Phil
menyelamatkan Soo Jin dari gangster, kebakaran dan memberikan ciuman saat
dirinya menjadi arwah yang masuk ke tubuh Jae Hyun.
“Meski aku menyelamatkanmu dari
bahaya, kau sama sekali tidak ingat.”
Phil
membuat video pernyataan cintanya pada Soo Jin dalam kamera sebelum wamil. Di
malam harinya, Soo Jin bertemu dengan Phil mengaku perasaan sukanya. Tapi
karena sudah tengah malam, Phil harus kembali ke Man Hole.
“Kita sering saling mengungkapkan
perasaan kita, tapi rasanya pengakuan cinta kita tidak pernah terjadi. Begitu
aku melompat ke dalam lubang got itu, semua yang terjadi dalam perjalananku
diulang kembali.”
Phil
kembali menemui Soo Jin membahas Di hari sebelum ikut dinas militer Kamera Soo
Jin yang hilang, dan bertanya apakah
Apoteker itu menemukannya. Soo Jin sebelum itu bertemu dengan Jae Hyun yang
menemukan cameranya.
“Kau
pasti melihat video yang kurekam dengan kameramu.” Ucap Phil Soo Jin mengatakan
tidak pernah melihat video itu. Lalu Di hari pembukaan Studio, Jae Hyun melamar
Soo Jin.
“Ironisnya,
yang kulakukan di masa lalu membuatmu dan Jae Hyun makin dekat.”
Jin Sook
mengaku perasaanya kalau semua ini bukan
lelucon dan serius. Phil kaget melihat surat yang selama ini dikirimnya untuk
Soo Jin, disimpan oleh Jin Sook. Dan Jin Sook mengaku sudah melakukannya karena
menyukai Phil Phil duduk mengingat saat pergi mengantar Soo Jin mengambil foto
dan main komidi putar dengan menatap Soo Jin.
“Kebenaran yang tidak mengenakkan
tidak bisa diatur ulang. Memang benar bahwa Jin Sook menyukaiku. Soo Jin,
sekarang aku harus bagaimana? Bagaimana aku bisa mendapatkanmu kembali?”
Phil
berada dalam kegelapan binggung keberadanya sekarang dan melihat seperti masih
ada dibawah Man Hole, lalu berpikir terjebak didalam lalu berteriak agar
membuka penutupnya. Sebuah layar terlihat, Soo Jin sdang make up dengan baju
putihnya, Jae Hyun pun datang seperti calon pengantinnya.
“Apa?!!
Mereka menikah sekarang?!!... Hei. Tidak.... Jangan, Soo Jin.... Jangan
menikah, Soo Jin!!! Tidak, pernikahan ini tidak termasuk.” Jerit Phil.
Phil
tertidur sambil mengigau lalu terbangun dengan wajah kaget. Suk Tae yang duduk didekatnya
merasa kaget, menyuruh untuk diam karena sibuk menuliskan surat. Phil bertanya
tahun berapa ini.
“Kita
sudah lama berteman, tapi aku masih belum terbiasa menghadapimu. Menurutmu
berapa? Ini tahun 2014.” Ucap Suk Tae. Phil mengingat kejadian 2014.
“...2014.,,
Itu saat aku keluar dari militer. Kenapa aku tiba-tiba melihat pernikahan Soo
Jin? Apakah pernikahannya masih berlangsung di masa kini?Aissh.. Aku bisa
gila.” Ucap Phil uring-uringan. Suk Tae
Sibuk menuliskan surat "Untuk Jin Sook, Selamat ulang tahun!"
“Hei, Suk
Tae... Apa pekerjaan Soo Jin belakangan ini?” ucap Phil. Suk Tae pikir Phil
tahu Soo Jin bekerja sebagai asisten di studio itu. Phil menganguk
mendengarnya.
“Apa yang
sedang kau lakukan?” ucap Phil. Suk Tae langsung menutupinya dan bertanya apa
yang akan diberikan pada Jin Sook sebagai hadiah. Phil teringat dengan Jin Sook
sebelum masuk Man Hole.
“Kenapa
kau menganggap ini lelucon di saat aku serius? Aku sungguh-sungguh menyukaimu. Aku
sudah menyukaimu sejak SMA.” Ucap Jin Sook yang mengutarakan perasaanya.
“Apa Kau
lupa ulang tahunnya hari ini?” ucap Suk Tae. Phil terlihat binggung memikirkan
yang harus dilakukanya pada Jin Sook.
“Apa
maksudmu astaga? Apa Kau tidak ada uang? Tidak masalah jika kau tidak bisa membelikannya
kado ulang tahun. Yang paling utama adalah niat.” Ucap Suk Tae
“Aku
harus mengubah pemikirannya. Aku harus... Tapi bagaimana caraku menghadapinya?”
kata Phil. Suk Tae menuliskan suratnya untuk Jin Sook "Aku ingin memberitahumu sesuatu. Sebenarnya aku sangat
menyukaimu. Maukah kau menikah dengankuu?"
Soo Jin
sibuk di dapur temanya, memasak beberapa menu makanan. Jin Sook masih tertidur
pulas seperti tak menyadari kalau Soo Jin ada dikamarnya. Soo Jin sempat
melihat Jin Sook yang mengigau dan buru-buru menyelesaikan masakan sebelum
temanya bangun. Sementara Phil berjalan dengan wajah kebingungan.
“Ini tiga
tahun lalu.. Ahh..Kenapa harus tahun ini? Tidak bisakah kau mengembalikanku ke
masa SMA? Jadi, aku pasti bisa melakukan sesuatu. Apa yang harus kulakukan?”
ucap Phil kebingungan.
Soo Jin
menutup mata Jin Sook ke teras depan rumah dan memperlihatkan menu makanan yang
sudah dibuatnya, sebagai Kejutan dan mengucapkan Selamat ulang tahun. Jin Sook
tak percaya melihat Soo Jin sudah menyiapkan semuanya.
“Kau ada
pemotretan hari ini. Apa Kau tidak akan terlambat?” ucap Jin Sook. Soo Jin
pikir utamakan teman dan Pekerjaan menyusul.
“Kau tahu
aku tidak pernah melewatkan ulang tahunmu.” Kata Soo Jin lalu mengajak Jin Sook
duduk. Saat itu Phil datang melihat keduanya memilih untuk sedikit menjauh
untuk mendengarkanya saja.
“Aku
membuat japchae dan bulgogi, kesukaanmu.” Ucap Soo Jin, Jin Sook merasa terharu
berterimakasih pada temanya.
“Nenekku
khawatir aku akan melewati ulang tahunku seorang diri.” Cerita Jin Sook. Soo
Jin meminta agar Jin Sook memberitahu neneknya
agar tidak khawatir.
“Aku akan
merayakan ulang tahunmu bersama selamanya.” Kata Soo Jin. Jin Sook menolak tak
ingin Soo Jin bilang selamanya.
“Saat aku
punya pacar, pasti dia akan merayakannya bersamaku.” Ucap Jin Sook.
“Yah..
benar.. Katakanlah itu kepadaku saat kau sudah punya pacar.” Kata Soo Jin. Jin
Sook mengeluh dengan reaksi temanya.
“Aku
berharap seorang pacar jatuh dari langit sebagai kado ulang tahun.” Kata Jin
Sook berharap.
“Jangan
mencari pacar dari langit. Carilah di sekitarmu. Memangnya tidak ada pria yang
baik di luar sana?” kata Soo Jin mengejek dan mengajak mereka makan dan ingin
mulai menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Jin Sook menolaknya.
“Kenapa
aku tidak boleh menyanyikanmu selamat ulang tahun?” ucap Soo Jin heran. Jin
Sook memilih untuk makan saja memuji makanan Soo Jin yang enak sekali.
“Seharusnya
kau menjadi koki, bukan fotografer... Hei. Aku akan mempekerjakanmu, Ayo tanda
tangani kontrak.” Kata Jin Sook
“Tidak.
Kau selalu mengatakan itu. Ini enak sekali. Kenapa kau tidak mau bekerja
denganku?.. Aku bilang tidak Tapi aku memang koki yang hebat.” Kata Soo Jin
bangga. Keduanya terlihat makan dengan lahap dan Phil hanya terlihat
kebingungan.
“Bagaimana
aku bisa meluruskan kesalahpahaman Soo Jin, dan mengubah pemikiran Jin Sook?
Lalu mengingat surat yang ditemukan dari kamar
Jin Sook tertulis "Dari Bong Pil, untuk Soo Jin". Ia
memikirkan caranya agar Soo Jin bisa mengerti keadaanya.
“Perlukah
kusuruh Jin Sook mengembalikan surat itu? Ahh.. Tidak. Nanti Jin Sook akan
mengatakan suka kepadaku. Lalu aku harus bagaimana?” ucap Phil kebingungan.
“Ahhh...
Tunggu. Aku di masa lalu... Mungkin saat ini Jin Sook tidak mengambil
suratnya.” Kata Phil akan pergi dan saat itu seseorang memanggilnya.
Ibu Soo
Jin mengaku penasaran kenapa Phil jarang terlihat dan merasa pasti sedang
belajar. Phil membenarkan merasa Sudah waktunya membenahi dirinya. Ibu Soo Jin
memuji Pemikiran yang bagus, dengan
membahas Katanya orang bisa meninggal begitu mereka...
“Astaga.
Apa yang bibi katakan?” kata Ibu Soo Jin merasa tak perlu dikatakan pada Phil.
“Omong-omong,
kenapa kau dan Soo Jin bertingkah aneh? Bibi kira kalian bertengkar. Sejak kau
keluar dari militer, Soo Jin tampak kesal setiap bibi membahasmu. Jelas sekali
dia tidak menyukai...” ucap Si bibi. Phil kaget kalau Soo Jin seperti sudah
membencinya.
“Intinya,
berteman baiklah dengan Soo Jin dan mampirlah kapan-kapan. Bibi pergi
sekarang.” Kata Ibu Soo Jin lalu bergegas pergi.
“Jadi, Soo
Jin marah kepadaku. Itu karena dia tidak mendapatkan surat balasanku. Jadi Ayo
ambil surat-surat itu lebih dahulu Hanya itulah jawabannya... Baiklah, kita
mulai.” Kata Phil bergegas pergi.
Soo Jin
sedang sibuk mengambil gambar prewed, pasangannya terlihat kaku dan Soo Jin
meminta mereka lebih romantis lagi dengan saling berpegangan. Saat itu Jae Hyun
datang membawakan makanan. Sepasang pengantin pun diminta foto seperti
memberikan ciuman.
Ketika
Soo Jin akan mengambil gambarnya, Jae Hyun datang dengan mengalangi kameranya.
Soo Jin kaget dan akhirnya memutuskan untuk istirahat lebih dulu dan
dilanjutkan nanti.
“Kau
sangat berbeda saat bekerja dan tampak keren.” Ucap Jae Hyun memuji. Soo Jin
hanya bisa tertunduk malu-malu.
“Sepertinya
kau sedang tidak bekerja hari ini.”kata Soo Jin. Saat itu bos Soo Ji datang
melihat Jae Hyun gugup.
“Dia
bilang ini hari liburnya. Jadi, aku menyuruhnya ikut dengan kita dan menghirup
udara segar.” Ucap Si Bos
“Aku
tidak mengganggumu, kan?” kata Jae Hyun. Soo Jin mengaku tidak.
“Bagaimana
jika kita makan siang bersama? Aku hampir lupa ada rapat makan siang. Jadi Kalian
bisa makan siang bersama.” Kata Si bos. Soo Jin binggung dan Jae Hyun seperti
memang sengaja datang untuk mengajak Soo Jin makan siang bersama.
“Bagaimana
jika kita makan siang? Aku membawa roti isi.” Kata Jae Hyun. Soo Jin gugup
bertanya apakah Hanya mereka berdua.
Phil
gugup didepan rumah Jin Sook, tapi saat itu juga Jin Sook keluar rumah dan Phil
pun bersembunyi setelah itu diam-diam masuk ke atap rumah. Ia berusaha mencari
kunci rumah Jin Sook, tapi tak menemukanya.
“Kenapa
tidak ada di sini? Dia selalu menyembunyikannya di sini.” Ucap Phil
mencari-cari di pepohonan dan mencoba mengingatnya.
“Ahh..
Aku sedang berada di masa lalu.” Ucap Phil lalu mengingat saat Jin Sook berkata
Bedebah seperti Phil tidak diperbolehkan ke rumahnya dengan kunci ditanganya.
Phil mencari dibawah plastik sampah dan menemukan kunci rumah Jin Sook.
“Jin
Sook, maafkan aku. Aku tidak ingin berbuat sejauh ini, tapi mau bagaimana lagi.
Aku pasti akan melindungi privasimu. Aku hanya akan mengambil surat-surat itu.
Itu saja.” Ucap Phil berusaha mencari di bagian laci.
Lalu
melihat sebuah foto yang disimpan Jin Sook, sambil bertanya-tanya Kenapa
menyukai orang seperti dirinya, Tapi
tiba-tiba terdengar suara orang datang.
Phil
buru-buru mengambil panci diatas kompor. Jin Sook kaget bertanya apa yang
dilakukan dalam rumahnya. Phil mengaku
karena ini hari ulang tahun Jin Sook datang untuk membuatkan sup rumput
laut. Jin Sook bertanya apakah Tanpa rumput laut.
“Astaga,
kau benar. Kurasa aku meninggalkannya di rumahku jadi Aku akan mengambilnya.”
Ucap Phil akan keluar.
“Phil...Jujurlah...
Kau menyelinap ke rumahku untuk mencuri tabungan rahasiaku ‘kan? Jangan lakukan
ini. Kita berteman.”kata Jin Sook. Phil sempat tegang tapi ternyata Jin Sook
berpikir lain.
“Hei.. Aku
sungguh kemari untuk membuatkanmu sup rumput laut.” Ucap Phil. Jin Sook tak
percaya ingin melihat yang disembunyikan oleh Phil.
Phil pun
berjalan mundur untuk menghindar, saat itu juga Phil jatuh dan Jin Sook berada
didepanya, Keduanya saling menatap dengan jarak yang sangat dekat. Phil mencoba
untuk tetap sadar lalu mendorong Jin Sook kembali berdiri tegak.
“Sudah
kubilang aku datang untuk membuatkanmu sup rumput laut. Omong-omong, aku akan
mengambil rumput laut. Sampai nanti.” Ucap Phil bergegas pergi.
Soo Jin
ngambil jaket dalam laci baju dan melihat surat yang disimpanya "Dari Bong
Pil, Untuk Soo Jin"
Tuan Yoo
mulai sakit dan terbatuk-batuk dalam kamar, lalu berjalan didapur dan mengambil
sebotol soju yang disimpanya. Goo Gil melihat ayahnya mulai minum berteriak
marah karena tak tahu ayahnya kembali membeli Soju. Tuan Yoo mengumpat marah
meminta Goo Gil mengembalikanya.
“Apa Ayah
masih ingin minum padahal batukmu parah?” ucap Goo Gil. Tuan Yoo seperti tak
peduli meminta Goo Gil memberikan saja.
“Aku
pergi membeli obat untuk Ayah. Lalu Ada apa dengan Ayah? Ayah bisa mati jika
kondisinya seperti ini.” Ucap Goo Gil sedih . Tuan Yoo yakin tidak akan mati
jadi meminta agar memberikan botolnya.
“Ayah,
ayo kita ke rumah sakit. Jika sakit, Ayah harus diperiksa dan bukan minum-minum
seperti ini.” Kata Goo Gil. Tuan Yoo mengaku tidak sakit.
“Walau
ayah akan segera mati, ayah tidak akan pergi ke rumah sakit menyebalkan itu.”kata
Tuan Yoo. Goo Gil hanya bisa melonggo melihat sikap keras kepala ayahnya.
Goo Gil
naik ke tempat billiard melihat Dal Soo dan Jung Ae seperti menungu, dan
bertanya apa yang mereka lakukan di tempat billiardnya. Dal Soo bertanyaapa
yang membuat Goo Gil sibuk hingga tidak bekerja, karean Tiga kelompok pelanggan
tadi masuk dan langsung pergi.
“Berarti
penjualanmu merugi setidaknya 50 dolar.” Ucap Dal Soo. Jung Ae seperti tak
peduli dengan Dal Soo menanyakan keadaan ayah Goo Gil.
“Dahulu
kau tipe yang selalu bertubuh gemuk, tapi rasanya sedih melihatmu makin kurus
setiap hari. Apakah kau makan dengan teratur belakangan ini?” ucap Jung Ae
khawatir
“Dia
menyiapkan makanan ini tadi pagi, agar kau makan. Asal kamu tahu, aku hanya
makan mi instan.” Ucap Dal Soo kesal
“Ayo
makan siang bersama. Aku bawa dua bekal makan siang.” Kata Jung Ae. Goo Gil
terlihat binggung melihat dua temanya yang perhatian.
Soo Jin
makan dengan lahap, sampai tak sadar Jae Hyun hanya menatapnya. Ia pun bertanya
apakah Jae Hyun sendiri yang membuatnya. Jae Hyun mengangguk Karena sudah lama
hidup sendiri jadi jago memasak dan berusaha keras saat membuatnya karena itu
khusus untuk Soo Jin.
“Rasanya
menyenangkan menghirup udara segar di sini.” Ungkap Soo Jin mencoba mengalihkan
pembicaraan karena gugup,
“Bukankah
menyesakkan berada di apotek setiap hari?” kata Soo Jin
“Aku
memang merasa sesak. Aku harus bertemu dengan orang lain dan mendapatkan sinar
matahari yang cukup, tapi orang-orang yang kutemui setiap hari adalah pasien. Mungkin
aku bisa depresi saat ini.” Cerita Jae Hyun
“Itu
tidak akan terjadi. Kau seorang apoteker. Apa kegiatanmu saat libur kerja? Apotek
pasti tutup di hari tertentu.” Kata Soo Jin
“Di hari
liburku, maka aku tidur sampai larut atau bercengkerama dengan teman-temanku. Aku
tidak melakukan hal-hal yang mengasyikkan.”cerita Jae Hyun
“Rasanya
menyenangkan jika punya hobi. Seperti menonton film atau berolahraga. Berjalan
di taman adalah salah satunya.” Kata Soo Jin
“Kau
benar. Tapi aku tidak bisa melakukannya sendirian. Maukah kamu melakukan
aktivitas itu bersamaku?” kata Jae Hyun. Soo Jin kaget tiba-tiba Jae Hyun
mengajaknya pergi saat itu ada telp masuk.
Soo Jin
pamit untuk mengangkat dan pergi menjauh, dengan wajah serius memberitahu kalau
CEO-nya pergi dan Pemotretannya sudah selesai. Tapi tak tahu pergi kemana. Saat
itu Jae Hyun melihat sebuah buku agenda di yang terlihat lalu membukanya dan
melihat foto saat Soo Jin dan dan Phil duduk bersama, lalu ada Jin Sook yang
melihat dari belakang.
Jae Hyun
mengantar Soo Jin pulang sampai studio,
setelah menurunkan barang dari bagasi mengatakan sudah memutuskan untuk
mencari hobi seperti yang dikatakan Soo Jin, lalu meminta agar bisa
membantunya. So Jin binggung, Jae Hyun bertanya apakah Soo Jin punya waktu
luang malam ini, karena punya dua tiket bioskop.
“Ini hari
yang tidak tepat, karena Ini hari ulang tahun sahabatku, Jin Sook, maka kami
mengadakan pesta. Jadi Aku harus ke sana.” Ucap Soo Jin
“Apakah dia
teman dari kedai satai itu? Kedengarannya menyenangkan. Apa Aku boleh datang?”
kata Jae Hyun. Soo Jin kaget kedua kalinya.
Sementara
Phil kembali uring-uringan dengan keadaanya,
merasa tidak bisa menyuruh Jin Sook memberikan surat itu kepadanya. Soo
Jin pikir nanti akan menelepon dan bertanya kepada temannya karena menurutnya
semakin ramai, makin meriah.
“Astaga,
lihat mereka berdua,.. Tapi Mereka tampak agak canggung.” ucap Phil lalu
berpikir kalau itu hanya perasaannya dan yakin kalau tahun 2014, Mereka belum
berpacaran saat ini.
Phil berjalan
menemui Soo Jin sambil memeluk pundaknya, melihat studio yang kosong jadi pasti
sedang bekerja. Soo Jin binggung mencoba untuk melepaskanya, mengumpat Phil
sudah gila. Phil mengaku pikir mereka memiliki hubungan. Jae Hyun pun mengenal
Phil.
“Senang
bertemu denganmu. Aku Park Jae Hyun.” Ucap Jae Hyun mengulurkan tanganya, Phil
mennyambutnya dan mulai meremasnya.
“Kukira
kau hanya pria lemah dan Kurasa kau sering berolahraga.” Gumam Phil yang
menerima balasan remasn tangan dari Jae
Hyun.
“Kukira kaulah
yang belajar untuk ujian negara.” Gumam Jae Hyun, keduanya terus saling
meremas. Soo Jin melihat keduanya meminta agar berhenti saja lalu mengelih pada
Phil yang membuat malu.
“Maaf
soal itu... Aku akan meneleponmu. Sebaiknya kamu pergi.” Kata Soo Jin. Jae Hyun
pun pamit pergi.
“Astaga,
dia mudah sekali dihadapi. Bukankah kau tadi bekerja? Kenapa kau kembali
bersamanya?” kata Phil kesal
“Kenapa
kau memperdulikan siapa yang pulang bersamaku? Dasar aneh.” Kata Soo Jin sinis
lalu membawa barang-barang ke studionya. Phil berteriak memanggil Soo Jin
sambil mengangkat kotak yang besar.
Phil
mengaku tahu alasan Soo Jin bersikap
dingin kepadanya, tapi menurutnya Itu kesalahpahaman dan Ada kesalahan. Soo Jin
bertanya Kesalahan apa maksudnya. Phil merasa mengerti ini karena tidak membalas surat dari Soo Jin. Soo Jin
terdiam karena Phil mengetahuinya.
“Tapi
sejujurnya, aku membalasnya. Yang terjadi adalah... Kau tidak mendapatkannya
karena kesalahan dalam pengiriman.” Kata Phil
“Kau
bilang, Kesalahan dalam pengiriman? Maksudmu, ada yang menyembunyikan
surat-suratnya?” ucap Soo Jin. Phil membenarkan.
“Siapa
yang akan melakukan itu? Surat-suratmu tidak berisi informasi rahasia.” Ucap
Soo Jin penasaran.
“Itu... Aku
tidak bisa memberitahumu sekarang. Aku akan membawakan buktinya hari ini,
jadi...” kata Phil yang langsung disela oleh Soo Jin
Soo Jin
pikir Phil Berhentilah membuang waktunya
dan belajarlah. Phil dibuat binggung karena tak bisa menemukan surat yang
disimpan Ji Sook.
Di
restoran, Jin Sook sibuk meminta semua perkerja untuk memastikan sumpitnya
bersih dan rapikan menunya dengan penuh semangat pad semua karyawannya. Ia
duduk di meja kasir unuk menelp kantor pusatnya.
“Aku
pesan satai Bongpil dua kali lipat hari ini. Para pelanggan menggila karena aku
kehabisan satai. Aku pesan Hanya bahan-bahan untuk satai Bongpil.” Ucap Jin
Sook akan berjuang untuk hari ini.
Sementara
Phil kembali ke rumah Jin Sook tapi tak menemukan kunci dibawa plastik sampah
dan berpikir kalau Jin Sook membawanya.
Ayah dan
ibu Phil datang ke tempat belajar anaknya tapi tak melihat sosok Phil di meja
belajarnya. Tuan Phil binggung karena anakny abilang akan belajar semalaman
bahkan Mejanya sangat bersih padahal Kamarnya tidak lebih baik dari tempat
sampah.
“Ini masih
sangat baru... Mungkin kita bisa menjualnya ke toko buku bekas.” Ucap Ayah Phil
melihat buku anaknya yang tertata rapih.
“Katanya
pria berubah jika masuk militer, tapi semua itu bohong. Yang kita temukan di
sini hanyalah keputusasaan.” Kata Ibu Phil mengajak pergi. Tuan Phil melihat
kertas diatas meja Suk Tae "Aku harus belajar agar bisa menikahi wanita
cantik"
“Rasanya
aneh Suk Tae juga tidak ada di sini, padahal Dia selalu di sini. Apakah Bong
Pil menyesatkannya?” kata Ayah Phil
“Mungkin
saja.,, Pasti sulit bagimu untuk bertemu dengan ayahnya.” Kata Ibu Phil
Suk Tae
sibuk memilih kue ulang tahun dan menunjuk satu kue, pelayan bertanya Berapa
lilin yang dibutuhkan. Suk Tae mengatakan perlu 25 buah, sambil menunggu ia
melihat ke pesan yang masuk dalam ponselnya
"Selamat,
kamu berhasil lulus Ujian negara tahun 2014 untuk pegawai sipil golongan 9 Mendaftarlah
sebagai calon pegawai di tanggal ini"
“Astaga.
Tidak mungkin!! Jin Sook, aku berhasil... Aku lulus ujian! Aku berhasil!” ucap
Suk Tae bahagia dan meminta agar segera memberikan kue padanya.
"Bar Bongbong"
Dua
wanita mengeluh karena mereka harus membayarSewanya, padahal mereka bahkan
tidak mampu membayar tagihan listrik. Min Ja pikiir harus mengubah ini menjadi
tempat karaoke. Yun mi pikir Usaha
mereka tetap akan tutup meski berhasil
membangun sebuah kastel.
Saat itu
ayah Suk Tae datang, keduanya mengeluh karena Ayah Suk Tae yang kembali datang.
Yun Mi mengeluh kalau itu Pelanggan tetap kita yang tidak pernah memesan
minuman mahal. Min Ja pun menyuruh agar memberikan bir.
“Permisi,
aku pesan segelas bir.” Kata Ayah Suk Tae dengan tatapan mengoda.
“Menurutmu
di mana alamat Mi Ja?” ucap Ayah Suk Tae, saat Yun Mi membawakan segelas
bir. Yun Min pun menanyakan alasan
bertanya alamat.
“Aku
hanya penasaran. Aku tidak bisa tidur jika ada yang membuatku penasaran.” Kata Ayah
Suk Tae.
“Jika
Anda tertarik, tanyakan langsung saja kepadanya. Apa Perlu kupanggilkan dia?”
kata Yun Mi. Ayak Suk Tae menolaknya.
“Melakukannya
secara perlahan bukanlah ide buruk.” Kata Ayah Suk Tae.
“Mi Ja,
dia ingin tahu alamat tempat tinggalmu.” Teriak Yun Mi. Min Jae pikir agar Yun
Mi Jawab saja kalau ia tinggal di bumi.
“Kamu
mendengarnya” kata Yun Mi. Ayak Suk Tae mengartikan kalau alamat rumah mereka
itu sama.
Di
restoran terlihat sangat ramai memesan satai Bong Phil, pelayan menikmati
dengan pasangan dan terlihat sangat menikmatinya. Phil masuk melihat Jin Sook
kelelahan dikasir, merasa kalau Bisnis temanya berjalan lancar. Seseorang
berteriak meminta agar dibawakan satai Bong Phil lagi.
“Ahh... Pil
juga menyusahkanku seperti satai.” Keluh Jin Sook dan kaget melihat Phil sudah
datang ke dalam restoranya.
“Jin
Sook, bisa berbicara sebentar?” kata Phil, keduanya Saling menatap lalu
berjalan ke depan restoran.
Jin Sook
langsung bertanya ada apa, karena Tadi bilang akan membuatkannya sup rumput
laut. Phil bertanya Kenapa Soo Jin
mengunci pintunya. Jin Sook pikir Philtidak punya rumput laut jadi
kenapa harus mengatakan itu. Phil binggung dan Jin Sook langsung memiting
kepala seperti memeluknya.
“Dan geng
kita akan bertemu di Bar Bongbong.” Ucap Ji Sook. Phil mengangguk mengerti.
“Kau
merasa bersalah karena tidak membelikanku hadiah.” Kata Jin Sook
“Tidak,
bukan itu. SeJujur saja, aku meninggalkan sesuatu di rumahmu.” Kata Phil
“Seharusnya
kau mengatakannya.” Ungkap Jin Sook berbunga-bunga lalu memberikan kuncinya.
Phil pun terlihat bahagia dan mengucapkan Terima kasih.
Phil meminta
maaf dan berjanji akan mengambilnya dengan cepat. Jin Sook pun mengucapkan
selamat tinggal pada Phil untuk bertemu nanti malah. Setelah Phil pergi, Jin
Sook bertanya-tanya Apa yang ingin dilakukan, karena terus keluar-masuk
rumahnya.
“Apakah
dia ingin mengadakan pesta kejutan untukku? Dasar Si Berandal itu.” Ucap Jin
Sook terlihat bahagia.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar