PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yi Do
menegasakan kalau akan menyelamatkan Jae Hee sekarang memegang foto Jae Hee
dengan tubuh tambunya. Ye Rin menatap wajahnya lalu meminta agar lakukan sampai
batas maksimal. Si penata rias mulai memoles wajah Ye Rin lalu meminta agar
melepasan tas yang dikalungnya karena tak cocok. dengan pakaiannya.
Akhirnya
Ye Rin berdiri pada peresmian "Wanita Penggoda S melampaui rekor penjualan
1.000.000" dan memotong pita. Wartawan bertanya bagaimana cara Ye Rin
sukses seperti ini, karean Sebelumnya tidak memiliki citra yang baik.
“Apakah
menurut Anda iklan ini bisa mengubah hal itu? Pak. Apakah menurut Anda model
ini mencapai rekor baru ini?” tanya wartawan.
“Ya,
semua ini berkat model kami, Min Ye Rin.” Ucap Ye Rin. Ye Rin terlihat
malu-malu menerima pujian.
Saat itu
Min Hee melihat Tuan Kim datang dengan buket bunga dan menatap ke arah Ye Rin,
wajahnya terlihat marah dan akhirnya melangkah pergi.
Saat itu
Yi Do melihat Jin Kyung yang sedang berlatih sendirian lalu menghampirinya. Jin
Kyung binggung melihat Yi Do yang datang, Yi Do dengan canggung mengangkat
tanganya menyapa Jin kyung. Sementara Tuan Kim mencoba masuk ke ruang tunggu
Min Ye Rin.
Ia tanpa
takut memeriksa tas Ye Rin dan menemukan ponselnya lalu mencoba membuka dengan
kunci yang dimiliki Jae Hee. Ponsel pun terbuka, wajahnya bahagia karena Jae
Hee sama saja selama bertahun-tahun dan mengejek Ye Rin masih bisa menyangkali
bahwa kamu Min Jae Hee.
“Kau
sangat manis.” Goda Tuan Kim lalu mencari "Kontak" dan kaget karena
tak ada nomor telpnya yang disimpan. Ia lalu mencoba menelp ponselnya agar bisa
menyimpan telp Ye Rin.
Sementara
Yi Do dan Jin Kyung saling menatap tanpa bicara, suasana terasa canggung. Jin Kyung
akhirnya bertanya lebih dulu Apa ada
sesuatu yang ingin dikatakan kepadanya.
Yi Do mengaku tak ada, tapi hanya
ingin menanyakan sesuatu tentang ibu Jin Kyung yaitu Min Jae Hee.
“Apa kau
mengenal ibuku?” tanya Jin Kyung kaget,
Yi Do mengaku sebagai teman lama
ibu Jin Kyung.
Tuan Kim
masih ada di ruangan tunggu tak percaya kalau Ye Rin bahkan mengganti ponselnya dalam waktu
singkat itu. Saat itu seseorang masuk ruangan, Tuan Kim bergegas memasukan
ponsel ke dalam tasnya tapi tak sengaja tas kecil menyangkut pada kancing
jasnya.
“Kenapa
kau ada di sini?” tanya Tuan Kim kaget melihat Min Hee yang datang bukan Ye
Rin.
“Kau
bilang kau akan kembali ke keluargamu. Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau
sudah mengejar wanita lain? Benarkah kau sampah?” teriak Min Hee marah.
“Bukan
begitu... Aku akan rujuk dengan istriku... Aku serius.” Ucap Tuan Kim mencoba
menyakinkan.
Sementara
Yi Do menceritakan kalau bertemu dengan Jae Hee
masih muda dan sudah lama sekali tidak bertemu. Namun, Ia meras ibu Jin Kyung masih seseorang yang sangat penting baginya.
Jin Kyung tak percaya mendengarnya karena ada orang yang menyukai ibunya.
“Belum
lama ini, aku mendapati bahwa Jae Hee mengalami masa-masa yang sulit sekarang.
Apakah kebetulan kau tahu di mana dia?” tanya Yi Do penasaran.
“Begini...
Ibuku pindah beberapa bulan yang lalu. Aku tidak tahu di mana dia tinggal. Aku
hanya bisa bertemu dengannya sesekali saat dia menelepon.” Jelas Jin Kyung. Yi
Do mengerti.
“Kudengar
orang tuamu akan bercerai.” Kata Yi Do sedikit gugup. Jin Kyung pun mengira
seperti itu
“Tapi
belakangan ini ayahku bersikap aneh. Dia mengatakan ingin rujuk dengan ibuku.” Ucap
Jin Kyung. Yi Do kaget mendengarnya.
Ye Rin
akan masuk ruang dengan Sek Pak, saat itu terdengar suara Min Hee “Kau
mengatakan rasanya seakan-akan serangga merangkak di tubuhmu saat memegang
tangan istrimu. Kau bilang hanya melihat wajahnya membuatmu ingin muntah. Tapi
sekarang apa?”
“Apa yang
kalian lakukan di ruang tungguku?” ucap Ye Rin dengan wajah penuh amarah. Tuan
Kim langsung menyembunyikan tas di tanganya mencoba menjelaskan. Min Hee
langsung memberikan tamparan.
“Apa kamu
mendekatinya? Apakah dua pria tidak cukup? Apa mereka tidak cukup?” ucap Min
Hee marah.
“Hei,
kau! Siapa kau?” ucap Sek park menahan Min Hee yang akan menampar lagi. Tuan
Kim pun mengumpat Min Hee sudah gila
“Keluar”
ucap Ye Rin marah, Tuan Kim pun menyuruh Min Hee marah dan memastikan keadaan
Ye Rin apakah terluka.
“Kau juga
keluar dan Menjauhlah dari hadapanku.” Ucap Ye Rin marah, Tuan Kim pun keluar
dari ruangan.
Yi Do ingin
tahu alasan Tuan Kim yang berubah pikiran, karena mendengar ayahnya itu meminta bercerai lebih dahulu.
Jin Kyung pun juga tidak tahu alasannya. Yi Do ingin tahu pendapat ibu Jin
Kyung dengan hal ini. Ye Rin ingat bertemu dengannya baru-baru ini,ibunya mengatakan
akan menceraikan ayahnya.
“Tapi aku
tidak tahu tentang sekarang. Jika ayahku membujuknya untuk kembali kepadanya, ibuku
mungkin akan berubah pikiran. Bagi ibuku, ayahku adalah seluruh dunianya.” Ucap
Jin Kyung. Yi Do hanya bisa terdiam.
Ye Rin
berjalan keluar dari ruang tunggu, Tuan Kim mengejarnya sambil menjelaskan agar
Ye Rin Jangan mempercayai perkataan karyawanya tentang dirinya, lalu mengaku
kalau Min Hee sebagai istrinya. Ia pikir Min Hee memiliki sifat pemarah yang
aneh dan pembohong.
“Yang
benar saja... Pembohong apanya? Apa kau menyebut istrimu serangga?” ucap Ye Rin.
Tuan Kim mencoba menjelaskan.
“Itu
cukup mengejutkan, tapi itu tidak berkaitan denganku.” Tegas Ye Rin.
Tuan Kim
ingin menjelaskan tapi saat itu Min Suk datang langsung memeluk Ye Rin karena lama
tidak berjumpa. Tuan Kim sinis melihat Min Suk yang bisa memeluk Ye Rin. Ye Rin
kaget melihat Min Suk datang bertanya kapan kembali ke seoul.
“Baru
saja... Aku langsung berlari menemuimu begitu turun dari pesawat. Ayo pergi.”
ucap Min Suk . Ye Rin setuju langsung merangkul lengan Min Su lalu berjalan
pergi. Tuan Kim bingung melihat Ye Rin karena pergi dengan Min Suk.
Yi Do duduk di ruang kerjanya, terlihat tak percaya
karena Ye Rin yang hidup dengan sampah ini selama 17 tahun, bhakan menganggapnya
sebagai seluruh dunianya, dan menyayanginya yang bertindak kejam. Ia pun mengingat apa yang dikatakan
Jin Kyung.
“Tapi belakangan ini ayahku
bersikap aneh. Dia mengatakan ingin rujuk dengan ibuku.”
Ia masuk ke dalam mobil teringat dengan ucapan Detektif tentang Tuan Kim “Dia terus membuat istrinya menderita selama
lebih dari 10 tahun untuk bercerai. Tapi entah kenapa, dia terus bertemu wanita
yang mirip dengan Min Jae Hee saat dia masih muda.”
Yi Do
mengumpat pada Tuan Kim akhirnya menelp Sek Park sambil mengumpat Sampah. Sek
Park kesal karena Yi Do menelepon hanya untuk mengutuknya. Yi Do mengaku akan
menghadiri bangket Susung. Sek Park pikir Yi Do tidak akan datang.
“Aku
berangkat sekarang, jadi, sisakan kursi untukku.” Ucap Yi Do lalu pergi
meninggalkan pakiran.
Ye Rin
duduk disamping Min Suk, Min Suk memberikan kotak hadiah. Ye Rin bertanya apa
itu. Min Suk memberitahu kalau Itu jepit rambut unik buatan perajin Prancis dan
memiliki inisial "M" dan inisial "Y" yaitu Min Suk dan Ye
Rin.
“Jika
disatukan, itu menjadi "my".kata Min Suk bangga sambil menyanyi"Kau
adalah takdirku" . Ye Rin pun
senang menerima hadiah.
“Tapi Menabunglah
selagi kamu menghasilkan uang dan belilah tanah. Apa gunanya mengoleksi hal-hal
tidak berguna seperti ini?” kata Ye Rin. Min Suk memakaikan jepitan di kepala
Ye Rin.
“Aku tahu
kau tidak menyukai hal-hal seperti ini, tapi aku masih belum memahamimu untuk
mengetahui apa yang kau suka. Kau harus ajari aku satu persatu.” Kata Min Suk.
Ye Rin hanya bisa terdiam dan binggung.
Min Suk
mengemudikn mobilnya bertanya Ye Rin sudah menonton Yi Do di debat itu yang
menurutnya itu sulit dipercaya. Ye Rin tahu kalau Yi Do sengaja berakting untuk
membantunya. Min Suk tak percaya Yi Do si Bedebah egois itu melakukan itu untuk
Ye Rin.
“Maksudku,
dia mengatakan sendiri bahwa dia tidak mencintaimu dan tidak berencana
menikahimu. Bedebah itu melakukan ini karena iseng. Dia benar-benar
mempermainkanmu.”ucap Min Suk
Ye Rin
mendengar ponselnya berbunyi dan melihat alarm pukul 6.50 petang, lalu mencari
parfum ditasnya. Ia panik karena Parfumnya hilang dan mengingat saat itu Tuan
Kim mengambil sesuatu dan menyembunyikanya. Ia langsung mengumpat marah dengan
Tuan Kim.
“Benar...
Yi Do adalah bedebah jahat.” Kata Min Suk berpikir Ye Rin sedang membicarakan
Yi Do.
“Aku akan
keluar. Menepilah.” Ucap Ye Rin. Min Suk binggung berpikir sudah membuatnya
kesal.
“Baik,
aku tidak akan membicarakan Yi Do.”kata Min Suk. Yee Rin mengaku hanya ingin keluar lalu mengancam akan
membuka pintunya. Akhirnya Min Suk menepikan mobilnya.
Ye Rin
langsung berlari mencari tempat persembunyian karena waktunya sudah makin dekat.
Tanpa sengaja saat itu ada seoran pemulung melihat Ye Rin berubah jadi gemuk dan
langsun menjerit panik, Jae Hee pun ikut kaget karena ada yang melihat
perbuahan dirinya.
Min Suk
mengejar Ye Rin melihat si pemulung
berlari ketakutan berpikir Ye Rin dalam bahaya, tapi tak melihat siapapun dalam
lorong. Ia pun bertanya-tanya kemana Ye
Rin pergi padahal yakin dia pergi ke sini. Ia lalu melihat seseorang
bersembunyi di balik kardus.
“Permisi...
Apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka? Apa kau dirampok?” tanya Min Suk
melihat baju Jae Hee yang robek.
“Tidak...
Aku baik-baik saja... Kau Pergilah.” Ucap Jae Hee panik bersembunyi di dalam
kardus.
“Tunggu Sebentar.
Aku yakin ada sesuatu yang bisa kau pakai di mobil.” Kata Min Suk melihat kaki
Jae Hee tanpa alas.
Min Suk
bergegas mencari sesuatu dalam bagasi tapi tak menemukanya, padahal yakin
menyimpannya di bagasi. Ia mengeluh sendiri karena ada begitu banyak barang di bagasi, terus
mencari sesuatu. Akhirnya Ia menemukan jaket dengan wajah dirinya dengan ukuran
besar.
“Setidaknya
pakailah ini.” Ucap Yi Do memberikan sandal dan juga jaket.
“Aku
bilang urusi urusanmu saja. Kenapa kau terus ikut campur?” keluh Jae Hee.
“Yang
benar saja. Aku bukan seseorang yang mencurigakan. Apa kau tidak mengenalku?
Aku pangeran Asia, Yoon Min Suk.” Ucap Min Suk bangga. Jae Hee hanya diam saja.
“Apa?
Benarkah kau tidak mengenalku?” keluh Min Suk tak percaya. Jae Hee bergumam
kalau bersikap seperti ini karena tahu siapa Min Suk.
“Kau
harus pergi ke kantor polisi. Aku akan mengantarmu ke sana.” Kata Min Suk. Jae
Hee seperti pasrah mendengarnya.
Tuan Kim
berjalan masuk di lobby, saat itu Yi Do datang sengaja menyenggol bahu Tuan
Kim. Tuan Kim akan marah tapi saat melihat Yi Do langsung menyapanya, karena
tak menyangka akan datang hari ini padahal sebelumnya mendengar tidak datang
hari ini.
“Omong-omong,
terima kasih sudah datang.” Ucap Tuan Kim mengulurkan tangan.
“Berani-beraninya
kau melakukan itu dan masih menyebut dirimu manusia?” kata Yi Do sinis. Tuan
Kim binggung mendengarnya.
“Apa yang
kulakukan? Aku hanya berterima kasih kepadanya, kan?” keluh Tuan Kim melihat
Yi Do pergi lalu mengejek dan mengumpat Yi Do memang gila.
Jae Hee
akhirnya naik mobil dengan pakaian yang diberikan Min Su. Min Suk binggung
kemana Ye Rin pergi lalu mencoba menelpnya. Jae Hee melihat nama "Malaikat
Ye Rin" dan Min Suk mencoba menelpnya,
Wajah Jae Hee panik karena ponselnya terus bergetar.
“Apakah
Pak Park menjemputnya?”ucap Min Suk akhirnya mengakhiri telpnya.
“Permisi,
Bu. Bukankah ponselmu berdering? Apa Kau tidak akan menjawabnya?” kata Min Suk.
Jae Hee berbohong kalau itu bukan ponselnya.
“Tasmu
sama dengan Ye Rin... Apa kau mengenal Min Ye Rin?” tanya Min Suk. Jae Hee
pikir tentu saja kenal.
“Apa kau juga
pembencinya?” tanya Min Suk. Jae Hee pikir tak mungkin karena menurutnya Min Ye
Rin sungguh luar biasa.
“Benar, kan?
Ye Rin tidak seperti itu... Dia juga tidak menggoda pria. Dia orang yang sangat
baik begitu kau mengenalnya. Dia selalu melindungi aku saat aku melewati
masa-masa sulit. Tapi aku selalu membuatnya mengalami masalah.” Kata Min Suk
“Bukan
begitu... Kau malaikat yang sangat polos, Min Suk.” Gumam Jae Hee menatap Min
Suk.
“Benarkah
kau tidak perlu pergi ke kantor polisi? Apa kau yakin kau tidak dirampok?”
tanya Min Suk.
“Aku
baik-baik saja. Terima kasih banyak untuk hari ini.” Ucap Jae Hee lalu turun
dari mobil
“Min Suk,
kau seseorang seperti teman lama dan anggota keluarga. Aku berhasil melewati
masa-masa sulit dengan mendengarkan lagu-lagumu dan menonton aktingmu. Aku akan
terus mendukungmu.” Ucap Jae hee.
“Kau juga
harus bahagia, Bu.” Ucap Min Suk lalu tersadar melihat jepitan yang dipakai Jae
Hee sama dengan yang dipakai oleh Ye Rin.
Ia masih
ingat saat memasangkan pada kepala Ye Rin dan memberitahu Itu jepit rambut unik
buatan perajin Prancis. Tapi Min Suk yakin kalau itu Tidak mungkin dan
mustahil, bahkan sudah gila kalau berpikir Ye Rin berubah menjadi seperti
ahjumma yang tambun.
Jae Hee menelp
Sek Park kalau dalam masalah besar karena Parfumnya menghilang. Sek Park
berteriak kaget karena Ye Rin berubah, Yi Do dan Ji Na mendengar teriakan Sek
Park binggung. Sek Park mengaku sdang membicarakan tentang robot yang berubah
bentuk untuk keponakannya.
“Maksudku
aku akan mencoba melakukan sesuatu tentang bangket ini.” Jelas Sek park.
Akhirnya Ji Na dan Yi Do berjalan lebih dulu.
“Tapi
kita tidak bisa membatalkan acara tanda tangan penggemar. Para konsumen kita
sudah mulai mengantre. Di mana kamu kehilangan parfummu? Ini gila. Seharusnya
kamu lebih berhati-hati.” Ucap Sek park dengan suara berbisik.
“Kurasa
Kim Tae Joon mencurinya. Aku ada di dekat aula acara. Bisakah kau mengambilkan
jas Kim Tae Joon untukku? Parfum itu mungkin ada di sana.” Ucap Jae Hee.
Saat itu
Min Suk melihat dari kejauhan bertanya-tanya Kenapa wanita itu memakai jepit
rambut Ye Rin dan menurutnya terlihat familier. Jae Hee berjalan masuk gedung,
Min Suk ingin mengikutinya tapi banyak fans yang mengenalinya dan langsung
mengerebutinya.
***
Sek Park
memberitahu Min Suk kalau Ye Rin akan agak terlambat. Yi Do tahu kalau Ye Rin
pergi dengan Min Suk tadi dan bertanya Apa yang terjadi lalu mengeluh karena pergi
dengannya. Sek Park berbohong kalau Ye Rin merasa kurang sehat.
“Min Suk
membawanya ke rumah sakit.” Ucap Sek Park. Yi Do ingin tahu sakit apa sampai
Min Suk harus ke rumah sakit.
“Dia
tampak baik-baik saja saat aku bertemu dengannya tadi.” Ucap Tuan Kim datang
ikut berbicara. Yi Do menatap sinis.
“Bagaimana
dengan acara tanda tangan penggemar? Para penggemar tidak akan menerima ini.”kata
Tuan Kim
“Menurutku
ada yang salah dengan makan siangnya. Dia akan kembali sebelum acara tanda
tangan penggemar. Jadi, jangan khawatir.” Komentar Sek Park melihat Tuan Kim
dan mengajak untuk minum sampanye.
Sek Park
sengaja mengangkat botol lebih tinggi dan mengenai jas milik Tuan Kim, Tuan Kim mengeluh karena jasnya basah kena
minuman, Sek Park langsung meminta Tuan Kim membuka jas dan akan membersihkanya.
Tuan Kim ingin menolaknya.
“Buka
sajalah. Aku akan merasa bersalah jika tidak membersihkannya.” Tegas Sek Park
kesal.
“Kenapa
dia berteriak padaku? Apa dia sengaja melakukan itu? Kurasa dia sengaja
melakukan itu.” Komentar Tuan Kim. Yi Do dan Ji Na hanya diam saja.
Sek Park
menemui Jae Hee di lorong, Jae Hee
memeriksa jas suaminya tapi tak ada parfum didalam jasnya. Sek park binggung berpikir kalau Jae Hee
menjatuhkannya di tempat lain. Jae Hee yakin tak menjatuhkan tapi yakin Tuan Kim mencurinya.
“Di
sana.... Kau sudah berubah.” Gumam Tuan Kim bahagia lalu meminta maaf tentang
kejadian tadi.
“Apa kau
mengenal dia?” tanya Petinggi, Tuan Kim mengaku tak mengenalnya. Jae Hee
melirik sinis.
“Dia
istriku.” Kata Tuan Kim. Semua tak percaya kalau istri Tuan Kim datang bahkan
bertubuh tambun.
“Dia
datang jauh-jauh begini. Apa dia akan menghadiri bangket?” tanya petinggi.
“Tidak,
Pak. Dia sangat sibuk sehingga dia harus...” ucap Tuan Kim panik tapi Jae Hee
langsung merangkul lengan suaminya.
“Sesibuk
apa pun diriku, tentu tidak sopan jika tidak menghadiri acara sebagus ini. Bolehkah
aku bergabung dengan kalian?” tanya Jae Hee. Petinggi pun menyetujuinya.
“Kenapa
kau melakukan ini? Apa yang kau rencanakan?” bisik Tuan Kim kesal
“Kau yang
pertama memintaku melakukan ini. Aku bergabung dengan ini untukmu.” Kata Jae
Hee lalu melepaskan tanganya.
“ Kenapa
kau mendadak melakukan berbagai hal untukku?” ucap Tuan Kim mengejar Jae Hee.
Yi Do
memeriksa gelas ditanganya dan merasa kurang bersih lalu memilih untuk minum
dari gelas yang dibawanya. Saat itu Tuan Kim dan Jae Hee masuk ruangan, mata Yi
Do langsung menatap Jae Hee dan minumnya langsung jatuh.
“Ada apa?
Apa kau kurang sehat? Kau tampak aneh.” Kata Ji Na, Yi Do mengaku tanganya
hanya licin.
“Kenapa
Seo E Do ada di sini? Aku pikir dia tidak akan menghadiri acara hari ini.” Gumam
Jae Hee panik saat melihat Yi Do duduk dengan Ji Na. Yi Do melotot kaget
melihat jaket yang dipakai Jae Hee ada gambar Min Suk.
“Bagaimana
harus kukatakan ini? Ini istriku. Boleh aku bergabung di meja kalian?” kata
Tuan Kim.
Jae Hee
pun mulai menyapa dengan santai, lalu duduk. Tuan Kim berkomentar Di luar pasti
hujan karena Jae Hee arus memakai mantel hujannya. Akhirnya iklan Ye Rin pun di
putar dengan konsep Para wanita penggoda, Cinta seperti penjahat. Tatapan Yi Do
terus mengarah pada Jae Hee tanpa berkedip.
Yi Do
teringat dengan yang dikatakan Jin Kyung “Dia mungkin akan berubah pikiran.
Bagi ibuku, ayahku adalah seluruh dunianya.” Dan saat itu Jae Hee mencoba
membuka tas milik Tuan Kim, tapi tanganya malah digenggam erat lalu ditarik
keatas meja. Yi Do melihat tangan Jae Hee yang digenggam oleh suaminya.
“Omong-omong,
kenapa kau tiba-tiba muncul di sini? Dan kenapa kau berpakaian seperti itu? Apa
terjadi sesuatu?” ucap Tuan Kim
“Ada apa
dengan pakaianku? Lagi pula kau tidak pernah membelikanku pakaian.” Ucap Jae
Hee sinis. Yi Do menatap dengan menahan amarahnya.
“Apa kau
ingin hidup seperti itu? Dasar orang bodoh!” umpat Yi Do berdiri dengan
mengarah ke arah lain.
“Apa dia
berbicara padaku?” ucap Tuan Kim binggung, semua menatap ke arah Yi Do pun
heran melihatnya. Yi Do terlihat malu kembali duduk dan seolah-olah tak terjadi
apapun.
“Produk
baru, Wanita Penggoda S, mencatat rekor baru dengan mencapai penjualan satu
juta hanya dalam tiga hari perilisan. Kita tidak akan menerima keluhan.” ucap
Tuan Kim memberikan sambutan.
“Kita
akan bekerja lebih keras untuk menjual lebih banyak, Mari bersulang.” Kata petinggi.
Mereka pun mulai bersulang bersama. Tuan Kim berkumpul dengan teman-temanya.
“Apakah
kau mencintai suamimu?” tanya Yi Do. Jae Hee binggung tiba-tiba bertanya
seperti itu.
“Aku
terkejut kau datang ke sini dengannya berpakaian seperti itu. Suamimu tampaknya
sangat malu, Apa aku salah?”.” Sindir Yi
Do. Ji Na panik bertanya ada apa dengan sikap Yi Do
“Kau
tidak salah. Seperti yang bisa kau lihat, seperti inilah penampilanku.” Ucap
Jae Hee.
“Aku
yakin dia malu.. Yahh... Benar. Bahkan remaja yang kabur pun tidak akan bepergian
dengan pakaian seperti itu. Serta, kau tampak terlalu tua untuk mengikuti
selebritas.”ejek Yi Do. Ji Na meminta Yi Do agar menghentikan ucapanya.
“Tidak
ada batasan usia untuk menjadi penggemar. Dan Tidak akan berlebihan mengatakan klub
penggemar Min Suk dipimpin oleh wanita-wanita yang lebih tua. Bagaimanapun, aku
minta maaf karena terlihat memalukan di depan seorang desainer dengan selera
yang anggun.” Tegas Ye Rin.
Tuan Kim
mendekati istrinya karena belum makan malam jadi meminta agar menunggu
dimejanya saja. Jae Hee memperingatkan
Tuan Kim agar menyingkirkan tanganya. Tuan Kim meminta maaf lalu pergi.
Sementara
Yi Do terlihat kesal mencuci tangan, bertanya-tanya Apa yang Jae Hee sukai dari
suami sampahnya itu sampai datang ke acara suaminya, menurutnya Jae Hee itu
sudah gila. Tapi Ia menyadarkan diri agar
Jangan menyalahkan Jae Hee.
“Akulah
yang terobsesi dengan seseorang seperti dia. Aku orang paling gila di sini.” Ucap
Yi Do menenangkan wajahnya.
Jae Hee
keluar dari ruangan mencari parfum dalam tas suaminya dan pank karena tak ada
di dalam tasnya. Ia melihat di lantai bawah sudah banyak orang yang mengantri
untuk "Acara Tanda Tangan Min Ye Rin" dan itu sudah hampir waktunya.
“Di mana
orang brengsek ini menyembunyikan parfum itu?”keluh Jae Hee kesal.
“Min Jae
Hee...” ucap Yi Do tiba-tiba datang mendekati Jae Hee. Jae Hee bingung melihat
Yi Do yang memanggil namanya.
“Apa yang
terjadi? Bagaimana dia bisa tahu namaku?” tanya Jae Hee binggung.
“Apa kau
tidak apa-apa hidup seperti itu? Benarkah kau baik-baik saja?” kata Yi Do
dengan tatapan sedih
“Pak Seo
Yi Do, bagaimana kau bisa mengenalku?” tanya Jae Hee masih bingung
“Bagaimana
mungkin kau tidak mengenalku?” keluh Yi Do. Jae Hee terdiam lalu seperti
mengingat sesuatu.
Bersambung
ke episode 23
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar