PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Sebuah
Buku musik "New Beyer 4", Da In memberikan Buku dan lagu yang dilatih
pada Ta Mi dan sudah meninggalkannya. Ta Mi pun menerimanya. Da In mengaku
kalau buku itu hanya alasan, dan sengaja datang karena ingin minta maaf.
“Maaf
karena mengomentari cintamu padahal aku tidak tahu apa pun.” Kata Da In
“Terima
kasih sudah meminta maaf.” Balas Ta Mi. Da In mengaku tidak bisa meminta maaf karena entah
bagaimana bisa berada di tengah mereka berdua.
“Itu
bukan salahku. Dan aku tidak bisa meminta maaf karena menyukai Morgan. Bukan
hal yang buruk atau salah menyukai seseorang. Tapi mengenai perpisahan kalian.”
Kata Da In
“Aku
tidak yakin apakah aku harus minta maaf untuk itu atau tidak. Itu seperti
kesalahanku, tapi sepertinya juga bukan.” Ucap Da In, Ta Mi kaget kalau Da In
tahu hubungan dengan Mo Gun sedang putus.
“Jangan
salah paham. Seon Woo memberitahuku.” Jelas Da In. Ta Mi merasa Da In tidak
perlu meminta maaf untuk itu.
“Dua
orang yang ditakdirkan untuk berpisah pasti berpisah.” Ucap Ta Mi santai
“ Lagi
pula dia menolakku, tapi perasaanmu kepadanya tidak akan sirna dalam sehari.
Karena itu aku tidak bisa menemuimu selama beberapa waktu.” Jelas Da In. Ta Mi
bisa mengerti.
“Aku
tidak tahu bagaimana semuanya akan berjalan, tapi baik kau dan aku akan merasa
bebas kelak, bukan? Saat kita merasa begitu, mari bertemu. Untuk makan daging
panggang.” Ucap Dan In. Ta Mi menganguk setuju.
Mo Gun
bertemu dengan suami Nyonya Yoon, Tuan Yoon mengingat Mo Gun yang menghadiri
pemakaman itu dan terlihat sangat terkejut. Mo Gun mengaku punya hubungan yang
dekat dengan Profesor Yoon. Tuan Yoon mengaku Anak mereka tidak tahu, tapi
istrinya sudah memberitahu.
“Bahwa
dia punya seorang putra... Aku tahu. Dan Aku ingin bertemu denganmu sekali.”
ucap Tuan Yoon. Mo Gun kaget mendengarnya.
“Maaf itu
harus terjadi pada situasi seperti ini. Aku selalu bertanya-tanya seperti apa
diri Anda.” kata Tuan Yoon.
“Ibuku.
Apakah Anda sangat mencintainya?” tanya Mo Gun bisa sedikit bernafas lega.
“Kau mengajukan
pertanyaan yang sama. "Apakah orang tua Australia Morgan sangat
mencintainya?" Dia sering bertanya-tanya.” Kata Tuan Yoon.
“Aku
cukup dicintai... Tidak... Mereka mencintaiku lebih dari yang bisa kuminta.”
Akui Mo Gun.
“Aku juga
sangat mencintai istriku. Dan aku masih mencintainya.” Akui Tuan Yoon.
Mo Gun
pulang ke rumah dengan banyak barang dan juga surat, teringat yang dikatakan
Tuan Yoon “Istriku membawa banyak hadiah yang dia beli untukmu di Paris. Aku
senang bisa memberikannya kepadamu.” Lalu membaca surat dari ibu kandungnya.
“Kau tidak mengharapkan begitu
banyak hadiah, bukan Semuanya milikmu, jadi, silakan merasa antusias. Hadiah
pertama adalah sebuah buku catatan dan perlengkapan menulis. Itu untuk
menyelamati awal kamu masuk SD.”
“Ibu berharap kamu menjadi seseorang
yang dapat mengekspresikan pemikiranmu lewat kata-kata indah. Hadiah kedua
adalah sepasang sepatu kets. Ini untuk menyelamati awal kamu masuk SMP.”
“Ibu harap kamu menjadi seseorang
yang cukup berani untuk berjalan di jalur yang tidak familier. Hadiah yang
ketiga adalah jam tangan. Ini untuk menyelewati awal kamu masuk SMA. Ibu harap
kamu menjadi seseorang yang tahu cara menghargai waktumu.
“Dan hadiah terakhir adalah
kacamata hitam. Ini untuk pacarmu. Ibu hanya bertemu dengannya sebentar tapi
tampaknya dia wanita hebat. Ibu yakin dia akan bahagia bersamamu untuk waktu
yang lama.”
“Dan Ibu pikir itu akan menjadi
hadiah yang bagus untuknya. Mungkin Ibu terlihat tidak tahu malu, tapi Ibu
berharap kamu mengerti upaya terlambat Ibu menjadi ibumu.”
“Ibu ingin sekali tahu bagaimana
kamu bertumbuh pada masa-masa Ibu tidak bisa bersamamu. Dan Ibu selalu sangat
menyesal. Tapi bahkan selama masa-masa ketika kita terpisah, Ibu masih
mencintaimu.”
“Tentu saja Ibu masih mencintaimu.
Dan Ibu akan terus mencintaimu. Ibu mencintaimu, Putraku.”
Mo Gun
membaca surat dari ibunya hanya bisa menangis dengan banyak hadiah yang
terakhir kali dari ibunya sebelum meninggal. Ta Mi terdiam melihat barang-barang Mo Gun yang belum dibuang dan masih disimpan.
Hyun dan
Ji Hwan duduk dibelakang mobil memang kearah matahari terbit. Hyun sedih karena
Begitu matahari terbit Ji Hwan benar-benar akan pergi. Ji Hwan piki akan
memikirkan malam ini setiap kali keadaan sulit di militer.
“Malam
yang kita habiskan memandang langit.” Ucap Ji Hwan. Hyun bertanya-tanya apakah itu akan membantu.
“Kita
akan saling merindukan. Aku akan memikirkanmu tiap kali dan mengatasi
kesulitanku.” Ucap Ji Hwan.
“Aku mulai
merasa sedih. Hentikanlah.” Keluh Hyun. Ji Hwan pikir Menyewa mobil adalah ide
yang bagus.
“Ini
menyenangkan. Aku merasa dunia akan kiamat, dan kita satu-satunya yang selamat.”
Ucap Hyun
“Kalau
begitu, itu menjadikan ini utopia” kata Ji Hwan. Hyun mengajak Ji Hwan agar
berdoa dunia akan kiamat.
“Doaku
sudah terwujud. Aku berada di samping orang yang kucintai.” Kata Ji Hwan.
“Tapi aku
tidak akan bisa tinggal di sampingmu. Aku harus mencari aktor lain.” Goda Hyun
“Ada
sesuatu yang ingin kudoakan. Aku berharap Hyun akan berhenti menonton drama yang
tidak kubintangi.” Kata Ji Hwan langsung berdoa sambil menutup mata.
Hyun
hanya bisa tersenyum, Ji hwan mengangkat telp dari managernya memberitahu harus pergi dan memastikan tidak terluka.
Hyun mengaku sudah merindukan nada dering
ponsel milik Ji Hwan lalu menyandarkan kepala di bahu pacarnya. Ji hwan pun
memegang wajah Hyun dengan mesra.
Hyun
melonggo di depan pintu camp militer karena ada begitu banyak reporter dan tidak
tahu Ji Hwan sepopuler ini. Ia pikir Ji Hwan memang superstar. Ji Hwan mengaku
kalau itu bukan untuknya. Hyun langsung menutup wajahnya menyuruh Ji Hwan agar
pergi.
“Kau
tidak ingin mengumumkan bahwa kau memacari seseorang pada hari kamu masuk
militer.” Kata Hyun
“Mereka
tidak datang untukku.”kata Ji Hwan, saat itu terdengar teriakan fans memanggil
“Han Min Kyu!” dan wartawan langsung menyerbunya.
“Maaf
karena telah menimbulkan kegaduhan. Aku akan kembali dengan pikiran dan tubuh
yang sehat. Terima kasih sudah datang. Dan maafkan aku.” Kata Min Kyu akhirnya
pamit pada fans untuk masuk camp militer.
“Seol Ji
Hwan juga datang! Dia Min Jae dari
"Ada Apa dengan Ibu Mertuaku?" Dia Min Jae!” teriak Hyun
“Sudahlah...
Tidak ada yang tertarik.” Kata Ji Hwan
hanya bisa tersenyum melihat tingkah pacarnya.
“Kenapa
tidak ada yang tertarik? Kurasa aku tidak punya pilhan. Aku harus menciummu.”
Kata Hyun.
Ji Hwan
kaget. Hyun akhirnya mencium lebih dulu dan mereka berciuman tanpa peduli
dengan orang-orang yang ada disekeliling mereka.
“Apa pun
yang orang katakan, kau akan selalu menjadi superstarku. Jadi, jangan terluka,
ya? Aktorku.” Ucap Hyun menatap pacarnya sebelum masuk. Ji Hwan pun memeluk
erat Hyun.
Ta Mi
dengan wajah gelisah mengusulkan melaporkannya ke pers, karena menurutnya Ini
topik panas. Ia pikir Jika mereka mendapati bahwa pemerintah akan memiliki
wewenang untuk melihat informasi pribadi masyarakat, maka itu akan menimbulkan
kontroversi besar.
“Ya, aku
tahu... Tapi bagaimana jika itu menjadi lepas kendali?” kata Tuan Min khawatir.
“Jika
kita ingin menghentikannya, itu harus menjadi isu.” Kata Ta Mi merasa yakin.
“Tammy,
kita tidak punya bukti. Kita tidak punya dokumen atau rekaman untuk membuktikan
bahwa pemerintah meminta kita memberi mereka wewenang atas informasi pribadi
masyarakat. Apa kau pikir pers akan menulis artikel berdasarkan info dari kita?
Mereka akan melawan Rumah Biru.?” ucap Tuan Kim mengelengkan kepala.
Hyun
masuk ruangan memberitahu sudah menjadwalkan debat mengenai kebijaksanaan
pengaturan mandiri internet dan Akan diakan dalam dua hari pukul 15.00. Ta Mi
bertanya akankah Unicon hadir. Hyun mengaku sudah meminta mereka menghadirinya
apa pun yang terjadi.
“Tapi aku
tidak yakin mereka akan datang” kata Hyun. Tuan Min meminta agar mereka rahasiakan
debat ini.
“Hal terpenting
adalah Unicon dan Barro harus memiliki pendapat yang sama tentang ini. Jika
Barro mengklaim pemerintah memaksa kita memberi mereka wewenang atas informasi
pribadi masyakarat, dan Unicon memihak pemerintah dan mengklaim bahwa bukan itu
interpretasi mereka, isu ini tidak akan berkaitan dengan keadilan lagi.” Jelas
Tuan Min
“Itu akan
menjadi isu politik. Dan masalah terbesar adalah kita tidak punya waktu. Kalian
berdua sudah lama mengenal Bu Song. Menurut kalian apa yang akan dia putuskan?”
kata Tuan Min
“Kami
berdua memiliki pandangan yang berbeda tentang Song Ga Gyeong.” Kata Ta Mi.
Hyun hanya bisa diam saja.
Ta Mi
berjalan pulang dan berhenti melangkah melihat sosok pria. Mo Gun mengaku
berniat menelepon, tapi berpikir Ta Mi tidak akan menjawabnya dan akan
melarangnya datang. Ta Mi bertanya Apa Mo Gun baik-baik saja, Mo Gun mengaku
datang untuk memberitahu Ta Mi betapa
bersyukur.
“Di rumah
duka, jika bukan karena kau, aku tidak akan bisa mengucapkan selamat tinggal. Terima
kasih untuk itu. Ibuku pergi berlibur ke Paris. Aku memberitahukan dia hal ini saat
kami bertemu sebelum dia pergi.” kata Mo Gun
“Wanita
yang dia lihat bersamaku di pasaraya sebenarnya adalah pacarku. Aku merasa
bersalah mengatakan itu tanpa persetujuanmu, tapi kini aku tidak menyesalinya.
Hanya itu yang tidak kusesali.” Cerita Mo Gun.
“Apakah
ibumu bahagia mendengar tentang kita?” tanya Ta Mi. Mo Gun pikir ibunya tidak
pernah menunjukkannya,
“Tapi
kurasa dia bahagia. Jika tidak, dia tidak mungkin membelikanmu hadiah.” Ucap Mo
Gun memberikan hadiah untuk Ta Mi
“Entah
apakah aku bisa menerima ini.” Ucap Ta Mi merasa tak pantas menerimanya.
“Dia
membelinya untukmu, jadi, itu milikmu.” Kata Mo Gun lalu pamit pergi dan
meminta Maaf karena datang tanpa memberi tahu.
“Kau
meninggalkan cukup banyak barang di rumahku. Bawalah selagi kau di sini.” Kata
Ta Mi
Mo Gun
melihat barang-barangnya yang disimpan dalam kotak lalu bertanya Kenapa Ta Mi
tidak membuangnya. Ta Mi beralasan kalau Pencukur itu masih baru dan yang
lainnya mungkin memiliki nilai sentimental. Mo Gun pikir tidak akan membawa
ini.
“Sebaiknya
kau membuangnya. Itu adalah langkah terakhir dalam perpisahan.” Kata Mo Gun
“Bagaimana
denganmu? Apa Kau sudah melakukannya? Barangku juga ada banyak di rumahmu.”
Ucap Ta Mi
Mo Gun
tak menjawab memilih untuk pamit pergi., Ta Mi memanggilnya kembali. Ia ingin
memastikan kalau Mo Gun baik-baik saja.
“Seharusnya
kamu sudah selesai mengasihaniku sekarang. Aku sudah jauh lebih baik, jadi,
jangan lupa makan dan jaga dirimu.” Kata Mo Gun.
Rapat
pertemuan rahasai antara Barro dan Unicon, Tuan Kim membahas Apa yang terjadi di
acara pengusaha TI yang diadakan di Rumah Biru diberitahukan kepada semua orang
yang duduk di sini. Tapi Dirut Song yang menghadiri acara itu tampaknya tidak
hadir.
“Aku
khawatir dia tidak bisa hadir karena alasan pribadi. Aku Direktur Cha Bong Joo
dari Unicon.” Kata Tuan Cha mewakili
Unicorn.
“Informasi
pribadi di server kami hanya miliki pengguna kami. Tidak ada yang berhak
membaca atau melihat-lihatnya. Apa yang diinginkan pemerintah adalah pengawasan
ilegal terhadap publik.” Ucap Hyun
“Kami
mengungkapkan kecemasan kami dan mengatakan menentang usulan itu, tapi itu
ditolak. Seperti yang kalian ketahui, sudah diumumkan bahwa listrik untuk pusat
data internet akan diberikan dengan biaya industri.” Kata Ta Mi
“Pemerintah
tampak kukuh untuk mengesahkan hukum ini, jadi, kita juga harus bertindak.”
Kata Ta Mi. Tuan Cha ingin tahu Pilihan apa yang mereka pikirkan.
“Aku
mengusulkan agar kita mengunggah kebijakan pemerintah di laman utama kita.”
Ucap Ta Mi
“ Itu akan
terlihat seakan-akan kami menyalahgunakan pengaruh kami untuk menghasut
publik.” Komentar Nyonya Lee
“Pemerintah
berusaha mengesahkan pengawasan terhadap warga sipil. Maksud Anda kami
menghasut apa?” kata Hyun
“Tetap
saja, pilihan ini terlihat terlalu kasar.Jika kita bertindak sejauh itu, akan
ada pembalasan.” Komentar Tuan Cha
“Jadi,
Anda mengusulkan kita berlari ketakutan dan menyerah pada pemerintah? Tidakkah
kalian takut apa yang akan masyarakat lakukan?.” Ucap Hyun
“Kekuatan
pengaruh kita berakar dari masyarakat Jika seseorang mencoba merampok hak-hak
mereka, kita harus menganggap melindungi pengguna kita adalah tugas kita.”
Tegas Ta Mi
“ Bukannya
kami tidak menyadari itu.” Balas Tuan Cha. Ta Mi membenakran kalau itu tindakan
yang kejam.
“Pembalasan?
Ya, kami juga takut terhadap itu. Kami ingin memecahkannya secara sopan, tapi
mereka tidak mengizinkan kita. Mereka benar-benar mengancam kita dengan biaya
listrik kita. Jadi, pilihan lain apakah yang kita miliki?” kata Ta Mi
“Jika
ada, kami akan senang melakukannya. Ini baru awalnya saja. Begitu kita
menyerahkan hak-hak ini, pemerintah akan menggunakannya sebagai agensi
intelijen pribadinya. Kapan pun mereka meminta, kita harus memberi mereka informasi
pribadi pengguna kita.” Tegas Ta Mi
“Kita
akan menjadi kaki tangan dalam pelanggara kebebasan. Apa Anda tidak keberatan
dengan hal itu?” tanya Ta Mi
“Jika
kita mengungkap isu ini di laman utama kita, kita mungkin akan dituntut.
Risikonya terlalu besar.” Ucap Tuan Cha
“Sebenarnya
ini pendirian siapa? Apakah ini pandangan pribadi Anda atau pandangan Dirut
Song?” tanya Ta Mi
“Aku hadir
sebagai perwakilan Unicon. Aku berbicara atas nama perusahaan.” Tegas Tuan Cha
“Direktur
Cha, rencana kami tidak akan berhasil kecuali Unicon berdiri bersama kami. Tolong
beri tahu Dirut Song apa ide kami. Ini saatnya kita membutuhkan dukungan penuh
asosiasi ini.” Kata Tuan Mi
“Kuharap
Anda juga akan menyetujuinya. Izinkan kami mengatakan ini lagi. Kami tidak akan
membiarkan pemerintah melanggar hak dan kebebasan masyarakat.” Tegas Tuan Min.
Hyun
terdiam mengingat yang dikatakan Ta Mi “Kami berdua memiliki pandangan yang
berbeda tentang Song Ga Kyung” lalu mencoba untuk menelp Ga Kyung tapi
mengurungkan niatnya.
Sementara
Ta Mi bertemu dengan Ga Kyung karena pasti sudah mendengar Barro akan mengunggah
pernyataan di laman utamanya dan melaporkan kebijakan baru pemerintah. Ga Kyung
bertanya apakah Ta Mi datang untuk membuat kesepakatan atau meminta bantuan.
“Aku
datang untuk membujukmu?” ucap Ta Mi. Ga Kyung bertanya apa yan bisa ditawarkan
Ta Mi sekarang.
“Sebenarnya,
aku tidak membawa apa pun... Bukannya aku tidak memikirkannya. Tapi Apa yang
harus kubawa untuk menarik perhatianmu? Bagaimana aku bisa membuat kesepakatan?
Aku tidak bisa memikirkan apa pun. Jadi, aku akan bicara secara jujur dan
terbuka tentang perasaanku.” kata Ta Mi
“Akankah
kamu membujuk hati nuraniku?” tanya Ga Kyung sinis. Ta Mi inga Ga Kyung mengatakan
bahwa tampaknya masih mengharapkan sesuatu dari temanya.
“Tidak...
Aku tidak mengharapkan apa pun darimu. Tapi Hyun mengharapkannya. Ga Kyung yang
dia ingat adalah selalu Ga Kyung berusia 19 tahun. Dia masih yakin bahwa itulah
dirimu yang sebenarnya. Jadi, setidaknya jangan mengecewakan dia.” Kata Ta Mi
“Apa
Inikah strategimu? Memanfaatkan Hyun?” sindir Ga Kyung. Ta Mi menegaskan tidak
memanfaatkan dia.
“Aku
hanya tidak ingin dia kecewa. Itulah perasaanku yang sebenarnya.” Ucap Ta Mi
lalu keluar dari ruangan.
Ga Kyung
hanya bisa tertawa melihat mobil yang dipakain suaminya, mobil sport dengan
atap terbuka. Tuan Oh pikir Itu sepadan
dengan harganya menurutnya mobil yang memalukan lainnya. Ga Kyung bertanya
alasan Tuan Oh datang ke kantornya.
“Aku memulangkan
sekretaris dan mobilmu. Lalu Masih ada reporter yang mengejarmu. Jadi Pakailah
mobilku. Itu akan lebih aman. Apa itu alasan yang cukup bagus?” akui Tuan Oh.
“Tidak
buruk.” Kata Ga Kyung bisa sedikit tersenyum akhirnya masuk ke dalam mobil.
Keduanya
naik mobil baru. Ga Kyung bertanya sebesar apa Tuan Oh bisa memaafkannya. Tuan
Oh bertanya balik Apa yang ingin
dilakukan Ga Kyung. Ga Kyung pikir Sesuatu
yang akan membuat banyak orang terlibat masalah.
“Itu
tidak termasuk dirimu, bukan?” tanya Tuan Oh, Ga Kyung juga tak tahu.
“Apakah
itu masalah? Entahlah. Tapi jika aku melakukan ini, sesuatu akan terjadi, lalu
hal lain akan terjadi. Pada akhirnya itu akan memengaruhi keluargamu.” Ucap Ga
Kyung
“Aku
tidak tahu apa itu, tapi aku tidak mau aku atau keluargaku menjadi kekhawatiranmu
dalam apa pun yang kau lakukan. Kau bertanya sebesar apa aku bisa memaafkanmu.
Aku bisa memaafkanmu sekalipun kau membunuhku.” Kata Tuan Oh
“Aku akan
mendukungmu dalam kematianku. Jadi, jika ada sesuatu yang ingin kamu lakukan,
lakukanlah. Itu yang aku inginkan.” Tegas Tuan Oh. Ga Kyung pun seperti sudah
mulai yakin.
Hyun
terlihat sangat gugup memikirkan tentang keputusan mereka terhadap pemerintah.
Ta Mi pun juga terlihat gelisah karena mereka akan menyerang pemerintah yang
mengambil hak penguna mereka. Ga Kyung
pun juga sepert memikirkan sesuatu tentang keputusanya.
Ta Mi
berjalan masuk kantor mendengar ada banyak rang yang membahas tentang posel itu
dan bertanya-tanya apakah mereka
melakukan ini. BongG Gi bertanya pada Ta Mi apakah posel ini benar,
Jenny memastikan kalau Pemeritnah meminta untuk melihat informasi pribadi
pengguna mereka.
“Benar...
Karena itu aku meminta kalian datang lebih awal.” Ucap Ta Mi mencoba unntuk
tenang. Jenny pikir ini memang benar-benar gila.
“Seperti
yang ditulis dalam posel, dalam 10 menit, Barro akan mengunggah pernyataan di
laman utama. Begitu kita melakukannya, kita akan sangat sibuk.” Ucap Ta Mi
“Akankah
Unicon ikut serta? Jika kamu mengatakan "portal web", itu termasuk
Unicon.” Tanya Alex. Ta Mi mengaku Itu yang ingin diketahui.
Hyun
membuka dua laptop dengan satu layar web Barro dan yang satu Unicon. Brian
sedikit bisa bernafas lega melihat Ta Mi yang datang,melihat Tinggal satu menit
lagi dan bertanya apakah sudah mendengar kabar dari Unicon. Ta Mi hanya bisa
mengeleng.
“Satu
menit... Benarkah ini? Aku tidak pernah berjudi seperti ini sebelumnya.” Kata
Brian gugup.
“Kita
menang jika kita menang, dan menang walaupun kita kalah. Ini hal yang tepat
untuk dilakukan.” Kata Ta Mi
“Baiklah.
Mari kita lihat bagaimana hasilnya.” Kata Brian, Hyun pun terlihat gugup dan
akhirnya layar depan Barro berubah.
Dengan
layar orange tertulis "Barro menentang pemerintah melihat informasi
pribadi" Semeua terlihat tegang sementara di halaman Unicon hanya tertulis
"Harga penerbangan seluruh dunia mulai dari 123 dolar" Hyun ta
percaya terus merefesh halaman.
“Kumohon....”
ucap Hyun terus berharap walaupun waktunya sudah jam 9 lewat 3 menit.
“Ini Sudah
tiga menit.” Kata Ta Mi menarik tangan Hyun. Tapi Hyuyakin akan mempercayai Ga
Kyung. Ta Mi pun hanya bisa menghela nafas membiarkanya.
Tiba-tiba
saat itu layar Unicon berubah "Unicon menentang pemerintah melihat
informasi pribadi" Hyun berteriak bahagia karena percaya pada Ta Mi.
“Apa
Spanduknya berubah?” tanya Brian. Ta Mi tak percaya membenarkan kalau Unicon
juga mengubah halaman. Hyun bisa tersenyum melihat layar tertulis "Unicon
menentang pemerintah melihat informasi pribadi"
***
Bersambung ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Mantap
BalasHapus