PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Nyonya
Choi membawakan makan ala kerajaan dengan para pelayan lalu memberitahu mereka
sudah membawakan makanan untuknya. Tuan Kim pun berjalan dengan pelayan lainya,
Nyonya Choi baru keluar melihat yang dibawa Tuan Kim
“Ini
toilet portabel. Aku tahu dia tak membutuhkannya, tapi kupikir itu akan
memberinya penghiburan.” Ucap Tuan Kim. Nyonya Choi memuji Tuan Kim memang Sangat
perhatian.
“Sekarang
aku sudah melayani raja, aku bahkan tak keberatan mati... Ah... Aku sudah mati,
tapi aku gembira sekali.” kata Tuan Kim.
Man Wool
memberitahu Hyun Joong tak ingin energi
di sini teganggu, jadi jangan terima tamu baru lagi dan mereka bisa kembali
sesudah raja itu pergi. Hyun Joong
menganguk mengerti lalu pergi ke meja receptionist. Chan Sung langsung mengeluh
kalau Man Wool itutak boleh mendiskriminasi tamu seperti ini.
“Itu
Terserah aku. Aku sedang sibuk, pulanglah jikakau hanya akan menggangguku.”
Kata Man Wool
“Dia berpakaian
seperti raja Joseon. Raja yang mana dia?.. Dia tiruan, kau tahu.” Kata Chan
Sung menyadarkan
“Tidak! Dia
tak tampak jahat.” Kata Man Wool yakin. Chan Sung ingin apa dia tampak dermawan
dan bijaksana.
“Kenapa
kau mengeluh lagi? Apa yang salah kali ini?” kata Man Wool kesal
“Kau
pasti tak tahu apa-apa. Yah... Dapat dimengerti mengingat ini adalah kali pertamamu
melayani raja.” Kata Chan Sung mengejek.
“Apa Kau
pernah melayani raja saat bekerja di hotel?” tanya Man Wool. Chan Sung mengaku
pernah.
“Aku
pernah melayani anggota keluarga kerajaan Dubai” akui Chan Sung. Man Wool
mengeluh kalau Chan Sung akan menyombongkannya. Chan Sun ingin menjelaskan.
“Cukup...
Maka kau tak tahu apa-apa... Pergi! Dan Chan Sung, lukisan Gunung Baekdu...
Coba jual setengah harga.. Kau Jangan datang kerja sampai terjual.” Tegas Man
Wool lalu berjalan pergi.
“Mereka
terlalu bersemangat karena raja.” Komentar Chan Sung hanya bisa menghela nafas.
Tuan Kim
memberitahu Kehadiran Yang Mulia akan membuat bunga mekar di taman. Nyonya Choi
ingin memastian Raja beristirahat dengan baik sebelum berangkat ke Alam Baka
lebih penting. Hyun Joong datang memberitahu Man Wool karena meminta raja
menandatangani register hotel.
“Jadi,
namanya adalah Lee Hyun.” Ucap Tuan Kim, Man Wool baru tahu nama "Lee Hyun"?
“Raja mana
yang memiliki nama Lee Hyun? Kedengarannya sedikit akrab. Coba Biarkan
kulihat... Han Seok Kyu berperan sebagai Lee Do, Lee Seo Jin berperan sebagai
Lee San, dan Kim Soo Hyun berperan sebagai Lee Hwon.” Kata Man Wool yang sangat
tergila dengan drama.
“Karakter
itu tak masuk hitungan. Itu adalah karakter yang dibuat untuk seri tertentu.”
Kata Nyonya Choi
“Benar,
drama periode "crossover". Aku juga tahu. Jadi, siapa Lee Hyun? Apa Kau
sudah menemukannya?” tanya Man Wool. Hyun Joong melihat ponselnya mengaku suda menemukannya.
“Benarkan?
Sudah kuduga dia ada.” Kata Man Wool yakin kalau Chan Sung itu salah.
“Dia
adalah karakter dari serial TV.” Kata Hyun Joong, Man Wool ingin melihat dan
terlihat drama "Ratu Mahkota"
“Raja
dari seri ini dikenal dengan nama Lee Hyun. Dia adalah raja!” kata Man Wool
“ Lee
Hyun dan Lee Hwon adalah orang yang sama. Dia adalah karakter TV dari drama
periode crossover.” Kata Nyonya Choi. Man Wool berteriak kaget.
Tuan Kim
dan Nyonya Choi akhirnya rapat bersama melihat drama "Ratu Mahkota"
yang Bercerita tentang seorang ratu, yang menyewa gisaeng yang terlihat mirip
untuk mengambil tempatnya di istana agar tetap aman. Nyonya Choi memberitahu
Lee Hyun adalah nama raja yang juga suaminya.
“Lalu, siapa
raja yang baru saja masuk? Kenapa dia bilang adalah Lee Hyun?” ucap Man Wool
“Tamu
yang datang ke hotel adalah aktor Bang Tae Woo. Aktor Bang Tae Woo sebagian
besar memainkan peran kecil dan peran pendukung. Peran utama yang dia miliki
adalah peran Raja Lee Hyun. Namun, sayangnya, sebelum syuting dimulai, dia
mengalami serangan jantung saat berolahraga. Dia meninggal mendadak.” Jelas
Nyonya Choi
“Maksudmu
dia bukan raja. Dia menempatkan jiwanya dalam akting untuk mengambil peran
sebagai raja.” Kata Man Wool marah
“Dia
adalah seorang aktor. Cara dia berbicara dan berjalan benar-benar seperti
raja.” Ucap Tuan Kim
“Dia
meninggal saat begitu tenggelam dalam peran itu. Aku percaya, dia menganggap
raja yang nyata.” Kata Nyonya Choi. Man Wool tertawa mendengarnya.
“Ini
Sangat memalukan. Sesudah menyajikan sarapan, kirim dia ke dalam bus pertama
pagi ini.” Ucap Man Wool lalu menutup wajah karena mau.
Man Wool
keluar dari ruangan melihat Chan Sung sedang menatap lukisan, ia mencoba
menghindar dengan menutupi wajahnya. Tapi Chan Sung seperti sengaja menunggu
lalu membahas karena mendengar pria itu bukan raja dan serharusnya Man
Wool segera mengenalinya saat menaruh
curiga.
“Baguslah...” puji Man Wool sinis. Chan Sung
memberitahu tak mengirim kembali para
tamu yang datang, untuk berjaga-jaga dan bertindak dengan cara yang bijaksana.
“Aku
bilang, bagus!” kata Man Wool kesal Chan Sung yang selalu ingin dipuji.
“Saat tadi
kulihat, ada bekas luka kecil di wajahnya. Kau tak melihatnya, 'kan? Mustahil
bagi seorang raja memiliki bekas luka wajah pada masa Dinasti Joseon. Kau tahu
Ratu Yoon yang diusir, 'kan? Kau pasti tahu karena kau suka drama.” Kata Chan
Sung
“Aku
kenal dia. Dia adalah ibu Pangeran Gwanghae.”Kata Man Wool
“Dia adalah Pangeran Yeonsan. Kau harus
memeriksa raja yang mana dia. Aku pikir kau merasakan energi hantu. Tapi kau
dibodohi oleh seorang aktor.” Ejek Man Wool
“Karena
terlihat sangat nyata. Apa Kau tahu akting yang menjiwai? Sangat jelas, dia
pasti sangat menginginkan peran itu. Itu sebabnya dia berpikir, dia adalah raja
bahkan sesudah mati. Kenapa kau memandang rendah hantu yang memberikan kinerja
seperti itu? Beraninya kau memandang rendah? Kau Pikir siapa?” teriak Man Wool
marah
“Aku...
hanya bilang, aku tahu bahwa dia bukan raja.” Ucap Chan Sun binggung melihat
Man Wool yang tiba-tiba menjerit marah.
“Jika
seorang tamu bilang dia adalah raja, Petugas hotel harus memperlakukannya
seperti raja. Apa dia adalah Mansour atau raja dari sebuah drama. Para tamu
semuanya adalah raja!” tegas Man Wool kesal.
“Kapan
dia memperlakukan tamu kita seperti raja?” keluh Chan Sung melihat Man Wol
pergi.
Raja
sedang ada dibalkon, Chan Sunga menatap dari kejauhna. Hyun Joong melihat
ponselnya berita [Yoo Oh adalah aktor buruk. Aku muak dengan akting Yoo Oh yang
buruk.] Hyun Joong memberitahu Bintang
populer yang tak bisa berakting sudah menggantikan aktor yang sudah mati jadi
banyak dikritik.
“Jika itu
dia, dia akan menunjukkan akting yang bagus. Jika seorang aktor tampil
seolah-olah dia dirasuki... Apa itu mungkin?” kata Chan Sung
Chan Sung
bertemu dengan Man Wool mengaku banyak
merenung sesudah berbicara dengannya, karena Saat Man Wool bilang tamu adalah raja membuatnya tersentuh.
“Jika kau
merasakannya, kau harus bekerja lebih baik.” Sindir Man Wool
“Jadi,
aku sudah berpikir. Jika tamu ingin berakting, kita harus membantu mewujudkan
keinginannya. Kita pegawai hotel akan
membantu para tamu untuk menjadi raja jika itu yang mereka inginkan. Apa itu
Mansour atau raja dari sebuah drama.” Ucap Chan Sung. Man Wool hanya diam saja.
Di lokasi
syuting, Yoo Oh sedang mengambil foto dengan lawan mainya didepan truk karena
akan mengungahnya. Chan Sung didepan food truk dengan Man Wool memberitahu Toko
Sanchez diminta oleh fan club Yoo Oh
untuk mengirim truk pizza ke lokasi syuting.
“Jadi,
kita bisa masuk ke lokasi dengan mudah.” Kata Chan Sung, Man Wool pikir Apa gunanya memberikan kinerja yang dimiliki.
“Lagi
pula wajah dia takkan tampil di layar.” Kata Man Wool. Saat itu Yoo Oh
berbicara dengan lawan mainya kalau seharusnya berakting seolah-olah kesurupan
sesudah makan ini...
“Minta
dia untuk melihat-lihat lokasi kemudian tawarkan pizza ke staf, dan pergi.”
kata Man Wool
“Ketua..
Itu yang diinginkan tamu. Dia sangat menantikannya. Hoteliers harus...” kata
Chan Sung. Man Wool mengeluh dengan ucapan Chan Sung mengaku sudah bisa mengerti.
“Aku akan
pergi mendapatkan jadwal syuting.” Kata Chan Sung memasangkan ID Card Man Wool
sebagai staf.
Lawan
main Yoo Oh memanggil Man Wool sebagai pemilik
truk makanan agar membawa lima pizza ke staf kostum. Man Wool langsung
menatap sinis memberitahu Ini bukan truk pengiriman jadi Jika mereka ingin
makan, harus datang dan mengambilnya sendiri. Si ratu menganguk mengerti
walaupun sambil mengeluh Man Wool tak sopan sekali.
Man Wool
berdiri didepan stand banner Yoo Oh
bertuliskan Nikmati pizza dan berakting seolah-olah kau kesurupan. Saat
itu Yoo Oh berbicara dengan sutrdara apakah sudah berbicara dengan penulis
mengenai adegan itu dan apakah akan melewatkan dua minggu terakhir. Man Wool
diam-diam mendengarnya.
“Aku tak
peduli drama itu gagal atau tidak. Tapi Katakan saja pada mereka bahwa lukaku
serius. Ini Sangat tak nyaman.” Ucap Yoo Oh yang berpura-pura melepaskan
penyanggah lehenya.
“Bagaimana
wanita itu bisa menjadi ratu saat tak ada raja?” komenta Man Wool mendengar
pembicaraan.
“Bayaran
akting? Aku tak butuh 1.000.000.000 Won. Tapi Aku hanya ingin keluar. Aku tak
peduli jika mati, atau jika aku terbunuh Katakan saja pada mereka, Yoo Oh sudah
mati.” Ucap Yoo Oh lalu bergegas pergi.
“Bahkan
jika wajahnya tak terlihat, dia bisa mendapatkan bayaran aktingnya.” Komentar
Man Wool.
Chan Sung
datang memberitahu Raja tak muncul sebanyak yang dikira bahkan hanya memiliki
satu adegan jadi mengajak untuk membantu. Man Wool melihat naskah berpikir Dengan adegan yang satu ini, Yoo Oh harus
menunjukkan bagaimana bisa berakting seolah dia kesurupan.
Semua kru
sedang mulai bersiap-siap, Yoo Oh sedang berlatih dialog sendirian "Ratuku,
kau satu-satunya yang kucintai." Tapi merasa frustasi karena aktingnya
yang sangat buruk. Saat itu melihat ratu berjalan dan berpikir harus meminta
untuk membantunya.
“Ratu,
bisakah kau melakukan ini denganku?” ucap Yoo Oh mengejar Ratu yang pergi ke
sisi tempat.
“Bisakah
kau membahas skrip denganku? Sutradara sangat kesal padaku. Tolong bantu aku. Adegan
42 adalah adegan emosional.” Ucap Yoo Oh lalu kaget saat Ratu membalikan badan
ternyata bukan lawan mainya.
“Siapa?”
ucap Man Wool yang sudah berubah menjadi ratu. Ratu meminta Yoo Oh agar bisa dengan baik
“Yang
Mulia.”ucap Man Wool dan saat itu arwah raja masuk ke dalam tubuh Yoo Oh. Yoo
Oh pun berubah dengan tatapan mata berbeda.
“Ada apa,
ratuku?” tanya Yoo Oh. Man Wool menegaskan Yoo Oh adalah raja dari rakyat di
negeri ini.
“Aku Lee
Hyun, raja negeri ini.” Kata Yoo Oh. Dan akhirnya syuting pun dimulai.
Ratu mengaku
sebagai ratu palsu dan bukan ratu asli.
Akting Yoo Oh terlihat sangat bagus mengatakan
Apa itu sebabnya kau ingin meninggalkannya. Ratu pikir Jika tinggal bersama Raja maka akan berada dalam
bahaya.
“Jika kau
bersembunyi di pegunungan, aku akan menebang semua pohon untuk menemukanmu.
Jika kau pergi ke laut, aku akan mengeringkan laut dan menghentikanmu.” Ucap
Raja. Ratu tak percaya mendengarnya
“Ini
adalah perintah dari raja negeri ini. Jangan tinggalkan aku.” Ucap Raja sambil
memeluknya.
Sutradara
berteriak Cut dan akhirnya memuji adegan Yoo Oh itu bagus, dan sangat keren.
Yoo Oh memegang tangan ratu dan saat itu arwah raja keluar dari tubuhnya. Si
ratu memuji Yoo Oh, sementara Yoo Oh binggung melihat kru memberikan tepuk
tangan dan memujinya.
Chan Sung
pun memuji arwah raja yang sudah berkerja dengan baik. Arwah raja pun tersenyum
bahagia.
Saat itu
Yoo Oh sebagai raja terlihat gagah dalam drama, Man Wool menonton drama tak
percaya melihat aktingnya. Hyun Joong tak percaya kalauTamu mereka sepakat
untuk membantunya berakting hingga drama berakhir. Chan Sung membenarkan.
“Kenapa? Aku
pikir ketua ingin mengirimnya pergi.” ucap Hyun Joong melihat arwah raja sedang
membaca naskah.
“Wajahnya
mungkin tak muncul di TV bahkan jika dia berakting, tapi dia akan mendapatkan
sesuatu yang lain.” Kata Chan Sung.
Yoo Oh
bertemu dengan Man Wool mengaku ini sulit dipercaya karena Sesudah membahas
dialog dengan Man Wool tiba-tiba berakting seperti kesurupan. Ia merasa seperti
dirasuki oleh orang lain saat berakting.
“Apa
Kebetulan, kau seorang guru akting?” ucap Yoo Oh, Man Wol bertanya apakah Yoo
Oh mau melanjutkan ini?
“Tentu
saja. Tolong bantu aku dan terus membantuku.” Kata Yoo Oh dengan wajah
bersemangat.
“Lalu, ayo
mulai menegosiasikan gajimu.” Kata Man Wool. Yoo Oh binggung tapi akhirnya
mengerti.
“Oh tentu
saja. Rupanya kau sudah tahu... Kau bisa mengambil semuanya.” Kata Yoo Oh
“Berapa
kau dibayar untuk setiap episode?” tanya Man Wool. Yoo Oh mengaku dibayar
120.000.000 won per episode.
“Aku seharusnya
absen selama dua minggu, tapi sekarang tidak lagi. Jadi, 4 kali 120.000.000 won
adalah 480.000.000 won secara total. Sepertinya itu akan cukup untuk menyewa
rumah... Silakan mengambil semuanya, tak apa. .” kata Yoo Oh dengan wajah
bahagia. Chan Sung melihat dari kejauhan.
Chan Sung
pikir tamu mereka sebenarnya bekerja untuk uang itu, dan dia juga setuju dengan
ini Jadi tak keberatan. Man Wool mengaku
tak tahu gaji aktor sebanyak itu lalu menyusulkan Chan Sung memulai
karir di dunia akting dengan wajah semangat.
“Aku tak
bisa berakting... Aku seorang aktor yang buruk.” Ucap Chan Sung menolak.
“Benar.
Sekali lihat, aku tahu kau buruk... Jadi, katakan padaku. Kau bilang, aku tak
punya cukup uang untuk membeli semangkuk mie ayam. Tapi itu bohong, bukan?”
kata Man Wool
“Memang
benar bahwa pinjamanmu telat. Tapi aku berbohong soal mie ayam. Kau punya cukup
uang untuk kaki gurita.” Kata Chan Sung
“Oh
benar. Kaki gurita... Aku tak bisa makan itu karena kau.” Keluh Man Wool. Chan
Sun mengaku kalau ini salahnya.
“Aku akan
memaafkanmu karena kau sadar bersalah.” Ucap Man Wool
“Kalau
begitu, ayo kita pergi ke pantai barat. Kita mungkin beruntung dan melihat
matahari terbit. Dan kita juga bisa makan kaki gurita.” Ucap Chan Sung.
Man Wool
heran dengan sikap Chan Sung yang begitu baik dan berpikir tiba-tiba bersikap
baik kepadanya karena akan menjadi tamu
terakhirnya dengan mengatakan "Kami akan memberikan semua yang kau
inginkan." Dan mengejek Chan Sung itu yang luar biasa.
“Aku tak
terlalu luar biasa. Petugas hotel tak seharusnya memiliki perasaan pribadi pada
tamu mereka.” Ucap Chan Sung
“Apa?
Perasaan pribadi apa yang kau miliki untukku?”kata Man Wool. Chan Sun menjawab
Daun.
“Kau
menunjukkan kepadaku bahwa aku punya dua daun. Bagaimana kau berharap
kuabaikan?” kata Chan Sung, Man Wool sempat terdiam.
“Jangan
pergi hari ini. Aku punya terlalu banyak sampanye. Kita bisa makan kaki gurita
besok.” Ucap Man Wool
“Aku
harus pergi ke lokasi syuting besok.” Ucap Chan Sung, Man Wool mengeluh Chan
Sung tak perlu pergi dan sudah merekrut magang.
Yoo Na
sedang memberikan tanda pada jadwal drama "Ratu Mahkota" Chan Sung
bertanya apakah Yoo Na adalah magang.
Yoo Na membenarkan dan mempersilahkan Chan Sung agar jangan ragu untuk
berhenti kapanpun karena akan menggantikanya.
“Kau
harus berangkat sekolah.” Ucap Chan Sung. Yoo Na mengaku berencana untuk tetap
bersekolah.
“Aku
melakukannya demi seseorang yang dulu menyukai sekolah. Sekolah sudah berakhir
hari ini, jadi aku bisa pergi bersamamu, 'kan? Aku tak dapat menemukan hotel di
siang hari.” Ucap Yoo Na
“Ayo
pergi lain kali. Aku sudah punya janji.” Ucap Chan Sung, Yoo Na ingin tahu
Siapa yang ditemui dan menebak kalau itu Hantu
“Tidak,
dia manusia... Teman.” Akui Chan Sung, Yoo Na mengaku tak tertarik pada manusia jadi memilih pergi.
Sanchez
sedang ada diluar restoran terlihat gelisah, lalu melihat Yoo Na membehas kalau
dekat dengan Man Wool jadi meminta agar sering-seringlah datang. Yoo Na
menganguk, lalu Mi Ra datang dan Sanchez langsung menyapanya
“Chan
Sung menunggumu di dalam. Silakan masuk.” Ucap Sanchez, Mi Ra pun masuk dan
bertemu dengan Chan Sung dengan saling menatap.
“Dia
bilang Katanya teman. Tapi pacar...” keluh Yoo Na melihat dari depan jendela. Mi
Ra pun menyapa Chan Sung yang sudah lama tak bertemu.
Man Wool
keluar dengan lift, pakai serba putih dengan topi yang lebar. Hyun
Joongbertanya Man Wool mau pergi ke mana karena Kelihatannya suasana hatinya
baik. Man Wool dengan senyuman mengaku
akan ke pantai. Hyun Joon pikir Ada pantai di hotel mereka.
“Kau tak
dapat membandingkannya dengan pantai asli.” Kata Man Wool. Hyun Joong ingin
tahu Apa bedanya
“Di
sini.. Kaki gurita... Tak ada kaki gurita di sini. Jadi Aku sedang dalam
perjalanan untuk memakannya.” Kata Man Wool
“Haruskah
aku meminta Yoo Na belikan?” ucap Hyun Joong, Man Wool mengaku tak perlu karena
ingin memakannya di sana.
“Alangkah
baiknya jika manager pergi denganmu. Haruskah aku meneleponnya?” ucap Hyun
Joong
“Tak
perlu. Dia akan datang..” ucap Man Wool. Hyun Joo pikir benar karena merasa
sedikit bersalah menyuruhnya cepat bergegas saat dia bersama pacarnya. Man Wool
melotot tajam
“Yoo Na
melihatnya. Aku dengar dia sangat cantik. Manager Koo selalu ada di sekitar
hantu, jadi dia harus bertemu banyak manusia selagi bisa. Jika dia menua sendirian
seperti Manager No, aku merasa kasihan padanya.” Ucap Hyun Joong. Man Wool
hanya diam saja.
“Ketua, makanlah
banyak makanan enak di pantai.” Ucap Hyun Joong, wajah Man Wool menahan kesal.
“Hyun
Joong... Beri tahu para tamu untuk mengosongkan pantai hotel dalam waktu 30
menit. Aku ingin istirahat di sana.” Ucap Man Wool
“Aku
pikir, kau akan pergi ke pantai yang jauh.” Komentar Hyun Joong, Man Wool pikir
tak ada alasan harus pergi jadi Tak ada
bedanya.
“Aku...takkan
pergi.” kata Man Wool Hyun Joong pikir akan membelikan kaki gurita.
Mi Ra
berbicara lebih dulud dengan Chan Sung yang bertingkah seolah tak akan pernah
kembali ke Korea. Tapi akhirnya kembali. Chan Sung bertanya apakah Mi Ra sedang
gugup melihatnya karena sangat tak terduga, Mi ra mengaku senang bertemu Chan Sung.
“Rasanya
aneh kau tiba-tiba muncul, jadi aku penasaran. Aku dengar, kau mengambil
pinjaman dan diusir dari rumah orang tuamu.” Ucap Chan Sung
“Itu Hanya
sejumlah kecil. Aku seorang dokter. Aku akan segera dapat melunasinya.” Kata Mi
Ra. Chan Sung pikir itu bagus.
“Aku tak
punya banyak waktu, ayo persingkat. Aku ingin 5.000.000 won-ku kembali.”kata
Chan Sung serius.
“Sudah
lama tak bertemu. Jangan bicarakan uang.” Keluh Mi Ra
“Aku bicarakan
uang karena sudah lama. Jika tidak, aku akan menuntutmu.” Tegas Chan Sung
“Aku tak
percaya. Aku tahu betapa kau menyukaiku. Kau tak akan pernah menuntutku.” Ucap
Mi Ra
“ Benar.
Saat kau bilang keluargamu sedang kesulitan dan memintaku untuk meminjamkan
5.000.000 won, aku sangat menyukaimu hingga bahkan kuberi uang dari uang
sekolahku.” Ungkap Chan Sung
“Chan
Sung. Cobalah untuk mengingat betapa kau sangat menyukaiku saat itu.” Kata Mi
Ra
“Pertama,
izinkan aku menghitung berapa yang harus kau bayar.” Ucap Chan Sung
“Aku akan
bayar. Tapi sebenarnya aku menghubungimu karena sangat merindukanmu. Senang
bertemu denganmu lagi” ungkap Mi Ra.
“Kelihatannya
kau masih putus asa.”ejek Chan Sung, Mi Ra pikir dirinya masih mempesona, Chan
Sung melirik sinis.
Mi Ra
akhirnya mulai makan dengan menambahkan saus, Chan Sung menahanya karena
Perutnya buruk. Mi Ra tersenyum karena Chan Sung belum berubah juga karena memberikan
perhatian. Ia tahu kalau Chan Sung masih lajang.
Saat itu
Chan Sung melihat sosok orang yang disukai oleh Man Wool dan langsung
mengejarnya. Tuan Kim berhenti setelah mendengar Chan Sung yang memanggilnya.
Chan Sung meminta Kim Joon Hyun agar memberikan tanda tangan.
“Kau
pasti berlari dan Pinjamkan punggungmu.” Ucap Tuan Kim agar tulisan rata. Chan
Sung memberikan punggungnya.
“Siapa
namamu?” tanya Tuan Kim, Chan Sung menyebut nama Jang Man Wool sebagai penggemar berat Tuan
Kim.
“Bilang
terima kasih padanya... Itu Nama yang bagus.” Kata Tuan Kim. Chan Sung lalu
meminta izin agar bisa foto bersama.
“Dia tak
mudah mempercayai orang.” Ucap Chan Sung. Tuan Kim pun memperbolehkan untuk
foto bersama.
Chan Sung
akan menelp Man Wool dengan wajah bahagia, tapi Man Wool lebih dulu menelpnya.
Ia mengaku baru saja akan menelep dan
baru saja menemui seseorang. Man Wool dengan wajah kecewa menyuruh Chan
Sung untuk istirahat dan Jangan datang...
“Bagaimana
dengan perjalanan kita ke laut?” tanya Chan Sung. Man Wool pikir dihotelnya ada
pantai.
“Semua
laut sama saja. Aku tak harus pergi. Istirahatlah.” Ucap Man Wol lalu menutup
ponselnya. Chan Sung sedih melihat tanda tangan Tuan Kim [Untuk Jang Man Wool,
aku mencintaimu!]
Man Wool
duduk diam mengingat kembali dengan masa lalunya, didepan pohon yang mulai
berdaun.
Flash Back
Man Wool
duduk sendiri sambil minum, Cheong Myung datang melihat Man Wool seperti baru
mencarinya. Man Wool heran Cheong Myungbisa menemukannya. Cheong Myung
memberitahu kalau Yeon Woo memberitahunya.
“Kau
seharusnya beri tahu aku jika kau menemukan tempat yang bagus seperti ini. Jangan
simpan untuk dirimu sendiri.” Keluh Cheong Myung
“Ini
tempat yang bagus untuk minum sendirian. Jadi Enyahlah.” Kata Man Wool sinis
“Kini apa
kau sadar pemandangan ini jauh lebih bagus daripada tadi?” kata Cheong Myung
“Kunang-kunang
sama saja, Mereka tak jauh berbeda.” Komentar Man Wool. Tapi Cheong Myung pikir
ini Berbeda.
“Tadi,
kau sendirian... Tapi sekarang, aku di sini bersamamu. Setiap pemandangan yang
kau lihat denganku akan terlihat berbeda. Mulai sekarang, minum sendirian di sini
tak akan membuatmu bahagia. Jadi Ingat kata-kataku. Kau akan menungguku
tiba-tiba muncul seperti hari ini.” Ucap Cheong Myung. Man Wool hanya terdiam
menatapnya.
Man Wool
duduk tanpa sadar ada kunang-kunang disekitar pohon dan saat pergi ada kuncup
bunga yang tumbuh. Ma Go memberitahu dua kembarang kalau Pohon yang ditumbuhkan di Sanggarloka Bulan
dahulu sekaku batu. Tapi, mulai terlihat cantik sekarang.
“Kelihatannya
orang yang kau utus merawat pohon itu dengan baik.” Komentar adik nomor 3
“Kau
mengutusnya ke sana karena kau pikir dia adalah penawarnya, tapi dia mungkin
berubah menjadi racun.” Kata kakak kedua
“Cinta
bisa menjadi obat dan racun seseorang. Tapi sangat sulit untuk menjalinnya
bersama.” Ucap anak bungsu lalu mengeluhh rajutanya kusut lagi.
Yoo Na
duduk di restoran sambil melihat ponselnya ingin mengirimkan pesan pada Hyun
Joong “Apa kau ingin makan sandwich bersamaku?” lalu berpikir Meminta hantu
makan sandwich bersamanya terdengar aneh dan memikirkan yang seharusnya
dikatakan.
Saat itu
seorang pengunjung yang baru saja menerima pesan langsung pergi keluar. Yoo Na
bingung merasa menyeramkan.
Si pria
pergi ke toilet dan membuka file yang dikirim pada ponselnya, lalu melihat
video wanita yang membuka baju dari belakang. Saat itu si wanita kembali
mengoda pria, si pria ketakutan dan langsung kabur tapi tangan si hantu bisa
menariknya. Sang pria pun tak sadarkan diri dengan mata memerah.
Nyonya
Choi berada didepan pintu kolam renang bertanya apakah Man Wool ada di pantai
sendirian. Bong Gi membenarkan kalau Man Wool
bilang untuk tak membiarkan siapa pun masuk dengan wajah khawatir. Man
Wool duduk di sendirian dan merasa silau.
“Ini Unit
Penanganan Udara, 'kan? Aku sedang di pantai. Matahari terlalu terik! Aku tak
mau jam 12 siang. Bagaimana jika sekitar jam 6 sore? Ubah pengaturan menjadi
matahari terbenam.” Ucap Man Wool berbicara di telp.
“Matahari
terik atau terbenam, pantai terlihat sama.
Aku harus meminta mereka untuk membuat ombak lebih kuat.” Komentar Man Wool
tanpa gairah dan sedih.
“Pantai
akan tetap terlihat sama.” Ucap Chan Sung, Man Wool kaget Chan Sung datang ke
pantai.
“Kenapa
kau disini? Kau menolak untuk pergi ke pantai denganku.” Ucap Chan Sung. Man
Wool mengaku hanya ingin... tertawa.
“Apa Kau
ingin tertawa? Dasar kau plin-plan.” Kata Chan Sung kesal. Man Wool pikir
menyuruh Chan Sung istirahat dulu dan Apa yang kau lakukan di sin.
“Aku
melakukan sesuatu yang konyol, tapi aku tak bisa beri tahu kau apa yang
kulakukan karena kau mungkin menertawakanku.” Ucap Chan Sung.
“Apa yang
kau lakukan?” tanya Man Wool sinis. Chan Sung meminta Man Wool agar Jangan
tertawa.
“Suasanaku
sedang tak baik. Apa itu?” keluh Man Wool. Chan Sung memperlihatkan kertas yang
dibawanya.
Man Wool
membaca “Untuk Jang Man Weol, aku mencintaimu” Chan Sung pikir kalau Man Wool
tak menyukainya. Man Wool pikir Chan Sung menyatakan cinta kepadanya. Chan Sung mengeluh kalau bukan itu karena tak
menulis ini.
“Ini adalah
tanda tangan Kim Joon Hyun. Coba liat Di sini, "Kim Joon Hyun"... Aku
berlari mengejar dan memintanya untuk tanda tangan di jalanan meskipun aku
sangat malu. Aku pikir kau akan menyukainya. Apa kau tak menyukainya?” ucap
Chan Sung
“Aku Suka...
Aku suka ini.” Kata Man Wool langsung tersenyum, Chan Sung senang karena
tahu Man Wool akan menyukainya.
“Aku
merasa sangat malu meminta tanda tangan padanya. Tapi Sangat menyenangkan untuk
datang ke pantai ini daripada pantai yang jauh. Meskipun tak ada kaki gurita di
sini.” Ucap Chan Sung
“Tak apa...
Karena kau di sini.” Kata Man Wool, Chan Sung tersenyum karena Lautan tampak
indah. Man Wool membenarkan
“Ini
Membuatku sedih. Aku... sedikit sedih... Karena laut tampak lebih cantik
sekarang daripada tadi.” Ungkap Man Wool. Chan Sung hanya bisa menatapnya.
Bersambung
ke episode 6
Cek My Wattpad... Stalking
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar