Soo Jin
berada di kampus seperti semua teman-temanya dari negera barat, lalu masih
sempat mengambil foto teman-teman kampusnya. Lalu sempat mengobrol dan melihat
jam kalau harus segera bergegas pergi, tapi tiba-tiba bukunya terjatuh.
Seseorang mengambil buku yang terjatuh.
“Hei,
ternyata kau, Soo Jin.” Ucap Jae Hyun terkejut. Soo Jin juga ikut terkejut
kalau Jae Hyun ada dikampusnya.
“Aku
tidak percaya bisa bertemu denganmu di sini. Apa Kau kuliah di sini?” kata Jae
Hyun. Soo Jin membenarkan lalu mengucapkan terima kasih.
“Tunggu...
Kenapa kau berada di Inggris?” tanya Soo Jin heran .
“Aku
sedang berwisata dan ingin menemui teman yang berkuliah di sini.” Ucap Jae
Hyun. Soo Jin bisa mengerti dan mengaku sangat senang bertemu dan pamit untuk masuk
ke kelas.
“Nikmatilah
wisatamu dan hati-hati di perjalanan” kata Soo Jin lalu segera pemit pargi. Jae
Hyun tersenyum seperti rencananya berjalan lancara bertemu dengan Soo Jin.
[September 2018]
Di kantor
polisi
Phil
tertidur dan jiwanya kembali masuk kedalam dirinya. Seorang pria seperti baru
saja bangun setelah mabuk meminta air minum, sambil berjalan dan langsung
menarik rambut Phil untuk mengambilkan air minum. Phil menjerit kesakitan.
“Hei, kau
tidak tahu apa-apa soal kehidupan.” Ucap si pria kembali berbicara omong
kosong. Polisi lain mengeluh melihat si pria kembali berulah mencoba untuk
menarik tangan si pria.
“Di mana
aku?” ucap Phil binggung baru terbangun dan kena jewer.
“Menurutmu
di mana? Ini kantor polisi.” Kata temanya dan meminta agar melepaskan tangan
menarik phil.
“Hei...
Kau seorang polisi. Kenapa tidur di tempat kerja?” ucap si Pria
“Kenapa
kau membuat masalah setiap pagi? Pulanglah! Pergi sana!” kata si pria
“Tidak
mau... Istriku sangat menyeramkan... Aku ingin tidur... Aku akan tidur di
sini... Biarkan aku tidur di sini.” Kata si pria dan melepaskan tanganya. Phil
terlihat binggung kalau diri nya benar jadi polisi.
“Pak
Bong, kau pasti merasa tidak nyaman karena baru mulai bekerja. Aku juga demikian
meski sudah 30 tahun di sini.” Kata seniornya.
“Maaf. Tapi
Ini tahun berapa sekarang?” kata Phil. Seniornya mengejek Phil yang terlalu
tampan untuk bercanda dan memberitahu kala ini tahun 2018. Phil kaget karena
ini masa depanya di tahuan 2018.
“Apa Kau
masih bermimpi, ya? Ada apa denganmu? Kita harus berpatroli. Aku akan mengambil
jaketku. Bersiaplah. Cepat” kata Seniornya. Phil benar-benar masih tak percaya
kalau sekarang tahun 2018.
[Episode 11, Cinta selalu pergi menjauh]
"Kantor Polisi Gangbuk Seoul"
Phil
binggung karena Seharusnya kembali ke
masa lalu, tapi malah berada di masa depan. Lalu mengingat terakhir kali
mencoba menangkap seseorang yang memukul seseorang di terowongan dan melihat
dibagian tangan ada luka tapi ketika ingin menarik topinya tapi tubuhnya sudah
ditarik masuk ke dalam Man Hole.
“Itu
belum tengah malam, tapi aku sudah masuk ke lubang got itu. Ini belum pernah
terjadi. Kenapa ini terjadi?” ucap Phil Binggung.
Seniornya
datang bertanya apakah Phil Sudah siap. Phil binggung, Seniornya membahas kalau
ia lebih tua darinya. Phil masih memikirkan kalau semua ini salah. Seniornya
tak mengerti berpikir kalau yang harus menyetir. Phil mengataakn kalau yang
akan menyetir.
“Begitu,
ya. Tunggu, maafkan aku. Aku saja yang menyetir.” Kata Seniornya.
“Tidak,
biar aku saja. Aku bisa menyetir dengan aman.”kata Phil berusaha untuk tak
terlihat gugup dengan perkerjaan barunya.
Mereka menaiki mobil partoli, dan melihat seorang
nenek yang membawa kardus berhenti ditengah jalan. Phil turun dari mobil
membantu si nenek bersama seniornya, bahkan mendorong hingga ke pinggir jalan.
Phil pun meminta si nenek agar bisa berhati-hati.
“Astaga,
dahulu ini lingkungan yang bagus.” Ungkap Phil merasa ada yang berubah.
“Kenapa
kau berkata begitu? Apa ada masalah? Kau seperti tidak mengetahuinya saja. Ada
banyak serangan di malam hari. Jadi, semua warga tidak keluar setelah malam
hari. Jika aku menangkap pelakunya, maka aku akan...” kata Seniornya lalu
terdengar suara dari walkie talki meminta agar memberitahu lokasinya.
Seniornya
memberitahu kalau mereka sedang berpatroli
di wilayah Haewoo-dong. Polisi yang ada dikantor memberitahu, Vila Samho 101,
Haewoo-dong 21 agar memeriksa keadaan warga. Seniornya pun mengatakan
kalau Mobil patroli 11 menuju lokasi
lalu mengajak Phil untuk pergi ke Haewoo-dong 21.
Dua
ahjumama sudah menunggu didepan dengan wajah panik dan mengajak mereka agar
segera masuk. Phil dan Seniornya sudah berada di depan pintu mencoba mengetuk
pintu, kalau polisi sudah datang dan meminta agar membukanya.
“Tidak ada
gunanya... Aku sudah mengetuk pintunya berhari-hari. Tapi tidak ada jawaban.”
Kata si Ahjumma panik
“Apa Kau
yakin ada orang di dalam? Mungkin orang itu pergi selama beberapa hari.” Ucap
Seniornya
“Aku
sudah memeriksa kamera CCTV. Dia tidak keluar rumah selama sebulan. Aku takut
dia sudah mati Karena itu aku menghubungi kalian.” Kata Ahjumma
“Aku
harus menerobos masuk... Pak Bong, hubungi tukang kunci.”kata seniornya. Phil
bingung mengaku tidak tahu nomornya.
“Ahh..
Yang benar saja... Aku sudah menyuruhmu menyimpan nomornya di ponselmu. Apa Kau
lupa...” ucap Seniornya. Phil hanya bisa meminta maaf. Sersan Choi pun menelp
kalau membutuhkan bantuan dan berada di Vila Samho 101.
Pintu
terbuka, Sersan Choi masuk lebih dulu memberitahu kalau Polisi Partoli masuk
rumah, tapi tak ada sahutan dan melihat rumah yang gelap karena tirai tak
dibuka. Phil membuka tirai sesuai perintah atasanya.
“Aku baru
menjadi polisi, tapi sudah berada di TKP. Ini berlebihan. Sangat berlebihan.”
Gumam Phil dan mencoba mencari sesuatu lalu membuka pintu dan melotot kaget,
memanggil seniornya.
Seorang
wanita sudah tergeletak, Sersan Choi mencoba memanggilnya tapi tak ada reaksi.
Phil ingin mengendongnya lalu melihat ada foto si wanita dengan Jae Hyun. Ia
mengingat selama melakukan perjalanan waktu melihat Jae Hyun bersama si wanita
ditaman dan juga di pantai. Sersan Choi memanggil 119 kalau ada wanita yang
pingsan.
“Ternyata
dia.. Ini wanita yang mengencani si apoteker itu.” Gumam Phil akhirnya bisa
menemukan wanita yang selama ini bersama dengan Jae Hyun.
Mobil
ambulance akhirnya membawa si wanita ke rumah sakit dan diberi cairan infus
dengan terbaring di ruang IGD. Dokter memberitahu wanita itu pingsan karena
kekurangan gizi dan anemia Tapi ini tidak serius, karena Dengan infus akan segera pulih. Sersan Choi mengaku senang
mendengarnya.
“Kudengar
dia tidak keluar dari rumah selama sebulan.” Ucap Dokter
“Ya, tetangga
menelepon dan melapor.” Kata Sersan Choi
“Jika dia
belum makan, dan tidak keluar dari rumahnya, maka sepertinya dia memiliki
masalah yang berat. Begitu siuman, maka dia harus menemui psikolog.” Kata
Dokter. Sersan Choi mengerti karena akan mengurusnya.
“Aku akan
menghubungi kantor. Kamu tetaplah di sini.” Ucap Sersan Choi pada Phil setelah
Dokter pergi. Phil mengangguk mengerti.
“Kenapa
dia menjadi seperti ini? Dia memiliki foto bersama apoteker itu. Sepertinya
mereka masih berkencan. Apa yang terjadi?” gumam Phil lalu melihat si wanita
yang membuka mata.
“Maaf. Apa
Kau sudah sadar?” ucap Phil. Si wanita binggung melihat sekeliling dan
menanyakan keberadaanya.
“Kamu ada
di rumah sakit. Aku polisi patroli, Tetanggamu menelepon dan membuat laporan.
Kau pingsan saat ditemukan.” Kata Phil. Si wanita pun mengerti.
“Kudengar
kau tidak keluar rumah selama sebulan. Apakah terjadi sesuatu?” tanya Phil. Si
wanita mengaku Tidak terjadi apa-apa, tapi hanya tidak ingin keluar.
“Kalau
begitu, kau mengenal Park Jae Hyun, bukan?” kata Phil mencoba memancing.
Si wanita
kaget Phil bisa mengenalnya. Phil mengaku mengenalnya secara pribadi dan sejauh
yang diketahuinya mereka sudah lama
berkencan dan bertanya apakah mereka masih mengencaniny. Si wanita meminta Phil
mengenal Jae Hyun maka meminta agar mengatakan padanya, dengan tangan mengenggam
tangan Phil.
“Tolong
beri tahu dia, bahwa aku dirawat di rumah sakit. Jae Hyun tidak mau menemuiku,saat
aku sangat menderita karena dia. Jadi, tolong beri tahu dia. Jika mendengar aku
dirawat, mungkin dia akan khawatir dan datang menemuiku.” Ucap si wanita.
Sersan
Choi datang melihat tangan si wanita memegang tangan Phil. Si wanitamelihat
sersan Choi datang langsung melepaskanay. Sersan Choi bertanya ada apa. Phil
mengaku Bukan apa-apa dan Pasien sudah sadar. Sersan Choi lalu memastikan
keadaan pasien dan menyuruh Phil peri saja karena akan mengurus sisanya. Phil
menganguk mengerti.
Phil berjalan
sendirian mengingat si wanita yangtampak baik-baik saja saat terakhir dilihat,
lalu ingin tahu Apa yang terjadi dengannya. Ia pikir kalau Jae Hyun putus
dengannya Lalu Jae Hyunmemacari Soo Jin setelah itu. Tapi Phil pikir itu tak
mungkin.
“Itu
tidak mungkin karena Soo Jin kuliah di luar negeri.” Ucap Phil lalu menatap
binggung melihat sosok orang yang dicarinya yaitu Jae Hyun dan masuk ke rumah
Soo Jin.
“Kenapa
dia masuk ke rumah Soo Jin?” gumam Phil binggung.
Rumah Soo
Jin
Orang Tua
Phil dan Soo Jin sedang minum teh bersama, terlihat sangat akrab sebagai
tetangga. Orang Tua Phil pikir sudah
lama tak datang ke rumah Soo Jin, Ibu Soo Jin mengajk mereka sering minum teh
seperti ini mulai sekarang. Ibu Phil pikir mereka bisa menelpnya kalau ingin
minum bersama
“Omong-omong,
bukankah kamu ingin bilang sesuatu?” tanya Ibu Phil
“Yang
ingin kukatakan adalah, Jika kalian tidak keberatan, bagaimana jika kita
berwisata bersama?” ucap Ibu Soo Jin. Ibu Phil pikir itu menyenangkan, karena Musim
gugur juga akan segera tiba.
“Bukan,
maksud kami adalah berwisata ke luar negeri. Ada banyak paket perjalanan yang
bagus dan murah.” Kata ibu Soo Jin
“Kau
bilang Wisata ke luar negeri? Tapi bukankah itu sangat mahal?” kata Ibu Phil
“Ayolah.
Pil sudah bekerja... Mintalah dia untuk membiayainya. Dan Juga bukan kami yang
membiayai perjalanan nanti” kata Ibu Soo Jin seperti ingin pamer. Ibu Phil
bertanya siapa yang akan membayarnya.
“Itu
sudah jelas... Hanya ada satu orang yang akan melakukannya.” Kata Ibu Soo Jin
bangga.
Jae Hyun
datang menyapa ayah dan ibu Soo Jin. Ayah dan Ibu Phil terlihat cemberut. Ibu
Soo Jin menyapa Jae Hyun yang sudah datang. Jae Hyun pun menyapa orang tua Phil
karena datang juga ke rumah Soo Jin. Ibu
Soo Jin langsung menyuruh Jae Hyun duduk disampingnya.
“Kau
pernah bilang akan membiayai perjalanan kami ke luar negeri, jadi, kami
mengusulkan agar mereka ikut dengan kita.” Kata Ayah Soo Jin. Jae Hyun menganguk mengerti.
“Senang
sekali bisa ada teman.” Kata Ibu Soo Jin lalu melihat sesuatu yang dibawa Jae
Hyun.
“Aku
membawakan kalian beberapa suplemen. Aku memasukkan vitamin dan zat besi yang
cukup. Pastikan kalian meminumnya.” Kata Jae Hyun penuh kasih sayang pada ayah
dan ibu mertuanya.
Orang Tua
Soo Jin makin bahagia dan memuji Jae Hyun. Orang Tuan Phil makin cemberut
karena keduanya seperti ingin memberitahu kalau punya menantu yang perhatian
dan baik hati, lalu keduanya merasa tiba-tiba sangat gerah. Tiba-tiba Phil datang
melihat ayah dan ibunya ada dirumah Soo Jn dan bertanya apa yang sedang
dilakukanya.
“Kami
sedang minum teh di sini. Kenapa kamu kemari dan tidak pulang setelah kerja?”
ucap Soo Jin
“Aku
melihatnya masuk ke rumah ini. Kenapa kau duduk di sini?” ucap Phil menujuk
pada Jae Hyun dengan sinis.
“Apa
anehnya jika menantu kami datang berkunjung? Sikapmu aneh sekali.”kata Ibu Soo
Jin. Phil kaget mengetahui kalau Jae Hyun sebagai Menantu dengan mengumpat. Ibu Soo Jin tak
bisa terima menantu kesayanganya dihina oleh Jae Hyun.
“Phil,
jaga bicaramu dengan menantu kami.” Kata Ibu Soo Jin. Ibu Phil juga binggung
dengan mengajak suaminya agar membawa Phil pulang saja. Phil Masih binggung karena Jae Hyun dianggap
Menantu. Ayahnya menarik Phil segera keluar dari rumah sebelum ada keributan.
“Dia
mabuk atau apa? Pil menjadi makin aneh dari hari ke hari.” Ucap Ayah Soo Jin
“Kau
benar. Aku penasaran kapan dia akan dewasa. Harap dimaklumi, Nak.” Kata Ibu Soo
Jin. Jae Hyun menganguk mengerti.
Orang Tua
Phil membawa anaknya masuk rumah. Ibu Phil mengeluh tidak bisa menahan malu
karena Phil mempermalukannya, berpikir kalau baru meminum satu pak soju dalam perjalanan
pulang. Phil mengaku kalau sangat sadar.
“Dan apa
maksud Ayah, Soo Jin berkuliah di luar negeri, bagaimana mungkin dia menikah?”
ucap Phil binggung
“Dia kembali
dan menikah sejak lama...Omong kosong apa yang kamu bicarakan?” kata Tuan Bong
heran
“Kau
sudah pasti mabuk. Masuklah ke kamarmu dan tidur.” Kata Ibunya
“Tidak...Aku
tidak akan memercayai Ayah, sampai kulihat sendiri.” Kata Phil keluar. Ibu Phil binggung dengan bertanya-tanya
apakah Phil benar-benar putranya. Ayah Phil mengaku Kadang juga meragukan fakta
itu.
Phil
masuk ke studio tempat Soo Jin biasa berkerja dan mendekat pada seorang pria.
Pria itu melihat Phil mengenal sebagai teman Soo Jin. Phil membenarkan dan
memastikan kalau Soo Jin kuliah di luar negeri, Si pria measa heran dengan
ucapan Phil, karena Soo Jin sudah lama menikah dan berhenti bekerja. Ia
berkomentar kalau Phil sebagai teman tapi malah tidak mengetahuinya.
Phil
pergi ke tempat Goo Gil di tempat billiard. Goo Gil melihat Phil berpikir sudah
pulang kerja hari ini. Phil bertanya apakah Goo Gil tahu bahwa Soo Jin sudah
menikah. Goo Gil heran dengan pertanyaan Phil karena Soo Jin sudah menikah
setahun lalu.
“Kau
bilang Setahun?!! Tidak, dia bilang akan kuliah di luar negeri. Bagaimana
mungkin dia menikah tanpa sepengetahuanku?” ucap Phil
“Apa ini
?? Kau menakutiku. Kau menimbulkan kekacauan saat kami mengirim kotak pernikahan
ke rumahnya.” Ucap Goo Gil. Phil binggung dan mengingat sebelumnya diawal,
dengan mabuk berteriak marah karena Jae Hyun berisik untuk mulai melakukan
tradisi pernikahan.
Phil kena
pukulan Jae Hyun jatuh pingsan dan dibawa ke rumah Jin Sook setelah itu
mengantar pulang Soo Jin dan Soo Jin memberikan undangan pernikahannya.
“Goo
Gil... apakah aku dipukuli Jae Hyun?” tanya Phil. Goo Gil membenarkan Phil dipukul oleh Jae Hyun dan ia yang
menggendongnya dengan dibawa kerumah Jin Sook
“Jadi, aku
berkelana satu tahun menuju masa depan mulai dari pertama menjelajahi waktu
dari lubang got itu. Ini bukan situasi dalam perjalanan waktu... Ini kenyataan.”
Gumam Phil benar-benar tak percaya. Goo Gil melihat temanya sangat ketakutan,
berpikir kalau ini karena kurang tidur jadi menyuruh agar Pulang dan
istirahatlah.
Foto
pernikahan Soo Jin sudah tertempel di dinding, sementara Soo Jin sibuk membuat
bekal dengan wajah bahagia. Saat itu bel rumah terdengar, Soo Jin melihat dua
temanya sudah datang lalu membuka pintu. Mereka berteriak gembira masuk ke
dalam rumah kalau datang untuk meminum jus dan ingin tahu apa yang sedang
dilakukan Soo Jin.
“Aku
sedang membuat bekal makan siang untuk suamiku.” Ucap Soo Jin bangga. Jin Sook
ingin mencicipinya. Soo Jin langsung melarang dan Menyuruh agar makan buah
saja.
“Sudah
lama kalian tidak datang berkunjung. Aku dan Jin Sook sibuk mengelola bisnis
kami. Yah.. Lebih spesifiknya, hanya Jin Sook yang selalu sibuk.” Ucap Jung Ae
sedih
“Aku
memberikan trukku kepadamu di lokasi bisnis yang bagus. Kenapa bisa gagal?”
kata Jin Sook heran
“Aku
tahu. Aku mempercayaimu saat pertama kuambil alih. Entah kenapa tidak berjalan
lancar. Tapi Tetap saja, kamu bisa mengandalkan rasa jusku. Minumlah segelas.”
Kata Jung Ae sudah membawakan Jus untuk teman-temanya.
Phil
duduk ditaman dengan wajah masih tak percaya karena sekarang mengetahui kalau
Soo Jin sudah menikah setahun lalu. Soo Jin dkk minum jus bersama-sama. Jin
Sook bertanya pada Jung Ae apakah belum berpacaran dengan Dal Soo. Soo Jin pikir Tidak usah membahas itu karena Itu
hanya akan membuat kesal. Jin Sook setuju.
“Bagaimana
denganmu, Jin Sook? Aku tidak menyangka kau akan mengencani dia.” Kata Soo Jin
“Benar.
Aku juga penasaran. Apa yang kau sukai darinya?” kata Jung Ae
“Aku
mengencaninya bukan karena ada sesuatu. Lagi pula, tidak ada yang tahu masa
depan akan seperti apa. Kita sedang di rumah Soo Jin. Hentikan obrolan ini.”
Kata Jin Sook
“Bagaimana
kabar Jae Hyun? Kau pasti menjalani kehidupan pernikahan yang menakjubkan, dengan
melihatmu membuatkannya bekal makan siang. Kau istri yang setia.” Ucap Jin Sook
“Aku
selalu gembira.” Ungkap Soo Jin melihat cincin yang melinbkar dijarinya.
Keduanya langsung berkomentar kata-kata Soo Jn menjijikkan.
“Hei, Ini
sudah pukul 12.00. Bukankah kalian harus membuka kedai? Aku akan keluar bersama
kalian.” Kata Soo Jin setelah melihat jam dinding rumahnya.
Mereka
bertiga pun berjalan keluar dari rumah dengan wajah gembira, Soo Jin meminta
agar Makanlah yang teratur, Jin Sook pun berpesan agar nanti jumpa di Bar
Bongbong. Soo Jin mengatakan tidak akan terlambat. Mereka pun berpisah arah,
Soo Jin berjalan dengan membawa kotak makan untuk suaminya, lalu merasakan ada
orang mengikutinya.
Tapi Saat
membalikan badan tak melihat siapapun lalu bergegas pergi. Ternyata wanita,
mantan pacar Jae Hyun terus melihat dari kejauhan seperti penguntit.
Soo Jin
sampai didepan apotik melihat Jae Hyun sedang berbicara dengan beberapa pasien
kakek-kakek yang mengeluh sakit. Jae Hyun dengan ramah dan juga sabar
menanganinya dengan akan memberikan obat. Soo Jin seperti terharu melihat Jae
Hyun yang sangat perhatian dan baik hati. Jae Hyun lalu tersadar kalau Soo Jin
sudah sedari tadi menunggu didepan pintu.
Keduanya
pergi ke taman, Soo Jin dengan bangga memperlihatkan kotak makan yang lengkap
untuk suaminya. Jae Hyun tak percaya kalau SooJin yang membuat semua ini. Soo Jin tahu sebelumnya
Jae Hyu Bing sudah bosan makan di luar jadi memutuskan untuk memasak sesekali.
Jae Hyun mulai mencoba makanan Soo Jin dan memujinya, dari kejauhan Phil
melihat keduanya yang terlihat sangat mesra sebagai suami istri.
“Aku
bertemu dengan Pil di rumah ayahmu saat aku mampir. Dia pasti mabuk, karena Dia
mengatakan hal aneh saat aku masuk. Kurasa dia tidak bisa menerima bahwa kita
sudah menikah. Katanya dia tidak percaya aku telah menikahimu” cerita Phil
“Ya ampun,
dasar Phil... Pasti kau menjadi canggung.” Kata Soo Jin merasa tak enak hati
“Dia tampak
mabuk, jadi, kubiarkan saja.” Kata Jae Hyun lalu mengajak Soo Jin untuk makan
sambil menyuapinya.
“Kenapa
situasinya menjadi begini?” gumam Phil tak percaya melihat keduanya.
“Ada yang
harus kukatakan. Aku ingin mulai mengelola studio. Bolehkah aku membukanya
lagi?” kata Soo Jin memohon izin pada suaminya.
“Kau
belum lama menutupnya dan sudah bekerja keras sampai sekarang. Bukankah kau
layak beristirahat lebih lama?” ucap Jae Hyun tak ingin Soo Jin berkerja
“Kurasa
aku bukan tipe yang suka melakukan pekerjaan rumah tangga. Aku sangat ingin
bekerja.”kata Soo Jin. Jae Hyun pikir
akan pertimbangkan. Soo Jin mengerti
“Kita
akan menemui teman-temanku malam ini.” Kata Soo Jin. Jae Hyun mengetahui dan
akan ke sana begitu apotek tutup lalu tiba-tiba terbatuk. Soo Ji panik karena
lupa membawa minum jadi akan membelikan jus karena temanya yang membuka truk
Jus. Jae Hyun pun membiarkan Soo Jin pergi.
Phil akan
berjalan pergi setelah melihat Soo Jin dan Jae Hyun makan bersama. Soo Jin
melihat Phil berjalan didekatnya langsung memanggil bertanya sedang apa
ditaman. Phil mengaku dalam perjalanan pulang setelah kerja. Soo Jin membahas
kalau Phil mengatakan hal aneh di rumah orang
tuanya.
“Maaf.
Aku pasti tidak berpikiran jernih saat itu.” Ucap Phil
“Kau
harus berhenti minum dan itu akan merusak kesehatanmu.” Kata Soo Jin
“Soo Jin...
Apakah kau benar-benar menikah?” kata Phil masih tak percaya. Soo Jin heran
Phil malah menanyakan hal itu
“Hanya
saja... Aku masih tidak bisa memercayainya.” Akui Phil. Soo Jin rasa Phil belum
sadar jadi menyuruh agar Lekas pulang dan istirahatlah.
“Sampai
jumpa nanti malam di Bar Bongbong. Kau tahu kita akan berkumpul malam ini, kan?”ucap
Soo Jin. Phil menganguk mengerti. Keduanya pun berpisah, dan dari kejauhan Jae
Hyun melihat keduanya yang berbicara seperti merasa khawatir.
Ayah Phil
memijat punggung istrinya, menanyakan keadaanya sekarang. Ibu Phil pikir merasa
lebih baik setelah mendapatkan pijatan dari suamnya. Ayah Phil tahu istrinya
pasti stres karena Phil. Ibu Phil
mengaku sangat frustrasi setiap kali memikirkannya.
“Kurasa
dia masih memikirkan Soo Jin setiap mabuk. Dia tidak bisa melupakan rasa suka
selama 28 tahun dalam sekejap.” Ucap Ibu Phil. Ayah Phil pikir Biarkan waktu
yang mengatasinya.
“Aku
tidak menyukai ibu Soo Jin yang menyombongkan Jae Hyun, dan aku membenci
melihat Phil yang hidup sendirian tanpa kekasih.” Ungkap sang istri. Ayah Phil
binggung apa yang harus dilakukan.
“Coba
kalau lihat ini adalah para wanita yang tertarik melakukan kencan buta
dengannya. Bagaimana dengannya? Tatapannya sangat hangat. Dia cantik, kan?”
ucap Ibu Phil memperlihatkan beberapa wanita. Ayah Phil memberikankomentar ada
wanita yang lebih baik dengan pilihan istrinya, mereka mulai berdiskusi untuk
menjodohkan anaknya.
“Pendapat
kita tidak penting. Phil tidak berniat melakukan kencan buta.” Kata Ayah Phil
“Dia
mungkin berubah pikiran begitu bertemu dengan mereka. Mereka semua secantik Soo
Jin.” Kata Ibu Soo Jin. Ayah pikir pikir tak ada ruginya jadi lebih baik
tanyakan saja.
Phil
pulang kerumah dengan wajah lelah
mengatakan kalau ingin tidur lalu naik ke lantai atas. Ayah dan Ibunya
melonggo, lalu memilih satu foto dan Ibu Phil pun segera bergegas. Phil melihat
kamar Soo Jin yang bersebelahan denganya tapi sekarang sudah kosong.
“Aku
tidak percaya Soo Jin menikah. Apakah ini sesuatu yang tidak bisa dicegah?”
ungkap Phil terlihat frustasi. Ibunya masuk kamar.
“Ibu tahu
kau lelah, tapi lihatlah ini. Bagaimana menurutmu? Tipe idamannya adalah
polisi. Ibu merasa dia akan sangat cocok denganmu.” Ucap Ibu Phil
“Aku
tidak mau melakukan kencan buta, Bu.” Kata Phil menolaknya
“Setidaknya
kamu lihat fotonya lebih dahulu. Dia juga sangat cantik, bahkan secantik
selebritas.” Kata Ibu Phil merayu
“Tidak.
Aku akan hidup sendiri selama hidupku.” Kata Phil langsung berbaring diatas
tempat tidurnya.
“Kapan
kau akan melupakan Soo Jin? Semua temanmu sudah menikah dengan bahagia. Apakah
hanya kau yang akan bersedih dan melajang?” kata ibu Phil kesal. Phil
membenarkan.
“Aku akan
bersedih dan melajang selama sisa hidupku.” Kata Phil.
Mobil
Truk "Jus Hong"
Jung Ae
terlihat kesal sambil mengumpat karena Bisnis Jin Sook berkembang tapi dirinya
sebenar-benar tak seperti temanya. Goo Gil sudah ada didepan tru bertanya
apakah ia perlu membagikan selebaran. Jung Ae baru sadar Goo Gil sudah ada
didepanya. Goo Gil bertanya penjualan sekarang.
“Baru
terjual tiga gelas.” Kata Jung Ae. Goo Gil mengeluarka uang untuk memesan
segelas jus dingin.
“Dan kaulah
yang membeli ketiga gelas itu. Berhentilah meminumnya. Kau akan sakit.” Ucap
Jung Ae. Goo Gil dengan bangga kalau dirinya tak mungkin sakit dengan tubuh
tambunnya.
“Kita
akan berkumpul malam ini. Apa Kau mau datang?” kata Goo Gil. Jung Ae mengaku
tak tahu akan datang atau tidak.
“Kenapa?
Apa kau takut Dal Soo akan datang?” ucap Goo Gil. Jung Ae marah kalau tak ingin
membahas Dal Soo lagi.
“Dia
tidak akan datang Dia orang penting sekarang. Untuk apa dia datang? Ikutlah
dengan kami. Ayolah.” Kata Goo Gil merayu. Jung Ae masih tak tahu tapi Goo Gil
terus berusaah agar Jung Ae mau datang.
"Perusahaan
Dagang Blue Moon"
Dal Soo
duduk dibelakang meja dengan jasnya, Sekertarisnya memberikan anggaran tahun
depan dan membutuhkan tanda tangan. Dal Soo langsung memberikan tanda tangan.
Sekertarisnya meminta agara Dal Soo harus memeriksa isinya.
“Kakakku
adalah CEO-nya. Aku yakin dia sudah membereskan semuanya.” Ucap Dal Soo.
Sekertarisnya pun akan melanjutkan rencana ini. Dal Soo menatap kearah jendela
kantornya
“Kenapa
hidup begitu membosankan? Aku sudah muak.” Ungkap Dal Soo lalu melihat pesan
yang masuk ke dalam ponselnya "Kami akan berkumpul malam ini, Dal Soo.Kamu
harus datang." Dal Soo piki tak
mungkin dirinya akan datang.
Bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar