PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yi Do tak
bisa berkata-kata karena melihat Ye Rin yang hanya mengunakan pakaian dalm lalu mendorongnya
jauh-jauh seperti sudah menyadarkan otaknya. Ia merasa kalau Ye Rin sedang
melakukan taktik untuk mengodanya dan itu taktik lancang.
“Kau
salah paham!” ucap Ye Rin menutupi bahunya yang terbuka. Yi Do menegaskan
Pertahanannya tidak bisa dihancurkan dengan taktik kuno itu.
“Kau Segera
mundur!” tegas Yi Do layaknya tentara. Ye Rin pun berdiri memberikan hormat
menganguk mengerti.
Yi Do
duduk diruangan menenangkan diri karena tadi Ye Rin memang terlihat mengoda.
Saat itu Ye Rin masuk ruangan, Yi Do mencoba tak peduli dengan tak menatapnya.
Ye Rin mengaku tidak berniat menggoda Yi Do jadi meminta agar Jangan salah
paham.
“Suasananya
menjadi agak aneh. Apa kau ingin berjalan-jalan dan mencari udara segar?” ucap
Ye Rin
“Dilarang
mengajakku berkencan.” Tegas Yi Do. Ye Rin bingung karena Yi Do memikirkan yang
lain
“Mulai
sekarang, kau harus menganggapku sebagai pria yang sudah menikah. Karena itu,
kontak fisik, mengajakku berkencan, mabuk, mengatakan kau mencintaiku, pakaian
yang terbuka, dan semua sikap yang mengeluarkan feromon lainnya dilarang. Jika
ada pelanggaran, kamu akan diusir dari rumah ini. .” Tegas Yi Do
“Astaga...
Kaulah yang menangis dan memohon agar aku kembali.” keluh Ye Rin tak bisa
menahan emosinya.
“Kapan
aku menangis? Aku tidak melakukan hal itu.” Tegas Yi Do menyangkal.
“Kenapa?
Apa kau bertemu dengan cinta pertamamu lagi atau semacamnya?” tanya Ye Rin. Yi
Do membenarkan.
“Kudengar
kebanyakan orang menjadi kecewa karena begitu banyak waktu telah berlalu.
Kurasa itu tidak seburuk itu. Apakah dia masih cantik bagimu?” tanya Ye Rin
ingin tahu
“Aku
menyukai dia bukan karena dia cantik.” Kata Yi Do. Ye Ri ingin tahu apakah Yi
Do tidak kecewa.
“Aku
kecewa, bahkan sangat kecewa... Tapi itu tidak mengubah apa pun. Aku bukan
manusia buruk yang tunduk pada trik waktu.” Ucap Yi Do
“Benar.
Kau juga manusia... Kamu pasti kecewa dengan penampilanku” gumam Ye Rin.
“Waaah.
Yi Do, sungguh. Bagaimana dia bisa bertahan di dunia ini jika dia sangat naif
dan kuno? Kenapa dia menderita seperti itu karena seorang wanita tua yang
bahkan tidak diinginkan oleh anjing liar?” ucap Ye Rin berlatih dalam kamar
mandi.
“Begitu
parfum ini habis, aku harus pergi... Baik Min Ye Rin maupun Min Jae Hee.” Kata Ye
Rin menatap botol parfum.
Yi Do
tertidur di dalam ruang kerjanya, Ye Rin datang dengan pakaian dalamnya lalu
mengecup bibir Yi Do mengatakan kalau ingin bersamanya. Yi Do langsun
membereskan mejanya dari peralatan gambar, lalu menarik Ye Rin agar duduk
diatas meja.
Ye Rin
menatap dengan mata mengoda lalu Yi Do sudah siap menciumnya, tapi saat itu
juga matanya terbuka. Yi Do tersadar dari mimpinya lalu berteriak panik melihat
gambar di tangan adalah baju yang dipakain Ye Rin sebelumnya lalu melemparnya.
“Aku
bukan pria mata keranjang.. Cinta segitiga? Aku tidak akan pernah melakukan
itu.” Ucap Yi Do menyakinkan dirinya.
Yi Do
merobek gambar yang dibuatnya, saat itu seperti melihat Ye Rin dan Jae Hee saat
mengodanya bertanya Apa yakin tentang itu. Yi Do berteriak meminta agar
bayanganya pergi dan enyah dari depanya. Keduanya pun pergi dari depanya.
“Bagaimana
mungkin cinta berubah karena penampilannya berubah? Cinta polos dan murni Seo
Yi Do yang berusia 29 tahun tidak menjijikkan seperti itu.” Ucap Yi Do
menegaskan.
Nyonya
Joo sedang sibuk memilih baju yang bagus, Yi Do kaget melihat Nyonya Joo ada di
tempat penyimpanan baju. Nyonya Joo sempat kaget melihat anaknya lalu duduk bersama
di ruang tengah mengaku butuh sekitar lima pakaian untuk acara makan malam.
“Tapi
orang-orang pasti tahu, Perusahaan global seperti Jacobs dan Galiano menawarkan
sponsor. Namun, ibu menolak semuanya. Ibu ingin kau mengurus ini. Ibu memberimu
kesempatan pertama untuk menjadi putra yang baik.”ucap Nyonya Joo
“Kenapa
Ibu menuntutku untuk menjadi putra yang baik? Apa Ibu gila?”kata Yi Do marah
“Kenapa
tidak ada yang pernah ibu lakukan untukmu? Wajah tampanmu, fisikmu yang
sempurna, otakmu yang cerdas, dan talenta artistikmu. Menurutmu dari mana kamu
mendapatkan semua itu? Semua gen itu berasal dari darah dan daging ibu.” Tegas
Nyonya Joo
“Dan selain
itu, ibu pikir kau akan mengerut dan mati seorang diri. Tapi belakangan ini, kau
hidup dalam kisah cinta abad ini. Gen romantis itu pun juga berasal dari tubuh
ibu.”kata Nyonya Joo yakin
“Ibu
benar.... Nafsu menjijikkan yang Ibu berikan kepadaku merusak kepolosanku.”tegas
Yi Do. Nyonya Joo bingung mendengarnya tak percaya Yi Do mengatakan hal itu.
“Jantungku
seharusnya hanya berdebar untuk satu orang. Tapi jantungku berdebar untuk
wanita lain dengan cara yang sama.” Ucap Yi Do sambil mengingat saat melihat
wajah Jae Hee datang walaupun dengan suaminya.
“Itu
tidak mungkin. Jantung ibu hanya berdebar untuk satu pria.” Akui Nyonya Joo
“Siapa
pria itu? Apa Ayah Yoon Min Suk? Ayahku... Jadi... Apakah jantung Ibu tidak
pernah berdebar ketika Ibu bersama suami pertama Ibu?” uca Yi Do marah dan
kesal pada ibunya.
“Ya.
Jantung ibu tidak pernah berdebar. Lantas kenapa?”ucap Nyonya Joo.
“Lalu
kenapa Ibu menikahinya? Kenapa Ibu menikahi seorang pria yang tidak Ibu cintai dan
melahirkan anak yang tidak bisa Ibu urus? Apa itu sesuatu yang patut
dibanggakan? Apa Ibu ingin aku memberimu medali?” ejek Yi Do
“Anak
tidak punya hati itu... Aku tidak mengkhianati negaraku. Kapan dia akan
berhenti memperlakukanku seperti pengkhianat?”keluh Nyonya Joo kesal
Para Fans
sudah menunggu diluar gedung, Min Suk keluar dengan CEO. Fans tak bisa menahan
rasa gemasnya ingin mendekat, para petugas membuat barisan agar menahanya. Soo
Yeon berteriak agar Min Su jangan memacari Min Ye Rin.
“Wanita
itu monster... Dia berubah menjadi Hulk. Kau dalam bahaya terbesar dalam
hidupmu sekarang. Aku melihat kejadian itu.” Teriak Soo Yeon mengingat saat membuang
parfum dan Ye Rin berubah menjadi besar.
Min Suk berhenti berjalan mendengar teriakan Soo Yeon.
“Hei,
omong kosong apa itu? Kau Pergi sajalah.” Teriak Tuan Kim dan menyuruh penjaga
agar menghadang fans agar tak mendekat. Min Suk ingin tahu apa yan dilihat Soo
Yeon.
“Aku
melihatnya dengan jelas. Aku sendirian di kamar kecil kelab dengan Min Ye Rin.
Tapi... Min Ye Rin tiba-tiba berubah menjadi Bibi Hulk dan mencoba membunuhku.”
Teriak Soo Yeon
CEO tak
ingin Min Suk percaya mengajak Mi Suk agar cepat masuk ke mobil.Ia yakin kalau
Soo Yeon itu penggemar obsesif yang terkenal. Min Suk pun masuk mobil tanpa
bisa berkata-kata.
Min Suk
duduk didalam mobil dengan wajah binggung. CEO
mengeluh kalau Mi Suk mempercayai omong kosong bocah gila itu. Min Suk
hanya terdiam., CEO pikir kalau Min Suk sedang sakit. Min Suk hanya bisa
berteriak karena frustasi mengetahui kalau Ye Rin yan berubah menjadi Ahjumma.
Detektif
keluar dari ruangan mengeluh karena tak bisa mendapatkan video Susung
Electronics. Saat itu Sek Park binggung melihat detektif padahal tidak
meneleponnya dan ingin tahu apa yang dilakukan. Detektif ingin menjelaskan tapi
Sek Park mengajak pergi saja.
“Apa Dirut
Seo mencari Min Jae Hee?” tanya Sek Park melihat foto Jae Hee dengan suaminya. Keduanya saling
duduk memunggung seolah tak salh kenal.
“Benar...
Tapi bagaimana mungkin wanita itu mendadak hilang di berbagai tempat? Aku tidak
mengerti. Aku sudah 13 tahun menjadi penyelidik swasta, tapi belum pernah
melihat seseorang seperti ini sebelumnya.” Kata Detektif binggung.
“Aku akan
melunasi sisa pembayaranmu, jadi, jangan cari wanita ini.” Kata Sek Park ingin
menyelamatan Ye Rin.
“Bagaimana
aku bisa melakukan itu? Dirut terus mengancamku siang dan malam.” Kata Detektif.
“Abaikan
saja dia. Lalu Tambahkan nomor Seo E Do ke daftar spam-mu, dan terus abaikan
dia apa pun yang dia lakukan. Kenapa kau mudah takut?” keluh Sek Park. Detektif
mengeluh dianggap takut.
Akhirnya
Sek Park bertemu dengan Ye Rin ingin tahu Untuk apa Dirut Seo menyelidiki latar
belakang Min Jae Hee. Ye Rin mengaku juga tidak tahu, tapi mereka memang saling kenal. Sek Park tak percaya kalau
mereka saling kenal dan ingin tahu Bagaimana bisa.
“Min Jae
Hee... Begini, aku adalah cinta pertama Seo Yi Do.” Akui Ye Rin. Sek Park tertawa tak percaya menurutnya itu
mustahil.
“Aku
menyelamatkan bocah lelaki dari tenggelam saat masih kecil. Bocah itu adalah Pak
Seo. Selama ini aku lupa tentang itu.”cerita Ye Rin
“Wahh..
Ini luar biasa...Apa Cinta pertama misteriusnya adalah dirimu? Bagaimana
mungkin takdir bisa menjadi seperti ini? Ini benar-benar luar biasa... Jadi, bagaimana
perasaanmu setelah mengetahui hal itu?” tanya Sek Park.
“Entahlah...
Aku terkejut dan terharu.” Kata Ye Rin juga binggung. Sek Park pun ingin tahu
Apa yang akan dilakukan Ye Rin sekarang
“Apakah
kau akan mengakui semuanya kepada Dirut Seo?” tanya Sek Park. Ye Rin mengaku
Entah apa yang harus dilakukan.
“Kau Beri
tahu saja dia... Dia kaya dan punya koneksi maka Dirut Seo mungkin akan
membantumu jika dia tahu tentang rahasia parfum itu. Omong-omong, jika kau
mengulur hal ini, hanya masalah waktu saja sampai dia mengetahuinya. Aku yakin
100 persen.” Ucap Sek Park memberikan saran.
Yi Do
sedang ada diruang kerjanya dan melihat email masuk di layar komputernya “"'Halo,
ini Min Jae Hee'" . Wajahnya kaget dan berpikir berhalusinasi lagi dan berpikir
akan pingsan lagi dan akhirnya mendorong kepalanya sendiri seolah-olah pingsan.
“Aku
tidak pingsan.”ucap Yi Do membuka mata dan langsung membaca kembali surat dari
Jae Hee.
“Halo, ini Min Jae Hee... Aku
menghubungimu seperti ini karena aku mengalami masalah baru-baru ini. Kenapa
kamu menyelidiki aku tanpa sepengetahuanku seperti seekor lynx? Berhentilah
bersikap mencurigakan, dan katakan di depanku jika ada sesuatu yang ingin kau
katakan.”
“Apa? Dia
bilang "Lynx"? "Mencurigakan"? Apa dia gila? Jika aku lynx,
apa kau landak susu?”keluh Yi Do kesal.
Akhirnya
Yi Do mulai menata rambutnya dengan banyak gel menarik rambutnya, lalu mengeluh
kalau seperti menaikkan duri yang tidak penting. Ia pun kembali menata rambut
dengan gaya yakin merasa ketertarikan seorang pria hebat membuat Yi Do gugup.
Yi Do
teringat ucapan Yi Do “Aku tidak tahu sehebat apa dirimu, tapi melihatmu
terprovokasi oleh kata-kata yang tidak penting...” merasa tak terima dinggap
"Terprovokasi"lalu menganti pakaianya. Jae Hee yakin Yi Do pasti sangat picik.
“Aku
tidak picik... Namun, aku memperhatikan detail.” Tegas Yi Do lalu menganti
pakain yang lain.
“Kapan
kita akan bertemu? Mari kita selesaikan.” Tulis Ye Rin. Yi Do membalas akan mengirim
mobil untuk menjemputnya dan ingin ahu kemana akan mengirimnya dengan senyuman
bahagai keluar dari rumah mengunakan jas.
Ye Rin
binggung duduk didepan meja riasnya, Yi Do menunggu di pingir jalan dan melihat
mobil yang dipesannya datang. Jae Hee turun dari mobil, Yi Do tanpa sungkan
menyapa Jae Hee mengaku senang berjumpa dengannya lagi.
“Mari
masuk ke dalam.” Ucap Yi Do penuh sumringah. Ye Rin bingung bertanya-tanya Apa
yang hendak dia lakukan melihat banyak pegawai yang menyambut di depan pintu.
Tuan Kim
masuk ruangan CCTV memberikan kopi pada petugas, dan ingin melihat video keamanan lantai ke-17
dari empat hari yang lalu. Si pegawai pun meminta menungu lalu menemukan
filenya. Tuan Kim memberitahu kalau ia
adlah manajer di departemen pemasaran.
“Ini
berkaitan dengan urusan sensitif perusahaan, jadi, aku ingin memeriksanya
sendiri.”ucap Tuan Kim ingin melihat sendiri.
Sementara
didalam restoran hanya ada Yi Do dan Jae Hee dengan penuh lilin. Jae Hee
mengeluh melihat video yang dibuat Yi Do layaknya presentasi mencari pemasok
moda. Yi Do memperlihatkan kalau sudah membuka
Toko Koleksi E-do pertama pada tahun 2012, dan ada 65 toko di seluruh negeri.
“Kami juga meluncurkannya di
London, Paris, Tokyo, Shanghai, dan Hong Kong. Kau akan bisa melihat karyaku
yang sangat dipuji selama Pekan Mode yang terkenal di seluruh dunia itu.”
“Aku
menyuntingnya menjadi 60 menit khusus untukmu, Jae Hee. Aku menyewa tempat ini
untuk hari ini, jadi, santai saja. Seperti kau lihat dari kencan pertama kita, aku
sama sekali tidak picik. .” Ucap Yi Do bangga
“Yi Do...
Semuanya memang bagus tapi kenapa kau memanggilku ke sini untuk membanggakan
dirimu?” keluh Ye Rin
“Dengar.
Aku tidak membanggakan. Ini seniku yang mendalam...” kata Yi Do yang langsung
disela oleh Ye Rin.
“Kau
belum banyak berkencan, kan?”keluh Jae Hee. Yi Do hanya bisa terdiam.
“Mari
kita lanjutkan untuk saat ini. Klimaksnya akan hadir tepat sebelum saat
terakhir.” Kata Yi Do
Yi Do
memperlihatkan video dirinya sedang berolah raga lalu memberitahu tentang
kesehatan tubuhnya dengan Tinggi 187 cm.
Bobot 78 kg, Persentase lemak tubuh 9,7 persen, Tekanan darah 105 per 78, Level
gula darah puasa 74. Level GGT 21.
“Menurut
laporan kesehatanku, aku normal dalam semua kategori. Aku menerima nilai A.” Ucap
Yi Do bangga
“Dia
hanya mengatakan hal-hal yang positif. Dia melupakan alergi dan fobianya.” Keluh
Jae Hee bergumam sendiri.
“Apa kau
ingat? Pertemuan pertama kita. Musim panas 29 tahun yang lalu ketika kau
menyelamatkan nyawaku.” Tanya Yi Do
“Aku
melupakannya dan baru ingat belum lama ini. Lagi pula, hampir mati bukan
ingatan yang menyenangkan.” Komentar Jae Hee dingin
“Benar...
Apa yang kita alami hari itu tidak baik bagiku. Setelah hari itu, aku mulai
sakit sedikit demi sedikit. Jadi, aku punya 52 fobia dan 35 macam alergi. Aku
menjadi pria yang penyakitan.” Akui Yi Do. Jae Hee terdiam mendengarnya.
“Aku mungkin
terlihat baik-baik saja, tapi luka-luka yang tidak bisa kau lihat lebih
menyakitkan. Namun, baru-baru ini aku mulai menerima perawatan. Orang yang
memberiku keberanian untuk menghadapi luka-luka yang begitu lama kuhindari adalah
dirimu, Jae Hee.” Kata Yi Do
“Berkat
dia, aku bisa mendengarkan sinyal-sinyal yang dikirim tubuh dan jantungku
kepadaku. Aku bukan orang yang mempercayai keajaiban, tapi aku yakin ada
sesuatu di antara kita.” Kata Yi Do yakin. Ye Rin hanya bisa terdiam.
Tuan Kim
terus mencari CCTV didalam gedung lalu melihat sosok Ye Rin dengan pakaian yang
dipakai oleh Jae Hee sebelumnya. Senyumanya pun terlihat bahagia karena bisa
nemukan Jae Hee yang sudah berubah jadi Ye Ri
Ye Rin
duduk diam sementara Yi Do dengan iringan piano berbicara dengan wajah seriu
seperti quote untuk dirinya.
“Ketika
seseorang datang, itu sesuatu yang sangat signifikan. Itu karena dia membawa
masa lalunya, masa kininya, dan masa depannya bersamanya.” Ucap Yi Do.
Jae Hee
mengingat saat dirinya menjadi Ye Rin lalu Yi Do sempat tergoda padanya, tapi
kembali padanya dengan tubuh tambunya.
“Itu
karena seluruh hidup seseorang datang. Hatinya, yang mudah tersakiti, dan mungkin
telah tersakiti, datang. Jae Hee. Masa lalumu, masa kinimu, dan masa depanmu...
Bawalah semua itu kepadaku.” Ucap Yi Do
“Karena
kau meraih tanganku 29 tahun yang lalu, aku bisa dengan aman bertumbuh dewasa.”
Ucap Yi Do memberikan buket bunga untuk Jae Hee sambil berlutut.
“ Apa kau
melihatku? Bukan Min Ye Rin, melainkan Min Jae Hee?” ucap Jae Hee memastikan
“Kali
ini, aku akan menyelamatkanmu.” Kata Yi Do berdiri setelah berlutut didepan Jae
Hee.
“Sebenarnya,
ada sesuatu yang harus kukatakan kepadamu. Jika semua hal yang kau katakan dan
lakukan hari ini datang dari hatimu dengan tulus, kumohon peluk aku sekali
saja.” Kata Jae Hee.
“Di sini?
Sekarang?” kata Yi Do panik. Jae Hee berpikir Yi Do tak mau. Yi Do mengatakan
bukan seperti itu.
“Kalau
begitu, mari berpelukan... Kau akan belajar banyak hal.” Ucap Jae Hee.
“Orang
ini bukan orang asing. Dia wanita yang telah kutunggu seumur hidupku hanya dari
kejauhan.” Gumam Yi Do
Yi Do
akhirnya pelahan mendekat dan mencoba memeluknya, Jae Hee sempat kaget akhirnya
memeluk dengan erat. Yi Do panik tiba-tiba Jae Hee memeluknya dan meminta
menahanya. Tapi Jae Hee tak peduli karena sudah lama tak mendapatkan pelukan,
Yi Do seperti masih mengalami ketakutan dan akhirnya terlihat lemas.
Bersambung ke episode 25
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar