PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 05 September 2017

Sinopsis School 2017 Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Bit Na bertemu dengan teman-temanya merasa benar-benar salah sangka ternyata selama ini, Eun Ho adalah si X dan Hak Joong pikir Pantas saja semua jadi begini menurutnya Sejak Eun Ho  mulai menulis webtoon, harusnya mereka sadar.
“Dia akan dikeluarkan 'kan? Hee Chan, bagaimana menurutmu?” tanya Jung Il melihat Hee Chan sibuk belajar di meja lainya.
“Biar saja orang-orang dewasa itu yang mengurusnya.  Berkonfrontasilah dengan sewajarnya dan kubur itu dengan sewajarnya juga.” Kata Hee Chan seperti memberikan perumpaman. Mereka binggung apa maksud ucapanya.
“Apa kalian kira Eun Ho melakukan semuanya sendirian? Itu Mana mungkin.” Kata Hee Chan
“Apa maksudmu ada orang lain di baliknya?” tanya Bit Na.
“Siapa peduli? Lagian Eun Ho tetap akan disalahkan atas semuanya. Dari sudut pandang orang dewasa, itu adalah kesimpulan terbaik.” Kata Hee Chan. Semua pun menganguk mengerti. 

Tae Woon berjalan tanpa mengubris Hee Chan yang ada didekatnya. Hee Chan sengaja menyindir Tae Woon bertingkah sok dengan semua itu, dan sekarang melimpahkan kesalahan pada orang lain. Tae Woo terpancing berhenti berjalan dan mendekati Se Chan.
“Kau sepertinya tidak punya pilihan. Apa Kau tidak tahu? Saat kau melibatkan Eun Ho dan para pecundang itu, bukankah kau harusnya tahu ini akan terjadi?” ucap Hee Chan. Tae Woon menyuruh Hee Chan diam saja.
“Kau pasti akan mati. Kaulah pecundang sebenarnya di sini. Kau selalu sembunyi di balik topeng dan bersikap arogan. Haruskah aku melepaskan topengnya dan menyerahkannya padaku?” kata Hee Chan.
“Lagi-lagi kau begini, bersikap sok jantan. Jangan sok kuat kau di sini. Pergi sana dan katakan pada mereka kalau kau adalah X” ucap Tae Woon tak takut.
“Kau bahkan tidak berani melakukan itu. Lalu kenapa sejak awal kau memulainya? Kau membuat Eun Ho jadi domba tumbal yang menyedihkan.” Kata Hee Chan. Tae Woon tak bisa menahan amarah memukul Hee Chan untuk diam saja, lalu mengcengkram bajunya.
“Tanpa rengekanmu sekalipun, aku tetap akan memberitahu semua orang kalau aku adalah X. Diam kau dan enyahlah dari sini.” Ucap Tae Woon lalu pergi. Hee Chan tersenyum melihat ponselnya. 

Hee Chan menunggu ditempat biasa, Kepsek Yang berhati-hati memastikan kalau tak ada yang melihatnya. Hee Chan memberitahu  Ada rekaman yang harus didengarkan. Kepsek Yang pun melihatnya.
Didalam ruangan, Guru Park mulai menyanyi. Tuan Hyun mengatakan kalau Kepsek Yang membereskan Ra Eun Ho, maka bisa aman di posisimu. Guru Park pikir Kepsek Yang tidak perlu melakukannyakalau memang tidak bisa karena akan turun tangan menyelesaikannya sendiri.
“Aku akan memulainya dengan membereskan webtoon-nya.” Ucap Guru Park bangga. Kepsek Yang terlihat gelisah.
“Lalu Bisakah kau mengeluarkan Eun Ho?” kata Tuan Hyun dengan wajah bahagia.
“Kenapa aku harus mengeluarkannya?” ucap Kepsek Yang melawan. Guru Park dan Tuan Hyun kaget mendengarnya.
“ Kau masih muda. Apa kau tidak dengar? Kenapa aku harus mengeluarkan Eun Ho?” ucap Kepsek Yang. Keduanya makin kaget berteriak dengan nada tinggi.
“Si X-nya adalah anakmu... Hyun Tae Woon.” Kata Kepsek Park lalu mendengarkan rekama suara Tae Woon yang berhasil di ambil Hee Chan. 


Tuan Hyun mendengar suara Tae Woon “ Tanpa kau merengek sekalipun, maka aku akan mengatakan pada semua orang kalau aku adalah X. Diam dan enyahlah kau dari sini.” Tuan Hyun terlihat benar-benar tak percaya anaknya mengaku semuanya.
“Kenapa kau kaget sekali? Seperti kau tidak tahu saja. Kalau mereka tahu X adalah anak direktur sekolah.. menurutmu bagaimana reaksi Anggota Komite Sekolah?” ucap Kepsek Yang terlihat mengancam.
“Apa menurutmu aku akan patuh saja padamu selamanya?”kata Kepsek Yang. 

Diruangan, hanya ada Kepsek Yang dan juga Tuan Hyun, senyuman Kepsek Yang terlihat karena membaca surat Perpanjangan Kontrak Kerja selama 3 tahun, bahkan Kenaikan gajinya juga cukup tinggi. Padahal ia tidak menginginkan apa-apa.
“Tentu saja kerja keras harus diberi penghargaan.” Ucap Tuan Hyun selalu membuat orang tutup mulut dengan uangnya.
“Jangan cemas. Aku akan mencampakkan Ra Eun Ho dan mengeluarkannya dari sekolah. Aku pastikan semua berjalan sesuai rencana.” Tegas Kepsek Yang. 

Eun Ho baru saja menuruni tangga, Kepsek Yang melihat dengan adan mengejek Eun Ho yang percaya diri sekali berjalan ke sana-ke mari dengan mengejek menyuruh agar Jalanlah pelan-pelan karena Sekolahnya bisa runtuh nanti. Eun Ho membalas kalau Kepsek Yang adalah orang yang sedang meruntuhkan Sekolah dengan cara mengajar yang aneh.
“Setelah melakukan banyak hal sebagai X, berani sekali kau bilang begitu?” ucap Kepsek Yang terus menyindir.
“Kenapa memangnya dengan X? Kenapa Bapak menganggap aku yang melakukan semua itu? Ini semua karena sekolah sudah kacau.” Kata Eun Ho
“Kau juga kacau dan Kau masih belum belajar dari semua ini.” Kepsek Yang
“Sejujurnya sekolah melakukan lebih banyak hal buruk.” Kata Eun Ho

Saat itu Guru Goo menuruni tangga, Kepsek Yang meminta Guru Goo mendengar yang dikatakan Eun Ho tadi. Guru Goo berkomentar Sepertinya dia tidak mengatakan sesuatu yang salah lalu berjalan pergi.
“Wahh... Darahku naik ke ubun-ubun rasanya. Kenapa juga si kunyuk itu bersikap begini?” kata Kepsek Yang marah.
“Makanya... Berhentilah melakukan hal buruk. Supaya tekanan darah Bapak bisa turun.” Ejek Eun Ho. Kepsek Yang makin yakin Eun Ho memang X dan berani mengatakan itu padanya. 


Sa Rang dan Eun Ho tertawa mendengar cerita tentang Kepsek Yang, Sa Rang merasaingin lihat langsung. Eun Ho juga berpikir Sa Rang harusnya melihat langsung karena Lucu sekali. Sa Rang melihat Tae Woon yang berjalan dengan Byung Soo, Dul Soo dan Dae Hwi bertanya-tanya Mereka mau ke mana.
“Dia akhirnya terlihat seperti anak SMA biasa.” Ungkap Eun Ho melihat Tae Woon yang tak terlihat dingin. Sa Rang bertanya siapa yang dimaksud.
“Tentu saja, mereka 'kan memang anak SMA biasa.” Kata Sa Rang melihat mereka berempat  berjalan dengan seragam sekolah.
“Dia tidak punya teman untuk bercanda di sekolah. Dia juga tidak pernah dapat masalah meski membuat keributan di kelas. Daripada kenangan indah, yang dia punya hanya kenangan pahit dan menyedihkan.” Cerita Eun Ho. Sa Rang binggung bertanya apakah itu Maksud Tae Woon.
“Apa kau tahu, Aku berharap Tae Woon hanyalah anak 18 tahun yang biasa saja, seperti kau dan aku. Seperti kita yang selalu bahagia di sekolah, aku harap, dia juga bahagia.” Kata Eun Ho. Sa Rang pikirTae Woon sudah seperti itu sekarang.
“Makanya aku ingin melindungi kehidupan Tae Woon sebagai seorang anak 18 tahun yang biasa. Aku takut dia akan kehilangan semua itu karena aku. Aku sudah cukup bahagia di sekolah ini dan menjalani hari-hari sebagai anak SMA biasa.” Ungkap Eun Ho. Sa Rang membenarkan. Eun Ho tersenyum melihat Tae Woon yang bercanda dengan teman-temanya. 

Eun Ho sudah menunggu diparkiran, Tae Woon dengan gayanya mengaku sangat sibuk, dan tau kalau Eun Ho kangen sekali padanya tadi dirnya sangat sibuk. Eun Ho naik ke atas motor Tae Woon, dengan gaya manisnya memanggil “Oppa” mengajak pergi. Tae Woon sempat terdiam, dengan senyuman meminta Eun Ho mengulangi perkatan lagi dengan memanggil “Oppa”. Eun Ho kembali memanggil “Oppa” meminta agar segera jalan. Tae Woon dengan senyuman meminta agar Eun Ho memanggilnya kembali.
Di cafe
Tae Woon terdiam melihat Eun Ho yang duduk didepanya sambil mengambar, lalu Eun Ho tersadar sedari tadri Tae Woon hanya menatapnya lalu bertanya Jam berapa ini dan melihat kalau Di luar hujan. Tae Woon mengatakan kalau Dari tadi memang hujan.
“Karena terlalu fokus, kau sampai mengabaikan pacarmu sendiri.” Sindir Tae Woon. Eun Ho pun hanya bisa meminta maaf.
“Apa kau sebegitu sukanya menggambar? Kau bahkan tidak tahu lagi berapa lama waktu berlalu dan betapa bosannya pacarmu ini.” Ungkap Tae Woon.
“Ya. Bagiku menggambar membuatku merasa sangat bahagia. Super bahagia.” Kata Eun Ho dengan penuh semangat.
“Aku akan melindungi impianmu.” Gumam  Tae Woon menatap Eun Ho. 


Beberapa berkas Pendaftaran Belajar ke Luar Negeri, Tuan Hyun memberikan pada Tae Woon dengan memperingatkan kalau sikap Tae Woon seperti ini maka bisa mengirimnya besok. Tae Woon masih menginta Setelah kasus Joong Gi, ayahnya juga mengurungnya.
“Sekarang, Apa Ayah akan mengirimku ke luar negeri dan mengurungku di sana?” kata Tae Woon.
“Aku bahkan bisa melakukan yang lebih buruk lagi. Aku bisa menghubungkannya dengan kasus lain dan menendangnya dari sekolah. Jadi jangan bertindak bodoh.” Ucap Tuan Hyun pada Eun Ho
“Ayah 'kan tahu. Masalah Joong Gi dan masalah kali ini juga sama sekali bukan salah mereka. Ayah tahu semuanya. Tapi kenapa melakukan ini?” tanya Tae Woon.
“Ini adalah cara hidupku. Demi bertahan hidup dan demi  Melindungimu, maka aku bisa melakukan segalanya! Aku bisa mengeluarkan Eun Ho secepatnya, jadi Menjauhlah darinya.” Ucap Tuan Hyun lalu bergeas pergi.
“Aku yang akan menjauh darinya dan akan berangkat ke luar negeri kalau itu yang Ayah mau. Dia punya banyak impian. Jadi mohon jangan siksa dia lagi. Aku akan melakukan apapun yang Ayah perintahkan.” Tegas Tae Woon memutuskanya. 



Eun Ho sedang ada dikamarnya, saat itu Ibunya masuk kamar membawakan seragam yang baru dicuci.  Eun Ho pun mengucapkan terimakasih, lalu melihat seragam tak akan dipakai kalau dikeluarkan dari sekolah. Ia mengambil seragam dan terlihat ragu. 

Eun Ho menemui orang tuanya, Ibunya kaget dengan cerita Eun Ho yang mengaku sebagiai X atau Y atau apalah itu dan sekarang akan dikeluarkan. Eun Ho meminta Maaf pada orang tuanya. Ibu Eun Ho pikir anaknya sudah gila dan kenapa harus berhenti sekolah, kaean sebentar lagi naik kelas 3.
“Kau sudah melakukan yang terbaik selama ini, Ini Tidak boleh terjadi” kata Ibunya.
“Eun Ho. Pergi dan memohonlah, Katakan kau salah dan mintalah maaf. Ayah akan menemanimu. Kalau siswa yang minta maaf, mereka pasti akan memaafkanmu.” Kata Tuan Ra menyakinkan anaknya.
“Tapi Ayah, aku tidak mau memohon. Aku tidak merasa melakukan kesalahan” ucap Eun Ho.
“Apa maksudmu? Kau sudah hilang akal rupanya. Sekarang kau mau apa?” ucap Ibu Eun Ho meras sangat kesal jadinya. Eun Ho kembali meminta maaf pada kedua orang tuanya.
“Aku benar-benar minta maaf. Dan.. aku akan berusaha lebih keras daripada ketika masih di sekolah. Aku akan membuat webtoon lebih rajin, dan ikut ujian persamaan.” Ucap Eun Ho menyakinkan pada orang tuanya.
“Benar. Tidak masalah juga,  Banyak anak-anak yang keluar dari sekolah dan sekarang.” Ungkap Tae Sik
Ibu Eun Ho memarahi anak tertuanya karena seharusnya menghentikan adiknya. Eun Ho memohon pada ibunya karena setelah berhenti sekolah, maka akan.. merasa lebih bahagia dari sekarang jadi memohon pada ibunya. 


Kedua orang tua Eun Ho dudk bersama sambil minum, Ibu Eun Ho masih tak percaya dengan yang terjadi anaknya. Tuan Ra mengingat ucapan Eun Ho kalau mengatakan akan merasa lebih bahagia. Ibu Eun Ho merasa tak peduli dan berpikir  tidak masuk akal.
“Sekolah bodoh ini terus-terusan berusaha mengeluarkan dia.” Ungkap Ibu Eun Ho kesal. 


 Eun Ho duduk di meja belajar tersenyum melihat yang menelpnya, lalu mengangkat dan menyapa dengan panggilan “pacarku”. Tae Woon menejek Eun Ho sangat merindukannya sampai tidak bisa tidur. Eun Ho membenarkan kalau sangat merindukannya sampai tidak bisa tidur. Tae Woon pun menyuruh Eun Ho berhentilah memikirkannya.
“Kalau kau begadang semalaman sambil memikirkanku, maka kau akan membuatku berdebar lagi.” Ucap Tae Woon
“Sepertinya aku harus tidur, karena mendadak mengantuk.” Kata Eun Ho mengoda
“Tunggu. Sebentar. Stop... Kata siapa kau boleh tidur? Kau harus Tidurkan aku dulu.,, Bantu aku tidur dulu dan Tutup teleponnya kalau aku sudah tidur.” Ucap Tae Woon
“Hei. Harusnya cewek yang melakukan itu. Aku akan mengatakan   Kau tidak boleh tidur sampai aku tidur Menyanyilah untukku sampai aku tidurmengerti?” Ejek Eun Ho dengan nada imut lalu mengejek Tae Woon  sama sekali tidak romantis.
Tiba-tiba Tae Woon mulai menyanyi “Kalau kau melihatku, Dan mengatakan kau mencintaiku”  sambil mengingat semua kenanagn kencan mereka. Eun Ho mendengar suara Tae Woon seperti sangat merdu dan keduanya berada dikamar yang berbeda tapi seperti bersebelahan.
“Aku jadi makin merindukanmu.” Ungkap Eun Ho. mengucapakn Selamat tidur pada Tae Woon.  

Tae Woon mendekat meja Eun Ho, Byung Joo dan Dal Soo datan memberitahu kalau orang tua Eun Ho datang ke kantor kepala sekolah. Eun Ho kaget langsung berlari keluar dari kelas. Di ruangan Kepala Sekolah, Ibu Eun Ho datang bersama suami dan anaknya, seperti sudah sangat siap.
“Tidak berkelas sama sekali. Berani sekali kalian masuk seenaknya ke sini? Semua ini tidak akan membuat masalah Eun Ho hilang. Kau bisa saja menangis lagi, tapi tidak akan ada gunanya, jadi Keluarlah.” Kata Kepsek Yang sombong.
“Apa kau sudah gila? Kenapa aku harus memohon? Aku harusnya memakimu.” Ucap Ibu Eun Ho
“Apa kau kira Eun Ho akan selamat..” kata Kepsek Yang langsung disela oleh Ibu Eun Ho
“Dia tidak perlu di selamatkan. Isi saja surat pengunduran dirinya sekarang...Sekarang juga!” tegas Ibu Eun Ho. Ayah Eun Ho yang ragu erpiki  Bukan sekarang, tapi ibu Eun Ho kembal berkata.
“Kami tidak akan mengirim anak kami ke sekolah bodoh ini. Jadi isi saja formulirnya. Dasar Sekolah bobrok ini.” Kata Ibu Eun Ho. Kepsek Yang makin marah mendengarnya. 
Guru Shim akhirnya datang bersama Eun Ho masuk ke dalam ruangan. Kepsek Yang pikir Ibu Eun Ho tak tah yang dilakukan anaknya. Ibu Eun Ho mengaku tahu, kalau Eun Ho bilang kalau sebagai X, Y atau apalah itu jadi mereka bilang pada anaknya kalau sudah melakukan hal benar. Eun Ho tak percaya ibunya melakukan hal itu, Tae Woon mendengar dari depan pintu.
“Kau membiarkan anak orang kay memenangkan perlombaan dan memalsukan hasil evaluasi dengan uang mereka. Kau memberi mereka makanan sampah yang sudah kedaluwarsa. Makanya dia melakukan semua itu pada sekolah.” Ucap Ibu Eun Ho membela anaknya.
“Ya. Dia melakukan hal benar dan Benar-benar bagus.” Ungkap Tae Sik memuji adiknya. Tuan Ra merasa kalau Tidak sepenuhnya bagus dan kembali disela oleh Kepsek Yang
“Kalian memang keluarga preman. Apa kaliaan semua sudah gila?” kata Kepsek Yang marah
“Sekolahlah yang sudah gila...Kalau tidak, mana mungkin sekolah akan melakukan hal macam itu? Apa sekolah ini mengajarkan pada anak-anak untuk diam saat mereka diperlakukan tidak adil? Apa Kau mengajari mereka untuk mengabaikan semua itu? Apa Kau sebut ini sekolah? Sekolah mana boleh begitu.” Ucap Ibu Eun Ho.
Kepsek Yang terlihat binggung ibu Eun Ho bisa membalas ucapanya. Ibu Eun Ho meminta Kepsek Yang untuk mengisi,  formulir pengunduran dirinya karean mereka tidak bisa mengirim anak yang berharga ke sekolah bobrok ini. Tae Woon hanya bisa terdiam melihat ibu Eun Ho yang sangat mebela anaknya. 

Tae Woon berjalan ke taman, melihat Eun Ho sedang duduk bersama Sa Rang, Sa Rang menanyakan keadaan Eun Ho. Eun Ho hanya tertunduk dan terlihat air matanya yang jatuh. Sa Rang pun ingin menatap wajah temanya dan terlihat Eun Ho yang sudah menangis sesunggukan. Eun Ho mengaku kalau sedang tidak baik-baik saja.
“Aku sangat suka sekolah ini tapi sekarang aku tidak boleh menyukainya lagi. Aku selalu mengobrol denganmu, dimarahi oleh guru, belajar, bercanda dengan Tae Woon. Aku suka semuanya.” Cerita Eun Ho sambil menangis.
“Haruskah kita memohon?”kata Sa Rang. Eun Ho pikir Tidak akan melakukanya.
“Ayo minta ayahnya Tae Woon memaafkanmu kali ini saja.” Kata Sa Rang. Eun Ho pikir Tidak perlu. Sa Rang bertanya kenapa Eun Ho tak mau melakukanya.
“Anaknya adalah X. Bagaimana bisa dia melakukan itu pada anaknya sendiri?” kata Eu Ho. Sa Rang pikir mereka bisamemohon sekali saja. Eun Ho mengatakn tidak mau, karena tidak ingin Tae Woon terluka. Tae Woon terdiam mendengar pengakuan Eun Ho. 


Tae Woon kembali ke rumah, Ayahnya duduk diruang tengah mengataakn Tidak ada lagi yang bisa dilakukan sekarang, jadi hiduplah dengan tenang mulai sekarang. Tae Woon mengatakan  akan hidup dengan tenang lalu masuk ke kamar.
Eun Ho mencoba menelp Eun Ho, Tapi Tae Woon dengan sengaja tak mengangkatnya dan membiarkan ponselnya terus berdering. Esok paginya Eun Ho menunggu diparkiran, sampai bel masuk berbunyi Tae Woon belum datang juga. 

Semua berkumpul di aula. Eun Ho kembal melakukan sidang. Kepsek Yang mengatakan Etika di sekolah ini sudah jatuh ke dasar jurang jadi hari ini akan memutuskan hukuman yang akan dijatuhkan pada Ra Eun Ho adlan orang yang ada di balik insiden X yang meresahkan sekolah beberapa waktu terakhir.
“Insiden ini bukanlah satu-satunya yang harus diatasi sekolah. Kami akan mengambil langkah hukum..” ucap Kepsek Yang, lalu dikagetkan dengan layar diatas panggung diturunkan.
Mereka tahu kalau itu adalah X yang melakukanya, Video mulai diputar terlihat tingkah Kepsek Yang semena-mena pada petugas kantin, ibu Sa Rang dan menerima uang dari orang tua murid yang kaya. Kepsek Yang mulai mengumpat dan video saat bersama Tae Woon pun diputar.
Tuan Hyun menatap sinis, Guru Park juga terlihat menerima uang dari orang tua murid. Semua murid seperti sudah bisa menduganya lebih dulu. Layar pun terlihat tulisan  (Kepala Sekolah membuat kesalahan lagi. Biarkan kuberi kalian hadiah istimewa!)
Saat itu Dal Soo melihat di lantai atas si X dengan jaket hitamnya, Eun Ho terlihat kaget. Tae Woon akhirnya berjalan turun ke tengah-tengah lapangan, Kepsek Yang hanya bisa melongo kaget. Eun Ho memohon agar Tae Woon tak melakukanya. Tae Woon tanpa rasa takut membuka penutup kepalanya, kalau ia adalah X. Semua murid tak percaya kalau Tae Woon adalah X.
Bersambung ke episode 16
                                                                   
FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



1 komentar: