PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Mo Gun
keluar dari lift lalu mencium Ta Mi lalu keduanya saling menatap. Mo Gun
mengatakan ingin membalikkannya, tapi tampaknya ia juga tidak bisa melakukannya hari ini. Ta Mi
mengaku tidak tahu kenapa dirinya seperti ini.
“Tapi aku
sama saja... Aku merasa seperti ini. Kau melarangku untuk sekadar bersenang-senang. Bahwa kau bukan
taman bermain. Tapi aku ingin bersenang-senang denganmu.” Akui Ta Mi
“Kau
membuatku gila. Aku ingin memelukmu, menyentuhmu, dan menyukaimu. Jadi,
bersenang-senanglah denganku. Dalam keseharianku. Bermainlah denganku.” Ungkap
Ta Mi
“Bawa aku
masuk. Cepat.” Kata Mo Gun seperti tak ingin Ta Mi berubah pikiran.
Ta Mi
mengenggam tangan Mo Gun masuk ke rumah, lalu akan menciumnya tapi Mo Gun malah
memalingkan wajahnya. Mo Gun bertanya Apa Ta Mi menginginkannya. Ta Mi malah
bertanya balik Bagaimana menurut Mo Gun. Mo Gun pikir Sekarang Ta Mi menginginkannya.
“Bagaimana
dengan besok? Akankah kau membuangku besok?” tanya Ta Mi. Mo Gun menjawab tidak.
“Berjanjilah.”
Kata Mo Gun. Ta Mi berjanji. Akhirnya mereka pun berciuman diteras sebelum
masuk ke dalam rumah.
Ga Kyung
sedang ada diruangan kerja. Tuan Oh masuk memberitah kalau sudah selesai menyunting filmnya dan bertanya
apakah Ga Kyung akan menontonnya saat ada waktu luang, karena butuh saran. Ga
Kyung melihat kalender lalu menjawab belum tahu pasti. Tuan Oh mengerti dan
akan keluar ruangan.
“Tunggu
sebentar.” Kata Ga Kyung lalu memberikan lembaran kertas bertuliskan "Oh
Jin Woo, Pukul 21.00 sampai 23.00, Biaya 30.000 dolar"
“Siapa
yang memberimu ini?” tanya Tuan Oh, Ga Kyung menjawab Ta Mi.
“Jika dia
memberimu ini, artinya kamu juga memberinya sesuatu.” Ucap Tuan Oh.
“Aku
membatalkan kontrak Godori. Apakah kau tahu di mana dirut perusahaan ini?”
tanya Ga Kyung. Tuan Oh menjawab Di luar
negeri.
“Apa kau
meninggalkan jejak?” tanya Ga Kyung. Tuan Oh merasa tidak dan ingin tahu alasan
Ga Kyung menanyakan hal itu.
“Sebaiknya
kau tidak dirugikan oleh ini... Simpanlah.” Ucap Ga Kyung, Tapi Tuan Oh
menyuruh Ga Kyung saja yang menyimpannya.
“Apa Kau
memercayaiku? Bagaimana jika aku menggunakan ini untuk membahayakanmu?” ucap Ga
Kyung
Tuan Oh
mempersilahkan, lalu mengucapkan Selamat tidur dan keluar dari ruangan. Ga
Kyung hanya bisa terdiam.
Ta Mi
terbangun melihat jam di ponselnya lalu menatap Mo Gun yang tidur disampingnya,
wajahnya tersenyum dan akan bangun. Mo Gun tiba-tiba menarik tangan Ta Mi, Ta
Mi pun kaget karean sebelumnya Mo Gun
terlihat masih tertidur nyenyak.
“Apa kau
akan menelantarkan aku sekarang? Kau harus bertanggung jawab atasku.” Ucap Mo
Gun yang tidur bertelanjang dada.
“Ya, aku
tahu. Aku akan bertanggung jawab. Tapi Aku hendak mandi.” Ungkap Ta Mi.
“Jangan
membohongiku... Kau jarang mandi.” Ejek Mo Gun. Ta Mi kesal kesal dan tak
bergurau lalu turun dari tempat tidur.
Mo Gun
tersenyum melihat tingkah pacarnya, Ta Mi memberikan pakaian untuk Mo Gun. Mo
Gun binggung karena Ta Mi tidak punya saudara lelaki tapi Kenapa punya pakaian
pria. Ta Mi mengaku Seorang pria
meminjamkannya kepadanya.
“Aku
bilang akan mengembalikannya setelah mencucinya, tapi aku lupa.” Ucap Ta Mi
“Jangan
temui dia mulai sekarang. Cepat berjanjilah kepadaku.” Kata Mo Gun dengan nada
cemburu.
“Tidak,
aku akan bertemu dengannya.” Kata Ta Mi dengan wajah tersenyum bahagai. Mo Gun
kesal dan melihat pakaian yang diberikan padanya.
Mo Gun
teringat sebelunya memberikan pakaian pada Ta Mi untuk jadi piama saat tidur di
rumahnya karena Pakaian Ta Mi tampak tidak cocok untuk tidur. Wajah Mo Gun
tersenyum malu ternyata pria yang dimaksud Ta Mi adalah dirinya.
Nyonya
Jang turun dari mobil dengan kacamata hitam menatap sinis ke arah Ga Kyung
datang dengan suaminya. Ia lalu berjalan masuk lebih dulu, Paman Tuan Oh
menyapa Nyonya Jang kalau datang ke sini
setiap tahun pada peringatan kematiannya.
“Suamimu
pasti sangat bahagia.” Ucap Paman Tuan Oh. Nyonya Jang mengaku tidak datang
untuk berduka tapi datang untuk politik.
“Semoga Paman
baik-baik saja. Bibi juga. Paman tampak jauh lebih baik daripada sebelumnya.”
Sapa Tuan Oh
“Kurasa
kalian hadir di sini untuk mengunjungi mendiang ayah kalian. Kali terakhir aku
melihatmu adalah pada upacara pembukaan. Aku yakin kakakku merasa terhibur berkat
putra sulungnya.” Kata Paman Tuan Oh membalas ramah.
Saat itu
seorang wanita muda datang dengan terburu-buru meminta maaf karena datang
terlambat. Nyonya Jang bertanya siapa
wanita itu. Paman Oh memberitahu kalau Itu Istri sepupu mereka yaitu Seung
Hoondan baru menikah awal tahun ini.
“Kau
terlihat sangat berbeda dari saat aku melihatmu di rumah. Apakah kabar menteri
baik?” tanya Nyonya Jang ramah.
“Ya,
ayahku memintaku mengirim salam untuk Anda.” Kata Seung Hoon. Nyonya Jang pun
meminta agar menyampaikan salam juga untuk Ayah Seung Hoon dan mengajak untuk
segera masuk.
“Bu, masalahnya
adalah, agamaku Kristen. Jadi, aku akan berdiri di belakang selama upacara
peringatan.”kata Seung Hoon. Nyonya Jang dengan sinis kalau menyuruh pulang
saja.
“Pulanglah
dan berikan penghormatanmu di gereja yang kamu datangi.” Kata Nyonya Jang
sinis. Seung Hoon binggung, suaminya meminta agar Nyonya Jang tak mengubrisnya.
Nyonya
Jang mulai melakukan doa untuk mendiang suaminya, lalu Tuan Oh dan istrinya
akan mulai upacara. Nyonya Jang tiba-tiba menyuruh Berhenti karena Pamannya
yang akan memulai upacara mulai tahun ini.
Tuan Oh
hanya bisa diam saja, Ga Kyung pun merasa kalau Nyonya Jang bersikap seperti
itu karena menolak permintaan ibu mertuanya.
Ta Mi dan
Mo Gun duduk disofa sambil menatap jendela kamar. Ta Mi pikir kalau ini pasti menyenangkan.
Benar, Mo Gun menyarankan jika Ta Mi mengatakannya dengan lebih spesifik. Ta Mi
mengaku Menyenangkan melihat hujan di
rumah bersama Mo Gun. Mo Gun pun setuju.
“Kau
menepati janjimu, Mo Gun... Kau memberitahuku bahwa kau akan datang tiap kali
hujan turun.” Kata Ta Mi
“Aku
selalu datang... Mari kita jujur. Aku selalu datang bagaimanapun cuacanya, kan?”
ucap Mo Gun. Ta Mi membenarkan.
“Tiap
kali kau datang, aku senang sekaligus takut.” Akui Ta Mi. Mo Gun bertanya Apa
Ta Mi sudah tidak takut lagi.
“Aku
masih takut... Kau bertanya kepadaku apakah aku kurang menyukaimu untuk
mengatasi ketakutanku ini.” Ucap Ta Mi. Mo Gun ingat Ta Mi tidak memberiku
jawaban.
“Aku
tidak bisa memberimu jawaban karena aku pikir akhirnya aku akan mengabaikan
ketakutanku ini. Seperti katamu, setiap pertemuan memiliki akhir. Dan akhirnya
kita akan berpisah dalam bentuk apa pun itu.” Kata Ta Mi
“Tapi saat
aku berlari menuju perpisahan itu, satu-satunya orang yang bisa berbagi
kegelisahan ini denganku adalah kau. Jadi, mari kita gelisah dan gugup bersama.
Mari saling menghibur dan meyakinkan.” Ucap Ta Mi
“Dan
meski pada akhirnya kita kehilangan satu sama lain, mari kita pertahankan satu
sama lain dalam momen ini. Senang berjumpa denganmu, Mo Gun. Selamat datang dalam keseharianku.” Kata Ta
Mi menatap Mo Gun.
Mo Gun
menatap Ta Mi meminta agar meletakan kopinya, lalu memeluknya. Ia mengaku ingin
sekali bergabung dalam kesehariannya dan berjanji tidak akan pernah pergi Jadi Ia meminta pada
Ta Mi agar jangan pernah menyuruhnya pergi.
Ga Kyung
dengan suaminya makan bersama dengan Seung Hoon dan suaminya. Suami Seung Hoon
mengaku banyak orang menantikan filmnya dan merasa kalau akhirnya akan pergi ke
Cannes. Tuan Oh mengaku bertanya-tanya apakah itu akan pernah terjadi.
“Sudah
saatnya kau pergi. Kau sudah bekerja di industri perfilman selama 20 tahun
sejak kau memulai dari bawah di tim sutradara.” Kata Suami Seung Hoon.
“Apa Kau
mulai dari paling bawah? Aku pikir kau menggeluti industri perfilman hanya
untuk iseng saja. Aku pikir Dirut memberimu bisnis yang bagus karena kau tidak
tertarik mengambil alih perusahaannya.” Kata Seung Hoon polos
“Aku
sudah terlalu lama menggeluti ini hanya untuk iseng saja.” Ungkap Tuan Oh
“Kurasa
aku benar-benar salah paham. Orang-orang selalu mengatakan Dirut KU sudah
menyerah terhadap putra sulungnya, jadi, aku pikir itu benar. Tapi kurasa itu
tidak benar.” Kata Seung Hoon.
“Kalau
memang begitu, Dirut sangat kejam hari ini. Kau sangat menyukai pekerjaanmu,
tapi dia menghinamu hanya karena kau tidak menggeluti bisnis keluarga.”
Komentar Seung Hoon.
Ga Kyung
dan Tuan Oh hanya diam saja. Suami Seung Hoon pun meminta agar istrinya makan
saja dan tak banyak bicara. Seung Hoon
tetap terus mengoceh kalau tidak semua
orang kaya harus mengelola bisnis keluarga. Jika mereka kurang kompeten, maka mereka
harus hidup sesuai limitnya.
Seung
Hoon sedang ada ditoilet, Ga Kyung tiba-tiba datang dan langsung menarik rambut
Seung Hoon sampai membuatnya membungkuk. Seung Hoon panik, Ga Kyung pikir Seung
Hoon terkejut karena ternyata Ia bisa melakukan ini kepadanya.
“Lepaskan
aku! Kubilang lepaskan!” teriak Seung Hoon, tapi Ga Kyung tetap terus
menariknya.
“Seharusnya
kau tahu siapa yang bisa dan tidak bisa kau hina. Tampaknya kau belum tahu,
jadi, belajarlah selagi aku mengajarimu.” Ucap Ga Kyung
“Kenapa
aku tidak bisa menghinamu? Keluargamu bangkrut. Lepaskan aku! Lepaskan!” kata
Seung Hoon. Ga Kyung akhirnya melepaskan tanganya.
“Kau bisa
menghinaku... Tapi tidak suamiku.” Tegas Ta Mi
“Kalian
bahkan tidak penting untuk Dirut lagi. Apa kau pikir kamu bisa lolos dengan
ini? Aku akan memberi tahu suamiku semuanya!”ancam Seung Hoon.
“Silakan...
Jangan tinggalkan satu detail pun. Lalu kita akan lihat apakah aku akan hidup
untuk melihat hari esok atau tidak. Suamimu setia pada KU Group, bukan
kepadamu. Bukankah itu alasanmu mengkhianati Tuhan dan membungkuk pada KU
Group?” ucap Ga Kyung. Seung Hoon ingin bicara tapi Ga Kyung lebih dulu bicara.
“Itu
berarti kau tidak sebanding dengan suamiku meski dia sudah disingkirkan. Karena
itu kau akan diam walaupun sudah diserang olehku. Apa kau paham?” tegas Ga
Kyung. Seung Hoon pun hanya bisa diam saja.
Mo Gun
makan es krim sambil berbaring, Ta Mi yang berbaring disofa mengejek Apakah rasanya
enak, Mo Gun mengaku kalau Gula membuatnya merasa senang dan Musiknya juga
bagus. Ta Mi pun bertanya Kapan Mo Gun
mulai terjun dalam dunia musik.
“Saat
SMP... Seon Woo menyarankan kami memulai sebuah band.” Ucap Mo Gun. Ta Mi
memastikan kalau yang dimaksud adalah Dirut Kim.
“Kenapa
dia memilihmu?” tanya Ta Mi. Mo Gun menjawab Karena ia mengikuti kursus piano.
“Apakah
kau bermain keyboard di band itu?” tanya Ta Mi. Mo Gun menjawab sebagai pemain
bas.
“Aku
belajar setelah bergabung.”akui Mo Gun, Ta Mi kaget mendengarnya dan ingin tahu
nama band-nya.
Mo Gun
menjawab Pangeran Millim. Ta Mi tertawa mengejek kalau pasti Mo Gun hanya asal
memberi nama dan yakin Karena itukah perusahaannya bernama Millim Sound. Mo Gun
membenarkan. Ta Mi pikir Itu fakta yang menarik dan ingin tahu nasib band itu.
“Saat
itu, aku tenggelam dalam popularitasku sendiri. Itu masa keemasanku.” Ucap Mo
Gun bangga.
“Apa Kau
bertahan dalam band untuk mempertahankan popularitas?” ucap Ta Mi dengan
miringkan badanya.
“Itu
bukan sesuatu yang bisa kau abaikan. Untuk remaja, popularitas sama dengan
kekuasaan. Aku merasakan kekuasaan sejak belia, dan aku membutuhkannya di SMA.”
Cerita Mo Gun bangga. Ta Mi ingin tahu alasanya.
“Aku
bersekolah di Australia. Awalnya aku mengalami banyak rasisme. Kemudian setelah
aku bergabung dalam band di sana, jadi aku tidak dirundung lagi. Anak muda yang
bermain musik populer di belahan dunia mana pun.” Ucap Mo Gun. Ta Mi mengaku
senang Mo Gun yang bermain musik.
Hyun
sedang sibuk berkerja di ruanganya, saat itu ponselnya berdering dan kaget
melihat nama "Seol Ji Hwan" lalu mencoba mempersiapkan diri untuk
mengangkatnya. Ji Hwan bertanya
keberadaan Hyun sekarang. Hyun menjawab ada di kantor.
“Aku akan
datang ke tempatmu. Ada sesuatu yang ingin kukatakan.” Ucap Ji Hwan.
Hyun
keluar dari kantor dengan payung, lalu
kaget melihat Ji Hwan datang dengan wajah babak belur dan kehujanan. Ia sempat
terdiam dan binggung sampai akhirnya berlari kearah Ji Hwan agar tak kehujanan.
dan berpikir kalau baru saja berkelahi dan ingin tahu Apa yang terjadi.
Ji Hwan
mengatakan Seol Hee menghilang. Hyun melonggo binggung melihat Ji Hwan yang
menangis. Ji Hwan mengaku tidak bisa
melihat wajah Seol Hee lagi.e
Akhirnya
Hyun mengihajak Ji Hwan masuk gedung membersihkan luka sambil mengeluh
kalau tidak pandai berkelahi, seharusnya
bisa menghindarinya saja. Ji Hwan mengatakan ada sesuatu yang ingin ditanyakan.
“Mari
kita obati luka-lukamu terlebih dahulu... Tapi Apa... Ke mana perginya semua
itu?” ucap Hyun binggung tak ada bekas luka didahi.
“Itu
hanya riasan... Aku sedang syuting.” Akui Ji Hwan. Hyun bertanya syuting apa.
“Apakah
serial drama lain?” tanya Hyun. Ji Hwan mengaku Itu hanya sebuah peran kecil.
“Karakter
apa yang kau perankan?” tanya Hyun. Ji Hwan menjawab Calon anggota geng.
“Calon
gangster? Apakah geng punya anak didik seperti grup idola baru? Jadi, kenapa
kamu menangis? Kau membuatku khawatir.” Keluh Hyun.
Akhirnya
Ji Hwan dan Hyun duduk di depan meja kerja dan memperlihatkan foto seekor
anjing. Ta Mi memastikan sebuah foto itu adalah Ji Hwan dan anjingnya yang
bernama Seol Hee dan Ji Hwan datang ke sini karena tidak bisa melihat wajahnya.
“Benar.”
Ucap Ji Hwan dengan wajah sedih. Hyun ingin tahu alasanya.
“Ini
adalah perjalanan terakhirku dengan Seol Hee. Dia mati tahun lalu. Aku baru
tahu tentang foto ini. Setelah menemukannya, aku melihatnya setiap hari. Hanya
melihatnya membawa banyak kenangan.” Ungkap Ji Hwan.
Flash
Back
Ji Hwan
berjalan dengan Seol Hee di jalan. Ia mengingat Jalan yang dahulu mereka lewati
dan cuaca hari itu, dengan angin yang berhebus. Ia sangat mengingat hal-hal
seperti itu.
“Langkahku
diwarnai lompatan dan matahari bersinar cerah. Seol Hee bersinar seakan-akan
dia akan menemaniku selamanya. Setiap kali aku melihat foto ini, aku terus mengatakan
ini kepada diriku sendiri.” Ucap Ji Hwan.
Ji Hwan
berjalan dengan Seol Hee dan melihat sebuah mobil dengan kamera mengambil
gambar dipinggir jalan. Ia melewati Rumah Sakit Hewan
"Di
jalan itu Ada dokter hewan di jalan itu, jadi, pastikan kamu mampir. Pastikan
dia diperiksa oleh dokter hewan. Maka kamu mungkin bisa menyelamatkannya."
“Aku
mengenang kembali hari itu ratusan kali, menyesali tindakanku ribuan kali.”
Ungkap Ji Hwan sedih
“Kau
pasti sedih setiap hari.” Ucap Hyun. Ji Hwan mengaku Tapi tetap saja, senang
bisa melihat Seol Hee.
“Lalu
tiba-tiba, aku hampir tidak bisa melihat wajahnya. Seakan-akan dia telah
dihapus dari dunia ini. Bagiku, ini adalah bukti bahwa dia pernah hidup. Aku
terlalu terkejut dan kau satu-satunya orang yang bisa kumintai bantuan.” Kata
Ji Hwan .
“Aku
senang kau datang. Aku hanya perlu menghapus bercaknya agar kau bisa melihat
wajahnya.” Ucap Hyun. Ji Hwan tak menyangka apakah bisa melakukanya.
“Baru-baru
ini, kami mengalami masalah di Barro View dengan seseorang yang wajahnya tidak
dikaburkan. Kami memperbarui sistem karena hal itu dan itu yang menyebabkan
program mengaburkan wajahnya. Aku akan mengembalikan wajah Seol Hee lagi.” Kata
Hyun
“Terima
kasih banyak.... Terima kasih banyak.” Kata Ji Hwan seperti sangat bahagia. Hyun
melihat tangan Ji Hwan yang masih memakai riasan. Ji Hwan mengaku itu luka asli
karena jatuh dan terluka.
Tuan Min
menyanyi dengan ukulele dan kacama hitamnya
"Aku tidak ingin bekerja pada hari Senin, Aku juga tidak ingin
bekerja pada hari Selasa, Pada hari Rabu, aku akan mabuk" Ta Mi datang
melihatnya dan memberitahu kalau Tuan Min menghadiri rapat berikutnya.
“Tammy,
apa kau sudah mendengar lagu ciptaan AI?” ucap Tuan Min, Ta Mi menganguk.
“Aneh,
bukan? Apakah menurutmu dalam beberapa tahun ke depan, tangga lagu akan
dipenuhi dengan lagu-lagu ciptaan AI?” kata Tuan Min. Ta Mi mengaku tak tahu.
“Kita masih
belum punya mobil terbang. Anak-anak sudah menggambar itu selama lebih dari 30
tahun. Tapi kita punya sesuatu yang tidak diprediksi oleh siapa pun. Internet.”
Jelas Ta Mi
“Kau
benar. Industri ini sangat menarik, tapi juga sangat menakutkan. Kau
bertanya-tanya bisakah sesuatu terwujud dalam 20 tahun ke depan, tapi kemudian
itu muncul begitu saja.Dan sesuatu yang kau pikir bisa dikomersialkan dalam
lima tahun menghilang setelah setahun karena tidak ada yang mau.“Ucap Tuan Kim
“Aku
tidak yakin tentang hal lain, tapi aku ragu lagu AI akan merajai tangga lagu
dalam 10 tahun ke depan. Membiarkan AI menciptakan lagu bisa menentang hak-hak
moral, hak milik, dan hak penyebaran publik. Hukum bergerak jauh lebih lamban
dibandingkan teknologi. Jadi, kau harus melakukan debut sebelum hukum direvisi.”
Komentar Ta Mi
“Haruskah
aku mengikuti kontes lagu? Pangsa pasar kita meningkat lagi.” Ucap Tuan Kim
sambil memainkan ukulele.
“Ya. Kita
membutuhkan rencana jangka panjang... Jadi Periksa ini.” Kata Ta Mi memberikan
berkas lalu pergi.
Ta Mi
menerima telp Mo Gun, bertanya Apa kau punya waktu, karean Sedetik pun cukup.
Akhirnya Ta Mi menunggu didepan gedung, Mo Gun datang berlari ke arahnya. Ia
langsung mengomel karena sudah
melarangnya berpakaian terlalu seksi. Mo Gun langsung memeluk erat
“Aku
ingin memperlihatkan penampilan seksiku. Satu detikku sudah habis.” Kata Mo Gun
seperti baru saja mencharger tubuhnya dengan memeluk Ta Mi.
“Sampai
jumpa.” Kata Mo Gun berjalan pergi. Ta Mi masih melonggo mengeluh apakah hanya
itu saja.
“Aku
terlambat menghadiri rapat. Sampai jumpa.” Kata Mo Gun. Ta Mi tak percaya
dengan tingkah Mo Gun karena membuatnya tegang.
“Kenapa
kemeja itu sangat seksi? Apakah karena tubuhnya yang seksi?” ungkap Ta Mi
dengan senyuman melihat Mo Gu pergi.
Di
ruangan Barro terlihat sangat damai, Tuan Min menyanyi dengan ukulelenya. Bong
Gi sengaja menari-nari dengan wajah mengejek bertana apakah Hyun bisa
melihatnya. Hyun dengan masker elektrik mengaku bisa melihatnya. Bong Gi pun
malu dan berjalan pergi.
“Baca ini
sebelum rapat besok. Kau harus membacanya.” Ucap Alex pada Tuan Min.
“Aku
hampir saja berlibur... Baik, aku akan membacanya.” Kata Tuan Min. Bong Gi
memberikan minum untuk Tuan Min
“Semua
orang sudah melihat pangsa pasarnya, kan?”tanya Alex. Semua menjawab sudah tapi
Hyun mengaku belum lihat.
“Apakah
naik?” tanya Hyun membuka maskernya. Alex memberitahu Hari ini, Barro memiliki
47,6 persen pasar dan itu kalah 1,7 persen dari Unicon.
“Kurasa
kita makin meningkat.” Kata Alex. Semua bersorak gembira. Hyun pun ingin
melihatnya.
“Berapa
banyak peningkatan kita sejak Tim TF mulai bekerja?” tanya Ta Mi. Alex
menjawab Tepat 5,3 persen.
Tuan Kim
mendengar 5,3 persen, langsung menyanyikan ucapan "Selamat, selamat"
untuk Tim TF, Tammy dan berpikir mereka tidak bisa merayakannya seperti ini dan
punya sampanye di kantornya jadi mengajak mereka untuk bersulang. Semua
terlihat bersemangat.
“Kita
belum menjadi nomor satu. Mari kita buka sampanye terbaik di akhir.” Ucap Ta Mi
“Kirim
kami berlibur ke luar negeri jika kita menjadi nomor satu.” Kata Hyun. Tuan min
setuju karena ia akan ikut juga.
“Maaf menyela.
Seorang teman reporterku mengirim pesan untukku. Unicon akan mengadakan konferensi
pers mendesak nanti. Temanku bertanya apakah kita tahu sesuatu. Apakah Unicon akan
mengadakan konferensi pers?.” Kata Bong Gi
“Aku
belum mendengar apa pun. Konferensi pers apakah itu?” kata Tuan Min binggung.
Ga Kyung
berdiri dipodium menyapa semua wartawan sebagai direktur pelaksana Unicon
dengan tertulis dibagian depan "Konferensi Pers Manipulasi Kata
Kunci"
“Unicon
mengadakan konferensi pers ini untuk meminta maaf dengan tulus kepada 30 juta
pengguna Unicon. Pada tanggal 8 Mei, pukul 21.00, Bae Ta Mi, kata kunci nomor
satu di peringkat waktu nyata, menurut penyelidikan kami, adalah kata kunci
palsu yang dimanipulasi.” Ucap Ga Kyung
Ta Mi dkk
menonton konferensi pers dengan wajah kaget dan binggung.
“Kami
meyakini sebuah perusahaan yang khusus menangani manipulasi kata kunci terlibat
di dalamnya, dan kami menemukan bukti bahwa mereka memakai server Asia
Tenggara.
Ta Mi
mengingat saat bertemu dengan Ga Kyung memperlihatkan buku besar. Ga Kyung
berkomentar Ini daftar lucu yang di berikan kepadanya. Ta Mi pikir Jika ini
berada di tangannya tidak akan ada bukti lagi yang menunjukkan Jin Woo
memalsukan kata kunci waktu nyata.
“Untuk
mencegah kejadian seperti ini lagi, maka Unicon akan secara resmi meminta Biro
Siber untuk menyelidiki ini dan akan bekerja keras untuk mengembangkan
teknologi yang mengidentifikasi kata kunci yang dimanipulasi.” Ucap Ga Kyung
“Kami memberi
Anda informasi yang salah, dan sebagai pemimpin pasar, itu sangat memalukan. Kami
sungguh-sungguh minta maaf.” Kata Ga Kyung membungkuk meminta maaf.
“Apa yang
dia lakukan? Dia mencari masalah dengan kita.” Kata Hyun tak pecaya Ga Kyung
menyerangnya.
“Jika ingatanku
benar, pada saat itu, Bae Ta Mi juga merajai peringkat kata kunci waktu nyata
Barro. Apakah Anda mengatakan peringkat kata kunci Barro juga dimanipulasi?”
tanya wartawan.
“Aku
tidak tahu. Aku tidak bisa berbicara atas nama Barro, tapi saat sebuah
perusahaan bertekad untuk memanipulasi kata kunci, biasanya mereka menargetkan
Unicon dan Barro.” Jelas Ga Kyung
“Ini
berarti entah Barro tidak menyadari situasi tersebut, atau mereka memang tahu
dan merahasiakannya.” Ucap Wartawan.
“Aku
hanya akan menjawab pertanyaan mengenai Unicon.” Kata Ga Kyung.
Tuan Min
terdiam teringat saat memutuskan untuk tak memberitahu yang terjadi sebenarnya.
Hyun merasa Tuan Min akan merebut hak Tammy untuk membersihkan namanya. Tuan
Min mengaku punya kewajiban untuk melindungi perusahaan.
“Jika
kewajiban itu meliputi merebut hak Tammy, aku harus membuat keputusan itu.”
Ucap Tuan Min.
Setelah
mengingat semua kejadianya, Tuan Min memilih untuk pergi dan masuk ruanganya.
Ta Mi
masuk ruangan menegaskan kalau ini kesalahannya karena Suami Song Ga Gyeong yang membuatnya masuk di
peringkat waktu nyata. Ia mengaku Ada satu bukti, tapi memberikannya kepada
Song Ga Kyung sebagai ganti pembebasan Godori.
“Begitulah
caranya mengekspos ini. Karena tidak ada bukti lain yang melibatkan suaminya. Aku
tidak mengira ini akan terjadi. Ini salahku.” Kata Ta Mi
“Tidak...
Ini bukan salahmu, Tammy... Ini salahku karena menutupi fakta bahwa kata kunci
dimanipulasi dan merebut hak Tammy untuk membela diri. Kurasa inilah karmaku karena
menyinggungmu.” Kata Tuan Min, Ta Mi pikir ini disengaja.
“Apa pun
niat mereka, akulah yang memberi mereka alasan. Aku menutupi fakta itu.” Jelas
Tuan Min
“Sebagai
dirut, kau tidak punya pilihan lain dan Tammy memahaminya. Tim TF akan menyusun
sebuah rencana.” Kata Hyun.
“Scarlett...
Ini tidak berkaitan dengan Tim TF. Aku yang membuat keputusan dan ini salahku. Jadi,
kumohon, beri aku kesempatan untuk membereskan ini sendiri.Aku akan
melakukannya” Kata Tuan Min. Ta Mi dan
Hyun hanya bisa diam saja.
Ta Mi
masuk ruangan dengan wajah kebingungan, Hyun mengingatkan Ta Mi kalau Tuan Min
bilang itu bukan salahnya dan menurutnya
Itu bukan sekadar kata-kata menghibur tapi itu fakta jadi meminta agar
Ta Mi jangan menyalahkan dirinya.
“Jika aku
tidak memberinya bukti itu...” ucap Ta Mi merasa bersalah. Lalu keduanya kaget melihat nama di layar "1.
Bae Ta Mi" Ta Mi melampiaskan emosinya dengan meremas kertas ditanganya.
Di
Unicorn, semua petinggi menonton konferensi pers Ga Kyung “Unicon mengadakan
konferensi pers ini untuk meminta maaf dengan tulus kepada 30 juta pengguna
Unicon. Pada tanggal 8 Mei, pukul 21.00.” Jin Kyung masuk ruangan bertanya apa
yang terjadi sambil mematikan TV.
“Konferensi
pers apa ini? Apa ada yang tahu?” tanya Jin Kyung sinis. Petinggi mengaku tak tahu.
“Kami
juga mencoba mencari tahu apa yang terjadi” ucap Petinggi. Jin Kyung melihat Ga
Kyung membahas kata kunci yang dimanipulasi.
“Lalu
maksudmu Bu Song melakukan ini seorang diri? Dia pikir dia siapa sehingga
berhak mewakili Unicon? Atas izin siapa?” kata Jin Kyung marah
Ga Kyung
berjalan di lapangan dengan ponsel yang terus berdering, lalu disatu titik
ponselnya berhenti berdering, dan akhirnya duduk. Tanda kalau tempat itu tak
ada sinyal apapun di ponselnya.
Sun Woo
melihat komputer dan langsung memanggil Mo Gun dengan wajah panik. Mo Gun
melihat "Kata kunci waktu nyata 1. Bae Ta Mi 2. Konferensi Pers
Unicon" dan langsung bergegas pergi keluar ruangan.
Ta Mi
datang ke lapangan melihat Ga Kyung sambil mengeluh temanya yang datang ke
tempat itu. Ga Kyung hanya diam saja. Ta
Mi tahu Ga Kyung hanya datang ke sini saat khawatir atau takut dan menurutnya tampaknya
bukan keduanya. Ga Kyung akan pergi tapi Ta Mi kembali bicara.
“Orang-orang
berkomentar bahwa kini Unicon perusahaan yang adil. Bagaimana pendapatmu
tentang itu?” ucap Ta Mi
“Aku tidak
bisa mengatakan mereka salah. Barro menutupi fakta bahwa kata kunci waktu nyata
dimanipulasi. Tapi kami mengadakan konferensi pers dan meminta maaf. Kenapa?
Apakah Unicon tidak boleh bersikap adil?” ejek Ga Kyung.
“Kamu menghapus
kata kunci waktu nyata terkait kandidat kepresidenan karena ibu mertuamu. Dan
kau bahkan mengirim karyawan yang tidak bersalah ke sidang. Dan kau berbicara
tentang adil?”balas Ta Mi
“Jika aku
harus bersikap adil untuk mencapai tujuanku, aku akan dengan senang
melakukannya. Aku selalu melakukan segala cara untuk menang. Itu tidak akan
berubah. Aku bekerja untuk Unicon sama seperti kau yang bekerja untuk Barro.
Benarkah kau mengira aku tidak akan melakukan apa pun?.” Tegas Ga Kyung.
“Berkat
dirimu, namaku ada di daftar kata kunci waktu nyata lagi. Saat Jin Woo
menempatkan namaku di daftar kata kunci waktu nyata, kau bilang itu memalukan
dan mendesaknya minta maaf. Tapi apa bedanya hal ini dari perbuatan dia?” kata
Ta Mi berjalan mendekat
“Aku
mengumumkan bahwa itu terjadi karena manipulasi. Bukankah seharusnya kau
bersyukur aku mengungkap kebenarannya?” komentar Ga Kyung
“Hentikan
omong kosongmu, Ga Gyeong. Kau tahu betapa terpukulnya aku saat suamimu
menempatkan namaku di daftar kata kunci waktu nyata. Aku dikritik karena
perbuatanmu. Informasi pribadiku terpampang di internet. Orang-orang mengejek
orang tuaku tanpa alasan” ucap Ta Mi meluapkan emosinya.
“Dan
seseorang melempariku telur di depan gedung perusahaanku. Tapi kamu menggunakan
metode yang sama untuk mempermainkan Barro! Dari pengamatanku, kau tidak merasa
malu maupun menyesal. Sedangkal itulah hubungan kita sekarang.” Ungkap Ta Mi
marah.
“Apa yang
kuharapkan? Tapi aku tidak akan melakukan itu. Aku tidak akan menyerangmu
secara pribadi untuk menghancurkan Unicon. Aku tidak akan membuat orang-orang
menggosipkanmu. Apa Kau tahu kenapa?” kata Ta Mi
“Karena
aku tahu itu akan membuatmu merasa terpukul dan terluka. Dan aku tahu betapa
memalukannya melakukan sesuatu seperti itu. Aku tidak akan melakukannya karena
aku tahu semua itu.” Ucap Ta Mi
“ Aku
akan menggunakan cara yang lebih baik untuk mengalahkanmu. Aku akan membuktikan
kepadamu betapa rendahnya dirimu sekarang. Dan ketika momen itu tiba, kuharap
kamu malu atas perbuatanmu hari ini, Ga Gyeong.” Tegas Ta Mi lalu melangkah
pergi.
**
Bersambung
ke part 2
Cek My Wattpad... Stalking
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar