PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Si hantu
akhirnya masuk ke dalam toko melihat seorang pria langsung memuji kalau roti di
sini adalah yang terbaik. Si pria mengucapkan terimakasih atas pujinya. Chan
Sung langsung memegang tangan si pria untuk mengeceknya.
“Kau
membuat roti dengan tangan ini. Ini tangan yang bagus.” Puji Chan Sung lalu
berguman kalau bukan pria ini.
“Bisakah
kau rekomendasikan kue?” tanya Chan Sung pada pegawai toko lainya.
“Bagaimana
dengan kue stroberi ini? Kue coklat juga terlihat lezat.” Kata Si pegawai.
“Kau juga
punya kue keju. Semuanya lezat.” Kata
Chan Sung memegang tangan pegawai lain dan itu bukan pria yang dicarinya.
“Hanya
ada satu yang tersisa, jadi itu pasti dia.” Ucap Chan Sung melihat pria diatas
kasir.
Chan Sung
bertanya apakah bisa menyimpan poin sambil memegang tanganya. Si pria menganguk
dan bertanya apakah memiliki kartu
keanggotaan. Chan Sung mengau tak membawanya dan memberikan nomor telpnya.
Tiba-tiba pegawai toko lain datang memegang bahu Chan Sung.
“Pria ini
bertingkah aneh.” Kata si kasir. Chan Sung bingung karena ditahan oleh tiga
orang pria. Saat itu Sanchez datang memanggil Chan Sung Chan Sung menatap
temanya memohon pertolonganya.
Chan Sung
berdiri didepan toko dengan wajah gugup memegang banyak roti. Sanchez keluar
toko sambil terus meminta maaf dan akan mencari tahu. Chan Sung bertanya Apa
yang dikatakan pada mereka. Sanchez
bilang kalau Chan Sung bukan orang aneh.
“Aku
meminta mereka untuk mempercayaiku. Lalu Mereka bilang kau tak boleh kembali membeli
roti.” Jelas Sanchez.
“Maaf,
Sanchez.” Kata Chan Sung, Sanchez heran temannya melakukan ini dan ingin tahu
alasanya.
“Kau
bilang kau akan pergi ke hotel tadi pagi. Sedang apa di sini?” tanya Sanchez
heran.
“Seorang
tamu memintaku mencari seseorang di sana.” Ucap Chan Sung. Sanchez mengeluh
mendengarnya.
“Kau bisa
saja meminta nama bukannya memijat tangan semua karyawan.” Keluh Sanchez. Chan
Sung mengaku punya alasan.
“Kau
seharusnya meminta bantuanku. Aku pelanggan tetap di sini.” Jelas Sanchez
“Apa kau
ingat setiap karyawan yang bekerja di sini?” tanya Chan Sung. Sanchez
membenarkan.
Di depan
pohon yang terlihat menghijau, Hyun Joong terlihat bahagia melihatnya. Tuan Kim
bertanya-tanya Apa hanya ia satu-satunya yang melihatbenda hijau ini. Nyonya
Choi juga tak percaya daun sudah mulai tumbuh.
“Bukankah
cantik? Ayo kita ambil foto.” Kata Hyun Joong penuh semangat
“Kita
seharusnya tak mengagumi tapi meratapi. Ini pertanda bahwa hotel akan menemui
kekacauan.” Kata Tuan Kim. Hyun Joong ingin tahu alasanya.
“Jang Man
Wool dihukum karena terikat ke pohon ini. Perubahan seperti pada pohon pasti
artinya hukuman dia akan segera berakhir.” Ucap Tuan Kim.
“Apa
salahnya itu?” tanya Hyun Joong binggung. Tuan Kim meminta agar Hyun Joong
memikirkan apa yang akan terjadi sesudah Man Wool pergi.
“Kita
masih di sini karena dia, jadi, apa yang akan terjadi pada kita? Kita harus
naik bus ke Alam Baka.” Ucap Nyonya Choi.
“Tak
boleh... Aku belum bisa pergi.” kata Hyun Joong panik. Tuan Kim jug seperti
itu.
“Kenapa
tiba-tiba terjadi? Apa yang berubah?” kata Nyonya Choi. Tuan Kim teringat kalau
kedatangan manajer umum yang baru.
“Sepertinya
Koo Chan Sung ada hubungannya dengan ini.” Ucap Tuan Kim semua terlihat tegang.
Didepan
toko, Chan Sung membawa Hantu ke depan sebuah toko memberitahu kalau Orang yang
dicari sedang bekerja di toko itu sekarang. Seorang pria sedang melayani
pelanggan memberikan kopi.
“Apa kau
ingin memegang tangannya?” tanya Chan Sung bertanya pada si hantu. Akhirnya
Chan Sung masuk ke dalam toko.
“Halo,
aku adalah pelanggan tetap toko roti tempatmu bekerja.” Ucap Chan Sung
mengulurkan tanganya.
“Aku
harap kau juga sering datang ke sini.” Kata si pria dan mereka pun berjabat
tangan.
Si wanita
bisa merasakan kalau pria itu yang memegang tanganya dengan memastikan kalau
Roti itu hangat Dan lembut, karena baru saja memanggangnya. Si hantu tersenyum
bahagia bisa menemukan pria itu lalu keluar dari tubuh Chan Sung.
“Luangkan
waktu di sini dan kembali ke hotel nanti.” ucap Chan Sung lalu keluar dari toko
membiarkan si hantu.
Chan Sung
keluar toko melihat Man Wol sudah menunggu, Man Wool mengejek Chan Sung merasa
bangga. Chan Sung pikir ini memang sepadan dan melihat mobil yang dibawa Man
Wool lalu bertanya apakah ini baru. Man Wool membenarkan dan menurutnya ini
sangat manis.
“Warna
cokelat norak tak cocok untuk mobil. Yang cerah lebih bagus.” Kata Man Wool
“Jadi,
kau pergi dan membelinya?” kata Chan Sung tak percaya. Man Wool pikir
kedepannya akan beli lagi karena ini menyenangkan.
“Biarkan
aku pergi jika kau ingin membelinya sekarang. Tapi Aku lebih suka tidur.” Kata
Chan Sung sambil mengucek matanya
“Baik,
ayo kita tidur... Ayo tidur bersama... Aku akan melihat mimpimu saat ini.” Kata
Man Wool. Chan Sung panik mendengar Man Wool mengajaknya tidur.
“Mengatakan
kau ingin tidur denganku adalah sesuatu yang tak pantas dikatakan oleh
atasan. Tapi Aku akan membiarkannya.”
Kata Chan Sung.
“Apa kau
lebih suka makan?” tanya Man Wool. Chan Sung menegaskan tak
pernah bilang tak akan tidur dan hanya
tak mau tidur dengan Man Wool.
“Bukan
itu yang kukatakan. Aku hanya mengajakmu makan.” Kata Man Wool
“Kau sadar
perkataanmu konyol, 'kan?” kata Chan Sung. Man Wool mengingatkan kalau Chan
Sung bilang akan menjaganya
“Melihat
aku tidur dan makan dengan baik adalah cara kau melakukannya... Koo Chan Sung...
Lihat aku.” Tegas Man Wool marah. Chan Sung akhirnya mengalah bertanya Apa yang
ingin Man Wool makan.
Mereka
pergi ke sebuah restoran pizz, Man Wool tahu Tempat ini tren di media sosial
jadi ingin mencicipi makanannya. Chan Sung pikir Man Wool itu tahu ini adalah tempat temannya berkerja. Man
Wool pikir kalau Chan Sung tak akan percaya kalau mengaku tak tahu.
“Apa yang
lezat di sini?” tanya Man Wool. Chan Sung mengeluh Man Wool bertanya jika tak
akan memesannya.
“Kau
kenal aku dengan baik... Kau makan ini dan Aku ingin mencoba keduanya.” Ucap
Man Wool mulai memilih pesanan. Sanchez
melihat temanya datang langsung memanggilnya.
“Sanchez
adalah teman sekamarku. Dia mudah takut, jadi, jangan menyebutkan apapun soal
hantu.” Bisik Chan Sung memperingati.
“Kau
pasti berbohong kepada Sanchez soal bekerja di hotel normal.” Ejek Man Wool.
Sanchez
datang menyapa temanya, bertanya Apa sudah menemukan orang yang dicari. Chan
Sung menganguk kalau itu berkat Sanchez lalu memperkenalkan Man Wool sebagai rekan
kerjanya. Sanchez pikir Man Wool itu juga seorang pengusaha perhotelan.
“Kami
akan memesan nomor 2 dan nomor 15.” Kata Chan Sung bergegas ingin memesan.
“Bekerja
di hotel sulit, kan? Chan Seong sudah gila sejak dia mulai bekerja di sana.
Bosnya adalah orang gila, kan? Bosnya itu... Ahh.. Siapa namanya?” ucap
Sanchez. Chan Sung panik dan Man Wool langsung menyebutkan namanya.
“Ya, Jang
Man Wool... Aku ingat karena namanya sangat kacau. Pokoknya, dari apa yang
kudengar, karyawan harus mengutuk bos mereka agar kerjanya nyaman.” Kata
Sanchez. Chan Sung melirik Man Wool sudah menatap sinis.
Aku akan
menaruh pizza di sini sebagai ganti kepala bos itu, nikmati makananmu sambil
merobeknya. Kau Robek, gigit, dan kunyah, mengerti? Butuh lebih dari satu pizza
untuk melampiaskan amarahmu.” Kata Sanchez. Chan Sung akhirnya menyela agar
memesan pizza lainya.
Setelah
Sanchez pergi, Chan Sung menegaskan tak pernah menyebut Man Wool orang gila
tapi hanya bilang sangat menyulitkan dan tak salah dengan hal itu menurutnya
kadang-kadang mereka semua sedikit gila?
“Ini
mengingatkanku pada roti yang kau janjikan. Bagaimana hasilnya di toko roti?”
ucap Man Wool
“Semuanya
berjalan dengan baik. Tangannya membawa dia ke tempat yang tepat.” Kata Chan
Sung mulai makan.
“Apa
begitu? Kenangan hantu itu bisa salah. Bergentayangan begitu lama membuat
mereka lupa apa yang penting.” Cerita Man Wool.
Si pria
masih ada ditoko roti, Si hantu melihat dari kejauhan dengan senyumna bahagia.
Saat itu si pria akan selesai berkerja mematikan lampu dan mulai menaikan
motornya, tiba-tiba si hantu melihat tangan si pria yang memutar gas di
motornya.
“Terkadang,
mereka hanya ingat apa yang ingin mereka ingat. Katamu dia hanya mengingat
tangannya.”
“Betapa
indahnya sebuah kenangan. Namun, itu tak berdampak. Dia hidup dengan umur yang
lama, jadi, kenapa dia mengingat sepasang tangan yang membuat beberapa potong
roti untuknya?” ucap Man Wool
“Apa yang
kau maksudkan?” tanya Chan Sung bingung. Man Wool memberitahu Kenangan penting
hantu sebagian besar mirip.
“Kenangan
saat mereka mati.” Kata Man Wool.
Flash
Back
Wanita
yang sedang menyebrang jalan, tiba-tiba terjatuh karena tertabrak motor. Si
pria terbangun dari motornya mendekati korban, Wanita itu bisa meraih tangan si
pria memohon agar membantunya, tapi si pria yang ketakutan memilih untuk pergi.
Hantu itu
kembali ke ingatanya saat kejadian kecelakanya, akhirnya ikut naik ke motor
sambil memeluk si pria dan berubah kembali jadi menakutkan dengan mata yang
bolong. Chan Sung pergi ke toko roti dengan wajah panik, tapi toko sudah tutup.
Si pria
tanpa sadar hantu memeluknya dari belakang, Chan Sung terus berlari mencari
hantu penuh dendam dan sipria, lalu melihat sipria dengan motor dan langsung
menghadanya.
“Chang
Sung... Datang ke hotelku sesudah kau mati.” Ucap Man Wool yang duduk sambil
makan pizza.
Chan Sung
berdiri menghadang motor dan saat itu si pria pun berjatuh dari motornya. Si
pria mengumpat kesal, Chan Sung langsung memberikan pukulanya. Chan Sung
meminta si hantu agar menahan amarahnya dengan mata yang kembali bolong
“Jika kau
lakukan ini, kau akan berubah menjadi abu dan menghilang. Jangan pergi seperti
itu. Aku akan pastikan dia dihukum atas apa yang dia perbuat. Aku berjanji!”
ucap Chan Sung. Akhirnya si hantu pun kembali normal.
Chan Sung
bisa melihat Man Wool tiba-tiba sudah datang didekatnya. Akhirnya Chan Sung pergi ke kantor polisi
melaporkan kejadian. Si polisi kaget mengetahui Chan Sung menemukan pria yang
melakukan tabrak lari enam bulan lalu, lalu menangkapnya sendiri dan membawanya
ke sini.
“Ya, dia
menabrak seorang wanita buta yang sedang menyeberang jalan dengan motornya,
lalu kabur.” Cerita Chan Sung
“Benarkah?
Astaga, kau luar biasa.” Ucap polisi tak percaya, Si pelaku pun tak bisa berkata-kata
lagi.
Chan Sung
berjalan pulang dengan wajah lesu teringat ucapan Man Wool "Dia menabrak
seorang wanita buta yang sedang menyeberang jalan..." lalu melihat si
hantu sudah membawa sebuah bunga yang diberikan Mago pada arwah yang akan ke
alam baka.
“Kau tamu
pertama yang kukirim ke hotel ini. Aku dengar, kau akan pergi ke tempat yang
bagus jika menerima bunga itu.” Ucap Chan Sung mengantar hantu di depan
terowongan.
“Terima
kasih. Kenangan yang kumiliki tentang tangannya adalah kenangan yang menakutkan.
Tapi aku bodoh mengingatnya sebagai kenangan hangat.” Ucap si hantu.
“Mungkin
kau tipe orang seperti itu. Tipe orang yang selalu berusaha mengingat kenangan
indah atas tragedi besar terlepas dari seberapa kecil kenangan indah itu.” Kata
Chan Sung. Akhirnya si hantu pun pergi naik ke dalam mobil menuju ke surga.
Chan Sung
pergi ke lobby hotel melihat si pria yang duduk dengan komputernya, dengan
santai menyapa pelanggan dan bertanya apakah mau kopi lagi. Si hantu terlihat
bingung akhirnya mengangguk karena kopinya sudah habis.
Chan
Sung akan mengambil kopi melihat hantu
yang sudah terlihat bersih dengan banyak luka di tubuhnya. Ia teringat hantu
itu adalah yang sebelumnya bau dengan banyak lalat yang mengerubunginya lalu
memberikan senyuman.
Hyun
Joong membawa tamu baru, Seorang ayah dan anak masuk melihat tempat ini luar
biasa. Hyun Joong memberitahu Ada pantai berpasir jika pergi ke luar dan
Anaknya itu akan menyukainya. Si ayah pun mengajak anaknya pergi dengan
wajah bahagia.
“Ayah dan
anak itu datang bersama karena kecelakaan mobil.” Cerita Hyun Joong.
Flash Back
Si anak
sedang bermain bola melihat bola bergelinding ke jalan langsung mengejarknya.
Sang ayah panik memanggil anaknya dan mengejarnya, akhirnya mereka tertabrak
oleh truk di jalan dan akhirnya meninggal di tempat. Chan Sung merasa kasihan meliahtnya.
Man Wool
melihat Chan Sung dari atas, berkomentar Chan Shung masih belum sadar bahkan
sesudah apa yang dilihatnya. Nyonya Choi datang memberitahu kalau sudah melihat
pohon di taman dan Semuanya merasa sangat khawatir.
Di
ruangan, Tuan Kim membahas Pohon itu sudah mati selama lebih dari 1.000 tahun
lalu heran Kenapa tiba-tiba hidup kembali. Man Wol memberitahu kalau Ma Go bilang bahwa seseorang akan datang dan
membantuku pergi. Sepertinya orang itu di sini.
“Apa
orang itu Koo Chan Sung?” ucap Nyonya Choi kaget, Man Wool membenarkan.
“Apa yang
Manager katakan?” tanya Tuan Kim. Man Wool menjawab kalau Chan Sung akan
menjaganya.
“Dan akan
mencoba membuat bunga dan daunnya bermekaran. Sepertinya aku akan pergi sesudah
bunga berguguran.” Ucap Man Wool
“Lalu,
bagaimana dengan kami? Apa yang akan terjadi pada kami?” tanya Tuan Kim
“Kenapa
bertanya padaku? Terserah kalian. Kita bisa menyerahkan semuanya dan pindah ke
Alam Baka Atau kau dapat bergentayangan di dunia ini sebagai arwah penasaran
dan berubah menjadi abu. Terserah dirimu.”kata Man Wool
“Kami
harus tinggal di hotel sedikit lebih lama Dan kau tak bisa pergi lebih awal. Kita
harus melepaskan Ku Chan Sung. Selain itu, dia adalah pilihan ketiga, dan ada
kandidat keempat.” Kata Tuan Kim. Man Wool menatapnya.
Yoo Na
sedang duduk di dalam kelas sedang
belajar, beberapa temanya sedang berbincang-bincang. Yoo Na tiba-tiba berteriak
“Jangan menggangguku, pergilah.” Teman Yoo Na meminta maaf mengatakan tak akan
mengganggu lalu terlihat kesal.
Setelah
mereka pergi, Yoo Na mencoba kembali belajar dan terlihat hantu remaja laki-laki
dengan wajah menakutkan mengoda Yoo Na.
“Arwah
sudah mengambil tubuhnya. Dan dia juga berani, Dia sangat cocok.” Ucap Tuan Kim
“Kita punya
kandidat lain. Aku membantunya mencuri tubuh, jadi aku pasti bisa
memanfaatkannya untuk melawannya. Selain itu, keluarganya juga kaya.” Kata Man
Wool
“Ayo kita
lepaskan Koo Chan Sung.” Ucap Tuan Kim. Man Wool memberitahu kalau Chan Sung tak
akan pergi.
“Aku
menyuruhnya pergi, tapi dia menolak.” Jelas Man Wool. Nyonya Choi takut karena
Koo Chan Seong bisa melihat hantu sekarang bahkan menetap juga.
“Bahkan
jika aku mengusirnya dengan mengembalikan matanya, dia akan melihat hantu dan
hotel.” Kata Ma Wool
“Ma Go
akan bisa mengambil kemampuannya untuk melihat hantu.” Komentar Tuan Kim
Man Wool
mengejek apakah Tuan Kim pikir wanita tua itu akan mengizinkan, karena Ma Go
yang mengirim Chan Sung padanya. Tuan
Kim mengeluh karena tak bisa membunuh manusia, tapi jika membiarkannya,maka harus
naik bus.
“Ada cara
untuk memperbaikinya tanpa membunuhnya. Kamar 13 di hotel ditempati sekarang.”
Ucap Nyonya Choi.
Tuan Kim
seperti baru mengetahui tentang Tamu di Kamar 13. Di depan kamar 13 terlihat
seperti terowongan panjang dan gelap, lalu hanya ada sebuah lemari. Terlihat
hantu yang menakutkan didalamnya, hanya terlihat bagian mata yang mengintip.
“Tamu di
Kamar 13 membenci suara napas manusia. Jika manusia melihat tamu di Kamar 13, manusia
akan menjadi gila.” Ucap Nyonya Choi
“Apa kau
menyarankan agar kita membuatnya gila?” kata Tuan Kim. Nyonya Choi membenarkan,
tiba-tiba Man Wool mengebrak meja.
“Jika dia
menjadi gila dan berkeliaran seperti orang gila, dia tak akan bisa datang ke
sini meskipun dia melihat hantu.” Kata Man Wool
“ Dunia
ini akan mengisolasi orang-orang seperti itu tanpa keterlibatan kita. “ ucap
Nyonya Choi
“Rumah
Sakit Jiwa.Ketua, apa kau menyetujui ini?” kata Tuan Kim. Man Wool lalu
bertanya keberadaan Chan Sung sekarang dengan penuh semangat.
Chan Sung
tertidur dibawaha pohon yang terlihat sangat subur, penuh daun dan juga bunga.
Man Wol datang melihat Chan Sung mengeluh kalauBerandal ini terus membuat
kebunnya. terlihat semakin mengerikan, lalu mencoba menendangnya, tapi Chan
Sung tetap tertidur.
“Tak ada
yang memberitahumu untuk mengejar hantu tanpa tidur. Kau bahkan tak punya
banyak waktu tersisa sebagai orang waras. Sepertinya kau akan membuang waktu
berhargamu untuk tidur.” Ucap Man Wol melihat Chan Sung tertidur.
“Sangat
disayangkan... Tapi semua salahmu. Aku sangat menyukaimu, tapi aku benci kau
bisa melihat diriku.” Ucap Man Wool berjongkok dan akan mengambil daun yang
jatuh dibahu Chan Sung.
Chan Sung
terbangun sambil tersenyum, Man Wool kaget sambil mengeluh karena Chan Sung
tersenyum.
“Apa kau
datang ke sini, sehingga kita bisa tidur bersama? Apa kau sangat menyukai hanya
melihatku tidur?” goda Chan Sung
“Apa Kau
memimpikanku lagi?” tanya Man Wool. Chan Sung mengoda Man Wool yang penasaran
mengajak untuk duduk disampingnya,
“Aku akan
ceritakan...seperti apa kau dalam mimpiku.” Kata Chan Sung terus mengoda.
“Inilah
yang kubenci. Aku seharusnya mengatakan untuk diam, atau aku akan merobek
mulutmu, tapi berniat duduk di sebelahmu. Aku benci pikiranku dalam sepersekian
detik itu” kata Man Wool sinis
“Kau
hidup selama lebih dari 1.000 tahun, tapi kau melepaskannya sejenak. Pasti
keuntungan luar biasa di pihakku.” Kata Chan Sung memperlihatkan daun yang
jatuh di bahunya.
“Benar, perubahan
ini sangat berarti bagiku, dan kau harus membayarnya. Kau setuju bahwa kaulah yang
mempersulit hidupmu sendiri. Apa pun yang terjadi padamu, semuanya salahmu.”
Kata Man Wool menunjuk dengan jari telunjukanya.
“Jika
sesuatu terjadi padaku,maka aku yakin kau akan melindungiku. Katamu kau akan
melindungiku karena aku manusia yang lemah. Kaulah yang menghentikan motor
tadi.” Kata Chan Sung yain
“Tidak,
aku tak peduli bahkan jika kau meninggal dalam kecelakaan itu.”kata Man Wool
“Aku tahu
semuanya. Aku melompat karena aku percaya padamu.” Kata Chan Sung.
Man Wool
menegaskan bukan dia yang melakukanya,
Chan Sung menagku percaya Man Wool akan melindunginya jadi meminta
tolong agar melindungnya jika sesuatu terjadi padanya karena akan tetap di
sebelah Man Wool.
“Aku akan
mengusirmu.” Ucap Man Wool. Chan Sung tak peduli memilih untuk pergi. Man Wool
langsung menatap sinis.
Chan Sung
berjalan ke lorong hotel menatap daun ditanganya. Didalam mimpinya, Man Wool
berbaring di pohon yang besar itu terlihat sangat nyaman tidur disana. Sepucuk
daun melayang dari dahan, tapi tak jatuh pad Man Wol malah melayang pada Chan
Sung.
“Apa berasal dari mimpi? Sepersekian detik
Jang Man Wool?” kata Chan Sung terus menatap bingung.
Nyonya
Choi datang, Chan Sung buru-buru menyelipkan helain daun dalam saku
bajunya. Nyonya Choi mengatakan butuh
bantuan dengan seorang tamu. Chan Sung langsung mengangguk setuju, lalu brtanya
Di kamar mana tamu itu berada.
“Tamu
jangka panjang di Kamar 13.” Kata Nyonya Choi dengan wajah tegang.
Chan Sung
pergi menemui Tuan Kim di bar. Tuan Kim memberikan kunci menyuruh Chan Sung
agar membakar dupa ini di Kamar 13. Chan Sung pun tak menolak akan
melakukannya. Tuan Kim mengatakan Tamu itu sangat pemilih.
“Maaf
sudah mengganggumu.”kata Tuan Kim memegang erat tangan Chan Sung seperti merasa
bersalah.
“Aku
mulai terbiasa melihat hantu sekarang. Jangan khawatir.” Kata Chan Sung
melepaksan tangan Tuan Kim lalu berjalan pergi.
“Maaf. Rasanya
seolah aku sudah menyerah pada kebajikanku sebagai seorang sarjana. Aku malu.” Kata
Tuan Kim
“Dia
teman baik, aku suka.” Ucap Hyun Joong melihat Chan Sung pergi dengan wajah
sedih.
“Sekarang,
manager sedang dalam perjalanan ke Kamar 13.” Kata Nyonya Choi memberitahu Man
Wool. Man Wool hanya terdiam dengan menatap sinis.
Chan Sung
dengan santai akan masuk kamar 13, lalu terdiam saat melihat didalam ternyata
ada lorong yang cukup panjang. Ia perlahan masuk dengan melawan semua rasa
takutnya, lalu hanya melihat sebuah meja dan menyalakan duba didepanya.
“Tapi Di
mana tamu itu?” ucap Chan Sung binggung dan akan mendekati lemari.
“Koo Chan
Sung... Jangan menatap.” Ucap Man Wool tiba-tiba datang. Chan Sung penasaran
ingin melirik kebelakang.
“Jangan
biarkan dia mendengar napasmu.” Tegas Man Wool, Tapi Chan Sung merasa ada suara
yang memanggilnya.
“Jangan
dengarkan.” Kata Man Wool, Chan Sung binggung dan penasaran,
Saat itu
juga Man Wool langsung menciumnya. Hantu penasaran yang akan keluar akhirnya
seperti hanya menjadi kepulan asap hitam. Chan Sung kaget tapi akhirnya menutup
matanya membiarkanMan Wool menciumnya.
Bersambung
ke episode 5
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar