PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 18 September 2017

Sinopsis Strongest Deliveryman Episode 14 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS 


Soon Ae baru keluar dari rumahnya melihat Tuan Jang seperti sudah menunggunya. Tuan ung langsung mengajak mereka untuk pergi bersama. Soon Ae kembali bersikap sinis dengan mengumpat kalau Tuan Jang mati. Tuan Jang ikut membalas tapi melihat Soon Ae seperti mencoba mengabaikannya. Soon Ae membenarkan.
“Soon Ae.... Kau sudah bekerja keras. Jadi Aku juga akan mengabaikannya. Ayo..” ucap Tuan Jang berjalan lebih dulu
“Dia kenapa?. Apa kau nonton drama sebelumnya? Itu tidak keren kalau kau mengatakan itu! Jadi Jangan salah paham!” kata Soon Ae akhirnya ikut berjalan dengan Tuan Jang.  

Tuan Kim datang ke tempat Nyonya Jung, Nyonya Jung bertanya kenapa datang ke area restoranya. Tuan Kim pikir Wajar saja kalau datang berkunjung, karena Nyonya Jung sudah membuka gedung baru.
“Menurut Anda, apa yang akan terjadi dengan Restoran Row ini? Kudengar mereka benar-benar terpuruk.” Kata Tuan Kim
“Itu tidak akan mengubah hasilnya. Jadi jangan khawatir tentang hal-hal yang tidak perlu.” Ucap Nyonya Jung
“Oh, jangan salah menduga. Tentu aku tidak akan khawatir dengan hal seperti itu. Aku hanya ingin bertanya.” Kata Tuan Kim 

Soon Ae terus mengoceh sambil berjalan kalau Hal pertama itu, Tuan Jung  tidak keren karena wajahnya jelek dan juga tidak tinggi. Tuan Jung tetap berjalan seperti pura-pura tak mendengarnya. Soon Ae kesal merasa kalau Tuan Jung itu tak mendengarnya.
Saat itu Tuan Jang kaget melihat Tuan Kim yang ada didepanya, begitu juga Soon Ae. Nyonya Jung melihatnya langsung bertanya ada apa. Tuan Kim mengelak kalau bukan apa-apa dan mengajak mereka untuk kembali. Soon Ae dengan lantang memangil nama  mantan suaminya “Kim Jong Hyun.” Tuan Jang berusaha menahan tapi Soon Ae tetap ingin mendekat.
“Hei, Apa kau tidak mendengarku?” teriak Soon Ae. Tuan Kim akhirnya berbalik dan menyapa Soon Ae yang sudah lama tak bertemu.
“Apa Kau tinggal di wilayah ini?” tanya Tuan Kim mencoba untuk ramah.
“Ya, apa yang kau lakukan berjalan ke sini? Siapa yang kau patuhi sekarang?” ucap Soon Ae menunjuk ke arah Nyonya Jung
“Aku tidak tahu siapa dirimu, tapi tolong jangan bicara sembarangan.” Tegas Nyonya Jung
“Kau tanya Siapa aku? Aku hanyalah wanita sial yang pernah menikah dengan si brengsek ini. Kenapa?” kata Soon Ae.
Tuan Kim mengajak mereka untuk pergi saja. Soon Ae berteriak untuk memperingatkan kalau Jangan pernah berpikir memulai sesuatu di sini karena akan menikap dan membunuhnya. Tuan Jang memohon agar Soon Ae menghentikan ucapanya. 


Jin Kyu berteriak memanggil Ji Yoon yang bergegas pergi kerja karena Ponselnya ketinggalan. Ji Yoon mengatakan kalau ini bukan miliknya tapi punya Jin Kyu. Jin Kyu kaget kalau Ji Yoon memberikan ponsel untuknya.
“Pastikan untuk mengangkatnya saat ponsel ini berdering. Jika mereka menanyakan sesuatu padamu, katakan kalau kau akan bekerja keras apa pun yang terjadi.” Kata Ji Yoon. Jin Kyu pikir itu Cuma omong kosong. Ji Yoon pun segera pamit pergi saja.
“Apa lagi rencananya sekarang?” ucap Jin Kyu bertanya-tanya dan saat itu juga ponselnya berdering. 

“Halo, ini Oh Jin Kyu.” Kata Jin Kyu mengangkat telpnya. Byung Joo mengatakan kalau dari Strongest Deliveryman.
“Selamat, Anda diterima. “ kata Byung Joo. Jin Kyu binggung karena tak melakukan apapun tapi diterima kerja.
“Anda tahu di mana kantor kami, 'kan? Cepatlah masuk kerja. Segera datang ke sini. “ kata Byung Joo lalu menutup telpnya.
Jin Kyu binggung dan tak bisa berkata-kata lagi lalu mengumpat marah pada Ji Yoon. Saat akan pergi tiba-tiba Kang Soo dkk seperti mengempung jalanya. Kang Soo bertanya mau kemana Kang Soo, padahal sudah menyuruhnya untuk datang. Jin Kyu pikir Kang Soo sedang bercanda.
“Mana bisa aku bekerja dengan kalian?” kata Jin Kyu yang sebelumnya menjadi saingan.
“Bekerjalah dengan kami. Kami membutuhkanmu.” Ucap Tuan Baek
“Selamat. Kau adalah pilihan utama.” Kata Dan Ah. Kang Soo pun mengajak mereka untuk pergi. 


Jin Kyu sudah mengunakan kostum sapi seperti tak percaya kalau hari pertamanya harus mengunakan baju itu.  Tuan Baek bertanya apakah Jin Kyu tak meyukainya jadi bisa mencoba yang lain. Jin Kyu melihat Byung Joo  dkk mengunakan baju cheers leader dan menari.
Sementara Sung Jae dan Tuan Baek sudah siap menjadi bagian untuk dilempar dengan balon berisi air. Jin Kyu membagikan selembaran, Byung Joo menyambut tamu-tamu yang datang dengan gerakan cheers leader. Tuan Baek sudah menjadi sasaran para wanita melempar air.
“Kenapa kau terus melempar ke arahku? Kalian Boleh lempar ke sebelahku juga?” keluh Tuan Baek sudah basah kuyup.
“Pria itu kelihatannya agak menakutkan dan Wajahmu kurang memberatkan.” Kata para wanita.
“Aku akan menganggapnya sebagai pujian.” Kata Tuan Baek pasrah kembali kena lempar. 

Min Chan, bersama Kang Soo dan Dan Ah berada dikantor. Min Chan memberitahu mereka membutuhkan sekitar 35 juta won untuk gaji dan asuransi bulan ini Tapi, keuntungan perusahaan hanya 10 juta won. Kang Soo pikir akan gunakan uang investasi mereka untuk jumlah yang di butuhkan. Min Chan mengangguk mengerti.
“Tapi, siapa investor kita?” tanya Dan Ah penasaran
“Seseorang... Aku 'kan kenal banyak orang.” Kata Kang Soo tak ingin memberitahu
“Oh ya, Konstruksi Sunjin memutuskan untuk menyingkirkan kantin perusahaan mereka. Di gedung mereka, tidak cukup ruang untuk itu. Jadi, mereka mencari restoran untuk digunakan sebagai kantin mereka. Para pegawai akan membayar menggunakan voucher dan pihak Sunjin akan membayarnya setiap bulannya. Mereka mengumumkan penawaran hari ini.” Jelas Min Chan
“Kita harus mengajukan penawarannya. Semua restoran akan menawarnya dengan nama Strongest Deliveryman.” Kata Kang Soo. Min Chan setuju. Dan Ah menatap Kang Soo seperti kembali memiliki semangat. 

“Berapa banyak pegawai yang dimiliki Konstruksi Sunjin?” tanya Nyonya Jung
“Termasuk para eksekutif, sekitar 1.800 pegawai. Hanya satu kali makan siang akan menghasilkan lebih dari 10 juta won. Jika Anda misalnya kerja lembur atau pulang kerja Setidaknya, akan menghasilkan 550 juta won per bulan. Kalau dalam setahun, total ada 6 miliar Won.” Jelas Manager
“Pastikan tidak ada yang salah dengan permohonan penawaran. Lalu Siapa yang akan memutuskannya?” kata Nyonya Jung
“Semua pegawai di perusahaan akan ikut memilih Rabu depan.” Kata Manager
“Kita harus meluangkan waktu untuk memasarkan pada para pegawai sampai saat itu.” Jelas Nyonya Jung. 

Kang Soo dkk minum bersama. Kang Soo menegaskan mereka harus memenangkan Konstruksi Sunjin. Jika  kehilangan perusahaan itu, maka restoran di lingkuang tidak akan bertahan. Lalu perusahaan juga akan menderita.
“Jujur saja, dari sudut pandang Sunjin, Gedung Jungga jauh lebih menarik. Interiornya bersih dan kau bisa mendapatkan semuanya dalam satu bangunan. “komentar Jin Kyu
“Makanan lezat buatan tangan. Dan juga, sebuah toko itu harus punya sarang laba-laba, beberapa debu, dan piring yang pecah. Tempat-tempat itu pasti punya makanan yang sangat enak.” Kata Tuan Baek
“ Kalau tempat juga tetap harus bersih. Tempat-tempat seperti itulah yang punya makanan terbaik dan kau malah tidak tahu.” Komentar Dan Ah. Byung Joo dkk menyuruh Dan Ah agar Pukul saja belakangnya
“Aku tidak bisa pukul karena dia kotor.” Kata Dan Ah. Tuan Baek sudah ketakutan mengucapkan Terima kasih.
“Apa Memang ini suasana perusahaan yang biasa?” keluh Jin Kyu. Kang Soo membenarkan dan meminta Jin Kyu agar membiasakan diri karena sekarang sebagai pegawai dan mengajak mereka untuk bersulang.
“Untuk pegawai baru kita, Oh Jin Kyu!” teriak Kang Soo. Jin Kyu yang mendengarnya terlihat bahagia.
“Ayo kita selesaikan minumnya dan kita bersenang-senang di ruang karaoke.” Kata Sung Jae.
“Tentu saja kita harus pergi. Bagian paling penting dari acara makan malam perusahaan adalah karaoke, kan?” kata Byung Joo. Ho Young merasa Sung Jae memang menyukainya.
“Maaf, tapi aku mau pulang.” Kata Jin Kyu. Tuan Baek melarang kalau Pegawai baru belum boleh pulang. Kang Soo melihat Jin Kyu menyuruh pulang saja.
“Biarkan saja dulu dia pulang. Lagipula ini hari pertamanya, Direktur.” Ucap Kang Soo
“Aku memberitahumu sebagai Direktur. Lain kali jangan pulang dulu. Ingatlah itu.” Kata Tuan Baek. Jin Kyu menganguk setuju.  Tuan Bae mengejek dengan panggil “Good boy.” Layaknya anjing peliharaan. 

Ji Yoon menunggu didepan rumah dengan gelisah. Jin Kyu baru saja pulang heran melihat Ji Yoon ada didepan rumah. Ji Yoon langsung merangkul tangan Jin Kyu layaknya pada seorang suamin dan menanyakan hari pertama kerja serta kegiatanya tadi.
“Aku hanya memakai kostum berbulu sepanjang hari. Kenapa kau mencarikanku pekerjaan tanpa bilang padaku?” keluh Jin Kyu
“Karena tidak ada tempat lain yang menerimamu. Apa mereka membuatmu tidak nyaman? Apa mereka merundungmu? Apa Dan Ah Eonni pasti bilang sesuatu? Uhhh.. Dasar...” ucap Ji Yoon ingin membalasnya.
“Tidak, dia tidak begitu.... kau ini kenapa? Semua orang baik padaku.” Ucap Jin Kyu. Ji Yoon pun bertanya apa masalahnya.
“Aku hanya agak canggung. Mereka semua itu orang yang kurasa agak canggung. Aku tidak mengkhawatirkan apa pun.” Kata Jin Kyu. Ji Yoon langsung mencubit pipi Jin Kyu merasa kalau sikapnya itu sangat lucu.
“Ayo masuk ke dalam. Aku membuat makanan lezat untukmu.” Kata Ji Yoon lalu mengajak Jin Kyu masuk. 


Tuan Jang mengantar Soon Ae sampai ke depan rumah. Soon Ae yang kesl tak bisa membuka pintu karena salah menekan passwordnya. Tuan Jang menarik tangan Soon Ae agar bisa meLupakan dan Pura-puralah tidak melihatnya.
“Aku sudah melihatnya, mana bisa aku pura-pura tidak melihatnya? Haruskah aku keluarkan otakku dan mencucinya?” ucap Soon Ae marah
“Kau bilang kita harus melupakannya. Jadi, lupakan saja.” Kata Tuan Jang
“Aku hanya sangat kesal.” Kata Soon Ae sambil menangis. Tuan Jang tak tega memeluk Soon Ae agar menangis di pundaknya. Setelah itu Soon Ae mendorong Tuan Jang.
“Dasar bodoh! Ini semua salahmu. Kalau kau mendengarkanku waktu itu, maka ini tidak akan terjadi. Jadi Pergilah. Aku tidak tahan lagi melihatmu.” Ucap Soon Ae sambil menangis. Tuan Jang hanya bisa tertunduk lalu berjalan pergi.
“Jangan pernah berpikir ingin menimbulkan masalah lagi! Aku akan baik-baik saja setelah aku menangis.” Teriak Soon Ae memperingatkan
“Jangan khawatir dan tidurlah saja.” Kata Tuan Jang berjalan pergi. 

Semua berjalan keluar dari tempat karaoke, Tuan Jung mengeluh kalau mereka harus selesai padahal Tenggorokannya sudah dilonggarkan. Byung Joo mengeluh kalau tidak bisa tinggal lebih lama lagi karena Sung Jae dan juga kenapa tadi ingin pergi ke tempat karaoke.
“Para pelanggan lain nanti mengira kita sedang berkelahi.” Keluh Byung Joo
“Kalian harus mengerti. Dia selalu seperti itu.” Ucap Kang Soo. Sung Jae mulai marah.
“Ayo kita pulang. Besok kita harus bekerja.” Ajak Dan Ah dengan senyumanya.
“Wow, kau selalu ketat dengan kami.” Ucap Young Tae. Byung Joo berkata kalau Dan Ah adalah ketua dan mengajaknya pergi. 

Saat akan pergi Yeon Ji keluar akan melayani tamu. Semua terkejut melihat Yeon Ji yang berkerja ditempat karaoke.  Dan Ah terlihat marah bertanya apa yang dilakukan Yeon Ji sekarang. Yeon Ji meminta Dan Ah melepaskan tanganya karena sedang bekerja.
Min Chan menahan Dan Ah agar tak mengejar Yeon Jin, Dan Ah yang keras kepala menyuruh Min Chan minggir. Min Chan pikir nanti saja, menurutnya Kalau menyeretnya keluar, tidak akan bisa membereskan masalah apa pun.
“Minggir! Aku tidak bisa membiarkannya di sini.” Kata Dan Ah mendorong Min Chan lalu menarik Yeon Ji keluar dari ruangan karaoke. Yeon Ji berteriak meminta agar Dan Ah melepaskan tanganya.
“Aku akan mengurus semuanya. Jadi Kalian semua pulanglah.” Kata Kang Soo melihat semua terlihat shock. 


Dan Ah mengajak Yeon Ji pergi ke samping tempat karaoke. Kang Soo pun melihat dari kejauhan. Yeon Ji mengaku kalau bekerja di bar karaoke menurutnya tak ada yang salah. Dan Ah pikir Yeon Ji mau mati ditanganya.
“Lalu aku harus bagaimana? Menurutmu seorang instruktur yoga bisa mendapat gaji? Itu Tidak... Hanya pemiliknya saja yang dapat uang, sementara instruktur sepertiku tidak dapat uang. Jadi aku harus bagaimana? Kau akan segera pergi dan keluargaku juga tidak bisa membantuku. Aku juga tidak berniat mengandalkan seorang pria. Jadi apa yang harus kulakukan? Aku juga ingin hidup.” Ucap Yeon Ji

“Tutup mulutmu. Ucapkan kata itu lagi, akan kubunuh kau. “ kata Dan Ah marah
“Memangnya kau siapa? Katakan... Kau siapa? Kenapa kau selalu bertindak benar?” kata Yeon Ji marah
“Siapa bilang tindakanku ini benar? Aku tahu kalau aku melakukan sesuatu yang gila. Aku hanya akan melakukannya untuk sementara. Aku bahkan akan menabung 100 juta Won sama sepertimu.” Kata Yeon Ji

“Kau mau apakan uang itu?” tanya Dan Ah heran. Yeon Ji mengatakan Tak tahu.
“Aku hanya takut dan itu sebabnya sampai sekarang masih kutabung. Di sini memang tempat yang menakutkan dan tempat yang amat menakutkan untuk hidup tanpa uang.” Kata Yeon ji
Dan Ah menarik Yeon Ji untuk pulang dan bicarakan ini di rumah Yeon Jin menolak tidak mau pulang, karena mau bekerja dan harus mencari uang. Dan Ah benar-benar tak percaya dengan temanya. Yeon Ji memperingatkan Dan Ah agar Jangan ikut campur karena Ini hidupnya. Kang Soo hanya bisa diam melihat keduanya bicara.

Semua terlihat masih shock mengetahui keadaan Yeon Ji sebenarnya. Young Tae pikir ini sangat mengejutkan dan merasa tidak enak padanya dan Byung Joo tak percaya kalau Instruktur mereka  ternyata bekerja seperti itu juga.  Sung Jae pikir Dan Ah terlihat pintar tapi bahkan tidak menyadarinya.
“Selalu ada tanda-tanda ketika orang melakukan pekerjaan itu. Kata Sung Jae. Ho Young hanya menatap kearah Min Chan hanya diam saja.
“Dia pasti sudah mempercayai temannya.” Itu tidak masalah bagiku. Tidak peduli apa yang Yeon Ji lakukan, maka cintaku tidak akan berubah. Ini tidak akan terjadi. Aku harus menghampiri Yeon Ji sekarang. Aku perlu ke sana dan bilang kalau aku sudah memahami semuanya. Aku akan menyuruhnya bersandar padaku.” Ucap Tuan Baek sudah siap pergi.
“Hyung, kau harus tetap bertahan. Bertahan saja apa yang bisa membantumu kali ini.” Kata Ho Young menahan Tuan Baek agar tak pergi
“Kau tidak tahu yang kau bicarakan itu. Dia membutuhkan sentuhan cinta yang tulus di saat seperti ini.” Kata Tuan Baek. Ho Young terus menahanya bahkan sampai mengendongnya. Min Chan sedari tadi hanya diam memilih untuk keluar dari rumah. 


Min Chan melihat Yeon Ji pulang dari kejar lalu menanyakan menanyakan keadaanya. Yeon Ji pikir Min Chan  sudah tahu pasti tak baik-baik saja, lalu berjalan perlahan dan akhirnya hanya bisa berjongkok dan menangis. Min Chan ingin menyentuhnya tapi seperti tak berani melakukanya. Akhirnya ia hanya bisa ikut jongkok menemani Yeon Ji ang menangis. 

Kang Soo dan Dan Ah duduk direstoran Dan Ah  menceritakan kalau selama ini  selalu curiga tapi menurutnya Yeon Ji tidak pernah berbuat seperti itu.
“Aku tidak pernah kepikiran, kalau dia akan berbohong padaku. Aku ini memang bodoh. Lalu Aku sekali-kali mengikutinya. Dia bilang dia sedang minum dengan Min Chan , jadi aku memercayainya. Dia bilang mereka akan berkencan setiap malam jadi aku menerimanya.” Cerita Dan Ah. Kang Soo bertanya apakah Min Chan yang berkerja dengan mereka.
“Ya... Kurasa dia pasti tahu dan akulah satu-satunya yang tidak tahu. Kami sudah berteman selama 20 tahun. Lalu Hanya aku saja yang tidak tahu.” Kata Dan Ah marah
“Jangan salahkan dirimu. Kenapa kau meragukan kata-kata temanmu?” kata Kang Soo menenangkan. Dan Ah tak mengerti dan ingin tahu apa yang harus dilakukanya sekarang, karena sungguh tidak mengetahuinya.
“Tunggu saja dia. Itu yang selalu kulakukan pada Sung Jae. Dia selalu mendapat masalah dan orang-orang selalu menunjuk ke arahnya. Aku masih percaya padanya dan menunggu. Orang dewasa di kota kami bilang kalau dia itu anak tidak baik dan harusnya aku tidak boleh main dengannya. Meski begitu, aku percaya padanya dan menunggu. Kalau dia datang mencariku,maka aku ada di sana untuknya. Kalau mungkin dia sedang sendiri, maka aku akan mencarinya. Akhirnya, dia kembali ke tempat asalnya.”cerita Kang Soo.
Dan Ah hanya bisa menangis, Kang Soo duduk di samping Dan Ah dan membiarkan Dan Ah menangis dipelukanya. Dan Ah pun menangis dipelukan Kang Soo seperti membuatnya tenang. 


Yeon Ji berdiri menatap ke arah kamarnya yang ada diatap seperti enggan untuk kembali ke rumah. Sampai didalam kamarnya, Dan Ah sudah tertidur dengan memunggunginya. Akhirnya Yeon Ji berbaring dalam diam, Dan Ah ternyata masih membuka matanya tanpa mau bicara dengan Yeon Ji seperti ingin membiarkanya. 

Kang Soo berkata Tidak ada yang spesial hari ini dan meminta mereka Bekerja keraslah seperti biasanya dengan Bersikap ramahlah saat mengantar makanan. Lalu Saat pelanggan  datang untuk makan, bersikaplah dengan sopan dan ramah. Jin Kyu pikir benar dan ingin menambahkan satu hal
“Kau tahu 'kan tentang itu... Sebuah kampanye yang lebih emosional. Manusia yang lembut, perasaan ingin makan di rumah, itu bisa bekerja lebih baik bagi orang-orang di perusahaan konstruksi.Jika kau mengenal mereka dengan baik bahkan pegawai kantor akan suka dengan pegawai pekerja online.” Kata Jin Kyu
“Itu ide yang bagus. Bagaimana menurut kalian?” tanya Kang Soo. Tuan Baek pun setuju
“Kalau begitu, aku akan panggil semua pemilik restoran.” Kata Kang Soo
“Itu sebabnya kenapa ada Direktur, 'kan? Biar aku yang urus.” Ucap Tuan Baek. Kang Soo pun memberikan tugasnya pada Tuan Baek.
“Jin Kyu, kau ikut aku pergi ke Kantor Konstruksi Sunjin.” Kata Kang Soo. Jin Kyu kaget,
“Bantu aku kalau aku mendapat pertanyaan yang sulit.” Kata Kang Soo. Jin Kyu mengangguk mengerti dengan bahasa banmal.
“Kau harus bilang "Aku akan melakukannya, Presdir."” Kata Dan Ah memperingati. Jin Kyu mengeluh tapi akhirnya melakukan dengan memangil Kang Soo “Presdir” Kang Soo tersenyum mendengarnya.
“Kalau begitu, ayo kita semuanya bekerja Oh iya, kalian semua mendapat gaji yang disimpan dalam rekening kalian.” Ucap Kang Soo. Semua menjerit bahagia mendengarnya, hanya Min Chan dan Dan Ah yang terlihat gelisah. 


Kang Soo dan Jin Kyu pergi ke Gedung Sunjin, tak sengaja bertemu dengan Nyonya Jung dan managernya. Jin Kyu pun menayap Nyonya Jung yang sudah lama tak bertemu. Nyonya Jung langsun bertanya kenapa Jin Kyu datang ke gedung Sunjin, Jin Kyu dengan bangga kalau sudah dapat pekerjaan baru.
“Aku membimbingnya.” Kata Kang Soo juga bangga.
“Kau bahkan tahu bagaimana cara merebut orang lain.” Sindir Nyonya Jung
“Aku tidak merebutnya, tapi Justru Anda yang kehilangan dia. Kami akan masuk ke dalam.” Kata Kang Soo masuk lebih dulu. 

Kang Soo bertemu dengan kepala Sunjin dengan berkasnya, Nyonya Jung langsung menaruh diatasnya membuat kepala Sunjin binggung. Setelah keduanya duduk mengupcakan terimakasih dengan tawaran mereka.
“Kami akan memasang isi tawaran Anda di situs perusahaan kami. Para pegawai akan ikut memilih dalam tiga hari dan Anda akan mendapatkan hasilnya.” Ucap kepala Sunjin. 

Jin  Kyu bertemu dengan Manager di luar ruangan, lalu bertana apakah Manager yang membersihkan mejanya. Manager membenarkanya, lalu bertanya Ada lagi yang mau dikatakan.
“Bekerja keraslah dan Tidak apa-apa... Lagipula itu semua adalah ideku. Lebih baik kalau ada yang menggunakannya daripada membusuk di meja kerja. Benarkan.. Manager?” ucap Jin Kyu lalu mengubah kalau jabatanya adalah Kepala Manager. 

Tuan Baek dkk bertemu dengan semua pemilik retstoran memberitahu kalau Tujuan mereka sekarang menganggap,  Makanan sudah disiapkan oleh ibu mereka sama seperti makanan di rumah. Mereka mengeluh Tuan Baek yang memanggil dengan Tuan Tanah.
“Karena kita semua adalah satu... Jadi Baiklah, mari kita semua meneriakkan moto kita. “Kita adalah satu! Kita bertahan sebagai nomor satu! Bila kita berpisah kita akan padam! Semangat!” kata Tuan Baek. Semua pun berteriak Semangat. 

Bibi melayani pelanggan masuk ke restoran dengan ramah dan segara menyiapkan makanan untuk mereka. Paman mengantar makana dengan menagakan Ini makanan seperti di rumah.Mereka benar-benar membuat untuk selalu bersikap ramah.
Pegawai restoran Jungga datang ingin masuk ke gedung Sung Jin  dan memberi hadiah pada para pegawai. Petugas melarang menyuruh mereka segera keluar. Kang Soo dkk datang dengan kotak pesanan, petugas pun mempersilahkan masuk.
Kang Soo benar-benar melayani semua pelanggan dengan ramah bahkan memastikan semua makanan masih hangat serta membuka plastiknya.  Min Chan melihat seorang pegawai tak bisa menjalankan mesin kopi, lalu membantunya karena  ada kertas yang terselip.
Dan Ah membantu seorang pegawai dengan mengartikan kata  "consistent" berarti memiliki efek yang konsisten. Seperti pegawai sangat terbantu dengan Dan Ah yang paham dengan bahasa inggris. 


Jin Kyu mengantar makanan ke bagian lainya, dengan memuji aroma parfum yang dikenalnya. Sung Jae juga tak mau kalah dengan membantu masangkan air galon yang sudah kosong. Tuan Baek dkk mulai menari didepan para pegawai untuk mengibur, seperti layaknya boyband. Lalu memberikan gaya seperti burung. 

Semua terlihat sangat lelah karena memberikan pelayanan pada pegawai Sungjin. Kang Soo memuji mereka yang sudah  sudah bekerja keras dan Hati-hati saat pulang.
“Kalian semua bermimpi indahlah. Besok sudah masuk pemungutan suara.” Kata Tuan Baek
“Wow, aku jadi gugup. Bagaimana kalau kita tidak menang? Kita pasti akan hancur.” Ucap Ho Young
“Hei, jangan bilang yang tidak-tidak.” Kata Byung Soo. Ho Young meminta maaf. Kang Soo kembali memuji mereka yang sudah berkerja keras. Mereka pun beranjak pergi. 

Dan Ah melihat Yeon Ji sudah ada dirumah kalau pulang lebih awal, lalu bertanya apakah sakit. Yeon Ji mengatakan tidak dan hanya mau pulang lebih awal. Dan Ah duduk didepan meja belajarnya menyuruh Yeon Ji agar tidur saja.
“Dan Ah... Aku minta maaf... Aku melakukannya karena benar-benar takut. Aku sedang berpikir untuk hidup tanpamu di sini. Itu sangat menakutkan. Apa Ingat yang kau katakan?” ucap Yeon Ji
“ Orang yang malang tidak hanya hidup. Mereka hanya bertahan. Aku bahkan tidak punya uang, jadi bagaimana aku akan bertahan sampai hari ini? Di mana aku akan mendapatkan biaya hidupku untuk bulan depan? Aku akan menjadi tua dan mati setelah mengkhawatirkan uang seperti itu. Itu sebabnya aku melakukannya. Bagiku memang begitulah dunia ini. Aku bahkan tidak punya sedikit harapan.”.”jelas Yeon Ji
“Benar... Tidak ada harapan lagi... Tapi, kau mungkin bisa mencobanya juga.” Kata Dan Ah. Yeon Ji binggung Dan Ah mengatakan hal itu.
“Kalau kau tidak melakukan apa-apa, maka tidak ada apa-apa yang terjadi. Tapi, kalau kau memikirkannya dan mencobanya, kurasa kau bisa membuat harapan.” Kata Dan Ah. Yeon Ji bertanya caranya.
“Karena Kang Soo. Aku merasa dia bisa membuat harapan seperti itu.” Ucap Dan Ah. 

Kang Soo masuk ke ruangan kantornya menatap papan mottonya [Hidup sebagai orang baik.] lalu berkata untuk menyakinkan diri. Jangan khawatir karena Pasti akan berhasil.

Pegawai Jungga menyambut semua pegawai Sunjin dengan semangat berkata “Kami akan melakukan yang terbaik. Jungga akan melakukan yang terbaik!” Kang Soo dkk juga tak mau kalah dengan berteriak  “Strongest Deliveryman dan afiliasi kami akan melayani Anda bersama.”
Semua pegawai mulai melakukan pemungutan suara, setelah itu berkumpul diruangan dengan Kang Soo dan Dan Ah duduk dibagian depan, berjejer dengan Nyonya Jung bersama Manager. Jin Kyu duduk dibelakang meliriknya. Dan Ah Akhirnya ketua Sunjin masuk ke dalam ruangan.
“Terima kasih telah menunggu. Kami sekarang akan mengumumkan hasil untuk pemilihan Perusahaan Konstruksi Sunjin. Tawaran yang berpartisipasi berasal dari korporasi Jungg dan perusahaan Strongest Deliveryman, Serta, SH Food System dan GO Food Life.” Ucap kepala Sunjin. Dan Ah melihat Kang Soo sangat gugup mengengam tanganya.
“Sebanyak empat perusahaan ikut ambil bagian. Sekarang saya akan mengumumkan hasilnya.” Ucap Kepala Sungjin. Dan Ah, Kang Soo, Nyonya Jung tegang siapa yang akan mendapatkan.
Bersambung ke episode 15

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar: