Sim-a". Kata
Yoon Seo. Jung Rok mengeluh mendengarnya.
“Kenapa?
Kau harus bersikap lebih nyaman seperti kepada Jaksa Yoo Yeo Reum dan Jaksa Kim
Se Won “ kata Yoon Seo kesal
“Aku dekat
dengan mereka karena waktu yang kami habiskan bersama. Jika tiba-tiba cara
bicaraku berubah, tidakkah kau pikir aku akan merasa bingung?” ucap Jung Rok
"Tidakkah
kau pikir aku akan merasa bingung?" kata Yoon Seo mengikuti cara bicara
Jung Rok.
“Apa Sekarang
kau sedang mengikutiku?” keluh Jung Rok. Yoon Seo pun kembali mengikutinya
seperti orang beo.
“Coba Lihat?
Bukankah terdengar sangat formal? Ini Menakutkan, kan?” kata Yoon Seo.
“Tidak,
ini imut... Sepertinya aku tak bisa mengubah cara bicaraku tiba-tiba. Dan juga,
jika tiba-tiba cara bicaraku bicaraku, orang-orang di firma akan curiga
terhadap kita. Kupikir akan lebih baik bagiku untuk berhati-hati demi kau.”
Jelas Jung Rok. Yoon Seo pikir ada benarnya.
“Omong-omong,
aku penasaran. Kau akan meninggalkan firma hukum dalam waktu sekitar satu
bulan. Apa yang kau rencanakan sesudah berhenti?” tanya Jung Rok. Yoon Seo
terlihat binggung.
“Kau
sekolah hukum, dan itu menunjukkan kau tertarik pada hukum. Apa Kedepannya kau
berencana mengejar karir di bidang hukum?” tanya Jung Rok. Yoon Seo bingung
menjelaskanya.
Tiba-tiba
Manager Gong berada didepan jendela mobil. Yoon Seo panik dan menyuruh Manager
Gong pergi lalu keluar dari mobil. Jung Rok pun terlihat panik lalu keluar dari
mobil. Yoon Seo panik melihat Manager Gong datang padahal sudah mengatakan akan
pulang sendiri.
“Aku
datang untuk memberimu lauk... Tapi... Hei, Pengacara Kwon, Kenapa hari ini kau mengantarnya pulang?”
kata Manager Gong. Yoon Seo mengeluh managernya bertanya soal itu.
“Ini
aneh... Bagaimana jika paparazzi mengambil foto kalian?” ucap Manager Gong
“Ini Tak
masuk akal, Sudah lama sejak paparazzi tak mengikutiku.” Kata Yoon Seo lalu
mengajak Manager Gong masuk rumah dan pamit pergi pada Jung Rok agar hati-hati
di jalan.
“Sepupunya
terlalu protektif terhadapnya.” Komentar Jung Rok dengan nada cemburu.
Manager
Gong masuk rumah mengaku benar-benar tak
tahu hubungan Yoo Seo dengan pengacara itu karena Terkadang, seperti
menyukainya. Tapi terkadang, seperti membencinya dan Hari ini, Yoon Seo tampak
seperti sahabatnya bahkan seperti sangat dekat.
“Kita
sudah dekat dan Kami sudah tumbuh satu sama lain. Oppa, mengenai proyek...”
kata Yoon Seo. Manager Gong memastikan tentang
Proyek ini?/
“Ya.. Aku
berbicara soal pelatihan di tempat kerja yang kulakukan untuk drama Penulis
Lee. Aku berpikir... Apa tak apa jika kuceritakan pada Pengacara Kwon?” kata
Yoon Seo
“Kenapa?
Kenapa memberitahunya?” tanya Manager Gong heran. Yoon Seo mengaku hanya merasa tak enak terus menerus berbohong
padanya.
“Aku
melihatnya setiap hari, dan itu membuatku merasa bersalah. Aku tahu Penulis Lee
Jagga dan CEO Yeon menyuruhku merahasiakannya. Tapi Pengacara Kwon bukan orang
bermulut besar. Jadi lebih baik untuk menceritakannya.” Ucap Yeon Seo
menyakinkan.
“Oppa, Pengacara
Kwon adalah pria yang sangat bisa dipercaya. Jika aku memberitahunya tentang
situasiku, aku yakin dia akan paham segalanya.” Kata Yoon Seo
“Yoon
Seo, aku mengerti kau merasa tak nyaman. Tapi poin utama dari proyek ini adalah
merahasiakannya. Penulis Lee ingin semua perhatian tertuju pada tulisannya.”
Jelas Manager Gong
“Syarat
dia yang paling utama dan terpenting adalah merahasiakan, kau mendapatkan
pemeran untuk dramanya sebelum artikel resmi dirilis. Kita harus menepati janji
itu.”ucap Manager Gong
“Aku
hanya khawatir Pengacara Kwon akan kecewa jika mengetahuinya nanti.” kata Yoon
Seo
“memangnya
kenapa ? Kau tak akan melihatnya lagi sesudah berhenti. Yoon Seo, jangan khawatir
mengecewakan pengacara itu. Sebaliknya, khawatir soal betapa kecewanya CEO dan
aku jika kau mengacaukan proyek ini.” Tegas Manager Gong
“Memberitahunya
akan membuatku kesulitan, tapi berbohong membuatku merasa tak enak. Apa dia
akan merasa dikhianati ketika tahu nanti? Karena aku tak jujur?” ucap Yoon Seo
menatap wajahnya di cermin membersihkan wajahnya.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
bagus banget nihh
BalasHapus