PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yi Do
memeluk dari belakan Ye Rin meminta agar Jangan pergi. Meski Pekan Mode
selesai, tetap meminta agar jangan pergi. Ia ingin Ye Rin Tetap bersamanya
karena membutuhkannya. Ye Rin hanya bisa terdiam. Yi Do mengaku dirinya itu masih
memiliki sifat pemarah
“Aku banyak
memiliki fobia, serta aku orang lemah dengan berbagai penyakit yang aneh, tapi
aku membaik sedikit demi sedikit. Tapi Kurasa tripofobiaku sudah sembuh. Semua
itu karena kau.” Akui Yi Do
“Sungguh?
Itu luar biasa.” Kata Ye Rin tak percaya. Yi Do berjanji akan bekerja keras menjalani perawatannya.
“Aku akan
menjadi seseorang yang bisa diandalkan dan dipercaya yang bisa kau andalkan. Tetaplah
bersamaku seperti ini selamanya.” Ucap Yi Do memohon
“Aku
ingin, tapi...” kata Ye Rin ragu, Yi Do tahu Ye Rin memiliki sebuah impian dan
rencana, tapi tahu itu tidak mudah.
“Namun, tambahkan
aku ke dalam rencanamu. Tolong pertimbangkan masa depan denganku di dalamnya. Pikirkanlah
hal itu perlahan. Aku akan menunggu.”ucap Yi Do
Ye Rin
duduk di depan loker, bertanya-tanya pada dirinya “Masa depan di mana kau dan
aku bersama? Apa yang harus aku lakukan untuk mewujudkan itu?” lalu mencoba
mencari keyword "Layanan Pengiriman
Surga" tapi tak menemukannya. Jin Kyung datang melihat Ye Rin dengan wajah
gugup.
“Kau
datang lebih awal.”sapa Ye Rin dengan wajah sumringah melihat anaknya.
“Bagaimana
lukamu? Apakah baik-baik saja?” tanya Jin Kyung merasa canggung.
“Tidak
apa-apa. Itu tidak akan meninggalkan bekas luka. Tapi apakah ada masalah?” kata
Ye Rin melihat tatapan anaknya.
“Bagaimana
kau bisa berubah seperti ini?” kata Jin Kyung dengan nada perlahan. Ye Rin tak
mendengarnya, Jin Kyung pun akhirnya mengaku Tidak apa-apa lalu bergegas pergi.
Sek Park
tiba-tiba menelp menanyakan keberadan Ye Rin,
karean harus pergi ke suatu tempat sekarang. Mereka perg ke "Asosiasi
Layanan Pengiriman Korea" salah seorang pria mencari sesuatu di tumpukan
berkas lalu menemukan “Layanan Pengiriman Surga.”
“Kami
harus ke mana? Kami tidak bisa menemukannya di internet.” Ucap Sek Par
“Perusahaan
ini sudah lama tutup.” Kata Si pegawai. Keduanya melonggo kaget karena Sudah
tutup.
“Ya.
Karena perusahaan besar memasuki industri pengiriman barang pada awal tahun
2000-an, perusahan-perusahaan kecil bangkrut. Layanan Pengiriman Surga adalah
salah satunya.” Jelas si pegawai
“Tidak
mungkin.. Aku menerima sebuah paket beberapa bulan yang lalu, dan kurir itu
mengenakan seragam Layanan Pengiriman Surga.” Kata Ye Rin
“Mungkin
kau salah lihat.” Komentar si pegawai,
Sek Park akhirnya melihat alamat yang tertera "Pengiriman Surga,
Choi Jang Tae, 55-21, Ssangmun-dong, Dobong-gu"
“Apakah
menurutmu dia kurir yang kau temui?” tanya Sek Park menunjuk nama diberkas "Pengiriman
Surga, Choi Jang Tae" Ye Rin hanya bisa terdiam.
Yi Do
memberitahu wartawan kalau Pakaian yang akan diperlihatkan di Pekan Mode Dunia
sedang disiapkan dan ini akan menjadi
jamuan keindahan yang merangsang dunia kembali. Wartawan ingin tahu Tantangan baru apakah yang diambil kali ini.
“Aku
berasumsi semua orang akan penasaran, jadi, aku berpikir untuk memperlihatkanmu
sebuah konsep yang baru saja ditambahkan.” Ucap Yi Do menunjuk baju design
barunya polkadot.
“Setahuku
kau menderita tripofobia... Bagaimana...” kata wartawan binggung melihat design
baju Yi Do.
“Mendengarmu
mengatakan itu membuatku sentimental. Karena semuanya sudah menjadi bagian dari
masa lalu sekarang. Karya seni abadi yang membuat umat manusia terharu dilahirkan
melalui penderitaan dan kesulitan seniman...Industri mode...” ucap Yi Do yang
disela oleh wartawan.
“Apa
rahasiamu dalam mengatasi penyakit jangka panjangmu itu?” tanya wartawan.
“Entahlah...
Mungkin cinta. Cinta adalah keajaiban sejati yang menyelamatkan orang, bukankah
begitu?” ucap Yi Do dengan wajah sumringah. Ji Na yang ada di ruangan terlihat
menahan perasaan sedihnya.
Yi Do
menelp Ye Rin menanyakan keberadanya, Ye
Rin memberitahu sedang keluar bersama Pak Park untuk melakukan tugas. Yi Do
pikir itu tidak penting lalu bertanya Ye Rin mau makan apa. Ye Rin langsung
menjawab Pasta dengan cepat.
“Aku juga
sedang menginginkan itu... Baik. Selesaikan tugasmu dan santai saja.” Ucap Yi
Do dengan penuh semangat. Ji Na yang ada diruangan seolah-olah tak ada.
Yi Do
mencari keyword "Pasta" lalu mulai melihat "Resep pasta dan Bahan-bahan"
wajahnya terus tersenyum. Ji Na langsung menyindir Yi Do yang sangat gembira dan bahagia. Yi Do binggung
bertanya soal apa maksudnya. Ji N ingin memastikan Yi Do mengatasi fobianya
lewat kekuatan cinta.
“Karena
itu satu-satunya penjelasan yang masuk akal... Ji Na... Kurasa aku tidak bisa menepati
janjiku kepadamu. Aku bahkan tidak mau membayangkan kehidupan tanpa Ye Rin. Aku
tidak bisa hidup tanpa Ye Rin.” Ucap Yi Do menatap Ji Na.
“Apakah
Ye Rin mengatakan dia akan tinggal bersamamu? Bahkan setelah Pekan Mode?” tanya
Ji Na
“Aku akan
memaksanya. Jika harus, aku akan memberikan segala milikku untuk menghentikan
dia.” Kata Yi Do
“Bukankah
kau bersikap terlalu kejam kepadaku?”ucap Ji Na marah. Yi Do mengaku dirinya terlalu
kejam.
“Karena itu
aku akan memberimu pilihan... Satu. Siram aku dengan air... Dua. Tampar aku... Tiga.
Makilah aku sesukamu. Kau pilihlah” ucap Yi Do memberikan gelas minum diatas
meja sebagai pilihan.
“Ah...
Tidak... Aku akan menerimanya bahkan jika kamu memilih melakukan ketiganya.” Kata
Yi Do siap memberikan wajah agar Ji Na bisa melampiaskan amarahnya. Ji Na sudah
memegang gelas tapi akhirnya memilih untuk keluar dengan wajah kesal.
Sek Park
melihat alamat sesuai dengan yang diberkas dan Ye Rin mengikuti dari belakang.
Ia menemukan sebuah rumah dengan nama "Choi Jang Tae" dibagian depan,
lalu Ye Rin melihat sosok pria tau sedang menyiram tanaman.
Ye Rin mengingat
saat kakek datang ke rumahnya dengan tali dibalkon, dan wajahnya sama seperti
dengan kakek yang ditemui sekarang. Akhirnya mereka masuk rumah, Ye Rin pikir
kakek itu masih mengingatnya dengan menceritakan.
“Kita
bertemu lima bulan yang lalu di apartemen di Daechi-dong.” Ucap Ye Rin. Si
kakek mengaku mengingatnya.
“Apa kamu
juga ingat mengirim paketmu dengan menuruni tali dari luar?” kata Ye Rin
“Aku
memang menggunakan tali.”kata Si kakek. Ye Rin dan Sek Park langsung berteriak
gembira karena akhirnya berhasil.
“Omong
kosong. Bagaimana mungkin seorang pria tua yang menderita Alzheime menuruni
tali?” ucap si nenek datang membawakan minum.
Ye Rin
dan Yi Do hanya bisa melonggo tenyata si kakek
"Alzheimer". Si nenek menceritakan 20 tahun yang lalu, bisnis suaminya bangkrut,
jadi tak sadar diri karena syok dan mengalami amnesia selama lebih dari 10
tahun sejak itu.
“Bagaimana
mungkin dia bisa mengirim sebuah paket? Itu tidak benar.” Ucap si nenek
“Aku baru
saja melihat truk dari Layanan Pengiriman Surga.” Kata Sek Park yakin karena
terekam CCTV
“Hei Pria
muda, kau juga harus mengunjungi rumah sakit. Karena bangkrut, dia bahkan tidak
bisa mengirim pesanan yang dia terima. Kami membakar semuanya selagi
membersihkan gudangnya.” Ucap si kakek.
“Membakar?
Itu mustahil!” kata Sek Park kaget, tapi akhirnya mereka keluar sambil meminta
maaf.
Sek Park
pikir mereka bisa menemukan petunjuk
begitu menemukan kurir itu, tapi harapannya sirna. Ia pikir Ini tidak masuk
akal dan tak percaya ini bisa terjadi.
Ye Rin langsung jatuh lemas sambil berjongkok.
“Pikiran
orang bekerja dengan aneh... Lagi pula aku tidak punya hari esok. Aku pikir
tidak akan memiliki penyesalan jika aku bisa menjalani kehidupan yang baik
selama beberapa bulan. Lalu Kenapa aku ingin terus hidup?” ungkap Ye Rin sedih
“ Semua
ini salahku... Itu karena aku menumpahkan separuh parfum itu. Maaf.” Ucap Sek
Park merasa bersalah.
“Jangan
berkata begitu. Berkat pertolonganmu, aku memiliki momen paling membahagiakan
dalam hidupku. Seharusnya aku tidak meminta lebih banyak.” Kata Ye Rin
Ye Rin
berjalan di tepi jalan korea sambil bergumam “Namun... Pria itu membuatku ingin
hidup.” Yi Do dirumah terlihat bahagia melihat menu pasta diatas meja, Ye Rin datang dengan wajah
sedih. Yi Do dengan senyuman bahagia menyuruh Ye Rin untuk duduk.
“Aku
membuat ini, jadi Cobalah.” Ucap Yi Do. Ye Rin pun mengucapkan Terima kasih.
“Orang-orang
tidak hidup untuk bahagia. Mereka berkembang untuk merasakan kebahagiaan guna
bertahan. Jadi, otak kita merasa paling senang saat kita makan makanan lezat
dengan orang yang kita sukai.” Ucap Yi Do penuh semangat.
“Sekarang
kau bisa memasak... Kurasa kau akan bisa hidup sendiri.” Kata Ye Rin
“Aku
tidak bisa hidup tanpamu. Setelah kupikirkan, aku menyadari memaksamu agar
tidak pergi akan egois. Jadi, aku memikirkan kemungkinan lain untuk masa depan
kita. Kau ingin bertemu keluargamu kembali dan bekerja di New York, kan?” kata
Yi Do
“Kalau
begitu, aku bisa mengikutimu ke sana. Lagi pula aku berpikir untuk meluncurkan
merekku di New York tahun depan. Aku bisa melakukan itu lebih cepat dari
rencanaku.” Ucap Yi Do yakin
“Akankah
itu memungkinkan? Kenapa kau melakukan begitu banyak hanya untukku?” ucap Ye
Rin
“Itu
karena aku mencintaimu.” Ucap Yi Do. Ye Rin bergumam binggung yang akan dilakukan.
“Aku
tidak... Aku tidak bisa membiarkan Seo Yi Do mengusai masa depanku.” Gumam Ye
Rin.
“Kurasa
aku tidak mencintaimu sebesar itu.” Akui Ye Rin. Yi Do binggung bertanya Ada apa
dan Apa terjadi sesuatu
“Tidak...
Aku banyak memikirkannya sampai sekarang. Saat aku pergi, aku ingin melupakan
semuanya di sini dan mulai dari awal lagi.” Ucap Ye Rin.
Yi Do tak
percaya Ye Rin ingin melupakannya. Ye Rin membenarkan menurutnya Hidup ini
panjang, jadi memiliki banyak hari untuk dijalani. Ia pikir harus memulai hidup
baru sebagai pacar Yi Do terlalu berlebihan baginya dan mengaku hanya tidak
memiliki tempat untuk Yi Do dalam rencananya.
“Jangan
membohongiku... Apa kau pikir aku akan memercayai itu?”ucap Yi Do, Ye Rin pikir
Untuk apa berbohong.
“Aku tidak
punya alasan untuk berbohong.” Ucap Ye Rin mencoba menyakinkan Yi Do
“Lalu
kenapa kau mendampingiku sampai sekarang? Apa yang kita lakukan bersama sampai
sekarang? Apakah semua ini lelucon bagimu?” ucap Yi Do marah
“Kau
ingat itu, bukan? Kau menyuruhku menginjakmu dan memastikan aku berhasil. Karena
itu aku melakukan itu.” Kata Ye Rin. Yi Do meminta Ye Rin tak membahasnya
“Aku
ingin berhasil, jadi, aku memanfaatkanmu.” Ucap Ye Rin, Yi Do meminta untuk
mengentikanya dan tak membahasnya.
Beberapa
saat kemudian, Yi Do sudah membawa koper terlihat gugup lalu mengetup pintu kamar
Ye Rin memberitahu kalau akan menginap di hoteljadi tidak perlu mengurus
pekerjaan rumah tangga. Ye Rin hanya bisa diam saja.
“Dan kau
bisa tinggal di sini hingga Pekan Mode berakhir.jadi Berbuatlah sesukamu.” Ucap
Yi Do lalu berjalan pergi. Ye Rin terdiam di balik pintu lalu menangis setelah
Yi Do pergi.
Yi Do
berbaring di sofa sambil menengarkan musik klasik, Ji Na datang berkunjung. Yi
Do dengan tatapan kosong bertanya-tanya “Kenapa Beethoven membuat musik sedih
seperti ini pada momen paling membahagiakan dalam hidupnya?”
“Tampaknya
mempertahankan dan menggenggam erat akhirnya tidak berhasil. Itu mungkin karena
sukacita dan kesedihan berdiri berdekatan. Jika aku tidak bisa merasakan
sukacita, tidak akan ada kesedihan. Kenapa manusia menciptakan emosi sebodoh
ini?” ucap Yi Do sambil menangis. Ji Na sedih melihat Yi Do.
“Aku sudah
lama menyadari bahwa kebahagiaan tidak akan menjadi milikku. Kenapa aku bodoh sekali?” ucap Yi Do
frustasi.
“Aku
tidak akan pergi. Jika aku tinggal bersamamu, hidupku akan penuh dengan
peristiwa menyebalkan, memalukan, dan mengherankan, tapi aku tidak akan pergi.”
kata Ji Na.
“Kenapa?”
tanya Yi Do, Ji Na mengaku tak tahu alasanya,
menurutnya dirinya sudah gila bahkan menjadi gila.
“Masa
lalumu, masa kinimu, dan masa depanmu. Bawalah semuanya kepadaku.” ucap Ji Na
menyakinkan.
Ye Rin
melihat Yi Do digedung, mencoba untuk menghindar. Sementara Yi Do menatap
foto-foto Ye Rin diponselnya, kenanganya selama ini yang membuatnya tersenyum.
Akhirnya Ia menghapus semua foto dan video sampai "Tidak ada foto atau
video"
Ye Rin berjalan
bersama dengan model lainya, Ji Na memberitahu kalau Misi terakhir akan
diadakan Senin depan jdai dilarang minum miras sampai saat itu sekalipun sudah
dewasa dan memperingatkan Jika ketahuan minum,maka akan tersingkir. Semu menganguk mengerti.
Saat itu
Ye Rin melihat Yi Do datang dan mencoba menyapa, tapi Yi Do tak mengubrisnya.
Ji Na bertanya Apa Yi Do punya waktu luang malam ini. Yi Do menjawab itu pasti
punya waktu. Ye Rin menatap sedih dengan sikap Yi Do yang tak mengubrisnya.
“Apa kau
ingat koki dari restoran favorit kita di New York? Raymond... Dia membuka
restoran di Seoul. Dia bilang ingin bertemu denganmu.” Ucap Ji Na. Yi Do setuju
untuk pergi bersama.
Ye Rin
berlatih jalan di ruangan latihan, Min Suk menatap dari ruangan dengan tatapan
sedih karena merasa tak percaya. Ye Rin melihat Min Suk datang terlihat sedikit
senyum. Min Suk meminta maaf Karena syuting
jadi tidak bisa mengunjungimu saat Ye Rin terluka.
“Bagaimana
lukamu?” tanya Min Suk. Ye Rin mengaku sudah lebih baik dan sembuh.
“Kau
tahu, aku mengalami banyak kesulitan tentang kau, dan aku telah membuat
keputusan. Kurasa kau terinfeksi virus yang tidak kau sadari. Itu sebabnya kau
terus berubah menjadi wanita tua secara mendadak. Itu alasannya, kan?”ucap Min
Suk. Ye Rin terlihat bingung.
“Maaf aku
menjauhimu ketika kau sakit. Pasti sangat berat menghadapinya sendiri... Aku
akan membantumu.” Ucap Min Suk.
“Bagaimana
caramu membantuku?” tanya Ye Rin. Min Suk yakin
Tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan zaman sekarang.
“Kau bisa
sembuh. Mari bertemu banyak dokter dan meminta ilmuwan memeriksamu.” Kata Min
Suk.
“Aku tidak
tahu apa yang kau bicarakan. Berhentilah mengkhawatirkan aku. Dan aku meninggalkan
klub penggemarmu.Aku bukan penggemarmu lagi. Aku muak dihubungkan denganmu.” Kata
Ye Rin.
Min Suk
kaget dengan sikap Ye Rin seperti ini, Ye Rin meminta Min Suk agar Berhenti
menghalanginya, dan pergi karena harus latihan berjalan lalu berjalan keluar
ruangan, Min Suk seperti masih tak percaya dengan sikap Ye Rin.
Ye Rin
sedang ada di loker, Tuan Kim tiba-tiba datang mengatakan membawakan sushi salmon favoritmnya jadi
mengucapakan Selamat berhasil mencapai misi terakhir dan sudah tahu pasti akan
berhasil. Ye Rin tak memperdulikanya terus sibuk dengan merapihkan lokernya.
“Aku
melarangmu melarikan diri saat aku berbicara denganmu.”ucap Tuan Kim memegang
lengan Ye Rin.
“Lepaskan,
orang gila.” Ucap Ye Rin marah. Tuan Kim pikir kalau Jae Hee. menyangkalinya
selama ini.
“Apa kau
memperlihatkan jati dirimu sekarang? Bagus. Kau harus melawan. Itu istriku.” Ejek
Tuan Kim
“Baik.
Aku Min Jae Hee. Apa yang akan kau lakukan tentang itu? Kamu bilang aku bahkan
tidak terlihat seperti manusia, kan? Seluruh keberadaanmu menjijikkan bagiku. Hidupku
yang kuhabiskan untuk melayanimu karena kamu suamiku membuatku ingin muntah.
Semuak itulah aku karena kau.”ucap Ye Rin marah
“Dasar
berandal... Apa yang kau miliki? Apa yang kau miliki yang bisa membuat aku
dipenjara? Berikan kepadaku. Berikan!” ucap Tuan Kim
“Untuk apa
aku memberikan itu kepadamu? Kau Bermimpi sajalah. Aku akan memperlihatkan pada
dunia betapa menjijikkannya dirimu yang sebenarnya.” Ucap Ye Rin.
Tuan Kim
tak bisa menahan amarah langsung mendorong Ye Rin dan membentur loker. Ye Rin langsung
jatuh tak sadarkan diri,Tuan Kim binggung melihat Jae Hee yang tak sadarkan
diri dan mencoba membangunkanya.
Jin Kyung
baru saja keluar dari gedung melihat Soo Yeon langsung bertanya Kenapa ada di sini kali ini dan berpikir
datang untuk merundung Ye Rin dengan nada sinis. Soo Yeon mengaku bukan seperti
itu tapi datang untuk berbaikan.
“Kau tahu
aku merenungkan hidupku belakangan ini. Aku melihat semua hal gila yang
kulakukan sebagai penggemar, dan bertanya-tanya apa yang telah kulakukan.” Ucap
Soo Yeon.
Saat itu
mata Jin Kyung melihat mobil yang lewat dan melhat Ye Rin ada didalamnya. Soo
Yeon langsung bersemangat mendengar nama Ye Rin, bertanya Di mana. Jin Kyung melihat plat
mobil yang dibawa dan yakin kalau itu mobil ayahnya.
Akhirnya
Jin Kyung menghentikan taksi dan meminta agar mengikuti mobil putih yang ada
didepanya. Soo Yeon ikut masuk bertanya
Apa yang terjadi, Jin Kyung menyuruh Soo Yeon agar Keluar. Soo Yeon
melihat Pengejaran mobil mendadak dan
ingin tahu yang terjadi.
Jin Kyung
terlihat kesal, Sopir taksi bertanya apakah mereka akan pergi atau tidak. Jin
Kyung meminta mereka agar segera pergi saja.
Soo Yeon bertanya Apa Min Ye Rin ada di mobil itu. Jin Kyung tak
mengubrisnya mencoba menelp ayahnya.
Tuan Kim
sedang mengemudi melihat nama di ponselnya "Siswa Terbaik" lalu
mengeluh karena anaknya yang terus meneleponnya. Jin Kyung binggung karena Ye
Rin ada di dalam mobil ayahnya.
Yi Do
baru saja turun dari mobil dengan Ji Na, menerima telp dari nomor yang tak
dikenal. Jin Kyung memberitahu kalau ia yang menelp meminta tolong karena
ayahnya itu menculik Ye Rin. Yi Do kaget bertanya dimana keberadaan Jin Kyung
sekaran dan akan segera ke sana.
“Ada apa?
Kenapa Jin Kyung meneleponmu?” tanya Ji Na
“Kurasa
aku tidak bisa makan malam denganmu. Maaf.” Ucap Yi Do begegas pergi
meninggalkan Ji Na.
Sek Park
pergi ke ruang loker dan melihat ada bekas darah lalu menelp Yi Do memberitahu
mereka ada masalah besar karena terjadi sesuatu kepada Ye Rin. Yi Do
memberitahu sedang dalam perjalan untuk mencari Ye Rin sekarang jadi Sek Park juga
harus ke sana.
Tuan Kim
mengendong Ye Rin masuk ke sebuah gedung, Jin Kyung lebih dulu sampai melihat
mobil ayahnya berusaha masuk tapi pintu terkunci. Saat itu Yi Do datang,
bertanya Apa mereka ada di sini. Jin Kyung pikir seperti itu karena Ada aula
promosi perusahaannya.
Tuan Kim
sudah membawa Ye Rin ke ruangan istirahat, Yi Do akhirnya memecahkan kaca pintu
dengan kursi setelah itu akan masuk. Jin Kyung akan ikut tapi Yi Do meminta
agar Jin Kyung menunggu saja diluar
Jin Kyung
akan ikut masuk karena khawatir tapi Yi Do meminta Jin Kyung untuk mendengarkan
ucapanya. Jin Kyung akhirnya menganguk mengerti.
Tuan Kim
terus menatap Ye Rin yang terbaring tak
sadarkan diri, dengan wajah mesum mengatakan kalau sekuat apa pun Jae Hee
melawan, mereka masih pasangan suami istri dan masih menjadi miliknya bahkan
tidak bisa lari darinya.
Yi Do
tiba-tiba masuk langsung memukul kepala Tuan Kim sebelum menyentuh Ye Rin. Tuan
Kim langsung jatuh, Yi Do pikir Tuan Kim harus mati saja dan siap memukulnya.
Sek Park datang menahan Yi Do agar berhenti.
“Kau akan
membunuh seseorang jika begini!” ucap Sek Park. Yi Do menatap Ye Rin mencoba
membangungkan Ye Rin.
Jin Kyung
menunggu diluar gedung dengan wajah khawatir. Soo Yeon akan masuk, Jin Kyung
menahanya agar Soo Yoon pergi karena ini urusan keluarganya. Soo Yeon tetap
ingin tahu apa yang terjadi. Jin Kyung berteriak marah menyuruh Soo Yeon pergi.
Yi Do
mencoba mengendong Ye Rin ke luar gedung, lalu tiba-tiba merasakan kakinya
makin lemah, tanpa sadartubuh Ye Rin mulai berubah. Akhirnya Yi Do tak kuat dan
jatuh karena terlalu berat, lalu tersadar kalau Ye Rin sudah berubah.
“Apa yang
baru saja terjadi? Min Jae Hee?” ucap Yi Do dengan tangan yang bergetar melihat
Ye Rin berubah menjadi Jae Hee.
Bersambung
ke episode 29
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar