PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Keduanya
bertemu di taman. Jung Rok heran melihat Yoon Seo yang kabur Dan hari ini tak masuk kerja. Yoon Seo
mengaku Karena terlalu malu bertemu
dengan Jung Ro. Jung Rok bingung karena merasa malu. Yoon Seo pikir pasti malu
karena sebelumnya mabuk dan mengajak
Jung Rok kencan.
“Sebenarnya,
aku sudah mengajakmu berkencan.” Akui Jung Rok. Yoon Seo kaget.
“Aku
membuatmu menunggu dan mengekspresikan diriku dengan sangat ambigu. Bahkan membuatmu
merasa malu. Aku sudah mengajakmu berkencan.” Kata Jung Rok.
“Jadi
meskipun mungkin terlambat, Aku ingin mengajakmu berkencan dengan benar kali
ini.” Kata Jung Rok mengeluarkan surat. Yoon Seo binggung bertanya apa itu.
“Aku tak
tahu apa yang kau sukai, jadi kucari sedikit di internet. Dan aku melihat klip
video wawancara yang kau lakukan di warung ceker favoritmu. Kau suka ceker ayam
dan ingin dilamar melalui surat tulisan tangan. Lalu ini... Aku tak
membelikanmu kaki ayam, walau begitu terimalah ini.” Ucap Jung Rok
Yoon Seo
tersipu malu melihat surat dari Jung Rok dan ingin membacanya. Jung Rok pun
meihat Yoon Seo ingin membaca didepanya, wajahnya terlihat panik. Yoon Seo
pikir memang harus membaca langsung karena rasa Penasarannya membunuh hatinya.
“Tapi...
Emm.. kalau begitu aku akan menunggumu di mobi”Kata Jung Rok bergegas pergi.
Yoon Seo
bergegas membuka surat dari Yoon Soe terlihat singkat pada dan jelas [Mari
berkencan.] senyumanya tak bisa di tutupi lalu berlari memeluk Jung Rok dari
belakang. Jung Rok kaget, seperti baru pertama kali. Yoon Seo langsung
menyetujuinya.
“Mari
kita berkencan!” kata Yoon Seo tersenyum bahagia.
“Terima
kasih sudah menerima lamaranku.” Kata Jung Rok ikut bahagia.
“Terima
kasih karena akhirnya memberitahuku.” Ungkap Yoon Seo
Jung Rok
melihat Yoon Seo yang terus menatap suratnya. Yoon Seo mengaku akan membacanya
sampai matanya bosan lalu meminta Jung Rok menunggu karena akan segera
mengganti pakaian dan pergi ke kantor bersama.
“Hari ini
kau istirahat saja.” Kata Jung Rok. Yoon Seo ingin tahu alasanya.
“Ada
banyak kasus yang tertunda karena Kasus Im Yun Hee.” Ucap Jung Rok.
“Kau akan
sangat sibuk dan Akan lebih sulit tanpaku. Kau tahu itu, tapi apa hari ini aku memilih tak harus masuk kerja?”
ucap Yoon Seo kasihan.
“Terima
kasih, tapi hari ini cukup istirahat saja. Aku tak akan ada di kantor sore
ini.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo ingin tahu kenapa seperti itu.
“Aku
harus Pergi ke pengadilan, kantor kejaksaan, dan kemudian bertemu klien. Sepertinya
akan selesai sekitar jam 7 malam. Bagaimana?” kata Jung Rok. Yoon Seo binggung
apa maksudnya.
“Kita
harus berkencan karena hari ini, hari pertama kita.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo
malah tertawa.
Jung Rok
heran melihat Jung Rok yang tertawa. Yoon Seo mengaku asat Jung Rok bilang "berkencan" dan "hari
pertama" terlihat sangat tampan. Jung Rok tersenyum lalu berjanji akan menjemput sekitar jam 7 malam. Yoon Seo
setuju dan akan bertemu lagi nanti.
Yeo Reum
bertemu dengan ketua Jaksa diruanganya. Ketua Jaksa terihat marah karena Terdakwa
ternyata menjadi korban dan mereka ditekan untuk mengungkapkan apa ada paksaan.
Yeo Reum menegaskan kalau Terdakwa tak dipaksa.
“Bagaimana
kau tak bisa menyelidiki dan secara membabi buta percaya akan pengakuannya?”
kata Ketua Jaksa marah.
“Maafkan
aku.” Ucap Yeo Reum. Ketua Jaksa menyuruh Yeo Reum keluar saja lalu mengeluh Harusnya
kasus ini kuserahkan pada Jaksa Im. Yeo Reum masih bisa mendengar karena belum
keluar dari ruangan.
Yeo Reum
baru saja keluar dari ruangan melihat Jaksa Im dengan sopan memberikan hormat.
Jaksa Im mengaku sudah mendengar terdakwa
menjadi korban dan menurutnya itu benar-benar twist dengan nada menyindir. Yeo
Reum meminta agar bisa menghentikanya.
“Yah, kau
juga seperti itu. Hidupmu sebagai jaksa juga penuh twist. Kau meremehkan
seniormu, setahuku kau punya talenta hebat. Tapi Sebaliknya, kau ceroboh dan
lemah. Kenapa kau menangkap Im Yun Hee yang tak bersalah?” sindir Jaksa Im
“Apa
maksudmu tak bersalah? Mungkin dia tak membunuhnya dengan tangannya sendiri, tapi
dia bisa membantu atau setidaknya tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya.
Dia menutupi pelaku Park Su Myeong.” Ucap Yeo Reum membela diri.
“Kau
mempermalukan kantor ini, tapi kau masih mengocehkan mulutmu.” Sindir Jaksa Im.
Yeo Reum hanya bisa diam saja.
Jung Rok
berbicara ditelp dengan klienya kalau Sepertinya lebih baik jika hadir selama
interogasi jadi akan menjadwalkannya dengan jaksa dan menghubungi klienya lagi.
Saat itu Yeo Reum keluar dari kantor bertemu dengan Jung Rok yang baru saja
menutup telp.
“Yeo
Reum... Apa Kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat.” Ucap Jung Rok khawatir.
“Bagaimana
kau tahu bahwa Park Su Myeong ada di TKP? Kau menangkapnya, tapi kenapa aku
tidak? Aku tahu kau tak bisa disalahkan, mari bicara lain waktu.” Kata Yeo Reum
marah lalu meninggalkan Jung Rok.
Tapi baru
beberapa melangkah meninggalkan Jung Rok, Tubuh Yeo Reum langsung jatuh pingsan.
Jung Rok panik melihat Yeo Reum.
Ambulance
membawa Yeo Reum ke rumah sakit, dan masuk UGD. Dokter yang memeriksa
memberitahu kalau Yeo Reum menderita gastritis akut akibat stres dan kelesuan
menyebabkan demam tapi akan baik-baik saja begitu suhunya turun.
Jung Rok
menganguk mengerti, lalu mencoba menelp Se Won untuk menjaga Yeo Reum tapi Se
Won sedang rapat dengan tim untuk kasus yang dimulai lusa. Jung Rok melihat jam
tanganya sudah hampir pukul 7 malam.
Yoon Seo
dirumah sudah bersiap-siap menatap cermin dengan pakaian rapih karena akan
berkencana. Jung Rok menelp, wajah Yoon Seo langsung sumringah bertanya apakah
sudah datang ke rumahnya. Jung Rok
merasa tak enak hati memberitahu kalau Hari ini sepertinya tidak bisa... Yoon
Seo ingin tahu alasanya.
“Jaksa
Yeo Reum pingsan, jadi aku membawanya ke
UGD.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo panik bertanya Apa yang terjadi
“Dia
menderita gastritis dan demam. Aku memanggil teman lain untuk menjaganya hari
ini, tapi aku masih harus bertemu dengan klien. Aku khawatir kita tak akan bisa
bertemu hari ini.” Kata Jung Rok merasa bersalah.
“Ya. Mau
bagaimana lagi... Aku mengerti.” Kata Yoon Seo tak bisa berbuat apa-apa.
Yeo Reum
akhirnya terbangun dan kaget melihat Se Won sudah ada didepanya lalu bertanya
Apa yang terjadi. Se Won memberitahu Yeo Reum yang pingsan sesudah berbicara
dengan Jung Rok lalu bertanya apakah Yeo Reum tak ingat.
“Tapi,
kenapa kau ada disini?” tanya Yeo Reum sinis. Se Won tak menjawabnya.
“Sesudah
cairan habis, dokter bilang kau bisa pulang.” Kata Se Won.
“Aku bertanya
kenapa kau ada disini.” Ucap Yeo Reum kesal
“Apa itu
penting? Aku pun bisa menanyakan hal sama padamu.” Kata Se Won. Yeo Reum pun
akhirnya hanya bisa terdiam.
Keduanya
keluar dari rumah sakit dengan jalan berjauhan. Akhirnya Se Won berkata lebih
dulu mengeluh Yeo Reum yang hidup
seperti ini, karena mereka akan terus mengalami persidangan, dan beberapa Jaksa
pasti akan kalah.
“Bagaimana
bisa kau akan hidup jika seperti ini?” ucap Se Won. Yeo Reum pikir ini memang
dirinya jadi tak bisa berbuat apapun.
“Aku
sungguh benci... Benci jika hancur sesudah persidanganku kalah. Dan Juga, aku
benci kau melihatku seperti ini.” Kata Yeo Reum.
“Aku pun
benci dengan Situasi kita seperti ini. Mengingat kebelakang, kau dulu jujur di
depanku. Kau bisa Tertawa saat kau ingin dan menangis saat kau mau.” Kata Se
Won. Yeo Reum pun hanya bisa menangis akhirnya Se Won mendekat memeluknya. Yeo
Reum pun memeluk Se Won menangis dibahunya.
Di kamar
Yoon Seo
memikirkan Jung Rok apakah masih sibuk, lalu mengeluh karena Jung Rok tak
meneleponnya sama sekali. Jung Rok akhirnya menelp, wajah Yoon Seo langsung
kembali bahagia.
“Apa aku
membangunkanmu?” tanya Jung Rok sambil menelp. Yoon Seo mengaku tidak dan
bertanya apakah baru akan pulang.
“Ya.
Pertemuanku dengan klien memakan waktu lama. Jam segini, kau pasti sudah makan
malam. Apa Kau ingin minum teh?” kata Jung Rok. Yoon Seo bersemangat
“Tidak
perlu.. Hari ini pasti melelahkan, istirahatlah. Mari kita berjumpa besok.”
Kata Yoon Seo mencoba tak egois.
“Tapi, Pengacara
Kwon.. Aku tak ingin hari ini jadi hari pertama kita.” Kata Yoon Seo. Jung Rok
kaget.
“Dengarkan
aku... Siapa yang membiarkan hari pertama berlalu sangat tak berarti seperti
ini? Jadi kenapa kita tak membuat besok hari pertama kita?” usul Yoon Seo. Jung
Rok pun setuju.
“Kalau
begitu, mulai besok kita berkencan. .. Maaf tak bisa menepati janjiku hari ini.”
Kata Jung Rok bersalah.
“Tidak
perlu, Berkendaralah dengan aman. Sampai jumpa besok.” Ucap Yoon Seo lalu
menutup telpnya.
Yoon Seo
pikir mereka sudah teleponan, sudah
cukup jadi mulai besok mari berkencan dengan benar dengan wajah penuh semangat
besok akan mulai berkencan dengan Jung Rok.
Esok pagi
Yoon Seo
kaget diminta Tuan Yeon untuk pindah ke
kantor Yoon Hyuk. Tuan Yeon meminta untuk membantu selama beberapa hari dengan
menjelaskan selama periode ini tepat
sesudah liburan, tingkat perceraian naik dengan cepat.
“Haruskah
kita menyebutnya musim puncak perceraian? Jadi Pengcara Choi punya banyak kasus
perceraian yang menumpuk untuk diproses saat ini. Dan Pengaara Yang tak bisa
membantu, sementara Dan mengurus kasus perusahaan farmasi.”kata Tuan Yeon
“Tapi...
Itu... Jika aku tak ada, Pengaara Kwon akan mengalami kesulitan sendirian.”
Kata Yoon Seo menatap Jung Rok seperti tak ingin berpisah.
“Kau baru
saja menyelesaikan Kasus Im Yun Hee. Apa ada sesuatu yang harus segera kau
atasi?” tanya Tuan Yeon
‘Tidak,
kukira tidak ada... Aku baik-baik saja.”kata Jung Rok. Tuan Yeon pun
mengucapkan Terima kasih atas pengertian.
“Dan
karena kau kartu As di sini, maka kau bisa mengurusnya sendiri, kan?” kata Tuan
Yeon. Jung Rok mengerti dan akhirnya pamit karena tak ada lagi yang
dibicarakan. Yoon Seo yang kecewa pun akhirnya ikut keluar.
Tuan Yeon
memastikan keduanya keluar sambil menelp seseorang. Yoon Seok mengangkat
telpnya. Jung Seok mengatakan sudah melakukan seperti yang diminta yaitu
memisahkan Jung Rok dengan Yoon Seo.
Yoon Seok mengucapkan terimakasih pada kakaknya.
“Aku
takut Yoon Seo tak mau berangkat kerja kemarin karena pengacara itu. Kudengar
dari manajer Yoon Seo, kalau kedua orang itu punya banyak masalah selama ini.
Bahkan mendengar Yoon Seo bilang dia akan menghancurkan Kwon Jung Rok dengan
segala cara.” Ucap Yoon Seok
“Apa
seburuk itu?” kata Jung Seok tak percaya. Yoon Seok pun meminta agar Jung Seok
untuk memisahkan mereka.
“Jangan
khawatir... Jika untuk kebahagiaan Yoon Seo, Kedepannya kupastikan mereka
berdua tak saling bicara lagi.” Kata Jung Seok bangga.
Moon Hee
menelp pacarnya di pantry mengaku penasaran apa
bisa mampir saat makan siang. Sang pacar mengaku sibuk. Moon Hee dengan
wajah cemberut mengak bisa mengerti dan bisa bertemu nanti. Yoon Seo mendengar
percakapan keduanya saat masuk pantry.
“Pengacara
Dan.. Apa kau Punya pacar baru?” ucap Yoon Seo tak percaya. Moon Hee
membenarkan.
“Aku
memang punya, tapi...” kata Moon Hee menghela nafas. Yoon Seo heran karena Moon
Hee menghela nafas seperti tak bahagia.
“Itu...
Lupakan. Terakhir kali, kau memberitahuku aku punya kesempatan dengan orang pengiriman
itu, jadi aku malu lebih dulu dan ditolak. Apa Kau tak ingat? Jadi Sudah aku
putuskan. Aku tak akan pernah menerima saran kencan darimu lagi.” Kata Moon Hee
marah.
“Maaf
soal waktu itu. Tapi ada lebih banyak pasangan yang berhasil dengan saranku. Selama
acara "Sandabang", pasangan menerima konseling dariku dan
mengungkapkan perasaan mereka dengan jujur Dan mereka akhirnya menikah.” Kata
Yoon Seo
“Kau
bilang Menikah?” ucap Moon Hee dengan mata berbinar-binar. Yoon Seo
membenarkan.
“Ini rahasia,
sebenarnya pacarku pemilik kafe yang ada di seberang jalan. Dia keren dan
tampan seperti americano, tapi suaranya halus seperti latte, dan ketika dia
bertanya sambil menatap mataku, rasanya manis seperti karamel macchiato.”
Cerita Moon Hee. Yoon Seo pikir itu Romantis.
“Lalu?
Kenapa kau menghela nafas?” tanya Yoon Seo heran.
“Nah,
masalahnya... Aku merasa kesal karena sepertinya aku satu-satunya yang jatuh
cinta. Aku ingin mengesampingkan semua hal untuk bertemu dengannya dan tetap di
sisinya sepanjang waktu. Tapi kurasa dia tak merasakan hal yang sama.” Cerita
Moon Hee. Yoon Seo terus mendengarkanya.
“Kami
seharusnya pergi kencan waktu malam juga. Tapi mendadak dia bilang pengiriman
biji kopi tiba. Katanya dia harus memanggang, dan membatalkan kencan kita. Lalu
Baru saja pun, aku bilang padanya akan mampir sebentar saat makan siang, tapi katanya
dia sibuk memeras jeruk.” Cerita Moon Hee kesal
“Aku
mengerti dia sibuk, tapi sepertinya aku selalu mengomel dan ingin bertemu. Ini
membuatku Kesal.”ucap Moon Hee. Yoon Seo mengaku juga merasakan hal itu. Moon
Hee binggung.
“Maksudku,
jika aku berada dalam situasimu, sepertinya aku juga akan kesal.” Kata Yoon Seo
tak ingin diketahui kalau sedang berkencan juga.
“Yoon
Seo, kau benar-benar pandai bersimpati karena kau seorang aktris. Kupikir kau
juga kesal karena mulai berkencan.” Kata Moon Hee. Yoon Seo pikir tak perlu
bicara omong kosong.
Jung Rok
keluar dari ruangan memanggil Yoon Seo, dan melihat bangku yang kosong teringat
kalau sekertarisnya itu dipindah sementara ke ruangan Yoon Hyuk. Yoon Seo seperti terpaksa duduk didepan Yoon
Hyuk.
“Yoon Seo,
terima kasih sudah menawarkan diri untuk membantuku. Karena aku punya tingkat
kemenangan yang tinggi, klienku datang padaku seperti ngengat pada api.” Ucap
Yoon Hyuk bangga lalu memperlihatkan jadwalnya.
“Kau
dapat menghubungi klien dan memberi tahu mereka kapan mereka dapat berkunjung.”
Kata Yoon Hyuk. Yoon Seo menganguk mengert lalu melihat sesuatu pada jadwal
Yoon Hyuk.
“Hwang
Yeon Du yang seharusnya datang untuk konseling pada jam 2 siang. Ini Bukan
Hwang Yeon Du yang kukenal, kan?” kata Yoon Seo memastikan.
“Mungkin
saja iya. Bukankah dia dulu sainganmu? Jika kau bicarakan aktris, itu dia... Oh
benar... Kau bekerja di sini bersifat rahasia... Lalu kenapa kau tak keluar
sebentar?” kata Yoon Hyuk
“Ya, sepertinya
aku bisa melakukannya... Tapi apa dia akan bercerai?” tanya Yoon Seo
memastikan.
“Melihat
dia datang kepadaku untuk konseling, sepertinya begitu.” Kata Yoon Hyuk dengan
gaya pengacara. Yoon Seo penasaran alasan Yeon Doo bercerai.
“Pasal 26
UU Pengacara. "Pengacara tak boleh mengungkapkan informasi rahasia apa pun
yang berkaitan dengan representasi klien." Jelas Yoon Hyuk
“Ini
cukup menjengkelkan. Kupikir dia hidup bahagia sesudah menikah.” Komentar Yoon
Seo
“Apa Kau
dekat dengannya?” tanya Yoon Hyuk., Yoon Seo memikirkan apakah memang dekat.
“Dia sama
seperti saingan abadiku.” Kata Yoon Seo seperti kesal.
Flash Back
Yeon Doo
sedang make up di ruang syuting, Yoon Seo berjalan dengan tegap. Yeon Doo memanggilnya dengan
wajah sinis heran karena Yoon Seo sangat tinggi dan bertanya berapa tinggal
heelsnya. Yoon Seo menjawab 7 cm.
“Penata
gaya.... Bawakan sepatu berhak 10cm... Tidak, bawakan yang 20cm!” kata Yeon Doo
tak mau kalah dengan Yoon Seo. Yoon Seo hanya bisa melonggo.
Yeon Doo
melakukan scene romantis dengan berciuman, tapi karena heelnys terlalu tinggi
membuat tak nyaman saat beradegan ciuman. Yoon Seo pun akhirnya melakukan
scenenya. Yeon Doo berbisik pada sutradra untuk mengunakan lebih banyak
reflektor pada sceneny. Akhirnya Yeon Doo pun mengunakan reflektor
disekelilingnya.
“Dia
adalah tipe orang yang seperti itu. Dia harus lebih baik dari aku, dan harus
diperlakukan dengan baik. Dari awal karirnya sampai pensiun, dia benar-benar
membuatku kesulitan.” Cerita Yoon Seo kesal
“Tiba-tiba
aku tak ingin membelanya lagi. Haruskah aku tak mengambil kasus ini?” kata Yoon
Hyuk
“Itu tak
benar... Ini pekerjaanmu dan kau seorang profesional.” Ucap Yoo Seo
“Maka aku
hanya akan berbicara dengannya seperti robot yang tak memiliki perasaan.” Kata
Yoon Hyuk memperagakan gayanya saat bertanya pada Yeon Doo yang datang ingin
konseling.
Yoon Seo
pikir oasti sangat sulit. Yoon Hyuk pikir bahkan akan membelanya di pengadilan seperti
alphago yang tak memiliki jiwa. Yoon Seo tertawa melihat cara Yoon Hyuk lalu
melihat sudah pukul setengah dua siang.
“Aku
mungkin berpapasan dengannya.” Kata Yoon Seo panik. Yoon Hyuk pikir ini tak
boleh terjadi dan menyuruh pergi.
“Jika
sudah selesai, aku akan menghubungimu.” Kata Yoon Hyuk. Yoon Seo menganguk
mengerti.
Yoon Seo
bergegas keluar tapi ternyata Yeon Doo sudah masuk bertanya Hae Young kalau ingin
untuk bertemu dengan pengacaranya. Hae Young pun menunjuk ke ruangan Yoon Hyuk.
Yoon Seo bergegas untuk bersembunyi di balik tubuh Jung Rok.
“Sekarang
ini, apa yang kau lakukan?” tanya Jung Rok binggug. Yoon Seo memberitahu kalau
diluar ada aktris.
“Kau
tahu, tak ada yang tahu kalau aku bekerja di sini.” Kata Yoon Seo melihat Yeon
Doo masuk ruangan Yoon Hyuk.
“aku akan
menurunkan tirai, Jadi Kau bisa tinggal di kantorku.” Kata Jung Rok.
“Tidak,
dia punya mata elang... Akan lebih baik bagiku untuk pergi keluar.” Ucap Yoon
Seo bergegas pergi ke meja kerjanya.
Yeon Doo
akhirnya bertemu dengan Yoon Hyuk diruangan saling memperkenalkan diri. Yeon
Doo pikir Yoon Hyuk pasti mengenalanya
karena dulu sangat terkenal sambil mencari-cari sesuatu ditasnya dan terlihat
kebingungan.
“Dompet
merek desainerku penuh dengan uang tunai dan kartu kredit, tak ada. Aku pasti
meninggalkannya di restroom. Mohon tunggu sebentar.” Ucap Yeon Doo lalu keluar
ruangan.
Yoon Seo
menunggu didepan lift dengan kacamata menghindari musuh bebuyutanya. Tapi Yeon
Doo malah sudah ada disampingnya, lalu mengelani Yoon Seo dengan kacamata
hitam. Yoon Seo memalingkan wajah mencoba mengelaknya.
“Aku
pasti salah. Maafkan aku.” Kata Yeon Doo, tapi merasa ada yang aneh lalu
menarik kacamata dan syal Yoon Seo. Yoon Seo panik.
“Coba
Lihat... Benar kau Oh Yon Seo... Beraninya kau berbohong padaku? Tapi apa yang
kau lakukan di firma hukum ini?” ucap Yeon Doo
“Aku di
sini sebagai klien.” Kata Yoon Seo berbohong. Yeon Doo tak percaya mengejek Yoon
Seo harus pergi ke pengadilan lagi
“Ya
Tuhan! Bahkan belum lama sejak terakhir kali kau menyebabkan keributan di
pengadilan. Kehidupanmu sungguh tak beruntung. Bukankah seharusnya kau meminta
dukun untuk melakukan pengusiran setan? Apa kau butuh uang?” sindri Yeon Doo
“Bagaimana
denganmu? Ada perlu apa kemari? Bukankah kau di sini sebagai klien juga?” kata
Yoon Seo sinis
“Kenapa
aku datang ke firma hukum sebagai klien? Seperti yang sudah kau ketahui, aku dicintai
oleh suamiku yang kaya, dan aku menjalani kehidupan yang bahagia. Aku hanya...
disini untuk melihat gedung karena mungkin membelinya. Akhir-akhir ini, aku
sangat tertarik pada gedung.” Ucap Yeon Doo bangga.
Ia lalu
meminta maaf karena merasa seperti terlalu membanggakan lalu mengejek Yoon Seo
yang tak akan dapat kembali sebagai aktris, jadi mungkin berjuang secara
finansial dan bahkan sepertinya terlibat dalam gugatan hukum. Yeon Doo yakin
Yoon Seo hampir mencapai titik terendah.
Yoon Seo menahan amarahnya.
“Aku agak
terlalu keras padamu, kan? Yoo Seo... Hati-hati di jalan. Pastikan wartawan tak
mengambil fotomu Atau apa wartawan tak lagi peduli denganmu?” kata Yeon Doo
menutup wajah Yoon Seo dengan syal. Yoon Seo hanya bisa berteriak marah
Yoon Seo
duduk di mobil sambil mengomel karena Yeon Doo itu dilahirkan untuk
melecehkannya, dengan menceritakan waktu itu saat ia memilih gaun untuk upacara
penghargaan, tapi Yeo Doo mengambilnya darnya dan memakainya sendiri.
“Dan kedua
kali, dia menemui sutradara yang mengcastingku sebagai karakter utama dari
sebuah drama. Kemudian dia bilang lebih baik darik bahkan rela dibayar lebih
rendah. Jadi akhirnya, dia mendapatkan peran sebagai karakter utama. “ ucap
Yoon Seo meluapkan amarahnya. Jung Rok mengemudi sambil mendengarkanya.
“Wah...
Dasar! Insiden drama itu masih membuat marah. Pengacara Kwon, apa sudah
terlambat untuk mengajukan gugatan soal ini?” kata Yoon Seo. Jung Rok
mengatakan sudah terlambat. Yoon Seo melonggo binggung.
“Agar itu
menjadi penghalang bisnis atau tindakan ilegal, dia harus menyebarkan informasi
palsu atau membuatmu dipecat secara tak adil. Tapi apa yang dia lakukan
hanyalah menawarkan yang lebih baik kepada sutradara dengan bayaran lebih
rendah. Dia tak menipu atau curang.” Jelas Jung Rok lugas.
“Astaga,
kau sangat logis... Aku hanya mengeluh kepada pacarku. Tapi Barusan, aku sungguh
berpikir sedang konseling dari seorang pengacara.” Keluh Yoon Seo. Jung Rok
seperti tak sadar dengan uacpanya.
“Jika kau
memberitahuku bahwa seseorang jahat padamu, aku akan ada pihakmu terlepas dari
apa yang kau perbuat. Sepertinya aku juga akan sangat membenci orang itu. Tapi kau tak merasa seperti itu.”kata Yoon
Seo kesal
Jung Rok
mengaku Bukan begitu. Yoon Seo ingin bicara tapi mengurungkan niatnya. Jung Rok
pun tak banyak berkata-kata akhirnya sampai di depan rumah Yoon Seo. Suasana
terasa gugup, Yoon Seo akhirnya pamit perg dengan wajah sedih.
“Dan aku
sangat minta maaf mengatakan ini, tapi aku juga tak ingin hari ini jadi hari
pertama kita.” Ucap Yoon Seo sedih lalu turun dari mobil.
Jung Rok
mengetik diruang kerjanya, teringat sebelumnya yang tak bisa bertemu di hari
pertama. Lalu Yoon Seo mengaku bisa mengerti dan tak ada yang bisa dilakukan
lagi.
“Dia
terdengar agak sedih hari itu.” Ucap Jung Rok lalu mengingat kejadian
sebelumnya.
Yoon Seo
dipindah ke kantor Pengacara Cho dan Jung Rok pikir tak masalah memperbolehkan
Yoon Seo untuk membantu Yoon Hyuk.
“Dan dia
tampak agak kesal saat itu. Tapi aku hanya setuju untuk itu demi dia karena
akan lebih baik baginya untuk merasakan berbagai kasus.” Ucap Jung Rok.
Di rumah
Yoon Seo
ragu kalau Jung Rok itu memang menyukainya,
lalu mendengar bunyi bel rumah dan kaget melihat dari interkom kalau
Jung Rok yangda datang dan bertanya kenapa ada didepan rumahnya. Jung Rok
mengatkan kalau ponsel Yoon Seo mati.
“Apa
sudah dimatikan? Jadi Apa itu sebabnya kau datang? Untuk memberitahuku
itu?”kata Yoon Seo
“Tidak....Mari
kita berkencan” ucap Jung Rok. Yoon Seo kaget akhirnya keluar dari rumah.
Yoon Seo
heran karena Jung Rok yang tiba-tiba mendadak mengajaknya kencan. Jung Rok
berpikir kalauSepertinya tak bisa menunda hari ini dan tak ingin menundanya lagi.
“Mari
buat hari ini sebagai hari pertama kita... Itu yang ingin kulakukan... Apa tak
bisa?” kata Jung Rok. Yoon Seo sempat ragu tapi akhirnya menyetujuinya. Jung Rok pun mengajak pergi, Yoon Seo
bertanya kemana mereka akan pergi.
Keduanya
sudah ada diatas gedung pada malam hari. Yoon Seo bahagia karean belum pernah
ke observatorium sebelumnya dan tak peracya kalau Jung Rok bisa kepikiran pergi
ke tempat ini. Jung Rok pkir kalau sudah
larut untuk pergi ke mana pun
“Kita tak
dapat melakukan kencan pertama di restoran gamjatang 24 jam. Lokasi harus
istimewa tapi tak ramai. Jadi Kupertimbangkan pilihanku dan datang ke tempat
yang cukup layak untuk berkencan di malam hari. Apa kau menyukainya?” ucap Jung
Rok.
“Aku
menyukainya... Ini yang terbaik... Pasti lebih mudah melihat bintang di sana. Ayo
kita kesana.” Kata Yoon Seo bahagia.
Yoon Seo
pergi ke ruangan teropong besar lalu tiba-tiba melihat Bintang jatuh dan bertanya apakah Jung Rok
melihatnya. Jung Rok mengelengkan kepala.
Yoon Seo mengeluh karena seharusnya Jung Rok lebih cepat mengikutinya
dan jalanya terlalu lambat.
“Kenapa
kau menatapku seperti itu?” tanya Yoon Seo heran melihat tatapan Jung Rok
“Karena aku
merasa bersalah... Karena jalanku lambat, aku merasa bersalah kepada Oh Jin
Sim” ucap Jung Rok
“Itu
bukan sesuatu yang perlu di sesalkan.” Kata Yoon Seo tak ingin membuat Jung Rok
menyesal.
“Tadi,
setelah kupikirkan tindakanku dan aku lalai. Butuh waktu lama untuk mengajakmu
kencan dan aku membatalkan kencan pertama kita. Aku terus mengecewakanmu dalam
banyak hal. Itu semua karena aku canggung dalam mengekspresikan perasaanku.”
Ucap Jung Rok
“Hatiku
tak enak karena ketidakmampuanku adalah penyebabnya. Aku orang yang lambat, jadi
mungkin tak bisa menyamai kecepatanmu. Namun, aku akan mengambil langkah ke
arahmu dengan kecepatanku sendiri. Perlahan, untuk waktu yang lama.” Ucap Jung
Rok seperti meluapkan semua perasaanya.
“Pengacara
Kwon, bisakah aku bertanya sesuatu
padamu? Apa kau menyukaiku?” tanya Yoon Seo ingin memastikan. Jung Rok terlihat
binggung.
“Tidak. Lupakan
jika tak dengar.” Kata Yoon Seo lalu membalikan badan. Jung Rok menarik Yoon
Seo dan memeluknya
“Aku
menyukaimu...Oh Jin Sim aku menyukaimu... Sangat menyukaimu” ungkap Jung Rok.
Yoon Seo kaget lalu tersenyum.
Bersambung
ke episode 8
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar