PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
- Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini
“Oh Yoon
Seo” ucap Jung Rok. Yoon Seo kaget kalau mendadak memanggilku "Oh Yoon Seo"
bukan nama aslinya.
“Berkatmu,
aku bahagia.” Ucap Jung Rok. Yoon heran Jung Rok mengatakan itu
“Sama
seperti film tadi, Oh Jin Sim akan kembali ke dunia Oh Yoon Seo, dan aku akan
kembali ke duniaku.” Ucap Jung Rok
“Apa
maksud perkataanmu, Pengacara Kwon?” kata Yoon Seo binggung.
“Mari
kita... berpisah.” Kata Jung Rok. Yoon Seo kaget Jung Rok yang mendadak seperti ini
“Apa aku melakukan
kesalahan? Apa karena aku berbohong? Apa Kau mendadak merasa terkhianati setelah
kau pikirkan? Jika bukan... atau Apa paparazi membuatmu tak nyaman? Apa Karena
orang-orang memperhatikan, jadi kau merasa tak nyaman? Coba katakan sesuatu. Kenapa
kita harus berpisah?” ucap Yoon Seo butuh alasan.
“Ya... Karena
semua alasan yang kau sebutkan, kupikir kita tak bisa berkencan lagi. Karena
itu... kupikir sebaiknya kita putus.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo seperti tak bisa
melepaskan begitu saja.
“Untuk
selama ini, terima kasih.” Kata Jung Rok lalu melangkah pergi meninggalkan Yoon
Seo sendirian.
Jung Rok
mengemudikan mobilnya, mencoba menahan tangisnya karena sebenarnya tak pingin
putus, tapi tak ingin membuat karir Yoon Seo terhenti akhirnya memilih untuk melepaskan
hubunganya.
Yoon Seo
sangat sedih duduk dihalte bus, seperti tak percaya saat pertama kali menonton
bioskop malah membuat dirinya harus putus dengan Jung Rok.
Manager
Gong masuk rumah tapi tak melihat Yoon Seo ada diruang tengah, lalu berpikir
masih tidur. Ia akhirnya masuk kamar kaget melihat Yoon Seo tertunduk diatas
tempat tidur lalu bertanya ada yang terjadi.Yoon Seo mengangkat wajahnya dengan
mata sembab.
“Yoon
Seo, apa kau menangis?” ucap Manager Gong panik. Yoon Seo memanggil Manager Gong.
“Ya. Aku
disini, katakan padaku. Ada apa?” kata Manager Gong penasaran.
“Aku
putus dengan Pengacara Kwon. Katanya lebih baik kita berpisah, bahkan saat dia
akui sangat menyukaiku. Bahkan saat dia janji untuk selalu berada di sisiku. Bagaimana
bisa orang mendadak berubah? Bagaimana bisa hubungan berakhir hanya dengan
beberapa kata? Ini kali pertama aku putus, aku tak tahu bagaimana dan harus
berbuat apa.” Cerita Yoon Seo sambil menangis.
“Yoon
Seo, kau harus bersihkan mejamu di firma hukum, tapi aku akan melakukannya. Kau
bisa tetap di rumah.” Kata Manager Gong terlihat kaget dan merasa tak enak
hati.
“Tidak,
aku akan pergi.” ucap Yoon Seo. Manager Gong pikir Yoon Seo sedang tak dalam
kondisi baik.
“Aku
harus menemui Pengacara Kwon” kata Yoon Seo turun dari tempat tidur. Manager
Gong binggung dan tak bisa berbuat apa-apa.
Tuan Yeon
mondar mandir sambil menghela nafas. Pil Go bertanya alasan Tuan Yeon yang
menghela nafas. Tuan Yeon merasa Firma
hukum terasa redup berpikir ada lampu yang terbakar. Pil Gi pikir sepertinya
bukan itu masalahnya.
“Enam
lampu yang kita punya nyala di semua tempat.” Ucap Pil Gil melihat seluruh
ruangan
“Apa
begitu? Kenapa tampak redup?” ucap Tuan Yeon. Pil Gi pikir karena Yoon Se.
“Benar.
Dewi berkilauan hilang, dan kegelapan kembali ke kantor.” Ucap Tuan Yeon
“Benar.
Rasanya sedikit kosong. Bahkan kita merasakan kehilangan, tak bisa kubayangkan
betapa Pengacara Kwon merasa kehilangan.” Kata Eun Ji
“Selama
ini, Oh Yoon Seo bekerja keras sebagai sekretarisnya. Dia pasti sangat
kehilangan. Layaknya... anak rusa yang hilang yang tak punya tempat tujuan.”
Kata Tuan Lee
“Aku tak
tahu soal itu.... Tapi pengacara Yang, bantu Pengacara Kwon” ucap Tuan Yeon.
Eun Ji mengangu mengerti akan memperhatikan.
Yoon Seo
masuk ruangan, Semua kaget melihat Yoon Seo yang datang bertanya kenapa datang
lagi padahal sudah tak masuk kerja. Yoon Seo mengaku Harus membersihkan meja.
Tuan Yoon pikir bisa saja mengirimkan barang-barangnya.
“Kau tak
harus datang ke sini.” Komentar Tuan Yeon. Yoon Seo mengaku hanya ingin saja tanpa alasan lalu masuk ke
ruangan dengan menahan rasa sedih.
“Hari
ini, tampaknya suasana hatinya sedang tak baik.” Ucap Tuan Yeon binggung.
Yoon Seo
masuk ruangan dan saling bertatapan dengan Jung Rok yang ada diruangan. Jung
Rok mencoba tak mengubrisnya berpura-pura sibu berkerja. Yoon Seo akhirnya
membereskan semua barang-barangnya. Jung Rok tetap tertunduk di mejanya
akhirnya Yoon Seo masuk ruangan.
“Pengacara
Kwon, Aku pamit pergi... Sesudah aku pergi, tak ada cara untuk kembali.” kata
Yoon Seo. Jung Rok hanya terdiam dan tertunduk.
“Apa Kau
tak akan menatapku?” kata Yoon Seo menahan rasa sedihnya, akhirnya Jung Rok
mengangkat kepalanya menatap Yoon Seo.
“Selama
ini, kau bekerja dengan baik. Kedepannya juga, kuharap kau baik-baik saja.”
Kata Jung Rok mendekati Yoon Seo.
Yoon Seo
akhirnya hanya bisa menangis di di tangga darurat, sementara Jung Rok menahan
air matanya diatap gedung seperti tak ingin menyesali keputusanya.
Jung Rok
masuk ruangan terdiam melihat meja Yoon Seo yang sudah kosong, lalu duduk di
meja kerjanya. Se Won menelp bertanya apakah Jung Rok sedang tak ada kerjaan
dan mengajaknya untuk minum-minum. Jung Rok menyetujuinya karena menginginkannya.
Jung Rok
masuk ke dalam bar melihat Se Won memanggilnya dan duduk disamping Yeo Reum.
Jung Rok akhirnya duduk bertanya Ada apa
dengan mereka. Se Won mengaku kalau mereka berdua sepakat mencobanya lagi hubungan mereka yang
kandas sebelumnya. .
“Kau tak
tahu betapa lekatnya dia. Jadi Aku setuju untuk menerimanya. Aku menyerah
karena kasih sayang dan kegigihannya.” Kata Se Won mengoda.
“Berhenti
bercanda di depannya. Apa Kau tak tahu dia tak bisa diajak bercanda?” ucap Yeo
Reum
“Tidak,
kau yang tak tahu. Dia bukan orang yang kaku seperti dulu. Dia sangat berbeda
sekarang. Berkencan membuatnya seperti itu.” Kata Se Won. Yeo Reum tak percaya
mendengarnya.
“Jika
Jung Rok yang dulu seperti cumi-cumi kering ini, sekarang Jung Rok yang
berkencan lembut dan kenyal seperti telur gulung ini.” Ejek Se Won. Jung Rok
hanya diam saja dan terus minum.
“Tapi Ada
apa dengan raut wajahmu? Apa Kau tak suka analogiku? Aku yakin Oh Yoon Seo akan setuju perkataan itu. Sementara kita
melakukannya mari kita minta dia bergabung.” Ucap Se Won
“Benar,
jika baik-baik saja, minta dia datang.” Kata Yeo Reum penuh semangat.
“Sebaiknya
persiapkan diri, karena kau akan terkejut melihat betapa kepincutnya dia
padanya.. Hei kau Sedang apa? Cepat telepon dia. Tunggu Sebentar.... Apa tempat
ini sedikit terlalu buruk untuk memanggilnya? Haruskah kita pergi ke bar anggur
di dekat sini?” ucap Se Won
“Ayo
lakukan itu. Tempat ini terlalu terbuka dan dia mungkin merasa tak nyaman” kata
Se Won. Yeo Reum tak percaya mendengarnya dan mereka pun akan bergegas pindah
tempat.
“Tidak
perlu.” Kata Jung Rok. Keduanya binggung kenapa tak boleh pindah.
“Apa Kau
khawatir kami akan menjahatinya? Coba Lihat. Inilah betapa dia peduli padanya.”
Ejek Se Won
“Kami
putus.” Akui Jung Rok. Keduanya melonggo kaget mendengarnya, Se Won ingin tahu
alasanya.
“Jika aku
tetap di sini, hanya akan membuat kalian tak nyaman. Mari bertemu lagi lain
kali Aku pergi duluan. Selamat bersenang-senang.” Ucap Jung Rok lalu bergegas
pergi.
Se Won
mengejar Jung Rok yang terlihat sendu, lalu mengeluh karena pergi begitu saja
lalu mengajaknya untuk minum soju karena sudah menyuruh Yeo Reum pulang. Jung
Rok binggung kenapa Se Won lamlah pergi denganya.
“Apa yang
kau bicarakan? Saat sebelum kau mengatakannya, harusnya aku sadar ada sesuatu
yang salah. Ayo pergi.” ucap Se Won merasa bersalah sebagai roomate.
Mereka
pergi ke warung tenda, Jung Rok langsung minum soju. Se Won pun tak percaya
kalau Jung Rok putus dengannya demi
kebahagiaan Yoon Seo, lalu mengeluh pada temanya yang melakukan hal itu jika tahu akan sulit menurutnya Bagaimana pun
caranya Jung Rok harus tetap bersamanya hingga akhir.
“Aku tahu
benar betapa dia ingin kembali ke jalan itu. Aku tak ingin jadi penghalang yang
menghalangi jalan. Bagaimana bisa kulakukan? Tidak ada lagi cara selain
membiarkannya pergi.” kata Jung Rok
“Walau
begitu, Yoon Seo tak tahu kenyataan ini.
Dia hanya akan mengingatmu sebagai pira jahat yang mendadak berubah. Itu
sangat...” kata Se Won tak habis pikir
“Lalu...bagaimana
kau memikulnya? Sesudah putus dengan Yeo Reum, maksudku... Bagaimana kau
memikulnya?” kata Jung Rok ingin tahu. Se Won menatap temanya.
Jung Rok
menjadi pengacara dalam sebuah sidang mengatakan Terkait kerugian yang
disebabkan oleh pelanggaran hak cipta dngan perangkat lunak yang dikembangkan
oleh penggugat sedang dijual secara individual dan mandiri.
“Mempertimbangkan
hal ini, ruang lingkup kompensasi untuk ganti rugi harus terbatas pada
pelanggaran yang dilakukan oleh terdakwa.”ucap Jung Rok pada kasus yang
dipeganganya.
Jung Rok
mengadakan rapat dengan kasus yang lain. Semua mendengar dengan wajah serius.
“Aku
sedang menyelidiki kerugian atas pengembangan real estat di luar negeri, dan
menemukan metode dan penilaian antara negara-negara investasi asing dan Korea
berbeda. Dan sebagai hasilnya, perusahaan itu mengalami kerugian lima 5.000.000.000
won.” Ucap Jung Rok pada rapat.
Setelah
selesai berkerja, Ia duduk dihalte wajahnya terlihat masih sendu dan tak naik
bus yang lewat.
“Dia dapat
dianggap bertanggung jawab secara hukum atas pelanggaran Legislasi Tenaga Kerja
Pelindung.”kata Jung Rok bertemu dengan klienya.
“Harap
pertimbangkan fakta bahwa program ini dikembangkan oleh terdakwa saat dia
bekerja membawa keuntungan besar bagi perusahaannya Aku berharap terdakwa
menerim keringanan hukuman.” Ucap Jung Rok di pengadilan.
Ia kembali pulang dan duduk dihalte bus, seperti
Jung Rok melakukan semua perkerjaan agar bisa melupakan Yoon Seo.
Jung Rok
dkk minum bersama, Yoon Rok mengajak mereka
minum untuk Pengacara Kwon yang mencatat marketing nomor satu. Mereka
pun Bersulang.
“Pengacara
Kwon. Kau sudah bekerja seperti orang gila akhir-akhir ini. Aku suka.” Ucap
Tuan Yeon memuji. Jung Rok hanya diam saja.
“Akan
lebih baik jika menjawab saat aku berbicara denganmu.” Kata Tuan Yeon. Jung Rok
hanya diam saja.
“Tapi,
kenapa mendapat nomor satu dalam marketing sampai mengadakan makan-makan
perusahaan?” ejek Yoon Hyuk.
“Kau
pikir kenapa? Itulah yang memotivasi firma hukum kita untuk hari esok yang
lebih baik. Pengacara Choi. Kapan kau akan jadi bintang makan-makan perusahaan
seperti ini? Katamu kau akan lebih peduli keuntungan firma kita. Katamu kau
takkan pedulikan rasa keadilanmu.” Kata Tuan Yeon menyindir.
“Tapi aku
ingin menyerah.” Kata Yoon Hyuk. Moon Hee tiba-tiba marah pada Tuan Yeon yang
berani mengataan itu karena terlalu
kasar!
“Kau yang
tampaknya sedikit terlalu kasar. Apa Belakangan ini kau kesal padaku? Apa Itu
sebabnya kau berpakaian seperti ini untuk menentangku? Bahkan Kau ketakutan
saat melakukan gerakan ini.” Ejek Tuan Yeon melihat Moon Hee yang bertolak
pingangg.
“Tuan
Yeon... Jangan katakan itu, dia terlihat cantik.” Ucap Yoon Hyuk membela.
“Itu yang
ingin kukatakan, Pikirkan dirimu sendiri. Dan jangan makan dengan blepotan.”
Ejek Tuan Yeon. Yoon Hyuk memeriksanya.
“Mendengar
itu di depan semua orang sangat memalukan... Tapi Tunggu Sebentar... Suasana
aneh apa ini? Tadi Pengacara Dan dan Choi bergantian saling melindungi...
Kalian tak bisa menipu mataku.” Kata Tuan Yeon curiga. Keduanya panik.
“Apa
Kalian berdua sudah membentuk aliansi? Kalian berdua mencatat kinerja terendah,
jadi membentuk aliansi untuk saling membantu, kan?” kata Tuan Yeon. Yoon Hyuk
pikir itu tak mungkin.
“Namun, mereka
sekarang baikan. Sebelumnya, mereka sering bertengkar seperti musuh, tapi
sekarang, mereka hangat satu sama lain seperti bunga sakura yang mekar pada
musim semi di sepanjang jalan kereta api.” Kata Tuan Lee
“Tuan
Lee, kata-katamu sangat puitis ejek Tuan Yeon.
“Sepertinya
kau tak sadar. Benarkan? Bahkan mungkin dia penyair.” Kata Eun Ji membela
“Itu cita-cita
yang sangat kuinginkan sejak lama.” Kata Tuan Lee. Tuan Yeon meminta agar
menulis puisi tentang dirinya yang berjudul "karisma".
Semua
mencoba tertawa dengan candaan Tuan Yeon lalu kembali bersulang. Jung Rok tak
bersulang hanya terus minum soju dengan tatapan kosong dan sendu. Yoon Hyuk
heran melihat Jung Rok yang tak tersenyum karena menurutnya dengan terus
cemberut dan merusak suasana.
“Tidak
apa-apa jika dia tak tersenyum karena dia kompeten. Kau bisa berhenti
tersenyum, jika kau lebih kompeten... Pengacara Kwon, ayo minum. Dengan wajah
tanpa ekspresi.” Ucap Tuan Yeon membela lalu mengisi gelas Jung Rok yang
“Ini
dia... Bersulang tanpa ekspresi.” Kata Tuan Yeon. Jung Rok pun minum dengan
wajah sendu.
Yoon Seo
kembali berkerja, baru saja turun dari mobil semua kamera wartawan menghampirinya.
Semua fans menunggu Acara Penandatanganan Oh Yoon Se, Dewi Alam Semesta] Papan
nama diatas meja [Penulis: Lee Se Jin]
dan nama [Ju Ha - Oh Yoon Seo] lalu
naskah ["Cinta menyakitkan"]
“Kau
menjatuhkan ini.” Kata pemain pria. Yoon Seo mengucapkanTerima kasih.
“Aku
biasanya tak suka membuat kesalahan” kata Yoon Seo.
“ Aku
juga tak suka orang yang melakukan kesalahan. Tapi melihat pembuat kesalahan
seimut kau, ini kali pertamaku.” Kata si pria
“Aku yang
menulis ini, memalukan... Tak apa kau mengatakannya pada Yun Seo, kan?” kata
Penulis Lee. Semuanya terlihat tertawa bahagia.
Tuan Yeon
melihat berita Yoon Seo, melihat foto sedang pembacaan naskah dan menurutnya sepertinya
dia baik-baik saja. Jung Rok berusaha tak peduli hanya melirik. Tuan Yeon
meminta Jung Rok bisa melihat karena Yoon Seo yang terlihat cantik.
“Lihatlah
Yoon Seo, Dia cantik, kan?” ucap Tuan Yeon. Jung Rok hanya diam saja.
“Dia
terlihat lebih bahagia daripada di firma hukum kita.” Kata Eun Ji
“ Mungkin
itu karena dia melakukan sesuatu yang sangat dia sukai. Aku sangat merindukan
Yun Seo” kata Tuan Yeon
“Selama
ini, aku cukup dekat dengannya, dan sering memikirkannya. Menyenangkan
mengobrol dengan dia di dapur kantor Aku juga merindukannya.” Kata Eun Ji
“Aku
bukan satu-satunya yang merindukannya, kan? Pengacara Kwon , kenapa tak
mengatakan apa-apa? Apa Kau tak rindu Yoon Seo? Apa Kau tak dengar aku? Wah.. Dia
seperti manusia tanpa hati.” Ejek Tuan Yeon. Jung Rok tetap diam.
“Tunggu Sebentar.
Aku tak lihat pengacara Dan dan Choi.”
Kata Tuan Yeon. Eun Ji pikir mereka berdua ada janji makan siang hari ini.
Moon Hee
makan bersama dengan Yoon Hyuk lalu berani memanggilnya “Sayang” ingin tahu
pendapat Yoon Hyuk sambil memutar bajunya dan karena tahu kalau Yoon Hyuk suka
wanita yang mengenakan gau jadi di internet. Yoon Hyuk sempat malu melihat Moon
Hee memutar tubuhnya direstoran.
“Tak
terlalu buruk.” Kata Yoon Hyuk mencoba terus makan. Moon Hee tiba-tiba ingin
menyuapi makanan.
“Kau Coba
makan ini. Akan kucelupkan ke dalam saus kacang ini yang semanis dirimu.” Kata
Moon Hee ingin menyuapi pacarnya.
“Pengacara
Dan.. Tak perlu seperti ini. .. Selain itu aku bermaksud mengatakan tadi.. Aku
tahu kita kencan kontrak, tapi menurutku kau terlalu progresif... Dan itu bukan
bagian dari kontrak.” Ucap Yoon Hyuk.
“Baiklah,
aku mengerti.” Kata Moon Hee akhirnya makan sendiri dan akhirnya tak sengaja
tangan mereka bersentuhan karena sama-sama mengambil saus.
“Barangkali,
apa kau lupa isi kontrak? Biar kuingatkan sekali lagi. "1. Kita akan
berkencan selama 1 bulan." Kata Yoon Hyuk mengeluarkan surat dari saku
bajunya.
“Kita
memiliki lima hari lagi. Aku tak lupa.” Kata Moon Hee.
"2. Kita
berdua dilarang mengencani atau menggoda pihak ketiga selama periode
kontrak." Kata Yoon Hyuk
“Ya tentu
saja. Aku tak mengencani orang lain selain kau.” Kata Moon Hee. Yoon Hyuk
tersenyum mendengarnya.
"3.
Selama masa kontrak kita harus makan bersama setidaknya dua kali
seminggu." Kata Yoon Hyuk
“Itulah
kenapa kita makan bersama sekarang. Jadi Apa masalahnya?” kata Moon Hee bingung
“Ada ayat
tambahan yang bisa memutus kontrak. "Kita tak akan melakukan kontak fisik
apa pun." Ucap Yoon Hyuk
“Apa itu
berarti kontrak tak lagi berlaku karena tangan kita bersentuhan saat mencoba
mengambil saus?” kata Moon Hee panik
“Yah,
sepertinya itu kebetulan, aku hanya akan kasih peringatan. Kuharap kau lebih
memperhatikannya.”kata Yoon Hyuk
“Baik,
aku akan sangat memperhatikannya.” Ucap Moon Hee mengusap dadanya.
Yoon Hyuk
pamit keluar restoran karena harus menerima telp, Moon Hee panik karena hampir masalah besar
karena Kontrak mereka hampir dibatalkan jadi Sungguh menakutkan. Ia memukul
tangan kirinya agar lebih hati-hati dan sebagai peringatan.
“Apa dia
sangat menyukaiku?.. Yah, tentu saja, aku benar-benar mengerti. Tapi perasaan
dia padaku sedikit terlalu... Bagaimana
ini? Aku terima dia karena baik dan imut, tapi hatiku terasa sangat mati rasa. Hatiku...”
kata Yoon Hyuk melihat Moon Hee dari kejauhan.
Se Won
menunggu Jung Rok di halte berkomentar kalau
Belakangan ini tak menyetir jadi merasa sanga aneh dan bertanya apakah
selalu naik bus. Jung Rok menganguk seperti tak ingin terjadi kecelakan memilih
untuk naik bus.
“Karena
bertemu seperti ini, apak kau mau minum soju?” ucap Se Won. Jung Rok menolak
mengajak pulang saja. Yoon Hyuk pun mengajak pulang bersama.
Yoon Seo
membaca naskah sambil menguap. Manager Gong merasa kasihan karena Yoon Seo yang
pasti sangat lelah dan terasa sulit, lalu berpikir kala Tadi malam
begadang. Yoon Seo pikir tak punya Waktu
tidur karena harus menghafal naskah.
“Makanya
itu, ada sangat banyak istilah hukum dalam naskah. Sepertinya akan sangat sulit
untuk menghafal dialognya.” Kata Manager Gong
“Tapi
bekerja di firma hukum sangat membantu. Aku sudah dengar sebagian besar. Itu
memudahkan untuk menghafal dan memahami dialogku.” Ucap Yoon Seo mengingat
kembali kenanganya.
Mereka
akhirnya sampai ke tempat set syuting. Manager Gong tak percaya mereka sudah
sampai dan Yoon Seo syuting akan selesai
saat subuh lagi. Yoon Seo pikir tak masalah.
“Kelihatannya
aku harus peregangan dulu.” Kata Yoon Seo sebelum turun dari mobil. Manager
Gong seperti bisa bernafas lega melihat Yoon Seo yang nyaman melakukan
perkerjaanya.
“Syukurlah,
dia cepat baik lagi.” Kata Manager Gong setelah Yoon Seo turun dari mobil.
Jung Rok
di dalam ruang kerjanya mencari keyword mantan pacarnya lalu melihat berita [Yoon Seo Menghadiri Pembacaan Naskah untuk
Drama Comebacknya, "Cinta Menyakitkan"]
“Saat
ini, kelihatannya dia baik-baik saja.” Kata Jung Rok berpikir dirinya saja yang
tak bisa melupakan Yoon Seo
Sementara
Yoon Hyuk dan Moon Hee kembali berkencan sambil minum bersama. Yoon Hyuk
melihat Moon Hee membawa kantong kertas besar dan ingin tahu isinya. Moon Hee
mengaku punya hadiah dan memperlihtakan Masker yang akan melindungi dari semua
debu halus.
“Apa Kau
yakin tak membeli itu untuk melindungiku dari semua wanita lain?” ucap Yoon
Hyuk. Moon Hee menganguk.
“Dan ini beberapa
kosmetik yang akan membuat kulit halusmu menjadi lebih halus. Lalu ini vitamin
yang akanmeningkatkan energimu. Selain itu ini” kata Moon Hee membelikan banyak
barang.
“Tunggu
Pengacara Dan, segitu sukanya kau padaku? Tentu saja, aku sangat sadar betapa
menariknya aku. Tapi apa aku sungguh layak menerima semua ini?” kata Yoon Hyuk
bangga
“Ya, kau
layak. Kau sangat menarik. Semakin aku mengenalmu, semakin aku jatuh cinta
padamu.” Kata Moon Hee
“Itu
sebabnya aku sedih. Aku sangat menyukaimu, tapi kebahagiaan ini hanya akan
bertahan selama lima hari lagi. Katakanlah dengan jujur. Bagaimana perasaanmu
selama satu bulan berkencan bersamaku? Apa Kau akan mengakhirinya sesudah lima
hari?” ucap Moon Hee
“Kau
orang yang sangat baik. Kau memperlakukanku dengan sangat baik, dan kau juga
sedikit imut. Tapi bagaimana mengatakannya, ya... Hatiku terasa mati rasa saat
bersamamu.” Kata Yoon Hyuk.
Moon Hee
kaget, matanya berkaca-kaca tak percaya kalau hubunganya akan putus.
Yoon Hyuk
menahan Moon Hee yang berjalan sempoyongan sambil mengeluh karena minum sangat
banyak. Moon Hee pikir Yoon Hyuk itu tahu alasanya. Karena sangat menyukai Yoon
Hyuk tapi Tapi begitu kontrak selesai
mereak harus kembali menjadi rekan kerja.
“Dan itu
membuatku sedih.... Tapi sepertinya tak ada yang bisa kita lakukan. Ini salaku
karena gagal membuat jantungmu berdebar.” Kata Moon Hee.
Saat itu
ada sebuah motor kurir lewat, Moon Hee langsung menarik Yoon Hyuk agar tak
tertabrak. Yoon Hyuk kaget ada dipelukan Moon Hee seperti merasakan sesuatu. Si
kurir akhirnya turun dari motornya, Moon Hee langsung melonggo dan tersenyum
bahagia.
“Apa Kau
baik-baik saja?” tanya si kurir. Moon Hee mengaku baik-baik saja.
“Syukurlah.
Kalau begitu, maaf.” Kata si pria. Yoon Hyuk heran melihat wajah Moon Hee yang
terkesima.
“Apa Kau
langsung jatuh cinta padanya?” kata Yoon
Hyuk tak percaya. Moon Hee membenarkan karena pria tadi sangat menarik
“Barusan
kau bilang padaku betapa kau menyukaiku dan kau merasa sedih. Kau bilang
padaku, hatimu mati rasa saat bersamaku.” Ucap Yoon Hyuk
“Aku
cenderung cepat menyerah.” Kata Moon Hee lalu mengejak si kurir kalau kakinya
sakit tapi kurir sudah pergi jauh.
“Wah,
hatiku... Kenapa hatiku sakit?” kata Yoon Hyuk yang mendengar Moon Hee kalau cenderung
cepat menyerah.
**
Bersambung ke part 2
Cek My Wattpad... Stalking
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar