PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ga Kyung
terdiam melihat Hyun menarik tangan Ta Mi, teringat kembali yang dikatakan
juniornya itu “Apa kau pikir, kau telah berubah? Aku khawatir inilah jati
dirimu yang sebenarnya selama ini.” Lalu
menatap "Formulir persetujuan akses posel intranet" yang belum ditanda
tangani oleh Ta Mi.
“Haruskah
kau keluar seperti itu?” keluh Ta Mi akhirnya menarik tanganya.
“Aku
tidak tahu. Kenapa aku melakukan itu? Lalu Kenapa kamu berdiri di sana dengan
wajah menyedihkan itu? Aku tidak tahan dengan wajah menyedihkan. Kau menangis,
bukan?” ucap Hyun malah memarahi Ta Mi.
“Tidak.”
Kata Ta Mi. Hyun yakin kalau Ta Mi hampir menangis lalu mengeluh Ta Mi yang
bisa melawan dirinya tanpa masalah.
“Tapi
Kenapa kau berdiri di sana seperti selebaran basah?” keluh Hyun
“Kapan
aku melakukan itu? Dan apa aku meminta bantuan? Apa Kau ikut campur dan kini
menyalahkan aku?” ucap Ta Mi kesal
“Aku
tidak suka saat orang lain mengancammu seperti itu. Hanya aku yang boleh
menghajarmu. Jadi Bagaimana caraku membereskan ini?” kata Hyun merasa serba
salah.
“Ini
salahmu.” Ucap Hyun kesal. Ta Mi mengeluh karena Hyun malah menyalahkan
dirinya.
Tuan Oh
memberitahu Sekertarisnya agar Jangan membuka ruang direktur sebanyak
sebelumnya karean dia adalah pria yang sensitif, jadi menyuruh agar mengambilkan
kursi yang nyaman. Sekertarisnya menganguk mengerti.
“Haruskah
aku mengirim tiket VIP ke orang-orang yang Anda daftarkan?” tanya Seketarisnya.
“Ya.
Sekadar untuk berjaga-jaga, sisihkan satu kursi lagi.” Kata Tuan Oh,
Sekertarisnya menganguk mengerti.
“Dalam
satu jam, Anda akan bertemu Kwon Dong Wook untuk makan. Aku sudah menyiapkan
mobil Anda.” Ucap Sekertarisnya.
“Aku
tidak bisa. Batalkan.’ Kata Tuan Oh setelah melihat pesan yang masuk ke dalam
ponselnya. Sekertarisnya binggung karena diminta membatalkan.
Tuan Oh
datang ke restoran melihat Ga Kyung duduk sendirian dan terlihat shock,
akhirnya menghampiri lalu bertanya Apa yang diinginkan darinya. Ga Kyung dengan
tatapan kosong meminta agar suaminya membawanya pergi sekarang.
Akhirnya
Tuan Oh mengulurkan tanganya, Ga Kyung pun tak ragu meraihnya. Mereka pun
keluar dari restoran dengan saling bergandengan tangan. Hyun melihat dari
kejauhan seperti bisa merasa lega karena Ga Kyung pergi dengan suaminya.
Keduanya
duduk di bangku taman menikmati matahari terbenam. Ga Kyung mengaku Matanya
sakit dan Melihat matahari terbenam membuatnya ingin mati. Tuan Oh merasa
bersalah karena tak seharusnya membawa ke tempat ini.
“Matahari
terbenam hanya alasan.”akui Ga Kyung dan teringat kembali yang dikatakan Hyun.
“Apa kau
pikir kau telah berubah? Aku khawatir inilah jati dirimu yang sebenarnya selama
ini.” Kata-kata Hyun terus teringat diotak Ga Kyung.
“Akulah
yang ingin menghilang. Hal-hal yang kuhargai menghilang dari hidupku. Di mana
semuanya menjadi salah?” kata Ga Kyung
“Menurutmu
di mana awalnya?” kata Tuan Oh yang berbicara dengan tatapan kosong.
“Entahlah.
Menurutku keberadaanku mungkin masalah utamanya dan itu membuatku takut.” Ucap
Ga Kyung. Keduanya menikmati matahari terbenam dalam diam.
Tuan Seo
memukul bola golf dengan wajah bahagia mengaku
bisa bermain golf setelah sekain lama karena Nyonya Jang. Nyonya Jang
tahu Ini kali pertamak Tuan Seo setelah
menjadi presiden, bahkan tidak bisa menikmati olahraga karena takut kritik
publik.
“Pasti
hanya ada segelintir hal untuk menghilangkan stres. Beri tahu aku kapan pun
Anda merasa ingin bermain satu ronde. Aku akan mengosongkan tempat ini seperti
yang kulakukan hari ini.” Kata Nyonya Jang
“Aku
tidak bisa melakukan itu. Ini melobi.” Kata Tuan Seo. Nyonya Jang menyangkal
kalau ini dianggap melobby
“Sesuatu
harus berpindah tangan dan aku tidak memberi Anda apa pun. Aku tidak pernah
mendapatkan artikel yang Anda inginkan di situs kami, alih-alih membuat
orang-orang membicarkaan Perdana Menteri. Bagaimana mungkin aku melobi Anda
jika aku hanya menyusahkan Anda?” kata Nyonya Jang
“Apakah
Anda benar-benar ingin melobi?” ucap Tuan Seo memastikan.
“Siapa
yang akan melakukan itu jika bukan aku?”balas Nyonya Jang membuka kacamatanya.
Bong Gi
memberitahu Data mengonfirmasi bahwa
menurunkan Rumah Mayaku dan Game akan menimbulkan kerugian terendah. Ta Mi
pikir peringatkan kedua tim mengenai keputusan ini karean sudah mengubah
desainnya jadi paham perbedaan
visualnya, tapi terus berpikir kita melewatkan satu poin.
Hyun
teringat dengan yang dikatakan Brian “Kau bisa memilih apa yang akan segera
dipilih pada masa kini. Dan sebaliknya, kamu bisa membuang apa yang akan segera
dibuang pada masa kini. Pemilhan waktu yang tepat. Pemilihan waktu yang
akhirnya menciptakan isu.”
“Mari
singkirkan peringkat kata kunci waktu nyata.” Ucap Hyun mengikuti saran Brian.
“Aku mengerti
apa tujuanmu, Scarlett, tapi pada kenyataannya, itu mustahil.” Kata Alex
“Itu
terlalu dini. Para pengguna kita akan merasa tidak nyaman.” Ucap Jenny. Hyun
tahu dugaan komentar akan seperti itu.
Hyun pun
pergi ke papan menyingkirkan bagian "Kata kunci waktu nyata populer"
lalu menunjuk ke arah layar Barro. Mereka mengartikan kalau Hyun akan
memutarnya. Hyun menganguk membenarkan. Menurutnya merkea akan memperlihatkan
10 kata kunci teratas setiap 2 detik.
“Seperti
papan reklame kita.” Jelas Hyun. Mereka seperti tak yakin bisa melakukanya.
“Indeks
kita akan jatuh jika kita menutup daftar itu.” Ucap Alex. Ah Ra tak
mengerti Apa itu indeks?
“Itu
istilah internet yang sama dengan rating TV. Acara TV populer terjual lebih
baik dan memikat lebih banyak iklan. Penjualan dan pangsa pasar portal web
berindeks tinggi lebih tinggi. Meningkatkan indeks kita dengan hasil kata kunci
bukan masa depan untuk portal web.” Jelas Ta mi
“Penjualan
dan kenyamanan pengguna, singkirkan itu. Kita harus menyediakan pesan utama
untuk para pengguna kita Karena itu kita memperbarui laman utama kita.” Kata
Hyun dengan yakin. Ta Mi mendengarnya dengan wajah serius.
“Apa yang
era kita dorong untuk kita hapus, maka kita akan menghapusnya terlebih dahulu. Itulah
pembaruan. Sebaiknya kita tidak ragu.”Jelas Hyun.
Hyun
mengetik keyword "Seol Ji Hwan" lalu melihat banyak artikel yang
menulis tentang Ji Hwan "Seol Ji Hwan dalam 'Apa yang Salah dengan Ibu
Mertuaku?'" Wajah Hyun tersenyum bahagia melihatnya lalu bertanya pada
Jennie yang duduk disampingnya.
“Apa yang
penggemar berikan pada selebritas belakangan ini?” tanya Hyun.
“Apa
genrenya?” tanya Jennie. Hyun pikir kalau itu
Romansa. Jennie menegaskan bukan seperti itu.
“Aktor,
boy band, musikal, bintang olahraga, band indie, animasi, genre seperti itu. Semua
penggemar sama saja, tapi ada begitu banyak objek.” Jelas Jennie.
“Aktor. Saat
aku masih muda, penggemar mengumpulkan uang untuk membelikan mereka kulkas atau
mesin cuci.” Ucap Hyun
“Membeli
perabotan rumah tangga itu memalukan dan kuno dan itu tidak diterima dengan
baik. Skalanya telah meningkat sejak itu. Untuk meningkatkan posisi aktor mereka,
mereka memberi staf makanan dan menyewa papan reklame untuk meningkatkan
kesadaran.” Jelas Jennie.
“Mereka
melakukan lebih dari agensi.” Ucap Hyun
Ji Hwan
terlihat marah dengan istrinya yang selalu bicara omong kosong, lalu menegasan
dirinya yang tidak punya sperma. Istrinya tak percaya mendengarnya. Dong Joo terlihat terkesima dengan drama Ji
Hwan.
“Kenapa
kalian tidak memberitahuku tentang drama ini? Ini menyenangkan! Apa Kalian
menonton ini dan tidak memberitahuku? Siapa aktor ini? Dia sangat menggemaskan.”
Ungkap Dong Joo yang melakukan siaran langsung untuk fansnya.
“Seol Ji
Hwan? Apa Itu namanya? Baik, aku akan langsung mencarinya.” Ucap Dong Joo dan
mencari keyword dengan wajah bahagia.
Brian
menonton video Dong Joo dari ponselnya, Temanya mengeluh karena Brian membuat
ikannya ketakutan dan menonton sesuatu untuk anak-anak. Brian pikir harus
menonton ini untuk tahu apa yang dilakukan anak muda dan Apa kegiatan mereka.
“Dua
pertiga staf Barro meneken petisi untuk mengizinkanmu kembali.” ucap temanya.
“Apakah tidak
ada rahasia di dunia ini?”keluh Brian kesal
“Orang-orang
mengatakan hanya tiga hal yang tidak ada di dunia ini. Hal-hal yang gratis,
jawaban, dan rahasia.” Kata temanya. Brian menganguk mengerti. S
Brian
menerima telp dari Justin bertanya ada apa,
lalu berkomentar tidak ada sesuatu yang harus diketahui saat ini. Wajahnya
terlihat gugup memastikan Justirn bertemu dengan siapa.
Mo Gun
membersihkan rumah dengan vacum cleaner, Ta Mi berjalan pelahan dan langsung
memeluk pacarnya dari belakang. Mo Gun kaget karena Ta Mi mengejutkanya. Ta Mi
mengoda kalau memiliki peri rumah yang sangat besar.
“Kau
harus mandi.” Ucap Mo Gun. Ta Mi mengeluh Mo Gun selalu memintaku berbenah atau mandi.
“Apa
Hanya itu yang kau pikirkan?” keluh Ta Mi. Mo Gun menegaskan dirinya itu peri
rumahnya.
“Biar
kuselesaikan mengisap debunya.” Kata Mo Gun, Ta Mi menganguk mengerti tapi
akhirnya langsung naik ke punggung Mo Gun.
“Aku
tidak akan bisa sering-sering datang lagi. Aku menerima proyek lain.” Ucap Mo
Gun. Ta Mi tak percaya mendengarnya.
“Tidak,
kau tidak boleh pergi ke mana-mana. Kau peri rumahku.” Ucap Ta Mi memeluk erat
Mo Gun.
“Karena
itu aku membersihkan sebelum aku pergi. Kau tidak akan pernah membersihkan
begitu aku pergi.” kata Mo Gun
“Tidak
bisakah kau membawa materi pekerjaanmu dan datang ke rumahku? Mari tinggal
bersama.” Kata Ta Mi. Mo Gun terdiam mendengarnay.
“Apa kau
baru saja melamarku?” kata Mo Gun gugup. Ta Mi pikir hanya bilang harus tinggal
bersama, bukan menikah.
“Kurasa
kamu tidak cukup menyukaiku untuk menikah.” Komentar Mo Gun dengan wajah sedih
menurunkan Ta Mi.
“Masalahnya
bukan aku cukup menyukaimu untuk menikah atau tidak. Seperti yang kukatakan padamu,
aku tidak berniat menikah.” Ucap Ta Mi
“Aku
pikir mungkin kau akan berubah karena kau mulai sangat menyukaiku. Jadi Mari
pergi ke pasar swalayan. Kulkasmu kosong. Kau harus makan walaupun aku pergi.”
ucap Mo Gun
Ta Mi
akhirnya minum teh sementara Mo Gun makan es krim dengan wajah tersenyum. Ta Mi
mengejek kalau rasa esnya pasti enak sekali. Mo Gun mengoda Es krim terasa paling lezat saat
memakannya di tengah alam selagi duduk di samping orang yang disukai.
“Begitu
rupanya.” Ucap Ta Mi sambil menghela nafas panjang. Mo Gun mengejek Ta Mi yang
menghelaan napas yang besar.
“Apa ada
masalah?” tanya Mo Gun. Ta Mi pikir selalu ada masalah karena harus berbicara
dengan Wakil Presdir mengenai laman utama besok.
“Tapi aku
tidak tahu bagaimana cara meyakinkan dia. Dia sudah jelas akan menolak ideku. Aku
tidak mau bekerja.” Ungkap Ta Mi.
Saat itu
juga terlihat tiga anak kecil yang main “Batu, gunting, kertas.” Lalu berjalan dengan wajah bahagia.
Ta Mi bertanya apakah mereka baru saja pulang dari sekolah. Mo Gun ikut
tersenyum melihatnya. Ta Mi pikir dulu juga sebagai seorang siswa.
“Dan
kini, aku orang dewasa yang tidak ingin bekerja.” Ungkap Ta Mi yang ingin kembali
seperti dulu.
“Tapi
dunia masih layak ditinggali Karena suatu hari nanti, seorang pria muda dan
tampan mungkin akan tiba-tiba mulai menggodamu.” Kata Mo Gun mulai mengoda.
“Tapi
pria itu ingin menikah padahal aku tidak ingin. Tapi terlepas dari masalah
besar yang kami miliki itu, kami masih sangat saling mencintai.”ucap Ta Mi
“Jadi Kapan
kamu memutuskan untuk tidak menikah?” tanya Mo Gun penasaran.
“Saat aku
menyadari pernikahan adalah satu-satunya hal yang tidak bisa kulakukan
sendiri.” Ucap Ta Mi
“Kau juga
tidak bisa melakukan ini sendiri.” Kata Mo Gun sambil memegang tangan Ta Mi. Ta
Mi membenarkan.
Di Set
syuting, Ji Hwan sedang di make up tiba-tiba seorang pria memberitahu Sebuah truk kopi baru saja datang untuk Ji
Hwan. Managernya binggung karena tidak mendapat telepon tentang hal ini dan
bertanya apakah Ji Hwan tahu.
Ji Hwan
mengeleng lalu melihat tulisan di truk "Seorang aktor menakjubkan yang tampan dan pandai Kami
mendukung bintang baru yang tengah naik daun, Ji Hwan, Dari klub penggemar Seol
Ji Hwan" Sutradara berkomentar
kalau Ji Hwan sekarang sudah sangat populer karenamemiliki klub penggemar. Ji
Hwan masih binggung dan semua staf mengucapkan terimakasih sambil mengantri
mengambil kopi.
Ta Mi
memperlihatkan layar utama dengan berita tentang Ji Hwan "Kata kunci waktu
nyata populer, Seol Ji Hwan Menjadi Makin Populer Setiap Hari" Senior Ta
Mi mengeluh kalau Ta Mi yang ingin agar menerima ini lalu memberitahu Tim
Pencarian tidak bisa menerima ide ini dan Ini keterlaluan.
“Berapa lama
menurutmu kata kunci waktu nyata akan populer? Generasi berikutnya tidak
tertarik dengan kata kunci waktu nyata. Mereka sama sekali tidak memperdulikan apa
yang menjadi ketertarikan orang lain.” Ucap Ta Mi
“Mereka
hanya memedulikan ketertarikan mereka sendiri. Mereka melakukan keinginan
mereka, menyukai apa yang mereka sukai, dan melihat apa yang ingin mereka
lihat. Apa hanya aku yang tahu hal ini? .” Kata Ta Mi
“Kalian
semua tahu bahwa era kata kunci waktu nyata perlahan-lahan berakhir. Kita harus
mengurangi penekanan terhadap kata kunci waktu nyata.” kata Ta Mi
“Jika
kita memutar kata kunci waktu nyata, indeks kita akan berkurang. Dan itu akan
secara langsung mengurangi penjualan kita. Kau tidak apa-apa dengan itu,
Kevin?” ucap Teman Kevin
“Seperti
yang bisa kalian lihat, kita akan mendapat ruang ekstra di bawa tempat kata
kunci waktu nyata. Kami akan menambahkan tautan belanja atau iklan di sana agar
itu bisa secara langsung terhubung dengan penjualan kita. Itu yang aku
tawarkan. Waktunya kau memutuskannya, Kevin.” Kata Ta Mi
“Baik,
mari kita lakukan itu.” Kata Kevin, temanya kaget dengan keputusan Kevin.
“Dan kita
akan menyingkirkan Game dan Rumah Mayaku dari daftar kategori, bukan?” ucap
Kevin. Ta Mi membenarkan.
“Kau bisa
melanjutkan dengan itu, dan mari kita hapus Rumah Mayaku untuk selamanya. Terlalu
banyak orang bekerja untuk layanan yang tidak populer lagi.”kata Kevin
“ Kita
tidak bisa menilai Rumah Mayaku berdasarkan popularitasnya. Itu warisan digital
yang memiliki catatan era tertentu.” Ucap Ta Mi
“Tammy,
aku bersedia menjadi orang yang jahat di sini. Sudah bertahun-tahun sejak kita
membahas penghapusan Rumah Mayaku. Aku ingin kamu mengumumkan bahwa kita akan
menghpuas layanan itu begitu laman utama diperbarui.” Kata Kevin. Ta Mi hanya bisa
terdiam.
Ah Ra tak
percaya Mereka akan menghapus Rumah Mayaku sepenuhnya, Bahkan semua datanya.
Bong Gi pikir punya begitu banyak hal dari masa ketika masih sekolah dulu,
Jenny pikir Rumah Mayaku adalah sesuatu yang mewakili Barro.
“Akhirnya
ini terjadi setelah kita punya dirut baru. Scarlett, kamu tidak apa-apa?” tanya
Alex
“Kapan
kita akan mengumumkan bahwa layanan itu akan dihapus?” tanya Hyun
“Pada
hari Rabu. Kami memutuskan untuk memberi orang-orang sekitar dua bulan untuk
menyimpan data mereka.” Kata Ta Mi
“Aku akan
menulis pengumuman mengenai penghapusan itu.” Ucap Hyun hanya bisa terdiam.
Jenny
bertemu dengan Joon Soo memberitahu Departemen
Gim mampu menciptakan penjualannya sendiri jadi Itu tidak harus dimasukkan ke
dalam daftar kategori karena itu sudah memiliki banyak pengguna. Joon Soo
mengaku sudah tahu dengan tak menatap Jenny.
“Ya, aku
sudah tahu bahwa kami akan dikecualikan dari daftar itu.”kata Joon Soo. Ta Mi pikir
Joon Soo sedang jengkel sekarang.
“Itu
bukan kata untuk seorang pria.” Kata Joon Soo, Jenny langsung mengumpat Joon
Soo itu gila. Joon Soo tak percaya Jenny bisa mengumpat gila.
“Maaf.
Aku cenderung bicara tanpa berpikir.” Kata Jenny tak tahan melihat tatapan mata
Joon Soo yang marah
“Omong-omong,
alih-alih menghapus Game dari daftar kategori laman teratas, itu akan
ditambahkan di tengah bersama dengan Hobi dan Gaya Hidup agar para pengguna
bisa langsung melihat games baru. Mengembangkan game adalah bisnis yang penting
untuk Barro.” Jelas Ta Mi.
“Tammy, kau benar-benar telah menjadi pemimpin
yang hebat.” Puji Joon Soo tak percaya
mendengarnya
“Kapan kau
akan menjadi seperti itu?” ejek Ta Mi yang tadi Joon Soo seperti marah.
Jenny
akhirnya berjalan di lorong bertanya apakah Ta Mi saling kenal dengan Joon Soo
dan ingin tahu Sejak kapan. Ta Mi pikir Rumah
Mayaku akan menghilang, jadi meminta agar jangan membahas masa lalunya yang
memalukan.
“Itu
bukan kenangan yang indah.” Kata Ta Mi enggan membahas mantan pacarnya.
Tiba-tiba
seorang wanita datang memanggil Jenny, Ta Mi ikut menengok dan kaget melihat
sosok pria didepanya yaitu Mo Gun. Mo Gun terlihat santai melihat Ta Mi yang
terkejut. Jenny menyapa Cindy yang
kembali setelah melahirkan.
“Dia
Tammy, pemimpin Tim TF. Dan Dia Cindy. Dahulu kami bekerja sama.” Ucap Jenny
memperkenalkan Ta Mi. Ta Mi pun menyapanya.
“Ini
Direktur Park yang akan bertanggung jawab atas musik MMORPG kita.” Kata Cindy.
“Halo,
namaku Park Mo Gun” kata Mo Gun dengan
senyuman. Ta Mi berakting seperti tak saling kenal mengaku senang bertemu
dengannya.
“Tammy,
aku akan mengobrol dengan Cindy sebentar. Pergilah dahulu.” Kata Jenny bertemu
dengan teman lamanya.
Ta Mi
menganguk mengerti dan langsun bergegas pergi menghindari Mo Gun, Tapi Mo Gun
malah langsung menariknya dan membawanya ke ruangan pantry. Ta Mi panik bertanya apa yang dilakukan di
sini dan memastikan kalau Mo Gun bekerja dengan Barro untuk proyek baru.
“Aku
tidak berencana bertemu denganmu seperti ini. Sayang sekali. Aku ingin
memberimu kejutan yang lebih besar lagi.” Ucap Mo Gun dengan senyuman
“Jadi, apa
kau sengaja merahasiakannya? Tahukah kau betapa terkejutnya aku?” keluh Ta Mi
kesal
“Matamu
bahkan menari dari sisi ke sisi sekitar 3.000 kali. Dan Menurutku itu manis.”
Kata Mo Gun mengoda lalu mendekat dan ingin mencium Ta Mi.
Tapi saat
itu terdengar suara wanita yang akan masuk pantry, Ta Mi langsung bersembunyi.
Tiga wanita melihat Mo Gun ada di pantry padahal berpikir sudah pergi. Mo Gun
mengaku hanya ingin segelas air lebih dahulu. Ketiganya mengaku untuk mengambil
kopi.
“Biar
kusiapkan untuk kalian... Aku cukup mahir dan akan mengantarkannya untuk kalian.” Kata Mo
Gun menahan agar mereka tak masuk. Ta Mi terlihat panik.
“Apa kau
menawarkan untuk membuatkan kami kopi? Wahh... Kami akan menantikannya.” Ucap
si wanita dengan wajah bahagia.
Akhirnya
Mo Gun dengan santai membuat kopi untuk tiga gelas, Ta Mi panik meminta Mo Gun
agar tak sampai ketakutan dengan rekan kerjanya. Mesin kopi pun terdengar dan
mulai mengeluarkan tetesan kopi. Mo Gun mendekati Ta Mi dan langsung menciumnya. Ta Mi pun tak
menolaknya.
“Pak
Park, bagaimana menurutmu pendapatku untuk lagu kedua? Bukankah itu berlebihan?”
ucap Pegawai wanita dari luar.
“Aku menyukainya...
Aku sangat menyukainya.” Ucap Mo Gun
menatap Ta Mi karena menyatakan perasanya. Ta Mi hanya bisa terdiam.
Hyun
terlihat gugup di dalam mobil lalu mencoba mendengar "Ceramah Premium oleh Elite, Buku Audio
Terlaris" terdengar suara wanita yang membaca buku.
"'Keluar
dari Labirin, Setelah menyadari hal itu, dia memutuskan untuk mencari keju baru
seperti mereka. Kondisi sekitar, situasi terkadang berubah dan itu tidak pernah
kembali seperti sebelumnya. Seperti itulah kita sekarang. Inti dari hidup
adalah melangkah maju, jadi, kita juga harus melakukan itu, kata Haw. Lalu dia
pergi.”
Hyun
tersenyum melihat nama "Seol Ji
Hwan" di ponselnya, Ji Hwan sambil berjalan memberitahu kalau menikmati kopinya dan mengucapkan Terima kasih. Hyun heran Ji Hwan bisa tahu
kalau itu dirinya. Ji Hwan melihat terutlis, "Dari klub penggemar Seol Ji
Hwan."
“Apa
mungkin kau lebih dari satu orang?” ucap Ji Hwan. Hyun seperti tak membahasnya.
“Tidak,
syuting berakhir lebih awal, jadi, aku bertemu teman-teman. Aku sedang menuju
ke rumah.” Kata Ji Hwan. Hyun memastikan kalau Ji Hwan naik kereta bawah tanah.
“Benar,
kereta bawah tanah... Di dekat Sangam... Bagaimana denganmu?” ucap Ji Hwan dan
Hyun langsung mematikan ponselnya.
“Apa
sambungan kami terputus?” ucap Ji Hwan binggung menatap ponselnya.
Semua
orang didalam kereta sibuk dengan ponselnya tapi Ji Hwan sibuk membawa buku.
Saat itu digerbong belakang Hyun melihat Ji Hwan dengan senyuman bahagia. Ji
Hwan menerima telp dari seseorang kalau
sedang di kereta bawah tanah dan menelpnya telepon jika sudah turun.
Hyun
terus melihat Ji Hwan yang turun dari kereta, lalu berjalan ke penjual bunga
dan membeli setangkai bunga. Ji Hwan akan menaiki tangga hanya bisa terdiam dan
melonggo. Hyun melihta Ji Hwan yang terdiam dan wajahnya bahagia.
Ji Hwan
terdiam melihat layar iklan di stasiun menjadi gambar wajahnya dan tertulis "Bintang
sinetron yang bersinar di pagi hari, Kami mendoakan yang terbaik untuk aktor
Seol Ji Hwan, Dari klub penggemar Seol Ji Hwan" Hyun pikir kalau Ji Hwan
menangis.
Ji Hwan
seperti tak percaya melihat kejutanya, akhirnya mencoba menelp Hyun tapi
mendengar suara ponsel sangat dekat. Hyun panik tak bisa mengangkat telpnya dan
Ji Hwan sudah melihat dirinya. Ji Hwan bertanya apa yang dilakukan Hyun disana.
“Penggemar
seharusnya melihat dari jauh... Maaf. Aku mengikutimu untuk melihat reaksimu. Apa
kau menyukainya?” tanya Hyun dengan wajah gugup.
“Bagaimana
aku bisa membalasmu? Kau telah memberiku hadiah yang luar biasa, jadi, apa
balasan yang bisa kuberikan?” ucap Ji Hwan dengan mata berkaca-kaca
“Mungkin
Akting yang bagus?! Tapi Kurasa kau sudah melakukan itu.” Ucap Hyun tiba-tiba
mendekat.
“Ini
sudah lebih dari cukup.” Kata Hyun mengambil setangkai bunga dari tangan Ji
Hwan. Ji Hwan dan Hyun hanya bisa saling menatap diam.
Keduanya
berjalan bersama, suasana terasa canggung dan tangan mereka hampir bersentuhan.
Ta Mi akhirnya berjalan lebih dulu memberitahu kalau sudah sampai rumahnya.
“Hari
ini, aku menjadi penggemar yang sukses. Selebritas favoritku memberiku bunga
dan menemaniku pulang. Kau Silakan pergi. Aku akan masuk ke dalam. Terima kasih
sudah menemaniku pulang.” Ucap Hyun senang menerima bunga dari Ji Hwan.
“Kau
hanya seorang penggemar, kan?” kata Ji Hwan yang ingin meminta lebih tapi tak
berani.
“Aku
sudah menjadi penggemarmu sejak awal.” Kata Hyun seperti menutup hatinya lalu
masuk ke dalam rumah dengan wajah gugup.
Ji hwan
masih menunggu diluar rumah menatap ke arah jendela kamar Hyun yang masih gelap
sampai akhirnya menyala, tanda Hyun sudah masuk kamarnya.
“Jika kau
memikirkannya, kau akan keluar. Aku masih menunggu di sini.” Ucap Ji Hwan, tapi
Hyun tak keluar juga. Akhirnya Ji Hwan memilih untuk pergi.
Sun Woo
sedang berbaira dengan seseorang berkomentar kalau sduah tahu sejak SMA bahwa
jari-jarimu berbeda dari jari-jari mereka karena Jari-jari temanya itu jauh lebih panjang. Mo Gun pulang ke rumah
kaget melihat Da In duduk bersama Sun Woo.
“Kenapa
kamu mengabaikan pesan Da In? Seorang pianis mengundangmu menghadiri
resitalnya, jadi, pikirmu siapa dirimu sampai mengabaikan dia?” keluh Sun Woo
marah
“Dia
benar. Memanganya Kau pikir kau siapa?” kata Da In, Mo Gun meminta maaf karena lupa membalas pesannya.
“Kulihat
kau sudah memilih tanggalnya. Aku mengundangnya untuk memperlihatkan studio
kita dan untuk menerima undangannya.” Jelas Sun Woo
“Benar.
Kau bilang akan mengizinkanku mendengar musikmu.” Kata Da In.
“Akan
kumasukkan ke USB. Itu fail WAV, jadi, besar. Apa ada di laptopmu?” tanya Sun
Woo penuh semangat. Mo Gun memberitahu ada di lantai atas.
Da In
akhirnya duduk bersama dengan Mo Gun lalu bertanya Apa tidak ingin menikah, Mo
Gun mengaku ingin menikah Tapi tidak bisa menikah hanya karena ingin
melakukannya. Da In menganguk mengerti lalu memberikan tiket untuk Mo Gun.
“Datanglah
jika bisa.. Tapi aku harap kau Datanglah meskipun kau tidak bisa.” Ucap Da In
mengejek seperti layaknya teman.
“Ini
Pasti sulit menyiapkannya... Kerja bagus.” Ucap Mo Gun melihat undangan yang
diberikan Da In.
“Orang
lainnya menyelamatiku. Kau menghiburku lebih dahulu. Kau selalu seperti itu, Bahkan
di usia 15 tahun.” Ucap Da In bahagai.
“Benarkah?
Wah.. Kau ingat waktu-waktu yang bahkan tidak kuingat.” Ucap Mo Gun. Da In
akhirnya keluar dari ruangan dan akan pulang.
“Berhentilah
berdebar sekencang ini.” Ungkap Da In memegang dadanya yang terus berdebar.
Mo Gun
mulai mencuci piring, Sun Woo
mengusulkan agar Mo Gun meminta Da In
memainkan lagu ini, Mo Gun ragu kalau Da In melakukannya jika cukup hebat untuk
mengadakan resital. Sun Woo pikir Orang-orang yang kurang hebat membuat raut
wajah aneh di ruang rekaman.
“Datanglah
ke resitalnya agar kau bisa membahasnya nanti. Ini juga bisnis.” Saran Sun
Woo
“Apa Hanya
aku? Bagaimana denganmu?” tanya Mo Gun. Sun Woo memberitahu Ibunya akan datang
ke Seoul untuk bertemu dokter hari itu.
“Aku
harus menjadi putra yang baik. Jadi Kau yang mengurus bisnis.” Ucap Sun Woo.
Ta Mi
membawa tumpukan kertas berisi "Petisi
Menentang Pengunduran Diri Min Hong Ju" Brian binggung bertanya apa
itu, Ta Mi memberitah kalau itu Tanda
tangan dari kurang lebih 2.500 staf yang menginginkan Brian kembali.
“Tanda tanganku
juga ada di sana, jadi kau bisa cari sendiri. “ ucap Ta Mi bangga
“Ini
terlihat seperti tumpukan yang berat.”komentar Brian. Ta Mi setuju kalau memang
berat.
“Semua
orang menandatanganinya dengan hati yang berat. 2.500 dari 3.000 orang
menandatanganinya. Dan Kau selalu mendengarkan staf.” Ucap Ta Mi
“Tammy...
Mengundurkan diri adalah caraku bertanggung jawab, dan itu bukan soal suara
mayoritas.” Jelas Brian.
“Kenapa
kau ingin bertemu denganku jika itu yang akan kau katakan? Aku berharap terlalu
banyak. Apa kau minum di sini, bukan hanya di kedai jalanan?” keluh Ta Mi
kesal.
“Tammy...
Apa kau masih berhubungan dengan orang-orang di Unicon?” tanya Brian dengan
wajah serius.
“Aku
mengenal orang-orang di sana. Kenapa?” tanya Ta Mi dengan wajah santai.
“Kevin
akan bertemu dengan Dirut Unicorn, Nona Na dan Pimpinan KU Group, Jang Hee
Eun.” Ucap Brian.
Ta Mi
bingung gabungan apa itu, Brian pikir juga ada yang ane menurutnya Jika
Pimpinan KU Jang terlibat itu pasti berkaitan dengan pemerintah jadi itu
mengusiknya. Ta Mi terdiam karena sebelumnya juga terpaksa diusir dari Unicorn
gara-gara tingkah Nyonya Jang.
“Intinya,
Apa kau kenal orang yang bisa menyelidiki soal rapat itu?” tanya Brian terlihat
khawatir.
“Aku tahu
seseorang yang bisa, tapi tidak yakin dia memihak ke mana.” Ucap Ta Mi.
Akhirnya
permberitahuan "Penghapusan layanan Rumah Mayaku" Michelle datang ke
tempat Hyun bertanya apakah sudah melihat pengumumannya, dan tak bisa terima mereka bisa menghapus Rumah Mayaku karena Itu sangat berarti bagi Barro.
“Kita
bekerja keras untuk itu.” Ucap Michelle. Hyun benar merasa sayang sekali dengan
wajah datar.
“Kau
bilang "Sayang sekali"? Apa Hanya itu? Aku akan berbicara dengan
Kevin nanti. Ikutlah denganku. Aku tidak akan membiarkan Kevin menghapus
layanan itu. Aku tidak bisa menerima ini.” Ucap Michelle.
“Rumah
Mayaku tidak dihapus oleh Kevin. Era kita yang menghapusnya, Michelle.” Kata
Hyun. Michelle terdiam mendengarnya.
“Sebuah
buku audio yang kudengarkan beberapa hari yang lalu mengatakan terkadang waktu
berubah dan karena itu kita tidak bisa kembali. Inilah waktunya. Hidup
berlanjut dan kita pun harus melanjutkannya.” Jelas Hyun
“Kau
menjadi Michelle dan aku menjadi Scarlett, dan banyak hal telah berubah sejak
itu.” Ungkap Hyun
“Benarkah
kau tidak keberatan kita menghapus Rumah Mayaku? Dahulu, kita bekerja dengan
sangat antusias dan bersemangat. Kita mengerjakannya seperti orang gila. Kita
mencurahkan masa muda kita untuk layanan itu. Itu menjungkirbalikkan Korea dan
Kita melakukan itu. Harga diri, hasrat.” Ucap Michelle.
“Semuanya
bagus. Tapi untuk mengingat masa-masa itu hanya seperti itu adalah kepalsuan. Masa-masa
itu sangat berat bagiku. Aku ingin mati dan menghancurkan kesehatanku. Itu bukan hanya
sekadar kenangan indah. Banyak hal muncul dan menghilang setiap hari.” Kata
Hyun.
“Rumah
Mayaku adalah masa lalu Barro yang bersinar dan kejayaan yang terlupakan. Aku ingin
kejayaanku berada di masa kini, Bukan di masa lalu.” Jelas Hyun.
**
Bersambung ke Part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar