Nyonya
Jung menyapa Kang Soo lebih dulu mengaku kalau dengar banyak tentangnya. Kang
Soo juga mengatakan sudah juga dengar
banyak tentang Nyonya Jung. Nyonya Jung meminta agar mereka minggir. Kang Soo
meminta maaf karena mereka sedang mengantar makanan jadi meminta jalan lebih
dulu.
“Maaf,
tapi kami tidak bisa berbalik lagi.” Ucap Nyonya Jung
“Dan aku
juga tidak bisa memutar balikkan motor kami.” Balas Kang Soo
“Kau
sangat percaya diri. Tapi bagiku, kau sepertinya sudah banyak belajar.” Kata
Nyonya Jung
“Aku
belajar sedikit dari mereka yang kuanggap memenuhi syarat untuk
mengajariku.Tolong minggirlah. Makanan yang kami antar nanti keburu dingin. Orang
yang sedang berbisnis restoran harus tahu cara bersikap sopan.” Kata Kang Soo
“Benar,
makanan harus dimakan saat masih hangat. Sudah jelas bahwa makanan yang Anda
antar tidak patut dianggap sebagai makanan. Jadi kemungkinan makanan itu akan
mendingin. Kalian teruskan jalannya.” Ucap Nyonya Jang dan Kang Soo pikir
mereka kan jumpa lain kali.
Kang Soo
dkk pun diberi jalan untuk pergi lebih dulu dengan semua tim Nyonya Jung
membuka jalan. Nyonya Jung dengan penuh
semangat mengajak semua timnya untuk pergi juga karena harus menyiapkan makan
siang.
“Lakukan
yang terbaik. Buatlah agar setiap pelanggan makan di restoran kita.” Ucap
Nyonya Jung, Semua menjawab ya.
Pasangan
bibi dan paman yang melihat Nyonya Jung merasa sangat kesal, SI Bibi mengaku bukannya
merasa kesal tapi hanya merasa dikalahkan. Si paman binggung apa maksud ucapan
istrinya. Bibinya yakin akan melihatnya nanti.
“Aku sudah
20 tahun buka bisnis ini. Aku tidak mau pergi!” ucap bibi yakin
“Apa yang
membuatmu sangat yakin? Aku takut memikirkannya.” Kata si paman
“Kita
punya Kang Soo! Hanyang jadi bisa berbisnis lagi karena Kang Soo. Jika kita
bergabung di perusahaannya, maka kita juga bisa melewatinya!” ucap Si bibi
yakin
“Apa Kau
pikir Kang Soo itu malaikat pelindung jalanan ini?” balas paman
“Apa Kau
tidak berpikir begitu? Presdir Choi , apa kau tidak mau bergabung di perusahaannya
Kang Soo?” ucap Bibi
“Aku
tidak pernah bilang tidak. Aku hanya bilang saja.” Kata Si paman
Kang Soo
menerima telp mengatakan akan datang mengunjungi. Dan Ah bertanya Apa mereka
ingin bermitra dengan kita. Kang Soo mengangguk dengan senyuman sambil mengikat
sepatunya. Dan Ah bertanya apakah merasa nyaman. Kang Soo mengangguk.
“Kenapa
kau jadi percaya diri begitu?” kata Dan Ah. Kang Soo dengan bangga
memperlihatkan sepatu dari Dan Ah yang pakainya. Dan Ah hanya bisa tersenyum.
Kang Soo
bertemu dengan pelanggan yang mengunakan jasa [Strongest Deliveryman]
menempelkan logo di depan restoran. Lalu Tuan Baek juga bertemu dengan
pelanggan lain yang ingin memakai jas mereka dan Dan Ah menemui bibi yang ikut
gabung dengan perusahaan Kang Soo.
“Kami
akan percaya pada Kang Soo.” Ucap si bibi, Dan Ah pun meminta mereka agar
percaya saja.
Setelah
itu Dan Ah pergi ke depan subway untuk membagikan brosur sambil berterikan Tidak
perlu menghafal nomor telepon, karena Cukup gunakan aplikasi "Strongest
Deliveryman". Sementara di Jungga pegawai menyapa semua pelanggan yang
masuk ke dalam Jungga Food.
Lift pun
penuh sesak dengan pelanggan yang masuk dan mereka menuju lantai makanan yang
diinginkan. Jungga Food menyiapkan
banyak menu makanan salah satunya di Lantai 10 – Menyediakan makanan khas Cina.
Sementara
Nyonya Jung duduk dimeja kerja melihat laporan keuangan, Cabang Restoran Jungga
dan melihat bagian angka penjualan secara real time, terlihat grafik yang mulai
menanjak.
Sementara
di tempat paman dan bibi sepi pelangan dan hanya duduk didepan restoran.
Tiba-tiba terdengar suara dari laptop dalam restoran. Bibi berlari melihatnya
dan terlihat tak percaya,kalau ada dua pesanan ikan kukus besar untuk
diantar. Akhirnya dua kurir pun datang
mengambil pesanan. Si bibi senang karena ada pelanggan yang memesan dengan
diantar.
Soon Ae
menerima pesanan dari telp yaitu Satu paket daging babi asam manis, lalu
meminta gar gunakan aplikasi "Strongest Deliveryman"saat memesan
karena dengan Memakai aplikasi itu sangat gampang dan mudah.
Tuan Jung
selesai memasak pesanan, Tuan Baek
datang mmengatkan ingin mengantar makanana. Soon Ae sinis melihat Tuan Baek
datang bertanya keberadaan Kang Soo. Tuan Baek memberitahu Kang Soo sekarang
sedang mengantar di restoran sup mabuk Jeonju.
Soon Ae
menanyakan beradaan Dan Ah. Tuan Bek melihat keponselnya kalau Dan Ah sekarang sedang mengantar di Restoran Dami.
“Apa aku
tidak bisa menyuruh mereka untuk mengantar makanan di Lively?” ucap Soon Ah tak
suka melihat Tuan Baek. Tuan Baek mengatakan tidak bisa.
“Perusahaan
kami telah berkembang pesat, jadi kami tidak bisa membuat pengantaran ekslusif
di tempat-tempat tertentu. Sistem perusahaan kami adalah menyuruh pengawai yang
tidak sibuk untuk mengantar makanan, sesuai urutan pemesanan yang masuk.” Jelas
Tuan Baek
“Apa Kau
ini Presdirnya?” ucap Soon Ae sinis. Tuan Baek mengatakan kalau jabatanya Direktur.
“Kau
boleh memanggilku "dua pengantaran".” Kata Tuan Baek lalu memulai
membungkus Pesanan satu paket daging babi asam manis.
“Di mana
kalian biasa makan?” tanya Tuan Jang
“Kami
hanya makan di restoran afiliasi terdekat kami.” Kata Tuan Baek dan selesai
membungkus makanan lalu pamit pergi
“Hei..
Jangan ke sini lagi... Aku tidak menyukaimu.” Ucap Soon Ae. Sinis
“Bukan seperti
itu cara kerja sistemnya.” Kata Tuan Baek santai lalu keluar dari restoran.
Soon Ae benar-bena kesal melihat Tuan Baek.
Dan Ah
menghentikan motornya saat bertemu dengan Kang Soo di belokan. Kang Soo
memperingatkan Dan Ah hati-hati saat berkendara. Dan Ah mengangguk mengerti pada
Presdir Choi. Kang Soo bertanya diaman
Dan Ah mau makan siang.
“Pemilik
Restoran Dami menyuruhku makan di sana. Bagaimana dengan Anda?” tanya Dan Ah
“Pemilik
Restoran Jeonju juga menyuruhku makan bersama mereka.” Kata Kang Soo. Dan Ah
pun Selamat menikmati makanan Presdir Chi
“Tunggu..
Bagaimana kalau kita berdua makan bersama?” kata Kang Soo.
Ji Yoon
duduk di bangku taman dengan makan kimbap, lalu melihat kartu yang dituliskan
Jin Kyu terakhir kalinya “Belilah makanan yang enak.”.
“Jin
Kyu... Apa Kau pikir aku akan memakai uangmu untuk membeli makanan enak? Dia
memang bodoh. Katamu kau belum berkencan sebelumnya. Tapi kau tidak tahu apa yang
wanita pikirkan?” ucap Ji Yoon kesal karena Jin Kyu pergi begitu saja.
Dan Ah
dan Kang Soo berjalan ditaman dengan makan sosis. Dan Ah bertanya apakah Kang
Soo tak keberatan memakan itu. Kang Soo menganguk dan tak mengerti apakah
dirinya sedang gugup, karena tidak merasa lapar.
“Jadi
seseorang sepertimu bisa merasa gugup?” ejek Dan Ah. Kang Soo balik bertanya
pada Dan Ah apakah tak masalah hanya makan sosis.
“Ya, aku
tidak lapar.” Ucap Dan Ah. Kang Soo ingin tahu alasanya. Dan Ah mengatakan Kang
Soo tidak perlu tahu.
“Oh,
jangan khawatir. Kita bisa berusaha dengan baik. Kau percaya Oppa, 'kan?” ejek
Kang Soo. Dan Ah langsung memukul punggung Kang Soo. Kang Soo mengaduh
kesakitan tapi tertawa karena terus mengodanya.
Saat itu
Ji Yoon yang duduk sendirian melihat Kang Soo dan Dan Ah berdiri tak jauh
darinya. Kang Soo pun mendekat dengan suasana canggung menanyakan sedang apa Ji
Yoon ditaman, Ji Yoon mengatakan sedang makan siang dan balik bertanya pada
mereka. Kang Soo mengatakan juag sedang
makan dan menyuruh Ji Yoon duudk.
“Ahjussi
juga duduklah dan Eonni juga.” Ucap Ji Yoon. Keduanya duduk dengan suasanan
canggung mulai makan.
“Ini agak
canggung. Haruskah aku pergi?” ucap Ji
Yoon berdiri dari tempat duduknya. Kang Soo pikir tak perlu. Dan Ah pikir
kenapa Ji Yoon harus pergi.
“Aku
merasa ingin pergi.” Kata Ji Yoon. Kang Soo piki tak masalah, Dan Ah juga meminta
Ji Yoon untuk duduk bersama saja.
“Kurasa
aku benar-benar ingin pergi.” Ungkap Ji Yoon tak bisa melihat keduanya sangat
dekat. Kang Soo merasa tak masalah dengan Ji Yoon duduk bersama mereka. Dan Ah
pikir Ji Yoon pergi setelah makannya selesai.
“Tidak,
kurasa ini adalah beban bagi kami semua. Eonni, nikmatilah makananmu dan
Ahjussi juga... Goodbye.” Ucap Ji Yoon lalu berjala pergi.
Dan Ah
dan Kang Soo terlihat binggung. Ji Yoon berjalan sambil menangis memakan semua
kimbapnya sambil mengucapkan selamat tinggal pada Kang Soo.
Nyonya
Jung datang mengatakan akan sering-sering mengecek lokasi cabang yang
ditinggalkan Jin Kyu. Manager menganguk mengerti. Nyonya Jung bertanya Berapa
hasil penjualan mereka yang dicuri oleh Hanyang karena pengantaran.
“Sekitar
sepuluh persen dari awal penjualan. Tapi terus meningkat, menjadi lima persen dari
penjualan kami sebelumnya.” Kata manager
“Apa Mereka
masih bisa mengaturnya hanya karena pengantaran itu?” kata Nyonya Jung heran.
“Bukan
hanya pengantaran. Mereka masih bisa berjualan dengan melakukan
pengantaran dan menggunakan strategi
alternatif lainnya. Mereka bahkan memikat beberapa pelanggan tetap kita dan
mengambil beberapa pelanggan kita yang sedang menunggu.” Jelas Manager
“Aku
yakin mereka berencana menggunakan strategi yang sama kali ini. Mereka akan
bertahan dengan melakukan pengantaran pemesanan dan mengambil pelanggan yang
sedang mengantri.” Kata Nyonya Jung. Manager membenarkan.
“Pikirkan
strategi ini baik-baik. Kau tahu strategi utama Jungga, kan? Untuk menekankan
restoran terdekat dalam waktu enam bulan dan kemudian menstabilkan harga kami untuk
menghasilkan keuntungan maksimal. Pastikan tidak ada yang salah.” Tegas Nyonya
Jung
Manager
mengerti. Nyonya Jung pikir tak usah mengantarnya tapi managernya agar jaga
keseimbangan buku cek. Manager membuka laci meja bagian bawah denga kunci
miliknya, lalu mengeluarkan sebuah buku dan melihat itu buku catatan Oh Jin Kyu
dengan note dibawahnya.
[Waktu
senggang dari jam 3 sore sampai jam 5 sore? Mengembangkan menu yang ditetapkan,
Menjual lebih banyak makanan penutup, Meningkatkan porsi makanan]
Wajaha
manager terlihat tersenyum sinis karena mengambil hasil penelitian Jin Kyu
untuk perkerjaanya sekarang.
Kang Soo
mengantar Dan Ah sampai depan. Dan Ah memperingataakn Kang Soo Besok jangan
berani datang ke tempat les. Kang Soomengangguk mengerti terlihat tak
tulus. Dan Ah kesal kalau nanti Kang Soo
memberikan alasan untuk menjawabnya.
“Kau
sekarang jadi Presdir, punya 12 pegawai, dan 30 afiliasi. Jadi fokuslah dulu.
Ayo Berjanji.” Kata Dan Ah memberikan kelingkingnya. Kang Soo mengejek Dan Ah
seperti anak-anak.
“Ini
lebih efektif daripada aku memakai kata-kata. Sekarang Dicap. Ditandatangani, Disalin.”
Ucap Dan Ah seperti yang biasa dilakukan anak-anak pada orang tuanya. Kang Soo
hanya mengikutinya
“Mimpi
yang indah, Presdir.” Ucap Dan Ah. Kang Soo pun memuji Dan Ah yang sudah
bekerja keras jadi berhati-hati saat pulang. Dan Ah pun pergi.
Sung Jae
keluar dari restoran berjalan ke motornya. Kang Soo heran melihat Sung Jae
pergi. Sung jae pikir karena kerja sudah selesai, jadi sudah waktunya pergi.
Kang Soo bertanya mau pergi kemana, dan meminta menginap saja denganya.
“Kenapa
aku nginap di sini dan membuat pacarmu tidak nyaman?” ucap Sung Jae mengejek
Kang Soo yang akan berdua dengan Dan Ah. Kang Soo terlihat kesal menganggap
mereka itu yang sudah tinggal bersama.
“Apa Kau
pikir aku tidak tahu kenapa kau bepergian ke seluruh Seoul? Tapi, kau sudah
menyerah dan tinggal di sini, jadi sudah jelas.” Kata Sung Jae
“Um,
benar. Segala hal memang berakhir seperti itu, Karena pacaran.” Akui Kang Soo.
Sung Jae tak percaya Kang Soo mau mengakuinya.
“Hei.
Kenapa kau tak minta Hyun Soo bekerja dengan kita?”kata Sung Jae. Kang Soo
sedikit gugup memberi alasan kalau hanya menyuruh Hyun Soo lebih banyak
istirahat.
“Kau
memang peduli, sekarang Aku pulang dulu.”kata Sung Jae. Kang Soo pun berpesan
agar Sung Jae berhati-hati.
Sun Ae
membereskan semua barang ke dalam tokonya dan sudah selesai lalu mengajak Nenek
Jung untuk pulang. Nenek Jung
membereskan beberapa main yang digantung. Sun Ae meminta ibunya agar besok jangan datang lagi tapi Buatkan makanan
untuk Hyun Soo di rumah. Nenek Jung menganguk mengerti.
“Oh ya,
Sun Ae... Apa ada sesuatu yang terjadi hari itu? Saat Kang Soo datang ke sini.”
Ucap Nenek Jung. Sun Ae terlihat gugup dan pura-pura tak mengerti.
“Kang Soo
tidak pernah pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal, tapi dia melakukannya.”
Kata Nenek Jung heran
“Um,
pasti karena ada urusan jadi dia pergi begitu saja.” Kata Sun Ae mencari
alasan. Nenek Jung seperti bisa mengerti
“Tapi apa
Tidak ada yang terjadi di antara kalian berdua?” ucap Nenek Jung
“Oh,
tentu tidak! Memangnya Apa ada yang terjadi? Lalu Bagaimana dengan Hyun Soo?”
kata Sun Ae.
“Dia
tidak pernah berhenti membahas tentang bagaimana dia akan menemui Kang Soo.”
Cerita Nenek Jung
Sun Ae
tiba-tiba berteriak tidak boleh, Nenek
Jun kaget. Sun Ae pikir Hyun Soo harus tinggal dengan ibunya dan tidak bisa
pergi. Nenek Jung setuju lalu menyuruh agar matikan lampunya dan tutup tokonya.
Sun Ae pun bergegas mencoba agar tak membahas Kang Soo lagi.
Nyonya
Jung pergi ke Bank Youngil, Presdir menyapa Nyonya Jung bertanya Apa acara
pembukaannya berjalan dengan baik. Nyonya Jung membenarkan kalau semua berkat Presdir.
Presdir pikir tak masalah dengan hal itu.
“Terus
terang, aku harus berterima kasih pada Anda. Aku yakin Anda bisa mendapatkan pinjaman
dari bank terbaik di negara ini. Namun, Anda berusaha untuk menggunakan Youngil
Bank. Jadi aku ingin mengucapkan terima kasih lagi untuk itu.” Ucap
Presdir
“Tidak
perlu berterima kasih padaku. Anda menawari kami kesepakatan terbaik.” Kata
Nenek Jung
“Oh
tentu! Anda meminjam lebih dari 10 miliar won dari kami. Apa ada hal lain yang
bisa kubantu?” ucap Presdir
“Aku
tidak menyebutnya bantuan. Aku hanya meminta agar Anda berbisnis secara etis.”
Kata Nyonya Jung. Predir tak mengerti maksud ucapan Nyonya Jung
“Aku
mencari tahu dan sebagian besar restoran di wilayah itu mendapatkan pinjaman
dari bank Anda. Karena Restoran Jungga adalah pelanggan Anda sekarang bukankah
seharusnya Anda melakukan sesuatu dengan cara Anda? Kurasa Anda pernah bilang
begitu.” Kata Nyonya Jung
“Oh, aku
mengerti maksud Anda sekarang. Aku akan segera mengurusnya.” Kata Presdir.
Nyonya Jung pun segera pamit pergi.
“Ayo kita
pergi. Aku akan mengantar Anda sampai ke tempat parkir.” Kata Presdir mengantar
Nyonya Jung keluar dan papan nama diatas meja tertulis [Presdir Bank Youngil
Kim Jong Hyun]
Tuan Kim
bersama anak buahnya keluar dari gedung. Anak buahnya bertanya siapa Kim Jong
Hyun. Tuan Kim mengatakan kalau Jon Hyun
adalah presdir bank yang memiliki ketangguhan di wilayah ini Dan juga, pria itu
mantan suaminya Soon Ae. Anak buahnya tak percaya mendengarnya.
“Ternyata,
Ayah Soon Ae adalah pria tangguh tapi dia menjual semua kekayaannya saat
putrinya menikah dan mendirikan bank kecil yang bagus untuk suami putrinya.
Tapi pria itu menfitnah istrinya karena selingkuh setelah mertuanya meninggal.
dan mengusir istrinya tanpa ditinggalkan uang sepersen pun” kata Tuan Kim
“Oh, jadi
itu sebabnya Jang Dong Soo hyungnim mencoba memukul pria itu sampai babak belur
dan dia bahkan pergi menemui bos untuk mencari tahu di mana keberadaannya?”
kata Anak buahnya. Tuan Kim membenarkan.
“Dia
ingin mendapatkan pengakuan darinya, walau
dia harus memukulnya. Dia memukulinya sampai babak belur, tapi tidak menemukan
apa-apa. Kim Jong Hyun juga si brengsek keras kepala.” Cerita Tuan Kim
“Tunggu Sebentar,
lalu orang yang merencanakan semua ini dengan Kim Jong Hyun dan menfitnah Soon
Ae karena selingkuh.”kata anak buahnya benar-benar tak percaya
“Ya, Deoksa
hyungnim akan menyerahkan orang yang kami janjikan.” Kata Tuan Kim. Anak
buahnya binggung jadi apa masalahnya, menurutnya mereka bisa menawarkanya.
“Ugh, aku
hanya ingin menawarimu padanya! Bagaimana caranya, kalau kita tak tahu di mana
lokasinya?” ucap Tuan Kim
“Apa
Maksudmu Deoksa hyungnim berbohong pada kami?” kata Anak buahnya polos. Tuan
Kim mengumpat anak buahnya memang bodoh.
“Mamushi
akan membunuh kita sekarang. Dasar, apa yang telah kudapatkan? Dasar sial!”
kata Tuan Kim mengeluh kesal.
Saat itu
Tuan Jang datang dan langsung ingin memukul Tuan Kim. Tuan Kim dan anak buahnya
ketakutan sampai terjatuh. Tuan Jan meminta agar memberitahu Duksa “Viper”
kalau tidak meneleponnya dalam tiga hari, maka akan menbunuhnya dengan
tangannya sendiri. Tuan Kim mengangguk mengerti.
Soon Ae
bertemu dengan Dan Ah dan Kang Soo mengatakan Aku tidak mau makan dengan Tuan
Jang jadi Mulai sekarang, mereka berdua makan siang restoran dan mengantar
makanan dari restoran ini juga. Dan Ah binggung mendengarnya seperti ingin
menolak kalau itu tak bisa.
“Kau
Presdir, bukan? Yang perlu kau lakukan hanya bilang "Oke!" “ ucap
Soon Ae
“Presdir
tidak bisa melakukan apa pun yang dia suka...”kata Dan Ah langsung disela oleh
Soon Ae.
“Kenapa
kau ikut-ikut? Kau hanya seorang pegawai.” Kata Soon Ae. Dan Ah merengek agar
Soon Ae tak melakukan itu.
“Pokoknya,
lakukan saja itu. Kalau tidak suka, kantormu akan didepak di sini!” kata Soon
Ae
“Baiklah,
aku akan membicarakan ini dengan para pegawaiku.” Kata Kang Soo. Soon Ae tak
percaya Kang Soo bisa langsung mempertimbangkan dan bertanya apakah itu tak
masalah.
“Ya.
Kalau aku bisa, maka aku mungkin akan mengurus yang lainnya di kantorku.” Kata
Kang Soo. Soon Ae merasa lega mendengarnya.
“Pokoknya,
lakukan saja. Aku merasa kesepian tanpa kalian.” Ungkap Soon Ae yang tak ingin
hanya makan berdua bersama Tuan Jang.
Kang Soo
memulai rapat kalau ia ingin bersam dengan Dan Ah hanya mengantar pesanan di Restoran Lively
dan menanyakan pendapat para anggotanya. Tuan Baek pikir mereka butuh
persetujuan dari semua anggota karena sekarang adalah perusahaan
“Baiklah.
Siapa yang mendukung, angkat tangan.” Ucap Tuan Baek. Hampir semua mengangkat
tangan.
“Karena
banyak setuju, jadi keputusan sudah bulat.” Ucap Tuan Baek
“Baiklah,
pastikan untuk tetap berada pada posisi masing-masing.” Pesan Kang Soo
“Kenapa
kalian tidak menikah saja?” ejek Byung Joo, semua langsung menyuruh keduanya
agar menikah. Kang Soo terlihat malu-malu. Dan Ah dengan sinis memukul meja
menyuruh semua untuk diam. Kang Soo sempat kaget dan terlihat ketakutan
“Um, ya. Terima
kasih atas pengertiannya. Kalau begitu, ayo mulai bekerja.” Kata Kang Soo. Tuan
Baek mengajak semua anak buahnya agar keluar dan mulai bekerja!
Dan Ah
dan Kang Soo akhirnya hanya berdua dalam ruangan. Kang Soo mengoda karena sudah dapat izin jadi
mereka bakalan terus menempel begini. Dan Ah hanya bisa tersenyum saja. Kang
Soo menceritakan akan mengirimkan foto Oh Jin Kyu di grup cah jadi bisa
mencarinya saat mereka sedang mengantar.
“Kenapa
tiba-tiba melakukan itu?”ucap Dan Ah heran
“Ini
Mungkin ada yang aneh. Aku merasa sesuatu terjadi padanya.” Kata Kang Soo
“Benar.
Sejujurnya, aku juga agak penasaran.” Ungkap Dan Ah. Kang Soo heran kenapa Dan
Ah tak mengatakanya.
“Aku
hanya tidak ingin kau kesal.” Ungkap Dan Ah. Kang Soo terlihat mulai melotot
kesal. Dan Ah tertunduk dengan menganggap Kang Soo Presdir.
“Ini
peringatan...”kata Kang Soo. Dan Ah mengatakan
pasti akan mengatasinya. Keduanya pun tersenyum bahagia.
Jin Kyu
terlihat seperti gelandangan dengan baju yang tak diganti, lalu melihat sebuah
restoran menuliskan [Makanan gratis jam 10 pagi]. Ia melihat dari depan jendela,
ada banyak tuna wisma yang makan dengan lahap, tapi Jin Kyu terlihta gensi
memilih untuk pergi.
Akhirnya
Ia pergi ke toilet dan minum air keran untuk menghilangkan rasa laparnya.
Seseorang datang, Jin Kyu tersedak dan membuat si pria langsung menyingkir
seperti jijik. Jin Kyu menatap dirinya kembali mengumpat dirinya yang bodoh.
Ji Yoon
kembali makan roti ditaman, kembali mengingat saat Kang Soo memberikan minumamn
agar bisa menelan dengan benar. Ia merasa kalau makananya jadi tak bisa masuk mulut dan nafsu makannya juga
hilang. Akhirnya ia akan kembali ke kedai cafe, tapi merasakan ada orang yang
mengikutinya dari belakang.
Seorang
pria sibuk membawa kamera mengikuti Ji Yoon, Ji Yoon membalikan badan melihat
pria berjas tapi Pria itu bergegas masuk ke dalam restoran berpura-pura bertemu dengan
seseorang. Ji Yoon akhirnya berlari kabur. Si Pria mencoba mengejarnya tapi
kehilangan arah Ji Yoon.
“Heeii..
Aku di sini... Kau disuruh ayahku, 'kan?” ucap Ji Yoon sudah ada dibelakang si
pria. Si pria kaget berusaha menyangkalnya berpikir Ji Yoon salah paham.
“Aku
telepon ayahku. Apa Mau kukatakan
padanya kalau aku menangkapmu?” ucap Ji Yoon mengancam.
“Oh,
jangan! Aku akan dipecat! Sebenarnya... aku punya tiga anak.” Ucap Si pria. Ji
Yoon meminta agar menjawab pertanyaannya dengan jujur.
“Awalnya
ada tiga tim. Aku ditugaskan untukmu, dan orang lain ditugaskan untuk Choi Kang
Soo.” Kata Si pria. Ji Yoo kaget kalau Kang Soo juga ikut dicari tahu.
“Semua
pria yang Nona Ji Yoon temui sedang diawasi. Tapi Choi Kang Soo tidak akan kami
awasi.” Kata Si pria. Ji yoon ingin tahu alasanya.
“Karena
nampaknya dia berpacaran dengan wanita bernama Lee Dan Ah.” Kata si pria
“Lalu
Siapa yang terakhir? Apa dia Jin Kyu ?”kata Jin Yoon. Si Pria membenarkan. Ji
Yoon ingin tahu keberadan Jin Kyu sekarang.
Pegawai
dari Bank Yonggil mengatakan tak bisa lagi membantu mereka. Semua kaget
mendengar keputusan tiba-tiba, Bibi bertanya apa maksudnya mereka tidak bisa memperpanjang
tanggal jatuh tempo pembayaran.
“Itulah
yang diputuskan oleh kantor kami.” Ucap pegawai Bank Yonggil
“Maksudku,
bagaimana bisa kau melakukan itu pada kami? Bisnis kami bahkan belum berjalan
dengan baik.” Kata Bibi binggung
“Yang
jelas, kami tidak bisa memberi Anda ekstensi. Jika ada di antara kalian
berutang pada kami, mohon secepatnya bayar pada kami.” Tegas si pegawai lalu
berjalan pergi.
Semua
orang terlihat binggung yang harus mereka lakukan. Paman pikir mereka bisa
memberitahu Kang Soo. Si bibi mengeluh kalau Kang Soo bukan orang bank. Si
Paman pikir dirinya sangat frutasi jadi tak berpikir jernih. Kang Soo lewat
dengan motor melihat semua pegawai sedang berkumpul.
“Apa ada
masalah?” tanya Kang Soo. Semua mengatakan bukan apa-apa. Kang Soo tetap ingin
tahu. Si bibi meminta Kang Soo Jangan khawatir karena itu adalah mereka
“Kau
fokuslah mengantar pesanan. Itulah satu-satunya jalan keluar bagi kami
sekarang.” Ucap Si bibi
“Baiklah,
aku akan bekerja keras. Tapi Anda harus memberitahuku apa ada yang terjadi.”
Kata Kang Soo. Si bibi menganguk mengerti menyuruh Kang Soo pergi.
Soon Ae
melihat Tuan Jang sibuk didapur dan terlihat melampiaskan amarah dengan memukul
adonan mie. Dan Ah sibuk membereskan didepan meja. Soon Ae memberi kode pada
Dann Ah untuk naik ke lantai atas. Dan Ah kaget Soon Ae membahas Alat pelacak.
“Ya, aku
memasukkannya ke dalam sepatu Tuan Jang.
Kurasa dia mengambil umpan yang dilemparkan Deoksa padanya.” Kata Soon
Ae. Dan Ah tak percaya mendengarnya.
“Dia
pasti akan segera pindah lagi. Dan ketika dia melakukannya, Maka aku akan
mencari tahu dia pergi ke mana, dan beri dia pelajaran. Tapi... aku sedikit
takut. Apa kau bisa ikut denganku?” cerita Soon Ae.
“Tapi...
bukankah lebih baik melaporkan hal ini pada polisi?” ucap Dan Ah
“Kalau
aku melakukannya, maka mereka pasti akan memenjarakan Dong Soo dulu! Aku yakin
dia sudah melakukan sesuatu dengan Deoksa!” kat Soon Ae.
Saat itu
Kang Soo naik melihat keduanya sedang berbicara dan bertanya sedan apa. Soon Ae
mengaku tak ada lalu mengajak Dan Ah untuk turun. Dan Ah pun mengikuti Soon Ae.
Kang Soo terlihat binggung karena banyak orang yang tak ingin bercerita
denganya.
Kang Soo
dan Dan Ah mengantar Tuan Jang dan Soon Ae pulang. Tuan Jang langsung bergegas
mengambil jalan yang berbeda dengan Soon Ae. Kang Soo pikir Tuan Jang sudah menyerah mengikutinya. Dan Ah pikirbenar
juga dengan wajah gugup.
“Apa ada
sesuatu terjadi di antara mereka?” tanya Kang Soo. Dan Ah mengatakan tak ada.
“Ayo
masuk ke dalam! Kita harus rapat.” Ucap Dan Ah bergegas masuk mencoba
menghindari Kang Soo.
Min Chan
sibuk membuat pembukuan, Young Taek dan Ho Young tertidur disofa. Byung Joo dan
Tuan Baek melihat foto dalam website mereka. Tuan Baek mengatakan tidak suka
dengan fotonya jadi perlu mengambilnya lagi.
Sementara
Sung Jae sibuk membaca chat grup, seseorang yang bertanya siapa wanita yang ada di situs perusahaan.
Seorang membalas kalau itu Pacarnya Kang Soo, mereka tak pecaya kalau Dan Ah
pacar Kang Soo karena sangat cantik.
“Hei...
Kerja bagus, semuanya! Kita rapat sekali lagi dan beristirahat. Sekarang Kita bahas tentang penjualan dulu.” Ucap Kang
Soo dan semua pun berkumpul di meja.
Jin Kyu
berjalan dengan wajah kelaparan dan lemas, lalu melewati tempat makan di
pinggir sungai dan melihat penggunjung yang meninggalkan kimbap sisa tak
dimakan. Ia berjalan perlahan mengambil sisa yang masih bersih, tiba-tiba Ji
Yoon datang berteriak agar Jangan dimakan. Jin Kyu kaget langsung
menyembunyikan dibalik badanya.
“Lepaskan
itu!” ucap Jin Yoon mencoba mencari dibalik badan. Jin Kyu mengatakan tak mau.
Tapi akhinya Jin Yoon berhasil mengambilnya
“Tolong
pergi saja! Tinggalkan aku sendiri! Aku mau sendiri! Biarkan aku hidup seperti
ini sampai aku mati!” ucap Jin Kyu. Jin Yoon menatap Jin Kyu dan langsung
menangis.
“Kenapa
kau menangis?” kata Jin Kyu bingung. Ji Yoon mengaku Tak tahu dan langsung
menangis sangat keras sambil berjongkok.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar