PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Chan Sung
berdiri menunggu kereta dan hanya bisa terdiam teringat yang dikatan Man Wool
saat di hotel
Flash Back
“Koo Chan
Sung... Saat nanti kau mengantarku pergi, jangan merasa kesepian. Teruslah jaga
aku dengan baik, lalu cobalah antarkan aku. Itulah keinginan Ma Go.” Ucap Man
Wool lalu berjalan pergi
“Kenapa
kau?” ucap Man Wool pada Chan Sung menahan
tangan nya. Man Wool hanya diam sja.
“Kau
ingin aku pergi sekarang juga?” tanya Man Wool lalu berpikir Jangan buru-buru,
karena Masih belum tepat.
“Kau sungguh
berpikir aku akan pergi dengan mudah? Aku akan membuatmu sengsara, muak dan
bosan denganku. Saat kupergi, kau mungkin akan gembira dan merasa sangat lega.”
Ucap Man Wool lalu berjalan pergi.
Chan Sung
masuk kereta dan melihat penumpang yang sedang berbaring di kursi. Ia melihat
sekeliling, si pria menatap Chan Sung seolah tak peduli akhirnya membalikan
badanya. Chan Sung kaget ada luka dibagian kepalanya, jadi yakin itu adalah
hantu.
“Tuan... Kau
tak seharusnya berada di sini... Aku tahu kau melihatku. Kau bisa mendengarku,
'kan?” ucap Chan Sung memberanikan duduk disebelahnya. Hantu marah langsung
menjulurkan lidahnya.
“Tolong
jangan meludahiku... Hentikan.” Teriak Chan Sung panik, para penumpang berpikir
Chan Sung mabuk.
“Sepertinya
dia tak mabuk... Dia hanya gila.” Komentar penumpang lain yang sibuk juga
mengambil video dengan ponselnya.
“Tenanglah,
ikuti aku.” Kata Chan Sung, Penumpang lain kalau sekarang banyak orang yang tak
waras. Wanita yang disampingnya menyuruh agar diam agar tak memprovokasinya.
Chan Sung
akhirnya membelikan bir seperti janjinya pada hantu pria. Hantu itu pun senang
mengucapkan Terima kasih. Chan Sung menyurh hantu itu Pergi ke hotel yang
dikatakan tadi sesudah minum bir dan akan dapat menemukannya jika mengikuti
bulan. Hantu menganguk mengerti.
Saat itu
seorang pria tambun masuk minimarket, beberapa anak remaja mengikutinya dengan
wajah takjub dari depan kaca. Si pria tambun membeli sosisi, sang kasir kaget
melihat Kim Joon Hyun. Chan Sung melihat ke dalam.
Kasis
gugup memberitahu Totalnya 2.800 Won, lalu mangaku sebagai penggemarnya dan
bertanya apakah syuting di sekitar sini, pria itu menganguk. Kasir mengaku
sangat suka saat Tuan Kim mengambil
gigitan besar di acaranya.
Para anak
remaja melihat Tuan Kim keluar dan mengejarnya, untuk meminta tanda tangan. Si
hantu juga ikut mengejanya. Chan Sung mengeluh si hantu yang ikut mengejarnya.
Si hantu mengaku Tuan Kim itu sangat keren.
“Tak
kupercaya bahkan dia populer di kalangan hantu.” Ucap Chan Sung lalu teringat
yang dikatakan Man Wool sebelumnya.
“Di sini
tempat syuting "The Guys Who Died After Eating". Kim Joon Hyun bisa
makan 5 kue beras ketan hanya dalam 1 gigitan. Dia bukan manusia biasa.” Ungkap
Man Wool sangat suka dengan Tuan Kim.
“Jang Man
Wool juga menyukainya.” Kata Chan Sung seperti sangat mengenal Man Wool.
Man Wool
menonton acara Tuan Kim yang sedang makan gurita besar dalam gigitan yang
besar. Nyonya Choi memberitahu Si
Pilihan Ke-4 datang hari ini dan menurutnya Yoo Na sangat pintar bahaan menawarkan
diri untuk magang di sini jad meminta Man Wool untuk mengizinkanya.
“Biarkan
dia melakukan apa yang dia inginkan.” Kata Man Wool
“Lalu,
aku akan menyuruh Hyun Joong melatihnya. Aku akan pastikan Hyun Joong mengajari
dia dengan baik, agar bisa mengambil alih sesudah Ku Chan Sung berhenti.” Kata
Nyonya Choi
“Apa Chan
Sung sudah pergi?” tanya Man Wool dengan tatapan terus ke arah TV.
“Ya, sore
ini dia cuti dan pulang lebih awal.” Ucap Nyonya Choi, Man Wol melihat Tuan Kim
Joon Hyun mencoba makan semuanya dalam sekali gigitan.
“Apa kau
ingin makan itu? Haruskah aku minta pegawai magang membelinya?” kata Nyonya
Choi
“Lupakan.
Aku benar-benar tak ingin makan apa pun hari ini.” Kata Man Wool lalu melangkah
pergi.
Man Wool
lalu melihat ada anting diatas meja lalu bertanya apakah Nyonya Choi yang
menemukan ini. Nyonya Choi mengaku bukan, Man Wool tersenyum karena berpikir
sudah hilang lalu teringat dengan yang dikatakan Chan Sung.
“Apa menemukan
itu sepadan dengan daun ini?” ucap Chan Sung akhirnya mencarikan anting milik
Man Wool.
“Jika
ingin kutunjukan ini padanya, aku harus mengajaknya makan kaki gurita.” Ucap
Man Wool dengan senyuman bahagia.
Sanchez
sedang ada di dirumah, Man Wool menelp menanyakan keberadaan Chan Sung. Ia memberitahu kalau Chan Sung belum pulang.
Man Wool berjalan di garasi mobilnya, karena Chan Sung tak menjawab
teleponnya jadi meminta Sanchez
menitipkan pesan.
“Begitu
dia pulang, katakan untuk menunggu karena aku akan menjemput dengan mobil
cokelatku.” Ucap Man Wool
“Man
Wool, Chan Sung mungkin pulang larut malam ini.” Kata Sanchez. Man Wool bingung
bertanya kenapa.
“Pacarnya
datang hari ini.” Ucap Sanchez. Man Wool terdiam dan melonggo binggung.
“Dia adalah pacar Chan Sung saat di Amerika. Dia
berkunjung untuk menemui Chan Seong. Tapi kelihatannya mereka bertemu di luar.”
Ucap Sanchez lalu membalikan badan dan kaget Man Wool datang.
Sanhcez
kaget melihat Man Wool yang sudah datang. Man Wool ingin memastikan kalau Chan
Sung sudah punya pacar, jadi ingin tahu siapa dan apakah cantik. Sanchez bingung menjawabnya. Man Wool tak
ingin membenarkan dan menyuruh Sanchez Jangan berbicara.
“Kenapa
kau ceritakan padaku? Aku tak pernah bilang penasaran... Aku tak tertarik...
Sampai jumpa.” Ucap Man Wool seolah-olah tak peduli
“Tapi aku
belum ceritakan apa-apa.” Kata Sanchez bingung, Man Wool pikir Jika ingin
ceritakan, cobalah karena akan dengarkan.
“Apa dia
cantik? Jadi dia Cantik atau tidak?” kata Man Wool kesal. Sanchez mengaku cantik.
“Sanchez...
Kau benar-benar lambat. Kau tak tahu apa-apa, kan? Kau sangat bodoh. Apa dia...
cantik?” kata Man Wol dengan nada kesal.
“Ya, dia
sangat cantik... Dia juga pintar. Dia dan Chan Sung juga menjadi pasangan
serasi. Ada fotonya. Apa Kau ingin lihat? Aku akan mencarinya.” Ucap Sanchez
menyuruh Man Wool untuk menunggu.
“Jika dia
benar-benar cantik, kau akan mati, Sanchez.” Ucap Man Wool kesal denga tangan
seperti ingin mencekik.
Sanchez
datang kembali dengan membawa tab agar Man Wool bisa melihat foto Mi Ra, tapi
Man Wool sudah tak ada. Ia akhirnya melihat sendiri fotonya dan merasa penasaran
apa Chan Sung pulang larut karena bertemu Mi Ra.
“Hubungan
mereka sudah sangat lama sekali. Aku harap dia menjaganya dengan baik. Sehingga
dia tak berakhir terluka lagi.”kata Ma Go karena melihat Mi Ra yang dulu menatap sedih ke arah kekasihnya.
Didepan
sebuah restoran para remaja melihat dari luar jendela kagum melihat para kru
sedang bersiap-siap sambil bertanya Kapan Kim Joon Hyun tiba. Chan Sung yang
melihatnya bertanya Apa mereka syuting "The Guys Who Died After
Eating"?
“Ya, apa
kau datang untuk minta tanda tangan Kim Joon Hyun juga?” yanya remaja.
“Seseorang
yang kukenal adalah penggemarnya.” Akui Chan Sung. Para remaja amengaku
pacarnya, ibunya dan ayahnya adalah fans Tuan Kim.
“Kalau
aku, bosku.... Bosku penggemarnya.” Ucap Chan Sung gugup, tiba-tiba para fans
melihat mobil van dan Orang-orang meminta tanda tangan.
Chan Sung
hanya diam saja, salah remaja mengajak Chan Sung unutk ikut dengan mereka juga.
“Mungkin
aku harus minta tanda tangan dia... Dia pasti menyukainya.” Ucap Chan Sung tapi
akhirnya mengurungkan niatnya.
Saat
berjalan pulang hanya memegang kertas ditanganya dan kaget melihat Man Wool
didepanya, bertanya Sedang apa di sini dan tahu keberadaanya. Man Wool mengaku
sudah mendengarnya dan bertanya dengan nada sinsi apakah bertemu denganya. Chan
Sung membenarkan.
“Kau
pasti sangat senang. Jadi Bagaimana?”tanya Man Wool. Chan Sung mengaku Jauh lebih langsing dari yang dipikirkan.
“Dengan
wajah kecil dan kulit luar biasa. Kenapa kau tak melihat sendiri? Aku yakin dia
masih di sana. Jika cepat, kau bisa melihatnya.” Kata Chan Sung
“Lupakan.
Kenapa aku harus? Aku keluar untuk makan kaki gurita.” Kata Man Wool. Chan Sung
tak percaya medengar Man Wool akan Kaki gurita
“Apa Kau
ingin makan kaki gurita dengan pakaian seperti itu selarut ini?” ucap Chan Sung
tak percaya.
“Benar.
Kaki gurita... Itulah satu-satunya alasanku di sini.” Akui Man Wool dengan
wajah sinis.
Itu
anting yang kutemukan.” Kata Chan Sung melihat ke telingan Man Wool.
“Aku
membeli ini untuk memakainya saat pergi makan kaki gurita. Aku berniat makan
kaki gurita saat menemukan anting ini. Jadi Ikut denganku karena kau yang
menemukannya.” Ucap Man Wool mencari-cari alasan.
“Kau
hanya mengidamkan kaki gurita. Berhentilah beralasan tak masuk akal.” Ejek Chan
Sung
“Kenapa?
Apa Kau muak dan lelah denganku? Apa Kau tak tahan lagi?” kata Man Wool sinis.
“Jika ingin
makan kaki gurita sekarang, kita harus pergi ke Noryangjin... Ahh Tidak. Pantai
barat terkenal kaki guritanya.” Kata
Chan Sung
“Apa kau
ingin pergi ke laut? Baiklah... Sepertinya kita bisa melihat matahari terbit
dari jalan juga. Meskipun aku tak yakin apa kita bisa melihatnya di pantai
barat...Ayo...” kata Man Wool akhirnya bisa tersenyum.
“Kita akan
kendarai mobil cokelat norak, yang kau sukai. Ayo kita cari kaki gurita, Chan
Sung.” Ucap Man Wool berjalan dengan bahagia. Chan Sung pu mengikutinya.
“Omong-omong,
apa kau yakin tak ingin melihat Kim Joon Hyun?” tanya Chan Sung
“Kim Joon
Hyun? Bagaimana aku bisa melihatnya?” kata Man Wool. Chan Sun heran karena
berpikir Man Wool datang ke sini untuk melihatnya karena Tuan Kim syuting di
sana.
“Sialan.
Kenapa kau tak ceritakan lebih cepat?” kata Man Wool kesal dan langsung berlari
dengan cepat. Chan Sung tak percaya Man Wol bisa lari dengan sepatu heelsnya.
Man Wool
duduk di restoran dengan wajah sedih hanya bisa melihat sisa mangku dan itu
artinya seberapa banyak sup mabuk yang dia makan hari ini. Ia mendengar, Tuan
im terpilih lagi hari ini di segmen "Sekali Gigitan" dan tak percaya
melewatkannya.
“Di
situlah dia duduk, jadi, puaslah dengan makan sup mabuk di sana. Kau Makanlah
selagi hangat. Lalu, cobalah makan dalam sekali gigitan. Dengan kimchi lobak.
Santap semuanya.” Ucap Chan Sung mencoba menyenangkan Chan Sung.
“Tolong
jangan memaksaku. Aku akan menikmati ini, dalam banyak gigitan.” Ucap Man Wool
kesal
“Restoran
ini akan sangat bagus sekarang karena Kim Joon Hyun sudah makan di sini.”
Komentar Chan Sung
“Restoran
ini akan baik-baik saja bahkan tanpa Kim Joon Hyun. Itu Karena dia.” Kata Man
Wool. Chan Sung bertanya Kenapa dengan
bayi yang digendong oleh ibunya.
“Dia membawa
banyak keberuntungan ke tempat ini. Dia dilahirkan dengan keberuntungan yang
luar biasa karena semua karma baik yang dia bangun dalam kehidupan masa
lalunya. Setiap keluarga yang melahirkan anak seperti itu akan sukses dalam
waktu singkat.” Jelas Man Wool
“Manusia
dapat dilahirkan dengan banyak keberuntungan saat melakukan banyak perbuatan
baik. Lalu, dalam kasus sebaliknya...” ucap Chan Sung
“Entah
kau terlahir miskin atau sebagai anjing maupun babi.” Kata man Wool.
“Lalu,
jika kau bereinkarnasi...” kata Chan Sung, Man Wool marah karena Chang Soo barusan
berpikir...
“Aku
benar-benar akan bereinkarnasi sebagai anjing atau babi, kan?” ucap Man Wool
marah
“Maksudku,
aku tak yakin... Tapi aku memang khawatir karena sangat mungkin.” Ucap Chan
Sung
“Aku
sudah membayar semua dosaku dengan menjalankan hotel selama lebih dari satu
milenium.” tegas Man Wool
“Tapi kau
tak memperlakukan semua pelanggan dengan baik.” Keluh Chan Sung
“Bagaimana
bisa kuperlakukan mereka dengan lebih baik?” keluh Man Woool
“Kau
mengabaikan sebagiannya, mengatakan itu gangguan. Dan kau mengambil uang dari
orang kaya untuk membeli alkohol dan mobil untuk dirimu sendiri. Aku
benar-benar mengkhawatirkanmu.” Akui Chan Sung.
Man Wool
pikir itu bukan urusan Chan Sung, Chan Sung menegaskan harus khawatir karena tak ingin Man Wool terlahir sebagai anjing atau babi. Man Wool
dengan wajah kesal menegaskan itu bukan urusan Chan Sung. Chan Sung ingin Man Wool membayangkan Man
Wool bereinkarnasi sebagai babi.
“Aku tak
ingin menemuimu lagi sebagai sup mabuk.” ucap Man Wool kesal dengan wajah
cemberut.
“Bersikaplah
baik.” Pinta Chan Sung. Man Wool makin kesal tak menginginkan sup lagi karena
kehilangan selera makan gara-gara Chan Sung.
“Aku
melihat hantu bergentayangan di sekitar area tadi. Lalu Aku menyuruhnya pergi
ke hotel, tapi kau harus membawanya selagi ada di sini. Jadi Bersikap baik
padanya.” Kata Chan Sung
“Chan
Sung. Jangan memulai percakapan dengan hantu yang bahkan tak kau kenal atau
mendekatinya. Kau benar-benar tak boleh, karena Bisa saja mereka arwah jahat.
Itu Berbahaya.”pesan Man Wool
“Apa bergentayangan
di dunia manusia untuk waktu yang lama bisa menjadi arwah jahat?” tanya Chan
Sung
“Setiap
arwah berubah menjadi jahat setiap kali membahayakan manusia. Dan hantu seperti
itu bisa melahap semua arwah lain, apalagi manusia. Jika ditangkap oleh
Malaikat Maut, dia pasti tak akan bereinkarnasi sebagai anak yang beruntung
atau bahkan daging babi. Jiwanya akan binasa di tempat.” Jelas Man Wool. Chan
Sun hanya bisa terdiam.
Malaikat
maut melihat tamu di kamar 13 yang kabur, lalu memarahi Tuan Kim dan Nyonya
Choi yang tak laporkan tamu kamar ini meninggalkan hotel Nyonya Choi pikir semua
karena kesalahan manajer umum mereka. Tuan im pikir tak ada yang bisa dilakukan
karena Hantu itu sudah meninggalkan
hotel.
“Jiwanya
dipenuhi dengan kebencian dan dendam terhadap manusia. Jika dia menyebabkan
masalah di dunia manusia, aku akan meminta pertanggungjawaban hotel.” Tegas
Malaikat lalu berjalan pergi.
Nyonya
Choi mengeluh kalau keadaan ini
membuatnya pusing. Tuan yakin Malaikat Maut
akan berhasil menangkapnya dan membawanya kembali. Nyonya Choi memikirkan Jika
hantu itu menyebabkan masalah sebelum tertangkap dan berubah menjadi arwah
jahat, maka mereka akan dikutuk.
“Dia itu
berbahaya, tapi aku merasa sangat kasihan padanya. Aku harap dia kembali dengan
selamat.”kata Nyonya Choi harap-harap cemas.
Seorang
pria sedang lembur dikantor sendirian, saat itu juga terlihat ada pesan masuk
[Rilisan Baru Populer. Nikmatilah] Ia lalu berpikir akan istirahat sebentar dan
melihat diforum dengan subject “Barang Populer”. Ia pun melihat video yang
direkam dalam sebuah kamar.
Pria itu
mulai melihat wanita dengan pakain tidur membuka bajunya dari belakang, lalu
berharap agar Berputar suapaya bisa melihat wajahnya. Si wanita membalikan
badanya lalu mendekat ke arah kamera sambil bertanya.
“Apa Kau
suka? Apa ini Menyenangkan? Aku seksi, kan?” ucap si wanita dan akhirnya
mendekatkan tanganya.
Si pria
ketakutan melihat tangan yang keluar dari layar dan akhirnya menekan bagian
matanya. Tangan si hantu terus menekan bagian mata dan akhirnya si pria tak
sadarkan diri dengan mata merah.
Yoo Na
mengirimkan pesan [Kau akan menjemputku lagi hari ini? Kapan kau akan tiba? Aku
bisa melewatkan kelas sore.] tapi tak ada balasan dari Hyun Joong. Ia mengumpat
kesak karena hantu yang berani mengabaikan pesannya.
“Yoo Na
benar dirasuki... Aku merinding sepanjang hari. Bagaimana jika aku mencoba
melemparkan ini padanya?” ucap teman Yoo Na, Teman yang lainya pun setuju.
“Ayo kita
lihat apa dia bisa menghindarinya lagi.”kata temanya dan yang lain menyuruh
agar segera melakukan.
Tiba-tiba
terdengar ada suara pesan yang masuk, mereka panik bertanya siapa yang menerima
pesan. Tapi tak ada yang menerima di ponselnya, mereka pun berlari ketakutan.
Saat itu Hyun Joong ada ditengah-tengah mereka.
“Gadis-gadis
lain sangat membencinya.” Ucap Hyun Joong sedih melihat sikap teman-teman Yoo
Na
Saat itu
Yoo Na membaca pesan dari Hyun Joong [Aku tiba. Di belakangmu.] Wajah Yoo Na
terlihat senang langsung melambaikan tangan pada Hyun Joong, tapi mencoba agar
menutupi perasaan bahagianya.
Mereka
akhirnya bertemu di ruangan musik. Hyun Joong memberitahu mendapat izin Man Wool bahwa Yoo Na dapat
datang ke hotel. Yoo na sedang senang hati mendengarnya mengajak agar pergi ke
sana sekarang. Hyun Joong heran akan pergi sekarang.
“Tapi,
bagaimana dengan kelasmu?”kata Hyun Joong, Yoo Na pikir Hyun Joong bisa
melihatnya tadi.
“Aku tak
bisa menyesuaikan diri. Jadi Berhenti sekolahpun tak apa.” Kata Yoo Na. Hyun Joong tahu Itu karena
teman-teman yang mengganggunya.
“Mereka
sangat menyebalkan, tapi tak apa. Kim Yoo Na yang asli adalah gadis nakal. Aku
benar-benar menikmati, betapa banyak gadis ini dibenci oleh orang lain. Hanya
saja sekolah itu membosankan. Menurutmu kenapa sekolah membosankan?” ungkap Yoo
Na kesal
“Aku
sangat bersenang-senang saat masih di sekolah. Aku belajar dan bermain
olahraga. Aku selalu pulang terlambat dari sekolah sampai Kepala Pelayan harus
datang untuk menjemputku.” Cerita Hyun Joong senang.
“Kau
bilang "Kepala Pelayan"?” tanya Yoo Na tak percaya. Hyun Joong
membenarkan kalau dia tinggal di rumahnya.
“Dia
menjalin hubungan dengan Un Nyeon, pengasuh adikku. Tapi dia selalu berkelahi
dengan sopir ayahku. Mereka berada dalam cinta segitiga.” Cerita Hyun Joong
“Kau
bilang Kepala pelayan, pengasuh, dan sopir juga? Sepertinya kau putra bangsawan
ketika sebelum meninggal. Kau dilahirkan dengan sendok emas di mulutmu.”
Komentar Yoo Na
“Tidak,
sendok perak... Semua sendok di rumahku berwarna perak.”kata Hyun Joong polos
“Kau
dilahirkan di keluarga kaya dengan sendok perak di mulutmu, tapi kau pasti
kecewa karena hidup singkat.” Komentar Yoo Na
“Benar.
Aku sangat kecewa hingga tak bisa mengikhlaskannya. Aku bahkan tak bisa
bersekolah bahkan jika mau, jadi, cobalah bersenang-senang di sekolah. Sekolah
akhir-akhir ini jauh lebih bagus.” Kata Hyun Joong
“Kalian
mengenakan seragam sekolah yang bagus. Dan kalian memiliki piano yang bagus
seperti ini. Piano ini lebih bagus daripada yang ada di rumahku.” Kata Hyun
Joong melihat di piano.
“Kelihatannya
kau belajar memainkan piano juga. Coba Mainkan.” Kata Yoo Na.
“Aku tak
tahu cara memainkannya, tapi akan mendengarkan. Aku mungkin sudah lupa.” Kata
Hyun Joong
Yoo Na
menyuruh Hyun Joong agar segera memainkan pianonya. Saat itu teman-teman Yoo Na
masuk bertanya Yoo na bicara dengan siapa sekarang. Yoo Na mengaku hanya sedang
bermain piano. Teman Yoo Na menyuruh agar mulai memainkan saja.
“Yoo
Na... Kau pandai memainkan piano... Coba mainkan.” Kata temanya. Yoo Na
terlihat gugup hanya bisa diam saja.
Hyun
Joong menaruh tangan diatas tangan Yoo Na dan memulai memainkan piono. Temanya
Yoo Na tak percaya kalau ternyata Yoo Na memang bisa bermain. Hyun Joong terus
memainkan piano diatas tengan Yoo Na, teman Yoo Na terlihat kesal memilih
pergi.
“Kau
cukup andal... Coba Lihat? Kau tak lupa.” Ucap Yoo Na memuji. Hyun Joong pikir Sepertinya
aku tak bisa lupa.
Flash Back
Seorang
anak kecil naik diatas sepeda, terlhat bahagia merangkul pingang Hyun Joong
yang memanggilnya kakak.
“Apa kau
akan naik sepeda denganku bahkan saat sudah dewasa nanti?” ucap Hyun Joong. Si
anak kecil menjawab “Ya”
“Kau
sudah berjanji.” Kata Hyun Joong terlihat bahagia mengayuh sepedanya dan terlihat
dua pelayan didepanya melambaikan tanganya. Mereka pun terlihat sangat bahagia.
Yoo Na
sedang memainkan piano melihat ada tetesan mata di tanganya, saat melihat
kebelakang Hyun Joong sudah pergi.
Tuan Kim
dan Nyonya Choi berdiri didepan pohon yang sebelumnya gersang. Tuan Kim pikir
dirinya yang lebih pantasuntuk melatih si Pilihan Ke-4 daripada Hyun Joong,
karena lebih tua darinya. Nyonya Choi yakin Yoo na akan benyak belajar dengan
Hyun Joong
“Dia yang
sudah dididik di zaman modern, bukan sarjana yang membicarakan Konfusius dan
Mencius.” Kata Nyonya Choi
“Namun,
Hyun Joong condong ke arah si Pilihan Ke-3.” Kata Tuan Kim. Nyonya Choi tahu Secara
emosional, Hyun Joong lebih dekat dengan
Ku Chan Sung.
“Tapi,
dia harus mencapai tujuannya di dunia ini juga. Dia tahu hotel kemungkinan
hilang, jadi, aku ragu dia akan memihak Koo Chan Sung.” Kata Nyonya Choi
“Benar.
Dia harus tinggal di hotel sampai hari itu.” Kata Tuan Kim. Nyony Choi mengaku bersyukur
tak ada perubahan lagi sesudah daun tumbuh.
“Apa yang
sedang terjadi?”tanya Nyonya Choi kaget melihat pohon yang bergerak cepat. Tuan
Kim tahu kalau Ketua pasti marah.
“Tapi dia
bersama Manager Koo sekarang.” Kata Nyonya Choi binggung
“
Sepertinya si Pilihan Ke-3 membuatnya kesal. Aku harap amarahnya terbakar sehingga
daunnya jatuh dari cabang.” Kata Tuan Kim
Di dalam
garasi, Chan Sung memberitahu mereka harus menjual mobil yang tak dibutuhkan.
Man Wool pikir membutuhkan setiap mobil di sini. Chan Sung tahu kalau Man Wool
yang tak mengendarai 7 dari 14 mobil ini sejak setahun lalu.
“Mereka
mendekorasi tempat parkirku...Coba Lihat... Aku sudah menempatkan mobil-mobil
cantik ini dalam warna yang sama. Dan mobil-mobil ini membuat tempat parkirku
tampak cantik.” Ucap Man Wool
“Ini adalah
ruang yang sangat besar. Coba Bayangkan hanya ada tiga mobil di ruangan sebesar
ini. Akan tampak sangat kosong.” Keluh Man Wool
“Ini
Tepat. Hanya ada satu penumpang.” Tegas Chan Sung. Man Wool pkir Tak masuk akal
memiliki tempat parkir sebesar ini.
“Jadikan
tiga mobil dan parkirlah dekat tempat penyimpanan Dan kita dapat memanfaatkan
ruangan ini untuk pelanggan.” Tegas Chan Sung
“Kenapa
kau melakukan ini padaku? Kenapa kau ingin aku menjual mobilku?” tanya Man Wool
“Karena
keuanganmu ada diambang kebangkrutan. Jika kau terus begini,maka kau akan
bangkrut.” Tegas Chan Sung
Keduanya
duduk di ruangan Chan Sung, Man Wool duduk di kursi. Chan Sung memberitahu akan
sulit untuk melunasi tagihan kartu bulan depan Mn Wool dengan saldo yang kita
miliki sekarang. Man Wool pikir bisa menjual Lukisan Gunung Baekdu.
“Itu Tak
ada yang membeli danTak seperti yang aku harapkan.” Kata Chan Sung.
“Batangan
emas dari Kim Yu Na.” Ucap Man Wool. Chan Sung menjawab sudah membeli mobil
dengan itu.
“Benar.
Bagaimana dengan kartu kredit hitam?” kata Man Wool. Chan Sung memberitahu sudah mengirimnya kembali.
“Kau
harus membayar barang-barang yang kau beli untuk pernikahan.” Kata Chan Sung.
Man Wool langsung melotot kaget.
“Apa kau
sudah gila? Kenapa kau mengirimnya kembali?” kata Man Wool marah
“Aku tak bisa
membiarkanmu bereinkarnasi sebagai anjing atau babi. Aku tak akan membantumu
memeras uang dari orang lagi. Jalani kehidupan yang jujur dan hemat.” Tegas
Chan Sung
“Hei, Koo
Chan Sung... Kau tak akan rugi apa-apa. Aku? Apa? Bereinkarnasi jadi anjing
atau babi? Jika bereinkarnasi jadi ayampun, aku tak apa.” Kata Man Wool
“Bahkan
jika aku menemuimu lagi dalam bentuk mie ayam, akan kubilang, "Halo, aku
lebih enak saat dimakan dengan kimchi segar." Aku akan menyapamu seperti
itu.” Komentar Man Wool santai.
“Jika kau
tak menjual mobil dan melunasi tagihanmu, kau tak akan punya sepeser pun untuk
membeli mie ayam bulan depan.” Kata Chan Sung lalu berjalan pergi.
“Apa aku
akan kembali miskin? Oh tidak. Aku benci miskin. Koo Chan Sung, kau bohong,
'kan? Kau hanya mencoba menakut-nakutiku, 'kan?” teriak Man Wool mengejarnya.
Chan Sung
bertemu dengan pada pegawai. Tuan Kim memberitahu Nyonya Jang tak selalu kaya.
Hyun Joong memberitahu Saat datang ke hotel karena semuanya terasa sulit.
Nyonya Choi ingat Saat itu, segalanya sangat sulit.
“Karena
banyaknya kesibukan, kita tak memiliki manajer manusia juga. Ketua sangat
kesusahan.” Ungkap Nyonya Choi dengan tatapan sedih.
**
Flash
Back
Saat
zaman perang, Man Wool mengeluh ingin sekali makan semangkuk makgeolli dan
kimchi air lobak. Nyonya Choi pikir Saat truk Angkatan Darat AS lewat nanti,
jadi akan mencoba untuk mendapatkan makanan. Tuan Kim tahu kalau Rekrutan baru dapat berbicara bahasa Inggris.
“Beri aku
cokelatnya... Terima kasih banyak.” Ucap Hyun Joong dengan bahasa inggris.
“Kau
cukup bagus... Aku akan mengandalkanmu.” Kata Man Wool
Sementara
di dalam kamarnya, Man Wool duduk sambil minum dan banyak makanan diatas meja.
Dengan tatapan sinis mengaku benci miskin. Jadi akan terus makan kaviar dan
minum sampanye.
“Saat dia
tak punya cukup uang, dia berhasil bertahan dengan kimchi dan makgeolli Dia dapat
menghemat lebih banyak uang.” Kata Chan Sung
“Kemudian,
Ketua akan membencimu. Bagaimana jika kau dikeluarkan...”kata Hyun Joong dan
Tuan Kim langsung menepuk bahunya dengan keras.
“Kerja
bagus. Kau benar-benar setia padanya.” Ejek Tuan Kim pada Hyun Joong. Hyun
Joong hanya bisa cemberut memegang bahunya.
“Aku bisa
mengurus keuangannya saat ini. Tapi, apakah keuangan hotel pernah dalam
masalah?” tanya Chan Sung
“Saat
perang, ada banyak orang yang meninggal daripada yang selamat. Dan orang-orang
itu pasti punya urusan yang belum selesai di sini. Saat itu terjadi, pintu
menuju Alam Baka terbuka lebar, jadi, tak banyak orang menginap di hotel kami.”
Kata Tuan Kim kembali menepuk bahu Hyun Joong
“ Kami
berhasil melewati era yang sulit bersama. Kerja Bagus, Tuan Kim” kata Nyonya
choi
“Kaulah
yang memiliki waktu paling sulit. Jangan pilih-pilih pelanggan kami dan
lindungi hotel sebaik mungkin sampai hari tercapainya tujuan.” Kata Tuan Kim
mengajak mereka berkumpul.
Chan Sung
akan mendekat tapi Tuan Kim lebih dulu berteriak Hwaiting.
Seorang
raja dalam ruangan terlihat tegang, kasim memberitahu sudah larut malam. Tapi
saat itu banyak orang yang menyerang ruanganya,
Raja terlihat panik melihat yang akan menyerang. Sampai akhirnyr
terdengar teriak “Cut!”
“Yoo,
bukankah seharusnya raja terdengar lebih serius?” komentar sutradara. Yoo Hanya
bisa meminta maaf dan akhirnya mereka akan istirahat sejenak.
“Raja
suaranya harus tangguh, berlatihlah.” Perintah Raja. Yoo menganguk mengerti.
Saat itu
Yoo berlatih dialog sendiri, lalu mendengar teriak “Beraninya kau! Beraninya...”
dengan nada bicara seorang raja. Yoo panik bisa mendengar tapi tak bisa melihat
lalu jatuh pingsan. Semua kru panik dan binggung melihat Yoo yang pingsan.
“Kenapa
tak ada orang yang bisa mendengarku?” keluh arwah raja didepan Yoo Oh
Raja
berjalan masuk ke hotel, Hyun Joong
melihat Raja melonggo tak percaya sambil menunjuk Yang Mulia datanga. Si Raja
marah karena Hyun Joong berani menunjuk padanya.
Chan Sung
berjalan di lorong melihat semua pegawai tergesah-gesah lalu bertanya pada
Nyonya Choi apa sesuatu terjadi. Nyonya Choi memberitahu Tamu VVIP sudah datang ke hotel mereka. Chan
Sung bingung bertanya-tanya siapa tamu
"VVIP"
Tuan Kim
berjalan dengan Man Wool memebritahu Seorang raja sudah berjalan hotel mereka
tak pernah bisa melihatnya saat hidup, tapi sekarang bisa mendapat kesempatan.
Man Wool pikir ini Keuntungan besar sudah memasuki hotel jadi menyuruh agar
mengumpulkan semua pegawai.
“Kita
akan memberikan VVIP dengan layanan terbaik dan membuatnya benar-benar puas.”
Ucap Man Wool
Raja
sudah ada di lobby, Tuan Kim langsung
membersujud memberikan hormat seperti dalam drama kerajaan. Sementara Man Wool
membungkuk memberikan hormat karena merupakan suatu kehormatan untuk mengakomodasi
orang dengan status Raja.
“Aku
adalah pemilik hotel ini, Jang Man Wool.” Ucap Man Wool bangga.
“Yang
Mulia? Raja Tae, Jeong, Tae, Se, Mun, Dan, Se... Lalu Raja yang mana dia?”
tanya Chan Sung dari lantai atas binggung.
“Kau
pasti kelelahan. Izinkan aku mengantar ke kamarmu.” Ucap Tuan Kim. akhirnya
mereka bergegas pergi mengantar raja layaknya dayang dalam kerajaan.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar