PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 28 Maret 2019

Sinopsis Touch Your Heart Episode 15 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

“Nona Oh Jin Sim.... Aku mencintaimu.” Akui Jung Rok tak bisa menahan lagi perasannya lalu mencium Yoon Seo, Yoon Seo pun senang akhirnya bisa kembali lagi dengan Jung Rok. 

Jung Rok mengantar Yoon Seo sampai rumah, keduanya terlihat sangat bahagia. Yoon Seo mengeluh karena rumahnya yang dekat sekali dan menaku tidak mau pulang hari ini karena ingin bersama Jung Rok saja. Jung Rok mengaku kalau merasa begitu juga.
“Bolehkah aku pulang setelah melihatmu tertidur?” kata Jung Rok. Yoon Seo kaget karena Jung Rok akan menemani tidur. 

Jung Rok duduk di sofa dan Yoon Seo sudah berbaring ditempat tidur. Yoon Seo pikir Butuh waktu cukup lama untuknya tertidur. Jung Rok pikir itu lebih bagus jadi Artinya  bisa lama melihat wajah pacarnya. Yoon Seo mengaku Insomnianya tidak pernah benar-benar mengganggu.
“Tapi setelah kita putus, insomnia-ku mulai menyusahkanku. Aku harus terjaga sepanjang malam memikirkanmu.” Akui Yoon Seo
“Kapan waktu tersulit bagimu?”tanya Jung Rok. Yoon Seo tak ingin membahasnya karena Jung Rok  mungkin baik saja karena sibuk.
“Kata siapa aku tidak kesulitan? Aku mengalami kesulitan setiap malam dan pagi. Aku kesulitan bekerja dan menghadiri sidang. Setiap menit dalam setiap hari terasa sulit bagiku.” Akui Jung Rok
“Sungguh? Benarkah kau mengalami kesulitan seperti itu?” kata Yoon Seo duduk dengan wajah bersemangat.
“Apa kau segembira itu mendengar aku mengalami kesulitan?”kata Jung Rok heran.
“Tentu saja. Itu menunjukkan betapa kau menyukai aku. Anehnya, aku merasa sangat lega sekarang. Sebaiknya kita jangan pernah putus lagi. Mari kita berjanji bahwa kita tidak akan pernah melepaskan tangan satu sama lain.” Ucap Yoon Seo memegang tangan Jung Rok
Jung Rok menganguk setuju kalau akan berjanji tidak akan pernah melepaskannya dan akan melindunginya. Ia mengaku alasan  meninggalkan Yoon Seo adalah karena tidak mau mengganggu saat itu menurutnya waktu yang penting dalam karier Yoon Seo.
“Dan aku masih merasa seperti itu... Jadi, demi melindungimu, kita harus berusaha lebih baik untuk merahasiakan hubungan kita.” Kata Jung Rok
“Apa Kita harus berusaha lebih baik untuk merahasiakan hubungan kita?” ucap Yoon Seo binggung.
“Ya, jangan sampai siapa pun memotret kita seperti sebelumnya. Jadi, kita harus menghindari bertemu di luar. Kita harus bertemu di tempat tertutup seperti rumahku atau rumahmu mulai sekarang.” Kata Jung Rok
“Tempat tertutup? Baiklah..  Tempat rahasia dan tenang di mana tidak ada orang lain selain kita berdua.” Ucap Yoon Seo terlihat malu-malu.
“Bolehkah aku bermalam di sini?” kata Jung Rok menatap Yoon Seo lebih dalam.



Yoon Seo sudah terbaring di tempat tidur binggung melihat Jung Rok memberikan batas dan berjanji tidak akan melewati batas. Yoon Seo melihat Jung Rok yang mulai berbaring disampingnya dan tidur berjauhan.
“Aku berjanji padamu tadi bahwa akan melindungimu.” Tegas Jung Rok tidur sambil melipat tangan di dada. Yoon Seo menganguk setuju.
“Terima kasih banyak sudah melindungiku.” Kata Yoon Seo menatap Jung Rok yang tertidur pulas.

Pagi hari
Jung Rok keluar kamar melihat Yoon Seo sudah sibuk didapur. Yoon Seo menyapa Jung Rok dengan senyuman lalu merasa Pasti tidak nyaman tidur dengan pakaian kemeja. Jung Rok mengaku tak masalah dan ingin tahu jadwal Yoon Seo hari ini.
“Aku tidak terlalu sibuk hari ini. Syutingku mulai pukul 13.00, dan mungkin akan berakhir sekitar pukul 19.00.” ucap Yoon Seo
“Kalau begitu, kita bisa makan malam bersama.” Kata Jung Rok. Yoon Seo pun berjanji akan menelepon begitu selesai syuting.

Bel rumah berbunyi, Jung Rok heran bertanya-tanya Siapa yang datang pagi-pagi begini. Yoon Seo panik melihat dari interkom kalau Manager Gong yang datang. Manager Gong menekan bel dan memanggil Yoon Seo.
“Dia akan mencurigai kita jika dia melihat kita bersama pagi-pagi begini. Mari berpura-pura kita tidak ada dirumah.” Ucap Jung Rok.
“Tidak, kita tidak bisa melakukan itu. Dia tahu kodenya. Jika aku tidak menjawab, dia mungkin akan masuk saja.” Kata Yoon Seo  memikirkan nasibnya.
“Kenapa dia tahu kodemu? Aku mengerti dia manajermu, tapi seharusnya dia menghormati privasimu.” Keluh Jung Rok
Saat itu Manager Gong memberitahu kalau akan masuk. Yoon Seo langsung menarik Jung Rok ke dalam kamar mandi agar bisa bersembunyi. Jung Rok ingin bicara tapi Yoon Seo sudah menutup pintu dan Manager Gong masuk.
“Hei, kau sudah bangun... Aku pikir kau masih tidur karena tidak membuka pintu.” Ucap Manager Gong
“Begini.. Aku sedang memakai blender. Karena itu aku tidak mendengarmu membunyikan bel. Kenapa kau ke sini pagi-pagi? Bukankah syuting mulai pukul 13.00?” kata Yoon Seo. Jung Rok menguping dari depan pintu.
“Aku mendapat telepon yang mengatakan mereka mengganti jamnya. Syutingmu dimulai pukul 11.00, jadi, kita harus berangkat.” Jelas Manager Gong
“Begitu rupanya. Baik... Aku akan segera bersiap-siap dan menemuimu di bawah. Kau bisa menungguku di dalam mobil. Aku akan segera turun.” Kata Yoon Seo
“ Baik, jangan berlama-lama.” Kata Manager Gong berjalan keluar tapi kembali masuk.
“Aku hampir lupa. Yun Seo, izinkan aku memakai kamar mandi.” Kata Manager Gong. Yoon Seo panik langsung menahanya.
“Maaf... Bisakah kamu tidak pergi ke kamar mandi?” ucap Yoon Seo. Manager Gong binggung. Yoon Seo mencoba mencari alasan.
“Yoon Seo... Maafkan aku, tapi kandung kemihku hampir meletus... Izinkanlah aku masuk.” Kata Manager Gong. Yoon Seo menahanya.
“Tidak, aku harus buang air kecil... Aku benar-benar harus buang air kecil.” Ucap Manager Gong masuk kamar mandi.
Yoon Seo panik karena takut kalau Jung Rok ketahunan, tapi tak terlihat Jung Rok berada dalam kamar mandi. Manager Gong yang melihat yoon Seo masuk bertanya berapa lama akan berdiri di sana. Yoon Seo meminta maaf dan langsung keluar. 



Jung Rok menahan semua gerakannya agar tak ketahuan didalam bathtub. Manager Gong pun buang air kecil yang mebuat Jung Rok menahan mual, setelah itu merasakan ada bunyi suara ponsel. Jung Rok panik bergegas mematikan ponselnya.
Manager Gong merasa curiga dibalik tirai bathtub dengan membawa sikat WC untuk berjaga-jaga. Ia lalu berteriak Ketahuan saat membuka tirai dan kaget ternyata Jung Rok yang ada didalam.
Akhirnya Jung Rok mengangkat telp lebih dulu mengaku kaalu sedang ada Penyelidikan oleh jaksa. Saat Jung Rok akan keluar tak sengaja menekan keran shower akhirnya air pun keluar. Manager Gong panik melihatnya, Jung Rok dengan santai mengaku tak masalah karena memang berniat mandi.

Yoon Seo sedih melihat rambut Jung Rok yang basah. Jung Rok terpaksa mengunakan baju yang bertuliskan "Klub Sepak Bola Pagi Singil 3-dong" Yoon Seo mengaku  senang Manager Gong membawa sesuatu  di mobilnya. Jung Rok berjanji akan mencuci ini dan mengembalikannya kepada Manager Gong.
“Jadi, apa yang terjadi? Kenapa kau di sini pagi-pagi begini?” ucap Manager Gong. Keduanya terlihat gugup.
“Tidak mungkin. Tunggu... Apa kau tidur di sini?” ucap Manager Gong. Jung Rok mengaku tidak sementar Yoon Seo membenarkan.
“Tidak dan ya. Ya dan tidak! Itu menjawab semuanya... Pak Kwon, memang benar aku menyetujui jika kalian berdua berkencan, tapi ini tidak benar.” Ucap Manager Gong. Yoon Seo marah pada managernya.
“Pak Kwon, silakan pergi... Kau tidak punya banyak waktu untuk pulang dan berganti pakaian.” Ucap Yoon Sep. Jung Rok pun akan pergi, Yoon Seo mengantarnya.
“Pak Kwon, aku belum selesai. Apa dia tidak tahu betapa kacaunya ini?” kelu Manager Gong.
Yoon Seo membantu Jung Rok memakai jasnya, keduanya seperti tak ingin berpisah tapi akhirnya Jung Rok pun menutup pintu. Yoon Seo langsung menatap sinis pada Manager Gong. 


Yoon Seo mengomel pada Manager Gong karena  berkata seperti itu kepadanya padahal Jung Rok tersemprot pancuran karena dia. Manager Gong menegaskan mungkin Jung Rok tersemprot pancuran, tapi ia yang tersambar petir.
“Kenapa kamu membawanya pulang padahal kalian baru berkencan?” keluh Manager Gong
“Lalu aku harus bagaimana? Bersamanya di jalanan dan difoto?” ucap Yoon Seo
“ Jika kau difoto di luar, aku bisa membuat cerita untuk menutupinya. Jika dia difoto dalam perjalanan ke sini, maka semuanya sudah berakhir.” Jelas Manager Gong
“Kami mengetahui hal itu, jadi, kami berhati-hati. Kamu menyetujui hubungan kami, jadi, biarkan saja kami. Dan Berpura-puralah tidak melihat apa pun.” Tegas Yoon Seo lalu masuk kamar.
“Itu yang ingin kulakukan tapi aku khawatir kau akan ketahuan. Aku menyetujuinya, tapi otakku masih tidak mengizinkan. Ini juga membuatku gila.” Jelas Manager Gong. 


Jung Rok masuk dengan wajah sedih, Se Won melihat temanya baru saja pulang. Jung Rok heran temanya yang  menatap curiga. Se Won mengaku bertanya-tanya di mana Jung Rok semalam dan berpikir kalau temanya itu  pergi bermain sepak bola
“Tunggu. Klub Sepak Bola Pagi Singil 3-dong? Kenapa pergi sejauh itu untuk bermain sepak bola? Mereka pasti hebat... Izinkan aku ikut denganmu lain kali.” Ucap Se Won
“Kau tidak akan bisa ikut denganku ke sana.” Ucap  Jung Rok. Se Won ingin tahu alasanya.
“Apa mereka pemilih dengan anggota yang mereka pilih? Aku cukup hebat.” Kata Se Won bangga
“Kau cukup tahu bahwa itu bukan tempat untukmu.” Kata Jung Rok. Se Won tak percaya mendengarnya.
“Sehebat apa permainan sepak bolanya sampai mengusirku?” kata Se Won dan Jung Rok memilih untuk masuk ruangan.
“Siapa yang mengira akhirnya aku melakukan ini?” kata Jung Rok tak percaya dengan keadaanya sekarang, tapi wajahnya tersenyum bahagia. 


Jung Rok berkerja lebih semangat bahkan dengan senyuman lalu mengirimkan pesan pada Yoon Seo.
“Kamu selesai sekitar pukul 19.00, tapi aku mengirim pesan lebih awal karena aku merindukanmu. Apa Kau sudah selesai syuting? Menurutku akan segera selesai. Bagaimana jika kita makan malam?”
“Kedengarannya menyenangkan. Kalau begitu, sampai jumpa di rumahku.” Balas Yoon Seo
“Apakah aku akan tersemprot pancuran lagi?” komentar Jung Rok. Yoon Seo mengaku itu tak mungkin karena akan mengganti kombinasi kuncinya saat sampai dirumah nanti.
“Kalau begitu, aku akan membawakan sushi, favoritmu.” Tulis  Jung Rok dengan senyuman bahagia. 

Jung Rok baru saja selesai membeli makanan dan menerima telp Yoon Seo. Yoon Seo meminta maaf karena harus tinggal di set untuk beberapa adegan tambahan jadi khawatir dan  harus membatalkannya. Jung Rok menahan kecewa tapi mengaku tak ada yang bisa dilakukan.
“Jangan katakan padaku kau sudah membeli sushi-nya.” Ucap Yoon Seo merasa tak enak hati.
“Tidak, belum... Jangan mengkhawatirkan aku dan fokuslah pada pekerjaanmu.” Kata Jung Rok. 

Jung Rok makan sendiri dengan wajah cemberut. Se Won pulang, lalu heran melihat temanya makan dua porsi sendirian dan yakin kalau satunya pasti untuknya. Jung Rok mengatakan bukan untuk Se Won.  Se Won pun bertanya Lalu untuk siapa
“Aku membeli keduanya untukku.” Ucap Jung Rok menahan rasa kecewa.
“Astaga, kau egois... Kau bergabung dengan klub sepak bola bagus sendirian dan kini kau makan dua porsi sushi yang sama... Kau berubah. Apa Kau tahu itu?” keluh Se Won. Jung Rok mengaku bukan seperti itu.
 “Mulai sekarang, aku akan mengajarimu keindahan berbagi.. Lihat dan pelajari. Beginilah cara kerja masyarakat. Kau Lihatkan?” ucap Se Won mengambil kotak sushi. Jung Rok akhirnya menyuruh temanya makan saja.


Tuan Yeon bertemu dengan adiknya di ruangan ingin tahu apa yang ingin dikatakan oleh adiknya. CEO Yeon pikir  Bukan masalah besar. Para aktor yang dikontrak oleh agensiku menerima lebih banyak pekerjaan di luar negeri, yang berarti ada beragam kontrak global.
“Aku berpikir untuk menyewa sebuah firma hukum sebagai penasihat legal kami.” Ucap CEO Yeon
“Jadi, kamu ingin menyewa firma kami.” Kata Tuan Yeon. CEO Yeon mengaku belum tahu
“Aku mengerti maksudmu, tapi mungkin tidak cocok untukmu.” Kata CEO Yeon. Tuan Yeon binggung.
“Aku yakin kau mengetahui kasus terpanas di Korea... Kasus Im Yun Hee. Siapa yang memecahkannya? Firma Hukum Always.”kata Tuan Yeon bangga
“Jika kau hendak mengatakan sesuatu, setidaknya jujurlah. Itu hasil kerja Pengacara Kwon, bukan firmamu.” Komentar CEO Yeon
“Dia mungkin brengsek, tapi dia berbakat. Intinya, karena itu, firma hukumku dicari semua orang Begitu pula denganku karena aku pemilik dan pemimpinnya. Acara TV dan majalah ingin sekali mewawancaraiku. Aku dihubungi dari segala arah.” Kata Tuan Yeon bangga
“Apakah itu berarti kau tidak mau menerima kami sebagai klien?” komentar CEO Yeon.
“Bukan itu maksudku. Aku hanya mengatakan kami mungkin tidak selalu punya waktu luang.” Kata Tuan Yeon menjual harga diri lebih tinggi.
“Sayang sekali. Tidak punya waktu luang? Jika menerima kami sebagai klien, kau akan ikut pesta akhir tahun dengan aktor dan artis. Serta, saat musim panas di Pantai Waikiki, kami akan pergi berkemah dan bermain bola voli pantai.” Ucap CEO Yeon berakting sedang bermain bola di pantai.
“Kau juga bisa menikmati itu, jadi, aku sedih mendengar itu... Sebaiknya kamu pergi saja.” Kata CEO Yeon marah.
“Joon Seok, adikku Joon Seok... Apa kau tidak tahu lelucon saat mendengarnya? Apa Kau pikir aku akan mengabaikan permintaan adikku? Bagaimana kau bisa menjalani hidup senaif ini? Ambilkan kontraknya dan aku akan langsung menekennya.” Kata Tuan Yeon.
CEO Yeon pun bersikap imut pada kakaknya, lalu memberitahu Serta, tim yang mengerjakan serial TV Yun Seo sedang mencari pengacara penasihat. Tuan Yeon binggung dengan Pengacara penasihat. CEO Yeon menjelaskan seorang pakar yang menasihati staf dan penulis mengenai istilah-istilah legal.
“Mereka mencari seseorang yang mengenal Yun Seo.” Ucap CEO Yeon. Tuan Yeon pikir bisa menjadi pakar itu
“Kau juga pengacara, bukan?” kata CEO Yeon. Tuan Yeon membenarkan.
“Tapi sayang sekali... Kau bilang tidak punya waktu luang... Bolehkah aku meminta orang lain untuk melakukannya?” ucap CEO Yeon
“Adikku yang manis, biarkan aku melakukannya.” Rengek Tuan Yeon.
“Tidak, kau membuatku gugup. Kau mungkin akan membuat para aktor di lokasi syuting kesal dan membuat foto-foto animasi. Tugaskan orang lain saja.” Kata CEO Yeon. Tuan Yeon merasa ragu ada yang bersedia melakukannya.




Di ruang rapat mereka baru mengetahui tentang Pengacara penasihat. Tuan Yeon mengatakan kalau yakin tidak ada yang mau melakukannya menurutnya Itu melelahkan, menyusahkan, dan membuang-buang waktu jadi ragu ada yang mau melakukannya. Moon Hee pikir tidak seperti itu.
“Aku sedang menghadapi banyak kasus saat ini, dan aku tidak ingin agensi hiburan memberikan kartu bisnis mereka karena mencoba memilih aku. Aku juga akan menolaknya.” Ucap Yoon Hyuk.
“Baik, kalau begitu, aku akan menerima pekerjaan itu.” Kata Tuan Yeon senang
“Aku yakin Anda senang. Anda bisa sering melihat Nona Oh saat di lokasi syuting.” Kata Hae Young
“ Kurasa itu sangat memungkinkan. Aku dengar mereka membutuhkan pengacara penasihat mulai hari ini, jadi, aku yang akan melakukannya.” Ucap Tuan Yeon sedanng
“Tidak.. Aku akan melakukannya.” Kata Jung Rok tiba-tiba mengangakte tangan. Tuan Yeoon pikir seperti mendengar yang tidak-tidak sekarang.
“Pak Kwon, bisakah kau mengatakan itu sekali lagi?” kata Tuan Yeon untuk memastikan.
“Aku bilang, "Aku akan melakukannya." Pengacara penasihat.” Kata Jung Rok sengaja memberitahu ditelinga Jung Rok.
“Pak Kwon, bukankah kau membenci hal-hal seperti itu?” kata Eun Ji kaget.
“Ya, begini... Tampaknya itu ide yang bagus untuk menambah pengalaman.” Kata Jung Rok
“Pak Kwon, jika seseorang melakukan sesuatu yang tidak pernah, dia mati. Jadi, jangan menghiraukan hal-hal seperti ini seperti biasanya, dan teruskah perjuangan untuk menegakkan keadilan.” Ucap Tuan Yeon.
“Tidak. Aku akan menjadi pengacara penasihat.” Kata Jung Rok karena bisa bertemu Yoon seo.
“Apa masalahmu? Kau sangat menyebalkan. Apakah karena wawancara dari Kasus Park Su Myeong beberapa hari yang lalu? Apa kau menikmati perhatiannya? Kenapa kau berusaha pamer?” keluh Tuan Yeon
“Aku tidak pamer.” Kata Jung Rok dan mengeluh Tuan Yeon  yang meminta sukarelawan.
“Lupakan saja. Mari kita melakukan pemungutan suara.” Kata Tuan Yeon semua binggung diadakan Pemungutan suara tiba-tiba.
“Ya. Jika dia melakukan kesalahan di lokasi syuting, maka dia akan merusak reputasi firma hukum kita. Mari melakukan pemungutan suara untuk mewakili Firma Hukum Always. Mari kita lihat siapa yang lebih tepat untuk posisi ini. Seperti warga yang demokratis, mari putuskan lewat pemungutan suara.” Ucap Tuan Yeon yakin akan menang. 

 Hae Young hanya bisa terdiam melihat hasilnya ["Yeon Joon Gyu, satu suara Kwon Jung Rok, empat suara"] dan Jung Rok langsung bergegas pamit pergi.  Tuan Yeon tak bisa menahan amarah dan kecewa, rekan kerja yang lain pun tak bisa berkata-kata.
Jung Rok masuk ruangan dengan wajah gembira dan penuh semangat mengirimkan pesan “Nona Oh Jin Sim. Aku punya kabar baik. Akhirnya kita bisa bertemu. Aku akan mengunjungi lokasi syutingmu sebagai pengacara penasihat...”
“Ah... Tidak, aku akan memberinya kejutan.” Kata Jung Rok dengan senyuman bahagia. 



Lokasi syuting, Yoon Seo sedang duduk di ruang tunggu terlihat sedaih karena tidak melihat Pak Kwon semalam jadi tidak punya energi dan selera makan. Maneger Gong bisa mengerti lalu melirik ke arah kotak makan yang dihabiskan Yoon Seo.
“Kulihat kau hanya meninggalkan dua lobak karena tidak berselera makan. Itu sangat bersih sehingga orang mungkin berpikir kamu menjilatinya.” Ucap Manager Gong
“Aku bilang tidak berselera makan, bukan tidak suka nasi.” Tegas Yoon Seo
“Yun Seo, aku senang kau makan dengan lahap. Aku senang sekali, tapi kau harus menjaga bobotmu. Bagaimana jika wajahmu tampak bengkak di TV? Omong-omong, kamu tahu ada pemotretan pekan depan, kan?” ucap Manager Gong
“Ya, aku tahu. Jangan khawatir. Aku juga punya hati nurani. Kudengar ini membantu, jadi, aku minum ini secara teratur.” Kata Yoon Seo mengambil botol minum.
“Bagus. Astaga, kau tampak seperti sedang syuting iklan... Minumlah lagi.” Goda Manager Gong.
Seorang kru memanggil Managr Gong kaalu ada yang perlu dibicarakan.  Manager Gong pun keluar ruangan, sementara Yoon Se sedih karena merindukan Jung Rok. 

Eun Ji dkk minum teh bersama mengaku  tidak menduga Pak Kwon akan melakukan sesuatu seperti itu. Tuan Lee mengaku Itu sulit dipercaya, seperti melihat fatamorgana di gurun. Tuan Yen datang melihat semua berkumpul dan punya waktu untuk minum teh?
“Benar. Mulai sekarang, selama rapat kita, aku ingin seseorang mencatat berita acara rapat. Suara mengetik dari laptop terlalu keras, jadi, menurutku seseorang harus menulis berita acara rapat.” Ucap Tuan Yeon
“Baik. Aku akan melakukannya.” Kata Hae Young. Tuan Yeons seperti ragu tulisan Hae Young itu bagus.
“Tapi menurutku itu harus dilakukan orang yang tulisan tangannya bagus. Untuk mencari tahu, bagaimana jika kita semua menulis beberapa huruf? Kalian semua Tulis "Berita Acara Rapat" di sini.” Kata Tuan Yeon. Semua pun menulis yang diperintahkan Tuan Yeon.
“Aku menemukannya.. Huruf ini tampak sama... Pak Choi, Nona Dan, Hae Yeong, dan Bu Yang.. Aku sangat kecewa pada kalian. Aku tidak pernah menduga ini... Aku baik pada kalian, tapi kalian mengkhianatiku dan memilih Pak Kwon?” komentar Tuan Yeon. Semua tak mengerti.
“Aku memilih Anda.... Anda menerima satu suara, kan? Itu aku.” Kata Moon Hee yakin.
“Pembohong... Coba Lihat ini. Aku membandingkan tulisan tanganmu saat menulis nama Kwon Jung Rok dengan tulisan tangan yang baru saja kau buat... Hanya tulisan tangan ini yang tidak kumiliki... Ini satu-satunya.” Kata Tuan Yeon.
“Bu Yang, tampaknya kau memikirkan hal ini baik-baik. Anda bilang ini pilihan tanpa nama. Kenapa Anda melakukan ini? Aku tidak mengatakan apa-apa. Aku hanya penasaran. Jangan khawatir, aku tidak akan mendiskriminasi kalian karena ini.” Kata Tuan Yeon melihat semua hanya terdiam.
“ Tapi kenapa tiba-tiba ada begitu banyak debu di tempat ini? Kita harus berkumpul akhir pekan ini dan membersihkan tempat ini secara menyeluruh. Kecuali kau, Pak Lee. Aku akan memberimu tiket film, jadi, kau bisa menonton film.” Kata Tuan Yeon sedikit marah. 



Yoon Seo masuk set menyapa semua kru, Sutradara memebritahu Pengacara penasihat untuk drama kita sudah datang. Yoon Seo kaget melihat, Jung Rok melambaikan tangan dan mencoba untuk tenang membungkuk memberikan hormat.
“Pak Kwon, bisakah kau membahas naskah ini denganku?” jerit Yoon Seo lalu menarik Jung Rok ke dalam ruang tunggu. 

Yoon Seo heran Jung Rok yang datang dan bagaimana bisa datang ke tempat lokasi syuting, lalu menjadi pengacara penasihat untuk drama mereka. Jung Rok pikir Tidak mudah dipilih sebagai pengacara penasihat. Yoon Seo kaget kalau itu dipilih.
“Pak Yeon, yang menikmati terekspos ke publik, dengan jelas mengungkap ambisinya bahwa dia ingin menjadi pengacara penasihatmu Namun, karena kegigihanku untuk bertemu denganmu, dan terlepas dari bujukan dan kritik Pak Yeon, akhirnya kami memutuskan lewat pemungutan suara secara demokratis” jelas Jung Rok
“ Dan aku menang dengan skor telak empat lawan satu. Aku telah terpilih sebagai pengacara penasihat untuk dramamu! “ kata Jung Rok dengan penuh semangat dan bangga bisa menang.
“Jika aku memikirkannya sekarang, itu pertarungan yang mendebarkan.” Komentar Jung Rok sambil menghela nafas. Yoon Seo pikir Itu memang terdengar mendebarkan.
“Ya. Begitu aku datang ke sini dan melihat wajahmu, aku menyadari mengikuti pemungutan suara itu adalah pilihan yang bagus. Tapi apakah kau merasa tidak nyaman atau tertekan karena kunjungan mendadakku?” tanya Jung Rok khawatir
“ Tidak mungkin... Tahukah kau betapa senangnya aku saat ini? Aku juga sangat merindukanmu.” Kata Yoon Seo memeluk erat Jung Rok. Jung Rok terlihat senang. 


Manager Gong masuk mencari Yoon Seo di ruang tunggu, Yoon Seo kaget langsung melepaskan pelukannya.  Manager Gong panik langsung meinta maaf dan berpikir kalau salah waktu. Yoon Seo dan Jung Rok berpura-pura sedang membahas skrip.
“ Yoon Seo. Oh Yoon Seo! Kita akan mulai syuting. Kamu harus keluar sekarang.” Kata Managr Gon. Yoon Seo mengerti  akan segera keluar.
“Pak Kwon, kamu juga harus ikut.” Ucap Yoon Seo.  Jung Rok menganguk mengerti dan Yoon Seo keluar sambil menyenggol bahu Yoon Seo.
“Pak Kwon, aku memahami perasaanmu, tapi datang ke sini sebagai pengacara penasihat tampak agak...” keluh Manager Gong
“Itu kehendak bebasku. Mengganggu hubungan kami setiap saat seperti ini adalah pelanggaran terhadap kebebasan seseorang untuk meraih kebahagiaan dan kebebasan bertindak, yang dijamin oleh konstitusi.” Tegas Jung Rok lalu pamit pergi.
Manager Gong menganguk mengerti tapi tersadar dengan Yoon Seo agar Jangan pergi dengan Jung Rok. 


Syuting pun tiba, Yoon Seo sebagai pengacara berbicara di pengadilan “ Saksi, Anda mengatakan Anda ada di rumah pada hari insiden itu... Benarkah itu? Yang Mulia.” Lalu tiba-tiba berhenti mengaku punya pertanyaan.
“Pak Kwon... Saat aku mengatakan, "Yang Mulia", apa gerakan tangan yang tepat?” ucap Yoon Seo.
Jung Rok mendekat memberikan pengarahan tangan mana yang baik, mereka seperti mencari kesempatan untuk saling bersentuhan. Manager Gong melihatnya terlihat gugup.
“Alih-alih langsung menunjuk ke arah hakim, kau harus berdiri tegak atau menyatukan tanganmu.” Ucap Jung Rok menyatukan tangan Yoon Seo didepan.
“Menggunakan kedua tangan terlalu aneh. Kamu harus berdiri tegak... dan Yang Mulia.” Kata Jung Rok sambil terus memegang tangan pacarnya. Yoon Seo tersenyum sambil menganguk mengerti. 


Seorang Kru membawakan kopi untuk Jung Rok,  Yoon Seo datang membahas naskah yang tak enak ingin tahu Apa ini istilah yang tepat. Jung Rok tersenyum melihat tulisan dinaskah "Kwon Jung Rok" lalu diberikan tanda hati.
“Ya. Itu istilah yang tepat tanpa kesalahan sedikit pun.” Ucap  Jung Rok dengan senyuman bahagia.
“Tentu tidak ada... Aku bisa melihat naskah ini tidak mengandung kesalahan. Jadi, bisakah kita beralih ke adegan berikutnya?” kata Manager Gong sengaja memisahkan keduanya dan menarik Yoon Seo pergi. Yoon Seo pun memberikan kedipan mata pada pacarnya. 

Moon Hee minum di pantry kaget melihat Yoon Hyuk datang. Yoon Hyuk dengan wajah serius membahas Walau kontrak kencan mereka sudah berakhir, kita tetap rekan kerja lalu mengeluh karena tidak pernah berbicara dan terus mengabaikannya.
“Oh... Benarkah? Jika aku melakukan itu, maaf.” Ucap Moon Hee seolah tak peduli.
“Tunggu... Apakah keadaannya lancar dengan kurir yang membuatmu jatuh cinta dan kau kejar itu?” ucap Yoon Hyuk.
“Tidak... Aku hanya melakukan itu karena kebiasaan saat mabuk... Tapi itu tidak tulus. Omong-omong, seharusnya aku tidak menggoda orang lain, tapi aku gagal bertahan sampai kontrak kita berakhir dan membatalkan kontrak kita dengan melakukan hal itu. Maaf tentang itu.” Ucap Moon Hee menyindir.
“Kau harus minta maaf.” Ucap Yoon Hyuk menyindir.  Moon Hee pikir tidak yakin tentang itu.
“Kau juga tidak melakukan semuanya dengan benar. Kau memberitahuku bahwa jantungmu mati rasa saat kamu bersamaku.  Tidak ada gunanya melanjutkan kontrak kencan kita dengan seseorang yang tidak menyimpan perasaan padaku. Aku hanya mempermalukan diriku. Baiklah. Aku akan pergi sekarang.” Kata Moon Hee lalu bergegas pergi.
“Apa itu? Dahulu dia melihatku dengan hati di matanya. Tapi kini, sikapnya sangat dingin padaku. Bagaimana seseorang bisa berubah sedrastis itu?” kata Yoon Hyuk bingung.
“Astaga, jantungku. Sakit... Apa aku terlalu kejam? Ah... Tidak, tidak ada gunanya meminta maaf pada pria yang tidak menyimpan perasaan untukku... Lupakan dia..” ucap Moon Hee menyakinkan diri saat masuk ke dalam ruangn. 



“Entah kenapa, aku merasa seakan-akan hatiku kosong. Kenapa aku merasa seperti ini?” ucap Yoon Hyuk melihat surat "Kontrak Kencan Jangka Pendek" diatap gedung.
“Bagaimanapun, kontrak kami sudah berakhir. Jadi, lupakanlah dia sekarang... Selamat tinggal... Waktunya mengucapkan selamat tinggal pada bab hidupku ini yang penuh dengan kecanggungan dan kepolosan.” Kata Yoon Hyuk lalu membakarnya, tapi karena arah angin malah mengarah padanya.
Api langsung membesar, Yoon Hyuk panik berteriak panas dan sempat menyambar kakinya dan langsung mematikanya. 

Jung Rok minum kopi duduk diruangan, Tuan Yeon masuk ruangan. Jung Rok bertanya apakah membutuhkan sesuatu. Tuan Yeon sambil mondar mandir dibelakang Jung Rok mengaku hanya datang tanpa alasan lalu berkomentar Bekerja sebagai pengacara penasihat pasti membuat Jung Rok lelah jadi memulai hari dengan secangkir kopi.
“Aku bisa membayangkannya. Kau sudah menangani begitu banyak kasus. Tapi kini kamu bahkan bekerja sebagai pengacara penasihat. Jadi, tentu kau lelah. Tampaknya kau sangat menyesal telah menerima pekerjaan itu.” Ucap Tuan Yeon
“Baik, aku akan mengorbankan diriku untuk membantumu. Walaupun terdengar mengganggu dan melelahkan, aku akan menggantikanmu dan menjadi pengacara penasihat Yoon Seo.” Kata TUan Yeon.
“Tidak perlu.”kata Jung Rok dengan senyuman bahagia. Tuan Yeon tak percaya mendengarnya karena itu artinya tidak seburuk itu.
“Omong-omong, bagaimana lokasi syutingnya? Apakah kau bersenang-senang? Bagaimana hubungan Yun Seo dengan tokoh utama prianya?” kata Tuan Yeon
“Aku tidak melihat dia kemarin. Tapi kenapa Anda bertanya?” kata Jung Rok heran.
“ Aku sangat penasaran kemarin, jadi, aku menonton beberapa klip di balik layar drama tersebut. Dan aku melihat mereka sangat cocok. Beberapa orang bahkan meninggalkan komentar yang menyatakan bahwa tampaknya mereka berpacaran.” Kata Tuan Yeon. Jung Rok kaget mendengarnya.
“Kamu tahu aku ahli dalam hal ini. Aku secara pribadi berpendapat ada sesuatu yang terjadi di antara mereka berdua. Menurutku mereka berdua mungkin akan mulai berkencan karena drama ini... Astaga, ini membuatku gila.” Kata Tuan Yeon berbaring di sofa. 



Jung Rok menahan amarah lalu mengeluh Tuan Yeon yang tidak pergi. Tuan Yeon pun akhirnya berdiri dengan alasan sofa di ruangan Jung Rok yang  sangat tidak nyaman. Jung Rok mencoba untuk konsentrasi menulis laporan pada hakim.
Tapi akhirnya penasaran mencari keyword "Moon Ji Hoo" dan menemukan julukan  "Pakar ciuman" wajahnya langsung panik mengetahui ternyata lawan main Yoon Seo adalah Master adegan ciuman.

Bersambung ke part 2
 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar