PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 04 September 2017

Sinopsis Strongest Deliveryman Episode 10 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS


Dan Ah berkerja sendirian, Jin Kyu datang bertanya Bagaimana dengan Kang Soo. Dan Ah mengatakan kalau Kang Soo sedang tidur. Jin Kyu binggung sejak kapak Kang Soo itu bisa tidur, Dan Ah mengaku tak tahu menurutnya mungkin Kang Soo pasti lelah.
“Oh, kudengar dia membuat bisnis pengiriman jadi pasti dia sangat lelah.” Ucap Jin Kyu. Dan Ah binggung bagaiman Jin Kyu bisa mengetahuinya.
“Aku melihat tanda perusahaan afiliasi di Hanyang jadi aku tanya siapa pemiliknya.” Kata Jin Kyu
“Apa Kau bicara dengan pemilik Hanyang?” tanya Dan Ah merasa tak percaya
“Kami berdua bekerja di industri yang sama.” Cerita Jin Kyu. Dan Ah pikir Jin Kyu banyak berubah rupanya.
Jin Kyu mengeluarkan sebuah kotak memberkan pada Dan Ah agar mengambilnya. Dan Ah bertanya apa itu. Jin Kyu hanya mengaku kalau itu hanya Sesuatu yaitu barang untuk menghalangi sinar matahari di kulit, karena Dan Ah selalu kena sinar matahari. Dan Ah menolak karena sudah memilikinya.
“Tetap saja, kau harus menerimanya.” Ucap Jin Kyu. Dan Ah menegaskan sudah memilikinya dan beranjak pergi.
“Apa Aku bahkan tidak bisa memberikan ini?” ucap Jin Kyu menahan amarah
“Jangan khawatirkan yang lainnya dan belajarlah saja.” Ucap Dan Ah. Jin Kyu pikir kalau Dan Ah menerimanya itu tak jadi masalah untuknya.
“Tidak akan terjadi jika kau mengambilnya.” Ucap Jin Kyu. Dan Ah tahu tapi ia tidak ingin membuat Jin Kyu sedih.
“Kau bahkan tidak bisa membiarkanku berpura-pura sedih. Bukankah itu lebih kejam?” kata Jin Kyu
“Jangan mengubah topik dan Tidak akan ada yang berubah.” Tegas Dan Ah
“Lalu kau harus bagaimana dengan Kang Soo. Kau akan pergi. Apa kau tidak akan membuatnya sedih? Kenapa kau menerima pria seperti dia? Dan Kang Soo juga akan menyerah. Apa itu terlalu mudah?” ucap Jin Kyu
Dan Ah memilih untuk diam saja dan pergi, lalu melihat waktu di dalam ponselnya hanya tinggal 215 hari lagi. Saat itu Kang Soo melonggo didepan pintu mengajak untuk melakukan bersama. Dan Ah pun tersenyum menerimanya. 



Tuan Kim dan akan buahnya menyapa Tuan Jang bertanya apakah mau bekerja. Tuan Jang yang kesal bertanya apa lagi mau mereka. Tuan Kim mengatakan kalau Bos mereka, Viper ingin tahu apa Tuan Jang mempertimbangkan tawarannya dan menyuruh agar menanyakan hal itu.
“Kalau kau masih belum mempertimbangkannya, dia akan menganggap itu sebagai masalah akhir. Jadi, apa yang harus kukatakan padanya?” ucap Tuan Kim. 

Tuan Jang masuk ke dalam restoran dengan wajah sedikit gugup. Soon Ae mengeluh Tuan Jang yang terlambat datangnya. Tuan Jang menyapa Soon Ae yang datang lebih dulu ke restoran. Soon Ae pikir sudah pasti  datang dan akan mau pergi memangnya.
“Kenapa kau tidak pernah berubah begini? Kenapa kau kelihatan ingin makan kepiting? Apa Kau bertemu dengan seseorang?” ucap Soon Ae.
“Tidak, siapa juga yang mau kutemui?!! Mana anak-anak?” kata Tuan Jang seperti ingin mengalihkan pembicaraan.
“Mereka Sedang rapat dan akan segera turun.” Kata Soon Ae. Tuan Jang pun pergi kedapur. Soon Ah mengeluh karena jadi lupa menghitung setelah diajak bicara oleh Tuan Jang. 

Kang Soo memberitahu Untuk mendapatkan lebih banyak afiliasi, maka mereka memerlukan sistem baru jadi memikirkannya dan mereka memerlukan aplikasi pengiriman. Tuan Baek binggung apa maksud Aplikasi pengiriman?
“Kita Sudah ketinggalan jaman membagikan selebaran pada orang-orang. Jadi Kita harus membuat aplikasi Strongest Deliveryman yang bisa diunduh secara gratis. Restoran yang sudah kita ajak kerja sama dan menu mereka harus ada di dalamnya. Lalu dengan hanya sekali sentuhan, maka kau bisa memesan, diantar, dan membayarnya Kau bisa melakukan semuanya.” Jelas Kang Soo
“Tapi kurasa kita butuh perangkat.” Kata Min Chan. Kang Soo pikir Setiap restoran afiliasi “membutuhkan komputer.
“Haruskah aku tanya pada temanku yang pernah melacak blackbox ?Aku akan perbincangkan tentang pembelian laptop bekasnya.” Kata Tuan Baek Kang Soo pikir lakukan saja.
“Bagaimana dengan pembuatan aplikasi? Pasti memerlukan banyak waktu dan uang.” Tanya Min Chan. Kang Soo mengaku punya kenalan yang bisa membantunya.
Saat itu pintu diketuk, seorang wanita cantik masuk.  Kang Soo pun memanggilnya nonna. Si wanita langsung memeluk Kang Soo dan mencium pipinya. Dan Ah melotot tajam melihatnya, Si wanita merasa malu karena pipi Kang Soo jadi kena lipstiknya. Kang Soo terlihat gembira dan semua pun ikut gembira. 


Kang Soo pun meminta agar menyapa pegawainya lebih dulu. Si wanta pun menyapa dengan memperkenalkan nama    Yoon Hwa Young, Kang Soo memberitahu Nuna Yoon adalah ahli IT dan juga merancang aplikasi, dan bahkan merancang logo mereka, jadi akan membuat aplikasi perusahaan dengan pembuatan yang lebih murah daripada perusahaan lain.
“Kalau kau begitu lucu untukku, maka aku bahkan bisa merancangnya secara gratis.” Ucap Nuna Yoon sambil mencubit pipi Kang Soo. Dan Ah makin melotot. Kang Soo pun mengajak agar Nuna Yoon duduk lebih dulu. Tuan Baek memberi bangku dan menyuruh Byung Soo pindah ke kursi lainya.
“Tapi, bagaimana kau bisa mengenal Kang Soo?” tanya Tuan Baek penasaran, begitupun juga anak buahnya.
“Ah, dia menyelamatkan hidupku. Aku sedang berjalan di jalan raya. Saat itu, aku sedang menghindari perampok Dan di situlah Kang Soo menyelamatkanku.” Cerita Nuna Yoon
“Hei, waktu itu umurmu 22 tahun, 'kan? wow! Kau sudah sangat dewasa. Kau memang pria sejati.” Ungkap Nuna Yoon sambil mengelus kepala Kang Soo.
Dan Ah melihat dari kejauhan menahan amarah,  Tuan Baek memarahi anak buahnya hanya diam saja karena ada tamu jadi harus membuat kopi, menyuruh Byung Soo membuatnya, Tapi Byung Soo menyuruh Ho Young yang jabatanya lebih rendah. Ho Young pun menyuruh Young Taek lebih rendah darinya untuk membuat kopi.
“Miss Lee, tolong buatkan delapan kopi.” Ucap Young Tae santai menyuruh Dan Ah. Semua langsung melonggo ketakutan. Kang Soo pun panik. Young Tae meminta maaf akan membuat kopi
“Baiklah, aku akan buatkan kopi.” Ucap Dan Ah dengan nada sinis. Nuna Yoon meminta agar membuatkan kopi hitam. Dan Ah mengangguk mengerti, Kang Soo hanya bisa tertunduk binggung dengan yang akan dilakukanya nanti. 

Dan Ah membuat kopi untuk 8 orang, lalu melihat gelas kopi hitam dan melihat ke arah Tuan Jang dan Soon Ae sedang sibuk lalu ingin meludah didalam gelas, tapi karena tak tega akhirnya tak melakukanya lalu naik ke lantai atas. Soon Ae yang melihatnya dibuat binggung karena Dan Ah  bahkan membuat kopi.
“Sejak dia pacaran dengan Kang Soo, dia banyak berubah. Benar, 'kan?” ucap Soon Ae. Tuan Jang hanya diam saja sambil memukul adonan mie.
“Dia itu kenapa?? Apa Memang otaknya ketinggalan di rumah? Kenapa ekspresinya seperti itu?” ucap Soon Ae binggung melihat Tuan Jang. 

Jin Kyu bertemu semua pekerja setelah makan siang dan bertanya apakah  mereka semua sudah beristirahat. Semua pun menjawa sudah. Djin Kyu memberitahu Mulai besok, mereka akan buka jam 6.30 pagi. Semua langsung mengeluh merasa kalau itu hanya bercanda saja.
“Ya, Aku tahu, Kalian selalu datang jam 9 pagi, kan?  Untuk menebusnya, maka pembayaran per jam akan menjadi 10.000 won. Hanyang buka sampai tengah malam. Jadi, aku ingin kita mendapatkan pelanggan di pagi hari. Orang-orang bisa mampir di sini di pagi hari sebelum bekerja. Jadi, siapa yang setuju?” ucap Jin Kyu, semua orang satu per satu mengangakat tangan. Jin Kyu pun mengucapkan Terima kasih.
“Lalu siapa yang akan mengawasi dapur?” tanya salah satu pegawai
“Oh, biar aku yang mengawasi dapur di pagi hari, Aku pandai dalam hal ini.” Kata Jin Kyu
“Bagaimana dengan pemasarannya?” tanya manager. Jin Kyu mengaku  akan melakukannya sendiri.
Manager pikir Jin Kyu ini tidak berlebihan. Jin Kyu mengaku kalau dirinya sangat fit dengan memperlihatkan kalau bisa push up dengan cepat. Semua pegawai melihatnya lalu meminta agar Jin Kyu hanya dengan menggunakan jarinya. Jin Kyu melakukanya, tapi malah membuatnya jatuh. Semua pun tertawa, Jin Kyu pun ikut tertawa karena bisa membuat orang-orang senang.
“Aku bersedia bekerja semampuku kalau kalian mau. Sampai selesai, semuanya, semangat!” kata Jin Kyu. Semua pun juga bersemangat. 

Kang Soo berbicara pada sepasang paman dan bibi kalau  bisa memberikan semuanya pada Perusahaan mereka yang  akan memasarkan restoran melalui aplikasi dan menerima pesanan dan juga menerima pengantaran. Si bibi ingin tahu dengan Bagaimana dengan komisi karena Katanya ada biaya komisi kalau memesan melalui internet.
“Kami tidak membutuhkan hal itu. Yang kami terima hanyalah mengantar dan menerima ongkos kirim.” Ucap Kang Soo. Si paman merasak kelihatannya itu bagus.
“Benar, berarti tidak ada kerugian yang kami tanggung.” Kata Si bibi. Kang Soo pun meminta mereka mempertimbangkan lalu pamit pergi. 

Jin Kyu menyebarkan selembaran Halo. dari Jungga Seolleongtang yang buka jam 6.30 pagi jadi bisa sarapan disana. Kang Soo melihat dari kejauhan lalu bertanya apakah mereka buka jam untuk sarapan. Jin Kyu mengaku kalau memang bisa,  maka 24 jam pun tetap buka.
“Ya, tapi Hanyang tidak akan jatuh meski kau melakukannya. Kami akan terus hidup.” Ucap Kang Soo
“Aku tidak tahu kalau kau mempercayaiku. Sebenarnya aku tidak mau Hanyang ditutup. Aku hanya melakukan tugasku untuk menarik pelanggan di restoran Jungga. Aku baru saja menyelesaikan misiku. Ini tugas yang diberikan padaku. Kemenangan pertama yang pernah kurasakan dalam hidupku. Sejujurnya, ini seratus kali lebih menyenangkan daripada balapan. Apa Kau bisa mempercayainya?” cerita Jin Kyu
“Ya... Melihatmu membagikan selebaran, aku bisa mempercayainya” ucap Kang Soo
“Kau begitu yakin mempercayai seseorang dengan mudah. Aku berharap ada cara bagi kita supaya bisa sukses. Itu akan bagus.” Ungkap Kang Soo yang tak ingin bersaing
“Tapi, ini adalah masyarakat kapitalistik. Kurasa permintaan itu menyusahkan.” Kata Jin Kyu. Kang Soo pun menyuruh Jin Kyu agar bekerja keras lalu pamit pergi. 

Jin Kyu mulai melayani bagian dapur dengan memberitahuPesanan nomor tiga, saat akan memindahkan ke nampan merasakan panas karena menjatuhkanya. Sementara Di kantor, Kang Soo dkk mulai mempelajari sistem dari Nuna Yoon.
“Melalui aplikasi Strongest Deliveryman, sistem akan menampilkan pesanan. Dan yang terpenting, restoran yang bekerja sama dengan perusahaan ini bisa mengetahui kapan waktu pengantarannya.” Jelas Nuna Yoon. Semua pun dibuat takjub.
“Jadi akan Ke mana?” tanya Nuna Yoon menguji. Semua menjawab  Konsumen. Nuna Yoon memuji Kang Soo dengan mengelus kepalanya, Dan Ah yang melihatnya terlihat sangat kesal melihat kedekatan keduanya. 

Tuan Baek dkk mulai memasarkan aplikasi pengiriman, Strongest Deliveryman dengan Biayanya 2.000 won per pengiriman. Para pemilik restoran merasa Harga tentu sangat terjangkau. Mereka bahkan memijat pundak bibi agar bisa lebih relax untuk melihat aplikasi baru mereka.
Jin Kyu juga menyapa semua orang yang lewat didepan restoran untuk mampir ke restoranya dan bisa sarapan juga.  Kang Soo selesai mencuci piring,  melihat Dan Ah merasa pasti capek. Dan Ah pikir tak masalah karena selalu mengerjakan ini dan menyuruh Kang Soo tidur karena ia akan segera pulang. 

“Apa kau Mau makan jjajangmyeon?” ucap Kang Soo. Dan Ah mengeluh di malam hari untuk makan mie.
“Apa Kau tidak lapar?”tanya Kang Soo. Dan Ah mengatakan tidak lapar.
Kang Soo mendekati si boneka apakah memang lapar. Dan Ah tertawa meminta agar Kang Soo Jangan kekanak-kanakan begitu. Kang Soo mengaku kalau itu karena ia lapar. Dan Ah pun menyuruh Kang Soo untuk  Makan saja sendiri saja. Kang Soo mengaku bosan.
“Kalau begitu, makanlah bersama si Noona-mu atau siapalah itu.” Ucap Dan Ah dengan nada cemburu. Kang Soo tertawa melihat Dan Ah ternyata cemburu melihat kedekatan dengan Nuna Yoon
“Kenapa tertawa?” tanya Dan Ah ketus. Kang Soo mengaku karena  Dan Ah lucu. Dan Ah heran bertanya kapan ia merasa lucu. Kang Soo mengerti  mengajak Dan Ah agar Makan saja bersama setelah pergi. Dan Ah menegaskan kalau ia tak mau, seperti masih sangat kesal
“Kalau tidak mau, maka kau dipecat.” Ucap Kang Soo. Dan Ah makin kesal mendengarnya. Kang Soo dengan gaya imutnya memohon dengan mengunakan bahasa inggris. Dan Ah pun tersenyum melihatnya.
Kang Soo sibuk didapur memasak jajangmyun, lalu tersenyum melihat Dan Ah yang duduk di meja. Ia membawa menu makan meminta agar Dan Ah  jangan melawan lagi karena membuang-buang waktu dan mereka tidak punya banyak waktu, lalu menyuruh Dan Ah mulai makan.
Dan Ah melihat diatas jajangmyun yang dihias seperti wajah. Kang Soo memberitahu itu akhirnya “smile” Dan Ah bisa tersenyum karena Kang Soo membuatkan jajangmyun spesial. 


Kang Soo mengantar Dan Ah sampai depan restoran, berpesan agar  Hati-hati pulang. Dan Ah mengangguk dan menyuruh Kang Soo tidur dan  Jangan datang ke tempat les lagi. Kang Soo mengangguk mengerti. Dan Ah menegaskan kalau Kang Soo agar dengarkan perkataanya.  Kang Soo mengerti dan menyuruh Dan Ah agar pulang saja. Dan Ah pun pergi.
“Kuharap dia tidak pergi.” Ucap Kang Soo melihat Dan Ah yang masih tetap ingin bersama. 

Dan Ah baru sampai rumah, melihat si bibi melihat Ji Yoon menanyakan apakah yakin tidak ada kecoak. Si bibi menatakan tidak ada dan bertanya apakah mau tanda tangani kontrak. Ji Yoon pikir Nanti mempertimbangkan. Si Bibi menyuruh Ji Yoon harus cepat memutuskannya karena nanti tidak dapat kamar, lalu melihat Dan Ah langsung bergegas pergi dengan tatapan sinis.
“Sedang apa kau di sini?” tanya Dan Ah melihat Ji Yoon yang menghampirinya. Ji Yoon mengatakan datang untuk melihat kamar dan bertanya apakah Dan Ah tinggal di sini
“Kalau aku tinggal di sini atau tidak, kau mau apa?” ucap Dan Ah sinis. Ji Yoon binggung apa maksud ucapanya.
“Artinya aku tidak ingin tinggal di tempat yang sama denganmu.”tegas Dan Ah
“Baiklah, aku akan mencari tempat tinggal yang lain. rumahmu ada di mana?” tanya Ji Yoon. Dan Ah mengatakan ada Di atap.
“Pasti menyenangkan. Biaya deposit 10 juta won untuk menyewa rumah itu. Kau pasti sangat kaya.” Ucap Ji Yoon. 


Dan Ah hanya melonggo karen Ji Yoon dianggapnya kaya. Ji Yoon mengaku  sangat iri pada Dan Ah yang petarung bagus dan punya skuter. Ia menceritakan hanya punya gaji 800.000 Won per bulan, tapi Dan Ah  menghasilkan lebih dari 2 juta Won. Dan Ah pikir itu artinya dianggap sebagai orang yang berada.
“Ya, kau bahkan memiliki segalanya. Tubuhmu juga punya proporsi yang bagus. Berapa ukuran dadamu?” kata Ji Yoon blak-blakn. Dan Ah tak percaya Ji Yoon berani menanyakan itu.
“Kau tidak dioperasi, kan?” kata Ji Yoon. Dan Ah mulai berteriak marah. Ji Yoon binggung kenapa Dan Ah berteriak.
“Apa kau ini orangnya naif atau kau ini orangnya gila? Tolong jangan bertanya hal seperti itu.”tegas Dan Ah
“Guruku selalu bilang padaku kalau masih sekolah aku selalu kesulitan. Justru kau yang membuat orang-orang di sekitarmu itu kesulitan.” Cerita Ji Yoon.
Dan Ah binggung Jin Kyu yang kesulitan karenanya, tapi memilih untuk tak membahasnya menyuruh Jin Kyu pulang saja. Jin Kyu pun pamit pergi pada Dan Ah, lalu kembali bertanya Apa yang dilakukan Kang Soo sekarang ini. Dan Ah mengaku tak tahu.
Ji Yoon meminta izin agar menemuinya sebentar. Dan Ah melarangnya karena Kang Soo pasti lelah dan harus tidur. Ji Yoon merasa Kang Soo  memang benar-benar milik Dan Ah. Dan Ah tak mendengar bertanya apa yang dikatakan tadi.  Ji Yoon mengaku tak ada dan menyuruh Dan Ah tidur saja lalu bergegas pergi. 

Tuan Jang bersama dengan bosnya bersama anak buahnya.  Virel mengaku sudah  bekerja keras dalam bisnisnya dan berhasil mendapatkan mal kecil di Ansan, tapi Ada seorang pria yang memiliki tiga persen saham  tidak mau pergi. Si Pria bahkan memanfaatkan para pedagang yang diusir menurutnya si pria tidak punya hak, lalu melawan, menurutnya Ini hanya kekacauan besar.
“Kenapa kau tidak melawan mereka?” tanya Tuan Jang
“Hyungnim. Kalau kau melakukan sesuatu seperti dulu, maka keduanya akan hancur. Semuanya adalah tentang negosiasi.” Kata Tuan Kim
“Aku percaya padamu. Aku akan memastikan untuk memberimu 20 persen saham di gedung itu.” Kata Virel. Tuan Jang pikir tak perlu karena hanya butuh Virel menepati janjinya.
“Kau tidak perlu khawatir tentang itu. Anak-anak sudah berangkat ke Vietnam untuk menangkapnya. Dan memakan waktu sekitar dua minggu dengan naik kapal.” Kata Viper
Tuan Jang bertanya siapa bos mereka itu, Tuan Kim mengatakan Chul Gyu hyungnim dan Tuan Jang pasti mengenalnya. Wajah Tuan Jang terlihat gugup. 


Di sebuah tempat yang terlihat tak terawat, Tuan Jang pun masuk seorang pria menghadangnya, lalu bertanya Apa Chul Gyu ada di dalam. Si pria bertanya Siapa yang datang. Tuan Jang meminta agar memberitahu Chul Gyu kalau Jang Dong Soo datang untuk menemuinya.
“Hei, kau tidak akan pernah bisa menemuinya. Lebih baik pergilah sekarang, berandal.” Ucap Anak buah Tuan Chul. Perkelahian pun terjadi antara Tuan Jung anak buah Tuan Chul. Saat itu Tuan Chul keluar menyuruh agar mereka henti. 

Keduanya bertemu di atap gedung. Tuan Chul meminta agar memaafkan soal tadi karena anak buahnya masih muda, jadi tidak tahu nama Tuan Jang.  Tuan Chul binggung ada apa dengan Tuan Jang yang datang karena berpikir menghilang. Tuan Jang mengaku hanya mampir sebentar lalu pergi lagi.
“Beri aku 1 miliar Won Lalu aku akan pergi. Jika Mamushi menyuruhku pergi, maka aku harus melakukannya. Aku akan bayar hutangku padamu.” Kata Tuan Chul.
“Aku akan pergi. Jaga dirimu.” Kata Tuan Jang menjabat tangan Tuan Chul kalau setuju melakukanya.
“Apakah Viper menawarkan sesuatu padamu? Jangan ambil tawaran itu, nanti Kau akan terpengaruh.” Kata Tuan Chul. Tuan Jang hanya diam saja. 

Dan Ah baru saja masuk ke tempat les, menyalakan lampu lalu dikagetkan dengan Kang Soo yang sudah duduk dimeja depat. Kang Soo meminta maaf karena mengangetkan . Dan Ah binggung Bagaimana bisa masuk ke dalam. Kang Soo mengatakan  Penjaga keamanan yang membukanya untuknya karena sering melihat wajahnya jadi berpikir kalau ia juga tukang bersih-bersih. Dan Ah tak percaya mendengarnya.
“Ayo kita bersenang-senang dan bersih-bersih.” Ajak Kang Soo dengan penuh semangat. Dan Ah tertawa mendengarnya.
Mereka mulai membersihkan ruangan, Dan Ah menghapus papan tulis. Kang Soo membereskan sampah dan juga meja, lalu mengejar Dan Ah untuk segera mengepel lantai. Dan Ah meminta Kang Soo agar tak melakukan karena bisa terluka.
Mereka terus berkerja sama ditempat les, Kang Soo melihat Dan Ah berjalan didepanya dengan sengaja menghalangi jalannya. Dan Ah menyuruh minggir sampai akhirnya menendang kaki Kang Soo. Kang Soo mengaduh kesakitan. Dan Ah mengejek kalau Kang Soo berlebihan. Kang Soo tersenyum karena ketahuan pura-pura sakit.
Mereka kembali memainkan suit Batu, gunting, kertas. Kang Soo kalah dan mendorong Dan Ah di bawah kain pelnya. Keduanya terlihat bahagia. Saat Kang Soo menang, Dan Ah terlihat kesusahan menariknya. Waktu Dan Ah pun berkurang hanya tinggal 205 hari lagi sebelum meninggalkan korea. 


Nenek Jung menyiapkan makanan untuk Kang Soo dkk yang makan direstoranya. Kang Soo pikir Nenek Jung Tidak perlu tambah makanan lagi, karena sudah banyak makan. Nenek Jung pikir merasa tak perlu khaatir karena masak dengan cepatn dan banyak bahan yang dimilikinya, lalu menyuruh Dan Ah agar makanlah yang banyak. Dan Ah mengangguk.
“Terima kasih semuanya. Kalian semua banyak membantuku. Berkat kalian, tenagaku jadi bertambah.” Ucap Nenek Jung
“Tidak perlu bilang begitu. Anda tunggu saja. Kami akan belikan Anda bangunan yang lebih layak.” Kata Tuan Baek bersemangat. Nenek Jung mengungkap kalau membuatnya jadi kenyang.
“Besok hari Minggu. Kalian semua akan beristirahat, kan?” kata Nenek Jung. Kang Soo binggung bertanya apakah  membutuhkan sesuatu lagi.
“Tidak, aku hanya ingin kalian semua beristirahat dengan baik. Dan juga Dan Ah, kau harus berkencan dengan Kang Soo.” Kata Nenek Jung
Dan Ah hanya bisa menyetujui saja.  Nenek Jung menyuruh mereka makan sebelum dingin. Byung Soo mengejek wajah Dan Ah kelihatannya memerah dan belum pernah melihatnya seperti itu. Young Taek pikir ini yang namanya mabuk cinta. Dan Ah dengan tatapan sinis menyuruh mereka diam dan makan saja.
“Bagus sekali kelihatannya.” Ejek Tuan Baek duduk didepan Dan Ah. Dan Ah memperingatakn agar diam. Semua tertawa. Kang Soo heran melihat Tuan Baek harus mengulangnya. Nenek Jung melihat Kang Soo dkk dengan senyuman bahagia karena mau membantunya selama ini.
Nenek Jung menuliskan nama di tiap-tiap amplop mulai dari Byung Soo, Young Taek, Min Chan, Gong Gi, Ho Young, lalu tersenyum bahagia ketika menuliskan nama Kang Soo dan mengucapkan Terima kasih.



 Nyonya Jung menerima laporan kalau Penjualan sudah berangsur naik dengan wajah senyuman bahagia. Manager mengatakan kalau itu berkat Jin Kyu yang bekerja sangat keras menurutnya  keuntungan bulan ini naik sekitar 13 juta won. Nyonya Jung pikir masih belum bisa mendapatkan lebih dari 20 juta won.
“Kami membutuhkannya agar dia bisa naik pangkat jadi Direktur.” Kata Nyonya Jang agar bisa mengangkat Jin Kyu
“Kita bisa melakukannya jika bukan karena pelanggan yang beralih pada Hanyang.” Kata Manager
“Kenapa Hanyang masih bertahan?” tanya Nyonya Jung. Manager mengaku Itu karena grup pengantaran.
“Mereka tidak dibayar dan hanya melakukan pengiriman serta pemasaran.” Kata Manager.
Nyonya Jung binggung apa maksudnya Grup pengantaran. Manager menceritakan Kang Soo dkk sudah mendirikan perusahaan untuk pengantaran jadi Restoran di berada di jalan-jalan sekarang sudah bekerja sama dengan perusahaan itu menurutnya Meski mereka membuka restoran Jungga, maka itu akan mempengaruhi penjualan. Nyonya Jung mangartikan kalau Semua ini berawal dari Hanyang Seolleongtang.  Manager membenarkan.

Ji Yoon kaget mendengar Jin Yoon yang tidak mau berkencan di hari Minggu. Jin Kyu mengatakan kalau hanya bulan ini saja, karena sedang terburu-buru, lalu bertanya apakah tak masalah. Ji Yoon dari wajah sedikit kecewa tapi mengaku tidak apa-apa.
“Memangnya aku pernah mau berkencan denganmu?” ucap Ji Yoon. Jin Kyu membenarkan dan menyuruh Ji Yoon istirahat.
“Tapi, apa ibuku mengatakan sesuatu padamu?” kata Jin Kyu penasaran
“Aku akan bertanggung jawab untuk itu. Dia akan mengerti kalau itu untuk pekerjaan.” Kata Jin Kyu
“Apa yang membuatmu sangat mendesak?” tanya Ji Yoon
“Aku perlu mencari cara untuk meningkatkan penjualan.” Jelas Jin Kyu.
Ji Yoon bertanya apakah kalau tidak melakukanya makan Jin Kyu akan dipecat. Jin Kyu menegaskan kalau Pemecatan bukanlah masalahnya tapi ini adalah sesuatu yang ingin dicapai. Ji Yoon merasa Jin Kyu hanya tergila-gila dengan uang. Jin Kyu tak peduli menyuruh Ji Yoon memikirkan apa yang ingin dilakukan karena Yang penting sudah dikatakan lalu pamit pergi. Ji Yoon binggung karena seperti merasa kecewa tak bisa berkencan dengan Jin Kyu. 


Dan Ah duduk didepan meja Yeon Ji, terlihat gugup setelah itu diam-diam memakai lipstik pada bibirnya dan bergegas mengambil tasnya saat Yeon Ji keluar dari kamar mandi. Yeon Ji dengan mata setengah terbuka bertanya apakah mau berkencan. Dan Ah mengaku ingin pergi ke perpustakaan.
Yeon Ji bisa melihat Dan Ah yang mengunakan lipstik,  Dan Ah mengelak akalu tidak memakai lipstik. Yeon Ji pun mengejek Dan Ah yang mengunakan saus kimch, Dan Ah membenarkan lalu bergegas pergi. Yeon Ji makin mengejek Dan Ah yang tidak tahu malu.

Kang Soo dan Dan Ah membaca buku di ruangan kantor,  tapi Dan Ah seperti merasa bosan lalu bertanya apakah Kang Soo mau minum sesuatu. Kang Soo mengeleng dengan wajah serius membaca buku. Dan Ah kembali menawarkan untuk makan Toppoki.  Kang Soo mengeleng. Dan Ah menawarkan Es Krim. Kang Soo tetap menolak seperti hanya ingin membaca buku.
“Kencan macam apa seperti ini?” keluh Dan Ah. Kang Soo meminta agar diam saja. Dan Ah makin cemburut mendengarnya.
“Kau mau makan apa?” tanya Kang Soo akhirnya menutup buku dan memberikan senyumanya. Dan Ah tersenyum mengatakan ingin Sesuatu yang manis. Kang Soo pun akan mentraktir, saat akan pergi Goo Gil menelp dan matanya melotot kaget. 

Kang Soo dan Dan Ah pergi ke tempat Nenek Jung, semua barang sudah dikeluarkan. Tuan Baek  memberitahu kalau Ini pemindahan paksa dan Bangunan Hanyang dijual oleh Restoran Jungga. Saat itu Jin Kyu datang binggung melihat semua barang sudah dikeluarkan dan bertanya apa yang terjadi.
“Apa Kau yang berbuat semua ini?” ucap Kang Soo dengan wajah sangat marah, Jin Kyu binggung karena memang bukan dia. Kang Soo seperti tak yakin kalau Jin Kyu tak melakukanya.
“Kenapa harus aku?” kata Jin Kyu seperti tak punya alasan. Saat itu Nenek Jung keluar dari restoran, mereka sempat menatap sedih. Tapi Nenek Jung berlalu tanpa bisa berbuat apa-apa. Kang Soo terlihat makin marah marah karena restoran Nenek Jung akhirnya diusir dari tempatnya selama ini.
Bersambung ke episode 11
                                                                   
FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar