PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 09 Maret 2019

Sinopsis Touch Your Heart Episode 10 Part 2

 PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Yoon Seo turun dari mobil pamit dengan Manager Gong, Jung Rok menelp meminta agar mengirimkan putusan. Yoon Seo mengeluarkan note booknya mencatat alamat kemana harus mengirimkanya.
“Aku di tempat parkir, akan kukirim sesudah sampai di sana. Jangan khawatir. Sampai bertemu nanti.” kata Yoon Seo lalu berjalan pergi tanpa sadar pulpenya jatuh. Seorang pria berjalan mengambilnya.
Yoon Seo merasakan ada seseorang yang mengikutinya dari belakang lalu teringat yang dikatakan Manager Gong “Belakangan ini tak ada apa-apa, kan? Adakah yang mengintai di sekitar mu atau mengikutimu?” lalu bergegas berjalan masuk gedung.
Seorang menepuk pundak Yoon Seo dari belakang, Yoon Seo panik  lalau bertanya Siapa dan kenapa mengikutinya. Si pria memberitahu kalau pulpenya, tapi Yoon Seo berpikir pengemarnya.
“Kau salah orang. Aku bukan selebriti. Aku hanya karyawan biasa yang sangat cantik.” Ucap Yoo Seo bergegas pergi. Si pria bingung dan mengikuti Yoon Seo sampai ke depan lift.
“Kenapa terus mengikutiku? Sudah kubilang aku bukan selebriti!” jerit Yoon Seo. Si pria ingin menjelaskan tapi Yoon Seo sudah lebih dulu menutup pintu lift dengan wajah panik lalu ponselnya berdering.
“Hai..sayang .. Ya, aku di firma hukum Jung Rok... Jung Rok? Dia tak menjawab teleponnya. Aku hampir sampai jadi akan kubertitahu langsung.” Ucap si pria. 

Akhirnya Si pria sampai didepan meja recepitionist, Hae Young bertanya apa ada yang bisa dibantu.  Si prai memberitahu datang untuk berjumpa dengan Pengacara Kwon Jung Rok  dan mengetahui Jung Rok ada di kantor hukum Always.
“Kau ayah Pengacara Kwon ‘kan?” ucap Hae Young. Tuan Kwon kaget karena Hae Young bisa mengetahuinya.
“Aku hanya asal menebaknya... Kantornya ada di ujung lorong. Biarkan kutunjukkan...” ucap Hae Young
“Tidak, tak apa..Aku dapat mencarinya sendiri.” Kata Tuan Kwon. 

Yoon Seo melakukan perintah Jung Rok kalau salinan Putusan sudah dikirim lalu kaget melihat Tuan Kim yang dianggap penguntit datang mengikutinya sampai ruangan dan mengelak kalau bukan Oh Yoon Seo.
“Baiklah, benar aku Oh Yoon Seo... Apa Sekarang sudah bahagia Katamu kau penggemar. Apa Kau bahagia karena membuatku kesulitan? Bagaimana kau tahu aku bekerja di sini? Seberapa banyak yang kau tahu tentangku?” ucap Yoon Seo dengan nada tinggi.
“Permisi, Nona. Sepertinya tadi ada kesalahpahaman...Aku bukan penggemarmu...Aku hanya ingin mengembalikan pena yang kau jatuhkan.” Kata Tuan Kwon mengembalikan pulpen diatas meja. Yoon Seo melonggo kaget.
“Di sini juga, aku tak mengikutimu. Aku di sini untuk menemui anakku.” Tegas Tuan Kwon
“Apa maksudmu kau di sini untuk menemu anakmu?” tanya Yoon Seo melonggo kaget.
“Bukankah ini kantor Kwon Jung Rok?” tanya Tuan Kwon. Yoon Seo membenarkan.

“Nah itu! Aku di sini untuk menemui Jung Rok, anakku.” Kata Tuan Kwon sinis. Yoon Seo melongggo kaget kalau itu calon ayah mertuanya. 


Jung Rok masuk ruangan kaget melihat ayahnya yang datang. Yoon Seo akhirnya membukan memberikan salam pada Tuan Kwon lalu pergi ke pantry mengeluh  karena bisa memperlakukan ayah Jung Rok seperti itu.
Di ruangan
Jung Rok langsung bertanya ada apa ayahnya datang.  Tuan Yeon mengeluh anaknya yang  tak memakai pakaian yang hangat dan Bagian lehernya terbuka dan Jika begitu nantinya masuk angin. Jung Rok pikir akan mengurusnya dengan baik sehingga tidak akan terkena masuk angin.
“Kau harus Sering-sering telepon ibumu.” Ucap Tuan Kwon pada anaknya.
“Aku sedang sibuk dengan pekerjaan.” Kata Jung Rok dingin. Tuan Kwon mengeluh dengan sikap anaknya.
“Tidak bisakah kau mengiyakan sekali saja? Kau tak pernah benar dalam bicara. Semakin kupikirkan, semakin aku jengkel. Bagaimana bisa dia berpikir aku mengikutinya ke sini? Aku khawatir melihatmu memiliki sekretaris yang tak bertanggung jawab.” Kata Tuan Kwon kesal
“Semua orang pernah membuat kesalahan.” Ucap Jung Rok membela.
“Apa ini dilakukan oleh sekretarismu? Apa ini buku mewarnai? Alih-alih mewarnai kotak, dia harus menghabiskan waktu untuk melakukan lebih banyak pekerjaan.” Komentar Tuan Kwon melihat jadwal Jung Rok.
“Dia melakukan apa yang dibutuhkan.” Tegas Jung Rok. Tuan Kwon pikir sikap Yoon Seo mengatakan sebaliknya.
“Seseorang yang serius dengan pekerjaannya tak akan berpakaian seperti itu. Bukankah akan menjadi fitnah jika berprasangka tentang dia? Walau begitu, aku sudah tahu...” keluh Tuan Kwon marah dan Jung Rok menyela
“Ayah... Katakan padaku kenapa datang kemari.” Tanya Jung Rok tak ingin berlama-lama.
“Apa harus ada alasan bagi seorang ayah untuk datang menemui anaknya?” keluh Tuan Kwon
Jung Rok menegaskan kalau ini adalah tempat kerjanya dan Tuan Kwon  datang jauh-jauh ke sini untuk menemuinya selama jam kerja, jadi  Ia berpikir karena sesuatu yang mendesak. Tuan Kwon malah marah, meminta maaf mengganggu anaknya selama jam kerja.




“Aku akan mengurus pekerjaanku juga.” Kaat Tuan Kwon berjalan pergi. Yoon Seo akan membawakan kopi bingung karena Tuan Kwon sudah keluar ruangan.
“Kenapa ayahmu pergi begitu saja? Bahkan tak minum kopi. Apa kalian berdua bertengkar? Apa karena aku?” tanya Yoon Seo panik
“Bukan. Jangan pedulikan.” Kata Jung Rok. Yoon Seo merasa sepertinya tak begitu baginya.
“Gara-gara aku suasana hatinya tak baik, kan?” kata Yoon Seo yakin
“Ayahku dan aku tak rukun, kami selalu berselisih setiap bertemu. Tidak ada yang bisa dibanggakan. Jadi kau tak perlu khawatir.” Kata Jung Rok. Yoon Seo masih merasa tak enak hati. 

Se Won melihat mereka sudah punya semua bukti dokumenter jadi bisa menuntut terdakwa, Rekenya senang akhirnya saatnya untuk menuntutnya jadi mengajak pergi makan siang sekarang. Se Won pikir boleh mengajak  makan sesuatu yang enak.
“Karena kalian sudah bekerja keras, mari pergi dan makan sesuatu yang enak. Bagaimana dengan daging sapi?” ucap Se Won. Semua terlihat sangat bahagia.

Telp di ruangan berdering, Jaksa Lee mengangkat telp dari Ketua Lee lal terlihat kaget. Se Won pun melihat wajah Jaksa Lee tegang. Akhirnya Se Won bertemu dengan ketua Lee bertanya apa yang membuatnya sangat ragu dan ingin tahu seberapa mengejutkannya itu.
“Baiklah, aku akan jujur denganmu dan langsung ke intinya... Kasus Jung Ji Ho, kau harus Cepat akhiri. “ kata Ketua Lee
“Aku ingin mengakhirinya lebih dari orang lain. Jadi aku mulai membuat kemajuan sedikit demi sedikit.”ucap Se Won
“Aku melihat kasus ini juga, dan yang dilakukan Jung Ji Ho adalah berjudi di luar negeri secara ilegal. Tidak ada cukup bukti untuk membuktikan dia menggelapkan dana tertentu. Sepertinya keadaan ini perbuatan Kepala.” Jelas Ketua Lee
“Apa yang kau katakan kebenaran atau apa kita harus membuatnya seperti itu? Apa aku jaksa distrik di belakang ini?” ucap Se Won dingin. Ketua Lee terlihat bingung.
“Choi Yoon Su yang bertanggung jawab atas kasus ini adalah saudara ipar jaksa distrik.” Ucap Se Won marah
“Apa hubungannya dengan ini? Hanya menyimpulkan bahwa penggelapan itu disebabkan oleh...” kata Ketua Lee.
Se Won terlihat marah pada ketua Lee berpikir tak ingat apa yang di katakan ketika membawanaya kembali kalau Ia bilang kasus penggelapan Jung Ji Ho akan sulit untuk menyelidiki jika bukan karena orang gila seperti dirinya.  Ketua Lee tahu apa yang dimaksud.
“Aku tak punya alasan apa pun. Tapi... ini tampaknya lebih rumit dari yang kuharapkan. Kau mengalami banyak kesulitan untuk kembali bekerja. Aku hanya khawatir ini akan mengancam posisimu.Oke?” ucap Ketua Lee. Se Won tak bisa berkata apa-apa 




Yoon Seo masuk ruangan bertanya apakah Jung Rok  Sudah menelpon ayahnya, Apa  pulang dengan selamat. Ia mengaku hanya khawatir Tuan Wkon  tak bisa mengatakanapa yang ingin dikatakan gara-gara dirnya. Jung Rok pikir Tidak seperti itu.
“Tidak ada alasan khusus dia datang ke sini.” Kata Jung Rok yakin
“Tidak. Aku ingat tadi... katanya dia datang untuk mengatakan sesuatu padamu.” Kata Yoon Seo.
Jung Rok binggung lalu melihat telpnya berdering dan harus menerima telepon ini. Yoon Seo pun keluar dari ruangan, Jung Rok menerima telp dari ibunya dan ingin memberitahu sesuatu tapi ibunya lebih dulu bicara dan Jung Rok kaget tentang ayahnya.
“Ayahmu...mengungkapkan bahwa wakil walikota menggelapkan 2.700.000.000 won, dan dia diskors selama tiga bulan karena melanggar Undang-Undang Pejabat Pemerintah. Apa Dia tak mengatakan apa-apa?”ucap Ibu Jung Rok. 
“Dia bilang akan mengunjungimu untuk membahas masalah itu.” 
Jung Rok berjalan pergi menemui ayahnya dan terlihat sedih ayahnya melakukan demo dengan papan bertuliskan  [Wakil Walikota Kim Jun Cheol harus menarik penangguhannya yang tak adil!]  lalu berjalan mendekat membungkuk dengan sopan pada ayahnya.
“Untuk apa kau di sini? Bagaimana kau tahu?” ucap Tuan Kwon sinis. Jung Rok mengaku ibu yang memberitahunya.
“Ibumu jadi ikut campur lagi... Kau pasti sibuk, cepat kembali.” kata Tua Kwon kesal
“Mari pergi ke suatu tempat untuk minum kopi.” Ucap Jung Rok
“Apa Kau pikir aku dalam keadaan untuk minum kopi?” balas Tuan Kwon.
Jung Rok pikir setidaknya sang ayah harus protes dalam keadaan tubuh yang hangat lalu mengambil papan demo dan beranjak pergi. Tuan Kwon hanya bisa mengumpat anaknya memang nakal. 

Keduanya akhirnya duduk bersama, Jung Rok menatap ayahnya lalu menghela nafas. Tuan Kwon pikir Jung Rok tidak perlu menghela nafas dan mengaku sebenarnya bersyukur diskors. Jung Rok heran ayahnya mengatakan hal itu.
“Meskipun Ayah mengungkap kebenaran, tidak ada yang berubah. Semua orang berusaha untuk menutupi masalah ini. Tapi aku akhirnya diskors selama tiga bulan, dan berkat itu, aku punya alasan untuk membenarkan protesku.” Ucap Tuan Kwon
“Bisa saja... ini mungkin kesempatan untuk memberi tahu dunia mengenai masalah ini.” Jelas Tuan Kwon
“Apa Ayah sudah meminta banding? Kapan persidangan?” tanya Jung Rok. Tuan Kwon menjawab itu besok.
“Bagaimana jika penangguhan selesai?” tanya Jung Rok. Tuan Kwon mengatakan akan mengajukan gugatan.
“Apa Itu sebabnya Ayah datang ke firma hukum tadi, unuk Memintaku untuk membela Ayah di pengadilan? Kenapa tak mengatakannya dari awal?” kata Jung Rok marah
“Apa kau memberiku kesempatan untuk bertanya?” ucap Tuan Kwon
“Walau begitu, Ayah harusnya jangan pergi. Ayah selalu memiliki bakat untuk membuatkumenjadi anak yang buruk.” Keluh Jung Rok kesal. Tuan Kwon hanya bisa diam. 


Yoon Seo mengetahui cerita tentang Tuan Kwon Jadi itu yang terjadi, wajahnya terlihat sedih karena ayah Jung Rok pasti sangat stres, dan tak bisa percaya melakukan kesalahan seperti itu. Jung Rok meminta Yoon Seo  Jangan khawatir soal itu karena yakin takkan jadi masalah.
“Bahkan jika dia ditangguhkan, kita bisa mengajukan gugatan. Aku akan mencoba yang terbaik untuk meluruskan, kau tak perlu khawatir. Semuanya baik-baik saja.” Ucap Jung Rok menyakinkan
“Bukan hanya itu... Aku khawatir, mungkin Ayahmu tersinggung olehku. Jika dia tahu kau mengencani selebriti dengan masa lalu yang rumit, maka dia akan khawatir. Aku benar-benar hancur membuat kesan pertama yang tak bagus.” Ungkap Yoon Seo kecewa pada dirinya.
“Tak ada alasan untuk kecewa. Jika mereka tahu orang seperti apa kau, siapa pun tak ada alasan kenapa mereka tak menyukaimu. Ada alasan bagus kau memenangkan semua penghargaan siaran itu.” Ucap Jung Rok memegang tangan Yoon Seo menyakinkan.
“Kalau begitu, apa ayahmu pergi ke persidangan sendirian besok?” tanya Yoon Seo khawatir
“Ya... Dia akan membuat pernyataan pribadi dan mendengarkan detail mengenai penangguhannya. Jadi Tidak ada alasan bagiku untuk ikut besok.” Jelas Jung Rok. Yoon Seo bisa menganguk mengerti.
“Ayahmu mungkin merasa gugup jika pergi sendiri.” Komentar Yoon Seo.


Esok pagi
Jung Rok kaget karena Yoon Seo yang meminta agar pergi ke persidangan dengan ayahnya. Yoon Seo menjelaskan  Tidak peduli seberapa keras memikirkanya menurutnya ayah Jung Rok  akan sangat gugup jika pergi sendiri.
“Jadi, sebagai anak dan pengacaranya, sebaiknya kau menemani dia. Aku membatalkan semua jadwal pagimu, ayo cepatlah pergi.” pinta Yoon Seo
“Aku menghargai itu, tapi sepertinya kau tak mengenalnya dengan baik. Dia bukan orang yang gugup karena hal seperti ini. Secara mental dia lebih kuat dariku.” Ucap Jung Rok yakin
“Itu yang kau pikirkan. Tidak peduli seberapa kuat dia, semuanya pasti baru baginya sekarang. Dia mungkin merasa lebih gugup dari biasanya, dan mungkin membutuhkan seseorang yang bisa dia andalkan. Kumohon pergi saja demi aku.” Ucap Yoon Seo merengek. Jung Rok tetap diam
“Ayolah... Itu membuatku sangat gelisah memikirkan kalian berdua mungkin bertengkar gara-gara aku. Kumohon pergilah demi aku.” Kata Yoon Seo memohon. Jung Rok akhirnya setuju,
Yoon Seo senang Jung Rok yang akan pergi lalu memberian botol obat penenang. Ia tahu ini agak kuno dan tak sesuai dengan imagenya, tapi tak ada yang lebih baik dari obat penenang saat perlu menenangkan sarafnya. Jung Rok menerimanya. Yoon Seo berpesan agar Jung Rok hati-hati dijalan.


Jung Rok pergi ke pengadilan melihat ayahnya yang duduk sendirian, dengan tangan saling meremas seperti baru sadar kalau ayahnya gugup lalu datang menyapa. Tuan Kwon mengeluh anaknya yang datang dengan tatapan dingin. Jung Rok memberitahu kalau Jadwalnya dibatalkan.
“Kau punya waktu luang daripada yang kupikir.” Komentar Tuan Jung sinis
“Opini tertulis dan materi untuk penjelasan semuanya siap. Jadi aku yakin tak akan ada masalah. Jika mendapatkan hukumannya tindakan disiplin, dan akhirnya berubah menjadi gugatan, maka aku akan memastikan kita memenangkan kasus ini apa pun yang terjadi. Jangan khawatir.”jelas Jung Rok
“Aku tak khawatir... Aku tahu kau akan melakukannya dengan baik.” Kata Tuan Kwon menatap anaknya.
“Aku punya obat penenang. Apa Ayah mau?” tanya Jung Rok. Tuan Kwon tak menolak kalau anaknya memilikinya. Jung Rok memberikan obat penenang untuk ayahnya. 


Yoon Seo yang ada diruangan terlihat gugup karena sidang seharusnya sudah berakhir. Akhirnya Jung Rok menelp, Yoon Seo langsung mengangkat ingin tahu hasilnya. Jung Rok memberitahu ayahnya akan diskors selama tiga bulan.
“Kupikir kita harus mulai bersiap untuk mengajukan gugatan. Dan juga perkataanmu benar. Kupikir pemikiran yang bagus untuk menemani Ayahku. Obat penenang yang kau siapkan juga banyak membantu. Terima kasih atas perhatiannya.” Ucap Jung Rok. Tuan Kwon baru dari toilet melihat anaknya tersenyum bahagia.
“Bukan apa-apa... Kau harus menghibur ayahmu. Jangan terlalu keras padanya. Belikan dia sesuatu yang lezat untuk makan siang agar suasana hatinya lebih baik. Oh, dan juga... alangkah baiknya jika kau bisa menyebutkan akulah yang memberinya obat penenang.” Pinta Yoon Seo. Jung Rok menganguk mengerti. 

Se Won melihat berkas  [Pemberitahuan tanggal sidang, Investigasi latar belakang pada tersangka] Jaksa Lee masuk ruangan memberitahu  baru saja bertemu dengan ketua Lee. Se won pikir atasanya menyuruh Jaksa Lee agar meyakinkannya untuk berhenti.
“Biarkan aku menghemat waktumu. Jangan mencoba meyakinkanku.” Tegas Se Won
“Bagaimana jika kau mendapatkan hal buruk? Kau baru saja kembali. Jika melakukan ini, kau mungkin...” ucap Jaksa Lee khawatir.
“Sudah kubilang jangan meyakinkanku.” Tegas Se Won yang tetap ingin maju menuntut. 

Yeo Reum baru saja akan pulang rumah melihat Se Won duduk di taman sambil melamun dan terlihat gelisah. Akhirnya Ia datang membawakan minuman, Se Won memperingatkan  Jangan coba-coba mengatakan membayarnya dengan segelas kopi karena  harus membayarnya dengan benar.
“Jangan khawatir. Aku tak sebodoh itu... Tapi, ada apa ini? Apa ada masalah?” tanya Yeo Reum.
“Yeo Reum.... Bisakah kau memelukku?” pinta Se Won seperti sangat butuh sandara saat ada masalah. Yeo Reum heran dengan permintaan Se Won
“Maksudku... aku akan sangat menghargainya jika kau... menghiburku sekarang.” Ucap Se Won sangat berharap. Akhirnya Yeo Reum bisa melihat kesungguhan dari Se Won lalu memberikan pelukan. Se Won pun bisa sedikit memberikan ketenangan. 


Yoon Seo memberikan kopi kesukaan Jung Rok diatas meja, lalu bertanya apakah Persiapan gugatan berjalan dengan baik. Jung Rok menganguk dengan menceritakan Pada awalnya, Ia pikir ayahnya menyebabkan terlalu banyak keributan.
“Tapi ketika aku melakukan riset, maka aku mulai bisa memahaminya. Ini Mungkin merepotkan, dan orang-orang mungkin berpikir bereaksi berlebihan, tapi memperbaiki apa yang salah adalah hal benar.” Jelas Jung Rok
“Benar... Aku juga berpikir ayahmu luar biasa. Tidak mudah baginya untuk mengungkapkan semuanya. Aku sangat menghargai rasa keadilannya. Itu sebabnya kau harus lebih baik pada ayahmu kedepannya.” Ucap Yoon Seo
“Dan kau juga boleh memberitahu dia bahwa aku memberitahumu untuk lebih baik pada ayahmu jika ada kesempatan untuk memberitahunya.” Kata Yoon Seo seperti ingin memperbaiki hubungan dengan ayah Jung Rok.
“Apa Kau khawatir kemungkinan ayahku tak menyukaimu?” tanya Jung Rok. Yoon Seo piki itu sudah pasti dan Wajar kalau  khawatir. Jung Rom mengerti akan memastikan memberitahunya.


Tuan Yeon masih melakukan demo di depan kantor kalau menginginkan keadilan. Jung Rok memberikan pembelaan pada ayahnya kalau  Pejabat publik yang ada disampingnya bukan hanya ayah tapi juga kliennya. Ia memberitahu Selama lebih dari 30 tahun, Tuan Kwon belum pernah menerima hukukan disiplin.
“Namun, tepat sebelum dia akan pensiun, dia diskors selama tiga bulan hanya karena dia menuduh bosnya karena secara ilegal sudah menerima 2.700.000.000 won” ucap Jung Rok
“Yang mulia. Dalam piagam pejabat pemerintah menyatakan bahwa pejabat pemerintah harus menempatkan kepentingan publik sebagai prioritas utama, dan bahwa mereka harus melakukan yang terbaik untuk menjaga semuanya tetap adil dan transparan.” Kata Jung Rok
“Pasal 15 UU Perlindungan bagian Kepentingan Umum Pelapor menyatakan bahwa siapa pun tak boleh menerapkan tindakan yang tak menguntungkan terhadap pelapor karenasudah mengungkapkan kebenaran. Kuharap, Yang Mulia, akan membuat penilaian yang bijaksana dan menunjukan pada kami apa arti keadilan sejati. Sekian.” Ucap Jung Rok
Tuan Kwon yang duduk disamping ayahnya terlihat bangga. Yoon Seo yang duduk di bangku penonton pun terlihat bahagia 


Jung Rok bersama ayahnya keluar dari pengadilan, Tuan Kwon memuji anaknya tapi Jung Rok dengan rendah hati merasa tak masalah lalu meminta izin karena menerima pesan. Yoon Seo mengirimkan pesan,
“Pengacara Kwon.. kau benar-benar luar biasa hari ini. Aku yakin ayahmu juga sangat bangga padamu Aku ke kantor duluan. Cobalah ajak ayahmu makan makanan yang enak.”
Jung Rok tersenyum lalu mengajak ayahnya makan bersama. Tuan Kwon menyetujuinya. Jung Rok mememinta izin kalau Sekretarisnya akan ikut juga. Tuan Kwon menganguk walaupun terlihat bingung. 

Yoon Seo masuk toilet binggung karena Jung Rok tiba-tiba mengajak  makan bersama ayahnya. Ia menyakinkan diri kalau ini kesempatan terakhir untuk mendapatkan hati ayah Jung Rok.
“Aku membuat pilihan yang baik dengan mengenakan pakaian hitam . Mungkinkah bibirku kurang pink? Hari ini, kau harus berhati-hati..Ah... Tidak, bukan begitu....” ucap Yoon Seo bersikap layaknya pelayan dikerjaaan berjalan mundur keluar dari toilet. 
Tuan Kwon makan dengan lahap, tapi Yoon Seo terlihat sangat gugup.  Akhirnya Tuan Kwon menceritakan kalau belajar kali ini bahwa mereka harus sampai ke akar masalah dengan pejabat publik dan Tidak ada yang bisa diselesaikan dengan hanya menghukum bawahan.
“Sistem saat ini hanya seperti cangkang kosong.” Komentar Tuan Kwon melihat kerang dimangkuknya.

“Ayah benar... Seperti hiasan tak berarti ini, sistem hukuman saat ini tak memiliki substansi.” Kata Jung Rok menunjuk makanan diatas meja.
“Berputar-putar dalam lingkaran setan dan datang menyakitiku juga.” Keluh Tuan Kwon lalu menatap Yoon Seo yang duduk bersama mereka.
“Maaf karena membicarakan hal yang membosankan ini.” Kata Tuan Kwon. Yoon Seo pikir Tidak apa karena ini menyenangkan.
“Kau bisa jujur, katakan saja tak menyenangkan.” Ucap Tuan Kwon tapi Yoon Seo mengaku sungguh menyenangkan.

“Ada sesuatu yang...Oh Jin Sim ingin aku memberitahumu secara rahasia... Dia ingin aku menemani Ayah, jadi dia membatalkan semua jadwal pagiku. Dia menyiapkan obat penenang untuk diberikan pada Ayah. Katanya, dia menghormati rasa keadilan Ayah dan menasihatiku untuk menjadi anak yang lebih baik. Oh Jin Sim melakukan semua itu..” Ucap Jung Rok. Yoon Seo merasa malu mendengarnya.
“Betapa manis dan perhatiannya dia. Itu sebabnya aku sangat menyukainya... Mohon bantuannya... Dia pacarku.” Kata Jung Rok blak-blakan.
Tuan Kwon menjatuhkan sumpitnya, Yoon Seo juga sangat kaget. Jung Rok heran merasa tak percaya kalau ucapanya membuat terkejut.  Tuan Kwon masih dengan gugup sudah pasti kaget karena anknya  tiba-tiba mengakui penyataan cintadi depannya.
“Kau ingin aku bereaksi seperti apa?”keluh Tuan Kwon. Yoon Seo juga merasakan hal yang sama kalau bingung.
“Benar, kan? Bukan hanya aku, kan?” kata Tuan Kwon merasa senang Yoon Seo mendukungnya.
“Ya. Ayah lebih mengenal putramu daripada orang lain. Dia tak pernah seperti ini.” Kata Yoon Seo
“Itulah tepatnya yang kumaksud. Jadi Kau yang bernama Oh Jin Sim, kan?” ucap Tuan Kwon. Yoon Seo membenarkan.
“Dia pasti sangat menyukaimu sampai bersikap seperti tak biasanya. Anakku kekurangan banyak hal, jadi mohon bimbing dia.” Kata Tuan Kwon
Yoon Seo pikir tak perlu seperti itu,  menurutnya Jung Rok tidak ada satu pun yang kurang pada dirinya karena Jung Rok putra kesayangan Tuan Kwon jadi akan melakukan yang terbaik untuk membuatnya bahagia.
Ia meminta Tuan Kwon jangan khawatir dan memberikan semangat. Tuan Kwon pun juga terlihat senang menerima semangat dari Yoon Seo.  Jung Rok tersenyum mengajak ayahnya kembali makan. 

Jung Rok dan Yoon Seo akhirnya minum kopi bersama. Yoon Seo mengaku Jung Rok itu benar-benar mengejutkannya dan tak tahu kalau akan memberitahu ayahnya. Jung Rok bertanya apakah Yoon Seo merasa malu.
“Kenapa Malu? Sebenarnya aku tersentuh.” Akui Yoon Seo. Jung Rok pikir dirinya yang harusnya tersentuh.
“Terima kasih sudah memperhatikanku dan ayahku. Aku dan Ayah memiliki perselisihan. Sesudah perselisihan itu, kami tak saling menelepon selama berbulan-bulan dan Ibuku harus menderita karenanya. Tapi Berkatmu, kami dapat menyelesaikannya. Aku yakin Ayahku juga berterima kasih.” Ucap Jung Rok
“Sungguh? Pengacara Kwon sangat bersyukur kita adalah rekan kerja yang berkencan. Aku merasakannya lebih banyak lagi kali ini. Aku bertemu ayahmu karena kita bekerja bersama dan bisa memperbaiki keadaan di antara kalian berdua dan Aku juga bisa mendapatkan restunya juga. Aku suka segalanya. Segalanya.” Kata Yoon Seo tersenyum bahagia.
“Oh Jin Sim.. “ ucap Jung Rok lalu memberikan sebuah kotak. Yoon Seo binggung apa itu, lalu membuka isinya sebuah kalung dan memujinya kalau kalungnya cantik.
“Tapi Ini kenapa...” tanya Yoon Seo binggung. Jung Rok memberitahu kalau itu hadiah. Yoon Seo binggung karena Jung Rok tiba-tiba memberikan Hadiah.
“Apa karena aku membantumu dan ayahmu?” tanya Yoon Seo. Jung Rok pikir bukan seperti itu
“Aku hanya ingin membelikanmu sesuatu.” Kata Jung Rok lalu memasangkan pada leher Yoon Seo dan memuji kalau itu Cantik. Yoon Seo pikir Jung Rok memuji kalungnya.
“Tidak, keduanya... Kalungnya juga, kau pun juga...Kelihatannya kau sangat menyukainya.” Komentar Jung Rok. Yoon Seo mengaku kalau kalungnya sungguh cantik dan mengucapkan Terima kasih.
“Terima kasih karena sudah menyukainya, Oh Jin Sim” kata Jung Rok ikut bahagia.
Kang Joon di dalam ruanganya, melihat foto Jung Rok dan Yoon Seo yang sedang berkencan wajahnya terlihat marah karena tak bisa mendapatkan hati Yoon Seo. 
Yoon Seo berada dalam mobil mengaku  ingin tahu mengenai sesuatu dan Kenapa Jung Rok yang terus memanggilnya "Oh Jin Sim" Walau berkali-kali Ia katakan untuk panggil"Oh Yoon Seo". Jung Rok mengaku Pada awalnya, menduga Oh Yoon Seo hanya nama panggung.

“Kau di sini untuk bekerja, jadi kupikir kau harus menggunakan nama aslimu. Setelah kupikir-pikir, itu panggilan sayangku untukmu.” Kata Jung Rok. Yoon Seo kaget.
“Tak ada orang yang memanggil "Oh Jin Sim" selain aku.” Kata Jung Rok bangga.
“Baik. Jika itu alasannya, maka aku menyetujuinya. Kaulah satu-satunya yang memanggilku dengan nama itu. Setiap kali aku mendengar seseorang memanggilku "Oh Jin Sim", maka aku akan langsung tahu bahwa itu Pengacara Kwon.” Ucap Yoon Seo bahagia. 

Yoon Seo tiba-tiba melihat ke arah spion merasa sepertinya mobil hitam di belakang mengikuti mereka dari tadi. Jung Rok melihatnya, lalu mencoba mengubah jalur menyalip kanan dan kiri dan mobil dibelakangnya terus mengikuti. Yoon Seo mulai panik. Jung Rok akhirnya memutar balik.
“Apa yang sedang terjadi? Apa benar-benar mengikuti kita?” ucap Yoon Seo melihat kaca spion. Jung Rok akhirnya mengemudi dengan kecepatan tinggi menghindari dari mobil dibelakangnya.

Yoon Seo terlihat tegang dan Jung Rok terus mengemudi sampai akhirnya mobil dibelakang menyalip dan berhenti didepanya. Yoon Seo sedikit terbanting saat menginjak rem. Jung Rok panik memastikan keadaan Yoon Seo.
Yoon Seo menganguk lalu kaget melihat sosok Kang Joon turun dari mobil Jung Rok akan turun, Yoon Seo menahan tangan Jung Rok agar tak turun dengan wajah panik. Jung Rok tak takut meminta Yoon Seo agar tetap tetaplah di mobil, dengan tatapan dingin bertanya ada apa. Kang Joon menatap dingin, keduanya pun menatap marah.
Bersambung ke episode 11

 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar