Di depan
Manhole terlihat seperti tak terjadi apapun, sampai akhirnya dua orang wanita
berjalan melalui terowongan sambil mengobrol kalau jus yang mereka minum sangat
lezat dan Pekerja paruh waktunya sangat tampan,
tapi aneh sekali.
“Ya, pasti
cuaca panas membuatnya gila.” Ucap si wanita melihat si pekerja paruh waktu
memang aneh.
(31
Agustus 2017, 12.10 siang)
Seorang
pria mengomel memanggil penjual yang terlihat duduk sambil tertidur, Ia memanggil Ahjussi dan bertanya apakah
masih jualan. Si Phil terlihat baru saja masuk kembali masuk ke dalam tubuhnya,
dan terbangun dengan wajah kaget dan binggung melihat sekeliling.
“Ini kan
kedai jusnya Jin Sook? A-apa ini?” ucap Phil binggung
“Kau jual
jus tidak ? Kalau tidak, kami pergi.” Kata si pria kesal. Phil pun menganguk
kalau masih jualan dan mencoba untuk melayani pesanan.
“Jus
strawberry dicampur pisang, Tiga gelas” kata si Pria
“Jus
strawberry campur pisangnya akan segera siap.” Ucap Phil seperti sudah terlatih
membuat jus.
Akhirnya
Phil memberikan pesanan pada pelangganya, lalu mulai mengeluh kalau tidak
seharusnya sibuk menjual jus sekarang, karena bahkan tidak bisa menyampaikan perasaanku pada
Soo Jin. Ia mengingat saat terakhir kali bertemu dengan Soo Jin.
“Aku....
Aku..” ucap Phil yang tak bisa menyampaiknya.
“Aku
menyukaimu, Phil-ah.”kata Soo Jin tak ingin menutupi perasaanya lagi.
Phil bisa
mengingat Soo Jin yang bilang menyukainya, Jadi kali ini, akan memastikan dan
segala sesuatunya berubah. Tapi saat akan pergi kakinya sudah terantai dan tak
bisa pergi dari tempatnya. Ia makin kesal dengan Jin Sook yang melakukan ini
padanya.
Saat itu
Jin Sook datang bertanya apakah penjualan jusnya laku. Phil langsung mengomel
dengan yang dilakukan padanya. Jin Sook
mengatakan kalau memborgol kaki itu karena pekerja paruh waktu satu ini yang
dimilikinya sekarang selalu saja ingin kabur. Phil mengumpat Jin Sook sudah
gila.
“Kurasa,
kau harus ke rumah sakit dan memeriksakan kejiwaan.” Kata Phil kesal
“Makanya,
kenapa kau membuatku gila? Kau yang membuatku jadi begini.” Kata Jin Sook lalu
duduk didekat Phil.
“Hei,
sejujurnya, kau tidak akan menemukan bos sebaik
aku dimanapun. Aku membiarkanmu pulang tepat waktu, lalu membayar gajimu
tepat pada waktunya. Aku menggajimu, jadi kerja yang benar!” kata Jin Sook
mengancam dengan memperlihatkan pisau ditanganya.
“Bocah
satu ini kenapa jadi semakin mengerikan saja, ya? Kelihatannya, tidak mudah
kabur darinya.” Gumam Phil memikirkan caranya.
Phil
mencoba memang perutnya, kalau mendapat pertanda untuk pergi ke toilet, Jin Sook memberikan botol agar Phil bisa
buang air kecil disitu. Phil mengatakan kalau ini buang air besar. Jin Sook
sudah tahu kalau itu salah satu trik Phil supaya bisa kabur, lalu mengingat
kalau lupa mengambil buah! Dan harus pergi dan mengambil stok buah.
“Kau... jangan
berani-berani kabur, ya! Kerja yang benar!” tegas Jin Sook memperingati sebelum
pergi. Phil hanya bisa berteriak kesal pada temanya yang tak bisa melepaskan
rantainya.
Phil
mengumpat Jin Sook yang kejam sekali dan mulai memikirkan cara agar bisa
bertemu dengan Soo Jin. Lalu melihat kunci borgol kaki yang tergantung di dekat pintu. Ia pun
berusaha untuk bisa mengambil dengan kaki yang masih dirantai, tapi tangan tak
bisa menyentuhnya.
“Sebentar,
aku pasti bisa.” Kata Phil yakin mengambil pisang bisa menjatuhkan kuncinya,
tapi kuncinya malah jatuh ke sela-sela mobil.
Wajah
Phil langsung kebingungan dan juga kesal, Dua anak kecil lewat. Phil langsung
memanggil dua anak ganteng. Jin Sook kembali ke truk food memangil Phil, tapi
dikagetkan dengan dua anak yang ada didalam truknya. Dua anak sedan minum jus
memperlihatkan rantai yang sudah lepas. Jin Sook mengumpat karena Phil kembali
kabur.
(Episode
8 : Pengakuan, PR Tersulit)
Phil
berjalan sambil berbicara sendiri kalau Tepat sebelum masuk kembali ke manhole,
segalanya berjalan lancar antara Soo Jin dan dirinya Jadi, sekarang pun pasti
baik-baik saja. Saat itu Soo Jin baru saja keluar dari rumah, Phil pun
menyapanya tapi sikap Soo Jin terlihat sinis.
“Wah, hari
ini kau terlihat sangat cantik. Kau mau ke mana?” ucap Phil ramah. Soo Jin
dengan sinis bertanya ada apa menemuinya.
“Oh, ada
sesuatu yang ingin aku katakan padamu. Bisa kita pergi ke suatu tempat dan
bicara?” ucap Phil
“Hari ini
aku sibuk. Apa pun itu, tidak bisakah kau katakan saja di sini?” kat Soo Jin
“Tapi...
masalahnya... ini sangat penting. Omong-omong, apa kita bertengkar? Apakah
aku... atau kau yang... bersikap agak aneh?” kata Phil bingung melihat sikap
Soo Jin tak seperti sebelumnya.
Saat itu
Jae Hyun datang turun dari mobilnya, Soo Jin langsung merangkul lengan Jae Hyun
seperti sudah lama menjalin hubungan. Jae Hyun pun menyapa Phil yang pasti
sedang istirahat kerja. Phil tak peraya Soo Jin yang masih berkencan dengan Jae
Hyun. Soo Jin tak peduli mengajak Jae Hyun pergi saja.
Keduanya
segara masuk mobil, Jae Hyun pun pamit pergi. Phil hanya bisa berteriak
memanggil Soo Jin di depan jendela mobil, tapi Soo Jin seperti tak peduli
meninggalkan rumah dengan mobil Jae Hyun. Phil pun bertanya-tanya apa yang
terjadi sekarang pada dirinya sekarang.
Tempat
Sewa DVD
Jung Ae
dan Dal Soo sedang makan siang bersama, Jung Ae dengan penuh perhatian ingin
menyuapi Dal Soo, tapi Dal Soo menolak karena akan makan sendiri. Jung Ae
membahas kalau orang tua Dal Soo adalah PNS, Tapi, apa mereka tidak mengomel
kalau Dal Soo tidak pulang.
“Entahlah...
Aku sudah lama sekali tidak pulang, jadi mereka bahkan mungkin sudah lupa kalau
punya anak.” Ucap Dal Soo seperti punya nasib yang sama dengan Phil
“Tapi Tetap
saja, kita berdua harus mengunjungi mereka saat menikah nanti.” Kata Jung Ae.
Dal Soo juga berpikiran yang sama.
“Kalau aku
akhirnya benar-benar menikah, Mungkin di kehidupan selanjutnya...” kata Jung Ae
dan saat itu Goo Gil datang dengan nada menyindir.
“Aku
penasaran burung macam apa... yang terus bercicit di sini. Rupanya kalian.”
Ucap Goo Gil dengan melihat nuasana ruangan warna Pink.
“Apa
Kalian berdua tinggal bersama?” ucap Goo Gil sinis. Dal Soo meminta Goo Gil
agar Jangan salah paham.
“Jung Ae
tidak punya tempat tujuan, jadi aku mengizinkan dia menginap beberapa hari.”
Jelas Goo Gil. Jung Ae kesal mendengar ucapan Dal Soo.
Goo Gil
pikir itu hanya Omong kosong dengan mengatakan Jung Ae tidak punya tempat
tujuan, karena tahu Orang tua dan saudaranya itu ada. Lalu bertanya apakah Ibu
Jung Ae tahu kalau tinggal di tempat Goo Gil. Jung Ae pikir itu bukan urusan
Goo Gil.
“Aku akan
membunuhmu kalau kau memberitahunya.” Ucap Jung Ae mengancam lalu mengajak Dal
Soo untuk makan saja dengan menyuapinya
“Melihatmu
makan, maka membuatku lapar. Dal Soo , beri aku makan juga.” Ucap Goo Gil
“Kenapa
Oppa makan di sini juga? Pulang, makan di rumah sana!” keluh Jung Aeh sinis
“Jangan jadi
orang pelit dengan makanan!” keluh Goo Gil
Dal Soo
pun ingin tahu alasan Goo Gil datang apakah Karena lapar. Goo Gil membenarkan
dengan mengambil mangkuk nasi Dal Soo. Phil masuk ke dalam toko bertanya-tanya Apa
lagi yang sedang terjadi di tempat temanya. Goo Gil bertanya balik apakah
Philtidak bekerja.
“Kurasa,
dia kabur lagi. Daripada menonton "Prison Break", lebih menarik
menonton Phil berusaha kabur dari Jin Sook.” Kata Dal Soo
“Omong-omong,
apa Soo Jin hendak menikah dengan apoteker itu? Kapan pernikahannya? Apa
Sebulan lagi? Seminggu?” ucap Phil binggung.
“Aih, apa
maksudmu Soo Jin akan menikah? Dia sedang sangat sibuk dengan acara pembukaan.”
Kata Goo Gil. Phil binggung mendengar Soo Jin akan melakukan acara Pembukaan.
“Hei, apa
kau datang dari dimensi lain? Hari ini kan pembukaan studio foto milik Soo Jin.
Kau juga akan ke sana, 'kan?” kata Goo Gil. Phil mengertidan bergegas pergi
menyuruh mereka menghabiskan makan siangnya.
Phil
didepan toko mengerti kakau itu sebabnya Soo Jin berdandan begitu dan Apoteker
itu belum sampai pada rencana pernikahan. Saat itu Soo Jin datang menemui Jin
Sook di food truk. Jin Sook menyapa temanya yang sedang sibuk dengan pembukaan
studio jadi tidak perlu datang.
“Aku
ingin memeriksa katering yang aku pesan untuk hari ini. Dan juga, aku ingin
melihat wajahmu.” Ucap Soo Jin
“Saat
pembukaan studio nanti juga kan aku datang. Hei, jangan khawatir soal
kateringnya. Aku sudah menyiapkan buah-buahan terbaik untukmu.” Kata Jin Sook
menyakinkan. Soo Jin pun mengucapkan Terima kasih.
“Hei,
apakah Phil belakangan ini bekerja dengan benar?” tanya Soo Jin
“Entahlah.
Si berengsek itu kabur lagi, jadi aku kerja keras sendirian. Apa Kau habis
bertemu Phil?” tanya Jin Sook. Soo Jin berbohong kalau tak bertemu dengan Phil.
“Aih, ke
mana lagi idiot itu pergi? Kalau tertangkap, kali ini aku ikat dia dengan
kalung Anjing!” ucap Jin Sook kesal
Soo Jin
pun bertanya perasaan Jin Sook bekerja bersama Phil. Jin Sook mengaku Seperti
membesarkan seorang anak, karena si Idiot Phil itu terus saja kabur dan membuat masalah dan Masih
butuh waktu lama membuatnya sadar. Saat itu Jae Hyun turun dari mobil dan Jin
Sook pun saling menyapa, lalu bertanya apakah Soo Jin datang dengan Jae Hyun.
Soo Jin memberitahu mereka akan ke studio bersama.
“Dia
sangat baik. Di mana lagi bisa menemukan pria sebaik Jae Hyun ? Hei, bersikap baik-baik
padanya.” Ucap Jin Sook. Soo Jin mengerti dan pamit pergi pada temanya. Jin
Sook pun tak lupa berpesan pada temanya agar berhati-hati di jalan.
Ibu Phil
terlihat bahagia kareja tidak menyangka punya kursi pijat sekarang dan sudah lama
sekali menginginkan ini. Tuan Bong mengatakan Karena istirnya melahirkan
seorang anak yang hebat, dan mendapatkan kehidupan yang nyaman juga.
“Apa?
Anak itu bisa lahir kan bukan hanya karena aku saja. Aku yang harus berterima
kasih padamu.” Ucap Ibu Phil. Petugas pun selesai memasang dan meminta agar
mencobanya.
Tuan Phil
menyuruh istrinya mencoba dulu, tapi Ibu Phil menyuruh Tuan Phil agar lebih
dulu. Tapi Tuan Phil yang memberikan hadiah pada istrinya meminta agar mencoba
lebih dulu. Ibu Phil mulai merasakan kursi pijat dan terasa luar biasa. Saat
itu tiba-tiba ada yang berlalu dengan cepat dibelakang Tuan Bong. Tuan Bong
pinggung seperti bisa merasakan ada yang lewat, tapi tak bisa melihatnya.
Phil
memilih banyak pakaian dari lemarinya tapi
bahkan tidak punya satu pun baju bagus. Karena Di pembukaan studio Soo
Jin, tidak ingin terlihat buruk. Ia mengingat saat Jae Hyun keluar dari mobil
dengan setelah jas dan terlihat gagah.
“Aisshh,
kenapa juga si berengsek itu tinggi tegap dan seperti model? Aku tidak ingin
terlihat lebih buruk dari si brengsek itu.” Kata Phil lalu mengingat kalau Jin Sook bilang selalu membayar gajinya
tepat waktu.
“Apa dia
membayarku tunai ? Kalau tidak, seharusnya aku punya buku tabungan.” Ucap Phil
mencari-cari buku tabungan dalam lacinya. Saat itu wajahnya tersenyum melihat
buku tabungan dan gaji yang masuk 9juta won,
“Hei, Bong Phil... Kau memang seharusnya tidak
menyia-nyiakan waktumu. Idiot ini pasti bekerja sangat keras. Kau sudah bekerja
dengan baik.” Ucap Phil memuji diriya tapi melihat sisanya tak ada
“Apa yang
salah dengan sisa uangnya? Ke mana... ke mana... semua uangku pergi?” ucap Phil
binggung karena tak memiliki uang sama sekali.
Ibu Phil
masih merasakan nikmat sekali sedang ada
di tempat pijat. Ia bahkan jadi sangat rileks dan tidak stres lagi. Tuan Phil
mersa senang kalau istrinya yan senang,
ia pun meminta selama ini sudah menjadi suami yang buruk dan Mulai sekarang, akan
melakukan apa saja untuk istrinya.
“Kau
bukan suami yang buruk. Bila memiliki suami seperti dirimu, wanita manapun di
dunia ini pasti bahagia. Bisa bertemu denganmu adalah keberuntungan
terbesarku.” Ucap Ibu Phil memuji suaminya, Tuan Bong mendekat seperti ingin
memberikan ciuman dan saat itu Phil pun turun dari tangga. Tuan Phil pun tahu
kalau tadi Phil yang lewat.
“Sisa
uang di rekeningku 0. Apa ada yang bisa menjelaskan soal ini?” ucap Phil kesal
“Salah
satu bentuk berbakti adalah bisa memanjakan orang tua.” Kata Tuan Bong
“Jangan
bilang, kursi pijat itu dibeli dengan uang tabunganku.” Ucap Phil melihat kursi
pijat yang pasti mahal
“Aku
akhirnya bisa bangga telah memiliki seorang putra. Ibu sangat menyukai ini.
Terima kasih, Nak.” Ungkap Ibu Phil
Phil
mengomel dengan semuanya karena Itu uang
tabunganny dan apa hak mereka sebagai orang tua menghabiskan uang tabunganya.
Tuan Bong mengatakan kalau mereka yang membuatnya lahir ke dunia in, bahkaan membesarkan dan
mendidiknya.
“Apa Kau
masih berkata kami tidak memiliki hak?” ucap Tuan Bong menyindir.
“Aku sedang
membutuhkan uang hari ini.” Ucap Phil. ayah Phil bertanya untuk apa karena
Selama ini hanya menggunakan uangnya untuk
minum.
“Hari ini
pembukaan studionya Soo Jin. Aku harus memakai setelan jas. Bagaimana bisa saat
orang lain berdandan rapi, aku pergi seperti ini?” kata Phil
“Kau
seharusnya mengatakannya lebih awal pada kami. Ikut aku.” Kata Ibu Phil.
Ibu Phil
memakai setelah jas yang disimpanya, Ayah Phil memuji Phil tampak hebat memakai
setelan itu. Ibu Phil melihat anaknya terlihat sangat tampan. Dan cocok sekali
dengannya. Phil mengeluh melihat setelah jas yang terlihat kuno.
“Padahal
setelan ini sudah 30 tahun lebih, tapi tidak terlihat ketinggalan zaman.” Ucap
Ibu Phil bangga
“Yah,
fashion itu selalu maju mundur setiap zaman. Aku mendapatkan setelan bagus ini dari
toko penjahit terkenal di Jongno sana.” Kata Ayah Phill
“Aku...
pakai bajuku sendiri saja.” Ucap Phil membuka jasnya. Ibunya heran karena
setelah itu terlihat pas denganya.
“Kalau
kau memakainya, semua orang akan memperhatikanmu.” Kata ibu Phil. Phil
menolaknya.
“Yah, Soo
Jin kan memiliki seorang kekasih yang baik. Jadi Kau tidak perlu repot-repot
berdandan rapi hanya untuk pergi menemuinya. Phil , kau... cobalah untuk
merelakan Soo Jin sekarang dan Perlakukanlah Jin Sook dengan baik. Dia pekerja
keras dan baik hati. Di mana lagi kau bisa menemukan gadis sebaik dia?” kata
Ibunya
“Dan Jin
Sook juga memberi Phil pekerjaan. Membuatnya menjadi manusia yang benar.” Kata
Ayah Phil.
“ Dia
juga sangat baik pada Phil... Phil.. Kau harus menikahi gadis seperti dia.”
Kata Ibunya seperti berharap Phil dengan Jin Sook
“Kami
terlalu banyak tahu tentang masing-masing, mana mungkin kami menikah?” ucap
Phil lalu pamit pergi.
Ibunya
mengeluh Phil tidak tahu apa-apa sama
sekali soal wanita. Tuan Bong merasa itulah bakat yang dimilikiknya dan tidak diwarisi pada Phil, karena kalau
seperti dirinya maka Phil sudah bisa memahaminya.
Semua
masuk ke ruangan studio, Soo Jin sudah bersama Jae Hyun seperti sangat dekat.
Suk Tae memuji ruangan Soo Jin kalau tempat ini bagus sekali dan Interiornya
modern sekali. Goo Gil pikir Benar-benar berbeda dari arena bilyardnya. Jung Ae
mengeluh Goo Gil yang berisik sekali. Soo Jin pun menyapa semua temanya yang
datang.
“Soo Jin ,
selamat atas pembukaan bisnismu.” Kata Jung Ae dengan melompat bersama seperti
anak kecil. Soo Jin tersadar kalau didekatnya ada Jae Hyun dan berusahan untuk
menjaga sikap.
“Selamat..
Aku tidak menyangka, akhirnya kau bisa memiliki studiomu sendiri.” Ungkap Suk
Tae
“Aku juga
merasa ini seperti mimpi. Aku sendiri tidak mengira hari ini akan tiba.” Kata
Soo Jin
“Itu
sebabnya, semua orang harus berani mengejar mimpi mereka. Saat kau mengatakan
padaku ingin menjadi fotografer, aku tidak berpikir kau bisa sesukses ini..”
Ungkap Jung Ae
“Aku
sendiri tidak pernah berpikiran bisa memiliki studio sendiri. Aku pasti sangat
beruntung.” Kata Soo Jin mengengam tangan Jae Hyun dengan erat. Saat itu Phil
datang membawakan bunga dalam pot.
“Benar,
kau sangat beruntung mendapatkan kekasih yang baik. Berkat Jae Hyun, kau bisa
mencapai semua ini.” Kata Jung Ae. Phil terdiam melihat tangan Soo Jin yang
bergandengan erat dengan Jae Hyun.
“Kau
bilang, Sunbaemu yang sebelumnya menjalankan studio ini?” ucap Dal Soo
“Ya,
Sunbae-ku pindah karena mendapat pekerjaan di luar negeri, jadi aku memintanya
mengizinkan Soo Jin menjalankan studio ini.” Kata Jae Hyun
“Wah, Soo
Jin. Kau selalu mengatakan ingin menjalankan studiomu sendiri. Berkat kekasihmu,
harapan itu bisa terkabul. Tentu, itu yang disebut dengan takdir.” Ucap Dal Soo
bangga
Jung Ae
dengan blak-blakan bertanya apa yang Jae Hyun sukai dari Soo Jin. Soo Jin
terlihat malu meminta agar jangan menanyakan itu. Jae Hyun dengan percaya diri
mengataka kalau Soo Jin itu cantik. Jung Ae pun pun memuji Jae Hyun yang bersikap
manis sekali.
“Hei,
sedang apa kalian semua di sini?” ucap Phil yang sedari tadi diam ikut masuk
bersama teman-temanya
“Hei,
Phil.. Apa Kau ke sini sendirian? Jin Sook mana?” tanya Suk Tae. Phil dengan
gugup mengatakan Jin Sook yang akan
menyusul.
“Dia kan
membawa pesanan dalam jumlah besar. Bagaimana bisa Jin Sook membawanya
sendirian? Kau sangat kejam.” Ucap Suk Tae. Soo Jin menatap sinis akhirnya
memilih keluar ruangan untuk membantu Jin Sook. Phil pun ikut mengejar Soo Jin.
Phil
memanggil Soo Jin yang sudah didepan gedung, mengeluh Soo Jin yang tega sekali
karena harus bermesraan dengan Jae Hyun di depannya. Soo Jin menegaskan Apa pun
yang dilakukan dengan Jae Hyun, bukan urusanya dan kenapa harus peduli akan
perasaan Phil.
“Kau
bilang, kau menyukaiku. Bagaimana bisa kau berkencan dengannya setelah
mengatakannya padaku?” ucap Phil marah
“Hei, itu
sudah lama berlalu.” Kata Soo Jin. Phil benar-benar Tidak bisa percaya dengan
sikap Soo Jin.
“Kupikir
sejak saat itu kita saling menyukai dan Kau juga pasti mengetahuinya.” Ucap
Phil dan Soo Jin mengingat kejadian
sebelumnya.
Flash Back
Phil akan
pergi wamil ingin mengungkapkan perasaan tapi masih saja gugup. Soo Jin
akhirnya lebih dulu mengungkapkan kalau menyukai Phil dan ingin tahu apakah Phil
u memiliki perasaan yang sama. Phil ingin mengakui kalau ia juga sangat
menyukai Soo Jin, tapi waktu tengah malah tiba dan tubuhnya menghilang.
“Bagaimana
bisa aku mengetahui perasaanmu? Aku tidak pernah sekalipun mendengar kau
mengatakannya.” Ucap Soo Jin masih ingat saat itu Phil menghilang dan tak bisa
mendengar yang dikatakn Phil.
“Apa yang
terjadi? Kalau dipikirkan lagi, kau selalu saja melarikan diri di momen
krusial.” Ucap Soo Jin marah Phil mencoba menjelaskan tapi Soo Jin pikir tak
perlu lagi.
“Hentikan,
Phil.. Saat Jin Sook datang, bantu dia membawa naik minumannya. Bukankah itu
pekerjaanmu?” ucap Soo Jin dan akan bergegas masuk, Phil menahan tangan Soo Jin
sebelu masuk.
“Kenapa
kau begitu dingin kepadaku? Semua yang kau lakukan dan perkataanmu sangat aneh. Apa aku sudah
melakukan kesalahan padamu?” ucap Phil binggung.
“Tidak....
Kau tidak melakukan kesalahan apa pun.” Kata Soo Jin lalu melangkah masuk. Phil
benar-benar bingung dan saat itu Jin Sook datang melihat Phil seperti kecewa
dengan sikap Soo Jin yang dingin.
Soo Jin
masuk ke dalam ruangan, tiba-tiba lampu ruangan mati. Dal Soo dkk dalam ruangan
panik apa yang terjadi. Dan layar proyektor didepan Soo Jin menyala dan Jae
Hyun ada dilayar.
“Soo
Jin... Kau pasti terkejut.” Ucap Jae Hyun. Jung Ae melihat Jae Hyun ada dalam
video yakin kalau akan melamar. Phil akan masuk akhirnya memilih untuk berdiri
didepan pintua.
“Ini
adalah awal baru kita. Aku sangat bersyukur bisa bersamamu. Tiba-tiba, aku
memikirkan kenangan kita. Saat aku jatuh cinta pada pandangan pertama
terhadapmu. Aku sungguh takut saat itu bahwa hatimu tak akan terbuka untukku.”
Ucap Jae Hyun. Dal Soo dkk terkesima melihatnya
“Kau tahu
aku sempat kesulitan karenanya, 'kan? Aku tahu kau masih merasa bersalah
karenanya, tapi aku akan memberimu kesempatan menebusnya.” Kata Jae Hyun lalu
keluar dari layar dan lampu pun menyala.
Soo Jin
terlihat berkaca-kaca melihat video yang dibuat Jae Hyun. Phil langsung
bersembunyi melihat Jae Hyun keluar dari ruangan. Jung Ae melihat Jae Hyun
membawakan sebuket bunga merasa iri karena sungguh sudah bersiap.
“Aku
tidak memiliki banyak pengalaman kencan. Tapi, untuk pertama kalinya, kau
adalah seseorang yang tak ingin kulepaskan. Aku mungkin bukanlah lelaki yang
hebat, tapi aku akan mencoba menjadi suami yang baik untukmu. Jadi, maukah kau
memakai cincin ini?”ucap Jae Hyun berlutut sambil memperlihatkan kotak
cincinya.
“Aku pria
tapi merasa tersentuh karenanya. Kalau aku wanita, langsung kuterima
lamarannya.” Ungkap Suk Tae. Jung Ae melihat Soo Jin hanya diam saja menyuruh
agar segera memakai cincinya.
“Maukah
kau menikah denganku, Soo Jin-ah?” ucap Jae Hyun. Soo Jin pun mengangguk
menerima lamaran Jae Hyun. Dal Soo dkk langsung berteriak gembira karena merasa
gugup dan juga senang.
Soo Jin
dan Jae Hyun pun berpelukan, semua temanya menyuruh mereka berciuman. Phil
menatap sedih karena Soo Jin akhirnya dilamar, dan semua yang menurutnya akan
berakhir indah malah membuatnya sangat kecewa. Jin Sook pun bisa melihat
keduanya yang terlihat bahagia dan hanya ikut diam didepan pintu.
Phil
duduk dengan tatapan lesu, seperti semua gairah hidupnya hilang. Goo Gil datang
membawakan dua mangkuk es krim untuk dimakan bersama.. Jung Ae merasa Setelah
melihat lamaran tadi, maka rasanya es krim ini lebih manis lagi. Dal Soo
memberitahu alasan lamaran begitu manis, karena jika tidak menyiapkannya
semanis mungkin, maka akan menyesal telah menggali lubang kubur sendiri dengan
menikah. Jung Ae melihat Dal Soo itu filosofis sekali dan uga keren.
“Jung Ae,
kau itu... pasti tetap akan menganggap Dal Soo keren sekalipun dia
gelandangan.” Komentar Goo Gil
“Berhentilah
murung begitu, makanlah.” Kata Jin Sook. Phil menolak karena seperti nafsu
makanya hilang.
“Kurasa,
dia tidak akan bisa makan apa-apa sekarang, Biarkan saja.” Ungkap Suk Tae
“Si
brengsek itu tidak setia. Dengan wajahnya yang lugu, dia telah membuat Soo Jin
tertipu.” Kata Phil sudah tahu Jae Hyun yang memiliki pacar.
“Dia
tidak menipunya, tapi memenangkan hatinya.” Ucap Suk Tae. Dae Soo pikir Phil
harus lebih awal menyerah, karena rasa
sakitnya tidak akan terlalu besar.
“Hati
dari seorang wanita yang telah dilamar tidak akan bisa kau menangkan.” Ungkap
Dal Soo
Phil pun
bertanya apa sudah melakukan kesalahan pada Soo Jin dan kenapa begitu dingin
padanya. Goo Gil pikir Mungkin tidak berbuat salah, tapi hanya saja, dari sudut
manapun Phil kalah dari pria bernama Jae Hyun. Suk Tae setuju karena itu
kesalahan terbesar Phil. Phil menegaskan tidak sedang bercanda.
“Phil,
alasan kau tidak akan pernah bisa mengalahkan Jae Hyun, bukanlah penampilan,
kemampuan, maupun kepribadian. Tapi, takdir.” Ucap Dal Soo.Phil tak mengerti
maksudnya.
“Saat
kamera Soo Jin hilang, yang menemukannya adalah Jae Hyun. Mereka jelas
ditakdirkan bersama. Kamera itu berfungsi layaknya Dewi Cinta bagi keduanya.”
Kata Dal Soo
“Sebentar.
Kau bilang kamera? Kamera yang hilang tepat sebelum aku masuk miiter itu?” ucap
Phil.
Dal Soo
membenarkan dan Jae Hyun yang menemukannya jadi Tidak ada yang bisa dikatakan
kecuali mereka sudah ditakdirkan berjodoh, karena Wanita selalu menyukai kebetulan-kebetulan
semacam itu. Phil pun bergumam memikirkan video yang ditinggalkan di kamera itu
karena seharusnya Soo Jin sudah menontonnya.
Jin Sook
terlihat gugup duduk disamping Phil. Jung Ae menerima telp lalu mengajak Dal
Soo pergi, karena Pelanggan datang untuk membayar tagihan. Dal Soo pikir harus
menyelesaikan petuahsoal takdir dan mengajak pergi. Goo Gil pikir tidak percaya
soal takdir, jadi pamit pergi.
“Hei,
berhentilah mengasihani diri sendiri dan datang bekerja besok sebelum kupecat
kau.” Tegas Jin Sook. Suk Tae pun ikut pergi denga Jiin Sook, Phil masih tetap
duduk diam.
Dal Soo
dan Jung Ae berjalan bersama. Jung Ae
mengaku sangat iri Saat Soo Jin dilamar tadi, jadi penasaran kapan akan dilamar
juga oleh seseorang. Dal Soo seperti berusaha menghindar dengan melihta cuaca
hari ini bagus sekali, Jung Ae pun mengajak Dal Soo agar bicara serius. Dal Soo
pikir selalu serius selama ini.
“Tidak,
jangan pura-pura bodoh... Oppa... Apa rencanamu sebenarnya? Kau akan
menikahiku, 'kan?” ucap Jung Ae yang ingin mencari kejelasan.
“Jung Ae,
kita memiliki hubungan yang bagus. Pernikahan bukan satu-satunya jawaban. Kita
masih muda. Bukankah lebih baik kalau bisa bebas?” kata Dal Soo
“Kenapa Oppa
sebenarnya, begitu menentang pernikahan? Banyak orang menikah bisa hidup
bahagia juga. Oppa hanya tidak ingin menikahi aku, 'kan?” ucan Jun Ae marah.
Dal Soo pikir bukan begitu.
“Aku juga
tidak bisa memahami isi pikiran Oppa. Apa sebenarnya arti aku untuk Oppa? Apakah
aku hanya wanita yang memasak dan mencuci untuk Oppa?” kata Jung Ae marah
“Kau...
bagaimana bisa berkata seperti itu?” kata Dal Soo juga terlihat marah
“Kau yang
membuatku berpikiran begitu! Sejujurnya, apa pernah sekali saja Oppa mengatakan
mencintai aku? Tidak pernah sekalipun... Tidak pernah sama sekali kau
mengatakannya. Aku lelah akan semua ini.” Kata Jung Ae memilih untuk pergi. Dal
Soo pun tak mengejarnya.
Soo Jin
kembali menjual Jus segar seharga 2500 won, lalu teringat kejadian sebelum Phil
wamil, kalau Soo Jin meningglkan Kameranya. Ia melihat video yang dibuat Phil
untuk mengutarakan perasaanya pada Soo Jin kalau sangat mencintainya dan saat
itu dengan wajah penuh amarah ingin menghapusnya.
“Aku
tidak menghapus video Phil saat itu. Dari kamera yang dikembalikan Jae Hyun, seharusnya
dia sudah menontonnya. Tapi, kenapa Soo Jin terlihat tidak mengetahuinya?” ucap
Jin Sook dibuat binggung.
Tiba-tiba
Suk Tae datang mengejutkanya, Suk Tae bertanya Apa yang sedang dipikirkannya. Jin
Sook mencoba mengalihkan dengan melihat Suk Tae mau ke perpustakaan, Suk Tae
mengangguk dan hanya mampir sebentar lalu bertanya kenapa hanya sendirian, apa
Phil kabur lagi dengan wajah kesal.
“Hei,
tidak seperti itu, Hari ini ada yang hendak dia lakukan, jadi aku mengizinkannya
pulang lebih awal.” Ucap Jin Sook. Suk Tae pikir akan membantunya saja.
“Tak
usah. Lagi pula sedang tidak banyak pelanggan. Kau pergilah dan belajar dengan
keras.” Kata Jin Sook lalu mencoba menyalakan blender tapi tak terfungsi.
Suk Tae
langsung naik ke truk untuk melihatnya. Jin Sook bertanya apakah Suk Tae tahu
cara memperbaikinya. Suk Tae mengakuTahu dan melihat tombolnya mati dan bagian
dalamnya rusak jadi Tidak bisa diperbaiki tanpa alat. Soo Jin binggung padahal sangat
perlu memakainya.
“Hei, Apa
mau kuperbaiki untukmu? Kau tahu kan aku pintar memperbaiki barang.” Ucap Suk
Tae
“Tidak
usah, biar kupanggil tukang servis saja.”ucap Jin Sook tak mau merepotkan
“Hei,
kenapa juga kau membuang uang begitu? Aku akan memperbaikinya untukmu dengan
cepat. Oke?Percayalah padaku ini Tidak akan lama” kata Suk Tae bergegas pergi
membawa blender. Jin Sook un tak bisa melarangnya.
Phil
datang menemui Soo Jin, Soo Jin langsung menanyakan alasan Phil datang lagi ke
tempatnya. Phil mengaku Ada yang ingin ditanyakan pada Soo Jin. Soo Jin
menyuruh Phil Pergi saja kalau hanya ingin berdebat. Phil membahas Sehari
sebelum masuk militer dan Kamera yang dihilangkan
Soo Jin saat itu ditemukan si apoteker
itu. Soo Jin seperti tak peduli bertanya memangnya ada apa.
“Kalau
begitu, di kamera itu kau pasti sudah menemukan pesan videoku.” Ucap Phil
“Aku
tidak menemukan video semacam itu di dalamnya.” Kata Soo Jin. Phil binggung
berpikir kalau memori kameranya dihapus
“Kalau
begitu semestinya semua foto-fotoku ikut hilang. Tapi, semuanya masih ada di
sana.” Kata Soo Jin lalu keluar dari ruangan untuk membuang sampah.
Phil
mengingikutinya dengan menyimpulkan bahwa semua foto yang diambil Soo Jin masih ada tapi videonya hilang. Soo Jin membenarkan
dan mengingat Phil yang mengatakan merekam video di dalamnya tapi setelah
memeriksan kalau itu tidak ada dan menuutnya Mungkin memang sejak awal tidak
ada. Phil tak tak percaya Soo Jin bisa berkata sesinis itu.
“Lalu,
maksudmu aku berbohong soal merekam video itu?” ucap Phil.
“Aku
tidak berkata begitu, Phil.. hari ini aku sangat lelah jadi Bisa tolong kau
pergi saja?” ucap Soo Jin akan masuk, Phil menahanya.
“Apa kau
tidak berpikir si apoteker brengsek itu menghapusnya?” ucap Phil curiga.
“Jae Hyun
bukan orang semacam itu Jangan bicara seperti itu tentangnya.” Kata Soo Jin
membela
“Dia
bilang jatuh cinta pada pandangan pertama. Kalau begitu, mungkin saja dia
menghapusnya saat menemukan karena itu.”kata Phil.
Soo Jin
tak suka Phil yang mencurigai calon suaminya itu sekarang. Lalu merasa harus
jujur menurutnya Daripada memercayai Jae Hyun melakukan hal semacam itu, lebih
mudah bagiku percaya Phil yang memang
tidak merekam apa pun. Phil benar-benar tak percaya dengan ungkapan Soo Jin
lebih percaya pada Jae Hyun.
“Kelihatannya
dibanding temanmu selama 28 tahun ini, kau lebih mengenal dia.” Sindir Phil
“Benar.
Kenapa aku merasa bahwa dia lebih baik darimu? Kurasa, sejauh itu saja hubungan
kita.” Kata Soo Jin sinis.
“Benar.
Dibanding seorang paruh waktu sepertiku, kau pasti ingin berkencan dengan
seseorang yang lebih mapan. Semua wanita rupanya sama saja. Tadinya, kupikir
kau berbeda. Aku kecewa padamu, Soo Jin “ ungkap Phi.
“Apa kau Sudah
selesai bicara? Selamat tinggal.” Kata Soo Jin sinis bergegas masuk.
Saat itu
juga Soo Jin masuk ke dalam ruangan melihat kembali ke dalam kamera, tapi tak
menemukan apapun. Ia pun merasa tak mungkin dan heran melihat Phil yang
mendadak melakukannya dan dirinya tiba-tiba merasa seperti gundah setelah
mendengar ucapan Phil.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar