PS
: All images credit and content copyright : KBS
Dan Ah
berkerja sendirian, Jin Kyu datang bertanya Bagaimana dengan Kang Soo. Dan Ah
mengatakan kalau Kang Soo sedang tidur. Jin Kyu binggung sejak kapak Kang Soo
itu bisa tidur, Dan Ah mengaku tak tahu menurutnya mungkin Kang Soo pasti
lelah.
“Oh,
kudengar dia membuat bisnis pengiriman jadi pasti dia sangat lelah.” Ucap Jin
Kyu. Dan Ah binggung bagaiman Jin Kyu bisa mengetahuinya.
“Aku melihat
tanda perusahaan afiliasi di Hanyang jadi aku tanya siapa pemiliknya.” Kata Jin
Kyu
“Apa Kau
bicara dengan pemilik Hanyang?” tanya Dan Ah merasa tak percaya
“Kami
berdua bekerja di industri yang sama.” Cerita Jin Kyu. Dan Ah pikir Jin Kyu
banyak berubah rupanya.
Jin Kyu
mengeluarkan sebuah kotak memberkan pada Dan Ah agar mengambilnya. Dan Ah
bertanya apa itu. Jin Kyu hanya mengaku kalau itu hanya Sesuatu yaitu barang
untuk menghalangi sinar matahari di kulit, karena Dan Ah selalu kena sinar
matahari. Dan Ah menolak karena sudah memilikinya.
“Tetap
saja, kau harus menerimanya.” Ucap Jin Kyu. Dan Ah menegaskan sudah memilikinya
dan beranjak pergi.
“Apa Aku
bahkan tidak bisa memberikan ini?” ucap Jin Kyu menahan amarah
“Jangan
khawatirkan yang lainnya dan belajarlah saja.” Ucap Dan Ah. Jin Kyu pikir kalau
Dan Ah menerimanya itu tak jadi masalah untuknya.
“Tidak
akan terjadi jika kau mengambilnya.” Ucap Jin Kyu. Dan Ah tahu tapi ia tidak
ingin membuat Jin Kyu sedih.
“Kau
bahkan tidak bisa membiarkanku berpura-pura sedih. Bukankah itu lebih kejam?”
kata Jin Kyu
“Jangan
mengubah topik dan Tidak akan ada yang berubah.” Tegas Dan Ah
“Lalu kau
harus bagaimana dengan Kang Soo. Kau akan pergi. Apa kau tidak akan membuatnya
sedih? Kenapa kau menerima pria seperti dia? Dan Kang Soo juga akan menyerah.
Apa itu terlalu mudah?” ucap Jin Kyu
Dan Ah
memilih untuk diam saja dan pergi, lalu melihat waktu di dalam ponselnya hanya
tinggal 215 hari lagi. Saat itu Kang Soo melonggo didepan pintu mengajak untuk
melakukan bersama. Dan Ah pun tersenyum menerimanya.
Tuan Kim
dan akan buahnya menyapa Tuan Jang bertanya apakah mau bekerja. Tuan Jang yang
kesal bertanya apa lagi mau mereka. Tuan Kim mengatakan kalau Bos mereka, Viper
ingin tahu apa Tuan Jang mempertimbangkan tawarannya dan menyuruh agar
menanyakan hal itu.
“Kalau
kau masih belum mempertimbangkannya, dia akan menganggap itu sebagai masalah
akhir. Jadi, apa yang harus kukatakan padanya?” ucap Tuan Kim.
Tuan Jang
masuk ke dalam restoran dengan wajah sedikit gugup. Soon Ae mengeluh Tuan Jang
yang terlambat datangnya. Tuan Jang menyapa Soon Ae yang datang lebih dulu ke
restoran. Soon Ae pikir sudah pasti
datang dan akan mau pergi memangnya.
“Kenapa
kau tidak pernah berubah begini? Kenapa kau kelihatan ingin makan kepiting? Apa
Kau bertemu dengan seseorang?” ucap Soon Ae.
“Tidak,
siapa juga yang mau kutemui?!! Mana anak-anak?” kata Tuan Jang seperti ingin
mengalihkan pembicaraan.
“Mereka
Sedang rapat dan akan segera turun.” Kata Soon Ae. Tuan Jang pun pergi kedapur.
Soon Ah mengeluh karena jadi lupa menghitung setelah diajak bicara oleh Tuan
Jang.
Kang Soo
memberitahu Untuk mendapatkan lebih banyak afiliasi, maka mereka memerlukan
sistem baru jadi memikirkannya dan mereka memerlukan aplikasi pengiriman. Tuan
Baek binggung apa maksud Aplikasi pengiriman?
“Kita
Sudah ketinggalan jaman membagikan selebaran pada orang-orang. Jadi Kita harus
membuat aplikasi Strongest Deliveryman yang bisa diunduh secara gratis. Restoran
yang sudah kita ajak kerja sama dan menu mereka harus ada di dalamnya. Lalu
dengan hanya sekali sentuhan, maka kau bisa memesan, diantar, dan membayarnya Kau
bisa melakukan semuanya.” Jelas Kang Soo
“Tapi
kurasa kita butuh perangkat.” Kata Min Chan. Kang Soo pikir Setiap restoran
afiliasi “membutuhkan komputer.
“Haruskah
aku tanya pada temanku yang pernah melacak blackbox ?Aku akan perbincangkan tentang
pembelian laptop bekasnya.” Kata Tuan Baek Kang Soo pikir lakukan saja.
“Bagaimana
dengan pembuatan aplikasi? Pasti memerlukan banyak waktu dan uang.” Tanya Min
Chan. Kang Soo mengaku punya kenalan yang bisa membantunya.
Saat itu
pintu diketuk, seorang wanita cantik masuk.
Kang Soo pun memanggilnya nonna. Si wanita langsung memeluk Kang Soo dan
mencium pipinya. Dan Ah melotot tajam melihatnya, Si wanita merasa malu karena
pipi Kang Soo jadi kena lipstiknya. Kang Soo terlihat gembira dan semua pun
ikut gembira.
Kang Soo
pun meminta agar menyapa pegawainya lebih dulu. Si wanta pun menyapa dengan
memperkenalkan nama Yoon Hwa Young,
Kang Soo memberitahu Nuna Yoon adalah ahli IT dan juga merancang aplikasi, dan
bahkan merancang logo mereka, jadi akan membuat aplikasi perusahaan dengan
pembuatan yang lebih murah daripada perusahaan lain.
“Kalau
kau begitu lucu untukku, maka aku bahkan bisa merancangnya secara gratis.” Ucap
Nuna Yoon sambil mencubit pipi Kang Soo. Dan Ah makin melotot. Kang Soo pun
mengajak agar Nuna Yoon duduk lebih dulu. Tuan Baek memberi bangku dan menyuruh
Byung Soo pindah ke kursi lainya.
“Tapi,
bagaimana kau bisa mengenal Kang Soo?” tanya Tuan Baek penasaran, begitupun
juga anak buahnya.
“Ah, dia
menyelamatkan hidupku. Aku sedang berjalan di jalan raya. Saat itu, aku sedang
menghindari perampok Dan di situlah Kang Soo menyelamatkanku.” Cerita Nuna Yoon
“Hei, waktu
itu umurmu 22 tahun, 'kan? wow! Kau sudah sangat dewasa. Kau memang pria
sejati.” Ungkap Nuna Yoon sambil mengelus kepala Kang Soo.
Dan Ah
melihat dari kejauhan menahan amarah,
Tuan Baek memarahi anak buahnya hanya diam saja karena ada tamu jadi
harus membuat kopi, menyuruh Byung Soo membuatnya, Tapi Byung Soo menyuruh Ho
Young yang jabatanya lebih rendah. Ho Young pun menyuruh Young Taek lebih
rendah darinya untuk membuat kopi.
“Miss
Lee, tolong buatkan delapan kopi.” Ucap Young Tae santai menyuruh Dan Ah. Semua
langsung melonggo ketakutan. Kang Soo pun panik. Young Tae meminta maaf akan
membuat kopi
“Baiklah,
aku akan buatkan kopi.” Ucap Dan Ah dengan nada sinis. Nuna Yoon meminta agar
membuatkan kopi hitam. Dan Ah mengangguk mengerti, Kang Soo hanya bisa
tertunduk binggung dengan yang akan dilakukanya nanti.
Dan Ah
membuat kopi untuk 8 orang, lalu melihat gelas kopi hitam dan melihat ke arah
Tuan Jang dan Soon Ae sedang sibuk lalu ingin meludah didalam gelas, tapi
karena tak tega akhirnya tak melakukanya lalu naik ke lantai atas. Soon Ae yang
melihatnya dibuat binggung karena Dan Ah
bahkan membuat kopi.
“Sejak
dia pacaran dengan Kang Soo, dia banyak berubah. Benar, 'kan?” ucap Soon Ae.
Tuan Jang hanya diam saja sambil memukul adonan mie.
“Dia itu
kenapa?? Apa Memang otaknya ketinggalan di rumah? Kenapa ekspresinya seperti
itu?” ucap Soon Ae binggung melihat Tuan Jang.
Jin Kyu
bertemu semua pekerja setelah makan siang dan bertanya apakah mereka semua sudah beristirahat. Semua pun
menjawa sudah. Djin Kyu memberitahu Mulai besok, mereka akan buka jam 6.30
pagi. Semua langsung mengeluh merasa kalau itu hanya bercanda saja.
“Ya, Aku
tahu, Kalian selalu datang jam 9 pagi, kan? Untuk menebusnya, maka pembayaran per jam akan
menjadi 10.000 won. Hanyang buka sampai tengah malam. Jadi, aku ingin kita mendapatkan
pelanggan di pagi hari. Orang-orang bisa mampir di sini di pagi hari sebelum
bekerja. Jadi, siapa yang setuju?” ucap Jin Kyu, semua orang satu per satu
mengangakat tangan. Jin Kyu pun mengucapkan Terima kasih.
“Lalu
siapa yang akan mengawasi dapur?” tanya salah satu pegawai
“Oh, biar
aku yang mengawasi dapur di pagi hari, Aku pandai dalam hal ini.” Kata Jin Kyu
“Bagaimana
dengan pemasarannya?” tanya manager. Jin Kyu mengaku akan melakukannya sendiri.
Manager
pikir Jin Kyu ini tidak berlebihan. Jin Kyu mengaku kalau dirinya sangat fit
dengan memperlihatkan kalau bisa push up dengan cepat. Semua pegawai melihatnya
lalu meminta agar Jin Kyu hanya dengan menggunakan jarinya. Jin Kyu
melakukanya, tapi malah membuatnya jatuh. Semua pun tertawa, Jin Kyu pun ikut
tertawa karena bisa membuat orang-orang senang.
“Aku
bersedia bekerja semampuku kalau kalian mau. Sampai selesai, semuanya,
semangat!” kata Jin Kyu. Semua pun juga bersemangat.
Kang Soo
berbicara pada sepasang paman dan bibi kalau bisa memberikan semuanya pada Perusahaan
mereka yang akan memasarkan restoran melalui
aplikasi dan menerima pesanan dan juga menerima pengantaran. Si bibi ingin tahu
dengan Bagaimana dengan komisi karena Katanya ada biaya komisi kalau memesan
melalui internet.
“Kami
tidak membutuhkan hal itu. Yang kami terima hanyalah mengantar dan menerima
ongkos kirim.” Ucap Kang Soo. Si paman merasak kelihatannya itu bagus.
“Benar,
berarti tidak ada kerugian yang kami tanggung.” Kata Si bibi. Kang Soo pun
meminta mereka mempertimbangkan lalu pamit pergi.
Jin Kyu
menyebarkan selembaran Halo. dari Jungga Seolleongtang yang buka jam 6.30 pagi
jadi bisa sarapan disana. Kang Soo melihat dari kejauhan lalu bertanya apakah
mereka buka jam untuk sarapan. Jin Kyu mengaku kalau memang bisa, maka 24 jam pun tetap buka.
“Ya, tapi
Hanyang tidak akan jatuh meski kau melakukannya. Kami akan terus hidup.” Ucap
Kang Soo
“Aku
tidak tahu kalau kau mempercayaiku. Sebenarnya aku tidak mau Hanyang ditutup. Aku
hanya melakukan tugasku untuk menarik pelanggan di restoran Jungga. Aku baru
saja menyelesaikan misiku. Ini tugas yang diberikan padaku. Kemenangan pertama
yang pernah kurasakan dalam hidupku. Sejujurnya, ini seratus kali lebih
menyenangkan daripada balapan. Apa Kau bisa mempercayainya?” cerita Jin Kyu
“Ya... Melihatmu
membagikan selebaran, aku bisa mempercayainya” ucap Kang Soo
“Kau
begitu yakin mempercayai seseorang dengan mudah. Aku berharap ada cara bagi kita
supaya bisa sukses. Itu akan bagus.” Ungkap Kang Soo yang tak ingin bersaing
“Tapi,
ini adalah masyarakat kapitalistik. Kurasa permintaan itu menyusahkan.” Kata
Jin Kyu. Kang Soo pun menyuruh Jin Kyu agar bekerja keras lalu pamit pergi.
Jin Kyu
mulai melayani bagian dapur dengan memberitahuPesanan nomor tiga, saat akan
memindahkan ke nampan merasakan panas karena menjatuhkanya. Sementara Di
kantor, Kang Soo dkk mulai mempelajari sistem dari Nuna Yoon.
“Melalui
aplikasi Strongest Deliveryman, sistem akan menampilkan pesanan. Dan yang
terpenting, restoran yang bekerja sama dengan perusahaan ini bisa mengetahui
kapan waktu pengantarannya.” Jelas Nuna Yoon. Semua pun dibuat takjub.
“Jadi
akan Ke mana?” tanya Nuna Yoon menguji. Semua menjawab Konsumen. Nuna Yoon memuji Kang Soo dengan
mengelus kepalanya, Dan Ah yang melihatnya terlihat sangat kesal melihat
kedekatan keduanya.
Tuan Baek
dkk mulai memasarkan aplikasi pengiriman, Strongest Deliveryman dengan Biayanya
2.000 won per pengiriman. Para pemilik restoran merasa Harga tentu sangat
terjangkau. Mereka bahkan memijat pundak bibi agar bisa lebih relax untuk
melihat aplikasi baru mereka.
Jin Kyu
juga menyapa semua orang yang lewat didepan restoran untuk mampir ke restoranya
dan bisa sarapan juga. Kang Soo selesai
mencuci piring, melihat Dan Ah merasa pasti
capek. Dan Ah pikir tak masalah karena selalu mengerjakan ini dan menyuruh Kang
Soo tidur karena ia akan segera pulang.
“Apa kau Mau
makan jjajangmyeon?” ucap Kang Soo. Dan Ah mengeluh di malam hari untuk makan
mie.
“Apa Kau
tidak lapar?”tanya Kang Soo. Dan Ah mengatakan tidak lapar.
Kang Soo
mendekati si boneka apakah memang lapar. Dan Ah tertawa meminta agar Kang Soo
Jangan kekanak-kanakan begitu. Kang Soo mengaku kalau itu karena ia lapar. Dan Ah
pun menyuruh Kang Soo untuk Makan saja
sendiri saja. Kang Soo mengaku bosan.
“Kalau
begitu, makanlah bersama si Noona-mu atau siapalah itu.” Ucap Dan Ah dengan
nada cemburu. Kang Soo tertawa melihat Dan Ah ternyata cemburu melihat
kedekatan dengan Nuna Yoon
“Kenapa
tertawa?” tanya Dan Ah ketus. Kang Soo mengaku karena Dan Ah lucu. Dan Ah heran bertanya kapan ia
merasa lucu. Kang Soo mengerti mengajak
Dan Ah agar Makan saja bersama setelah pergi. Dan Ah menegaskan kalau ia tak
mau, seperti masih sangat kesal
“Kalau
tidak mau, maka kau dipecat.” Ucap Kang Soo. Dan Ah makin kesal mendengarnya.
Kang Soo dengan gaya imutnya memohon dengan mengunakan bahasa inggris. Dan Ah
pun tersenyum melihatnya.
Kang Soo
sibuk didapur memasak jajangmyun, lalu tersenyum melihat Dan Ah yang duduk di
meja. Ia membawa menu makan meminta agar Dan Ah
jangan melawan lagi karena membuang-buang waktu dan mereka tidak punya
banyak waktu, lalu menyuruh Dan Ah mulai makan.
Dan Ah
melihat diatas jajangmyun yang dihias seperti wajah. Kang Soo memberitahu itu
akhirnya “smile” Dan Ah bisa tersenyum karena Kang Soo membuatkan jajangmyun
spesial.
Kang Soo
mengantar Dan Ah sampai depan restoran, berpesan agar Hati-hati pulang. Dan Ah mengangguk dan
menyuruh Kang Soo tidur dan Jangan
datang ke tempat les lagi. Kang Soo mengangguk mengerti. Dan Ah menegaskan
kalau Kang Soo agar dengarkan perkataanya.
Kang Soo mengerti dan menyuruh Dan Ah agar pulang saja. Dan Ah pun
pergi.
“Kuharap
dia tidak pergi.” Ucap Kang Soo melihat Dan Ah yang masih tetap ingin bersama.
Dan Ah
baru sampai rumah, melihat si bibi melihat Ji Yoon menanyakan apakah yakin
tidak ada kecoak. Si bibi menatakan tidak ada dan bertanya apakah mau tanda
tangani kontrak. Ji Yoon pikir Nanti mempertimbangkan. Si Bibi menyuruh Ji Yoon
harus cepat memutuskannya karena nanti tidak dapat kamar, lalu melihat Dan Ah
langsung bergegas pergi dengan tatapan sinis.
“Sedang
apa kau di sini?” tanya Dan Ah melihat Ji Yoon yang menghampirinya. Ji Yoon
mengatakan datang untuk melihat kamar dan bertanya apakah Dan Ah tinggal di
sini
“Kalau aku
tinggal di sini atau tidak, kau mau apa?” ucap Dan Ah sinis. Ji Yoon binggung
apa maksud ucapanya.
“Artinya
aku tidak ingin tinggal di tempat yang sama denganmu.”tegas Dan Ah
“Baiklah,
aku akan mencari tempat tinggal yang lain. rumahmu ada di mana?” tanya Ji Yoon.
Dan Ah mengatakan ada Di atap.
“Pasti
menyenangkan. Biaya deposit 10 juta won untuk menyewa rumah itu. Kau pasti
sangat kaya.” Ucap Ji Yoon.
Dan Ah
hanya melonggo karen Ji Yoon dianggapnya kaya. Ji Yoon mengaku sangat iri pada Dan Ah yang petarung bagus
dan punya skuter. Ia menceritakan hanya punya gaji 800.000 Won per bulan, tapi Dan
Ah menghasilkan lebih dari 2 juta Won.
Dan Ah pikir itu artinya dianggap sebagai orang yang berada.
“Ya, kau
bahkan memiliki segalanya. Tubuhmu juga punya proporsi yang bagus. Berapa
ukuran dadamu?” kata Ji Yoon blak-blakn. Dan Ah tak percaya Ji Yoon berani
menanyakan itu.
“Kau
tidak dioperasi, kan?” kata Ji Yoon. Dan Ah mulai berteriak marah. Ji Yoon
binggung kenapa Dan Ah berteriak.
“Apa kau
ini orangnya naif atau kau ini orangnya gila? Tolong jangan bertanya hal
seperti itu.”tegas Dan Ah
“Guruku
selalu bilang padaku kalau masih sekolah aku selalu kesulitan. Justru kau yang
membuat orang-orang di sekitarmu itu kesulitan.” Cerita Ji Yoon.
Dan Ah
binggung Jin Kyu yang kesulitan karenanya, tapi memilih untuk tak membahasnya
menyuruh Jin Kyu pulang saja. Jin Kyu pun pamit pergi pada Dan Ah, lalu kembali
bertanya Apa yang dilakukan Kang Soo sekarang ini. Dan Ah mengaku tak tahu.
Ji Yoon
meminta izin agar menemuinya sebentar. Dan Ah melarangnya karena Kang Soo pasti
lelah dan harus tidur. Ji Yoon merasa Kang Soo memang benar-benar milik Dan Ah. Dan Ah tak
mendengar bertanya apa yang dikatakan tadi.
Ji Yoon mengaku tak ada dan menyuruh Dan Ah tidur saja lalu bergegas
pergi.
Tuan Jang
bersama dengan bosnya bersama anak buahnya.
Virel mengaku sudah bekerja keras
dalam bisnisnya dan berhasil mendapatkan mal kecil di Ansan, tapi Ada seorang
pria yang memiliki tiga persen saham tidak mau pergi. Si Pria bahkan memanfaatkan
para pedagang yang diusir menurutnya si pria tidak punya hak, lalu melawan,
menurutnya Ini hanya kekacauan besar.
“Kenapa
kau tidak melawan mereka?” tanya Tuan Jang
“Hyungnim.
Kalau kau melakukan sesuatu seperti dulu, maka keduanya akan hancur. Semuanya
adalah tentang negosiasi.” Kata Tuan Kim
“Aku
percaya padamu. Aku akan memastikan untuk memberimu 20 persen saham di gedung
itu.” Kata Virel. Tuan Jang pikir tak perlu karena hanya butuh Virel menepati
janjinya.
“Kau tidak
perlu khawatir tentang itu. Anak-anak sudah berangkat ke Vietnam untuk
menangkapnya. Dan memakan waktu sekitar dua minggu dengan naik kapal.” Kata Viper
Tuan Jang
bertanya siapa bos mereka itu, Tuan Kim mengatakan Chul Gyu hyungnim dan Tuan
Jang pasti mengenalnya. Wajah Tuan Jang terlihat gugup.
Di sebuah
tempat yang terlihat tak terawat, Tuan Jang pun masuk seorang pria
menghadangnya, lalu bertanya Apa Chul Gyu ada di dalam. Si pria bertanya Siapa
yang datang. Tuan Jang meminta agar memberitahu Chul Gyu kalau Jang Dong Soo
datang untuk menemuinya.
“Hei, kau
tidak akan pernah bisa menemuinya. Lebih baik pergilah sekarang, berandal.” Ucap
Anak buah Tuan Chul. Perkelahian pun terjadi antara Tuan Jung anak buah Tuan Chul.
Saat itu Tuan Chul keluar menyuruh agar mereka henti.
Keduanya
bertemu di atap gedung. Tuan Chul meminta agar memaafkan soal tadi karena anak
buahnya masih muda, jadi tidak tahu nama Tuan Jang. Tuan Chul binggung ada apa dengan Tuan Jang
yang datang karena berpikir menghilang. Tuan Jang mengaku hanya mampir sebentar
lalu pergi lagi.
“Beri aku
1 miliar Won Lalu aku akan pergi. Jika Mamushi menyuruhku pergi, maka aku harus
melakukannya. Aku akan bayar hutangku padamu.” Kata Tuan Chul.
“Aku akan
pergi. Jaga dirimu.” Kata Tuan Jang menjabat tangan Tuan Chul kalau setuju
melakukanya.
“Apakah Viper menawarkan
sesuatu padamu? Jangan ambil tawaran itu, nanti Kau akan terpengaruh.” Kata Tuan
Chul. Tuan Jang hanya diam saja.
Dan Ah
baru saja masuk ke tempat les, menyalakan lampu lalu dikagetkan dengan Kang Soo
yang sudah duduk dimeja depat. Kang Soo meminta maaf karena mengangetkan . Dan
Ah binggung Bagaimana bisa masuk ke dalam. Kang Soo mengatakan Penjaga keamanan yang membukanya untuknya
karena sering melihat wajahnya jadi berpikir kalau ia juga tukang
bersih-bersih. Dan Ah tak percaya mendengarnya.
“Ayo kita
bersenang-senang dan bersih-bersih.” Ajak Kang Soo dengan penuh semangat. Dan
Ah tertawa mendengarnya.
Mereka mulai
membersihkan ruangan, Dan Ah menghapus papan tulis. Kang Soo membereskan sampah
dan juga meja, lalu mengejar Dan Ah untuk segera mengepel lantai. Dan Ah
meminta Kang Soo agar tak melakukan karena bisa terluka.
Mereka
terus berkerja sama ditempat les, Kang Soo melihat Dan Ah berjalan didepanya
dengan sengaja menghalangi jalannya. Dan Ah menyuruh minggir sampai akhirnya
menendang kaki Kang Soo. Kang Soo mengaduh kesakitan. Dan Ah mengejek kalau
Kang Soo berlebihan. Kang Soo tersenyum karena ketahuan pura-pura sakit.
Mereka kembali
memainkan suit Batu, gunting, kertas. Kang Soo kalah dan mendorong Dan Ah di
bawah kain pelnya. Keduanya terlihat bahagia. Saat Kang Soo menang, Dan Ah
terlihat kesusahan menariknya. Waktu Dan Ah pun berkurang hanya tinggal 205
hari lagi sebelum meninggalkan korea.
Nenek
Jung menyiapkan makanan untuk Kang Soo dkk yang makan direstoranya. Kang Soo
pikir Nenek Jung Tidak perlu tambah makanan lagi, karena sudah banyak makan. Nenek
Jung pikir merasa tak perlu khaatir karena masak dengan cepatn dan banyak bahan
yang dimilikinya, lalu menyuruh Dan Ah agar makanlah yang banyak. Dan Ah
mengangguk.
“Terima kasih
semuanya. Kalian semua banyak membantuku. Berkat kalian, tenagaku jadi
bertambah.” Ucap Nenek Jung
“Tidak
perlu bilang begitu. Anda tunggu saja. Kami akan belikan Anda bangunan yang
lebih layak.” Kata Tuan Baek bersemangat. Nenek Jung mengungkap kalau
membuatnya jadi kenyang.
“Besok
hari Minggu. Kalian semua akan beristirahat, kan?” kata Nenek Jung. Kang Soo
binggung bertanya apakah membutuhkan
sesuatu lagi.
“Tidak,
aku hanya ingin kalian semua beristirahat dengan baik. Dan juga Dan Ah, kau
harus berkencan dengan Kang Soo.” Kata Nenek Jung
Dan Ah hanya
bisa menyetujui saja. Nenek Jung
menyuruh mereka makan sebelum dingin. Byung Soo mengejek wajah Dan Ah
kelihatannya memerah dan belum pernah melihatnya seperti itu. Young Taek pikir
ini yang namanya mabuk cinta. Dan Ah dengan tatapan sinis menyuruh mereka diam
dan makan saja.
“Bagus
sekali kelihatannya.” Ejek Tuan Baek duduk didepan Dan Ah. Dan Ah
memperingatakn agar diam. Semua tertawa. Kang Soo heran melihat Tuan Baek harus
mengulangnya. Nenek Jung melihat Kang Soo dkk dengan senyuman bahagia karena
mau membantunya selama ini.
Nenek
Jung menuliskan nama di tiap-tiap amplop mulai dari Byung Soo, Young Taek, Min
Chan, Gong Gi, Ho Young, lalu tersenyum bahagia ketika menuliskan nama Kang Soo
dan mengucapkan Terima kasih.
“Kami
membutuhkannya agar dia bisa naik pangkat jadi Direktur.” Kata Nyonya Jang agar
bisa mengangkat Jin Kyu
“Kita
bisa melakukannya jika bukan karena pelanggan yang beralih pada Hanyang.” Kata Manager
“Kenapa
Hanyang masih bertahan?” tanya Nyonya Jung. Manager mengaku Itu karena grup
pengantaran.
“Mereka
tidak dibayar dan hanya melakukan pengiriman serta pemasaran.” Kata Manager.
Nyonya
Jung binggung apa maksudnya Grup pengantaran. Manager menceritakan Kang Soo dkk
sudah mendirikan perusahaan untuk pengantaran jadi Restoran di berada di
jalan-jalan sekarang sudah bekerja sama dengan perusahaan itu menurutnya Meski
mereka membuka restoran Jungga, maka itu akan mempengaruhi penjualan. Nyonya
Jung mangartikan kalau Semua ini berawal dari Hanyang Seolleongtang. Manager membenarkan.
Ji Yoon
kaget mendengar Jin Yoon yang tidak mau berkencan di hari Minggu. Jin Kyu
mengatakan kalau hanya bulan ini saja, karena sedang terburu-buru, lalu
bertanya apakah tak masalah. Ji Yoon dari wajah sedikit kecewa tapi mengaku tidak
apa-apa.
“Memangnya
aku pernah mau berkencan denganmu?” ucap Ji Yoon. Jin Kyu membenarkan dan
menyuruh Ji Yoon istirahat.
“Tapi,
apa ibuku mengatakan sesuatu padamu?” kata Jin Kyu penasaran
“Aku akan
bertanggung jawab untuk itu. Dia akan mengerti kalau itu untuk pekerjaan.” Kata
Jin Kyu
“Apa yang
membuatmu sangat mendesak?” tanya Ji Yoon
“Aku
perlu mencari cara untuk meningkatkan penjualan.” Jelas Jin Kyu.
Ji Yoon
bertanya apakah kalau tidak melakukanya makan Jin Kyu akan dipecat. Jin Kyu
menegaskan kalau Pemecatan bukanlah masalahnya tapi ini adalah sesuatu yang
ingin dicapai. Ji Yoon merasa Jin Kyu hanya tergila-gila dengan uang. Jin Kyu
tak peduli menyuruh Ji Yoon memikirkan apa yang ingin dilakukan karena Yang
penting sudah dikatakan lalu pamit pergi. Ji Yoon binggung karena seperti
merasa kecewa tak bisa berkencan dengan Jin Kyu.
Dan Ah
duduk didepan meja Yeon Ji, terlihat gugup setelah itu diam-diam memakai
lipstik pada bibirnya dan bergegas mengambil tasnya saat Yeon Ji keluar dari
kamar mandi. Yeon Ji dengan mata setengah terbuka bertanya apakah mau
berkencan. Dan Ah mengaku ingin pergi ke perpustakaan.
Yeon Ji
bisa melihat Dan Ah yang mengunakan lipstik,
Dan Ah mengelak akalu tidak memakai lipstik. Yeon Ji pun mengejek Dan Ah
yang mengunakan saus kimch, Dan Ah membenarkan lalu bergegas pergi. Yeon Ji
makin mengejek Dan Ah yang tidak tahu malu.
Kang Soo
dan Dan Ah membaca buku di ruangan kantor,
tapi Dan Ah seperti merasa bosan lalu bertanya apakah Kang Soo mau minum
sesuatu. Kang Soo mengeleng dengan wajah serius membaca buku. Dan Ah kembali
menawarkan untuk makan Toppoki. Kang Soo
mengeleng. Dan Ah menawarkan Es Krim. Kang Soo tetap menolak seperti hanya
ingin membaca buku.
“Kencan
macam apa seperti ini?” keluh Dan Ah. Kang Soo meminta agar diam saja. Dan Ah
makin cemburut mendengarnya.
“Kau mau
makan apa?” tanya Kang Soo akhirnya menutup buku dan memberikan senyumanya. Dan
Ah tersenyum mengatakan ingin Sesuatu yang manis. Kang Soo pun akan mentraktir,
saat akan pergi Goo Gil menelp dan matanya melotot kaget.
Kang Soo
dan Dan Ah pergi ke tempat Nenek Jung, semua barang sudah dikeluarkan. Tuan
Baek memberitahu kalau Ini pemindahan
paksa dan Bangunan Hanyang dijual oleh Restoran Jungga. Saat itu Jin Kyu datang
binggung melihat semua barang sudah dikeluarkan dan bertanya apa yang terjadi.
“Apa Kau
yang berbuat semua ini?” ucap Kang Soo dengan wajah sangat marah, Jin Kyu
binggung karena memang bukan dia. Kang Soo seperti tak yakin kalau Jin Kyu tak
melakukanya.
“Kenapa
harus aku?” kata Jin Kyu seperti tak punya alasan. Saat itu Nenek Jung keluar
dari restoran, mereka sempat menatap sedih. Tapi Nenek Jung berlalu tanpa bisa
berbuat apa-apa. Kang Soo terlihat makin marah marah karena restoran Nenek Jung
akhirnya diusir dari tempatnya selama ini.
Bersambung ke episode 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar