PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yi Do
melihat foto wanita-wanita yang punya
afair dengan Kim Tae Jun sampai sekarang. Detektif memberitahu kalau Tuan
Kim terus membuat istrinya menderita
selama lebih dari 10 tahun untuk bercerai. Tapi entah kenapa, dia terus
mengencani wanita yang mirip seperti Min Jae Hee saat masih muda.
“Astaga,
menurutku dia dilahirkan sebagai orang mesum.”ucap Detektif. Yi Do melihat foto
Tuan Kim seperti pernah melihat sebelumnya.
Ye Rin
panik mengumpat Tuan Kim gila meminta agar melepaskan tanganya. Tuan Kim tak
percaya Jae Hee bisa berubah seperti ini
lalu membisikan nama Min Jae Hee. Ye Rin terdiam berpura-pura tak mengerti.
Tuan Kim mengerti menurutnya Jae Hee itu sudah mempertahankan dirinya selama 10 tahun terakhir.
“Sekarang,
aku akan mempertahankanmu.” Kata Tuan Kim. Ye Rin mengaku
tidak mengenal seseorang seperti Tuan Kim.
“Hentikan
omong kosong gila itu dan pergilah.” Ucap Ye Rin mengusir.
“Sebanyak
apa pun kamu melakukan ini, kamu tidak bisa lari dariku. Aku orang yang sangat
mengenalmu. Aku tahu setiap sudut tubuhmu dan merasakannya seperti itu milikku.
Aku orang yang paling dekat padamu.” Kata Tuan Kim memegang bahu Ye Rin dan
membuat Ye Rin berjalan mundur ketakutan.
Saat itu
Yi Do melihat dan langsung memberikan pukulan sampai Tuan Kim jatuh terjungkal.
Tuan Kim kaget, Yi Do berteriak marah pada Tuan Kim yang berani
menyentuhnya. Tuan Kim pikir kalau Yi Do
sedang bergurau karena berani memukul. Yi Do ingin memukul dan saat itu Sek
Park datang.
“Jangan
Pak! Ini terlalu berbahaya! Jangan lakukan ini! Mari kita bicarakan. Bicaralah.”
Ucap Sek Park. Ye Rin kaget melihat sikap Yi Do yang membelanya, Yi Do belum
bisa menahan amarah masih terus mengumpat.
Diruangan
Yi Do
sudah bisa mengontrol emosinya, Tuan Kim menyindir seseorang yang menyebut
dirinya direktur bersikap sekasar ini dan tak percaya kalau ada Agensi seperti
ini. Yi Do menegaskan kalau terus
mendekati Ye Rin. Maka tidak akan mengizinkannya lagi.
“Lebih
baik kau pergi sebelum aku melaporkanmu atas pelecehan seksual.”tegas Yi Do
“Bukankah
kau terlalu sensitif? Aku cenderung sangat lengket.” Ucap Tuan Kim
“Jika ada
lalat yang mengganggu wanitaku, aku harus membunuh mereka sebelum aku bisa
istirahat.” Tegas Yi Do
“Kurasa
kamu salah paham. Aku tidak tertarik dengan kehidupan pribadimu. Aku hanya
berusaha merekrut Nona Min Ye Rin sebagai model kami. Aku harap kau bukan dirut
yang tidak bijaksana yang membiarkan perasaan pribadinya merintangi modelnya.”
Kata Tuan Kim memberikan berkas pada Yi Do
Yi Do
terdiam melihat "Proposal Iklan S Wanita Penggoda" Tuan Kim akhirnya
keluar dari ruangan. Yi Do berteriak marah melempar berkas perjanjian iklan.
Sek Park
kaget mengetahui kalau Tuan Kim adalah suami Jae Hee. Dan tak bisa percaya
kalau keadaan jadi kaca seperti ini dan ingin tahu apa yang akan dilakukan Ye
Rin sekarang, Apa akan menolak iklan itu. Ye Rin pikir bukan tidak ingin
melakukannya tapi memang tidak bisa.
“Dia
mendekatiku karena dia yakin aku istrinya. Dia mungkin terlihat lembut di luar,
tapi sebenarnya di dalam dia sangat berengsek. Dia gigih dan jahat. Aku sulit
menjelaskannya dengan kata-kata.” Ucap Ye Rin panik. Sek Park memikirkan
sesuatu.
“Kau
tidak rugi apa pun. Lagi pula semuanya akan berakhir begitu parfummu habis. Anggaplah
dia tahu tentangmu. Apa yang akan dia lakukan tentang itu? Akankah suamimu
menghancurkanmu lagi? Tidakkah kau marah bagaimana dia melechkanmu selama ini?”
kata Sek Park. Ye Rin pun terdiam memikirkanya.
Ji Na
heran karena klien pergi begitu saja dan ingin tahu Apa terjadi sesuatu. Yi Do meminta agar
melupakan karena tidak akan mengizinkan iklan itu. Ji Na Kaget dan ingin tahu
alasan Yi Do menolaknya kali ini. Yi Do menegaskan Pria mesum menjijikkan itu.
“Aku akan
menghancurkannya.” Ucap Yi Do marah. Ji Na memperlihatkan sebuah majalah dan Yi
Do kaget melihat wajah Ye Rin dicoret-coret.
“Semua
koleksi foto kita di pasaraya terlihat seperti ini. Para pembenci Ye Rin
melakukan ini. Jadi Biarkan dia syuting iklan ponsel itu. Kesempatan seperti
ini tidak akan datang lagi.” Ucap Ji Na. Yi Do terdiam.
“Ye Rin
berdiri di tepi jurang... Kau tahu itu.” Tegas Ji Na mencoba menyadarkan Yi Do
lalu keluar ruangan. Yi Do hanya bisa terdiam.
Ye Rin
baru saja selesai berbelanja, saat itu Fans Min Suk datang langsung
melemparinya dengan bola air dan mengumpat Ye Rin adalah musuh mereka jadi harus segera menembaknya agar
mati. Ye Rin kaget langsung terjatu tak bisa melawan lemparan bom air ke
arahnya.
“Hei,
kalian! Apa yang kalian lakukan?!!” teriak Yi Do yang baru pulang dengan mobil.
Para Fans pun akhirnya memilih kabur.
Yi Do
akhirnya mendekati Ye Rin memastikan kalau baik-baik saja, Ye Rin mencoba
berdiri dengan tangan kanannya yang terasa sakit. Yi Do membantu Ye Rin untuk
masuk rumah dan membawakan barang belanjaan.
Keduanya
masuk rumah dan kaget melihat dinding rumah sudah dituliskan umpatan dan amarah
fans Min Suk terhadap Ye Rin, salah satunya “Go To the Heel, Wanita tidak bermoral" Ye Rin tak
percaya dan ingin tahu bagaimana fans Min Suk masuk rumah mereka.
“Berani-beraninya
mereka melakukan ini pada rumahku! Aku tidak akan memaafkan mereka.” Teriak Yi
Do marah.
Sementara
empat wanita fans Min Suk berjalan di trotoar dengan bangga, wajah mereka
seperti seorang pembasmi kejahatan. Soo Yeon hanya bisa terdiam berjalan
bersama, Dua temanya tak percaya kalau Soo Yeon bisa terpikir untuk memanjat
ventilasi.
“Hei.
Setelah menjadi penggemar obsesif selama lima tahun, aku bisa membayangkan
cetak biru gedung itu hanya dengan melihatnya” ucap Soo Yeon bangga.
“Kau
wanita pintar.. Hei. Apa kamu melihat raut wajah Min Ye Rin? Dia sangat
tercengang!”kata Fans Min Suk
“Semua
itu tidak ada artinya. Bahkan setelah itu pun, dia akan bermesraan dengan Min
Suk malam ini... Sialan. Bagaimana caraku mengekspos identitas aslinya?” keluh
Soo Yeon marah
“Identitas
asli? Apa itu?” kata fans Min Suk heran. Soo Yeon merasa sudah beberapa kali memberi tahu mereka kalau Ye Rin itu monster
yang berubah bentuk.
“Sungguh,
mari kita bawa dia ke rumah sakit... Ke bagian gangguan mental. Ayo!” kata Fans
Min Suk dan menarik Soo Yeon pergi karena tak percaya.
Yi Do
membersikan luka dan memberikan obat pada Ye Rin. Ye Rin menatap terkesima
karena Yi Do yang perhatian. Yi Do melihat Tulang-tulang Ye Rin tampaknya baik
tapi mengajak untuk melakukan rontgen besok. Ye Rin mengaku Dahulu berharap
orang-orang akan memperhatikannya, siapa pun orangnya.
“Tapi
menerima perhatian tidak selalu menyenangkan.” Ungkap Ye Rin.
“Lakukanlah
syuting untuk iklan ponsel itu.” Kata Yi Do. Ye Rin kaget mendengarnya dan
binggung.
“Bangkitlah
kembali sendiri, dan keluar dari sini dengan bangga. Ini kali terakhir aku
mengkhawatirkan dan merawatmu. Tidak akan kulakukan lagi. Jadi, jangan
mengandalkanku lagi.” Ucap Yi Do
“Apakah
terjadi sesuatu?” tanya Ye Rin penasaran. Yi Do terdiam teringat kenangan lalu
mengaku Dia kembali.
“Apakah
cinta pertamamu kembali?” tanya Ye Rin. Yi Do membenarkan. Ye Rin ingin tahu apakah Seperti "Love
in the Time of Cholera"
“Kali ini
aku tidak akan kehilangan dia. Jadi, jangan merumitkan keadaan lagi. Aku akan
merebut kembali cintaku, dan kau akan merebut kembali impianmu. Mari kita
lakukan itu, oke?” kata Yi Do menegaskan lalu berjalan pergi.
Ye Rin
menangis di atas tempat tidur, lalu mengeluh yang terjadi padanya karena enangis
dan bersikap menyedihkan, menurutnya Bagaimanapun, ini sesuatu yang positif
untuk Yi Do.
Esok pagi
Tuan Kim
mengemudikan mobil dengan wajah gembira dengan Ji Kyung lalu merasa kalau Lagu
ini bagus, lalu menceritakan Saat Ibu
dan ayah berpacaran, Ibu Jin Kyung
selalu meminta lagu ini setiap kali kami pergi ke kafe musik di Sinchon.
"Sayang,
ini dunia yang liar.. Dunia ini terlalu berbahaya. Mustahil bisa bertahan hanya
dengan senyuman." Lirik ini mengekspresikan perasaan ayah dengan tepat.
Ayah selalu mengkhawatirkan ibumu yang sangat rapuh akan terluka dalam dunia
yang kejam ini.” Ucap Tuan Kim bangga.
“Ada apa
dengan kenangan sentimental yang terlambat ini? Bukankah kalian akan bercerai?”
kata Jin Kyung kesal
“Tidak...
Jangan khawatir, kami tidak akan bercerai.” Kata Tuan Kim yakin. Jin Kyung
menceritakan kalau Ibunya memberitahu merek akan bercerai, dan sudah setuju.
“Ibumu
bisa hidup tanpa ayah, tapi dia tidak bisa hidup tanpamu. Pada akhirnya dia
akan pulang.” Kata Tuan Kim
“Jangan
berpikir tentang memanfaatkan aku untuk mempertahankan Ibu. Jangan
berani-berani!” tegas Jin Kyung marah
“Fokuslah
pada studimu. Ayah akan mengurus semuanya.” Kata Tuan Kim terus tersenyum penuh
semangat.
Ye Rin
beradegan mesra dengan seorang wanita tapi tak bisa tahan godaan dengan ponsel
di tanganya. Yi Do dan Tuan Kim melihat Ye Rin syuting iklan dengan wajah
tegang. Setelah mengambil beberapa gambar, Sutradara meminta mereka lanjutkan
setelah istirahat!
“Tunggu
sebentar... Sudut terbaiknya adalah 45 derajat dari kanan. Terutama jika kau
memperlihatkan garis lehernya di sini... Apa kamu punya jepit rambut?” ucap Yi
Do akhirnya menata rambut Ye Rin agar terlihat bagus dikamera.
Hati Ye
Rin seperti berdegup kencang, Yi Do meminta agar penata rias memeriksa bagian
bawahnya. Tuan Kim melihat dari kejauhan menatap sinis karena Yi Do dekat
dengan Ye Rin.
Akhirnya
poster Ye Rin sebagai model iklan ponsel di tempat pada Halet bus, wajahnya
terlihat sangat canti dengan slogan "Cinta Seperti Penjahat". Saat
matahari belum terbit, Soo Yeon dkk kembali mendatangi poster milik Ye Rin dan
langsung mencoretnya. Soo Yeon pun megumpat Ye Rin itu monster.
Sek Park
masuk ruangan memberikan berkas, Yi Do bertanya apa itu. Sek Park memberitahu
kalau Yi Do menerima undangan untuk ikut serta dalam debat. Yi Do mengeluh
menurutnya tak ada alasan mengikuti debat. Sek Park memberitahu Ye Rin tidak
hanya diserang oleh para pembencinya.
“Semua
orang kolot juga berkumpul, mengatakan mereka akan memboikot Ponsel Penjahat
itu. Mereka mengadakan debat untuk mendiskusikan hal itu. Tapi kamu tidak akan
menghadirinya, kan?” ucap Sek Park.
Yi Do
menahan diri saat Sek Park mengambil proposal dan melihat judul "Siaran
Langsung! Debat Isu Panas" Ia akhirny menonton iklan yang dibintangi oleh
Ye Rin dengan slogan “Cinta seperti penjahat. Wanita Penggoda S.” Wajah Yi Do
terlihat bahagia melihat Ye Rin yang menjadi model.
Banyak
orang sudah menganti didepan toko menjalar sampai keluar. Reporter memberikan
laporan di depan toko yang akan merilis Wanita Penggoda S Susung Electronics.
“Walaupun
masih ada lima jam sampai produk baru itu dirilis, kerumunan orang telah berkumpul untuk membeli
ponsel cerdas itu. Aku akan mewawancarai salah satu warga.” Ucap Reporter.
“Model
iklan ini adalah Min Ye Rin. Tidakkah Anda merasa tidak nyaman dengan hal itu?”
tanya Reporter pada salah satu calon pembeli.
“Dia
tidak berpacaran dengan pria yang sudah menikah. Menurutku dia keren karena
jujur.” Kata Calon pembeli.
“Min Ye
Rin dibenci karena skandal cintanya, tapi Susung Electronics berani memilihnya
sebagai model mereka. Industri ini memperlihatkan kekhawatiran atas pilihan
ini. Tapi setelah dilakukan, kita bisa melihat ini akan sukses besar.” Ucap
Reporter dibalik poster Ye Rin.
Berita
berjudul "Wanita Penggoda S
menunjukkan tanda kesuksesan dengan Min sebagai model, Cinta Seperti
Penjahat" Ji Na memberitahu kalau ponsel dengan Ye Rin yang menjadi
modelnya terjual habis dalam sejak Bahkan pemesanan untuk bulan depan sudah
penuh.Yi Do pikir itu bagus.
“Orang-orang
sempat menjelek-jelekkan dia. Aku sungguh tidak memahami mentalitas
orang-orang.” Komentar Ji Na.
“Dalam
dunia kapitalis di mana kekayaan tidak simbang, para proletariat tidak punya
pilihan selain mengandalkan kepuasan pengganti. Kenapa menurutmu drama-drama
selalu mengenai kekayaa padahal itu hanya 0,1 persen dari populasi kita?” kata
Yi Do
“Seorang
desainer terkenal, dan pacar superstar. Itu tentu memuaskan keinginan publik.”
Komentar Ji Na.
“Agar
lebih tepat, mereka pasti cemburu padanya karena memiliki desainer global kaya
dan genius sebagai pacarnya. Siapa yang memedulikan selebritas yang bisa
kehilangan popularitasnya?” kata Yi Do
“Apa kau
sudah siap untuk debat itu? Para tamu hari ini akan berat. Kau tidak pernah
tahu kapan opini publik akan berubah. Jangan lengah.” Pinta Ji Na. Yi Do hanya
bisa diam saja menatap naskah "Siaran Langsung! Debat Isu Panas"
Yi Do
berkomentar sulit mengatakan pemboikotan yang pria itu pimpin adalah pembokoitan
konsumen yang sehat menurutnya Pria itu bisa dituntut karena mengancam secara
berkelompok. Dan ia pikir Jika pria itu
harus menghabiskan energinya maka jangan
membuang-buangnya untuk hal yang tidak penting seperti ini.
“Pergilah
ke Sungai Han untuk bermain bulu tangkis.” Ejek Yi Do
“Kami
sebagai warga berusaha melindungi sifat suci keluarga. Tindakan menjijikkan
yang Min Ye Rin dan kalian kakak-beradik lakukan mencemari masyarakat. Kalian
orang menjijikkan yang menghancurkan keluarga. Bagaimana mungkin dia syuting
iklan di tengah semua kejadian ini?” kata si pria mengejek.
“Aku
mendengar selagi berjalan melewati ruang tunggu Anda tadi. Aku dengar Anda
mengunjungi tempat hiburan dewasa kemarin. Lalu Anda diomeli oleh istri Anda.”
Kata Yi Do. Si pria menatap panik dan binggung.
“Jangan
memikirkan kebersihan keluarga-keluarga lain, dan urus masalah kejantanan Anda
dengan baik. Aku mungkin tidak terilhat begitu, tapi aku tidak pernah memasuki tempat
hiburan dewasa seumur hidupku.”ejek Yi Do
“Berani-beraninya
Anda menyebutku tidak bermoral!” teriak si pria marah
“Apakah
konstitusi mengatakan kita hanya boleh mencintai satu orang saja? Yesus mengajari
kita untuk saling mencintai, dan Buddha meminta kita untuk berbelaskasihan.”
Ucap Yi Do
“Jangan
mempermalukan para pria. Kudengar Min Ye Rin adalah mantan pesuruh Anda. Kenapa
dua pria normal diseret oleh wanita yang bukan siapa-siapa?” ejek Si pria. Yi
Do tersenyum bahagia melihatnya.
Ye Rin
tersenyum bahagia karena dipijat kakinya dengan Nyonya Joo mengaku tidak pernah
dipijat sebelumnya dan dimanjakan karena ibu Yi Do. Nyonya Joo pikir kalau Ye
Rin yang membayar. Ye Rin melonggo binggung dan kaget.
“Berapa
harganya? Apakah lebih dari 50 dolar? Kartu kreditku ditangguhkan.” Ucap Ye Rin
panik
“Aku
hanya bergurau... Kenapa kau sangat berhemat padahal kamu masih sangat muda?
Dan Kudengar kau berniat menjadi wanita penggoda yang jahat. Singkirkan sifat
hematmu itu.” Ejek Nyonya Joo.
“Aku
bukan wanita penggoda... Aku lebih seperti subjek kebencian Korea. Orang-orang
menyebutku gila karena meninggalkan keluargaku demi pria.” Ucap Ye Rin
terdengar frustasi.
“Jangan
memedulikan perkataan orang-orang. Mereka juga tidak sebersih itu. Mereka hanya
membuatku tertawa.” Ungkap Nyonya Joo.
Yi Do
membahas kalau si pria bertanya kenapa dirinya diseret oleh Ye Rin, lalu
menjawab dengan yakin kalau ia mencintai Ye Rin dan itu pasti sudah jelas. Si
pria merasa tak yakin kalau itu cinta dan merasa tak percaya dengan nada
mengejek. Yi Do pun akhirnya berdiri dan membuat semua yang menonton bingung.
“Kata
"cinta" diketahui berasal dari bahasa Sansekerta. Dalam bahasa
Sansekerta, itu berarti "mendambakan". Itu adalah hasrat untuk
menginginkan seseorang, tapi kau menderita karena tidak bisa memiliki mereka
sepenuhnya.” Kata Yi Do
“Cinta
ada dalam celah di antara dua perasaan ini. Lalu mungkin kami bertiga terlibat
dalam cinta yang paling mendekati esensi cinta yang sebenarnya.” Ungkap Yi Do
“Astaga...
Itu pangeran kita.” Puji penonton, Ye Rin yang menonton tak percaya mendengar
hanya bisa terdiam. Nyonya Joo yang ikut menonton agar mengeraskan volumenya.
“Tentu
saja, aku sedih... Terkadang, aku tidak bisa tidur semalaman karena cemburu. Tapi
jika aku melepaskannya karena tidak bisa memilikinya sepenuhnya, apakah itu
cinta sejati?” kata Yi Do
“Seorang
filsuf mengatakan ini. Setiap tindakan yang berasal dari cinta melampaui
kebaikan dan kejahatan!” kata Yi Do. Semua penonton di studio langsung memuji
Yi Do itu sangat keren.
“Semuanya....
Semua cinta di dunia ini polos. Aku hanya ingin bersamanya selama waktu yang
diberi untukku. Aku memang seseorang yang sangat serakah, tapi aku tidak ingin
bersikap seperti itu dengan Ye Rin. Kenapa Karena aku mencintainya.” Ucap Yi Do
yakin
Semua
mendengarnya terlihat sangat terpesona dengan Yi Do, sementara Nyonya Joo pikir
kalau Yi Do itu benar-benar menyukai Ye Rin. Ye Rin hanya bisa terdiam lalu
berkomentar kalau Yi Do adalah aktor yang hebat dan bisa terjun dalam dunia
akting.
Flash Back
Ye Rin
duduk sendirian ditangga sambil melamun, Yi Do melihatnya langsung berkomentar
ingin tahu pendapat Ye Rin alasan orang-orang menjauhi dirinya dan Min Suk,
tapi mengganggu Ye Rin, yaitu Karena
orang-orang memilih yang lemah untuk dipukuli.
“Kau
seorang wanita. Jika dibandingkan, kau lebih lemah. Karena itu mereka hanya
menyerangmu. Apakah kau ingin aku memberitahumu cara membuat mereka diam?” kata
Yi Do. Ye Rin ingin tahu caranya.
“Manfaatkan
aku. Kau bisa Injak-injak aku dan mendakilah lebih tinggi.” Kata Yi Do. Ye Rin
bingung apa maksudnya Memanfaatkannya.
“Aku
kehilangan akal sehatku karena aku menyukaimu. Aku seseorang yang bisa
merelakan semua hal yang telah kubangun untuk memilikimu. Aku akan merelakan
harga diri dan kehormatanku untukmu. Aku akan bersikap seperti pria yang
menyedihkan. Itu hal terakhir yang bisa kulakukan untukmu.” Kata Yi Do sambil
berlutut.
Ye Rin
terdiam mengingat pembiacaran sebelumnya, Nyonya Joo ingin tahu apa yang
ditatapnya dan berpikir kalau sangat menyukai Yi Do. Ye Rin mengelak kalau
bukan apa-apa. Nyonya Joo teringat
seusatu kalau punya hadiah untuknya. Ye Rin binggung hadiah apa yang akan
diberikan.
“Kau
bilang ingin melihat foto-foto lama Yi Do.” Ucap Nyonya Joo memperlihatkan foto
saat Yi Do masih kecil.
“Apa itu
Pak Seo?” tanya Yi Do melihat foto Yi Do saat masih kecil. Nyonya Joo
membanggakan kalau Putranya itu genius.
“Dia mahir
menggambar dan bermain biola. Saat dia berusia delapan tahun, dia mengadakan
resital. Kami mengambil foto-foto itu untuk membuat posternya. Aku pikir dia
akan menjadi musisi terkenal atau pelukis, tapi tiba-tiba dia ingin menjadi
perancang mode. Aku sangat terkejut saat itu.” Cerita Nyonya Joo lalu melihat
tatapan Ye Rin yang berbeda.
“Ada
apa?” tanya Nyonya Joo heran. Ye Rin merasa pernah melihatnya.
“Bagaimana
mungkin kau bisa melihat E Do saat berusia delapan tahun? Itu pasti sebelum kau
dilahirkan.” Ucap Nyonya Joo.
“Kau
benar. Tapi entah kenapa dia tampak sangat familier.” Kata Ye Rin merasakan
sesuatu melihat wajah Yi Do saat masih kecil.
Ye Rin
terlihat gugup didepan pintu lalu mulai mengetuknya. Yi Do sedang duduk dimeja
kerja. Ye Rin mengingatkan Yi Do kalau
akan melakukan terapi meditasi. Yi Do terdiam, Ye Rin pkir mereka lebih
baik berhenti melakukannya bersama mulai sekarang.
Yi Do
menolak ingin melakukan lakukan bersama.
Mereka mulai terapi dengan memutar ulang ucapan guru “Pikirkan satu orang yang
membuatmu tidak bahagia. Pikirkan satu orang yang kau benci. Kutuklah orang
itu.” Ye Rin menatap Yi Do yang
memejamkan matanya.
Yi Do
mengingat saat bertemu dengan Jae Hee saat masih remaja bertanya apakah ia
bersekolah di SMP ini, tapi Jae Hee seperti tak mengingatnya. Ye Rin bertanya
apakah Yi Do masih ingat itu terjadi ditahun keberapa.
“Dia
bersinar lebih cerah daripada siapa pun di seluruh dunia ini, tapi dia menjadi
yang paling menyedihkan. Karena itu aku tidak bisa memaafkan dia.” Ucap Yi Do
mengingat saat terakhir kali bertemu dengan Jae Hee dengan tubuh tambunnya.
“Kalau
begitu, kenapa kau ingin kembali padanya?” tanya Ye Rin
“Aku tidak
tahu apakah ini masih cinta, kebencian, atau obsesi yang tidak berguna. Aku
tidak tahu, tapi aku tidak bisa membiarkan dia layu dengan menyedihkan seperti
itu. Dia seharusnya tidak hidup seperti itu.” Ucap Yi Do
“Lalu Apa
artiku bagimu? Sebenarnya, apa yang kita rasakan?” tanya Ye Rin. Yi Do tak suka
memilih untuk pergi.
“Aku
tidak bermaksud menekanmu. Aku harus pergi, dan kau mencintai orang lain.
Namun, aku ingin mempertahankannya dalam ingatanku. Apakah perasaanmu untukku juga
tulus?” tanya Ye Rin ingin memastikan.
“Perasaanku
tulus. Aku ingin memelukmu, menciummu, dan tinggal bersamamu. Saat aku tidak
bisa melihatmu, maka aku menjadi gila karena gelisah. Itu juga tulus.” Akui Yi
Do
“Kau
cukup menyentuhku. Dan Kau masih seperti itu. Jadi, ke mana pun kau pergi,
jangan menjadi menyedihkan. Kita pasti akan bertemu lagi.” Kata Yi Di lalu
melangkah pergi masuk kamar. Ye Rin hanya terdiam.
Yi Do
duduk di kamar teringat kembali saat masih kecil berbicara dengan Jae Hee kalau
tidak akan melupakannya dan Sebesar apa pun perubahan Jae Hee maka akan
langsung mengenalinya. Bahkan Di mana pun Jae Hee berada, maka akan
menemukanmnya.
“Baik.
Temukan aku... Aku juga tidak akan melupakanmu. Aku berjanji.” Ucap Jae Hee.
Yi Do
menatap foto Jae Hee dengan tubuh tambunya bersama dengan Tuan Kim, dengan
penuh amarah kalau akan menyelamatkannya.
" bersambung ke Episode
22"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar