PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 10 September 2017

Sinopsis Strongest Deliveryman Episode 12 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Nyonya Jung menyapa Kang Soo lebih dulu mengaku kalau dengar banyak tentangnya. Kang Soo juga mengatakan sudah  juga dengar banyak tentang Nyonya Jung. Nyonya Jung meminta agar mereka minggir. Kang Soo meminta maaf karena mereka sedang mengantar makanan jadi meminta jalan lebih dulu.
“Maaf, tapi kami tidak bisa berbalik lagi.” Ucap Nyonya Jung
“Dan aku juga tidak bisa memutar balikkan motor kami.” Balas Kang Soo
“Kau sangat percaya diri. Tapi bagiku, kau sepertinya sudah banyak belajar.” Kata Nyonya Jung
“Aku belajar sedikit dari mereka yang kuanggap memenuhi syarat untuk mengajariku.Tolong minggirlah. Makanan yang kami antar nanti keburu dingin. Orang yang sedang berbisnis restoran harus tahu cara bersikap sopan.” Kata Kang Soo
“Benar, makanan harus dimakan saat masih hangat. Sudah jelas bahwa makanan yang Anda antar tidak patut dianggap sebagai makanan. Jadi kemungkinan makanan itu akan mendingin. Kalian teruskan jalannya.” Ucap Nyonya Jang dan Kang Soo pikir mereka kan jumpa lain kali.
Kang Soo dkk pun diberi jalan untuk pergi lebih dulu dengan semua tim Nyonya Jung membuka jalan.  Nyonya Jung dengan penuh semangat mengajak semua timnya untuk pergi juga karena harus menyiapkan makan siang.


“Lakukan yang terbaik. Buatlah agar setiap pelanggan makan di restoran kita.” Ucap Nyonya Jung, Semua menjawab ya.
Pasangan bibi dan paman yang melihat Nyonya Jung merasa sangat kesal, SI Bibi mengaku bukannya merasa kesal tapi hanya merasa dikalahkan. Si paman binggung apa maksud ucapan istrinya. Bibinya yakin akan melihatnya nanti.
“Aku sudah 20 tahun buka bisnis ini. Aku tidak mau pergi!” ucap bibi yakin
“Apa yang membuatmu sangat yakin? Aku takut memikirkannya.” Kata si paman
“Kita punya Kang Soo! Hanyang jadi bisa berbisnis lagi karena Kang Soo. Jika kita bergabung di perusahaannya, maka kita juga bisa melewatinya!” ucap Si bibi yakin
“Apa Kau pikir Kang Soo itu malaikat pelindung jalanan ini?” balas paman
“Apa Kau tidak berpikir begitu? Presdir Choi ,  apa kau tidak mau bergabung di perusahaannya Kang Soo?” ucap Bibi
“Aku tidak pernah bilang tidak. Aku hanya bilang saja.” Kata Si paman


Kang Soo menerima telp mengatakan akan datang mengunjungi. Dan Ah bertanya Apa mereka ingin bermitra dengan kita. Kang Soo mengangguk dengan senyuman sambil mengikat sepatunya. Dan Ah bertanya apakah merasa nyaman. Kang Soo mengangguk.
“Kenapa kau jadi percaya diri begitu?” kata Dan Ah. Kang Soo dengan bangga memperlihatkan sepatu dari Dan Ah yang pakainya. Dan Ah hanya bisa tersenyum. 

Kang Soo bertemu dengan pelanggan yang mengunakan jasa [Strongest Deliveryman] menempelkan logo di depan restoran. Lalu Tuan Baek juga bertemu dengan pelanggan lain yang ingin memakai jas mereka dan Dan Ah menemui bibi yang ikut gabung dengan perusahaan Kang Soo.
“Kami akan percaya pada Kang Soo.” Ucap si bibi, Dan Ah pun meminta mereka agar percaya saja.
Setelah itu Dan Ah pergi ke depan subway untuk membagikan brosur sambil berterikan Tidak perlu menghafal nomor telepon, karena Cukup gunakan aplikasi "Strongest Deliveryman". Sementara di Jungga pegawai menyapa semua pelanggan yang masuk ke dalam Jungga Food.
Lift pun penuh sesak dengan pelanggan yang masuk dan mereka menuju lantai makanan yang diinginkan.  Jungga Food menyiapkan banyak menu makanan salah satunya di Lantai 10 – Menyediakan makanan khas Cina.
Sementara Nyonya Jung duduk dimeja kerja melihat laporan keuangan, Cabang Restoran Jungga dan melihat bagian angka penjualan secara real time, terlihat grafik yang mulai menanjak. 



Sementara di tempat paman dan bibi sepi pelangan dan hanya duduk didepan restoran. Tiba-tiba terdengar suara dari laptop dalam restoran. Bibi berlari melihatnya dan terlihat tak percaya,kalau ada dua pesanan ikan kukus besar untuk diantar.  Akhirnya dua kurir pun datang mengambil pesanan. Si bibi senang karena ada pelanggan yang memesan dengan diantar.
Soon Ae menerima pesanan dari telp yaitu Satu paket daging babi asam manis, lalu meminta gar gunakan aplikasi "Strongest Deliveryman"saat memesan karena dengan Memakai aplikasi itu sangat gampang dan mudah.
Tuan Jung selesai memasak pesanan,  Tuan Baek datang mmengatkan ingin mengantar makanana. Soon Ae sinis melihat Tuan Baek datang bertanya keberadaan Kang Soo. Tuan Baek memberitahu Kang Soo sekarang sedang mengantar di restoran sup mabuk Jeonju.
Soon Ae menanyakan beradaan Dan Ah. Tuan Bek melihat keponselnya kalau Dan Ah  sekarang sedang mengantar di Restoran Dami.
“Apa aku tidak bisa menyuruh mereka untuk mengantar makanan di Lively?” ucap Soon Ah tak suka melihat Tuan Baek. Tuan Baek mengatakan tidak bisa.
“Perusahaan kami telah berkembang pesat, jadi kami tidak bisa membuat pengantaran ekslusif di tempat-tempat tertentu. Sistem perusahaan kami adalah menyuruh pengawai yang tidak sibuk untuk mengantar makanan, sesuai urutan pemesanan yang masuk.” Jelas Tuan Baek
“Apa Kau ini Presdirnya?” ucap Soon Ae sinis. Tuan Baek mengatakan kalau jabatanya Direktur.
“Kau boleh memanggilku "dua pengantaran".” Kata Tuan Baek lalu memulai membungkus Pesanan satu paket daging babi asam manis.
“Di mana kalian biasa makan?” tanya Tuan Jang
“Kami hanya makan di restoran afiliasi terdekat kami.” Kata Tuan Baek dan selesai membungkus makanan lalu pamit pergi 
“Hei.. Jangan ke sini lagi... Aku tidak menyukaimu.” Ucap Soon Ae. Sinis
“Bukan seperti itu cara kerja sistemnya.” Kata Tuan Baek santai lalu keluar dari restoran. Soon Ae benar-bena kesal melihat Tuan Baek. 


Dan Ah menghentikan motornya saat bertemu dengan Kang Soo di belokan. Kang Soo memperingatkan Dan Ah hati-hati saat berkendara. Dan Ah mengangguk mengerti pada Presdir Choi. Kang Soo bertanya diaman  Dan Ah mau makan siang.
“Pemilik Restoran Dami menyuruhku makan di sana. Bagaimana dengan Anda?” tanya Dan Ah
“Pemilik Restoran Jeonju juga menyuruhku makan bersama mereka.” Kata Kang Soo. Dan Ah pun Selamat menikmati makanan Presdir Chi
“Tunggu.. Bagaimana kalau kita berdua makan bersama?” kata Kang Soo. 

Ji Yoon duduk di bangku taman dengan makan kimbap, lalu melihat kartu yang dituliskan Jin Kyu terakhir kalinya “Belilah makanan yang enak.”.
“Jin Kyu... Apa Kau pikir aku akan memakai uangmu untuk membeli makanan enak? Dia memang bodoh. Katamu kau belum berkencan sebelumnya. Tapi kau tidak tahu apa yang wanita pikirkan?” ucap Ji Yoon kesal karena Jin Kyu pergi begitu saja.
Dan Ah dan Kang Soo berjalan ditaman dengan makan sosis. Dan Ah bertanya apakah Kang Soo tak keberatan memakan itu. Kang Soo menganguk dan tak mengerti apakah dirinya sedang gugup, karena tidak merasa lapar.
“Jadi seseorang sepertimu bisa merasa gugup?” ejek Dan Ah. Kang Soo balik bertanya pada Dan Ah apakah tak masalah hanya makan sosis.
“Ya, aku tidak lapar.” Ucap Dan Ah. Kang Soo ingin tahu alasanya. Dan Ah mengatakan Kang Soo tidak perlu tahu.

“Oh, jangan khawatir. Kita bisa berusaha dengan baik. Kau percaya Oppa, 'kan?” ejek Kang Soo. Dan Ah langsung memukul punggung Kang Soo. Kang Soo mengaduh kesakitan tapi tertawa karena terus mengodanya.
Saat itu Ji Yoon yang duduk sendirian melihat Kang Soo dan Dan Ah berdiri tak jauh darinya. Kang Soo pun mendekat dengan suasana canggung menanyakan sedang apa Ji Yoon ditaman, Ji Yoon mengatakan sedang makan siang dan balik bertanya pada mereka.  Kang Soo mengatakan juag sedang makan dan menyuruh Ji Yoon duudk.
“Ahjussi juga duduklah dan Eonni juga.” Ucap Ji Yoon. Keduanya duduk dengan suasanan canggung mulai makan.

“Ini agak canggung.  Haruskah aku pergi?” ucap Ji Yoon berdiri dari tempat duduknya. Kang Soo pikir tak perlu. Dan Ah pikir kenapa Ji Yoon harus pergi.
“Aku merasa ingin pergi.” Kata Ji Yoon. Kang Soo piki tak masalah, Dan Ah juga meminta Ji Yoon untuk duduk bersama saja.
“Kurasa aku benar-benar ingin pergi.” Ungkap Ji Yoon tak bisa melihat keduanya sangat dekat. Kang Soo merasa tak masalah dengan Ji Yoon duduk bersama mereka. Dan Ah pikir Ji Yoon pergi setelah makannya selesai.
“Tidak, kurasa ini adalah beban bagi kami semua. Eonni, nikmatilah makananmu dan Ahjussi juga... Goodbye.” Ucap Ji Yoon lalu berjala pergi.
Dan Ah dan Kang Soo terlihat binggung. Ji Yoon berjalan sambil menangis memakan semua kimbapnya sambil mengucapkan selamat tinggal pada Kang Soo. 

Nyonya Jung datang mengatakan akan sering-sering mengecek lokasi cabang yang ditinggalkan Jin Kyu. Manager menganguk mengerti. Nyonya Jung bertanya Berapa hasil penjualan mereka yang dicuri oleh Hanyang karena pengantaran.
“Sekitar sepuluh persen dari awal penjualan. Tapi terus meningkat, menjadi lima persen dari penjualan kami sebelumnya.” Kata manager
“Apa Mereka masih bisa mengaturnya hanya karena pengantaran itu?” kata Nyonya Jung heran.
“Bukan hanya pengantaran. Mereka masih bisa berjualan dengan melakukan pengantaran  dan menggunakan strategi alternatif lainnya. Mereka bahkan memikat beberapa pelanggan tetap kita dan mengambil beberapa pelanggan kita yang sedang menunggu.” Jelas Manager
“Aku yakin mereka berencana menggunakan strategi yang sama kali ini. Mereka akan bertahan dengan melakukan pengantaran pemesanan dan mengambil pelanggan yang sedang mengantri.” Kata Nyonya Jung. Manager membenarkan.
“Pikirkan strategi ini baik-baik. Kau tahu strategi utama Jungga, kan? Untuk menekankan restoran terdekat dalam waktu enam bulan dan kemudian menstabilkan harga kami untuk menghasilkan keuntungan maksimal. Pastikan tidak ada yang salah.” Tegas Nyonya Jung
Manager mengerti. Nyonya Jung pikir tak usah mengantarnya tapi managernya agar jaga keseimbangan buku cek. Manager membuka laci meja bagian bawah denga kunci miliknya, lalu mengeluarkan sebuah buku dan melihat itu buku catatan Oh Jin Kyu dengan note dibawahnya.
[Waktu senggang dari jam 3 sore sampai jam 5 sore? Mengembangkan menu yang ditetapkan, Menjual lebih banyak makanan penutup, Meningkatkan porsi makanan]
Wajaha manager terlihat tersenyum sinis karena mengambil hasil penelitian Jin Kyu untuk perkerjaanya sekarang. 


Kang Soo mengantar Dan Ah sampai depan. Dan Ah memperingataakn Kang Soo Besok jangan berani datang ke tempat les. Kang Soomengangguk mengerti terlihat tak tulus.  Dan Ah kesal kalau nanti Kang Soo memberikan alasan untuk menjawabnya.
“Kau sekarang jadi Presdir, punya 12 pegawai, dan 30 afiliasi. Jadi fokuslah dulu. Ayo Berjanji.” Kata Dan Ah memberikan kelingkingnya. Kang Soo mengejek Dan Ah seperti anak-anak.
“Ini lebih efektif daripada aku memakai kata-kata. Sekarang Dicap. Ditandatangani, Disalin.” Ucap Dan Ah seperti yang biasa dilakukan anak-anak pada orang tuanya. Kang Soo hanya mengikutinya
“Mimpi yang indah, Presdir.” Ucap Dan Ah. Kang Soo pun memuji Dan Ah yang sudah bekerja keras jadi berhati-hati saat pulang. Dan Ah pun pergi. 

Sung Jae keluar dari restoran berjalan ke motornya. Kang Soo heran melihat Sung Jae pergi. Sung jae pikir karena kerja sudah selesai, jadi sudah waktunya pergi. Kang Soo bertanya mau pergi kemana, dan meminta menginap saja denganya.
“Kenapa aku nginap di sini dan membuat pacarmu tidak nyaman?” ucap Sung Jae mengejek Kang Soo yang akan berdua dengan Dan Ah. Kang Soo terlihat kesal menganggap mereka itu yang sudah tinggal bersama.
“Apa Kau pikir aku tidak tahu kenapa kau bepergian ke seluruh Seoul? Tapi, kau sudah menyerah dan tinggal di sini, jadi sudah jelas.” Kata Sung Jae
“Um, benar. Segala hal memang berakhir seperti itu, Karena pacaran.” Akui Kang Soo. Sung Jae tak percaya Kang Soo mau mengakuinya.
“Hei. Kenapa kau tak minta Hyun Soo bekerja dengan kita?”kata Sung Jae. Kang Soo sedikit gugup memberi alasan kalau hanya menyuruh Hyun Soo lebih banyak istirahat.
“Kau memang peduli, sekarang Aku pulang dulu.”kata Sung Jae. Kang Soo pun berpesan agar Sung Jae berhati-hati. 

Sun Ae membereskan semua barang ke dalam tokonya dan sudah selesai lalu mengajak Nenek Jung untuk pulang.  Nenek Jung membereskan beberapa main yang digantung. Sun Ae meminta ibunya agar  besok jangan datang lagi tapi Buatkan makanan untuk Hyun Soo di rumah. Nenek Jung menganguk mengerti.
“Oh ya, Sun Ae... Apa ada sesuatu yang terjadi hari itu? Saat Kang Soo datang ke sini.” Ucap Nenek Jung. Sun Ae terlihat gugup dan pura-pura tak mengerti.
“Kang Soo tidak pernah pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal, tapi dia melakukannya.” Kata Nenek Jung heran
“Um, pasti karena ada urusan jadi dia pergi begitu saja.” Kata Sun Ae mencari alasan. Nenek Jung seperti bisa mengerti
“Tapi apa Tidak ada yang terjadi di antara kalian berdua?” ucap Nenek Jung
“Oh, tentu tidak! Memangnya Apa ada yang terjadi? Lalu Bagaimana dengan Hyun Soo?” kata Sun Ae.
“Dia tidak pernah berhenti membahas tentang bagaimana dia akan menemui Kang Soo.” Cerita Nenek Jung
Sun Ae tiba-tiba berteriak tidak boleh,  Nenek Jun kaget. Sun Ae pikir Hyun Soo harus tinggal dengan ibunya dan tidak bisa pergi. Nenek Jung setuju lalu menyuruh agar matikan lampunya dan tutup tokonya. Sun Ae pun bergegas mencoba agar tak membahas Kang Soo lagi.


Nyonya Jung pergi ke Bank Youngil, Presdir menyapa Nyonya Jung bertanya Apa acara pembukaannya berjalan dengan baik. Nyonya Jung membenarkan kalau semua berkat Presdir. Presdir pikir tak masalah dengan hal itu.
“Terus terang, aku harus berterima kasih pada Anda. Aku yakin Anda bisa mendapatkan pinjaman dari bank terbaik di negara ini. Namun, Anda berusaha untuk menggunakan Youngil Bank. Jadi aku ingin mengucapkan terima kasih lagi untuk itu.” Ucap Presdir 
“Tidak perlu berterima kasih padaku. Anda menawari kami kesepakatan terbaik.” Kata Nenek Jung
“Oh tentu! Anda meminjam lebih dari 10 miliar won dari kami. Apa ada hal lain yang bisa kubantu?” ucap Presdir
“Aku tidak menyebutnya bantuan. Aku hanya meminta agar Anda berbisnis secara etis.” Kata Nyonya Jung. Predir tak mengerti maksud ucapan Nyonya Jung
“Aku mencari tahu dan sebagian besar restoran di wilayah itu mendapatkan pinjaman dari bank Anda. Karena Restoran Jungga adalah pelanggan Anda sekarang bukankah seharusnya Anda melakukan sesuatu dengan cara Anda? Kurasa Anda pernah bilang begitu.” Kata Nyonya Jung
“Oh, aku mengerti maksud Anda sekarang. Aku akan segera mengurusnya.” Kata Presdir. Nyonya Jung pun segera pamit pergi.
“Ayo kita pergi. Aku akan mengantar Anda sampai ke tempat parkir.” Kata Presdir mengantar Nyonya Jung keluar dan papan nama diatas meja tertulis [Presdir Bank Youngil Kim Jong Hyun]

Tuan Kim bersama anak buahnya keluar dari gedung. Anak buahnya bertanya siapa Kim Jong Hyun.  Tuan Kim mengatakan kalau Jon Hyun adalah presdir bank yang memiliki ketangguhan di wilayah ini Dan juga, pria itu mantan suaminya Soon Ae. Anak buahnya tak percaya mendengarnya.
“Ternyata, Ayah Soon Ae adalah pria tangguh tapi dia menjual semua kekayaannya saat putrinya menikah dan mendirikan bank kecil yang bagus untuk suami putrinya. Tapi pria itu menfitnah istrinya karena selingkuh setelah mertuanya meninggal. dan mengusir istrinya tanpa ditinggalkan uang sepersen pun” kata Tuan Kim
“Oh, jadi itu sebabnya Jang Dong Soo hyungnim mencoba memukul pria itu sampai babak belur dan dia bahkan pergi menemui bos untuk mencari tahu di mana keberadaannya?” kata Anak buahnya. Tuan Kim membenarkan.
“Dia ingin mendapatkan pengakuan darinya,  walau dia harus memukulnya. Dia memukulinya sampai babak belur, tapi tidak menemukan apa-apa. Kim Jong Hyun juga si brengsek keras kepala.” Cerita Tuan Kim
“Tunggu Sebentar, lalu orang yang merencanakan semua ini dengan Kim Jong Hyun dan menfitnah Soon Ae karena selingkuh.”kata anak buahnya benar-benar tak percaya
“Ya, Deoksa hyungnim akan menyerahkan orang yang kami janjikan.” Kata Tuan Kim. Anak buahnya binggung jadi apa masalahnya, menurutnya mereka bisa menawarkanya.
“Ugh, aku hanya ingin menawarimu padanya! Bagaimana caranya, kalau kita tak tahu di mana lokasinya?” ucap Tuan Kim
“Apa Maksudmu Deoksa hyungnim berbohong pada kami?” kata Anak buahnya polos. Tuan Kim mengumpat anak buahnya memang bodoh.
“Mamushi akan membunuh kita sekarang. Dasar, apa yang telah kudapatkan? Dasar sial!” kata Tuan Kim mengeluh kesal. 


Saat itu Tuan Jang datang dan langsung ingin memukul Tuan Kim. Tuan Kim dan anak buahnya ketakutan sampai terjatuh. Tuan Jan meminta agar memberitahu Duksa “Viper” kalau tidak meneleponnya dalam tiga hari, maka akan menbunuhnya dengan tangannya sendiri. Tuan Kim mengangguk mengerti. 


Soon Ae bertemu dengan Dan Ah dan Kang Soo mengatakan Aku tidak mau makan dengan Tuan Jang jadi Mulai sekarang, mereka berdua makan siang restoran dan mengantar makanan dari restoran ini juga. Dan Ah binggung mendengarnya seperti ingin menolak kalau itu tak bisa.
“Kau Presdir, bukan? Yang perlu kau lakukan hanya bilang "Oke!" “ ucap Soon Ae
“Presdir tidak bisa melakukan apa pun yang dia suka...”kata Dan Ah langsung disela oleh Soon Ae.
“Kenapa kau ikut-ikut? Kau hanya seorang pegawai.” Kata Soon Ae. Dan Ah merengek agar Soon Ae tak melakukan itu.
“Pokoknya, lakukan saja itu. Kalau tidak suka, kantormu akan didepak di sini!” kata Soon Ae
“Baiklah, aku akan membicarakan ini dengan para pegawaiku.” Kata Kang Soo. Soon Ae tak percaya Kang Soo bisa langsung mempertimbangkan dan bertanya apakah itu tak masalah.
“Ya. Kalau aku bisa, maka aku mungkin akan mengurus yang lainnya di kantorku.” Kata Kang Soo. Soon Ae merasa lega mendengarnya.
“Pokoknya, lakukan saja. Aku merasa kesepian tanpa kalian.” Ungkap Soon Ae yang tak ingin hanya makan berdua bersama Tuan Jang. 

Kang Soo memulai rapat kalau ia ingin bersam dengan Dan Ah  hanya mengantar pesanan di Restoran Lively dan menanyakan pendapat para anggotanya. Tuan Baek pikir mereka butuh persetujuan dari semua anggota karena sekarang adalah perusahaan
“Baiklah. Siapa yang mendukung, angkat tangan.” Ucap Tuan Baek. Hampir semua mengangkat tangan.
“Karena banyak setuju, jadi keputusan sudah bulat.” Ucap Tuan Baek
“Baiklah, pastikan untuk tetap berada pada posisi masing-masing.” Pesan Kang Soo
“Kenapa kalian tidak menikah saja?” ejek Byung Joo, semua langsung menyuruh keduanya agar menikah. Kang Soo terlihat malu-malu. Dan Ah dengan sinis memukul meja menyuruh semua untuk diam. Kang Soo sempat kaget dan terlihat ketakutan
“Um, ya. Terima kasih atas pengertiannya. Kalau begitu, ayo mulai bekerja.” Kata Kang Soo. Tuan Baek mengajak semua anak buahnya agar keluar dan mulai bekerja!

Dan Ah dan Kang Soo akhirnya hanya berdua dalam ruangan.  Kang Soo mengoda karena sudah dapat izin jadi mereka bakalan terus menempel begini. Dan Ah hanya bisa tersenyum saja. Kang Soo menceritakan akan mengirimkan foto Oh Jin Kyu di grup cah jadi bisa mencarinya saat mereka sedang mengantar.
“Kenapa tiba-tiba melakukan itu?”ucap Dan Ah heran
“Ini Mungkin ada yang aneh. Aku merasa sesuatu terjadi padanya.” Kata Kang Soo
“Benar. Sejujurnya, aku juga agak penasaran.” Ungkap Dan Ah. Kang Soo heran kenapa Dan Ah tak mengatakanya.
“Aku hanya tidak ingin kau kesal.” Ungkap Dan Ah. Kang Soo terlihat mulai melotot kesal. Dan Ah tertunduk dengan menganggap Kang Soo Presdir.
“Ini peringatan...”kata Kang Soo. Dan Ah mengatakan  pasti akan mengatasinya. Keduanya pun tersenyum bahagia. 


Jin Kyu terlihat seperti gelandangan dengan baju yang tak diganti, lalu melihat sebuah restoran menuliskan [Makanan gratis jam 10 pagi]. Ia melihat dari depan jendela, ada banyak tuna wisma yang makan dengan lahap, tapi Jin Kyu terlihta gensi memilih untuk pergi.
Akhirnya Ia pergi ke toilet dan minum air keran untuk menghilangkan rasa laparnya. Seseorang datang, Jin Kyu tersedak dan membuat si pria langsung menyingkir seperti jijik. Jin Kyu menatap dirinya kembali mengumpat dirinya yang bodoh. 

Ji Yoon kembali makan roti ditaman, kembali mengingat saat Kang Soo memberikan minumamn agar bisa menelan dengan benar. Ia merasa kalau makananya jadi tak  bisa masuk mulut dan nafsu makannya juga hilang. Akhirnya ia akan kembali ke kedai cafe, tapi merasakan ada orang yang mengikutinya dari belakang.
Seorang pria sibuk membawa kamera mengikuti Ji Yoon, Ji Yoon membalikan badan melihat pria berjas tapi Pria itu bergegas masuk ke dalam  restoran berpura-pura bertemu dengan seseorang. Ji Yoon akhirnya berlari kabur. Si Pria mencoba mengejarnya tapi kehilangan arah Ji Yoon.
“Heeii.. Aku di sini... Kau disuruh ayahku, 'kan?” ucap Ji Yoon sudah ada dibelakang si pria. Si pria kaget berusaha menyangkalnya berpikir Ji Yoon  salah paham.
“Aku telepon ayahku.  Apa Mau kukatakan padanya kalau aku menangkapmu?” ucap Ji Yoon mengancam.
“Oh, jangan! Aku akan dipecat! Sebenarnya... aku punya tiga anak.” Ucap Si pria. Ji Yoon meminta agar menjawab pertanyaannya dengan jujur.
“Awalnya ada tiga tim. Aku ditugaskan untukmu, dan orang lain ditugaskan untuk Choi Kang Soo.” Kata Si pria. Ji Yoo kaget kalau Kang Soo juga ikut dicari tahu.
“Semua pria yang Nona Ji Yoon temui sedang diawasi. Tapi Choi Kang Soo tidak akan kami awasi.” Kata Si pria. Ji yoon ingin tahu alasanya.
“Karena nampaknya dia berpacaran dengan wanita bernama Lee Dan Ah.” Kata si pria
“Lalu Siapa yang terakhir? Apa dia Jin Kyu ?”kata Jin Yoon. Si Pria membenarkan. Ji Yoon ingin tahu keberadan Jin Kyu sekarang. 


Pegawai dari Bank Yonggil mengatakan tak bisa lagi membantu mereka. Semua kaget mendengar keputusan tiba-tiba, Bibi bertanya apa maksudnya mereka tidak bisa memperpanjang tanggal jatuh tempo pembayaran.
“Itulah yang diputuskan oleh kantor kami.” Ucap pegawai Bank Yonggil
“Maksudku, bagaimana bisa kau melakukan itu pada kami? Bisnis kami bahkan belum berjalan dengan baik.” Kata Bibi binggung
“Yang jelas, kami tidak bisa memberi Anda ekstensi. Jika ada di antara kalian berutang pada kami, mohon secepatnya bayar pada kami.” Tegas si pegawai lalu berjalan pergi.
Semua orang terlihat binggung yang harus mereka lakukan. Paman pikir mereka bisa memberitahu Kang Soo. Si bibi mengeluh kalau Kang Soo bukan orang bank. Si Paman pikir dirinya sangat frutasi jadi tak berpikir jernih. Kang Soo lewat dengan motor melihat semua pegawai sedang berkumpul.
“Apa ada masalah?” tanya Kang Soo. Semua mengatakan bukan apa-apa. Kang Soo tetap ingin tahu. Si bibi meminta Kang Soo Jangan khawatir karena itu adalah mereka
“Kau fokuslah mengantar pesanan. Itulah satu-satunya jalan keluar bagi kami sekarang.” Ucap Si bibi
“Baiklah, aku akan bekerja keras. Tapi Anda harus memberitahuku apa ada yang terjadi.” Kata Kang Soo. Si bibi menganguk mengerti menyuruh Kang Soo pergi. 


Soon Ae melihat Tuan Jang sibuk didapur dan terlihat melampiaskan amarah dengan memukul adonan mie. Dan Ah sibuk membereskan didepan meja. Soon Ae memberi kode pada Dann Ah untuk naik ke lantai atas. Dan Ah kaget Soon Ae membahas Alat pelacak.
“Ya, aku memasukkannya ke dalam sepatu Tuan Jang.  Kurasa dia mengambil umpan yang dilemparkan Deoksa padanya.” Kata Soon Ae. Dan Ah tak percaya mendengarnya.
“Dia pasti akan segera pindah lagi. Dan ketika dia melakukannya, Maka aku akan mencari tahu dia pergi ke mana, dan beri dia pelajaran. Tapi... aku sedikit takut. Apa kau bisa ikut denganku?” cerita Soon Ae.
“Tapi... bukankah lebih baik melaporkan hal ini pada polisi?” ucap Dan Ah
“Kalau aku melakukannya, maka mereka pasti akan memenjarakan Dong Soo dulu! Aku yakin dia sudah melakukan sesuatu dengan Deoksa!” kat Soon Ae.
Saat itu Kang Soo naik melihat keduanya sedang berbicara dan bertanya sedan apa. Soon Ae mengaku tak ada lalu mengajak Dan Ah untuk turun. Dan Ah pun mengikuti Soon Ae. Kang Soo terlihat binggung karena banyak orang yang tak ingin bercerita denganya. 


Kang Soo dan Dan Ah mengantar Tuan Jang dan Soon Ae pulang. Tuan Jang langsung bergegas mengambil jalan yang berbeda dengan Soon Ae. Kang Soo pikir Tuan Jang  sudah menyerah mengikutinya. Dan Ah pikirbenar juga dengan wajah gugup.
“Apa ada sesuatu terjadi di antara mereka?” tanya Kang Soo. Dan Ah mengatakan tak ada.
“Ayo masuk ke dalam! Kita harus rapat.” Ucap Dan Ah bergegas masuk mencoba menghindari Kang Soo. 

 Di ruangan
Min Chan sibuk membuat pembukuan, Young Taek dan Ho Young tertidur disofa. Byung Joo dan Tuan Baek melihat foto dalam website mereka. Tuan Baek mengatakan tidak suka dengan fotonya jadi perlu mengambilnya lagi.
Sementara Sung Jae sibuk membaca chat grup, seseorang yang bertanya  siapa wanita yang ada di situs perusahaan. Seorang membalas kalau itu Pacarnya Kang Soo, mereka tak pecaya kalau Dan Ah pacar Kang Soo karena sangat cantik.
“Hei... Kerja bagus, semuanya! Kita rapat sekali lagi dan beristirahat. Sekarang  Kita bahas tentang penjualan dulu.” Ucap Kang Soo dan semua pun berkumpul di meja. 
Jin Kyu berjalan dengan wajah kelaparan dan lemas, lalu melewati tempat makan di pinggir sungai dan melihat penggunjung yang meninggalkan kimbap sisa tak dimakan. Ia berjalan perlahan mengambil sisa yang masih bersih, tiba-tiba Ji Yoon datang berteriak agar Jangan dimakan. Jin Kyu kaget langsung menyembunyikan dibalik badanya.
“Lepaskan itu!” ucap Jin Yoon mencoba mencari dibalik badan. Jin Kyu mengatakan tak mau. Tapi akhinya Jin Yoon berhasil mengambilnya
“Tolong pergi saja! Tinggalkan aku sendiri! Aku mau sendiri! Biarkan aku hidup seperti ini sampai aku mati!” ucap Jin Kyu. Jin Yoon menatap Jin Kyu dan langsung menangis.
“Kenapa kau menangis?” kata Jin Kyu bingung. Ji Yoon mengaku Tak tahu dan langsung menangis sangat keras sambil berjongkok.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar