PS
: All images credit and content copyright : KBS
Ji Yoon
datang ke restoran tempat Kang Soo berkerja, merasa tak enak hati karena semua
sedang makan. Kang Soo gugup karena Ji Yoon mengunakan dress yang diberikan Dan
Ah padanya. Tuan Jung mengaku Sudah selesai dan menyuruh duduk, lalu meminta
Dan Ah agar melayani. Jin Yoon dengan sengaja memutar badanya memperlihatkan
dress yang digunkan.
“Ah, debu
mulai ada di mana-mana. Mau pesan apa?” kata Dan Ah membawakan minum dan juga
sumpit. Ji Yoon memesan Satu mangkuk
jjajangmyeon. Tuan Jang pun akan membuatnya.
“Bajumu
cocok sekali, Anda beli di mana?” kata Dan Ah melihat pakaian yang dikenalinya.
“Ini
hadiah, dari orang yang sangat baik.” Ucap Ji Yoon dengan bahagia. Dan Ah
merasa kalau gaun itu jadi populer.
Kang Soo
yang panik dengan cepat memakan jajamyunya. Dan Ah mengomel kalau tak ada
yang mau ambil makanannya jadi Pelan-pelan
makannya, lalu memperingatkaan Jangan merengek kalau nanti sakit perut. Kang
Soo mengaku kalau hanya kelaparan saja.
“Apa Kau
melahap semua pangsit goreng dan masih membuatmu lapar?” sindir Dan Ah. Ji Yoon
mendengarnya langsung menyindir Dan Ah yang bicaranya kasar. Dan Ah melirik
sinis. Kang Soo makin panik
“Sepertinya
kau rekan kerjanya dia, jadi keras seperti tadi. Pasti kau tidak diajarkan sopan
santun sama orang tuamu.” Ejek Ji Yoon. Kang Soo memberi kode agar tak mengajak
Dan Ah bertengkar. Dan Ah tak terima
mendengarnya.
“Kalau
orang tua tidak berhasil mendidik anaknya dengan baik itu artinya anak itu akan
berubah jadi orang yang amat kejam.” Ucap Ji Yoon. Dan Ah pun bertanya apa
maksudnya.
“Kurasa
kau harus dibawa ke dokter kejiwaan dulu, supaya teratur.” Kata Ji Yoon.
Dan Ah
ingin mendekat, Kang Soo menahanya tapi malah membuat tanganya terpelintir. Ji
Yoon makin marah merasa kasihan pada Kang Soo
memikirkan cara mengobatinya. Dan Ah meminta Ji Yoon mengatakan secara
mendalam.
“Dan
Ah... sebaiknya jangan kasar pada pelanggan. Kenapa Anda tidak pergi sekarang? Kapan-kapan
ke sini lagi.” Ucap Soon Ae. Kang Soo pun menarik Ji Yoon untuk keluar segera.
Ji Yoon tetap mengajak Dan Ah untuk berkelahi.
Dan Ah
ingin mengejarnya, saat itu Tuan Jang menahan agar tak melakuanya. Soon Ae
membenarkan seharusnya tidak memukuli pelanggan, jadi Tunggu saja sampai
melihatnya di jalan. Tuan Jang makin panik takut kalau Dan Ah malah berkelahi
diluar.
Kang Soo
mendorong Ji Yoon sambil mengeluh dengan sikapnya padahal sudah menyuruhnya pergi.
Ji Yoon menahan sebentar, dengan mengusap wajahnya karena air matanya menetes.
Kang Soo binggung Ji Yoon malah menangis? Ji Yoon mengaku Karena diperlakukan
oleh orang semacam itu.
“Kau
bilang dia Orang semacam itu?.. Hei... Dia itu lebih tua darimu.” Ucap Kang Soo
membela
“Apa Sekarang
ini kau membelanya?” keluh Ji Yoon marah. Kang Soo tak ingin membahasnya menyuruh Ji Yoon pergi saja.
“Dia itu
menakutkan.” Kata Kang Soo. Ji Yoon menegaskan Itu sama sekali tidak membuatnya
takut.
“Aku ini
sabuk tingkat pertama di Taekwondo.” Tegas Ji Yoon. Kang soo mengaku saja kalau
Ji Yoon juga menakutkan agar tak banyak bicara.
“Kalau
begitu tahanlah dirimu dan pergilah.” Kata Kang Soo. Ji Yoon merasa Kang Soo
bertingkah aneh. Kang Soo menyuruh Ji Yoon agar tidak bertingkah aneh jadi
Pergi saja. Ji Yoon mengaku jadi aneh. Kang Soo menegaskan tidak ada dan
menyuruh pergi saja lalu kembali masuk.
“Ada yang
aneh... pasti ada sesuatu di situ. Aku jadi kepikiran...” Kata Ji Yoon merasa
yakin.
Dan Ah
mencuci piring bersama Kang Soo merasa Semakin memikirkannya, kalau Ji Yoon
benar-benar aneh. Kang Soo pikir Ji Yoon memang seperti itu jadi lupakan saja.
Dan Ah yakin kalau sesuatu tentang itu sedang mengganggunya adi berpikiran aneh
tentang itu.
“Oppa....
Gaun yang kubeli itu masih kau simpan, kan?” ucap Dan Ah yang terlihat sudah
mulai marah. Kang Soo mulai panik.
Keduanya
akhirnya sudah ada didalam kamar, Dan Ah
terlihat marah dengan yang dikatakan Kang Soo. Kang Soo mengaku memberikannya
pada seseorang. Dan Ah ingin tahu siapa orangnya. Kang Soo mengaku hanya
seseorang yang dikenal.
“Seseorang
yang kau kenal itu siapa?” ucap Dan Ah. Kang Soo binggung akhirnya Dan Ah
mendorong sampai membuat terdesak di dinding.
“Tatap
mataku dan katakan. Siapa wanita itu? Siapa wanita yang dari kamarmu itu dan
memakai gaun itu?” kata Dan Ah mendesak. Kang Soo terlihat binggung
menjelaskanya. Dan Ah menyuruh agar cepat melakukanya.
“Baiklah,
akan kukasih tahu. Sebenarnya... wanita itu adalah anak pelarian yang tinggal
di sini. Aku hanya menemuinya dan dia selalu mengikutiku Lalu dia akhirnya
mengambil gaun itu. Dia salah mengira itu hadiah untuknya. Itulah yang
sebenarnya dan Hanya itu saja. Dia itu masih muda, jadi Itu sebabnya dia
begitu.” Kata Jin Kyu menahan Dan Ah tak pergi. Dan An langsung memelintir dan
mendorongnya sampai jatuh.
“Dan itu
sebabnya kau harus mengurusi urusanmu sendiri. “ ucap Dan Ah terlihat kesal memilih untuk keluar dari kamar.
Kang Soo
menahan tangis, lalu melihat pesan Hanyang Seolleongtang kalau ada pesanan yang
harus diantar.
Ji Yoon
datang ke tempat Ji Kyu, Ji Kyu mengaku kalau sibuk. Ada urusan yang harus
dikerjakan jadi katakan saja semuanya. Ji Yoon ingin tahu Siapa wanita itu,
karena dulu kerja di Restoran Lively), jadi pasti tahu, dan ingin tahu hubungan
dengan Kang Soo menurutnya Pasti ada
sesuatu,.
“Aku
sudah menduganya. Ahjussi pasti membiarkannya diperlakukan seperti itu.” Kata
Ji Yoon yakin
“Aku
tidak tahu, Tanya saja padanya.” Kata Jin Kyu malas. Ji Yoon mengaku tidak
berani bertanya padanya.
“Harusnya
kau bisa bertanya padanya. Itu saja solusinya.” Keluh Jin Kyu. Ji Yoon yakin
Pasti ada sesuatu di sana.
“Kalau
kubilang tidak, apa kau merasa lega dan percaya padaku?” kata Jin Kyu. Ji Yoon
mengaku Tidak akan mempercayai. Jin Kyu pun ingin tahu apa yang dinginkan Ji
Yoon.
“Kalau kuberitahu
ada sesuatu di sana, apa kau akan mengakhiri semuanya dengan caramu?” tanya Jin
Kyu.
Ji Yoon
mengaku Tidak bisa. Jin Kyu membenarkan dan bertanya apa yang harus dilakukannya dan mengejek
bertanya berapa IQ Ji Yoon. Ji Yoon bisa mengerti akan mengurusnya, menurutnya Ji Kyu sama sekali
tidak berguna jadi Cari saja uang. Jin Kyu mengumpat kesal pada Ji Yoon yang
pergi padahal mencoba untuk fokus.
Kang Soo
pergi mengantar makanan di sebuah gedung, terlihat seorang pria yang sedang
tertidur diruanganya. Lalu menepuk pundak si bapak untuk memberitahu Pengantran
seolleongtang sudah sampai. Si pria langsung terbangun seperti kaget dan
langsung berdiri tegap seperti bertemu sang manajer. Kang Soo meminta maaf
memberitahu kalau makanan sudah datang.
Si pria
pun meminta agar menaruh diatas meja saja,
Kang Soo melihat pria itu pasti kerja lembur Si pria mengaku kalau hanya
mau saja karena Setiap kali pulang, jumlahnya mungkin tidak bertambah lalu
memberikan uang 5.500 won. Kang Soo pun
mengucapkan terimakasih.
Kang Soo
kembali melihat si pria yang tertidur dimeja tanpa memakan Supnya, lalu
membangunkanya. Si Pria langsung berdiri memanggil Direktur lalu melihat Kang
Soo yang belum pergi. Kang Soo mengatakan kalau ingin mengambil mangkuknya.
“Oh, Anda
kembali untuk mengambil mangkuk kosong. Tunggu Sebentar. Aku akan makan dengan
cepat.” Kata si pria
“Tuan..
makanlah yang hangat. Aku belum yakin, jadi aku membawa yang baru.” Kata Kang
Soo membawakan mangkuk baru. Si pria merasa Kang Soo harusnya tidak repot-repot
membawanya.
“Mangkuknya
titip saja pada pak sekuriti. Besok aku akan mengambilnya. Selamat menikmati.”
Kata Kang Soo. Si pria melihat Kang Soo merasa se harusnya tidak melakukan ini.
Kang Soo
selesai mengantar merasa capek sekali. Sung Jae menelp bertanya sekarang di
wilayah mana. Kang Soo mengaku tidak bisa pergi. Sun Jae menanyakan alasanya.
Kang Soo menceritakan Motornya sedang rusak. Sung Jae pikir Kang Soo bisa
memperbaikinya.
“Rusaknya
amat parah.” Kata Kang Soo. Sung Jae bertanya apakah Kang Soo kecelakaan. Kang
Soo pikir seperti itu. Sung Jae tak mengerti maksudnya. Kang Soo pun memilih
untuk tak membahas dan nutup ponselnya.
“Jika
restoran berada dalam masalah, dia harus membantu mereka. Jika ada orang jahat,
dia harus menangkapnya. Jika ada anak pelarian, dia harus menjaganya. Dia
selalu saja ikut campur urusan orang lain. Kurasa aku bisa gila.” Cerita Dan
Ah.
“Maksudmu,
kau tergila-gila menyukainya? Maaf, tapi memang begitu kedengarannya.” Kata
Yeon Ji.
Dan Ah
kesal melihat sikap Yeon Ji padanya. Yeon Ji pikir ini semua salah Dan Ah
karena Wanita itu harus tahu bagaimana cara menyembunyikan sesuatu dengen
mengejeknya seperti ubur-ubur dan bisa melihat semuanya. Dan Ah mengumpat
kesal. Yeon Ji makin menjadi-jadi dengan mengejek Dan Ah berubah jadi cumi-cumi lalu mereka
saling kejar-kejaran.
Dan Ah
melihat motor Kang Soo yang sudah terparkir lalu bertanya melihat masih ada bekasnya dan bagaimana Kang
Soo yang jatuh bahkan harus memperbaiki semuanya. Saat masuk ke restoran Kang
Soo, Tuan Baek dan anak buahnya seperti sidang.
“Kami sudah
membayar upah untuk mereka. Tapi, mereka jadi tukang antar untuk Hanyang. Apa
ini masuk akal? Walau mereka ingin membantu Anda, Anda harusnya menolaknya
saja, karena Anda juga pemilik restoran.” Ucap salah satu pemilik terlihat
sangat marah pada nenek Jung.
“Maaf.
Aku tidak berpikir baik-baik. Aku tahu itu salah. Entah bagaimana, aku ingin
bertahan. Aku memang salah. Mereka tidak berbuat salah. Ini semua salahku, jadi
tolong tidak perlu memperpanjang masalah ini. Aku mohon.” Kata Nenek Jung
“Tidak
usah. Aku tidak mau memperkerjakan anak-anak ini lagi. Jadi Anda bisa bawa saja
mereka dan mempekerjakan mereka. Kalian semua dipecat.” Kata salah satu pemilik
restoran marah
“Aku yang
memulainya. Semua ini adalah gagasanku.” Kata Kang Soo mencoba menenangkan.
Si
pemilik restoran merasa tak ada yang bisa dilakukan Kang Soo jadi menurutnya
lebih baik pergi saja. Tuan Baek dkk pun pamit pergi juga dan meminta maaf. Nenek
Jung terlihat kebinggungan. Dan Ah melihat Kang Soo seperti tahu temanya itu
pasti tak akan diam saja.
Byung Soo
menahan Tuan Baek binggung karena mereka bisa tertangkap, Tuan Baek pikir Semua
ini salahnya Karena sudah bekerja selama sepuluh tahun, pasti banyak orang yang
mengenal wajahna, tapi menurutnya bisa
mengantarkan seolleongtang dulu lalu selanjutnya mengantarkan jjajangmyeon,
lalu akhirnya Mereka akhirnya buka suara.
“Hyung,
itu bukan salahmu. Walau kau tidak tertangkap basah, pasti kita juga akan
demikian. SeJujur saja, bagaimana kita bisa ketahuan mengantarkan dua tempat
dalam satu area?” ucap Min Chan menenangkan.
“Yang
jelas, sepertinya Hanyang akan tutup.” Kata Tuan Baek sedih.
“Hyung,
Hanyang bukan jadi masalah sekarang.Kita semua ini sudah menganggur.” Kata Byun
Soo
“Jangan
khawatir. Ada banyak restoran Cina sekitar sini. Itu semua ada di wilayah yang
berbeda.” Kata Tuan Baek
“Lalu, apa
kita semua akan berpisah?”kata Young Taek. Ho Young dkk seperti tak ingin
berpisah. Tuan Baek pikir Itu masalahnya.
Kang Soo
duduk bersama dengan Tuan Jang, Soon Ae dan juga Dan Ah. Tuan Jang menyuruh
Kang Soo melanjutkan saja yang sudah dilakukanya. Kang Soo kaget Tuan Jang bisa
mengetahuinya. Tuan Jang mengaku kalau sudah tahu bahkan tentang bisnis iseng
di hari Minggu. Dan Ah kali ini yang kaget padahal mereka selama ini mencoba
menutupi
“Harusnya
kau jangan menganggap pekerjaan ini enteng. Jujur saja, kami ini orang yang
sangat tajam dan selalu fokus. Dia tahu kalau wadah penggorengan ditempatkan di
posisi berbeda dari yang seharusnya. Dia juga orangnya halus.” Ucap Soon Ae
mengenal Tuan Jang
“Yang
jelas, pemilik Hanyang menyelamatkan toko kami. Kalau bukan karenanya, maka kami
mungkin tidak akan memulaikan bisnis ini. Jadi, lanjutkan saja yang kau
lakukan. Kalau kau bisa mengatasinya... “ ucap Tuan Jang disela ole Kang Soo
kalau akan melakukannya.
“Jadi,
apa itu sudah cukup dengan tukang antar seperti dia? Bukankah seharusnya ada seseorang
membantunya?” pikir Soon Ae. Semua mengarahkan pandangan pada Dan Ah.
“Oh
tidak! Yang jelas, aku akan bekerja di kedua tempat itu.” Ucap Kang Soo. Dan Ah
setuju kalau mungkin bisa membantunya. Kang Soo pikir Dan Ah tak perlu
melakukanya.
“Kalau
dia pergi mengantar makanan dari Hanyang, aku mungkin punya banyak pengantaran
untuk Lively. Bekerja sendiri atau sama-sama itu sama saja.” Kata Dan Ah. Tuan
Jang pikir Tidak perlu dijelaskan seperti itu.
“Yah... Bilang
saja kau suka pada Kang Soo.” Kata Soon Ae. Dan Ah mengeluh keduanya malah
berkomentar seperti itu. Tuan Jang seperti tak peduli mengajak mereka semua
untuk mulai berkerja. Dan Ah mencoba menyangkal, Kang Soo terlihat gugup karena
bisa mengetahui hati Dan Ah yang ditutupinya.
Nenek
Jung menerima telp, seperti memohon agar jangan menolak tawaranya dan akan
bayar lebih dari itu. Nenek Jung menolaknya karena akan tutup. saja. Saat itu
Dan Ah dan Kang Soo masuk ke dalam restoran. Nenek Jung menyuruh keduanya kembali. Kang Soo mengaskan tidak akan
kembali
“Bahkan Diantar
jarak jauh pun aku bisa. Aku tidak tahan melihat Anda diusir begitu saja. Itu
akan membuatku gila. Entah itu seseorang atau barang, aku merasa ingin
menghancurkannya. Sejak saat itu, aku tidak berpikir aku bisa menjadi orang baik.”
Ucap Kang Soo. Nenek Jang tak percaya melihat Kang Soo tak seperti biasanya.
“Aku
sekarang sedang marah. Semua orang yang mempercayaiku dan mengikutiku dipecat,
lalu Anda dicemooh di depan semua orang. Sekarang, bahkan Dan Ah akan mengalami
kesulitan. Kalau aku tidak bisa melakukan ini, kurasa diriku akan kuhancurkan
dulu.” Kata Kang Soo. Nenek Jung tak habis pikir dengan Kang Soo yang
benar-benar keras kepala.
Keduanya
keluar dari restoran, Dan Ah mengeluh Kang Soo yang mengancam dirinya. Kang Soo membenarkan. Dan
Ah pikir Kang Soo memang gila. Kang Soo membenarkan dan seperti tak peduli
meningglakan Dan Ah.
“Apa yang
harus kulakukan padanya?” ucap Dan Ah kebinggungan melihat Kang Soo.
Dan Ah
baru saja sampai restoran, Ji Yoon datang dengan seragam taekwondo menyuruh
agar mengikutinya dan memperlihtakan sabuk hitam yang dipakainya. Keduanya
berada di atas bukit dengan tiga anak kecil yang siap menonton mereka duel. Ji
Yoon pikir karena Dan Ah lebih tua maka akan bicara sopan padanya. Dan Ah pikir
Ji Yoon teruskan saja karena pasti sudah dewasa betul.
“Ini akan
sangat menyakitkan”kata Ji Yoon. Dan Ah dengan nada mengejek merasa kalau itu
sangat menyeramkan dan meminta agar lebih Lembut sedikit.
“Apa Kau
suka mengancam?” kata Ji Yoon. Dan Ah membenarkan. Ji Yoon memperingatkan Dan
Ah akan menyesalinya. Dan Ah pikir Ji Yoon bisa saja lebih menyesalinya.
“Kapan
kau akan memulainya? Sekarang ini aku sibuk.” Kata Dan Ah. Ji Yoon akhirnya memulai
sekarang dengan memberikan tekniknya, dan sipa memberikan tendanganya, tapi Dan
Ah menghindar dan membuat Ji Yoon terjatuh.
“Aku
belum melakukan apa pun.” Ucap Dan Ah. Ji Yoon kembali memperlihatkan jurusnya,
Dan Ah mengejek kalau itu pasti jurusan tari. Saat itu juga Ji Yoon menerima balasan
dari Da Ah, hanya dengan menarik tanganya ke arah yang berbeda. Ji Yoon pun
hanya bisa menjerit kesakitan.
Ji Yoon
seperti ketakutan memberikan minum pada Dan Ah yang sudah duduk ditaman. Dan Ah
bertanya siapa nama dan umurnya, Ji Yoon pun memberitahu namanya dan umurnya 23
tahun. Dan Ah ingin tahu Ji Yoon iytu kerja di mana. Ji Yoon mengatakan kerja
paruh waktu di kedai kopi.
“Jangan
main-main denganku lagi.” Ucap Dan Ah. Ji Yoon mengaku tidak mau lagi. Dan Ah
binggung apa maksudnya.
“Aku
mencintai Ahjussi. Apa Kau juga mencintainya?” ucap Ji Yoon blak-blakan. Dan Ah
mengatakan itu Bukan urusan Ji Yoon.
“Apa dia
mencintaimu?” tanya Ji Yoon. Dan Ah mengaku Tidak tahu jadi menurutnya Ji Yoon
bisa Tanya saja langsung padanya.
“Lalu
bisakah aku mencintainya?” kata Ji Yoon. Dan Ah pun tak peduli. Ji Yoon terlihat
bahagia dan mengucapkan Terima kasih.
Dan Ah
binggung melihat Ji Yoon seperti bahagia. Ji Yoon yang polos binggung. Dan Ah pun
menyuruh Ji Yoon pergi saja, karena tak tahan bicara dengannya. Ji Yoon tetap
ingin tahu alasanya. Dan Ah pun menyuruh Kang Soo untuk pergi saja.
Saat itu
Ji Yoon pergi dan langsung menangis, Dan Ah binggung tiba-tiba Ji Yoon langsung
menangis. Ji Yoon mengaku karena sakit dibagian tanganya yang ditarik berpikir
Dan Ah pasti tidak mengendalikan kekuatannya. Dan Ah mengaku sudah mengendalikannya.
Ji Yoon pikir iytu Bohong, karena Tadi itu seperti baterai yang penuh, lalu
memanggil Kang Soo kalau sakit sekali.
Kang Soo
datang ke rumah Tuan Baek dkk, dibuat binggung melihat semua temanya tidur
karena mabuk dan hanya Min Chan sedang duduk sambil membaca buku. Kang Soo
binggung melihat semuanya yang mabuk, Min Chan pikir itu Mungkin karena stress.
Kang Soo pikir Tetap saja, mereka harusnya tidak seperti ini.
“Aku
yakin mereka tidak akan melakukan ini. Mereka mungkin akan segera sadar. Tapi,
begitu mereka sadar, kita harus berpisah.” Kata Min Chan. Kang Soo bertanya
memangnya kenapa
“Begitu
semuanya mendapat pekerjaan, maka sulit untuk hidup bersama seperti ini.” Jelas
Min Chan.
“Hyung,
besok kau akan melakukan tes wawancara?” kata Kang Soo. Min Chan membenarkan
“Setelah
tes wawancaramu selesai, apa besok kalian bisa berkumupul?” kata Kang Soo. Min
Chan bertanya untuk apa. Kang Soo mengatakan
Besok akan membicarakan dan berharap Semoga sukses dengan wawancaranya.
Dan Ah
membantu Kang Soo mengelap piring yang selesai dicuci, lalu Dan Ah bertanya
Hari Minggu apa yang biasa dilakukan Kang Soo. Kang Soo menjawab kalau
iniBelajar. Dan Ah meminta agar Kang Soo Jangan bercanda. Kang Soo mengaku
kalau jawabanya serius. Dan Ah ingin tahu apa saja yang dipelajarinya. Kang Soo
mengaku semuanya.
“Apa Sebelumnya
kau pernah belajar?” tanya Dan Ah. Kang Soo membenarkan
“Teman-temanku
terkadang mengalami kecelakaan. Aku banyak mempelajari aturan jalan dan polis
asuransi. Aku hebat di bidang itu, Kenapa kau bertanya?” ucap Kang Soo
“Kalau
kau punya waktu, maka kau harusnya belikan makanan pada si Ji Yoon itu.” Ucap Dan
Ah. Kang Soo kaget bertanya apakah mereka bertemu. Dan Ah membenarkan dan Ji
Yoon yang mengajaknya berkelahi.
“Jadi, apa
kalian berkelahi?” ucap Kang Soo panik. Dan Ah mengejak dengan bertanya apakah
Kang Soo pikir Ji Yoon bisa melawannya. Kang Soo makin panik ingin tahu apa
sebenarnya yang terjadi.
“Aku
membiarkannya saja begitu... Dia itu memang lucu. Dia itu orang yang
membutuhkan dampingan. Aku tahu kenapa kau membiarkannya bersembunyi di
kamarmu., jadi Kau harus pergi menemuinya.” Kata Dan Ah. Kang Soo pikir Nanti
saja, karena Sekarang ini sedang sibuk.
Dan Ah binggung. Kang Soo mengaku kalau harus belajar.
Kang Soo
duduk di perpustakan membaca buku Tata Cara Memulai Bisnis Kecil-Kecilan. Dan
Ah seperti tak percaya Kang Soo belajar membaca buku disampingnya, lalu
mengirim tulisan dari bukunya “Oppa, apa kau sedang belajar bahasa Korea?” Kang
Soo hanya diam dan fokus membaca
“Maksudku,
apa kau sedang belajar menghitung jumlah huruf?” Kang Soo tetap diam dan Dan Ah
kembali mengirimkan pesan
“Ah, kau
pasti sedang melakukan sulap mata. “ tulis Dan Ah mengejek.
Kang Soo
dengan suaranya memperingatakn Dan Ah agar
Jangan mengganggunya. Dan Ah panik karena semua orang menatapnya. Kang Soo
pun tetap tenang membaca bukunya, Dan Ah seperti tak percaya kalau Kang Soo
memang benar-benar belajar.
Mi Chan
menunggu seseorang didepan gedung, lalu menyapanya. Si Paman tak tahu siapa
yang menyapanya. Mi Chan memberitahu kalau ia
salah satu orang yang akan diwawancarai pagi ini. Mi Chan pun mengangguk
mengerti, dan berharap bisa mendengar kabar baik.
“Pak... Sebenarnya,
aku lulus babak final, tapi Aku tidak pernah melanjutkannya sejak saat itu,
Jadi aku boleh berikan saran?” ucap Mi Can dengan memohon maaf lebih dulu.
“Kalau
kau berhasil mencapai babak final, berarti kau punya kualifikasi yang bagus. Itu
hanya nasib buruk yang kau terima.” Kata Si paman
“Tolong
jangan seperti itu dan katakan saja alasannya. Anggap saja aku sebagai junior
Anda. Aku merasa... sangat putus asa.” Kata Mi Chan. Si paman mengaku tidak
tahu. Min Chan memohon.
Mi Chan
sudah duduk diwarung tenda dengan meminum soju, wajahnya terlihat sedih dengan
mengingat perkataan si paman yang mewawancarainya
“Kau terlihat sangat polos dan
murni. Kelihatannya kau tidak
menyesuaikan dirimu ataupun siap bekerja dengan baik Jadi Sudah jelas bukan, kau
berasal dari keluarga miskin dan menghadapi kesulitan untuk belajar. Berarti kau hanya bisa bekerja dengan cara
yang sangat pasif dan Karena dipecat adalah masalah besar bagimu. Dan Itu hanya opiniku semata. Jangan dibuat
serius.”
Mi Chan
datang ke tempat karaoke, Si bibi bertanya apakah Sendirian saja dan Tidak mau
menyewa penyanyi wanita mereka. Mi Chan menolaknya, Si bibi merayu kalau
Sekarang sudah waktunya, jadi sangat susah kalau tidak menyewanya. Mi Chan
tetap menolak. Si bibi mengatakan akan memilih wanita cantik dan masuk saja
keruangan.
Akhirnya
Mi Chan duduk sambil mencari lagu, saat itu seseorang masuk. Mi Chan dibuat
kaget karena yang masuk adalah Yeon Ji. Yeon Ji mencoba melayani Mi Chan
seperti pelangganya, Mi Chan yang kaku berusaha menghindar. Keduanya pun
menyanyi dengan Mi Chan terlihat sangat tegang berada bersama Yeon Ji.
Dan Ah
sudah berdiri dan Kang Soo masih tetap membaca buku, beberaapa kali Dan Ah
menawakran kopi, makan atau ingin ke
kamar kecil, karena Kang Soo tak beranjak dari tempat duduknya.
“Lama-lama
kau akan jadi pengelola perpustakaan.” Keluh Dan Ah kesal dalam hati, lalu
melihat menutup buku Kang Soo.
“Sekarang
sudah tutup...” ucap Dan Ah. Kang Soo tersadar lalu melihat semua orang
dibelakangnya sudah pulang dan juga gelap.
“Oppa,
kau yang terbaik. Aku tidak menyangka. Bisa datang ke perpustakaan bersamamu. Tapi,
kali ini apa yang kau rencanakan?” tanya Dan Ah penasaran
“Aku
hanya ingin mencoba sesuatu, yaitu Sesuatu untuk membantu Hanyang dan
orang-orang yang dipecat juga.” Kata Kang Soo. Dan Ah bertanya apa itu
maksudnya.
“Bisnis.”
Kata Kang Soo. Dan Ah tak percaya apakah
Hanya dengan membaca beberapa buku.
“Bukan, aku
sudah lama mempersiapkannya. Jika hari itu tiba ketika aku tidak meninggalkan
tempat itu bahkan setelah dua bulan, maka aku sedang berpikir untuk memulainya
saat itu juga.” Jelas Kang Soo.
Dan Ah
binggung apa sebenarnya yang akan dilakukan Kang Soo. Kang Soo memperlihatkan sebuah
buku dari tasnya. Dan Ah membaca judulnya “Strongest Deliveryman” dengan
tulisan Kang Soo didalamnya. Kang Soo
mengatakan kalau itu Nama perusahaan, yaitu Sebuah bisnis di mana itu hanya mengkhususkan
diri untuk jasa kurir. Dan Ah bertanya Siapa yang akan melakukannya.
Tuan Baek
pikir mereka harus mencobanya. Byung Soo pikir kalau Tuan Baek ingin melakukan
ini maka ia juga akan melakukannya. Ho Yong merasa kalau itu pasti seru. Young Taek pikir Mungkin itu
akan berhasil yang membuatnya jadi senang.
“Lalu Bagaimana
rencana kalian?” tanya Tuan Baek. Mi Chan pun setuju.
Dan Ah
melihat keputusan Kang Soo itu sudah gila. Kang Soo tersenyum dan esoknya,
berjalan dengan jas dan potongan rambut yang berbeda. Tuan Baek dan anak
buahnya juga ikut berjalan dengan setelan jas yang rapih. Layaknya model
berjalan di Catwalk, mereka memakai kacamata dan siap melakukan bisnis yang
baru.
Bersambung ke Episode 10
Waaaa..... Makin penasaran, babak baru buat para jasa antar. Semangat nulis kak.... Ditunggu lanjutannya ^_^
BalasHapus