PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Moon Hee
kembali ke cafe, menegaskan kalau pria itu tak bisa bermain-main dengan hati
orang seperti itu dan mengeluh dengan pria itu bisa bersikap seperti itu. Si
pria tak bisa lagi menahan amarahnya.
“Apa Aku
pernah mengajakmu kencan? Aku Tak pernah bilang hal itu. Apa kau benar-benar
berpikir aku menyukaimu?” ucap Si pria. Saat itu Yoon Hyuk datang terlihat
marah.
“Aku ingin tahu pria seperti apa yang
membuatku ditolak. Sampah ini, benarkah alasanmu menolakku?” ucap Yoon Hyuk. Si
Pria tak terima dianggap sampah.
“Aku tak
akan membiarkanmu mengambil wanita seperti dia dariku. Karena orang seperti dia
terlalu hebat untukmu.” Kata Yoon Hyuk lalu menarik Moon Hee keluar cafe.
Moon Hee
melonggo melihat tanganya ditarik Yoon Hyuk sampai keluar cafe. Yoon Hyuk
tersadar melihat tanganya menyentuh Moon Hee lalu melepaskanya.
“Pengacara
Dan, aku tahu ini bukan waktu terbaik untuk memberikan saran ini, kedepannya
pertimbangkan kepribadian ketika jatuh cinta pada pria dan bukan hanya pada
wajah.” Saran Yoon Hyuk. Moon Hee melonggo.
“Ada
banyak orang baik di dunia ini, apa alasanmu mengejar sampah seperti dia? Jadi Pulanglah
dengan selamat.” Pesan Yoon Hyuk lalu melangkah pergi.
“Terima
kasih...” teriak Moon Hee. Yoon Hyuk melambaikan tangan seperti tanda kalau tak
masalah untuknya.
Manager
Gong melonggo karen Yoon Seo yang harus ikut workshop dan heran kenapa harus
menghadirinya padahal bukan karyawan sungguhan. Yoon Seo mengaku tak tahu
alasanya menurutnya bisa saja workshop muncul dalam drama.
“Aku
perlu mengalami hal yang nyata untuk dapat membuat adegan lebih nyata.” Kata
Yoon Seo senang
“Kau
terlalu banyak berkemas agar lebih nyata. Apa kau akan jalan-jalan ke Eropa? Bukankah
ini terlalu banyak untuk perjalanan semalam? Kenapa kau bawa bath bomb?” keluh
Manager Gong melihat isi koper Yoon Seo
“Ini
Bagus untuk insomnia... Aku akan mandi busa sebelum tidur.” Ucap Yoon Seo
“Jika kau
membawanya ke workshop, orang akan berpikir kau kemewahan. Kau akan berbagi
kamar mandi bahkan Mandi dibatasi
sekitar tiga menit.” Jelas Manager Gong. Yoon Seo panik karena hanya bisa mandi
tiga menit.
“Bagaimana
bisa kubiarkan orang yang tak mengerti ikut ke sana? Aku sangat gelisah.. Jadi Oppa
akan bantu membungkus satu koper saja. Aigoo, ini kebanyakan.” Ucap Manager
Gong memisahkan beberapa barang. Yoon Seo panik karena banyak barang yang
dibutuhkan.
“Oh ya,
ada hal penting yang tak boleh kau lupakan... Martabatmu sebagai aktris. Jangan
membuat masalah saat mabuk dan tetap berkelas.” Tegas Manager Gong. Yoon Seo
menganguk mengerti.
Tuan Yeon
berbicara dengan semua pegawai kalau Workshop itu penting tapi begitu juga
kesehatan mereka. Jung Rok tersenyum membaca pesan Yoon Seo kalau hampir
sampai. Tuan Yeon memberikan ginseng merah pada Jung Rok bertanya tentang
pakaianya.
“Pengacara
Kwon , bagaimana workshop fashionku? Bukankah terlihat berkelas dan trendi?”
kata Tuan Yeon bangag.
“Tidak,
sepertinya tak ada keduanya.”kata Jung Rok. Tuan Yeon mengejek Jung Rok tak
tahu apa-apa soal fashion
“Ada
fashionista sungguhan.”teriak Hae Young. Tuan Yeon pikiryang lebih muda tahu
yang dibicarakan.
“Bukan
kepada CEO Yeon, Aku bicarakan Yoon Seo” kata Hae Young menunjuk ke arah pintu.
Jung Rok
menatap Yoon Seo berjalan layaknya artis dengan kacamata hitam dan juga koper
seperti fashion airport, semua melonggo melihat kecantikan Yoon Seo. Tuan Yeon
berkomentar Yoon Seo bersinar terang di luar kantor.
“Melihatnya
setiap hari membuatku lupa, dia benar-benar seorang dewi.” Kata Yoon Hyuk
“Itu
maksudku... Aku ingin memukul diriku sendiri karena lupa.”ucap Tuan Yeon. Jung
Rok menahan rasa cemburu melihatnya.
“Maafkan
aku. Aku orang yang paling lambat.” Kata Yoon Seo menyapa semua pegawainya.
“Yang
penting kau ada di sini sekarang.” Kata Tuan Yeon memberikan extra gingseng
untuk Yoon Seo dan mengucpakan Terima kasih sudah datang.
“Aku yang
harusnya berterima kasih. Kali pertama bagiku mengikuti perjalanan group.” Ucap
Yoon Seo penuh semangat.
“Apa Sungguh?
Waktu sekolah pun tak pergi?” tanya Eun Ji tak percaya.
“Di SMP,
aku harus istirahat karena usus buntuku. Waktu SMA, aku tak bisa pergi karena
debutku sebagai aktor.Aku belum pernah bepergian ke mana pun dalam grup
sebelumnya. Itu sebabnya aku sangat senang dengan workshop ini.” Ungkap Yoon
Seo
“Jika
sudah bersiap, ayo berangkat! Biar kubantu membawanya.” Kata Tuan Yeon. Yoon
Seo saling menatap dengan Jung Rok terlihat bahagia.
Mereka
semua turun di rest area. Jung Rok heran melihat Yoon Seo yang tak ikut turun.
Yoon Seo merasa area istirahatnya terlalu ramai. Tuan Yeon tahu kalau
Orang-orang sedikit merepotkan
“Meskipun
aku putus asa karena ingiin kencing, akan kutahan dan menemanimu.” Kata Yoon Hyuk
“Aku
juga. Aku akan menemanimu juga.” Ucap Dua pegawai. Yoon Seo meminta semua makan
sesuatu saja. dan hiruplah udara segar.
“Aku akan
kencing dan segera kembali.” kata Tuan Yeon begitu juga yang lain. Jung Rok
akhirnya menutup pintu dan mendengar Yoon Seo kalau merasa Kue ikan pasti
lezat.
Jung Rok
pergi ke toko kue ikan lalu membelinya, senyuman sumringah akan membawakan
makanan untuk pacaranya. Tapi saat itu dua anak magang berjalan cepat
melewatinya, lalu Yoon Hyuk dan tiba-tiba dibelakangnya Tuan Yeon yang membawa
banyak kue ikan ditanganya.
“Kelihatannya
kau suka kue ikan.. Oh Yoon Seo, silakan terima ini.” Ucap Tuan Yeon memberikan
pada Yoon Seo.
“Ini
bukan apa-apa, terima buket ini...” kata Tuan Yeon bangga. Yoon Hyuk melihat
Tuan Yeon yang tak memberikan saus.
“Namun
aku tak lupa sausnya. Agar kau bisa memilihnya, kusiapkan dengan botolnya.”
Ucap Tuan Yeon tak mau kalah.
“Punyaku
ada mustard di atasnya.” Kata Yoon Hyuk bangga, Jung Rok hanya bisa berdiri
dibelakang melihatnya.
“Aku tak
membawa mustard karena kau alergi terhadapnya.” Kata Tua Yeon. Yoon Hyuk pun
makan membuangnya.
“Dia tak
suka sesuatu yang menjijikkan.” Kata Tuan Yeon. Yoon Seo hanya binggung memilih
siapa yang akan memakanya.
Jaksa Im
masuk kantin melihat Yeo Reum duduk sendirian lalu sengaja mendekatinya. Ia
yakin Yeo Reum sudah dengar kalau ia
sedang mengurus Kasus Im Yun Hee,
menurutnya Akan lebih bersih jika ia yang mengurusnya dari awal.
“Gara-gara
seorang kolega yang ambisius, akan sangat melelahkan.”komentar Jaksa Im lalu
melihat Se Won datang dengan Jaksa Lee dan memanggilnya.
Se Won
dan Jaksa Lee akhirnya duduk bersama,
Jaksa Lee mmemberikan banayak daging untuk Se Won seperti memberikan
perhatian. Se Won mengeluh Jaksa Lee yang tak memakannya Jaksa Im berkomentar
keduanya sepertinya cukup dekat.
“Orang
mungkin berpikir kalian berdua berkencan.” Ucap Jaksa Im
“Kami
berdua masih muda, Apa tidak boleh?” kata Jaksa Lee bahagia. Jaksa Im setuju
melihat keduanya terlihat serasi jadi menyuruhnya berkencanl,
“Aku akan
mencoba yang terbaik... Tapi begitu bolehkah Sunbae-nim?”tanya Jaksa Lee pada
Yeo Reum. Se Won terlihat marah.
“Apa Kau
perlu izinku?” tanya Yeo Reum dingin.
Jaksa Lee pikir tak perlu.
“Tetap
saja, kupikir aku harus bertanya apa aku diizinkan mendekatinya.” Ucap Jaksa
Lee.
“Maka
jangan mendekatinya.” Ucap Yeo Reum. Jaksa Lee kaget ingin tahu alasanya. Se
Won terlihat senang mendengarnya.
“Tidak
peduli seberapa keras kau mencoba, maka kau tak akan mendapatkan apa yang kau inginkan.
Kau akan sangat kecewa.” Ucap Yeo Reum karena tahu Se Won masih menyukai lalu
beranjak pergi. Se Won terus tersenyum.
Akhirnya
Yoon Seo dkk sampai di Gunung Seoun, Yoon Seo terpana melihat pemandangan yang
sangat bagus karean Saat syuting, biasanya tinggal sendirian di kamar hotel
jadi melihat mereka bisa berkumpul rasanya
seperti sedang berkemah, jadi merasa sangat senang.
“Ini
Menarik, kan? Tempat ini bagus, tapi ada tempat lain yang menakjubkan di
belakang sana.” Ucap Eun Ji
“Benar,
ada jalan setapak yang sangat bagus di sana. Bagaimana jika kita jalan-jalan?”
ucapTuan Lee. Semua pun setuju.
“Baiklah.
Mari membongkar barang dahulu, lalu jalan-jalan.”kata Tuan Yeon.
Tuan Lee
menatap Eun Ji dari belakang. Hee Young langsung bertanya apakah Tuan Lee
sangat menyukainya. Tuan Lee terlihat binggung. Hee Young tahu kalau suka Eun Ji. Tuan Lee menyangkal.
Akhirnya
mereka berjalan menaiki gunung, Hae Young merasa sudah lelah. Eun Ji menyuruh juniornya
harus berolahraga secara teratur. Tuan Yeon menanyakan Yoon Seo apakah merasa
lelah. Yoon Seo dengan nafas
terengah-enga mengaku tidak lelah dan Ini sangat menyenangkan.
“Ini
pertama kalinya aku jalan-jalan dengan banyak orang. Aku senang.”ungkap Yoon
Seo
“Oh Yoon
Seo-ssi, kau seperti Putri Ann dalam "Roman Holiday". Kau muak dengan
keluarga kerajaan dan melarikan diri. Maka kau merasakan kebahagiaan dari
kehidupan yang sederhana ini.” Kata Tuan Yeon
“Aku
merasa terhormat.. Aku sangat suka Audrey Hepburn...”kata Yoon Seo lalu
tiba-tiba terbatuk.
“Sepertinya
kau flu.” Kata Jung Rok panik. Yoon Seo pikir seperti itu karena ternyata
udaranya sangat dingin.
Jung Rok
ingin memberikan penghangat tangan tapi Pil Gil lebih dulu memberikan
penghangat elektrik dan lebih bagus dari bungkusan panas yang terbuat dari kain
murah. Yoon Seo senang karena terasa hangat.
Pil Gil pun memberikan Yoon Seo. Jung Rok pun kembali menaruh penghangat
di saku jaketnya.
Yoon Seo
terlihat masih kedinginanya, Jung Rok ingin memberikan jaketnya tapi Tuan Yeon
sudah memberikanya melihat Yoon Seo tampak kedinginan dan meminta agar tak
mengkhawatirkan dengan yang dipakainya. Yoon Hyuk tiba-tiba menarik Jung Rok
untuk menjauh.
“Sepertinya
tenggorokannya Sekertaris Oh kering.." kata Jong Wan.
"Minumlah vin chaud... Sangat cocok untuk
cuaca dingin... Pagi ini, aku ingat ketika minum vin chaud di Sungai Seine
Paris dan menyiapkan minuman khusus ini...Aku sangat senang melakukannya.”ucap
Yoon Hyuk.
“Ini Enak
sekali... Sepertinya tubuhku terasa hangat.” Kata Yoon Seo meminumnya.
“Semua
orang khawatir dia kedinginan. Bagaimana bisa kau diam seperti itu dengan
tangan di saku? Kau hanya menatap dengan tatapan kosong, kan? Apa Kau tak
kasihan sama Oh Yoon Seo ?” sindir Tuan Yeon pada Jung Rok.
“Benar....
Kita semua pergi untuk beli kue ikan untuknya, tapi hanya dia yang kembali
dengan tangan kosong. Jika aku, maka aku akan perhatian pada sekretaris
pribadiku.” Ucap Yoon Hyuk mengejek. Jung Rok hanya diam saja.
“Pengacara
Kwon , hatimu sangat dingin! Oh Yoon Seo
sepertinya sangat kedinginan, jalan-jalannya sudahi, mari kembali. Mari
bersiap untuk pesta barbekyu.” Kata Tuan Yeon lalu memanggil Tuan Lee dkk yang
sudah berjalan jauh agar kembali turun untuk BBQ
Semua
mengelurkan makanan yang dibawa, Jung Rok melihat mereka membawa begitu banyak minuman. Tuan Yeon
mersa tak lihat Oh Yoon Seo dan ingin tahu keberadaanya. Hae Young mengatakan
Yoon Seo pergi ke kamarnya karean akan bersiap untuk pesta barbekyu. Yoo Hyuk
melonggo melihat Yoon Seo datang dengan gaun dan tas kecil.
“Kenapa
memakai gaun?”tanya Tuan Yeon. Yoon Seo pikir
akan ada pesta barbekyu di malam hari.
“Apa
Bukan sekarang? Kenapa kalian tak berganti pakaian? ApaTak mengganti gaun dan
tuksedo?” kata Yoon Seo. Jung Rok menahan senyumanya.
“Pesta
barbekyu di workshop, bukan pesta beneran. Kita hanya memanggang daging leher
babi dan minum soju dan bir. Jadi Kau Bisa mengenakan pakaian senyamannya
saja.” Ucap Tuan Yeon
“Jadi Pesta
itu seperti itu... Aku tak tahu... Jadi Aku akan berganti segera.” Kata Yoon
Seo malu bergegas kembali ke kamar.
“Bukankah
Oh Yoon Seo kadang sangat polos?” komentar Tuan Yeon. Eun Ji juga merasa Yoon
Seo tampak seperti orang yang sangat polos.
“Benar.
Pada awalnya, kupikir dia akan sangat dingin dan bergaya, tapi sebenarnya dia
imut.” Kata Hae Young. Yoon Hyuk tak menyangka Yoon Seo yang datang dengan mengenakan
gaun.
“Kenapa
kau tersenyum? Itu Menakutkan.” Komentar Tuan Yeon. Jung Rok langsung
memperlihatkan wajah dingin lalu mengeluh Tuan Yeon yang membeli banyak keripik
untuk mengalihkan pembicaraan.
Jung Rok
akan menyalakan api dan Yoon Seo mendengar dengan senyuman, seperti bahagia
dekat dengan pacaranya. Yoon Hyuk datang dengan bangga kalau menyalakan
api mungkin bukan apa-apa, tapi membutuhkan pengetahuan.
“Pertama,
aku harus melihat ke arah mana angin bertiup.. Aku harus membalikkan punggungku
ke arah sini... Dan kemudian... Kulihat kau memilih kayu bakar yang bagus... Aku
akan memanaskan ini selama tiga detik.”kata Yoon Hyuk yakin dan mulai menghitung,
tapi api tak berhasil menyala.
“Ada apa
ini? Kucoba sekali lagi.” Kata Yoon Hyuk menahan malu. Yoon Seo meminta agar
bisa mencobanya karena terlihat sangat menyenangkan.
“Apa Kau
ingin mencoba? Kau bisa mencobanya untuk bersenang-senang. Aku yakin itu akan
sangat sulit.” Kata Yoon Hyuk memberikan gasnya.
Yoon Seo
berjongkok menyalakan api, menghitung selama 3 tiga detik dan api langsung
menyapa. Jung Rok menahan tawa. Yoon Hyuk pikir Yoon Seo orang pramuka. Yoon
Seo melihat seperti api unggun dan tak
pernah barbekyu di luar ruangan seperti ini wajahnya terlihat sangat bahagia.
Akhirnya
mereka berkumpul di meja, Tuan Yeon mengajak mereka bersulang menyuruh mereka makan karena sudah
menyiapkan babi korea khusus untuk pegawainya. Ia merasa mereka sudah membawa perubahan besar dalam industri
firma huku dan raksasa baru dari industri firma hukum.
“Untuk
Firma Hukum Always! Bersulang!” teriak Tuan Yeon dan semua pun mengangkat gelas
sambil minum. Jung Rok dan Yoon Seo saling melirik.
“Karena
suasana sudah diatur, Akan kumulai penghargaan upacara "Always
Awards".” Ucap Tuan Yeon penuh semangat
“Always
Awards? Apa itu?” tanya Yoon Seo binggung. Tuan Lee menjelaskan mereka selalu mengadakan upacara penghargaan selama
workshop. Yoon Seo terlihat senang mendengarnya.
“Ini
bukan apa-apa. Karena kalian sudah bekerja sangat keras untuk Always, dan jika
kalian menerima penghargaan di workshop, itu akan membuat suasana hati jauh
lebih baik. Ini semua dari hatiku yang tulus sebagai CEO.”Ucap Tuan Yeon
“Kalau begitu
mari kita mulai upacara penghargaannya. Pemenang pertama.. Kwon Jung Rok! Ayo
Tepuk tangan! Nama penghargaan ini.. "Penghargaan Penjualan Nomor
Satu"!”kata Tuan Yeon menyerahkan penghargaan.
“Apa aku
semacam orang asuransi? Nomor satu dalam penjualan?”keluh Jung Rok menerima
penghargaan. Tapi Tuan Yeon pikir nama yang lumayan kece.
“Sebagai
hadiah, sudah disiapkan dua buku.. Salah satunya "Panduan Humor bagi Orang
bodoh". “kata Tuan Yeon. Jung Rok hanya bisa menghela nafas. Semua pun
memberikan semangat.
“Pemenang
berikutnya, Pengacara Choi Yun Hyuk... Bernama, "Besok aku akan
mendapatkan penghargaan nomor satu". Kuharap tahun ini kau bekerja keras dan
mengikuti Pengacara Kwon dan menjadi
pengacara nomor satu.” Kata Tuan Yeon, Semua pun tepuk tangan.
“Baiklah.
Walau sulit, tapi mulai saat ini aku akan mengabaikan keadilan atau kewajibanku
dan menjadi pengacara yang bisa meningkatkan laba kita.” Ucap Yoon Hyuk
memberikan sambutna.
“Berikutnya,
Pengacara Dan Moon Hee.. Bernama, "Penghargaan berhenti menjadi
pemalu". Kata Tuan Yeon. Moon Hee kaget menerimanyatapi Yoon Hyuk malah
tertawa mengejek.
“Pengacara
Yang Eun Ji, "Penghargaan kau selalu konsisten". Nama penghargaan
ini, "Penghargaan wajahmu saja yang menakutkan". Meski wajahmu
menakutkan, kau mengurus pekerjaanmu dengan sangat lancar. Aku bangga.” Kata
Tuan Yeon memberikan pada Eun Ji dan Tuan Lee
“Penghargaan
terakhir adalah "Penghargaan idola meja informasi". Ayoo Tepuk
tangan... Kami sudah menyiapkan dua tiket untuk konser.” Kata Tuan Yeon memberikan
pada Hae Young. Hae Young pun terlihat senang.
“Ini akan
menjadi akhir dari Always Awards, tapi aku berubah pikiran. Aku sudah
menyiapkan penghargaan khusus untuk kesempatan ini. Penghargaan khusus!
Penghargaan khusus hari ini jatuh pada... Oh Yoon Seo!” kata Tuan Yeon
“Sungguh?
Apa Kau memberiku penghargaan juga?”kata Yoon Seo kaget. Tuan Yeon pun meminta
Yoon Seo untuk maju.
“Sebagai
hadiah, kami sudah menyiapkan sepasang sandal yang nyaman untuk kau kenakan di
kantor. "Penghargaan Vitamin Always". Tepuk tangan!” kata Tuan Yeon
bahagia
“Karena
menerima reaksi yang antusias, aku akan membaca apa yang tertulis di
penghargaan ini. "Pemenang Penghargaan Vitamin Always, Oh Yun Seo. Sebagai
manyan dewi alam semesta, dia mengatasi kesulitan Dan mengabdikan yang terbaik
dengan senyum cerah dan ceria. Dia menjadi seseorang yang dibutuhkan di Always,
dia vitamin yang kita butuhkan di firma ini, dan kami mempersembahkan
penghargaan ini padanya." Ucap Tuan Yeon menyerahkan pada Yoon Seo
“Terima
kasih... Aku tak yakin apa aku memenuhi syarat untuk menerima penghargaan ini. Akan
tetapi... Kedepannya, aku akan menganggapnya sebagai motivator untuk bekerja
lebih keras, dan menerimanya dengan senang hati.” Kata Yoon Seo terlihat
bahagia.
“Mendengarkan
pidato Oh Yoon Seo seperti ini, bukankah seperti upacara penghargaan akhir
tahun di TV? Dia seharusnya terus memakai gaun itu.” Komentar Yoon Hyuk. Yoon
Seo terlihat malu, Jung Rok tersenyum melihat Yoon Seo yang bahagia menerima
penghargaan juga.
Jung Rok
berbicara di telp kalau akan menyesuaikan jadwal dengan jaksa dan
menghubunginya, lalu melihat Yoon Seo membawa banyak minuma. Yoon Seo
memberitahu kehabisan bir, jadi membawa lebih banyak. Jung Rok pikir Yoon Seo terlihat
sangat bahagia hari ini.
“Ya, sangat...
Semuanya adalah pertama kalinya bagiku, sangat menarik. Dan semua orang tampak
sangat baik. Mereka semua baik padaku.” Kata Yoon Seo
“Aku
ingin menjadi baik juga...” kata Jung Rok dan saat itu Tuan Yeon dkk datang
bertanya apa yang sedang mereka lakukan.
“Kenapa
kalian semua kembali?” tanya Yoon Seo heran. Tuan Yeon pikir semakin dingin
dan semua orang tampak lelah dan Sudah larut malam jadi mengajak masuk rumah
saja.
“Sepertinya
ada sesuatu di mataku.. Adakah yang punya cermin?” tanya Tuan Yeon pada
semuanya.
Yoon Seo
mengaku mengaku punya lalu memberikan cerminnya, Tuan Yeon melihat Cerminnya indah mirip
pemiliknya dan berjanji akan mengunakan dengan baik dan mengembalikannya kepada
Yoon Seo. Jung Rok melihat Yoon Seo yang memberikan cermin kesayanganya pada
orang lain.
Eun Ji
sudah mengeluarkan alas tidur dari lemari, Yoon Seo bertanya apakah mereka akan
tidur karena ia belum mau tidur. Hae Young mengajak mereka untuk mengobrol sedikit
sebelum tidur.
“Omong-omong,
Apa kalian tidak ngidam sesuatu yang pedas? Kita terus makan daging, jadi
perutku terasa agak berminyak.”ucap Yoon Seo
“Lalu
bagaimana kalau kita makan mie pedas? Aku membeli bahan tadi karena kupikir
kita mungkin memakannya untuk camilan malam”kata Eun Ji
“Kau
memang sesuatu Pengacara Yang... Kau sangat siap seperti halnya kau di tempat
kerja.” Puji Hae Young. Akhirnya Eun Ji pun pergi keluar dari kamar.
Mereka
pun makan ramyun bersama, Yoon Seo melihat Moon Hee makan sambil melamun berpikir kalau
Kelihatannya suasana hatinya tak baik juga dan ingin tahu masalahnya. Hae Young pikir Sepertinya Moon Hee. putus
dengan pacarnya.
“Bagaimana
kau tahu?” kata Moon Hee kaget. Hae Young pikir sudah tahu dengan sikap Moon
Hee.
“Kau
selalu melihat ponsel untuk menunggu pacarmu mengirim SMS. Tapi sekarang, kau
hanya menatap kosong dan terus menghela nafas Dan itu berarti kau punya pacar
lagi.” Ucap Hae Young
“Apa yang
terjadi? Sebelumnya Kau tampak sangat bahagia.” Ucap Yoon Seo sedih
“Itu...
Ternyata dia tak pernah benar-benar menyukaiku. Dia hanya memanfaatkanku karena
menghadapi tuntutan hukum dengan pemilik gedung.” Cerita Moon Hee. Yoon Seo
langsung mengumpat marah.
“Aku terkejut
mendengar seorang aktris mengatakan sesuatu seperti itu. “ ucap Moon Hee
melonggo.
“Itu...
Itu membuatku sangat marah. Pengacara Dan sangat menyukainya. Benar, kan? Bagaimana
bisa orang memanfaatkan perasaan yang tulus?” ucap Yoon Seo sedih.
“Aku tak
akan pernah jatuh cinta lagi. Mulai sekarang, hatiku akan istirahat sementara.”
Ucap Moon Hee seperti lebih tenang ada yang membelanya.
Di Rumah
Pria.
Jong Hwa
keluar dari kamar mandi memberitahu Tidak ada lagi handuk yang tersisa di kamar
mandi dan hanya ada satu yang terakhir ditanganya. Pil Gil langsung mengomel kalau Jong Hwa harus mengeringkan diri dengan pakaiannya
sendiri atau semacamnya.
“Apa yang
akan seniormu gunakan?” kata Pil Gil. Tuan Yeon mengeluh meminta agar Pil Gil berhenti
bereaksi berlebihan.
“Tadi
kudengar ada banyak handuk di akomodasi wanita Kau minta sama mereka.”ucap Tuan
Yeon. Jong Hwa mengerti akan langsung menelepon mereka. Pil Gil pikir ini bukan
masalah besar.
“Apa yang
kau lihat? Dari tadi senyum-senyum.” Tanya Tuan Lee pada Yoon Hyuk.
“Aku melihat
foto grup kita yang tadi... Bukankah Oh Yoon Seo sangat cantik?” kata Yoon Hyuk menunjuk foto
Yoon Seo yang dizoom. Jung Rok terlihat bangga.
“Dia
sangat cantik Selain itu, dia juga sangat baik. Dan punya hati yang murni. Aku
sudah menyukainya, tapi aku lebih menyukainya.” Kata Jong Hwa
“Makanya
itu... Aku penasaran pria seperti yang akan berkencan dengannya. Sekalian
bicarakan ini, aku sungguh mencari tipe pria ideal Sekertaris Oh di web. Dan
ternyata, dia suka pria yang bisa menyentuh hatinya.” Ucap Tuan Yeon
“Oh
itu... Itu.... Aku memang tipe pria seperti itu... Tadi kubelikan kue ikan di
rest area Dan aku memberinya vin chaud.. Betapa tersentuhnya hatinya..” Ucap
Tuan Yeon bangga
“Kau
hanya belikan satu kue ikan. Dan itu sin chaud... Bukan, vin chaud... kau bawa
itu untuk diri sendiri, dan hanya memberinya seteguk. Aku mungkin orang yang
menyentuh hatinya. Berapa batang kue ikan yang kubelikan?” ucap Tuan Yeo.
“ Aku
membelikan Satu buket. Aku bahkan memberinya jaket karena tak ingin dia flu. Dan
terakhir, aku memberikan penghargaan padanya. Aku praktis melakukan tiga home
run berturut-turut.” Ucap Tuan Yeon bangga dengan dirinya.
“Aku
hanya beli sebatang kue ikan dan penghangat tangan elektrik.” Kata Pil Gil
“Aku
orang yang menunjukkan bahwa tenggorokan dia kering. Tapi itu tak cukup, kan?”
kata Jong Hwa. Tuan Yeom berkomentar tak
cukup./
“Itu
terlalu lemah... Kau seharusnya melakukannya dengan lebih baik. Aku pribadi
berpikir diriku kandidat terkuat. Tapi satu hal yang pasti. Pengacara Kwon
jelas bukan tipe idealnya.” Ucap Tuan Yeon. Jung Rok melonggo binggug.
“Ini Sudah
jelas. Siapa yang paling tak menyentuh hatinya? Itu kau. Kau sudah cukup acuh
padanya di tempat kerja. Tapi cobalah pikirkan hari ini...Kau baik padanya atau
tidak? Tidak’kan” ucap Tuan Yeon
Tuan Yeon
dan Yoon Hyuk setuju kalau Jung Rok
sudah keluar dari kandidat mengaku bukan tipe ideal Yoo Seo. Jung Rok pun tak
bisa berkata-kata hanya diam saja. Tuan Yeon akhirnya memberikan hukuman pada
Jung Rok untuk mengambil alas tidur.
Jung Rok
dengan wajah kesal melepar alas tidur pada dua pria yang membuatnya
dongkol. Tuan Yeon heran melihat Jung
Rok yang melemparnya. Jung Rok pikir keduanya yang menyuruh mengambil alas
tidur jadi dengan cepat mengambilnya tapi Sepertinya terlalu cepat dan
memperlihatkan wajah tanpa bersalah.
Yoon Hyuk
mengeluh karena rambutnya rusak dan meminjam cermian. Tuan Yeon memberitahu
kalau punya cermin yang dipinjam dari
Yoon Seo lalu kebingungan karena tak menemukannya dan berpikir pasti
menjatuhkannya.
Hae Young
bertanya pada Eun JI apakah tak ingin berkencan dengan siapa pun. Eun Ji
seperti tak berpikir karena sangat sibuk dengan pekerjaan dan urusan rumah
tangga jadi harus menggunakan waktu ekstranya untuk merawat Jin Hee.
“Tapi
bagaimana misalnya ada pria yang tahu situasimu dan juga mengerti segalanya? Tidakkah
kau pikir tak apa-apa untuk membuka diri terhadap pria seperti itu?” ucap Hae
Young
“Entah...
Aku tak terlalu percaya diri soal berkencan dengan seseorang lagi.” Kata Eun Ji
“Bagaimana
jika begini...Bagaimana kalau kita minum?” ucap Yoon Seo mengeluarkan Wine.
Semua kaget karena terlihat sangat mahal.
“Sejujurnya,
kubawa karena kupikir akan ada pesta hari ini Dan aku merasa sekarang adalah
saat yang tepat untuk minum ini. Aku pribadi berharap Pengacara Yang akan
bertemu pria yang sangat baik. Dan juga Pengcara Dan, bersemangatlah! Saat kita
kembali ke Seoul, kita harus membalas dendam pada si bedebah itu.” Kata Yoon
Seo menuangkan wine. Moon Hee terlihat kaget.
“Ya, kita
harus melakukan sesuatu. Haruskah aku menulis "Bedebah" di dinding
kafe-nya?” ucap Yoon Seo. Moon Hee mengucapkan terimakasih.
“Kau
mengutuknya, dan kau bahkan bersedia membalas dendam untukku. Sekarang kita
semua menjelekkannya, kurasa aku merasa sedikit lebih baik. Pokoknya, senang
berbicara soal perasaanku.” Ucap Moon Hee senang
“Aku
sangat menikmati ini juga. Terus terang, aku sudah jadi selebriti untuk waktu
yang lama, tapi tak pernah punya teman untuk diajak bicara, dan aku cukup
kesepian.” Cerita Yoon Seo
“Tapi di
TV, kau tampak sangat dekat dengan aktris lain seperti Kim Min Ji dan Yang Soo Jin.
Apa kau tak dekat dengan mereka?” komentar Hae Young
“Itu
semua hanya untuk siaran. Aku bahkan tak tahu nomor telepon mereka.” Akui Yoon
Seo
Eun Ji
meminta Yoon Seo memberikan ponselnya lalu menuliskan nomornya, Ia sadar kalau
perkataan tak menarik, dan tak banyak yang bisa dilakukan untuk Yoon Seo tapi
setidaknya bisa menelepon setiap kali menginginkan mie pedas.
“Mari
kita bersulang.” Ucap Yoon Seo semua pun terlihat sangat bergembira.
“Benar.
Balas dendam terbaik adalah melupakan dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Aku akan bertemu dengan pria yang jauh lebih baik darinya.” Ucap Moon Hee
berjalan masuk sambil membawa handuk
Matanya
langsung melonggo melihat bentuk badan pria berotot didepanya sedang memakain
baju. Ternyata Yoon Hyuk baru selesai mandi dan memakai kaosnya. Moon Hee panik
memalingkan wajahny meminta maaf karena berpikir tempat ini kosong.
“Aku
senang kau disini, karena tak ingin menggunakan kembali handukku. Nice timing.”
Ucap Yoon Hyuk mengambil satu handuk.
Moon Hee terlihat masih
gugup lalu dan kakinya malah terpeleset. Yoon Hyuk berhasil menangkapnya
sebelum jatuh. Keduanya saling bertatapan, Yoon Hyuk berpesan agar Moon
Hee Hati-hati
Yoon Seo
mengirimkan pesan pada Jung Rok “Pengacara Kwon, sedang apa? Apa Kau tidur?”
lalu dikagetkan dengan Tuan Yeon tiba-tiba datang. Yoon Seo kaget melihat Tuan
Yeon yang belum tidur. Tuan Yeon terlihat kebingungan menjelaskan, Yoon Seo
ingin tahu apa yang ingin dikatakan.
“Yah, Sepertinya
aku kehilangan cermin yang kau berikan kepadaku. Aku ingat meletakkannya di
saku, tapi sepertinya aku pasti menjatuhkannya di suatu tempat. Bagaimana ini?”
ucap Tuan Yeon tak enak hati.
“Tak
apa... Bukan hal yang penting, jangan khawatir. Aku bisa beli cermin lain.”
Kata Yoon Seo. Tuan Yeon merasa tak enak tapi Yoon Seo merasa tak masalah.
“Aku khawatirkan itu....
Aku sungguh minta maaf... Kau Masuklah tidur. Selamat tidur, Yoon Seo” ucap
Tuan Yeon. Yoon Seo menganguk mengerti.
“Tidak
masalah... Itu hanyalah cermin... Hari ini aku bahagia. Itu yang terpenting.”
Ucap Yoon Seo menatap cermin sambil mengosok gigi.
Saat
tidur, Hae Young dkk seperti sudah tertidur lelap karena kelelahan. Tapi Yoon
Seo yang tak bisa tidur dan pesan untuk Jung Rok juga tak membalas
pesannya. Akhirnya Yoon Seo berjalan
keluar rumah tak sengaja bertemu dengan Jung Rok. Jung Rok pun bertanya apa
yang dilakukan larut malam karena berpikir ada di kamar.
“Aku
menderita insomnia, jadi sulit tidur. Aku keluar untuk mencari udara segar.”
Kata Yoon Seo
“Aku juga
harus mencari sesuatu.” Akui Jung Rok. Yoon eo ingin tahu apa yang dilakukan
Jung Rok selarut ini. Jung Rok tiba-tiba memberikan cermin milik Yoon Seo. Yoon
Seo kaget karena sebelumnya hilang.
“Kudengar
Tuan Yeon sudah kehilangan itu. Kau bilang itu adalah maskot keberuntunganmu, jadi
aku ingin menemukannya untukmu.” Ucap Jung Rok
“Kalau begitu,
kau di sini mencari ini? Selarut ini? Terima kasih, Pengacara Kwon” Kata Yoon Seo senang.
“Akhirnya
aku juga bisa melakukan sesuatu untukmu. Sejujurnya, aku ingin melakukan
hal-hal baik padamu. Aku ingin memberimu apa yang kau ingin dan juga apa pun
yang tak kau miliki. Aku ingin melakukannya, tapi aku terus kehilangan
kesempatan.” Ungkap Jung Rok
“Aku
ingin menjadi orang yang membuatmu tertawa, tapi orang lain terus mendahuluiku.
Itu sebabnya perasaanku sedikit...” kata Jung Rok menahan marah
“Pengacara
Kwon, apa kau sedang cemburu?” goda Yoon Seo. Jung Rok membenarkan kalau memang
cemburu.
“Kupikir
kecemburuan itu adalah perasaan yang tak berguna. Namun, sulit untuk
mengendalikan perasaan ketika menyukai seseorang.” Akui Jung Rok. Yoon Seo
terus menatap Jung Rok dengan wajah bahagia.
“Kenapa
menatapku seperti itu? Apa aku tampak kekanak-kanakan?” kata Jung Ro
“Tidak,
aku menyukainya... Terdengar seperti kau sangat menyukaiku karena sulit untuk
mengendalikan perasaanmu. Aku bahagia.” Ungkap Yoon Seo. Jung Rok pun ikut
tersenyum
“Pengacara
Kwon, Sekarang bolehkah aku menciummu?” kata Yoon Seo. Jung Rok melonggo lalu
melihat sekeliling bertanya apakah harus sekarang.
“Kenapa
bertanya dulu?” kata Jung Rok malu-malu. Yoon Seo akhirnya mendekat memberikan
kecupan di bibir Jung Rok.
“Kau
sangat manis... Jika nanti kau ingin menciumku, lakukan saja. Tak perlu
bertanya. Jika kau mau...Ah.. Kita harus masuk ke dalam karena dingin.” Ucap
Yoon Seo akan masuk kamar.
Jung Rok
tiba-tiba menariknya dan langsung menciumnya. Yoon Seo kaget menerimanya. Jung
Rok mengulang kata-kata Yoon Seo kalau bisa melakukanya tanpa bertanya. Yoon
Seo tersenyum, Jung Rok pun kembali menciumnya. Keduanya menikmati malam
workshop dengan hati berbunga-bunga karena seperti kencan mereka.
Bersambung ke episode 9
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar