PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
“Nona Oh
Jin Sim.... Aku mencintaimu.” Akui Jung Rok tak bisa menahan lagi perasannya
lalu mencium Yoon Seo, Yoon Seo pun senang akhirnya bisa kembali lagi dengan
Jung Rok.
Jung Rok
mengantar Yoon Seo sampai rumah, keduanya terlihat sangat bahagia. Yoon Seo
mengeluh karena rumahnya yang dekat sekali dan menaku tidak mau pulang hari ini
karena ingin bersama Jung Rok saja. Jung Rok mengaku kalau merasa begitu juga.
“Bolehkah
aku pulang setelah melihatmu tertidur?” kata Jung Rok. Yoon Seo kaget karena Jung
Rok akan menemani tidur.
Jung Rok
duduk di sofa dan Yoon Seo sudah berbaring ditempat tidur. Yoon Seo pikir Butuh
waktu cukup lama untuknya tertidur. Jung Rok pikir itu lebih bagus jadi
Artinya bisa lama melihat wajah
pacarnya. Yoon Seo mengaku Insomnianya tidak pernah benar-benar mengganggu.
“Tapi
setelah kita putus, insomnia-ku mulai menyusahkanku. Aku harus terjaga
sepanjang malam memikirkanmu.” Akui Yoon Seo
“Kapan
waktu tersulit bagimu?”tanya Jung Rok. Yoon Seo tak ingin membahasnya karena Jung
Rok mungkin baik saja karena sibuk.
“Kata
siapa aku tidak kesulitan? Aku mengalami kesulitan setiap malam dan pagi. Aku
kesulitan bekerja dan menghadiri sidang. Setiap menit dalam setiap hari terasa
sulit bagiku.” Akui Jung Rok
“Sungguh?
Benarkah kau mengalami kesulitan seperti itu?” kata Yoon Seo duduk dengan wajah
bersemangat.
“Apa kau
segembira itu mendengar aku mengalami kesulitan?”kata Jung Rok heran.
“Tentu saja.
Itu menunjukkan betapa kau menyukai aku. Anehnya, aku merasa sangat lega
sekarang. Sebaiknya kita jangan pernah putus lagi. Mari kita berjanji bahwa
kita tidak akan pernah melepaskan tangan satu sama lain.” Ucap Yoon Seo
memegang tangan Jung Rok
Jung Rok
menganguk setuju kalau akan berjanji tidak akan pernah melepaskannya dan akan
melindunginya. Ia mengaku alasan
meninggalkan Yoon Seo adalah karena tidak mau mengganggu saat itu
menurutnya waktu yang penting dalam karier Yoon Seo.
“Dan aku
masih merasa seperti itu... Jadi, demi melindungimu, kita harus berusaha lebih
baik untuk merahasiakan hubungan kita.” Kata Jung Rok
“Apa Kita
harus berusaha lebih baik untuk merahasiakan hubungan kita?” ucap Yoon Seo
binggung.
“Ya,
jangan sampai siapa pun memotret kita seperti sebelumnya. Jadi, kita harus
menghindari bertemu di luar. Kita harus bertemu di tempat tertutup seperti
rumahku atau rumahmu mulai sekarang.” Kata Jung Rok
“Tempat
tertutup? Baiklah.. Tempat rahasia dan
tenang di mana tidak ada orang lain selain kita berdua.” Ucap Yoon Seo terlihat
malu-malu.
“Bolehkah
aku bermalam di sini?” kata Jung Rok menatap Yoon Seo lebih dalam.
Yoon Seo
sudah terbaring di tempat tidur binggung melihat Jung Rok memberikan batas dan
berjanji tidak akan melewati batas. Yoon Seo melihat Jung Rok yang mulai
berbaring disampingnya dan tidur berjauhan.
“Aku
berjanji padamu tadi bahwa akan melindungimu.” Tegas Jung Rok tidur sambil
melipat tangan di dada. Yoon Seo menganguk setuju.
“Terima
kasih banyak sudah melindungiku.” Kata Yoon Seo menatap Jung Rok yang tertidur
pulas.
Pagi hari
Jung Rok
keluar kamar melihat Yoon Seo sudah sibuk didapur. Yoon Seo menyapa Jung Rok
dengan senyuman lalu merasa Pasti tidak nyaman tidur dengan pakaian kemeja.
Jung Rok mengaku tak masalah dan ingin tahu jadwal Yoon Seo hari ini.
“Aku
tidak terlalu sibuk hari ini. Syutingku mulai pukul 13.00, dan mungkin akan
berakhir sekitar pukul 19.00.” ucap Yoon Seo
“Kalau
begitu, kita bisa makan malam bersama.” Kata Jung Rok. Yoon Seo pun berjanji
akan menelepon begitu selesai syuting.
Bel rumah
berbunyi, Jung Rok heran bertanya-tanya Siapa yang datang pagi-pagi begini.
Yoon Seo panik melihat dari interkom kalau Manager Gong yang datang. Manager
Gong menekan bel dan memanggil Yoon Seo.
“Dia akan
mencurigai kita jika dia melihat kita bersama pagi-pagi begini. Mari
berpura-pura kita tidak ada dirumah.” Ucap Jung Rok.
“Tidak,
kita tidak bisa melakukan itu. Dia tahu kodenya. Jika aku tidak menjawab, dia
mungkin akan masuk saja.” Kata Yoon Seo
memikirkan nasibnya.
“Kenapa
dia tahu kodemu? Aku mengerti dia manajermu, tapi seharusnya dia menghormati
privasimu.” Keluh Jung Rok
Saat itu
Manager Gong memberitahu kalau akan masuk. Yoon Seo langsung menarik Jung Rok
ke dalam kamar mandi agar bisa bersembunyi. Jung Rok ingin bicara tapi Yoon Seo
sudah menutup pintu dan Manager Gong masuk.
“Hei, kau
sudah bangun... Aku pikir kau masih tidur karena tidak membuka pintu.” Ucap
Manager Gong
“Begini..
Aku sedang memakai blender. Karena itu aku tidak mendengarmu membunyikan bel.
Kenapa kau ke sini pagi-pagi? Bukankah syuting mulai pukul 13.00?” kata Yoon
Seo. Jung Rok menguping dari depan pintu.
“Aku
mendapat telepon yang mengatakan mereka mengganti jamnya. Syutingmu dimulai
pukul 11.00, jadi, kita harus berangkat.” Jelas Manager Gong
“Begitu
rupanya. Baik... Aku akan segera bersiap-siap dan menemuimu di bawah. Kau bisa
menungguku di dalam mobil. Aku akan segera turun.” Kata Yoon Seo
“ Baik,
jangan berlama-lama.” Kata Manager Gong berjalan keluar tapi kembali masuk.
“Aku
hampir lupa. Yun Seo, izinkan aku memakai kamar mandi.” Kata Manager Gong. Yoon
Seo panik langsung menahanya.
“Maaf... Bisakah
kamu tidak pergi ke kamar mandi?” ucap Yoon Seo. Manager Gong binggung. Yoon
Seo mencoba mencari alasan.
“Yoon
Seo... Maafkan aku, tapi kandung kemihku hampir meletus... Izinkanlah aku
masuk.” Kata Manager Gong. Yoon Seo menahanya.
“Tidak,
aku harus buang air kecil... Aku benar-benar harus buang air kecil.” Ucap
Manager Gong masuk kamar mandi.
Yoon Seo
panik karena takut kalau Jung Rok ketahunan, tapi tak terlihat Jung Rok berada
dalam kamar mandi. Manager Gong yang melihat yoon Seo masuk bertanya berapa
lama akan berdiri di sana. Yoon Seo meminta maaf dan langsung keluar.
Jung Rok
menahan semua gerakannya agar tak ketahuan didalam bathtub. Manager Gong pun
buang air kecil yang mebuat Jung Rok menahan mual, setelah itu merasakan ada
bunyi suara ponsel. Jung Rok panik bergegas mematikan ponselnya.
Manager
Gong merasa curiga dibalik tirai bathtub dengan membawa sikat WC untuk
berjaga-jaga. Ia lalu berteriak Ketahuan saat membuka tirai dan kaget ternyata
Jung Rok yang ada didalam.
Akhirnya
Jung Rok mengangkat telp lebih dulu mengaku kaalu sedang ada Penyelidikan oleh
jaksa. Saat Jung Rok akan keluar tak sengaja menekan keran shower akhirnya air
pun keluar. Manager Gong panik melihatnya, Jung Rok dengan santai mengaku tak
masalah karena memang berniat mandi.
Yoon Seo
sedih melihat rambut Jung Rok yang basah. Jung Rok terpaksa mengunakan baju
yang bertuliskan "Klub Sepak Bola Pagi Singil 3-dong" Yoon Seo
mengaku senang Manager Gong membawa
sesuatu di mobilnya. Jung Rok berjanji akan
mencuci ini dan mengembalikannya kepada Manager Gong.
“Jadi,
apa yang terjadi? Kenapa kau di sini pagi-pagi begini?” ucap Manager Gong.
Keduanya terlihat gugup.
“Tidak
mungkin. Tunggu... Apa kau tidur di sini?” ucap Manager Gong. Jung Rok mengaku
tidak sementar Yoon Seo membenarkan.
“Tidak
dan ya. Ya dan tidak! Itu menjawab semuanya... Pak Kwon, memang benar aku
menyetujui jika kalian berdua berkencan, tapi ini tidak benar.” Ucap Manager
Gong. Yoon Seo marah pada managernya.
“Pak
Kwon, silakan pergi... Kau tidak punya banyak waktu untuk pulang dan berganti
pakaian.” Ucap Yoon Sep. Jung Rok pun akan pergi, Yoon Seo mengantarnya.
“Pak
Kwon, aku belum selesai. Apa dia tidak tahu betapa kacaunya ini?” kelu Manager
Gong.
Yoon Seo
membantu Jung Rok memakai jasnya, keduanya seperti tak ingin berpisah tapi
akhirnya Jung Rok pun menutup pintu. Yoon Seo langsung menatap sinis pada
Manager Gong.
Yoon Seo
mengomel pada Manager Gong karena
berkata seperti itu kepadanya padahal Jung Rok tersemprot pancuran
karena dia. Manager Gong menegaskan mungkin Jung Rok tersemprot pancuran, tapi
ia yang tersambar petir.
“Kenapa
kamu membawanya pulang padahal kalian baru berkencan?” keluh Manager Gong
“Lalu aku
harus bagaimana? Bersamanya di jalanan dan difoto?” ucap Yoon Seo
“ Jika kau
difoto di luar, aku bisa membuat cerita untuk menutupinya. Jika dia difoto
dalam perjalanan ke sini, maka semuanya sudah berakhir.” Jelas Manager Gong
“Kami
mengetahui hal itu, jadi, kami berhati-hati. Kamu menyetujui hubungan kami,
jadi, biarkan saja kami. Dan Berpura-puralah tidak melihat apa pun.” Tegas Yoon
Seo lalu masuk kamar.
“Itu yang
ingin kulakukan tapi aku khawatir kau akan ketahuan. Aku menyetujuinya, tapi otakku
masih tidak mengizinkan. Ini juga membuatku gila.” Jelas Manager Gong.
Jung Rok
masuk dengan wajah sedih, Se Won melihat temanya baru saja pulang. Jung Rok
heran temanya yang menatap curiga. Se
Won mengaku bertanya-tanya di mana Jung Rok semalam dan berpikir kalau temanya
itu pergi bermain sepak bola
“Tunggu.
Klub Sepak Bola Pagi Singil 3-dong? Kenapa pergi sejauh itu untuk bermain sepak
bola? Mereka pasti hebat... Izinkan aku ikut denganmu lain kali.” Ucap Se Won
“Kau
tidak akan bisa ikut denganku ke sana.” Ucap
Jung Rok. Se Won ingin tahu alasanya.
“Apa
mereka pemilih dengan anggota yang mereka pilih? Aku cukup hebat.” Kata Se Won
bangga
“Kau
cukup tahu bahwa itu bukan tempat untukmu.” Kata Jung Rok. Se Won tak percaya
mendengarnya.
“Sehebat
apa permainan sepak bolanya sampai mengusirku?” kata Se Won dan Jung Rok
memilih untuk masuk ruangan.
“Siapa
yang mengira akhirnya aku melakukan ini?” kata Jung Rok tak percaya dengan
keadaanya sekarang, tapi wajahnya tersenyum bahagia.
Jung Rok
berkerja lebih semangat bahkan dengan senyuman lalu mengirimkan pesan pada Yoon
Seo.
“Kamu
selesai sekitar pukul 19.00, tapi aku mengirim pesan lebih awal karena aku
merindukanmu. Apa Kau sudah selesai syuting? Menurutku akan segera selesai. Bagaimana
jika kita makan malam?”
“Kedengarannya
menyenangkan. Kalau begitu, sampai jumpa di rumahku.” Balas Yoon Seo
“Apakah
aku akan tersemprot pancuran lagi?” komentar Jung Rok. Yoon Seo mengaku itu tak
mungkin karena akan mengganti kombinasi kuncinya saat sampai dirumah nanti.
“Kalau
begitu, aku akan membawakan sushi, favoritmu.” Tulis Jung Rok dengan senyuman bahagia.
Jung Rok
baru saja selesai membeli makanan dan menerima telp Yoon Seo. Yoon Seo meminta
maaf karena harus tinggal di set untuk beberapa adegan tambahan jadi khawatir
dan harus membatalkannya. Jung Rok
menahan kecewa tapi mengaku tak ada yang bisa dilakukan.
“Jangan
katakan padaku kau sudah membeli sushi-nya.” Ucap Yoon Seo merasa tak enak
hati.
“Tidak,
belum... Jangan mengkhawatirkan aku dan fokuslah pada pekerjaanmu.” Kata Jung
Rok.
Jung Rok
makan sendiri dengan wajah cemberut. Se Won pulang, lalu heran melihat temanya
makan dua porsi sendirian dan yakin kalau satunya pasti untuknya. Jung Rok
mengatakan bukan untuk Se Won. Se Won
pun bertanya Lalu untuk siapa
“Aku
membeli keduanya untukku.” Ucap Jung Rok menahan rasa kecewa.
“Astaga,
kau egois... Kau bergabung dengan klub sepak bola bagus sendirian dan kini kau
makan dua porsi sushi yang sama... Kau berubah. Apa Kau tahu itu?” keluh Se
Won. Jung Rok mengaku bukan seperti itu.
“Mulai sekarang, aku akan mengajarimu
keindahan berbagi.. Lihat dan pelajari. Beginilah cara kerja masyarakat. Kau Lihatkan?”
ucap Se Won mengambil kotak sushi. Jung Rok akhirnya menyuruh temanya makan
saja.
Tuan Yeon
bertemu dengan adiknya di ruangan ingin tahu apa yang ingin dikatakan oleh
adiknya. CEO Yeon pikir Bukan masalah
besar. Para aktor yang dikontrak oleh agensiku menerima lebih banyak pekerjaan
di luar negeri, yang berarti ada beragam kontrak global.
“Aku
berpikir untuk menyewa sebuah firma hukum sebagai penasihat legal kami.” Ucap
CEO Yeon
“Jadi,
kamu ingin menyewa firma kami.” Kata Tuan Yeon. CEO Yeon mengaku belum tahu
“Aku
mengerti maksudmu, tapi mungkin tidak cocok untukmu.” Kata CEO Yeon. Tuan Yeon
binggung.
“Aku
yakin kau mengetahui kasus terpanas di Korea... Kasus Im Yun Hee. Siapa yang
memecahkannya? Firma Hukum Always.”kata Tuan Yeon bangga
“Jika kau
hendak mengatakan sesuatu, setidaknya jujurlah. Itu hasil kerja Pengacara Kwon,
bukan firmamu.” Komentar CEO Yeon
“Dia mungkin
brengsek, tapi dia berbakat. Intinya, karena itu, firma hukumku dicari semua
orang Begitu pula denganku karena aku pemilik dan pemimpinnya. Acara TV dan
majalah ingin sekali mewawancaraiku. Aku dihubungi dari segala arah.” Kata Tuan
Yeon bangga
“Apakah
itu berarti kau tidak mau menerima kami sebagai klien?” komentar CEO Yeon.
“Bukan
itu maksudku. Aku hanya mengatakan kami mungkin tidak selalu punya waktu
luang.” Kata Tuan Yeon menjual harga diri lebih tinggi.
“Sayang sekali.
Tidak punya waktu luang? Jika menerima kami sebagai klien, kau akan ikut pesta
akhir tahun dengan aktor dan artis. Serta, saat musim panas di Pantai Waikiki, kami
akan pergi berkemah dan bermain bola voli pantai.” Ucap CEO Yeon berakting
sedang bermain bola di pantai.
“Kau juga
bisa menikmati itu, jadi, aku sedih mendengar itu... Sebaiknya kamu pergi
saja.” Kata CEO Yeon marah.
“Joon
Seok, adikku Joon Seok... Apa kau tidak tahu lelucon saat mendengarnya? Apa Kau
pikir aku akan mengabaikan permintaan adikku? Bagaimana kau bisa menjalani
hidup senaif ini? Ambilkan kontraknya dan aku akan langsung menekennya.” Kata
Tuan Yeon.
CEO Yeon
pun bersikap imut pada kakaknya, lalu memberitahu Serta, tim yang mengerjakan
serial TV Yun Seo sedang mencari pengacara penasihat. Tuan Yeon binggung dengan
Pengacara penasihat. CEO Yeon menjelaskan seorang pakar yang menasihati staf
dan penulis mengenai istilah-istilah legal.
“Mereka
mencari seseorang yang mengenal Yun Seo.” Ucap CEO Yeon. Tuan Yeon pikir bisa
menjadi pakar itu
“Kau juga
pengacara, bukan?” kata CEO Yeon. Tuan Yeon membenarkan.
“Tapi
sayang sekali... Kau bilang tidak punya waktu luang... Bolehkah aku meminta
orang lain untuk melakukannya?” ucap CEO Yeon
“Adikku
yang manis, biarkan aku melakukannya.” Rengek Tuan Yeon.
“Tidak,
kau membuatku gugup. Kau mungkin akan membuat para aktor di lokasi syuting
kesal dan membuat foto-foto animasi. Tugaskan orang lain saja.” Kata CEO Yeon.
Tuan Yeon merasa ragu ada yang bersedia melakukannya.
Di ruang
rapat mereka baru mengetahui tentang Pengacara penasihat. Tuan Yeon mengatakan
kalau yakin tidak ada yang mau melakukannya menurutnya Itu melelahkan, menyusahkan,
dan membuang-buang waktu jadi ragu ada yang mau melakukannya. Moon Hee pikir
tidak seperti itu.
“Aku
sedang menghadapi banyak kasus saat ini, dan aku tidak ingin agensi hiburan memberikan
kartu bisnis mereka karena mencoba memilih aku. Aku juga akan menolaknya.” Ucap
Yoon Hyuk.
“Baik,
kalau begitu, aku akan menerima pekerjaan itu.” Kata Tuan Yeon senang
“Aku
yakin Anda senang. Anda bisa sering melihat Nona Oh saat di lokasi syuting.”
Kata Hae Young
“ Kurasa
itu sangat memungkinkan. Aku dengar mereka membutuhkan pengacara penasihat
mulai hari ini, jadi, aku yang akan melakukannya.” Ucap Tuan Yeon sedanng
“Tidak.. Aku
akan melakukannya.” Kata Jung Rok tiba-tiba mengangakte tangan. Tuan Yeoon
pikir seperti mendengar yang tidak-tidak sekarang.
“Pak
Kwon, bisakah kau mengatakan itu sekali lagi?” kata Tuan Yeon untuk memastikan.
“Aku
bilang, "Aku akan melakukannya." Pengacara penasihat.” Kata Jung Rok
sengaja memberitahu ditelinga Jung Rok.
“Pak
Kwon, bukankah kau membenci hal-hal seperti itu?” kata Eun Ji kaget.
“Ya,
begini... Tampaknya itu ide yang bagus untuk menambah pengalaman.” Kata Jung
Rok
“Pak
Kwon, jika seseorang melakukan sesuatu yang tidak pernah, dia mati. Jadi,
jangan menghiraukan hal-hal seperti ini seperti biasanya, dan teruskah perjuangan
untuk menegakkan keadilan.” Ucap Tuan Yeon.
“Tidak.
Aku akan menjadi pengacara penasihat.” Kata Jung Rok karena bisa bertemu Yoon
seo.
“Apa masalahmu?
Kau sangat menyebalkan. Apakah karena wawancara dari Kasus Park Su Myeong
beberapa hari yang lalu? Apa kau menikmati perhatiannya? Kenapa kau berusaha
pamer?” keluh Tuan Yeon
“Aku
tidak pamer.” Kata Jung Rok dan mengeluh Tuan Yeon yang meminta sukarelawan.
“Lupakan
saja. Mari kita melakukan pemungutan suara.” Kata Tuan Yeon semua binggung
diadakan Pemungutan suara tiba-tiba.
“Ya. Jika
dia melakukan kesalahan di lokasi syuting, maka dia akan merusak reputasi firma
hukum kita. Mari melakukan pemungutan suara untuk mewakili Firma Hukum Always. Mari
kita lihat siapa yang lebih tepat untuk posisi ini. Seperti warga yang
demokratis, mari putuskan lewat pemungutan suara.” Ucap Tuan Yeon yakin akan
menang.
Jung Rok
masuk ruangan dengan wajah gembira dan penuh semangat mengirimkan pesan “Nona
Oh Jin Sim. Aku punya kabar baik. Akhirnya kita bisa bertemu. Aku akan
mengunjungi lokasi syutingmu sebagai pengacara penasihat...”
“Ah... Tidak,
aku akan memberinya kejutan.” Kata Jung Rok dengan senyuman bahagia.
Lokasi
syuting, Yoon Seo sedang duduk di ruang tunggu terlihat sedaih karena tidak
melihat Pak Kwon semalam jadi tidak punya energi dan selera makan. Maneger Gong
bisa mengerti lalu melirik ke arah kotak makan yang dihabiskan Yoon Seo.
“Kulihat
kau hanya meninggalkan dua lobak karena tidak berselera makan. Itu sangat
bersih sehingga orang mungkin berpikir kamu menjilatinya.” Ucap Manager Gong
“Aku
bilang tidak berselera makan, bukan tidak suka nasi.” Tegas Yoon Seo
“Yun Seo,
aku senang kau makan dengan lahap. Aku senang sekali, tapi kau harus menjaga
bobotmu. Bagaimana jika wajahmu tampak bengkak di TV? Omong-omong, kamu tahu
ada pemotretan pekan depan, kan?” ucap Manager Gong
“Ya, aku
tahu. Jangan khawatir. Aku juga punya hati nurani. Kudengar ini membantu, jadi,
aku minum ini secara teratur.” Kata Yoon Seo mengambil botol minum.
“Bagus.
Astaga, kau tampak seperti sedang syuting iklan... Minumlah lagi.” Goda Manager
Gong.
Seorang
kru memanggil Managr Gong kaalu ada yang perlu dibicarakan. Manager Gong pun keluar ruangan, sementara
Yoon Se sedih karena merindukan Jung Rok.
Eun Ji
dkk minum teh bersama mengaku tidak
menduga Pak Kwon akan melakukan sesuatu seperti itu. Tuan Lee mengaku Itu sulit
dipercaya, seperti melihat fatamorgana di gurun. Tuan Yen datang melihat semua
berkumpul dan punya waktu untuk minum teh?
“Benar.
Mulai sekarang, selama rapat kita, aku ingin seseorang mencatat berita acara
rapat. Suara mengetik dari laptop terlalu keras, jadi, menurutku seseorang harus
menulis berita acara rapat.” Ucap Tuan Yeon
“Baik.
Aku akan melakukannya.” Kata Hae Young. Tuan Yeons seperti ragu tulisan Hae
Young itu bagus.
“Tapi
menurutku itu harus dilakukan orang yang tulisan tangannya bagus. Untuk mencari
tahu, bagaimana jika kita semua menulis beberapa huruf? Kalian semua Tulis
"Berita Acara Rapat" di sini.” Kata Tuan Yeon. Semua pun menulis yang
diperintahkan Tuan Yeon.
“Aku
menemukannya.. Huruf ini tampak sama... Pak Choi, Nona Dan, Hae Yeong, dan Bu
Yang.. Aku sangat kecewa pada kalian. Aku tidak pernah menduga ini... Aku baik
pada kalian, tapi kalian mengkhianatiku dan memilih Pak Kwon?” komentar Tuan
Yeon. Semua tak mengerti.
“Aku
memilih Anda.... Anda menerima satu suara, kan? Itu aku.” Kata Moon Hee yakin.
“Pembohong...
Coba Lihat ini. Aku membandingkan tulisan tanganmu saat menulis nama Kwon Jung
Rok dengan tulisan tangan yang baru saja kau buat... Hanya tulisan tangan ini
yang tidak kumiliki... Ini satu-satunya.” Kata Tuan Yeon.
“Bu Yang,
tampaknya kau memikirkan hal ini baik-baik. Anda bilang ini pilihan tanpa nama.
Kenapa Anda melakukan ini? Aku tidak mengatakan apa-apa. Aku hanya penasaran. Jangan
khawatir, aku tidak akan mendiskriminasi kalian karena ini.” Kata Tuan Yeon
melihat semua hanya terdiam.
“ Tapi
kenapa tiba-tiba ada begitu banyak debu di tempat ini? Kita harus berkumpul
akhir pekan ini dan membersihkan tempat ini secara menyeluruh. Kecuali kau, Pak
Lee. Aku akan memberimu tiket film, jadi, kau bisa menonton film.” Kata Tuan
Yeon sedikit marah.
Yoon Seo
masuk set menyapa semua kru, Sutradara memebritahu Pengacara penasihat untuk
drama kita sudah datang. Yoon Seo kaget melihat, Jung Rok melambaikan tangan
dan mencoba untuk tenang membungkuk memberikan hormat.
“Pak
Kwon, bisakah kau membahas naskah ini denganku?” jerit Yoon Seo lalu menarik
Jung Rok ke dalam ruang tunggu.
Yoon Seo
heran Jung Rok yang datang dan bagaimana bisa datang ke tempat lokasi syuting,
lalu menjadi pengacara penasihat untuk drama mereka. Jung Rok pikir Tidak mudah
dipilih sebagai pengacara penasihat. Yoon Seo kaget kalau itu dipilih.
“Pak
Yeon, yang menikmati terekspos ke publik, dengan jelas mengungkap ambisinya
bahwa dia ingin menjadi pengacara penasihatmu Namun, karena kegigihanku untuk
bertemu denganmu, dan terlepas dari bujukan dan kritik Pak Yeon, akhirnya kami
memutuskan lewat pemungutan suara secara demokratis” jelas Jung Rok
“ Dan aku
menang dengan skor telak empat lawan satu. Aku telah terpilih sebagai pengacara
penasihat untuk dramamu! “ kata Jung Rok dengan penuh semangat dan bangga bisa
menang.
“Jika aku
memikirkannya sekarang, itu pertarungan yang mendebarkan.” Komentar Jung Rok
sambil menghela nafas. Yoon Seo pikir Itu memang terdengar mendebarkan.
“Ya.
Begitu aku datang ke sini dan melihat wajahmu, aku menyadari mengikuti pemungutan
suara itu adalah pilihan yang bagus. Tapi apakah kau merasa tidak nyaman atau
tertekan karena kunjungan mendadakku?” tanya Jung Rok khawatir
“ Tidak
mungkin... Tahukah kau betapa senangnya aku saat ini? Aku juga sangat
merindukanmu.” Kata Yoon Seo memeluk erat Jung Rok. Jung Rok terlihat senang.
Manager
Gong masuk mencari Yoon Seo di ruang tunggu, Yoon Seo kaget langsung melepaskan
pelukannya. Manager Gong panik langsung
meinta maaf dan berpikir kalau salah waktu. Yoon Seo dan Jung Rok berpura-pura
sedang membahas skrip.
“ Yoon
Seo. Oh Yoon Seo! Kita akan mulai syuting. Kamu harus keluar sekarang.” Kata
Managr Gon. Yoon Seo mengerti akan
segera keluar.
“Pak
Kwon, kamu juga harus ikut.” Ucap Yoon Seo.
Jung Rok menganguk mengerti dan Yoon Seo keluar sambil menyenggol bahu
Yoon Seo.
“Pak
Kwon, aku memahami perasaanmu, tapi datang ke sini sebagai pengacara penasihat
tampak agak...” keluh Manager Gong
“Itu
kehendak bebasku. Mengganggu hubungan kami setiap saat seperti ini adalah pelanggaran
terhadap kebebasan seseorang untuk meraih kebahagiaan dan kebebasan bertindak,
yang dijamin oleh konstitusi.” Tegas Jung Rok lalu pamit pergi.
Manager
Gong menganguk mengerti tapi tersadar dengan Yoon Seo agar Jangan pergi dengan
Jung Rok.
Syuting
pun tiba, Yoon Seo sebagai pengacara berbicara di pengadilan “ Saksi, Anda
mengatakan Anda ada di rumah pada hari insiden itu... Benarkah itu? Yang Mulia.”
Lalu tiba-tiba berhenti mengaku punya pertanyaan.
“Pak
Kwon... Saat aku mengatakan, "Yang Mulia", apa gerakan tangan yang
tepat?” ucap Yoon Seo.
Jung Rok
mendekat memberikan pengarahan tangan mana yang baik, mereka seperti mencari
kesempatan untuk saling bersentuhan. Manager Gong melihatnya terlihat gugup.
“Alih-alih
langsung menunjuk ke arah hakim, kau harus berdiri tegak atau menyatukan
tanganmu.” Ucap Jung Rok menyatukan tangan Yoon Seo didepan.
“Menggunakan
kedua tangan terlalu aneh. Kamu harus berdiri tegak... dan Yang Mulia.” Kata
Jung Rok sambil terus memegang tangan pacarnya. Yoon Seo tersenyum sambil
menganguk mengerti.
Seorang
Kru membawakan kopi untuk Jung Rok, Yoon
Seo datang membahas naskah yang tak enak ingin tahu Apa ini istilah yang tepat.
Jung Rok tersenyum melihat tulisan dinaskah "Kwon Jung Rok" lalu
diberikan tanda hati.
“Ya. Itu
istilah yang tepat tanpa kesalahan sedikit pun.” Ucap Jung Rok dengan senyuman bahagia.
“Tentu
tidak ada... Aku bisa melihat naskah ini tidak mengandung kesalahan. Jadi,
bisakah kita beralih ke adegan berikutnya?” kata Manager Gong sengaja
memisahkan keduanya dan menarik Yoon Seo pergi. Yoon Seo pun memberikan kedipan
mata pada pacarnya.
Moon Hee
minum di pantry kaget melihat Yoon Hyuk datang. Yoon Hyuk dengan wajah serius
membahas Walau kontrak kencan mereka sudah berakhir, kita tetap rekan kerja lalu
mengeluh karena tidak pernah berbicara dan terus mengabaikannya.
“Oh...
Benarkah? Jika aku melakukan itu, maaf.” Ucap Moon Hee seolah tak peduli.
“Tunggu...
Apakah keadaannya lancar dengan kurir yang membuatmu jatuh cinta dan kau kejar
itu?” ucap Yoon Hyuk.
“Tidak...
Aku hanya melakukan itu karena kebiasaan saat mabuk... Tapi itu tidak tulus. Omong-omong,
seharusnya aku tidak menggoda orang lain, tapi aku gagal bertahan sampai
kontrak kita berakhir dan membatalkan kontrak kita dengan melakukan hal itu. Maaf
tentang itu.” Ucap Moon Hee menyindir.
“Kau
harus minta maaf.” Ucap Yoon Hyuk menyindir.
Moon Hee pikir tidak yakin tentang itu.
“Kau juga
tidak melakukan semuanya dengan benar. Kau memberitahuku bahwa jantungmu mati
rasa saat kamu bersamaku. Tidak ada
gunanya melanjutkan kontrak kencan kita dengan seseorang yang tidak menyimpan
perasaan padaku. Aku hanya mempermalukan diriku. Baiklah. Aku akan pergi
sekarang.” Kata Moon Hee lalu bergegas pergi.
“Apa itu?
Dahulu dia melihatku dengan hati di matanya. Tapi kini, sikapnya sangat dingin
padaku. Bagaimana seseorang bisa berubah sedrastis itu?” kata Yoon Hyuk
bingung.
“Astaga,
jantungku. Sakit... Apa aku terlalu kejam? Ah... Tidak, tidak ada gunanya
meminta maaf pada pria yang tidak menyimpan perasaan untukku... Lupakan dia..”
ucap Moon Hee menyakinkan diri saat masuk ke dalam ruangn.
“Entah
kenapa, aku merasa seakan-akan hatiku kosong. Kenapa aku merasa seperti ini?”
ucap Yoon Hyuk melihat surat "Kontrak Kencan Jangka Pendek" diatap
gedung.
“Bagaimanapun,
kontrak kami sudah berakhir. Jadi, lupakanlah dia sekarang... Selamat
tinggal... Waktunya mengucapkan selamat tinggal pada bab hidupku ini yang penuh
dengan kecanggungan dan kepolosan.” Kata Yoon Hyuk lalu membakarnya, tapi
karena arah angin malah mengarah padanya.
Api
langsung membesar, Yoon Hyuk panik berteriak panas dan sempat menyambar kakinya
dan langsung mematikanya.
Jung Rok
minum kopi duduk diruangan, Tuan Yeon masuk ruangan. Jung Rok bertanya apakah
membutuhkan sesuatu. Tuan Yeon sambil mondar mandir dibelakang Jung Rok mengaku
hanya datang tanpa alasan lalu berkomentar Bekerja sebagai pengacara penasihat
pasti membuat Jung Rok lelah jadi memulai hari dengan secangkir kopi.
“Aku bisa
membayangkannya. Kau sudah menangani begitu banyak kasus. Tapi kini kamu bahkan
bekerja sebagai pengacara penasihat. Jadi, tentu kau lelah. Tampaknya kau
sangat menyesal telah menerima pekerjaan itu.” Ucap Tuan Yeon
“Baik,
aku akan mengorbankan diriku untuk membantumu. Walaupun terdengar mengganggu dan
melelahkan, aku akan menggantikanmu dan menjadi pengacara penasihat Yoon Seo.”
Kata TUan Yeon.
“Tidak
perlu.”kata Jung Rok dengan senyuman bahagia. Tuan Yeon tak percaya
mendengarnya karena itu artinya tidak seburuk itu.
“Omong-omong,
bagaimana lokasi syutingnya? Apakah kau bersenang-senang? Bagaimana hubungan
Yun Seo dengan tokoh utama prianya?” kata Tuan Yeon
“Aku
tidak melihat dia kemarin. Tapi kenapa Anda bertanya?” kata Jung Rok heran.
“ Aku
sangat penasaran kemarin, jadi, aku menonton beberapa klip di balik layar drama
tersebut. Dan aku melihat mereka sangat cocok. Beberapa orang bahkan
meninggalkan komentar yang menyatakan bahwa tampaknya mereka berpacaran.” Kata
Tuan Yeon. Jung Rok kaget mendengarnya.
“Kamu
tahu aku ahli dalam hal ini. Aku secara pribadi berpendapat ada sesuatu yang terjadi
di antara mereka berdua. Menurutku mereka berdua mungkin akan mulai berkencan
karena drama ini... Astaga, ini membuatku gila.” Kata Tuan Yeon berbaring di
sofa.
Jung Rok
menahan amarah lalu mengeluh Tuan Yeon yang tidak pergi. Tuan Yeon pun akhirnya
berdiri dengan alasan sofa di ruangan Jung Rok yang sangat tidak nyaman. Jung Rok mencoba untuk
konsentrasi menulis laporan pada hakim.
Tapi
akhirnya penasaran mencari keyword "Moon Ji Hoo" dan menemukan julukan "Pakar ciuman" wajahnya langsung
panik mengetahui ternyata lawan main Yoon Seo adalah Master adegan ciuman.
Bersambung ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar