Ji Yoon
belajar dengan ada Kamus Bahasa Inggris-Korea, disampingnya lalu berpikir kalau
perlu diajari bahasa Inggris sama Dan Ah. Ia pikir tak mungkin karena Dan Ah
pasti akan meminta membayarnya. Jin Kyu datang melihat Ji Yoon di meja dan
bertanya apa yang dilakukanya.
“Aku
sedang mempersiapkan Tes Kemampuan Skolastik College. Aku jadi kepikiran, dan
kurasa harus bekerja dengan anak-anak.” Ucap Ji Yoon
“Apa yang
akan kau lakukan terhadap anak-anak malang itu?” tanya Jin Kyu dengan sedikit
mengejek
“Baiklah...
Aku akan mendaftar sebagai jurusan Pendidikan Usia Dini, dan belajar dengan
baik. Itu tujuan awalku untuk menjadi guru TK yang fantastis. Tapi aku harus
menyerah karena ibuku dan mengambil jurusan Manajemen Bisnis.” Cerita Ji Yoon .
“Wow, kukira
ibumu memang punya rencana untuk mempercayakan bisnis ini padamu.” Kata Jin Kyu.
Ji Yoon menegaskan kalau itu salah
“Aku
mungkin anaknya, tapi aku hanyalah diriku!
Jadi kenapa dia hanya terus menganggapku sebagai komoditas? Walau ibuku
memutuskan untuk meninggalkan semua kekayaannya untukku maka aku akan
menyumbangkan semuanya!” tegas Ji Yoon.
Jin Kyu
bertanya apakah Ji Yoon serius dengan perkataanya. Ji Yoon menegaskan kalau
sangat serius. Jin Kyu pikir Ji Yoon
belum pernah jadi miskin lalu bertanya apakah walaupun knanti akan
miskin dan sudah menyerah pasda semuanya, apa yakin tidak akan meminta uang
ibunya. Ji Yoon yakin tak akan memintanya.
“Jadi,
begini. Kalau misalnya ibumu kebetulan kehilangan semua yang dimilikinya, apa
kau tidak peduli? Kau bilang ingin kembali kuliah. Tapi kalau kau mungkin
menyerah mengejar impianmu karena kau tidak mampu membayar uang kuliah, apa kau
masih bisa mengatakan hal yang sama?” jelas Jin Kyu seperti ingin memberitahu
kalau perasaan ibu Ji Yoon akan terjadi sesuatu.
“Jin
Kyu.... kenapa kau hari ini? Kenapa kau bersikeras ingin menjawab
pertanyaanku?” kata Ji Yoon binggung
“Kau 'kan
sudah pindah. Tapi kalau kau benar-benar ingin mandiri dari orang tuamu, setidaknya
kau harus mempersiapkannya.” Jelas Jin Kyu
“Jangan
khawatir. Tidak peduli situasiku, aku tidak akan pernah berubah pikiran. Apa
Kau tahu kalau orang lain bahkan tidak memikirkan hal seperti ini?” kata Ji
Yoon.
“Kau dan
aku hanya khawatir tentang hal ini karena kita dilahirkan di keluarga kaya. Orang
yang bahkan tidak punya ketakutan memang seperti ini. Mereka tidak berharap
untuk bergantung pada orang tua mereka untuk memulainya. Mereka hidup dengan
kebebasan yang jauh lebih tinggi daripada orang-orang seperti kita.” Jelas Ji
Yoon. Jin Kyu mengangguk mengerti.
Terdengar
suara ketukan dari luar, Ji Yoon bertanya siapa yang datang lalu langsung
membuka pintu, melihat sosok wanita yang tak dikenalnya lalu bertanya siapa.
Ibu Jin Kyu terlihat binggung karena anaknya tinggal dengan Ji Yoon. Jin Kyu
kaget melihat ibunya yang datang menemuinya setelah sekian lama.
Ayah Jin
Kyu mengatakan kalau sudah mendengar dari ibunya telah belajar manajemen bisnis dari Jungga.
Jin Kyu dengan nada dingin kalau tidak ada yang bisa dipelajari dari tempat
itu. Ibu Jin Kyu panik dengan ucapan anaknya. Ayah Jin Kyu pikir tak masalah
dengan ucapan Jin Kyu karena memang ini yang cocok untuknya.
“Aku akan
langsung pada intinya, Kembalilah ke rumah. Kembalilah dan uruslah Perusahaan
Ohsung. Asahlah bakatmu di situ.” Ucap Ayah Jin Kyu
“Kenapa
Ayah tiba-tiba begini padaku?” tanya Jin Kyu heran
“Kau
adalah garis keturunanku. Itulah sebabnya aku memberimu satu kesempatan lagi.
Hiduplah dengan hormat sebagai anak kedua Ohsung.” Kata Ayah Jin Kyu. Jin Kyu
hanya diam saja. Ibunya menyadarkan Jin Kyu agar bisa mengucapkan terima kasih
pada ayahnya.
“Maafkan
aku. Anak kedua Ohsung sudah meninggal sejak sangat lama. Sampai jumpa. Aku
akan pergi.” Kata Jin Kyu lalu pergi. Ayah Jin Kyu seperti tak percaya anaknya
sudah menolak tawaranya.
Nyonya
Jung melihat video pengakuan dari pegawai restoran Bibi Park “Kepala Manajer
Jungga mendatangiku dan menyuruhku untuk melakukannya. Aku tidak pernah
terpikirkan kalau ini akan jadi kacau. Aku tidak pernah membayangkan kalau akulah
penyebab semua restoran di jalan ditutup.”
“Pergilah
ke Konstruksi Sunjin dan katakan yang sebenarnya. Selesaikan masalah ini
secepatnya. Kalau tidak, dengan sangat hormat aku meminta penyelidikan oleh
polisi.” Ucap Kang Soo
“Kenapa
kau mengatakan ini padaku? Kepala Manajer Song, apa yang kau lakukan? Siapa
suruh kau harus loyal seperti ini?” ucap Nyonya Jung malah menyalahkan Manager
Son. Kang Soo dan Manager Son binggung.
“Pergilah
ke kantor polisi. Aku tidak tahu apa-apa tentang ini. Seorang pegawai yang
berpromosi dengan cara tidak baik.” Kata Nyonya Jung.
Kang Soo
benar-benar tak menyangka tanggapan Nyonya Jung sangat dingin, Nyonya Jung pun memutuskan kalau Manager Soon
dipecat dan akan buat klaim atas kerusakan yang telah dilakukan terhadap citra
Perusahaan Jungga jadi Bersiaplah untuk itu. Manager Son benar kaget. Nyonya
Jung menyuruh keduanya untuk pergi.
Kang Soo
mengejar Manager Son baru saja keluar dari Jungga, lalu menanyakan keadaanya.
Manager Son mengaku marah. Kang Soo yakin kalau Nyonya Jung yang memberikan
perintah untuk melakukannya. Manager Son membenarkan.
“Kalau
begitu bisa ikut denganku?” tanya Kang Soo. Manager Son bertanya akah pergi
kemana.
“Ke
Konstruksi Sunjin. Tolong katakan yang sebenarnya dan kita tidak perlu pergi ke
polisi.” Kata Kang Soo. Manager Son tak mengerti maksud ucapan Kang Soo.
“Aku
tidak berniat menempatkan orang-orang lemah sepertimu di penjara. Jadi, pergilah
dan katakan yang sebenarnya. Itu saja yang kubutuhkan.” Kata Manager Son.
Kepala
melihat video dan Manager Son mengaku mendapat perintah oleh Presdir Jungga,
jadi melakukannya. Kepala mengatan kalau Itu tidak berarti bisa mengurus
kontrak ini lagi. Kang Soo kaget mendengarnya menurutnya Karena kejadian itu,
restoran yang tidak bersalah sudah ditutup.
“Tolong
jangan dibicarakan lebih jauh. Dan Sebenarnya, ini bukan tip. Karena ini Tidak
ada investigasi formal. Aku tidak bisa mempersulit prosedur dengan hal seperti
ini lagi.” Kata kepala
“Apa
Karena Anda tidak ingin ada kesulitan, maka Anda akan mengabaikannya?” kata
Kang Soo menahan marah. Si kepala tak peduli menyuruh keduanya pergi karena
akan ada rapat.
Manager
Son meminta Maaf, menurutnya Kang Soo bisa pergi saja seperti yang dikatakan
tadi. Kang Soo mengucapkan terimakasih. Manager Son akan pergi, Kang Soo
memanggil Manager Son sebelum pergi menjauh.
“Kalau
ada sesuatu yang tidak kuketahui, tolong beri tahu aku. Jangan menanggung
kesalahanmu sendiri. Maka hal ini tidak akan pernah berhenti. Orang tanpa
kekuatan perlu bergabung untuk menghentikan ini terjadi. Aku mohon padamu!”
kata Kang Soo. Manager Son berhenti melangkah.
“Sekali
saja bersikaplah lebih berani lagi.” Tegas Kang Soo. Manager Son hanya diam
saja.
“Dunia
ini... selalu ditempati oleh orang-orang yang mengerikan dan selalu hidup
dengan baik. Apa yang akan kau lakukan
sekarang?” tanya Soon Ae kembali makan bersama dengan dua orang pegawainya.
“Aku
harus terus berjuang. Mereka pasti akan dihukum. “ kata Kang Soo yakin
“Pendapatmu
itu belumlah cukup. Bukan hukum cara satu-satunya, tapi kau harus menghabisi
mereka. Atau kau bisa menarik tenggorokan mereka dan menggoyang mereka...” kata
Soon Ae lalu Tuan Jang menghentikanya.
“Baiklah,
kami tidak perlu melakukannya. Kau selalu bertingkah seperti kakakku.” Keluh
Soon Ae.
Tuan Jang
menegaskan kalau ia memang lebih tua dari Soon Ae. Soon Ae hanya bisa mengumpat kesal.Tuan Jang
mengambil tissue lalu membersihkan mulut Soon Aeh agar Jangan ada bekas saus
tertinggal di mulutnya. Kang Soo dan Dan Ah hanya bisa tersenyum melihat
keduanya, lalu ponsel Soon Ae berdering.
Soon Ae
menerima telp dari CEO Moon, paman yang sebelumnya datang ke restoran, lalu
bergegas keluar dan terlihat kaget. CEO Moon mengatakan sudah menangkap
berandal itu, karena Setelah bertemu dengan Soon Ae hari itu, maka menyuruh anak buahnya untuk
menemukannya.
“Bagaimana?
Apa mau kuhukum dia?” ucap CEO Moon. Soon Ae pikir tak perlu karena ia yang
akan mengurusnya. CEO Moo meminta agar
Soon Ae menelp kalau memang membutuhkanya. Soon Ae mengerti dan mengucapkan Terima
kasih banyak.
“Apa yang
terjadi?” tanya Tuan Jang keluar dengan wajah panik. Soon Ae memberitahu kalau
CEO Moo menangkap si brengsek itu, wajahnya senang karena akhirnya tertangkap.
Kang Soo
mengeringkan piring basar menceritakan kalau tidak bisa melupakan wajah Kepala
Manajer itu, Ketika menyadari Presdir Jung menfitnah semuanya dan kelihatannya
sangat menderita. Dan Ah pikir Managar Soon pasti merasa sangat bersalah.
“Bila
orang miskin dimanfaatkan oleh orang kaya, mereka merasa sangat rendah. Tidak ada
cara untuk membalas dendam. Itu sebabnya kau harus berusaha dengan baik. Kau
harus sukses untuk mengubah dunia ini.” Ucap Dan Ah.
“Saat aku
bicara denganmu, aku merasa seperti jadi pahlawan.” Kata Kang Soo bangga.
“Bagiku
kau itu pahlawan... My hero. Oppa yang terbaik...” Dan Ah memuji. Kang Soo
mendekat dan memberikan kecupan.
“Tapi,
kulihat kau memakan semua rebusan makanan laut buatanku. Apa Kau bisa
memakannya?” tanya Dan Ah
“Ya..
Sangat enak kecuali ada pasir yang masuk dalam mulutku. Harusnya kau membiarkan
kerang didiamkan di air selama satu jam supaya pasirnya keluar.” Komentar Kang
Soo.
Dan Ah
mengeluh Kang Soo yang memakannya. Kang Soo Ingat saat Dan Ah bilang harganya
mahal jadi harus makan semuanya. Dan Ah kesal ingin memukulnya. Kang Soo
mengakui kalau Rasanya enak jadi memakanya sampai habis.
Keduanya
berpegangan tangan diatas meja, Kang Soo mengaku tidak ingin Dan Ah pergi,
karena tidak ingin berpisah dengannya.
Dan Ah mengejek kalau itu sebabnya Kang Soo menghilang hanya dengan
meninggalkan catatan. Kang Soo kembali meminta maaf.
“Dan Ah,
di mana kampung halamanmu?” tanya Kang Soo. Dan Hae berkata kaalu Dekat sekali
dengan kampung halaman Kang Soo. Kang Soo kaget mendengarnya.
“Itu
stasiun yang kita lewati saat naik kereta.” Jelas Dan Ah. Kang Soo heran karena
Dan Ah hanya lewat saja karena seharusnya mampir.
“Apa Kau
tak penasaran dengan keluargamu?” tanya Kang Soo
“ Kalau
mereka tidak menelepon, itu artinya tidak ada yang terjadi. Begitulah aku
hidup.” Jelas Dan Ah. Kang Soo bertanya kenapa seperti itu.
“Aku
hanya... merasa terlalu sibuk menjalani hidupku sendiri untuk sekarang ini. Aku
tidak punya kebahagiaan untuk berbagi dengan keluargaku.” Jelas Dan Ah.
Kang Soo
seperti bisa mengerti, Dan Ah dengan tatapan serius memberitahu kalau seseorang
datang. Kang Soo binggung, Dan Ah memberitahu kalau Ibunya Hyun Soo dan datang
untuk melihatnya diam-diam, tapi kebetulan bertemu dengannya lalu
mengatakan mengkhawatirkan Kang Soo.
“Aku sungguh
tidak mau mendengarnya.” Ucap Kang Soo tertunduk. Dan Ah pun meminta maaf.
“Tapi,
kau harus tahu. Tidak peduli apa yang terjadi, datang ke kampung halamanmu, akan
membutuhkan banyak keberanian darinya.” Kata Dan Ah. Kang Soo meminta Dan Ah
menghentikanya.
“Baiklah...
aku akan berhenti dan Aku pergi dulu. Jadi Tidur yang nyenyak.” Kata Dan Ah.
Kang Soo pun berpesan agar Dan Ah hati-hati. Keduanya pun berpisah, Kang Soo
seperti benar-benar tak ingin membahas soal ibunya.
Yeon Ji
berjalan pulang dengan Min Chan terlihat sedikit sempoyongan. Min Chan bertanya
apakah Yeon Ji mabuk. Yeon Ji membenarkan. Min Chan pun mengeluh Yeon Ji yang banyak
sekali minum. Yeon Ji berkata kalau ini
Pesta perpisahan, Min Chan binggung. Yeon Ji memberitahu kalau ia
sudah berhenti. Min Chan ingin tahu
alasanya.
“Kenapa? Aku
Tidak tahu. Oh ya. Ketika seorang penulis membayar pajak, kau tahu apa
panggilan mereka?” ucap Yeon Ji. Min Chan tak tahu. Yeon Ji berkata kalau
itu Perpajakan kata, berusaha untuk
melucu tapi Min Chan tak tertawa.
“Maafkan
aku.” Kata Yeon Ji. Akhirnya Min Chan tertawa. Yeon Ji pun mengejek Min Chan
malah tertawa sendirian. Keduanya saling mendorong seperti sudah sangat dekat.
Di
belakang mereka, Tuan Baek dan Ho Young melihat keduanya. Ho Young memberitahu
kalau keduanya sudah lama dekat. Tuan Baek bertanya kenapa Ho Young tidak
bilang padanya. Ho Young mengaku Karena nanti akan terluka. Tuan Baek hanya
bisa mengucapkan Terima kasih. Ho Youg pun pamit akan tidur lagi.
Tuan Baek
duduk diam menatap Min Chan yang tertidur lelap didepanya, lalu akhirnya
berusaha untuk menyerah dan berharap agar Min Chan bisa berbahagia. Saat itu
Tuan Baek menatap ponselya lalu berteriak kalau
Sudah muncul. Semua pun terbangun dari tidurnya.
“Sudah
muncul. Kalian, ini sudah muncul!” teriak Tuan Baek menatap ponselnya.
Nyonya
Jung masuk ruangan bertanya Kenapa ada
keributan di luar dan Apakah Ada sesuatu terjadi. Manager Park terlihat
binggung meminta akal Nyonya Jung harus menonton berita. Nyonya Jung binggung
apa maksudnya.
“Berikan
uang 5 juta Won pada Ahjumma pegawainya. Dan juga, beri tahu dia untuk menukarnya
dengan produk domestik.” Suara Nyonya Jung yang sengaja disamarkan terdengar
dan Manager Son mengatakan mengerti. Bibi Park juga menonton berita dengan
pegawai barunya
“Itu
tidaklah cukup untuk memiliki dana yang besar dan beberapa lokasi. Dengan
perilaku ilegal perusahaan besar ini beberapa orang menghujani mereka dengan
kritikan. Sekarang ada panggilan agar cepat memboikot restoran ini. Saya Park Dae Chul, melaporkan dari KNC
News.”
Semua tim
Strongest Deliveryman ikut menonton berita berteriak gembira, karena mereka
bisa membuat perusahan Jungga takluk dengan skandal kebohonganya.
Sebuah
faks masuk dari Konstruksi Sunjin, ternyata Pemberitahuan tentang kontrak
makanan. Nyonya Jung menerima terlihat kebinggung dengan keadaan karena diputus
kontrak oleh Sunjin. Sementara Min Chan menerima dari Konstruksi Sunjin, kalau
mereka ada Tempat Pertama yaitu Strongest Deliveryman.
Min Chan
dan Sung Jae membawakan bahan makanan baru untuk semua restoran. Jin Kyu dan
Tuan Baek kembali mengantar makanan dari restoran raw dengan penuh semangat.
Sementara restoran Jungga, tak ada pelanggan dan karyawan terlihat mengantuk.
Ketika pelanggan datang mereka melihat restoran yang kosong berpikir kalau Boikot
tidak akan berakhir.
Manager
Park memberitahu Bukan hanya restoran jalan ini tapi Semua bisnis Jungga kena
dampaknya. Nyonya Jung menyuruh Managr Park agar Carikan nomor telepon Bank
Youngil.
Soon Ae
bertemu dengan Tuan Kim dan melihat foto keluar dengan dua anaknya, ia
memberitahu kalau punya orang yang memalsukan kasus perzinahan di bawah
perintah Tuan Kim dan CEO Moon menemukannya untuknya. Tuan Kim kaget mendengar
nama CEO Moon.
“Kau tahu
betapa menakutkannya dia saat marah, kan?” ucap Soon Ae. Tuan Kim memohon
dengan memanggil nama Soon Ae.
“Hei... Orang
ini tadi mengucapkan namaku.”kata Soon Ae mengadu pada Tuan Jang. Tuan Jang
memperingatkan Tuan Kim agar menutup mulutnya.
“Jadi
Pilihlah. Apa Kau ingin masuk penjara dan menjadi mantan narapidana Atau kau
mau mengembalikan uang ayahku? Dan Asal kau tahu, banyak orang di penjara yang
menunggumu untuk dilecehkan. CEO Moon punya banyak koneksi di sana.” Ucap Soon
Ae. Tuan Kim langsung berlutut didepan Soon Ae.
“Oh,
tolong biarkan aku hidup. Aku akan mendapatkan sahamku dan mengembalikan semua
yang kuambil darimu saat itu. Beri aku waktu satu bulan.” Ucap Tuan Kim
“Kuberi
kau waktu sepuluh hari.” Kata Soon Ae lalu mengajak Tuan Jang pergi dengan
panggilan Oppa.
Nyonya
Jung menelp Tuan Kim agar bisa memberikan
tambahan 12 miliar won da bisa mengatur bunga yang diinginkan. Tuan Kim
meminta Maaf, karena lebih banyak pinjaman akan sulit dan Nyonya Jung harus membayar
uang pokok bulan ini.
“Kalau
Anda tidak bisa, kami akan merebut aset Anda.” Ucap Tuan Kim. Nyonya Jung
berteriak memanggilnya. Tuan Kim tak peduli langsung menutup telpnya.
Min Chan
memberitahu Semua restoran mengalami kenaikan sekitar 10 juta Won dan memiliki
pendapatan sekitar 62 juta Won. Semua berteriak gembira mendengarnya. Min Chan
memberitahu kalau Keuntungan mereka
adalah 27 juta Won.
“Semua
orang akan mendapatkan bonus masing-masing 1 juta Won. Terima kasih. Kalian
semua sudah bekerja keras.” Kata Kang Soo. Semua pun menjerit bahagai
mendengarnya.
Saat itu
pintu terbuka dan Hyun Soo masuk memanggil Kang Soo. Kang Soo kaget melihat Hyun Soo datang
kembali ke Seoul. Hyun Soo mabuk berjalan mendekati Kang Soo dan mengaku
sebagai Kakak kandungnya dan ia sebagai
Adiknya, setelah itu tubuhnya pun jatuh. Semua menjerit melihatnya.
Hyun Soo
berbaring dikamar kakaknya. Dan Ah menemani Kang Soo disampingnya. Kang Soo
pikir Hhyun Soo sudah tahu dan Ibunya memberitahu semuanya pada Hyun Soo dan
langsung bergegas pergi. Dan Ah memanggilnya dan saat itu Hyun Soo seperti
mengigau memanggil kakaknya. Kang Soo turun dan melihat ibunya datang.
“Apa...
Hyun Soo di sini?” ucap Ibu Hyun Soo tertunduk ketakutan.
“Kusuruh
Anda jangan memberitahunya. Aku sudah peringatkan.” Ucap Kang Soo marah
“Aku
tidak punya pilihan lain.” Kata Ibu Kang Soo
“Apa Anda
tidak punya pilihan lain? Kenapa Anda harus membuat Hyun Soo sengsara juga?
Kenapa! Ayahku dan aku... Kami berdua terluka karena Anda Sekarang, Anda bahkan
melakukannya pada Hyun Soo!” ucap Kang Soo marah. Dan Ah sengaja diatas
mendengarnyakanya.
“Aku
minta maaf.. Aku memang salah.” Kata Ibu Kang Soo
“Kau
bilang Maaf? Apa Anda baru bilang sekarang?” ucap Kang Soo seperti tak bisa
terimak begitu saja.
“Maafkan
aku... Aku memang salah.” Kata Ibu Kang Soo kembali. Kang Soo ingin tahu alasan
Ibunya melakukan hal itu pada ayahnya.
“Karena
dia baik.... Karena dia orangnya baik. Aku melakukannya karena kurasa dia mudah
dibodohi. Hutang... Aku punya banyak hutang. Aku berjalan ke sana kemari
bersama adik-adikku Lalu aku bertemu dengan ayahmu. Jadi Aku mengambil semua
uangnya. Kemudian aku akan lari secepatnya.” Cerita Ibu Kang Soo
Kang Soo
tak ingin mendengarnya, Ibu Kang Soo
menjelaskan kaalu kedaanya sangat lsut, jadi tidak bisa dan akhirnya memiliki
Kang Soo. Tapi para penagih utang mengejarnya lagi jadi meninggalkan suami dan
Kang Soo untuk kabur sendiri. Dan Ah
hanya bisa menangis mendengarnya dilantai atas.
“Kalau
kau berada di sisiku, kau mungkin tidak akan ditelantarkan. Maafkan aku, Kang
Soo... Kang Soo, jangan maafkan aku... Bahkan... sampai aku mati... jangan
maafkan aku. Mengerti?” ucap Ibu Kang Soo. Kang Soo menjauhkan ibunya dan
berlari keluar dari restoran. Ia berlari meluapkan semua amrah dan menangis
sekencang-kencangnya.
Esok
harinya
Hyun Soo
terbangun dan tersadar kalau ada dikamar kakaknya, Dan Ah gugup melihat Hyun
Soo menuruni tangga. Kang Soo seperti tak memiliki masalah bertanya pada
adiknya apakah tidur dengan nyenyak.
Hyun Soo mengangguk.
“Kenapa
kau minum banyak sekali?” tanya Kang Soo. Hyun Soo mengaku kalau hanya ingin
saja.
“Apa Apa
ada yang salah?” tanya Kang Soo. Hyun Soo mengaku tak ada
“Jangan
minum terlalu banyak. Kau sekarang sudah dewasa. Kalau kau minum sebanyak itu
lagi, maka kau dapat masalah besar bagiku.” Ucap Kang Soo lalu memeluk adiknya.
Tuan Baek
datang dengan wajah panik Kang Soo, lalu memberitahu mereka akhirnya menang.
Bibi Park
terharu membaca berita di ponselnya [Musuh dari Restoran Jalanan, Restoran
Jungga Akhirnya Bangkrut] Tuan Baek
mengajak semua pedagang untuk berkumpul dengan berteriak bahagia kalau mereka
menang!
Tuan Baek
menyuruh Hyun Soo agar telepon neneknya dan memebritahu agar untuk datang ke
Hanyang. Dan Ah memuji Kang Soo sebagai Presdir
yang terbaik. Kang Soo langsung memeluk Dan Ah. Semua bersorak, Min Chan tak
mau kalah dengan memeluk Yeon Ji.
Sung Jae
menarik Kang Soo, lalu berteriak agar mengangkat Kang Soo. Semua pun melempar
Kang Soo sebagai perayaan kemenangan mereka. Kang Soo pun pasrah.
Nyonya
Jung duduk diam di sofa sambil meminum tehnya, Ji Yoon datang melihat
ibunya dengan wajah sedih mengajak kalau
untuk pergi sekarang. Nyonya Jung seperti enggan meninggalkan semua kemewahan
yang dimilikinya.
“Ibu bisa
memulainya dari awal. Ibu pandai memasak. Aku... sangat suka dengan makanan
buatan Ibu lebih dari apa pun.” Ucap Ji Yoon sambil memegang tangan ibunya.
Nyonya Jung pun setuju berjalan keluar dari rumah.
Didepan
rumah, Ayah Ji Yoon sudah menunggu dan juga Jin Kyu sempat memberikan hormat
pada ibu mertuanya. Nyonya Jung seperti tak peduli memilih untuk masuk mobil.
Jin Kyu meminta izin agar bisa menyetir mobil. Ayah Ji Yoon sempat mengoda tapi
akhirnya memberikan kuncinya pada Jin Kyu. Mobil pun meninggalkan rumah Ji
Yoon.
Kang Soo
dan Dan Ah mencuci piring. Kang Soo dengan bangga memastikan pada Dan Ah kalau
sudah berbuat baik, Dan Ah menganguk. Kang Soo lalu bertanya apakah Dan mau makan jjajangmyeon. Dan Ah
mengangguk. Kang Soo mengatakan akan membuatnya dengan sangat enak.
“Kang
Soo... Apa Mau kubuatkan onion rings untukmu?” ucap Dan Ah. Kang Soo meminta
agar dibuatkan.
“Hei,
cuci piringnya dengan benar.” Ucap Kang Soo memarahi Dan Ah.
“Aku
sudah mencucinya dan Harusnya kau yang mencucinya dengan baik.” Ucap Dan Ah.
Kang Soo
pikir pekerjaanya sudah baik dan menunjuk Dan Ah kalau mencucinya tak bersih,
dengan mengajarnya harus menaruh sabuh baru dibilas. Dan Ah pikir kalau kalau
Kang Soo itu mengejeknya dan kembali menendangnya. Kang soo mengeluh Dan Ah selalu
meremehkan pembicaraannya selalu berusaha memukulnya dulu. Keduanya seperti
masi sama sering bercanda dan juga saling mengejek.
[Epilog]
Ji Yoon
turun dari mobil mengantar seorang muri TK,
wajahnya terlihat bahagia melihat anak kecil yang mengucapkan salam
perpisahan padanya. Jin Kyu menyetir mobil jemputan merasa Ji Yoon pasti lelah,
Ji Yoon mengaku tidak karena ketika meliha anak-anak lucu itu lagi, merasa jadi
lebih kuat.
“Bukankah
komentar itu terlalu resmi?” ejek Jin Kyu. Ji Yoon tak pikir itu kalau memang
jelas.
“Augh,
mereka sama sekali tidak mendengarku.” Keluh Ji Yoon.
“Berarti
kau itu guru yang buruk.” Ejek Jin Kyu. Ji Yoon meminta Jin Kyu agar menjaga
rahasianya. Jin Kyu pikir akan melihatnya nanti.
“Jin Kyu..
Apa Kau tidak menyesalinya?” ucap Ji Yoon. Jin Kyu balik bertanya lebih dulu pada Ji Yoon.
“Untuk
sekarang aku tidak apa.” Kata Ji Yoon. Jin Kyu mengaku kalau itu sama denganya.
Kang Soo
keluar dari restoran Nenek Jung mengucapkan Terima kasih untuk makanannya.
Nenek Jung meminta Kang Soo datang kalau lapar, Kang Soo menganguk mengerti
dengan senang hati lalu menyuruh Nenek Jung masuk lebih dulu. Saat itu Ibu Hyun
Soo baru saja datang.
“Apa Kau
sudah makan?” tanya Ibu Hyun Soo sudah berani menatap anaknya. Kang Soo mengangguk
walaupun terlihat gugup lalu pamit pergi.
Ibu Hyun
Soo memanggil Kang Soo, lalu memperbaiki kerah kemaja Kang Soo setelah itu
membiarkan anaknya pergi. Kang Soo pun seperti sudah berdamai dengan ibunya
untuk tak mempermasalahnya.
Di depan
sebuah kampus, tiga orang pria seperti sedang menunggu seseorang dan mengaku
kalau Dia itu wanita idealnya jadi nanti
akan jadi pacarnya hari ini. Temanya mengejek agar pria itu Jangan sakit hati.
Mereka pun bersiap-siap karena seorang wanita dengan rok mini lewat, ternyata
Dan Ah memakai pakaian wanita sudah masuk kampus.
“Noona, tolong
beri kami waktu 30 menit.” Ucap adik kelas Dan Ah.
“Aku
tidak tertarik pada anak-anak.” Kata Dan Ah terlihat malas meladeni.
“Lalu
tipe cowok apa yang kau suka? Aku pasti berusaha mencapai tipe itu.” Kata si
Pria. Dan Ah mengeluh mendengarnya.
“Dia. Aku
suka cowok seperti dia... Mengerti?” tegas Dan Ah menunjuk pada Kang Soo yang
sudah menunggunya disamping motor besarnya.
Dan Ah
mendatang Kang Soo dan langsung merangkul lehernya. Kang Soo bertanya siapa
pria itu. Dan Ah mengaku kalau itu para fansnya, Kang Soo pikir kalau harus mengusir mereka.
Dan Ah mengangguk, Kang Soo pun mencium Dan Ah dengan dalam. Ketiga Pria pun
memilih kabur karena yaki kalau itu memang pada Dan Ah.
THE END
Ganteng kang so ya sm mogenya😊yah Sudah berahir...
BalasHapusWaah g tersa udah tamat lg,makasih mba tuk sinopsis nya
BalasHapusoh, sinopsis yang akan sedikit mengesalkan juga. masa iya si miskin dengan si miskin dan si kaya dengan si kaya maunya berbanding terbalik dong.
BalasHapus