PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Jung Rok
keluar dari mobil bertemu dengan Jung Rok yang keluar mobil. Yoon Seo terlihat
panik dan ketakutan. Jung Rok bertanya ada apa. Kang Joon menatap Yoon Seo yang
ada dimobil hanya diam saja. Jung Rok kembali menegaskan kalau bertanya padanya.
“Sepertinya
aku salah orang. Kupikir dia orang yang kukenal, tapi sepertinya bukan.” Ucap
Kang Joon lalu masuk mobil.
Jung Rok
ingin mendekat tapi Sek Kang Joon menahanya. Akhirnya Kang Joon pun pergi, Yoon
Seo seperti bisa bernafas lega tapi terlihat makin gugup.
Jung Rok
mengantar Yoon Seo pulang, menanyakan keadaanya. Yoon Seo ingin tahua Apa yang
dikatakan orang itu dan Kenapa Kang Jon mencarinya. Jung Rok memberitahu kalau
Kang Joon mengaku salah orang. Yoon Seo yakin kalau Kang Joon tak salah orang.
“Benar
dia mencariku dari awal. Orang itu...” ucap Yoon Seo. Jung Rok mengaku tahu.
“Orang
itu yang menyulitkan hidupmu. Itu sebabnya aku tak ingin membiarkannya.” Tegas
Jung Rok
Saat itu
pesan masuk ke ponsel Yoon Seo “”Melihat kau bahagia, aku merasa terhianati.
Sampai jumpa lain waktu, Oh Yoon Seo” Yoon Seo terdiam membaca pesan dari Kang
Joon. Jung Rok mengambil ponsel Yoon Seo dan akan membalasnya.
“Jangan, Pengacara
Kwon.. Aku tak mau memprovokasi orang itu. Aku benci lebih dari ini... Terima
kasih sudah mengantarku pulang.” Kata Yoon Seo lalu turun dari mobil dan
terlihat gugup.
Jung Rok
melihat Yoon Seo akan masuk rumah terlihat ragu lalu menarik tangan Yoon Seo.
“Aku tak
nyaman membiarkanmu sendirian... Malam ini, maukah bersamaku?” ucap Jung Rok
menatap serius. Yoon Seo menatap Jung Rok seperti tak percaya kalau memiliki
seseorang yang ada disampingnya.
Keduanya
duduk di ruang tengah, Yoon Seo menceritakan
Awalnya, Lang Joon mendekatinya sebagai penggemar. Jung Rok menatap Yoon
Seo dengan wajah sangat serius ingin tahu cerita yang sebenarnya.
Flash Back
CEO Yeon
mengucapkan terimakasih pada Kang Joon, karena mendengar ingin Yun Seo menjadi
pemeran utama wanita dalam film blockbusternya Sutradara Han Sang Cheol
mendatang. Yoon Seo terlihat penuh semangat juga dengan project barunya.
“Aku
penggemar Yoon Seo, tapi itu bukan satu-satunya alasan. Aku hanya berpendapat, film
ini sepertinya cocok untuknya.” Kata Kang Joon
“Aku
bodoh jika tak merayakannya. Biar kutuangkan segelas.” Ucap CEO Yeon.
Akhirnya
mereka minum bersama dan CEO Yeon dengan sengaja menuangkan obat tidur. CEO
Yeon terlihat sudah tertidur pulas. Yoon Seo duduk diam melihat CEO Yeon yang
duduk didepanya. Kang Joon menyuruh Yoon Seo agar meminum segeles saja.
“Aku tak
suka minum.” Ucap Yoon Seo menolak. Kang Joon memaksa Yoon Seo agar meminumnya.
Yoon Seo akhirnya seperti tak sadarkan diri setelah minum.
Yoon Seo
terbangun dan kaget melihat bukan ada di ruang karaoke, dan bertanya Di mana
ini. Kang Joon menyapa Yoon Seo yang sudah bangun. Yoon Seo kaget dan panik.
Kang Joon makin menyindir melihat wajah Yoon Seo yang tak suka.
“Bagiku,
ini kebahagiaan. Sepanjang malam, aku bisa melihat wanitaku.” Ucap Kang Joon.
Yoon Seo mengambil tas langsung pamit pergi.Kang Joon pun tak mengejarnya.
Yoon Seo
minum bersama dengan CEO Yeon dan yang lainya. Semua terlihat bahagia. Yoon Seo
mengaku belum pernah melihat tim bekerja sebaik ini sebelumnya. Seorang pria
memanggil memberitahu kalau sutradara memanggil Yoon Seo.
CEO Yeon
bingung karena meminta sekarang juga. Yoon Seo akhirnya pamit pergi menemui
sutradara ke ruangan lain.
“Seharusnya
aku tak mengikuti orang itu.”ucap Yoon Seo menyesal.
Yoon Seo
pergi ke ruangan memanggil Sutradara. Saat itu Kang Joon sudah ada didepan
pintu dan menguncinya. Yoon Seo panik
melihat Kang Joon ternyata yang ada diruangan. Kang Joon mengaku “Aku
mencintaimu.” Yoon Seo tak mengerti.
“Bagaimana
yang harus kulakukan agar kau sadar? Kenapa kau terkejut? Aku mencintaimu... Aku
mencintaimu!” ucap Kang Joon mendekati. Yoon Seo panik menutup wajahnya.
Saat itu
pintu didobrak paksa, Seorang Polisi memperlihatkan ID Cardnya kalau divisi
narkotika dari Departemen Kepolisian Gangnam mengatakan Lee Kang Joon, ditahan atas pelanggaran UU Narkotika. Yoon
Seo terlihat sangat shock. Kang Joon
berteriak histeris tak ingin dijauhkan Dari Yoon Seo.
“Seperti
itu, aku juga dituduh menggunakan narkoba. Aku dilepaskan sesudah tes narkoba
negatif, tapi alasan berada di sana bersamanya membawakan semua rumor.” Cerita Yoon
Seo
“Aku ceritakan
kisahku pada orang-orang dan bilang dia penguntit. Tak peduli seberapa keras
kucoba, tak ada yang akan percaya. Artikel berbahaya dan merusak terus
diterbitkan, dan terlalu sulit untuk bertahan.” Ungkap Yoon Seo
“Aku
merasa seperti akan hancur, dan itulah kenapa... Kuputuskan hiatus. Saat itu
sungguh, aku takut padanya yang membiarkan ini terjadi, dari orang-orang yang
tak mempedulikanku, dan dari mereka yang terus mengarang rumor. Aku takut dan
benci pada mereka..” Cerita Yoon Seo sambil menahan rasa sedih
“Tak
perlu kau katakan lebih dari itu.” Kata Jung Rok memotong tak ingin melihat
Yoon Seo sedih
Yoon Seo
mengaku sebenarnya ingin memastikan menceritakan ini pada Jung Rok karena tak
mau salah paham. Jung Rok mengerti
mengaku tak berpikir semacam itu dan meminta agar berhenti mengkhawatirkannya.
Jung Rok
duduk menatap Yoon Seo yang sudah berbaring. Yoon Seo menyuruh Jung Rok untuk
cepat tidur. Jung Rok mengataan akan tidur setelah melihat Yoon Seo tidur.
“Selama
ini... aku belum bisa menceritakan kisah ini pada siapa pun Karena sekarang aku
sudah memberitahumu segalanya, maka hatiku terasa lebih nyaman.” Akui Yoon Seo
“Apa Kau
ingat yang kukatakan waktu itu? Orang yang melakukan kejahatan yang harus
menderita. Korban harusnya tak menderita menggantikannya. Cepat lupakan
kenangan burukmu, dan berbahagialah lebih dari orang lain.” Kata Jung Rok. Yoon
Seo pikir mengingatnya.
“Aku akan
membuatnya... Membuatmu lebih bahagia dari siapa pun. Jadi, jangan takut, dan
mari kita atasi bersama.” Kata Jung Rok menyakinkan.
Yoon Seo
tertidur pulas lalu terbangun, melihat Jung Rok tertidur disofa tanpa
mengunakan selimut seperti hanya ingin menjaganya.
Jung Rok
yang tertidur pulas akhirnya terbangun lalu panik tak melihat Yoon Seo bahan
tubuhnya ditutupi selimut. Ternyata Yoon Seo sibuk memasak didapur menyapa Jung
Rok yang baru bangun. Yoon Seo dengan
gugup bertanya apa yang sedang dilakukan.
“Apa
lagi? Aku sibuk buat sarapan. Sebelum kau berangkat kerja 'kan harus sarapan...
Aku buat Dwenjang Rebus... Kau suka, kan?” ucap
Yoon Seo. Jung Rok menganguk.
“Apa mau
mencobanya?” ucap Yoon Seo lalu menyuapinya. Jung Rok pikir enak.
“Ini kali
pertama makan Dwenjang Rebus buatan rumah, kan?” kata Yoon Seo bangga.
“Ya.
Rumah ini pasti akan populer dengan Dwenjang Rebusnya... Omong-omong, aku
takkan menyebarkan rumor.” Ucap Jung Rok berjanji.
“Ya. Kita
harus bergegas makan. Lalu kita akan mampir ke rumahmu agar kau bisa ganti
pakaian dan pergi bekerja bersama.” Saran Yoon Seo. Jung Rok menganguk setuju
dan terlihat gugup.
Yoon Seo
dengan santai akan menambah tahu dan melihat Jung Rok terlihat masih gugup.
Yoon Seo menegaskan kalau akan mengatasinya bersama dengan Jung Rok. Jung Rok seperti bisa tenang.
Se Won
pergi menemui Tuan Lee memberitahu kalau dari berkasnya jadi yakin Jung Ji Ho menggelapkan dana dan
mengantongi jutaan won menurutnya Jika membutuhkan lebih banyak bukti... Tuan
Lee langsung menyela seperti tak peduli.
“Bagaimana
dengan Kasus Suap Baja Bujin yang kuminta kau selidiki?” ucap Tuan Lee. Se Won
mengeluh dengan sikap Tuan Lee.
“Aku tak
bisa membiarkan Jung Ji Ho berkeliaran seperti ini. Bukankah ini yang kau harap
saat kau tempatkan aku pada kasus ini, Bahwa aku tak akan menyerah?” kata Tuan
Lee
“Apa Kau
tak tahu siapa Choi Yoon Su? Dia kartu As dari Unit Kejaksaan Khusus Dan ada di
pihak Jung Ji Ho. Dia mungkin sudah menyuap penguji atau saksi. Apa Pikirmu kau
akan mendapat kesempatan?” kata Tuan Lee mencoba menyadarkan
“Apa Kau
takut pada Choi Yoon Soo atau orang yang ada di belakangnya?” sindir Se Won.
Tuan Lee tak pecaya Se Won mengatakan itu.
Akhirnya
Se Won menyerah melihat berkas [Catatan
Bukti - Jung Ji Ho - Penggelapan Dana] lalu memasukan ke dalam kardus. Anak buahnya memastikan apakah mereka benar-benar
akan mengakhirinya seperti ini. Se Won mengaku tak tahu kapan, tapi yainn kalau
akan buka kembali kotak ini.
“Mari
pastikan menangkapnya.” Ucap Se Won. Jaksa Lee yang mendengarnya terlihat tak
bisa terima begitu saja.
Yoon Hyuk
menemui seorang klien berkomentar kalau ini sungguh situasi yang tak
menguntungkan karena klienynya masih mencintai suaminya tapi berpikir untuk
cerai dan ingin tahu apa alasannya. Si wanita mengaku karena suaminya berubah.
“Biasanya
dia segera mengatakan "aku mencintaimu" berkali-kali setiap jam 12. Belakangan
ini, katanya dia sibuk dan hanya mengatakan 2 kali. Biasanya dia mangatakan 10
kali lebih sedikit.” cerita si wanita. Yoon Hyuk melonggo binggung.
“Bukan
hanya itu. Suamiku mengenailku lebih baik daripada orang lain. Tapi beberapa
hari yang lalu, katanya dia ingin nonton drama bersamaku dan beli ayam dalam
perjalanan pulang.” kata Si wanita.
“Kenapa
itu jadi masalah?” tanya Yoon Seo. Si wanita menceritakan akalu mereka harus makan satu ayam per orang.
“Saat
kulihat dia mengunyah ayam dengan giginya, hatiku seperti hancur
berkeping-keping. Bagaimana bisa aku terus hidup bersamanya? Kita harus
berpisah.” Ucap Si wanita.
“Maaf
mengatakan ini padamu, tapi alasan perceraianmu tak seserius yang kukira. Dan
tak ada cukup bukti bahwa suamimu benar-benar berubah.”jelas Yoon Hyuk.
“Suamiku
berubah! Dia pria jahat yang membuat hatiku sakit.” Kata Si wanita sambil
menangis.
“Tentu
saja, pria baik harusnya tak buat wanita menangis, Kau tenanglah, silakan seka
air matamu.” Ucap Yoon Hyuk memberikan
sapu tanganya.
Si wanita
menyeka air mata dan juga lendir pada hidungnya dan ingin mengembalikanya. Yoon
Hyuk menolak agar si wanita bisa menyimpannya.
Yoon Hyuk
mengantar Klienya sampai didepan lift, lalu menerima telp dari ibunya. Wajahnya
terlihat kaget karena baru sadar besok adalah ulang tahunya. Ibu Yoon Hyuk inin tahu anaknya ingin hadiah
apa. Yoon Hyuk pikir tak perlu.
“Ibu lahirkan
putra sempurna sepertiku, akulah yang harusnya belikan Ibu hadiah...Baik.
Sampai jumpa, Ibu.” Ucap Yoon Hyuk lalu masuk ruangan.
Saat itu
Moon Hee keluar dari toilet mendengar ucapan Yoon Hyuk, wajahnya tersenyum
bahagia karena Besok hari ulang tahun Yoon Hyuk.
Moon Hee
masuk ke pantry dengan wajah kebingungan. Hae Young dan Eun Ji bertanya apa ada
yang dikhawatirkan. Moon Hee terlihat gugup lalu mengaku kalau sejujur,
belakangan ini sedang jatuh hati pada seseorang. Hae Young tak percaya kalau
Moon Hee jatuh cinta lagi. Eun Ji meminta Moon Hee melanjutkan ceritanya.
“Itu,... besok
hari bahagia untuk orang itu dan aku ingin memberi selamat padanya. Harus
berikan hadiah apa sebaiknya?” ucap Moon Hee.
“Jika
cinta sepihak, kau harus beri dia sesuatu yang sederhana agar dia tak merasa
tertekan. Jika saling menyukai, lakukan sesuatu yang dapat memajukan hubungan. Misalnya,
bisa beli makan malam.” Saran Hae Young
“Itu...
Sepertinya cinta sepihak, tapi mungkin dia juga menyukaiku.Apa Kalian mau
dengar?” ucap Moon Hee sambil mengingat kejadian dengan Yoon Hyuk.
“Pertama,
dia tampak seperti seorang pangeran saat aku dalam krisis dan membantuku. Kedua,
aku bilang butuh sesuatu, dan dia memberikannya padaku sebagai hadiah.” Cerita Moon
Hee mengingat kebaikan Yoon Hyuk.
Yoon Hyuk
yang menariknya pergi saat dimanfaatkan oleh pacarnya, lalu memberikan ukulele.
Saat Moon Hee akan membayarnya, Yoon Hyuk meminta agar Traktir saja minum
kapan-kapan. Moon Hee pikir traktir makan sebagai hadiah.
“Mungkin
kau tak salah kali ini. Sepertinya dia juga menyukaimu.” Kata Hae Young. Moon
Hee terlihat penuh semangat
“Sepertinya
dia benar-benar tertarik, jadi lakukan langkah pertama. Ajak dia makan malam
besok.” Ucap Eun Ji
“Bagaimana
kalau minum? Pira itu menyuruhku mentraktir minum terlebih dahulu.” Ucap Moon
Hee
“Baguslah.
Kau harus berpakaian lebih cantik dari biasanya dan membuatnya jatuh cinta
padamu.” Saran Hae Young
“Tapi
agar terlihat cantik, apa yang harus kukenakan? Aku tak pernah berpakaian
dengan benar.” Kata Moon Hee
“Barangkali
kau tahu seperti apa tipe wanita idamannya? Sepertinya kau harus mencoba
terlihat semirip mungkin dengan tipe idamannya.”komentar Hae Young.
Moon Hee
meikirkan Tipe wanita idaman Yoon Hyuk lalu melihat Yoon Seo yang ada di ruangan. Yoon Seo melihat Moon Hee yang melihatnya
dari luar jendela langsung mendekatinya. Moon Hee panik dan terlihat binggung.
“Pengacara
Dan... Apa Ada sesuatu yang mau kau katakan?” tanya Yoon Seo. Moon Hee mengaku
tidak lalu bergegas pergi.
Semua
pegawai keluar dari restoran mengaku merasa enak. Yoon Seon pikir Karena makan siang menyenangkan jad kopi hari
ini ia yang beli dan akan menerima
pesanannya. Semua terlihat bahagia, Tuan Yeon memesan espresso.
Eun Ji memesan
kafe moka. Hae Young memesan latte
begitu juga anak magang. Pil Gil meminta latte plus extra shot. Tuan Lee pun
memesan frappe cream strawberry dengan krim kocoknya yang banyak. Jung Rok
terlihat sedih melihat Yoon Seo bisa tersenyum padahal semalam terjadi sesuatu.
“Oh Yoon
Seo-ssi, Apa kau bisa ingat semuanya? Apa Tak harus kau tulis?” ucap Tuan Yeon
“CEO ,
espresso, Pengacara Yang, kafe mocha, Hae Yeong dan Jong Hwa, late... Pil Gi,
latte extra shot... Tuan Lee, frappe cream strawberry yang banyak krim
kocoknya. Pengacara Kwon, karena kau suka kopi instan, aku akan membuatkanmu.”
Ucap Yoon Seo dengan senyuman bahagia.
“Bagaimana
kau ingat semua itu?” kata Tuan Yeon tak percaya
“Aku
punya ingatan yang luar biasa. Aku akan cepat mambawa kopi kalian. Aku akan
kembali.” ucap Yoon Seo. Hae Young dan anak manggang ikut membantu membawanya.
“Suatu
kehormatan untuk minum kopi yang dibeli dewi alam semesta. Bukankah Oh Yoon Seo
seperti sangat antusias dan ceria hari ini? Aku menyukainya.” Ungkap Tuan Yeon,
sementara Jung Rok terlihat makin khawatir.
Yoon Seo
membaca berita di internet terlihat gugup [Lee Gang Joon, Mantan CEO Jeguk
Entertainment, -Kembali sebagai Wakil Presiden Jeguk Holdings] lalu terlihat
pank kalau Kang Joon ternyata sudah kembali.
“Oh Jin Sim , waktunya pulang.”kata Jung Rok
masuk ruangan. Yoon Seo yang terlihat shock tak mendengarnya. Jung Rok
menyadarkan Yoon Seo
“Sudah
waktunya pulang sekarang.” Kata Jung Rok. Yoon Seo mengangguk mengerti bergegas
keluar ruangan karena harus memfotokopi dulu.
Akhirnya
Jung Rok melihat layar komputer Yoon Seo ternyata membaca berita [Lee Gang Joon, Mantan CEO Jeguk Entertainment, Kembali sebagai Wakil Presiden Jeguk
Holdings] Sementara Yoon Seo sedang didepan mesin foto kopi pun terdiam seperti
sangat ketakutan.
“Oh Jin
Sim.. Kali ini Mahkamah Agung dengan bulat mengubah preseden pengadilan. Aku akan memberimu nomor preseden. Bisakah
kau bantu mencetaknya?” ucap Jung Rok keluar ruangan menuliskan sesuatu
dikertas.
Yoon Seo
tersenyum melihat tulisan Jung Rok “Malam ini, mari kita kencan.” Lalu mengatakan kalau akan mencari dengan
cepat. Jung Rok pun tersenyum bahagia.
Yoon Seo
heran melihat Jung Rok yang membawanya ke taman hiburan. Jung Rok mengaku sudah
menonton dramanya setiap kali punya waktu. Dan setiap kali karakter wanita
menangis, maka karakter laki-laki selalu berusaha menghiburnya dengan
membawanya ke pantai atau taman hiburan.
“Aku
penasaran dari dua tempat itu, kemana aku harus membawamu. Dan kupikir akan jadi
dua kali lebih menyenangkan jika aku membawamu ke taman hiburan yang terletak
di dekat pantai. Lebih penting lagi, taman hiburan ini kecil, jadi tak
dikunjungi oleh banyak orang. Jadi kupikir ini akan menjadi pilihan yang bagus.”
Jelas Jung Rok
“Terima
kasih sudah sangat perhatian padaku.” Ucap Yoon Seo. Jung Rok menegaskan kalau
Yoon Seotak perlu berusaha keras.
“Ini akan
sulit untuk mengatasi semuanya dalam semalam. Jadi, mari kita selangkah demi
selangkah. Aku akan selalu tetap di sisimu untuk membantu dan melindungimu.”
Kata Jung Rok. Yoon Seo dengan senyuman mengaku merasa sangat tenang.
Mereka
menaiki permainan ombak, Jung Rok panik terombang-ambing dan jatuh. Yoon Seo
melihatnya merasa kasihan lalu menariknya untuk duduk. Jung Rok ketakutan duduk
disamping Yoon Seo. Yoon Seo menyuruh agar pegang erat-erat. Jung Rok mengaku
baik-baik saja.
“Aku akan
melindungimu... Jangan khawatir. Aku akan melindungimu.” Kata Jung Rok duduk
dipermainan perahu.
Tapi baru
saja melaju Jung Rok terlihat ketakutan. Yoon Seo terlihat bahagia menyuruh
agar angkat tangan. Jung Rok berteriak memanggil Yoon Seo, tapi Yoon Seo
terlhat sangat bahagia bermain. Jung Rok bahkan sampai hilang kesadaran
sejenak. Yoon Seo meminta Jung Rok agar tetap sadar. Yoon Seo pun terbangun lalu mengaku akan
melindunginya.
Jung Rok
berjalan sempoyongan keluar dari permainan mengaku baik-baik saja, Yoon Seo
mengoda menagku tahu kalau Jung Rok itu takut naik wahana. Jung Rok mengelak
kalau bukan takut tapi menurutnya ini pertama kali sejak SD, jadi gugup karena
belum terbiasa.
“Dan
perlu diingat aku terbiasa dengan sangat cepat.” Ucap Jung Rok membela diri
“Lalu
bagaimana kalau kita naik sekali lagi? Ini akan membantumu terbiasa lebih
cepat.” Saran Yoon Seo.
“Tidak,
itu... Tidak perlu. .. Sepertinya untuk hari ini sudah cukup.” Kata Jung Rok
panik
“Jujurlah
padaku. Kau takut, kan?” goda Yoon Seo. Jung Rok menyangkal.
Yoon Seo
makin mengoda kalau Jung Rok yang takut. Tapi Jung Rok tetap mengaku tak takut.
Yoon Seo tak percaya kalau Jung Rok yang marah karena bicaranya dengan nada
tinggi dan Nada bicaranya terdengar sesensitif yang biasanya.
“Biasanya
bicaraku bagaimana? Ini kali pertama orang mengatakan aku sensitif.” Ucap Jung
Rok
“Biasanya
mereka mengatakan dibelakangmu... Betapa sensitifnya kau itu. Saat kali pertama
bertemu, kau sungguh membuatku kaget. Kau orang paling sensitif yang pernah
kutemui. Tapi... Tentu saja, sekarang kau orang paling manis sedunia akhirat.”
Ucap Yoon Seo memuji
“Kalau
dipikir-pikir, kau benar-benar memang terlihat mirip.” Kata Yoon Seo. Jung Rok
ingin tahu terlihat mirip siapa.
“Kadang
aku mendengar, katanya aku terlihat mirip aktor.” Kata Jung Rok bangga
“Kau
seperti landak, Pengacara Kwon... Landak dikenal sangat sensitif dan tajam di
bagian luar. Tapi jika sudah mengenalnya, mereka lucu. Kau seperti itu... Kau
adalah landak.” Ucap Yoon Seo mengoda. Jung Rok pun bisa tersenyum.
Yoon Seo
melihat sepasang wanita dan pria membawa permen kapas lalu berkomentar Permen
kapas itu sangat imut. Jung Rok berlari akan segera membelinya lalu pergi ke
stand permen kepas ingin belli permen kapas teddy bear. Peman menolak karena Hari
ini sudah selesai.
“Paman,
maaf, tapi tak bisakah membuatkanku satu? Permen kapasmu mungkin menghibur dan
membuat ceria kehidupan seseorang. Mungkin juga bertindak sebagai kekuatan
pendorong untuk mengatasi ketakutan mereka.” Ucap Jung Rok memohon.
“Permen
kapasku?” kata Paman tak percaya. Jung Rok membenarkan dan meminta agar bisa
menolongnya. Akhirnya Si paman membuat permen kapas khusus lalu memberikan
semangat untuk Jung Rok.
Jung Rok
berteriak bahagia memanggil Yoon Seo sambil membawa permen kapas. Tapi pria
yang berjalan berlawanan menyenggol Jung Rok dan akhirnya permen kapas pun
terjatuh. Jung Rok dan Yoon Seo hanya bisa terdiam. Si pria hanya meminta maaf
lalu pergi.
“Ini
Kotor...Tadinya beruang putih... Tapi Sudah jadi beruang hitam.” Ucap Yoon seo melihat wajah beruang.
“Maafkan
aku... Harusnya aku memperhatikan setiap langkahku. Atau saat aku bertemu
dengan pria itu, harusnya kuselamatkan beruang itu dengan memegangnya di atas
kepalaku.”kata Yoon Seo merasa bersalah
“Tak
apa... Bagian belakang baik-baik saja. Jadi Mari makan bagian belakang.” Ucap
Yoon Seo lalu menyuapi Jung Rok juga makan, Tapi Jung Rok merasa tak senang
karena mengacaukan dating mereka.
Jung Rok
datang menemui Yoon Seo yang menunggu dibangku taman. Yoon Seo bertanya apa
yang dibawanya. Jung Rok mengatakan itu air mancur karena belajar dari salah
satu drama yang dimainkan Yoon Seo dan sedang berada di pantai jadi harus bermain petasan.
“Kau
Tunggu sebentar.” Ucap Jung Rok penuh semangat menancapkan ditahan dan
menyalakan tapi ternyata tak menyala.
“Kudengar
ada kalanya mereka tak bisa nyala.” Kata Yoon Seo menyakikan. Jung Rok kembali
mencoba yang lain tapi tak bisa menyala.
“Kenapa...
Kenapa seperti ini? Ini akan nyala, kan?” kata Jung Rok yakin dan mulai mencoba
menyalakanya, tapi tetap saja tak menyala.
“Kenapa
mereka menjual yang tak nyala? Aku harus segera mengajukan keluhan sebagai
konsumen dan juga mengajukan klaim kerusakan.” Keluh Jung Rok kesal karena
kencannya gagal.
Yoon Seo
hanya bisa tersenyum lalu melihat kembang api didepanya, lalu menarik Jung Rok
agar duduk dan menyuruh nanti saja ajukan klaim kerusakannya dan menikmati
kembang api itu. Jung Rok pikir itu bukan untuk mereka.
“Itu
untuk kita, jika kita melihatnya bersama... Ayo Cepat.” Kata Yoon Seo melihat
kembang api yang cantik.
“Maaf, Oh
Jin Sim” kata Jung Rok kecewa. Yoon Seo ingin tahu meminta maaf untuk apa.
“Aku
membawamu jauh-jauh ke sini untuk membuatmu bahagia. Tapi aku takut wahana, aku
merusak permen kapas yang ingin kau makan, dan petasan itu tak benar. Aku
merasa seperti menghancurkan semuanya. Semua karakter pria dalam dramamu selalu
membuatmu bahagia.” Ucap Jung Rok sedih
“Dibandingkan
kebahagiaan dalam dramaku, hari ini aku lebih bahagia. Apa kau tahu karena apa?
Karena kali ini aku bersama seseorang yang sungguh kusayangi. Kau pacar asliku,
dan perasaanmu padaku nyata. Oleh karena itu, waktu terbaikku adalah hari ini.”
Ucap Yoon Seo. Jung Rok merasa tak yakin
“Aku
Sungguh... Saat bersamamu, aku merasa yakin bahwa aku akan dapat mengatasi apa
pun.” Kata Yoon Seo menyakinkan. Jung Rok pun yakin mereka pun menonton kembang
api bersama.
Jung Rok
mengantar Yoon Seo ke depan rumah, lalu bertanya apakah hari ini bisa tidur sendirian. Yoon Seo mengaku bisa
melakukanya dengan yakin, Jung Rom meminta Yoon Seo meneleponnya jika terjadi
sesuatu.
“Aku akan
menelepon bahkan jika tak ada apa pun... Sebelum tidur harus dengar suaramu.
Pulanglah dengan selamat.” Kata Yoon Seo. Jung Rok menganguk mengerti dengan
senyuman bahagia.
Pagi hari
Yoon Seo
sudah ada di dalam mobil mengeluh kalau Jung Rok tak usah menjemputnya karena
bisa merepotkan dari pagi. Jung Rok mengaku tak masalah. Yoon Seo meminta Jung
Rok tak khawatir karena takkan adalagi
yang terjadi.
Jung Rok
pun yakin lalu melihat dari kaca spionya, mobil dibelakang mengikutinya lalu
menginjak gas lebih dalam. Mobil dibelakang pun terus mengikutinya. Yoon Seo
binggung bertanya kenapa Jung Rok tiba-tiba ngebut. Jung Rok mengaku tak ada
alasan dengan terus melirik ke arah spion.
**
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar