Goo Gil
melihat ada pemukulan di sebuah gang yang gelap, lalu buru-buru menelp Phil.
Tapi Ia malah kena ikut pukul dan babak belur sampai Phil berterika memanggil
Goo Gil di ponsel tak ada sahutan. Phil
berlai meminta Goo Giil Bertahanlah sebentar.
“Tidak
terjadi apa pun dan kau baik-baik saja, bukan? Kau harus bertahan. Aku akan
segera ke sana. Halo.. Kau bisa
mendengarkanku? Goo Gil, jarakku dekat.” Ucap Phil terus berlari
Saat itu
Jae Hyun sudah melihat Goo Gil tergeletak mendengar suara Phil yang memanggil
Goo Gil. Jae Hyun memastikan wajah Goo Gil lalu mengumpat pada dirinya yang
salah sasaran, pada orang yang dikenalnya. Terdengar suara Phil memanggil Goo Gil dan Jae Hyun langsung
kabur.
Phil
melihat ada orang yang kabur, tapi memilih untuk melihat keadaan Goo Gil yang
terluka parah dan langsung menelp ambulance. Jae Hyun melihat dari depan apa
yang sedang dilakukan Goo Gil.
Jae Hyun
sampai di rumah dan sudah berganti pakaian lalu menaruhnya dibagasi mobilnya.
Sementara Soo Jin melamun di ruang TV mengingat ucapan Phil “Apa Kau sudah tahu
banyak tentang Jae Hyun sebelum menikah? Aku hanya ingin tahu apakah kau
menikahinya setelah mengenal Jae Hyun. Aku tidak sepenuhnya yakin dia orang
yang baik. Dia mungkin terlihat baik untukmu, tapi aku yakin ada sesuatu yang
tidak kamu ketahui.” Jae Hyun pun masuk ke rumah
“Jae
Hyun.... Kau pulang larut... Kenapa kau sangat berkeringat?” kata Soo Jin
khawatir melihat suaminya.
“Aku
berlari pulang agar bisa berolahraga.” Kata Jae Hyun menutupi rasa gugupnya.
Ponsel
Soo Jin berbunyi, lalu terdengar teriakan terkejut mengetahui Goo Gil terluka.
Jae Hyun pura-pura bertanya apa yang terjadi. Soo Jin panik memberitahu kalau
Goo Gil diserang dan di rumah sakit, jadi harus melihat dia. Jae Hyun
berpura-pura kaget dan langsung mengajak Soo Jin segera pergi.
Phil
melaporkan melalui telp kalau membawa korban penyerangan ke rumah sakit dan
bersama korban. Jadi Ia akan menelepon balik begitu menerima laporan dari
dokter. Goo Gil terlihat belum sadarkan diri dengan banyak luka di bagian
tubuhnya.
“Aku
sudah memberikan pertolongan pertama kepada pasien.” Kata Dokter. Phil pun
mengucapkan Terima kasih. Jung Ae, Jin Sook dan Suk Tae akhirnya datang dengan
wajah panik.
“Apa yang
terjadi?” tanya Suk Tae dan Jung Ae hanya bisa menatap sedih Goo Gil yang tak
sadarkan diri.
“Goo Gil
diserang. Sebelumnya dia menyaksikan penyerangan dan meneleponku. Jadi Kurasa
dia juga diserang.” Jelas Phil
“Bagaimana
keadaannya sekarang?” tanya Jin Sook
“Dia
belum sadar, tapi kurasa lukanya tidak parah.” Kata Phil.
Goo Gil
membuka sedikit matanya sempat melihat Jung Ae lalu menanyakan keberadaanya.
Jung Ae memberitahu kalau di rumah sakit, dengan Phil menemukannya serta
membawanya ke rumah sakit. Jung Ae memastikan keadaan Goo Gil lebih dulu. Goo
Gil mengaku baik-baik saja dan ingin bangun.
“Goo Gil,
jangan bergerak... Kau harus menjalani tes lagi.” Ucap Phil menahan Goo Gil
agar tak bangun dari tempat tidurnya.
“Coba Lihatlah
wajahmu... Seharusnya kau kabur saja. Kenapa kau terlibat?” keluh Jung Ae.
“Bagaimana
mungkin aku kabur saat seseorang diserang?” kata Goo Gil
“Apa Kau
ingat sesuatu tentang si Penyerang? Apa Kau melihat wajahnya?” tanya Phil. Goo
Gil mengaku tidak karena Kejadiannya
sangat cepat.
Soo Jin
akhirnya datang dengan Jae Hyun, menanyakan keadaan temanya. Goo Gil pikir Soo
Jin tak perlu datang karena Lukanya tidak parah. Soo Jin pikir tak mungkin
kalau tidak datang karena temanya itu terluka. Goo Gil pun melihat Jae Hyun
yang juga datang.
“Tentu saja.
Aku sangat mencemaskanmu.” Ucap Jae Hyun. Goo Gil pun mengucapkan Terima kasih sudah
datang.
“Syukurlah
lukamu tidak bertambah. Omong-omong, Apa kau menangkap pelakunya?” tanya Jae
Hyun. Phil mengatakan belum.
“Goo
Gil... Aku akan menangkap pelakunya apa pun terjadi. Jangan khawatir, sekarang
Aku harus kembali ke TKP. Rekanku pasti sudah berada di sana. Tolong jaga dia.”
Kata Phil. Semua teman-temanya meminta Phil juga berhati-hati. Jae Hyun menatap
dingin saat Phil yang pergi.
Sersan
Choi keluar dari TKP dengan sudah dibuat garis polisi dan banyak yang melihat.
Phil pun datang melihat seniornya, sersan Choi bertanya Bagaimana keadaan
korban. Phil mengatakan Lukanya tidak parah dan langsung datang ke TKP setelah
korban sadar.
“Apa Anda
menemukan bukti?” tanya Phil. Sersan Choi mengatakan Tidak sama sekali dan Sangat bersih.
“Pelakunya
sangat licik.” Ungkap Sersan Cho. Phil melihat dibagian tiang listik ada CCTV
dan mengajak mereka agar memeriksa kamera CCTV.
Mereka
bertiga melihat rekaman CCTV dengan banyak orang lalu lalang. Phil melihat
sosok dengan pakaian hitam yang berjalan lalu meminta menghentikan video
menurutnya Orang ini mencurigakan. Sersan Choi pikir juga setuju karena Selain
korban, hanya orang itu yang masuk ke TKP. Phil meminta agar lebih di
perbesar lagi gambarnya.
“Dia
ramping, Tingginya sekitar 180 cm. Wajahnya sepenuhnya ditutup. Jika kita
mendapatkan yang lebih konkret, itu akan lebih bagus. Kita kembali ke TKP besok
pagi.” Ucap sersan Choi. Phil pun menyanggupinya.
“Dia
menutupi seluruh wajahnya dengan masker.”kata Phil memikirkan orang yang
mungkin dicurigai olehnya.
Jae Hyun
membersihkan wajahnya, dan baru melihat ada sedikit goresan dibagian leher. Soo
Jin sibk menyiapkan saran dan melihat berita yang disiarkan di TV.
“Telah
terjadi penyerangan lagi di jantung kota Seoul. Semalam, di sebuah terowongan
di Eunha-gu, seorang pria menyerang Pak Park tanpa sebab. Lalu dia menyerang
Pak Yang, seorang saksi. Kepolisian memulai investigasi. Kepolisian
mengeluarkan rekaman CCTV tersangk dan mengumumkan dia sebagai buronan.”
Jae Hyun
keluar dari kamar bertanya apa yang sedang ditonton istrinya. Soo Jin
memberitahu kalau Kasus Goo Gil masuk berita dan Sang Penyerang telah terekam,
yaitu memakai topi hitam dan masker hitam. Jae Hyun tak banyak komentar
mengajak Soo Jin agar sarapan saja. Soo Jin lalu tersadar melihat bagian leher
Jae Hyun yang terluka. Jae Hyun mengaku
hanya luka sayat saat bercukur.
“Pasti
sakit. Biar kuambilkan salep.” Kata Soo Jin. Jae Hyun pikir tak perlu dan
mengajak Soo Jin untuk segera makan saja.
“Pil
berkata dia yang menangani kasus itu. Apa Dia sudah menemukan petunjuk?” tanya
Jae Hyun mencari tahu
“Entahlah...
Aku belum berbicara dengannya. Aku akan menanyai soal itu jika bertemu.” Kata
Soo Jin. Jae Hyun menganguk mengerti
“Jae Hyun,
aku akan mengambilkan jasmu. Kau makan saja lebih dahulu.”kata Soo Jin. Jae
Hyun mencoba untuk tak terlihat gugup walapun sedikit gelisah.
Phil
bertemu dengan Tuan Park kalau sudah mengamankan rekaman CCTV dan ingin memastikan
kalau orang yang terekam dalam CCTV. Tuan Park mengaku tak tahu dan tidak
ingat. Istrinya berkata kalau suaminya sekarang linglung jadi meminta Tolong
tangkap pelakunya.
Akhirnya
Phil pergi sekitar tempat kejadian memberitahu
Terjadi penyerangan semalam dan sedang mencari seorang pria. Mereka
semua mengelengkan kepala kalau memang belum pernah melihat. Phil pergi ke ke
tempat lain dan sempat menunggu didepan rumah.Si pemilik rumah datang
terlambat, setelah melihat foto yang diberikan Phil mengaku kalau tak
melihatnya.
Soo Jin
pergi kerumah ibunya, Sang ibu kaget mendengar kalau Goo Gil diserang. Soo Jin memberitahu kalau Kabar
itu sudah masuk berita. Ibu Soo Jin baru tahu kalau berita yang ditayangkan di
TV itu tentang Goo Gil dan benar-benar tak percaya.
“Apa Goo
Gil baik-baik saja?” tanya Ibu Soo Jin. Soo Jin memberitahu kalau Goo Gil dirawat
di rumah sakit.
“Lukanya
tidak parah, tapi aku sangat terkejut.”cerita Soo Jin. Ibu Soo Jin benar-benar
tak menyangka menurutnya Orang gila macam apa yang akan melakukan itu. Soo Jin
juga setuju dengan ibunya.
“Jangan
keluar di malam hari... Kau berhati-hatilah. Suruh Jae Hyun cepat pulang.,
karena Bahkan pria dewasa pun dipukuli. Ibu tidak merasa aman.” Kata Ibu Soo
Jin. Soo Jin mengaku juga melakukan hal yang sama.
“Aku
menyuruh Jae Hyun untuk menutup apotek lebih awal.” Kata Soo Jin
“Omong-omong,
bagaimana hubunganmu dengan Jae Hyun?” tanya ibunya. Soo Jin mengaku mereka baik-baik
saja.
“Bersikap
baiklah kepada Jae Hyun. Ibu tidak pernah melihat orang yang sebaik Jae Hyun.”
Kata Ibu Soo Jin bangga.
Soo Jin
mengejek kalau pasti akan melakukanya. Ibu Soo Jin lalu memberikan dua tempat
makan besar, kalau itu kimchi dan ikan
jagungan kering kesukaan Jae Hyun jadi Soo Jin bisa membawa pulang. Soo Jin
terlihat senang menerimanya, dan akan
berikan beberapa untuk Goo Gil juga. Ibunya pun setuju.
Sekertaris
melihat jus milik Jung Ae yang tutup. Dal Soo binggung apa yang terjadi pada
Jung Ae karena food truknya tutup, lalu meminta agar sekertarisnya menelp Jung
Ae untuk mencari tahu. Sekertarisnya pun menelp Jung Ae dari ponselnya.
“Apa Truk
jusnya tidak buka hari ini? Aku ingin memesan minuman untuk rapat kami.” Kata
Sekertaris Dal Soo. Jung Ae seperti menjelaskan keadaanya, lalu Sek Dal Soo
menutup telpnya.
Dal Soo
ingin tahu apa yang dikatakan Jung Ae.
Sek Dal Soo hanya mengatakan Jung Ae bilang hari ini tutup. Dal Soo
makin penasaran Apakah terjadi sesuatu.
Jung Ae
menyuapi Goo Gil dalam kamar rawatnya, Goo Gil terlihat senang menerima suapan
dari Jung Ae, dan berkomentar akalu Cedera itu menyenangkan karena Jung Ae
menyuapinya jadi berpikir untuk tidak usah sembuh saja.
“Hentikan
omong kosongmu dan makanlah.” Kata Jung Ae. Goo Gil meminta Jung Ae memberikan
daging pada sendok nasinya.
Soo Jin datang
melihat Goo Gil sedang makan lalu menanyakan keadaanya. Goo Gil mengaku
baik-baik saja. Soo Jin memberitahu kalau Ibunya memberi lauk untuk dibagikan
untuk Goo Gil juga. Jung Ae memberitahu kalau sudah memasak lauk yang cukup
untuk Goo Gil, tapi mengucapkan terimakasih untuk temanya. Soo Jin pikir Jung Ae pasti repot sekali.
“Aku menonton
berita mengenai kasusmu.” Kata Soo Jin. Goo Gil mengatakan kalau ia juga
menontonnya.
“Omong-omong,
mungkin aku akan terkenal karena itu. Bagaimana menurutmu?” pikir Goo Gil
“Ini
bukan hal menggembirakan. Mulai sekarang, jangan ikut campur urusan orang lain.
Kau bahkan tidak jago berkelahi” kata Jung Ae marah
“Hari itu
aku sedang kurang sehat.” Ungkap Goo Gil. Jung Ae mulai memukul Goo Gil yang
berbicara sembarangn. Soo Jin setuju kalau Jung Ae memang harus memukulnya.
Phil
datang melihat Soo Jin yang ada di dalam kamar, suasana jadi sedikit canggung.
Phil mengaku tidak tahu Soo Jin juga datang. Jung Ae langsung bertanya apakah ada
petunjuk tentang pelakunya. Phil mengatakan Belum.
“Aku sudah
bicara dengan semua korban, dan mereka tidak ada yang melihat wajahnya. Aku
tidak punya petunjuk.” Kata Phil
“Hei, ada
yang ingin kukatakan soal itu. Saat aku bangun, maka aku teringat sesuatu. Kurasa
ada bekas luka di pergelangan tangan pelaku. Bekas lukanya tidak kecil tapi Itu
cukup besar..” Ucap Goo Gil lalu meminta Jung Ae agar mengambilkan kertas dan
juga pensil dan mulai mengambar
“Kira-kira
Seperti ini. Dia memiliki bekas luka yang panjang di pergelangan tangannya seperti
ini.”kata Goo Gil memperlihatkan gambar lukanya.
Phil
mengingat saat berjalan-jalan di Manhole, melihat luka yang sama sebelum
tubuhnya ditarik pergi.
“Yahh..Semacam
ini... Benar, itu dia.” Ucap Phil dengan tatapan kosong. Semua binggung
mendengar ucapan Phil
“Ah . Aku
pernah melihat seorang pria yang punya bekas luka seperti ini.” Cerita Phil.
Jung Ae dan Goo Gil ingin tahu siapa orangnya.
“Aku juga
memergokinya sedang memukuli seseorang. Tapi aku kehilangan jejaknya. Kurasa
ini orang yang sama.” Cerita Phil
“Seharusnya
kau menangkap dia. Siapa yang melakukan ini? Aku yakin dia gila.” Kata Jung Ae
kesal. Soo Jin terlihat agak gugup mendengar penjelasan Phil
“Aku akan
melaporkan ini ke markas agar mereka memakainya dalam penyelidikan.” Kata Phil.
Goo Gil setuju agar Phil segera menangkapnya karena ingin melihat wajah si
Bedebah itu. Jung Ae pun juga memohon agar Phil bisa menangkap si pelaku.
Soo Jin
dan Phil keluar dari rumah sakit bersama. Phil mencoba untuk berbaik hati
membawakan makanan dari tangan Soo Jin dan akan mengantarnya pulang. Tapi Soo
Jin menolak, Phil pikir barang bawaan
Soo Jin berat.
“Aku tidak
apa-apa. Ini tidak berat.” Ucap Soo Jin tetap menolak
“Kita
berteman. Kau bisa menerima bantuan ini.” Pikir Phil mencoba untuk menahan
perasaanya.
“Aku
tidak akan mampu memperlakukanmu seperti sebelumnya karena kau membenci Jae
Hyun. Kita membutuhkan waktu jadi Sampai jumpa.” Ucap Soo Jin lalu bergegas
pergi. Phil tak percaya Soo Jin bisa melakukan itu.
Young Ju
duduk di dalam kamar sambil bersenandung melihat foto dia dengan Jae Hyun. Lalu
melihat luka dibagian leher bekas cekikan Jae Hyun. Dan mengingat kembali
perkataannya “Kau tahu aku seperti apa saat aku marah. Jika kau mencoba menemui
dia sekali lagi, maka aku tidak akan tinggal diam. Jadi, jagalah sikapmu.”
Young Ju
malah tertawa seperti meyukai kalau Jae Hyun terlihat marah dan berbuat kasar
padanya, lalu berkata “Jika aku tidak bisa memiliknya, maka tidak seorang pun
bisa.”
Sementara
Soo Jin memasukan makanan ke kulkas sambil berkata kalau Ada bekas luka juga di
pergelangan tangan Jae Hyun. Dan Perasaannya jadi tidak enak soal itu. Tapi Ia mencoba untuk
mengabaikanya, saat itu ponselnya berdering. Young Ju menelp mengajak Soo Jin
untuk minum teh bersama
Soo Jin sudah
duduk ditaman dan Young Ju datang membawakan segelas teh. Young Ju merasa
Cuacanya bagus sekali jadi Pasti akan bagus jika memotret bersama Soo Jin. Soo Jin pikir seperti itu jadi mengajak
mergeka pastikan untuk melakukannya di
lain waktu.
“Omong-omong,
aku suka syalmu. Di mana kau membelinya?” tanya Soo Jin.
“Ini
hadiah dari seseorang.” Ucap Young Ju. Soo Jin penasaran apakah itu pacarnya
dengan nada mengoda. Young Ju membenarkan.
“Seleranya
bagus... Kau pasti senang.” Ungkap Soo Jin. Young Ju mengaku tidak.
“Dia
direbut wanita lain.Kami sudah lama berpacaran, tapi dia akhirnya menikahi
wanita lain.” Cerita Young Ju
Soo Jin
kaget merasa kalau sekarang pasti berat bagi Young Ju. Young Ju membenarkan
kalau sangat mencintainya bahkan sampai
sekarang. Soo Jin memberikan semangat agar Young Ju bisa tetap ceria karena
pasti akan menemukan pria yang lebih baik darinya.
“Aku
tidak membutuhkan orang lain, karena Harus dia. Jika ada seorang wanita yang
mencintai suamimu melebihi dirimu, bisakah kau merelakan dia demi kebaikan
wanita itu?” ucap Young Ju. Soo Jin terlihat gugup.
“Itu
tidak akan pernah terjadi.” Kata Soo Jin. Young Ju pikir kenapa Soo Jin
berpikir seperti itu.
“Jae Hyun
awalnya adalah kekasihku, jadi, kau harus mengembalikannya kepadaku! Jika bukan
karena kau, maka aku pasti masih di sisinya sampai sekarang. Kau merebut
tempatku. Paham?”ucap Young Ju dengan mata penuh amarah.
Soo Jin
kaget melihat reaksi Young Ju tak seperti biasanya, lalu bertanya siapa Young Ju sebenarnya.
Young Ju mengaku sebagai kekasih Jae Hyun, jadi akan memperingatkan Soo Jin
kalau tidak akan mampu bertahan bersamanya Karena hanya Ia yang bisa menghadapinya. Soo Jin merasa
Young Ju sudah gila.
“Tidak ada
yang perlu kubicarakan lagi. Aku mau pulang.” Ucap Soo Jin akan bergegas pergi
“Apakah
kau tahu, dia pernah melakukan penyerangan dan dirawat di rumah sakit jiwa?”
ucap Young Ju. Soo Jin membalikan badan seperti tak percaya mendengarnya.
“Itu
Benar, kan? Kau tidak bisa menghadapinya.” Ungkap Young Ju. Soo Jin merasa
kalau tidak mempercayai ucapannya lalu bergegas pergi.
Saat Soo
Jin berjalan terlihat gugup,seperti mulai mempercayai ucapan Young Ju, tapi Ia
berusaha agar menyadarakan pikiran karena Young Ju hanya wanita gila dan tidak
boleh mempercayai ucapannya
Jae Hyun
melihat artikel "Rekaman CCTV Penyerangan Secara Acak Ditemukan" dan
langsung mengumpat kesal karena jejaknya
bisa ditemukan. Akhirnya Ia menelp biro perjalanan kalau ingin berwisata ke
Inggris.
Soo Jin
terdiam di rumahnya mengingat saat Jae Hyun melihat foto Young Ju bertanya
siapa wanita itu. Soo Jin memberitahu kalau
Young Ju yang menemukan ponsel Jae Hyun dan bertemu dengannya lagi saat
sedang memotret. Jae Hyun seperti tak mengenali Young Ju.
“Aku
yakin bukan seperti itu... Tidak mungkin.” Kata Soo Jin menyakin diri sampai
akhirnya Jae Hyun pulang
“Apakah
terjadi sesuatu? Kau terlihat pucat. Apa Karena temanmu yang terluka itu?”
tanya Jae Hyun. Soo Jin mengaku bukan karena itu.
“Omong-omong,
Jae Hyun. Apa Kau ingat wanita yang menemukan ponselmu? Apakah kau mengenalnya?”
tanya Soo Jin. Jae Hyun balik bertanya alasan Soo Jin menanyakan hal itu.
“Aku menemui
Nona Park Young Ju hari ini. Dan dia bilang kalian sudah lama berkencan.
Benarkah itu?” kata Soo Jin. Jae Hyun membenarkannya.
“Lalu
kenapa kau bertanya kepadaku, seolah-olah tidak mengenalinya saat kutunjukkan
fotonya?” tanya Soo Jin
“Aku
tidak ingin kau tahu tentang dia. Saat aku melihat foto itu, maka aku tahu dia
berusaha mendekatimu. Aku menyuruh dia agar berhenti menemuimu. Tapi kurasa dia
tidak mau mendengar.”Maksudku, kau sudah menikah.” Kata Jae Hyun. Soo Jin ingin
tahu alasanya.
“Jika
sudah menemuinya, pasti kau kini mengerti bahwa keadaan mentalnya tidak stabil.
Dia menguntit dan mengawasiku bahkan setelah kami putus. Dia membuatku melewati
banyak kesulitan. Aku berniat mengambil langkah hukum, tapi saat itu kami masih
berkencan. Jadi, aku tidak bertindak sejauh itu.” Cerita Jae Hyun
“Jae
Hyun. Seharusnya kau memberitahuku ini sebelumnya. Tahukah kau betapa
terkejutnya aku hari ini?” kata Soo Jin dengan memeluk suaminya.
“Maafkan
aku, Soo Jin... Semua ini salahku.” Kata Jae Hyun
“Katamu
mentalnya tidak stabil. Pasti tidak ada lagi yang bisa kau perbuat untuknya.”
Ucap Soo Jin
“Kau
pasti sangat terkejut. Aku akan melakukan sesuatu untuk memastikan dia tidak
mendekatimu.” Kata Jae Hyun. Soo Jin meminta agar Jae Hyun harus berhati-hati
juga.
Suk Tae
sedang menikmati kopi di waktu istirahatnya, seniornya datang membahas
tentang taman dengan lubang got yang
mereka sudah tutup itu. Suk Tae bertanya memangnya ada apa. Seniornya
bertanya-tanya dengan bagian pemeliharaan.
“Seseorang
melapor semennya hancur.” Ucap Seniornya. Suk Tae kaget kalau Man Hole sudah
ditutup hancur.
Suk Tae
melihat Man Hole yang sudah ditutup mulai rusak dan tahu kalau itu pasti Phil
dan ingin tahu apa yang digunakanya lalu melihat balu besar sebagai barang
bukti Phil berusaha untuk merusak Man Hole dengan wajaha penuh amarah akan
menangkapnya.
Senior
Sersan menerima laporan dari Phil kalau ada Bekas luka di pergelangan
tangannya. Phil memberitahu kalau Korban berkata pelaku memiliki bekas luka
panjang di pergelangan dan memperlihatkan gambar Goo Gil dan merasa kalau ini
dipakai sebagai petunjuk.
“Bagaimana
kita bisa menemukan orang dengan bekas luka ini? Kita tidak bisa berkeliaran
mencari bekas luka.” Ucap Juniornya
“ Kita
mengumpulkan para tersangka untuk memeriksa bekas luka mereka. Itu lebih baik
daripada tidak ada. Kita mungkin menemukan seseorang jika kita memilih seorang
mantan narapidana dengan bekas luka di pergelangan. Serahkanlah ini kepada
detektif yang bertugas.” Ucap sersan Choi. Phil mengangguk setuju.
“Bagaimana
keadaan temanmu?” tanya sersan Choi
“Dia
masih di rumah sakit. Tapi dia pulih lebih cepat daripada dugaanku.” Kata Phil
“Syukurlah.
Kau pasti kesal dengan kejadian yang menimpa temanmu, tapi serahkanlah kasus
ini kepada detektif yang bertugas, dan lanjutkan tugasmu di divisi patroli
ini.” Ucap Sersan Choi.
Phil
mengerti dan saat itu Suk Tae datang membawa palu besar langsung menuduh Phil yang
merusak lubang got di taman, Phil langsung mengajak Suk Tae keluar dan
berbicara pada Sersan Choi kalauakan menangani yang ini.
Suk Tae
pikir Phil sudah gila karena melakukan itu dengan mencoba menjelajahi waktu
lagi. Phil pikir Suk Tae bisa memikirkan betapa putus asanya, karena Suk Tae
tidak mau menolongnya jadi terpaksa melakukannya sendiri.
“Apa Kau
mengikuti agama era baru? Apa Ini Lubang Got Kudus, begitu? Kau bersikap gila
belakangan ini.” Ejek Suk Tae.
“Jika kau
tidak bisa memercayaiku, aku bisa mengerti. Tapi pikirkanlah perasaanku saat
aku memintamu melakukan itu. Aku tahu akan dianggap gila. Kau bisa Pahamkah betapa
putus asanya aku?” kata Phil
“Baik,
anggap saja ucapanmu benar. Lalu Kenapa kau mencoba menjelajahi waktu?” tanya
Suk Tae
“Karena
aku tidak bahagia.. Bukan ini kenyataan yang kupilih. Sekeras apa pun mencoba,
maka aku tidak bisa mengubah apa pun kenyataan ini.” Ucap Phil. Suk Tae sempat
terdiam seperti mempercayainya.
“Hei..
Jika kau tiba-tiba seserius ini, Apa kau kira aku akan mempercayaimu? Aku
peringatkan. Jika kamu melakukan ini lagi, aku akan membuatmu dipecat. Paham?
Kendalikan dirimu.” Tegas Suk Tae lalu bergegas pergi. Phil pun hanya bisa diam
saja dengan wajah frustasi.
Bersambung
ke Part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar