PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tuan Song
bertemu dengan Tuan Oh membahas ini pernikahan karena alasan finansial, tapi
foto-foto affair Tuan Oh itu ada di semua situs portal. Ia merasa tak terima
karena Tuan Oh bisa mempermalukan mereka seperti ini.
“Aku tidak
tahu harus mengatakan apa... Aku akan memaafkan ini, jadi, jangan pernah
membicarakan tentang bercerai lagi.” Kata Tuan Song.
“Seharusnya
Anda mendukung perceraian ini setelah aku mempermalukan Anda.” Kata Tuan Oh
binggung.
“Aku mengatakan
akan memaafkan ini. Aku akan membelamu alih-alih putriku.” Kata Tuan Song
“Kami
sudah menyerahkan berkas perceraian kami.” Ungkap Tuan Oh, Tuan Song terlihat
kaget.
“Apa Kau
mendapatkan persetujuan pimpinan?” tanya Tuan Song, Tuan Oh piir mereka tidak butuh persetujuan siapa pun selain
persetujuan mereka untuk bercerai.
“Jangan
pernah mengunjungiku lagi untuk membahas hal yang sama. Aku tidak akan menemui
Anda lagi. Aku bukan menantu Anda lagi.” Ucap Tuan Oh lalu membuka pintu
ruanganya.
Di laman
utama Barro terlihat pengumuman "Kami
akan mengiklankan cerita kalian selama 3 hari ke depan" Semua menjerit
bahagia, Ah Ra merasa tak percaya kalau ini benar-benar terjadi. Bong Gi pikir Ini
pekerjaan yang paling melelahkan.
“Kuharap
kita tidak perlu memperbarui laman utama lagi.” Ucap Bong Gi.
“Kerja
kalian bagus. Sekarang, kita hanya perlu menunggu evaluasi.” KataTa Mi
“Apakah
acara iklan akan mulai besok pukul 9 pagi? Apa iklan yang pertama?” tanya Hyun.
Ah Ra memberitahu Itu iklan untuk sebuah restoran sup kimchi.
Ta Mi pun
melihat layar tampilan baru dan akhirnya menaiki subwat melihat banyak orang
yang membuka iklan dilayar depan "Kami ingin mengakhiri bisnis 30 tahun
kami, Dengan berbagi sup kimchi kami dengan kalian" Ta Mi senang melihat
iklan yang sudah diunggah.
Pada jam
10, Jenny melihat iklan yang lain "Bukankah
Billy manis? Aku punya kucing!, Jangan membeli kucing. Adopsi mereka"
Jenny merasa satu-satunya yang tidak
punya kucing.
Salah
satu pengunjung cafe membahas Iklan di Barro sudah berubah. Alex yang
mendengarnya langsung membukanya dan melihat iklan kucing dan berubah "Aku
mencari Bin Tae Hwan dan Kwon Jun Hyung Mari bertemu sebelum kita mati. Aku
rindu kalian. Dari Lee Sang Hyun"
Ah Ra melihat iklan yang lain lagi "Aku Lee
Hyo Bin, pencari kerja yang siap bekerja" lalu memberikan komentar Semoga
beruntung. Bong Gi melihat juga iklan yang ada dilayar "Ibu. Apakah internet juga berfungsi di
surga? Aku merindukanmu" wajahnya sedikit sedih. Hyun tersenyum melihat nomor satu dilayar
ranking pencarian.
Da In
mulai memainkan pianonya, Mo Gun bisa merasakan feelnya lalu menyuruh Da In bisa
keluar sekarang. Da In tak percaya kalau
bisa menyelesaikannya dengan sekali main. Mo Gun memuji Da In sudah
kerja dengan bagus memberikan jempolnya.
“Kurasa
latihan tidak pernah mengkhianatimu. Terima kasih sudah bekerja keras.” Ucap Mo
Gun
“Tentu
saja aku bekerja sebaik mungkin. Aku dibayar untuk ini.” Kata Da In
“Tapi kau
jarang melakukan sesuatu demi uang.” Komentar Mo Gun. Da In membenarkan dengan
senyuman sumringah.
“Aku
harus ingin melakukannya. Kau tidak membawa mobil, bukan? Aku akan mengantarmu
pulang. Ayo.” Ucap Da In. Mo Gun pikir bisa
berjalan.
“Tapi aku
juga bisa mengantarmu. Lagi pula itu sejalan denganku.” Ucap Da In.
Akhirnya
Mo Gun turun dari mobil, mengucapkan Terima kasih dan memujinya . Da In mengaku
juga bersenang-senang menurutnya Bersama dengan Mo Gun membuatnya merasa berusia
15 tahun lagi. Mo Gun pun ikut senang mendengar Da In yang bersenang-senang.
“Sebaiknya
kau pergi. Akan terjadi kemacetan sebentar lagi.” Kata Mo Gun. Da In tiba-tiba
menatap Mo Gun dengan wajah serius.
“Mo
Gun... Aku lama memikirkan tentang apakah aku harus mengatakan ini atau tidak. Tapi
aku akan tetap mengatakannya. Aku menyukaimu. Aku sudah lama merindukanmu.”
Akui Da In. Mo Gun kaget mendengarnya.
“Dan
untuk waktu yang lama, aku menanti untuk bertemu denganmu lagi. Jadi, ketika
aku mengetahui tentang pacarmu, aku merasa langit akan runtuh. Aku bahkan
berpikir untuk tidak memberitahumu perasaanku dan tetap menjadi temanmu untuk
menyelamatkan harga diriku.” Kata Da In.
“Aku
bahkan berpikir tentang menunggu sampai kau putus dengan pacarmu. Tapi aku tidak ingin
mengharapkan kau bersedih. Aku tahu apa yang kuinginkan.” Kata Da In, Saat itu
Mo Gun melihat Ta Mi berdiri tak jauh darinya.
“Aku
yakin kau menyadarinya sekarang, tapi aku juga bukan orang yang akan memikirkan
pacarmu. Aku lebih putus asa. Aku ingin menggugah duniamu.” Kata Da In. Mo Gun
melihat Ta Mi malah pergi.
“Itu
keinginanku.Apakah kamu bersedia memberiku kesempatan?” tanya Da In.
“Aku bisa
menanyakan pacarku jika tidak apa-apa jika duniaku digugah dan apakah dia tidak
keberatan dengannya. Namun, aku memilih tidak melakukannya. Maaf.” Kata Mo Gun
lalu berlari pergi.
Mo Gun
berlari mengejar Ta Mi, mengetahui kalau sudah mendengar semuany Tapi malah melarikan
diri. Ta Mi pun bertanya apa yang harus dilakukan. Mo Gun pikir Seharusnya Ta
Mi mendatangi mereka dan bertanya siapa wanita itu.
"Bagaimana
kau mengenal dia? Apakah kamu menggoda wanita?" Entah padaku atau padanya,
seharusnya kau marah.” Kata Mo Gun yang ingin dicemburui.
“Aku tahu
siapa dia dan bagaimana kalian berdua saling kenal. Aku bahkan tahu betapa dia
menyukaimu.” Ucap Ta Mi. Mo Gun takmengerti maksud ucapanya.
“Da In
adalah guru pianoku. Dia antusias tentang bertemu cinta pertamanya, jadi, aku
bahkan meminjaminya anting-antingku. Selama pelajaran kami, dia hanya
membicarakanmu.” Cerita Ta Mi
“ Aku
senang melihatnya jatuh cinta. Itu pemandangan yang indah. Tapi aku
mengetahuinya di resitalnya. Aku juga hadir di sana. Aku mengikutimu setelah
melihatmu di antara penonton dan mendengar dia mengatakan kaulah cinta
pertamanya.” Kata Ta Mi
“Lalu?
Apakah kau menyuruhnya mundur karena cinta pertamanya adalah pacarmu? Apakah
kau mendatangiku dan melarangku bertemu dengannya karena dia menyukai aku? Kenapa
kau tidak melakukannya? Kenapa kau menderita seorang diri?” kata Mo Gun
“Da In
ingin menikah kelak dan kau tahu aku juga ingin seperti itu. Apakah kau
diam-diam mendukung kami?” kata Mo Gun marah. Ta Mi mengaku bukan seperti itu.
“Lalu
kenapa kau menderita?” tanya Mo Gun. Ta Mi sadar kalau Mo Gun tidak akan goyah.
“Tapi itu
tetap membuatku berpikir. Setelah bertahun-tahun, ketika pernikahan menjadi
penting bagimu, Jung Da In dan lainnya mungkin akan datang lagi. Jika kau
bertemu seseorang seperti dia di masa depan, akankah kau tetap bertahan
denganku?” kata Ta Mi
“Apakah
kau tidak pernah memikirkan masa kini? Di antara semua pemikiran itu, kau tidak
pernah sekali pun mempertimbangkan fakta bahwa kita saling mencintai saat ini.
Hanya Itu akan memecahkan semua kekhawatiranmu.” Tegas Mo Gun
“Masa
kini mungkin yang terpenting bagimu, tapi masa depan penting bagiku dan masa
depanmu adalah bagian dari masa depanku sekarang. Cinta tidak memecahkan
segalanya. Terkadang itu bisa merusak hidup yang kau rencanakan untuk dirimu.”
Ucap Ta Mi
“Cintamu
mungkin malah menghancurkan hidup orang yang kamu cintai.Apakah kau tidak
keberatan dengan itu? Sebagai perusak skenario ini, aku keberatan. Sebaiknya
aku pergi.” kata Ta Mi lalu bergegas pergi. Mo Gun pun tak mengerjarnya.
Ga Kyung
memimpin rapat memberitahu Barro menarik perhatian dengan tata letak laman
utama baru dan acara promosi kreatifnya menjadi bahan pembicaraan dadan Itu
bisa menjatuhkan mereka ke posisi kedua. Semua hanya bisa diam saja.
“Aku
tidak suka mencari kesalahan atau menegur mereka yang terlibat. Aku orang yang
mengambil inisiatif. Tapi untuk melakukan hal itu, aku membutuhkan bantuan
kalian. Kudengar ada masalah dengan Tim Pengembangan..” Kata Ga Kyung
“Kami
dengar KU Electronics tidak menyetujui kolaborasi kita tentang proyek AI. Itu
tidak melalui jalur resmi, tapi saat ini mereka tampak lebih memilih bekerja
dengan Barro.” Kata Si pegawai wanita.
Ga Kyung
terdiam mengiangat yang dikatakan Nyonya Jang “Ini kesepakatan yang sangat penting
untuk Tim Pengembanganmu. Jadi, pikirkanlah baik-baik, akui apa yang terjadi,
dan belajarlah.
“Lihat
apakah kamu bisa berbisnis di negara ini tanpa bantuan KU Group. KU Group
berada pada level global dalam hal robot AI. Jika kesepakatan ini gagal, kita
akan menderita kerugian.” Ucap Pegawai wanita. Ga Kyung hanya diam saja.
“Proyek
ini tidak bisa dilakukan hanya dengan teknologi kita saja. Aku tahu hubunganmu
tidak baik dengan mertuamu setelah skandal
suamimu tersebar ke publik, tapi kehidupan pribadi seharusnya tidak bercampur
dengan bisnis.” Kata Si pegawai pria sinis.
“Jadi,
untuk meneken kontrak dengan KU Electronics, kau mengatakan aku harus mengendalikan
kehidupan pribadiku. Apa kamu yakin aku yang melewati batas di sini?”sindir Ga
Kyung. Semua hanya bisa diam.
In Kyung
bertemu dengan para petinggi, Seoran pria membahas Begitu semuanya stabil, maka
pajak dari penduduk asing akan meningkat drastis. Nyonya Jung setuju karena Masalahnya
hanya pemilihan waktunya, tapi itu akan diputuskan pada akhir bulan depan dan akan
berusaha sebaik mungkin untuk mewujudkan itu.
“Kalau begitu,
kami akan mengandalkanmu. Senang melihatmu berkembang di posisimu.” Kata si
pria.
“Nona
Jung adalah pendatang baru yang melejit. Kini aku tahu siapa yang harus
kuikuti.” Ucap In Kyung
“Bukankah
orang lain berpikir kita harus menangani anggota kita?” kata si pria.
“Bagaimana
jika aku bergabung?” kata Ga Kyung tiba-tiba datang, semua kaget melihat Ga
Kyung yang datang. In Kyung hanya bisa memalinkan wajahnya.
“Bu Song,
setelah berkali-kali menolak kami, akhirnya kau datang. Selamat telah menjadi
dirut.” Ucap Nyonya Jung dan mengajak In Kyung duduk.
“Mungkin
lain kali. Hari ini, aku datang untuk menemui Nona Na. Aku tahu kau
menghormatiku dengan mengabaikan teleponku, tapi aku kesal karena kamu
membuatku mencarimu.” Sindir Ga Kyung.
“Omong-omong,
aku akan mengantar Nona Na keluar hari ini. Kami akan memulai sebuah bisnis
baru dan aku membutuhkan masukannya. Maaf tentang ini.” Ucap Ga Kyung. In Kyung
hanya diam saja.
Akhirnya
mereka bertemu diluar, In Kyung dengan sinis bertanya Rencana apa yang hendak disusun kali ini. Ga
Kyung pikir Konyol sekali mendengar itu dari In Kyung karena mengunggah foto-foto itu setelah disingkirkan
oleh Pimpinan Jang.
“Apakah
kau pikir itu akan merugikan KU Atau mungkin tujuanmu adalah menyakitiku yang
akan segera bercerai. Kau pikir aku berada di bawahmu setelah kehilangan
jabatanku.” Ucap Ga Kyung
“Tidak
akan ada yang menerima orang yang ditelantarkan Pimpinan Jang. Kamu mendapatkan
pekerjaan dengan memberikan bantuan, jadi, kau tidak punya kemampuan. Jadi, apa
pilihanmu? Apakah kau siap melayaniku? Tapi kau harus selalu tahu bahwa kau
berada di bawahku dan memanggilku sebagai atasanmu.” Kata Ga Kyung. In Kyung
hanya diam saja.
Hyun
melihat iklan "Tolong beli mawar dari
wanita di Stasiun Seonnam" dan Jin Hwan menuliskan “Tolong perlihatkan
belas kasih pada wanita yang kehilangan cucunya akibat kecelakaan kereta bawah
tanah.” Hyun melihat wajah nenek yang diunggah Jin Hwan.
Jin Hwan
pergi ke stasiun kaget melihat banyak orang yang membeli bunga bahkan mengantri. Hyun datang berkomentar kalau Stasiun kereta
bawah tanah bagaikan kebun bunga mawar dan Jin Hwan tidak akan bisa membeli
satu hari ini.
“Berkatmu,
tidak akan ada yang tersisa untuk dia jual.” Ucap Hyun. Ji Hwan tersenyum
bahagia melihatnya.
“Omong-omong,
dari mana kau? Apa kau mengikutiku?” goda Jin Hwan. Hyun kesal mengaku tidak
mengikutinya.
“Aku tidak
biasanya mengikuti orang. Ini kebetulan” akui Hyun. Ji hwan pun bertanya Hyun
membeli bunga untuk siapa.
“Ini
untuk Kau, Untuk memberikan ucapan selamat karena menyelesaikan drama itu.”
Kata Hyun. Ji Hwan kaget lalu mengucapkan
Terima kasih.
“Aku belum
menonton episode terakhirnya. Apa kau Mau menontonnya bersama?” tanya Hyun. Ji
Hwan panik Hyun yang membahas Episode terakhir.
Keduanya
menonton drama dirumah, Hyun melihat adegan Si wanita yang mengaku Sebenarnya
usianya bukan 33 tahun tapi Usianya sudah
63 tahun karena Untuk membalas dendam untuk putrinya maka mengubah
penampilannya dan pindah rumah.
“Orang
yang ingin kuhukum adalah kakakmu.” Ucap Si wanita. Min Jae mengaku sudah tahu.
Si wanita kaget bertanya Sudah berapa lama mengetahuinya.
“Aku
tidak peduli apakah kamu ibu mertua kakakku atau alien. Mari kita lanjutkan
semuanya, Min Sook.” Kata Ji Hwan.
Jin Hwan
panik, sementara Hyun tersenyum melihat akting pacarnya memuji kalau sangat
keren. Ji Hwan langsung duduk didepan Hyun mengajak untuk berhenti menontonnya.
Hyun mengeluh agar jangan bersikap konyol karena Ini klimaksnya dan menyuruh minggir.
“Ah.... Tidak
mungkin. Astaga, ciuman... Dia menciumnya. Mereka berciuman.”jerit Hyun bahagia
melihat adegan yang membuat penonton bahagia, lalu tersadar kalau Ji Hwan yang
berciuman disampingnya.
“Karena
itulah aku mengatakan kita harus berhenti menontonnya.” Kata Ji Hwan tertunduk
ketakutan.
“Apakah
itu menyenangkan?” tanya Hyun sinis. Ji Hwan menegaskan kalau ini hanya
pekerjaan.
“Lalu
apakah itu menyenangkan?” ucap Hyun lagi, Ji Hwan mengaku kalau ini hanya
akting.
“Apakah
kalian berdua akrab? Apakah dia cantik dalam kehidupan nyata?” tanya Hyun
membabi buta.
“Tidak,
kamu lebih cantik.” Kata Ji Hwan cepat, Hyun langsung tersenyum bahagia
mendengarnya.
“Jadi,
berapa lama lagi kau akan memanggilku Nona Cha Hyeon? Kita hanya punya sebulan
lagi, jadi... Mari bicara secara informal.” Kata Hyun.
Ji Hwan
kaget, Hyun pkir tidak bisa melakukan ini dengan perlahan
seperti orang lain. Ji Hwan mengaku tidak pandai berbicara secara informal.
Hyun meminta agar Ji Hwan meakukanlah karena ia tidak keberatan.
“Bagaimana
aku bisa informal denganmu jika kau tidak melakukannya?” kata Ji Hwan binggung
“Kau bisa
mengatakan "Hyun, ayo" sebelumnya... Jantungku berdebar kencang hari
itu.” Akui Hyun. Ji Hwan tersenyum mendengarnya.
“Jadi,
kamu akan berbicara secara informal atau tidak?”rengek Hyun kesal, Ji Hwan
hanya bisa terdiam.
Ta Mi
bertemu dengan Da In di restoran, Da In
mengaku melihat semuanya hari itu, dan Ta Mi juga melihatnya memberi tahu Morgan bagaimana perasaannya dan
yakin kalau Karena Ta Mi melarikan diri. Ta Mi hanya diam saja.
“Cinta
pertamaku adalah pacarmu. Sudah berapa lama kau mengetahui hal itu? Saat aku
mengatakan aku akan bertemu dengannya lagi, bahwa aku telah jatuh cinta kembali
padanya, bahwa aku ingin menikahinya. Setiap kali aku mengatakan itu, apa yang
kau pikirkan?” ucap Da In.
“Da In,
kau salah paham... Aku mengetahuinya di resitalmu. Aku melihat kalian berdua di
ruang ganti. Karena itulah aku mengatakan harus berhenti kursus.” Akui Ta Mi
“Kenapa
kamu tidak memberitahuku?” ucap Da In. Ta Mi bertanya Jika memberitahu Da In mulai hari berikutnya,
akankah Da In berhenti menyukai Morgan.
“Jika
perasaan bisa dikontrol seperti itu, aku akan memberitahumu.” Kata Ta Mi merasa
tak ada yang salah.
“Seharusnya
kau memberitahuku. Sekalipun aku menyukai dia, aku tidak akan memberitahunya.
Kau memberiku kesempatan untuk menyatakan cintaku. Sebelum kau mulai berkencan
dengan Morgan, apakah kau ingat telah memberitahuku tentang dia?” ucap Da In
“Kau
bilang akan mengakhiri semuanya dengannya. Kau bilang itu tidak akan berubah
menjadi hubungan. Setiap kali, kau ragu dan melarikan diri. Tapi kau melakukan
itu pada hari aku mengakui perasaanku padanya. Aku merasa kasihan pada Morgan.”
Ungkap Da In.
“Apakah
Morgan benar-benar dicintai? Jika pemenangnya adalah orang yang lebih
mencintainya, aku mengalahkanmu, Ta Mi.” Kata Da In. Ta Mi hanya bisa diam
saja.
Mo Gun
bertemu dengan ibunya berkomentar kalau dua pekan itu ideal lalubertanya
Apa pergi ke tempat lain juga. Ibu Mo
Gun menjawab Tidak, karena hanya Paris kali ini. Mo Gun tahu alau selalu bilang
ingin pindah ke Paris dan menurutnya Pasti menyenangkan.
“Aku
menukar uang, jadi Untuk tip Ibu.” Kata Mo Gun memberikan uang untuk ibunya.
“Morgan,
bisakah kau berhenti memberi ibu uang?” keluh Ibu Mo Gun tak enak hati.
“Bawakan
aku hadiah yang lebih mahal.” Goda Mo Gun. Ibu Mo Gun menganguk mengerti
meminta Mo Gun menantikanya.
“Ibu...
Saat Ibu melepaskan aku, bagaimana perasaanmu ? Aku tidak ingin menyalahkan
Ibu. Tapi Aku ingin memahami Ibu. Itu pasti sangat berat. Apa alasan yang
memungkinkan hal itu? Aku penasaran.” ucap Mo Gun.
“Ibu
pikir apa pun akan lebih baik daripada jika kau tinggal bersama ibu. Saat itu
Ibu sangat miskin, Semuanya berantakan. Bahkan Semuanya sangat menyakitkan. Kesedihan
di wajahmu jika kita tinggal bersama akan lebih besar daripada kesedihan akibat
perpisahan kita.” Ucap Ibu Mo Gun
“Ibu
sangat yakin. Ibu tidak bisa menghancurkan masa depanmu hanya karena kau
membuat ibu bahagia. Jika ibu tidak melepaskanmu saat itu,maka kau tidak akan
menjadi seperti ini sekarang.” Ucap Ibu Mo Gun
“Tapi
tetap saja...”ucap Mo Gun, Ibu Mo Gun langsung memegang tangan anaknya meminta
maaf sambil menangis.
“Ibu... Rekan
yang bersamaku saat kita bertemu di pasaraya itu. Sebenarnya dia pacarku.”akui
Mo Gun. Ibunya tak percaya mendengarnya.
“Dia
pasti terkejut bertemu ibu seperti itu.”ucap Ibu Mo Gun. Mo Gun mengaku Aingin
memberi tahu bahwa Ta Mi adalah pacarnya.
Mo Gun
melihat Ta Mi keluar gedung, teringat saat mereka berbicara saat memulai
hubungan.
Flash Back
“Bagaimana
jika kita mulai berpacaran? Apa yang terjadi setelahnya?” ucap Ta Mi
“Kita
akan menemukan kebahagiaan bersama.” Ucap Mo Gun, Ta Mi menanyakan
kelanjutanya.
“Kita
akan menjadi kehidupan satu sama lain dan bahagia bersama.” Ucap Mo Gun
“Lalu
salah satu dari kita harus mengalah. Entah kau tidak akan pernah merasakan
pernikahan, atau aku terpaksa menjalaninya dalam hidupku. Salah satu dari kita
harus berkorban atas nama cinta.” Kata Ta Mi
“Apakah
benar mengawali hubungan yang intinya siapa yang akan mengalah? Jka keduanya
tidak bersedia melakukan itu, kita harus mengakhiri hubungan kita. Apakah kamu
yakin bisa menghadapi hubungan yang akan berakhir?” kata Ta Mi.
Mo Gun
menatap Ta Mi yang berjalan mendekatinya,
Ta Mi menanyakan kabar Mo Gun. Mo Gun melihat jam tanganya lalu bertanya
apakah Ta Mi sudah makan malam. Ta Mi mengaku Sudah. Mo Gun pikir kalau mereka tidak
bisa makan bersama.
Akhirnya
mereka pergi ke lapangan sekolah, Ta Mi menceritakan kalau baru saja bertemu
dengan Da In dan ia rupanya melihat mereka bertengkar hari itu. Mo Gun mengerti, Ta Mi menceritakan kalau Da In bertanya
apakah Mo Gun dicintai olehnya.
“Dia
bilang dia merasa kasihan padamu karena tampaknya tidak dicintai” ucap Ta Mi.
“Dia
sangat lancang... Kau memang mencintaiku. Aku tahu itu karena aku merasakannya.”
Ucap Mo Gun
“Aku
merasa sangat kesal. Tapi aku tidak bisa mengatakan apa pun. Aku merasa cemburu
melihat betapa kuatnya perasaannya padamu. Aku pikir semuanya akan baik-baik
saja karena aku tidak keberatan dengannya.” Ucap Ta Mi
“Aku
tidak bisa memahami kenapa kau terus mengkhawatirkan tentang masa depanku padahal
aku sudah memberitahumu bahwa aku tidak peduli dengan pernikahan. Tapi kurasa
aku paham sekarang. Sekalipun aku tidak keberatan dengannya, bahwa keadaannya
mungkin tidak sama untukmu.” Ucap Mo Gun
“Aku paham
sekarang. Aku benar-benar tidak ingin memahaminya. Karena jika aku paham,maka
kita harus putus. Apakah kau ingin aku memahaminya?” tanya Mo Gun.
“Tidak...
Aku berharap kau tidak akan pernah memahaminya. Aku berharap kau akan terus
memohonku untuk bertahan agar aku bisa tetap mendampingimu. Aku ingin kau tetap
sama sama seperti dirimu di awal.”ungkap
Ta Mi dengan mata berkaca-kaca
“Tapi
kurasa itu tidak akan mungkin lagi... Tapi kita tetap saling mencintai, kan? Cinta
kita sejauh ini berarti, kan?” kata Mo Gun. Ta Mi membenarkan.
“Kalau
begitu, tidak masalah... Sebaiknya kau pergi. Aku akan melepaskanmu. Aku harus
melepaskan agar kau pergi. Tapi aku tetap ingin kau menepati janji yang sudah
kau buat.” Kata Mo Gun
“Kau
berjanji bahwa kau hanya akan datang ke sini denganku. Jangan pernah datang ke
sini lagi. Aku berharap tidak terjadi apa pun yang akan membuatmu datang ke
sini. Tapi jika sesuatu terjadi, maafkan aku karena tidak bisa menemanimu. Maafkan
aku.” Kata Mo Gun sambil menangis.
Ta Mi
akhirnya pergi dan duduk di mobil, tak bisa lagi menahan tangisnya karena Mo
Gun melepaskan dirinya. Ia terus menangis seperti anak remaja yang kehilangan
cinta pertamanya. Saat itu Bong Gi menelp menanyakan keberadanya. Ta Mi menahan
tangisnya bertanya balik ada apa.
“Barro
akhirnya mendapatkan pangsa pasar tertinggi. Kita mengalahkan Unicon!” ucap
Bong Gi menjerit bahagia.
Ta Mi
makin menangis keras, Bong Gi bisa
mendengarnya tak percaya kalau Ta Mi menangis karena kamu bahagia, Ta Mi membenarkan
dan terus menangis mengaku bahagia, bahkan sangat bahagia. Ponsel tak
dimatikan, Bong Gi pun bisa mendengar Ta Mi yang terus menangis.
Bersambung
ke episode 15
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Seru,tinggal dikit lagi,semangat
BalasHapusSaya suka
BalasHapus