(10 September, 2012 - Dua hari sebelum
keberangkatan wajib militer Phil)
Phil dkk
minum bersama dengan tempat duduk berbeda, para wanita duduk bersama dan para
pria disamping mereka. Soo Jin bertanya pada
Jung Ae-ah Apa sebenarnya yang membuatny begitu menyukai Dal Soo.
Menatap Dal Soo sedang bicarar dengan Phil kalau nanti di wamil. .
“Dia
cuek, keren, terlihat polos, tapi
pintar. Dia kelihatan tidak tertarik padaku, tapi seringkali sangat manis
terhadapku. Dia tipeku.” Ucap Jung Ae bangga
“Tipe
pria berengsek tepatnya... Sadarkan dirimu” ejek Jin Sook melihat tatapan Jung
Ae pada Dal Soo
“Omong-omong,
bagaimana dengan tipe lelaki idaman kalian? Aku akan menemukan sesuai kriteria
dan mencomblangkan kalian. Soo Jin, tipe seperti apa yang kau suka?” kata Jung
Ae penasaran.
“Aku... dibanding
lelaki yang perhitungan, lebih menyukai sosok yang setia dan baik. Dan
terpenting, dia harus atletis.” Kata Soo Jin menatap kearah Phil. Jung Ae pun
ingin tahu tipe Jin Sook.
“Aku tidak
ingin seseorang yang haus akan pujian, tapi sangat bijak dalam segala situasi.
Dan Juga, seseorang yang memberiku semangat untuk terus maju.” Ucap Jin Sook
yang diam-diam menatap Phil
“Oke, aku
mengerti... Tapi, kenapa aku merasa mengenal sosok yang kalian maksud? Seolah
ada di dekat kita.” Ungkap Jung Ae. Jin Sook dan Soo Jin tak banyak bicara
hanya saling menatap dan bersulang.
Phil
tertidur pulas di kamarnya, dan Jiwanya seperti kembali datang ke dalam
tubuhnya. Terdengar suara Soo Jin yang memanggil Phil, lalu mengoyangkan pundaknya
agar Cepat bangun. Phil terbangun dikagetkan dengan Soo Jin sudah ada
didekatnya dan langsung bertanya apa yang dilakukan.
“Apa Kau
tidur nyenyak?” ucap Soo Jin. Phil binggung melihat Soo Jin sudah ada
didekatnya bahkan membangunkanya.
“Cepat
keluar. Aku sudah membuatkan sarapan. Aku membuatkan daging panggang dan
japchae, jadi cepat keluar, mengerti?” kata Soo Jin. Phil binggung melihat Soo
Jin seperti sangat peduli padanya lalu keluar dari kamar.
“Kenapa
mendadak dia bersikap selayaknya istriku? Dan Kenapa juga Soo Jin membuatkan
sarapan di rumahku?” ucap Phil binggung.
“Ahhh...
Ini mungkin terjadi kalau... A-apa aku... Apa mungkin aku sudah menikahi Soo
Jin?” kata Phil terlihat bahagia memikirkan kalau sudah menikah dengan Soo Jin
sekarang.
Ia
berteriak bahagia pada Man Hole kalau Selama ini terus membuat hidupny rumit,
tapi akhirnya memberikan hadiah besar. Ia megang tubuhnya berpikir kalau hanya
mimpi saja, lalu bergegas untuk ganti baju karena mereka adalah pengantin baru.
Phil
turun dengan pakaian rapih sambil bergumam, kala Entah berapa lama sudah menantikan ini, yaitu
Sarapan yang sempurna, Istri cantik. Ia pikir mereka belum punya anak dan
mengucap syukur karena tidak ingin mengacaukan bulan madu dengan mengurus anak.
Soo Jin pun sudah menunggu di meja makan.
“Soo Jin,
Apa kau memasak semuanya untukku dan membuatnya sendiri?” ucap Phil dengan nada
mengoda. Soo Jin mengaku Tidak semuanya.
“Baiklah,
mari kita coba masakan Soo Jin.” Kata Phil akan mengambilnya. Soo Jin menyuruh
Phil agar mencuci tangan lebih dulu. Phil pikir bisa mencoba udang gorengnya
dulu. Soo Jin mendorong Phil agar mencuci tangan lebih dulu di kamar mandi.
Phil
mengeluh Soo Jin yang gila kebersihan lalu dikagetkan dengan ayahnya yang duduk
di toilet. Tuan Bong melihat Phil yang masuk kamar mandi berpikir masih mabuk,
Phil pun bertanya apa yang ayah lakukan di toilet.
“Pada
seseorang yang sedang duduk di atas kloset, Apa kau masih bertanya 'sedang apa'?”
keluh Tuan Bong heran.
“A-ayah,
di sini aku dan Soo Jin.. “ ucap Phil binggung karena masih melihat ayahnya.
“Saat kau
melihat seseorang sibuk begini, jangan menganggunya.” Kata Tuan Phil lalu
keluar dari kamar mandi. Phil melonggo binggung seperti dugaanya itu salah.
Semua
duduk dimeja makan, Ibu Phil menceritakan kalau Soo Jin memasak sangat banyak
makanan untuk Phil, seperti Japchae. Lalu memuji Soo Jin yang canti dan juga
pintar memasak. Soo Jin merendahkan diri kalau tidak bisa menjamin rasanya,
lalu meminta Phil agar mencobanya lebih dulu.
“Soo
Jin-ah, apa kita... bukan suami istri?” ucap Phil. Soo Jin melonggo kaget. Tuan
Bong mendengar ucapan Phil berpikir kalau masih mabuk dan mengajak makan saja.
“Apa hari
ini ulang tahunku?” tanya Phil binggung melihat seperti ada perayaan
dirumahnya.
“Auh,
baiklah, anggap saja ini hari ulang tahunmu. Soo Jin membuat daging panggang
pedas yang lezat sekali.” Kata Ibu Phil menyuapi anaknya.
“Ini daun
selada penuh cinta dari Ayah.” Kata Tuan Bong. Phil yang masih binggung
menolaknya. Ibunya pikir kalau Phil ingin dibuatkan olehnya, Soo Jin pun tak
mau kalah ingin menyuapi Phil. Ketiganya seperti ingin berebut memberikan
makanan pada Phil.
“Kenapa
kalian seperti ini?” kata Phil binggung melihat semuanya seperti memberikan
perhatian lebih lalu keluar dari rumah.
Didepan
rumah.
Phil
binggung dengan sikap Ayah dan Ibu yang tiba-tiba peduli. Ia lalu berpikir
kalau ia dan Soo Jin bukan suami istri, lalu kenapamembuat sarapan di rumahnya.
Ia merasa kebinggungan dengan yang terjadi sekarang. Lalu menatap jalan di
depan rumahnya yang terlihat asri.
“Apakah
komplek ini memang selalu indah” ucap Phil lalu merasakan dadanya seperti ada
perasaan tak enak. Goo Gil datang memanggil Phil dengan tatapan sedih.
“Apa Kau
baik-baik saja?” ucap Goo Gil. Phil mengaku
merasa sangat aneh. Karena Orang-orang yang dikenal tampak berbeda Bahkan
komplek mereka kelihatan aneh, lalu
berpikir kalau sudah gila
“Ya,
kelihatannya kau ingin lari dari kenyataan. Tapi waktu berjalan dengan cepat,
kau tahu itu Aku tidak menyangka begini akhirnya.” Ucap Goo Gil memeluk Phil.
Phil binggug apa maksudnya Goo Gil.
“Bagaimana
lagi aku harus mengatakannya? Kau yang lebih tahu.” Kata Goo Gil. Phil bertanya
apakah maksudnya ia sekarat.
“Kenapa
kau berkata seperti itu? Kau membuatku sedih. Sampai jumpa nanti.” Ucap Goo Gil
lalu pergi.
Phil
benar-benar binggung, berpikir kalau dirinya sedang sekarat, jadi itu sebabnya
mereka begitu baik padanya. Lalu mengumpat kesal pada ManHole yang selalu
membuatnya susah.
“Aku akan
menghancurkannya sekarang.” Ucap Phil kesal lalu berlari meninggalkan rumahnya.
Soo Jin
keluar rumah memanggil Phil karena tak makan, tapi Phil terus berlari akhirnya
ia hanya bisa melihat Phil sambil bergumam kalau Phil anak yang aneh.
“Bong
Phil selalu menatapku, tapi aku tidak tahu di mana hatinya berada. Dia selalu
di dekatku, tapi terasa sangat jauh. Oleh Sebab itu, setiap kali melihat Phil,
aku merasa bahagia, tap juga merasa sedih di saat bersamaan.” Gumam Soo Jin
(Episode
7, Apa Sebenarnya yang Menghentikan Kita?)
Phil
duduk di atas Man Hole, dibuat kebingungan yang terjadi pada dirinya sekarang,
kalau sekarang tidak koma, tapi tetap sekarat. Ia kesal karena Man Hoe yang
melakukan semua ini kepadanya. Ia mengingat terakhir kali Soo Jin mengatakan
padanya di depan Man Hole sebelum menghilang.
“Jangan
sampai kehilangan aku. Atau aku akan benar-benar membunuhmu.” Pesan Soo Jin
“Soo Jin
mengatakan padaku agar tidak kehilangan dia. Tapi, tampaknya dia tidak ingat.”
Kata Phil dibuat binggung.
“Hei... Kenapa
kau mengembalikan segala sesuatu.. sehingga yang sudah kulakukan menjadi
sia-sia? Kenapa? Katakan padaku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Kau yang
menyeret aku, jadi seharusnya kau tahu.” Ucap Phil berbicara pada Man Hole
dengan wajah kesal.
Jin Sook
datang langsung melembar kantung belanjan, Phil pun bertanya apa yang
dilakukan. Jin Sook mengeluh dengan pertanyaan Phil dan meminta agar membawakan
barang belanjaanya.
“Hei.. Kepada
teman yang sedang sekarat ini, bagaimana bisa kau menyuruhku membawakan tas berat
itu?” ucap Phil
“Tapi kan
kau masih hidup jadi Ikuti aku dan bawa itu. Aku sungguh tidak punya waktu
untuk ini.” Ucap Jin Sook bergegas pergi. Phil akhirnya membawakan belanjaan
dan juga yang ada ditangan temanya.
Phil
membantu Jin Sook membuat sate, Jin Sook mengomel melihat Phil karena sudah
memberitahu urutannya dan menyuruh mengulang lagi. Phil berpikir kalau Di
pemakamannya, Jin Sook berniat menjual sate,
Jin Sook pikir itu tergantung jumlah pelayat.
“Tapi,
kita sudah bisa menebak siapa saja yang akan datang. Kau kan tidak punya banyak
teman.” Ucap Jin Sook santai
“Hei.. Kau
sungguh membuatku merinding.” Keluh Phil melihat sikat temanya.
“Hei...
Kau yang mengatakannya sendiri. "Aku ingin hidupku berakhir dengan truk
makanan." Aku hanya memenuhi permintaanmu. Jadi berhentilah protes dan
lakukan yang benar, kecuali kau ingin kuhajar.” Kata Jin Sook
“Ini
Tidak adil bagiku sekarat. Kenapa hidupku harus berakhir seperti ini? Selama
ini aku hidup lurus-lurus saja” keluh Phik. Jin Sook pikir Phil masih mabuk
karena dari tadi bilang soal sekarat
terus.
“Kau itu
terlalu. melebih-lebihkan.” Keluh Jin Sook. Phil pikir Jin Sook sengaja bersikap jahat padanya Agar tidak
merindukannya saat sudah tiada.
Jin Sook
pikir Dua tahun akan berlalu dalam satu kedipan mata dan sudah menyuruhnya
untuk menulis surat, jadi Bertahanlah selama dua tahun itu. Phil binggung
memikirkan yang dimaksud dua tahun dan
menulis surat, lalu bertanya Tanggal berapa hari ini. Jin Sook mengatakan
Tanggal 11. Phil menanyakan tahun. Jin Sook menyebut kalau tahun 2012 sambil mengeluh Phil yang mengajukan pertanyaan
bodoh. Phil mengingat-ngita 11 September Sehari sebelum wajib militer!
Flash Back
Semua
berkumpul di Bong Bong Cafe dengan minum bersama. Jin Sook mengucpakan terimakasih
pada Phil yang sudah membantunya. Phil pun menanyakan keberadan Soo Jin. Jung
Ae pikir Soo Jin sepertinya tidak akan datang karena Saat memotret hari ini, kehujanan.
Kameranya juga rusak.
“Dia
pasti merasa sangat buruk. Dia mungkin tidak bisa ikut kompetisinya sekarang.”
Ucap Dal Soo khawatir.
“Yahh..
Benar. Soo Jin pergi memotret untuk ikut kompetisi.Aku melewatkan kesempatan
menyatakan cinta karena terlalu sibuk dengan sate-sate ini” Gumam Phil
Jin Sook
binggung melihat wajah Phil yang berubah, merasa terlihat frustrasi sekali.
Phil bergumam kalau tidak bisa melewatkan hari seperti ini, lalu mulai
merasakan sesuatu yang bergejolak. Jin Sook menyuruh Phil ke kamar mandi. Phil
pikir lebih baik pulang saja. Jin Sook memberitahu kalau Truk makanannya akan
segera datang jadi Phil harus segera kembali.
“Hari ini
akan menjadi terakhir kalinya melihat tingkah konyolnya. Ya, kita anggap ini
adalah kesempatan terakhirku. Depresi dari seorang pria yang akan wajib militer
besok, biar kumanfaatkan itu.” Ungkap Jin Sook melihat tingkah Phil.
Suk Tae
dkk melihat truk makanan milik Jin Sook yang keren. Jung Ae tak percaya Dengan
Bong Phil, Jin Soo bisa memenangkan peringkat pertama di kontes menu. Dal Soo
melihat kalau namanya tidak terlalu familiar dan Jin Sook gagal merancang nama karena
terlalu fokus soal cita rasa yaitu “SateBong Pill Kko Chi”
“Siapa
yang peduli soal nama? Dia akhirnya memiliki usaha sendiri setelah menang
kontes dan mendapatkan modal. Aku seharusnya ikut kontes itu juga. Kalau itu aku,
akan kunamai menunya dengan Dal Soo Oppa.” Ucap Jung Ae mendekati Dal Soo untuk
mengoda.
“Kau
harus membayar royalti karena memakai namaku.” Kata Dal Soo. Goo Gil yang
melihatnya hanya bisa mengumpat kalau itu Omong kosong.
“Baik Dal
Soo maupun Bong Phil adalah nama yang jelek.” Kata Goo Giil Jung Ae membela
kalau ituTidak sejelek nama Goo Gil.
Soo Jin
datang dengan kameranya, Jin Sook pun menyambutnya. Soo Jin memuji Jin Sook
yang terlihat seperti Presdir truk makanan sekarang. Jin Sook tak percaya kalau
memang terlihat keren. Soo Jin pun akan memotret momen istimewa ini dan
menyuruh mereka Berkumpul semuanya!
Goo Gil
dkk berkumpul dengan truk makanan, sambil mengacungkan jempol. Jin Sook dengan
bangga kalau Ini adalah momen bersejarah untuk Yun Jin Sook, pemain terbesar
dalam industri makanan. Setelah itu bertanya apakah Soo Jin akan bergabung
dengan mereka. Soo Jin mengatakan tidak
bisa.
“Kompetisiku
sudah dekat, jadi aku harus pergi memotret. Maaf, Jin Sook.. Tapi, telepon aku kapanpun kau butuh
bantuan.” Ucap Soo Jin
“Baiklah,
jangan khawatir dan hati-hati di jalan.” Kata Jin Sook dan berpelukan pada
temanya
“Omong-omong,
Soo Jin apa Kau sudah mantap menjadi fotografer? Aku iri.”kata Suk Tae
“Sejujurnya,
kompetisi ini tidak menjamin kau mendapat pekerjaan.” Kata Soo Jin
“Sebab
itu, kau lebih baik mundur. dan mencari pekerjaan sungguhan di tempat
lain.”kata Jung Ae.
“Wah, dia
telah memilih menjadi seorang seniman yang memadukan seni dan realita, dan
kurasa bakatmu, Jung Ae, adalah menyederhanakan segala sesuatu (sarkasme).”
Ungkap Dal Soo mengejek.
Jung Ae
malah terlihat bangga, Suk Tae pun bertanya kemana Phil karena berpiki sudah
ada di truk. Jin Sook pikir Kemarin Phil
yang frustasi bosa jatuh ke selokan, lalu menelpnya tapi tidak menjawab
teleponnya.
“Aish,
katanya dengan truk makanan ini, dia ingin mengucapkan selamat tinggal sebelum
wajib militer. Dia pasti berubah pikiran.” Ucap Jin Sook lalu menyuruh Suk Tae
agar menelp Phil
“Dia
tidak pernah menjawab teleponku.” Kata Suk Tae. Saat itu ponsel Soo Jin
berdering dan berjalan sedikit menjauh
Soo Jin
menanyakan keberadan Phil sekarang. Phil malah balik bertanya apakah sedang
bersama teman-teman mereka. Soo Jin memberitahu sedang di depan truk makanan Jin Sook dan Semuanya
menunggu Phil, jadi ingin tahu keberadaanya sekarang.
“Hei, Soo
Jin , hari ini akan hujan sangat deras. Jadi, jangan pergi memotret. Kau akan
basah kuyup kehujanan dan kameramu juga akan rusak.” Ucap Phil
“Apa maksudmu?
Hari ini sangat cerah. Bagaimanapun juga, cepat ke sini. Aku harus pergi
sekarang, aku tutup” kata Soo Jin. Phil ingin tahu kemaan Soo Jin akan pergi.
Soo Jin tak ingin banyak bicara menutup telpnya.
Jin Sook
mendekat bertanya apakah itu Phil. Soo Jin mendengarnya, merasa Phil masih mabuk karena terus bicara omong kosong.
Jin Sook bertanya apakah Phil menuju ke sini. Soo Jin memberitahu Phil tidak
bilang tapi yakin akan datang dan
bergegas pamit pergi pada Jin Sook.
“Tak
masalah. Aku kan bukan hanya buka untuk hari ini. Kuharap kau mendapat banyak
foto bagus. Hasilkan sebuah mahakarya, kawan!” ucap Jin Sook memberikan
semangat. Soo Jin pun pamit pergi pada temanya.
“Hei, Jin
Sook , bisa telat kalau kita menunggu Phil. Ayo berangkat sekarang, kita bisa
memberitahunya di mana kita lewat telepon.” Ucap Suk Tae. Jin Sook pun mengajak
mereka semua pergi.
Phil
sudah menunggu didepan air mancur dan langsung menemui Soo Jin yang baru
datang. Soo Jin kaget melihat Phil malah datang ke tempatnya untu motret. Phil
mengatakan datang untuk menjadi asistennya. Soo Jin pikir hari ini akan
membantu Jin Sook.
“Seharusnya
begitu, tapi hari ini aku tidak bisa menghabiskan waktuku membuat sate.” Ucap
Phil
“Apa
maksudmu? Dia mengandalkanmu dan sedang menunggumu, jadi Pergilah.” Kata Soo
Jin tak enak hati.
“Anak-anak
lain kan menemaninya. Dan, hari ini ada yang ingin aku katakan padamu.” Kata
Phil. Soo Jin bertanya apa yang ingin dikatakanya.
“Nanti
saja, tidak usah buru-buru. Kita punya banyak waktu. Ayo masuk.” Ucap Phil
mengajak segera masuk.
Soo Jin
merlihat Tempat ini sungguh bagus dan Ada banyak sudut bagus untuk memotret.
Lalu mengeluh pada Phil yang pergi
begitu saja tanpa makan, padahal sengaja membuatkan banyak makanan
karena akan wajib militer. Phil meminta maaf karena kurang enak badan saja.
“Setelah
sampai rumah nanti, maka aku akan menghabiskan semua masakanmu.. dan Soo Jin.. Hari
ini, kau bisa menyuruhku melakukan apa saja... Aku akan melakukannya untukmu. .”
Ucap Phil.
“Apa?!!
Kau mendadak dewasa saat hendak berangkat wajib militer.” Kata Soo Jin
binggung.
“Sebagai
gantinya, bila kau memenangkan kompetisi, maka kau harus ingat bahwa aku turut
andil di dalamnya. Jadi saat aku wajib militer, maka kau harus sering-sering
mengunjungiku.” Ucap Phil
“Apa
maksudmu dengan sering mengunjungimu?” kata Soo Jin tak mengerti. Phil hanya
ingin seperti itu saja. Soo Jin melihat ada sesuatu yang indah untuk bergegas
pergi.
“Jin
Sook, maafkan aku... Maaf karena memilih cinta dibanding persahabatan.” Kata
Phil pada temanya
Mereka
pun pergi ke bagian taman lain, Phil melihat dan sesekali melewati didepan Soo
Jin. Soo Jin pun sedang memotret tentang tanpa sengaja mengambil gambarnya.
Phil melayani Soo Jin dengan memberikan minuman dan juga membawa tas.
Soo Jin
mengambil foto Phil yang sedang memegang banyak burung. Phil pun bergantian
mengambil foto Soo Jin sedang memang burung. Keduanya duduk untuk istirahat,
Phil menatap Soo Jin yang duduk didepanya. Soo Jin terlihat gugup melihat Phil
yang menatapnya. Phil pun memalingkan wajahnya.
Keduanya
selfie bersama, lalu Phil mengambil foto Soo Jin sedang makan. Setelah itu
mereka naik komidi putar dan Phil dengan jari jempol dan telunjuknya membuat
kotak seperti ingin mengambil foto. Keduanya terlihat senang menikmati waktu
berdua.
Suk Tae
dan Jin Sook melayani pelanggan yang membeli sate mereka. Sementara Goo Gil dkk
asik makan sate dipinggir truk. Go Gil
pikir pasti karena Soo Jin memenangkan kontes karena rasanya Sungguh lezat. Dal
Soo pikir kalau Pasti akan lebih lezat lagi kalau namanya diganti.
“Ini jadi
lezat karena aku mengambil tanpa sepengetahuannya. Kita masing-masing sudah
dapat empat, 'kan?” kata Jung Ae bangga. Keduanya pun ikut senang mendapatkan 4
tusuk sate gratis.
“Hei.. Kalian
itu di sini untuk membantu, bukannya makan! Apa Kalian pikir ini dapur nenek
kalian? Berapa banyak yang sudah kalian makan?” ucap Soo Jin marah
“Hei,
hei, kita sudah dibayar dengan makan sate, jadi ayo bekerja sekarang.” Kata Dal
Soo
“Benar,
kita harus memastikan bisnis berjalan lancar. Kami akan pergi dan mendapatkan
banyak pelanggan. .” Kata Goo Gil
“Pastikan
kau menyiapkan semuanya Aku akan ke arah sana.” Kata Dal Soo mengarah jalan di
depanya. Jung Ae pun mengikutinya. Goo Gil kesa melihat mereka pergi berdua dan
akhirnya akan ikut pergi.
“Mereka
tidak bisa dipercaya... Cepatlah!” teriak Soo Jin lalu kembali masuk ke dalam
truk
Suk Tae
berusaha untuk menusukan daging ayam tapi kesusahan. Soo Jin mengeluh teman-temanya semua tidak bisa
diandalkan dan mencoba mencontohnya dengan mudah memasukan sate pada
tusukan. Suk Tae bingggung kenapa tidak
bisa melakukannya
“Sepertinya,
kau hanya pintar dalam belajar. Jadi Biar aku saja. Kau istirahatlah dan minum
air.” Ucap Jin Sook
“Kurasa
kita kehabisan air. Apa kau Mau kubelikan?” ucap Suk Tae
“Hei, kau
tidak akan bisa melakukannya. Itua Terlalu berat jadi Istirahatlah. Aku saja
yang melakukannya” kata Jin Sook
“Hei, aku
juga kuat” kata Suk Tae tak mau diremehkan. Jin Sook melihat Pergelangan Suk
Tae saja kurus jadi tak mungkin kuat dan akan pergi sendiri untuk membelinya.
“Phil
yang benar-benar kuat. Ke mana si berengsek itu?”kata Jin Sook kesal. Suk Tae
terlihat kesal Jin Sook yang terlalu mengandalkan Phil.
Phil
beberapa kali melempar koin di kolam air mancur. Soo Jin datan melihatnya. Phil
menyuruh Soo Jin dan Lemparkan koin dan ucapkan permohonan. Soo Jin pikir tidak
semua air mancur bisa mengabulkan harapanya. Phil rasa tidak ada salahnya
mencoba.
“Mungkin saja
air mancur yang satu ini bisa mengabulkan keinginanmu?” kata Phil lalu melempar
dan mulai berdoa.
“Selama
23 tahun aku sudah mencintai gadis ini, tapi tidak bisa mengungkapkan
perasaanku. Tolong beri aku keberanian untuk mengutarakannya hari ini. Jika...
aku gagal melakukannya, maka aku akan melemparkan diriku ke jurang dan
meninggalkan dunia ini.” Gumam Phil. Soo Jin melihat Phil berdoa akhirnya ikut
melempar koin dan mulai berdoa.
“Kudengar
para pria mengutarakan perasaannya sebelum berangkat wajib militer. Apa dia
akan mengutarakan cintanya padaku? Bila Phil berencana mengutarakan perasaannya
padaku, kumohon bantu agar hari ini dia berhasil.”gumam Soo Jin
Flash Back
Soo Jin
menuruni tangga sekolah dikagetkan dengan Phil membawa sepeda dengan balon
dibagian belakang dan bunga di keranjang depan. Phil dengan gugup memanggil Soo
Jin ingin mengutarakan perasaanya, Soo Jin binggung apa yang ingin dikatakan
karena hanya berkata “Aku...Kau..”.
“Kau...
kau... Kau... Itu... Kau...” ucap Phil seperti tak bisa berkata-kata Soo Jin
yang kesal memilih untuk pergi saja. Phil mengeluh dirinya hampir gila.
Akhirnya
Phil mengikuti langkah Soo Jin yang berjalan didepannya. Soo Jin sengaja
membiarkan Phil terus mengikuti dengan sepedanya. Lalu berhenti dan kembali
berjalan, sampai akhirnya ia membalikan badan bertanya Apa yang ingin
dikatakan.
“Kau...
aku... Aku... kau... Aku me-meny...” ucap Phil tetap tak bisa melakukanya.
Soo Jin
yang kesal memilih untuk pergi. Phil pun heran dengan dirinya yang tidak bisa mengatakannya.
Phil
bertanya pada Soo Jin Apa harapannya. Soo Jin mengatakan kalau ini Rahasia,
lalu bertanya pada Phil, apa tidak masalah bagimu menghabiskan waktu bersamanya
sebelum masuk wajib militer. Phil mengaku menyukainya, lalu bertanya balik pada
Soo Jin.
“Yah...Tidak
ada alasan untuk menyukai ataupun tidak, 'kan?” kata Soo Jin
“Kau tidak
akan melihatku mulai besok. Bersikap baik padaku untuk terakhir kali, apa kau
tidak memiliki keinginan semacam itu?” kata Phil
“Entahlah,
aku juga tidak yakin soal itu. Tapi setiap kali bersamamu, maka aku berhenti
mengkhawatirkan banyak hal. Belakangan ini, aku sungguh mencemaskan soal
mendapat pekerjaan.Tapi sekarang aku tidak mengkhawatirkannya sama sekali.”
Kata Soo Jin
“Hei, kau
tidak perlu khawatir sama sekali, soal mendapat pekerjaan. Aku... mendapat
penglihatan. Di masa depan, kau akan membuka sebuah studio foto yang bagus. Kau
memiliki banyak sekali klien, bahkan sampai tidur pun tidak sempat. Jangan
khawatir.” Kata Phil menyakinkan.
“Terima
kasih sudah mengatakannya. Tapi, Phil...Tadi kau bilang ingin mengatakan
sesuatu, apa itu?” ucap Soo Jin tak sabar.
Phil
terlihat gugup, tapi Soo Jin meminta agar Phil segara mengatakanya. Phil akan
mengatakan pada Soo Jin karena tidak ingin menyesal sekali lagi, Ia mulai
menatap serius ingin mengutarakan perasanya, tapi hujan malah tiba-tiba turun.
Phil dan
Soo Jin langsung berlari dan mengamankan kamera sebelum kehujanan. Mereka
berteduh dibawah pohon, Soo Jin heran Phil bisa tahu kalau akan turun hujan.
Phil mengaku bisa melihat masa depan dengan mengeluarkan jas hujan untuk Soo
Jin .
“Lalu kau
sendiri bagaimana? Kau kebasahan.” Ucap Soo Jin kasihan.
“Aku
tidak butuh jas hujan jadi Kau yang harus tetap kering.” Kata Phil. Saat itu
Jin Sook baru saja membeli air terdiam melihat Phil sedang bersma Soo Jin
“Phil..
Apa pun yang ingin kau katakan, pastikan hari ini menyampaikannya, ya? Kalau kau
tidak mengatakannya sekarang, maka beritahu aku setidaknya sebelum hari ini
berakhir.” Pinta Soo Jin membuka jas hujan agar bisa memakai berdua. Phil
berjanji akan melakukanya.
Saat itu
Suk Tae datang membawa payung melihat Jin Sook hanya diam saja padahal sudah
basah kuyup. Lalu melihat Phil dan Soo Jin dan ingin mendekat. Jin Sook
langsung melarang, Phil tidak menjawab telepon karena Soo Jin Jadi, meminta
agar tak mendekati keduanya. Tatapan Jin Sook terlihat sedih melihat keduanya.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar