Dal Soo
keluar dari rumah terlihat baru bangun dan nampak bagiaan melihat Hari yang
indah, lalu dengan senyuman bahagai menyiram tanaman dihalaman berpikir kalau
mereka semua pasti lapar. Saat itu Jung Ae datang.
“Apa yang
kau lakukan? Menyiram tanaman?” ucap Jung Ae. Dal Soo tersenyum.
“Ayo kita
makan bersama.”kata Jung Ae memperlihatkan kotak makan yang dibawanya.
Dal Soo
terlihat makan dengan lahap Kimbap dengan lauk lainya, Jung Ae pikir Mungkin
berat badan Dal Soo akan bertambah dan makan dengan baik akhir-akhir ini. Dan
Soo mengatku telah mendapatkan selera makan yang hebat setelah pindah ke
ruamahnya dan bisa tidur dengan nyenyak.
“Tempat
yang bagus. Aku makan dengan baik, tidur dengan nyenyak, jadi tempat ini memang
bagus.” Ungkap Dal Soo melihat dari atap ada pemandangan pegunungan hijau.
“Aku
berharap kau mendapatkan keberuntungan di sini dan menjadi pria yang kaya raya.”
Kata Jung Ae
“Apa
hebatnya menjadi kaya raya? Kau hanya akan merasa tidak bahagia. jika mengatasi
segala hal. Aku hanya ingin hidup bahagia seperti yang aku lakukan saat ini.”
Kata Dal Soo
“Tapi
jika kau butuh uang, maka kau bisa membeli pakaian, jalan-jalan ke luar negri
dan tinggal di rumah mewah.” Ucap Jung Ae
“Aku akan
menunjukan bagaimana bahagianya kita bahkan tanpa adanya uang. Jangan khawatir.
Aku akan membuatmu bahagia.” Kata Dal Soo. Jung Ae pun pasrah meminta Dal Soo
melakukan sebisa yang diinginkanya. Dal Soo mengangguk mengerti.
“Ngomong-ngomong,
aku penasaran apakah Jin Sook baik-baik
saja.” Kata Dal Soo khawatir.
“Dia itu
tipe orang yang akan pulang bahkan jika kau meninggalkannya di tengah padang
pasir. Dia beradaptasi dengan baik, di manapun dia berada. Dia akan baik-baik
saja.” Ucap Jung Ae
(Episode 10, Cinta tidak sejalan dengan apa
yang kau inginkan)
Jiwa Phil
kembali ke dalam tubuhnya yang tertidur, Phil mengeluh karena banyak nyamuk
sampai kakinya sakit dan mencoba mengaruknya. Tapi saat mengaruk kakinya, tak
merasakan apapun, lalu akhirnya dikagetkan dengan suara dibalik tubuhnya.
“Apa kau
bangun?” ucap seseorang yang berbaring disamping Phil. Phil langsung terbangun
dan kaget melihat Jin Sook berbaring ditempat tidurnya.
“Kenapa
kau ada di kamarku?” ucap Phil binggung. Jin Sook masih terlihat mengantuk
mengatakan datang pagi ini.
“Kenapa?
Apa kau takut aku melakukan sesuatu padamu?” goda Jin Sook lalu mengeluh banyak
sekali nyamuk dan ingin melihat apakah Jin Sook digigit juga dan akan
mengobatinya.
Phil
panik mencoba menghindari Jin Sook yang ingin melihatnya, Jin Sook mendekat ingin mengolesi obat. Tapi
Phil mengaku baik-baik saja menutupi karena hanya mengunakan celana pendek dan
berlari keluar kamar. Jin Sook binggung melihat tingkah Phil yang aneh.
Phil
berlari menuruni tangga, Tuan Phil sedang membaca koran mengeluh anaknya yang membuat
keributan pagi-pagi begini. Phil dengan nafas terengah memberitahu di kamarnya.
Ibunya bertanya dikamarnya apa maksudnya.
“Ibu, Jin
Sook... Jin Sook ada di kamarku.” Ucap Phil binggung. Ibu Phil mengerti maksud
anaknya.
“Kupikir
dia merindukan suaminya.” Ucap Ibu Phil santai. Phil kagat kalau a menjadi
suami. Jin Sook pun turun menyapa orang tua mertuanya dengan ramah.
“Apa kau
sangat merindukan Phil? Kau seharusnya pindah bersamanya.” Ucap ibu Phil
“Ayolah,
aku tidak bisa melakukannya. Kita masih belum menikah.”kata Jin Sook malu-malu
“Tunggu,
apa? Menikah?” gumam Phil binggung. Ibu Phil menyuruh Phil agar mengantilah
pakaiannya.
“Tunggu,
apa aku menikahi Jin Sook?” gumam Phl masih binggung, lalu akhirnya pamit pergi
ke kamar mandi.
(7 September 2017, 12:13 siang)
Phil
duduk di dalam bathtub dengan membiarkan basah tanpa membuka bajunya, Ia yakin
kalau hanya mimpi di tengah-tengah perjalanan waktuknya, Lalu berpikir kalau
tidak bisa bangun dengan menggunakan air dingin ini.
“Tidak...
Pasti ada mimpi semacam ini. Pasti ada.” Ucap Phil frustasi. Terdengar suara
Jin Sook memanggil untuk segera keluar karena sudah menunggu.
“Bagaimana...
Bagaimana bisa aku menikahi Jin Sook? Dasar Manhole sialan! Manhole bodoh!”
umpat Phil kesal
Tuan Phil
melihat kalau Jam makan siang hampir berakhir jadi harus makan dengan cepat dan
kembali bekerja. Semua pun sudah siap makan siang bersama. Phil hanya diam
saja, karena seperti tak menyangka di masa sekarang akan seperti ini.
“Hei,
jangan pilih-pilih... Ibu memasak makanannya jadi Berterimakasihlah padanya.”
Ucap Jin Sook pada Phil. Ibu Phil terlihat bahagia memberikan makana untuk
calon menantunya.
“Aku tidak
yakin, apakah rasanya enak.” Kata Ibu Phil. Jin Sook mencoba masakan ibu
mertuanya.
“Ibu. Kau
seharusnya menjualnya di New York. Kau luar biasa!” ucap Jin Sook memuji
“Astaga,
kau benar-benar manis... Kau gadis yang baik.” Kata Ibu Jin Sook Ayah Phil pun
memberikan lauk untuk Jin Sook.
“Makan
apapun yang kau inginkan. Akhirnya Phil menjadi anak yang baik. Aku selalu
menginginkan anak perempuan. Aku sangat bahagia kau menjadi menantuku.” Ucap
Ayah Phil
“Aku akan
bersikap baik padamu, Ayah.” Kata Jin Sook. Phil hanya bisa diam melihat ayah
ibunya terlihat bahagia menerima Jin Sook di keluarga mereka. Jin Sook pun menyuapi Phil yang hanya diam
saja. Phil benar-benar tak mengerti dengan masa sekarang yang berubah.
Jung Ae
sedang membereskan komik, Goo Gil datang bertanya kemaan Dal Soo karena Jung Ae
sendirian. Jung Ae mengatakan Dal Soo pergi ke sauna. Goo Gil mengejek Dal Soo
memang harus mandi, karena benar-benar kotor. Jung Ae membalas kalau itu Bukan
urusan Goo Gil.
“Apa
tidak ada pelanggan di tokomu?” kata Jung Ae.
“Pekerja
paruh waktu sedang bekerja saat ini. Aku perlu istirahat sebentar.” Kata Goo
Gil duduk disofa.
“Kenapa
kau beristirahat di sini? Ini bukan tempat peristirahatan.” Ucap Jung Ae lalu
melembar sebuah komik karena itu yang terburu dan sudah ditunggu-tunggu dan
segera pulang.
“Aku di
sini untuk bertemu denganmu, bukan membaca...” ucap Goo Gil. Jung Ae binggung
seperti salah mendengar. Goo Gil tak ingin membahanya hanya bisa
mengucapkan Terimakasih karena sangat
ingin membacanya.
“Hei, Goo
Gil. Dimana Dal Soo?” tanya Jin Sook datang. Goo Gil mengatakan Dal Soo sedang pergi
ke sauna.
“Apa ini
tempat pertemuan? Kenapa semua orang datang kemari?” keluh Jung Ae.
“Aku
kemari untuk mengembalikan buku ini. Apa
aku harus menyimpannya lagi?” kata Soo Jin memperlihatkan buku yang ingin
dikembalikan.
“Tidak...
Semua pelangganku seperti parasit. Ini bukan perpustakaan umum.” Kata Jung Ae
menyindir Goo Gil
“Aoa Sebelumnya
kau bilang tempat peristirahatan dan sekarang perpustakaan umum?” kata Goo Gil.
Jung Ae mengeluh Goo Gil benar-benar tidak berguna.
Jung Ae
melihat film-film yang dipinjem Soo Jin merasa
tidak tahu jika menyukai film seperti ini dengan judul "England in
Love". Soo Jin mengaku alasan menontonnya karena di sanalah ingin
melanjutkan kuliahnya. Jung Ae mengaku sangat iri karena ingin juga kuliah di luar negri.
“Ayo. Ayo
kita pergi.” Ucap Goo Gil langsung bersemangat mendekati Jung Ae. Jung Ae
mengumpat Goo Gil yang gila.
“Apa
kalian mau datang ke pemotretan pernikahan Jin Sook?” kata Soo Jin. Keduanya
mengatakan sudah pasti akan datang.
“Aku
ingin melihat Jin Sook mengenakan gaun pengantinnya.” Kata Jung Ae. Soo Jin pun
pamit dan akan bertemu nanti.
“Apa
Menurutmu Phil bahagia?” ucap Goo Gil menatap sedih saat Soo Jin pergi. Jung Ae
binggung apa maksudnya.
“Untuk
pria, cinta pertama akan berlangsung selamanya. Aku hanya ingin tahu apa dia
akan bahagia tanpa Soo Jin. Phil selalu menatap Soo Jin sepertiku, yang
Menatapmu” ucap Goo Gil. Jung Ae menyuruh Goo Gil agar menghentikan omong
kosongnya.
“Aku akan
membunuhmu jika kau mengacaukan Phil dengan mengatakan sesuatu seperti itu. Soo
Jin juga tidak merasa nyaman. Jadi Diam. Cepatlah pulang.” Kata Jung Ae. Goo
Gil pun hanya bisa diam saja.
Soo Jin
sibuk mempersiapkan setting untuk mengambil gambar, Jae Hyun datang menyapa
bertanya apakah Soo Jin siap untuk belajar di luar negeri. Soo Jin mengangguk.
Jae Hyun memastikan kalau Soo Jin pergi ke Inggris, dan mendengar kalau ada
sekolah seni yang terkenal. di sana
“Tidak
bertemu denganmu selama beberapa tahun membuatku sedih. Mungkin aku akan ikut.”
Ungkap Jae Hyun. Soo Jin binggung.
“Jika
kita ditakdirkan bersama, maka kita akan
bertemu lagi. Kau pergi mendadak. Kau bahkan tidak bisa hadir di pernikahan
temanmu. Semua orang di lingkungan ini sedang
membicarakan pernikahannya.” Kata Jae Hyun. Soo Jin mengetahuinya.
“Aku
tidak bisa hadir karena tanggal keberangkatan dan Maafkan aku, aku harus segera
pergi.” Ucap Soo Jin terburu-buru dan pamit juga pada bosnya. Jae Hyun terlihat
kecewa dengan kepergian Soo Jin
“Kau
sudah berusaha keras, tapi burung biru
itu terbang menjauh.” Ungkap Bos Soo Jin
“Seharusnya
aku mematahkan sayapnya lebih cepat. Sekarang aku terlambat.” Ungkap Jae Hyun
seperti pembunuh berdarah dingin
“Kau bilang "Mematahkan sayapnya"? Bagaimana
bisa kau mengatakan hal yang menyeramkan seperti itu?” keluh Si bos merasa
takut.
“Itu hanya
gaya basa dalam berpidato. Aku sedih melihatnya pergi.” Kata Jae Hyun. Si Bos
tak ingin membahasnya lagi mengambil segelas kopi yang dibawa Jae Hyun dengan
mengucapkan terimakasih.
Soo Jin
berbicara dengan tempat belajarnya kalau Setelah menerima surat penerimaan maka
akan segera mendapatkan visanya, Gurunya bilang itu Tentu saja dan merasa bangga karena Biasanya
sulit masuk sekolah seni tapi Soo Jin sudah diterima.
“Sekarang
yang perlu kau lakukan hanyalah naik pesawat. Apa kau sudah menemukan tempat
tinggal?” ucap guruna. Soo Jin mengaku Belum.
“Aku bisa
menemukannya di dekat sekolahmu.” Kata gurunya. Soo Jin terlihat senang karena
itu ide bagus.
“Aku akan
menghubungi pemiliknya” ucap Gurunya. Soo Jin terlihat sangat bahagia dan mengucapkan Terima kasih lalu pamit pergi
dan Gurunya berjanji akan menghubunginya lagi.
Jae Hyun
diam-diam mendengar percakapan Soo Jin dibalik buku lalu menghampiri Guru Soo
Jin, ingin tahu sekolah mana yang dicari Soo Jin. Guru itu binggung dan
bertanya kenapa menanyakan hal itu.
“Aku
tidak sengaja mendengar pembicaraanmu. Aku sedang mempertimbangkan untuk kuliah
di jurusan seni.” Ucap Jae Hyun mencari alasan.
“Oh
seperti itu.. Mari kita membicarakannya di ruanganku.” Kata Gurunya. Jae Hyun
pun mengikutinya.
Jin Sook
sibuk memilihkan pakaian Phil dengan kaos hijau terlalu hangat lalu melihat
yang bergaris hitam putih tapi merasa tidak terlihat bagus untuk calon
suaminya. Phil terlihat binggung, lalu memberanikan bicara pada Jin Sook
Bagaimana mereka bisa seperti ini. Jin Sook binggung apa maksudnya.
“Aku
penasaran kenapa kita memutuskan untuk menikah.” Ucap Phil
Flash back
Phil
menatap Jin Sook yang menangis setelah mengaku semua perasaannya, seperti Phil
merasa kasihan pada Jin Sook dan Soo Jin yan sudah menolaknya, lalu memutuskan
untuk menikah.
“Kenapa? Apa
kau menyesali keputusanmu?” kata Jin Sook. Phil menyangkalnya.
“Aku
hanya merasa seperti sedang bermimpi.” Ungkap Phil. Jin Sook menegaskan kalau
Jin Sook tidak sedang bermimpi lalu memilih sebuah baju.
“Pink
terlihat bagus untukmu. Kau akan tampan jika memakainya.” Ucap Jin Sook. Phil
binggung bertanya kemana mereka akan pergi.
“Banyak
yang harus kita lakukan hari ini. Cepat ganti baju dulu.” Kata Jin Sook lalu
keluar kamar
“Baiklah.
Jangan menyakiti Jin Sook. Tapi Apa kau
tidak berpikir pink itu cocok untukku, Jin Sook?” keluh Phil melihat baju pink.
Keduanya
sudah mengunakan pakaian couple warna pink. Phil berjalan dengan tatapan
kosong. Jin Sook melihat wajah Phil seperti merasa tak nyaman, akhirnya menarik
tangan Phil agar bisa memeluknya dengan berkomentar kalau Cuacanya bagus lalu
berbelok. Saat itu Suk Tae yang sedang berkerja menatap sedih karena Jin Sook
bersama Phil.
Suk Tae
seperti tak nafsu makan, hanya diam saja. Seniornya bertanya kenapa Suk
Tae tidak makan. Suk Tae mengaku merasa
seperti mengunyah pasir. Seniornya panik merasa kalau Suk Tae akan kena masalah
jika memakannya lalu bertanya berapa umurnya. Suk Tae bertanya balik kenapa
seniornya bertanya.
“Aku
punya adik ipar yang cantik. Jika kalian berdua seumuran maka aku akan
mengenalkannya padamu.” Ucap Seniornya
“Aku
hanya punya satu hati dan itu sudah milik orang lain.” Ungkap Suk Tae yang
masih mencintai Jin Sook.
Phil
melihat layar TV yang berputar-putar seperti ingin kembal masuk Man Hole lagi.
Jin Sook melihat Phil hanya diam saja menariknya dan memperlihatkan sebuah
kulkas ukuran besar dan menyukainya. Phil pun akan membelinya.
Jin Sook melihat beberapa cangkir dan Phil
akhirnya mendekat memegang cangki pilihan calon istrinya lalu Jin Sook melihat
cangkir itubuatan Denmark. Setelah itu melihat lampu duduk, Phil hanya duduk
diam diatas tempat tidur. Jin Sook tiba-tiba langsung menarik Phil untuk
berbaring.
“Apa kau
lelah?” ucap Jin Sook. Phil mengaku Tidak lelah dan sangat menyenangkan.
“Jika kau
lelah. Kita bisa beristirahat.” Kata Jin Sook. Phil pikir lebih baik pulang saja dengan wajah panik
“Masih
banyak yang harus dilakukan.” Kata Jin Sook. Phil hanya bisa menghela nafas dan
Jin Sook mengeluh kepalanya, lalu berpikir apakah mereka boleh berbaring.
Soo Jin
duduk diam ditaman, tanganya sudah memegang sebuah tiket Dari Incheon ke London
dan juga paspor, tapi wajahnya berusaha untuk tersenyum. Phil duduk di cafe
sendirian, Jin Sook datang membawakan minuman. Phil merasa tak enak karena
seharusnya membiarkan laki-laki yang melakukannya.
“Kau harusnya
melakukannya sebelum aku.” Keluh Jin Sook.
“Maaf, banyak
yang kupikirkan hari ini. Tapi Ngomong-ngomong, kenapa kau memesan bir? Ini
masih siang.” Ucap Phil melihat kaleng tinggi sepergi bir.
“Itu
kopi. Bukankah itu menarik?” kata Jin Sook. Phil mencobanya dan merasakan enak,
tapi karena terburu-buru malah membasahi baju dan juga mulutnya.
“Astaga,
kau seperti anak kecil, selalu
menumpahkan minuman.” Kata Jin Sook membersihkan wajah dan bagian dada Phil.
Phil menatap binggung seperti merasa ada hal yang aneh.
“Jangan
menatapku seperti itu. Ini memalukan.”
Kata Jin Sook. Phil akhirnya hanya bisa meminta maaf karena tidak membantunya.
“Tidak
apa-apa. Aku tahu hal ini sangat sulit untuk pri memilih barang-barang untuk
pernikahan Kau melakukannya dengan cukup baik hari ini Lalu Apa yang harus kita
berikan untuk hadiah perpisahan Soo Jin?”kata Jin Sook
Phil
memikirkan itu Hadiah untuk Soo Jin lalu bertanya apakah Soo Jin belajar di
luar negeri. Jin Sook binggung melihat Phil yang terkejut padahal sudah tahu,
lalu memikirkan temanya akan kesulitan belajar di luar negeri. Phil binggung
kalau Soo Jin akan Belajar ke luar negeri?
“Apa dia
pergi ke luar negeri sendirian? Lalu Apoteker itu?” kata Phil. Jin Sook
bertanya apakah maksudnya itu Jae Hyun.
“Sepertinya
Jae Hyun tertarik pada Soo Jin. Tapi Soo Jin sepertinya tidak tertarik sama
sekali. Kupikir mereka akan terlihat cocok jika bersama” kata Jin Sook
Phil
langsung kesal mendengarnya, Jin Sook heran melihat reaksi Phil seperti tak
suka. Phil akhirnya tak ingin membahasnya lagi.
Saat itu
keduanya berjalan pulang bertemu dengan Jae Hyun, Phil langsung menatap sinis.
Jae Hyun bertanya pakah mereka baru pulang dari suatu tempat. Jin Sook dengan
wajah bahagia mengatakan baru pergi untuk membeli hadiah pernikahan. Jae Hyun
mengaku iri.
“Selamat
atas pernikahan mu.” Ucap Jae Hyun. Jin Sook pun mengucapkan Terima kasih. Phil
melihat Jae Hyun membawa tas “Agensi
Pendidikan Luar Negeri”
“Hei,
Phil... Dia mengucapkan selamat, kau harus berterimakasih padanya. Kenapa kau
hanya berdiri saja?” ucap Jin Sook menyadarkan calon suaminya. Phil hanya
memberikan sedikit senyuman. Jin Sook pun pamit mengajak Phil untuk pergi. Jae
Hyun melihat dari belakang.
“Sekarang,
aku tidak merasa terganggu lagi olehnya.” Ucap Jae Hyun bahagia.
Phil
binggung kenapa Jin Sook membawanya kesini.
Jin Sook memberiitahu Soo Jin berjanji untuk mengambil foto pernikahan
mereka jadi menyewa studio ini. Phil terlihat kaget. Jin Sook heran dengan Phil
seperti orang linglung dari bangun tidur.
“Apa yang
salah denganmu hari ini? Apa kau hilang ingatan atau sesuatu?
“ keluh Jin Sook saat itu Soo Jin datang menyapa keduanya.
“ keluh Jin Sook saat itu Soo Jin datang menyapa keduanya.
“Hei..
Lihatlah sepasang kekasih ini. Kalian juga mengenakan baju yang sama. Kalian benar-benar bisa melakukan hal seperti
ini diluar pemikiranku. Dan Mengapa dia begitu kaku? Mungkin dia gugup.” Ucap
Jin Sook. Phil hanya diam saja. Jin Sook melihat wajah Phil berpikir seperti
itu.
“Gaunmu
sudah siap jadi mari kita selesaikan make up mu terlebih dulu.” Kata Soo Jin.
Saat itu Goo Gil datang, Soo Jin malah mengeluh teman-temanya datng padahal
belum siap.
“Ini akan
menjadi momen bersejarah jadi aku memanggil mereka semua.” Ucap Soo Jin pada
Jin Sook
“Aku
datang untuk melihatmu menggali kuburan mudamu. Selamat tinggal.” Bisik Dal Soo
pada Phil.
“Aku akan
merangkak keluar dari kuburan. Jangan khawatir.” Balas Phil
“Aku
tidak tahu aku akan menikah lebih dulu darinya. Aku benar-benar tidak tahu.”
Kata Jung Ae melihat Jin Sok
“Jung Ae,
aku siap untuk menikah bahkan hari ini
pun aku siap.” Ata Goo Goo Gil
“Jangan
mengganggu kita, dan tetaplah diam. Aku harus fotogenik hari ini.” Ucap Jin
Sook. Soo Jin pun mengajak mereka untuk bersiap-siap. Phil pun ditinggal oelh
Jin Sook.
Jin Sook
sudah menganti bajunya, Soo Jin menemui penata riasnya memberitahu kalau harus
lebih hati-hati pada temannya dan Pastikan kontur dan sorot wajahnya. Ia yakin
temanya itu pasti terlihat menakjubkan dalam gambar-gambar itu.
“Baiklah.
Aku akan mencoba membuat seni hari ini.” Ucap si penata rias.
“Tolong
samarkan lingkaran hitamku di sini. Aku lelah memilih hadiah pernikahanku hari
ini.” Kata Jin Sook pada si penata rias.
“Jangan
bereaksi berlebihan. Kau mungkin kelelahan secara fisik tapi bukankah menyenangkan
memilih hadiah dengan Phil? Aku memiliki sebuah mimpi untuk pernikahanku.” Kata
Soo Jin bersemangat.
“Aku
juga.. Tapi itu sangat melelahkan untuk berbelanja dengan seorang mayat. Aku
harus berbelanja dan membeli semuanya sendiri Phil tidak membantu sama sekali. Lalu,
dia tidak tahu apa-apa tentang anak perempuan. Dia juga tidak tertarik pada hal
semacam itu. Jadi Bagaimana persiapanmu untuk belajar di luar negeri?” kata Jin
Sook
“Lancar dan
aku sudah membeli tiketnya. Aku hanya perlu berangkat sekarang.” Kata Soo Jin
“Apa kau
benar-benar harus pergi sebelum pernikahanku?” keluh Jin Sook
“Seperti itulah
jadwal keberangkatannya, jadi tidak ada yang bisa kulakukan. Apa kau akan
dendam akan hal ini?” ucap Soo Jin. Jin Sook mengaku sangat kesal. Soo Jin pun
benar-benar minta maaf dan meminta izin akan keluar dan menyiapkan semuanya.
Jin Sook pun mengizinkan.
Phil
sudah menganti jasnya, terlihat kebingungan memasang dasinya. Soo Jin datang
ingin membantu Phil memasangkanya, Phil memberikan dasinya dan terlihat gugup.
Soo Jin tahu Phil yang tidak pernah memakai dasi. Phil terlihat gugup berdiri
berdekatan dengan Soo Jin.
“Phil..
Jika bisnis Jin Sook tumbuh dengan pesat hingga 100 toko, seharusnya kau tidak
bergantung padanya. Kau harus mencari uang sendiri untuk hidup dengan penuh percaya diri. Jangan
menyulitkannya, oke?
ucap Soo Jin.
ucap Soo Jin.
“Kudengar
kau akan belajar di luar negeri. Kapan kau pergi?” kata Phil gugup. Soo Jin
pikir Phil lupa dan memberitahu kalau akan pergi Minggu ini.
Phil
mengingat saat Jae Hyun mengucapkan Selamat atas pernikahan dengan membawa tas
yang bertuliskan agency untuk belajar ke luar negeri, lalu bertanya apakah Soo
Jin akan pergi sendiri. Soo Jin pikir siapa yang akan ikut denganya dan balik
bertanya heran kenapa Phil mengatakan itu. Phil mengaku tak ada apa-apa.
“Maafkan
aku, tidak bisa menghadiri pernikahanmu. Sebagai gantinya aku akan memberimu
uang untuk hadiahnya, jadi jangan marah.” Ucap Soo Jin dan melihat dasi Phil sudah
terpasang. Tapi saat itu tangan Phil memegang tangan Soo Jin.
“Soo
Jin... Aku mengalami kejadian yang tak dapat dijelaskan setiap waktu. Tapi ada
satu hal yang bisa kujelaskan. Bahwa kau dan aku saling menyukai Jangan
menyerah Karena aku juga belum menyerah. Kita akan bertemu lagi dengan sosok
yang berbeda.” Ucap Phil.
Jin Sook melihat dari kejauhan dengan Phil yang memegang tangan Soo Jin, matanya
terlihat menahan rasa sedih. Soo Jin menarik tanganya merasa Jin Sook pasti sudah menunggu. Phil pun
menganguk mengerti. Soo Jin mengucapkan Selamat atas pernikahanya karena terlihat
cocok bersama. Phil hanya menatap sedih Soo Jin seperti ingin menyakinkan
ucapanya. Soo Jin memuji Phil yang terlihat
luar biasa berpakaian seperti ini. Phil
seperti memohon agar Soo Jin bisa percaya padanya.
Dal Soo
melihat Goo Gil duduk sendirian, lalu bertanya keberadan Jung Ae, karena tidak
di luar. Goo Gil pikir Mungkin ada di dalam sana dengan menunjuk ke arah depan.
Dal Soo heran kenapa Jung Ae malah masuk kesana. Goo Gil mengaku tak tahu.
Saat itu
Jung Ae membuka tirai sudah mengunakan gaun pengantin, Dua pria langsung
melonggo melihatnya. Jung Ae menanyakan pendapatnya. Goo Gil melihat Jung Ae
sangat cantik. Dal Soo berpikir matanya buta karena Jung Ae terlalu bersinar
dimatanya.
“Mereka
bilang itu gaun terbaru di sini. Bukankah ini terlihat cocok untukku? Tolong
Foto.” Ucap Jung Ae. Keduanya langsung mengeluarkan ponsel dan mencoba untuk mengambil
gambar bahkan ikut selfie bersama Jung Ae.
Soo Jin
memastikan kameranya dengan baik, lalu teringat sata Phil yang memegang
tanganya seperti ingin menyakinkan, tapi berusaha menyadarkan diri kalau Phil
akan menikah dengan Soo Jin. Phil dkk
datang membahas Phil yang baru pertama kali melakukan Prewed.
“Hei, Soo
Jin... Dia tidak tampak seperti Phil yang kita kenal. Ini seperti makeover.”
Ungkap Dal Soo
“Aku
tidak percaya melakukan ini.” Ungkap Phil gugup. Goo Gil menyakinkan kalau
temanya akan baik-baik saja dan meminta agar Jangan gugup, serta latihan
tersenyum. Saat itu Jung Ae datang bersama dengan Jin Sook, Phil seperti
terpana melihatnya.
“Apa kau
gadis yang sama yang minum soju dengan botolnya?” Kata Goo Gil tak percaya
“Aku
keberatan dengan pernikahan ini. Jin Sook kelihatan cantik, Coba Panggil polisi.
Kita harus melepaskan ini.” Kata Dal Soo mengoda.
“Kau
tidak terlihat sama hebatnya denganku tapi apakah dia tidak terlihat cantik?”
ucap Jung Ae lalu meminta tanggapan Soo Jin. Soo Jin melihat kalau Jin Sook
memang cantik. Jin Sook dengan bangga kalau memang selalu cantik
“Hei... Phil,
kau harus mengatakan sesuatu juga.” Kata Soo Jin menegurnya
“Teman-teman
, ini bukan berita, karena Jin Sook selalu cantik. Apa kau tidak tahu?!!” kata
Phil memuji Jin Sook dengan cara berbeda.
Soo Jin
pun mengajak mereka mulai foto prewed. Jin Sook dan Phil duduk di bangku yang
sudah siapakan. Soo Jin meminta agar Pengantin wanita senyum dengan lebar dan beralih
ke pelukan pengantin laki-laki. Jin Sook menyandarkan kepalanya pada pundak
Phil.
Wajah
Phil terlihat tegang dan kaku karena memang ingin menikah dengan Soo Jin yang
sukainya. Dal Soo dkk meminta Phil untuk mulai tersenyum. Soo Jin sedikit kesal
melihat ekspresi Phil seperti tak bahagia lalu meminta Senyum sedikit lagi.
Tapi tetap saja Phil tak bisa tersenyum.
“Soo Jin,
bukankah seharusnya mereka berdiri?” kata Goo Gil. Soo Jin pun menyuruh keduanya untuk berdiri
saja.
“Lihatlah
satu sama lain.. Buat itu terlihat cantik. Dan Phil, senyum sedikit lagi.” Kata
Soo Jin memberikan aba-aba. Phil seperti memperlihatkan senyum yang dipaksa.
“Apa dia
takut dengan kamera? Hei.. Phil, kau harus lebih berani.” Kata Dal Soo lalu
menarik Jung Ae seperti gaya pasangan yang akan menikah sebelumnya.
“Haruskah
kita melakukan itu juga?” ucap Jin Sook terlihat bersemangat. Phil pikir merka
bisa membuat fotonya sedikit lebih lembut. Jin Sook setuju kalau mereka ingin
bersikap lembut. Soo Jin sempat gugup dan mulai mengambil gambar keduanya.
“Hei, kau
harus menciumnya.” Teriak Goo Gil. Dua temanya mendukung mereka untuk
berciuman. Soo Jin terlihat menutupi rasa gugup dan tak nyaman.
“Hei,
jadilah orang yang tangguh. Ciumlah dia.” Kata Dal Soo. Phil pikir mereka tidak
perlu berciuman disini.
“Itu
wajib untuk foto pernikahan jadi Lakukan saja.” Ucap Dal Soo. Phil merasa tak
perlu.
“Astaga,
mengapa kau begitu pemalu hari ini? Kali ini aku yang akan melakukan” kata Jin
Sook. Tiga temanya pun setuju.
Soo Jin
makin gugup. Jin Sook sudah siap menciumnya tapi Phil malah menghindar yang membuat
si calon istri binggung. Phil meminta
waktu dan merasa kalau agak memalukan berciuman di depan orang. Jin Sook
menganguk mengerti.
“Kurasa
Phil malu untuk melakukan ini di depan kita.” Kata Soo Jin. Dal Soo mengeluh nanti dengan apa yang akan dilakukan
Phil pada malam pernikahan. Soo Jin sudah siap mengambil gambar.
“Bukankah
ini lebih baik daripada berciuman?” kata Phil memeluk Jin Sook. Soo Jin sempat
gugup dan mencoba untuk lebih profesional untuk mengambil gambar.
Soo Jin
keluar dari ruangan dan duduk lemas ditangga, lalu berusaha menyadarkan diri
untuk melupakan semuanya, dan kali ini adalah kesempatan yang membahagiakan
jadi harus bahagia untuk mereka.
“Kau..hanya
bisa... berharap yang tebaik untuk mereka berdua.” Ucap Soo Jin.
Di dalam
ruangan, Jung Ae pikir melelahkan mengambil begitu banyak foto tapi Jin Sook
terlihat hebat, lalu akan membawa air dan Jin Sook bisa menunggu saja. Jin Sook
pun mengucapkan terimakasih pada temanya, lalu melihat hasil foto di layar
komputer Soo Jin.
Ia melihat
foto terakhir mereka yang terlihat bahagia dengan senyuman dan Phil yang
memeluknya. Tapi sebelum foto tersebut Jin Sook melihat wajah Phil seperti
tertekan.
Bersambung
ke Part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar