PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 15 Juli 2019

Sinopsis Hotel Del Luna Episode 2 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Chan Sung duduk di cafe memberitahu  kalau tak akan bekerja di hotel dan sudah ditawari pekerjaan 3 dari 100 hotel terbaik yang terdaftar di "Forbes" dan Posisi di Hotel Del Luna tak memerlukan manajer dengan MBA Harvard.
“Kau tak perlu gelar MBA. Tapi Kau dapat melihat hantu. Jadi Kau sangat cocok untuk hotelku. Lalu Apa tadi? "Forbes"? Aku yakin mereka ingin mempekerjakanmu saat mereka tak tahu kau bisa melihat hantu.” Ejek Man Wol
“Jika kau tak bekerja di hotel kami, satu-satunya pekerjaan yang bisa kau miliki adalah jadi dukun. Kau bisa menjadi komedian jika kau tahu cara makan roti dalam satu gigitan. Apa Kau akan melakukan pengusiran setan?” komentar Man Wol
“Aku bisa terbiasa. Sesudah terbiasa melihat hantu, maka aku akan terbiasa mengabaikan mereka.” Ucap Chan Sung yakin. Man Wol tak percaya mendengarnya,
“Haruskah kita lihat apa kau dapat abaikan mereka?” kata Man Wol lalu mematikan lilin dan tiba-tiba suasana seperti gelap.
“Kau Pergi ambil kopinya. Seperti yang kau katakan, jika kau dapat abaikan semuanya dan membawa kopi tanpa menumpahkan setetespun, maka aku akan percaya...” kata Man Wol
Chan Sung akhirnya berjalan mengambil kopi dan matanya terus melihat hantu-hantu yang menyeramkan disekelilingnya. Para hantu mulai menyerang Chan Sung, tapi Chan Sung mencoba untuk tenang. Man Wol seperti yakin Chan Sung tak bisa bertahan.
“Kau hampir tak bisa membawa secangkir kopi.” Ejek Man Wol kesal melihat Chan Sung yang berhasil membawa secangkir kopi.
“Apa kau pikir hotel-hotel mewah itu menginginkanmu?” kata Man Wol.
Chan Sung melihat sekeliling akhirnya hantu menghilang dari pandanganya. Man Wol pun berjalan pergi, Chan Sung pun memegang tangannya yang gemetar.  




Tuan Kim bertanya kapan manajer baru mulai bekerja. Hyun Joong bertanya Begitu dia mulai apakah Tuan No akan segera meninggalkan hotel. Tuan Kim pikir Tuan No sudah lama terjebak di sini dan Sekarang akan menjalani hidupnya jadi meminta agar mendatang kunjungi mereka.  
“Beri tahu kami apa yang terjadi di dunia manusia.” ucap Tuan Kim penasaran.
“Apa gunanya bagi arwah seperti kita? Selamat bersenang-senang... dan kembalilah lagi nanti.” kata Nyonya Choi
“Kalian harus berusaha kosongkan semua kesedihan dan berjalan menuju alam baka untuk awal yang baru.  Aku harap melihat kalian semua melintas selama waktu aku di sini, tapi itu hanya angan-angan.” Kata Tuan No
“Tanpa kau, siapa yang akan membantu mengelola emosinya yang buruk? Manajer baru tampak belum dapat dipercaya.” Kata Tuan Kim

Saat itu terdengar teriakan Man Wol mencari keberadaan semua orang.  Tuan No memberitahu kalau mengucapkan perpisahan kepada semua orang sebelum pergi. Semua terlihat ketakutan melihat Man Wol datang marah-marah.
“Kim Seon Bi, kau lulus ujian negara selama hidup.” Ucap Man Wol. Tuan Kim membenarkan dan ingin membahasnya, tapi Man Wol tak ingin mendengarnya.
“Bukankah lebih baik daripada MBA Harvard modern?” tanya Man Wol. Tuan Kim mengaku MBA bahkan bukanlah apa-apa.
“Dan Kau... Kau bilang kau tinggal di mansion, benarkan?” ucap Man Wol pada Nyonya Choi. Nyonya Choi membenarkan.
“Aku punya banyak pegawai.” Kata Nyonya Choi. Man Wol menunjuk ke ara Hyun Joong.
“Aku bersekolah di sekolah favorit di Gyeongseong.” Kata Hyun Joon ketakutan. Man Wool tak percaya mendengarnya.
“Sebelum kalian semua mati, kalian jauh lebih baik daripada Koo Chan Sung. Dia pikir dia sesuatu karena lelucon daftar Forbes itu.” Keluh Man Wol. Akhirnya ketiga memberikan memilih untuk menyingkir, dan Tuan No berbicara dengan Man Wol. 

“Ketua, sama seperti terakhir kali, aku khawatir, aku harus periksa ke rumah sakit selama beberapa hari.” Kata Tuan No.
Man Wol khawatir bertanya apakah Tuan No merasa sakit. Tuan No malah bertanya kapan Ko Chan Sung tiba. Man Wol menceritakan Chan Sung bilang bisa menanggungnya, jadi membiarkannya. Ia yakin Chan Sung akan hancur dalam beberapa hari.
“Dia terlalu lemah. Aku sudah merekrut manusia lain untuk menggantikan tempatmu, jadi maksudku kau bisa hidup. Nikmati saat-saat terakhirmu sebagai manusia, dan pergilah.”ucap Man Wol lalu beranjak pergi. Tuan No memberikan hormat untuk terakhir kalinya.
“Dia sudah mengabdi selama beberapa dekade. Apa rasa peduli akan membunuhnya?” komentar Tuan Kim melihat Man Wol yang sangat dingin. 


Di hotel, Chan Sung berkerja dngan menyapa pegawai barunya lalu tanpa sengaja melihat selembaran yang terjatu [Empat Musim Gunung Baekdu, Harimau Baekdu] Ia akan menaiki lift, matanya langsung melihat hantu di dalam lift.
“Kau harus Tetap tenang. Abaikan saja.” Ucap Chan Sung mensugesti dirinya.
Saat itu dua tamu akan masuk lift, Chan Sung pun menyapa dengan senyuman seolah tak melihat apapun lalu pergi ke bagian kolam renang. Ketua sedang menyapa seorang tamu lalu memanggil Chan Sung.  Chan Sung pun menyakini kalau Tamunya adalah VIP dari luar negeri, bukan hantu.

“Aku harus bilang kami cukup beruntung menandatangani manajer yang berpengalaman baru-baru ini. Sebenarnya dia ada di sana. Biarkan aku perkenalkan kepada kalian.” Ucap Ketua.
Chan Sung terdiam karena disampingnya da hantu kacamata, Ketua binggung karena Chan Sung hanya diam saja.  Chan Sung menenangkan diri agar Jangan buat suara kalau tetap diam maka si hantu akan meninggalkan seperti sebelumnya. Ketua menyuruh Chan Sung untuk memberikan salam. Chan Sung binggung.
“Kami sudah berkontak mata, jadi aku tak bisa begitu saja berbalik. Jika aku membuat suara, hantu ini akan melepaskan kacamatanya dan mendatangiku.” Ucap Chan Sung bingung, Ketua kembali memanggilnya
“Bagaimana bisa kuabaikan atasanku? Aku tak berpikir bisa abaikan hantu ini jika melepas kacamata hitamnya. Aku... Aku akan...” ucap Chan Sung berpikir lalu hanya memberikan gerakan dan akhirnya menjatuhkan diri ke kolam renang. 

Chan Sung mengeringkan badanya, Man Wol datang mengejek Chan Sung yang aan mengabaikan hantu itu dengan Sebagai gantinya,akan masuk ke air dan ingin tahu apa selanjutnya yang dikatakan kalau akan melompat dari atap. Chan Sung pikir dirinya aku akan tinggal di hotel Man Wol sebagai tamu.
“Aku tak akan pergi. Aku akan abaikan apa pun yang kulihat.” Tegas Man Wol.
“Apa ini? Kau tak mungkin abaikan ini. Kau ingin tahu apa yang terjadi pada harimau Baekdu terakhir ini.” Ucap Man Wol melihat brosur yang dibawa Chan Sung.
“Apa yang terjadi padanya?” tanya Chan Sung penasaran, Man Wol mengajak untuk mencari tahu. 


Mereka sampai disebuah rumah, Man Wol menyuruh Chan Sung untuk membunyikan bel. Chan Sung pikir ini gila karena yang akan didatangi itu ketua hotel tempatnya bekerja menurutnya Tak masuk akal seorang karyawan yang tak dikenalnya akan mengunjunginya.
“Kenapa tak boleh?.. Kau bilang pada diri sendiri bahwa kau dididik, kan? Di mana harga dirimu?” ucap Man Wol
“Biarkan aku memanggil sekretarisnya dan menerima izin untuk...” kata Chan Sung.Tapi Man Wol tak peduli langsung menekan bel rumah, dan keduanya masuk ke rumah.
“Ini kali pertama seorang karyawan datang menemuiku di ranjang sakitku.” Kata Ketua Hotel.
“Aku dengar kau sakit. Aku ingin menunjukkan rasa hormatku, jadi maaf atas gangguan itu.” Kata Chan Sung gugup dan mata Man Wol terus mengamati seluruh ruangan.
“Tidak apa-apa, Omong-omong, apa dia istrimu?” tanya ketua. Chan Sung membenarkan mengaku Man Wol ingin menunjukkan rasa hormatnya juga.
“Nah, kalian sepertinya pasangan yang saling mencintai. Aku sakit baru-baru ini, jadi aku belum bisa keluar. Tak ada seorang pun untuk diajak bicara, ini menyenangkan.” Ucap Ketua.
Man Wol tiba-tiba berdiri dan melihat sekeliling, Chan Sung mencari alasan kalau Man Wol pasti mencari kamar mandi. Man Wol melihat sebuah lukisan lalu berkomentar Ini terlihat mahal dan bertanya Apa ini asli. Ketua hotel bingung karena Man Wol yang bicara banmal.
“Dia tinggal di luar negeri begitu lama sehingga dia berbicara santai dengan semua orang.” Jelas Chan Sung, Ketua mengerti.

“Sayang... Kau harus duduk... Kumohon duduk.” Pinta Chan Sung panik melihat sikap Man Wol dan menghampirinya.
“Kelihatannya kau tahu tentang lukisan. Ini... dari salah satu pelukis terkenal Korea Utara. Saat aku mengunjungi Utara, itu diberikan kepadaku sebagai hadiah bersama dengan harimau Baekdu.” Ucap Ketua
“Kami melihat harimau dipajang. Apa mungkin harimau itu...” kata Chan Sung. 
“Kubawa ke sini dari Korea Utara, tapi tak bisa kawin saat tinggal di sini dan akhirnya mati sebagai arwah yang kesepian.” Kata ketua. Chan Sung melihat bayangan hantu harimau
“Karena tak perlu meninggalkan sesuatu yang bermakna di sini. Semua yang bermakna baginya terletak pada kepulangannya.” Kata Man Wol
“Itu sebabnya aku merasa kasihan. Aku terus melihat harimau dalam mimpiku.” Cerita Ketua
“Orang yang membawanya ke sini, harus mengembalikannya.” Tegas Man Wol
“Harimau taksidermi sudah menjadi simbol dari pertukaran kami. Bukan urusanku untuk menyingkirkannya atau mengirimnya kembali.” kata ketua.
Tiba-tiba kaca di seluruh kamar pecah, seperti arwah harimau marah, Chan Sung binggung dan si ketua seperti mulai khawatir, sementara Man Wol menatap sinis. 




Tuan No mengantung sebuah foto dengan wajah Man Wol lalu berkata  Waktu yang dihabiskan dalam hidupnya dan Hanya foto ini yang akan menjadi saksi.
“Apa dia akan mengingat manusia biasa yang mampir ke sini?”ucap Tuan No ragu. 

Di restoran, Seafood dan Kerang Panggang. Man Wol dengan santai makan sashimi. Chan Sung tahu  Harimau itu tinggal bersama  ketua, tapi Man Wol malah biarkan dia pergi daripada menangkapnya. Man Wol mengatakan kalau hariau itu tak mau ikut jadi tak bisa memaksa.
“Sepertinya dia menunggu sampai ketua meninggal.” Kata Man Wol santai. Chan Sung panik kalau harimau membuat Ketua sakit
“Jika itu masalahnya, benar-benar berbahaya. Kita tak punya waktu makan sashimi sekarang.” Ucap Chan Sung
“Sesudah melihat Gunung Baekdu, aku mengidamkan sashimi.” Ucap Man Wol
“Kau melihat gunung. Kenapa kau mengidamkan sashimi?” keluh Chan Sung
“Lagu itu berbunyi, "Gunung Baekdu dan lautan". Mereka berkaitan jadi Wajar mengidamkan makanan laut sesudah melihat Gunung Baekdu.” Unggap Man Wol
“Kau hanya ingin makan sashimi. Aku tak peduli harimau atau apa. Hantu sedang menyiksa manusia jadi Kita harus kembali.” ucap Chan Sung
“Benar... Kau harus kembali ke sana. Katakan kepada ketua , kau dapat menyingkirkan harimau dan dapatkan sesuatu sebagai balasannya.” Ucap  Man Wol memperlihatkan kode ditangan seperti uang.
“Dapatkan apa sebagai balasannya?” tanya Chan Sung bingung. Man Wol menjawab  Lukisan mahal yang kita lihat sebelumnya jadi Chan Sung harus Dapatkan itu. Chan Sung terlihat kaget
“Dia akan memberikannya jika kau beri tahu dia sakit karena harimau itu. Karena kakek tua itu sangat kaya.” Ucap Man Wol
“Sekarang, aku mengerti bagaimana kau mendapat untung dari hotelmu. Kau memeras uang dari orang yang menderita karena hantu. Apa ini dalam uraian tugasku sebagai karyawan manusia?” komentar Chan Sung. Man Wol membenarkan.
“Ini akan menjadi pekerjaanmu mulai sekarang. Aku tak akan menipu orang seperti itu.” Kata Man Wol
“Apa ini caramu menipu ayahku juga?” keluh Chan Sung. Man Wol menegaskan ia menyelamatkan hidup ayah Chan Sung jadi sebagai gantinya, mendapatkan Chan Sung.
“Itu sebabnya aku juga melindungimu. Tanpa aku, maa kau akan mati.” Kata Man Wol
“Apa Hantu pendendam akan menyiksaku? Sepertinya kau pun sudah cukup menyiksaku. Aku sudah penuhi janjiku, Aku akan kembali ke kehidupan manusiaku.” Ucap Chan Sung lalu berjalan pergi. 




Chan Sung pulang melihat hantu menyuruh  Lepaskan kacamata hitam jika itu yang diinginkan. Si hantu terlihat binggung, Chan Sung mengaku bahkan melihat harimau jadi Tak ada yang bisa membuatnya takut sekarang. Si hantu yang malah ketakutan.
“Aku tak takut padamu sekarang. Lepaskan!” teriak Chan Sung lalu berjalan pulang dan melihat Tuan No sudah menunggu didepan pintu rumah.
“Aku sudah menunggu dan penasaran kapan kau akan datang.” Ucap Tuan No sopan akhirnya Chan Sung duduk bersama didalam rumah. 

Chan Sung membahas Tuan No yang sudah bekerja di sana selama 30 tahun dan berpikir wanita itu menahannya selama 30 tahun. Tuan No mengaku bukan seperti ini, tapi Itu adalah keputusannya untuk hidup di hotel. Chan Sung bertanya apakah Tuan No tinggal seumur hidupnya di tempat seperti itu.
“Hotel Del Luna sepadan dengan hidupku.” Ungkap Tuan No. Chan Sung mengeluh merasa tak mengerti sepadannya di mana.
“Aku tak ingin memeras Milyaran Won dari ketua hotel di bawah Wanita itu Dan sepertinya aku juga tak bisa.” Ucap Chan Sung kesal
“Hotel Del Luna tak bisa dijelaskan dengan logika dunia manusia. Nilai uang dan kekuatan tampak berbeda dengan hotel. Itu sebabnya aku tak bisa menilai apa yang Ketua lakukan untuk hotel dengan menggunakan logika kemanusiaanku.” Ucap Tuan No
“Aku yakin kau membenci hotel dan tak ingin menghadapinya sekarang. Aku yakin kau ingin menghindarinya. Namun, jika kau kumpulkan keberanian dan hadapi, maka kau mungkin dapat menemukan nilai hotel seperti yang kulakukan.” Ungkap Tuan No 


Saat itu Sanchez memanggil Chan Sung bertanya Sedang apa sendirian di sana. Chan Sung mengaku sedang mengobrol.  Sanches bingung apakah itu sendiri. Chan Sung binggung karena tadi melihat Tuan No tapi sudah tak ada. Sanchez pikir temanya itu pasti kesepian.
“Melalui pekerjaanmu, kau akan temukan rahasia dunia yang tak dapat orang lain ketahui. Bukankah akan menyenangkan?” ucap Tuan No akhirnya perlahan menghilang. Chan Sung tak percaya melihatnya. 

Hyun Joong kaget melihat Tuan No yang datang ke hotel, Nyonya Choi datang memberitahu Man Wol kala Tuan No datang sebagai tamu. Akhirnya keduanya bertemu di depan pohon.
“Ketua, Kuhabiskan seluruh hidupku di sini, tapi rasanya aneh datang ke sini sebagai tamu.” Kata Tuan No
“Apa Kau sudah mati?” tanya Man Wol seperti tak percaya. Tuan No meminta maaf.
“Saat kutinggalkan hotel, hidupku hilang.” Ungkap Tuan No. Man Wol pikir Akhirnya membiarkan Tuan No pergi.
“Kau mungkin tak punya kesempatan untuk hidup seperti manusia.” kata Tuan No
“Saat aku melayani tamuku di sini, aku sudah habiskan hidup yang bermakna. Dahulu kala, saat aku mencoba melepaskan diri, maka aku akan berumur pendek dan lumpuh jika akutak bertemu kau hari itu. Aku senang bisa hidup di Hotel Del Luna.” Ungkap Tuan No
Man Wol tak percaya kalau Tuan No merasa senang, karena  belum pernah membuat berkeluarga. Tuan No pikir Karena ia adalah satu-satunya yang menua di hotel ini, maka Man Wol adalah saudara perempuannya, anak perempuan, dan cucunya.
“Aku bisa pergi tanpa kekhawatiran, kini kau punya pengganti yang dapat diandalkan.” Ucap Tuan No
“Karena... aku tak bisa mati, maka aku tak bisa beri tahu bahwa kita akan bertemu lagi atau semacam itu. Aku harap... waktumu akan mulai berjalan sekali lagi suatu hari nanti.” ucap Man Wol.
Akhirnya saat itu Tuan No diantar pergi ke terowongan alam baka dengan mobil. Tuan Kim dkk mengantarnya, mereka memberikan hormat saat Tuan No pergi ke surga. 

Chan Sung datang ke rumah ketua meminta maaf karena datang sangat larut malam karena perlu bilang sesuatu yang penting. Ketua memastikan kalau ini tentang harimau. Chan Sung membenarkan. Ketua memberitahu  Wanita yang bersama Chan Sung sebelumnya.
“Jang Man Wol datang menemuiku.” Ucap Ketua. Chan Sung bertanya apakah Man Wol memberitahu bahwa harimau itu berkeliaran di sekitarnya.
“Aku membawanya ke tempat di mana dia tak akan pernah bisa pulang. Aku selalu merasa bersalah sudah meninggalkan arwahnya di sini bahkan sesudah dia mati.”ucap Ketua. 

Ma Wol berada dalam museum lalu menyuruh arwah harimau keluar sekarang, tapi tak keluar juga. Ia memperingatkan Jangan hidup terjebak didalam tubuh itu jadi meminta agar keluar akan bantunya pergi.
“Sebagai hukuman atas membawa harimau ke sini, dia bilang harus mengambil lukisanku. Aku tahu sulit untuk percaya, tapi harimau itu ada. Aku membiarkan dia memiliki lukisan itu. Jika aku bisa menebus apa yang sudah kuperbuat, aku bisa menyerahkan lebih dari itu.” Ungkap Tuan No
“Lukisan itu dari Gunung Baekdu. Gunung dan harimau adalah satu bagian. Aku heran kenapa tak pernah memikirkan hal itu.” Kata Chan Sung melihat dinding yang sudah kosong karena lukisan sudah dibawa Man Wol. 


Man Wol mengantung tempat harimau bersembunyi, lalu berbicara pada arwah harimau kalau Tempat ini di mana ingin pergi jadi sudah tak perlu khawatirkan. Ia memberitahu kalau Orang yang membawanya  ke sini menyediakan tempat bagi harimau untuk hidup.
“Kau bisa Pergi dan beristirahat dengan tenang.” Kata Ma Wol lalu akhirnya harimau masuk lukisan dan akhirnya bisa menginjak rumput yang selama ini dinginkan. 

Chan Sung pergi menemui hantu kacamata mengaku tahu kemana  harus pergi jadi akan membawanya ke sana. Mereka pun naik taksi bersama, Chan Sung mengaku menghindari hantu itu karena benci terus mengikutinya dan merasa Sepertinya tak pernah bertanya alasan Si hantu mengikutinya.
“Setelah kupikirkan, dan mungkin kini kau bisa melihat meskipun kau tak pernah bisa. Lupakan kenyataan kau tak bisa melihat dan cobalah kau bisa melihat lagi.” Ucap Chan Sung.
Si hantu membuka kacamatanya, Chan Sung pun dengan senang karena matanya sudah kembali. Supir taksi melihat Chan Sung berbicara sendiri hanya bisa mengelengkan kepala, berpikir sudah gila.
Hantu itu pun datang ke hotel membuka kacamatanya. Hyun Joon pun senang melihat si hantu yang sudah bisa melihat lagi.




Chan Sung melihat brosur [Empat Musim Gunung Baekdu] teringat yang dikatakan Man Wol sebelumnya “Karena tak perlu meninggalkan sesuatu yang bermakna di sini. Semua yang bermakna baginya terletak di tempat dia pulang.”
Akhirnya Ia mengirimkan pesan Man Wol [ Apa harimau itu pulang dengan selamat ke Gunung Baekdu? Maaf atas kesalahpahamanku.] Tapi Man Wol berpikir sebentar.  
“Ketua bilang masalah yang tak terselesaikan membuatmu sakit hati.” Ucap Chan Sung lalu akhirnya mengirimkan pesan demi menjaga etikanya. 


Chan Sung melihat seorang anak akan melepaskan tali pembatas, lalu dengan senyuman melarangnya karena Benda ini tak boleh disentuh. Akhirnya si ibu pun mengajak anak itu pergi sambil meminta maaf. Tiba-tiba Chan Sung melihat patung baju mengeluarkan sinar dari matanya.
“Berpura-puralah tak melihatnya.” Gumam Chan Sung seolah-olah tak melihat.
Sementara Man Wol melihat pesan dari Chan Sung tapi membiarkan. Chan Sung mengeluh karena Man Wol belum membalas. Si hantu pun melihat Chan Sung seperti ingin mengikutinya. Malam hari, Chan Sung kaget melihat si hantu baju besi sudah ada didepanya.
“Permisi.. Apa kolam masih terbuka?” tanya seorang tamu hotel. Chan Sung mencoba untuk tenang.
“Ya. Pada malam hari pun kami buka, kau Lewat sini.” Kata Chan Sung. Si wanita pun melewati hantu besi yang ada didepanya. 

Chan Sung berusaha kabur dari hantu besi, dan teringat yang dikatakan Man Wol “Jika kau diserang oleh mereka yang menyimpan dendam mendalam, kau bisa berakhir terbunuh. Kau harus belajar bedakan.”
Si hantu menyerang Chan Sung dan hampir membunuhnya, sampai akhirnya Man Wol datang menyelamatkan Chan Sung dengan menusuk mengunakan tusukan rambut. Chan Sung seperti bisa bernafas lega.
“Harimau sudah tiba di Gunung Baekdu dengan aman, dan aku datang untuk memaafkanmu.” Ucap Man Wol . Chan Sung mengucapkan Terima kasih lalu akhirnya jatuh pingsan.

Man Wol dengan pakaian hanbook berbicara “Bagusnya menjadi pohon. Mereka tak harus berkeliaran. Nyaman sekali cukup berakar dan diam. Apa? Kau akan membangun rumah untukku dengan pohon ini? Sudahlah. Aku tak berniat membangun rumah dan tinggal bersamamu.”
Chan Sung terbangun seperti binggung karena mimpinya melihat Man Wol saat zaman Joseon. Hyun Joon menyapa Chan Sung  sebagai yang sudah bangun lalu memberitahu kalau Man Wol sedang menunggunya. Chan Sung kesal karena menegaskan bukan manajer.
Hyun Joong membawa Chan Sung ke bagian lobby hotel yang terlihat terang, Chan Sung mulai melihat banyak hantu yang datang di meja receptionist lalu mereka duduk layaknya manusia saling bercengkrama.
“Ini kali pertama kau bermalan, 'kan? Seperti inilah Hotel Del Luna.” Ucap Hyun Joon.
Chan Sung terdiam mengingat yang dikatakan Tuan No “ Melalui pekerjaanmu, kau akan temukan rahasia dunia yang tak diketahui orang lain. Bukankah akan menyenangkan?” Hyun Joon memberitahu Chan Sung kalau Man Wol datang.
Man Wol menuruni tangga, Chan Sung melihat Man Wol seperti terkesima dengan kecantikan.
Bersambung ke episode 3

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar