PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ye Rin
dan Min Suk minum bersama terlihat bahagia. Min Suk mengeluh karena keduanya
malah minum dan bertanya apakah tak akan pulang. Min Suk pikir kenapa mereka
harus pulang setelah datang jauh-jauh ke
sini dan menyuruh Yi Do jalan sendiri kalau memang ingin pulang. Yi Do memina
Min Suk agar memberikan kunci mobilnya.
“Aku
tidak menyimpannya... Sepertinya Aku lupa. Aku menelannya tadi.” Goda Min Suk.
Yi Do ingin marah tapi Min Suk lebih dulu bicara dan tak memperdulikanya.
“Aku baru
ingat... Aku membawa pendeteksi kebohongan untuk bermain jujur atau tantangan. Aku
akan mulai pertama, Ye Rin.” Ucap Min Suk. Ye Rin senang tapi Yi Do mengeluh
melihatnya.
“Aku,
Yoon Min Suk, sangat menyukai Min Ye Rin... Aku sangat menyukainya.” Ungkap Min
Suk dan alat memperlihatkan hasilnya kalau ucapanya benar.
“Min
Suk... Aku juga sangat menyukaimu.” Ungkap Ye Rin bahagia. Min Suk tersenyum,
Yi Do kesal melihat keduanya.
“Aku,
Yoon Min Suk, mengupil dan makan upilku.” Kata Yi Do. Min Suk panik mengaku tidak
pernah melakukan itu. Yi Do mengaku pernah melihatnya dan saat itu tangan Min
Suk tersetrum karena berbohong.
“Tidak
apa-apa. Aku juga pernah makan banyak upil. Manusia makan upil seiring
pertambahan usia. Itu alami.” Kata Ye Rin. Yi Do yang mendengarnya mengeluh
kalau ini sangat menjijikkan.
“Jika E
Do dan aku jatuh ke air, siapa yang akan kamu tolong pertama?” tanya Min Suk
pada Ye Rin. Yi Do ikut berdebar menunggu jawaban Ye Rin.
“Min Suk.”
Kata Ye Rin, wajah Min Suk tersenyum lebar dan Yi Do sangat marah mendengarnya.
“Apa Kau
mengabaikan genius artistik dan menyelamatkan orang bodoh ini? Apa kau sudah
gila? Itu adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan.” Ucap Yi Do
“Kau akan
mengalami syok dan mati sebelum jatuh ke dalam air. Apa gunanya
menyelamatkanmu? Min Suk, yang lebih muda, harus hidup.” Ungkap Ye Rin. Min Suk
membenarkan ucapan Ye Rin.
“Omong
kosong. Semua itu tidak masuk akal.” Ungkap Yi Do sangat kesal.
“Namun,
kita bisa mati bersama. Setelah aku menyelamatkan Min Suk, aku akan mati
denganmu agar kau tidak kesepian.” Kata Ye Rin.
Min Suk
tak percaya mendengarnya, bertanya apakah Ye Rin serius mengucapkanya. Yi Do
masih saja tersenyum mendengarnya, Min Suk pun menegaskan kaalu akan
memperlihatkan jati diri Yi Do yang aslinya. Akhirnya Yi Do mengunakan alat
pendeteksi kebohongan.
“Orang
yang aku, Seo E Do, cintai lebih dari siapa pun adalah Min Ye Rin.” Kata Min
Suk. Yi Do menjawab tidak dan alat membenarkan jawabannya.
“Aku, Seo
E Do, akan menikahi Min Ye Rin.” Ucap Min Suk.
Yi Do pun menjawab tidak akan. Ye Rin terlihat sedikit kecewa.
“Sudah
kuduga. Kau penipu. Jika kau tidak mencintainya dan tidak mau menikahinya,
kenapa kau menyebarkan rumor dan menghancurkan kariernya?” ucap Min Suk kesal
“Aku
tidak akan, dan kau juga tidak bisa.” Ucap Yi Do. Min Suk pikir itu hanya Kebodohan
dan Yi Do tak bisa mengatakan hal itu.
“Apa yang
kalian berdua lakukan? Aku tidak punya keinginan menikahi kalian berdua, jadi,
berhentilah memperdebatkan hal-hal yang tidak berguna.” Tegas Ye Rin tak ingin
keduanya berkelahi lagi.
“Baik.
Terlepas dari itu, mari kita bicara secara terbuka selagi kita di sini. Kenapa kau
meninggalkanku di sini 23 tahun yang lalu?” tanya Min Suk. Yi Do menjawab tidak
ingin mengatakannya.
“Lalu
haruskah aku memberi tahu dia soal masa lalumu yang menyedihkan?” ucap Min Suk
sudah siap memberitahu. Ye Rin sudah siap ingin tahu rahasia Yi Do.
“Ya, aku
kesal denganmu yang terus membuntuti aku, jadi, aku mengurungmu di ruang kelas
selama beberapa saat. Namun, aku tidak berencana meninggalkanmu di sana.” Akui
Yi Do tak ingin Min Suk membuka rahasianya.
“Lalu
kenapa kau meninggalkan aku dan pulang?” tanya Min Suk. Yi Do mengaku Karena Min
Suk menyembunyikan lima katak di ranselnya dan akhirnya pingsan lalu dibawa
pergi.
“Aku
berjuang mempertahankan hidupku sepanjang malam di UGD. Aku benar-benar hampir
mati malam itu karena kamu!” ucap Yi Do marah.
“Benarkah
itu? Saat itulah hubungan kita mulai merenggang. Jika kau jujur kepadaku, aku
tidak akan terlalu membencimu.” Kata Min Suk kaget.
“Kurasa
aku ingin kamu membenciku... Aku membutuhkan itu agar bisa membencimu dengan
mudah.” Akui Yi Do. Min Suk dan Ye Rin terdiam seperti tak percaya
mendengarnya.
Ji Na
terlihat gugup sambil memegang ponselnya, Sek Park masuk ruangan memberitahu
kalau sudah memeriksa kamera dan menemukan Dirut Seo yaitu pergi dengan truk pengirim barang aneh
siang ini. Ia yakin kalau itu kemunculan terakhirnya.
“Truk
pengirim barang? Apa Seo Yi Do yang penuh curiga itu naik ke truk pengirim
barang sendiri?” tanya Ji Na tak percaya
“Ya,
video memperlihatkan dia naik truk pengirim barang itu sendiri.” Kata Sek Park.
Ji Na terlihat masih tak percaya melihatnya.
Yi Do
melihat dari jendela melihat dalam karavan kalau mereka bertiga akan tidur
Berdampingan dan mengeluh Apa yang hendak dilakukan para berandal mesum ini
padanya. Min Suk akhirnya yang sudah setengah mabuk mulai berbaring.
“Seo Yi
Do berpura-pura polos dan murni, tapi dia orang mesum terpelajar setelah kau
mengenalnya... Ye Rin, aku akan berbaring di sini dan melindungimu dari pria
mesum itu.” Ucap Min Suk
“Jika aku
mesum terpelajar, Apa kau mesum tidak terpelajar? Singkirkan tubuh kotormu itu,
dan pergilah ke pojok sana.” Kata Yi D marah
“Seo Yi
Do, dasar bedebah jahat. Benarkah kamu ingin berkelahi denganku?” ucap Min Suk
kesal.
“Astaga,
mari berhenti berkelahi dan tidur.” Keluh Ye Rin akhirnya tidur diantara
keduanya agar tak berkelahi.
Min Suk
terlihat sudah tertidur pulas, kembali bangun melirik ke arah Yi Do yang
tertidur lalu mendekati wajah Ye Rin seperti ingin menciumnya, Yi Do terbangun
mengumpat kesal pada Min Suk itu memiliki tangan yanbg nakal.
Yi Do
melihat Min Suk dan Ye Rin tertidur pulas, tapi karena khawatir akhirnya
mengeser tubuh Ye Rin dan tidur disebelah Min Suk.
Ye Rin
terbangun binggung karena tak ingin ada di bagian pojok. Lalu melihat Min Suk
yang memeluk erat Yi Do sambil memanggil Ye Rin. Yi Do pun tersenyum seperti
bermimpi kalau yang memeluknya itu Ye Rin.
“Ini
sangat indah. Ada pria tampan di samping pria tampan juga, Menyenangkan sekali jika mereka akur seperti
ini.” Ungkap Ye Rin bahagia.
Yi Do
sedikit membuka matanya, lalu tersenyum melihat Ye Rin yang ada didepanya. Ye
Rin pun tersenyum lebar, Yi Do lalu tersadar kalau bukan Ye Rin yang memeluknya
kalau ada didepanya dan langsung bangun dari tidurnya sambil berteriak.
“Apa yang
kau sentuh dengan tangan kotormu itu?” teriak Yi Do lalu tiba-tiba merasakan
sesuatu lalu jatuh pingsan. Ye Rin binggung.
“Dia
alergi gigitan serangga.” Ucap Min Suk melihat tangan Yi Do yang sudah memerah
lalu meminta Ye Rin mengambil tas Yi Do.
Ye Rin
bisa langsung menemukanya dan Min Suk langsung menusukan suntikan di paha Min
Suk yang terkena alergi.
Yi Do
baru saja pulang, Sek Park langsung memeluknya kalau sangat mengkhawatirkanya.
Yi Do mendorong Sek Park agar menjauh darinya dan Jangan sentuh dirinya.
Akhirnya Yi Do duduk sambil mengompres wajahnya.
“Astaga,
Dirut Seo pergi berkemah di ruang terbuka. Aku sangat bangga terhadapmu sampai
air mataku... Tidak sejauh itu, tapi aku merasa senang. Bisakah Dirut Seo hidup
seperti orang normal?” tanya Sek Park penasaran.
“Jangan
harap... Dia bahkan hampir mati pagi ini. Bagaimana dia bisa hidup seperti
orang normal? Dia masih hidup seperti ini di sini berkat pertolongan pertama
Min Suk yang cekatan.” Ungkap Ye Rin
“Dia
memang adiknya Yi Do. Dia langsung tahu cara melakukan pertolongan pertama.”
Kata Ye Rin bangga
“Kenapa
kau terus membela Yoon Min Suk di depanku? Setiap kali kau melakukan itu, aku
merasa sangat kesal.” Ungkap Yi Do kesal
“Kenapa
kau kesal? Aku tidak membela dia... Aku minta maaf karena terlau
bersemangat”ungkap Ye Rin dengan gaya merajuk.
“Apa seseorang
menyalakan api di sini, Suasananya menjadi sangat panas. Aku tidak bisa membuka
kemejaku.” Goda Sek Park melihat keduanya seperti pasangan.
“Jangan
bersikap seperti itu. Mari mencoba menyembuhkan penyakit itu. Semua itu disebabkan
oleh hatimu yang terluka. Bagaimana dengan terapi meditasi? Aku menemukan
seorang instruktur yang sangat pandai.” Ucap Ye Rin. Yi Do memikirkan lebih
dulu akhirnya menganguk setuju. Sek park seperti tak menyangka Ye Ri bisa
membujuk Yi Do.
Pesan
dari Tuan Kim masuk ke ponsel Ye Rin “Kita tidak bisa seperti ini selamanya.
Dokumennya sudah kusiapkan. Temui aku di depan Pengadilan Keluarga.” Ye Rin
membalas pesan dari Tuan Kim dengan nama "Bukan Kekasihku"
“Besok,
pukul 10 pagi. Sampai jumpa di depan pengadilan.” Tuan Kim membaca pesan dari
istrinya seperti merencanakan sesuatu.
Esok
paginya, Jae Hee datang menemui suaminya yang sudah menunggu dengan tatapan
sinis mengucapkan selamat telah meraih keinginanmnya setelah 10 tahun jadi
meminta agar segera mengakhiri saja. Tuan Kim menahanya.
“Apa kamu
sudah sarapan? Aku lapar. Bagaimana jika kita makan lebih dahulu? Kurasa
bobotmu turun.” Ucap Tuan Kim
“Kau
tidak pernah makan denganku. Kenapa kau melakukan ini? Perlihatkan dokumen
perceraiannya kepadaku. Aku ingin memeriksa apakah semuanya benar.” Kata Jae
Hee.
“Begini,
Jae Hee... Kau Kembalilah ke rumah. Aku sudah membereskan masalahku dengan wanita.
Sejujurnya, apa yang kulakukan tidak berarti apa pun. Kau juga tahu persis bahwa
satu-satunya wanita dalam hidupku adalah kau.” Ucap Tuan Kim merayu
“Apa kamu
mengulangi tindakan tidak berarti itu selama 10 tahun?” kata Jae Hee sinis.
“Mari
kita usahakan ini lagi setidaknya demi Jin Kyung.” Kata tuan Kim
“Memperlihatkan
ibunya yang tampak berantakan selagi berusaha menyelamatkan pernikahan yang
hancur malah akan makin melukai Jin Kyung. Akhirnya aku menyadari itu sekarang.
Aku bersikap keras kepala untuk melindungi keluargaku. Aku tidak ingin mengakui
bahwa hidupku adalah sebuah kegagalan.”ucap Jae Hee
“Kau
masih punya kesempatan... Itu berarti kau belum gagal.” Kata Tuan Kim
menyakinkan.
“Kita
sudah lama gagal. Pada hari saat aku pergi, aku berusaha membunuhmu dan bunuh
diri.” Akui Jae Hee.
Tuan Kim
tak percaya mendengarnya berpikir Jae Hee itu sudah gila. Jae Hee pikir tidak
memikirkan tentang syok yang akan dialami putri mereka setelah kejadian itu bahkan sangat gila
sampai kehilangan akal sehatnya jadi menurutnya merkea sudah tidak menciptakan
tragedi seperti itu lagi.
“Pastikan
kau membawa dokumen perceraiannya lain kali.” Ucap Jae Hee lalu berjalan pergi.
Tuan Kim tak bisa berkata-kata lagi.
Ye Rin
dan Yi Do duduk diam melakukan meditasi. Si orang pria membimbing dengan
mengatakan “Tenangkan dirimu, dan fokus... Perlahan-lahan, kau mulai merasa
damai. Semua emosi menguap begitu saja. Seperti udara, kau menjadi bebas.Kamu
masuk dalam keheningan.”
“Kau
terbebas dari semua pikiran. Kau tidak mendengar apa pun. Rasa sakit dan
ketakutan adalah ilusi. Kau tidak punya alasan untuk tidak bahagia.” Ucap Si
pria.
Yi Do
membuka matanya melihat ada lingkaran dilayar Tvnya, saat itu tak bisa lagi
menahan fobianya lalu jatuh pingsan. Ye Rin pun tak bisa berkata-kata.
Mereka
kembali melakukan mediasi dengan duduk bersandar disofa, Si pria meminta Yi Do
meLenturkan setiap otot dalam tubuh dan Pertahankan ketegangan itu lalu
pikirkan orang yang dibenci, yaitu orang yang membuat hidupnya menyedihkan.
“Kau
Marahlah! Benci orang itu! Makilah orang itu sesukamu!” ucap si Pria.
“Aku
ingin memukulimu sampai mati! Aku ingin kau terbakar hidup-hidup! Apakah menghancurkan
hidupku tidak cukup? Apa yang kau inginkan dariku? Aku bilang akan melepaskanmu!
Aku bilang pergi! Kenapa kau membuatku kesal sekarang? Pergi! Enyahlah dari
hidupku!” teriak Ye Rin meluapkan emosinya sambil menangis.
Yi Do
binggung menatap si pria karena malah Ye Rin yang meluapkan emosinya, Si pria
menyuruh Yi Do mendekati Ye Rin dan menghiburnya dengan cara memeluknya. Yi Do
seperti agak cangung, Si pria menyuruh
agar Yi Do memeluk Ye Rin dengan lembut.
“Kau beri
tahu dia... "Kamu dicintai... Aku ada di sampingmu." Kata si pria. Yi
Do akhirnya mendekat dan memeluk Ye Rin.
"Kau
dicintai Aku ada di sampingmu... Tidak apa-apa.” Ucap Yi Do menenangkan Ye Rin
yang masih menangis dipelukanya.
Ye Rin
mengantar si Pria pulang dan akan bertemu di jam yang sama pekan depan. Si pria
menganguk. Ye Rin meminta agar pria itu menyembuhkan penyakin Yi Do dan sangat
mengandalkannya. Si pria pikir karena Ye Rin berusaha keras, semuanya akan membaik
lalu pergi setelah pintu lift terbuka.
“Siapa
bedebah yang kau harapkan terbakar hidup-hidup? Tentu bukan aku kan?” ucap Yi
Do tiba-tiba datang.
“Tentu
bukan. Untuk apa aku membakarmu hidup-hidup?” ucap Ye Rin. Yi Do pun ingin tahu
siapa itu.
“Aku
sudah memberitahumu, kan?” ucap Ye Rin
gugup. Yi Do mengartikan kalau itu mantan pacar Ye Rin yang tinggal bersamanya.
“Apa kau
masih belum melupakan dia? Apa kau masih mengingatnya?” ucap Yi Do cemburu.
“Bukan
begitu. Masalahnya adalah, aku melihatnya lagi baru-baru ini.” Akui Ye Rin
“Dia
sampah yang mengkhianatimu. Ada orang yang tidak pernah berselingkuh tapi tidak
ada orang yang hanya berselingkuh sekali saja. Kenapa kau menemui bedebah itu?”
keluh Yi Do
“Aku
bertemu dengannya untuk menyelesaikan sebuah masalah. Aku bahkan tidak ingin
berurusan dengannya.” Jelas Ye Rin
“Lalu
kenapa kau ingin memukul dan membakar dia hidup-hidup? Itu berarti kau belum
melupakan dia.” Ungkap Yi Do
“Bukan
begitu.. Dia mencampakkan aku, tapi kini dia ingin aku kembali dan tidak mau
meninggalkan aku.” Ungkap Ye Rin. Yi Do kaget mendengarnya.
“Jadi,
apakah kau tergoda?” tanya Yi Do. Ye Rin menegaskan tidak tapi hanya marah dan
getir tentang masa lalu.
“Karena
itu aku mengutuk. Apa aku menakutimu karena aku tiba-tiba berteriak?” tanya Ye
Rin.
Yi Do
pikir harus bertemu pria itu jadi meminta Ye Rin agar bisa memberikan nomor
telpnya. Ye Rin panik mengaku kalau pria
adalah orang jahat jadi mungkin akan bertindak buruk jika Yi Do membuatnya
kesal jadi meminta Yi Do tak perlu khawatir karena akan menyingkirkan dia.
Esok
paginya
Ji Na
memberitahu Ye Rin kalau Seseorang ingin menjadinya model mereka dan Ini untuk
sebuah iklan jadi meminta agar membaca proposalnya. Ye Rin binggung kenapa
mereka menginginkannya. Ji Na menjelaskan kalau konsep iklan itu adalah wanita
penakluk.
“Apa pun
alasannya, kau wanita jahat terpopuler di seluruh Korea saat ini.” Kata Ji Na
menyindir.
“Tapi itu
tidak benar. Apakah menurutmu aku bisa menjadi wanita jahat?” tanya Ye Rin.
“Fakta
bahwa kau benar-benar wanita jahat atau bukan tidak relevan. Yang penting
adalah kau bisa menggambarkan peran itu atau tidak. Ini mungkin kesempatan
terakhirmu.” Kata Ji Na menyakinkan. Ye Rin hanya terdiam.
“Yi Do
hanya akan bisa melepasmu jika kau pergi setelah sukses. Jika kau menghilang
seperti ini, dia akan memikulmu sebagai beban sepanjang sisa hidupnya.” Gumam
Ji Na melihat Ye Rin.
Di rumah
Yi Do
mulai mencoba lagi untuk melawan semua fobianya, tapi langsung jatuh lemas. Ye
Rin memuji Yi Do kalau itu sudah bagus karean bertahan selama 30 detik.
Keduanya kembali bersadar di sofa brsama.
“Aku penasaran
seperti apakah wanita jahat.” Ucap Ye Rin. Yi Do menjawab Seseorang yang jujur akan
keinginan gelapnya.
“Semua
orang memiliki cahaya dan kegelapan di dalam dirinya. Sifat manusia biasanya memilih
kegelapan, bukan cahaya. Namun, orang-orangtidak mengakui kegelapan itu. Mereka
menipu orang lain untuk memperlihatkan hanya sisi baik dan sisi positif mereka.”
Ucap Yi Do
“Bukankah
kita harus berusaha memperlihatkan hanya sisi baik kita untuk menjadi orang
baik?” tanya Ye Rin
“Beberapa
orang mengatasi keinginan gelap mereka dan hidup tanpa mementingkan diri
sendiri seperti orang suci. Namun, sebagian besar dari mereka adalah orang
munafik, berulang kali melakukan kejahatan dan membuat alasan.” Ungkap Yi Do
“Sebaliknya,
wanita jahat itu jujur. Karena itu dia kesepian. Seseorang yang jujur akan
keinginannya, dan kesepian karena hal itu. Berhentilah berusaha menyenangkan
orang lain dan jujurlah akan perasaanmu sekarang. Itu satu-satunya cara kamu
bisa menjadi model yang baik, Karena fashion adalah kumpulan semua keinginan..”
Jelas Yi Do
“Apakah
kau juga ingin aku berhasil sebagai model?” tanya Ye Rin. Yi Do membenarkan. Ye Rin ingin tahu
alasanya.
“Aku
membutuhkanmu agar modeku lengkap.” Ucap Yi Do menatap Ye Rin seperti penuh
rasa cinta.
Yi Do
bertemu lagi dengan detektif dan melihat foto Jae Hee bertemu dengan Tuan Kim.
Detektif menceritakan Min Jae Hee dirundung oleh suaminya selama 10 tahun untuk
bercerai. Dan Berdasarkan penyelidikannya, Jae Hee sudah meninggalkan rumah
beberapa bulan yang lalu.
“Lalu?
Apakah mereka sudah resmi bercerai?” tanya Yi Do penasaran.
“Tidak.
Beberapa hari yang lalu, mereka bertemu di Pengadilan Keluarga, tapi mereka
hanya berdebat dan berpisah. Bahkan Belum ada satu pun yang diurus.” Jelas
Detektif.
“Lalu Jae
Hee tinggal di mana?” tanya Yi Do. Detektif menjelaskan Masalahnya adalah tidak bisa menemukan dia.
“Dia juga
menghilang begitu saja hari ini.” Cerita Detektif yang juga bingung.
Ye Rin
sudah siap bertemu dengan klien, Ji Na memberitahu kalau Klien menunggu di studio. Saat itu Ye Rin
masuk ruangan dan melihat sosok pria yang sudah menunggu lalu wajahnya terlihat
kaget. Di ruangan Yi Do masih membahas tentang Jae Hee bersama detektif.
“Suami
itu, Kim Tae Joon... Orang seperti apa dia?” tanya Yi Do
“Dia
manajer tim termuda di Departemen Pemasaran Susung Electronics. Dia dikenal
sebagai seseorang yang diakui oleh perusahaan. Tapi rupanya kehidupan
pribadinya berantakan dengan banyak wanita.” Kata Detektif dan mengeluarkan
foto yang lain.
“Coba
Lihat ini... Ini wanita-wanita yang punya affair dengan Kim Tae Jun sampai
sekarang... Tidakkah kau merasakan sesuatu? Dia terus membuat istrinya menderita
selama lebih dari 10 tahun untuk bercerai. Tapi entah kenapa, dia terus
mengencani wanita yang mirip seperti Min Jae Hee saat dia masih muda.” Ucap Detektif
menunjuk foto wanita.
“Astaga,
menurutku dia dilahirkan sebagai orang mesum.” Komentar Detektif dan Yi Do
melihat Tuan Kim yang sebelumnya pernah bertemu dengan Ye Rin.
Tuan Kim
menyapa Ye Rin dalam studio, mengaku
sebagia manajer Departemen Pemasaran Susung Electronics. Ye Rin langung menolak
mengatakan tidak bisa bekerja untuk iklan ini dan akan pergi. Tuan Kim
menahanya, Ye Rin panik meminta Tuan Kim menjaga jarak.
“Aku
membuat kesalahan hari itu.” Ucap Tuan Kim, Ye Rin panik karena Tuan Kim
seperti mendesanya.
“Tolong
jangan bersikap begini. Apa kau masih belum menghentikan kebiasaan itu? Aku
terus melarangmu untuk kabur saat aku bicara.” Ucap Tuan Kim
“Kenapa
kau tidak sopan sekali? Kamu pikir kamu siapa sampai berhak melakukan ini
padaku?” kata Ye Rin.
Tuan Kim
berjalan mendekati Ye Rin dan langsung membisikan nama “Min Jae Hee.” Ye Rin mencoba
menahan amarah dengan mengepalkan tangan dan tak bergeming seolah-olah tak
mengenal namanya. Tuan Kim mengerti dengan sikap Ye Rin.
“Kau
mempertahankan aku selama 10 tahun terakhir. Sekarang, aku akan
mempertahankanmu. Aku tidak mengenal seseorang sepertimu.” Ucap Tuan Kim
“Hentikan
omong kosong gila itu dan pergilah.” Ucap Ye Rin berjalan mundur.
“Sekeras
apa pun usahamu melakukan ini, kamu tidak bisa lari dariku. Aku orang yang
sangat mengenalmu. Aku tahu setiap sudut tubuhmu dan merasakannya seperti itu
milikku. Aku orang yang paling dekat denganmu.” Kata Tuan Kim yang sudah
memegang bahu Ye Rin.
Ye Rin
mencoba memberontak tapi tangan Tuan Kim sangat kuat. Tuan Kim mulai memegang
wajah Ye Rin seperti ingin menciumnya dan menyuruh agar Jangan bergerak dan
dia. Ye Rin panik dan ketakutan karena tak bisa melawan. Tiba-tiba Yi Do datang
memberikan pukulan diwajah Tuan Kim.
“Berani-beraninya
kau menyentuh dia!” teriak Yi Do marah, Tuan Kim binggung dengan posisi
dilantai, Ye Rin pun tak percaya melihat Yi Do yang menyelamatkanya.
Bersambung ke episode 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar