PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 06 Maret 2019

Sinopsis The Light In Your Eyes Episode 8 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Young Soo sudah membuat kamarnya seperti dalam sebuah restoran romantis, dengan siaran “BJ Prince "We Got Married" lalu memberitahu seperti kemarin, Tema siaran hari ini adalah "We Got Married" dan ingin  memperkenalkan gadis yang akan bergabung dengannya hari ini.
Semua orang berkomentar tak percaya kalau ada seorang gadis yang ingin menikah dengannya.  Hyun Joo akhirnya terlihat dilayar, Young Soo memberitahu Hyun Joo bukan BJ tapi teman yang dikenal sejak mereka masih kecil.
“Dia adalah teman saudara perempuanku, Katakan Hai.” Kata Young Soo. Hyun Joo menyapa tanpa rasa bersemangat. 

“Apakah kau tidak ingin menghasilkan uang?” bisik Young Soo mengancam. Akhirnya Hyun Joo pun menyapa dengan penuh semangat.
Young Soo membaca komentar  [Dia cantik. Apakah Anda menculiknya? Dia terlalu baik untukmu.] lalu mengaku tidak yakin tentang hal itu dan akan mulai "We Got Married" tapi akan meluangkan waktu untuk menjawab beberapa pertanyaan.
[Bagaimana kamu bisa menembak ini dengan pecundang seperti dia? Kau bahkan belum pernah berkencan. Apa yang kau ketahui tentang pernikahan?]
“Kalian agak terlalu keras. Aku tidak berpikir kau sadar bahwa... Aku dulu sangat populer di kalangan wanita.  Aku serius.” Kata Young Soo bangga. Semua komentar menyuruh Young Soo berhenti berbohong.
“Baik.. Kau bisa memberi tahu mereka. Aku benar-benar populer sejak lama, kan?” ucap Young Soo. Hyun Joo mengumpat mendengarnya. Penontonya makin tak percaya karena hanya menginginkan perhatian.
“Aku jujur.. Semuanya, aku adalah cinta pertamanya... Dia benar-benar mengejarku ketika kita masih muda. Kau mengejarku ‘kan?” kata Young Soo. Hyun Joo mengelak kalau akan mengejarnya. Penonton merasa itu palsu.
“Saat Piknik musim semi ketika kau masih mahasiswa baru, dan aku adalah seorang senior..Tidakkah kau ingat?” ucap Young Soo. Hyun Joo mengaku itu bukan dirinya.
“Dulu ada terowongan di dekat sekolah, Dia menungguku di sana. Aku sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah dan bertemu denganny. Aku bertanya, "Apa yang kau lakukan di sini?" Lalu Dia menggambar "O" di tanah. Apa kau tahu kenapa?” ucap Young Soo
“Namaku Kim Young Soo. Dia mencoba menulis namaku di tanah. Jadi aku bertanya padanya. "Jika kau tidak memiliki sesuatu untuk dikatakan, aku akan pergi."  Apa katamu saat itu? Dia mengeluarkan air mata lalu berkata
 "Young Soo, tidak bisakah aku menyukaimu?" Apakah kau mengatakan itu atau tidak?” ucap Young Soo menyakinkan.
“Apakah sedang bermimpi? Aku tidak ingat.” Kata Hyun Joo. Penonton berkomentar keduanya akan segera bercerai dan tak percaya dengan ucapan Young Soo.
“Aku benar-benar serius.  Itu benar! Dia berbohong, dan aku mengatakan yang sebenarnya. Kau Teruskan dan katakan yang sebenarnya!” ucap Young Soo menyuruh Hyun Joo bicara. 




Hee Won melihat nama di ponselnya agar tak menjawab tapi wajahnya terlihat gelisah.  Joon Ha sibuk dengan komputernya memberitahu Hee Won kalau sudah membuat daftar alamat dan data pribadi semua orang di file Excel.
“Apakah kau tahu cara menggunakan Excel?” tanya Joon Ha. He Won mengaku suda pasti mengetahuinya.
“Dan Juga, aku menambahkan Shortcut ke semua permainan kartu favorit di layar depan.  Jadi, jangan ganggu karyawan ketika mereka sibuk dengan pekerjaan, jadi bisa mengkliknya.” Ucap Joon Ha.
Hee Won terlihat makin gugup menatap ponsel yang menelp “Jangan Menjawabnya” lalu mengeluh dengan yang dilakukan Joon Ha. Joon Ha berkata akan memesan pemanas untuk Hew Won  karena semua kamar lain baik-baik saja, tetapi ruangan Hee Won sangat dingin.
“Apakah kau sering merasa kedinginan di musim dingin? Jadi aku akan memesan pemanas.” Ucap Joon Ha. Hee Won menolaknya. Joon Ha heran Hee Won yang menolak.
“Kau bertingkah aneh hari ini.” Kata Hee Won. Joon Ha mengelak. Hee Woakan memesannya, jadi lupakan saja.
 “Tidak, aku akan membelikanmu satu.”ucap Joon Ha. Hee Won ingin tahu apakah ada yang salah.
“Kau bertingkah seperti seseorang yang akan pergi.” komentar Hee Won. Joon Ha mengelak dan Hee Won pun mengambil alih komputer. 

Hye Ja masuk ke ruangan bertanya mereka sdang membuat apa. Nenek yang duduk disampingna memberitahu kalau sedang membuat kalung menggunakan puff beras. Si nenek yang suka mengambil barang dan mengeluarkan semua barang dalam celananya. Hye Ja hanya bisa melonggo sementara si nenek cemberut. 

Sementara di siaran Young Soo mengeluh karena penontonya sangat kecewa dan  benar-benar mengecewakannya hari ini. Ia menegaskan kalau Hyun Jo hanya seorang tamu tapi penontonya bisa lebih percaya padanya. Penontonya tetap meminta Young Soo agar Berhenti berbohong.
“Aku tidak berbohong.  Itu benar! Dia benar-benar naksir padaku” kata Young Soo. Penonton meminta agar menunjukan buktinya.
“Bukti? Aku punya bukti.. Aku akan segera kembali.”kata Young Soo mengambil kardus diatas lemari.
“Aku punya bukti di sini... Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang ada di dalam, jadi jika aku benar, kau yang mengatakan aku bohong harus mengirimiku bintang.  Mengerti?” ucap Young Soo menantang.  Hyun Joo terlihat panik
“Lihat... Dia melipat semua bintang origami ini untukku... Dikatakan bahwa 1.000 bintang ini dapat mewujudkan keinginanmu, tapi dia hanya melipat 999 bintang untukku. Apa kau tahu kenapa?” ucap Young Soo
“Dia bilang akan melipat yang terakhir hanya jika aku berkencan dengannya. Kau harus ingat itu.  Aku mengatakan itu, bukan?” kata Young Soo merasa Hyun Joo akan mengaku.
“Hei, kau jelas membeli ini.  Aku tidak tahu cara melipat bintang.” ucap Hyun Joo. Young Soo mengeluh mendengarnya.
“Ada apa denganmu? Penontonku benar-benar tidak percaya kepadaku sekarang” keluh Young Soo
“Mengapa aku membeli origami?Aku tidak membelinya. Aku tanya Siapa namamu?” ucap Young Soo. Hyun Joo hanya diam. Young Soo tahu Hyun Joo  tidak akan menyebut namanya.
“Namanya adalah Hyun Joo... Dia menghabiskan seluruh musim panas merajut syal ini untukku. Kau bisa lihat insial, dinama ini, Hyun Joo, HJ.  Yeong Soo, YS! Apakah kau melihat ini?  Apakah kau percaya padaku sekarang?” ucap Young Soo mencoba menyakinkan dengan memperlihatkan syal.
Mereka berpikir kalau Young Soo merajut sendiri. Hyun Joo akhirnya mematikan mic. Young Soo binggung Hyun Joo malah mematikan mic. Hyun Joo mengeluh dengan sikap Young Soo yang membahas origami menurutnya itu adalah pecundang.
“Jika aku terus begini, maka aku akan pergi.” kata Hyun Joo mengancam.
“Kau seharusnya mengakui bahwa aku adalah cinta pertamamu. Kenapa kau tidak mengakuinya?  Mengapa kau berbohong?  Mengapa?”ucap Young Soo. Hyun Joo pikir itu tak penting.
“Citra publik adalah segalanya bagi pembuat konten. Sekali kalah, selalu kalah. Aku tidak akan bisa melakukan siaran bersama dengan wanita dan akan menjadi orang buangan.” Tegas Young Soo
“Baik... Kau ingin mengkatakan saja yang sebenarnya,kan?Kau sebaiknya tidak mengeluarkan apa pun.” Keluh Hyun Joo
Akhirnya Young Soo menyalakan kembali mic,  memberitahu kalau Hyun Joo yang menggodanya jadi Hyun Joo mengatakan yang sebenarnya sekarang. Hyun Joo membenarkan kalau Young Soo adalah cinta pertamanya dan menyukainya lebih dulu.
 (Mereka berkolusi... Berapa banyak yang dia tawarkan padamu? Angkat tangan Anda jika dia mengancam Anda. Dia benar-benar memalukan bagi kejantanan.)
Young Soo hanya bisa melonggo membaca komentar dan Hyun Joo hanya bisa tersenyum membacanya. 




Sang Eun duduk di kamar Hye Ja melihat foto mereka bertiga dan melihat Hye Ja sangat cantik seperti mengenang kebersamaan dengan temanya, lalu berbaring dikamar temanya.
Joon Ha melihat si kakek duduk sendirian lalu mendekat dan memberitahu harus makan siang jadi akan mengantarmu ke kafetaria. Si kakek menatap Joon Ha langsung histeris. Joon ha mencoba tenang tahu kalau kakek itu tidak menyukai denganya.
 “Aku hanya akan membawamuke sana... Biarkan aku membawamu ke...”kata Joon Ha tapi tangan si kakek yang terlihat lemah memukul Joon Ha dengan tempat pensil.
Yeon Hwa melihat langsung berlari dan panik karena Joon Ha terluka,  berpikir harus pergi ke dokter. Joon Ha mengaku baik-baik saja lalu meminta agar membawa kakek itu pergi. Yeon Hwa mengeluh dengan si kakek yang melakukan itu pada Joon Ha. 


Joon Ha duduk dengan Hye Ja sambil memegang kepala yang terluka. Hye Ja tak percaya karena si kakek itu  hampir tidak bisa menghapus air liurnya dan Dari mana  mendapatkan kekuatan menurutnya orang tua itu aneh.
“Ini akan terjadi lagi.” Kata Joon Ha. Hye Ja pikir bagaimana Joon Ha  tahu tidak akan terjadi lagi.
“Apakah kau akan berhenti?”tanya Hye Ja. Joon Ha mengingatkan kalau Hye Ja menyuruhnya untuk berhenti. Hye Ja mengangguk membenarkan.
“Lalu kapan hari terakhirmu?”tanya Hye Ja. Joon Ha mengaku belum tahu mungkin setelah menyelesaikan beberapa hal.
“Kemana... Kemana kau akan pergi?”tanya Hye Ja. Joon Ha meminta Hye Ja agar Berhentilah mengkhawatirkannya dan nikmati saja hidupnya lalu berjalan pergi. 


Joon Ha mengemudikan mobilnya, Hye Ja duduk diam disampingnya. Si nenek Hostel memastikan kalau datang sekitar jam 9 malam. Hye Ja membenarkan kalau bisa datang saat itu. Nenek lain bertanya apakah mereka akan pergi ke suatu tempat.
“Nyonya. Kim menawarkan untuk menata rambutku” ucap si nenek hostel. Akhirnya semua orang pun turun dan hanya tinggal si nenek yang suka mengambil barang.
“Kau bilang keluargamu menjalankan salon rambut, kan? Bisakah kau merawat rambutku juga?” ucap si nenek. Hye Ja memperbolehkan datang juga.
Akhirnya hanya ada Joon Ha dan juga Hye Ja dalam mobil, keduanya menikmati perjalann dengan matahari yang mulai terbenam. Hye Ja menatap jendela mobil sambil menangis mengingat pertemuan pertama dengan Joon Ha.
Saat itu Ia pertemu pada reuni sekolah, lalu mereka pun bertemu ketikat demo. Joon Ha mengaku tidak tahu Hye Ja tinggal di lingkungan ini dan mencoba untuk menjadi lebih murah hati dan berbicara dengan santai satu sama lain.
Mereka pun pernah berjalan bersama-sama seperti sudah mulai akrab. Mereka seperti berkeliling sudah melewati “Aula Pameran Hyoja” Hye Ja menangis mengingat kenangan saat melihat bulan bersama dan sekarang menikmati matahari terbenam.
“Kemanapun kau pergi, jaga dirimu baik-baik.” Gumam Hye Ja. Joon Ha menatap Hye Ja seperti tak percaya melihatnya.



Nyonya Lee melihat ayam goreng diatas meja lalu bertanya pada suaminya yang tidak pernah makan ayam goreng.  Tuan Kim meminta istrinya untuk makan, Nyonya Lee menolak karena Pelanggannya membawa kue beras, jadi sudah makan dan masih kenyang.
 Tuan Kim hanya bisa terdiam seperti merasa bersalah, lalu teringat dengan Hyun Joo yang menangis pada ayahnya dan minta maaf.
Young Soo masih membuatkan siaran “We Got Married” dengan memperlihatkan barang-barang yang diberikan Hyun Joo. Selembar kertas berbentuk Love dan didalamnya tertulis ?  "Kim Yeong Soo, Kim Yeong Soo, Kim Yeong Soo..."

“Itu namaku, semuanya. Dia membuatnya sambil memikirkan aku..  barang yang  ini populer sekali... Itu dibuat dengan tali sepatu.  Dia membuat satu untuk kita masing-masing.” Ucap Young Soo. Penonton pikir Hyun Joo  pasti benar-benar menyukainya.
“Ini akan membuktikan segalanya... Ini yang paling Luar biasa.  Sebuah surat. Apakah kau tahu apa yang luar biasa tentang itu? Ini adalah bukti pamungkas.  Jadi Mari aku tunjukkan.” Kata Young Soo penuh semangat.
“Dia bahkan mengirim foto dengan surat itu. Ini diambil di sekolah menengah, dan ini di sekolah menengah.” Ucap Young Soo memperlihatkanya. Penonton pun mulai yakin.
“Kenapa kau tidak berhenti di sini saja?” bisik Hyun Joo. Young Soo pikir penontonya mulai percaya padanya.
“Kau tidak perlu membayar saya, jadi tolong berhenti saja.”ucap Hyun Joo memberikan penawaran. Akhirnya Young Soo sepakat tak membacanya.
(Baca surat itu, dan Anda mendapat 1.000 bintang.) Young Soo melihat komentar dan akhirnya membaca surat Hyun Joo "Hai, Young Soo. Ini Hyun Joo. Tidak apa-apa jika kau tidak ingin pergi bersamaku. Hanya saja jangan bilang aku tidak bisa datang melihatmu atau..."
Hyun Joo pun marah besar lalu mengumpat marah dan keluar kamar. Penonton berkomentar Hyun Jo sangat marah dan menakutkan. Young Soo pun heran dengan Hyun Jo yang melakukan itu. Pnonton berkomentar  Young Soo tidak memiliki pemahaman tentang perempuan.
“Apa tidak mengerti wanita? Hei... Hati-hati dengan bahasamu.” Ucap Young Soo. Penontonya pikir kalau Young Soo adalah orang yang menyukainya.
“Astaga, tidak mungkin.. Apa orang yang menyukainya? Tidak, itu tidak benar. Kau tanya Mengapa aku masih memiliki semua ini? Aku kebetulan menyimpan semua ini... Tidak, bukan itu.” Ucap Young Soo. Penontonnya meminta agar  Young Soo membuangnya.
[Kau Bakar semuanya, dan Anda mendapatkan 10.000 bintang.] Young Soo membaca komentar memastikan kalau mendapatkan 10.000 bintang dan akan mengingat ID-nya dan mengancam akan melaporkannya. 


Hye Ja sedang gugup di salon, Sang Eun melihat Hye Ja pulang terlihat bersemangat. Hye Ja kaget Sang Eun melihatnya, Sang Eun mengaku sudah dari tadi menunggu dikamarnya. Hye Ja binggung ingin menjelaskan. Sang Eun ingin tahu apakah ada yang salah. Hye Ja mengaku tak ada.
“Ayolah... Aku bisa tahu hanya dengan melihat wajahmu, Apa sesuatu terjadi?” ucap Sang Eun. Hye Ja mengaku baik-baik saja.
“Apakah kau tidak tahu aku pandai menghiburmu? Apa yang kau ingin aku lakukan?” kata Sang Eun ingin menghibur.  Hye Ja mengaku benar-benar baik-baik saja.

Saat itu Nenek Hostel teman lainya datang. Hye Ja menyambut dengan wajah bahagia. Sang Eun merasa tersingkir akhirnya berjalan mundur. Nenek Hostel memuji Hye Ja benar-benar terlihat seperti penata rambut di celemek. Hye Ja mengaku tidak memiliki sertifikat, tetapi keterampilan yang cukup bagus.
Akhirnya Hye Ja mulai melihat menata rambut para teman neneknya.Sang Eun yang melihatnya merasa seperti dilupakan karena Hye Ja sudah memiliki teman lain. 

Joon Ha kembali melakukan siaran diluar rumah dan siap akan membakar dan menyuruh mereka untuk mengirim 10.000 bintang. Ia pun mulai membakar dan menegaskan tidak ragu sama sekali. Penonton pun akhirnya tak percaya Young Soo bisa membakar.
Young Soo tiba-tiba terdiam mengingat ucapan Hyun Joo sebelmnya “Benar.  Dia adalah cinta pertamaku.  Apakah aku baik-baik saja sekarang? Dan aku masih punya perasaan untuknya. Aku tahu bahwa dia benar-benar pecundang, tetapi aku tetap menyukainya.”
Saat itu Young Soo seperti merasa bersalah mencoba memadamkan api dan saat itu juga ingin membuka celananya. Akhirnya Saluran telah diblokir karena konten yang tidak pantas.

Hyun Joo keluar dari restoran memberitahu ayahna kalau akan membayarnya lalu mengeluh melihat Young Soo. Young Soo mengatakan tidak peduli dimana itu meminta agar membawanya ke suatu tempat. Hyun Joo meminta izin untuk bertanya sesuatu.
“Mengapa kau memadamkan api?  Kau bisa menerima 10.000 bintang.” ucap Hyun Joo
“Itu semua darimu.” Kata Young Soo. Hyun Joo pikir Young Soo  akan membuangnya. 
“Aku tidak mau.” Akui Young Soo. Hyun Joo tak percaya setelah terkena air seni.
“Bagaimana bisa aku membuangnya?”kata Hyun Joo. Young Soo pun beranya kemana akan pergi, apakah akan pergi ke Laut.
Akhirnya Young Soo duduk di bangku penumpang dan Hyun Joo mengemudikan motornya.  Young Soo tak bisa menahan tangis, Hyun Joo bertanya Kenapa kau menangis? Apa Karena salurannya telah diblokir dengan senyuman. Young Soo terus saja menangis. 

Hye Ja memegang rambut nenek hostel, lalu tersadar tak melihat San Eun lalu berpikir sudah pergi. Tapi si kakek masih tetap di salonnya. Si kakek mengatakan akan menunggu sampai Hye Ja selesai. Hye Ja meminta si kakek untuk membeli sebuah nanas dan hanya makan nanas Korea.
“Nanas Korea?  Aku akan segera kembali.” ucap Si kakek bergegas pergi.
“Bisakah kau menemukan nanas Korea?” kata Nenek Hostel. Hye Ja mengatakan ada di Pulau Jeju.
“Ngomong-ngomong, kenapa kau ingin menata rambutmu?” tanya Hye Ja.
“Aku ingin terlihat muda di depan anakku.  Jika aku terlihat terlalu tua, dia akan merasa sedih.” Ucap Nenek
“Anakmu?  Apakah putramu akan kembali?”tanya Hye Ja. Si nenek Hostel pikir anaknya terlalu sibuk.
“Aku akan mengunjunginya di AS.” Ucap Nenek. Hye Ja pikir Nenek itu  mendengar kabar dari anaknya.
“Kami sudah bicara sepanjang waktu. Dia menulis surat kepadaku setiap minggu. Dia mengirimiku cokelat ini, aku juga suka.” Kata Nenek hostel penuh semangat.
Hye Ja mengingat ucapan Joon Ha kalau Tidak ada yang tahu apakah putranya tinggal di luar negeri atau sudah mati dan nenek itu belum mendengar kabar darinya sejak anaknya meninggalkan rumah.
“Tolong buat aku terlihat baik di depan anakku” kata Nenek Hostel. 


Hye Ja bergegas masuk ke rumah Joon Ha, meminta maaf karena menganggu dan menurutnya  ini darurat. Ia memastikan kalau Joon Ha tak bisa menghubungi putra Nenek Hostel. Joon Ha seperti baru terbangun dan terlihat binggung.
“Ini buruk... Dia ingin mengunjungi putranya di AS.. Dia bilang mengunjunginya karena anaknya terlalu sibuk. Bahkan Dia bersiap untuk perjalanan.” Cerita Hye Ja. Joon Ha mengaruk kepalanya terlihat binggung
“Aku tidak percaya saat ini akan datang dan tidak tahu harus berbuat apa, aku hanya berpikir kau harus tahu.” Ucap Hye Ja lalu melihat Joon Ha yang sudah mulai mengemas semuanya seperti tak percaya Joon Ha benar-benar akan pindah. 

Hye Ja pergi mencari Nenek Hostel dan terlihat sedang pergi menemui Joon Ha. Nenek Hostel mengatakan ingin bertanya karena ingin mengunjungi putranya jadi meminta Joon Ha  mendapatkan tiket penerbangan ke LA dengan uang yang dimilikinya.
“Aku tidak punya orang lain untuk bertanya.” Ucap  Nenek Hostel.Joon Ha mengajak Nenek Hostel bicara di tempat lain.
Hye Ja melihat Joon Ha dan Nenek Hostel keluar dari ruangan lalu mengikutinya. Sang Eun menelp memberitahu sudah menandatangani kontrak album hari ini jadi meminta agar menemui di cafe jam 7 malam. Heye Ja yang buru-buru mengatakan akan berada di sana lalu menutup telpnya. Sang Eun terlihat makin kecewa dengan sikap Hye Ja. 
Joon Ha mengajak Nenek digudang dan kaget melihat semua suplement yang diberikan tak dikirimkan tapi ada digunang. Joon Ha memberikan surat yang disimpanya dan nenek bisa melihat tulisan dirinya
“Aku berpikir kita tidak bisa menemukan anakmu. Aku berbohong padamu Ini semua paket yang kau kirimkan kepadanya sampai sekarang. Aku minta maaf.”akui Joon Ha.
Nenek Hostel terlihat menangis dan Hye Ja menemaninya. Sementara  Hee Chul marah pada Joon Ha menyuruh Pergi dari hadapannya, seperti Joon Ha meminta izin untuk keluar dari kantor.
“Joon Ha, dengarkan... Harap pertimbangkan kembali.” tegas Hee Chul. 



Hye Ja akan naik mobil jemputan bertanya dimana nenek Hostel.  Si kakek pikir sudah lama sejak  melihatnya berpikir sudah pergi. Hye Ja pun mencoba mencari di hostel tapi sepertinya Nenek Hostel tak ada dikamarnya.
Sementara Hyun Joo dan Sang Eun sudah menunggu dicafe. Hyun Joo menyakinkan Sang Eun kalau Hye Ja akan datang. Sang Eun pikir Hye Ja tidak aan datang dan pasti sedang sibuk lalu menangis. Hyun Joo panik meminta Sang Eun tak menangis. 

“Dia berubah... Dia bahkan tidak tampak bahagia ketika melihatku. Dia terlihat lebih bahagia saat bersama orang lain selain kita. Hye Ja telah berubah.” Ucap Sang Eun menangis
“Tentu saja aku sudah berubah. Aku telah berubah menjadi nenek tua. dan kalian berdua duduk di sini menggangguku... Aku tidak percaya kalian berdua.” Kaa Hye Ja lalu meminta Sang Eun Jangan menangis.

“Ketika dia bersamaku, dia berkata, "Itu tidak benar." Tetapi ketika wanita tua dari aula pameran datang, wajahnya bersinar dan dia tampak sangat bersemangat. Dia mengatakan wanita tua itu adalah temannya. Bagaimana dengan kita?  Bukankah kita juga teman?” Cerita Sang Eun sedih. Hyun Joo hanya bisa tertawa.
“Kalian yang memutuskan... Apakah kita harus tetap tinggal sebagai teman atau tidak. Aku tahu kalian merasa canggung setiap kali kau bersamaku.” Kata Hye Ja.
“Aku merasa canggung juga... Ini sulit bagi ku tetapi akutidak bisa mengungkapkannya. Aku tahu kalian tidak bersenang-senang, dan kau hanya berpura-pura.Ini Tidak nyaman bagi kita semua.” Ucap Hye Ja
“Apa kau ingin berhenti menjadi teman hanya karena merasa tidak nyaman?” tanya Hyun Joo
“Aku tidak bisa berusia 25 tahun lagi. Aku tidak bisa menjadi muda seperti kalian lagi. Jika aku berjalan selama beberapa menit, aku harus banyak istirahat. Aku terus mencari tempat di mana  bisa beristirahat sebelum mencapai tujuan.  Aku tidak bisa menjadi seperti kalian sekarang.” Ucap Hye Ja
“Apakah kau bodoh.. Bahkan jika kau kekurangan energi, dan tertidur di karaoke, Apakah salah bagi kita untuk berteman denganmu?” ucap Hyun Joo. Hye Ja menegaskan Bukan itu yang dimaksudkan.
“Jika kau lelah, kau apat memberi tahu bahwa kau harus berhenti dan beristirahat. Apakah 10 atau 20 menit, kami dapat menunggu sampai aku merasa baik-baik saja. Jika kau membutuhkan tempat untuk duduk dan beristirahat, beri tahu kami.” Ucap Hye Ja.
“Kami akan pergi dan menyimpan tempat untukmu.  Kami tidak membutuhkan Hye Ja yang berusia 25 tahun. Kami hanya membutuhkanmu, Hye Ja.Aku tidak memintamu untuk berteman hanya dengan kita Yang membuat aku sedih adalah kau mungkin tidak ingin berteman dengan kami karena orang lain. Itulah yang menghancurkan hatiku.” Ucap Hyun Joo
“Aku minta maaf.” Ucap Hye Ja. Sang Eun membenarkan kalau Hye Ja harus minta maaf
“Putuskan apakah akan berteman atau tidak?  Apakah kau tidak waras?” kata Hyun Joo. Hye Ja kembali meminta maaf dan meminta untuk tak membahasnya.
“Apa yang aku rencanakan jika kita mengatakan tidak akan berteman?” ejek Hyun Joo. Hye Ja meminta agar tak membahasnya lagi. Akhirnya mereka pun saling berpelukan.
“Mari kita bertemu orang-orang di aula pameran Hye Ja dan perlakukan mereka untuk sesuatu yang baik.” Ucap Hyun Joo. Hye Ja menolak tapi Sang Eun mengajak pergi. Hyun Joo bertanya mau kemana.  

Mereke pergi ke studio foto, Sang Eun pikir menyesal tidak foto  sebelumnya dan selalu menjadi keinginan lama nya. Fotographer melihat mereka terlihat sangat bahagia dan menanyakan hubungan mereka satu sama lain?

“Kita adalah teman.” Ucap Sang Eun bersamaan, Mereka bertiga seperti sangat bahagia. 



 (Aula Pameran Hyoja)
Hye Ja kembali datang bertanya apakah pergi melihat Si nenek Hostel,  tapi mengaku tidak melihatnya dan bertanya-tanya Kemana nenek itu pergi. Hye Ja akhirnya pergi ke ruangan bertanya keberadaan Lee Joon Ha. Yeon Hwa mengatakan Joon Ha tidak ada di sini hari ini.
“Aku mendengar dia akan segera berhenti.” Kata Yeon Hwa. Hye Ja terlihat sedih dan akan keluar.
“Tunggu.  Bu... Kami menerima telepon dari cucu perempuanmu,  dan terima kasih, kami akan bersenang-senang hari ini!”ucap Yeon Hwa. Hye Ja binggung apa maksudnya. 

Hyun Joo membagikan makanan pada semua meja dibantu dengan Young Soo dan juga Sang Eun.  Semua nenek terlihat sangat senang makan, Hye Ja bertanya apa yang dilakukan temanya. Hyun Joo mengatakan sema hadiah untuk semua orang  jadi bisa rukun dengan Hye Ja. 
“Apakah aku ini anak-anak?” keluh Hye Ja. Hyun Joo mengaku ini kalau Hye Ja hanyalah seorang anak kecil di tubuh wanita tua.
“Kau pasti sangat senang bahwa telah menemukan banyak teman di sini.” Ucap Hyun Joo.
Saat itu kakek nenek melihat Hye Ja ingin mengodanya. Hye Ja menatap sinis. Hyun Joo langsung mengodanya kalau kakek itu pria jelek yang diceritakan. Hye Ja malah mencari seseorang. Hyun Joo bertanya apakah mencarinya. Hye Ja mengatakan ada seseorang yang sepertinya tidak bisa ditemukan. Sementara Nyonya Hostel pergi menemui Joon Ha dirumahnya. 


Young Soo akhirnya naik keatas pangung layaknya sebagai MC menyapa semua nenek dan kakek lalu memanggil penyanyi trot baru yang baru saja melakukan debutnya baru-baru ini. Sang Eun pun naik ke atas panggung lalu menyanyikan lagu trot.
Semua nenek dan kakek terlihat bahagia menikmati musik trot, saat itu juga Hye Ja dan Hyun Joo pun terlihat sangat bahagia. Tapi di tepi sungai Han malam hari terlihat seseorang sedang mengambang.
Bersambung ke episode 9
Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar