PS
: All images credit and content copyright : KBS
Soon Ae
baru keluar dari rumahnya melihat Tuan Jang seperti sudah menunggunya. Tuan ung
langsung mengajak mereka untuk pergi bersama. Soon Ae kembali bersikap sinis
dengan mengumpat kalau Tuan Jang mati. Tuan Jang ikut membalas tapi melihat
Soon Ae seperti mencoba mengabaikannya. Soon Ae membenarkan.
“Soon
Ae.... Kau sudah bekerja keras. Jadi Aku juga akan mengabaikannya. Ayo..” ucap
Tuan Jang berjalan lebih dulu
“Dia
kenapa?. Apa kau nonton drama sebelumnya? Itu tidak keren kalau kau mengatakan
itu! Jadi Jangan salah paham!” kata Soon Ae akhirnya ikut berjalan dengan Tuan
Jang.
Tuan Kim
datang ke tempat Nyonya Jung, Nyonya Jung bertanya kenapa datang ke area
restoranya. Tuan Kim pikir Wajar saja kalau datang berkunjung, karena Nyonya
Jung sudah membuka gedung baru.
“Menurut
Anda, apa yang akan terjadi dengan Restoran Row ini? Kudengar mereka
benar-benar terpuruk.” Kata Tuan Kim
“Itu
tidak akan mengubah hasilnya. Jadi jangan khawatir tentang hal-hal yang tidak
perlu.” Ucap Nyonya Jung
“Oh,
jangan salah menduga. Tentu aku tidak akan khawatir dengan hal seperti itu. Aku
hanya ingin bertanya.” Kata Tuan Kim
Soon Ae
terus mengoceh sambil berjalan kalau Hal pertama itu, Tuan Jung tidak keren karena wajahnya jelek dan juga
tidak tinggi. Tuan Jung tetap berjalan seperti pura-pura tak mendengarnya. Soon
Ae kesal merasa kalau Tuan Jung itu tak mendengarnya.
Saat itu
Tuan Jang kaget melihat Tuan Kim yang ada didepanya, begitu juga Soon Ae.
Nyonya Jung melihatnya langsung bertanya ada apa. Tuan Kim mengelak kalau bukan
apa-apa dan mengajak mereka untuk kembali. Soon Ae dengan lantang memangil
nama mantan suaminya “Kim Jong Hyun.”
Tuan Jang berusaha menahan tapi Soon Ae tetap ingin mendekat.
“Hei, Apa
kau tidak mendengarku?” teriak Soon Ae. Tuan Kim akhirnya berbalik dan menyapa
Soon Ae yang sudah lama tak bertemu.
“Apa Kau
tinggal di wilayah ini?” tanya Tuan Kim mencoba untuk ramah.
“Ya, apa
yang kau lakukan berjalan ke sini? Siapa yang kau patuhi sekarang?” ucap Soon
Ae menunjuk ke arah Nyonya Jung
“Aku
tidak tahu siapa dirimu, tapi tolong jangan bicara sembarangan.” Tegas Nyonya
Jung
“Kau
tanya Siapa aku? Aku hanyalah wanita sial yang pernah menikah dengan si
brengsek ini. Kenapa?” kata Soon Ae.
Tuan Kim
mengajak mereka untuk pergi saja. Soon Ae berteriak untuk memperingatkan kalau
Jangan pernah berpikir memulai sesuatu di sini karena akan menikap dan
membunuhnya. Tuan Jang memohon agar Soon Ae menghentikan ucapanya.
Jin Kyu
berteriak memanggil Ji Yoon yang bergegas pergi kerja karena Ponselnya ketinggalan.
Ji Yoon mengatakan kalau ini bukan miliknya tapi punya Jin Kyu. Jin Kyu kaget
kalau Ji Yoon memberikan ponsel untuknya.
“Pastikan
untuk mengangkatnya saat ponsel ini berdering. Jika mereka menanyakan sesuatu
padamu, katakan kalau kau akan bekerja keras apa pun yang terjadi.” Kata Ji
Yoon. Jin Kyu pikir itu Cuma omong kosong. Ji Yoon pun segera pamit pergi saja.
“Apa lagi
rencananya sekarang?” ucap Jin Kyu bertanya-tanya dan saat itu juga ponselnya
berdering.
“Halo,
ini Oh Jin Kyu.” Kata Jin Kyu mengangkat telpnya. Byung Joo mengatakan kalau
dari Strongest Deliveryman.
“Selamat,
Anda diterima. “ kata Byung Joo. Jin Kyu binggung karena tak melakukan apapun
tapi diterima kerja.
“Anda
tahu di mana kantor kami, 'kan? Cepatlah masuk kerja. Segera datang ke sini. “
kata Byung Joo lalu menutup telpnya.
Jin Kyu
binggung dan tak bisa berkata-kata lagi lalu mengumpat marah pada Ji Yoon. Saat
akan pergi tiba-tiba Kang Soo dkk seperti mengempung jalanya. Kang Soo bertanya
mau kemana Kang Soo, padahal sudah menyuruhnya untuk datang. Jin Kyu pikir Kang
Soo sedang bercanda.
“Mana
bisa aku bekerja dengan kalian?” kata Jin Kyu yang sebelumnya menjadi saingan.
“Bekerjalah
dengan kami. Kami membutuhkanmu.” Ucap Tuan Baek
“Selamat.
Kau adalah pilihan utama.” Kata Dan Ah. Kang Soo pun mengajak mereka untuk
pergi.
Jin Kyu
sudah mengunakan kostum sapi seperti tak percaya kalau hari pertamanya harus
mengunakan baju itu. Tuan Baek bertanya
apakah Jin Kyu tak meyukainya jadi bisa mencoba yang lain. Jin Kyu melihat
Byung Joo dkk mengunakan baju cheers
leader dan menari.
Sementara
Sung Jae dan Tuan Baek sudah siap menjadi bagian untuk dilempar dengan balon
berisi air. Jin Kyu membagikan selembaran, Byung Joo menyambut tamu-tamu yang
datang dengan gerakan cheers leader. Tuan Baek sudah menjadi sasaran para
wanita melempar air.
“Kenapa
kau terus melempar ke arahku? Kalian Boleh lempar ke sebelahku juga?” keluh
Tuan Baek sudah basah kuyup.
“Pria itu
kelihatannya agak menakutkan dan Wajahmu kurang memberatkan.” Kata para wanita.
“Aku akan
menganggapnya sebagai pujian.” Kata Tuan Baek pasrah kembali kena lempar.
Min Chan,
bersama Kang Soo dan Dan Ah berada dikantor. Min Chan memberitahu mereka membutuhkan
sekitar 35 juta won untuk gaji dan asuransi bulan ini Tapi, keuntungan
perusahaan hanya 10 juta won. Kang Soo pikir akan gunakan uang investasi mereka
untuk jumlah yang di butuhkan. Min Chan mengangguk mengerti.
“Tapi,
siapa investor kita?” tanya Dan Ah penasaran
“Seseorang...
Aku 'kan kenal banyak orang.” Kata Kang Soo tak ingin memberitahu
“Oh ya,
Konstruksi Sunjin memutuskan untuk menyingkirkan kantin perusahaan mereka. Di
gedung mereka, tidak cukup ruang untuk itu. Jadi, mereka mencari restoran untuk
digunakan sebagai kantin mereka. Para pegawai akan membayar menggunakan voucher
dan pihak Sunjin akan membayarnya setiap bulannya. Mereka mengumumkan penawaran
hari ini.” Jelas Min Chan
“Kita
harus mengajukan penawarannya. Semua restoran akan menawarnya dengan nama
Strongest Deliveryman.” Kata Kang Soo. Min Chan setuju. Dan Ah menatap Kang Soo
seperti kembali memiliki semangat.
“Berapa
banyak pegawai yang dimiliki Konstruksi Sunjin?” tanya Nyonya Jung
“Termasuk
para eksekutif, sekitar 1.800 pegawai. Hanya satu kali makan siang akan
menghasilkan lebih dari 10 juta won. Jika Anda misalnya kerja lembur atau
pulang kerja Setidaknya, akan menghasilkan 550 juta won per bulan. Kalau dalam
setahun, total ada 6 miliar Won.” Jelas Manager
“Pastikan
tidak ada yang salah dengan permohonan penawaran. Lalu Siapa yang akan
memutuskannya?” kata Nyonya Jung
“Semua
pegawai di perusahaan akan ikut memilih Rabu depan.” Kata Manager
“Kita
harus meluangkan waktu untuk memasarkan pada para pegawai sampai saat itu.”
Jelas Nyonya Jung.
Kang Soo
dkk minum bersama. Kang Soo menegaskan mereka harus memenangkan Konstruksi Sunjin.
Jika kehilangan perusahaan itu, maka restoran
di lingkuang tidak akan bertahan. Lalu perusahaan juga akan menderita.
“Jujur
saja, dari sudut pandang Sunjin, Gedung Jungga jauh lebih menarik. Interiornya
bersih dan kau bisa mendapatkan semuanya dalam satu bangunan. “komentar Jin Kyu
“Makanan
lezat buatan tangan. Dan juga, sebuah toko itu harus punya sarang laba-laba,
beberapa debu, dan piring yang pecah. Tempat-tempat itu pasti punya makanan
yang sangat enak.” Kata Tuan Baek
“ Kalau tempat
juga tetap harus bersih. Tempat-tempat seperti itulah yang punya makanan terbaik
dan kau malah tidak tahu.” Komentar Dan Ah. Byung Joo dkk menyuruh Dan Ah agar
Pukul saja belakangnya
“Aku tidak
bisa pukul karena dia kotor.” Kata Dan Ah. Tuan Baek sudah ketakutan
mengucapkan Terima kasih.
“Apa
Memang ini suasana perusahaan yang biasa?” keluh Jin Kyu. Kang Soo membenarkan
dan meminta Jin Kyu agar membiasakan diri karena sekarang sebagai pegawai dan
mengajak mereka untuk bersulang.
“Untuk
pegawai baru kita, Oh Jin Kyu!” teriak Kang Soo. Jin Kyu yang mendengarnya
terlihat bahagia.
“Ayo kita
selesaikan minumnya dan kita bersenang-senang di ruang karaoke.” Kata Sung Jae.
“Tentu
saja kita harus pergi. Bagian paling penting dari acara makan malam perusahaan
adalah karaoke, kan?” kata Byung Joo. Ho Young merasa Sung Jae memang
menyukainya.
“Maaf,
tapi aku mau pulang.” Kata Jin Kyu. Tuan Baek melarang kalau Pegawai baru belum
boleh pulang. Kang Soo melihat Jin Kyu menyuruh pulang saja.
“Biarkan
saja dulu dia pulang. Lagipula ini hari pertamanya, Direktur.” Ucap Kang Soo
“Aku memberitahumu
sebagai Direktur. Lain kali jangan pulang dulu. Ingatlah itu.” Kata Tuan Baek.
Jin Kyu menganguk setuju. Tuan Bae
mengejek dengan panggil “Good boy.” Layaknya anjing peliharaan.
Ji Yoon
menunggu didepan rumah dengan gelisah. Jin Kyu baru saja pulang heran melihat
Ji Yoon ada didepan rumah. Ji Yoon langsung merangkul tangan Jin Kyu layaknya
pada seorang suamin dan menanyakan hari pertama kerja serta kegiatanya tadi.
“Aku
hanya memakai kostum berbulu sepanjang hari. Kenapa kau mencarikanku pekerjaan
tanpa bilang padaku?” keluh Jin Kyu
“Karena
tidak ada tempat lain yang menerimamu. Apa mereka membuatmu tidak nyaman? Apa
mereka merundungmu? Apa Dan Ah Eonni pasti bilang sesuatu? Uhhh.. Dasar...”
ucap Ji Yoon ingin membalasnya.
“Tidak,
dia tidak begitu.... kau ini kenapa? Semua orang baik padaku.” Ucap Jin Kyu. Ji
Yoon pun bertanya apa masalahnya.
“Aku
hanya agak canggung. Mereka semua itu orang yang kurasa agak canggung. Aku
tidak mengkhawatirkan apa pun.” Kata Jin Kyu. Ji Yoon langsung mencubit pipi
Jin Kyu merasa kalau sikapnya itu sangat lucu.
“Ayo
masuk ke dalam. Aku membuat makanan lezat untukmu.” Kata Ji Yoon lalu mengajak
Jin Kyu masuk.
Tuan Jang
mengantar Soon Ae sampai ke depan rumah. Soon Ae yang kesl tak bisa membuka
pintu karena salah menekan passwordnya. Tuan Jang menarik tangan Soon Ae agar
bisa meLupakan dan Pura-puralah tidak melihatnya.
“Aku
sudah melihatnya, mana bisa aku pura-pura tidak melihatnya? Haruskah aku keluarkan
otakku dan mencucinya?” ucap Soon Ae marah
“Kau
bilang kita harus melupakannya. Jadi, lupakan saja.” Kata Tuan Jang
“Aku
hanya sangat kesal.” Kata Soon Ae sambil menangis. Tuan Jang tak tega memeluk
Soon Ae agar menangis di pundaknya. Setelah itu Soon Ae mendorong Tuan Jang.
“Dasar
bodoh! Ini semua salahmu. Kalau kau mendengarkanku waktu itu, maka ini tidak akan
terjadi. Jadi Pergilah. Aku tidak tahan lagi melihatmu.” Ucap Soon Ae sambil
menangis. Tuan Jang hanya bisa tertunduk lalu berjalan pergi.
“Jangan
pernah berpikir ingin menimbulkan masalah lagi! Aku akan baik-baik saja setelah
aku menangis.” Teriak Soon Ae memperingatkan
“Jangan
khawatir dan tidurlah saja.” Kata Tuan Jang berjalan pergi.
Semua
berjalan keluar dari tempat karaoke, Tuan Jung mengeluh kalau mereka harus
selesai padahal Tenggorokannya sudah dilonggarkan. Byung Joo mengeluh kalau tidak
bisa tinggal lebih lama lagi karena Sung Jae dan juga kenapa tadi ingin pergi
ke tempat karaoke.
“Para
pelanggan lain nanti mengira kita sedang berkelahi.” Keluh Byung Joo
“Kalian
harus mengerti. Dia selalu seperti itu.” Ucap Kang Soo. Sung Jae mulai marah.
“Ayo kita
pulang. Besok kita harus bekerja.” Ajak Dan Ah dengan senyumanya.
“Wow, kau
selalu ketat dengan kami.” Ucap Young Tae. Byung Joo berkata kalau Dan Ah
adalah ketua dan mengajaknya pergi.
Saat akan
pergi Yeon Ji keluar akan melayani tamu. Semua terkejut melihat Yeon Ji yang
berkerja ditempat karaoke. Dan Ah
terlihat marah bertanya apa yang dilakukan Yeon Ji sekarang. Yeon Ji meminta
Dan Ah melepaskan tanganya karena sedang bekerja.
Min Chan
menahan Dan Ah agar tak mengejar Yeon Jin, Dan Ah yang keras kepala menyuruh
Min Chan minggir. Min Chan pikir nanti saja, menurutnya Kalau menyeretnya
keluar, tidak akan bisa membereskan masalah apa pun.
“Minggir!
Aku tidak bisa membiarkannya di sini.” Kata Dan Ah mendorong Min Chan lalu
menarik Yeon Ji keluar dari ruangan karaoke. Yeon Ji berteriak meminta agar Dan
Ah melepaskan tanganya.
“Aku akan
mengurus semuanya. Jadi Kalian semua pulanglah.” Kata Kang Soo melihat semua
terlihat shock.
Dan Ah
mengajak Yeon Ji pergi ke samping tempat karaoke. Kang Soo pun melihat dari
kejauhan. Yeon Ji mengaku kalau bekerja di bar karaoke menurutnya tak ada yang
salah. Dan Ah pikir Yeon Ji mau mati ditanganya.
“Lalu aku
harus bagaimana? Menurutmu seorang instruktur yoga bisa mendapat gaji? Itu
Tidak... Hanya pemiliknya saja yang dapat uang, sementara instruktur sepertiku
tidak dapat uang. Jadi aku harus bagaimana? Kau akan segera pergi dan keluargaku
juga tidak bisa membantuku. Aku juga tidak berniat mengandalkan seorang pria.
Jadi apa yang harus kulakukan? Aku juga ingin hidup.” Ucap Yeon Ji
“Tutup
mulutmu. Ucapkan kata itu lagi, akan kubunuh kau. “ kata Dan Ah marah
“Memangnya
kau siapa? Katakan... Kau siapa? Kenapa kau selalu bertindak benar?” kata Yeon
Ji marah
“Siapa
bilang tindakanku ini benar? Aku tahu kalau aku melakukan sesuatu yang gila. Aku
hanya akan melakukannya untuk sementara. Aku bahkan akan menabung 100 juta Won
sama sepertimu.” Kata Yeon Ji
“Kau mau
apakan uang itu?” tanya Dan Ah heran. Yeon Ji mengatakan Tak tahu.
“Aku
hanya takut dan itu sebabnya sampai sekarang masih kutabung. Di sini memang
tempat yang menakutkan dan tempat yang amat menakutkan untuk hidup tanpa uang.”
Kata Yeon ji
Dan Ah
menarik Yeon Ji untuk pulang dan bicarakan ini di rumah Yeon Jin menolak tidak
mau pulang, karena mau bekerja dan harus mencari uang. Dan Ah benar-benar tak
percaya dengan temanya. Yeon Ji memperingatkan Dan Ah agar Jangan ikut campur
karena Ini hidupnya. Kang Soo hanya bisa diam melihat keduanya bicara.
Semua
terlihat masih shock mengetahui keadaan Yeon Ji sebenarnya. Young Tae pikir ini
sangat mengejutkan dan merasa tidak enak padanya dan Byung Joo tak percaya
kalau Instruktur mereka ternyata bekerja
seperti itu juga. Sung Jae pikir Dan Ah
terlihat pintar tapi bahkan tidak menyadarinya.
“Selalu
ada tanda-tanda ketika orang melakukan pekerjaan itu. Kata Sung Jae. Ho Young
hanya menatap kearah Min Chan hanya diam saja.
“Dia
pasti sudah mempercayai temannya.” Itu tidak masalah bagiku. Tidak peduli apa
yang Yeon Ji lakukan, maka cintaku tidak akan berubah. Ini tidak akan terjadi. Aku
harus menghampiri Yeon Ji sekarang. Aku perlu ke sana dan bilang kalau aku
sudah memahami semuanya. Aku akan menyuruhnya bersandar padaku.” Ucap Tuan Baek
sudah siap pergi.
“Hyung,
kau harus tetap bertahan. Bertahan saja apa yang bisa membantumu kali ini.” Kata
Ho Young menahan Tuan Baek agar tak pergi
“Kau tidak
tahu yang kau bicarakan itu. Dia membutuhkan sentuhan cinta yang tulus di saat
seperti ini.” Kata Tuan Baek. Ho Young terus menahanya bahkan sampai
mengendongnya. Min Chan sedari tadi hanya diam memilih untuk keluar dari rumah.
Min Chan
melihat Yeon Ji pulang dari kejar lalu menanyakan menanyakan keadaanya. Yeon Ji
pikir Min Chan sudah tahu pasti tak baik-baik
saja, lalu berjalan perlahan dan akhirnya hanya bisa berjongkok dan menangis.
Min Chan ingin menyentuhnya tapi seperti tak berani melakukanya. Akhirnya ia
hanya bisa ikut jongkok menemani Yeon Ji ang menangis.
Kang Soo
dan Dan Ah duduk direstoran Dan Ah menceritakan kalau selama ini selalu curiga tapi menurutnya Yeon Ji tidak
pernah berbuat seperti itu.
“Aku
tidak pernah kepikiran, kalau dia akan berbohong padaku. Aku ini memang bodoh.
Lalu Aku sekali-kali mengikutinya. Dia bilang dia sedang minum dengan Min Chan
, jadi aku memercayainya. Dia bilang mereka akan berkencan setiap malam jadi
aku menerimanya.” Cerita Dan Ah. Kang Soo bertanya apakah Min Chan yang
berkerja dengan mereka.
“Ya...
Kurasa dia pasti tahu dan akulah satu-satunya yang tidak tahu. Kami sudah
berteman selama 20 tahun. Lalu Hanya aku saja yang tidak tahu.” Kata Dan Ah
marah
“Jangan
salahkan dirimu. Kenapa kau meragukan kata-kata temanmu?” kata Kang Soo
menenangkan. Dan Ah tak mengerti dan ingin tahu apa yang harus dilakukanya
sekarang, karena sungguh tidak mengetahuinya.
“Tunggu
saja dia. Itu yang selalu kulakukan pada Sung Jae. Dia selalu mendapat masalah dan
orang-orang selalu menunjuk ke arahnya. Aku masih percaya padanya dan menunggu.
Orang dewasa di kota kami bilang kalau dia itu anak tidak baik dan harusnya aku
tidak boleh main dengannya. Meski begitu, aku percaya padanya dan menunggu. Kalau
dia datang mencariku,maka aku ada di sana untuknya. Kalau mungkin dia sedang
sendiri, maka aku akan mencarinya. Akhirnya, dia kembali ke tempat asalnya.”cerita
Kang Soo.
Dan Ah
hanya bisa menangis, Kang Soo duduk di samping Dan Ah dan membiarkan Dan Ah
menangis dipelukanya. Dan Ah pun menangis dipelukan Kang Soo seperti membuatnya
tenang.
Yeon Ji
berdiri menatap ke arah kamarnya yang ada diatap seperti enggan untuk kembali
ke rumah. Sampai didalam kamarnya, Dan Ah sudah tertidur dengan memunggunginya.
Akhirnya Yeon Ji berbaring dalam diam, Dan Ah ternyata masih membuka matanya
tanpa mau bicara dengan Yeon Ji seperti ingin membiarkanya.
Kang Soo
berkata Tidak ada yang spesial hari ini dan meminta mereka Bekerja keraslah
seperti biasanya dengan Bersikap ramahlah saat mengantar makanan. Lalu Saat
pelanggan datang untuk makan, bersikaplah
dengan sopan dan ramah. Jin Kyu pikir benar dan ingin menambahkan satu hal
“Kau tahu
'kan tentang itu... Sebuah kampanye yang lebih emosional. Manusia yang lembut, perasaan
ingin makan di rumah, itu bisa bekerja lebih baik bagi orang-orang di
perusahaan konstruksi.Jika kau mengenal mereka dengan baik bahkan pegawai
kantor akan suka dengan pegawai pekerja online.” Kata Jin Kyu
“Itu ide
yang bagus. Bagaimana menurut kalian?” tanya Kang Soo. Tuan Baek pun setuju
“Kalau
begitu, aku akan panggil semua pemilik restoran.” Kata Kang Soo
“Itu sebabnya
kenapa ada Direktur, 'kan? Biar aku yang urus.” Ucap Tuan Baek. Kang Soo pun
memberikan tugasnya pada Tuan Baek.
“Jin Kyu,
kau ikut aku pergi ke Kantor Konstruksi Sunjin.” Kata Kang Soo. Jin Kyu kaget,
“Bantu
aku kalau aku mendapat pertanyaan yang sulit.” Kata Kang Soo. Jin Kyu
mengangguk mengerti dengan bahasa banmal.
“Kau
harus bilang "Aku akan melakukannya, Presdir."” Kata Dan Ah
memperingati. Jin Kyu mengeluh tapi akhirnya melakukan dengan memangil Kang Soo
“Presdir” Kang Soo tersenyum mendengarnya.
“Kalau
begitu, ayo kita semuanya bekerja Oh iya, kalian semua mendapat gaji yang
disimpan dalam rekening kalian.” Ucap Kang Soo. Semua menjerit bahagia
mendengarnya, hanya Min Chan dan Dan Ah yang terlihat gelisah.
Kang Soo
dan Jin Kyu pergi ke Gedung Sunjin, tak sengaja bertemu dengan Nyonya Jung dan
managernya. Jin Kyu pun menayap Nyonya Jung yang sudah lama tak bertemu. Nyonya
Jung langsun bertanya kenapa Jin Kyu datang ke gedung Sunjin, Jin Kyu dengan
bangga kalau sudah dapat pekerjaan baru.
“Aku
membimbingnya.” Kata Kang Soo juga bangga.
“Kau
bahkan tahu bagaimana cara merebut orang lain.” Sindir Nyonya Jung
“Aku
tidak merebutnya, tapi Justru Anda yang kehilangan dia. Kami akan masuk ke
dalam.” Kata Kang Soo masuk lebih dulu.
Kang Soo
bertemu dengan kepala Sunjin dengan berkasnya, Nyonya Jung langsung menaruh
diatasnya membuat kepala Sunjin binggung. Setelah keduanya duduk mengupcakan
terimakasih dengan tawaran mereka.
“Kami
akan memasang isi tawaran Anda di situs perusahaan kami. Para pegawai akan ikut
memilih dalam tiga hari dan Anda akan mendapatkan hasilnya.” Ucap kepala
Sunjin.
Jin Kyu bertemu dengan Manager di luar ruangan,
lalu bertana apakah Manager yang membersihkan mejanya. Manager membenarkanya,
lalu bertanya Ada lagi yang mau dikatakan.
“Bekerja
keraslah dan Tidak apa-apa... Lagipula itu semua adalah ideku. Lebih baik kalau
ada yang menggunakannya daripada membusuk di meja kerja. Benarkan.. Manager?”
ucap Jin Kyu lalu mengubah kalau jabatanya adalah Kepala Manager.
Tuan Baek
dkk bertemu dengan semua pemilik retstoran memberitahu kalau Tujuan mereka sekarang
menganggap, Makanan sudah disiapkan oleh
ibu mereka sama seperti makanan di rumah. Mereka mengeluh Tuan Baek yang
memanggil dengan Tuan Tanah.
“Karena
kita semua adalah satu... Jadi Baiklah, mari kita semua meneriakkan moto kita. “Kita
adalah satu! Kita bertahan sebagai nomor satu! Bila kita berpisah kita akan
padam! Semangat!” kata Tuan Baek. Semua pun berteriak Semangat.
Bibi
melayani pelanggan masuk ke restoran dengan ramah dan segara menyiapkan makanan
untuk mereka. Paman mengantar makana dengan menagakan Ini makanan seperti di
rumah.Mereka benar-benar membuat untuk selalu bersikap ramah.
Pegawai
restoran Jungga datang ingin masuk ke gedung Sung Jin dan memberi hadiah pada para pegawai. Petugas
melarang menyuruh mereka segera keluar. Kang Soo dkk datang dengan kotak
pesanan, petugas pun mempersilahkan masuk.
Kang Soo
benar-benar melayani semua pelanggan dengan ramah bahkan memastikan semua
makanan masih hangat serta membuka plastiknya.
Min Chan melihat seorang pegawai tak bisa menjalankan mesin kopi, lalu
membantunya karena ada kertas yang
terselip.
Dan Ah
membantu seorang pegawai dengan mengartikan kata "consistent" berarti memiliki efek
yang konsisten. Seperti pegawai sangat terbantu dengan Dan Ah yang paham dengan
bahasa inggris.
Jin Kyu
mengantar makanan ke bagian lainya, dengan memuji aroma parfum yang dikenalnya.
Sung Jae juga tak mau kalah dengan membantu masangkan air galon yang sudah
kosong. Tuan Baek dkk mulai menari didepan para pegawai untuk mengibur, seperti
layaknya boyband. Lalu memberikan gaya seperti burung.
Semua
terlihat sangat lelah karena memberikan pelayanan pada pegawai Sungjin. Kang
Soo memuji mereka yang sudah sudah
bekerja keras dan Hati-hati saat pulang.
“Kalian
semua bermimpi indahlah. Besok sudah masuk pemungutan suara.” Kata Tuan Baek
“Wow, aku
jadi gugup. Bagaimana kalau kita tidak menang? Kita pasti akan hancur.” Ucap Ho
Young
“Hei, jangan
bilang yang tidak-tidak.” Kata Byung Soo. Ho Young meminta maaf. Kang Soo
kembali memuji mereka yang sudah berkerja keras. Mereka pun beranjak pergi.
Dan Ah
melihat Yeon Ji sudah ada dirumah kalau pulang lebih awal, lalu bertanya apakah
sakit. Yeon Ji mengatakan tidak dan hanya mau pulang lebih awal. Dan Ah duduk
didepan meja belajarnya menyuruh Yeon Ji agar tidur saja.
“Dan
Ah... Aku minta maaf... Aku melakukannya karena benar-benar takut. Aku sedang
berpikir untuk hidup tanpamu di sini. Itu sangat menakutkan. Apa Ingat yang kau
katakan?” ucap Yeon Ji
“ Orang
yang malang tidak hanya hidup. Mereka hanya bertahan. Aku bahkan tidak punya
uang, jadi bagaimana aku akan bertahan sampai hari ini? Di mana aku akan
mendapatkan biaya hidupku untuk bulan depan? Aku akan menjadi tua dan mati
setelah mengkhawatirkan uang seperti itu. Itu sebabnya aku melakukannya. Bagiku
memang begitulah dunia ini. Aku bahkan tidak punya sedikit harapan.”.”jelas
Yeon Ji
“Benar...
Tidak ada harapan lagi... Tapi, kau mungkin bisa mencobanya juga.” Kata Dan Ah.
Yeon Ji binggung Dan Ah mengatakan hal itu.
“Kalau
kau tidak melakukan apa-apa, maka tidak ada apa-apa yang terjadi. Tapi, kalau
kau memikirkannya dan mencobanya, kurasa kau bisa membuat harapan.” Kata Dan
Ah. Yeon Ji bertanya caranya.
“Karena
Kang Soo. Aku merasa dia bisa membuat harapan seperti itu.” Ucap Dan Ah.
Kang Soo
masuk ke ruangan kantornya menatap papan mottonya [Hidup sebagai orang baik.]
lalu berkata untuk menyakinkan diri. Jangan khawatir karena Pasti akan
berhasil.
Pegawai
Jungga menyambut semua pegawai Sunjin dengan semangat berkata “Kami akan
melakukan yang terbaik. Jungga akan melakukan yang terbaik!” Kang Soo dkk juga
tak mau kalah dengan berteriak “Strongest
Deliveryman dan afiliasi kami akan melayani Anda bersama.”
Semua
pegawai mulai melakukan pemungutan suara, setelah itu berkumpul diruangan
dengan Kang Soo dan Dan Ah duduk dibagian depan, berjejer dengan Nyonya Jung
bersama Manager. Jin Kyu duduk dibelakang meliriknya. Dan Ah Akhirnya ketua
Sunjin masuk ke dalam ruangan.
“Terima
kasih telah menunggu. Kami sekarang akan mengumumkan hasil untuk pemilihan
Perusahaan Konstruksi Sunjin. Tawaran yang berpartisipasi berasal dari
korporasi Jungg dan perusahaan Strongest Deliveryman, Serta, SH Food System dan
GO Food Life.” Ucap kepala Sunjin. Dan Ah melihat Kang Soo sangat gugup
mengengam tanganya.
“Sebanyak
empat perusahaan ikut ambil bagian. Sekarang saya akan mengumumkan hasilnya.” Ucap
Kepala Sungjin. Dan Ah, Kang Soo, Nyonya Jung tegang siapa yang akan
mendapatkan.
Bersambung
ke episode 15
Makasih kak.. Di lanjut dan tetap semangat!!
BalasHapus