PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Sanchez
pulang ke rumah dengan baju yang basah, lalu ingin tahu apa yang ada didalam
kantung merah. Ia melihat isinya potongan rambut, lalu matanya melihat sosok
hantu wanita yang hilang dan muncul didepanya. Ia melihat tanganya yang
teringat sebuah benang pada sang hantu dan akhirnya jatuh pingsan.
Chan Sung
berlari masuk ke rumah dan melihat Su
Min dengan jari yang teringat dengan temanya. Ia lalu melihat keadaan Shancez
di sisi rumah. Sanchez mengaku tak tahu apa karena hujan, tapi sangat dingin.
Ia pikir n ini juga bisa karena hujan,
tapi melihat sesuatu yang sangat aneh.
“Chan
Sung, aku melihat seorang wanita aneh sebelumnya. Dan kupikir dia masih di
sini. Aku sangat takut. Aku harus bagaimana?” kata Sanchez ketakutan.
“Hyung...
Kau Masuk kedalam, lalu tidurlah... Biarkan aku mencari tahu ini.” Kata Chan
Sung menenangkan temanya.
Saat itu
ponsel Chan Sung berdering, Si ayah Su Min menelp Chan Sung memastikan kalau ia
adalah manajer umum Hotel Del Luna. Chan Sung membenarkan. Ayah Sun Min
mendapat telepon dari hotel, katanya mereka ingin mengadakan pernikahan untuk
putri mereka
“Apa
Maksudmu, kau mendapat telepon dari pemilik hotel kami?” tanya Chan Sung kaget.
Ayah Su Min membenarkan
Chan Sung
melihat sepasang pria dan wanita yang sudah menunggunya, lalu bertanya apakah mereka datang karena
kantung merah. Keduanya mengambil kembali kantung merah. Akhirnya Chan Sung
membawa mereka ke dalam hotel.
“Aku tak
tahu ada hotel seperti ini di Seoul.” Komentar si ibu. Ma Wool menyapa
keduanya.
“Aku
lihat, manajer umum kami dengan aman membawamu ke sini. Ayo kita mulai membahas
pernikahan putrimu.” Kata Man Wool lalu menunjuk jalan. Chan Sung hanya bisa
menatap bingung dengan sikap Man Wool.
Mereka
pergi ke sebuah ballroom memberitahu kalau tempat ini pernikahan akan
berlangsung, lalu akan menyiapkan jamuan dan menyediakan suite untuk anak
mereka seperti pernikahan normal. Si ibu pikir kalau anak mereka tak akan
berakhir dengan mati kesepian.
“Mohon
berikan yang terbaik. Kami melakukan ini demi anak kami. Kami akan membayar dan
memberi kalian semua yang diperlukan.” Ucap Si ibu
“Omong-omong,
siapa mempelai prianya?” tanya si ibu penasaran. Man Wool langsung menatap
sinis.
“Kalian
memaksanya untuk menikah dengan melawan kehendaknya sendiri. Bukankah kalian
akan merasa tak nyaman bertemu dengan mempelai pria? Apa kalian akan memberi
selamat padanya?” kata Man Wool
“Maka
kukira sebaiknya tak bertemu dengannya. Kami akan mempercayakan semuanya
padamu.” Kata si ibu
“Kami
akan melakukan yang terbaik untuk mempersiapkan pernikahan supaya bisa
memuaskan semua orang.” Kata Man Wool. Chan Sung hanya bisa diam saja.
Chan Sung
melihat Man Wol memegang sebuah kartu. Man Wool sudah menduga kalau mereka
orang kaya karena itu adalah kartu hitam yang tak memiliki batas. Ia pikir
kalau Orang tua benar-benar tak memiliki batasan dalam hal mencintai anak-anak
mereka.
“Aku
menyukainya.” Ungkap Man Wool bahagia. Chan Sun dengan kesal bertanya Apa yang
direncanakan
“Aku akan
menyiapkan pernikahan.” Kata Man Wool santai. Chan Sung memberitahu kalau
Sanchez sangat terkejut dan langsung terpana.
“Itu
karena dia hatinya lemah. Itu sebabnya kita harus mengadakan pernikahan dan membuatnya
pergi sesegera mungkin.” Ucap Man Wool
“Apa
Sanchez sungguh akan baik-baik saja sesudah pernikahan selesai?” tanya Chan
Sung khawatir.
“Ya... Lagi
pula ini bukan pernikahan resmi. Anggap saja sebagai mimpi buruk singkat. Ada
begitu banyak yang harus dipersiapkan. Kita akan sibuk. Chan Sung, ayo cepat.”
Kata Man Wool penuh semangat keluar dari ruangan.
“Aku
penasaran apa ini sungguh akan baik-baik saja.” Kata Chan Sung masih saja
khawatir.
Sanchez
masih ketakutan dengan selimut, dan ingin buang air kecil yang hampir keluar
tapi takut pergi ke kamar mandi. Si
hantu pun merasa kasihan. Sanchez mengeluh karena Chan Sung yang belum pulang
juga lalu melihat ada guci minuman disampinganya.
“Ini....
Tak masalah. Aku bisa...” ucap Sanchez akhirnya buang air kecil di guci. Su Min
memalingkan wajahnya karena merasa malu.
Man Wool
sudah berganti pakaian dengan hitam, lalu menunggu Chan Sung. Chan Sung
akhirnya datang dan Man Wool bergegas masuk toko lalu memakai cincin pada semua
jarinya. Man Wool tak percaya kalau Situasi darurat yang dimaksud Man Wool
adalah berbelanja?
“Bagaimanapun,
ini adalah pernikahan. Seharusnya terlihat gemerlapan.” Kata Man Wool
“Apa kita
di sini untuk membeli hadiah pernikahan mereka? Apa perlu untuk pernikahan
semacam ini?” kata Chan Sung heran
“Yang ini
terlihat bagus juga... Tapi Kenapa kita hanya punya 10 jari? Aku berharap bisa
memakai lebih dari 10.” Keluh Man Wool
“Apa kita
di sini untuk membeli cincinmu? Kau bilang ini darurat yang berkaitan dengan
Sanchez. Ini bukan waktunya untuk memilah pernak-pernik.” Keluh Chan Sung kesal
“Aku mendapat
kartu kredit tanpa batas. Jika kau akan mengomel, tunggu di luar sambil makan
roti.” Kata Man Wool kesal lalu melihat barang lainya.
“Aku
hanya punya 1 leher, jadi hanya bisa memakai 1 kalung. Akhir-akhir ini, sedang
tren memakai kalung lebih dari 1. Aku suka jadi Bawakan lagi.” Ucap Man Wool
terus melihat kalung lainya.
“Orangtuanya
tak memberimu kartu kredit untuk dibelanjakan untuk diri sendiri. Itu untuk
digunakan kebutuhan pernikahan.” Kata Chan Sung
“Benar.
Aku menggunakan uang mereka untuk pernikahan. Semakin banyak uang yang
kugunakan, orang tuanya akan merasa lebih lega.” Jelas Man Wool
“Apa kau
mengatur pernikahan agar bisa melakukan ini, 'kan? Aku akan mengembalikan kartu
kredit dan membakar kantong.” Kata Chan Sung
“Kau
Lanjutkan... Jika kau melakukannya, temanmu harus menjalani sisa hidupnya
dengan hantu. Kantong merah mencakup keinginan yang kuat. Keinginan itu
mengikat keduanya dengan benang merah sehingga mereka dipaksa untuk bersama. Jika
kau membakar kantong merah, mempelai wanita tak akan pernah bisa pergi ke Alam
Baka.” Tegas Man Wool
“ Tak
bisakah kau membuka ikatannya?” kata
Chan Sung. Man Wool menegaskan dirinya bukan tuhan.
“Apa kau
tahu betapa sulitnya itu? Kita hanya akan biarkan mereka menikah, lalu mengirim
mempelai wanita ke Alam Baka. Itu yang bisa dilakukan hotel kita.” Ucap Man
Wool lal memilih kembali kalung yang akan dibelikanya.
Chan Sung
terdiam lalu melihat kartu nama yang diberikan Ma Go [Farmasi, 11-28,
Yakjae-golmokgil, Pasar Gyeongdong]
Akhirnya
Chan Sung pergi ke pasar Obat, dan
menemukan Klinik Herbal Oriental, Pusat Perawatan Kesehatan, Klinik Pengobatan
Oriental Hyosang Ia melihat seorang wanita tua sedang memotong akar, dan
beripikri Ma Go benar-benar ada di sini. Si wanita malah tak
mengenal Chan Sung lalu bertanya siapa.
“Aku Ku Chan
Seong dari Hotel Del Luna. Kau menyuruhku datang ke alamat ini untuk mencarimu
saat kita bertemu di kereta bawah tanah.” Kata Chan Sung
“Itu
bukan aku... Itu adalah kakak perempuan tertuaku.” Ucap Si wanita yang wajahnya
miripi Ma Go.
Terdengar
teriakan seorang wanita yang memanggil “Eonni” memberiahu Cuaca di luar, sangat
bagus dan bingung melihat Chan Sung lalu bertanya siapa pria itu. Si wanita tua
memberitahu Chan Sung datang dari Hotel Del Luna untuk bertemu kakak mereka.
“Hotel
Del Luna? Eonni kita sering pergi ke sana untuk memetik bunga, kan?” kata nenek
dengan baju warna pink.
“Apa
kalian kembar? Apa Maksudmu, kembar tiga?” tanya Chan Sung binggung. Si nenek
mengaku Ada lebih dari tiga.
Si nenek
ingin tahu alasan Chan Sung mencari kakak mereka, Chan Sung memberitahu keadan
Hotel. Si enek tak percaya kalau Akan ada pernikahan hantu di Hotel Del Luna.
Chan Sung memberitahu kalau Mempelai wanita tak menginginkan pernikahan yang
tak pernah diinginkannya, dan mempelai pria sangat ketakutan.
“Apa ada
cara untuk memperbaikinya?” tanya Chan Sung. Si nenek pikir Seperti yang
dikatakan bos Chan Sung, kalau akan lebih baik melakukan upacara untuk menjaga
keamanan hidup.
“Sepertinya
tak punya pilihan selain mengadakan pernikahan... Tapi Aku tahu! Kita bisa mengganti
mempelai pria. Alih-alih orang yang hidup, kau dapat mencari hantu sebagai
mempelai prianya.” Ucap Si nenek
“Di mana
kita akan menemukan mempelai hantu pria?” tanya Chan Sung merasa masih punya
harapan.
“Ada
banyak pelanggan di hotelmu.” Kata Si nenek. Chan Sung pikir benar juga.
“Mempelai
wanita dapat memilih mempelai pria yang disukainya untuk memberikan kantong
merah. Kedua arwah bisa bersama dan menuju ke Alam Baka, berpegangan tangan.”
Kata si nenek.
Chan Sung
mengerti akan mencobanya dan akan pamit.
Nenek yang sedang motong obat memberikan botol minuman karena pasti lelah bekerja di malam hari dan
mungkin tak bisa tidur nyenyak jadi bisa membantu setelah meminum teh herbal.
Chan Sung mengucapkan terimakash.
“Eonniku
pasti menyukaimu... Itu obat yang berharga. Kau akan merasa energik bahkan dari
tidur siang singkat.” Kata si nenek. Chan Sung langsung menghabiskan.
Chan Sung
pergi menemui Nyonya Choi, keduanya berjalan di lorong Nyonya Choi memberitahu
sudah meringkasnya khusus tamu yang
meninggal sebelum menikah. Chan Sung menganguk mengerti melihat berkas
ditanganya.
“Aku
lebih baik mengunjungi mereka satu per satu untuk bertanya apa mereka tertarik.
Ayo kita mulai dengan Kamar 507.”kata Chan Sung. Nyonya Choi menganguk mengerti
dan Chan Sung pun mengetuk pintu.
“Maaf
mengganggu istirahatmu. Apakah kau tertarik untuk kencan buta?”tanya Chan Sung
melihat seorang pria yang membuka pintu.
Chan Sung
berdiri didepan hantu-hantu pria dalam bar dengan Sun Min. Tuan Kim memberitahu
mereka akan memulai kencan antara mempelai Lee Su Min dan lima calon mempelai
pria. Hyun Joong terlihat ikut duduk di meja dengan nomor ditanganya.
“Kenapa
kau duduk di sana?” keluh Tuan Kim. Hyun Joong mengaku Karena ingin menikah
juga.
“Karyawan
tak dapat berpartisipasi. Cepat Kemari.” Kata Tuan Kim. Hyun Joong mengeluh
dengan wajah cemberut karean merasa tak adil bahkan sudah mengunakan jas.
“Kita
akan memulai lagi. Karena batas waktu, kita akan mempersingkatnya. Silakan
saling sapa saat jam pasir berjalan. Ceritakan padanya soal apa yang kalian
lakukan saat masih hidup. Aku harap kalian bisa melakukan percakapan yang
tulus.” Kata Tuan Kim. Sun Min siap menatap
pria yang akan dinikahinya.
Man Wool
mengejek Chan Sung membuang-buang waktu lagi, sambil memilih-milih pakain.
Nyonya Choi pikir Setidaknya, mempelai wanita akan menikah dengan mempelai pria
yang dapat terhubung dengan baik. Man Wool pkir tak tahu
“Aku ragu
akan ada pria yang disukai mempelai wanita.” Ucap Man Wool dan memilih satu
pakaian.
“Seperti
yang mungkin kau perhatikan, temanku punya hati yang lemah dan tak akan bisa
melakukan upacara. Kau harus memilih salah satu dari mereka untuk pergi ke Alam
Baka bersama. Itu hal terbaik yang bisa kulakukan untukmu.” Kata Chan Sung
memberikan kantung merah.
“Pastikan
untuk memanfaatkan waktu. Kita akan mulai dengan nomor satu. Tolong beri
kantung merah kepada orang yang kau suka. Ayo kita mulai.” Kata Tuan Kim.
Su Min
melihat semua pria lalu tiba-tiba mengarah pada Chan Sung yang ada disampingnya.
Chan Sung binggung. Su Min meminta Chan Sung agar menerima karean Jika menikah
dengan pria lain, maka harus pergi bersamanya. Jadi ingin pergi sendiri.
“Aku
ingin kau, seorang manusia, untuk mengambilnya sehingga aku bisa pergi sendiri.”kata
Su Min. Chan Sung ingin bicara Tapi Sun Min lebih dulu menyela.
“Jika tak
mau, aku akan tetap berpegang pada rencana semula. Mohon bawa temanmu.” Kata Su
Min. Chan Sung terlihat bingung lalu mengambil kantung merah. Tuan Kim dan Hyun
Joong kaget melihat yang terjadi.
Man Wool
kaget mendengar berita dari Hyun Joong, bertanya untuk memastikan Siapa yang
dia pilih sebagai suaminya. Hyun Joong memberitahu kalau Su Min ingin menikah dengan
manager dan Chan Sung menerimanya, jadi
mempelai wanita dan pria sedang bersiap sekarang.
“Apa kau
akan menjadi petugas?” tanya Hyun Joong bingung melihat Man Wool hampir jatuh
karena kaget.
“Ji Hyun
Joong... Cari Pilihan Ke-4 sekarang.” Kata Man Wool. Hyun Joong bingung
“Apa kau
akan mengirim manager ke Alam Baka bersama dengan mempelai wanita?” tanya Hyun
Joong.
Chan Sung
sudah mengunakan setelah jas layaknya calon pengantin, lalu bergumam bahkan tak
tahu apa yang dilakukan sekarang. Ia pun memastikan kalau ini bisa dianggap
hanya mimpi yang tak berarti dan Semuanya akan hilang begitu bangun.
“Aku
hanya akan bermimpi singkat.” Kata Chan Sung lalu membuka pintu tapi melihat sosok Man Wool dalam kamar dan
terlihat darahnya menetes lalu seorang pria masuk kamar.
“Ketua ,
apa kau akan menikah?” tanya Chan Sung tersadar melihat Man Wool didepanya. Man
Wool tak mengerti maksudnya.
“Bukankah
kau yang akan menikah?” ejek Man Wool sedang ada di ruang tunggu Mempelai Pria
“Aku
rasa, benar-benar bermimpi barusan.” Kata Chan Sun merasa melihat Man Wool
“Chan Sung...
Beraninya kau memutuskan untuk menikah tanpa seizinku?” ucap Man Wool marah
“Kenapa
aku butuh izinmu padahal aku yang akan menikah?” keluh Chan Sung. Man Wool tak
percaya kalau Chan Sung benar-benar akan menikahinya.
“Inilah
sebabnya kenapa kau harus membantunya saat dia datang kepadamu, mengatakan dia
tak ingin menikah.” Kata Chan Sung
“Apa kau
pikir dia tak ingin menikah? Tidak. Dia hantu yang sangat ingin menikah. Keinginan
putus asa tersegel di sini, milik wanita yang harus menikah sebelum dia pergi.”
tegas Man Wool. Chan Sung kaget mendengarnya.
Su Min
menunggu di ruang tunggu dengan gaunya dan terlihat cantik. Ma Go datang
menyapa mempelai yang sangat cantik
karena mendengar ada pernikahan di Hotel Del Luna jadi sengaja datang. Ia
memberikan hadiah pernikahan untuk mempelai wanita.
“Kau
menikah untuk menjadi bahagia.” Pesan Ma Go pada mempelai wanita.
Ma Wool
duduk dengan wajah tanjam, lalu memberitahu Chan Sung akan menyelamatkanya lagi karena tak harus
menikah. Chan Sung ingin tahu apa yang harus dilakukan karena Man Wool bilang ini tak bisa dilenyapkan.
“Kita
harus membiarkan dia menikah sesuai keinginannya. Aku akan membawa mempelai
pria sebenarnya yang tak pernah bisa ditinggalkannya.” Kata Man Wool.
Yoo Na
pergi ke sebuah rumah sakit, melihat sosok pria duduk dengan cincin kawin. Ia
lalu memperlihat foto di ponselnya tahu kalau wanita itu i adalah kekasihnya. Si pria itu terlihat
binggung, Yoo Na memberitahu kalau
Kekasihnya menikahi pria lain.
“Hei, itu
tak lucu.” Ucap Si pria tak percaya. Yoo Na pikir tak mungkin dirinya bercanda.
“Jika kau
ingin menghentikan pernikahan, maka kau harus menikahinya.” Kata Yoo Na.
Yoo Na
akhirnya mengajak si pria ke hotel deluna. Man Wool memberitahu kalau membawa
mempelai pria yang diinginkan si wanita jadi menurutya kalau mereka punya
layanan yang hebat. Si wanita terlihat cantik dengan gaun pengantinya.
“Akhirnya
kau bisa menikahi orang yang tak akan pernah bisa kau lupakan. Kau pasti... sangat
bahagia. Dia seharusnya datang sebentar lagi.” Ucap Man Wool.
Si pria
membuka pintu ballroom, lalu berkaca-kaca melihat Su Min. Su Min pun tak
percaya kalau kekasihnya datang dan mereka akan segera menikah.
“Saat
pernikahan berakhir, pria itu akan mati. Mempelai wanita akan membawa pria itu
ke Alam Baka bersamanya. Aku ingin tahu apa Chan Sung menyadarinya.” Ucap Man
Wool.
Chan Sung
merasakan sesuatu dan langsung berlari di lorong hotel.
“Itu
sebabnya orang tua pria itu mencoba menikahkannya dengan siapa pun melalui pernikahan
hantu.” Kata Man Wool. Hyun Joong bertanya
Orang tua pria itu dan itu artinya Mereka bukan orang tua mempelai
wanita.
“Orang
tua pria itu yang meminta untuk mengadakan pernikahan. Mereka takut wanita itu akan
membawa putra mereka.” Kata Man Wool.
Di rumah
sakit
Si pria
seperti terbaring tak sadarkan diri dengan alat bantu nafas, Ibunya memberitahu
kalau Su Min sudah mati dan tak bisa
membiarkan pergi bersamanya. Ia mencoba untuk melepaskan cincin ditangan
anaknya tapi tak bisa lepas.
“Su Min,
mohon lepaskan putraku. Kumohon... Tolong lepaskan!” ucap si ibu si pria sambil
menangis.
Chan Sung
mengedor pintu memanggil Su Min agar berhenti karena tak seharusnya melakukan
ini. Si pria membuka penutup wajah Chan Sung agar mereka bersama selamanya.
Chan Sung terus berteriak meminta agar Su Min Berhenti sekarang juga karena Si
pria masih hidup.
“Tidak...
Kita harus hentikan... Kau Kembalilah” kata Su Min. Si pria terlihat bingung.
“Kau Pergilah!”
teriak Su Min lalu wajahnya berubah menjadi menakutkan. Si pria ketakutan
melihatnya dan langsung berlari keluar dari ruangan. Chan Sung melihat tali
yang terus mengikuti si pria.
Flash
Back
Su Min melihat kotak hadiah dari Ma Go yaitu
gunting. Ma Go berpasn “Kau harus membuat keputusan yang lebih besar untuk
melepaskan daripada mempertahankan.”
“Aku mencintaimu...
jadi Bahagialah...” ucap Su Min sambil
menangis lalu mengunting tali ditanganya.
Cincin
ditangan si pria pun terlepas dan akhirnya tersadar dari tidur panjangnya.
Yoo Na
berjalan dihotel tak percaya Tempat ini terlihat lebih luar biasa dari yang dibayangkan
dan akan mulai bekerja sebagai manajer umum segera. Hyun Joong memberitahu Yoo
Na belum bisa karena masih ada Chan Sung.
“Maka untuk
saat ini, aku akan magang. Biarkan kumulai pelatihan sebagai magang.” Kata Yoo
Na penuh semangat.
“Teman.
Sekarang sudah larut. Kau harus pulang ke rumah untuk tidur agar kau bisa pergi
ke sekolah besok.” Ucap Hyun Joong. Yoo Na berjalan lebih dulu, Hyun Joong pun
mengikutinya.
Sanchez
mengelap guji yang sebelumnya digunakan untuk buang air kecil sambil meminta
maaf karena memanfaatkan barang itu dengan cara yang vulgar.Ia pikir kalau tak
tahan memakaiknya padahal sejak Dinasti Tang, saat itu seorang wanita berjalan
masuk ke dalam rumah.
“Mi Ra...”
ucap Sanchez melonggo kaget melihatnya. Mi Ra pikir sudah lama tak bertemu.
“Aku
datang untuk bertemu Ku Chan Sung.” Kata Mi Ra.
Chan Sung
mengantar Su Min ke terowongan alam baka, Su Min mengucapkan Terima kasih sudah
membantu memotong ikatan sebelum keberangkatannya. Chan Sung berharap
perjalanan akan nyaman lalu Su Min pun masuk ke dalam mobil.
“Gunting
itu dari Ma Go yang Ke-3, kan? Apa dia datang ke hotelku tanpa kusadari?” kata
Man Wool
“Dia yang
pergi mencari Ma Go.” Kata Malaikat. Man Wool mengeluh Sekarang, Ma Go membantu
Chan Sung bersama-sama.
“Kaulah
yang dibantu Ma Go. Dia akan menjadi orang yang mengantarmu” kata Malaikat. Man
Wool dan Chan Sung saling menatap,Malaikat pun memilih untuk pergi.
Chan Sung
mengaku sebelumnya di hotel merasa bangga melihat para pelanggan pergi, tapi
sekarang merasa kesepian. Man Wool pikir itu karena tak akan pernah melihatnya lagi lalu memuji
Chan Sung yang sudah kerja bagus.
“Ma Go bekerja
bagus dengan memilihmu. Kau layak mendapatkan cinta yang kau dapatkan.” Sindir Ma
Wool.
“Apa Kau
tahu aku bertemu dengannya? Dia berpesan untuk menjagamu, sehingga daun akan
tumbuh dan bunga bermekaran.” Kata Chan Sung
“Kau...
Kau masih melihatku dalam mimpimu, 'kan?” kata Man Wool. Chan Sung membenarkan.
“Jagalah
aku baik-baik dalam mimpimu, lalu,... cobalah untuk mengantarku. Itulah yang Ma
Go inginkan. Aku akan menjadi pelanggan terakhirmu karena aku menyukaimu.” Kata
Man Wool menatap Chan Sung
“Koo Chan
Sung... Ketika nanti kau mengantarku pergi, jangan merasa kesepian.” Ungkap Man
Wool. Chan Sung hanya bisa terdiam karena sebelumnya melihat Man Wool yang
menikah.
Bersambung ke episode 6
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar