PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 29 Juli 2019

Sinopsis Hotel Del Luna Episode 6 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Chan Sung berdiri menunggu kereta dan hanya bisa terdiam teringat yang dikatan Man Wool saat di hotel
Flash Back
“Koo Chan Sung... Saat nanti kau mengantarku pergi, jangan merasa kesepian. Teruslah jaga aku dengan baik, lalu cobalah antarkan aku. Itulah keinginan Ma Go.” Ucap Man Wool lalu berjalan pergi
“Kenapa kau?” ucap Man Wool pada Chan Sung  menahan tangan nya. Man Wool hanya diam sja.
“Kau ingin aku pergi sekarang juga?” tanya Man Wool lalu berpikir Jangan buru-buru, karena Masih belum tepat.
“Kau sungguh berpikir aku akan pergi dengan mudah? Aku akan membuatmu sengsara, muak dan bosan denganku. Saat kupergi, kau mungkin akan gembira dan merasa sangat lega.” Ucap Man Wool lalu berjalan pergi. 


Chan Sung masuk kereta dan melihat penumpang yang sedang berbaring di kursi. Ia melihat sekeliling, si pria menatap Chan Sung seolah tak peduli akhirnya membalikan badanya. Chan Sung kaget ada luka dibagian kepalanya, jadi yakin itu adalah hantu.
“Tuan... Kau tak seharusnya berada di sini... Aku tahu kau melihatku. Kau bisa mendengarku, 'kan?” ucap Chan Sung memberanikan duduk disebelahnya. Hantu marah langsung menjulurkan lidahnya.
“Tolong jangan meludahiku... Hentikan.” Teriak Chan Sung panik, para penumpang berpikir Chan Sung mabuk.
“Sepertinya dia tak mabuk... Dia hanya gila.” Komentar penumpang lain yang sibuk juga mengambil video dengan ponselnya.
“Tenanglah, ikuti aku.” Kata Chan Sung, Penumpang lain kalau sekarang banyak orang yang tak waras. Wanita yang disampingnya menyuruh agar diam agar tak memprovokasinya. 

Chan Sung akhirnya membelikan bir seperti janjinya pada hantu pria. Hantu itu pun senang mengucapkan Terima kasih. Chan Sung menyurh hantu itu Pergi ke hotel yang dikatakan tadi sesudah minum bir dan akan dapat menemukannya jika mengikuti bulan. Hantu menganguk mengerti.
Saat itu seorang pria tambun masuk minimarket, beberapa anak remaja mengikutinya dengan wajah takjub dari depan kaca. Si pria tambun membeli sosisi, sang kasir kaget melihat Kim Joon Hyun. Chan Sung melihat ke dalam.
Kasis gugup memberitahu Totalnya 2.800 Won, lalu mangaku sebagai penggemarnya dan bertanya apakah syuting di sekitar sini, pria itu menganguk. Kasir mengaku sangat suka saat  Tuan Kim mengambil gigitan besar di acaranya.
Para anak remaja melihat Tuan Kim keluar dan mengejarnya, untuk meminta tanda tangan. Si hantu juga ikut mengejanya. Chan Sung mengeluh si hantu yang ikut mengejarnya. Si hantu mengaku Tuan Kim itu sangat keren.
“Tak kupercaya bahkan dia populer di kalangan hantu.” Ucap Chan Sung lalu teringat yang dikatakan Man Wool sebelumnya.
“Di sini tempat syuting "The Guys Who Died After Eating". Kim Joon Hyun bisa makan 5 kue beras ketan hanya dalam 1 gigitan. Dia bukan manusia biasa.” Ungkap Man Wool sangat suka dengan Tuan Kim.
“Jang Man Wool juga menyukainya.” Kata Chan Sung seperti sangat mengenal Man Wool. 


Man Wool menonton acara Tuan Kim yang sedang makan gurita besar dalam gigitan yang besar.  Nyonya Choi memberitahu Si Pilihan Ke-4 datang hari ini dan menurutnya Yoo Na sangat pintar bahaan menawarkan diri untuk magang di sini jad meminta Man Wool untuk mengizinkanya.
“Biarkan dia melakukan apa yang dia inginkan.” Kata Man Wool
“Lalu, aku akan menyuruh Hyun Joong melatihnya. Aku akan pastikan Hyun Joong mengajari dia dengan baik, agar bisa mengambil alih sesudah Ku Chan Sung berhenti.” Kata Nyonya Choi
“Apa Chan Sung sudah pergi?” tanya Man Wool dengan tatapan terus ke arah TV.
“Ya, sore ini dia cuti dan pulang lebih awal.” Ucap Nyonya Choi, Man Wol melihat Tuan Kim Joon Hyun mencoba makan semuanya dalam sekali gigitan.
“Apa kau ingin makan itu? Haruskah aku minta pegawai magang membelinya?” kata Nyonya Choi
“Lupakan. Aku benar-benar tak ingin makan apa pun hari ini.” Kata Man Wool lalu melangkah pergi.
Man Wool lalu melihat ada anting diatas meja lalu bertanya apakah Nyonya Choi yang menemukan ini. Nyonya Choi mengaku bukan, Man Wool tersenyum karena berpikir sudah hilang lalu teringat dengan yang dikatakan Chan Sung.
“Apa menemukan itu sepadan dengan daun ini?” ucap Chan Sung akhirnya mencarikan anting milik Man Wool.
“Jika ingin kutunjukan ini padanya, aku harus mengajaknya makan kaki gurita.” Ucap Man Wool dengan senyuman bahagia. 




Sanchez sedang ada di dirumah, Man Wool menelp menanyakan keberadaan Chan Sung.  Ia memberitahu kalau Chan Sung belum pulang. Man Wool berjalan di garasi mobilnya, karena Chan Sung tak menjawab teleponnya  jadi meminta Sanchez menitipkan pesan.
“Begitu dia pulang, katakan untuk menunggu karena aku akan menjemput dengan mobil cokelatku.” Ucap Man Wool 
“Man Wool, Chan Sung mungkin pulang larut malam ini.” Kata Sanchez. Man Wool bingung bertanya kenapa.
“Pacarnya datang hari ini.” Ucap Sanchez. Man Wool terdiam dan melonggo binggung.
“Dia  adalah pacar Chan Sung saat di Amerika. Dia berkunjung untuk menemui Chan Seong. Tapi kelihatannya mereka bertemu di luar.” Ucap Sanchez lalu membalikan badan dan kaget Man Wool datang. 

Sanhcez kaget melihat Man Wool yang sudah datang. Man Wool ingin memastikan kalau Chan Sung sudah punya pacar, jadi ingin tahu siapa dan apakah cantik.  Sanchez bingung menjawabnya. Man Wool tak ingin membenarkan dan menyuruh Sanchez Jangan berbicara.
“Kenapa kau ceritakan padaku? Aku tak pernah bilang penasaran... Aku tak tertarik... Sampai jumpa.” Ucap Man Wool seolah-olah tak peduli
“Tapi aku belum ceritakan apa-apa.” Kata Sanchez bingung, Man Wool pikir Jika ingin ceritakan, cobalah karena akan dengarkan.
“Apa dia cantik? Jadi dia Cantik atau tidak?” kata Man Wool kesal. Sanchez mengaku cantik.
“Sanchez... Kau benar-benar lambat. Kau tak tahu apa-apa, kan? Kau sangat bodoh. Apa dia... cantik?” kata Man Wol dengan nada kesal.
“Ya, dia sangat cantik... Dia juga pintar. Dia dan Chan Sung juga menjadi pasangan serasi. Ada fotonya. Apa Kau ingin lihat? Aku akan mencarinya.” Ucap Sanchez menyuruh Man Wool untuk menunggu.
“Jika dia benar-benar cantik, kau akan mati, Sanchez.” Ucap Man Wool kesal denga tangan seperti ingin mencekik.
Sanchez datang kembali dengan membawa tab agar Man Wool bisa melihat foto Mi Ra, tapi Man Wool sudah tak ada. Ia akhirnya melihat sendiri fotonya dan merasa penasaran apa Chan Sung pulang larut karena bertemu Mi Ra.

“Hubungan mereka sudah sangat lama sekali. Aku harap dia menjaganya dengan baik. Sehingga dia tak berakhir terluka lagi.”kata Ma Go karena melihat Mi Ra yang dulu menatap sedih ke arah kekasihnya. 



Didepan sebuah restoran para remaja melihat dari luar jendela kagum melihat para kru sedang bersiap-siap sambil bertanya Kapan Kim Joon Hyun tiba. Chan Sung yang melihatnya bertanya Apa mereka syuting "The Guys Who Died After Eating"?
“Ya, apa kau datang untuk minta tanda tangan Kim Joon Hyun juga?” yanya remaja.
“Seseorang yang kukenal adalah penggemarnya.” Akui Chan Sung. Para remaja amengaku pacarnya, ibunya dan ayahnya adalah fans Tuan Kim.
“Kalau aku, bosku.... Bosku penggemarnya.” Ucap Chan Sung gugup, tiba-tiba para fans melihat mobil van dan Orang-orang meminta tanda tangan.
Chan Sung hanya diam saja, salah remaja mengajak Chan Sung unutk ikut dengan mereka juga.
“Mungkin aku harus minta tanda tangan dia... Dia pasti menyukainya.” Ucap Chan Sung tapi akhirnya mengurungkan niatnya. 


Saat berjalan pulang hanya memegang kertas ditanganya dan kaget melihat Man Wool didepanya, bertanya Sedang apa di sini dan tahu keberadaanya. Man Wool mengaku sudah mendengarnya dan bertanya dengan nada sinsi apakah bertemu denganya. Chan Sung membenarkan.
“Kau pasti sangat senang. Jadi Bagaimana?”tanya Man Wool. Chan Sung mengaku  Jauh lebih langsing dari yang dipikirkan.
“Dengan wajah kecil dan kulit luar biasa. Kenapa kau tak melihat sendiri? Aku yakin dia masih di sana. Jika cepat, kau bisa melihatnya.” Kata Chan Sung
“Lupakan. Kenapa aku harus? Aku keluar untuk makan kaki gurita.” Kata Man Wool. Chan Sung tak percaya medengar Man Wool akan Kaki gurita
“Apa Kau ingin makan kaki gurita dengan pakaian seperti itu selarut ini?” ucap Chan Sung tak percaya.
“Benar. Kaki gurita... Itulah satu-satunya alasanku di sini.” Akui Man Wool dengan wajah sinis.
Itu anting yang kutemukan.” Kata Chan Sung melihat ke telingan Man Wool.
“Aku membeli ini untuk memakainya saat pergi makan kaki gurita. Aku berniat makan kaki gurita saat menemukan anting ini. Jadi Ikut denganku karena kau yang menemukannya.” Ucap Man Wool mencari-cari alasan.
“Kau hanya mengidamkan kaki gurita. Berhentilah beralasan tak masuk akal.” Ejek Chan Sung
“Kenapa? Apa Kau muak dan lelah denganku? Apa Kau tak tahan lagi?” kata Man Wool sinis.
“Jika ingin makan kaki gurita sekarang, kita harus pergi ke Noryangjin... Ahh Tidak. Pantai barat terkenal kaki guritanya.” Kata  Chan Sung
“Apa kau ingin pergi ke laut? Baiklah... Sepertinya kita bisa melihat matahari terbit dari jalan juga. Meskipun aku tak yakin apa kita bisa melihatnya di pantai barat...Ayo...” kata Man Wool akhirnya bisa tersenyum.
“Kita akan kendarai mobil cokelat norak, yang kau sukai. Ayo kita cari kaki gurita, Chan Sung.” Ucap Man Wool berjalan dengan bahagia. Chan Sung pu mengikutinya.
“Omong-omong, apa kau yakin tak ingin melihat Kim Joon Hyun?” tanya Chan Sung
“Kim Joon Hyun? Bagaimana aku bisa melihatnya?” kata Man Wool. Chan Sun heran karena berpikir Man Wool datang ke sini untuk melihatnya karena Tuan Kim syuting di sana.
“Sialan. Kenapa kau tak ceritakan lebih cepat?” kata Man Wool kesal dan langsung berlari dengan cepat. Chan Sung tak percaya Man Wol bisa lari dengan sepatu heelsnya. 




Man Wool duduk di restoran dengan wajah sedih hanya bisa melihat sisa mangku dan itu artinya seberapa banyak sup mabuk yang dia makan hari ini. Ia mendengar, Tuan im terpilih lagi hari ini di segmen "Sekali Gigitan" dan tak percaya melewatkannya.
“Di situlah dia duduk, jadi, puaslah dengan makan sup mabuk di sana. Kau Makanlah selagi hangat. Lalu, cobalah makan dalam sekali gigitan. Dengan kimchi lobak. Santap semuanya.” Ucap Chan Sung mencoba menyenangkan Chan Sung.
“Tolong jangan memaksaku. Aku akan menikmati ini, dalam banyak gigitan.” Ucap Man Wool kesal
“Restoran ini akan sangat bagus sekarang karena Kim Joon Hyun sudah makan di sini.” Komentar Chan Sung
“Restoran ini akan baik-baik saja bahkan tanpa Kim Joon Hyun. Itu Karena dia.” Kata Man Wool. Chan Sung bertanya  Kenapa dengan bayi yang digendong oleh ibunya.
“Dia membawa banyak keberuntungan ke tempat ini. Dia dilahirkan dengan keberuntungan yang luar biasa karena semua karma baik yang dia bangun dalam kehidupan masa lalunya. Setiap keluarga yang melahirkan anak seperti itu akan sukses dalam waktu singkat.” Jelas Man Wool
“Manusia dapat dilahirkan dengan banyak keberuntungan saat melakukan banyak perbuatan baik. Lalu, dalam kasus sebaliknya...” ucap Chan Sung
“Entah kau terlahir miskin atau sebagai anjing maupun babi.” Kata man Wool.
“Lalu, jika kau bereinkarnasi...” kata Chan Sung, Man Wool marah karena Chang Soo barusan berpikir...
“Aku benar-benar akan bereinkarnasi sebagai anjing atau babi, kan?” ucap Man Wool marah
“Maksudku, aku tak yakin... Tapi aku memang khawatir karena sangat mungkin.” Ucap Chan Sung
“Aku sudah membayar semua dosaku dengan menjalankan hotel selama lebih dari satu milenium.” tegas Man Wool
“Tapi kau tak memperlakukan semua pelanggan dengan baik.” Keluh Chan Sung
“Bagaimana bisa kuperlakukan mereka dengan lebih baik?” keluh Man Woool
“Kau mengabaikan sebagiannya, mengatakan itu gangguan. Dan kau mengambil uang dari orang kaya untuk membeli alkohol dan mobil untuk dirimu sendiri. Aku benar-benar mengkhawatirkanmu.” Akui Chan Sung.
Man Wool pikir itu bukan urusan Chan Sung, Chan Sung menegaskan  harus khawatir karena tak ingin Man Wool  terlahir sebagai anjing atau babi. Man Wool dengan wajah kesal menegaskan itu bukan urusan Chan Sung.  Chan Sung ingin Man Wool membayangkan Man Wool  bereinkarnasi sebagai babi.
“Aku tak ingin menemuimu lagi sebagai sup mabuk.” ucap Man Wool kesal dengan wajah cemberut.
“Bersikaplah baik.” Pinta Chan Sung. Man Wool makin kesal tak menginginkan sup lagi karena kehilangan selera makan gara-gara Chan Sung.
“Aku melihat hantu bergentayangan di sekitar area tadi. Lalu Aku menyuruhnya pergi ke hotel, tapi kau harus membawanya selagi ada di sini. Jadi Bersikap baik padanya.” Kata Chan Sung
“Chan Sung. Jangan memulai percakapan dengan hantu yang bahkan tak kau kenal atau mendekatinya. Kau benar-benar tak boleh, karena Bisa saja mereka arwah jahat. Itu Berbahaya.”pesan Man Wool
“Apa bergentayangan di dunia manusia untuk waktu yang lama bisa menjadi arwah jahat?” tanya Chan Sung
“Setiap arwah berubah menjadi jahat setiap kali membahayakan manusia. Dan hantu seperti itu bisa melahap semua arwah lain, apalagi manusia. Jika ditangkap oleh Malaikat Maut, dia pasti tak akan bereinkarnasi sebagai anak yang beruntung atau bahkan daging babi. Jiwanya akan binasa di tempat.” Jelas Man Wool. Chan Sun hanya bisa terdiam. 




Malaikat maut melihat tamu di kamar 13 yang kabur, lalu memarahi Tuan Kim dan Nyonya Choi yang tak laporkan tamu kamar ini meninggalkan hotel Nyonya Choi pikir semua karena kesalahan manajer umum mereka. Tuan im pikir tak ada yang bisa dilakukan karena Hantu itu  sudah meninggalkan hotel.
“Jiwanya dipenuhi dengan kebencian dan dendam terhadap manusia. Jika dia menyebabkan masalah di dunia manusia, aku akan meminta pertanggungjawaban hotel.” Tegas Malaikat lalu berjalan pergi. 

Nyonya Choi  mengeluh kalau keadaan ini membuatnya pusing. Tuan  yakin Malaikat Maut akan berhasil menangkapnya dan membawanya kembali. Nyonya Choi memikirkan Jika hantu itu menyebabkan masalah sebelum tertangkap dan berubah menjadi arwah jahat, maka mereka akan dikutuk.
“Dia itu berbahaya, tapi aku merasa sangat kasihan padanya. Aku harap dia kembali dengan selamat.”kata Nyonya Choi harap-harap cemas. 

Seorang pria sedang lembur dikantor sendirian, saat itu juga terlihat ada pesan masuk [Rilisan Baru Populer. Nikmatilah] Ia lalu berpikir akan istirahat sebentar dan melihat diforum dengan subject “Barang Populer”. Ia pun melihat video yang direkam dalam sebuah kamar.
Pria itu mulai melihat wanita dengan pakain tidur membuka bajunya dari belakang, lalu berharap agar Berputar suapaya bisa melihat wajahnya. Si wanita membalikan badanya lalu mendekat ke arah kamera sambil bertanya.
“Apa Kau suka? Apa ini Menyenangkan? Aku seksi, kan?” ucap si wanita dan akhirnya mendekatkan tanganya.
Si pria ketakutan melihat tangan yang keluar dari layar dan akhirnya menekan bagian matanya. Tangan si hantu terus menekan bagian mata dan akhirnya si pria tak sadarkan diri dengan mata merah. 

Yoo Na mengirimkan pesan [Kau akan menjemputku lagi hari ini? Kapan kau akan tiba? Aku bisa melewatkan kelas sore.] tapi tak ada balasan dari Hyun Joong. Ia mengumpat kesak karena hantu yang berani mengabaikan pesannya.
“Yoo Na benar dirasuki... Aku merinding sepanjang hari. Bagaimana jika aku mencoba melemparkan ini padanya?” ucap teman Yoo Na, Teman yang lainya pun setuju.
“Ayo kita lihat apa dia bisa menghindarinya lagi.”kata temanya dan yang lain menyuruh agar segera melakukan.
Tiba-tiba terdengar ada suara pesan yang masuk, mereka panik bertanya siapa yang menerima pesan. Tapi tak ada yang menerima di ponselnya, mereka pun berlari ketakutan. Saat itu Hyun Joong ada ditengah-tengah mereka.
“Gadis-gadis lain sangat membencinya.” Ucap Hyun Joong sedih melihat sikap teman-teman Yoo Na
Saat itu Yoo Na membaca pesan dari Hyun Joong [Aku tiba. Di belakangmu.] Wajah Yoo Na terlihat senang langsung melambaikan tangan pada Hyun Joong, tapi mencoba agar menutupi perasaan bahagianya. 

Mereka akhirnya bertemu di ruangan musik. Hyun Joong memberitahu  mendapat izin Man Wool bahwa Yoo Na dapat datang ke hotel. Yoo na sedang senang hati mendengarnya mengajak agar pergi ke sana sekarang. Hyun Joong heran akan pergi sekarang.
“Tapi, bagaimana dengan kelasmu?”kata Hyun Joong, Yoo Na pikir Hyun Joong bisa melihatnya tadi.
“Aku tak bisa menyesuaikan diri. Jadi Berhenti sekolahpun tak apa.” Kata  Yoo Na. Hyun Joong tahu Itu karena teman-teman yang mengganggunya.
“Mereka sangat menyebalkan, tapi tak apa. Kim Yoo Na yang asli adalah gadis nakal. Aku benar-benar menikmati, betapa banyak gadis ini dibenci oleh orang lain. Hanya saja sekolah itu membosankan. Menurutmu kenapa sekolah membosankan?” ungkap Yoo Na kesal
“Aku sangat bersenang-senang saat masih di sekolah. Aku belajar dan bermain olahraga. Aku selalu pulang terlambat dari sekolah sampai Kepala Pelayan harus datang untuk menjemputku.” Cerita Hyun Joong senang.
“Kau bilang "Kepala Pelayan"?” tanya Yoo Na tak percaya. Hyun Joong membenarkan kalau dia tinggal di rumahnya.
“Dia menjalin hubungan dengan Un Nyeon, pengasuh adikku. Tapi dia selalu berkelahi dengan sopir ayahku. Mereka berada dalam cinta segitiga.” Cerita Hyun Joong
“Kau bilang Kepala pelayan, pengasuh, dan sopir juga? Sepertinya kau putra bangsawan ketika sebelum meninggal. Kau dilahirkan dengan sendok emas di mulutmu.” Komentar Yoo Na
“Tidak, sendok perak... Semua sendok di rumahku berwarna perak.”kata Hyun Joong polos
“Kau dilahirkan di keluarga kaya dengan sendok perak di mulutmu, tapi kau pasti kecewa karena hidup singkat.” Komentar Yoo Na
“Benar. Aku sangat kecewa hingga tak bisa mengikhlaskannya. Aku bahkan tak bisa bersekolah bahkan jika mau, jadi, cobalah bersenang-senang di sekolah. Sekolah akhir-akhir ini jauh lebih bagus.” Kata Hyun Joong
“Kalian mengenakan seragam sekolah yang bagus. Dan kalian memiliki piano yang bagus seperti ini. Piano ini lebih bagus daripada yang ada di rumahku.” Kata Hyun Joong melihat di piano.
“Kelihatannya kau belajar memainkan piano juga. Coba Mainkan.” Kata Yoo Na.
“Aku tak tahu cara memainkannya, tapi akan mendengarkan. Aku mungkin sudah lupa.” Kata Hyun Joong



Yoo Na menyuruh Hyun Joong agar segera memainkan pianonya. Saat itu teman-teman Yoo Na masuk bertanya Yoo na bicara dengan siapa sekarang. Yoo Na mengaku hanya sedang bermain piano. Teman Yoo Na menyuruh agar mulai memainkan saja.
“Yoo Na... Kau pandai memainkan piano... Coba mainkan.” Kata temanya. Yoo Na terlihat gugup hanya bisa diam saja.
Hyun Joong menaruh tangan diatas tangan Yoo Na dan memulai memainkan piono. Temanya Yoo Na tak percaya kalau ternyata Yoo Na memang bisa bermain. Hyun Joong terus memainkan piano diatas tengan Yoo Na, teman Yoo Na terlihat kesal memilih pergi.
“Kau cukup andal... Coba Lihat? Kau tak lupa.” Ucap Yoo Na memuji. Hyun Joong pikir Sepertinya aku tak bisa lupa.
Flash Back
Seorang anak kecil naik diatas sepeda, terlhat bahagia merangkul pingang Hyun Joong yang memanggilnya kakak.
“Apa kau akan naik sepeda denganku bahkan saat sudah dewasa nanti?” ucap Hyun Joong. Si anak kecil menjawab “Ya”
“Kau sudah berjanji.” Kata Hyun Joong terlihat bahagia mengayuh sepedanya dan terlihat dua pelayan didepanya melambaikan tanganya. Mereka pun terlihat sangat bahagia.
Yoo Na sedang memainkan piano melihat ada tetesan mata di tanganya, saat melihat kebelakang Hyun Joong sudah pergi. 


Tuan Kim dan Nyonya Choi berdiri didepan pohon yang sebelumnya gersang. Tuan Kim pikir dirinya yang lebih pantasuntuk melatih si Pilihan Ke-4 daripada Hyun Joong, karena lebih tua darinya. Nyonya Choi yakin Yoo na akan benyak belajar dengan Hyun Joong
“Dia yang sudah dididik di zaman modern, bukan sarjana yang membicarakan Konfusius dan Mencius.” Kata Nyonya Choi
“Namun, Hyun Joong condong ke arah si Pilihan Ke-3.” Kata Tuan Kim. Nyonya Choi tahu Secara emosional, Hyun Joong  lebih dekat dengan Ku Chan Sung.
“Tapi, dia harus mencapai tujuannya di dunia ini juga. Dia tahu hotel kemungkinan hilang, jadi, aku ragu dia akan memihak Koo Chan Sung.” Kata Nyonya Choi
“Benar. Dia harus tinggal di hotel sampai hari itu.” Kata Tuan Kim. Nyony Choi mengaku bersyukur tak ada perubahan lagi sesudah daun tumbuh.
“Apa yang sedang terjadi?”tanya Nyonya Choi kaget melihat pohon yang bergerak cepat. Tuan Kim tahu kalau Ketua pasti marah.
“Tapi dia bersama Manager Koo sekarang.” Kata Nyonya Choi binggung
“ Sepertinya si Pilihan Ke-3 membuatnya kesal. Aku harap amarahnya terbakar sehingga daunnya jatuh dari cabang.” Kata Tuan Kim 


Di dalam garasi, Chan Sung memberitahu mereka harus menjual mobil yang tak dibutuhkan. Man Wool pikir membutuhkan setiap mobil di sini. Chan Sung tahu kalau Man Wool yang tak mengendarai 7 dari 14 mobil ini sejak setahun lalu.
“Mereka mendekorasi tempat parkirku...Coba Lihat... Aku sudah menempatkan mobil-mobil cantik ini dalam warna yang sama. Dan mobil-mobil ini membuat tempat parkirku tampak cantik.” Ucap Man Wool
“Ini adalah ruang yang sangat besar. Coba Bayangkan hanya ada tiga mobil di ruangan sebesar ini. Akan tampak sangat kosong.” Keluh Man Wool
“Ini Tepat. Hanya ada satu penumpang.” Tegas Chan Sung. Man Wool pkir Tak masuk akal memiliki tempat parkir sebesar ini.
“Jadikan tiga mobil dan parkirlah dekat tempat penyimpanan Dan kita dapat memanfaatkan ruangan ini untuk pelanggan.” Tegas Chan Sung
“Kenapa kau melakukan ini padaku? Kenapa kau ingin aku menjual mobilku?” tanya Man Wool
“Karena keuanganmu ada diambang kebangkrutan. Jika kau terus begini,maka kau akan bangkrut.” Tegas Chan Sung


Keduanya duduk di ruangan Chan Sung, Man Wool duduk di kursi. Chan Sung memberitahu akan sulit untuk melunasi tagihan kartu bulan depan Mn Wool dengan saldo yang kita miliki sekarang. Man Wool pikir bisa menjual Lukisan Gunung Baekdu.
“Itu Tak ada yang membeli danTak seperti yang aku harapkan.” Kata Chan Sung.
“Batangan emas dari Kim Yu Na.” Ucap Man Wool. Chan Sung menjawab sudah membeli mobil dengan itu.
“Benar. Bagaimana dengan kartu kredit hitam?” kata Man Wool. Chan Sung memberitahu  sudah mengirimnya kembali.
“Kau harus membayar barang-barang yang kau beli untuk pernikahan.” Kata Chan Sung. Man Wool langsung melotot kaget.
“Apa kau sudah gila? Kenapa kau mengirimnya kembali?” kata Man Wool marah
“Aku tak bisa membiarkanmu bereinkarnasi sebagai anjing atau babi. Aku tak akan membantumu memeras uang dari orang lagi. Jalani kehidupan yang jujur dan hemat.” Tegas Chan Sung
“Hei, Koo Chan Sung... Kau tak akan rugi apa-apa. Aku? Apa? Bereinkarnasi jadi anjing atau babi? Jika bereinkarnasi jadi ayampun, aku tak apa.” Kata Man Wool
“Bahkan jika aku menemuimu lagi dalam bentuk mie ayam, akan kubilang, "Halo, aku lebih enak saat dimakan dengan kimchi segar." Aku akan menyapamu seperti itu.” Komentar Man Wool santai.
“Jika kau tak menjual mobil dan melunasi tagihanmu, kau tak akan punya sepeser pun untuk membeli mie ayam bulan depan.” Kata Chan Sung lalu berjalan pergi.
“Apa aku akan kembali miskin? Oh tidak. Aku benci miskin. Koo Chan Sung, kau bohong, 'kan? Kau hanya mencoba menakut-nakutiku, 'kan?” teriak Man Wool mengejarnya. 


Chan Sung bertemu dengan pada pegawai. Tuan Kim memberitahu Nyonya Jang tak selalu kaya. Hyun Joong memberitahu Saat datang ke hotel karena semuanya terasa sulit. Nyonya Choi ingat Saat itu, segalanya sangat sulit.
“Karena banyaknya kesibukan, kita tak memiliki manajer manusia juga. Ketua sangat kesusahan.” Ungkap Nyonya Choi dengan tatapan sedih.
**
Flash Back
Saat zaman perang, Man Wool mengeluh ingin sekali makan semangkuk makgeolli dan kimchi air lobak. Nyonya Choi pikir Saat truk Angkatan Darat AS lewat nanti, jadi akan mencoba untuk mendapatkan makanan. Tuan Kim tahu kalau  Rekrutan baru dapat berbicara bahasa Inggris.
“Beri aku cokelatnya... Terima kasih banyak.” Ucap Hyun Joong dengan bahasa inggris.
“Kau cukup bagus... Aku akan mengandalkanmu.” Kata Man Wool 


Sementara di dalam kamarnya, Man Wool duduk sambil minum dan banyak makanan diatas meja. Dengan tatapan sinis mengaku benci miskin. Jadi akan terus makan kaviar dan minum sampanye.
“Saat dia tak punya cukup uang, dia berhasil bertahan dengan kimchi dan makgeolli Dia dapat menghemat lebih banyak uang.” Kata Chan Sung
“Kemudian, Ketua akan membencimu. Bagaimana jika kau dikeluarkan...”kata Hyun Joong dan Tuan Kim langsung menepuk bahunya dengan keras.
“Kerja bagus. Kau benar-benar setia padanya.” Ejek Tuan Kim pada Hyun Joong. Hyun Joong hanya bisa cemberut memegang bahunya.
“Aku bisa mengurus keuangannya saat ini. Tapi, apakah keuangan hotel pernah dalam masalah?” tanya Chan Sung
“Saat perang, ada banyak orang yang meninggal daripada yang selamat. Dan orang-orang itu pasti punya urusan yang belum selesai di sini. Saat itu terjadi, pintu menuju Alam Baka terbuka lebar, jadi, tak banyak orang menginap di hotel kami.” Kata Tuan Kim kembali menepuk bahu Hyun Joong
“ Kami berhasil melewati era yang sulit bersama. Kerja Bagus, Tuan Kim” kata Nyonya choi
“Kaulah yang memiliki waktu paling sulit. Jangan pilih-pilih pelanggan kami dan lindungi hotel sebaik mungkin sampai hari tercapainya tujuan.” Kata Tuan Kim mengajak mereka berkumpul.
Chan Sung akan mendekat tapi Tuan Kim lebih dulu berteriak Hwaiting. 


Seorang raja dalam ruangan terlihat tegang, kasim memberitahu sudah larut malam. Tapi saat itu banyak orang yang menyerang ruanganya,  Raja terlihat panik melihat yang akan menyerang. Sampai akhirnyr terdengar teriak “Cut!”
“Yoo, bukankah seharusnya raja terdengar lebih serius?” komentar sutradara. Yoo Hanya bisa meminta maaf dan akhirnya mereka akan istirahat sejenak.
“Raja suaranya harus tangguh, berlatihlah.” Perintah Raja. Yoo menganguk mengerti. 

Saat itu Yoo berlatih dialog sendiri, lalu mendengar teriak “Beraninya kau! Beraninya...” dengan nada bicara seorang raja. Yoo panik bisa mendengar tapi tak bisa melihat lalu jatuh pingsan. Semua kru panik dan binggung melihat Yoo yang pingsan.
“Kenapa tak ada orang yang bisa mendengarku?” keluh arwah raja didepan Yoo Oh 

Raja berjalan masuk ke hotel,  Hyun Joong melihat Raja melonggo tak percaya sambil menunjuk Yang Mulia datanga. Si Raja marah karena Hyun Joong berani menunjuk padanya.
Chan Sung berjalan di lorong melihat semua pegawai tergesah-gesah lalu bertanya pada Nyonya Choi apa sesuatu terjadi. Nyonya Choi memberitahu  Tamu VVIP sudah datang ke hotel mereka. Chan Sung bingung bertanya-tanya siapa  tamu "VVIP" 

Tuan Kim berjalan dengan Man Wool memebritahu Seorang raja sudah berjalan hotel mereka tak pernah bisa melihatnya saat hidup, tapi sekarang bisa mendapat kesempatan. Man Wool pikir ini Keuntungan besar sudah memasuki hotel jadi menyuruh agar mengumpulkan semua pegawai.
“Kita akan memberikan VVIP dengan layanan terbaik dan membuatnya benar-benar puas.” Ucap Man Wool 

Raja sudah ada di lobby,  Tuan Kim langsung membersujud memberikan hormat seperti dalam drama kerajaan. Sementara Man Wool membungkuk memberikan hormat karena merupakan suatu kehormatan untuk mengakomodasi orang dengan status Raja.
“Aku adalah pemilik hotel ini, Jang Man Wool.” Ucap Man Wool bangga.
“Yang Mulia? Raja Tae, Jeong, Tae, Se, Mun, Dan, Se... Lalu Raja yang mana dia?” tanya Chan Sung dari lantai atas binggung.
“Kau pasti kelelahan. Izinkan aku mengantar ke kamarmu.” Ucap Tuan Kim. akhirnya mereka bergegas pergi mengantar raja layaknya dayang dalam kerajaan.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar