Bit Na
bertemu dengan teman-temanya merasa benar-benar salah sangka ternyata selama
ini, Eun Ho adalah si X dan Hak Joong pikir Pantas saja semua jadi begini
menurutnya Sejak Eun Ho mulai menulis
webtoon, harusnya mereka sadar.
“Dia akan
dikeluarkan 'kan? Hee Chan, bagaimana menurutmu?” tanya Jung Il melihat Hee
Chan sibuk belajar di meja lainya.
“Biar
saja orang-orang dewasa itu yang mengurusnya.
Berkonfrontasilah dengan sewajarnya dan kubur itu dengan sewajarnya
juga.” Kata Hee Chan seperti memberikan perumpaman. Mereka binggung apa maksud
ucapanya.
“Apa
kalian kira Eun Ho melakukan semuanya sendirian? Itu Mana mungkin.” Kata Hee
Chan
“Apa
maksudmu ada orang lain di baliknya?” tanya Bit Na.
“Siapa
peduli? Lagian Eun Ho tetap akan disalahkan atas semuanya. Dari sudut pandang
orang dewasa, itu adalah kesimpulan terbaik.” Kata Hee Chan. Semua pun
menganguk mengerti.
Tae Woon
berjalan tanpa mengubris Hee Chan yang ada didekatnya. Hee Chan sengaja
menyindir Tae Woon bertingkah sok dengan semua itu, dan sekarang melimpahkan
kesalahan pada orang lain. Tae Woo terpancing berhenti berjalan dan mendekati
Se Chan.
“Kau sepertinya
tidak punya pilihan. Apa Kau tidak tahu? Saat kau melibatkan Eun Ho dan para
pecundang itu, bukankah kau harusnya tahu ini akan terjadi?” ucap Hee Chan. Tae
Woon menyuruh Hee Chan diam saja.
“Kau
pasti akan mati. Kaulah pecundang sebenarnya di sini. Kau selalu sembunyi di
balik topeng dan bersikap arogan. Haruskah aku melepaskan topengnya dan
menyerahkannya padaku?” kata Hee Chan.
“Lagi-lagi
kau begini, bersikap sok jantan. Jangan sok kuat kau di sini. Pergi sana dan
katakan pada mereka kalau kau adalah X” ucap Tae Woon tak takut.
“Kau
bahkan tidak berani melakukan itu. Lalu kenapa sejak awal kau memulainya? Kau
membuat Eun Ho jadi domba tumbal yang menyedihkan.” Kata Hee Chan. Tae Woon tak
bisa menahan amarah memukul Hee Chan untuk diam saja, lalu mengcengkram
bajunya.
“Tanpa
rengekanmu sekalipun, aku tetap akan memberitahu semua orang kalau aku adalah
X. Diam kau dan enyahlah dari sini.” Ucap Tae Woon lalu pergi. Hee Chan
tersenyum melihat ponselnya.
Hee Chan
menunggu ditempat biasa, Kepsek Yang berhati-hati memastikan kalau tak ada yang
melihatnya. Hee Chan memberitahu Ada
rekaman yang harus didengarkan. Kepsek Yang pun melihatnya.
Didalam
ruangan, Guru Park mulai menyanyi. Tuan Hyun mengatakan kalau Kepsek Yang
membereskan Ra Eun Ho, maka bisa aman di posisimu. Guru Park pikir Kepsek Yang
tidak perlu melakukannyakalau memang tidak bisa karena akan turun tangan menyelesaikannya
sendiri.
“Aku akan
memulainya dengan membereskan webtoon-nya.” Ucap Guru Park bangga. Kepsek Yang
terlihat gelisah.
“Lalu Bisakah
kau mengeluarkan Eun Ho?” kata Tuan Hyun dengan wajah bahagia.
“Kenapa
aku harus mengeluarkannya?” ucap Kepsek Yang melawan. Guru Park dan Tuan Hyun
kaget mendengarnya.
“ Kau
masih muda. Apa kau tidak dengar? Kenapa aku harus mengeluarkan Eun Ho?” ucap
Kepsek Yang. Keduanya makin kaget berteriak dengan nada tinggi.
“Si X-nya
adalah anakmu... Hyun Tae Woon.” Kata Kepsek Park lalu mendengarkan rekama
suara Tae Woon yang berhasil di ambil Hee Chan.
Tuan Hyun
mendengar suara Tae Woon “ Tanpa kau merengek sekalipun, maka aku akan
mengatakan pada semua orang kalau aku adalah X. Diam dan enyahlah kau dari
sini.” Tuan Hyun terlihat benar-benar tak percaya anaknya mengaku semuanya.
“Kenapa
kau kaget sekali? Seperti kau tidak tahu saja. Kalau mereka tahu X adalah anak
direktur sekolah.. menurutmu bagaimana reaksi Anggota Komite Sekolah?” ucap
Kepsek Yang terlihat mengancam.
“Apa
menurutmu aku akan patuh saja padamu selamanya?”kata Kepsek Yang.
Diruangan,
hanya ada Kepsek Yang dan juga Tuan Hyun, senyuman Kepsek Yang terlihat karena
membaca surat Perpanjangan Kontrak Kerja selama 3 tahun, bahkan Kenaikan
gajinya juga cukup tinggi. Padahal ia tidak menginginkan apa-apa.
“Tentu
saja kerja keras harus diberi penghargaan.” Ucap Tuan Hyun selalu membuat orang
tutup mulut dengan uangnya.
“Jangan
cemas. Aku akan mencampakkan Ra Eun Ho dan mengeluarkannya dari sekolah. Aku
pastikan semua berjalan sesuai rencana.” Tegas Kepsek Yang.
Eun Ho
baru saja menuruni tangga, Kepsek Yang melihat dengan adan mengejek Eun Ho yang
percaya diri sekali berjalan ke sana-ke mari dengan mengejek menyuruh agar
Jalanlah pelan-pelan karena Sekolahnya bisa runtuh nanti. Eun Ho membalas kalau
Kepsek Yang adalah orang yang sedang meruntuhkan Sekolah dengan cara mengajar
yang aneh.
“Setelah melakukan
banyak hal sebagai X, berani sekali kau bilang begitu?” ucap Kepsek Yang terus
menyindir.
“Kenapa
memangnya dengan X? Kenapa Bapak menganggap aku yang melakukan semua itu? Ini
semua karena sekolah sudah kacau.” Kata Eun Ho
“Kau juga
kacau dan Kau masih belum belajar dari semua ini.” Kepsek Yang
“Sejujurnya
sekolah melakukan lebih banyak hal buruk.” Kata Eun Ho
Saat itu
Guru Goo menuruni tangga, Kepsek Yang meminta Guru Goo mendengar yang dikatakan
Eun Ho tadi. Guru Goo berkomentar Sepertinya dia tidak mengatakan sesuatu yang
salah lalu berjalan pergi.
“Wahh... Darahku
naik ke ubun-ubun rasanya. Kenapa juga si kunyuk itu bersikap begini?” kata
Kepsek Yang marah.
“Makanya...
Berhentilah melakukan hal buruk. Supaya tekanan darah Bapak bisa turun.” Ejek
Eun Ho. Kepsek Yang makin yakin Eun Ho memang X dan berani mengatakan itu
padanya.
Sa Rang
dan Eun Ho tertawa mendengar cerita tentang Kepsek Yang, Sa Rang merasaingin
lihat langsung. Eun Ho juga berpikir Sa Rang harusnya melihat langsung karena
Lucu sekali. Sa Rang melihat Tae Woon yang berjalan dengan Byung Soo, Dul Soo
dan Dae Hwi bertanya-tanya Mereka mau ke mana.
“Dia
akhirnya terlihat seperti anak SMA biasa.” Ungkap Eun Ho melihat Tae Woon yang
tak terlihat dingin. Sa Rang bertanya siapa yang dimaksud.
“Tentu
saja, mereka 'kan memang anak SMA biasa.” Kata Sa Rang melihat mereka
berempat berjalan dengan seragam
sekolah.
“Dia
tidak punya teman untuk bercanda di sekolah. Dia juga tidak pernah dapat
masalah meski membuat keributan di kelas. Daripada kenangan indah, yang dia
punya hanya kenangan pahit dan menyedihkan.” Cerita Eun Ho. Sa Rang binggung
bertanya apakah itu Maksud Tae Woon.
“Apa kau
tahu, Aku berharap Tae Woon hanyalah anak 18 tahun yang biasa saja, seperti kau
dan aku. Seperti kita yang selalu bahagia di sekolah, aku harap, dia juga
bahagia.” Kata Eun Ho. Sa Rang pikirTae Woon sudah seperti itu sekarang.
“Makanya
aku ingin melindungi kehidupan Tae Woon sebagai seorang anak 18 tahun yang
biasa. Aku takut dia akan kehilangan semua itu karena aku. Aku sudah cukup
bahagia di sekolah ini dan menjalani hari-hari sebagai anak SMA biasa.” Ungkap Eun
Ho. Sa Rang membenarkan. Eun Ho tersenyum melihat Tae Woon yang bercanda dengan
teman-temanya.
Eun Ho
sudah menunggu diparkiran, Tae Woon dengan gayanya mengaku sangat sibuk, dan
tau kalau Eun Ho kangen sekali padanya tadi dirnya sangat sibuk. Eun Ho naik ke
atas motor Tae Woon, dengan gaya manisnya memanggil “Oppa” mengajak pergi. Tae
Woon sempat terdiam, dengan senyuman meminta Eun Ho mengulangi perkatan lagi
dengan memanggil “Oppa”. Eun Ho kembali memanggil “Oppa” meminta agar segera jalan.
Tae Woon dengan senyuman meminta agar Eun Ho memanggilnya kembali.
Di cafe
Tae Woon
terdiam melihat Eun Ho yang duduk didepanya sambil mengambar, lalu Eun Ho
tersadar sedari tadri Tae Woon hanya menatapnya lalu bertanya Jam berapa ini
dan melihat kalau Di luar hujan. Tae Woon mengatakan kalau Dari tadi memang
hujan.
“Karena
terlalu fokus, kau sampai mengabaikan pacarmu sendiri.” Sindir Tae Woon. Eun Ho
pun hanya bisa meminta maaf.
“Apa kau
sebegitu sukanya menggambar? Kau bahkan tidak tahu lagi berapa lama waktu
berlalu dan betapa bosannya pacarmu ini.” Ungkap Tae Woon.
“Ya.
Bagiku menggambar membuatku merasa sangat bahagia. Super bahagia.” Kata Eun Ho
dengan penuh semangat.
“Aku akan
melindungi impianmu.” Gumam Tae Woon
menatap Eun Ho.
Beberapa
berkas Pendaftaran Belajar ke Luar Negeri, Tuan Hyun memberikan pada Tae Woon
dengan memperingatkan kalau sikap Tae Woon seperti ini maka bisa mengirimnya
besok. Tae Woon masih menginta Setelah kasus Joong Gi, ayahnya juga
mengurungnya.
“Sekarang,
Apa Ayah akan mengirimku ke luar negeri dan mengurungku di sana?” kata Tae
Woon.
“Aku
bahkan bisa melakukan yang lebih buruk lagi. Aku bisa menghubungkannya dengan kasus
lain dan menendangnya dari sekolah. Jadi jangan bertindak bodoh.” Ucap Tuan
Hyun pada Eun Ho
“Ayah
'kan tahu. Masalah Joong Gi dan masalah kali ini juga sama sekali bukan salah
mereka. Ayah tahu semuanya. Tapi kenapa melakukan ini?” tanya Tae Woon.
“Ini
adalah cara hidupku. Demi bertahan hidup dan demi Melindungimu, maka aku bisa melakukan
segalanya! Aku bisa mengeluarkan Eun Ho secepatnya, jadi Menjauhlah darinya.”
Ucap Tuan Hyun lalu bergeas pergi.
“Aku yang
akan menjauh darinya dan akan berangkat ke luar negeri kalau itu yang Ayah mau.
Dia punya banyak impian. Jadi mohon jangan siksa dia lagi. Aku akan melakukan
apapun yang Ayah perintahkan.” Tegas Tae Woon memutuskanya.
Eun Ho
sedang ada dikamarnya, saat itu Ibunya masuk kamar membawakan seragam yang baru
dicuci. Eun Ho pun mengucapkan
terimakasih, lalu melihat seragam tak akan dipakai kalau dikeluarkan dari
sekolah. Ia mengambil seragam dan terlihat ragu.
Eun Ho
menemui orang tuanya, Ibunya kaget dengan cerita Eun Ho yang mengaku sebagiai X
atau Y atau apalah itu dan sekarang akan dikeluarkan. Eun Ho meminta Maaf pada
orang tuanya. Ibu Eun Ho pikir anaknya sudah gila dan kenapa harus berhenti
sekolah, kaean sebentar lagi naik kelas 3.
“Kau
sudah melakukan yang terbaik selama ini, Ini Tidak boleh terjadi” kata Ibunya.
“Eun Ho.
Pergi dan memohonlah, Katakan kau salah dan mintalah maaf. Ayah akan
menemanimu. Kalau siswa yang minta maaf, mereka pasti akan memaafkanmu.” Kata
Tuan Ra menyakinkan anaknya.
“Tapi
Ayah, aku tidak mau memohon. Aku tidak merasa melakukan kesalahan” ucap Eun Ho.
“Apa
maksudmu? Kau sudah hilang akal rupanya. Sekarang kau mau apa?” ucap Ibu Eun Ho
meras sangat kesal jadinya. Eun Ho kembali meminta maaf pada kedua orang
tuanya.
“Aku
benar-benar minta maaf. Dan.. aku akan berusaha lebih keras daripada ketika masih
di sekolah. Aku akan membuat webtoon lebih rajin, dan ikut ujian persamaan.”
Ucap Eun Ho menyakinkan pada orang tuanya.
“Benar.
Tidak masalah juga, Banyak anak-anak
yang keluar dari sekolah dan sekarang.” Ungkap Tae Sik
Ibu Eun
Ho memarahi anak tertuanya karena seharusnya menghentikan adiknya. Eun Ho
memohon pada ibunya karena setelah berhenti sekolah, maka akan.. merasa lebih
bahagia dari sekarang jadi memohon pada ibunya.
Kedua
orang tua Eun Ho dudk bersama sambil minum, Ibu Eun Ho masih tak percaya dengan
yang terjadi anaknya. Tuan Ra mengingat ucapan Eun Ho kalau mengatakan akan
merasa lebih bahagia. Ibu Eun Ho merasa tak peduli dan berpikir tidak masuk akal.
“Sekolah
bodoh ini terus-terusan berusaha mengeluarkan dia.” Ungkap Ibu Eun Ho kesal.
“Kalau
kau begadang semalaman sambil memikirkanku, maka kau akan membuatku berdebar
lagi.” Ucap Tae Woon
“Sepertinya
aku harus tidur, karena mendadak mengantuk.” Kata Eun Ho mengoda
“Tunggu.
Sebentar. Stop... Kata siapa kau boleh tidur? Kau harus Tidurkan aku dulu.,,
Bantu aku tidur dulu dan Tutup teleponnya kalau aku sudah tidur.” Ucap Tae Woon
“Hei. Harusnya
cewek yang melakukan itu. Aku akan mengatakan
Kau tidak boleh tidur sampai aku tidur Menyanyilah untukku sampai aku
tidurmengerti?” Ejek Eun Ho dengan nada imut lalu mengejek Tae Woon sama sekali tidak romantis.
Tiba-tiba
Tae Woon mulai menyanyi “Kalau kau melihatku, Dan mengatakan kau
mencintaiku” sambil mengingat semua
kenanagn kencan mereka. Eun Ho mendengar suara Tae Woon seperti sangat merdu
dan keduanya berada dikamar yang berbeda tapi seperti bersebelahan.
“Aku jadi
makin merindukanmu.” Ungkap Eun Ho. mengucapakn Selamat tidur pada Tae
Woon.
Tae Woon
mendekat meja Eun Ho, Byung Joo dan Dal Soo datan memberitahu kalau orang tua
Eun Ho datang ke kantor kepala sekolah. Eun Ho kaget langsung berlari keluar
dari kelas. Di ruangan Kepala Sekolah, Ibu Eun Ho datang bersama suami dan
anaknya, seperti sudah sangat siap.
“Tidak
berkelas sama sekali. Berani sekali kalian masuk seenaknya ke sini? Semua ini
tidak akan membuat masalah Eun Ho hilang. Kau bisa saja menangis lagi, tapi tidak
akan ada gunanya, jadi Keluarlah.” Kata Kepsek Yang sombong.
“Apa kau
sudah gila? Kenapa aku harus memohon? Aku harusnya memakimu.” Ucap Ibu Eun Ho
“Apa kau
kira Eun Ho akan selamat..” kata Kepsek Yang langsung disela oleh Ibu Eun Ho
“Dia
tidak perlu di selamatkan. Isi saja surat pengunduran dirinya sekarang...Sekarang
juga!” tegas Ibu Eun Ho. Ayah Eun Ho yang ragu erpiki Bukan sekarang, tapi ibu Eun Ho kembal
berkata.
“Kami
tidak akan mengirim anak kami ke sekolah bodoh ini. Jadi isi saja formulirnya.
Dasar Sekolah bobrok ini.” Kata Ibu Eun Ho. Kepsek Yang makin marah
mendengarnya.
Guru Shim
akhirnya datang bersama Eun Ho masuk ke dalam ruangan. Kepsek Yang pikir Ibu
Eun Ho tak tah yang dilakukan anaknya. Ibu Eun Ho mengaku tahu, kalau Eun Ho bilang
kalau sebagai X, Y atau apalah itu jadi mereka bilang pada anaknya kalau sudah
melakukan hal benar. Eun Ho tak percaya ibunya melakukan hal itu, Tae Woon
mendengar dari depan pintu.
“Kau
membiarkan anak orang kay memenangkan perlombaan dan memalsukan hasil evaluasi
dengan uang mereka. Kau memberi mereka makanan sampah yang sudah kedaluwarsa.
Makanya dia melakukan semua itu pada sekolah.” Ucap Ibu Eun Ho membela anaknya.
“Ya. Dia
melakukan hal benar dan Benar-benar bagus.” Ungkap Tae Sik memuji adiknya. Tuan
Ra merasa kalau Tidak sepenuhnya bagus dan kembali disela oleh Kepsek Yang
“Kalian
memang keluarga preman. Apa kaliaan semua sudah gila?” kata Kepsek Yang marah
“Sekolahlah
yang sudah gila...Kalau tidak, mana mungkin sekolah akan melakukan hal macam
itu? Apa sekolah ini mengajarkan pada anak-anak untuk diam saat mereka
diperlakukan tidak adil? Apa Kau mengajari mereka untuk mengabaikan semua itu?
Apa Kau sebut ini sekolah? Sekolah mana boleh begitu.” Ucap Ibu Eun Ho.
Kepsek
Yang terlihat binggung ibu Eun Ho bisa membalas ucapanya. Ibu Eun Ho meminta
Kepsek Yang untuk mengisi, formulir
pengunduran dirinya karean mereka tidak bisa mengirim anak yang berharga ke
sekolah bobrok ini. Tae Woon hanya bisa terdiam melihat ibu Eun Ho yang sangat
mebela anaknya.
Tae Woon
berjalan ke taman, melihat Eun Ho sedang duduk bersama Sa Rang, Sa Rang
menanyakan keadaan Eun Ho. Eun Ho hanya tertunduk dan terlihat air matanya yang
jatuh. Sa Rang pun ingin menatap wajah temanya dan terlihat Eun Ho yang sudah
menangis sesunggukan. Eun Ho mengaku kalau sedang tidak baik-baik saja.
“Aku
sangat suka sekolah ini tapi sekarang aku tidak boleh menyukainya lagi. Aku
selalu mengobrol denganmu, dimarahi oleh guru, belajar, bercanda dengan Tae
Woon. Aku suka semuanya.” Cerita Eun Ho sambil menangis.
“Haruskah
kita memohon?”kata Sa Rang. Eun Ho pikir Tidak akan melakukanya.
“Ayo
minta ayahnya Tae Woon memaafkanmu kali ini saja.” Kata Sa Rang. Eun Ho pikir
Tidak perlu. Sa Rang bertanya kenapa Eun Ho tak mau melakukanya.
“Anaknya
adalah X. Bagaimana bisa dia melakukan itu pada anaknya sendiri?” kata Eu Ho.
Sa Rang pikir mereka bisamemohon sekali saja. Eun Ho mengatakn tidak mau, karena
tidak ingin Tae Woon terluka. Tae Woon terdiam mendengar pengakuan Eun Ho.
Tae Woon
kembali ke rumah, Ayahnya duduk diruang tengah mengataakn Tidak ada lagi yang
bisa dilakukan sekarang, jadi hiduplah dengan tenang mulai sekarang. Tae Woon
mengatakan akan hidup dengan tenang lalu
masuk ke kamar.
Eun Ho
mencoba menelp Eun Ho, Tapi Tae Woon dengan sengaja tak mengangkatnya dan
membiarkan ponselnya terus berdering. Esok paginya Eun Ho menunggu diparkiran,
sampai bel masuk berbunyi Tae Woon belum datang juga.
Semua
berkumpul di aula. Eun Ho kembal melakukan sidang. Kepsek Yang mengatakan Etika
di sekolah ini sudah jatuh ke dasar jurang jadi hari ini akan memutuskan
hukuman yang akan dijatuhkan pada Ra Eun Ho adlan orang yang ada di balik insiden
X yang meresahkan sekolah beberapa waktu terakhir.
“Insiden
ini bukanlah satu-satunya yang harus diatasi sekolah. Kami akan mengambil
langkah hukum..” ucap Kepsek Yang, lalu dikagetkan dengan layar diatas panggung
diturunkan.
Mereka tahu
kalau itu adalah X yang melakukanya, Video mulai diputar terlihat tingkah
Kepsek Yang semena-mena pada petugas kantin, ibu Sa Rang dan menerima uang dari
orang tua murid yang kaya. Kepsek Yang mulai mengumpat dan video saat bersama
Tae Woon pun diputar.
Tuan Hyun
menatap sinis, Guru Park juga terlihat menerima uang dari orang tua murid. Semua
murid seperti sudah bisa menduganya lebih dulu. Layar pun terlihat tulisan (Kepala Sekolah membuat kesalahan lagi. Biarkan
kuberi kalian hadiah istimewa!)
Saat itu
Dal Soo melihat di lantai atas si X dengan jaket hitamnya, Eun Ho terlihat
kaget. Tae Woon akhirnya berjalan turun ke tengah-tengah lapangan, Kepsek Yang
hanya bisa melongo kaget. Eun Ho memohon agar Tae Woon tak melakukanya. Tae
Woon tanpa rasa takut membuka penutup kepalanya, kalau ia adalah X. Semua murid
tak percaya kalau Tae Woon adalah X.
Bersambung ke episode 16
Wah g tersa udh mau tamt,d tunggu lanjutn nya mba
BalasHapus