PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 04 Juli 2019

Sinopsis Perfume Episode 19

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

“Ada dua pria bersaudara yang  membenci satu sama lain. Tapi, akhirnya mereka jatuh cinta kepada wanita yang sama.”  Yi Do dan juga Min Suk menyukai Min Ye Rin, 23, model dan  pelayan rumah tangga.
“Kegelisahan, kecemburuan, dan kebencian hanya membuat hubungan adik kakak itu makin renggang. Mereka menjadi rival dalam cinta. Keduanya tidak mau mengalah dalam perang cinta ini.”
Yi Do mengaku kalau Ye Rin adalah kekasihnya dan mencintai Ye Rin. Sementara Min Suk mengaku mempercayai Ye Rin dengan skandal yang terjadi.
“Di manakah cinta mematikan ini akan berakhir?”  dan judul dari drama mereka "Perang Adik Kakak, Adegan Pembukaan" dengan saling memukul. 



Min Suk berbicara didepan wartawan memberikan penyataan kalau sdah mendengar  orang-orang menyebutnya sebagai pecundang super alih-alih superstar belakangan ini.
“Namun, aku tidak keberatan menjadi pecundang jika itu untuk cinta.  Tapi, aku akan berjanji satu hal kepada kalian. Karena aku memutuskan untuk menjadi pecundang, aku akan menjadi pecundang yang menang.  Aku tidak akan menyerahkan orang yang kucintai kepada Seo Yi Do.” Tegas Min Suk. 

Min Suk akhirnya masuk rumah dan lampu tiba-tiba mati, wajahnya panik tapi tubuhnya seperti terkena benang berisi listrik dan membuat tubuhnya tersenyum dan akhirnya terjatuh. Saat itu vas dari atas rak terjatuh dan Min Suk makin panik.
Ye Rin, Yi Do akhirnya keluar dari IGD dengan kepala Min Suk yang sudah diperban.  Ye Rin langsung memarahi Yi Do yang sudah gila dan menurutnya ini percobaan pembunuhan. Yi Do pikir Laser itu digunakan sebagai mainan untuk anak-anak dan Min Suk hanya cengeng.
“Kau pembunuh.” Ucap Min Suk kesal lalu merengek pada Ye Rin kalau kepalanya sakit. Yi Do pun tak bisa marah.
“Min Suk, Kau harus hati-hati....Dia mendapatkan 10 jahitan. Apanya yang cengeng? Kenapa kau memasang sesuatu seperti itu di rumah?” ucap Ye Rin terus mengomel pada Yi Do
“Aku hanya tidak ingin seruangan dengannya. Aku memastikan wilayah kami sudah ditandai.” Kata Yi Do
“Memangnya ini kerajaan hewan? Kalian bukan hewan. Kenapa ada perang wilayah?” keluh Ye Rin memastikan kalau Min Suk baik-baik saja.  Min Suk mengaku sakit sekali. Yi Do mengeluh kesal melihat Min Suk malah makin dekat dengan Ye Rin. 


Yi Do sedang ada diruangan tapi terlihat kesal sendiri karena tak bisa mengusir Min Suk dari rumahnya. Akhirnya Ia keluar dari kamar dan mendengar suara Min Suk merintih karena agak sensitif di sebelah situ. Ye Rin meminta agar Min Suk sabar sedikit saja.
“Ini membuatku gila... Aku sudah tidak tahan lagi.” Ucap Yi Do marah langsung menaiki tangga.
“Dasar mesum, apa yang kalian lakukan di rumahku?” teriak Yi Do masuk kamar.
Ye Rin heran melihat Yi Do masuk dengan marah, Yi Do kaget ternyata posisi keduanya hanya duduk diatas tempat tidur.  Ye Rin memberitahu Kuku kaki Min Suk tumbuh ke dalam, jadi akan memotongnya.
“Apa kau mengalami delusi mesum lagi? Cara berpikirmu pantas mendapatkan monitor pergelangan kaki.” Ejek Min Suk kesal.
“Kenapa kau memotong kuku kakinya? Kamu ibunya? Perawatnya?” keluh Yi Do kesal.
“Kepala si bayi ini bocor. Min Suk adalah korban kekerasan rumah tangga.” Kata Ye Rin
“Kau bilang "Bayi"? Kau menyebut makhluk jahat itu bayi? Apa kau gila?” keluh Yi Do marah
“Kenapa kau ribut di kamarku? Keluar!” teriak Min Suk kesal, Yi Do ingin marah tapi ditahan karena pikiranya salah.
Yi Do keluar kamar menelp Sek Park kalau akan mencari rumah besok, jadi, menyuruh segera pilih beberapa rumah yang bagus.


Yi Do masuk ruangan dengan melihat pemandangan dibagian tengah. Si Pria memberitahu Ini menghadap ke selatan, pemandangannya indah, transportasi umum dekat, dan ini investasi yang bagus dan tidak akan bisa menemukan tempat sebagus ini di Seou dengan pemberitahuan mendadak.
“Ini agak menghadap ke barat, tapi aku akan membiarkan Anda mengatakan ini menghadap selatan.” Ucap Yi Do membawa kompas ditanganya lalu mengajak pergi.
Sek Park hanya bisa menghela nafas melihat tingkah bosnya seperti sudah biasa.  Mereka masuk ruangan lain kalau Hanya ruang duduknya yang menghadap selatan. Tapi Yi Do melihat kalau Semua ruangan lainnya menghadap timur laut.
“Apa Anda mencoba menipuku? Apa Anda juga menjual hati nurani Anda?” ucap Yi Do marah. Sek Park pun mengeluh Yi Do bersikap seperti itu.
“Aku berbicara kepada diriku sendiri.” Ucap Yi Do lalu mengeluh karena ada bukit di sisi timur.
“Jika seseorang tinggal di mana sisi timur lebih tinggi, mereka akan terpuruk, kehilangan kekayaan, serta kecanduan wanita dan alkohol.” Kata Yi Do
“Hidup siapa yang hendak Anda hancurkan?” tanya Sek Park. Yi Do tak peduli menolak untuk memilih rumah.  Sek Park mengeluh kalau sangat lelah.

Ye Rin menemani Nyonya Joo yoga di rumah. Nyonya Yoo menceritakan saat Ye Rin menghilang, Yi Do datang dan mulai berteriak kepadanya jadi  Sejak saat itu, selalu bangun di tengah malam karena jantungnya berdebar terlalu kencang.
“Rata-rata, aku kehilangan 34 menit waktu tidurku.” Ungkap Nyonya Joo. Ye Rin meminta maaf.
“Aku berusaha menjadikan ini klimaks hidupku, tapi aku hanya menimbulkan masalah untuk orang lain. Omong-omong, bukankah Pak Seo menemui ayahnya di AS setelah Anda menikah kembali? Bagaimana Pak Seo dan Min Suk bisa saling membenci?” kata Ye Rin penasaran.
“Bagaimana mungkin aku meninggalkan dia jika dia mencoba bunuh diri? Aku mendiskusikannya dengan ayahnya Yi Do dan memutuskan aku akan membesarkan Yi Do sampai dia dewasa. Yi Do berpikir Min Suk merebut ibunya darinya.” Cerita Nyonya Joo
“Dia sangat membenci Min Suk. Tapi ayahnya Min Suk berusaha keras membantu keduanya berbaikan. Dia bahkan mewariskan rumah atas nama mereka berdua. Bagaimana? Apakah menurutmu mereka akan berbaikan kali ini?” tanya Nyonya Joo
“Menurutku itu akan sulit. Mengingat dia mencari rumah, Pak Seo pasti berpikir untuk pindah.” Kata  Ye Rin.
“Ayah Min Suk adalah arsitek terkemuka di Korea. Walaupun dia tidak pernah diperlakukan sebagai seorang ayah oleh Yi Do semasa hidupnya, dia tetap membangun rumah ramah lingkungan untuk Yi Do yang sensitif. Yi Do tidak akan bisa menemukan rumah seperti itu.” Ungkap Nyonya Joo
“Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka berbaikan?” tanya Ye Rin
“Itu karena mereka tidak berbincang. Jika mereka bisa duduk dan bercakap-cakap, mereka pasti sudah berbaikan. Ini salahku. Mereka sangat membenci satu sama lain. Sejak kecil, aku sibuk memisahkan mereka berdua.” Kata Nyonya Joo 




Mi Yoo duduk sendirian memikirkan tentang Yi Do karena masih bersikap tenang sekali sambil mengingat yang dikatakan Yi Do saat konferensi pers ketika video di hotel tersebar.
“Aku punya dugaan tentang orang yang merilis video tersebut. Begitu aku memiliki bukti konkret, aku akan memperlihatkan bagaimana balas dendam konyol menghancurkan hidup mereka dan melempar mereka ke dalam malapetaka.” 

Mi Yoo pikir Seharusnya  Yi Do melaporkan saja. Si pria berkomentar kalau Mi Yoo  harus pergi dan memohon sambil berlutut tapi malah hanya akan duduk di sini alih-alih bekerja. Mi Yoo pikir temanya itu sudah gila mengatkan hal itu.
“Harga diriku lebih besar daripada siapa pun di Korea. “ teriak Mi Yoo
“Aku pikir ini untuk bisnis. Kenapa kau mengutamakan harga dirimu? Apa kau menyukai Seo Yi Do?” ejek Si pria.
“Kenapa kau bicara omong kosong? Dia psikopat dan gila. Untuk apa aku menyukainya?” keluh Mi Yoo marah
“Son Mi Yoo, dengarkan baik-baik. Kau milikku. Aku mengizinkanmu melakukan semua itu untuk memanfaatkan Seo Yi Do. Aku tidak mengizinkanmu mengencani dia, jadi, jangan melewati batas.” Tegas Si pria.
“Siapa kau berani memerintahku? Justru kau yang seharusnya tidak melewati batas.” Kata Mi Yoo 


Yi Do mengangkat telp yang dikenalnya bertanya siapa yang menelp, alu mengetahui kalau orang itu  yang merilis video itu dan ingin bertemu dengannya. Ia pun meminta  orang itu untuk datang ke tempatnya sekarang juga. 

Setelah menutup telp Ye Rin menelp ingin tahu apak sudah merasa lebih baik dan akan makan di rumah hari ini. Yi Do dengan sinis menjawab tidak akan pulang malam ini dan akan menemui seorang wanita di hotel. Ye Rin ingin tahu siapa orangnya.
“Itu bukan urusanmu.” Kata Yi Do dan ingin menutup telp. Ye Rin meminta agar Jangan tutup teleponnya.
“Apa yang akan kau lakukan dengannya?” tanya Ye Rin penasaran. Yi Do sengaja mengoda kalau tak ada yang tahu apa yang akan dilakukan.
Ye Rin pun Yi Do sedang bercanda dan ingin tahu wanita siapa, tapi Yi Do sudah menutup telp dengan senyuman bahagia bisa membuat Ye Rin cemburu. Ye Rin bertanya-tanya apa yang direncanakan Ye Rin sekarang.

Mi Yoo akhirnya datang ke tempat Yi Do, Yi Do dengan tangan bersadar di kepalan langsung bertanya apa yang ingin dikatakan Mi Yoo sekarang. Mi Yoo mengeluh kalau tidak bisa mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa melakukan apa pun.
“Berhentilah membunuhku dengan kegelisahan. Penjarakan saja aku. Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku?” keluh Mi Yoo masih dengan sikap sinisnya.
“Bukankah seharusnya kau memohon ampun terlebih dahulu?” ucap Yi Do
“Maafkan aku.” Kata Mi Yoo. Yi Do mengeluh apakah hanya itu saja dan mengejek  Mi Yoo itu tidak punya hati nurani lalu mengeluarkan ponselnya dan akan menelp polisi. Mi Yoo langsung mengambil ponselnya.
“Lalu apa? Kau ingin aku menangis? Haruskah aku berlutut?” kata Mi Yoo.
“Benar! Berlututlah dan sesali semua dosamu dengan sungguh-sungguh.” Kata Yi Do
“Seharusnya aku membiarkanmu mati setelah makan lobster itu. Seharusnya aku tidak menyelamatkanmu.” Kata Mi Yoo berbisik. 

Di rumah
Ye Rin menatap ponselnya dengan wajah tegang, Min Suk yang duduk didepanya bertanya Apa ada masalah. Ye Rin mengaku tak ada dan merasa baik-baik saja hari ini. Min Suk menatap mangkuk makanan yang disediakan Ye Rin seperti orang aneh,karena diatas piring malah ada pisau dan lauk tak sesuai. 

Mi Yoo akhirnya berlutut mengaku menyesal menyebarkan video Seo YI Do dan Min Ye Rin yang diam-diam diambil dengan maksud jahat. Ia pun mengaku Selain itu, minta maaf karena memberi Yi Do alkohol dan membuatnya pingsan
“Lalu aku menipumu sehingga berpikir kita sempat bercinta. Aku meminta Maaf. Aku menghancurkan pikiran seorang pria yang sudah rapuh yang menderita banyak gangguan kejiwaan. Aku sungguh-sungguh minta maaf.” Ungkap Mi Yoo
“Tragedi besar ini adalah akibat dari ambisiku yang tidak kenal batas.” Kata Mi Yoo sambil menangis.
“Hei. Sudah cukup. Berhenti. Aku punya fobia wanita menangis, jadi, berhentilah menangis... Sudah cukup untuk hari ini...Kau Tulis pengakuan yang benar dan sahkan di notaris.” Ucap Yi Do lalu melangkah pergi.
“Akhirnya aku menyadari kenapa aku melakukan semua hal gila itu. Aku pasti menginginkanmu.. Kau, Seo Yi Do... Aku tergila-gila.” Ungkap Mi Yoo
“Hei. Hentikan... Aku tidak mau mendengar apa pun lagi. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang boleh menyatakan suka kepadaku... Menjauhlah dariku!” teriak Yi Do dan bergegas pergi.
“Hei, Yi Do! Mau ke mana? Aku belum selesai!” teriak Mi Yoo mengejarnya. Yi Do ketakutan berlari keluar dari kamar.
“Aku sedang bicara denganmu! Kenapa malah kabur?” teriak Mi Yoo. Yi Do masuk ke lift dengan wajah ketakutan, merasa Mi Yoo itu  bukan manusia dan roh jahat.



Ye Rin tak bisa tidur memikirkan Siapa yang ditemui berandal paranoid itu di hotel malam hari, tapi akhirnya memilih untuk tidur saja dan tak memperdulika siapa yang dia temui dan apa yang dia lakukan dengan wanita itu lalu terdengar suara pintu tanda orang masuk.
“Kenapa kau baru pulang? Apa kau sudah melakukannya?” tanya Ye Rin melihat Yi Do seperti kelelahan dan minum banyak.
“Melakukan apa?” tanya Yi Do. Ye Rin mengaku  Bukan apa-apa mengaku Entah kenapa jadi  penasaran.
“Kenapa kau penasaran tentang aktivitas malamku?” tanya Yi Do hera. Ye Rin mengakuselalu tertarik dalam bidang itu.
“Setelah kupikirkan, apa kau menghinaku? Jika aku tidur dengan seseorang, mungkinkah aku pulang secepat ini?” ucap  Yi Do dengan tangan yang menghadang badan Ye Rin di depan kulkas.
“Aku tahu aku semurni embun pagi, tapi apakah menurutmu hanya itu kemampuanku?”ungkap Yi Do mengoda.
“Kalau begitu, sampai sejauh apa kemampuanmu?” tanya Ye Rin tak bisa menahan diri melihat Yi Do sangat tampan.
Yi Do bergaya dengan gaya mengoda seperti ingin mencium, tapi akhirnya menyuruh Ye Rin untuk menyeka air liurnya dan akan masuk kamar. Ye Rin berteriak agar Yi Do jangan berkeliaran di luar dan Pulanglah lebih awal karena Dunia luar terlalu berbahaya untuk orang sesensitif Yi Do.
“Ini tempat teraman bagimu.” Teriak Ye Rin. Yi Do tersenyum seperti senang karena Ye Rin yang mengkhawatirkanya. 




Min Suk membantu Ye Rin melipat selimut lalu bertanya Ada apa dengan agensi modeling dan bisakan Ye Rin tetap menjadi model. Ye Rin juga belum tahu dan berencana untuk datang hari ini meminta Min Suk Jangan khawatir karena ini juga akan berlalu.
“Apa yang akan kau lakukan? Kau terus menjadi korban karena  Yi Do dan aku. Kau orang paling rajin di dunia ini.” Ucap Min Suk.
“Aku tidak keberatan dengan apa pun yang terjadi. Aku punya pekerjaan dan aku menghasilkan uang. Itu hal-hal yang tidak bisa kubayangkan sebelumnya. Saat aku memikirkan aroma uang di dalam amplop, aku bisa melewati kesulitan apa pun.” Ungkap Ye Rin mengebu-gebu.
Min Suk seperti tak pecaya kalau Ye Rin menyukai uang dan mengaku tidak pernah benar-benar memikirkan uang. Ye Rin tahu  kalau Min Suk  dilahirkan dalam keluarga kaya dan menjadi selebritas jadi tidak akan pernah mengerti.
“Untuk orang biasa sepertiku, uang adalah hidup. Ini Seperti Penyintasan.”ungkap  Ye Rin
“Apa kau sangat menyukai uang?” tanya Min Suk. Ye Rin merasa Uang adalah yang terbaik.
“Aku tidak pernah bosan dengan aroma uang. Tiap kali aku menciumnya, itu harum.” Ungkap Ye Rin. Yi Do sedari tadi mendengar percakapan keduanya. 


Ji Na berbicara ditelp diparkiran mengeluh karena  terus mengubah perkataannya padahal model mereka  sudah siap adn tidak bisa membatalkan sepihak sehari sebelum pemotretan. Ia pun mengemudikan mobilnya setelah di charger. 

Ye Rin bertemu dengan Ji Na diruangan dengan wajah tertunduk. Ji Na memebritahu Karena kalian bertiga, semuanya berantakan dan Ia dibombardir dengan panggilan dari orang-orang yang mengeluh lalu pekerjaan para model terus dibatalkan.
“Aku tidak tahu cara memperbaiki ini.” Ungkap Ji Na seperti kebingungan menyelesaikanya.
“Semua ini berawal dariku, jadi, aku akan bertanggung jawab. Bagaimana jika kita mengumumkan ke media bahwa kau mengeluarkan aku dari agensi?” ucap Ye Rin. Ji Na kaget mendengarnya.
“Dikeluarkan dari agensi? Ye Rin... Apa kau memohon dijadikan model kepadaku hanya untuk menyerah semudah ini? Apa yang akan kau lakukan jika kau menyerah sekarang?” keluh Ji Na.
“Aku berencana pergi begitu Pak Seo sudah lebih stabil.” Jelas Ye Rin
“Aku tidak bisa merugikan model lain, jadi, aku akan menjadwalkan pekerjaan tanpamu. Dan aku akan memikirkan cara untuk memperbaiki citra publikmu, jadi, tunggu saja. Jangan berpikiran bodoh.” Tegas Ji Na. Ye Rin pun tak bisa berkata-kata. 


Ye Rin melihat dari luar kaca sedih karena Jin Kyung dkk sedang berlatih sementara ia hanya bisa melihat dari depan kaca. Yi Do keluar dari ruangan menatap Ye Rin yang sedih teringat perkataannya tadi pagi.
“Uang adalah yang terbaik. Aku tidak pernah bosan dengan aroma uang. Tiap kali aku menciumnya,.. itu harum.” Ucap Ye Rin. Yi Do pun bergegas masuk ruangan mengambar sesuatu.

Min Suk bertanya perasaan Ye Rin sekarang, Ye Rin mengaku sangat menyenangkan dan merasa seperti memiliki dunia dengan mengelurkan lembaran uang dari kotak seperti tissue. Yi Do pulang dengan membawa makenik.  Ye Rin pun menyapanya.
“Coba Lihat ini. Keren, kan? 120.000 dolar... Tunai...” ucap Yi Do memperlihatkan gaun dengan tempelan uang.
Ye Rin melonggo melihatnya begitu juga Min Suk. Yi Do dengan bangga merasa kalau karyanya lebih bagus.

Yi Do masuk dapur dan akan mengambil minum berpapasan dengan Min Suk. Keduanya kembali saling beradu hanya berebutan untuk membuka pintu kulkas. Akhirnya Ye Rin mendamaikan keduanya dengan membawa dua tas ditanganya.
“Berhentilah berkelahi dengan memamerkan uang kalian. Tahukah kalian betapa sulitnya bagiku untuk melepas ini? Semuanya akan kukembalikan setelah mengambil komisi satu persen. Berhentilah bermain-main dengan uang. Mereka menggunakan uang pembayar pajak untuk mencetak ini.” Tegas Ye Rin
“Kau bilang kau paling menyukai uang. Aku memberikannya agar kau bisa menciumnya sesukamu. Kenapa kamu plinplan?” kata Yi Do
“Aku merasa merebut uang dari dua pecundang kekanak-kanakan. Aku merasa bersalah” ucap Ye Rin .
“Aku pikir itu akan menghiburmu karena kamu sedih belakangan ini. Apa yang harus kulakukan untukmu?” kata Min Suk
“Min Suk, kamu manis dan menggemaskan. Kehadiranmu saja sudah membuatku merasa lebih baik.” Puji Ye Rin.
Yi Do mencari kesempatan melihat tas berisi uang dan langsung mengambilnya. Min Suk mengeluh langsung mengejarnya agar berhenti. Ye Rin hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala. 


Ye Rin seperti senang memberikan semangat pada Min Suk “Yoon Min Suk yang tampan... Yoon Min Suk dengan senyum malaikat... Jadilah milikku, Yoon Min Suk.” Yi Do yang masih tertidur merasa terganggu. Saat itu Min Suk menyanyi lagu dengan gaya imut
"Ye Rin, ada yang ingin kukatakan kepadamu.. Ye Rin, aku menyukaimu... Sebesar ini... Sebesar ini... Aku mencintaimu" ucap Min Suk dengan gaya imut.
Ye Rin yang melihatnya sangat terpesona dengan Min Suk yang menari dengan gaya imut.  Sementara Yi Do yang melihatnya terlihat kesal dengan memukul Min Suk dengan bantal dan mengeluh kalau Ini mimpi buruk dan menyuruh roh jahat agar pergi. 


Yi Do terlihat gagah akan mulai bekerja, tapi teringat dengan gaya imut Min Suk mencoba mulai menyanyikan "Hei, ada yang ingin kukatakan kepadamu.. Hei, aku menyukaimu".. Sebesar ini.. Aku mencintaimu sebesar ini"
“Apa yang kau lakukan?” ucap Ji Na melihat Yi Do memperlihatkan gaya imut saat masuk ruangan. Yi Do langsung merosok dari tempat duduknya.
“Kau Pergilah... Jika kau tidak pergi dalam 2,5 detik, aku akan mati karena malu.” Ungkap Yi Do. Ji Na pun menurut keluar dari ruangan. 

Yi Do akhirnya kembali duduk dengan gaya gagah dan dingin. Ji Na kembali masuk ruangan mengejek Yi Do bersenang-senang dengan cinta segitiga itu dan Tampaknya sangat menikmatinya. Yi Do mengaku kalau mendengar nasihatnya jadi meminta agar Ji Na jangan merajuk kepadanya.
“Aku tidak akan berkencan... Aku juga tidak akan melukai Ye Rin. Aku mencoba bersikap tidak peduli apa pun yang dia lakukan agar dia bisa mewujudkan impiannya dan pergi dengan tenang. Aku akan melakukan itu untuknya.” Ucap Yi Do menyakinkan.
“Bagaimana dia bisa mewujudkan impiannya jika dia terikat?” tanya Ji Na. Yi Do menatap Ji Na seperti belum menemukan jadwalnya. 


Min Suk membaca berita online sendirian  "'Min Ye Rin yang Tidak Setia Cuti dari Pekerjaan'" Ye Rin baru pulang binggung karena banyak barang diruang tengah. Min Suk menyambut Ye Rin yang baru pulang dan langsung mengajak pergi berkemah. Ye Rin bingung Min Suk yang tiba-tiba mengajak Berkemah.
“Bagaimana kau bisa tahu harus membeli daging barbeku?” ucap Min Suk melihat barang belanjaan yang dibawa Ye Rin.
“Kau sakit. Kita tidak bisa pergi berkemah jadi Kau harus beristirahat.” Ucap Ye Ri menolak.
“Karena kita berdua merasa sedih, kita harus pergi mencari udara segar. Tinggal di rumah membosankan ini dan melihat wajah jelek Yi Do akan membuatku mengalami depresi... Kumohon, Ye Rin... Ayo pergi...” rengek Mi Suk pada bahu Ye Rin agar bisa pergi. 


Keduanya pergi kesebuah tempat dengan mobil karavan. Min Suk berjalan dilorong memberitahu  Ini tempat yang menyimpan banyak kenangan masa kecilnya dan ingin memperlihatkannya kepada Ye Rin. Ye Rin yakin pasti punya banyak kenangan indah di sini.
“Ya. Seorang pria jahat bernama Seo Yi Do menghancurkan masa kecilku di sini.” Kata Min Suk marah. Ye Rin bingung apa maksudnya.
“Apa yang terjadi pada kalian berdua?” tanya Ye Rin penasaran.
“Aku diberkati dengan fisik sempurna ini, tapi aku di bawah rata-rata dalam studiku, dan aku tidak punya bakat dalam seni, musik, dan olahraga. Tapi orang-orang menyebut  Yi Do genius. Semua orang berpikir begitu.” Ungkap Min Suk.
“Aku bangga terhadap kakakku yang berbakat, jadi, aku ingin dia menyukaiku.” Cerita Min Suk. Ye Rin mengerti maksudnya.
“Lalu bagaimana kalian menjadi musuh?” tanya Ye Rin. Min Suk ingat kalau itu Itu terjadi pada musim panas, 23 tahun yang lalu.
“Yi Do, yang duduk di bangku SMP, pergi mengikuti kamp musim panas. Aku ingin bermain dengannya, jadi, aku bersembunyi di bagasi bus sekolah untuk pergi dengannya.” Ungkap Mi Suk
“Dan Di sinilah kejadiannya.” Ucap Min Suk menunjuk ke sebuah ruangan, Ye Rin menatap kearah ruangan dan teringat dengan ucapan Nyonya Joo.
“Itu karena mereka tidak berbincang Jika mereka bisa duduk dan bercakap-cakap, mereka pasti sudah berbaikan.” Ye Rin mengingatnya langsung berlari keluar ruangan mengaku harus pergi ke suatu tempat. Min Suk bingung kemana Ye Rin akan pergi.
“Ini peluangku membantu mereka berbaikan di tempat penuh kenangan.” Gumam Ye Rin. Min Suk melonggo karen Ye Rin ternyata jago lari.



Ye Rin mencoba menelp "Pasien Sakit Parah" sambil mengangkat ponselnya ke atas, lalu mengeluh kareanna Masih ada tempat di Korea yang tidak mendapat sinyal. Saat itu telp Yi Do pun diangkat, Ye Rin senang dan langsung berbicara.
“Apa? Berkemah? Kau dan Min Suk pergi berkemah?” ucap Yi Do terlihat marah.
“Kurasa aku tidak bisa pulang malam ini.” Kata Ye Rin seperti sengaja. Yi Do tak bisa mendengarnya.
“Aku bilang aku tidak bisa pulang malam ini. Jika kau ingin datang...” ucap Ye Rin dan ponselnya mati.
“Apa? Di mana kamu sekarang?” teriak Yi Do menyakinkan diri kalau  berusaha tidak peduli apa pun yang dilakukan Ye Rin.
“Mungkin aku harus membeli ponsel baru. Baterai ini selalu habis. Aku harus meminjam ponsel Min Suk untuk meneleponnya lagi.” Kata Ye Rin bergegas masuk lagi ke sekolah. 

Ye Rin ingin meminjam ponsel tapi Min Suk duduk didalam ruangan kelas dengan tatapan sedih. Min Suk menceritakan Ruang kelas ini dan Satu-satunya orang yang tahu  kalau mengikutnya adalah Yi Do tapi sangk kakakn malah mengurungnya di ruangan ini dan pulang. Ye Rin kaget medengarnya.
“Apa yang terjadi padamu setelah itu?” tanya Ye Rin.
Flash Back
Min Suk yang masih kecil duduk dalam ruangan sambil mengambar akhirnya menangis keras meminta Yi Do agar bisa menyelamatkanya. Setelah itu ia kesal dengan Yi Do orang jahat karena meninggalkanya.
“Sampai keesokan paginya, aku terkurung di sini seorang diri. Aku harus melewati malam itu sendirian. Usiaku baru lima tahun saat itu. .. Aku takut... Aku sangat takut. Aku pikir aku akan mati.” Ungkap Min Suk menatap gambar yang masih pada kaki meja. 

Yi Do kelur gedung panik karena ponsel Ye Rin dimatikan dan ingin tahu Ke mana perginya para berandal ini. Saat itu kakek pengirim paket datang memastikan kalau Yi Do yang ada didepanya. Yi Do membenarkan dan bertanya balik apakah ada yang bisa dibantu.

“Aku menerima permintaan untuk pengiriman kilat. Jadi Masuklah ke truk.” Ucap si kakek. Yi Do binggung tapi Si kakek menyuruh Min Suk segera masuk ke dalam mobilnya. 

Yi Do bingung melihat si kakek menempelkan stiker didada. Si kakek meminta Yi Do Jangan lepaskan itu. Yi Do pun akhirnya bertanya siapa kakek itu.  Si kakek menagku Min Ye Rin mengirim permintaan untuk pengiriman kilat. Yi Do melonggo bingung.
“Min Ye Rin membuat permintaan tugas? Untukku?” tanya Yi Do tak percaya.
“Aku akan mengantarmu dengan selamat menemui Min Ye Rin, jadi, pakai sabuk pengamannya.” Kata Si kakek. Yi Do masih ketakutan
“Apa kau pikir pria tua tidak berdaya ini akan mencuri organmu?” goda si kakek. Yi Do melihat si kakek sangat mencurigakan.
“Aku harus memeriksa identitasmu. Berapa nomor KTP-mu?” tanya Yi Do. Si kakek pikir  Tidak ada waktu untuk itu.
“Kenapa seseorang yang tingginya lebih dari 2 meter punya begitu banyak ketakutan?” ejek Si kakek.  Yi Do mengaku kalau Tingginya tidak lebih dari 2 meter.
 Yi Do akhirnya naik truk "Layanan Pengiriman Paradise" lalu turun di pertigaan jalan. Si kakek meminta agar Yi Do Jangan membencinya karena terlambat mengantarkanya. Yi Do pikir tak ada alasan untuk membenci kakek itu.
“Omong-omong, apa kita pernah bertemu sebelumnya?” tanya Yi Do melihat truk "Layanan Pengiriman Paradise" Si kakek hanya melambaikan tangan lalu pergi.
“Dia mencurigakan... Semua hal tentang dirinya mencurigakan.” Ungkap Yi Do lalu akhirnya tersadar didepan sekolah dan mengumpat kesal pada Min Suk. 



Ye Rin dan Min Suk sedang membereskan barang, Yi Do masuk dengan nafas terengah-engah. Ye Rin melonggo kaget karean Pembicaraan mereka terputus dan ingin tahu bagaimana Yi Do bisa menemukan mereka. Yi Do mengeluh kalau Ye Rin  memperlakukan seperti barang.
“Kau memesan pengiriman kilat! Apa Karena itu seorang kurir mencurigakan menyeretku ke sini! Tahukah kau betapa takutnya aku diseret ke tempat sejauh ini tanpa tahu apa yang terjadi?” ungkap Yi Do marah mengebu-gebu.
“Pengiriman kilat? Apa kamu bergurau?” ucap Ye Rin binggung, Min Suk pikir Yi Do konyol sekali.
“Itukah yang dikatakan kurir itu? Layanan Pengiriman Paradise atau semacamnya. Semuanya sangat mencurigakan.”ungkap Yi Do
Ye Rin mengingat tentang "Layanan Pengiriman Paradise" saat itu si kakek yang memberikan parfum padanya, lalu bergegas pergi. Yi Do berteriak mau kemana Ye Rin dan menyuruh agar meminta maaf padanya. Ye Rin tak perduli mencari kakek diluar sekolah tapi tak melihatnya.
“Aku yakin sekali... Pasti pria tua itu... Entah dia Buddha atau setidaknya dewa gunung... Jika aku bisa bertemu dengannya lagi, maka aku yakin aku bisa mencari tahu rahasia di balik parfum ini.” Ungkap Ye Rin menatap parfum ditanganya.
Bersambung ke "Episode 20"

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar:

  1. kakek jadi pusat perhatian di episode ini. kekekekekeke...

    BalasHapus