PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 03 September 2017

Sinopsis Strongest Deliveryman Episode 9 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS


Ji Yoon datang ke restoran tempat Kang Soo berkerja, merasa tak enak hati karena semua sedang makan. Kang Soo gugup karena Ji Yoon mengunakan dress yang diberikan Dan Ah padanya. Tuan Jung mengaku Sudah selesai dan menyuruh duduk, lalu meminta Dan Ah agar melayani. Jin Yoon dengan sengaja memutar badanya memperlihatkan dress yang digunkan.
“Ah, debu mulai ada di mana-mana. Mau pesan apa?” kata Dan Ah membawakan minum dan juga sumpit. Ji Yoon memesan  Satu mangkuk jjajangmyeon. Tuan Jang pun akan membuatnya.
“Bajumu cocok sekali, Anda beli di mana?” kata Dan Ah melihat pakaian yang dikenalinya.
“Ini hadiah, dari orang yang sangat baik.” Ucap Ji Yoon dengan bahagia. Dan Ah merasa kalau gaun itu jadi populer. 

Kang Soo yang panik dengan cepat memakan jajamyunya. Dan Ah mengomel kalau tak ada yang  mau ambil makanannya jadi Pelan-pelan makannya, lalu memperingatkaan Jangan merengek kalau nanti sakit perut. Kang Soo mengaku kalau hanya kelaparan saja.
“Apa Kau melahap semua pangsit goreng dan masih membuatmu lapar?” sindir Dan Ah. Ji Yoon mendengarnya langsung menyindir Dan Ah yang bicaranya kasar. Dan Ah melirik sinis. Kang Soo makin panik
“Sepertinya kau rekan kerjanya dia, jadi keras seperti tadi. Pasti kau tidak diajarkan sopan santun sama orang tuamu.” Ejek Ji Yoon. Kang Soo memberi kode agar tak mengajak Dan Ah bertengkar.  Dan Ah tak terima mendengarnya.
“Kalau orang tua tidak berhasil mendidik anaknya dengan baik itu artinya anak itu akan berubah jadi orang yang amat kejam.” Ucap Ji Yoon. Dan Ah pun bertanya apa maksudnya.
“Kurasa kau harus dibawa ke dokter kejiwaan dulu, supaya teratur.” Kata Ji Yoon.
Dan Ah ingin mendekat, Kang Soo menahanya tapi malah membuat tanganya terpelintir. Ji Yoon makin marah merasa kasihan pada Kang Soo  memikirkan cara mengobatinya. Dan Ah meminta Ji Yoon mengatakan secara mendalam.

“Dan Ah... sebaiknya jangan kasar pada pelanggan. Kenapa Anda tidak pergi sekarang? Kapan-kapan ke sini lagi.” Ucap Soon Ae. Kang Soo pun menarik Ji Yoon untuk keluar segera. Ji Yoon tetap mengajak Dan Ah untuk berkelahi.
Dan Ah ingin mengejarnya, saat itu Tuan Jang menahan agar tak melakuanya. Soon Ae membenarkan seharusnya tidak memukuli pelanggan, jadi Tunggu saja sampai melihatnya di jalan. Tuan Jang makin panik takut kalau Dan Ah malah berkelahi diluar. 



Kang Soo mendorong Ji Yoon sambil mengeluh dengan sikapnya padahal sudah menyuruhnya pergi. Ji Yoon menahan sebentar, dengan mengusap wajahnya karena air matanya menetes. Kang Soo binggung Ji Yoon malah menangis? Ji Yoon mengaku Karena diperlakukan oleh orang semacam itu.
“Kau bilang dia Orang semacam itu?.. Hei... Dia itu lebih tua darimu.” Ucap Kang Soo membela
“Apa Sekarang ini kau membelanya?” keluh Ji Yoon marah. Kang Soo tak ingin membahasnya  menyuruh Ji Yoon pergi saja.
“Dia itu menakutkan.” Kata Kang Soo. Ji Yoon menegaskan Itu sama sekali tidak membuatnya takut.
“Aku ini sabuk tingkat pertama di Taekwondo.” Tegas Ji Yoon. Kang soo mengaku saja kalau Ji Yoon juga menakutkan agar tak banyak bicara.
“Kalau begitu tahanlah dirimu dan pergilah.” Kata Kang Soo. Ji Yoon merasa Kang Soo bertingkah aneh. Kang Soo menyuruh Ji Yoon agar tidak bertingkah aneh jadi Pergi saja. Ji Yoon mengaku jadi aneh. Kang Soo menegaskan tidak ada dan menyuruh pergi saja lalu kembali masuk.
“Ada yang aneh... pasti ada sesuatu di situ. Aku jadi kepikiran...” Kata Ji Yoon merasa yakin.


Dan Ah mencuci piring bersama Kang Soo merasa Semakin memikirkannya, kalau Ji Yoon benar-benar aneh. Kang Soo pikir Ji Yoon memang seperti itu jadi lupakan saja. Dan Ah yakin kalau sesuatu tentang itu sedang mengganggunya adi berpikiran aneh tentang itu.
“Oppa.... Gaun yang kubeli itu masih kau simpan, kan?” ucap Dan Ah yang terlihat sudah mulai marah. Kang Soo mulai panik. 

Keduanya akhirnya sudah ada didalam kamar,  Dan Ah terlihat marah dengan yang dikatakan Kang Soo. Kang Soo mengaku memberikannya pada seseorang. Dan Ah ingin tahu siapa orangnya. Kang Soo mengaku hanya seseorang yang dikenal.
“Seseorang yang kau kenal itu siapa?” ucap Dan Ah. Kang Soo binggung akhirnya Dan Ah mendorong sampai membuat terdesak di dinding.
“Tatap mataku dan katakan. Siapa wanita itu? Siapa wanita yang dari kamarmu itu dan memakai gaun itu?” kata Dan Ah mendesak. Kang Soo terlihat binggung menjelaskanya. Dan Ah menyuruh agar cepat melakukanya.
“Baiklah, akan kukasih tahu. Sebenarnya... wanita itu adalah anak pelarian yang tinggal di sini. Aku hanya menemuinya dan dia selalu mengikutiku Lalu dia akhirnya mengambil gaun itu. Dia salah mengira itu hadiah untuknya. Itulah yang sebenarnya dan Hanya itu saja. Dia itu masih muda, jadi Itu sebabnya dia begitu.” Kata Jin Kyu menahan Dan Ah tak pergi. Dan An langsung memelintir dan mendorongnya sampai jatuh.
“Dan itu sebabnya kau harus mengurusi urusanmu sendiri. “ ucap Dan Ah terlihat kesal memilih untuk keluar dari kamar.
Kang Soo menahan tangis, lalu melihat pesan Hanyang Seolleongtang kalau ada pesanan yang harus diantar.

Ji Yoon datang ke tempat Ji Kyu, Ji Kyu mengaku kalau sibuk. Ada urusan yang harus dikerjakan jadi katakan saja semuanya. Ji Yoon ingin tahu Siapa wanita itu, karena dulu kerja di Restoran Lively), jadi pasti tahu, dan ingin tahu hubungan dengan Kang Soo menurutnya  Pasti ada sesuatu,.
“Aku sudah menduganya. Ahjussi pasti membiarkannya diperlakukan seperti itu.” Kata Ji Yoon yakin
“Aku tidak tahu, Tanya saja padanya.” Kata Jin Kyu malas. Ji Yoon mengaku tidak berani bertanya padanya.
“Harusnya kau bisa bertanya padanya. Itu saja solusinya.” Keluh Jin Kyu. Ji Yoon yakin Pasti ada sesuatu di sana.
“Kalau kubilang tidak, apa kau merasa lega dan percaya padaku?” kata Jin Kyu. Ji Yoon mengaku Tidak akan mempercayai. Jin Kyu pun ingin tahu apa yang dinginkan Ji Yoon.
“Kalau kuberitahu ada sesuatu di sana, apa kau akan mengakhiri semuanya dengan caramu?” tanya Jin Kyu.
Ji Yoon mengaku Tidak bisa. Jin Kyu membenarkan dan bertanya  apa yang harus dilakukannya dan mengejek bertanya berapa IQ Ji Yoon. Ji Yoon bisa mengerti akan  mengurusnya, menurutnya Ji Kyu sama sekali tidak berguna jadi Cari saja uang. Jin Kyu mengumpat kesal pada Ji Yoon yang pergi padahal mencoba untuk fokus.



Kang Soo pergi mengantar makanan di sebuah gedung, terlihat seorang pria yang sedang tertidur diruanganya. Lalu menepuk pundak si bapak untuk memberitahu Pengantran seolleongtang sudah sampai. Si pria langsung terbangun seperti kaget dan langsung berdiri tegap seperti bertemu sang manajer. Kang Soo meminta maaf memberitahu kalau makanan sudah datang.
Si pria pun meminta agar menaruh diatas meja saja,  Kang Soo melihat pria itu pasti kerja lembur Si pria mengaku kalau hanya mau saja karena Setiap kali pulang, jumlahnya mungkin tidak bertambah lalu memberikan uang  5.500 won. Kang Soo pun mengucapkan terimakasih. 

Kang Soo kembali melihat si pria yang tertidur dimeja tanpa memakan Supnya, lalu membangunkanya. Si Pria langsung berdiri memanggil Direktur lalu melihat Kang Soo yang belum pergi. Kang Soo mengatakan kalau ingin mengambil mangkuknya.
“Oh, Anda kembali untuk mengambil mangkuk kosong. Tunggu Sebentar. Aku akan makan dengan cepat.” Kata si pria
“Tuan.. makanlah yang hangat. Aku belum yakin, jadi aku membawa yang baru.” Kata Kang Soo membawakan mangkuk baru. Si pria merasa Kang Soo harusnya tidak repot-repot membawanya.
“Mangkuknya titip saja pada pak sekuriti. Besok aku akan mengambilnya. Selamat menikmati.” Kata Kang Soo. Si pria melihat Kang Soo merasa se harusnya tidak melakukan ini.

Kang Soo selesai mengantar merasa capek sekali. Sung Jae menelp bertanya sekarang di wilayah mana. Kang Soo mengaku tidak bisa pergi. Sun Jae menanyakan alasanya. Kang Soo menceritakan Motornya sedang rusak. Sung Jae pikir Kang Soo bisa memperbaikinya.
“Rusaknya amat parah.” Kata Kang Soo. Sung Jae bertanya apakah Kang Soo kecelakaan. Kang Soo pikir seperti itu. Sung Jae tak mengerti maksudnya. Kang Soo pun memilih untuk tak membahas dan nutup ponselnya. 

“Jika restoran berada dalam masalah, dia harus membantu mereka. Jika ada orang jahat, dia harus menangkapnya. Jika ada anak pelarian, dia harus menjaganya. Dia selalu saja ikut campur urusan orang lain. Kurasa aku bisa gila.” Cerita Dan Ah.
“Maksudmu, kau tergila-gila menyukainya? Maaf, tapi memang begitu kedengarannya.” Kata Yeon Ji.
Dan Ah kesal melihat sikap Yeon Ji padanya. Yeon Ji pikir ini semua salah Dan Ah karena Wanita itu harus tahu bagaimana cara menyembunyikan sesuatu dengen mengejeknya seperti ubur-ubur dan bisa melihat semuanya. Dan Ah mengumpat kesal. Yeon Ji makin menjadi-jadi dengan mengejek  Dan Ah berubah jadi cumi-cumi lalu mereka saling kejar-kejaran. 

Dan Ah melihat motor Kang Soo yang sudah terparkir lalu bertanya  melihat masih ada bekasnya dan bagaimana Kang Soo yang jatuh bahkan harus memperbaiki semuanya. Saat masuk ke restoran Kang Soo, Tuan Baek dan anak buahnya seperti sidang.
“Kami sudah membayar upah untuk mereka. Tapi, mereka jadi tukang antar untuk Hanyang. Apa ini masuk akal? Walau mereka ingin membantu Anda, Anda harusnya menolaknya saja, karena Anda juga pemilik restoran.” Ucap salah satu pemilik terlihat sangat marah pada nenek Jung.
“Maaf. Aku tidak berpikir baik-baik. Aku tahu itu salah. Entah bagaimana, aku ingin bertahan. Aku memang salah. Mereka tidak berbuat salah. Ini semua salahku, jadi tolong tidak perlu memperpanjang masalah ini. Aku mohon.” Kata Nenek Jung
“Tidak usah. Aku tidak mau memperkerjakan anak-anak ini lagi. Jadi Anda bisa bawa saja mereka dan mempekerjakan mereka. Kalian semua dipecat.” Kata salah satu pemilik restoran marah
“Aku yang memulainya. Semua ini adalah gagasanku.” Kata Kang Soo mencoba menenangkan.
Si pemilik restoran merasa tak ada yang bisa dilakukan Kang Soo jadi menurutnya lebih baik pergi saja. Tuan Baek dkk pun pamit pergi juga dan meminta maaf. Nenek Jung terlihat kebinggungan. Dan Ah melihat Kang Soo seperti tahu temanya itu pasti tak akan diam saja. 

Byung Soo menahan Tuan Baek binggung karena mereka bisa tertangkap, Tuan Baek pikir Semua ini salahnya Karena sudah bekerja selama sepuluh tahun, pasti banyak orang yang mengenal wajahna, tapi menurutnya  bisa mengantarkan seolleongtang dulu lalu selanjutnya mengantarkan jjajangmyeon, lalu akhirnya Mereka akhirnya buka suara.
“Hyung, itu bukan salahmu. Walau kau tidak tertangkap basah, pasti kita juga akan demikian. SeJujur saja, bagaimana kita bisa ketahuan mengantarkan dua tempat dalam satu area?” ucap Min Chan menenangkan.
“Yang jelas, sepertinya Hanyang akan tutup.” Kata Tuan Baek sedih.
“Hyung, Hanyang bukan jadi masalah sekarang.Kita semua ini sudah menganggur.” Kata Byun Soo
“Jangan khawatir. Ada banyak restoran Cina sekitar sini. Itu semua ada di wilayah yang berbeda.” Kata Tuan Baek
“Lalu, apa kita semua akan berpisah?”kata Young Taek. Ho Young dkk seperti tak ingin berpisah. Tuan Baek pikir Itu masalahnya.


Kang Soo duduk bersama dengan Tuan Jang, Soon Ae dan juga Dan Ah. Tuan Jang menyuruh Kang Soo melanjutkan saja yang sudah dilakukanya. Kang Soo kaget Tuan Jang bisa mengetahuinya. Tuan Jang mengaku kalau sudah tahu bahkan tentang bisnis iseng di hari Minggu. Dan Ah kali ini yang kaget padahal mereka selama ini mencoba menutupi
“Harusnya kau jangan menganggap pekerjaan ini enteng. Jujur saja, kami ini orang yang sangat tajam dan selalu fokus. Dia tahu kalau wadah penggorengan ditempatkan di posisi berbeda dari yang seharusnya. Dia juga orangnya halus.” Ucap Soon Ae mengenal Tuan Jang
“Yang jelas, pemilik Hanyang menyelamatkan toko kami. Kalau bukan karenanya, maka kami mungkin tidak akan memulaikan bisnis ini. Jadi, lanjutkan saja yang kau lakukan. Kalau kau bisa mengatasinya... “ ucap Tuan Jang disela ole Kang Soo kalau akan melakukannya.
“Jadi, apa itu sudah cukup dengan tukang antar seperti dia? Bukankah seharusnya ada seseorang membantunya?” pikir Soon Ae. Semua mengarahkan pandangan pada Dan Ah.
“Oh tidak! Yang jelas, aku akan bekerja di kedua tempat itu.” Ucap Kang Soo. Dan Ah setuju kalau mungkin bisa membantunya. Kang Soo pikir Dan Ah tak perlu melakukanya.
“Kalau dia pergi mengantar makanan dari Hanyang, aku mungkin punya banyak pengantaran untuk Lively. Bekerja sendiri atau sama-sama itu sama saja.” Kata Dan Ah. Tuan Jang pikir Tidak perlu dijelaskan seperti itu.
“Yah... Bilang saja kau suka pada Kang Soo.” Kata Soon Ae. Dan Ah mengeluh keduanya malah berkomentar seperti itu. Tuan Jang seperti tak peduli mengajak mereka semua untuk mulai berkerja. Dan Ah mencoba menyangkal, Kang Soo terlihat gugup karena bisa mengetahui hati Dan Ah yang ditutupinya. 

Nenek Jung menerima telp, seperti memohon agar jangan menolak tawaranya dan akan bayar lebih dari itu. Nenek Jung menolaknya karena akan tutup. saja. Saat itu Dan Ah dan Kang Soo masuk ke dalam restoran. Nenek Jung menyuruh keduanya  kembali. Kang Soo mengaskan tidak akan kembali
“Bahkan Diantar jarak jauh pun aku bisa. Aku tidak tahan melihat Anda diusir begitu saja. Itu akan membuatku gila. Entah itu seseorang atau barang, aku merasa ingin menghancurkannya. Sejak saat itu, aku tidak berpikir aku bisa menjadi orang baik.” Ucap Kang Soo. Nenek Jang tak percaya melihat Kang Soo tak seperti biasanya.
“Aku sekarang sedang marah. Semua orang yang mempercayaiku dan mengikutiku dipecat, lalu Anda dicemooh di depan semua orang. Sekarang, bahkan Dan Ah akan mengalami kesulitan. Kalau aku tidak bisa melakukan ini, kurasa diriku akan kuhancurkan dulu.” Kata Kang Soo. Nenek Jung tak habis pikir dengan Kang Soo yang benar-benar keras kepala. 
Keduanya keluar dari restoran, Dan Ah mengeluh Kang Soo yang  mengancam dirinya. Kang Soo membenarkan. Dan Ah pikir Kang Soo memang gila. Kang Soo membenarkan dan seperti tak peduli meningglakan Dan Ah.
“Apa yang harus kulakukan padanya?” ucap Dan Ah kebinggungan melihat Kang Soo. 
Dan Ah baru saja sampai restoran, Ji Yoon datang dengan seragam taekwondo menyuruh agar mengikutinya dan memperlihtakan sabuk hitam yang dipakainya. Keduanya berada di atas bukit dengan tiga anak kecil yang siap menonton mereka duel. Ji Yoon pikir karena Dan Ah lebih tua maka akan bicara sopan padanya. Dan Ah pikir Ji Yoon teruskan saja karena pasti sudah dewasa betul.
“Ini akan sangat menyakitkan”kata Ji Yoon. Dan Ah dengan nada mengejek merasa kalau itu sangat menyeramkan dan meminta agar lebih Lembut sedikit.
“Apa Kau suka mengancam?” kata Ji Yoon. Dan Ah membenarkan. Ji Yoon memperingatkan Dan Ah akan menyesalinya. Dan Ah pikir Ji Yoon bisa saja lebih menyesalinya.
“Kapan kau akan memulainya? Sekarang ini aku sibuk.” Kata Dan Ah. Ji Yoon akhirnya memulai sekarang dengan memberikan tekniknya, dan sipa memberikan tendanganya, tapi Dan Ah menghindar dan membuat Ji Yoon terjatuh.
“Aku belum melakukan apa pun.” Ucap Dan Ah. Ji Yoon kembali memperlihatkan jurusnya, Dan Ah mengejek kalau itu pasti jurusan tari. Saat itu juga Ji Yoon menerima balasan dari Da Ah, hanya dengan menarik tanganya ke arah yang berbeda. Ji Yoon pun hanya bisa menjerit kesakitan. 


Ji Yoon seperti ketakutan memberikan minum pada Dan Ah yang sudah duduk ditaman. Dan Ah bertanya siapa nama dan umurnya, Ji Yoon pun memberitahu namanya dan umurnya 23 tahun. Dan Ah ingin tahu Ji Yoon iytu kerja di mana. Ji Yoon mengatakan kerja paruh waktu di kedai kopi.
“Jangan main-main denganku lagi.” Ucap Dan Ah. Ji Yoon mengaku tidak mau lagi. Dan Ah binggung apa maksudnya.
“Aku mencintai Ahjussi. Apa Kau juga mencintainya?” ucap Ji Yoon blak-blakan. Dan Ah mengatakan itu Bukan urusan Ji Yoon.
“Apa dia mencintaimu?” tanya Ji Yoon. Dan Ah mengaku Tidak tahu jadi menurutnya Ji Yoon bisa Tanya saja langsung padanya.
“Lalu bisakah aku mencintainya?” kata Ji Yoon. Dan Ah pun tak peduli. Ji Yoon terlihat bahagia dan mengucapkan Terima kasih.
Dan Ah binggung melihat Ji Yoon seperti bahagia. Ji Yoon yang polos binggung. Dan Ah pun menyuruh Ji Yoon pergi saja, karena tak tahan bicara dengannya. Ji Yoon tetap ingin tahu alasanya. Dan Ah pun menyuruh Kang Soo untuk pergi saja.
Saat itu Ji Yoon pergi dan langsung menangis, Dan Ah binggung tiba-tiba Ji Yoon langsung menangis. Ji Yoon mengaku karena sakit dibagian tanganya yang ditarik berpikir Dan Ah pasti tidak mengendalikan kekuatannya. Dan Ah mengaku sudah mengendalikannya. Ji Yoon pikir iytu Bohong, karena Tadi itu seperti baterai yang penuh, lalu memanggil Kang Soo kalau sakit sekali. 



Kang Soo datang ke rumah Tuan Baek dkk, dibuat binggung melihat semua temanya tidur karena mabuk dan hanya Min Chan sedang duduk sambil membaca buku. Kang Soo binggung melihat semuanya yang mabuk, Min Chan pikir itu Mungkin karena stress. Kang Soo pikir Tetap saja, mereka harusnya tidak seperti ini.
“Aku yakin mereka tidak akan melakukan ini. Mereka mungkin akan segera sadar. Tapi, begitu mereka sadar, kita harus berpisah.” Kata Min Chan. Kang Soo bertanya memangnya kenapa
“Begitu semuanya mendapat pekerjaan, maka sulit untuk hidup bersama seperti ini.” Jelas Min Chan.
“Hyung, besok kau akan melakukan tes wawancara?” kata Kang Soo. Min Chan membenarkan
“Setelah tes wawancaramu selesai, apa besok kalian bisa berkumupul?” kata Kang Soo. Min Chan bertanya untuk apa. Kang Soo mengatakan  Besok akan membicarakan dan berharap Semoga sukses dengan wawancaranya. 


Dan Ah membantu Kang Soo mengelap piring yang selesai dicuci, lalu Dan Ah bertanya Hari Minggu apa yang biasa dilakukan Kang Soo. Kang Soo menjawab kalau iniBelajar. Dan Ah meminta agar Kang Soo Jangan bercanda. Kang Soo mengaku kalau jawabanya serius. Dan Ah ingin tahu apa saja yang dipelajarinya. Kang Soo mengaku semuanya.
“Apa Sebelumnya kau pernah belajar?” tanya Dan Ah. Kang Soo membenarkan
“Teman-temanku terkadang mengalami kecelakaan. Aku banyak mempelajari aturan jalan dan polis asuransi. Aku hebat di bidang itu, Kenapa kau bertanya?” ucap Kang Soo
“Kalau kau punya waktu, maka kau harusnya belikan makanan pada si Ji Yoon itu.” Ucap Dan Ah. Kang Soo kaget bertanya apakah mereka bertemu. Dan Ah membenarkan dan Ji Yoon yang mengajaknya berkelahi.
“Jadi, apa kalian berkelahi?” ucap Kang Soo panik. Dan Ah mengejak dengan bertanya apakah Kang Soo pikir Ji Yoon bisa melawannya. Kang Soo makin panik ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi.
“Aku membiarkannya saja begitu... Dia itu memang lucu. Dia itu orang yang membutuhkan dampingan. Aku tahu kenapa kau membiarkannya bersembunyi di kamarmu., jadi Kau harus pergi menemuinya.” Kata Dan Ah. Kang Soo pikir Nanti saja, karena Sekarang ini  sedang sibuk. Dan Ah binggung. Kang Soo mengaku kalau harus belajar.


Kang Soo duduk di perpustakan membaca buku Tata Cara Memulai Bisnis Kecil-Kecilan. Dan Ah seperti tak percaya Kang Soo belajar membaca buku disampingnya, lalu mengirim tulisan dari bukunya “Oppa, apa kau sedang belajar bahasa Korea?” Kang Soo hanya diam dan fokus membaca
“Maksudku, apa kau sedang belajar menghitung jumlah huruf?” Kang Soo tetap diam dan Dan Ah kembali mengirimkan pesan
“Ah, kau pasti sedang melakukan sulap mata. “ tulis Dan Ah mengejek.
Kang Soo dengan suaranya memperingatakn Dan Ah agar  Jangan mengganggunya. Dan Ah panik karena semua orang menatapnya. Kang Soo pun tetap tenang membaca bukunya, Dan Ah seperti tak percaya kalau Kang Soo memang benar-benar belajar. 

Mi Chan menunggu seseorang didepan gedung, lalu menyapanya. Si Paman tak tahu siapa yang menyapanya. Mi Chan memberitahu kalau ia  salah satu orang yang akan diwawancarai pagi ini. Mi Chan pun mengangguk mengerti, dan berharap bisa mendengar kabar baik.
“Pak... Sebenarnya, aku lulus babak final, tapi Aku tidak pernah melanjutkannya sejak saat itu, Jadi aku boleh berikan saran?” ucap Mi Can dengan memohon maaf lebih dulu.
“Kalau kau berhasil mencapai babak final, berarti kau punya kualifikasi yang bagus. Itu hanya nasib buruk yang kau terima.” Kata Si paman
“Tolong jangan seperti itu dan katakan saja alasannya. Anggap saja aku sebagai junior Anda. Aku merasa... sangat putus asa.” Kata Mi Chan. Si paman mengaku tidak tahu. Min Chan memohon.
Mi Chan sudah duduk diwarung tenda dengan meminum soju, wajahnya terlihat sedih dengan mengingat perkataan si paman yang mewawancarainya
“Kau terlihat sangat polos dan murni.  Kelihatannya kau tidak menyesuaikan dirimu ataupun siap bekerja dengan baik Jadi Sudah jelas bukan, kau berasal dari keluarga miskin dan menghadapi kesulitan untuk belajar.  Berarti kau hanya bisa bekerja dengan cara yang sangat pasif dan Karena dipecat adalah masalah besar bagimu.  Dan Itu hanya opiniku semata. Jangan dibuat serius.”


Mi Chan datang ke tempat karaoke, Si bibi bertanya apakah Sendirian saja dan Tidak mau menyewa penyanyi wanita mereka. Mi Chan menolaknya, Si bibi merayu kalau Sekarang sudah waktunya, jadi sangat susah kalau tidak menyewanya. Mi Chan tetap menolak. Si bibi mengatakan akan memilih wanita cantik dan masuk saja keruangan.
Akhirnya Mi Chan duduk sambil mencari lagu, saat itu seseorang masuk. Mi Chan dibuat kaget karena yang masuk adalah Yeon Ji. Yeon Ji mencoba melayani Mi Chan seperti pelangganya, Mi Chan yang kaku berusaha menghindar. Keduanya pun menyanyi dengan Mi Chan terlihat sangat tegang berada bersama Yeon Ji. 

Dan Ah sudah berdiri dan Kang Soo masih tetap membaca buku, beberaapa kali Dan Ah menawakran kopi, makan atau  ingin ke kamar kecil, karena Kang Soo tak beranjak dari tempat duduknya.
“Lama-lama kau akan jadi pengelola perpustakaan.” Keluh Dan Ah kesal dalam hati, lalu melihat menutup buku Kang Soo.
“Sekarang sudah tutup...” ucap Dan Ah. Kang Soo tersadar lalu melihat semua orang dibelakangnya sudah pulang dan juga gelap.
“Oppa, kau yang terbaik. Aku tidak menyangka. Bisa datang ke perpustakaan bersamamu. Tapi, kali ini apa yang kau rencanakan?” tanya Dan Ah penasaran
“Aku hanya ingin mencoba sesuatu, yaitu Sesuatu untuk membantu Hanyang dan orang-orang yang dipecat juga.” Kata Kang Soo. Dan Ah bertanya apa itu maksudnya.
“Bisnis.” Kata Kang  Soo. Dan Ah tak percaya apakah Hanya dengan membaca beberapa buku.
“Bukan, aku sudah lama mempersiapkannya. Jika hari itu tiba ketika aku tidak meninggalkan tempat itu bahkan setelah dua bulan, maka aku sedang berpikir untuk memulainya saat itu juga.” Jelas Kang Soo.
Dan Ah binggung apa sebenarnya yang akan dilakukan Kang Soo. Kang Soo memperlihatkan sebuah buku dari tasnya. Dan Ah membaca judulnya “Strongest Deliveryman” dengan tulisan Kang Soo didalamnya.  Kang Soo mengatakan kalau itu Nama perusahaan, yaitu Sebuah bisnis di mana itu hanya mengkhususkan diri untuk jasa kurir. Dan Ah bertanya Siapa yang akan melakukannya. 


Tuan Baek pikir mereka harus mencobanya. Byung Soo pikir kalau Tuan Baek ingin melakukan ini maka ia juga akan melakukannya. Ho Yong merasa kalau  itu pasti seru. Young Taek pikir Mungkin itu akan berhasil yang membuatnya jadi senang.
“Lalu Bagaimana rencana kalian?” tanya Tuan Baek. Mi Chan pun setuju.

Dan Ah melihat keputusan Kang Soo itu sudah gila. Kang Soo tersenyum dan esoknya, berjalan dengan jas dan potongan rambut yang berbeda. Tuan Baek dan anak buahnya juga ikut berjalan dengan setelan jas yang rapih. Layaknya model berjalan di Catwalk, mereka memakai kacamata dan siap melakukan bisnis yang baru.
Bersambung ke Episode 10

 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar:

  1. Waaaa..... Makin penasaran, babak baru buat para jasa antar. Semangat nulis kak.... Ditunggu lanjutannya ^_^

    BalasHapus