PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 04 Juli 2019

Sinopsis Perfume Episode 20

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Ye Rin dan Min Suk minum bersama terlihat bahagia. Min Suk mengeluh karena keduanya malah minum dan bertanya apakah tak akan pulang. Min Suk pikir kenapa mereka harus pulang  setelah datang jauh-jauh ke sini dan menyuruh Yi Do jalan sendiri kalau memang ingin pulang. Yi Do memina Min Suk agar memberikan kunci mobilnya.
“Aku tidak menyimpannya... Sepertinya Aku lupa. Aku menelannya tadi.” Goda Min Suk. Yi Do ingin marah tapi Min Suk lebih dulu bicara dan tak memperdulikanya.
“Aku baru ingat... Aku membawa pendeteksi kebohongan untuk bermain jujur atau tantangan. Aku akan mulai pertama, Ye Rin.” Ucap Min Suk. Ye Rin senang tapi Yi Do mengeluh melihatnya. 

“Aku, Yoon Min Suk, sangat menyukai Min Ye Rin... Aku sangat menyukainya.” Ungkap Min Suk dan alat memperlihatkan hasilnya kalau ucapanya benar.
“Min Suk... Aku juga sangat menyukaimu.” Ungkap Ye Rin bahagia. Min Suk tersenyum, Yi Do kesal melihat keduanya.
“Aku, Yoon Min Suk, mengupil dan makan upilku.” Kata Yi Do. Min Suk panik mengaku tidak pernah melakukan itu. Yi Do mengaku pernah melihatnya dan saat itu tangan Min Suk tersetrum karena berbohong.
“Tidak apa-apa. Aku juga pernah makan banyak upil. Manusia makan upil seiring pertambahan usia. Itu alami.” Kata Ye Rin. Yi Do yang mendengarnya mengeluh kalau ini sangat menjijikkan.
“Jika E Do dan aku jatuh ke air, siapa yang akan kamu tolong pertama?” tanya Min Suk pada Ye Rin. Yi Do ikut berdebar menunggu jawaban Ye Rin.
“Min Suk.” Kata Ye Rin, wajah Min Suk tersenyum lebar dan Yi Do sangat marah mendengarnya.
“Apa Kau mengabaikan genius artistik dan menyelamatkan orang bodoh ini? Apa kau sudah gila? Itu adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan.” Ucap Yi Do
“Kau akan mengalami syok dan mati sebelum jatuh ke dalam air. Apa gunanya menyelamatkanmu? Min Suk, yang lebih muda, harus hidup.” Ungkap Ye Rin. Min Suk membenarkan ucapan Ye Rin.
“Omong kosong. Semua itu tidak masuk akal.” Ungkap Yi Do sangat kesal.
“Namun, kita bisa mati bersama. Setelah aku menyelamatkan Min Suk, aku akan mati denganmu agar kau tidak kesepian.” Kata Ye Rin.
Min Suk tak percaya mendengarnya, bertanya apakah Ye Rin serius mengucapkanya. Yi Do masih saja tersenyum mendengarnya, Min Suk pun menegaskan kaalu akan memperlihatkan jati diri Yi Do yang aslinya. Akhirnya Yi Do mengunakan alat pendeteksi kebohongan.
“Orang yang aku, Seo E Do, cintai lebih dari siapa pun adalah Min Ye Rin.” Kata Min Suk. Yi Do menjawab tidak dan alat membenarkan jawabannya.
“Aku, Seo E Do, akan menikahi Min Ye Rin.” Ucap Min Suk.  Yi Do pun menjawab tidak akan. Ye Rin terlihat sedikit kecewa.
“Sudah kuduga. Kau penipu. Jika kau tidak mencintainya dan tidak mau menikahinya, kenapa kau menyebarkan rumor dan menghancurkan kariernya?” ucap Min Suk kesal
“Aku tidak akan, dan kau juga tidak bisa.” Ucap Yi Do. Min Suk pikir itu hanya Kebodohan dan Yi Do tak bisa mengatakan hal itu.
“Apa yang kalian berdua lakukan? Aku tidak punya keinginan menikahi kalian berdua, jadi, berhentilah memperdebatkan hal-hal yang tidak berguna.” Tegas Ye Rin tak ingin keduanya berkelahi lagi. 
“Baik. Terlepas dari itu, mari kita bicara secara terbuka selagi kita di sini. Kenapa kau meninggalkanku di sini 23 tahun yang lalu?” tanya Min Suk. Yi Do menjawab tidak ingin mengatakannya.

“Lalu haruskah aku memberi tahu dia soal masa lalumu yang menyedihkan?” ucap Min Suk sudah siap memberitahu. Ye Rin sudah siap ingin tahu rahasia Yi Do.
“Ya, aku kesal denganmu yang terus membuntuti aku, jadi, aku mengurungmu di ruang kelas selama beberapa saat. Namun, aku tidak berencana meninggalkanmu di sana.” Akui Yi Do tak ingin Min Suk membuka rahasianya.
“Lalu kenapa kau meninggalkan aku dan pulang?” tanya Min Suk. Yi Do mengaku Karena Min Suk menyembunyikan lima katak di ranselnya dan akhirnya pingsan lalu dibawa pergi.
“Aku berjuang mempertahankan hidupku sepanjang malam di UGD. Aku benar-benar hampir mati malam itu karena kamu!” ucap Yi Do marah.
“Benarkah itu? Saat itulah hubungan kita mulai merenggang. Jika kau jujur kepadaku, aku tidak akan terlalu membencimu.” Kata Min Suk kaget.
“Kurasa aku ingin kamu membenciku... Aku membutuhkan itu agar bisa membencimu dengan mudah.” Akui Yi Do. Min Suk dan Ye Rin terdiam seperti tak percaya mendengarnya. 

Ji Na terlihat gugup sambil memegang ponselnya, Sek Park masuk ruangan memberitahu kalau sudah memeriksa kamera dan menemukan Dirut Seo  yaitu pergi dengan truk pengirim barang aneh siang ini. Ia yakin kalau itu kemunculan terakhirnya.
“Truk pengirim barang? Apa Seo Yi Do yang penuh curiga itu naik ke truk pengirim barang sendiri?” tanya Ji Na tak percaya
“Ya, video memperlihatkan dia naik truk pengirim barang itu sendiri.” Kata Sek Park. Ji Na terlihat masih tak percaya melihatnya.


Yi Do melihat dari jendela melihat dalam karavan kalau mereka bertiga akan tidur Berdampingan dan mengeluh Apa yang hendak dilakukan para berandal mesum ini padanya. Min Suk akhirnya yang sudah setengah mabuk mulai berbaring.
“Seo Yi Do berpura-pura polos dan murni, tapi dia orang mesum terpelajar setelah kau mengenalnya... Ye Rin, aku akan berbaring di sini dan melindungimu dari pria mesum itu.” Ucap Min Suk
“Jika aku mesum terpelajar, Apa kau mesum tidak terpelajar? Singkirkan tubuh kotormu itu, dan pergilah ke pojok sana.” Kata Yi D marah 
“Seo Yi Do, dasar bedebah jahat. Benarkah kamu ingin berkelahi denganku?” ucap Min Suk kesal.
“Astaga, mari berhenti berkelahi dan tidur.” Keluh Ye Rin akhirnya tidur diantara keduanya agar tak berkelahi. 
Min Suk terlihat sudah tertidur pulas, kembali bangun melirik ke arah Yi Do yang tertidur lalu mendekati wajah Ye Rin seperti ingin menciumnya, Yi Do terbangun mengumpat kesal pada Min Suk itu memiliki tangan yanbg nakal.
Yi Do melihat Min Suk dan Ye Rin tertidur pulas, tapi karena khawatir akhirnya mengeser tubuh Ye Rin dan tidur disebelah Min Suk.
Ye Rin terbangun binggung karena tak ingin ada di bagian pojok. Lalu melihat Min Suk yang memeluk erat Yi Do sambil memanggil Ye Rin. Yi Do pun tersenyum seperti bermimpi kalau yang memeluknya itu Ye Rin.
“Ini sangat indah. Ada pria tampan di samping pria tampan juga,  Menyenangkan sekali jika mereka akur seperti ini.” Ungkap Ye Rin bahagia.
Yi Do sedikit membuka matanya, lalu tersenyum melihat Ye Rin yang ada didepanya. Ye Rin pun tersenyum lebar, Yi Do lalu tersadar kalau bukan Ye Rin yang memeluknya kalau ada didepanya dan langsung bangun dari tidurnya sambil berteriak.
“Apa yang kau sentuh dengan tangan kotormu itu?” teriak Yi Do lalu tiba-tiba merasakan sesuatu lalu jatuh pingsan. Ye Rin binggung.
“Dia alergi gigitan serangga.” Ucap Min Suk melihat tangan Yi Do yang sudah memerah lalu meminta Ye Rin mengambil tas Yi Do.
Ye Rin bisa langsung menemukanya dan Min Suk langsung menusukan suntikan di paha Min Suk yang terkena alergi. 



Yi Do baru saja pulang, Sek Park langsung memeluknya kalau sangat mengkhawatirkanya. Yi Do mendorong Sek Park agar menjauh darinya dan Jangan sentuh dirinya. Akhirnya Yi Do duduk sambil mengompres wajahnya.
“Astaga, Dirut Seo pergi berkemah di ruang terbuka. Aku sangat bangga terhadapmu sampai air mataku... Tidak sejauh itu, tapi aku merasa senang. Bisakah Dirut Seo hidup seperti orang normal?” tanya Sek Park penasaran.
“Jangan harap... Dia bahkan hampir mati pagi ini. Bagaimana dia bisa hidup seperti orang normal? Dia masih hidup seperti ini di sini berkat pertolongan pertama Min Suk yang cekatan.” Ungkap Ye Rin 
“Dia memang adiknya Yi Do. Dia langsung tahu cara melakukan pertolongan pertama.” Kata Ye Rin bangga
“Kenapa kau terus membela Yoon Min Suk di depanku? Setiap kali kau melakukan itu, aku merasa sangat kesal.” Ungkap Yi Do kesal
“Kenapa kau kesal? Aku tidak membela dia... Aku minta maaf karena terlau bersemangat”ungkap Ye Rin dengan gaya merajuk. 
“Apa seseorang menyalakan api di sini, Suasananya menjadi sangat panas. Aku tidak bisa membuka kemejaku.” Goda Sek Park melihat keduanya seperti pasangan.
“Jangan bersikap seperti itu. Mari mencoba menyembuhkan penyakit itu. Semua itu disebabkan oleh hatimu yang terluka. Bagaimana dengan terapi meditasi? Aku menemukan seorang instruktur yang sangat pandai.” Ucap Ye Rin. Yi Do memikirkan lebih dulu akhirnya menganguk setuju. Sek park seperti tak menyangka Ye Ri bisa membujuk Yi Do. 



Pesan dari Tuan Kim masuk ke ponsel Ye Rin “Kita tidak bisa seperti ini selamanya. Dokumennya sudah kusiapkan. Temui aku di depan Pengadilan Keluarga.” Ye Rin membalas pesan dari Tuan Kim dengan nama "Bukan Kekasihku"
“Besok, pukul 10 pagi. Sampai jumpa di depan pengadilan.” Tuan Kim membaca pesan dari istrinya seperti merencanakan sesuatu.
Esok paginya, Jae Hee datang menemui suaminya yang sudah menunggu dengan tatapan sinis mengucapkan selamat telah meraih keinginanmnya setelah 10 tahun jadi meminta agar segera mengakhiri saja. Tuan Kim menahanya.
“Apa kamu sudah sarapan? Aku lapar. Bagaimana jika kita makan lebih dahulu? Kurasa bobotmu turun.” Ucap Tuan Kim
“Kau tidak pernah makan denganku. Kenapa kau melakukan ini? Perlihatkan dokumen perceraiannya kepadaku. Aku ingin memeriksa apakah semuanya benar.” Kata Jae Hee.
“Begini, Jae Hee... Kau Kembalilah ke rumah. Aku sudah membereskan masalahku dengan wanita. Sejujurnya, apa yang kulakukan tidak berarti apa pun. Kau juga tahu persis bahwa satu-satunya wanita dalam hidupku adalah kau.” Ucap Tuan Kim merayu
“Apa kamu mengulangi tindakan tidak berarti itu selama 10 tahun?” kata Jae Hee sinis.
“Mari kita usahakan ini lagi setidaknya demi Jin Kyung.” Kata tuan Kim
“Memperlihatkan ibunya yang tampak berantakan selagi berusaha menyelamatkan pernikahan yang hancur malah akan makin melukai Jin Kyung. Akhirnya aku menyadari itu sekarang. Aku bersikap keras kepala untuk melindungi keluargaku. Aku tidak ingin mengakui bahwa hidupku adalah sebuah kegagalan.”ucap Jae Hee
“Kau masih punya kesempatan... Itu berarti kau belum gagal.” Kata Tuan Kim menyakinkan.
“Kita sudah lama gagal. Pada hari saat aku pergi, aku berusaha membunuhmu dan bunuh diri.” Akui Jae Hee.
Tuan Kim tak percaya mendengarnya berpikir Jae Hee itu sudah gila. Jae Hee pikir tidak memikirkan tentang syok yang akan dialami putri mereka  setelah kejadian itu bahkan sangat gila sampai kehilangan akal sehatnya jadi menurutnya merkea sudah tidak menciptakan tragedi seperti itu lagi.
“Pastikan kau membawa dokumen perceraiannya lain kali.” Ucap Jae Hee lalu berjalan pergi. Tuan Kim tak bisa berkata-kata lagi. 




Ye Rin dan Yi Do duduk diam melakukan meditasi. Si orang pria membimbing dengan mengatakan “Tenangkan dirimu, dan fokus... Perlahan-lahan, kau mulai merasa damai. Semua emosi menguap begitu saja. Seperti udara, kau menjadi bebas.Kamu masuk dalam keheningan.”
“Kau terbebas dari semua pikiran. Kau tidak mendengar apa pun. Rasa sakit dan ketakutan adalah ilusi. Kau tidak punya alasan untuk tidak bahagia.” Ucap Si pria.
Yi Do membuka matanya melihat ada lingkaran dilayar Tvnya, saat itu tak bisa lagi menahan fobianya lalu jatuh pingsan. Ye Rin pun tak bisa berkata-kata. 

Mereka kembali melakukan mediasi dengan duduk bersandar disofa, Si pria meminta Yi Do meLenturkan setiap otot dalam tubuh dan Pertahankan ketegangan itu lalu pikirkan orang yang dibenci, yaitu orang yang membuat hidupnya menyedihkan.
“Kau Marahlah! Benci orang itu! Makilah orang itu sesukamu!” ucap si Pria.
“Aku ingin memukulimu sampai mati! Aku ingin kau terbakar hidup-hidup! Apakah menghancurkan hidupku tidak cukup? Apa yang kau inginkan dariku? Aku bilang akan melepaskanmu! Aku bilang pergi! Kenapa kau membuatku kesal sekarang? Pergi! Enyahlah dari hidupku!” teriak Ye Rin meluapkan emosinya sambil menangis.
Yi Do binggung menatap si pria karena malah Ye Rin yang meluapkan emosinya, Si pria menyuruh Yi Do mendekati Ye Rin dan menghiburnya dengan cara memeluknya. Yi Do seperti agak cangung,  Si pria menyuruh agar Yi Do memeluk Ye Rin  dengan lembut.
“Kau beri tahu dia... "Kamu dicintai... Aku ada di sampingmu." Kata si pria. Yi Do akhirnya mendekat dan memeluk Ye Rin.
"Kau dicintai Aku ada di sampingmu... Tidak apa-apa.” Ucap Yi Do menenangkan Ye Rin yang masih menangis dipelukanya. 




Ye Rin mengantar si Pria pulang dan akan bertemu di jam yang sama pekan depan. Si pria menganguk. Ye Rin meminta agar pria itu menyembuhkan penyakin Yi Do dan sangat mengandalkannya. Si pria pikir karena Ye Rin berusaha keras, semuanya akan membaik lalu pergi setelah pintu lift terbuka.
“Siapa bedebah yang kau harapkan terbakar hidup-hidup? Tentu bukan aku kan?” ucap Yi Do tiba-tiba datang.
“Tentu bukan. Untuk apa aku membakarmu hidup-hidup?” ucap Ye Rin. Yi Do pun ingin tahu siapa itu.
“Aku sudah memberitahumu, kan?” ucap  Ye Rin gugup. Yi Do mengartikan kalau itu mantan pacar Ye Rin yang tinggal bersamanya.
“Apa kau masih belum melupakan dia? Apa kau masih mengingatnya?” ucap Yi Do cemburu.
“Bukan begitu. Masalahnya adalah, aku melihatnya lagi baru-baru ini.” Akui Ye Rin
“Dia sampah yang mengkhianatimu. Ada orang yang tidak pernah berselingkuh tapi tidak ada orang yang hanya berselingkuh sekali saja. Kenapa kau menemui bedebah itu?” keluh Yi Do
“Aku bertemu dengannya untuk menyelesaikan sebuah masalah. Aku bahkan tidak ingin berurusan dengannya.” Jelas Ye Rin
“Lalu kenapa kau ingin memukul dan membakar dia hidup-hidup? Itu berarti kau belum melupakan dia.” Ungkap Yi Do
“Bukan begitu.. Dia mencampakkan aku, tapi kini dia ingin aku kembali dan tidak mau meninggalkan aku.” Ungkap Ye Rin. Yi Do kaget mendengarnya.
“Jadi, apakah kau tergoda?” tanya Yi Do. Ye Rin menegaskan tidak tapi hanya marah dan getir tentang masa lalu.
“Karena itu aku mengutuk. Apa aku menakutimu karena aku tiba-tiba berteriak?” tanya Ye Rin.
Yi Do pikir harus bertemu pria itu jadi meminta Ye Rin agar bisa memberikan nomor telpnya.  Ye Rin panik mengaku kalau pria adalah orang jahat jadi mungkin akan bertindak buruk jika Yi Do membuatnya kesal jadi meminta Yi Do tak perlu khawatir karena  akan menyingkirkan dia. 




Esok paginya
Ji Na memberitahu Ye Rin kalau Seseorang ingin menjadinya model mereka dan Ini untuk sebuah iklan jadi meminta agar membaca proposalnya. Ye Rin binggung kenapa mereka menginginkannya. Ji Na menjelaskan kalau konsep iklan itu adalah wanita penakluk.
“Apa pun alasannya, kau wanita jahat terpopuler di seluruh Korea saat ini.” Kata Ji Na menyindir.
“Tapi itu tidak benar. Apakah menurutmu aku bisa menjadi wanita jahat?” tanya Ye Rin.
“Fakta bahwa kau benar-benar wanita jahat atau bukan tidak relevan. Yang penting adalah kau bisa menggambarkan peran itu atau tidak. Ini mungkin kesempatan terakhirmu.” Kata Ji Na menyakinkan. Ye Rin hanya terdiam.
“Yi Do hanya akan bisa melepasmu jika kau pergi setelah sukses. Jika kau menghilang seperti ini, dia akan memikulmu sebagai beban sepanjang sisa hidupnya.” Gumam Ji Na melihat Ye Rin. 

Di rumah
Yi Do mulai mencoba lagi untuk melawan semua fobianya, tapi langsung jatuh lemas. Ye Rin memuji Yi Do kalau itu sudah bagus karean bertahan selama 30 detik. Keduanya kembali bersadar di sofa brsama.
“Aku penasaran seperti apakah wanita jahat.” Ucap Ye Rin. Yi Do menjawab Seseorang yang jujur akan keinginan gelapnya.
“Semua orang memiliki cahaya dan kegelapan di dalam dirinya. Sifat manusia biasanya memilih kegelapan, bukan cahaya. Namun, orang-orangtidak mengakui kegelapan itu. Mereka menipu orang lain untuk memperlihatkan hanya sisi baik dan sisi positif mereka.” Ucap Yi Do
“Bukankah kita harus berusaha memperlihatkan hanya sisi baik kita untuk menjadi orang baik?” tanya Ye Rin
“Beberapa orang mengatasi keinginan gelap mereka dan hidup tanpa mementingkan diri sendiri seperti orang suci. Namun, sebagian besar dari mereka adalah orang munafik, berulang kali melakukan kejahatan dan membuat alasan.” Ungkap Yi Do
“Sebaliknya, wanita jahat itu jujur. Karena itu dia kesepian. Seseorang yang jujur akan keinginannya, dan kesepian karena hal itu. Berhentilah berusaha menyenangkan orang lain dan jujurlah akan perasaanmu sekarang. Itu satu-satunya cara kamu bisa menjadi model yang baik, Karena fashion adalah kumpulan semua keinginan..” Jelas Yi Do
“Apakah kau juga ingin aku berhasil sebagai model?” tanya Ye Rin.  Yi Do membenarkan. Ye Rin ingin tahu alasanya.
“Aku membutuhkanmu agar modeku lengkap.” Ucap Yi Do menatap Ye Rin seperti penuh rasa cinta. 



Yi Do bertemu lagi dengan detektif dan melihat foto Jae Hee bertemu dengan Tuan Kim. Detektif menceritakan Min Jae Hee dirundung oleh suaminya selama 10 tahun untuk bercerai. Dan Berdasarkan penyelidikannya, Jae Hee sudah meninggalkan rumah beberapa bulan yang lalu.
“Lalu? Apakah mereka sudah resmi bercerai?” tanya Yi Do penasaran.
“Tidak. Beberapa hari yang lalu, mereka bertemu di Pengadilan Keluarga, tapi mereka hanya berdebat dan berpisah. Bahkan Belum ada satu pun yang diurus.” Jelas Detektif.
“Lalu Jae Hee tinggal di mana?” tanya Yi Do. Detektif menjelaskan  Masalahnya adalah tidak bisa menemukan dia.
“Dia juga menghilang begitu saja hari ini.” Cerita Detektif yang juga bingung. 


Ye Rin sudah siap bertemu dengan klien, Ji Na memberitahu kalau  Klien menunggu di studio. Saat itu Ye Rin masuk ruangan dan melihat sosok pria yang sudah menunggu lalu wajahnya terlihat kaget. Di ruangan Yi Do masih membahas tentang Jae Hee bersama detektif.
“Suami itu, Kim Tae Joon... Orang seperti apa dia?” tanya Yi Do
“Dia manajer tim termuda di Departemen Pemasaran Susung Electronics. Dia dikenal sebagai seseorang yang diakui oleh perusahaan. Tapi rupanya kehidupan pribadinya berantakan dengan banyak wanita.” Kata Detektif dan mengeluarkan foto yang lain.
“Coba Lihat ini... Ini wanita-wanita yang punya affair dengan Kim Tae Jun sampai sekarang... Tidakkah kau merasakan sesuatu? Dia terus membuat istrinya menderita selama lebih dari 10 tahun untuk bercerai. Tapi entah kenapa, dia terus mengencani wanita yang mirip seperti Min Jae Hee saat dia masih muda.” Ucap Detektif menunjuk foto wanita.
“Astaga, menurutku dia dilahirkan sebagai orang mesum.” Komentar Detektif dan Yi Do melihat Tuan Kim yang sebelumnya pernah bertemu dengan Ye Rin.  
Tuan Kim menyapa Ye Rin dalam studio,  mengaku sebagia manajer Departemen Pemasaran Susung Electronics. Ye Rin langung menolak mengatakan tidak bisa bekerja untuk iklan ini dan akan pergi. Tuan Kim menahanya, Ye Rin panik meminta Tuan Kim menjaga jarak.
“Aku membuat kesalahan hari itu.” Ucap Tuan Kim, Ye Rin panik karena Tuan Kim seperti mendesanya.
“Tolong jangan bersikap begini. Apa kau masih belum menghentikan kebiasaan itu? Aku terus melarangmu untuk kabur saat aku bicara.” Ucap Tuan Kim
“Kenapa kau tidak sopan sekali? Kamu pikir kamu siapa sampai berhak melakukan ini padaku?” kata Ye Rin.
Tuan Kim berjalan mendekati Ye Rin dan langsung membisikan nama “Min Jae Hee.” Ye Rin mencoba menahan amarah dengan mengepalkan tangan dan tak bergeming seolah-olah tak mengenal namanya. Tuan Kim mengerti dengan sikap Ye Rin.
“Kau mempertahankan aku selama 10 tahun terakhir. Sekarang, aku akan mempertahankanmu. Aku tidak mengenal seseorang sepertimu.” Ucap Tuan Kim
“Hentikan omong kosong gila itu dan pergilah.” Ucap Ye Rin berjalan mundur.
“Sekeras apa pun usahamu melakukan ini, kamu tidak bisa lari dariku. Aku orang yang sangat mengenalmu. Aku tahu setiap sudut tubuhmu dan merasakannya seperti itu milikku. Aku orang yang paling dekat denganmu.” Kata Tuan Kim yang sudah memegang bahu Ye Rin.
Ye Rin mencoba memberontak tapi tangan Tuan Kim sangat kuat. Tuan Kim mulai memegang wajah Ye Rin seperti ingin menciumnya dan menyuruh agar Jangan bergerak dan dia. Ye Rin panik dan ketakutan karena tak bisa melawan. Tiba-tiba Yi Do datang memberikan pukulan diwajah Tuan Kim.
“Berani-beraninya kau menyentuh dia!” teriak Yi Do marah, Tuan Kim binggung dengan posisi dilantai, Ye Rin pun tak percaya melihat Yi Do yang menyelamatkanya.
Bersambung ke episode 21


Tidak ada komentar:

Posting Komentar