PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 26 Juli 2019

Sinopsis Search WWW Episode 15 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Bong Gi melihat layar di laptopnya, terlihat kaget lalu dengan terbata-bata memberitahu Pangsa pasar mereka nomor satu dan mengalahkan Unicon. Ia berteriak  “Kita berhasil! Barro mengalahkan Unicon!” Semua tak percaya langsung melihat laptop mereka, Hyun pun bergegas memastikanya.
“49,7 persen... Di mana Tammy sekarang?” Hyun, Ah Ra memberitahu alau Ta Mi pulang lebih awal.
“Aku akan menelepon dia.” Ucap Bong Gi merasa kalau Ini luar biasa. Ta Mi yang masih menangis dalam mobil mengangkat telp Bong Gi. 
“Kau di mana, Tammy? Barro akhirnya memiliki pangsa pasar tertinggi. Kita mengalahkan Unicon!” ucap Bong Gi, Ta Mi hanya bisa menangis karena suasananya sedang terguncang.
“Apa kau menangis? Kamu menangis karena kamu bahagia, kan?” ucap Bong Gi, Semua tak percaya kalau Ta Mi ikut menangis. Hyun ingin bicara dengan Ta Mi.
“Tammy... Halo? Apa kau mendengarkan? Kau harus datang ke kantor. Kau harus ada di sini untuk merayakannya.” Ucap Hyun dan Ta Mi sengaja menaruh ponsel di atas pahanya dan terus menangis. 


Ta Mi akhirnya datang ke kantor, Semua menatap Ta Mi dengan senyman bahagia. Ah Ra menatap Ta Mi teringat saat pertama kali Ta Mi mengajaknya ikut dengannya ke Barro. Ia pun tak percaya Ta Mi mempercayai untuk pergi  bersama ke Barro.
Bong Gi menatap Ta Mi teringat pertama kali di lift,  lalu mengaku bertemu denganmu tiga pekan lalu saat wawancara dengan memperkenalakn diri sebagai Manajer Senior Choi Bong Gi dan mulai bekerja di Unicon dua hari lalu.
Jenny menatap Ta Mi teringat saat memberikan berkas pada Ta Mi, kalau itu tempat yang meletakkan nama Ta Mi di daftar kata kunci waktu nyata dan informasi personal pria yang melakukannya.
Alex menatap Ta Mi, teringat saat memutuskan untuk tetap tinggal di Barro dan tak tergiur dengan permintaan Barro.  Hyun pun ingat pertama kali saat Ta Mi salah masuk mobil dan menghindari wartawan. 


Akhirnya Semua berteriak pada Ta Mi kalau mereka berhasil. Ta MI  mengaku sungguh merasa terhormat bisa bekerja sama dengan mereka semua. Semua benar-benar terlihat bahagia dan Ta Mi terlihat bisa tersenyum. Di layar terlihat pencarian pertama "Barro mengambil alih pangsa pasar!"
Tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan dari lantai bawah, semua pegawai memberikan tepuk tangan. Tuan Min pun juga ikut senang dan bangga karena bisa mengalahkan Unicon. 

Tuan Min memberitahu kalau membeli sampanye terbaik, yang terakhir mengucapkan selamat jadi sudah menepati janjinya. Hyun mengaku senang karena Ta Mi berhasil menepati janjinya. Mereka pun minum bersama.
“Omong-omong, bukankah kamu membeli sampanye ini 10 tahun yang lalu? Harganya pasti jauh lebih tinggi sekarang.” ucap Hyun
“Aku sudah membukanya. Tidak ada yang bisa kulakukan sekarang. Ini hari yang tepat untuk membukanya.” Kata Tuan Kim. 

Semua minum dan menyanyi bersama, Ta Mi terus minum tanpa henti dan terus tersenyum. Hyun melihat Ta Mi merasakan ada yang aneh. Setelah semua menyanyi, lagu kesukaan Ta Mi di putar. Ta Mi sudah siap menyanyi lagu "X1-Ma".
“Ikut aku ke luar.” Kata Hyun menarik pergi. Ta Mi mengeluh kalau harus menyanyi karena posisinya sebagai center. Tapi Hyun tak peduli menariknya keluar dari ruangan.
“Apa yang terjadi?” tanya Hyun, Ta Mi tak mengerti dan akan masuk ruangan karena ingin harus menyanyi. Hyun langsung menghadang dengan tanganya.
“Kau hanya berpura-pura senang dan antusias. Aku mengenalmu. Aku bisa melihat air mata ada di belakang matamu. Apa kau menyalakan leding di belakang sana? Apa yang terjadi?” ucap Hyun.  Ta Mi hanya bisa menangis.
“Siapa orangnya? Siapa yang melakukan ini padamu? Beri tahu aku. Aku akan membunuh orang itu.” Kata Hyun mengebu-gebu.
“Aku sudah menantikan hari ini. Hanya ini yang kunantikan. Tapi aku tidak mengira akan berakhir seperti ini.” Ucap Ta Mi terus menangis.
“Hei, aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi aku juga ingin menangis. Pacarku akan menjalani wamil.” Kata Hyun memalingkan wajah.
“Aku putus.” Akui Ta Mi dan terus menangis. Hyun tak percaya kalau Ta Mi itu  selalu lebih luar biasa.
“Ayo Kemari.” Kata Hyun membuka lembar tanganya, Ta Mi pun menangis dipelukan Hyun.
Saat itu Ta Mi tanpa sadar memegang micnya, dan didalam ruangan semua hanya bisa terdiam karena mendengar cerita sedih Ta Mi dan Hyun. Diluar Ta Mi meminta agar Hyun jangan menangis. Ta Mi pikir Hari ini seharusnya hari yang menyenangkan.
“Seharusnya aku bahagia sekarang.” Kata Ta Mi. Hyun mengaku tahu bagaimana perasaannya jadi meminta agar berhentilah menangis.
“Aku akan mabuk malam ini.” Kata Ta Mi. Hyun memperbolehkan tapi meminta agar jangan muntah hari ini. Bong Gi yang ada di dalam akhirnya menyanyi lagu PD 101, mengubah liriknya "Jangan muntah"



Dilantai sudah banyak barang-barang berserakan, Ta Mi dan Hyun sudah berbaring diatas meja. Ta Mi menceritakan Kali pertama mulai bekerja di Barro,  sejujurnya tidak merasa termotivasi. Ia juga takut mungkin tidak mampu melakukannya.
“Aku juga. Aku merasa takut kali pertama kau datang ke sini karena kau tidak bisa diprediksi. Tapi kita tetap berhasil.” Kata Hyun. Ta Mi membenarkan.
“Jadi, apakah kau bahagia, Ta Mi?” tanya Hyun, Ta Mi mengaku tak tahu.
“Kita bekerja keras untuk waktu yang sangat lama. Tapi kepuasan atas pencapaian itu hanya berlangsung selama ini. Momen-momen seperti ini berakhir dengan sangat cepat.” Kata Ta Mi
“Aku tahu. Kurasa inti dari kehidupan bukan melakukan pencapaian.”ucap Hyun
“Lalu seharusnya kita hidup untuk apa?” tanya Ta Mi. Hyun juga tak tahu.
“Tapi kapan kita pernah tahu apa arti kehidupan?” ucap Ta Mi. Hyun pikir mereka hanya hidup tanpa tahu apa pun.
“Hidup terus berlanjut, dan kita hanya perlu bertahan.” Kata Hyun. Ta Mi bertanya Jika bisa memutar kembali waktu,  ingin kembali ke mana.
“Masa-masa remajaku. Aku akan berlatih judo dengan sangat keras. Dan alih-alih menjalani hidup dengan standar yang samar dan jawaban yang samar, aku akan menjalani hidup yang benar-benar memperlihatkan apakah aku menang atau kalah dengan satu lemparan bahu.” Cerita Hyun. 
“Itu akan menjadi hidup yang lebih sederhana Aku akan mengikuti Olimpiade dan memenangkan medali. Dan ibuku akan menangis tersedu-sedu selagi dia menontonku di TV. Itulah jenis kehidupan yang ingin kujalani.” Cerita Hyun
“Itu terdengar menyenangkan.” Komentar Ta Mi. Hyun bertanya balik dengan Ta Mi.
“Aku tidak mau kembali ke masa lalu. Aku malah ingin melihat masa depanku. Aku ingin melihat apakah aku masih hidup dengan sangat intens. Aku ingin melihat sejauh apa aku mendaki tangga” ucap Ta Mi
“Apa yang kucapai Atau mungkin aku bosan dengan semuanya dan pergi. Jika aku pergi, aku pergi ke mana, apa yang kulakukan, dan dengan siapa?” kata Ta Mi
“Jika kita bekerja sama bahkan di dalam masa depanmu itu, itu pasti akan menyebalkan. Aku muak dan bosan dengannya.” Kata Hyun.
“ Kenapa? Aku senang bekerja denganmu.” Ucap Ta Mi.  Hyun pikir itu sebagai kutukan.
“Tidak, itu pengakuan cintaku.” Kata Ta Mi. Hyun mengejek kalau akan menolaknya.
“Aku dicampakkan dua kali hari ini.” Keluh Ta Mi. Hyun pikir tak masalah T Mi mungkin dicampakkan dua kali, karena tetap berhasil dan menjadi pemenang.
“Kau benar... Aku menang... Bersulang.” Ucap Ta Mi memegang botol wine dan Hyun terlihat memegang botol arak. 




Di layar komputer berita online terlihat  "'Barro Memimpin dan Merebut Posisi Pertama dari Unicon'" "'Barro Memutarbalikkan Keadaan, Akankah ini Menjadi Akhir Unicon?'" "'Barro Menjadi Portal Web Nomor Satu'" Ga Kyung menatap laptop sambil meminum kopi.
“Barro menempati posisi pertama semalam, bukan?” kata Tuan Oh.  Ga Kyung membenarkan dan memberitahu Artikel-artikel membanjir pagi ini.
“Selisihnya hanya sedikit.” kata Tuan Oh, Ga Kyung memberitahumereka berada di atas selama 10 tahun dengan selisih sedikit itu.
“Kemenangan berturut-turut itu telah berakhir. Sudah kuduga mereka akan berhasil. Baik Ta Mi maupun Hyun kejam jika berkaitan dengan tujuan mereka.” Kata Ga Kyung
“Tapi mereka belajar apa yang mereka ketahui darimu.” Kata Tuan Oh, Ga Kyung pikir sekarang gilirannya untuk belajar dari mereka. 

Ga Kyung memimpin rapat memberitahu Unicon akhirnya jatuh ke posisi kedua dan Sekarang Unicon akan memasuki pertandingan ini dengan benar jadi mereka membutuhkan sesuatu yang lebih inovatif daripada ide Barro, lalu bertanya Apakah Departemen Perencanaan sudah mendiskusikan opsi tertentu?
“Bagaimana dengan acara promosi seperti acara Barro yang mewadahi partisipasi publik? Citra ramah yang orang-orang sukai belakangan ini.” Ucap petinggi Unicon
“Tidak, jangan meniru ide mereka. Unicon memiliki citra uniknya sendiri. Jika Barro adalah teman humoris yang membuat lelucon, Unicon harus menjadi teman anggun yang terlihat tidak bisa digapai. Konservatif, berkelas, elegan, dan anggun.” Ucap Ga Kyung
“Kita harus membuat para pengguna kita bangga telah mempertahankan Unicon.” Tegas Ga Kyung. 

Tuan Min baru saja akan masuk ruangan, hanya bisa melonggo melihat tingkah dua pegawainya yang tertidur diatas meja. Sambil menghela nafas, Tuan Min membangunkan keduanya. Hyun pun terbangun berteriak bahagia melihat Brian yang datang.
“Brian... Pemimpin situs portal web yang ada di posisi pertama di pangsa pasar!” teriak Hyun bangga. Tuan Min pikir Hyun itu masih mabuk
“Brian. Nama besar di industri TI. Kau dirut perusahaan top di industri ini.” Kata Ta Mi seperti mengigau.
“Aku sulit mempercayai hal ini. Aku mempercepat makan malam tim dan meliburkan kalian. Kenapa kalian malah berakhir di sini? Apa kalian berdua tidak pernah pulang?” keluh Tuan Min. Hyun akhirnya membangukan Ta Mi.
“Astaga, punggungku sakit.” Keluh Ta Mi, Tuan Min pikir pasti sakit karena Ta Mi sudah terlalu tua untuk tidur di permukaan keras.
“Sekarang cepat pergi sebelum ada yang melihat kalian.” Kata Tuan Min. Hyun bertanya Ada apa dengan bunga yang dibawanya.
“Ini untukmu, Scarlett... Ini dari Seol Ji Hwan.” Kata Tuan Min lalu bergegas pergi. Hyun melonggo tak percaya lalu melihat pita yang bertuliskan "Selamat telah memenangkan peringkat pertama"
“Seol Ji Hwan, kau pria yang perhatian!” jerit Hyun bahagia, lalu melirik pada Ta Mi yang baru putus. Ta Mi pun hanya bisa tersenyum melihat t{ingkah rekan kerjanya yang sedang kasmaran. 


Mo Gun kembali bekerja lalu melihat ponselnya tak ada deringan, Ta Mi pun menatap ponselnya seperti berharap ada deringan. Mereka pergi ke supermarket, dan telihat seperti berbeda jam. Mo Gun pergi naik mobil dan Ta Mi memilih untuk jalan kaki.
Mereka berjalan ke kantor tapi tak saling bertemu, keduanya seperti memang tak berjodoh, bahkan tertawa bersama dengan teman-teman kantor ditempat yang sama tapi di jam yang berbeda. Malam hari, mereka sama-sama minum seperti saling menatap dikamar masing-masing.
Keduanya sama-sama menyibukan diri berkerja, melihat ada dua buat titik dan sama-sama mengambar setengah hati. Mereka duduk di rumah, menatap ponsel, Mo Gun melihat foto kenangan dengan Ta Mi. Dan keduanya seperti tak bisa tidur.
Ta Mi dan Mo Gun sama-sama bermain di tempat "Arkade Ggongi" keduanya menatap ke arah luar seperti sama-sama berharap ada yang datang. Tapi Ta Mi datang di pagi hari dan Mo Gun datang di malam hari. Keduanya terlihat benar-benar tak berjodoh. 




Ji Hwan sedang menunggu dengan wajah gugup, Hyun datang dengan menutup wajahnya mengunakan masker dan topi, lalu mengaku tak pecaya kalau  Ji Hwan berpikir untuk mengiriminya bunga dan sungguh terharu. Ji Hwan pun juga ikut senang mendengarnya.
“Tapi apa semua ini? Bukankah agak menyesakkan?” kata Jin Hwan. Hyun mengaku tidak mau orang-orang mengenali mereka.
“Bagaimana jika ada rumor cinta?” kata Hyun menoleh kesana kemari agar tak ada yang melihat.
“Siapa yang akan mengenalimu? Aku akan menutupi wajahku.” Kata Ji Hwan.
“Apa? Kenapa menutupi wajahmu padahal itu yang ingin kulihat?” keluh Hyun.
“Aku juga ingin melihat wajahmu.” Kata Ji Hwan. Hyun tersenyum akhirnya membuka masker dengan wajah bahagia.
“Jadi, kapan kau akan berbicara secara informal denganku? Apa yang bisa kau lakukan jika kamu bahkan tidak bisa lugas? Kita hanya punya dua pekan. Waktu kita sedikit.” keluh Hyun
“Baik, akan kulakukan dalam waktu itu. Ada banyak makanan lezat di dekat sini. Apa kau mau makan sesuatu?” kata Ji Hwan. Hyun ingin makan toppoki.


Mereka berjalan sambil bergandengan tangan pergi ke warung tenda, Hyun memesan Dua porsi tteokbokki, gimbap, dan tempura. Hyun mengaku sangat bersemangat sekarang dan terasa seperti kencan. Hyun pikir kalau sudah seharusnya karena ini memang kencan.
“Mari lakukan ini setiap hari sampai aku pergi. 15 kali lagi.” Kata Ji Hwan. Hyun pun setuju.
“Jadi, kapan kita bicara seperti teman?” tanya Hyun, Ji Hwan binggung lalu si bibi memberikan pesanan toppoki.
“Siapa ini? Bukankah kamu Min Jae? Wah... Sulit kupercaya... Min Jae di sini, semuanya! Di drama  "Ada Apa dengan Iparku?" kata si bibi.
Ji Hwan memberitahu yang dimaksud “ Ibu mertua.” Si bibi langsung berteriak memberitahu kalau ada Min Jae ditempatnya. Semua langsung berlari mendekati Ji Hwan, Hyun terdesak keluar dan banyak bibi yang memberikan makan pada Ji Hwan.
Ji Hwan melihat Hyun yang tersingkir akhirnya keluar dari kerumunan, lalu mengandeng tangan pacarnya dan pergi. Hyun bisa tersenyum karena Ji Hwan mengunakan bahasa banmal.  

Akhirnya mereka pergi ke restoran yang tak terlihat ramai. Ji Hwan mengajak mereka mulai makan, Hyun menatap sup rumput laut diatas meja. Ia teringat adegan di drama si ibu mertua marah lalu melempar Ji Hwan dengan rumput laut.
“Nona Cha.... Maksudku Hyun.” Ucap Ji Hwan binggung melihat Hyun malah berkaca-kaca.
“Saat kau dilempar dengan rumput laut. Saat itulah aku tertarik padamu. Hari itu.” Akui Hyun. Ji Hwan bertanya Ada apa?
“Jangan pergi... Jangan pergi, Ji Hwan... Kenapa kau harus pergi? Aku benci Kementerian Pertahanan Nasional. Aku akan menghajar kebijaksanaan wajib militer. Negara apa ini?” jerit Hyun histeris.
“Jangan menangis.” Kata Ji Hwan binggung sambil memberikan tissue. Hyun marah karena karena Ji Hwan tak bicara secara informal.
“Ayo Jangan menangis. Bukan, itu pidato drama sejarah... Bisakah kau tidak menangis? Berhenti menangis?” kata Ji Hwan masih kesulitan bahasa banmal.
“Coba Lihat ini? Kau bahkan tidak bisa berbicara secara informal. Bagaimana kamu bisa berjuang untuk negara kita? Berjuanglah untuk melindungi dirimu sendiri.” Ucap  Hyun terus menunggu.
“Maaf. Seharusnya aku menjalankan wamil lebih awal.” Kata Ji Hwan merasa bersalah.
“Aku menangis seperti ini karena merasa tidak bisa menunggumu. Aku tidak bisa menunggu.” Ungkap Hyun.
“Jika kau bertemu seorang pria baik, berkencanlah dengannya tanpa ragu. Aku yang akan menunggu.” Kata Ji Hwan tersenyum
“Berani-beraninya kau menyuruhku mengencani orang lain? Kau pria baik yang kuinginkan.” Ungkap Hyun terus menangis dan meminta Ji Hwan memberikan tissue padanya. 


Ta Mi masuk lift melihat Hyun yang mengusap air matanya dengan tissue. Hyun buru-buru menyembunyikan tissue tak ingin terlihat seperti cewe yang lemah. Ta Mi menatap wajah Hyun kalau Tidak ada yang bisa memukulnya, mengartikan kalau habis menangis.
“Menjauhlah dariku.” Ucap Hyun kesal. Ta Mi pikir tak mungkin menjauhi Hyun.
“Aku ingin sekali menggodamu karena mengencani tentara di usiamu.” Ejek Ta Mi
“Tammy. Kita di kantor. Jangan mendiskusikan kehidupan pribadi kita Atau aku akan memukulmu.” Tegas Hyun. Ta Mi menganguk mengerti.
“Aku punya pertanyaan. Apakah informasi pribadi pengguna Barro pernah bocor?” tanya Ta Mi. Hyun mengaku Tidak.
“Mengenai keamanan informasi, selain PIMS dan ISMS, apakah kita punya sertifikasi luar negeri?” tanya Ta Mi. 


Semua berkumpul di ruangan, Hyun memberitahu  Sistem manajemen informasi pribadi Korea diakui di luar negeri.  Ta Mi mengaku sudah tahu dan melihat ini dari sudut pandang pemasaran Untuk memberi kesan penerimaan internasional, itu membantu untuk bisa menyebutkan negara-negara lain.
“Ada sebuah sistem manajemen yang diakui di AS dan Kanada.” Kata Jenny. Ta Mi mengaku suka dengan hal itu.  Hyun pikir itu menjilat.
“Tapi itu berhasil. Apa yang harus kita lakukan untuk diakreditasi oleh mereka?” kata Ta Mi
“Kita harus memperbarui sistem kita setiap tahun untuk memenuhi standar mereka.” Ucap Jenny.
“Kita harus melakukan itu. Mereka yang ingin mencuri info itu akan melakukan pembaruan juga.” Kata Ta Mi. Alex pikir Biayanya akan banyak. Standarnya ketat.
“Kita menghasilkan uang untuk digunakan untuk hal-hal ini. Terima kasih banyak. Aku akan mendiskusikannya dengan Brian. Selagi kita di puncak, kita harus menambah selisih dan tetap di sana.” Kata Ta Mi. 


Ta Mi menunggu lift sambil menelp Brian bertanya apakah ada diruanganya, karena ingin mendiskusikan sesuatu lalu memberitahu akan ke atas sekarang.
Saat pintu lift terbuka, sosok pria yan ada didepanya membuat Ta Mi terdiam. Keduanya saling menatap cukup lama, sampai akhirnya Mo Gun keluar dari lift. Ta Mi terlihat santai mencoba menyapa Mo Gun yang sudah lama tidak berjumpa.
“Aku harus pergi. Aku harus menghadiri rapat.” Ucap Ta Mi bergegas pergi masuk lift. Mo Gun hanya bisa terdiam. Ta Mi didalam lift terlihat lemas karena berpapasan dengan Mo Gun. 

Ta Mi bertemu dengan Brian membahas  Hal yang sama berlaku untuk pengelabuan suara dan Itu sudah menjadi masalah sosial dan mengenai informasi pribadi. Ia memberitahu Semua berkata mereka harus waspada, tapi tidak ada yang menjelaskan kenapa seseorang menjadi target atau salah siapa.
“Tidak ada yang bertanggung jawab. Siapa pun yang menggunakan internet khawatir informasi pribadi mereka bocor. Kita harus berinvestasi untuk meningkatkan keamanan, Brian.” Ucap Ta Mi mengebu-gebu.
“Tammy... Aku belum mengatakan tidak sejauh ini.” Kata Brina. Ta Mi seperti baru sadar hanya terus bicara.
“Apa kau menggunakan pekerjaanmu untuk kabur kali ini?” komentar Brian. Ta Mi meminta maaf.
“Untuk apa? Jangan minta maaf... Kau bekerja keras. Sebagai dirut, aku harus berterima kasih.” Kata Brian. 
Saat itu seorang pegawai masuk memberitahu Brian Acara pengusaha TI yang akan diselenggarakan Rumah Biru jadi mereka menelepon untuk mengonfirmasi apakah Brian akan hadir. Brian pikir sudah mengatakan  tidak bisa karena tripnya ke London.
“Benar, tapi mereka menelepon lagi untuk meminta kehadiranmu.” Ucap si pegawai. Brian mengerti
“Katakan aku akan hadir dan jadwalkan ulang perjalanan bisnisku.” Kata Brian dan si pegawai pun keluar ruangan.
“Mereka ingin memaksamu menyetujui penghapusan kata kunci waktu nyata.” Ucap Ta Mi yakin
“Kurasa aku akan tahu saat aku di sana.” Ucap Brian. Ta Mi heran pihak Blue Hous memaksa Brian untuk hadir
“Mereka ingin menekanmu karena kamu menolaknya. Ini tampak seperti acara yang bagus untukmu. Ini masalah penting.” Kata Ta Mi khawatir.
“Tammy. Bagaimana jika kau mengunjungi Rumah Biru bersamaku?” kata Brian. 



Di ruangan, Tuan Seo memberikan pidato depan podium. Ta Mi datang dengan Tuan Min, Ga Kyung pun juga datang atas permintaan Presdien. Tuan Seo memberitahu Republik Korea bukan hanya sebuah kekuatan TI, tapi Sekarang mereka memimpin pasar global sebagai pionir dalam industri TI dengan keahlian dan kemampuan mereka.
“Terutama, generasi pertama para pengusaha yang hadir di sini hari inimemainkan peran yang penting. Untuk memastikan orang-orang hebat dapat terbang tinggi dan mencapai potensi penuh mereka, pemerintah berjanji untuk menawarkan dukungan penuhnya.” Ucap Tuan Seo. 

Setelah pidato, Ta Mi dan Tuan Min menikmati coffee break. Ga Kyung mendekat Tuan Min  mengucapkan  Selamat telah menjadi nomor satu. Tuan Min mengucapkan Terima kasih atas ucapanya. Lalu menagku tidak melakukan apa pun, tapi Semua itu hasil kerja Ta Mi.
“Kaulah yang mengakui talentanya.” Ucap Tuan Min. Ga Kyung akhirnya memberikan selamat pada Ta Mi. Ta Mi pun menganguk menerimanya.
“Bu Song... Apakah sekretaris Presiden memberitahumu bahwa kamu wajib menghadiri acara ini?” tanya Tuan Min
“Ya, tampaknya dia ingin berbicara secara pribadi denganku.” Kata Ga Kyung.

Saat itu Tuan Seo datang menyapa tiga orang tamunya,  lalu menyindir kalau melihat seseorang yang familier. Ia menyindir karena Ta Mi partai mereka melewati masa-masa sulit, Ta Mi hanya diam saja dan akhirnya mereka untuk bersulang. 
Akhirnya mereka semua bertemu dalam ruangan presiden. Tuan Seo memberitahu  Situs portal memiliki banyak pengaruh pada para penggunanya. Dan ada banyak orang yang berharap memakainya untuk keuntungan.
“Contohnya, pikirkanlah tentang berita palsu. Itu sangat memusingkan belakangan ini.” Ucap Tuan Seo
“Maaf menyela, Pak. Tapi kedua perusahaan kami tidak menggunakan orang untuk menyunting berita. Kami menggunakan kecerdasan buatan.” Kata Tuan Min
“Ya, aku tahu. Aku berharap kalian akan mendiskusikan masalah ini. Aku harus menyapa tamu-tamu lainnya. Sisanya bisa didiskusikan dengan Kepala Sekretaris Urusan Politik.” Kata Tuan Seo lalu keluar ruangan. 


Akhirnya pria yang duduk bersama mereka sebelumnya duduk di tengah karena mereka akan mulai diskusi. Tuan Min pikir tindakan mereka telah cukup menjadi jawaban mengenai perubahan kebijaksanaan kata kunci waktu nyata.
“Ya, kami sudah mendengarnya dengan jelas. Karena itu kedua perusahaan kalian menimbulkan kegaduhan dengan mengganti dirut. Menurutku ada masalah fundamental melampaui kata kunci waktu nyata.” Ucap Si pria
“Kata kunci waktu nyata bukan masalahnya. Masalahnya adalah orang-orang di belakangnya. Orang yang memakai komentar daring untuk menghasut sentimen publik. Mereka pelaku utama yang memalsukan opini publik.” Sindir Pria.
“Tunggu... Apakah menurut Anda opini publik dipalsukan? Begitukah pandangan Anda jika opini publik tidak sesuai kebutuhan Anda?” kata Tuan Min
“Kami mencoba membedakan apa yang asli dan apa yang palsu. Kami ingin kalian bekerja sama dan mengizinkan pemerintah melihat informasi pribadi pengguna jika diminta.” Kata si pria. Semua hanya bisa melonggo.
“Omong kosong apa itu? Ada 45 juta pengguna situs portal. Pada dasarnya itu adalah seluruh populasi. Apa Anda mengatakan Anda berniat melihat informasi mereka saat ingin?” kata Ta Mi melawan
“Anda mengizinkan agensi penyelidikan melakukan hal yang sama.” Kata Si pria
“Mereka harus menyerahkan surat perintah penggeledahan untuk meminta informasi pribadi seorang kriminal. Tapi bukan itu yang Anda minta. Anda mengatakan Anda ingin melakukan pemeriksaan latar belakang pada mereka yang tidak kooperatif.” Ucap Ta Mi
“Anda mengatakan ingin tahu berapa usia, di mana tempat tinggal, posel seperti apa yang mereka kirim, komentar yang mereka tulis, dan apa pilihan politik mereka. Motif Anda adalah untuk memeriksa semuanya tanpa surat perintah.” Ucap Ta Mi marah
“Apa syarat kesepakatan ini?” tanya Ga Kyung, Ta Mi dan Tuan Min kaget mendengar pertanyaan Ga Kyung.
“Setahuku, Anda sudah diberi tahu tentang syaratnya.” Kata Si pria. Ga Kyung menatap serius si pria.
“ Bahwa kalian akan membebaskan kami dari membayar biaya listrik dengan menjadikannya di bawah pemakaian listrik industri?” kata Ga Kyung dingin. Si pria meminta agar memikirkanlah untuk jangka panjang.
“Siapa yang akan menerima tawaran gila ini hanya agar mereka bisa menghemat tujuh juta dolar untuk listrik? Kalian harus menawarkan kesepakatan yang lebih baik.” Kata Ga KYung
“Apa Anda pikir ini kesepakatan?” ucap Si pria. Ga Kyung malah bertanya jika bukan kesepakatan, apakah ini perintah?
“Walau perintah, Anda harus membuat ini tampak seperti kesepakatan. Tapi Anda terlalu lugas tentang ini. Memalukan melihat betapa ketinggalan zamannya pemerintahan ini.” Sindir Ga Kyung. Si pria terlihat marah.
“Ini tahun 2019. Jika Anda tidak ingin ini terlihat seperti perintah, Rumah Biru harus belajar membuat kesepakatan bisnis yang lebih baik. Hubungi aku lagi jika Anda tertarik menawarkan syarat yang lebih baik.” Kata Ga Kyung. Ta Mi dan Tuan Min hanya diam saja. 

Ta Mi memanggil Ga Kyung sebelum masuk mobil,  bertanya Apa akan menerima tawaran gila itu jika mereka menawarkan syarat yang lebih baik. Ga Kyung pikir kenapa tidak, Ta Mi tak percaya Ga Kyung terhasut dengan tawaran gila.
“Kurasa kau masih punya sisa-sisa pengharapan atas diriku.” Ejek Ga Kyung. Ta Mi menegaskan Itu pengawasan gelap terhadap warga sipil.
“Saat pemerintah terlibat, hal-hal ilegal bisa menjadi legal. Mereka bisa menciptakan lusinan alasan kenapa mereka harus mengawasi informasi pribadi. Ketika orang terpandai di Korea berkumpul untuk melakukan kejahatan, itu bisa dengan mudah dibenarkan. Itulah kekuasaan.” Tegas Ga Kyung
“Jadi, kau akan membantu mereka melakukan ketidakadilan? Apa  Kau akan mendukung itu?” tanya Ta Mi
“Ta Mi... Aku pengusaha... Aku dirut Unicon. Terlepas betapa busuknya orang-orang tersebut, maa aku akan dengan senang bekerja sama jika mereka bisa melindungi Unicon.Keadilan tidak bisa melindungi sebuah bisnis.” Kata Ga Kyung
“Apakah kau pikir dirutmu akan berbeda? Ingat kenapa dia mengundurkan diri sebelumnya. Jangan lupakan itu.” Tegas Ga Kyung lalu masuk mobil. Ta Mi hanya diam saja.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar