Soo Jin
memilihkan baju untuk Jae Hyun lalu melihat harus menyetrika kemeja dan juga
Celana, saat membuka bagian jas menemukan sebuah amplop lalu keluar kamar
melihat Jae Hyun, baru selsai mandi dan memberitahu kalau menemukan amplop di
dalam saku jasnya.
“Kenapa
kau beli tiket ke Inggris?” tanya Soo Jin. Jae Hyun mengaku kalau tadinya kejutan, tapi sudah ketahuan.
“Hari jadi
pernikahan kita akan tiba. Kau bilang ingin memotret di sana, jadi, aku
menyiapkan itu sebagai hadiah.” Kata Jae Hyun. Soo Jin tak percaya Jae Hyun
bisa melakukan hal itu padanya.
“Kami
akan menutup apotek selama seminggu dan berpergian ke sana.” Jelas Jae Hyun.
Soo Jin mengaku hanya Memikirkannya membuatnya sangat senang.
“Omong-omong,
bagaimana dengan Goo Gil?” tanya Jae Hyun, Soo Jin memberitahu kalau Soo Jin akan
keluar hari ini.
“Apa Mereka
sudah menemukan petunjuk pelakunya?” tanya Jae Hyun. Soo Jin pikir belum
menurutnya Itu penyerangan acak jadi akan sulit ditangkap.
“Kita
harus melakukan satu pekerjaan sebelum pergi. Aku menyadari itu hari ulang
tahun Ibu saat kita tiba di Inggris. Ayo kita temui dia dan membelikannya
hadiah.” Kata Jae Hyun
“Sudahlah.
Kamu tidak perlu membelikan dia hadiah. Aku hanya perlu memberi dia uang yang
cukup.” Kata Soo Jin. Jae Hyun merasa tidak terlalu memikirkan itu jadi meminta
Soo Jin agar ikut denganya saja.
Goo Gil
akhirnya pulang ke rumahnya. Jung Ae pikir Seharusnya Goo Gil tetap di sana
lebih lama. Goo Gil mengaku bukannya sekarat dan juga harus membuka kembali
tempat ini. Jae Hyun mengejek kalau Goo Gil terlalu rajin Lagi pula, tidak akan menghasilkan banyak uang.
Saat itu
ponsel Jung Ae berdering telp dari "Asisten" memberitahu kalau hari
ini juga tidak bisa melakukan pesan antar. Goo Gil langsung mengambil ponsel
dari tangan Jung Ae kalau bisa mengirim dan kaget kalau ingin memesan 40 gelas
dan menutup telpnya.
“Aku
sungguh baik-baik saja. Kau harus membuka usahamu dan akan kehilangan semua
pelangganmu.” Kata Goo Gil
“Bukan
itu yang penting sekarang.” Ucap Jung Ae. Goo Gil memperingatkan Jung Ae agar
bisa mendengarkanya.
“Jangan
pergi ke sana lagi. Aku akan kembali
setelah melakukan pengantaran. Jadi, tetaplah di sini dan istirahat, ya?” ucap
Jung Ae. Goo Gil mengangguk mengerti.
"Perusahaan
Dagang Blue Moon"
Sekertarisnya
memberitahu Dal Soo sudah waktunya rapat dewan dan memesan minuman dari truk
jus yang sebelumnya. Dal Soo meminta Tolong agar terus lakukan itu, lalu
bertanya apakah sudah tahu kenapa truknya tutup kemarin?
“Begini, pria
yang datang kemari bersama Nona Hong...” ucap Sekertarisnya. Dal Soo bertanya
apakah masuknya Goo Gil.
“Sepertinya
dia mengalami kecelakaan. Di diserang di malam hari dan diopname.” Ucap
Sekertarisnya. Dal Soo kaget akan bergegas pergi.
“Rapat
dewan akan segera dimulai.” Kata Sek mencoba menahanya. Dal Soo mengatakan akan
segera kembali jadi Tolong buatkan alasan.
Sek
mengejar Dal Soo sampai didepan lift kalau tidak boleh pergi. Dal Soo
menyakinkan kalau tidak akan lama. Jung Ae datang keluar dari lift melihat Sek
Kim bertanya ingin dibawa ke mana, lalu tersadar kalau ada Dal Soo didepanya.
Dal Soo juga kaget karena bertemu dengan Jung Ae.
“Apakah
dia orang yang memesan jus dari kedaiku?” ucap Jung Ae tak percaya. Sek Kim
binggung dan Jung Ae akan pergi
“Jung
Ae...Ayo bicara...” kata Dal Soo menahanya. Jung Ae pikir membahas soal apa.
“Kau
kasihan kepadaku, jadi, diam-diam membeli jusku.”kata Jung Ae marah. Dal Soo
pikir ingin membantunya
“Tepat
sekali. Kau kasihan kepadaku. Apa Kau pikir aku pengemis? Apa aku semiskin itu?
Apa Kau mengasihaniku? Itukah alasannya? Sekarang Aku akan pergi. Aku enggan
bertemu denganmu lagi.” Kata Jung Ae. Dal Soo tetap ingin mengajak Jung Ae
untuk bicara
“Kau
meninggalkan kami, berhenti menghubungi, dan menemui kami. Kenapa kau berpura-pura
khawatir sekarang?” ucap Jung Ae
“Karena
aku mencemaskan kalian. Kau menderita saat menjalankan bisnis truk jus itu, dan
Goo Gil terluka. Tentu saja aku mencemaskanmu.” Kata Dal Soo
“Ya, aku
menjalankan bisnis truk jus, dan Goo Gil terluka. Lalu kenapa? Apa pedulimu?”
ucap Jung Ae.
Saat itu
Ibu Dal Soo datang, Dal Soo langsung menutupi Jung Ae dengan tubuhnya. Ibu Dal
Soo melihat anaknya sedang berada diluar ruangan, Dal Soo bertanya alasan ibnya datang. Ibunya
mengatakan sengaja datang untuk makan
siang bersama dengan anaknya.
“Bukankah
rapat dewan sudah hampir dimulai? Kau mau ke mana?” ucap Ibunya. Dal Soo
mengaku Tidak ke mana-mana dan mengajak segera masuk ruangan.
Dal Soo
sempat melihat Jung Ae sebelum pergi, tapi memilih untuk pergi dengan ibunya.
Jung Ae berjalan keluar dari gedung dan hanya bisa menangis.
Phil
duduk sendirian, mengingat kembali saat
Soo Jin yang menolak bantuanya kalau barang yang dibawanya itu berat. Lalu Soo
Jin berkata “Aku tidak apa-apa. Ini tidak berat. Aku tidak akan mampu memperlakukanmu
seperti sebelumnya karena kamu membenci Jae Hyun. Kita membutuhkan waktu. Sampai
jumpa.”
“Soo Jin,
kenapa kita makin menjauh?” gumam Phil lalu melihat sersan Cho yang datang.
“Si
penyerang kini menjadi buruan. Ayo kita bagikan poster ini ke sekeliling.” Ucap
Sersan Choi. Phil pun bergegas melakukan perintah. Dan melihat selembaran "Tersangka
Kasus Penyerangan Diburu"
Jae Hyun
mengajak ibu mertua dan Soo Jin ke tempat kursi alat pijat agar memilih yang
disukainya. Ibu Soo Jin merasa Berkat Jae Hyun, hidup mereka sangat nyaman dan Soo
Jin mendapatkan suami yang hebat, lalu tersadar melihat suaminya sudah
merasakan kursi pijat lebih dulu.
“Sayang.
Tolong jangan mengerang. Diamlah.” Ucap Ibu Soo Jin melihat suaminya seperti
merasakan kenikmatan.
“Baiklah.
Kau juga cobalah. Kau akan merasa sangat rileks.” Ungkap Ayah Soo Jin. Ibu Soo
Jin mencoba dengan memutar lagu dari ponsel. Soo Jin tak percaya ibunya
ternyata bisa melakukannya.
“Astaga.
Benar... Mendengarkan musik selagi dipijat sangat menyenangkan.” Ucap Ibu Soo
Jin merasa enak duduk didalam kursi pijat.
Mereka
pun makan bersama. Ibu Soo Jin langsung mengucapkan terimakasih pada Jae Hyun
untuk kursi pijatnya. Jae Hyun berjanji akan lakukan yang lebih baik untuk ulang
tahun Ibu tahun depan. Ibu Soo Jin merasa tak percaya Jae Hyun bisa melakukan yang lebih baik bahkan sudah sangat
baik kepada mereka.
“Omong-omong,
kami akan pergi ke Inggris beberapa hari lagi.” Ucap Soo Jin. Ayah Soo Jin
kaget karena mereka tiba-tiba ingin pergi ke Inggris.
“Jae Hyun
memesan wisata ke Inggris untuk hari jadi pernikahan kami” akui Soo Jin dengan
malu-malu.
“Astaga...
Soo Jin, kamu sangat beruntung.” Ungkap Ibu Soo Jin. Ayah Soo Jin pikir Jae
Hyun akan menghabiskan semua pendapatannya.
“Aku
mencari uang untuk keluargaku.” Ungkap Jae Hyun. Ayah Soo Jin merasa tak enak
hati mendengarnya.
Jae Hyun
pikir harus kembali ke apotek sekarang lalu berpesan agar Soo Jin bisa makan
dengan santai. Soo Jin menganguk mengerti dan akan bertemu di rumah. Ibu Soo
Jin melihat ponsel Jae Hyun yang tertinggal diatas meja. Soo Jin sempat panik tapi berpikir akan
mampir ke apotek di perjalanan pulang. Ibu Soo Jin pun bisa tenang
mendengarnya.
Jae Hyun
akan membuka apotik dan melihat Phil datang ke apotiknya lalu bertanya kenapa
datang. Phil mengataakn sedang membagikan poster buruan dan Ini sangat serius.
Jae Hyun sempat gugup mengambil selembar dan mengatakan akan menempelnya.
Saat
membuka pintu apotik, kunci Jae Hyun terjatuh. Phil mengambilnya dan teingat
kalau itu seperti bagian yang pecah, ditemukan saat di TKP terowongan, lalu
bertanya apakah Gantungan kunci milik Jae Hyun. Jae Hyun membenarkan.
“Ini
pecah... Kami menemukan benda yang sama dengan kunci ini di TKP dekat
terowongan itu.” Ucap Phil terlihat curiga.
“Aku
melewati terowongan itu setiap hari. Bisa saja aku menjatuhkannya di sana. Ini
sudah lama pecah.” Kata Jae Hyun
Phil
teringat kata-kata Goo Gil “Kurasa si Penyerang punya bekas luka di
pergelangannya.” Lalu meminta izin untuk melihat bagian pergelangan tangannya
karena harus memeriksa sesuatu.
“Apa Kau
mencurigaiku sebagai si Penyerang?” ucap Jae Hyun mulai sinsi
“Situasinya
membuatmu tampak mencurigakan.” Kata Phil merasa yakin
“Aku tahu
kau tidak menyukaiku karena Soo Jin. Tapi Kau tidak boleh mencurigai orang
karena alasan pribadi. Kau berharap akulah penyerangnya,kan? Karena dengan
begitu, kau bisa memiliki Soo Jin.” Ucap Jae Hyun menyindir yang membuat Phil
terdiam.
“Jika kau
mengira aku pelakunya, tangkaplah aku. Tangkaplah aku jika kamu bisa.” Kata Jae
Hyun.
Phil
mulai naik darah kalau karena bisa menyakinkan kalau memang Jae Hyun pelakunya
yang menyerang Goo Gil. Keduanya pun langsung saling memukul bergulingan
dilantai. Phil ingin Jae Hyun menajawab kalau alasan melakukanya.
Saat itu
seorang pria didepan apotik melihat perkelahian didalam dan menelp Polisi,
kalau Seorang polisi memukul apoteker jadi meminta agar cepat datang. Soo Jin
akan mengembalikan ponsel Jae Hyun kaget melihat suaminya sudah dipukul Phil
dan langsung menari Phil agar menjauh.
“Phil.
Kenapa kau memukul Jae Hyun? Apa alasannya?” ucap Soo Jin marah
“Kurasa Phil
mencurigaiku. Potongan gantungan kunci yang dia temukan di TKP cocok dengan
gantungan kunciku. Sepertinya dia mengira akulah penyerangnya.” Kata Jae Hyun
mencari kesempatan untuk menyudutkan Phil.
“Hei....
Apa Kamu gila dan sudah tidak waras, ya? Kenapa kau menyimpulkan dia pelakunya?
Apa Kau menyebut dirimu seorang polisi?” ucap Soo Jin terlihat benar-benar
marah
“Soo
Jin... Jangan mempercayai orang ini. Dia berbahaya.” Kata Phil mencoa
menyakinkan.
“Phil.. Kurasa
aku tidak bisa bertemu denganmu lagi... Ya, aku tidak akan menemuimu lagi. Mulai
hari ini, kita adalah orang asing. Kau bukan temanku lagi. Jadi Keluar.. Keluar
dari sini!” kata Soo Jin lalu melihat keadaan Jae Hyun yang terluka.
Sersan
Choi dan anak buahnya baru datang melihat Phil keluar dari apotik memberitahu
kalau Ada laporan seorang polisi berkelahi dengan warga sipil dan bertanya
apakah itu Phil. Phil membenarkan.
“Apa Kau
sudah gila? Kau tidak boleh melakukan itu! Kenapa kau lakukan itu? Atas alasan
apa seorang polisi memukul warga sipil?” ucap Sersan Choi akhirnya mengajak
Phil ke markas.
“Pak
Choi... Dialah pelaku kasus penyerangan itu. Hiasan yang kita temukan di TKP
adalah bagian dari kuncinya.” Ucap Phil
menyakinkan.
“Phil...
Kau bukan jaksa atau detektif. Anggaplah dia pelakunya sesuai pernyataanmu.
Tapi Bolehkah kau memukul pelaku seperti itu? Jika dia membawanya ke
pengadilan, itu akan dianggap kasus serius. Mengerti? Apa Kau ingin
mengundurkan diri? Setelah kau pulang kerja hari ini, pergi memohon maaf
kepadanya, mengerti?” ucap Sersan Choi
“Aku tidak
akan pernah melakukan itu.” Tegas Phil lalu keluar dari markas.
Soo Jin
memberikan obat pada Jae Hyun dan merasa kalau itu Pasti sakit sekali. Jae Hyun
mengaduh kesakitan. Soo Jin meminta maaf karena tidak menyangka Phil
membencinya sebesar itu. Jae Hyun pikir Soo Jin tidak perlu minta maaf.
“Jae
Hyun... Apakah kau akan melaporkan dia? Ini sudah pasti salahnya, tapi kurasa
terlalu kejam kalau dia sampai dihukum.” Ucap Soo Jin seperti membela Phil
“Kenapa
kau berkata begitu saat aku dipukuli olehnya?” kata Jae Hyun marah
“Dia baru
saja menjadi polisi. Dia mungkin dipecat jika mendapat masalah karena ini.
Sementara itu Dia sudah belajar sangat keras untuk menjadi polisi. Itu akan
sangat buruk baginya.... Jae Hyun... Maafkanlah dia sekali ini. Sebagai
gantinya, aku akan menjamin perasaanmu tidak akan terluka lagi karena dia.
Kumohon.” Ungkap Soo Jin. Jae Hyun hanya diam. Soo Jin memanggil suaminya. Jae
Hyun setuju dan akan mandi lebih dulu.
Di kamar
mandi
“Kenapa
dia ingin melihat pergelanganku? Kenapa keadaan menjadi serumit ini?” ucap Jae Hyun marah dan langsung melempar gelas
sampai pecah. Soo Jin melihat dari sela pintu shock melihat sikap Jae Hyun
berbanding terbalik.
Phil
berjalan dalam terowongan melihat selmbaran "Tersangka Kasus Penyerangan
Diburu" lalu berbicara sendiri
“Soo Jin.Aku
berusaha tidak mencurigainya, tapi kenapa aku terus merasa dia orang yang
jahat? Aku tidak tahu soal lain, tapi aku sangat mencemaskanmu. Aku mencemaskanmu
hingga membuatku gila.” Ungkap Phil dan waktu pun sudah lewat tengah malah.
Phil sudah melewati 3 hari di tahun 2018
Ibu Soo
Ji datang ke rumah anaknya karena membeli sekotak buah, dan isinya sangat
banyak, jadi memberikan sebagian untuk ankanya karena Buah-buahnya akan busuk
jika disimpan terlalu lama. Soo Jin senang melihat Jeruk yang segar. Jae Hyun keluar dari kamar menyapa ibu
mertuanya.
“Kau
belum berangkat kerja.” Ucap Ibu Soo Jin. Jae Hyun mengatakan mau berangkat dan meminta ibu mertuanya untuk
bisa bersantai dirumahnya.
“Astaga,
Soo Jin... Wajahnya kenapa?” ucap Ibu Soo Jin kaget. Soo Jin mengaku Bukan
apa-apa kalau Ada sesuatu.
“Apa dia
korban kasus penyerangan itu?” tanya iBU Soo Jin. Soo Jin mengatakan bukan
seperti itu.
“Jelaskanlah
agar ibu mengerti! Siapa yang melukai menantu ibu tersayang?” teriak ibu Soo
Jin. Soo Jin gugup ingin menjawabnya.
Ayah dan
Ibu Soo Jin datang ke rumah Phil dengan wajah penuh amarah. Ibu Phil membuka
pintu binggung kenapa keduanya datang kerumah mereka. Ibu Soo Jin mulai
mengumpat dan menanyakan keberadaan Phil. Ibu Phil binggung tiba-tiba
menanyakan keberadaan anaknya.
“Aku
kehabisan kata-kata. Apakah boleh seorang polisi memukul orang? Phil memukul
menantuku hingga wajahnya babak belur. Aku harus bicara dengan Pil sekarang.”
Ucap Ibu Soo Jin dan Ayah Soo Jin berteriak aga Phil segera keluar!
“Kau
pasti keliru. Tenanglah.”kata Ayah Phil menahan Ayah Soo Jin. Ayah Soo Jin
yakin kalau tidak keliru.
“Kalian
semua tahu Pil tidak menyukai menantu lelakiku. Perasaan buruk apa yang dia
rasakan terhadap Soo Jin hingga menghabiskan hidupnya untuk menyiksa dia? Sampai
kapan dia akan bersikap seperti ini?” ucap Ibu Soo Jin benar-benar marah.
Phil
dikamarnya seperti bisa mendengar suara teriakan ibu Soo Jin. Ibu Phil dan
ayahnya masuk kamar menyuruh agar bangun dari tempat tidurnya. Phil pun duduk
diatas tempat tidurnya.
“Ibu
dengar kamu memukul Jae Hyun. Kenapa kau memukulnya? Beri tahu kami alasannya.”
Kata Ibu Phil
“Tidak
ada yang bisa kukatakan.” Kata Phil
“Ya,
perkataan tidak bisa membenarkan perbuatanmu. Kau melampiaskan kekesalanmu
kepadanya karena kau masih tidak bisa melupakan Soo Jin, kan? Apakah ini
sungguh karena Soo Jin?” kata Ibu Phil benar-benar tak menyangka anaknya bisa
seperti itu
“Maaf, tapi
aku sedang tidak ingin bicara sekarang. Tolong tinggalkan aku.” Ungkap Phil
“Dia membuat
hidupku sangat menderita. Kenapa kau menjalani hidup seperti ini?” kata Ibu
Phil memukul anaknya. Ayah Phil mengajak istrinya agar keluar dari kamar saja.
Jung Ae
kaget mengetahui Phil memukul Jae Hyun. Jin Sook memberitahu kalau Soo Jin
tidak ingin menemuinya lagi. Goo Gil heran kenapa Phil memukul Jae Hyun dan apa
salahnya. Suk Taek menceritakan kalau Phil menuduhnya sebagai penyerang. Mereka
kaget dan ingin tahu atas dasar apa.
“Ada
sebuah hiasan yang menempel di gantungan kuncinya. Bagian yang rusak ditemukan
di lokasi penyerangan.” Cerita Jin Sook
“Tetap
saja, dia tidak boleh mencurigai Jae Hyun. Dia sudah keterlaluan.” Kata Jung Ae
kesal
“Dia tidak
menyukai Jae Hyun sejak awal dan pasti ingin menjebaknya. Dia sedang tidak
berpikiran jernih belakangan ini. Dia bilang menjelajahi waktu lewat lubang
got.” Cerita Suk Tae. Jung Ae pikir itu hanya omong kosong.
Phil
lewat didepan truk, Suk tae melihat Phil menyuruh agar mendekat dengan nada
penuh amarah, lalu merasa temanya bukan manusia karena tega mencurigai Jae Hyun
dan memukulnya. Jin Sook juga tak percaya kalau Phil bisa lolos menjadi polisi
dengan penilaiannya yang buruk terhadap orang, karena menurutnya Jae Hyun tampak
baik.
“Benar...
Kau keterlaluan kali ini. Apa Kau sudah dibutakan rasa cemburu? Kau tidak boleh
melakukan hal itu.” Kata Goo Gil
“Bukan
begitu... Berhentilah usil jika kalian tidak tahu apa-apa.” Kata Phil
“Semua
orang tahu, kecuali kau, bahwa dia orang yang baik.” Tegas Jin Sook
“Soo Jin melarang
dia untuk melaporkanmu dan dia menurut. Aku akan segera melaporkanmu jika
menjadi dia.” Ungkap Suk Tae
“Ya.
Berterima kasihlah dan bertobat” kata Jung Ae. Phil kesal memilih untuk pergi
karena temanya tak ada yang membela. Goo Gil heran melihat sikap Phil yang
marah padahal yang salah.
Sersan
Choi menemui Jae Hyun meminta Maaf atas perbuatan bawahannya, dan minta maaf
atas namanya. Jae Hyun dengan rendah hati mengaku bisa dimengerti. Sersan Choi
memberitahu kalau Philakan dihukum atas perbuatannya.
“Jadi bisakah
kamu memaafkan dia dan tidak melaporkannya? Dia anak muda dengan masa depan
cerah, dan satu kesalahan sebaiknya tidak menghalanginya.” Kata Sersan Choi
“Tentu, aku
akan melupakan hal itu. Lagi pula, dia bukan orang asing.” Kata Jae Hyun
“Kau
sangat tampan dan juga berpikiran luas. Terima kasih banyak. Kalau begitu, aku
akan pergi. Sampai jumpa.” Ungkap Sersan Choi.
Jae Hyun
memberikan minuman penyegar untuk Sersan Choi setelah itu melihat Sersan Choi
pergi memperlihatkan senyuman dinginnya, menurutnya kenapa Phil yang melakukan
kesalahan.
Sersan
Choi kembali ke kantor memberitahu Jae Hyun baru bertemu denganPark Jae Hyun
dan bisa mengupcak syukur kalau mau memaafkannya. Phil hanya diam saja. Sersan
Choi pikir Ini tidak akan berubah menjadi situasi terburuk.
“Kau
harus bersyukur bahwa dia orang yang baik. Tapi tetap saja, kau tidak bisa
diampuni karena memukuli warga sipil. Masa kerjamu akan ditangguhkan selama
sebulan. Jadi Camkanlah itu.” Kata Sersan Choi. Phil pun hanya bisa diam saja.
Soo Jin
duduk di taman seperti masih memikirkan sifat Jae Hyun tiba-tiba sangat marah,
lalu menyakinkan kalau Orang bisa seperti itu jika marah jadi tak masalah. Phil
sedang bertugas melihat Soo Jin dan meminta agar seniornya kembali lebih dulu.
Soo Jin melihat Phil memilih untuk pergi dan Phil bisa menahanya.
“Lepaskan...
Aku sudah melarangmu untuk menyapaku.” Ucap Soo Jin marah
“Kudengar
kau melarang Jae Hyun untuk melaporkanku.” Kata Phil
“Jangan
berkhayal. Aku melakukan ini bukan demi kau.” Tegas Soo Jin
“Kenapa
kau melakukan itu? Seharusnya kau biarkan dia melaporkanku. Aku yakin kau marah
dan benci kepadaku karena melakukan itu.” Kata Phil
“ Aku
memikirkan orang tuamu yang sangat senang karena akhirnya kamu mendapatkan
pekerjaan. Itulah alasannya. Jika bukan karena mereka, maka aku sendiri yang
akan melaporkanmu. Seperti ucapanku kemarin, aku tidak bisa menganggapmu
sebagai teman lagi. Ini bantuan terakhirku untukmu.” Kata Soo Jin lalu beranjak
pergi.
Phil duduk
didepan Man Holemerasa lelah karena Tidak ada yang akan mempercayainya bahkan
Soo Jin mulai makin membencinya juga. Ia merasa Setiap hari hanya terus
memburuk.
“Hei...
kenapa kau membawaku ke tempat mengerikan ini? Apa yang bisa kulakukan?” ucap
Phil berbicara pada Man Hole.
“Sedang
apa kamu di sini?” tanya Suk Tae melihat Phil duduk sendirian. Phil melihat Suk
Tae yang baru pulang kerja.
“Apa Kau
ingin menghancurkan lubang got itu lagi?” tanya Suk Jae dengan nada sinis
“Jangan
khawatir. Aku tidak punya tenaga untuk melakukan itu.” Kata Phil
“Hei.. Berhentilah
menimbulkan masalah dalam keluarga Soo Jin yang sudah menikah bahagia. Kau
harus menegarkan dirimu.” Kata Suk Tae.
“Semua
orang mengira aku jahat. Apakah aku akan... Apakah aku akan melakukan itu kepada
orang yang tidak bersalah?” kata Phil
“Aku
tidak peduli. Terserah... Lagi pula, semua bisa melihat kau salah. Jadi, kau
harus meminta maaf kepada Jae Hyun dan Soo Jin. Aku paham kamu masih menyukai
dia, tapi jika menyukainya, jangan seperti ini kepadanya. Kau harus
menghentikan ini demi kebahagiaan Soo Jin.” Ucap Suk Tae. Phil pun hanya bisa
diam saja lalu menatap Man Hole yang sudah tertutup.
Goo Gil
datang ke apotik melihat wajah Jae Hyun babak belur. Jae Hyun pikir benar dan
ingin tahu keadaaan Goo Gil karena melihat lukanya sudah sembuh. Goo Gil merasa
bisa menerima pukulan lagi dan membutuhkan salep untuk menghilangkan bekas luka
ini. Jae Hyun mencarikan salep untuk Goo Gil
“Kau
pasti marah karena Pil. Sikapnya agak aneh sejak dia kecil. Aku sangat
berterima kasih kepadamu karena memaafkan dia.” Kata Goo Gil
“Itu
bukan apa-apa. Dia juga teman Soo Jin.” Ucap Jae Hyun lalu memberikan salep
untuk Goo Gil.
Goo Gil
kaget melihat ada bekas luka yang sama ditangan Jae Hyun. Jae Hyun seperti tak
menyadarinya lalu bertanya kenapa Goo Gil diam. Goo Gi mengaku tak ada apa-apa
dan bertanya harganya. Jae Hyun mengatakan Lima dolar. Goo Gil akhirnya keluar
dari apotik.
“Itu
seperti bekas luka yang kulihat di hari itu... Ahh.. Tidak, aku ragu.... Tidak
mungkin dia.” Ungkap Goo Gil kembali merasakan punggungnya terasa sakit.
Soo Jin
membereskan semua pakaian di dalam koper, Jae Hyun pulang melihat Soo Jin
sedang membereskan pakaian. Soo Jin bertanya Di mana koper Jae Hyun karena sedang
berkemas, tapi tidak melihat kopernya. Jae Hyun mengatakan Ada di bagasi mobil
dan akan mengambilnya.
Soo Jin
pikir tak perlu karena akan mengambilnya sendiri jadi Jae Hyun bisa pergi mandi dan meminta
kuncinya. Jae Hyun pun memberikan kunci mobilnya.
Jae Hyun
masuk ke kamar mandi lalu mengingat sesuatu dan wajahnya langsung panik. Soo
Jin membuka bagasi melihat koper milik Jae Hyun, lalu melihat ada sebuah tas
hitam dan penasaran dengan isinya. Wajahnya langsung kaget melihat ada masker
dan juga topi hitam.
Ia
mengingat kalau pelaku memakai topi hitam
dan masker hitam, lalu perkataan Young Ju “Jae Hwun awalnya adalah kekasihku,
jadi, kau harus mengembalikannya kepadaku! Tahukah kamu dia pernah melakukan
penyerangan dan dirawat di rumah sakit jiwa?”
Soo Jin
menyakinkan diri kalau Pasti Tidak mungkin Jae Hyun pelakunya, Tanpa disadari
Jae Hyun sudah berdiri dibelakang Soo Jin melihat kalau barang bukti sudah ada
ditangan istrinya.
Bersambung
ke episode 14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar