Nyonya
Jung bertanya Apa persiapan untuk upacara penyerahan sudah semua. Sekertarisnya
mengangguk lalu memberitahu kalauT Kepala Manajer Oh Jin Kyu belum datang.
Nyonya Jung binggung karena akan dimulai dalam lima menit. Sekertarisnya membenarkan.
Jin Kyu
berjalan di jembatan, Nyonya Jung menelp langsung marah bertanya apa yang
dilaukan Jin Kyu sekarang. Jin Kyu meminta maaf saat mengangkat telpnya dan
mengatakan sudah berhenti. Nyonya Jung
kage. Jin Kyu pun mengucapkan Terima kasih untuk semuanya.
“Haruskah
kau mengecewakanku seperti ini?” ucap Nyonya Jung
“Maafkan
aku... Tapi Anda juga telah mengecewakanku. Bahkan Presdir Jung nampaknya sudah
membuat kesalahan.” Ucap Jin Kyu. Nyonya Jung berteriak memanggil nama Oh Jin
Kyu.
“Aku bukan
Oh Jin Kyu. Anak kedua Ohsung Group sudah mati dua bulan yang lalu. Sepertinya
Anda sama sekali tidak tahu.” Kata Jin Kyu seperti tak ingin dikaitkan lagi
dengan ayahnya.
“Ayo kita
bertemu. Ayo bertemu dan kita bicara empat mata.” Kata Nyonya Jung. Jin Kyu
menolaknya.
“Kenapa
Anda malah repot-repot menemui seorang hantu? Berikan posisi direktur kepada
seseorang yang masih hidup. Aku tutup teleponnya.” Kata Jin Kyu lalu menutup
telp dan membuang ponselnya ke sungai.
Dan Ah
mengeluarka banyak kotak susu diatas meja, Kang Soo binggung ada apa dengan Dan
Ah. Dan Ah pikir Kang Soo harus minum
susu sebelum mulai kerja. Kang Soo binggung kenapa banyak sekali beli. Dan Ah pikir kebanyakan orang tidak minum
susu putih polos jadi meminta agar Kang Soo memilihnya. Kang Soo pun memilih
satu susu
“Kau
minum itu rupanya.” Komentar Dan Ah melihat Kang Soo yang disukainya.
“Aku
tidak meminumnya kalau aku tidak memilikinya.” Kata Kang Soo. Dan Ah sedikit
tersenyum menanyakan keadaan Kang Soo.
“Apa kau
bisa mengumpulkan energimu?” ucap Dan Ah khawatir.
“Tentu
saja, aku akan minum ini dan menjadi kuat. Katanya nutrisi dari susu ini sebesar
10.000 persen.” Goda Kang Soo mengejek Dan Ah. Dan Ah kesal memperingatkan Kang
Soo Jangan menirunya.
“Ahh.
Maaf... Jadi ini bukan mimpi?” ucap Kang Soo kembali mengejek Dan Ah. Dan Ah
akhirnya mengejar Kang Soo untuk memberikan pukulan. Keduanya kejar-kejaran
dalam restoran. Kang Soo menahan Dan Ah agar tak mengejarnya.
“Kau ini
memang kekanakan dan Memalukan sekali.” Keluh Dan Ah. Saat itu Nuna Yoon
datang. Kang Soo terlihat senang melihat Nuna Yoon.
“Ada yang
ingin kubicarakan dengan Kang Soo.” Ucap Nuna Yoon sambil merangkul lengan Kang
Soo dan mengajak naik ke lantai atas.
“Sebentar,
aku harus selesaikan bersih-bersihku.” Ucap Kang Soo. Nuna Yoon melihat Dan Ah
yang sudah datang.
“Dia bisa
membersihkan semuanya... Dan Ah, mohon dibantu.” Kata Nuna Yoon. Dan Ah dengan
sopan menganguk dan Presdir Kang Soo untuk naik saja. Kang Soo merasa tak enak.
“Ada yang
mau kubicarakan. Tidak lama. Ayolah.” Rengkek Nuna Yoon, lalu mengambil satu
kotak susu diatas meja. Dan Ah pun membiarkan saja walaupun dari wajahnya
terlihat dongkol.
Soon Ae
dan Tuan Jang datang menanyakan keberadan Kang Soo. Dan Ah mengatakan Kang Soo ada di ruang rapat. Tuan Jang binggung sedang apa
Kang Soo pagi-pagi di Ruang rapat. Dan Ah mengatakan Kang Soo sedang membahas
sesuatu dengan Nuna Yoon.
“Ah, si
wanita licik itu? Dia itu sepertinya bisa menyihir seorang pria, kan?” ucap
Soon Ae. Dan Ah mengaku kurang tahu.
“Tidak,
aku tahu... Pria yang jatuh cinta pada cewek seperti itu memang teramat mudah.
Benarkan?” kata Soon Ae
“Entahlah...
Kurasa dia punya kepribadian yang bagus. Wajahnya juga cantik.” Ungkap Tuan
Jang.
Soon Ae
langsung melirik sinis, bertanya apalagi.
Tuan Jang binggung. Soon Ae meminta Teruskan saja, Apa yang bagus tentang wanita itu. Tuan Jang
memilih untuk pergi membuat mie dulu. Soon Ae berpesan agar berHati-hati karena
Pisau itu nanti akan memotongnya. Tuan Jang bergegas masuk dapur dengan wajah
ketakutan.
Ji Yoon
melihat ke dalam restoran Jin Kyu mencari sosok yang memberikan kartu, tapi
gerak-geriknya malah membuat pelangan terganggu. Manager melihat dari dalam pun
akhirnya menghampiri Ji Yoon yang akan pergi.
“Kau
sedang apa melihat-lihat saat pelanggan makan?” ucap manager
“Ah,
itu... aku sedang mencari kepala manajer.” Kata Ji Yoon
“Mulai
hari ini, aku yang jadi kepala manajernya.” Kata Manaegr
“Lalu Jin
Kyu bagaimana?” tanya Ji Yoon kaget. Manager hanya berkata kata Jin Kyu berhenti.
Ji Yoon
langsung menelp ibunya bertanya Apa yang terjadi dengan Jin Kyu. Ibunya
mengatakan kalau Jin Kyu sudah berhenti
dan pergi. Ji Yoon pank bertanya kemana Jin Kyu pergi. Nyonya Jung mengaku tak
tahu dan memperingatkan anak harus melupakannya juga.
“Jangan pacaran
dengan orang seperti itu, sudah Ibu tutup teleponnya.” Ucap Nyonya Jung. Ji
Yoon binggung ternyata Jin Kyu sudah tak berkerja lagi dengan ibunya.
“Gedung
Jungga yang baru akan beroperasi tanpa seorang direktur. Biar aku saja yang
urus. Minggu depan, siapkan semua menu pada waktu yang sama.” Ucap Nyonya Jung
pada sekertarinya. Sekertarisnya mengangguk mengerti walaupun terlihat sedikit
tak nyaman.
Sementara
Jin Kyu duduk dibaah jembatan depan sungai merasa tak tahu lagi harus ke mana dengan mengumpat
dirinya yang bodoh bahkan sangat bodoh.
Seorang
pria membagikan brosur pada paman dan bibi pemilik restoran, memperkenalkan
diri Kepala Bagian Na Han Tae yang Mengkhususkan diri pada pemilik bisnis dan pinjaman usaha kecil.
“Jadi Di
mana Anda harus dapatkan pinjaman? Yaitu Na Han Tae. (Pada saya)” ucap Tuan Na
“Orang di
sekitar sini sudah mengurus usaha kecilnya dengan bank berbeda.”kata Paman
“Anda
harus melihat dari bunganya dan bunga karena keterlambatan pembayaran. Jadi Di
mana Anda harus dapatkan pinjaman? Na Han Tae.” Ucap Tuan Na bangga kalau
mereka akan meminjam padanya.
Si bibi
berpikir Tuan Na bicara informal. Tuan Na meminta maaf maksudnya itu adalah
meminjam uang padanya.
“Pokoknya,
tolong hubungi saya kalau Anda membutuhkan pinjaman. Dan juga, jika Anda pernah
menggunakan uang dari orang-orang yang menakutkan... Aigoo! Anda akan berada dalam
masalah besar.” Kata Tuan Na. Sementara Tuan Kim dan anak buahnya sudah melihat
dari kejauhan Tuan Na. Keduanya pun
masuk kembali ke dalam restoran.
“Kau
mengatakan hal aneh. Itu hak para pelanggan di mana mereka mau pinjam uang
mereka. Siapa kau yang memperebutkan usaha orang lain? Harusnya kau ini...”
ucap Tuan Kim mendekat ingin menendang Tuan Na
“Jangan
seperti ini lagi... Ah, itu... aku... aku hanya...” ucap Tuan Na panik.
“Kau
hanya orang yang sangat jujur, kan?” kata Tuan Kim mengejek.
Tuan Na
melihat ada seseorang yang datang, ternyata Kang Soo dan mengingat si tukang
antar seolleongtang itu. Kang Soo juga ingat Tuan Na yang kerja lembur. Tuan Na
seneng bisa mengingatnya, dan melihat Kang Soo Sekarang mengantar jjajangmyeon.
Kang Soo mengaku memang mengantar jjajangmyeon.
“Hei,
kita belum selesai bicara.” ucap Tuan Kim.
Tuan Na yang ketakutan mengajak Kang Soo untuk pergi.
“Waktu
itu aku sangat berterima kasih.” Kata Tuan Na ikut berlari dengan Kang Soo yang
mengemudikan mobilnya. Kang Soo pikir tak masalah untuknya.
“Apa itu
tidak apa bagimu?” kata Tuan Na masih ikut berlari. Kang Soo yang melihat berpikir
kalau Tuan Na lelah terus berlari. Tuan Na mengaku baik-baik saja.
“Ya, itu
sangat alami... Kerja bagus.” Teriak Tuan Kim melihat Tuan Na yang berusaha
kabur darinya.
Tuan Na
akhirnya kelelahan meminta Kang Soo berhenti dan mengucapkan terima kasih atas waktu itu dan meminta agar Telepon
kalau memang mebutuh pertolongan. Dan meminta agar memberikan nomornya juga
karena Kang Soo orangnya baik, jadi sering-seringlah bertemu. Kang Soo pun memberikan kartu namanya.
“Oh!
Maafkan aku, Presdir Choi. Aku tidak menyadarinya.” Ucap Tuan Na setelah
melihat kartu nama Kang Soo. Kang Soo pikir Tuan Na tak perlu membungkuk
untuknya.
“Tapi,
apa saat jadi Presdir kau juga jadi tukang antar?” kata Tuan Na heran.
“Ya, kami
semua bekerja sama dan mendapatkan yang sama.” Ucap Kang Soo. Tuan Na pikir itu
konsep yang bagus.
“Aku
harus mengantar makanan dulu.” Kata Kang Soo. Tuan Na meminta maaf sambil
membungkuk mempersilahkan Kang Soo pergi.
Kang Soo
mengemudikan mobilnya dan harus berhenti karena Hyun Soo menelpnya. Hyun
menanyakan alasan Kang Soo Kemarin tiba-tiba pergi begitu saja. Kang Soo
meminta Maaf, karen ada urusan yang penting. Hyun Soo bertanya apakah Apa
perihal bisnis barunya. Kang Soo membenarkan saja.
“Hyung...
Tidak bisakah aku pergi ke Seoul dan bekerja di perusahaanmu?” ucap Hyun Soo.
“Kau
harus banyak-banyak istirahat.” Kata Kang Soo. Hyun Soo pikir kalau ia sudah
baik-baik saja.
“Setidaknya
kau harus istirahat. Dengarkan saja aku.” Tegas Kang Soo. Hyun Soo menurut dan
akan menelp Kang Soo lagi nanti. Kang Soo terdiam seperti mengingat kembali
dengan ibunya.
Yeon Ji
selesai keluar dari kelas yoga, lalu merasa sangat lapar dan menemui temanya
bertanya apakah sudah pesan makan siang. Temanya mengatakaan sudah pesan
jjajangmyeon. Yeon Ji pun mengangguk karena tak masalah untuknya.
“Tapi kau
Pesan di mana? Aku selalu pesan di Restoran Lively.” Ucap Yeon Ji
“Benarkah?
Aku pesan dari tempat lain.” Kata temanya.
Saat itu
datang pengantar makanan, Yeon Ji kaget ternyata yang mengantar adalah Min Chan.
Min Chan juga kaget dan buru-buru mengeluarkaan mangkuk jajangmyun untuk Yeon
Ji dan temanya.
Yeon Ji
mengejar Min Hcan keluar dari gedung, ternyata
tukang antar. Min Chan membenarkan. Yeon Ji mengartikan Min Chan banyak mengenal Dan Ah. Min Chan
membenarkan dan meminta agar Jangan khawatir, karena tidak akan memberitahunya.
“Apa aku
bisa mempercayaimu? Kalau aku tertangkap olehnya, bisa gawat aku.” Ucap Yeon Ji
takut
“Ya, kau
bisa mempercayaiku.” Kata Min Chan. Yeon Ji pun mengucapkan Terima kasih.
“Kapan-kapan,
aku akan mentraktirmu minum.” Kata Yeon Ji senang
“Bagaimana
jika ada orang yang melihat kita? Apa yang akan kau katakan jika orang bertanya
tentang kita yang saling mengenal?” kata Min Chan. Yeon Ji pun memikirkanya.
“Anggap
saja aku sudah menikmati traktiranmu.” Kata Min Chan lalu pergi. Yeon Ji
melihat Min Chan selalu bersikap sopan.
Dan Ah
sibuk mengeringkan piring setelah mencuci, Tuan Jang dan SoonAe pamit untung
pulang. Dan Ah pun mempersilahkanya. Soon Ae bertanya apakah Kang Soo di ruang
rapat lagi. Dan Ah membenarkan karena pasti
ada banyak yang mereka bahas.
“Kita
tidak akan tahu. Apa Mereka memang berdiskusi atau melakukan sesuatu yang lain?”
ucap Soon Ae curiga. Dan Ah terlihat mulai berpikiran yang lain.
“Augh, kau
tidak bisa mengatur pacarmu dengan cara seperti itu.” Ucap Soon Ae. Dan Ah
hanya diam saja.
Soon Ae
keluar dari restoran berkomentar Ada banyak hal yang harus diajarkan pada Dan
Ah. Tuan Jang bertanya Apa yang diajarkan padanya. Soon Ae pikir Pertama, harus
mengajari Dan Ah cara mengibas rambut supaya bisa menyaingi para wanita.
“Kau
tidak bisa meraih mereka dari samping. Atau memegang kepalanya. Dengan begitu,
mereka bisa saling berjatuhan.” Ucap Soon Ae. Tuan Jang tiba-tiba menghentikan
ucapanya.
“Hati-hati
pulangnya.” Ucap Tuan Jang lalu bergegas pergi ke arah berlawanna. Soon Ah
heran karena belum selesai bicara.
“Belakangan
ini dia bertingkah aneh.” Ungkap Soon Ae curiga.
Tuan Jang
bertemu dengan Tuan Kim sambil mencekik lehenya bertanya Apa yang terjadi
dengan pria yang seharusnya ditangkap, padahal Sudah tiga hari setelah berjanji
padanya. Tuan Kim meminta maaf pada Tuan Kang karena Mereka berangkat agak terlambat dari Vietnam.
“Apa Kau
mencoba untuk mempermainkanku?” ucap Tuan Jang marah
“Kenapa
mengatakan yang menyeramkan? Siapa yang berani menariknya ke Mamushi? Tolong
tunggu sebentar. Perahu akan segera datang dengan kecepatan tinggi. Aku
berjanji untuk menghubungimu.” Ucap Tuan Kim. Tuan Jang pun pergi dan Saat itu
Soon Ae bersembunyi mendengar semuanya. Tuan Kim seperti bisa bernafas lega.
“Aku
sudah tahu. Dia akhirnya mengambil umpan mereka. Jang Dong Soo, si brengsek
itu.” Ucap Soon Ae dengan tatapan sinis.
Kang Soo
dan Nuna Yoon masih rapat. Nuna Yoon memperlihatkan kalau akan pasang lokasi
motor lain di peta yang sudah dibuat dan Selain itu, laman web perusahaan harus
ada identitas dari Presdirnya, dengan ukuran pada halaman. Kang Soo pikir ini sangat memalukan.
“Aigoo.
Kau kelihatan manis.” Puji Nuna Yoon sambil mencubit pipi Kang Soo, saat itu
Dan Ah masuk melihat keduanya.
“Presdir,
aku pulang kerja dulu.” Kata Dan Ah. Kang Soo pun berpesan agar Dan Ah berhati-hati.
“Apa Kau
tidak mau pulang?” tanya Dan Ah pada Nuna Yoon.
“Aku
sebenarnya mau pulang. Tapi, kuraras kita harus begadang semalaman Untuk
menyelesaikan ini.” Kata Nuna Yoon.
“Ya,
kalian harus menyelesaikannya.” Kata Dan Ah sinis
“Kang
Soo, kau bilang bisa masak, 'kan?
Sebaiknya kau memasak makanan yang enak.” Ucap Nuna Yoon penuh semangat. Kang
Soo setuju akan membuatkanya. Dan Ah makin cemburu mendengarnya.
“Kalau
begitu aku pergi dulu, Sajang-nim.” Ucap Dan Ah dengan sengaja menutup pintu
dengan membantingnya. Kang Soo terdiam melihatsikap Kang Soo.
Ji Yoon
keluar dari rumahnay merasa penasaran apa yang sekarang ini Ahjussi lakukan,
karena sangat rindu padanya Lalu mengingat dengan Oh Jin Kyu, ingin tahu
keberadaanya karena menghilang begitu saja. Lalu menyadarkan diri kalau tak
perlu mengkhawatirkannya.
“Ahjussi,
cepatlah putus dengan gadis itu. Tapi, Oh Jin Kyu sebenarnya ada di mana?” ucap
Ji Yoon benar-benar binggung dan memikirkan apa yang terjadi.
Dibangku
taman, Jin Kyu tertidur dengan
berselimutkan koran dibangunkan oleh gelandangan. Ia meminta agar menyingkir
karena itu adllah temmpat dan mengeluh Jin Kyu bau alkohol. Jin Kyu akhirnya
terpaksa bangun dan duduk sambil tertidur mengunakan jasnya.
Dan Ah
duduk di meja belajarnya, tapi pikiran melayang saat Kang Soo dan Nuna Yoon
makan bersama dengan saling menyuapi. Kang Soo bahkan membersihkan mulut Nuna
Yoon saat makan masakan buatanya, Kang Soo menyadarkan pikiranya.
“Oh, ini
tidak masuk akal. Seseorang bisa menjadi kekanak-kanakan hanya sekali saja.
Dasar gila! Kau ini kenapa?” umpat Dan Ah kesal.
Akhirnya
Dan Ah pergi ke kulkas mengambil air minum, tatapan melihat sebotol soju dengan
ada note diatasnya “Punya Yeon Ji. Lee Dan Ah tidak boleh minum.” Dan Ah
mengeluh dengan peringataan Yeon Ji, tapi akhirnya ia pun mengambil botol soju
lalu meminumnya.
Tiga
cheerleader seperti memberikan semangat agar segera menghabiskan one shot. Lalu akhirnya salah satu memberikan mantra
kalau Peri alkohol, Lee Dan Ah, Bersiap untuk berubah, Mulai sekarang.
Dan Ah
berjalan dengan mini dress pendek dan juga lipstik merah serta sepatu heels.
Byung Soo dkk sedang makan es krim melonggo melihat Dan Ah tak seperti
biasanya. Dan Ah yang mabuk memberikan kiss bye dengan mata mengoda. Byung Soo
dkk langsung jatuh lemas melihat Dan Ah berubah.
Yeon Ji
baru pulang melihat botol soju yang tergeletak, lalu mengeluh tahu kalau Dan Ah
yang minum lagi. Dan Ah masih terus berjalan dan mengoda semua pria yang
ditemuainya. Para pria pun senang melihat Dan Ah yang cantik dan mengoda mereka
dengan kiss bye atau kedipan.
Sementara
Nuna Yoon sedang mencicipi masakan Kang Soo memujinya Ini enak sekali dan ternyata
pintar masak juga. Saat itu Dan Ah datang, Nuna Yoon binggung karena Dan Ah
yang datang. Dan Ah langsung melintir tangan Nuna Yoon karena marah dan
mendorongnya. Kang Soo panik melihatnya.
Dan Ah
langsung mendorong Kang Soo ke dinding. Kang Soo terkejut kedua kalinya. Nuna
Yoon melihat keduanya yang saling berdekata. Dan Ah sudah siap memegang leher
Kang Soo untuk menciumnya, Kang Soo mendorong kepala Dan Ah untuk menjauh.
“Apa Kau
mau mati?” ucap Dan Ah marah dan ingin mencium kembali. Kang Soo kembali
mendorongnya. Dan Ah kembali marah ingin mencium Kang Soo.
“Sudah
cukup... Aku marah.... Aku sedang marah.
Jadi Pulanglah sebelum aku geram... Cepat...” ucap Kang Soo marah
“Tidak...
aku hanya...” kata Dan Ah ketakutan melihat Kang Soo marah. Yeon Ji akhirnya
datang menarik temanya untuk pulang. Dan
Ah meminta waktu sebentar karena Kang Soo sedang marah. Yeon Jin menarik Dan Ah
sambil berkata kalau harus pergi saja.
“Sebentar,
Kang Soo benar-benar menakutkan. Kang Soo! Eonni, ayo kita bicara sebelum kau
pergi.” Teriak Dan Ah. Yeon Ji terus menariknya keluar dari restoran.
Kang Soo
pun menanyakan keadaan Nuna Yoon. Nuna Yoon heran melihat tingkah Dan Ah
bertanya apakah wanita itu menyukai Kang Soo. Kang Soo membenarkan. Nuna Yoon
berpikir kalau Kang Soo tak merasakan hal yang sama.
“Tidak,
aku lebih menyukainya.” Ungkap Kang Soo tak malu kalau sudah menyukai Dan Ah.
“Apa Kau
bahkan tahu yang namanya berkencan? Hei... kau sudah dewasa rupanya.” Ungkap Nuna Yoon memang melihat Kang Soo seperti
adiknya sendiri.
Dan Ah
datang ke tempat les langsung tertunduk melihat Kang Soo sedang membersihkan
ruangan. Kang Soo dengan tatapan dingin bertanya apakah sudah sadar sekarang. Dan Ah mengangguk dengan
wajah tertunduk. Kang Soo pun meminta agar Dan Ah menatapnya. Dan Ah mengangkat
kepalanya, lalu Kang Soo memukul kepalanya. Dan Ah mengaduh kesakitann.
“Jangan
minum lagi. Kalau kau minum dan melakukan itu lagi, maka kau akan dipecat.
Mulai sekarang, lakukanlah dengan kepalamu yang jernih. Aku juga ingin tahu perasaanmu
dengan kepala jernih, mengerti?” kata Kang Soo. Dan Ah menganguk mengerti. Kang
Soo menyuruh Dan Ah untuk membersihkan ruangan.
Keduanya
menikmati kopi di atap gedung, Kang Soo menatap Dan Ah yang berdiri
disampinganya, memuji Dan Ah yang terlihat cantik. Dan Ha mengeluh Kang Soo
yang menentangnya.
“Aku
tercengang... Aku tidak tahu harus berbuat apa.” Ucap Kang Soo
“Baguslah.
Sebenarnya, aku tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah itu.Ah, aku sangat
malu.” Kata Dan Ah malu.
“Tapi,
aku tidak pernah melihat Jin Kyu.” Kata Kang Soo heran. Dan Ah pun
menyadarinya.
“Aku juga
tidak pernah melihatnya di Jungga Seolleongtang.” Ucap Kan Soo ternyata mencari
Jin Kyu
“Mungkin
dia di kantor pusat atau semacamnya.” Kata Dan Ah. Kang Soo pikir tidak karena
Jin Kyu masih daftar les. Mereka pun bertanya-tanya kemana Jin Kyu sekarang dan
Apa ada sesuatu yang terjadi padanya?
Jin Kyu
terbangun dengan banyak kaki yang lalu lalang, akhirnya tersadar ia tertidur di
taman dan banyak orang kantor lalu lalang melihatnya seperti gelandangan dengan
jasnya.
Soon Ae
datang ke tempat service komputer, lalu meminta agar letakkan alat pelacak di
sepatu yang dibawanya. Pria itu pikir Soon Ae salah karena tidak melakukan hal
itu. Soon Ae mengeluarkan uang amplop dan meminta agar memasukkan beberapa sol.
Tuan Jang
terharu melihat sepatu yang diberikan Soon Ae, Kang Soo dan Dan Ah melihatnya.
Soon Ae mengaku membelinya karena sepatu Tuan Jang sudah usang jadi meminta
agar memakainya. Tuan Jang benear-benar terharu.
“Jangan
emosional. Pemberian sepatu sebagai hadiah biasanya berarti "pergi
sana".” Kata Soon Ae.
“Terima
kasih. Aku bahkan belum melakukan apa pun untukmu.” Kata Tuan Jung
“Jangan
dibahas lagi dan Taruh saja dan mulailah bekerja.” Kata Soon Ae. Tuan Jang
melepaskan sepatu mengantinya dengan sepatu pemberiaan Soon Ae. Soon Ae pun
bisa melihat peta dari alat pelacak dalam sepattu Tuan Jang.
Nuna Yoon
datang pagi hari, Dan Ah melihat Nuna Yoon langsung membalikan karena malu.
Nuna Yoon meminta Kang Soo agar memanggilkan semua pegawainya karena sudah
selesai. Kang Soo terlihat senang mendengarnya. Dan Ah pun akhirnya membalikan
badan mencoba untuk tak canggung. Mereka akhirnya berkumpul di ruang rapat.
“Ini
adalah terminal restoran. Laptop ini merupakan sistem bagi perusahaan Strongest
Deliveryman. Dan di ponsel ini adalah aplikasi untuk perusahaan Strongest
Deliveryman. Saat seseorang memesan menggunakan aplikasi ini, maka restoran dan
perusahaan harus menerima pemberitahuan agar bisa langsung membuat pesanannya.”jelas
Nuna Yoon dengan menjejerkan laptop dan juga memegang ponsel.
“Bagaimana
kalau kita coba?”kata Nuna Yoon lalu mencoba memesan Jjajangmyeon dengan Pesan
dua porsi lalu Masukkan alamat dengan memBayar tunai, setelah itu pesan pun
datang pada layar laptop. Semua terlihat tak percaya melihatanya.
“Beri
tepuk tangan pada pembuat aplikasi perusahaan kita.” Kata Tuan Baek. Semua
memberikan tepuk tangan pada Nuna Yoon dengan bangga.
“Tetap
semangat menjalankan bisnisnya. Aku akan pergi.” Kata Nuna Yoon. Kang Soo
mengucapkan terimakasih pada Nuna Yoon yang sudah berusaha keras. Nuna Yoon
pikir tak perlu mengatakan seperti itu, lalu memuji Kang Soo dan Dan Ah memang sangat
serasi. Tuan Baek dkk mengantar Nuna Yoon sampai pintu ruangan.
“Oke,
bagaimana kalau kita mulai? Kami membutuhkan lebih banyak afiliasi.” Ucap Tuan
Baek penuh semangat
“Kita
perlu memasarkan aplikasi terlebih dulu.” Kata Byung Soo penuh semangat.
“Bukankah
sebaiknya kita mempekerjakan lebih banyak orang juga?” ucap Young Taek
“Jangan
khawatir. Aku memanggil beberapa orang. Mereka akan segera datang. Jadi Ayo
turun, Mereka pasti sudah datang.” Kata Kang Soo. Semua kembali tepuk tangan
dengan penuh semangat.
Sung Jae
dkk datang menjabat tangan Kang Soo. Kang Soo dengan senang hati bertemu
temanya kembali. Sung Jae menyapa Dan Ah yang bertemu lagi. Dan Ah mengoda
kalau tak suka bertemu dengan Sung Jae. Saat itu tiga orang lain datang, Kang
Soo menjadikan lantai bawah menjadi ruang pertemuan sementara.
“Inilah
orang-orang yang akan membantu kita.” Ucap Kang Soo dibagian atas terlihat
spanduk bertuliskan [Orang-orang yang
ditolong oleh Kang Soo]
“Aku
sangat senang bisa membantu Anda. Sebagai penasihat hukum perusahaan Strongest
Deliveryman, aku akan melakukan yang terbaik.” Ucap pria sebagai pengacara.
“Apa pun
tentang hitung-hitung, serahkan saja padaku.” Kata pria kedua sebagai
accounting.
“Aku tidak
punya keterampilan apa-apa. Adikku punya toko khusus sepeda motor. Aku akan
membuat motor pengantaran Anda terlihat mengagumkan!” kata Pria yang sebelumnya
di tolong Kang Soo saat kecelakan.
Semua pun
kembali tepuk tangan, Kang Soo menjabat
tangan dan memeluk salah satu temanya dengan menanyakan keadaanya.
“Ternyata
Kang Soo juga pintar berbisnis.”komentar Soon Ae tersenyum melihatnya.
“Dia
membuat kelompok yang cukup bagus...” kataTuan Jang lalu terdiam seperti salah
bicara karena Soon Ae melirik sinis.
Tuan Jang
siap dengan ponselnya meminta mereka untuk lebih mendekat untuk mengambil
gambar. Soon Ae meminta agar Tuan Jang
agar lebih naik karena bagian nama restoran tak terlihat. Tuan Jang pun
memastikan kalau semua masuk frame dan mulai menghitung. Kang Soo dkk terlhat
bahagia dengan perusahaan baru mereka.
Nyonya
Jung mengumpulkan semua pegawai dengan selempang yang dipakai, Ia mulai
memberikan sembutan klau Jungga sudah banyak berbisnis dan Beberapa orang
membuka restoran seperti sesuatu untuk dicoba, menurutnya Restoran yang
berbohong tentang asal usul ramuannya dan malah menggunakan kembali lauk pauk tidak
bisa hidup berdampingan dengan mereka.
“Ada yang
bekerja keras selama dua atau tiga tahun. Mereka hanya ingin membuat keuntungan
dengan cepat. Mereka tidak dapat hidup berdampingan dengan kita. Itu sebabnya
kita berada di tempat ini. Kita akhirnya akan mengendalikan penjualan ini. Itulah
yang terbaik bagi para pelanggan. Itulah yang terbaik bagi orang-orang. Selamat
bekerja semuanya. Kupercayakan pada kalian semua.” Ucap Nyonya Jung. Semua pun terlihat
bersemangat. Sementara Sekertarisnya terlihat masih gugup.
Nyonya
Jung menyapa semua pelanggan yang datang didepan restora membagikan brosur
kalau Ada menu yang sudah siap di dalam. Sementara pemilik restoran lain panik
melihat restoran Nyonya Jung sudah ada didekat mereka dan mungkin bisa mati.
“Nanti
kita semua akan berakhir seperti Hanyang. Mereka mengambil alih semuanya.” Ucap
Bibi khawatir.
Nyonya
Jung berserta lainya berkeliling membagikan brosur bertemu dengan Kang Soo dkk
sudah mengunakan seragam dan sepeda motor yang sama Manager memberitahu Nyonya
Jung kalau Kang Soo Presdir perusahaan pengantaran yang pernah diceritakan.
“Dia
Presdir Jungga, orang yang telah mengusir Hanyang.” Kata Tuan Baek. Kang Soo
akhirnya turun dari motor dan keduanya saling berhadapan.
“Senang
bertemu dengan mu, Aku dengar banyak tentang Anda.” Kata Nyonya Jang. Kang Soo
juga mengaku sudah mendengarnya.
“Bisakah
kalian minggir?” ucap Nyonya Jung
“Mohon
maaf, tapi kami sedang mengantar makanan. Tolong bisa beri kami jalan dulu?”
kata Kang Soo
“Maaf,
tapi kami tidak tahu cara berbalik kembali.” Kata Nyonya Jung
“Aku juga
tidak tahu cara memutar balik motor kami.” Kata Kang Soo. Keduanya seperti
mulai memulai pertarungan.
Bersambung
ke episode 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar