Suk Taek
sibuk menerima telp keluhan dari warga kalau Pipa pembuangan tersumbat dan
meminta alamat agar bisa mengutus seseorang untuk memperbaikinya. Suk Tae
melihat pesanya "Kita akan berkumpul malam ini, Dal Soo" dan Dal Soo yang tak membalas dan berpikir kalau tidak
akan bergabung dengan mereka lagi.
Di restoran "Skewers On Me" Jin Sook
terlihat banyak pelanggan dan menyuruh anak buahnya agar memberikan sake
tambahan pada pelanggan yang memesan. Anak buahnya memberitahu kalau ada
temannya yang sudah menunggu. Jin Sook melihat Suk Tae sudah duduk sambil
melambaikan tangan
.
“Kapan
kau sampai di sini? Kenapa kau tidak memanggilku?”ucap Jin Sook duduk disamping
temanya.
“Aku
tidak ingin mengganggumu. Kau bos yang karismatik dan keren sekali. Karismamu
hampir membuatku terkena serangan jantung.” Ungkap Suk Tae memuji. Jin Sook
membalas kalau Suk Tae memang lucu sekali.
“Jin
Sook, Apa kakimu sakit? Apa Kau mau kupijat?” ucap Suk Tae. Jin Sook pikir Ada banyak orang di sekitar mereka tapi
terima kasih kalau memang Suk Tae mau melakukanya.
“Kau
sudah mencapai impianmu untuk membuka usaha. Kau luar biasa. Aku bangga kepadamu.”
Kata Suk Tae. Jin Sook pun mengucapakan Terima kasih.
“Hei,
apakah Dal Soo datang?” tanya Jin Sook, Suk Tae tak tahu menurutnya tidak
karena tak membalas pesan darinya.
“Sayang
sekali... Dahulu dia dan Jung Ae sangat serasi.”kata Jin Sook lalu meminta agar
menunggu dulu.
“Aku akan
menyelesaikan urusanku. Ayo pergi bersama nanti.” Kata Jin Sook lalu memberikan
tanda cinta dengan jari telunjuk dan jempolnya. Suk Tae seperti memakan lalu
membalas dengan wajah bahagia.
Dua
wanita di Bar Bong Bong melihat Jin Sook dkk duduk ditempat yang sama. Salah
satu pelayan merasa tidak percaya mereka masih bersama. Satunya juga pikir
kalau mereka akan berpisah setelah Soo Jin menikah, tapi menurutnya Kebiasaan
memang menakutkan dan Tidak mudah untuk berhenti bercengkerama dengan
teman-teman lama.
“Aku
hanya berharap mereka lebih banyak memesan makanan. Mereka selalu memesan satu
salad.” Ungkap Si wanita baju merah. Goo
Gil datang ke meja bar.
“Aku Pesan
satu teko bir dan satu salad siput laut.” Ucap Goo Gil. Keduanya menganguk
mengerti.
“Sudah
kubilang. Kebiasaan itu menakutkan. Mereka membuatku stres.” Keluh Si wanita.
"Bar
Bongbong"
Mereka
pun mulai bersulang bersama, ada Jin Sook, Suk Tae, Jung Ae dan Goo Gil. Phil
datang melihat Suk Tae mengaruk pungguk Jin Sook seperti sangat dekat. Jin Sook
heran melihat tatapan Phil yang berbeda.
Phil Phil pun bertanya kenapa Jin Sook baik sekali kepada Suk Tae. Goo
Gil mengeluh phil mengatakan hal itu karena tahu mereka selalu seperti ini.
“Kau
sangat aneh setiap aku bertemu denganmu.” Kata Goo Gil heran
“Apakah
kalian berkencan?” tanya Phil. Suk Tae memberitahu kalau mereka sudah berkencan selama 362 hari dan Tiga hari
lagi akan satu tahun. Phil mengingat di hari kemarin Jin Sook memeluk dirinya
untuk melakukan persiapan pernikaha.
“Suk
Tae... Ada yang berbeda darimu. Kau memakai jas” kata Phil
“Kau sedang
menatap pegawai kantor pemerintah. Bukankah begitu, Jin Sook?” kata Suk Tae
membanggkan diri pada Suk Tae kalau sangat keren.
“Kau juga
pegawai sipil... Selamat. Kau berhasil.” Kata Phil.Suk Tae pikir Phil sedang
mengejeknya karena ia lulus ujian tiga hari sebelum Phil jadi posisinya itu
seniornya.
“Baiklah.
Selamat... Astaga, banyak sekali yang berubah dalam setahun. Aku tidak terbiasa
dengan ini.” Ungkap Phil.
Saat itu
Soo Jin datang dengan Jae Hyun, mereka menyambut dengan bahagia. Phil menatap
seperti tak menyangka kalau Soo Jin tetap akan menikah. Jae Hyun melihat mereka
tak ada bangku jadi akan mengambilkanya.
“Kau tampak
cantik hari ini. Bagaimana soal studio?” tanya Jin Sook. Soo Jin berisik kalau belum
mendapatkan izin.
“Kau yang
paling sulit untuk terbiasa.” Gumam Phil
dengan tatapan sedih.
Mobil Dal
Soo berhenti didepan "Bar Bongbong" menatap dari luar terlihat ragu
untuk masuk menemui semua teman-temannya. Mereka duduk bersama dan kembali
bersulang. Jae Hyun melihat Soo Jin ingin minum mulai melarangnya, agar Jangan
terlalu banyak minum. Soo Jin berjanji kalau Sekali ini saja.
“Kenapa
Jae Hyun bisa sangat baik kepada Soo Jin? Saat aku menikah, aku ingin suamiku
sangat mencintaiku.” Ungkap Jung Ae. Jin
Sook juga mengatakan hal yangs ama.
“Jung Ae,
bagaimana bisnis hari ini?” tanya Soo Jin. Jung Ae mengatakan Tidak ada pembeli
yang datang.
“Tolong
berikan aku saran.. CEO Yoon Jin Sook adalah ahli bisnis.” Kata Jung Ae pada
temanya.
“Baiklah...
Aku akan memberitahumu semua soal kemampuan bisnisku, tapi kau harus mentraktirku
jus gratis selamanya.” Kata Jin Sook. Jung Ae setuju, saat itu Dal Soo berani
masuk melihat teman-temanya sedang mengobrol.
“Omong-omong,
apakah Dal Soo tidak datang malam ini?” kata Suk Tae sedih
“Hei.. Berani
sekali dia datang kemari? Dia meninggalkan kita dan lingkungan ini. Dia
seharusnya malu.” Kata Goo Gil kesal merasa di khianati pacarnya.
“Sudahlah,
Goo Gil. Dia bekerja di perusahaan ayahnya. Kini dia pasti menjadi seorang
atasan. Dia harus muncul dengan penampilan keren.” Kata Jin Sook
“Menurut
kalian kenapa dia bekerja untuk ayahnya? Dia muak hidup sebagai rakyat miskin.
Apa Kalian kira dia akan datang? Aku akan pertaruhkan semua hartaku bahwa dia
tidak akan datang.” Kata Goo Gil yakin
“Tidak
usah membahas Dal Soo Sungguh, jangan membahas Dal Soo. Kita tidak seharusnya
membahas orang yang tidak ada di sini..” Ucap Jung Ae. Mereka pun kembali
bersulang. Dal Soo mendengarnya akhirnya memilih untuk pergi saja.
“Setelah
kupikir-pikir, pernikahan Soo Jin adalah titik balik kita semua. Phil dan Suk
Tae lulus ujian pegawai sipil. Jung Ae mendapatkan truk makanan. Aku memulai
usaha dan menjadi CEO. Dan kau... Goo Gil...” ucap Jin Sook terdiam. Goo Gil
kesal seperti tak memiliki sesuatu yang di banggakan
“Kau
benar. Pernikahan Soo Jin membawa keberuntungan kepada kita. Kita mulai
berkencan, kan?” kata Suk Tae senang.
“Kenapa
keberuntungan itu tidak menghampiriku?” kata Goo Gil mengeluh
“ Apa
salahnya dengan tempat biliar? Kau memiliki mata pencaharian. Kau menghasilkan
banyak uang.” Ucap Jung Ae
“Terima
kasih, Jung Ae. Itu sangat menghibur.” Kata Goo
Gil. Jung Ae pikir Goo Gil Jangan terlalu terharu.
“Karena
kita semua di sini, aku ingin minta maaf kepada kalian.Ada insiden kecil
sebelum pernikahan. Saat itu aku sangat gegabah.”kata Jae Hyun
“Sudahlah...PHil
pantas menerimanya. Menurutku itu persahabatan yang berlebihan. Tidak perlu
minta maaf.” Kata Goo Gil
“Tidak,
aku harus minta maaf. Aku sungguh menyesal.” Kata Jae Hyun membungkuk meminta
maaf
“Astaga,
Jae Hyun benar-benar pria sejati..” Ungkap Jin Soo memuji. Soo Jin pikir hanya
satu peristiwa jadi meminta agar Phil
melupkan hal itu.
“Omong-omong,
apakah kamu sudah punya kekasih?” kata Jae Hyun. Phil balik bertanya kenapa Jae
Hyun menanyakan hal itu.
“Semua
sudah punya pasangan. Kurasa kau kesepian.” Ucap Jae Hyun
“Aku
tidak merasa kesepian. Kau tidak perlu khawatir.” Kata Phil
“Benar,
pasti ada seseorang di luar sana. Seperti aku dan Suk Tae.” Ungkap Jin Sook
banga
“Kalian
berdua bukan apa-apa dibandingkan Jae Hyun dan Soo Jin. Mereka bertemu saat
kuliah di Inggris Lalu mereka menikah. Itulah yang disebut takdir, Aku sangat
iri.” Ungkap Jung Ae
“Soo
Jin... Apakah kalian bertemu saat kuliah di luar negeri?” kata Phil bertanya
dengan wajah tak percaya
“Yah.. Rasanya
sangat luar biasa jika memikirkan masa lalu. Bukankah begitu?” ungkap Soo Jin
memegang erat lengan Jae Hyun mengingat masa lalunya.
Flash Back
Soo Jin
pertama kali bertemu dengan Jae Hyun saat ada bukunya terjatuh. Lalu Soo Jin
duduk di pilar kampus sambil mendengarnya musik dan Jae Hyun menepuknya. Jae
Hyun berpikir kalau mereka bertemu lagi. Soo Jin binggung bagaimana bisa tahu keberadaanya.
Jae Hyun mengaku tak tahu. “Kurasa seseorang merencanakan ini untuk kita, jadi,
kita bisa berkencan. Kalau memang demikian, bagaimana jika kita makan malam
hari ini” ungkap Jae Hyun. Soo Jin pun menyetujuinya.
“Lalu aku
menyadarinya, Bahwa takdir itu memang ada.” Ungkap Soo Jin dengan saling
menatap
“Itu
seperti adegan dalam "Before Sunrise" Romantis sekali.”ungkap Jung
Ae.
Phil
mengingat sebelumnya bertemu dengan Jae Hyun saat pulang dari membeli kado
pernikahan. Lalu Jae Hyun Selamat atas pernikahan mereka dengan membawa tas dari tempat untuk
sekolah keluar negeri.
“Aku juga
tidak mempercayai takdir. Tapi aku menjadi percaya setelah bertemu dengannya.”
Kata Jae Hyun lalu ponselnya berdering dan keluar dari ruangan kalau harus
memindahkan mobilku. Phil pun ikut keluar dari restoran, sementara yang lainya
sibuk untuk memilik memesan steak.
Jae Hyun
baru saja memindahkan mobil melihat Phil yang ada diluar bar. Phil mengaku
ingin menghirup udara segar. Jae Hyun merasa
semua teman Soo Jin sangat baik jadi berpikir kalau Mulai sekarang untuk
ikut berkumpul.
“Kau
bilang bertemu dengannya di Inggris. Itu bukan kebetulan, kan?” kata Phil. Jae
Hyun pura-pura tak mengerti.
“Sepertinya
kau sengaja mendekatinya. Kau tahu dia akan kuliah di luar negeri dan
mengikutinya. Semacam itu.” Ucap Phil.
“Phil,
kamu lucu. Kenapa kau berpikir begitu? Kurasa kau tidak ingin percaya bahwa
kami ditakdirkan bersama. Aku sudah tahu dahulu kau sangat menyukainya. Tapi
Tetap saja, kami sudah menikah jadi Kuharap kau bisa menjaga jarak.” Kata Jae
Hyun
“Aku akan
melihatmu melakukannya lebih dahulu.” Kata Phil. Jae Hyun tak mengerti
maksudnya
Saat itu
di dalam bar, Jae Hyun bertanya keberadaan
Jae Hyun. Soo Jin pikir memindahkan mobilnya, jadi masih di luar. Goo
Gil baru sadar kalau Phil juga tidak ada berpikir keluar bersamaan dengan Jae
Hyun. Suk Tae Mungkin mereka sedang melakukan obrolan pria di luar.
“Benar,
pria menjadi lebih akrab setelah berkelahi. Biarkan saja mereka.” Kata Jin
Sook. Semua mulai bersulang tapi Soo Jin terlihat sangat khawatir.
“Kedengarannya
kau akan menggantikan posisiku jika aku tidak layak untuknya.” Ucap Jae Hyun
“Jadi,
itu caramu memahaminya, tapi Maksudku, bukan itu.” Kata Phil. Jae Hyun mengak
tidak ingin berseteru dengan Phil jadi mengajak untuk masuk saja.
“Kapan
kamu putus dengan Park Young Ju?” kata Phil. Jae Hyun kaget Phil menyebut nama
Young Ju.
“Kebetulan
aku datang ke rumahnya karena urusan pekerjaan. Dia sangat menderita secara
emosional. Sepertinya itu karena kau.” Ucap Phil
“Dia
harus melupakan perpisahan itu dengan caranya sendiri. Untuk apa aku
bertanggung jawab atas dirinya setelah kami putus? Ada sikap yang harus dijaga
saat putus.” Tegas Jae Hyun merasa tak bersalah
“Mungkinkah
karena kau memutuskannya dengan cara yang salah?” kata Phil
“Kau Tahu
apa soal aku hingga berkata begitu? Apa kau Tahu betapa sulitnya itu bagiku? Dia
terus mengawasiku dan terobsesi denganku. Akulah korbannya. Untuk apa aku
mendengarkan hal itu darimu? Kau mungkin tahu jika melihatnya hari ini. Dia
mengalami gangguan mental. Lalu kau mempercayai ucapannya dan mencurigaiku”
Kata Jae Hyun dengan nada tinggi
“Tapi..
Entah kenapa aku tidak bisa memercaya setiap ucapanmu? Park Jae Hyun yang
kukenal selalu melakukan hal tidak baik di balik wajahnya yang polos.” Kata
Phil
Jae Hyun
sudah mendekat dengan jarak sangat dekat dengan Phil. Soo Jin datang meminta
Jae Hyun menghentikanya, lau mengeluh pada Phil yang berkata seperti itu padahal
tak mengetahui apapun. Jae Hyun tak
perlu membahasnya lagi dan berpikir akan pulang lebih dahulu jadi menyuruh Soo
Jin nanti bisa pulang setelah selesai. Soo Jin pun mengejar Jae Hyun sampai ke
depan mobil
“Jae
Hyun.. Kau jangan pergi seperti ini.” Ucap Soo Jin menahanya. Jae Hyun menyuruh
Soo Jin menyusul saja dan Jangan ikuti denganya.
“Kau
pasti merasa kesal karena dia. Aku minta maaf mewakili Phil.” Ucap Soo Jin
“Memang
dia siapa hingga kamu meminta maaf mewakilinya?” kata Jae Hyun marah. Soo Jin
mengaku Karena Phil adalah temannya.
“Kenapa
kau pergi ke pertemuan itu? Jujur saja. Apa Kau ke sana untuk menemui
teman-temanmu Atau ada seseorang yang ingin sekali kamu temui? Apa Seseorang
yang ingin sekali kutemui?” ucap Jae Hyun marah
“Kenapa
kau mendadak berbicara seperti ini?” kata Soo Jin binggung. Jae Hyun tak ingin
bicara lagi memilih untuk tak membahasnya.
“Mulai
sekarang, cobalah untuk tidak ikut berkumpul lagi. Jika kau tetap ingin pergi,
pergilah sendiri. Bercengkerama dengan teman-temanmu rasanya melelahkan.” Kaat
Jae Hyun lalu masuk mobil. Soo Jin panik melihat Jae Hyun masuk mobil lalu
pergi.
Dal Soo
pergi ke tempat "Rental DVD Keluarga" lalu melihat ke bagian dalam,
masih ada rak buku-buku komik yang disewa, gitar miliknya dan sebuah boneka
beruang besar. Ia mengingat saat menyatakan perasaan cintanya pada Jung Ae
memberikan sebuah boneka beruang besar dan juga sebuket bunga. Saat itu Jung Ae
dan Goo Gil datang, Ia pun buru-buru bersembunyi.
Goo Gil
mengeluh ada orang yang memarkir mobil di depan toko. Jung Ae membuka pintu toko
sambil mengeluh kalau Goo Gil tidak perlu menemaninya berjalan sambila rumah.
Goo Gil pikir Jung Ae tidak tahu lingkungan ini berbahaya
“Jangan
berjalan sendirian di malam hari.” Kata Goo Gil. Jung Ae mengucapkan Terima
kasih, karena jadi merasa aman
“Tidakkah
kau merasa senang menemui teman-teman malam ini?” ucap Goo Gil
“Ya, belakangan
ini aku merasa sedih, tapi aku sudah merasa lebih baik setelah menemui mereka.”
Kata Jung Ae.
“Jangan
terlalu stres memikirkan truk jus itu. Kau akan mendapatkan banyak pembeli.”
Ucap Goo Gil
“Benar,
semua orang kelak pasti akan sukses. Aku akan masuk. Sampai jumpa.” Ucap Jung
Ae masuk lebih dulu. Saat itu Dal Soo mendengar kalau Jung Aa berjualan di Truk
jus.
Phil
berjalan pulang lalu melihat Soo Jin baru keluar dari rumah, karena berpikir
sudah pulang bersama Jae Hyun. Soo Jin mengaku mampir karena harus memberi Phil
sesuatu lalu menyerahkan kotak besar. Phil bertanya apa itu.
“Itu
kotak kenangan kita. Semua itu pemberianmu kepadaku termasuk mainan, boneka, kamera,
dan bahkan foto-foto yang kita potret bersama. Semua ada di dalam situ.” Ucap
Phil
“Kenapa
kau memberikannya kepadaku?” tanya Phil
“Kurasa hanya
ini cara kita untuk meluruskan hubungan
kita selamanya. Aku akan mengembalikan hatimu kembali beserta kotak ini juga.”
Ucap Soo Jin. Phil tak menyangka Soo Jin akan memutuskan seperti itu.
“Saat kau
tidak datang ke pernikahanku, dan menganggu hadiah pernikahan malam itu, maka
aku memahami semuanya. Kita sudah sangat lama berteman, jadi, aku paham betapa
sulitnya menerima orang lain bersama denganku. Jika kau yang akan menikah, kurasa
aku akan merasakan hal yang sama.” Kata Soo Jin
“ Tapi kita
tidak bisa bersama selamanya. Aku tahu kamu tidak menyukai Jae Hyun, tapi
kuharap kau bisa menghargai keputusanku.Phil, lupakanlah masa lalu mulai hari
ini, dan kembalilah sebagai temanku. Apa kau Setuju? Jadi, mari kita berjabat
tangan. Mari kita berteman baik, Kawanku.” Kata Soo Jin mengulurkan tanganya. Phil
pun menjabat tangan Soo Jin.
Jae Hyun
terlihat sangat marah menghentikan mobilnya ditengah jalan. Seorang pria
mengomel karena Jae Hyun memarkir mobil sembaranga. Jae Hyun menurunkan jendela
mobil kalu akan memindahkannya. Si pria makin marah marah dengan sikap Jae Hyun
karena seharusnya meminta maaf lebih dulu.
Jae Hyun memilih untuk turun dari mobil, Si pria bingung kenapa malah
turun bukan memindahkan mobilnya.
“Tapi
kenapa kau merendahkanku? Jika ingin memarkir mobilmu, diamlah dan jangan
bergerak.” Ucap Jae Hyun dengan nada tinggi. Si pria ketakutkan melihat sikap
Jae Hyun. Soo Jin baru pulang terlihat tak percaya melihat Jae Hyun tak seperti
biasanya.
Young Ju
pergi menemui psikiater menceritakan Jae Hyun yang ingin putus dengannya dan
mengatakan sudah menemukan wanita lain. Dokter ingin tahu apa yang dikatakan
Young Ju pada Jae Hyun. Young Ju mengatakantidak bisa putus darinya.
“Jae Hyun
menikahi wanita itu bukan karena mencintainya. Dia melakukannya karena hasrat
untuk menyakiti.” Kata Young Ju
“Apa
karena itukah kau masih berada di dekatnya dan terus mengawasi dia?” kata
Dokter
“Dokter...
Hanya aku yang bisa membahagiakan Jae Hyun. Wanita itu tidak tahu apa-apa soal
dia. Jika mengetahui sifat aslinya,maka dia tidak akan mampu menghadapinya.” Kata
si wanita
Phil
duduk di kamar membuka kotak dari Soo Jin melihat batu dengan tulisan "Soo
Jin jelek" dan benda yang lainya, seperti kamera. Ia merasa kalau semua
membuatnay stress dan seharusnya
menyelamati Soo Jin atas
pernikahannya.
“Aku seharusnya
berkata, "Aku senang kau terlihat sangat bahagia." Tapi aku tidak
bisa melakukannya.” Ucap Phil akhirnya keluar dari rumah dan dan berlari
kencang.
“Ya, aku
tidak bisa hidup begini. Aku kembali ke kehidupanku yang nyata, dan akhirnya aku
juga menjadi seorang polisi. Tapi tanpa Soo Jin, hidupku tidak berarti. Soo
Jin, aku akan mengubah keadaan. Aku akan mengubah ini apa pun yang terjadi untuk
mendapatkanmu kembali.”Gumam Phil
Ia sampai
di ManHole tempatnya untuk pergi, tapi sekarang sudah tertutup. Wajahnya langsung panik, karena tak bisa
menemukan tempatnya untuk kembali ke masa lalunya.
Bersambung ke episode 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar