Kang Soo
memberitahu timnya kalau Sekarang, mempromosikan aplikasi adalah fokus utama
mereka dan harus membuat orang-orang memakai aplikasi "Strongest
Deliveryman" ketika ingin pesan makanan, karena Jika aplikasi cukup
menyebar, maka dapat menambahkan promo untuk dua atau lebih pesanan serta bisa
meningkatkan penjualan.
“Apa ada
sesuatu bagus yang bisa kita lakukan selain membagikan selebaran?” kata Byung
Joo
“Lepaskan
kemejamu dan bagikan selebaran dengan perutmu. Orang akan mulai bicara.” Kata
Sung Jae pada Ho Young
“Ah,
Hyung. Kita harus pikirkan wajah kita dulu.” Kata Byung Joo membela
“Benar,
dan jujur tubuhku akan memiliki efek negatif.” Ungkap
Ho Young menutupi tubuhnya.
Saat itu
Dan Ah melihat ponselnya kalau Soon Ae menelp, lalu pamit keluar untuk
mengangkat telp. Soon Ae memberitahu kalau Tuan Jang sudah pindah dan baru saja akan tidur lalu melihat tanda itu bergerak
jadi memutuskan untuk mengintainya.
“Dia baru
saja menyeberangi Jembatan Cheonho. Aku akan naik taksi dan Kau pakai sepeda
motormu.” Ucap Soon Ae. Dan Ah mengerti dan bergegas menutup telpnya. Soon Ae
dengan wajah penuh amarah akan membuat Tuan Jang mati nanti.
Dan Ah
masuk kembali keruangan meminta maaf untuk izin pulang lebih dulu. Kang Soo
bertanya apakah terjadi sesuatu. Dan Ah beralasan kalau Yeon Ji ingin ia pulang
ke rumah. Tuan Baek mendengar nama Yeon Ji langsung bertanya apakah sudah
pulang kerja.
“Pikiran
urusanmu sendiri.” Ucap Dan Ah sinis lalu bergegas pergi. Kang Soo pun kembali
memulai rapat dan tak mengkhawatirkan Dan Ah.
Jin Kyu
dan Ji Yoon makan ramen bersama, keduanya makan dengan lahap seperti orang kelaparan.
Jin Kyu melihat Ji Yoon heran bertanya apakah ia juga kelaparan. Ji Yoon
membenarkan. Jin Kyu bertanya alasanya. Ji Yoon mengaku tidak berselera.
“Soalnya
tidak ada yang menggangguku saat makan jadi aku tidak punya selera makan. Itu
sebabnya kenapa kebiasaan bisa jadi menakutkan.” Kata Ji Yoon. Jin Kyu hanya
tersenyum.
“Kau Bilang
saja kalau mau makan sesuatu lagi. Aku akan traktir pakai kartu kredit yang kau
berikan padaku.” Kata Ji Yoon. Jin Kyu tertawa mendengarnya. Ji Yoon mengeluh
Jin Kyu malah tertawa.
“Kenapa?
Memangnya aku kelihatan seperti orang bodoh?” ucap Jin Kyu. Ji Yoon mengaku
kalau Jin Kyu lucu. Jin Kyu melonggo mendengarnya. Ji Yon heran melihat tatapan
Jin Kyu yang berbeda.
“Apa
sesuatu terjadi padamu?” tanya Jin Kyu. Ji Yoon membenarkan. Jin Kyu ingin tahu apa itu
“Lebih
sederhananya, cinta pertamaku hanyalah sebuah kegagalan.”kata Ji Yoon tersenyum
bahagia.
“Kelihatannya
kau cukup senang.” Kata Jin Kyu santai
“Ya, aku
selalu cepat menerima situasi ini. Jadi, aku memikirkannya. Waktu itu sangat
berharga. Jadi aku harus move on” kata Ji Yoon. Jin Kyu bertanya dengan siapa.
“Denganmu...
Mulai hari ini, kita harus selalu bersama.” Ucap Ji Yoon blak-blakan.
Jin Kyu
melonggo merasa Ji Yoon itu sudah gila.
Ji Yoon membenarkan kalau ia sangat tergila-gila pada Jin Kyu. Jin Kyu meminta agar Ji Yoon Jangan lakukan
itu, karena it menakutkan. Ji Yoon bertanya apakah Jin Kyu tahu apa yang lebih
menakutkan?. Jin Kyu ingin tahu dengan Ji Yoon melirik ke arah ke jendela.
“Kau akan
selalu diawasi olehku selama 24 jam sehari. Jadi kau tidak bisa melarikan
diri.” Ucap Ji Yoon memperlihatkan dua pria yang siap mengikuti Jin Kyu
kemanapun.
“Jadi, apa kita hanya perlu mengawasi Oh Jin Kyu?”
kata salah satu pria. Si pria tambun membawa kamera membenarkan kalau mereka hanya perlu melakukan apa yang
disuruh Ji Yoon. Sementara Jin Kyu dilantai atas tak habis pikir kalau Ji Yoon
melakukan padanya.
Dan Ah
mengemudikan motornya berhenti di lampu mereka, memberitahu Soon Ae kalau sedang menyeberangi jembatan
dan akan segera ke sana. Dua pria di pinggir jalan meliha Dan Ah adalah
pacarnya Kang Soo, lalu memastikan foto di website dan memang benar foto Dan
Ah.
Sementara
Kang Soo sudah mengakhiri rapat mereka. Semua pun keluar dari ruangan untuk pulang.
Kang Soo menyuruh mereka untuk istirahat, Tuan Baek sibuk mengambil foto dari
ponselnya.
“Hyung,
sedang apa?” tanya Kang Soo. Tuan Bake mengatakan tidak suka dengan fotonya di
laman web.
Ponsel
Kang Soo berdering, teman Lama Kang Soo menelpnya mengatakan baru saja melihat
pacarnya di dekat lingkunganya, menurutnya lebih cantik kalau dilihat secara
langsung dan sangat iri. Kang Soo kaget lalu berusaha untuk tenang bertanya
kemana Dan Ah pergi.
“Dia menuju
ke arah Junggok-dong.” Ucap teman Kang Soo. Kang Soo mengerti lalu menutup
telpnya.
“Kenapa?
Apa ada sesuatu terjadi?” kata Tuan Baek melihat wajah Kang Soo berusaha
setelah menerima telp.
“Kurasa ada
sesuatu terjadi pada Dan Ah. Aku harus pergi ke suatu tempat” kata Kang Soo
lalu bergegas pergi.
Tuan Baek
merasakan sesuatu, Kang Soo mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi dan
bisa melihat keberadan Dan Ah dengan aplikasi yang mereka miliki. Dibelakang
Tuan Baek mengikutinya.
Tuan Jang
turun dari taksi dengan sepatu pemberian Soon Ae lalu bertanya keberadaan orang
yang dicarinya. Viper mengatakan kalau orang itu udah diikat di dalam dan
mengajak Tuan Jang masuk. Tuan Jang melihat sosok pria yang duduk dibangku
dengan badan diikat.
“Kenapa
kau menempatkan dia dengan memunggungiku?” ucap Tuan Jang. Saat itu lampu di
ruangan dimatikan dan Tuan Jang langsung kena mukul.
Tuan Jang
akhirnya sudah duduk di bangku dengan tangan diikat saat lampu dinyalakan.
Viper tertawa mengejek melihat Tuan Jang yang bisa dibohongi. Tuan Jang
mengumpat marah ternyata ia hanya dimanfaatkanya.
“Maafkan
aku, hyungnim. Aku juga harus hidup. Aku berbohong padamu. Bagaimana caraku
bisa tetap hidup?” ucap Viper. Tuan Jang makin mengumpat marah
“Tenanglah
dan teruskan saja jadi Habisi dia.” Kata Viper. Saat itu Soon Ae dan Dan Ah masuk mencari keberadaan Tuan Jang.
Tuan Jang melihat keduanya langsung berteriak menyuruh mereka Lari.
Dan Ah
dan Soon Ae berlari kabur karena banyak orang yang mengepung, Viper pun
memerintahkan mereka mengejarnya. Soon Ae dan Dan Ah ketakutan dikepung oleh
pria, saat itu Kang Soo dan Tuan Baek datang dengan sepeda motor.
Perkelahian
pun terjadi, antar Kang Soo, Tuan Baek bersama anak buah Viper. Dan Ah melihat
Kang Soo sudah mulai kewalahan lalu berusaha membantu.
Di dalam
ruangan, Tuan Jang bersama Tuan Kim memperingatakan agar melepaskan kalau
memang masih mau hidup. Tuan Kim pun membuka tali yang mengikat badan Tuan
Jang. Viper melihat anak buahya sudah
mulai berjatuhan, lalu mengeluarka pisau.
“Sudah Cukup!”
teriak Tuan Jang yang sebelumnya memukul Viper dari belakang. Viper pun jatuh
tersungkur.Kang Soo dkk melihat Tuan Jang sudah dilepaskanya.
“Tolong
lepaskan kami. Biarkan aku hidup, hyungnim. Aku sudah melayanimu sejak umurku
17 tahun. Pikirkanlah masa lalu dan biarkan aku hidup. Biarkan aku hidup,
hyungnim.” Ucap Viper berlutut bersama dengan anak buahnya.
“Jangan pernah
muncul di hadapanku lagi. Kau akan mati bila muncul lagi.” Ucap Tuan Jang
“Terima
kasih! Terima kasih, hyungnim!” ucap Viper lalu bergegas pergi.
Tuan Jang
mendekati Soon Ae dengan meminta maafkan dan mengaku benar-benar salah. Soon Ae
menyuruh Tuan Jang mati saja. Soon Ae meminta Kang Soo agar mengantarnya
pulang. Kang Soo menyetujuinya.
“Naiklah.
Biar aku yang mengantarmu pulang.” Ucap Tuan Jang sudah naik ke atas motor Kang
Soo. Soon Ae mengumpat Tuan Jang gila lalu merengek pada Kang Soo.
“Maaf.
Karena aku terluka, jadi kurasa aku tidak bisa mengantar Anda.” Ucap Kang Soo
mencoba menolak. Soon Ae marah. Dan Ah memberikan helm agar Soon Ae naik saja.
“Kau
kenapa? Sekarang belum waktunya.” Kata Soon Ae marah
“Naiklah.
Mungkin sekarang sudah waktunya.” Kata Tuan Baek. Soon Ae menyuruh Soo Ae agar
Pergi.
Tuan Jang
menyuruh Soon Ae agar segera Naik saja. Soon Ae kesal dengan naik ke motor
sambil mengumpat kalau ini menyebalkan sekali. Setelah Tuan Jang pergi, Tuan
Baek pamit pergi. Kang Soo pun mengucapkan terimakasih pada Tuan Baek yang
membantunya.
“Apa yang
kau lakukan? Kenapa kau datang sendiri? Apa Kau ini detektif? Kalau kau
terluka, bagaimana? Kalau kau mati, bagaimana?” ucap Kang Soo marah. Dan Ah
hanya terdiam seperti tak bisa berkata-kata.
“Kau
dipecat.” Ucap Kang Soo marah lalu berjalan pergi.
Dan Ah
mengikuti Kang Soo yang berjalan sendirian dengan motornya mencoba untuk
meminta maaf. Kang Soo seperti tak peduli, dan terus berjalan. Dan Ah pikir
kalau Kang Soo tahu pasti akan mengikutinya.
“Aku
tidak ingin kau dalam bahaya. Jangan marah, yah?” ucap Dan Ah mencoba membujuk
sambil berjalan mengikutinya. Tapi Kang Soo tak peduli akhirnya terus berjalan.
Dan Ah mengejar Kang Soo dan langsung memeluknya dari belakang.
“Aku
memang salah... Kumohon maafkan aku.... Aku minta padamu... Sekali saja...
Hanya sekali ini saja... Aku tidak akan melakukannya lagi.” Ucap Dan Ah dengan
menahan air matanya. Kang Soo membalikan badan memeluk Dan Ah.
“Apa kau
tidak terluka?” ucap Kang Soo. Dan Ah mengelengkan kepala. Kang Soo memeluk Dan
Ah dengan erat.
Tuan Jang
mengemudikan motor Kang Soo bertanya pada Soon Ae apakah kedinginan. Soon Ae
seperti tak mendengar. Tuan Jang kembali berteriak bertanya “Apa kau
kedinginan” Soon Ae pikir kalau dirinya tak sudak dengan ini. Sementara Dan Ah
mengemudikan motornya dengan KangSoo yang dibonceng olehnya.
“Hei,
bukankah seharusnya kau memberiku tumpangan?” keluh Dah Ah. Kang Soo yang duduk
dibelakang dengan memeluk Dan Ah pura-pura tidak bisa mendengarnya. Dan Ah
hanya bisa mengeluh dengan tingkah Kang Soo.
Tuan Jang
sampai lebih dulu di restoran, Soon Ae turun dari motor sambil mengomel dengan
rambut berantakan membuatnya seperti
orang gila. Tuan Jang menahan Soon Ae sebelum pergi, Soon Ae menyuruh Tuan Jang
menjauh darinya.
“Aku
sungguh minta maaf. Sebenarnya, Duksa bilang...” ucap Tuan Jang langsung disela
oleh Soon Ae
“Diam... Apa
pun yang dikatakan orang itu, semua sudah berlalu. Aku sudah melupakan semuanya
dan Kau juga harus melupakannya. Tadinya
kau sudah lupa, tapi kenapa kau mengingat hal yang buruk?” ucap Soon Ae marah
“Ya, aku
minta maaf.” Kata TuanJang. Soon Ae
mengaku muak mendengar kata-kata itu lalu berjalan pulang. Tuan Jang berpesan
agar Soon Ae hati-hati. Soon Ae berteriak kalau Tuan Jang juga harus hati-hati.
Tuan Baek
menceritakan Setelah mereka mengalahkan orang terakhir, semua sudah selesai.
Byung Joo dkk sudah mulai mengantuk berusaha mendengarkan cerita bosnya. Min
Chan sibuk membuat pembukuan. Ho Young ingin tahu berapa banyak pria yang
dipukuli. Byung Joo juga melihat Taun Baek tidak terluka.
“Benar,
aku sangat terkejut...Terkejut sekali.” Ungkap Tuan Baek
“Lalu bisakah
kami tidur sekarang? Selamat malam... Mimpi yang indah.” Kata Byung Joo dkk
benar-benar mengantuk dan langsung kembali berbaring. Tuan Baek hanya mengumpat
ketiganya menjengkelkan.
“Bagaimana
perusahaan ini mempekerjakan pegawai baru dan tidak membuat acara penyambutan?”
ucap Sung Jae.
“Sekarang
setelah kau mengatakan itu, bagaimana kalau kita buat tur perusahaan? Pekan ini
kita libur.” Ucap Min Chan. Byung Joo dkk langsung segar mendengar ada Tur
perusahaan
“Ya, kita
harus pergi.” Kata Min Chan. Byung Joo bertanya mau kemana mereka.
“Ke
kampung halamanmu. Kau bilang pemandangannya bagus di sana.” Ucap Tuan Baek.
Sung Jae bertanya dimana. Min Chan memberitahu tempata berada di Hwaseong,
Maehyangri.
Mereka
naik bus bersama lalu turun dihalte, Byung Joo dkk melihat pemandangannya bagus
sekali. Mereka pun berjalan bersama Byung Joo pikir kalau- Min Chan bisa
membeli tanah kalau sudah punya uang.
“Kau akan
mendapatkan lebih banyak uang begitu kau membelinya.” Ucap Ho Young
“Aku ingin
membeli semua tanah di sini jika aku punya uang. Lalu aku tidak akan membiarkan
siapa pun membangun tempat apa pun.” Kata Min Chan. Ho Young menanyakan alasanya.
“Di sini
memang yang paling indah. Jadi aku ingin melestarikannya.” Kata Min Chan.
“Itu akan
sulit dilakukan di negara kita sekalipun.” Komentar Dan Ah.
“Kenapa
sulit? Aku akan membantu Min Chan hyung membeli semua tanah di sini.” Kata Kang
Soo penuh semangat. Mereka pun memuji Presdir memang hebat.
Mereka
berjalan-jalan ke sebuah tempat seperti museum denan memperlihatkan bom dengan
bentuk besar dan berat. Min Chan memberitahu kalau itu alat tembak untuk jet
tempur dan Semuanya sudah jatuh. Byung Joo dkk baru pertama kali melihat tak
percaya melihatnya.
“Ah, jadi
wilayah ini adalah tempat tembak-menembak untuk jet tempur.” Kata Byung Joo
melihat ada banyak jenis-jenis bom.
“Ya,
memang seperti ini tinggal di zona perang waktu itu. Telingaku rasanya mau
kututup karena suara bom yang meledak sepanjang hari.” Cerita Min Chan
“Hyung,
bagaimana kau bisa tinggal di tempat seperti ini?” ucap Byung Joo
“Begitulah...
Aku baru saja hidup.. Semua orang di sini... hidup seperti itu.” Cerita Min
Chan yang tak bisa berbuat apapun.
Byung Joo
dkk melihat bibi penjual seafood, mereka pun makan bersama termasuk Tuan Baek makan
cumi mentah. Kang Soo, Sung Jae dan Dan Ahe berdiri di atas jembatan menikmati
udara dari laut.
“Tempat
ini mengingatkanku pada kampung halaman kami.” Kata Sung Jae. Kan Soo membenarkan.
“Kau
pasti kepikiran ayahmu.” Ucap Sung Jae. Kang Soo membenarkan lalu bertanya
apakah Sung Jae tidak kepikiran siapa pun.
“Aku
hanya seorang yatim piatu. Siapa yang kupikirkan? Aku ingat pernah bermain
denganmu.” Kata Sung Jae
“Bagaimana
kalian berdua berteman?” tanya Dan Ah. Sung Jae pikir yah Seperti itulah.
“Aku
mengalahkan semuanya dan Dia bisa melakukan yang diinginkannya.” Kata Sung Jae
“Dua
bodoh rupanya saling bertemu.” Komentar Dan Ah. Keduanya hanya tertawa. Dan Ah
melihat ponselnya lalu sedikit menjauh.
Yeon Ji
meminta Dan Ah mengatakan yang sejujurnya kalau pergi berduaan dengan Pria
Kereta itu. Dan Ah mengeluh kalau itu tak seperti itu karena Semua pegawai
perusahaan ada bersamanya. Yeon Jin meminta agar memberikan bukti dari foto.
“Foto si
Gong Gi Bap Ahjussi atau foto mereka yang datang ke kelasku.” Ucap Yeon Ji
“Lupakan
saja. Kenapa pakai foto-foto?” kata Dan Ah lalu menutup ponselnya. Yeon Jin
mengeluh Dan Ah sekarang sudah ceroboh begini.
Ji Yoon
tiba-tiba sudah ada didepan Yeon Jin menyapanya. Yeon Jin bertanya siapa. Ji
Yoon memperkenalkan diri kalau pindah ke lantai tiga. Yeon Ji pun menyapanya.
Ji Yoon bertanya Yeon Ji tinggal di lantai berapa. Yeon Ji mengatakan tinggal
di atap.
“Omo!
Berarti kau tinggal sama Dan Ah Eonni.” Ucap Ji Yoon penuh semangat.
“Apa Kau
kenal Dan Ah? Bagaimana kau mengenalnya?” kata Yeon Ji
“Itu
ceritanya panjang. Tolong beri tahu Dan Ah Eonni kalau Ji Yoon sudah pindah.”kata
Ji Yoon. Yeon Ji mengangguk. Ji Yoon pun pamit pergi lebih dulu.
Ji Yoon
naik ke lantai atas dengan semua barang dan bonekanya, wajahnya bahagia berbaring
dilantai karena sudah Selesai pindahan, lalu melihat ruangan yang lebih besar,
dengan senyuman bahagia kalau Berarti kamar ini muat dua orang.
Sementara
Jin Kyu duduk ditaman mulai makan, saat itu pria tambun melambaikan tangan, Jin
Kyu mengeser duduknya, di sebelah kiri sudah ada pria lain yang mengikutinya. Jin
Kyu mengeluh kalau dirinya seperti ingin diculik, karena di awasi terus
menerus.
Dan Ah
dkk main games 007, mereka terlihat sangat bahagia. Lalu Dan Ah kalah dan harus menerima pukulan,
dengan gayanya perempuan ingin merengek agar tak dipukul. Tapi mereka semua
menganggap Dan Ah adalah pria jadi langsung mendorong dan memukul punggungnya. Bahkan
Kang Soo terlihat paling senang. Dan Ah melirik sinis akan membalasnya. Kang Soo
pun kalah, semua langsun memukul punggungnya dengan penuh semangat.
Pemainan
kedua, mereka mencoba memilih siapa stick yang paling pendek. Mereka bermain
berpasangan, Byung Joo dan Ho Young terlalu bersemangat sampai berciuman karena
ingin medapatkan hasil paling pendek.
Permainan
ketiga, Tuan Baek seperti harus menangkap Dan Ah dari antara para laki-laki.
Dan Ah mencoba kabur dibelakang Kang Soo, saat akan tertangkap langsung memukul
Tuan Baek karena mencari kesempatan. Mereka akhirnya kelelahan dan duduk
kembali.
“Hei, kalau
kita sudah selesai dengan permainan kekanak-kanakan ini, ayo kita minum
sekarang.” Ucap Tuan Baek. Semua setuju kalau
harus minum.
“Tapi, apa
kita ini sudah beli minuman alkohol?” kata Sung Jae, mereka mengeluh karena
lupa membeli.
“Oh,
kalian ini selalu lupa... Hei, Pengawas Song Min Chan. Beli minuman alkohol.” Ucap
Tuan Baek. Min Chan kembali menyuruh kembali ke jabatan paling bawah sampai
akhirnya tertuju pada Dan Ah.
“Baiklah,
aku akan membelinya.” Ucap Dan Ah dengan senang hati. Kang Soo tersenyum berkata
kalau akan ikut bersama Dan Ah.
“Kau Jalan
saja... Kami sudah beli minuman dan mempersiapkan ini untukmu.” Kata Tuan Baek.
Kang Soo mengucapakn Terima kasih dengan senyuman bahagia keluar dari rumah.
Dan Ah
berjalan ke toko klontong, melihat beberapa mahasiswwa sedang mengurubungi
seniornya untuk bisa membeli bir juga. Seniornya mengomel kalau mereka itu
datang untuk piknik bukan minum bir. Dan Ah seperti memiliki sedikit keinginan
untuk keluar. Kang Soo datang memanggil Dan Ah.
“Mereka
sudah beli alkohol.” Ucap Kang Soo. Dan Ah binggung. Kang So pun mengajak
mereka untuk jalan-jalan saja. Keduanya pun berjalan di pingir pantai
“Tempat
ini... Aku melihat banyak pelajar di sini.” Kata Kang Soo. Dan Ah juga tadi
melihatnya.
“Apa Kau
tidak mau kuliah?” kata Kang Soo. Dan Ah pikir Buat apa., karena Walaupun lulus,
tidak ada lagi solusi.
“Mau kau
lulus dari kuliah atau tidak, tidak ada lagi harapan di sini.” Kata Dan Ah
“Dan Ah..
kau bisa lihat, seorang pria sepertiku adalah Presdir sebuah perusahaan. Apa
itu bagus?” kata Kang Soo. Dan Ah hanya terdiam menatapnya.
“Bukankah
ini adalah harapan yang baik?” kata kang Soo
“Aku
senang kau adalah Presdir dari perusahaanmu sendiri. Aku dengan tulus bersorak agar
sukses dan berhasil.” Ucap Dan Ah. Kang Soo bertanya alasanya.
“Sebenarnya
aku gugup. Aku merasa orang baik sepertimu tidak akan ditinggalkan sendirian
untuk sukses. Di Hell Joseon ini...” kata Dan Ah
Kang Soo
mengartikan kalau Dan Ah akan pergi lalu berkata kalau dimanapun Dan Ah berada
hanya pacarnya itu bahagi dan merasakan seperti itu saat pertama kali melihatnya.
Dan Ah tak percaya saat Pertama kali.
“Saat aku
mendengar kau menjadi tukang antar selama lima tahun. suatu saat, aku melihat seorang
gadis yang jadi tukang antar sepertimu. Dia datang ke restoran Cina tempatku
bekerja dan bilang kalau dia bisa. Dia sangat menginginkan pekerjaan itu.” Ucap
Kang Soo. Dan Ah ingin tahu kelanjutannya.
“Dia
berhenti dalam tiga hari. Setiap kali dia pergi keluar mengantar makanan, maka orang-orang
akan menatapnya seolah sedang melihat yang dibencinya. Orang akan berbisik dan
berkomentar kapan pun dia lewat. Setiap kali dia mengambil uang kembalian, maka
orang akan mencoba meraih tangannya. Jadi, setiap hari dia datang dalam keadaan
menangis. Lalu dia berhenti setelah tiga hari bekerja.” Cerita Kang Soo
“Mendengarmu
bertahan selama lima tahun, maka aku merasakan sakit tanpa menyadarinya. Aku
pindah dari wilayah satu ke wilayah lain tanpa banyak berpikir. Agar kau pindah
ke wilayah baru, maka kau harus melewati kesulitan itu lagi. Itu pasti sangat
sulit dan menyedihkan. Aku merasa seperti sudah mengetahuinya. Jadi, hatiku
sakit.” Kata Kang Soo. Dan Ah hanya diam dengan mata berkaca-kaca
“Dan
Ah... Tidak bisakah aku membuatmu bahagia? Bisakah kau tidak pergi? Kalau seseorang
sepertiku bisa sukses, maka kau tidak harus pergi. Kau juga bisa bahagia di
sini.” Ucap Kang Soo memegang tangan Dan Ah dengan menahan rasa sedihnya. Dan Ah
hanya bisa menangis.
“Aku
tidak tahu... Aku hanya tidak tahu.” Ucap Dan Ah sambil menangis Kang Soo
memeluk Dan Ah.
“Jangan
pergi... Tetaplah disini..Aku akan mencoba membuatmu bahagia.” Ucap Kang Soo
lalu menatap Dan Ah dan menciumnya.
Bersambung ke episode 13
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
So sweett... 😍
BalasHapus