PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yoon Seo
mengaku datang untuk mengambil pena dan juga menyapa Jung Rok. Jung Rok hanya
diam saja. Yoon Seo pun mengaku yang meninggalkan dokumen itu diatas meja. Jung
Rok mengaku sudah tahu dan wajahnya terlihat dingin.
“Astaga,
kau tahu itu, tapi tak pernah menghubungiku untuk mengucapkan terima kasih? Kau
harus berterima kasih padaku sesudah menerimanya. Aku menuntut kompensasi. Sebaiknya
kau memberikan kompensasi padaku sebagai imbalan atas sumber berkualitas seperti
itu.” Ucap Yoon Seo merengek.
“Pasal
734 UU Sipil. "Seseorang yang mengelola urusan atas nama orang lain tanpa
terikat untuk melakukan manajemen itu dengan cara yang paling menguntungkan bagi
dirinya sendiri." Kau tahu itu kan? Jadi sebagai kompensasiku, traktir
makan.” Ucap Yoon Seo bersikap manis.
“Atau... haruskah
aku mentraktirmu? Lagian, aku melakukan sesuatu yang tak pernah kau minta, jadi
aku cukup yakin membuatmu tak nyaman. Jadi biarkan aku mentraktirmu makan sebagai
sarana untuk meminta maaf. Jadi Mau makan apa kita? Ayo makan sesuatu yang
sehat.” Kata Yoon Seo penuh semangat.
“Oh Jin
Sim.. Apa Kau lupa kita sudah putus?” kata Jung Rok. Yoon Seo piki tak mungkin
dirinya lupa.
“Ya, aku
tahu itu. Tapi, aku mengkhawatirkanmu. Akhir-akhir ini, kau pasti kesulitan. Setelah
kulihat artikel. Hatiku sangat sakit. Saat masa sulitku, kau ada di sampingku. Tapi
aku tak bisa melakukan itu untukmu karena tak ada yang tersisa diantara kita.”
Cerita Yoon Seo
“Walau
begitu, aku datang... Aku berpikir "Bagaimana kalau dia tak suka? Bagaimana
membuatnya tak nyaman?" Tapi Aku datang karena khawatir. Aku ingin makan
bersamamu. Aku khawatir kau sakit karena bekerja terlalu keras tanpa makan
dengan baik.” Kata Yoon Seo berusaha untuk bersikap manis.
“Kau tak
perlu mengkhawatirkanku... Seperti kataku, tak ada yang tersisa diantara kita.”
Tegas Jung Rok.
Yoon Seo
tak percaya Jung Rok mengatakan hal itu,
Jung Rom meminta Yoon Seo agar jangan khawatirkan dirinya dan fokus
hanya pada karier lalu lupakan semua kenangannya
saat berada di kantor. Yoon Seo terdiam tak percaya Jung Rok mengatakan hal
itu.
Jung Rok
duduk tenang di meja kerjanya, Yoon Seo melihat ke arah komputer sudah tak ada
lagi note darinya jadi berpikir pasti sudah melupakanya, dengan wajah sedih
keluar dari ruangan.
Manager
Gong masuk rumah mengeluh Yoon Seo yang ada dirumah tapi tak membukakan pintu untuknya. Yoon Seo seperti mayat hidup hanya duduk diam di sofa.
Manager Gong memberitahu kalau membelika minuman dan sup abalon untuk kesehatan
artisnya. Yoon Seo tetap diam tanpa gairah.
“Kenapa?
Apa ada masalah?” tanya manager Gong binggung. Yoon Seo memberitahu kalau Semua
memo tak ada. Manager Gong binggung.
“Kudengar
Pengacara Kwon sedang sangat kesulitan belakangan ini. Jadi kukunjungi dia karena
benar-benar khawatir. Tapi dia tak hangat seperti dulu. Bahkan dia juga menyingkirkan
semua memo yang kutulis untuknya. Saat ini... hatiku sungguh tak bisa
melupakannya. Aku tak tahu bagaimana mengatasinya.” Kata Yoon Seo sedih
Hae Young
bertanya kenapa Yoon Seo datang ke kantor mereka. Eun Ji menjawab kalau Pena Yoon Seo ketinggalan jadi datang untuk mengambilnya. Hae Youngs seperti
tak percaya kalau Yoon Seo datang ke
sini untuk mengambil pena di tengah jadwalnya yang sibuk.
“Pena itu
kelihatannya sangat berarti baginya.” Kata Eun Ji, saat itu Jung Rok seperti
mendengar akan pergi tapi mencoba tak mengubrisnya.
“Sepertinya
aku mengerti perasaannya. Ada sesuatu yang berharga meskipun mungkin tak
terlihat orang lain. Saat aku masih SD, aku pergi ke rumah nenekku, kuambil
daun ini dalam perjalanan pulang. Sepertinya... aku akan sangat sedih jika
kehilangan ini.” Kata Tuan Lee memperlihatkan daun yang sudah dipress.
Jung Rok
sudah kembali ke ruangan melihat berkas
Kasus Su Myung allu merasakan sesuatu yang aneh. Tuan Lee masuk ruangan
memberitahu sudah memeriksa CCTV lain,
tapi tak ada yang istimewa tapi sudah menghubungi teman detektifnya jadai tak
perlu khawatir.
“Pengacara
Kwon... Kenapa?” ucap Tuan Lee melihat wajah Jung Rok seperti sangat serius.
“Foto
bukti ini aneh.” Kata Jung Rok. Tuan Lee ingin tahu dari segi apa.
“Darah
berceceran di mana-mana dalam serangan itu, tapi jaket Park Su Myeong kelihatannya
hampir bersih.” Ucap Jung Rok lalu bertatapan pada Tuan Lee.
Jung Rok
kembali sidang, memperlihatkan foto Jaket yang dikenakan pada hari pembunuhan. Menurut
hasil lab, hanya sedikit dari darah tersangka ditemukan di lengan. Sementara
itu membuktikan, kliennya menyerang korban, itu juga dapat menunjukkan hanya
menusuk korban sekali.
Jaksa
yang bertugas seperti terlihat santai, Jung Rok
memberitahu aklau Luka fatal adalah tikaman kedua ke dada korban. Pisau
itu menghancurkan arteri yang terhubung ke jantung dan korban meninggal karena
pendarahan yang berlebihan. Ibu Soo Myung duduk dengan wajah gelisah.
“Seperti
yang kita lihat, lantai dan dinding berlumuran darah. Itu karena saat si
pembunuh mengeluarkan pisau, darahnya menyembur seperti air yang keluar dari
keran. Jadi bagi si pembunuh hampir tak ada darah di pakaiannya tampaknya tak
masuk akal.” Jelas Jung Rok
“Dan Juga,
Im Yun Hee, yang diberikan jaminan oleh pengadilan, baru-baru ini mencairkan setengah
dari 4,93M won asuransi jiwa dan dia tak bisa ditemukan. Kenapa dia bersembunyi
sesudah memberikan lebih dari 2M won? Dengan semua fakta ini, masih yakin bahwa
jaksa membuktikan kesalahan klienku tanpa keraguan?” kata Jung Rok
“Apa
jaksa ingin menambahkan sesuatu?” kata Hakim. Jaksa berkata kalau ingin memanggil saksi.
“Satu-satunya
saksi kejahatan ini... Im Yun Hee...” kata Jaksa. Jung Rok kaget begitu yang
lainya melihat Nyonya Im masuk ruang sidang. Soo Myung terlihat senang melihat
Nyonya Im yang datang bahkan sampai melambaikan tangan.
“Saksi, dapatkah
aku bertanya kenapa tak dapat dihubungi?” tanya Jaksa
“Aku
perlu menjernihkan pikiran, jadi pergi berlibur sebentar.” Akui Nyonya Im. Jung
Rok terlihat tegang.
“Kau
pernah menjadi tersangka pembunuhan ini dan sekarang kaulah satu-satunya saksi,
biarkan aku bertanya. Korban, Kim Yeong Tae. Siapa yang menikamnya dua kali dan
membunuhnya?” tanya jaksa
Soo Myung
terus memanggil Nyonya Im seperti sangat berharap. Nyonya Im menatap Soo Myung
lalu menangis dan meminta maaf. Soo Myung panik meminta agar Nyonya Im jangan
menangis. Jaksa kembali mengulang pertanyaan
“Saksi,
kutanya sekali lagi... Sekali di perut dan sekali di dada. Apa Park Su Myeong
yang duduk di sana orang yang menusuk suamimu dua kali dan membunuhnya?” tanya
Jaksa
“Ya,
benar.” Kata Nyonya Im sambil menangis. Soo Myung kaget begitu juga ibunya.
Hakim pun menyelesaikan pertanyaan.
Jung Rok
keluar ruang sidang mencari sosok Nyonya Im, tapi wartawan sudah menyerbu lebih
dulu sementara Nyonya Im bergegas pergi.
“Pengacra
Kwon Jung Rok.. Kau mengklaim dia menghilang, tapi dia muncul hari ini. Apa
pendapatmu soal itu?”
“Apa kau
masih berpikir bahwa pembunuh sebenarnya ada di luar sana? Banyak yang
mengkritik pilihanmu untuk membela Park Su Myeong... “
Di
ruangan Jaksa
Rekan
kerjanya ingin tahu hasil sidang. Jaksa pikir itu sudah pasti Itu kemenangan
bersih dan merasa Syukurlah Im Yun He menghubungi karean Jika tidak, akan jadi
masalah besar, lalu bertanya-tanya
bagaimana bisa Nyonya Im tiba-tiba menghubungi.
“Yah, dia
menelepon secara langsung dan meminta untuk menjadi saksi.” Ucap Rekan
kerjanya. Jaksa terlihat sangat sumringah.
Semua
membaca berita di layar komputer ["Kasus Park Su Myeong: Siapa Pembunuh
Sebenarnya?"] Tuan Yeon mengeluh yang terjadi karena berpikir punya bukti
kuat. Eun Ji juga tak tahu Im Yun Hee akan muncul di pengadilan.
“Menurutmu
apa yang sebenarnya? Apa Kau percaya dia tak bersalah? Dia tak akan datang ke
pengadilan jika tidak.” Kata Pil Gil
“Aku tak
tahu apa yang terjadi, tapi kini masyarakat lebih membenci Pengacara Kwon” kata
Hae Young. Tuan Yeon hanya bisa diam saja.
Yoon Seo
melihat berita tentang Jung Rok wajahnya makin sedh, Manager Gong meminta Yoon
Seo agar berhenti melihatnya karena Melihatnya hanya akan membuat Yoon Seo
pasti sulit. Yoon Seo hanya diam saja. Manager Gong merasa Tak bisa seperti ini.
“Yoon
Seo, kau bisa menamparku dengan keras di sini.” Ucap Manager Gong setelah
berhentikan mobilnya.
“Apa ini,
tiba-tiba...” kata Yoon Seo binggung. Manager Gong pikir kalau layak
menerimanya.
“Aku layak
mendapat tamparan darimu.” Kata Manager Gong. Yoon Seo makin bingung.
“Pengacara
Kwon memutuskanmu bukan karena dia membencimu.” Kata Manager Gong
Jung Rok
gugup didalam mobil, Tuan Lee menelp
memberitahu kaalu CCTV sudah di dapatkan. Tuan Lee dan Jung Rok bertemu
diruangan memberitahu kalau Nyonya Lee berada di Dekat bank tempat saat menerima
uang asuransi.
“27
Februari, jam 3 sore. Benar hari itu.” Kata Jung Rok memastikan pada tanggal
“Ini
video paling jelas yang bisa kutemukan, tapi masih sulit untuk mengidentifikasi
wajahnya.” Jelas Tuan Lee
Jung Rok
tiba-tiba melihat CCTV dan merasakan sesuatu. Tuan Lee bertanya ada apa. Jung
Rok melihat Nyonya Im yang masuk minimarket dan pria itu jatuh tak sengaja.
Jung Rok
pergi menemui Yeon Rum memberitahu kalau Tidak ada yang menunjukkan wajahnya
dan meminta agar melihat video lebih dulu. Yeo Reum melihatnya, Jung Rok pun
meminta agar mendapatkan sidik jari itu.
“Aku punya
perasaan sepertinya bisa.” Kata Jung Rok. Yeo Reum pun akan berkerja
melakukanya.
Yoon Seo
mengingat yang dikatakan Manager Gong “Dia tak putus denganmu
karena dia membencimu. Dia melakukannya karena dia sangat menyukaimu.”
Lalu mengingat kembali saat Jung Rok meminta mereka putus.
“Apa Kau
merasa dikhianati setelah kau pikirkan? Apa Kau merasa tertekan karena semua
perhatian yang kudapatkan?” kata Yoon Seo bingung
“Karena
semua alasan yang baru saja kau katakan, Aku berpikiran sebaiknya kita tak
boleh berkencan lagi. Jadi, sebaiknya kita akhiri sampai di sini.” Ucap Jung Rok.
Yoon Seo
mengingat semuanya merasa yakin kalau Jung Rok itu tak bersungguh-sungguh.
Jung Rok
kaget melihat Yoon Seo sudah ada didepan rumahnya. Yoon Seo menyapa Jung Rok
yang berangkat kerja. Yoon Seo bertanya sedang apa didepan rumahnya. Yoon Seo
mengaku menyiapkan makanan untuk Jung Rok lalu memberikan kotak makannya.
“Silahkan
Nikmati... Jangan melewatkan makan.” Kata Yoon Seo. Jung Rok ingin bicara tapi
Yoon Seo lebih dulu bicara.
“Syuting
akan segera dimulai, aku harus cepat pergi. Aku harap ini memberimu semangat untuk
bertarung di pengadilan. Pastikan harus makan semuanya.” Kata Yoon Seo lalu
bergegas pergi dengan senyuman. Jung Rok terlihat binggung.
Yoon Seo
menyambut Jung Rok saat akan kembali ke kantor lalu mengajak untuk makan malam
bersama dan tahu restoran yang tak banyak orang jadi mereka bisa pergi
bersama. Jung Rok bingung akhirnya
menarik Yoon Seo ke tempat yang lebih sepi.
“Kenapa kau
melakukan ini? Jika terus datang seperti ini, seseorang mungkin mengambil foto,
dan kau mungkin terjebak dalam skandal. Seperti yang kukatakan, kau harus
melupakan...” ucap Jung Rok
“Aku tak
suka itu. Aku yang putuskan akan melupakanmu atau tidak. Aku akan melakukan apa
yang ingin kulakukan, dan tak melupakanmu. Aku akan merindukanmu. Jika khawatir
aku akan mencarimu. Jika rindu, maka aku akan mengatakannya.” Tegas Yoon Seo.
Jung Rok terlihat tak bisa berkata-kata.
Nyonya Im
datang menemui Soo Myung, merasa sedih melihat keadaan tetanganya pasti Sangat sulit didalam penjara dan kembali
meminta maaf. Soo Myung yang sayang dengan Nyonya Im meminta agar Jangan menangis.
“Soo
Myeong, yang kau lakukan hanyalah menyelamatkanku... Hari itu saat kau datang
ke rumahku.. Apa Kau ingat?” ucap Nyonya Im sambil menangis.
“Aku
menikamnya... Aku menyelamatkanmu.” Kata Soo Myung. Nyonya Im membenarkan.
“Kau
menyelamatkanku.... Tapi, Soo Myeong.. Apa
Kau tak ingat menikamnya dua kali?” kata Nyonya Im yakin
“Tidak,
Nuna... Aku menusuknya sekali... Aku menusuknya sekali.” kata Soo Myung
“Tidak...
Kau menikamnya dua kali.. Kau membunuhnya.” Kata Nyonya Im lalu terlihat
tatapan matanya berubah menjadi dingin.
Yeo Reum
menelp Jung Rok, mengatakan kalau sduah memeriksa
identitas melalui sidik jari Tapi ada yang aneh karena Sidik jari milik orang
mati. Jung Rok kaget mendengarnya kalau Sidik jari orang yang sudah mati.
Keduanya bertemu
ditaman, Yeo Reum memberikan surat NSI kalau itu sidik jari “Choi Sang Ho”
pernah ditangkap tiga kali karena kekerasan dan sekali karena penipuan. Jung
Rok mengingat nama Choi Sang Ho dan menduga sesuatu.
“Benar...
Dia mantan suami Im Yun Hee” kata Yeo Reum. Jung Rok kaget itu artinya mantan
suaminya masih hidup.
“Benar.
Tubuhnya ditukarkan. Orang yang meninggal karena kebakaran bukanlah Choi Sang
Ho. Kami sudah meminta surat perintah penangkapan untuk Im Yun Hee dan Choi
Sang Ho.” Kata Yeo Reum.
Jung Rok
kembali melakukan sidang meminta mereka
tonton video CCTV lalu menjelaskan Pria yang terlihat dalam video ini
adalah pria yang mengambil pembayaran asuransi dengan Im Yun Hee. Ia pun
mengaku bisa mendapatkan sidik jarinya dari kaca.
“Dan
sesudah analisis sidik jari, kami menemukan identitasnya. Pria ini... Mantan
suami Im Yun Hee yang sudah meninggal, Choi Sang Ho.” Kata Jung Rok. Semua
kaget merasa tak pecaya
“Bagaimana
mungkin ini bisa terjadi? Bagaimana mungkin orang mati berjalan di jalanan? Choi
Sang Ho, yang diduga meninggal karena kebakaran, sebenarnya masih hidup, dan
dia adalah kaki tangan kejahatan Im Yun Hee.” Ucap Jung Rok
“Selanjutnya,
untuk memeriksa identitas pria yang meninggal dalam kecelakaan kebakaran, aku
membandingkan catatan gigi mayat dengan orang yang dekat dengan Im Yun Hee, dan
aku dapat mengkonfirmasi identitas sebenarnya dari mayat itu.” Kata Jung Rok
“Dia
adalah ayah Im Yun Hee, yang diketahui sudah hilang, Im Oh Joong.” Kata Jung
Rok. Semua seperti tak percaya mendengarnya. Jung Rok pun menatap Soo Myung
seperti paling tidak berharap di potong tahanan.
Yeo Reum
menginteragasi Choi Sang Ho dengan memastikan nama lebih dulu. Tuan Choi menganguk. Yeo Reum pikir Tuan
Choi tahu sebagai tersangka utama dari
Kasus Kim Yeong Tae jadi memiliki hak untuk diam, tapi jika kau tak mengatakan
apa-apa, maka akan disalahkan atas semuanya.
“Im Yun
Hee mengklaim kaulah yang bertanggung jawab atas kejahatan ini.” Kata Yeo Reum
mengancam.
“Tidak,
dia... Dia menyuruhku melakukannya. Aku korban juga.” Tegas Tuan Choi
“Lalu,
bisakah kita mulai dengan Kasus Pembunuhan Kim Yeong Tae? Ceritakan apa yang
terjadi.” Kata Yeo Reum.
Flash Back
Soo Myung
masuk rumah kaget melihat sudah berantakan dan juga Nyonya Im yang sudah
terluka karena dipukul. Nyonya Im pun mengucapkan Terima kasih untuk hari ini
“Satu minggu sebelum kejadian, Yun
Hee terus memanggil Park Su Myeong ke rumahnya untuk pengiriman. Dia menunjukkan
dirinya sesudah diserang, dan mencuci otaknya dengan kata-kata yang sama.”
“Aku
harap akan lebih baik jika siapa saja membunuhnya.” Kata Nyonya Im setelah
melihat Soo Myung datang untuk kedua kalinya.
“Dia terus mengatakan akan lebih
baik jika siapa saja membunuhnya.”
Soo Myung
datang lagi terlihat sangat marah langsung menusuk Tuan Kim dengan pisau, lalu
terlihat shock. Nyonya Im memegang wajah Soo Myung meminta agar segera sadar .
Soo Myung panik karena sudah menusuk.
“Dengarkan
aku baik-baik... Hari ini, kau tak di sini... Kau tak melihat apa-apa dan tak
melakukan apa-apa, mengerti? Jangan beri tahu siapa pun soal ini. Bisakah kau
berjanji padaku?” ucap Nyonya Im. Soo Myun menganguk. Nyonya Im pun menyuruh agar Soo Myung segera
pergi.
Setelah Soo
Myung pergi, Nyonya Im terlihat santai lalu menyuruh seseorang untuk keluar
karena Sudah selesai. Tuan Choi keluar
kamar kaget bertanya apa yang dilakukan Nyonya Im itu.
“Jika kau
memanfaatkan untuk membunuhnya, kau harusnya memanggil polisi. Apa Kau gila?”
kata Tuan Choi
“Polisi
akan mencurigaiku juga. Apa kau tak tahu aku akan menjadi tersangka jika aku di
tempat kejadian? Pertama, aku akan mengaku dan saat mereka tahu dia pelakunya
nanti, aku akan menerima simpati dan menyingkirkan semua kecurigaan bahwa ini
adalah penipuan asuransi.” Jelas Nyonya Im licik
“Karena
sudah selesai, enyahlah. Aku meneleponmu untuk berjaga-jaga, tapi aku tak
membutuhkanmu.” Kata Nyonya Im. Tuan Choi akan pergi tapi tiba-tiba Tuan Kim
kembali merangkak.
Tuan Choi
yang panik langsung mengambil pisau dan menusuknya, saat itu darah pun muncrat
ke dinding. Nyonya Im mengeluh melihatnya saat Tuan Choi yang panik akhirnya
menghapus sidik jari dengan handuk.
“Akan
kubereskan ini, kedepannya jangan ada di sekitar sini. Jangan meneleponku juga.”
Tegas Nyonya Im santai.
“Im Yun Hee, yang diadili atas
pembunuhan suaminya, sudah ditangkap karena konspirasi atas pembunuhan oleh
jaksa. Im Yun Hee bersekongkol dengan mantan suaminya, dan berkonspirasi untuk membunuh
mantan suaminya Kim Yeong Tae.”
“Dia juga membunuh ayahnya dan
menyamarkannya sebagai kecelakaan kebakaran. Sesudah itu, dia membuat mayat itu
terlihat seperti mantan suaminya, dan secara ilegal menerima pembayaran
asuransi dari ayah dan mantan suaminya.”
Berita
Nyonya Im ditayangkan dan kembali ditangkap dan dibawa polisi. Semua bersama-sama
melihatnya, Moon Hee terlihat kaget memastikan
Ayahnya tak hilang, tapi meninggal dan mantan suaminya tak mati karena
kebakaran tapi mereka menyamarkan mayat ayahnya agar terlihat seperti mantan
suaminya.
“Begitulah
cara mereka menerima uang asuransi. Mereka menggunakan semua uang itu untuk
berjudi, dan mendekati pria lain lalu membunuhnya demi mendapat lebih banyak
uang.” Jelas Eun Ji
“Bagaimana
mungkin manusia sekejam ini?” ucap Yoon Hyuk tak percaya
“ Pokoknya,
sudah terungkap bahwa Im Yun Hee adalah kejahatan terburuk yang pernah ada, dan
aku sangat bersyukur. Pengacara Kwon, yang mengungkap kebenaran menjadi
bintang.” kata Hae Young
“Benar. Pengacara
Kwon akhirnya berhasil.” Ucap Eun Ji. Tuan Lee lalu bertanya keberdaan Tuan
Yeon sekarang.
“Dia sibuk
melakukan wawancara melalui telepon.” Kata Moon Hee. Tuan Lee binggung.
Tuan Yeon
sedang diwawancara dalam telp, lalu
dengan bangag sebagai pemimpin spiritual dan panutan Kwon Jung Rok
bernama Yeon Joon Gyu, CEO dari Firma Hukum Always. Ia mengaku Kwon Jung Rok
adalah pengacara dan kolega yang sangat baik.
“Ia juga melakukan
pekerjaan dengan bagus dalam mengikuti jejakku mengenai kebenaran dan
kejujuran. Dengan mengambil kasus ini, menunjukkan bahwa Kwon Jung Rok
sepenuhnya memahami motto perusahaan kami. Dan secara pribadi membuatku merasa
sangat bangga padanya.” Ucap Tuan Yeon sambil berdiri didepan cermin.
“Motto
dari Firma hukum Always adalah "Kejar kebenaran dan raih keadilan." Dan
tentu saja, akulah kiblat motto itu.... Tapi apa hanya ini yang kau butuhkan? Yah,
masih banyak yang ingin kukatakan.” Kata Tuan Yeon
“Apa Kau
tak penasaran soal latar belakang masa kecilku dan bagaimana aku bisa jadi CEO
yang luar biasa? Bagaimana dengan tipe wanita idealku atau rencana masa depanku
untuk siaran di TV?” ucap Tuan Yeon bangga tapi telpnya sudah ditutup lalu berpikir
harus meneleponnya lagi.
Jung Rok
memasukan [Catatan bukti] dalam kardus karena kasusnya sudah selesai. Tuan Yeon
melonggo didepan pintu mengajak Jung Rok kalau harus minum pada hari seperti
ini jadi bertanya apa yang ingin dimakan karean ingin mentraktirnya.
“Kau Katakan.
Semuanya aku yang bayar.” Ucap Tuan Yeon bersemangat. Jung Rok pikir nanti saja
karena hari ini terasa lelah.
“Ya, kau
harus pulang dan beristirahat, Karena kau kurang tidur. Kalau begitu mari kita
pulang dan waktu berikutnya mari minum. Sampai nanti.” ucap Tuan Yeon. Jung Rok
teringat saat duduk bersama Yoon Seo.
Flash Back
“Omong-omong,
bisakah bertanya sesuatu? Kau tak pergi ke makan malam perusahaan karena lelah.
Kenapa kau minum Soju denganmu?” tanya Yoon Seo.
“Aku
hanya ingin minum berdua denganmu.” Akui Jung Rok
Pesan
dari Yoon Seo masuk “Pengacara Kwon, malam ini, mari kita minum. Bagaimana
kalau bertemu di restoran Gamjatang sebelumnya?” Yoon Seo terlihat gugup menunggu karena Jung
Rok yang tak datang, wajahnya cemberut saat pintu terbuka ternyata bukan Jung
Rok.
Beberapa
saat kemudian Jung Rok datang, wajah Yoon Seo terlihat senang. Jung Rok
mendekat dengan tatapan dingin lalu mengajak mereka untuk bicara diluar. Keduanya
saling menatap terlihat canggung. Jung Rok ingin tahu kenapa melakukan ini. Yoon
Seo bertanya melakukan apa.
“Kau tahu
kita tak boleh saling bertemu seperti ini lagi.” Kata Jung Rok.
“Tidak.
Aku tak tahu kenapa kita tak boleh bertemu. Aku sudah dengar kenapa kau
memutuskan untuk berpisah denganku. Aku melalui banyak kesulitan, tapi kau
adalah alasan kenapa aku berhasil mengatasi semuanya. Dan dalam proses itu, aku
jadi lebih kuat.” Cerita Yoon Seo
“Aku
lebih takut kehilanganmu daripada kehilangan peluang di industri ini karena
skandal. Oleh karena itu,... jika kau sungguh peduli padaku, tetaplah di
sisiku. Ayo kita mulai lagi.” Ucap Yoon Seo. Jung Rok hanya terdiam menatapnya.
“ Apa Kau
sungguh takkan kembali padaku? Jika kau melepasku, maka kita tak akan pernah
bisa bertemu lagi.” Kata Yoon Seo menehan sedih
“Oh Jin
Sim... Aku mencintaimu.” Akui Jung Rok akhirnya mendekat dan mencium lebih
dalam. Yoon Seo pun tak menolak karena selama ini sangat merindukan Jung Rok.
Bersambung
ke episode 15
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar